Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas VD SDN Ungaran 1 dengan menggunakan metode Role Playing - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas
VD SDN Ungaran 1 dengan Menggunakan
Metode Role Playing
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :
AGUS TRI HANDOKO
NIM : 091134107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas
VD SDN Ungaran 1 dengan Menggunakan
Metode Role Playing
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Disusun oleh :
AGUS TRI HANDOKO
NIM : 091134107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk :

 Allah SWT yang tiada henti memberikan Rahmat, Hidayah dan
AnugerahNya dalam setiap nafas kehidupanku
 Pribadiku sebagai calon pendidik yang berkualitas
 Bapak Supardi dan Ibu Yamtinah selaku orangtua yang telah memberikan
semangat dan dukungan serta doa yang terus teriring untuk penulis Kakak
dan adik-adikku yang selalu membantuku setiap saat dan sekaligus sebagai
penyemangat dalam menjalani hidupku
 Dosen-dosenku di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma yang
senantiasa memberikan bimbingan dan mendidikku untuk menjadi seorang
pendidik yang berkualitas
 Teman-temanku yang selalu memberikan semangat, dukungan kepadaku
dan sebagai tempat curahan hati dikala menghadapi rintangan
 Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah membentuk menjadi
calon pendidik yang berkualitas

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO
 Rasa takut itu akan hilang jika apa yang menjadi ketakutanmu itu
dilakukan
 Restu orang tua dan doa adalah kekuatan yang melebihi apapun
untuk mengawali apapun dalam hidup
 Bekerjalah karena Ibadah

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Juni 2013
Penulis

Agus Tri Handoko
091134107

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama: Agus Tri Handoko
NIM: 091134107

Demi

pengembangan

ilmu

pengetahuan.,

saya

memberikan

kepada


Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS VD SDN UNGARAN 1 DENGAN MENGGUNAKAN METODE
ROLE PLAYING
Dengan demikian, saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelola dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa meminta ijin dari saya, atau memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 7 Juni 2013
Yang menyatakan,

Agus Tri Handoko

vii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS
VD SDN UNGARAN 1 DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE
PLAYING
Agus Tri Handoko
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk (1) mengetahui
peningkatan minat belajar siswa kelas V D SD Negeri Ungaran 1 pada mata
pelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing; (2) mengetahui
peningkatan prestasi belajar siswa kelas V D SD Negeri Ungaran 1 pada mata
pelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam 1 siklus dengan 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan

dalam waktu 2 x 35 menit. Adapun subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V
D SDN Ungaran 1 yang berjumlah 34 siswa. Sedangkan objek pada penelitian ini
adalah peningkatan minat dan prestasi belajar IPS dengan menggunakan metode
role playing pada kompetensi dasar menghargai jasa dan peran tokoh perjuangan
dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Untuk mengumpulkan data
peneliti menggunakan lembar kuisioner, observasi, wawancara, dokumentasi dan
melakukan tes terhadap siswa dalam bentuk tes pilihan ganda dan uraian. Hasil
validitas soal evaluasi menunjukkan ada 21 soal pilihan ganda yang valid dan 5
soal uraian yang valid.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan
pembelajaran menggunakan metode role playing mampu meningkatkan minat
dan prestasi belajar siswa kelas V D SDN Ungaran 1 dalam pembelajaran IPS.
Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang lulus
KKM, dari kondisi awal 24% menjadi 71% siswa yang lulus KKM.
Kata Kunci : minat, prestasi belajar, metode role playing.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
IMPLEMENTING ROLE PLAYIN TO INCREASE STUDENT’S LEARNING
INTEREST AND TO IMPROVE STUDENT’S LEARNING AHIEVEMENT IN
SOCIAL SCIENCES FOR GRADE VD UNGARAN 1 ELEMENTARY SCHOOL
Agus Tri Handoko
Sanata Dharma University
2013
This action research was aimed at (1) identifying the improvement of
students’ learning interest in Social Sciences because of the implementation of
Role Playing Learning Method to grade VD students of Ungaran I Elementary
School; (2) identifying the improvement of students achievement in Social
Sciences because of the implementation of the Role Playing Learning Method to
grade V students of Ungaran I Elementary School.
This action research was conducted in 1 cycle that covered 3 classroom
meetings, in which one meeting took 2x35 minutes. The research subject was the
grade VD students of Ungaran I, which consisted of 34 students. The objects of
this study were the improvement of the students’ learning interest and
achievement by implementing Role Playing Learning Method in basic
competency of “menghargai jasa dan peran tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia”. To obtain the data, the researcher
distributed questionnaires on learning interest to the students and assessed the
student’s learning in the form of objective test. The result of the validity show that
21 multiple choice questions are valid adn 5 essay questions are valid.
The study revealed that the implementation of Role Playing Learning Method
was able to improve the student’s learning interest and learning achievement in
Social Sciences for grade VD of Ungaran I Elementary School. It’s proofen by the
precentage of the student who pass the KKM, from 24% increase to 71% students
who pass the KKM.
Keywords : interest, learning achievement of social studies, Role Playing
learning method.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
kenikmatan,

