PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BANGUN RUANG YANG MENGGUNAKAN KONTRIBUSI SISWA DENGAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS IV SDN KLEDOKAN TAHUN PELAJARAN 20112012 SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Yohanes Tomy H. NIM : 081134030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Yohanes Tomy H. NIM : 081134030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014

  ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

JADIKANLAH KEKECEWAAN MASA LALU

MENJADI SUKSES DI MASA DEPAN..

PENGALAMAN ADALAH GURU YANG BERHARGA..

  Setulus hati, skripsi saya persembahkan kepada; Tuhan Yang Maha Esa, kedua orang tuaku terkhusus Ibuku, keluarga, dan semua temanku.

  v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  vi .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  Tomy H, Yohanes. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bangun Ruang

  yang Menggunakan Kontribusi Siswa dengan Pendekatan PMRI di Kelas IV SDN Kledokan Tahun Pelajaran 2011/2012 . Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan

  Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  Penelitian ini merupakan jenis penelitian Research dan Development (RnD) atau penelitian dan pengembangan. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah apa sajakah produk pengembangan perangkat pembelajaran bangun ruang yang menggunakan kontribusi siswa dengan pendekatan PMRI di kelas IV SDN Kledokan. Pengembangan ini menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran bangun ruang yang menggunakan kontribusi siswa dengan pendekatan PMRI di kelas

  IV SDN Kledokan. Peneliti melakukan penelitian berdasarkan tahapan yang dikemukakan oleh Sugiyono yang telah mengalami modifikasi. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif. Perangkat pembelajaran yang telah disusun diimplementasikan pada sampel terbatas. Sampel penelitian tersebut adalah guru dan siswa kelas IV SDN Kledokan sejumlah 32 siswa. Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara pada guru dan observasi pembelajaran matematika. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Perangkat pembelajaran divalidasi oleh ahli, data hasil validasi dianalisis secara kuantitatif.

  Hasil penelitian ini adalah pengembangan perangkat pembelajaran bangun ruang yang menggunakan kontribusi siswa dengan pendekatan PMRI di kelas IV SD Negeri Kledokan. Hasil penelitian ini diperoleh dengan analisis kebutuhan pada tahap awal, pengembangan perangkat pembelajaran, dan implementasi pada sampel terbatas. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti yaitu silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan evaluasi. Pengembangan perangkat tersebut melalui beberapa tahap yaitu validasi ahli, revisi desain, uji keterbacaan, revisi produk, dan implementasi pada sampel terbatas.

  Berdasarkan hasil implementasi perangkat pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti, penggunaan kontribusi siswa sudah terlihat dalam pembelajaran. Bentuk kontribusi siswa yang terlihat, yaitu munculnya berbagai strategi pemecahan masalah dalam rangka membangun konsep pembelajaran, munculnya tanggapan atau umpan balik terhadap pemecahan masalah yang dikemukakan oleh siswa, dan pemberian kesempatan oleh guru pada siswa dalam mengembangkan kemampuannya.

  viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  Tomy H, Yohanes. 2012. The Development of Solid Geometry Mathematics Learning

  Instrument Using Students’ Contribution with PMRI Approach on IV Grade in SDN Kledokan 2011/2012 . Thesis. Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  This was a research and development (R&D) research. The problem is what are the product development of solid geometry Mathematics learning instrument using students’ contribution with PMRI approach on IV grade in SDN Kledokan was. This development produced the solid geometry mathematics learning instrument using students’ contribution with PMRI approach on IV grade in SDN Kledokan. The researcher did the research based on Sugiyono’s theory that had been modified. The data was qualitative data. The learning instrument set was implemented on limited sample. The samples were the teacher and 32 students of IV grade in SDN Kledokan.

  The researcher gained the data through interview to the teacher and observation on Mathematics. The data taken was analyzed using qualitative descriptive. The learning instrument was validated by the expert, and the validity result was analyzed quantitatively.

  The result of this research was the development of solid geometry Mathematics learning instrumen t using students’ contribution with PMRI approach on IV grade in

  SDN Kledokan. The result was gained by analyzing the need on the beginning step, the development of learning instrument, and the implementation on the limited sample. The learning instruments developed by the researcher were syllabus, lesson plan, worksheet, learning material, and evaluation. The instrument developed through some steps: expert validity, design revision, readability test, product revision, and implementation limited sample.

  Based on the implementation result on the learning instrument set by the researcher, the students’ contribution was appeared on the learning process. The contributions were the appearance of the strategies to solve the problem to build the learning idea, responses or feedback to solve the problem, and the chance given to the students to develop their ability.

  ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bangun Ruang yang Menggunakan Kontribusi Siswa dengan Pendekatan PMRI di Kelas IV SDN Kledokan

  .” Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

  Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  3. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan saran, kritik, dorongan, semangat, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi.

  4. Ibu Veronika Fitri Rianasari, M.Sc., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan dukungan dan bimbingannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Ibu Sri Rahayu, S.Pd., selaku kepala sekolah SDN Kledokan yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian di kelas IV SDN Kledokan.

  6. Ibu Sumartiani, selaku guru kelas IV SDN Kledokan yang telah memberikan waktu, bantuan, dan masukan yang bermanfaat bagi penulis.

  7. Siswa kelas IV SDN Kledokan yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini.

  8. Ibu Mg. Suryati dan keluarga yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  xi

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ...............................................................................

  2 C. Tujuan Penelitian .................................................................................

  2 D. Spesifikasi Produk ...............................................................................

  3 E. Batasan Istilah .....................................................................................

  4 F. Pentingnya Pengembangan .................................................................

  5 G. Kontribusi Hasil Penelitian .................................................................

  5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ....................................................................................

  6 1. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) .....................

  6 2. Peran Kontribusi Siswa ..................................................................

  11 3. Bangun Ruang ................................................................................

  17

  xii

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................

  23 C. Kerangka Berpikir ...............................................................................

  24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ....................................................................................

  26 B. Desain dan Prosedur Penelitian ...........................................................

  29 C. Populasi dan Sampel Penelitian ..........................................................

  32 D. Instrumen Penelitian ............................................................................

  32 E. Analisis Data .......................................................................................

  33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan dan Analisis Data Hasil Analisis Kebutuhan ........................

  35 B. Paparan Desain Pengembangan ..........................................................

  40 C. Paparan Hasil Implementasi Produk pada Sampel Terbatas ...............

  46 1. Deskripsi Implementasi Perangkat Pembelajaran ..........................

  46 2. Hasil Implementasi dan Pembahasan .............................................

  47 a. Gambaran Umum Karakteristik PMRI ......................................

  47 b. Penggunaan Kontribusi Siswa dalam Pembelajaran ..................

  54

  3. Rangkuman Karakteristik Penggunaan Kontribusi Siswa yang Muncul dalam Pembelajaran ..........................................................

  62 D. Refleksi Implementasi Pembelajaran ..................................................

  67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..........................................................................................

  68 B. Saran ....................................................................................................

  69 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

  70

  xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriterian Penilaian Hasil Produk Pengembangan ...........................

  32 Tabel 4.1 Hasil validasi perangkat pembelajaran ...........................................

  43 Tabel 4.2 Rangkuman karakterisik penggunaan kontribusi .............................

  60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Balok ...........................................................................................

  15 Gambar 2.2 Kubus ..........................................................................................

  17 Gambar 2.3 Jaring-jaring kubus ......................................................................

  19 Gambar 2.4 Jaring-jaring balok .......................................................................

  19 Gambar 3.1 Tahapan penelitian ......................................................................

  28 Gambar 4.1 Siswa bekerja dalam kelompok ...................................................

  53 Gambar 4.2 Siswa kerja kelompok .................................................................

  54 Gambar 4.3 Siswa memberi tanggapan ...........................................................

  55 Gambar 4.4 Guru memotivasi siswa ...............................................................

  56 Gambar 4.5 Guru memberi kesempatan siswa betanya ..................................

  57 Gambar 4.6 Guru memberikan pertanyaan .....................................................

  59 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Analisis Kebutuhan (wawancara) ......................................

  71 Lampiran 2 Silabus Matematika .....................................................................

  72 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................

  78 Lampiran 4 Lembar Kegiatan Siswa ............................................................... 114 Lampiran 5 Bahan Ajar ................................................................................... 122 Lampiran 6 Kisi-kisi Soal Evaluasi ................................................................. 127 Lampiran 7 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ....................................... 132 Lampiran 8 Olah Data Hasil Validasi Ahli ..................................................... 135 Lampiran 9 Hasil Implementasi ...................................................................... 154 Lampiran 10 Transkripsi Data ........................................................................ 162 Lampiran 11 Surat Izin Penelitian ................................................................... 187 Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 188 Lampiran 13 Foto Kegiatan ............................................................................ 189

  xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1 BAB I PENDAHULUAN A.

   Latar Belakang Masalah

  Matematika merupakan mata pelajaran pokok di sekolah dasar (SD). Mata

  pelajaran ini erat hubungannya dengan dunia sekitar. Ditunjukan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan masalah hitung-hitungan. Kegiatan-kegiatan siswa selalu ada hubungannya dengan matematika, baik yang dilakukan di sekolah maupun yang dilakukan di luar sekolah.

