Sumbangan tayangan ``Penyejuk imani Katolik`` produksi Studio Audio Visual Puskat Yogyakarta sebagai salah satu bahan katekese audiovisual di lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan - USD Repository

  

SUMBANGAN TAYANGAN “PENYEJUK IMANI KATOLIK”

PRODUKSI STUDIO AUDIO VISUAL PUSKAT YOGYAKARTA

SEBAGAI SALAH SATU BAHAN KATEKESE AUDIOVISUAL

DI LINGKUNGAN SANTO PAULUS

PAROKI SANTA MARIA PENGANTARA LAHAT

SUMATERA SELATAN

S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

  

Oleh:

Cyrillus Daru Sadewa

NIM: 061124011

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

  

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orangtuaku Bapak Sukiman Laurentius dan Ibu Yoanita Sumiyati, saudara-saudariku Petrus Chanel Danan Jaya, Patricius Daru Nakula,

  Vincentia Retno Kusumaningrum, seluruh umat dan para pemandu katekese di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan.

  

MOTTO

  “Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya.” (Pkh 3:11)

  “Tugas kita bukanlah untuk berhasil, tugas kita adalah untuk mencoba, karena di dalam mencoba itulah, kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.”

  (Mario Teguh)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 11 Maret 2011 Penulis

  Cyrillus Daru Sadewa

  

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta:

  Nama : Cyrillus Daru Sadewa NIM : 061124011

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  SUMBANGAN TAYANGAN “PENYEJUK

  IMANI KATOLIK”

PRODUKSI STUDIO AUDIO VISUAL PUSKAT YOGYAKARTA

SEBAGAI SALAH SATU BAHAN KATEKESE AUDIOVISUAL DI

LINGKUNGAN SANTO PAULUS PAROKI SANTA MARIA

PENGANTARA LAHAT SUMATERA SELATAN, beserta perangkat yang

diperlukan (bila ada).

  Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta,

  11 Maret 2011 Yang menyatakan,

  Cyrillus Daru Sadewa

  

ABSTRAK

  Skripsi ini berjudul SUMBANGAN TAYANGAN “PENYEJUK

  

IMANI KATOLIK” PRODUKSI STUDIO AUDIO VISUAL PUSKAT

YOGYAKARTA SEBAGAI SALAH SATU BAHAN KATEKESE

AUDIOVISUAL DI LINGKUNGAN SANTO PAULUS PAROKI SANTA

MARIA PENGANTARA LAHAT SUMATERA SELATAN. Judul ini

  dipilih berdasarkan kenyataan bahwa pelaksanaan katekese/pendalaman iman di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat belum memanfaatkan media audiovisual dengan maksimal. Hal ini tampak dari dalam setiap pelaksanaan katekese/pendalaman iman pemandu hanya menggunakan metode ceramah, diskusi, informasi dan sharing pengalaman. Bedasarkan keadaan di atas maka penulis memberikan suatu usulan kepada umat di Lingkungan Santo Paulus yaitu dengan mengadakan katekese dengan menggunakan bahan tayangan “Penyejuk Imani Katolik”.

  Setelah mengadakan katekese dengan menggunakan bahan tayangan PIK, maka untuk melihat efektivitas dari bahan tayangan “Penyejuk Imani Katolik” ini, penulis mengadakan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tayangan “Penyejuk Imani Katolik” dapat dijadikan bahan dalam proses katekese dan melihat sumbangan tayangan “Penyejuk Imani Katolik" sebagai bahan katekese audiovisual di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tayangan PIK sangat cocok untuk dijadikan bahan dalam katekese. Ada 19 responden (100%) yang mengatakan bahwa tayangan PIK sangat cocok sebagai bahan katekese. Sumbangan tayangan PIK bagi katekese terlihat juga dari manfaat yang dirasakan oleh peserta ketika mengikuti proses katekese dengan menggunakan tayangan PIK. Manfaatnya antara lain: mendapatkan wawasan atau pengetahuan baru dan dapat menambah pengalaman pribadi/iman dengan jumlah 10 responden (52,63%), dan proses katekese lebih menarik dan lebih mudah dipahami dengan jumlah 5 responden (26,31%), serta semakin diteguhkan sehingga beban pikiran menjadi ringan dengan jumlah responden 4 (21,05%).

  Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa tayangan PIK dapat dijadikan bahan dalam proses katekese audiovisual serta memberikan sumbangan yang cukup besar dalam proses katekese di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan. Dengan demikian sarana media audiovisual yang berupa tayangan “Penyejuk Imani Katolik” diharapkan dapat digunakan oleh umat sebagai bahan katekese audiovisual di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan. Secara khusus hasil penelitian ini dapat menginspirasi para pemandu katekese di Lingkungan Santo Paulus dalam memperkembangkan iman umat melalui kegiatan katekese/pendalaman iman di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan.

  

ABSTRACT

  This thesis entitles THE CONTRIBUTION OF “PENYEJUK

  

IMANI KATOLIK” PRODUCED BY STUDIO AUDIOVISUAL

PUSKAT YOGYAKARTA AS THE ONE OF MATERIAL

AUDIOVISUAL CATECHISM IN SAINT PAUL COMMUNITY OF

SANTA MARIA PENGANTARA LAHAT SOUTH SUMATERA. This

  title is chosen based on the fact that in the catechism lesson in Saint Paul community of Santa Maria Pengantara Lahat, the catechist had not employed any audiovisual media maximally. It is showed by the fact that a catechist only used lecturing, discussion, giving information, and sharing experience as his method in every lesson. Because of that reason, the writer gave suggestion to the members of Saint Paul community to hold the catechism lesson using the video presentation of video “Penyejuk Imani Katolik” as the material.