rahmat

dan

hidayahNya

kepada

penulis

sehingga

dapat

menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Peningkatan Minat dan
Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VD SDN Ungaran 1 dengan Menggunakan
Metode Role Playing ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan dalam Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari dan merasakan bahwa adanya
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J. S.S., BST., M.A., selaku kepala program
pendidikan PGSD Universitas Sanata Dharma
3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A.Ed.D. dan Eny Winarti,S.Pd, M.Hum.,
Ph.D.selaku dosen pembimbing 1 dan II yang telah bersedia memberikan
bimbingan, petunjuk dan arahan selama proses penelitian dan penulisan
skripsi hingga selesai.
4. Kuswandi, S.Pd selaku Kepala SD Negeri Ungaran 1 yang telah memberikan
ijin tempat untuk melakukan penelitian
5. Endang Srie W, S.Pd selaku guru kelas VD SD Negeri Ungaran 1 yang telah
bersedia memberikan bantuan dalam proses penelitian
6. Siswa siswi Kelas VD SD N Ungaran 1 selaku subjek penelitian yang telah
bersedia untuk membantu saya dalam proses penelitian
7. Bapak dan Ibu Guru serta karyawan/ karyawati SD N Ungaran 1 yang telah
memberikan bantuan sehingga proses penelitian berlangsung dengan lancar
8. Bapak Supardi dan Ibu Yamtinah selaku orangtua yang telah memberikan
semangat dan dukungan serta doa yang terus teriring untuk penulis
9. Teman-teman PPL SD Negeri Ungaran 1 yang selalu memeri dukungan dan
bantuan kepada penulis dalam proses penelitian
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10. Teman-teman PGSD angkatan 2009 atas semangat, dukungan dan kerjasama
selama berproses dalam kegiatan perkuliahan
11. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan doa, semangat, dukungan dan bantuan kepada penulis.
Dalam hidup ini kesempurnaan hanya milik Allah SWT, maka penulis pun merasa
masih jauh dari kesempurnaan. Begitu pula dalam penulisan skripsi ini juga masih
jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik sangat penulis terima sebagai
masukan dalam perbaikan dalam penelitian lain. Atas segala kelebihan dan
kekurangannya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.
Terima kasih.
Yogyakarta, 7 Juni 2013
Penulis

Agus Tri Handoko

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................................
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................
HALAMAN MOTTO .................................................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .....................................
ABSTRAK...................................................................................................................
ABSTRACT ................................................................................................................
KATA PENGANTAR .................................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................................
DAFTAR TABEL .......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang.................................................................................... ........................
1.2 Pembatasan Masalah........................................................................................ ..........
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................................
1.4 Definisi Operasional ...............................................................................................
1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................................................
1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................................
BAB II KAJIAN LITERATUR
2.1 Kajian Teori ............................................................................................................
2.1.1 Minat ...................................................................................................................
2.1.2 Prestasi Belajar ....................................................................................................
2.1.3 Metode Role Playing ............................................................................................
2.1.4 Ilmu Pengetahuan Sosial ......................................................................................
2.1.5 Penelitian Pindakan Kelas ....................................................................................
2.2 Penelitian yang Relevan ..........................................................................................
2.3 Skema Penelitian yang Relevan...............................................................................
2.4 Kerangka berfikir ....................................................................................................
2.5 Hipotesis Tindakan .................................................................................................
BAB III. METODOLOGI
3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................................
3.2 Setting Penelitian ....................................................................................................
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................................
3.4 Indikator dan Pengukuran .......................................................................................
3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................
3.6 Instrumen Pengumpulan Data .................................................................................
3.7 Teknik Analisa Data................................................................................................
3.8 Validitas Reliabilitas dan Indeks Kesukaran ............................................................
3.9 Rencana Tindakan...................................................................................................
3.10 Jadwal Penelitian .................................................................................................
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
xii

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xii
xiv
xv
xvi
1
5
5
6
7
7
8
8
10
13
18
19
23
25
26
28
29
31
32
32
34
36
42
45
62
64

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.1 Hasil .......................................................................................................................
4.1.1 Proses PTK ..........................................................................................................
4.1.2 Hasil Minat Siswa ................................................................................................
4.1.3 Hasil Prestasi Belajar ...........................................................................................
4.2 Pembahasan ............................................................................................................
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................................................
5.2 Saran.......................................................................................................................
5.3 Keterbatasan Penelitian ...........................................................................................
DAFATAR PUSTAKA ...............................................................................................
LAMPIRAN ................................................................................................................