  Matematika sangat terpengaruh dengan model pembelajaran yang dikembangkan oleh guru. Apabila guru masih menggunakan metode ceramah dalam kegiatan belajar mengajar, maka guru mengalami kendala dalam mengembangkan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa.

  Pembelajaran harus mampu memberikan bekal kepada siswa untuk berpikir kritis, logis, analitis, sistematis, dan kreatif. Untuk memberikan bekal kepada siswa maka diperlukan pembelajaran matematika yang inovatif, menarik dan menyenangkan bagi siswa agar mata pelajaran matematika bukan lagi dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan menakutkan.

  Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan menunjukan hasil bahwa penggunaan kontribusi siswa dalam pembelajaran matematika di SDN Kledokan sangatlah kurang. Guru biasanya hanya memberikan pembelajaran dengan metode ceramah dan jarang menggunakan media nyata dalam membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pembelajaran. Guru sering kali melupakan penggunaan masalah konstektual yang mengakibatkan siswa hanya membayangkan benda-benda yang dipelajari tanpa melihat dan menganalisis benda tersebut secara langsung. Siswa pun terkadang bersifat pasif dengan permasalahan yang ada.

  Oleh karena itu, masalah kurangnya penggunaan kontribusi siswa dalam pembelajaran matematika akan coba peneliti atasi dengan menggunakan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) khusunya pada materi bangun ruang sederhana. Pendekatan PMRI dipilih karena pendekatan ini mudah dilaksanakan dan memperhatikan kontribusi siswa di kelas. Diharapkan dengan penggunaan pendekatan PMRI ini kontribusi siswa dapat terlihat.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitan ini adalah: Apa sajakah produk pengembangan perangkat pembelajaran bangun ruang yang menggunakan kontribusi siswa dengan pendekatan PMRI di kelas IV SDN Kledokan? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah: Mengembangan perangkat pembelajaran bangun ruang yang menggunakan kontribusi siswa dengan pendekatan PMRI di kelas IV SDN Kledokan.

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Spesifikasi Produk

  Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa rancangan rancangan inovasi pembelajaran tentang materi pembelajaran bangun ruang sederhana.

  Produk tersebut berupa perangkat pembelajaran, yaitu silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), bahan ajar, dan evaluasi. Produk yang dikembangkan mempermudah guru dalam mengembangkan pembelajaran.

  Perangkat pembelajaran tersebut disusun dengan mengacu pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perangkat pembelajaran tersebut juga mencakup kelima karakteristik pendekatan PMRI, yaitu penggunaan masalah kontekstual, penggunaan pemodelan, penggunaan kontribusi siswa, interaktivitas, dan intertwining. Diharapkan produk inovasi pembelajaran tersebut dapat memberikan pengalaman pada siswa saat mempelajari materi bangun ruang sederhana menggunakan pendekatan PMRI dan menjadi inspirasi dalam melakukan penelitian pengembangan menggunakan pendekatan PMRI bagi guru.

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Batasan Istilah

  Batasan istilah diperlukan agar tidak menimbulkan suatu pertanyaan dan tidak menimbulkan multi tafsir tentang suatu istilah yang dikemukakan. Seperti yang telah diuraikan yang dimaksud dengan :

  1. Kontribusi siswa adalah ide, pertanyaan, atau cara siswa dalam memecahkan masalahnya sendiri. Kontribusi siswa membebaskan siswa mencari sendiri strategi yang akan digunakannya dalam memecahkan masalah tersebut. Siswa juga berhak menggunakan media atau alat peraga yang mendukung dirinya dalam mencari pemecahan masalah tersebut.

  2. Bangun ruang adalah sebuah bangun yang memiliki ruang yang dibatasi oleh beberapa sisi. Jumlah dan model sisi yang membatasi bangun ruang tersebut menentukan nama dan bentuk bangun tersebut. Bangun ruang dapat disebut bangun tiga dimensi, yaitu bangun yang memiliki titik sudut, sisi, atau rusuk.

  3. Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah salah satu pendekatan dalam matematika yang menitikberatkan pada mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Siswa tidak hanya tahu konsep dan cara penggunaan rumus namun siswa juga dapat mencari sendiri rumus atau penyelesaian masalah berdasarkan kreativitas dan pengalamannya dalam kehidupan sehari- hari. Pada matematika realistik siswa belajar tidak hanya berdasarkan benda nyata tetapi juga menggunakan masalah kontekstual yang ada di sekitarnya atau masalah yang masih bisa dibayangkan oleh siswa.