  After had done the catechism lesson using PIK presentation, the writer did a research to see the effectiveness. The purposes of this research are to know whether PIK material can be used in any catechism lesson and to see its contribution of audiovisual material as the catechism lesson in Saint Paul community of Santa Maria Pengantara Lahat, South Sumatera.

  The result of the research showed the fact that PIK video presentation is very suitable to be used as the material in any catechism lesson. Nineteen respondents among respondents (100%) said that PIK presentation is very suitable to be used. The contribution could be seen from the advantages felt by the respondents while they followed the catechism process. The advantages are getting new perception, knowledge, and spiritual experience, which are video by ten respondents (52.63%); getting more interesting and understandable catechism course, which are said by five respondents (26.31%); and getting more strengthen in their faith, makes any burden feels light in weight, which are video by four respondents (21.05%).

  The result above showed that PIK presentation can be used as the material in any catechism lesson and can give enough contribution in the catechism process in Saint Paul community of Santa Maria Pengantara Lahat, South Sumatera. Therefore, it is hoped that the Penyejuk Imani Katolik presentation can be used as audiovisual media in any catechism lesson in Saint Paul community of Santa Maria Pengantara Lahat, South Sumatera. Hopefully this research may inspire the catechists in Saint Paul community to improve the Catholics’ faith using the activity of catechism lesson in Saint Paul community of Santa Maria Pengantara Lahat, South Sumatera.

KATA PENGANTAR

  Segala puji syukur atas limpahan anugerah dari Allah Bapa di surga, karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul

  

SUMBANGAN TAYANGAN “PENYEJUK IMANI KATOLIK”

PRODUKSI STUDIO AUDIO VISUAL PUSKAT YOGYAKARTA

SEBAGAI SALAH SATU BAHAN KATEKESE AUDIOVISUAL DI

LINGKUNGAN SANTO PAULUS PAROKI SANTA MARIA

PENGANTARA LAHAT SUMATERA SELATAN. Skripsi ini diajukan

  untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Banyak hambatan dan rintangan penulis alami dalam proses penyusunan skripsi ini. Karena anugerah-Nya, keterlibatan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat melaluinya dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, antara lain:

  1. Drs. Y.I. Iswarahadi, S.J., M.A. selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan kepada penulis dengan sabar. Terima kasih atas segala motivasi, saran, dan kritik selama penyusunan skripsi ini.

  2. Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A. selaku dosen wali dan pembimbing II yang telah bersedia membimbing dengan penuh kesabaran dan memberikan petunjuk berupa saran-saran dan kritikan demi kemajuan penulis, perhatian, dorongan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

  3. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd. selaku dosen penguji yang telah memberikan pengarahan dan masukan dalam penulisan skripsi ini dengan penuh kesabaran.

  4. Ferdinandus Hermanto Riyadi, S.C.J. selaku Pastor Paroki Santa Maria Pengantara Lahat dan Bpk. Agustinus Sunaryo selaku ketua Lingkungan Santo Paulus yang telah memberikan izin kepada saya untuk mengadakan penelitian.

  5. Segenap dosen dan seluruh staf sekretariat Prodi IPPAK Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  6. Kedua orangtuaku Bpk. Sukiman Laurentius, S.Pd., Ibu Yoanita Sumiyati, dan nenek serta kakek, serta saudara-saudariku Petrus Chanel Danan Jaya, S.Pd., Patricius Daru Nakula, dan Vincentia Retno Kusumaningrum. Terima kasih atas doa, semangat, dukungan, dan dorongan untuk segera menyelesaikan skripsi.

  7. Sdr. Yustina Dina Yunianti, S.Pd. yang telah dengan setia memberikan semangat, motivasi dan bantuannya dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

  8. Seluruh Umat Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat yang telah berpartisipasi, mendukung, dan membantu dalam penulisan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini namun tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada skripsi ini. Saran dan kritik selalu penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.

  Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan pendidikan dan pembaca pada umumnya.

  Penulis Cyrillus Daru Sadewa

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv MOTTO ......................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ iv PERNYATAAN PUBLIKASI ....................................................................... vii ABSTRAK ..................................................................................................... viii

  

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR ................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xvii BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ..............................................................

  1 B. Rumusan Masalah ......................................................................

  4 C. Tujuan Penulisan .........................................................................

  4 D. Manfaat Penulisan ......................................................................

  5 E. Metode Penulisan .......................................................................

  6 F. Sistematika Penulisan ..................................................................

  6 BAB II. TAYANGAN “PENYEJUK IMANI KATOLIK” SEBAGAI BAHAN KATEKESE AUDIOVISUAL ........................................

  8 A. Tayangan “Penyejuk Imani Katolik ..........................................

  8 1. Pengertian Program Televisi ..................................................

  8 2. Pengertian Tayangan “Penyejuk Imani Katolik” ...................

  9 3. Visi dan Misi Tayangan “Penyejuk Imani Katolik” ..............

  10

  4. Susunan Acara dan Isi Acara dalam Tayangan “Penyejuk Imani Katolik” .......................................................................