xiii

65
65
70
74
77
83
86
87
88
91

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Daftar Tabel

Tabel 3.1 Indikator Ketercapaian ..................................................................................
Tabel 3.2. Variabel penelitian, teknik pengumpulan data dan instrumen........................
Tabel 3.3. Kisi-kisi observasi minat ..............................................................................
Tabel 3.4. Rubrik Penilaian Drama ...............................................................................
Tabel 3.5. Kisi-kisi kuesioner minat siswa ....................................................................
Tabel 3.6. Pedoman penilaian kuesioner minat siswa ....................................................
Tabel 3.7. Kisi-kisi soal ................................................................................................
Tabel 3.8. Rubrik Penilaian Tes Uraian .........................................................................
Tabel 3.9. Rubrik Penilaian Aspek Afektif ....................................................................
Tabel 3.10. Tingkat Penguasaan Kompetensi PAP I ......................................................
Tabel 3.11. Skor Pilihan Jawaban .................................................................................
Tabel 3.12. Batas Nilai..................................................................................................
Tabel 3.13. Hasil Validasi Silabus oleh Ahli .................................................................
Tabel 3.14. Hasil Validasi RPP oleh Ahli ......................................................................
Tabel 3.15. Hasil Validasi LKS oleh Ahli .....................................................................
Tabel 3.16. Hasil Validasi Bahan Ajar oleh Ahli ...........................................................
Tabel 3.17. Hasil validasi soal evaluasi .........................................................................
Tabel 3.18. Hasil Validasi Kuesioner ............................................................................
Tabel 3.19. Hasil Uji Validitas Soal Uraian ...................................................................
Tabel 3.20. Hasil Uji Validitas Kuesioner .....................................................................
Tabel 3.21. Koefisien korelasi .......................................................................................
Tabel 3.22. Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda ....................................................
Tabel 3.23. Hasil Uji Reliabilitas Soal Uraian ...............................................................
Tabel 3.24. Indeks Kesukaran .......................................................................................
Tabel 3.25. Jadwal Penelitian ........................................................................................
Tabel 4.1. Data Minat Siswa terhadap Mata Pelajaran IPS ............................................
Tabel 4.2. Daftar Nilai Siswa ........................................................................................
Tabel 4.3. Ketercapaian Indikator .................................................................................

xiv

33
34
37
37
38
39
40
41
42
43
44
44
49
50
51
51
53
53
55
57
57
59
60
61
64
71
75
76

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Daftar Gambar
Gambar 2.1 Skema penelitian yang relevan ..................................................................
Gambar 3.1 Siklus PTK ...............................................................................................
Gambar 4.1 Grafik ketercapaian minat .........................................................................
Gambar 4.2 Grafik ketercapaian prestasi ......................................................................
Gambar 4.3 Naskah drama siswa .................................................................................
Gambar 4.4 Hasil evaluasi Ozi .....................................................................................
Gambar 4.5 Hasil evaluasi Icha ....................................................................................

xv

26
29
69
72
80
81
81

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Instrumen Pembelajaran Sebelum Validasi .................................................
Lampiran 2. Instrumen Pembelajaran Sesudah Validasi .................................................
Lampiran 3. Contoh Rubrik Penilaian ............................................................................
Lampiran 4. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa ....................................................................
Lampiran 5. Data Siswa Pada Kondisi Awal ..................................................................
Lampiran 6. Hasil Penghitungan Indeks Kesukaran dan Validitas ..................................
Lampiran 7. Hasil Validasi Instrumen Penelitian............................................................
Lampiran 8. Surat Izin Melakukan Penelitian dan Selesai Melakukan Penelitian ............
Lampiran 9. Foto Kegiatan.............................................................................................

xvi

91
119
146
150
175
185
188
192
194

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang utama
dalam lingkup pendidikan, mulai dari SD dan SMP mata pelajaran ini selalu diikut
sertakan. Dalam standar isi IPS SD-MI disebutkan bahwa IPS merupakan salah satu
pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan
isu sosial (Permendiknas No. 22 Tahun 2006). Sejalan dengan Permendiknas
tersebut, IPS merupakan ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mempelajari IPS siswa diharapkan mampu memahami nilai dan sikap serta
keterampilan yang berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Jarolimek dan Parker
(dalam Sapriya, 2009) mengemukakan bahwa ujian yang sesungguhnya dalam belajar
IPS terjadi ketika siswa berada di luar sekolah, yakni hidup dalam masyarakat.
Pembelajaran IPS dapat membantu siswa untuk hidup dalam bermasyarakat secara
baik dan benar. Seperti dikatakan Sardjiyo (2007), “manfaat yang diperoleh setelah
mempelajarai ilmu pengetahuan sosial disamping mempersiapkan diri untuk terjun ke
masyarakat, juga untuk membentuk dirinya sebagai anggota masyarakat yang baik...”
Apabila pelajaran IPS ini dapat berjalan dengan baik maka siswa akan
mendapat ilmu yang dapat berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Namun yang
terjadi, pembelajaran IPS di SD tidaklah sesuai yang diharapkan. Masih ada sekolah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

