PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITA MATARAM 2018

  KESULITAN GURU PPKn DALAM MENINGKATKAN SIKAP PEDULI SOSIAL SISWA DI SMP NEGERI 2 LINGSAR

JURNAL SKRIPSI

  Oleh Nama: REZA PAHLEVI Nim: E1B114052

  Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan

Program Sarjana (S1) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL

UNIVERSITA MATARAM

  2018

  

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKANTINGGI

UNIVERSISTAS MATARAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

  

Jl. Majapahit No. 62 Telp. (0370)623873 Fax 634918 Mataram NTB

HALAMAN PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI

  Jurnal skripsi dengan judul Kesulitan Guru PPKn dalam Meningkatkan

  

Sikap Peduli Sosial Siswa di SMP Negeri 2 Lngsar ini telah disetujui dosen

  pembimbing sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana kependidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

  Jurnal ini telah diperiksa dan disetujui pada tanggal November 2018

  

Dosen Pembimbing Skripsi I Dosen Pembimbing Skripsi II

Dra. Rispawati, M.Si. Yuliatin, S.Pd., MH.

NIP. 196409201989032003 NIP. 197612312005012001

  

KESULITAN GURU PPKn DALAM MENINGKATKAN SIKAP PEDULI

SOSIAL SISWA DI SMP NEGERI 2 LINGSAR

Oleh;

Reza Pahlevi

  

Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Mataram

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk menentukan subyek dan informan penelitian menggunakan

  

purposive sampling . Teknik analisis data penelitian ini meliputi reduksi data,

  penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan guru PPKn meliputi kesulitan internal yaitu: (1) kesulitan perancangan; (2) kesulitan pelaksanaan; dan (3) kesulitan penilaian, kemudian kesulitan eksternal yaitu: (1) kesulitan media dan bahan ajar; dan (2) kesulitan pengolahan kelas. Sementara itu masalah sikap peduli sosial siswa yaitu: (1) sulitnya siswa membentuk kelompok belajar; (2) beberapa siswa dan siswi tidak bisa kompak dalam kelompok; (3) acuh terhadap pekerjaan kelompok karena menganggap sudah ada anggota lain yang mengerjakannya; dan (4) ketika kegiatan gotong- royong di sekolah banyak siswa yang harus dipaksa dan dikejar-kejar untuk ikut. Artinya hasil penelitian ini menunjukkan adanya kesulitian guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar.

  Kata kunci: Kesulitan Guru PPKn, Sikap Peduli Sosial Siswa

ABSTRACT

  This study aims to determine teacher difficulties of civic education in improve students’ social care attitude at junior high school 2 Lingsar. This study using a qualitative approach with descriptive method. Data collection technique used are interview, observation and documentation. To determine the subject and informant used purposive sampling technique. Data analysis technique of this study include data reduction, data presentation and data verification. The research result is teacher difficulties of civic education include internal difficulties is: (1) design difficulties; (2) implementation difficulties; and (3) assessment difficulties, and then external difficulties is: (1) media and teaching materials difficulties; and (2) class processing. Meanwhile problem of students’ social care attitude is: (1) students find it difficult to form romble; (2) students’ can’t be compact in romble; (3) indifferent to group work because thinks other group member work on the task; and (4) when mutual cooperation at the school students’ must be forced and pursued to participate. Which is the results of this study indicate existence teacher difficulties of civic education in improve students’ social care attitude at junior high school 2 Lingsar.

  Keywords: Teacher Difficulties of Civic Education and Social Care Attitude

  PENDAHULUAN

  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (DIKBUD KBRI, 2003:1). Tujuan pendidikan nasional

  ini dapat diwujudkan melalui berbagai mata pelajaran, salah satunya adalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

  PPKn adalah mata pelajarana yang tidak hanya meningkatkan pengetahuan saja, melainkan juga diarahkan untuk meningkatkan sikap siswa. Hal ini ditunjukkan dengan KD mata pelajaran PPKn, yakni KD

  2.6 Menunjukkan sikap gotong royong sebagai wujud nyata semangat dan komitmen kolektif kebangsaan untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia

  KD mata pelajaran PPKn sebagaimana di atas menunjukkan bahwa mata pelajaran PPKn meningkatkan aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Berkenaan dengan hal tersebut, Hayuni dan Flurentin (2016:119) berpendapat bahwa sikap peduli sosial merupakan sikap dalam bekerja secara bersama- sama dengan orang lain (gotong- royong) untuk memperoleh kemajuan sosial, tidak untuk mensejahterakan dirinya sendiri, tapi orang-orang yang ada di sekitarnya.