  11 5. Tayangan Televisi menurut Pandangan Gereja Katolik .........

  18 B. Katekese Audiovisual .................................................................

  23 1. Pengertian Katekese secara Umum ........................................

  23 2. Dasar Katekese dalam Kitab Suci .........................................

  24 3. Bahasa, Bahan dan Isi dalam Katekese .................................

  27 4. Pengertian Katekese Audiovisual ..........................................

  29 5. Dasar Biblis Katekese Audiovisual .......................................

  31 6. Tujuan Katekese Audiovisual ................................................

  31 7. Kelebihan Katekese Audiovisual ...........................................

  32 8. Kekhasan Katekese Audiovisial .............................................

  33 9. Katekese Audiovisual Menurut Pandangan Gereja Katolik ...

  33

  10. Model-model yang digunakan dalam Katekese Audiovisual.............................................................................

  34 BAB III. PENELITIAN SEDERHANA SUMBANGAN TAYANGAN “PENYEJUK IMANI KATOLIK” PRODUKSI STUDIO AUDIO VISUAL PUSKAT YOGYAKARTA SEBAGAI SALAH SATU BAHAN KATEKESE AUDIOVISUAL DI LINGKUNGAN SANTO PAULUS PAROKI SANTA MARIA PENGANTARA LAHAT SUMATERA SELATAN .....

  43 A. Gambaran Umum Keadaan Umat, Keadaan Katekese/Pendalaman Iman, Permasalahan-permasalahan yang terjadi di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan .............................. 43

  1. Keadaan Umat di Lingkungan Santo Paulus ...................... 44

  2. Pandangan Umat Mengenai Kegiatan Katekese di Lingkungan Santo Paulus ................................................... 45

  3. Permasalahan-permasalahan yang terjadi di Lingkungan Santo Paulus .................................................... 47

  B. Pandangan umat Santo Paulus mengenai Tayangan “Penyejuk Imani Katolik” ....................................................... 49

  1. Frekuensi dan Pandangan Umat Lingkungan Santo Paulus terhadap tayangan Penyejuk Imani Katolik ........... 49

  1. Desain Pelaksanaan Katekese (A) ...................................... 56

  1. Laporan Hasil Penelitian ..................................................... 98

  B. Laporan Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian ............... 98

  3. Hasil Penilaian Evaluator terhadap Proses Pelaksanaan Katekese/pendalaman iman ................................................ 94

  2. Proses dan Hasil Pelaksanaan Katekese (B) ....................... 87

  1. Proses dan Hasil Pelaksanaan Katekese (A) ....................... 78

  BAB IV. LAPORAN PELAKSANAAN KATEKESE DAN HASIL PENELITIAN SUMBANGAN TAYANGAN “PENYEJUK IMANI KATOLIK” PRODUKSI STUDIO AUDIO VISUAL PUSKAT YOGYAKARTA SEBAGAI SALAH SATU BAHAN KATEKESE AUDIOVISUAL DI LINGKUNGAN SANTO PAULUS PAROKI SANTA MARIA PENGANTARA LAHAT SUMATERA SELATAN .................... 77 A. Laporan Pelaksanaan Katekese .................................................. 78

  2. Desain Pelaksanaan Katekese (B) ....................................... 67

  D. Rencana Pelaksanaan Program Katekese Audiovisual dengan Menggunakan DVD/tayangan “Penyejuk Imani Katolik” .................................................................................... 56

  2. Tanggapan dan Kesan umat terhadap tayangan Penyejuk Imani Katolik ....................................................... 50

  6. Variabel Penelitian .............................................................. 55

  5. Responden Penelitian .......................................................... 54

  4. Instrumen Penelitian ........................................................... 54

  3. Metode Penelitian ............................................................... 53

  2. Tempat Penelitian ............................................................... 53

  1. Tujuan Penelitian ................................................................ 53

  C. Latar Belakang Penelitian Tayangan “Penyejuk Imani Katolik” (PIK) sebagai Bahan Katekese/Pendalaman Iman di Lingkungan Santo Paulus ............................................ 52

  2. Kesimpulan Hasil Penelitian ............................................... 111

  BAB V. PENUTUP ......................................................................................... 113 A. Kesimpulan ................................................................................. 113 B. Saran-saran ................................................................................. 115 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 116 LAMPIRAN .................................................................................................... 118 Lampiran 1: Kuesioner Pra Penelitian .............................................. (1) Lampiran 2: Rangkuman Hasil Pra Penelitian .................................. (3) Lampiran 3: Hasil Wawancara Pra penelitian kepada para pemandu katekese ....................................................... (6) Lampiran 4: Kuesioner Penelitian .................................................... (7) Lampiran 5 : Kuesioner untuk evaluator ........................................... (11)

DAFTAR SINGKATAN

  A. Singkatan Kitab Suci

  Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini meliputi Kitab Suci

  

Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan

  kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditijen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 8.

  B. Singkatan dalam Dokumen Gereja

  AN : Aetatis Novae, Intruksi pastoral tentang Hari Komunikasi Sosial dalam rangka memperingati Hari Komunikasi Sosial ke-26 (20 tahun sesudah communion et progressio) yang disetujui oleh Paus Yohanes Paulus ke II pada tanggal 24 Januari 1992.