yang kesulitan menerapkan pembelajaran IPS yang bermakna, menyenangkan dan
mudah dipahami oleh siswa. Salah satu sekolah yang mengalami kesulitan dalam
menerapkan pembelajaran IPS yang bermakna adalah SD Negeri Ungaran 1.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru kelas VD SD
Negeri Ungaran 1 Yogyakarta ditemukan adanya beberapa kesulitan yang ditemui
oleh guru kelas V D pada mata pelajaran IPS diantaranya; siswa merasa kesulitan
dalam menghafal nama tokoh-tokoh, tanggal, dan tempat kejadian. Ketika peneliti
melakukan wawancara pada guru kelas V D, guru menjawab, “Pelajaran IPS itu
memang cukup sulit mas, mungkin karena jamannya sudah berbeda dan hafalannya
cukup banyak, saya juga masih kesulitan menemukan metode yang tepat”. Siswa
kurang bisa merasakan pengalaman belajar IPS yang secara menyenangkan dan
bermakna, sehingga mereka tidak dapat mengapresiasi dan memahami pelajaran IPS
dengan baik. Hasil belajar yang diperoleh sebagian siswa pun

tidak memenuhi

standar ketuntasan belajar yang ditetapkan sekolah. Dari 38 siswa, 29 diantaranya
tidak memenuhi standar ketuntasan belajar yang ditentukan sekolah yaitu 75.
Sedangkan dari hasil observasi terlihat kurangnya minat siswa terhadap mata
pelajaran IPS. Kurangnya minat terhadap suatu pembelajaran dapat dilihat dari tiga
aspek

yaitu

keinginan

untuk

mengetahui

pembelajaran,

partisipasi

dalam

pembelajaran dan perhatian dalam pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh
Djamarah (2002:132) “ minat dapat diekspresikan siswa melalui; 1) keinginan siswa
untuk mengetahui pembelajaran, 2) partisipasi siswa dalam pembelajaran, 3)perhatian
siswa dalam pembelajaran, 4) perasaan senang dalam pembelajaran.” Sedangkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

pada aspek ke-4 peneliti tidak dapat melihatnya sekedar melalui observasi melainkan
dibutuhkan kuisioner karena aspek ini merupakan indikator yang timbul dari dalam
diri siswa yang relatif sulit untuk diobservasi. Kuisioner juga digunakan untuk
mengetahui kondisi awal minat siswa pada idikator 1, 2, dan 3.
Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti terlihat keinginan siswa untuk
mengetahui pembelajaran relatif rendah terbukti dari 34 siswa yang masing-masing
sudah mempunyai buku pelajaran IPS, hanya 10 siswa yang membawa buku
pelajaran IPS. Partisipasi siswa selama pembelajaran berlangsung juga relatif rendah,
terbukti ketika guru memberikan pertanyaan seputar pembelajaran, terlihat sekitar 10
siswa saja yang mengangkat tangannya untuk menjawab pertanyaan. Perhatian siswa
saat pembelajaran IPS pun belum maksimal, terlihat

37%

siswa yang

memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran. Sisanya 63% siswa sibuk
dengan aktivitas masing-masing, seperti berbicara dengan teman, bermain penggaris,
tiduran dan mencorat-coret buku. Kesulitan-kesulitan seperti ini selalu dirasakan oleh
guru di setiap tahun.
Berdasarkan angket yang disebarkan peneliti untuk mengetahui minat belajar
siswa, diperoleh data yang menunjukan bahwa minat belajar IPS siswa masih relatif
rendah. Terbukti dengan hasil perhitungan data indikator minat belajar siswa yang
cukup rendah. Pada indikator minat siswa yang pertama, keinginan siswa untuk
mengetahui pembelajaran, hanya 29% siswa yang berminat untuk mengetahui
pembelajaran. Pada indikator minat yang kedua, partisipasi dalam pembelajaran,
terlihat 29% siswa berpartisipasi, sedangkan indikator ketiga yaitu perhatian siswa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

dalam pembelajaran, terlihat 32% siswa memperhatikan pembelajaran. Pada indikator
keempat terlihat 21% siswa merasa senang dalam pembelajaran.
Berdasarkan wawancara dan observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa
terjadi suatu masalah pada metode yang digunakan oleh guru, yang menyebabkan
siswa kurang berminat dan sulit untuk menyerap pengetahuan dalam pembelajaran
IPS. Penggunaan metode yang tidak tepat dapat

mempengaruhi suasana

pembelajaran dan hasil belajar. Diperlukan suatu metode yang efektif untuk
menjadikan pelajaran IPS menjadi menyenangkan, bermakna dan siswa dapat
memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Salah satunya metode yang bisa
digunakan untuk membuat pelajaran IPS menjadi menyenangkan, bermakna dan
bernilai bagi siswa adalah dengan menggunakan metode role playing. Penggunaan
metode role playing dapat meningkatkan partisipasi siswa dan guru dapat
menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan kegiatan-kegiatan yang ada dalam role
playing tersebut. “... drama as learning medium the teacher is using these procedures
to reach certain extrinsic goal: to gain knowledge, arouse interest, solve problems,
and changes attitudes” (Nellie, 2006:293). ....drama sebagai media pembelajaran
yang dapat digunakan oleh guru untuk meraih tujuan ekstinsik yang jelas seperti:
untuk memperoleh pengetahuan, membangun ketertarikan, memecahkan masalah,
dan merubah perilaku (Nellie, 2006:293) .
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa, dimana guru dapat bebas
menentukan nilai atau tujuan pembelajaran. Menurut Etin (2007:97) learning to do,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