  Untuk meningkatkan sikap peduli sosial siswa maka dibutuhkan peran guru. Peran guru PPKn dalam membentuk atau membina sikap siswa merupakan alternatif utama dalam menghasilkan siswa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

  Uraian di atas menunjukkan bahwa guru PPKn memiliki peranan penting dalam meningkatkan sikap siswa, serta guru PPKn memiliki kesempatan langsung dalam proses pembelajaran dan peningkatan sikap siswa sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Disatu sisi guru PPKn memiliki peranan penting dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa, namun di sisi lain guru PPKn memiliki kesulitan seperti sulitnya Sejalan dengan rumusan memilih, membuat dan masalah di atas, maka tujuan menggunakakn media ajar yang penelitian ini adalah; berkaitan dengan sikap peduli sosial

  1. Untuk mengetahui kesulitan dan jarang berinteraksi dengan siswa guru PPKn dalam diluar proses pembelajaran sehingga meningkatkan sikap peduli guru PPKn jarang menunjukkan sosial siswa di SMP Negeri 2 sikap peduli sosial kepada siswa. Lingsar. Sementara itu, 2 dari guru PPKn 2.

  Untuk mengetahui faktor bukanlah lulusan PPKn sehingga yang mempengaruhi mempengaruhi kemampuan guru kesulitan guru PPKn dalam PPKn dalam mengembangkan materi meningkatkan sikap peduli PPKn dengan sikap peduli sosial sosial siswa di SMP Negeri 2 siswa.

  Lingsar.

  Manfaat

  Berdasarkan uraian yang Hasil kajian ini dapat telah dipaparkan di atas, diperoleh manfaat sebagai menunjukkan adanya kesulitan guru sumbangsih dalam ikut serta

  PPKn dalam meningkatkan sikap mengembangkan khasanah ilmu peduli sosial siswa. Berkaitan dengan pengetahuan, khususnya PPKn hal tersebut peneliti tertarik

  (bidang pendidikan sikap) dan melakukan penelitian dengan judul berguna bagi penyediaan bahan-

  “Kesulitan Guru PPKn dalam bahan kajian bagi tindakan Meningkatkan Sikap Peduli Sosial penelitian selanjutnya. Siswa Di SMP Negeri 2 Lingsar ”.

  Semantara itu, manfaat

  

Rumusan Masalah praktis dari penelitian ini sebagai

  Berdasarkan latar belakang berikut: 1. tersebut, maka perumusan

  Bagi siswa Siswa dapat memperoleh masalah dalam penelitian ini adalah; tambahan pengetahuan 1. mengenai sikap pedui sosial

  Apakah kesulitan guru PPKn dalam menigkatkan sikap dan diharapkan dapat lebih peduli sosial siswa di SMP meningkatkan pengamalan Negeri 2 Lingsar ? sikap peduli sosial dalam 2. kehidupan sehari-hari. Apa sajakah faktor yang 2. mempengaruhi kesulitan guru

  Bagi guru/peneliti PPKn dalam menigkatkan Dapat menjadi masukan atau sikap peduli sosial siswa di informasi tambahan bagi SMP Negeri 2 Lingsar ? guru/peneliti untuk

  Tujuan

  menyelesaikan kesulitan guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa.

  Dapat menjadi masukan dan informasi mengenai kesulitan guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa sehingga diharapkan dapat mengatasi kesulitan dan kendala yang akan datang.

  Metode Penelitian

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, karena penelitian ini mendeskripsikan tentang kesulitan guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017:124). Dengan pertimbangan tertentu maka akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau kesulitan guru PPKn yang diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi dalam mengambil data. Yang menjadi subyek penelitian adalah seluruh guru PPKn di SMP Negeri 2 Lingsar, sementara itu informan penelitiannya adalah wakil kepala sekolah dan siswa SMP Negeri 2 Lingsar.

  Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah sebagai berikut:

  (1) reduksi data, data yang diperoleh dari lokasi penelitian dituangkan dalam uraian laporan lengkap dan terperinci.; (2) penyajian data, penyajian data penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya; dan (3) verifikasi data, verifikasi data awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti- bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. (Sugiyono, 2017:337).

3. Bagi sekolah

  HASIL PENELITIAN a. Kesulitan Guru PPKn Dalam Meningkatkan Sikap Peduli Sosial Siswa di SMP Negeri 2 Lingsar 1. Kesulitan Internal

  Beberapa kesulitan internal guru PPKn dalam meningatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar yaitu: (1) kesulitan perancangan; (2) kesulitan pelaksanaan; dan (3) kesulitan penilaian. Untuk melihat dan mengetahui kesulitan perancangan, pelaksanaan dan penilaian guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Kegiatan penelitian diawali dengan melakukan wawancara secara langsung kepada seluruh subyek penelitian yaitu guru PPKn dan wakil kepala sekolah sebagai informan penelitian dari tanggal

  22 sampai tanggal 27 oktober 2018.

  Kesulitan eksternal guru PPKn dalam meningatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri

  2 Lingsar diantaranya: (1) kesulitan media dan bahan ajar; dan (2) kesulitan mengolah kelas. Untuk melihat dan mengetahui kesulitan media dan bahan ajar dan kesulitan pengolahan kelas guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Kegiatan penelitian diawali dengan melakukan wawancara secara langsung kepada seluruh subyek penelitian yaitu guru PPKn dan wakil kepala sekolah sebagai informan penelitian dari tanggal

  22 sampai tanggal 27 oktober 2018

  b. Faktor yang mempengaruhi Kesulitan Guru PPKn Dalam Meningkatkan Sikap Peduli Sosial Siswa di SMP Negeri 2 Lingsar 1. Faktor Internal

  Faktor internal guru PPKn dalam meningatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri

  2 Lingsar yaitu kesiapan guru yang berkaitan dengan keprofesionalan guru dan kepribadian. Untuk melihat dan mengetahui kompetensi profesional dan kepribadian guru PPKn dalam Faktor internal guru PPKn dalam meningatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar yaitu kesiapan guru yang berkaitan dengan keprofesionalan guru dan kepribadian meningkatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Kegiatan penelitian diawali dengan melakukan wawancara secara langsung kepada seluruh subyek penelitian yaitu guru PPKn dari tanggal 22 sampai tanggal 27 oktober 2018.

2. Kesulitan Eksternal

  2. Faktor Eksternal Faktor eksternal guru PPKn dalam meningatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar yaitu: (1) masalah siswa; (2) pembinaan guru; dan (3) kurikulum. Untuk melihat dan mengetahui masalah sikap peduli sosial siswa, pembinaan guru dan kurikulum di SMP Negeri 2 Lingsar, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Kegiatan penelitian diawali dengan melakukan wawancara secara langsung subyek penelitian yaitu guru PPKn dan kepada wakil kepala sekolah sebagai informan penelitian pada tanggal 27 oktober 2018.

  PEMBAHASAN a. Kesulitan Guru PPKn Dalam Meningkatkan Sikap Peduli Sosial Siswa di SMP Negeri 2 Lingsar 1. Kesulitan Internal

  Berdasarkan deskripsi data hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 2 Lingsar mengenai kesulitan guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Dapat dicermati bahwa beberapa guru PPKn mengalami kesulitan internal dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa. Kesulitan internal tersebut berupa kesulitan keprofesionalan yang berkenaan dengan fungsinya sebagai guru yakni kesulitan merancang, melaksanakan dan menilai.

  Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru PPKn di SMP Negeri 2 Lingsar mengalami kesulitan internal dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa. Hal tersebut berkenaan dengan pendapat Sudjana (1998:41) kesulitan internal yang dialami oleh guru pada umumnya berkisar pada kompetensi profesional (merancang, melaksanakan dan menilai) yang dimilikinya, baik bidang pengetahuan seperti penguasaan bahan/materi, bidang sikap seperti mencintai profesinya (kompetensi kepribadian) dan bidang perilaku seperti keterampilan mengajar, menilai hasil belajar siswa (kompetensi pedagogis) dan lain-lain.