  CP : Communio et Progressio, Instruksi pastoral tentang komunikasi sosial, Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-5 (7 tahun sesudah Dekrit Inter Mirifica) disetujui oleh Paus Paulus VI pada tanggal 25 Mei 1975.

  CT : Catechesi Tradendae, anjuran apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979.

  DCG : Directorium Catechisticum Generale, Direktorium Kateketik Umum yang dikeluarkan oleh Kongregasi Suci para Klerus, 11 April 1971.

  DV : Dei Verbum, Konstitusi Dogmatis tentang wahyu ilahi, 18 November 1965.

  EN : Evangelii Nuntiandi, Ensiklik Bapa Suci Paulus VI tentang karya pewartaan Injil pada zaman modern, 8 Desember 1975.

  IM : Inter Mirifica, Dekrit Konsili Vatikan II tentang upaya-upaya komunikasi sosial, 4 Desember 1963.

C. Singkatan Lain

  Art : Artikel DVD : Digital Versatile Disk GROPESH : Gerombolan Orang-orang yang Peduli dengan Sampah

  IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi MAWI : Majelis Agung Waligereja Indonesia PIK : Penyejuk Imani Katolik PUSKAT : Pusat Kateketik SAV : Studio Audio Visual SOTARAE : Metode yang memberikan suatu petunjuk untuk mempermudah menganalisi dan mengkaji suatu dokumen.

  SOTARAE: (S) artinya Situasi, (O) artinya Objektif, (T) artinya Tema, (A) artinya Analisis, (R) artinya Rangkuman, (A) artinya Aksi, (E) artinya Evaluasi

  TV : Televisi

  VCD : Video Compact Disk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di jaman yang semakin maju dan berkembang begitu pesat ini, dunia sangat dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih. Masyarakat mulai terbiasa menggunakan teknologi yang canggih tersebut. Keadaan yang semakin berkembang ini juga diungkapkan oleh Lukas Batmomolin dan Fransisca Hermawan (2003: 31) dalam bukunya yang

  berjudul Budaya Media. Mereka berpendapat bahwa: Perkembangan dunia ditandai oleh adanya kemajuan dalam bidang teknologi, khususnya teknologi komunikasi. Kemajuan dalam bidang teknologi membawa juga perubahan dan pemahaman tentang komunikasi, hakikat, fungsi dan tujuan komunikasi. Perubahan dalam pemahaman tentang komunikasi dari masa ke masa menjadi sebab dan sekaligus alasan bagi upaya mengaplikasikan fungsi-fungsi dasar komunikasi untuk tujuan-tujuan praksisi. Dalam seratus tahun terakhir ini terjadi perkembangan yang ekplosif dalam komunikasi, mulai banyak bermunculan berbagai teknologi baru, mulai dari tilpon genggam, media komunikasi seperti televisi, dll. Media komunikasi khususnya televisi membawa perubahan-perubahan sosial budaya dalam masyarakat yang sangat besar baik tingkah laku maupun cara hidup masyarakat. John Killinger seorang profesor Homiletik yang dikutip oleh Iswarahadi dalam tulisannya yang berjudul Tantangan dari Zaman Televisi: Pewartaan Iman dengan Cerita dan Gambar, juga berpendapat bahwa dunia telah berubah menjadi desa dunia. Manusia hidup dengan televisi, video, tape, alat perekam, komputer, kamera, proyektor, mesin cetak, mesin foto copy segala perpanjangan mekanis dari diri manusia dimana kemajuan teknologi telah mengubah zaman manusia (Iswarahadi, 2008: 3).

  Dengan adanya media televisi dalam kehidupan masyarakat, masyarakat merasa dipermudah dalam mencari informasi, pengetahuan, serta hiburan melalui media televisi. Mereka tinggal menekan remot televisi untuk memilih acara yang disukai. Namun tidak semua pendengar dan pemirsa sadar bahwa acara yang disajikan itu memberikan pengaruh. Pengaruh yang ditimbulkan dari acara yang disajikan dapat berdampak negatif dan positif.

  Pengaruh negatif yang dapat dicontohkan oleh penulis adalah acara televisi, misalnya sinetron-sinetron yang sering berbau kekerasan dalam rumah tangga, dan tindakan yang tidak baik seperti: siswa-siswi yang membolos dan tawuran. Hal ini tidak jarang banyak ditiru oleh masyarakat di sekitar kita sekarang ini. Penulis juga mau mencontohkan pengaruh yang positif dari sebuah acara televisi, misalnya dengan dikumandangkannya azan magrib, atau mimbar agama seperti tayangan “Penyejuk Imani Katolik”.