adalah belajar melakukan sesuatu dalam situasi yang konkret. Dalam metode role
playing siswa seolah-olah mengalami kegiatan-kegiatan yang ada dalam materi IPS,
seperti merumuskan teks proklamasi, berjuang melawan belanda, mempertahankan
kemerdekaan Indonesia dan lain-lain. Penelitian menggunakan metode role playing
ini juga telah dilakukan sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Wintala,
(2011) dan Setyaningrum (2011), dari penelitian mereka menujukkan bahwa role
playing berhasil meningkatkan prestasi. Sementara itu penelitian Sulistiyaningrum
(2012) menunjukkan bahwa role playing berhasil meningkatkan minat belajar siswa.
Kegiatan-kegiatan dalam metode role playing cocok untuk diterapkan dalam
mata pelajaran IPS, karena siswa dapat mengalami secara langsung tidak hanya
sekedar membaca atau menghafal. Sehingga siswa akan lebih terlibat dalam
pembelajaran dan lebih mudah memahami isi dari pembelajaran IPS dengan cara
yang lebih menyenangkan. Diharapkan dengan menggunakan metode role playing ini
dapat terjadi peningkatan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
kelas V D SD Ungaran 1 Yogyakarta.
1.2 Pembatasan Masalah
Materi pembelajaran IPS dibatasi pada kompetesi dasar 2.3 Menghargai jasa
dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan menerapkan
metode role playing.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana peningkatan minat siswa kelas V D SD Negeri Ungaran 1
pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa kelas V D SD Negeri
Ungaran 1 pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode role
playing?
1.4 Definisi Operasional
1. Minat
Keinginan atau rasa ketertarikan yang datang dari hati nurani seseorang
untuk ikut serta dalam kegiatan belajar tanpa ada pengaruh dari siapa pun.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil atau pencapaian kegiatan individu dalam
membangun pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara
mengolah bahan ajar.
3. Ilmu Pengetahuan Sosial
IPS adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta
menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari
berbagai aspek kehidupan secara terpadu (Sardjiyo, 2011:32).
4. Metode Role Playing
Metode role playing adalah suatu cara atau media seni yang digunakan
untuk menyampaikan suatu materi atau permasalahan sosial yang dapat
menjadi pembelajaran, dengan membayangkan diri sendiri sebagai orang
lain, dan diatur dalam suatu keadaan tertentu. Dalam kamus terjemahan
Inggris-Indonesia kata role play juga menunjukan pengertian yang sama
dengan drama.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui bagaimana peningkatan minat belajar siswa kelas V D SD
Negeri Ungaran 1 pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode
role playing.
2. Mengetahui bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa kelas V D SD
Negeri Ungaran 1 pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode
role playing.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar
siswa kelas V D Sekolah Dasar Negeri Ungaran 1 Yogyakarta pada mata
pelajaran IPS menggunakan metode role playing.
2. Bagi Guru
Hasil dari penelitian ini dapat memberi masukan alternatif metode
pembelajaran dalam meningkatkan minat dan prestasi siswa kelas V D
Sekolah Dasar Negeri Ungaran 1 Yogyakarta pada mata pelajaran IPS
dengan menggunakan metode role playing.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Ungaran 1
Yogyakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

BAB II
KAJIAN LITERATUR
2.1 Kajian Teori
2.1.1

Minat

2.1.1.1 Pengertian
Minat erat kaitanya dengan perhatian dan tanggapan anak terhadap suatu
pembelajaran. Secara sederhana, minat berarti kecendurungan dan gairah yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Sobur, 2003:246).
Sependapat

dengan

pendapat

Sobur,

Slameto

(dalam

Djaali:2008)

mengungkapkan bahwa minat adalah rasa lebih suka atau rasa ketertarikan
pada suatu hal atas aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat sangat
berpengaruh terhadap aktivitas dan psikologi siswa, seperti dalam kelas anak
yang mempunyai minat rendah secara fisik akan terlihat letih, lesu dan
perhatiannya rendah. Sedangkan Munthe (2009) mengungkapkan bahwa
minat yaitu keadaan yang mendasari motivasi individu, keinginan yang
berkelanjutan, dan orientasi psikologis. Secara psikis anak yang berminat akan
menunjukan rasa senang, tidak senang, bergairah dan seterusnya. Dari
pengertian beberapa ahli yang telah menyebutkan tentang pengertian minat,
peneliti merumuskan bahwa minat dapat diartikan sebagai kecenderungan atau
kesukaan seseorang yang sangat tinggi terhadap suatu hal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