  Sesuai dengan pendapat Sudjana, peneliti melihat adanya korelasi antara pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiki guru dengan sikap peduli sosial siswa. Korelasi tersebut seperti pengetahuan guru PPKn dalam penguasaan materi sangat mempengaruhi apa yang disampaikannya kepada siswa dan bagaimana cara guru tersebut bersikap. Begitu juga sebaliknya, sikap dalam hal ini kecintaan guru PPKn terhadap profesi dan kepribadiannya mampu mempengaruhi keingintahuan dan peningkatan penguasaan materi sehingga apa yang disampaikan kepada siswa lebih baik dan lebih bermutu. Jika pengetahuan dan sikap guru PPKn sudah baik, barulah guru PPKn mampu menunjukkan keterampilannya. Keterampilan dalam hal ini ialah peran guru PPKn sebagai model pembelajaran yang menunjukkan dan memberi contoh secara langsung kepada siswa mengenai sikap peduli sosial, sehingga siswa diharapkan memiliki keterampilan dalam bersikap peduli sosial.

  Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 2

  Lingsar mengenai kesulitan guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Dapat dicermati bahwa beberapa guru PPKn mengalami kesulitan eksternal dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa.

  Kesulitan eksternal yang dimaksud terjadi karena kurangnya pemahaman guru terhadap media, kurang mampunya guru membuat dan mengaplikasikan media yang sesuai dengan kondisi siswa dan sikap peduli sosial. Hal tersebut juga dikemukakan oleh Sudjana (1998: 42-43) bahwa kualitas pengajaran juga ditentukan oleh karakteristik kelas seperti besarnya kelas, suasana belajar, fasilitas, sumber belajar dan media yang tersedia dan karakteristik sekolah (lingkungan sekolah) misalnya disiplin sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah memberikan perasaan yang nyaman, bersih, rapi dan teratur.

  Tidak hanya itu, karakter kelas yang dimaksudkan oleh Sudjana juga sangat berpengaruh dalam meningkatkan sikap

2. Kesulitan Eksternal

  peduli sosial siswa. Misalnya semakin kecil kelas dan semakin banyak siswa berpotensi membuat suasana kelas menjadi mudah ricuh dan padat, apalagi ditambah dengan kurangnya fasilitas dan media yang ada. Hal tersebut dapat menjadikan guru kesulitan dalam mengolah kelas dan menyampaikan materi ajar yang berkaitan dengan sikap peduli sosial

  Berdasarkan deskripsi data hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 2 Lingsar mengenai faktor internal yang mempengaruhi kesulitan guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Dapat dicermati bahwa beberapa faktor internal kesulitan guru PPKn yang dialami dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar yaitu sebagai berikut:

  profesional guru PPKn, hanya dua guru PPKn yang berlatar belakang lulusana

  PPKn. Yakni guru Guru PPKn kelas VIII yang satu diantaranya guru PPKn yang berasal dari sekolah lain, namun mengambil kekurangan jam di SMP Negeri 2 Lingsar. Sementara itu dua guru lainnya berlatar belakang ilmu hukum dan sosial politik.

  2. Beberapa

  guru PPKn mengalami kendala dalam mengembangankan beberapa materi PPKn dengan sikap peduli sosial. Hal ini terlihat dari jarangnya guru PPKn mengaitkan materi dengan sikap peduli sosial. Guru PPKn lebih cenderung mengaitkan materi PPKn dengan sikap kedisiplinan di SMP Negeri 2 Lingsar.

b. Faktor yang mempengaruhi Kesulitan Guru PPKn Dalam Meningkatkan Sikap Peduli Sosial Siswa di SMP Negeri 2 Lingsar 1. Faktor Internal

  3. berkaitan dengan kompetensi kepribadian guru PPK.

  Dalam mengembangkan kepribadian guru, pembinaan jasmani dan rohani dilakukan seminggu sekali bersama guru dan siswa pada hari jumat. Apabila jumat pertama dilakukan pembinaan jasmani, maka di jumat berikutnya akan dilakukan pembinaan rohani semisal imtaq. Beberapa guru kadang terlambat dalam mengikuti kegiatan tersebut.