  4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  F. Pentingnya Pengembangan

  Pentingnya pengembangan perangkat pembelajaran bangun ruang dengan pendekatan PMRI adalah mendesain perangkat pembelajaran bangun ruang yang mengakomodasi kontribusi siswa. Pengembangan perangkat pembelajaran ini juga bertujuan untuk mengenalkan pendekatan PMRI di SD.

  G. Kontribusi Hasil Penelitian

  Pengembangan perangkat pembelajaran bangun ruang untuk siswa kelas IV SDN Kledokan dirancang untuk mendukung pembelajaran matematika.

  Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk berbagai pihak, antara lain :

  1. Bagi peneliti, peneliti dapat membuka wawasan baru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran bangun ruang dengan pendekatan PMRI, serta membantu menerapakan pendekatan PMRI dalam pembelajaran.

  2. Bagi siswa, siswa mendapat pengalaman baru dalam pembelajaran bangun ruang menggunakan pendekatan PMRI dan meningkatkan perannya dalam pembelajaran di kelas.

  3. Bagi guru, guru memperoleh inspirasi baru dalam penelitian lainnya khusunya menggunakan pendekatan PMRI dalam mengajar di kelas.

  4. Bagi sekolah, sekolah dapat menambah dokumen penelitian dan bahan bacaan di perpustakaan.

  5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini akan membahas mengenai landasan teori, penelitian yang relevan dan kerangka berpikir yang telah dilakukan oleh peneliti. A. Landasan Teori 1. Pendekatan PMRI

  a. Pengertian PMRI Suryanto, dkk (2010:1) mengemukakan bahwa PMRI adalah gerakan untuk mereformasi pendidikan matematika di Indonesia dengan cara mengajarkan dan belajar matematika dengan tujuan agar siswa memperoleh hasil yang lebih baik.

  PMRI menurut Marpaung (2004) adalah pendekatan dalam pembelajaran matematika yang menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran.

  b. Sejarah PMRI PMRI berkembang dari Realistic Mathematics Education (RME) yang dikembangkan oleh institude Freudenthal. Institut ini didirikan pada tahun 1971, berada di bawah Utrecht University Belanda. Freudenthal dalam Wijaya (2012:20) mengatakan bahwa matematika sekolah tidak ditempatkan sebagai sistem tertutup (closed system) melainkan sebagai aktivitas yang disebut matematisasi. Adanya pendapat tersebut menjadi landasan untuk mengembangkan Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Matematika Realistik (Realistic Mathematics Education). Sistem yang sama juga disesuaikan di negara Indonesia, dalam perkembangnya RME menjadi PMRI.

  c. Prinsip PMRI Suryanto (2010: 41-43) mengemukakan ada beberapa prinsip

  PMRI, yaitu : 1) Guided Reinvention dan Progressive Mathematization (Penemuan

  Kembali Secara Terbimbing dan Matematisasi Progresif) Pada prinsip ini siswa diminta untuk menyelesaikan masalah kontekstual yang diberikan. Siswa membayangkan situasi yang digambarkan dalam masalah, kemudian siswa diberi kesempatan untuk membangun dan menemukan kembali ide/konsep matematika untuk menyelesaikan masalah tersebut.

  Setelah menemukan ide/konsepnya, kemudian siswa diarahkan untuk „berpikir matematis‟. Dikatakan progresif karena terdiri dari dua langkah berurutan yaitu a) matematisasi horizontal (berawal dari masalah kontekstual dan berakhir pada matematika formal) b) matematisasi vertikal (dari matematika formal ke matematika formal yang lebih tinggi, luas, dan rumit).

  7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2) Didactical Phenomenology (Fenomenologi Didaktis) Prinsip ini menekankan pada pembelajaran yang bersifat mendidik dan pentingnya masalah kontekstual untuk diperkenalkan pada siswa. Masalah kontekstual yang dipilih harus mempertimbangkan aspek pada diri siswa dan harus diselesaikan sendiri oleh siswa.

  3) Self Developed model (Membangun model sendiri) Karena menggunakan masalah kontekstual, maka memungkinkan siswa memiliki model sendiri dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Model yang dibuat oleh siswa ini mungkin saja mirip dengan masalah yang diberikan karena bersifat kontekstual.

  d. Karakteristik PMRI Suryanto (2010: 44) berpendapat bahwa karakteristik PMRI terdiri dari:

  1) Menggunakan Konteks Konteks yang dimaksud adalah lingkungan siswa yang nyata baik aspek budaya maupun aspek geografis. Dalam PMR hal tersebut selalu dikatan sebagai “konkret” tetapi juga dapat dipahami oleh siswa dan dapat dibayangkan oleh siswa.