2.1.1.2 Pembagian Minat
Pasaribu dan Simandjuntak (1983) berpendapat bahwa secara psikologis
minat dibedakan menjadi dua:
a. Minat Aktual
Minat aktual adalah minat yang berlaku pada obyek yang ada pada suatu
saat dan ruang yang konkrit.
b. Minat Disposisional
Minat disposisonal adalah arah minat yang dasarnya pembawaan
(disposisi) dan menjadi ciri sikap hidup seseorang.
2.1.1.3 Indikator Minat
Dalam pembelajaran diperlukan suatu penyajian materi yang menarik
dan menyenangkan agar dapat menarik minat siswa. Djiwandono (2006:365)
menyebutkan bahwa minat siswa dapat merupakan bagian dari metode
mengajar. Untuk mengetahui minat belajar pada siswa diperlukan analisa
terhadap hal-hal yang berhubungan dengan minat. Menurut Sukartini (dalam
Suhartini, 2001: 26) analisa minat dapat dilakukan terhadap hal-hal:
1) Keinginan untuk mengetahui atau memiliki sesuatu.
2) Objek atau kegiatan yang disenanginya.
3) Jenis kegiatan yang disukai.
4) Usaha yang menyatakan rasa senang terhadap sesuatu.
Djamarah (2002: 132) menyatakan bahwa minat dapat diekspresikan
siswa melalui :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

1) Pernyataan lebih suka akan sesuatu dari pada lainnya.
2) Partisipasi aktif.
3) Adanya perhatian yang lebih besar/fokus pada sesuatu yang
disukainya.
4) Perasaan senang dalam pembelajaran.
Dari pendapat pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa indikatorindikator bahwa seseorang mempunyai minat terhadap suatu pembelajaran
adalah mempunyai fokus perhatian yang tinggi, ikut berperan aktif dalam
pembelajaran dan ungkapan suka atau tidak suka oleh siswa.
2.1.2

Prestasi Belajar

2.1.2.1 Belajar
Hilgard (dalam Sukmadinata, 2009) mengatakan bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan, perubahan
tersebut tidak dapat dikatakan belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan
atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan obatobatan. Sejalan dengan pendapat tersebut Dimyati dan Mudjiono (2006:295)
mengungkapkan bahwa belajar adalah kegiatan individu memperoleh
pengetahuan, perilaku sdan keterampilan dengan cara mengolah bahan ajar.
Keberhasilan dalam belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara garis
besar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua
bagian yaitu faktor endogen dan faktor eksogen (Sobur, 2003:244).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

1) Faktor Endogen
Faktor endogen atau faktor yang berada dalam diri individu meliputi dua
faktor, yakni faktor fisik dan faktor psikis. Fakor fisik merupakan hal-hal yang
berkaitan dengan fisik seseorang diantaranya adalah kesehatan dan cacat
bawaan sejak lahir. Sedangkan faktor psikis merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran seseorang.
Contoh faktor psikis adalah faktor inteligensi, minat, bakat, motivasi,
kematangan kepribadian dan lain-lain.
2) Faktor Eksogen
Faktor eksogen merupakan faktor yang berasal dari luar diri anak. Faktor
eksogen sebetulnya meliputi banyak hal, namun secara garis besar bisa dibagi
ke dalam tiga faktor yakni: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor
lingkungan lain (faktor diluar lingkungan keluarga dan sekolah).
2.1.2.2 Prestasi Belajar
Kata “prestasi” berasal dari bahasa belanda yaitu prestatie. Kemudian
dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Dalam
kamus besar bahasa Indonesia karya Salim dan Yeenny (1991:1190) prestasi
belajar berarti penguasaan keterampilan terhadap mata pelajaran yang
dibuktikan melalui hasil tes. Sedangkan menurut Suprijono (2009:5) hasil
belajar/prestasi adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan-keterampilan. Prestasi belajar
mempunyai banyak kegunaan seperti yang diungkapkan Cronbach (dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

Arifin, 2009:13) kegunaan prestasi belajar adalah sebagai umpan balik bagi
guru dalam mengajar, untuk keperluann diagnostik, untuk keperluan
bimbingan dan penyuluhan, untuk keperluan seleksi, untuk keperluan
penempatan atau penjurusan, untuk menentukan isi kurikulum, dan untuk
memutuskan kebijakan sekolah. Sedangkan Arifin (2009:12) prestasi belajar
mempunyai beberapa fungsi utama antara lain:
1) Prestasi belajar sebagai indikator kuantitas dan kualitas pengetahuan
yang telah dikuasai peserta didik.
2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
Asumsinya adalah belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik
dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan umpan balik
dalam meningkatkan mutu pendidikan.
4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan
dengan kebutuhan masyarakat dan peserta didik.
5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan)
peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi fokus
utama yang harus diperhatikan, karena peserta didiklah yang diharapkan
dapat menyerap materi secara menyeluruh.
Dari berbagai pendapat diatas penulis merumuskan bahwa prestasi
belajar adalah capaian atau perolehan keterampilan siswa, yang didapat dari

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

aktivitas dan kegiatan pembelajaran. Prestasi belajar juga merupakan salah
satu hal yang penting dalam proses belajar mengajar. Prestasi atau hasil
belajar sangat diperlukan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam
mencerna serta memahami suatu materi pembelajaran yang disajikan.
2.1.3

Metode Role Playing
Metode role playing berkaitan erat dengan teori konstruktivisme, untuk
membahas kaitan metode role playing dan teori konstruktivisme dapat dilihat
dari pembahasan 2.1.3.1 tentang teori konstuktivisme.