1. Berkaitan dengan kompetensi

  4. Sebagian besar guru PPKn

  jarang terlihat berinteraksi dengan siswa di luar proses pembelajaran atau ketika jam istirahat. Ditambah dengan guru yang hanya mengambil jam tambahan di SMP Negeri

  2 Lingsar. Guru tersebut berada di sekolah pada satu hari mengajarnya saja.

  menghabiskan waktu di ruangan masing-masing bersama guru lainnya ketika jam istirahat. Hal ini menunjukkan jarangnya terlihat guru PPKn menunjukkan sikap peduli sosial kepada siswa di luar proses pembelajaran. Ditambah dengan satu guru PPKn menjadi Pembina koperasi siswa (kopsis), yang menjadikan guru tersebut memiliki kesibukan tambahan sebagai Pembina kopsis.

  Berkaitan dengan uraian di atas, Pangestuti, dkk (2012:4) berpendapat bahwa faktor internal yang dapat mempengaruhi tingkat kesulitan dalam menerapkan pembelajaran sikap adalah faktor kesiapan guru itu sendiri dimana faktor ini mencangkup kesiapan mental dan kehendak untuk bersedia menerapkan pembelajaran sikap. Serta pendapat Sudjana (1998:41) yang mengatakan kompetensi profesional mempengaruhi kesulitan internal yang dialami guru.

  2. Faktor Eksternal

  Berdasarkan deskripsi data hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 2 Lingsar mengenai faktor eksternal yang mempengaruhi kesulitan guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Dapat dicermati bahwa beberapa faktor eksternal kesulitan guru PPKn yang dialami dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar yaitu sebagai berikut:

5. Guru PPKn lebih sering

  1. Masalah-masalah siswa dan

  masalah yang dialami siswa itu sendiri. Masalah-masalah tersebut diantaranya: (1) beberapa siswa usil terhadap teman, suka berbicara sendiri, berteriak, serta bertingkah lain yang mengganggu ketenangan proses belajar- mengajar; (2) beberapa siswa tidak berkonsentrasi ketika proses pembelajaran dan sering melihat keluar kelas; (3) beberapa siswa kurang semangat dalam belajar; (4) beberapa siswa memiliki sifat individualis; (5) beberapa siswa yang memiliki sifat pemalu yang mengharuskan guru PPKn berinteraksi lebih dengan siswa tersebut dibandingkan dengan siswa yang lain.

  2. Jarangnya pembinaan dari

  tim pengawas. Adanya pembinaan dari tim pengawas tidak terkait dengan sikap peduli sosial, pembinaan lebih mengarah kepada rancangan dan perangkat pembelajaran guru.

  3. Pembinaan yang dilakukan

  oleh kepala sekolah tidak terfokus pada penigkatan sikap peduli sosial siswa melainkan pembinaan umum secara keseluruhan, yang mengakibatkan pembinaan tersebut bersifat luas.

  4. Berkaitan dengan kurikulum,

  sosialisasi kurikulum yang dilakukan pada tahun ajaran baru kadang terlambat. Perangkat kurikulum dari pusat selalu terlambat. Hal ini mengharuskan guru mencari sendiri terlebih dahulu. Sementara itu, guru PPKn mengakui kesulitan mencari perangkat kurikulum tersebut.

  5. Guru

  PPKn mengalami kesulitan meningkatkan sikap peduli sosial siswa yang dipengaruhi oleh sedikitnya kandungan sikap peduli sosial pada kurikulum yang berlaku. Misalnya pada kelas VIII terdapat hanya KD 2.6 yang berkaitan dengan sikap peduli sosial “Menunjukkan sikap gotong royong sebagai wujud nyata semangat dan komitmen kolektif kebangsaan untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Ditambah dengan kurangnya kemampuan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang berkaitan dengan sikap peduli sosial.

  Faktor yang mempengaruhi kesulitan guru dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa yang telah dipaparkan di atas sesuai dengan pendapat Darna (2016:14) yang menjadikan masalah siswa itu sendiri sebagai faktor eksternal kesulitan guru dalam meningkatkan penilaian sikap siswa. Serta pendapat Pangestuti, dkk (2012:4) yang mengatakan faktor lain yang dapat memengaruhi kesulitan guru meliputi: (1) faktor intern atau kesiapan guru; (2) faktor pembinaan guru; dan (3) faktor sosialisasi kurikulum.