  Dari semua perkembangan, kenyataan, dan realita yang terjadi pada media komunikasi terkhususnya media televisi, maka penulis ingin mencoba mendalami dan menghubungkan peranan media komunikasi terkhususnya media televisi dengan katekese. Media televisi mempunyai banyak acara televisi yang bisa digunakan sebagai sarana/bahan katekese. Salah satu acara yang.dapat digunakan sebagai sarana/bahan katekese adalah acara/tayangan bergerak dalam bidang komunikasi lewat media televisi. Lembaga itu adalah Studio Audio Visual Puskat Yogyakarta (SAV Puskat Yogyakarta). Program yang sering ditampilkan oleh SAV Puskat pada stasiun TV Indosiar adalah acara/tayangan “Penyejuk Imani Katolik”. Tujuan dari diproduksinya program ini adalah menyebarluaskan kabar gembira dan sebagai media/sarana komunikasi iman/katekese untuk seluruh umat. Dalam penulisan skripsi ini penulis ingin mengkaitkan peranan media audiovisual berupa tayangan “Penyejuk Imani Katolik” dengan proses katekese. Tayangan “Penyejuk Imani Katolik” sebenarnya dapat dijadikan suatu variasi dalam proses katekese/pendalaman iman, akan tetapi pada kenyataannya sarana/bahan ini belum dimanfaatkan secara maksimal dalam proses katekese. Hal ini serupa dengan keadaan katekese di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat. Proses katekese di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat belum memanfaatkan media audiovisual dengan maksimal. Hal ini tampak dari dalam setiap pelaksanaan katekese/pendalaman iman, pemandu masih kurang menggunakan media audiovisual. Dalam pelaksanaan katekese para pemandu katekese hanya menggunakan metode ceramah, diskusi, dan informasi. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah mengapa media ini tidak dimanfaatkan dan digunakan sebagai bahan dalam proses katekese?

  Berdasarkan keadaan, dan realita kenyaraan yang terjadi dilingkungan ini, penulis ingin memberikan suatu usulan kepada umat di Lingkungan Santo tayangan “Penyejuk Imani Katolik”. Dari pelaksanaan katekese ini penulis ingin melihat apakah tayangan PIK dapat dijadikan bahan dalam proses katekese audiovisual. Selain itu penulis ingin melihat apa sumbangan tayangan “Penyejuk Imani Katolik” sebagai bahan katekese audiovisual di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian di atas ditemukan beberapa persoalan yang menjadi keprihatinan penulis, yaitu:

  1. Apa yang dimaksud dengan tayangan “Penyejuk Imani Katolik”?

  2. Apa arti, tujuan, model-model dari katekese audiovisual?

  3. Bagaimana keadaan umat, keadaan katekese di Lingkungan Santo Paulus, serta pandangan umat Santo Paulus mengenai tayangan PIK di televisi?

  4. Apakah tayangan PIK dapat dijadikan bahan katekese audiovisual di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan?

  5. Apa sumbangan tayangan PIK sebagai bahan katekese audiovisual di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan?

  C. Tujuan Penulisan

  Dalam penulisan skripsi ini memiliki tujuan antara lain:

  2. Mengetahui arti, tujuan, model-model dari katekese audiovisual.

  3. Mengetahui gambaran keadaan umat, keadaan katekese di Lingkungan Santo Paulus, serta pandangan umat Lingkungan Santo Paulus Terhadap tayangan PIK di televisi.

  4. Apakah tayangan PIK dapat dijadikan bahan dalam proses katekese audiovisual di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan.

  5. Mendeskripsikan sumbangan tayangan PIK terhadap katekese audiovisual di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan.

D. Manfaat Penulisan

  Penulisan ini memiliki manfaat antara lain:

  1. Bagi Umat Paroki di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Memberikan masukan kepada para pemandu katekese/pendalaman iman di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat bahwa tayangan “Penyejuk Imani Katolik” dapat digunakan sebagai salah satu bahan untuk katekese audiovisual.

  2. Bagi Pengelola Studio Audio Visual Puskat Yogyakarta Memberikan masukan kepada Studio Audio Visual Puskat Yogyakarta melalui hasil penelitian, baik kesan, dan pesan umat di Lingkungan Santo

  “Penyejuk Imani Katolik”. Dari masukan tersebut diharapkan Studio Audio Visual dapat semakin meningkatkan kualitas dari tayangan ”Penyejuk Imani Katolik”.

  3. Bagi Penulis Menambah wawasan dan pengetahuan tentang seberapa besar sumbangan tayangan “Penyejuk Imani Katolik” sebagai salah satu bahan katekese audiovisual di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat, serta untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan sarjana strata satu di IPPAK USD.

  E. Metode Penulisan

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis yang artinya penulisan dilakukan berdasarkan studi dan analisa pustaka dengan dilengkapi hasil penelitian secara sederhana melalui kuesioner. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana tayangan “Penyejuk Imani Katolik” dapat menjadi salah satu bahan katekese audiovisual umat di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan.

  F. Sistematika Penulisan

  Bab I berisi latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan. Bab II ini penulis menguraikan kajian pustaka yakni mengenai arti dari serta tujuan dari Tayangan ”Penyejuk Imani Katolik”, susunan acara Tayangan ”Penyejuk Imani Katolik”, program televisi menurut pandangan Gereja Katolik, arti katekese secara umum, dasar katekese audiovisual dalam Kitab Suci, bahasa, bahan, dan isi dalam katekese audiovisual, pengertian katekese audiovisual, dasar biblis katekese audiovisual, tujuan katekese audiovisual, kelebihan katekese audiovisual, kekhasan katekese audiovisual, katekese audiovisual menurut pandangan Gereja Katolik, serta model-model katekese audiovisual.

  Bab III ini menguraikan gambaran secara umum Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan, pandangan umat Santo Paulus mengenai tayangan PIK, latar belakang penelitian sederhana, metodologi penelitian yang meliputi tujuan penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, instrumen pengumpulan data, responden penelitian, variabel penelitian, serta rencana program pelaksanaan katekese audiovisual dengan menggunakan DVD tayangan ”Penyejuk Imani Katolik”.