2.1.3.1 Konstruktivisme
Suyono

dan

Hariyanto

(2011:105)

mengungkapkan

bahwa

konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi presmis
bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun, mengkonstruksi
pengetahuan

pemahaman

kita

tentang

dunia

tempat

kita

hidup.

Konstruktivisme melandasi pemikiran bahwa pengetahuan merupakan hasil
konstruksi (bentukan) aktif seseorang. Konstruktivisme erat kaitanya dengan
pembelajaran penemuan. Seperti yang diungkapkan oleh Bergstorm dan
O’brien; Wilxoc (dalam Salvin, 2011:8) dalam pembelajaran penemuan siswa
didorong untuk belajar sendiri melalui keterlibatan aktif dengan konsepkonsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa memperoleh
pengalaman dan melakukan eksperimen yang memungkinkan mereka
menemukan sendiri prinsip-prinsip.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

Bruner (dalam Salvin, 2011:72) berkata “kita mengajarkan mata
pelajaran bukan untuk menghasilkan perpustakaan hidup kecil tentang mata
pelajaran tersebut, melainkan lebih-lebih untuk mengupayakan siswa berpikir,
bagi diri sendiri, mempertimbangkan persoalan seperti dilakukan sejarawan,
mengambil bagiann dalam proses perolehan pengetahuan. Mengetahui adalah
proses bukan produk”. Begitu halnya dalam pembelajaran menggunakan
metode role playing siswa diharapkan memperoleh pengetahuannya sendiri
berdasarkan pengalaman dan perannya dalam pembelajaran. Children seem to
develop the ability to engage in fantasy play by themselves independent of
education environments (Moyles, 2010:110).
2.1.3.2 Role Playing
2.1.3.2.1

Pengertian
Role Playing berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata yaitu

role dan playing. Role berarti peran atau tugas dan playing berarti bermain,
jadi role playing dapat diartikan sebagai bermain peran. Dalam kamus
terjemahan Inggris-Indonesia kata role play juga menunjukan pengertian yang
sama dengan drama. Drama berarti seni drama atau pertunjukan drama atau
sandiwara. Hal ini juga sependapat dengan

Kakita ( dalam Haruyama,

2008:32) yang mengatakan “role play as a teaching method has many points
in common with dramatization, such as aims and procedures. He indicates,
therefore, that it is preferable if teachers use the two synthetically”. Dari

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

kutipan Kakita kita dapat mengetahui bahwa drama dan role play mempunyai
persamaan seperti tujuan dan prosedurnya.
Menurut Sujadi (2012:81) Role playing adalah situasi atau suatu
masalah yang diperagakan secara singkat, dengan tekanan utama pada
karakter/sifat-sifat orang-orang, kemudiaan diikuti oleh diskusi tentang
masalah tersebut. Tujuannya adalah untuk memecahkan suatu masalah dan
agar memperoleh kesempatan untuk merasakan perasaan orang lain. Sejalan
dengan pendapat tersebut Uno (2007:328) mengungkapkan bahwa role
playing merupakan sebuah metode pembelajaran yang berasal dari pendidikan
individu maupun sosial. Metode ini membantu masing-masing siswa untuk
menemukan makna pribadi dalam dunia sosial mereka dan membantu
memecahkan dilema pribadi dengan bantuan kelompok sosial. Sedangkan
menurut Pasaribu dan Simandjuntak (1983:24) mengemukakan bahwa role
playing adalah suatu tiruan yang bersifat drama yang dilakonkan oleh dua
orang atau lebih yang memiliki peranan yang berbeda-beda dalam suatu
keadaan tertentu.
Dari pengertian-pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa role
playing adalah suatu cara atau media seni yang digunakan untuk
menyampaikan suatu materi atau permasalahan sosial yang dapat digunakan
menjadi suatu media pembelajaran. Cara siswa memperoleh informasi yang
diperlukan dengan membayangkan diri sendiri sebagai orang lain, dan diatur
dalam suatu keadaan tertentu.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.1.3.2.2

16

Langkah-langkah dalam role playing
Menurut Shaftel (dalam Uno, 2007) bahwa role playing terdiri dari

sembilan langkah yaitu:
a. Memanaskan suasana kelompok
Pada langkah pertama ini guru bisa memberikan cerita-cerita yang
berhubungan

dengan

masalah-masalah

sosial

di

sekitar

siswa.