  PENUTUP a. Simpulan

  Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada Bab V terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan, sebagai berikut:

  1. Kesulitan Guru PPKn Dalam Meningkatkan Sikap Peduli Sosial Siswa di SMP Negeri 2 Lingsar Adanya kesulitan guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar. Kesulitan yang dimaksud oleh peneliti adalah kesulitan internal dan kesulitan eksternal sebagai berikut:

  Kesulitan internal guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar yaitu: (1) kesulitan perancangan seperti sulitnya guru PPKn dalam mengembangkan KD, indikator dan tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan sikap peduli sosial siswa; (2) kesulitan pelaksanaan, kesulitan pelaksanaan perangkat pembelajaran dikarenakan keadaan kelas yang kadang tidak sesuai dan masalah siswa yang dihadapi di kelas; (3) kesulitan penilaian seperti sulitnya guru PPKn membuat instrumen penilaian sikap peduli sosial siswa.

  Sementara itu, kesulitan eksternal guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar adalah membuat dan menggunakan media ajar. Sebagian besar guru PPKn kesulitan dalam membuat media ajar yang berkaitan dengan sikap peduli sosial siswa. disisi lain, guru PPKn juga kesulitan dalam menggunakan media terutama media powerpoint.

  2. Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Guru PPKn Dalam Meningkatkan Sikap Peduli Sosial Siswa di SMP Negeri

  2 Lingsar

  Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar terdiri dari fakor internal dan faktor eksternal sebagai berikut:

  Faktor internal yang mempengaruhi kesulitan guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar yaitu: (1) berkaitan dengan kompetensi professional guru PPKn, dimana 2 dari guru mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 2 Lingsar bukan merupakan lulusan PPKn. Hal tersebut mempengaruhi pemahaman dan kemampuan guru PPKn dalam mengembangkan materi PPKn dengan sikap peduli sosial; (2) berkaitan dengan kompetensi kepribadian guru PPKn. Kepribadian guru PPKn tidaklah buruk, hanya saja guru PPKn jarang menunjukkan sikap peduli sosial kepada siswa ketika diluar proses pembelajaran dikarenakan jarangnya guru PPKn berinteraksi dengan siswa diluar proses pembelajaran.

  Semetaran itu, faktor eksternal yang mempengaruhi kesulitan guru PPKn dalam dengan siswa seperti pembinaan meningkatkan sikap peduli sosial jasmani dan rohani yang selalu siswa di SMP Negeri 2 Lingsar dilakukan pada hari jumat di SMP yaitu: (1) masalah siswa seperti Negeri 2 Lingsar. usil dengan teman, berbicara sendiri dan bertingkah lain yang

DAFTAR PUSTAKA

  mengganggu ketenangan proses Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur pembelajaran, tidak bersemangat,

  Penelitian Suatu Pendekatan

  sulit berkonsentrasi, bersifat Praktik . Rineka Cipta. Jakarta. individualis dan pemalu; (2) Barutu, Rosdiana Yanty. 2017. pembinaan guru yang jarang

  Peran Guru Pendidikan

  dilakukan serta tidak terkait

  Kewarganegaraan

  dengan sikap peduli sosial siswa;

  Dalam Membentuk Karakter

  dan (3) kurikulum, dimana Siswa . Amugerah Press. sosialisasi kurikulum dan Medan. penyampaian perangkat yang

  Darna. 2016. Kesulitan Guru Dalam sering sekali terlambat sehingga

  Mengembangkan Penilaian

  guru harus mencari perangkatnya

  Sikap sendiri terlebih dahulu. Peserta Didik Di SDN 75 b.

  

Saran Locok Kab. Enrekang. Skripsi

  Adapun saran yang dapat S1. Universitas Islam Negeri peneliti sampaikan berkaitan dengan (UIN) Alauddin Makasar. penelitian yang berjudul Kesulitan Dayakisni, Tri. Hudaniah. 2006.

  Guru PPKn dalam Meningkatkan

  Psikologi Sosial. Buku I .