  8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Maslah kontekstual disajikan diawal pembelajaran dimaksudkan untuk memungkinkan siswa membangun atau menemukan sesuatu konsep, definisi, operasi ataupun sifat matematis serta pemecahan masalah itu. Masalah kontekstual disajikan ditengah pembelajaran bila dimaksudkan untuk memantapkan apa yang telah dibangun atau ditemukan.

  Masalah kontekstual disajikan di akhir pembelajaran bial dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan siswa mengaplikasikan apa yang telah dibangun atau ditemukan. 2) Menggunakan Model

  Model itu dapat bermacam-macam, dapat konkret berupa benda, atau semi konkret berupa gambar atau skema yang kesemuanyadimaksudkan sebagai jembatan dari konkret ke abstrak atau dari abstrak ke abstrak yang lain. Jembatan dapat berupa model yang sudah lebih umum, yang mengarahkan siswa ke pemikiran abstrak atau matematika formal yaitu disebut model for, yang serupa atau mirip dengan masalah nyatanya yaitu model of.

  9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3) Menggunakan Kontribusi Siswa Dalam pembelajaran perlu diperhatikan kontribusi atau sumbangan dari siswa, yang berupa ide, atau variasi jawaban, atau variasi pemecahan masalah. Kontribusi itu dapat memperbaiki atau memperluas konstruksi yang perlu dilakukan atau produk yang perlu dihasilkan sehubungan dengan pemecahan masalah kontekstual.

  4) Menggunakan Format Interaktivitas Dalam pembelajaran jelas bahwa sangat diperlikan adanya interaksi baik antara siswa dengan siswa atau antara siswa dengan guru yang bertindak sebagai fasilitator. Interaksi mungkin juga terjadi antara siswa dan matematika atau lingkungan. Bentuk interaksi dapat juga macam-macam, misalnya diskusi, negosiasi, memberi penjelasan atau komunikasi.

  5) Memanfaatkan Keterkaitan antar Topik Dalam pembelajaran matematika perlu disadari bahwa matematika adalah suatu ilmu yang terstruktur dengan kosistensi yang ketat. Keterkaitan antara topik, konsep operasi dsb sangat kuat sehingga dimungkinkan adanya adanya integrasi antara topik denan topik, dan bahkan antara

  10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  matematika dengan pengetahuan yang lain, untuk lebih mempertajam kebermanfaatan belajar matematika. Hal ini memungkinkan menghemat waktu pembelajaran. Selain itu ditekankannya keterkaitan antar topik dengan topik sangat mungkin akan tersusun struktur kurikulum berbeda dengan kurikulum yang selama ini dikenal. Tetapi tetap mengarah kepada kompetensi yang ditetapkan. Dalam penelitian ini, karakteritik PMRI yang dimaksud adalah sesuai pendapat Suryanto (2010:44). Prinsip dan karakteristik PMRI bertujuan untuk menciptakan pembelajaran matematika yang menarik, bermakna, kreatif dalam membangun pengetahuan oleh siswa sendiri.

2. Peran kontribusi siswa

  Kontribusi siswa merupakan salah bagian penting dalam pembelajaran. Kontribusi tersebut dapat berupa berperan aktif dalam pembelajaran, turut serta dalam kerja kelompok, aktif dalam memecahkan masalah, atau aktif dalam melaksanakan diskusi kelompok.

  Pembelajaran yang berlangsung di sekolah-sekolah biasanya belum memperhatikan kontribusi siswa sebagaimana mestinya. Dalam pembelajaran matematika siswa masih berlatih untuk „bagaimana

  11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12

  mengetahui‟. Padahal pembelajaran matematika tidak hanya sampai disitu, tapi juga untuk mengetahui „mengapa mengetahui‟. Oleh karena itu diperlukan pula kreativitas agar kontribusi siswa dapat terlihat dengan jelas.

  Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (aptitude) menurut Munandar (1985:88) adalah:

  a. Keterampilan berpikir lancar Definisi keterampilan berpikir lancar ini yaitu :

  1) Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah, atau pertanyaan.

  2) Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal.

  3) Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. Perilaku siswa yang ditunjukkan yaitu : 1) Mengajukan banyak pertanyaan.

  2) Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan. 3) Mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah. 4) Lancar mengungkapkan gagasan-gagasannya. 5) Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak daripada anak lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6) Dapat dengan cepat melihat kesalahan atau kekurangan pada suatu obyek atau situasi.

  b. Keterampilan berpikir luwes (fleksibel) Definisi keterampilan berpikir luwes ini yaitu :

  1) Menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan, yang bervariasi 2) Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda- beda.