Keuntungan dari memberikan cerita ini adalah sifatnya yang dramatis dan
langkah awal yang relatif mudah untuk dilakukan. Bagian terakhir dari
pemanasan kelompok ini adalah mengajukan pertanyaan yang membuat
siswa berfikir dan memperkirakan akhir dari cerita.
b. Memilih partisipan
Langkah

kedua

adalah

memilih

partisipan,

guru

dan

siswa

menggambarkan karakter yang berbeda-beda, seperti apa perannya dan
apa yang mungkin dilakukan. Selanjutnya siswa secara sukarela
mengajukan diri sebagai pemain atau bisa juga dipilih oleh guru.
c. Mengatur setting tempat kejadian
Setting disusun berdasarkan cerita yang akan dilakukan. Dalam hal ini
guru bisa membantu untuk mempersiapkan hal-hal yang sulit untuk
dilakukan oleh siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

d. Menyiapkan peneliti
Dalam langkah ini Shaftel menyarankan agar peneliti ikut berpartisipasi
dalam role playing. Tujuannya adalah supaya peneliti bisa melihat
aktivitas serta menggambarkan pola pikir dan keadaan yang ada.
e. Pemeranan
Langkah selanjutnya adalah pemeranan dalam langkah ini pemain akan
memerankan sesuai dengan karakternya masing-masing. Permainan akan
lebih bagus apabila pemain dapat berimprofisasi saat memerankan
karakternya.
f. Diskusi dan evaluasi
Dalam diskusi ini siswa akan menganalisis tentang isi dan alur cerita.
Diskusi juga dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa lain mengenai
penampilannya dan penafsiran cerita dari siswa dalam kelas.
g. Memerankan kembali
Kegiatan ini mungkin akan cukup menyita waktu, siswa dan guru bisa
saling berbagi informasi berbagai penafsiran baru tentang peran.
Selanjutnya akan dipilih kembali siswa-siswa lain untuk memmerankan
tokoh tersebut.
h. Berdiskusi dan mengevaluasi
Dalam diskusi dan evaluasi yang kedua ini siswa dan guru akan melihat
dan berdialog tentang penampilan yang kedua. Dari penampilan tersebut

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

akan disimpulkan juga terdapat perbedaan atau tidak dari penampilan
pertama.
i. Saling berbagi dan mengembangkan pengalaman
Pada tahap ini siswa akan berbagi pengalaman satu sama lain. Mungkin
tidak semua siswa berkesempatan menjadi pemain dan tidak semua siswa
berperan dalam mempersiapkan pementasan, jadi akan terjadi tukar
informasi

tentang

pengalaman

masing-masing.

Guru

juga

bisa

memberikan kesimpulan atas pembelajaran tersebut.
2.1.4

Ilmu Pengetahuan Sosial

2.1.4.1 Pengertian
Ilmu sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenaan dengan manusia
dalam konteks sosialnya atau semua bidang ilmu yang mempelajari manusia
sebagai anggota masyarakat. IPS adalah bidang studi yang mempelajari dan
menelaah serta menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau
dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu (Sardjiyo, 2011:32).
Menurut Somantri (dalam Sapriya, 2009) Pendidikan IPS adalah
penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora,
serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah
dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.
2.1.4.2 Tujuan Pembelajaran IPS
Tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal
kemampuan dasar kepada siswa. Selain itu IPS juga bermanfaat untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan
lingkungannya. Dan untuk kedepannya menjadi bekal bagi siswa untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (Etin, 2007:15)
2.1.4.3 Manfaat IPS
Menurut Sardjiyo (2011), manfaat yang diperoleh siswa setelah
mempelajari IPS antara lain sebagai berikut:
1. Pengalaman langsung apabila guru IPS memanfaatkan lingkungan alam
sekitar sebagai sumber belajar.
2. Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif
pemecahan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
3. Kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat.
4. Kemampuan
melanjutkan

mengembangkan

pengetahuan

pendidikan

jenjang

ke

yang

sebagai

bekal

untuk

lebih

tinggi

serta

mempersiapkan diri untuk terjun sebagai anggota masyarakat.
2.1.5

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

2.1.5.1 Pengertian
Menurut Suharsimi (dalam Daryanto, 2007) Penelitian adalah kegiatan
mencermati

suatu

objek,

menggunakan

metodologi

tertentu

untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orangorang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kuatilas dalam berbagai
bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu yang dalam pelaksanaanya berbentuk rangkaian periode/siklus

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

kegiatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang
sama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru
yang sama.
Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat
mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari
pengalaman mereka sendiri (Rochiati, 2007:11) sedangkan menurut Mulyasa
(2009:11) Penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati
kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah
tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan.
Menurut Kusumah dan Dwitagama (2009: 19-24) ada beberapa desain
dalam PTK diantaranya :
1)

Model Kurt Lewin
Konsep Pokok penelitian tindakan dengan model Kurt Lewin terdiri dari
empat komponen yang saling berhubungan, keempat komponen tersebut
dipandang sebagai siklus. Komponen-komponen tersebut yaitu:

a) Perencanaan
Perencanaan adalah pengembangan rencana tindakan yang secara kritis
untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana PTK disusun
berdasarkan pengamatan awal yang reflektif, hasil pengamatan tersebut
dicatat kemudian catatan tersebut dicermati bersama untuk melihat
masalah-masalah yang ada dan aspek apa yang perlu ditingkatkan dalam
proses belajar mengajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MER