  Bab IV ini menguraikan laporan pelaksanaan katekese dan hasil penelitian sumbangan tayangan PIK sebagai salah satu katekese audiovisual di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat.

  Bab V ini penulis menguraikan kesimpulan dari keseluruhan beserta saran-saran yang ditujukan ke berbagai pihak.

BAB II TAYANGAN “PENYEJUK IMANI KATOLIK” SEBAGAI BAHAN KETEKESE AUDIOVISUAL Berkaitan dengan judul yang penulis pilih yakni ”Sumbangan Tayangan Penyejuk Imani Katolik Produksi Studio Audio Visual Puskat Yogyakarta

  sebagai Salah Satu Bahan Katekese Audiovisual di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat Sumatera Selatan”, maka penulis mencoba menguraikannya dalam kajian teori bedasarkan beberapa sumber maupun pendapat para ahli.

A. Tayangan “Penyejuk Imani Katolik”

  1. Pengertian Tayangan Televisi Tayangan televisi menurut Darwanto (2007: 336) dalam bukunya yang berjudul Televisi sebagai Media Pendidikan adalah suatu bentuk acara baik yang disiarkan secara langsung maupun yang direkam terlebih dahulu, yang disiarkan oleh jaringan stasiun televisi dalam berbagai format seperti drama, musik, aneka pertunjukan, dokumenter, berita, dsb. Acara televisi mampu mempengaruhi kehidupan manusia. Dalam tayangan televisi ini bahasa yang digunakan adalah bahasa yang penuh dengan cerita dan gambar, bukan kata- kata belaka. Feeling is The First! Demikian diungkapkan oleh Pierre Babin (Iswarahadi, 2003: 31). Cerita dan gambar merupakan kesatuan yang paling

  2. Pengertian Tayangan ”Penyejuk Imani Katolik” Tayangan televisi “Penyejuk Imani Katolik’ yang disingkat dengan PIK adalah salah satu bentuk program/acara yang disajikan oleh media televisi yakni stasiun TV Indosiar. Tayangan Penyejuk Imani Katolik ini merupakan suatu bentuk pewartaan dengan menggunakan media audiovisual yang berisi acara-acara rohani keagamaan dan ajaran-ajaran keagamaan. Tayangan “Penyejuk Imani Katolik” ini bertujuan salah satunya demi perkembangan iman umat kristiani.

  Media televisi menjadi suatu media yang sangat digemari dan paling banyak dimiliki oleh masyarakat. Tidak hanya sebagai sumber informasi akan tetapi media televisi juga menjadi sarana hiburan bagi hampir setiap orang di dunia. Hal ini nampak bahwa banyak dari kalangan masyarakat yang menghabiskan waktu 35 jam/minggu atau 5 jam/hari dan 55 % dari anak-anak SMA gemar menonton televisi lebih dari 2 jam/hari (Wirodono Sunardian, 2005: ix). Adanya kebebasan penuh bagi para pemirsa setia televisi untuk menonton berbagai macam acara televisi membuat banyak masyarakat menonton dengan bebas memilih acara. Media televisi ini diharapkan mampu memberikan pengaruh positif bagi masyarakat.

  Oleh karena itu Gereja dalam surat pastoral Aetatis Novae menganjurkan agar semua orang aktif dan kreatif menjalin kerja sama dengan media dalam menyiarkan program-program yang bermutu dan mengandung pesan kristiani, namun juga dapat menjalin kerjasama dan komunikasi dengan mendorong Studio Audio Visual Pusat Kateketik (SAV PUSKAT) yang terletak di Desa Sinduharjo, Jln Kaliurang km: 8,5 Yogyakarta untuk menciptakan sebuah program acara televisi rohani yang diproduksi secara khusus dengan tujuan membantu umat agar semakin menghayati dan memperkembangkan iman mereka. Tayangan televisi rohani tersebut dinamakan tayangan “Penyejuk Imani Katolik”. Tayangan “Penyejuk Imani Katolik” ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan iman umat agar semakin menghayati dan berkembang dalam iman.

  Efektivitas tayangan “Penyejuk Imani Katolik” ini ditentukan dari segi isi dan strategi dalam komunikasi, teknis, manajemen SAV Puskat Yogyakarta, dan akses pemirsa atas program ini. Lembaga Studio Audio Visual Puskat adalah salah satu lembaga perancang program pewartaan Injil dan menanamkan nilai-nilai religius kepada pemirsa melalui media televisi. Kalau tayangan “Penyejuk Imani Katolik” ini berjalan efektif dan banyak ditonton oleh para pemirsa, sebagai umpan balik/feed back-nya program ini berfungsi sebagai sumber informasi, korelasi, kontinuitas, hiburan dan mobilisasi, sarana pertobatan serta penanaman nilai-nilai religius kristiani (Iswarahadi, 2002: 6).

  3. Visi dan Misi Tayangan “Penyejuk Imani Katolik” Menurut Iswarahadi (2002: 11) direktur Studio Audio Visual PUSKAT

  (SAV PUSKAT) tayangan “Penyejuk Imani Katolik” bertujuan sebagai salah satu bentuk pewartaan injil melalui media audiovisual yang dikemas dalam ajaran Kristiani demi perkembangan dan penghayatan iman para pemirsa Kristiani. Tayangan “Penyejuk Imani Katolik” yang bertujuan untuk memperkembangkan iman umat tidak hanya berisi ajaran-ajaran kristiani/ajaran Gereja saja,

  Tayangan “Penyejuk Imani Katolik” ini memiliki visi dan misi yang tidak jauh beda dengan visi serta misi lembaga SAV Puskat sebagai lembaga pendiri dan pengelola program ini. Adapun visi dan misi dari tayangan “Penyejuk Imani Katolik” tersebut antara lain (Iswarahadi, 2002: 11).

  a. Menggali inspirasi dari tradisi-tradisi kebudayaan dan spiritual demi kebahagiaan semua manusia jaman sekarang.

  b. Membangun terbentuknya masyarakat religius-plural yang cinta damai, dan berkeadilan.

  c. Melestarikan alam semesta dan budaya lokal.

  d. Mengangkat martabat rakyat kecil.

  e. Masyarakat hidup terbebas dari kekerasan dan hidup damai dalam kebhinekaan.

  4. Susunan Acara dan Isi Acara dalam Tayangan “Penyejuk Imani Katolik” Secara umum susunan acara PIK dapat dilihat dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis. Berikut ini merupakan susunan acara tayangan

  “Penyejuk Imani Katolik” yang berhasil penulis analisis. Proses analisis dilakukan terhadap tayangan “Penyejuk Imani Katolik” yang disiarkan di

  05.30 WIB. Tema yang dikupas adalah “Puasa dan Pengendalian Diri”. Susunan acara tersebut antara lain terdiri dari:

  a. Lagu pembukaan Tayangan “Penyejuk Imani Katolik” diawali dengan lagu pembukaan.

  Lagu pembukaan tersebut langsung dinyanyikan oleh pembawa acara sendiri yaitu Sr. Hetwika JMJ, dan Rm. L. Heri Purnawan MSF. Lagu tersebut berjudul “Kasih Yang Sempurna”.

  b. Salam pembukaan dari pembawa acara Pada sesi kedua yang berisi salam pembuka, pembawa acara langsung mengawali PIK dengan menyapa para pemirsa dan menyebutkan tema yang akan diangkat pada Minggu tersebut. Adapun tema yang diambil pada tanggal 21 Maret 2010 tersebut adalah “Puasa dan Pengendalian Diri”.

  c. Informasi dari narasumber yang pertama Dalam tayangan ”Penyejuk Imani Katolik” tanggal 21 Maret 2010 ini yang menjadi narasumber utama adalah Rm. Dr. Hartono Budi, SJ. Dalam pengantarnya beliau menerangkan arti puasa dalam Gereja Katolik. Menurut beliau, puasa bagi seorang kristiani adalah suatu bentuk pelatihan diri untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, atau sering dikenal sebagai suatu usaha banting setir untuk mengarahkan diri kepada Tuhan. Oleh karena itu kita kebangkitan Tuhan. Rm. Hartono juga memberikan suatu peneguhan tentang arti puasa menurut Kitab Suci. Hal ini dapat dilihat pada Injil Yohanes 13, di mana dalam Injil itu diceritakan perjamuan terakhir Yesus bersama para muridNya. Terlihat dalam perjamuan itu para murid Yesus mendekatkan diri kepadaNya. Puasa bukanlah suatu aturan agama, tetapi puasa adalah sikap kembali lagi kepada Tuhan. Relevansi puasa untuk jaman sekarang adalah Gereja mempunyai usulan tetapi kita harus mempunyai pilihan, dan pilihan itu harus diarahkan sesuai dengan tujuan yaitu tobat atau kembali kepada Allah.

  Dalam melaksanakan puasa kita ditantang untuk dapat jujur terhadap diri kita sendiri, serta dapat memilih jalan-jalan yang kiranya akan membantu kita kembali kepada Allah. Sikap kreatif sangat dibutuhkan untuk menemukan Tuhan dan mengendalikan diri kita. Dalam berpuasa tidak dapat dinilai dengan berat dan ringannya puasa tersebut, tetapi bagaimana kita dapat bertindak secara jujur sebagai orang beriman.

  Di jaman sekarang ini apa usulan konkrit kita tentang puasa? Romo Hartono mengemukakan pendapatnya tentang usaha konkrit puasa untuk jaman sekarang. Dalam berpuasa tindakan konkrit sangat dibutuhkan. Beliau memberikan dua contoh konkrit yang dapat dilakukan dalam berpuasa. Contoh konkrit yang pertama adalah dalam berpuasa kita tak perlu memikirkan untuk mengurangi makanan, tetapi bagaimana kita dapat berbagi dan menyisihkan sedikit makanan kita untuk orang yang membutuhkannya. Kedua, kita tidak cukup hanya memikirkan pembakaran hutan lewat peristiwa merokok, tetapi dan lingkungan kita. Adapun yang leboh menarik adalah puasa Maria, di mana puasa Maria merupakan puasa yang diam yaitu kita tidak perlu boros tentang kata-kata apa lagi kata-kata kosong. Setiap kata yang dikeluarkan mesti menjadi kata-kata berkat. Penting sekali bahwa puasa harus diarahkan untuk kembali kepada Allah, kembali kepada keprihatinan Allah sendiri seperti yang ada dalam diri Yesus Kristus yang membangkitkan kehidupan, yang memberikan kehidupan.