  3) Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda. 4) Mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran. Perilaku siswa yang ditunjukkan yaitu : 1) Memberikan aneka ragam penggunaan yang tidak lazim terhadap suatu obyek.

  2) Memberikan macam-macam penafsiran (interpretasi) terhadap suatu gambar, cerita, atau masalah.

  3) Menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yeng berbeda-beda.

  4) Memberi pertimbangan terhadap situasi, yang berbeda dari yang diberikan orang lain.

  13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5) Dalam membahas/mendiskusikan suatu situasi selalu mempunyai posisi yang berbeda atau bertentangan dari mayoritas kelompok. 6) Jika diberikan suatu masalah biasanya memikirkan macam- macam cara yang berbeda-beda untuk menyelesaikannya.

  7) Menggolongkan hal-hal menurut pembagian (kategori) yang berbeda-beda.

  8) Mampu mengubah arah berpikir secara spontan.

  c. Keterampilan berpikir orisinal Definisi keterampilan berpikir orisinil ini yaitu : 1) Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik.

  2) Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri. 3) Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.

  Perilaku siswa yang ditunjukkan yaitu : 1) Memikirkan masalah-masalah atau hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain.

  2) Mempertanyakan cara-cara yang lama dan berusaha memikirkan cara-cara yang baru.

  3) Memilih a-simetri dalam menggambar atau membuat desain. 4) Memiliki cara berpikir yang lain dari yang lain.

  14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5) Mencari pendekatan yang baru dari stereotip. 6) Setelah membaca atau mendengar gagasan-gagasan, bekerja untuk menemukan penyelesaian baru.

  7) Lebih senang mensintesis daripada menganalisa sesuatu.

  d. Keterampilan memperinci (mengelaborasi) Definisi keterampilan memerinci yaitu :

  1) Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk.

  2) Menambahkan atau memperinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

  Perilaku siswa yang ditunjukkan yaitu : 1) Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci. 2) Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain. 3) Mencoba atau menguji detil-detil untuk melihat arah yang akan ditempuh.

  4) Mempunyai rasa keindahan yang kuat sehingga tidak puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana.

  15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5) Menambahkan garis-garis, warna-warna, dan detil-detil (bagian-bagian) terhadap gambarnya sendiri atau gambar orang lain.

  e. Keterampilan menilai (mengevaluasi) Definisi keterampilan menilai yaitu : 1) Menentukan patokan penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat, atau suatu tindakan bijaksana. 2) Mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka. 3) Tidak hanya mencetuskan gagasan, tetapi juga melaksanakannya.

  Perilaku siswa yang ditunjukkan yaitu : 1) Memberi pertimbangan atas dasar sudut pandangnya sendiri.

  2) Menentukan pendapat sendiri mengenai suatu hal.

3) Menganalisis masalah atau penyelesaian secara kritis dengan selalu menanyakan „mengapa?‟.

  4) Mempunyai alasan (rasionale) yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mencapi suatu keputusan.

  5) Merancang suatu rencana kerja dari gagasan-gagasan yang tercetus.

  16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17

  6) Pada waktu tertentu tidak menghasilkan gagasan tetapi menjadi peneliti atau penilai yang kritis.

  7) Menentukan pendapat dan bertahan terhadapnya.

3. Bangun ruang

  Thyer and Maggs (1971: 61) menyatakan

  we live in a world of shapes and this aspect of our surroundings contains much to be examined and discussed. There is in accumulation of associated language used to describe the shapes we see, pick up or feel, nad this for the child could come, amongst other places, from the home, from playing with other children and from the teacher .

  Pengenalan geometri di sekolah dasar bertujuan agar siswa mampu menganalisis tentang dunia di sekitarnya. Seperti yang telah disebutkan Thyer dan Maggs pada kutipan di atas, kita hidup dikelilingi dengan benda beruang yang dapat kita amati, sentuh, dan rasakan.

  Geometri yang akan diajarkan pada siswa SD terdiri dari dua macam, yaitu bangun ruang dan bangun datar. Thyer and Maggs (1971: 62) menyatakan “we can also introduce the names of commons mathematical two

  and three dimensional shapes. This includes the names of polygons, prisms, and pyramids

  .” Copeland (1967: 267) menyatakan “geometric objects having

  the properties length, width, and depth involve the mathematics of solid geometric.