  Sikap Peduli Sosial Siswa di SMP Muhammadiyah Malang

  Negeri 2 Lingsar sebagai berikut: (1) University Press, Malang. guru PPKn sebaiknya lebih sering

  Hadi, Sutrisno. 2006. Statistik. Andi berinteraksi bersama siswa waktu offset. Yogyakarta istirahat atau ekstrakulikuler agar

  Hayuni, Rosida Rizka. Flurentin, dapat memberi contoh dengan Elia. 2016. Pengembangan menunjukkan sikap peduli sosial Panduan Sosiodrama Untuk kepada siswa; (2) meningkatkan Meningkatkan Kepedulian pembinaan guru mengenai Sosial Siswa SMP. Jurnal pengembangan perangkat

  Kajian Bimbingan dan

  pembelajaran yang berkaitan dengan

  Konseling : 119

  sikap peduli sosial siswa, karena Hendri, Jhon. 2009. Riset Kualitatif . sikap peduli sosial adalah salah satu Universitas Gunadarma. dari 18 karekter bangsa yang dicita-

  Jakarta citakan; serta (3) mempertahankan Kementerian Pendidikan Nasional. bahkan meningkatkan kegiatan guru

  2010. Pengembangan

  Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (Pedoman Sekolah) . Jakarta: Badan

  Ningsih, Nuroktya. 2012. Hambatan Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran di SMAN 1 Sanden. Citizenship: 124

  Karakter Bersahabat Dan Peduli Sosial Pada Siswa SMP (Studi Kasus Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari di SMP Negeri

  89 Sifa, Layyinatus. 2014. Implementasi

  Suryono, Hassan. 2017. Penerapan Model Analisis Dilema Moral Terhadap Sikap Peduli Sosial Siswa Pada Kompetensi Dasar Menampilkan Sikap Positif Berpancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat. Paedagogia :

  Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Setiawan, Auliya M. Vien, Rima.

  Kualitatif (Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya). PT.

  Departemen Pendidikan Nasional. Raco, J. R. 2010. Metode Penelitian

  Bahasa Indonsia . Jakarta:

  Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar

  pendidikan : 4

  Mona M. 2012. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Guru Dalam Mengimplementasikan Pembelajaran Beranah Afektif di SMP Negeri 4 Sekampung Lampung Timur Tahun Pelajaran. Jurnal penelitian

  Skripsi S1. Universitas Lampung. Pangestuti, Rini. Holilulloh. Adha

  Guru Terhadap Perubahan Sikap Sosial Siswa Kelas 8 di SMP Negeri 1 Bumi Ratu Nuban.

  Nurmala, Suciati. 2017. Peranan

  Jurnal Penelitian Pendidikan : 206.

  Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum

  1 Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah).

  IPS Terhadap Sikap Kepedulian Sosial Peserta Didik (Studi Eksperimen Kuasi di kelas VIII SMPN

  Murniati, Baiq. 2011. Pengaruh Pendekatan Analisis Nilai Dalam Pembelajaran

  Penelitian Kualitatif . Remaja Rosdakarya. Bandung.

  Moleong, Lexy J. 2009. Metode

  Penelitian Kualitatif . Remaja Rosdakarya. Bandung.

  Moleong, Lexy J. 2007. Metode

  Penelitian Kualitatif . Remaja Rosdakarya. Bandung.

  Moleong, Lexy J. 2002. Metode

  Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 29 : 2818

  Pelaksanaan Pendidikan Karakter Peduli Sosial di SD Negeri Kotagede 5 Yogyakarta.

  Masrukhan, Ahsan. 2016.

  Penelitian . Universitas Nusantara PGRI. Kediri.

  Kuntjojo. 2009. Metodologi

  1 Kalinyamatan

  

Kabupaten Jepara Tahun

Pelajaran 2014/2015). Skripsi S1. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sudjana, Nana. 1998. Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar . Sinar Baru Algesindo. Bandung. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan . Alfabeta. Bandung. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

  2003. Tokyo: Bidang DIKBUD KBRI Tokyo.

  

Wibowo, Hari Catur. 2015.

  Problematika Profesi Guru Dan Solusinya Bagi Peningkatan Kualitas Pendidikan di MTs. Negeri Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri .

  Tesis S2. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta