MUATAN PEMBELAJARAN DALAM STRUKTUR KURIK
MUATAN PEMBELAJARAN DALAM STRUKTUR KURIKULUM DI SD
KELAS TINGGI
Epi Sopia Tri Sundari (1501298)
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
[email protected]
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar (Sagala, 2013, Hlm. 234). Kurikulum di Indonesia telah mengalami perubahan
dan perbaikan, salah satunya dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
menjadi Kurikulum 2013 (Kurtilas). Perubahan tersebut dapat dilihat dari Struktur
kurikulumnya yang meliputi Komponen Silabus dan RPP.
Perbedaan antara KTSP dengan Kurtilas di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah salah
satunya adalah Kurtilas dilakukan dengan pendekatan tematik-terpadu baik dari kelas
rendah sampai kelas tinggi (kelas I-IV). Tematik terpadu merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai matapelajaran
ke dalam berbagai tema (Permendikbud No. 67, 2013). Tematik terpadu lebih terlihat
ringan dan tidak padat karena dalam satu tema sudah membahas beberapa macam mata
pelajaran dan matapelajaran tersebut tidak terpisah-pisah. Selaras dengan perkataan
Hughes A.G.& E.H. Hughes( 2012, hlm. 333) bahwa “kurikulum yang terlalu padat
bukan karena ia berhubungan dengan terlalu banyak aspek aktivitas manusia, melainkan
karena dipahami dalam batas-batas terlalu banyak fakta terpisah-pisah”.
Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III dilakukan secara utuh melalui penggabungan
kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam
ke dalam matapelajaran Bahasa Indonesia sehingga pendekatan integrasinya adalah
inter-disipliner. Sedangkan untuk kelas Tinggi (IV, V, dan VI) kompetensi dasar
matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing
berdiri sendiri, sehingga pendekatan integrasinya adalah multi-disipliner, walaupun
pembelajarannya tetap menggunakan tematik terpadu dan Struktur kurikulum di sd
kelas tinggi tidak jauh berbeda atau sama dengan sd kelas rendah. (Permendikbud
Nomor 67 Tahun 2013) .
Daftar Pustaka:
Hughes A.G. & E.H. Hughes.(2012).Learning & Teaching Pengantar Psikologi
Pembelajaran Modern.Bandung:Nuansa.
Sagala, Syaiful.(2013).Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.(2013).Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah.Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
KELAS TINGGI
Epi Sopia Tri Sundari (1501298)
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
[email protected]
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar (Sagala, 2013, Hlm. 234). Kurikulum di Indonesia telah mengalami perubahan
dan perbaikan, salah satunya dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
menjadi Kurikulum 2013 (Kurtilas). Perubahan tersebut dapat dilihat dari Struktur
kurikulumnya yang meliputi Komponen Silabus dan RPP.
Perbedaan antara KTSP dengan Kurtilas di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah salah
satunya adalah Kurtilas dilakukan dengan pendekatan tematik-terpadu baik dari kelas
rendah sampai kelas tinggi (kelas I-IV). Tematik terpadu merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai matapelajaran
ke dalam berbagai tema (Permendikbud No. 67, 2013). Tematik terpadu lebih terlihat
ringan dan tidak padat karena dalam satu tema sudah membahas beberapa macam mata
pelajaran dan matapelajaran tersebut tidak terpisah-pisah. Selaras dengan perkataan
Hughes A.G.& E.H. Hughes( 2012, hlm. 333) bahwa “kurikulum yang terlalu padat
bukan karena ia berhubungan dengan terlalu banyak aspek aktivitas manusia, melainkan
karena dipahami dalam batas-batas terlalu banyak fakta terpisah-pisah”.
Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III dilakukan secara utuh melalui penggabungan
kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam
ke dalam matapelajaran Bahasa Indonesia sehingga pendekatan integrasinya adalah
inter-disipliner. Sedangkan untuk kelas Tinggi (IV, V, dan VI) kompetensi dasar
matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing
berdiri sendiri, sehingga pendekatan integrasinya adalah multi-disipliner, walaupun
pembelajarannya tetap menggunakan tematik terpadu dan Struktur kurikulum di sd
kelas tinggi tidak jauh berbeda atau sama dengan sd kelas rendah. (Permendikbud
Nomor 67 Tahun 2013) .
Daftar Pustaka:
Hughes A.G. & E.H. Hughes.(2012).Learning & Teaching Pengantar Psikologi
Pembelajaran Modern.Bandung:Nuansa.
Sagala, Syaiful.(2013).Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.(2013).Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah.Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.