  ”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Pada penelitian ini peneliti membatasi pada bangun ruang sederhana bagi siswa. Bangun ruang tersebut yaitu kubus dan balok. Mustaqim dan Astuty (2010: 207) menyatakan dalam bangun ruang dikenal istilah titik sudut, sisi, dan rusuk. Menurut peneliti bangun ruang merupakan sebuah bangun yang memiliki ruang yang dibatasi oleh beberapa sisi. Jumlah dan model sisi yang membatasi bangun ruang tersebut menentukan nama dan bentuk bangun tersebut. Bangun ruang dapat disebut bangun tiga dimensi, yaitu bangun yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Materi pada penelitian ini yaitu mengidentifikasi sifat-sifat balok dan kubus serta menentukan jaring-jaring balok dan kubus.

  Mustaqim dan Astuty (2008: 211) menyatakan balok adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh tiga pasang (enam buah) persegi panjang dimana setiap pasang persegi panjang saling sejajar (berhadapan) dan kongruen.

  Gambaar 2.1 Balok

  18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Mustaqim dan Astuty (2008: 210) menyatakan sifat-sifat balok ABCD.EFGH di atas adalah

  a. Sisi-sisi pada balok ABCD.EFGH adalah :

  • Sisi ABCD sisi EFGH
  • Sisi ABFE sisi DCGH
  • Sisi ADHE sisi BCGH

  Jadi ada 6 sisi pada bangun balok ABCD.EFGH Sisi ABCD

  ≅ sisi EFGH Sisi ABFE

  ≅ sisi DCGH Sisi ADHE

  ≅ sisi BCGH

  b. Rusuk pada balok ABCD.EFGH adalah : Jadi ada 12 rusuk pada bangun ruang balok ABCD.EFGH

  = = = = = = = = =

  19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Sisi ABCD sisi EFGH
  • Sisi ABFE sisi DCGH

  20

  c. Titik sudut pada balok ABCD.EFGH adalah : Titik sudut A Titik sudut E Titik sudut B Titik sudut F Titik sudut C Titik sudut G Titik sudut D Titik sudut H

  Kubus adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang kongruen. Berikut gambar kubus ABCD.EFGH :

Gambar 2.2 Kubus

  Berdasarkan gambar di atas, sifat-sifat kubus adalah :

  a. Sisi-sisi pada kubus ABCD.EFGH adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Sisi ADHE sisi BCGH

  Jadi ada 6 sisi pada bangun kubus ABCD.EFGH ABCD

  ≅ EFGH ≅ ABFE ≅ DCGH ≅ ADHE ≅ BCGH

  b. Rusuk pada kubus ABCD.EFGH adalah : Jadi ada 12 rusuk pada bangun ruang kubus ABCD.EFGH

  = = = = = = = = = = =

  c. Titik sudut pada kubus ABCD.EFGH adalah : Titik sudut A Titik sudut E Titik sudut B Titik sudut F Titik sudut C Titik sudut G Titik sudut D Titik sudut H

  Selain mengindentifikasi balok dan kubus, peneliti juga mengambil materi jaring-jaring balok dan kubus. Jaring-jaring adalah gabungan dari beberapan bangun datar yang jika dirangkai akan menjadi bangun ruang tertentu. Jaring-jaring kubus adalah gabungan dari beberapa persegi yang membentuk bangun kubus. Jaring-jaring balok adalah gabungan dari beberapa

  21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  persegi panjang yang membentuk balok. Berikut gambar salah satu jaring- jaring balok dan kubus : A B A B E F H G C D C A B

Gambar 2.3 Jaring-jaring kubus

  D H C E B A F B E H G C C D

Gambar 2.4 Jaring-jaring balok

  22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Penelitian yang relevan

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Hadziqotul Aizah tahun 2007 dalam Suryanto (2010:182) (skripsi tidak diterbitkan) dengan judul

  “Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMRI di kelas

  IVA SD N Percobaan 2 Depok Sleman”. Hasil penelitiannya adalah 1)

  mampu berpikir lancar dengan banyak memberi alternatif penyelesaian masalah, banyak bertanya mengenai masalah, menyelesaikan masalah dengan cepaat 2) mampu berpikir luwes dengan memanfaatkan media yang ada 3) mampu berpikir orisinil dengan menyelesaikan masalah sendiri atau kelompok 4) mampu mengelaborasi dengan menjelaskan langkah-langkah baik secara lisan maupun tulisan 5) mampu menilai dengan mengambil keputusan dari berbagai pendapat.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Rondiah tahun 2007 dalam Suryanto (2010:190) (skripsi tidak diterbitkan dengan judul