  d. Pengantar dari pembawa acara Pembawa acara memberikan sebuah kesimpulan bahwa, semua agama pasti mengenal dan menghayati tradisi puasa. Salah satu manfaat dari puasa adalah pengendalian diri dari hal-hal yang mengganggu kebebasan batin untuk membuat keputusan yang benar dan mengikuti Tuhan. Dengan kata lain, dengan praksis puasa orang beriman memperoleh jalan yang mudah untuk berkomunikasi dan bersatu dengan Tuhan. Setelah itu pembawa acara mengantar pemirsa untuk menyaksikan sebuah kehidupan dan karya Suster- suster Ursulin di Madiun.

  e. Informasi dari narasumber yang kedua Pengantar dari sesi ini menampilkan sebuah karya Suster-suster Ursulin di Madiun: yaitu profil suatu lembaga pendidikan TKK, SDK, SMPK Santo

  Bernadus Madiun. Dalam profil itu ditayangkan kehidupan atau suasana yang suatu informasi yang pembicaranya adalah Sr. Reinilda O.S.U. Dalam pembicaraannya beliau memberikan informasi tentang kekhasan dari karya ini, yaitu memperhatikan kaum muda secara khusus melalui kegiatan pembinaan kepribadian. Yang lebih disoroti adalah bagaimana memperhatikan keunikan masing-masing pribadi secara utuh, baik secara mental, rohani, dan jasmani/fisik yang merupakan suatu kesatuan.

  f. Pengantar dari pembawa acara Pembawa acara mengantar arti pengendalian diri dan sikap kreatif.

  Pengendalian diri sangat penting dalam kehidupan pribadi dan kehidupan sosial. Orang yang tidak dapat mengendalikan dirinya akan membawa dampak negatif bagi dirinya sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Demikian juga jika manusia tidak dapat mengendalikan diri dalam mengkonsumsi kekayaan bumi akan berakibat kerusakan lingkungan. Kita perlu mendukung sikap kreatif di kalangan orang muda, sebab sikap kreatif merupakan bentuk lain dari pengendalian diri.

  g. Informasi dari narasumber yang ketiga Narasumber yang ketiga adalah seorang dosen dari Universitas Sanata

  Dharma Yogyakarta yaitu Rm. Sunu Hardiyanto, S.J. Dalam pengantar pembicaraan beliau memberikan sedikit informasi tentang profil Laboratorium Farmasi Universitas Sanata Dharma. Dalam pembicaraannya, beliau mengajak

  Tentunya usaha yang dapat dilakukan dalam menemani orang muda dalam mengembangkan diri mereka adalah kita perlu untuk menggali kedalaman dari orang muda itu sendiri. Dengan demikian kita sebenarnya memberikan suatu peluang dan kesempatan serta mengajak orang muda untuk bergerak dan mempersilakan mereka untuk bergerak.

  h. Pengantar pembawa acara Pembawa acara memperkenalkan dua buah buku yang berkisahkan tentang lingkungan hidup, dan cara untuk mendapatkannya. Pembawa acara juga memberikan pertanyaan-pertanyaan kuis. Setelah itu pembawa acara mengantar pemirsa untuk menyaksikan sebuah kehidupan di Postulat Suster- suster Miseri Cordia Madiun. i. Informasi dari narasumber yang keempat

Dokumen yang terkait

Manfaat video siaran penyejuk imani katolik indosiar sebagai media audio-visual dalam katekese umat di lingkungan Santo Ignatius Loyola Cokrodiningratan Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta.

3 19 178

Katekese model SCP sebagai salah satu usaha peningkatan pelaksanaan pembinaan iman umat lingkungan Santo Yohanes Stasi Santo Yusup Balong Paroki Santa Theresia Lisieux Boro.

1 7 158

Sumbangan katekese umat sebagai upaya untuk meningkatkan keterlibatan umat dalam hidup menggereja di Stasi Mansalong Paroki Maria Bunda Karmel Mansalong Kabupaten Nunukan.

2 16 158

Sumbangan katekese umat dalam rangka meningkatkan penghayatan iman umat Lingkungan Santo Yusuf, Berut, Wilayah Santa Marta, Sumber, Paroki Santa Maria Lourdes, Sumber, Magelang, Jawa Tengah melalui Shared Christian Praxis.

8 70 209

Upaya peningkatan hidup rohani keluarga kristiani di Lingkungan Santo Paulus Maguwoharjo Paroki Marganingsih Yogyakarta melalui katekese keluarga.

0 1 150

Kesetiaan Maria sebagai teladan dalam hidup berkeluarga bagi ibu-ibu di lingkungan Santo Yohanes Pemandi Paroki Santo Albertus Agung Jetis, Yogyakarta.

0 0 134

Kesetiaan Maria sebagai teladan dalam hidup berkeluarga bagi ibu ibu di lingkungan Santo Yohanes Pemandi Paroki Santo Albertus Agung Jetis, Yogyakarta

0 0 132

Upaya meningkatkan pendampingan iman kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe, Keuskupan Agung Kupang melalui katekese umat model shared christian praxis - USD Repository

0 0 138

Upaya menumbuhkan hidup doa dalam keluarga-keluarga kristiani umat lingkungan Santa Maria stasi Majenang paroki Santo Stefanus Cilacap melalui katekese umat - USD Repository

0 0 137

Rekoleksi sebagai upaya melibatkan remaja dalam pengembangan umat di lingkungan Santo Martinus Blendung, Paroki Santa Theresia Sedayu, DIY - USD Repository

0 1 137