  “Kontribusi siswa dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian dengan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di SD Samirono Yogyakarta”. Hasil penelitiannya adalah 1) dengan PMRI siswa

  mulai berani untuk berpendapat, siswa menemukan konsep matematika melalui pemakaian alat peraga formal maupuan non formal dan siswa dapat menjawab soal dengan caranya sendiri 2) kendala yang dihadapi guru selama pembelajaran yaitu keterbatasan waktu, keterbatasan alat peraga, kesulitan membimbing siswa, biaya, dan kurang munculnya ide dari siswa

  23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  24

  3) kendala yang dihadapi siswa selama pembelajaran yaitu siswa belum terbiasa dengan penjelasan guru yang sedikit, siswa sulit memahami soal, perlunya bimbingan lebih dalam menggunakan PMRI.

  Penelitian tersebut merupakan penelitian yang berkaitan dengan pendekatan PMRI di sekolah dan penggunaan kontribusi siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan penelitian di atas pendekatan PMRI dapat membantu siswa dalam menunjukkan perannya dalam pembelajaran. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI yang menggunakan kontribusi siswa dalam pembelajaran.

C. Kerangka Berpikir

  Matematika merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan menghitung. Penyampaian materi dalam pembelajaran perlu menggunakan metode. Metode ceramah yang digunakan guru kurang maksimal dalam pembelajaran, maka di dalam di dalam kelas kontribusi siswa kurang begitu terlihat, pembelajaran yang terjadi hanya terpusat pada guru.

  PMRI merupakan suatu inovasi baru dalam pembelajaran matematika. Inovasi ini memanfaatkan hal yang realistik dalam matematika. Realistik di sini tidak hanya menggunakan benda-benda nyata tapi juga menggunakan masalah yang ada di sekitar siswa dan masalah yang masih bisa dibayangkan oleh siswa. Dalam PMRI pengetahuan tidak hanya bersumber dari guru. Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dipandang telah mengetahui pengetahuan dari pengalaman belajar sebelumnya. Guru hanya bertugas sebagai fasilitator yang membantu siswa mengonstruksi sendiri pengetahuannya. Siswa bebas mencari sendiri strategi yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.

  Dengan pembelajaran yang membebaskan tersebut siswa dituntut untuk mengembangkan dirinya dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.

  Bantuan model konkret maupun semi konkret diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam menyelesaikan masalah. Bantuan media juga diharapkan dapat membantu siswa menunjukkan kontribusinya dalam pembelajaran.

  25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  26

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai jenis penelitian, desain dan prosedur

  penelitian, produk dan sampel penelitian, instrumen penelitian, dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti.

A. Jenis Penelitian

  Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D), karena peneliti bermaksud untuk mengembangkan perangkat pembelajaran. Borg dan Gall dalam Sugiyono (2010: 9) menyatakan penelitian dan pengembangan (research and

  development ) adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan

  dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Sugiyono (2010: 407) menyatakan metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk dan menguji keefektifan produk tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  27 Tahapan penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti berdasarkan pada tahapan yang dikemukakan oleh Sugiyono.

Gambar 3.1 Langkah-langkah Metode Research and Development (R&D) menurut

  Sugiyono (2010:298) Tahapan yang dikemukakan oleh Sugiyono, yaitu :

Dokumen yang terkait

DESAIN PEMBELAJARAN SUDUT PADA BANGUN RUANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS X Yulianita

0 2 14

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN YANG MENGAKOMODASI KARAKTERISTIK INTERTWINING PADA PENJUMLAHAN PECAHAN DENGAN PENDEKATAN PMRI KELAS IVA SD NEGERI ADISUCIPTO I SKRIPSI

0 8 230

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PECAHAN YANG MENGGUNAKAN MASALAH KONTEKSTUAL SEBAGAI STARTING POINT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS IVA SDN ADISUCIPTO 1 SKRIPSI

0 1 226

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BANGUN RUANG YANG MENGGUNAKAN KONTRIBUSI SISWA DENGAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS IVB SD KANISIUS KALASAN SKRIPSI

1 5 210

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MASALAH KONTEKSTUAL SEBAGAI STARTING POINT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS IVB SD TARAKANITA MAGELANG

0 1 202

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN PECAHAN YANG MENCAKUP INTERAKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 190

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATERI GLOBALISASI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN KLEDOKAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 210

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BANGUN RUANG YANG MENCAKUP INTERTWINING DENGAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS IVB SD KANISIUS KALASAN TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 235

IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN BANGUN RUANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS IV SDN CATURTUNGGAL 3

0 0 405

IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN PECAHAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS IV SD N DARATAN MINGGIR SLEMAN SKRIPSI

0 1 395