Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Materi Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat Melalui Pendekatan CTL pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran2015/2016 - Test Repository

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI

MASALAH-MASALAH SOSIAL DILINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI

PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS IV M

  I MA’ARIF BANGKOK

KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh :

ARYFATULIA KHASANAH

  NIM. 11511016

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO           

   “Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan, dan sesungguhnya di sisih Allah lah pahala yang besar ”. (Al Anfaal,

  28)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 

  Ayahanda tercinta Kusrin dan Ibunda tercinta Siti Muzaimah kalian adalah malaikatku di dunia, terimakasih atas perjuangannya dengan cucuran keringat, kalimah do’a dan kasih sayangnya. 

  Kakak-kakak tercinta yang telah memberikan motivasi kepada penulis dalam menimba ilmu selama dalam perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi ini. 

  Adikku Tercinta Muhammad Arifin yang selalu menemani dan memberikan motivasi tiada henti. 

  Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. 

  Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011, khususnya PGMI A, sebagai teman berdialektika diperkuliahan dan teman canda tawa.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrahim

  Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :

  “Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Materi Masalah-Masalah Sosial di lingkungan Setempat Melalui Pendekatan CTL pada Siswa Kelas IV MI M a’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016 ”.

  Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat.

  Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi serta memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S.Pd.I)

  IAIN Salatiga. Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmad Hariyadi M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti M.SI. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

  4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd Selaku dosen pembimbing yang telah tulus ikhlas dan senantiasa berkenan memberikan sumbangsih pikiran serta waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staff karyawan IAIN Salatiga.

  6. Ayahanda dan Ibunda tercinta dan adikku tersayang.

  7. Kepala MI Ma’arif Bangkok, guru, karyawan serta semua siswa siswi yang telah berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu penulisan skripsi ini.

  Semoga amal baik dan jasa-jasanya diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan imbalan yang layak dari-Nya. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna, maka dari itu apabila pembaca menemukan kekurangan, mohon dengan hormat demi kesempurnaannya sudilah memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.

  Dengan harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca yang budiman. Semoga kita bersama mendapatkan Rahmad dan petunjuk dari Allah SWT.

  Salatiga, 30 Juni 2016 Penulis

  

ABSTRAK

  Khasanah, Aryfatulia. 2016. Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS

  Materi Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat Melalui Pendekatan CTL pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi.

  Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Jaka Siswanta, M.Pd

  Kata Kunci : Prestasi, lPS dan CTL

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar IPS materi masalah- masalah sosial di lingkungan setempat pada siswa Kelas IV MI Ma’arif

  Bangkok Karanggede dan untuk mengetahui peningkatan KKM kelas IPS materi masalah- masalah sosial di lingkungan setempat pada siswa kelas IV MI Ma’arif

  Bangkok Karanggede. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV yang berjumlah 14 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus yang masing- masing terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Data diambil dari hasil pos test, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rumus presentase = frekuensi : jumlah siswa x 100.

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui penggunaan pendekatan CTL materi masalah-masalah sosial dilingkungan setempat mengalami peningkatan. Pada tahap pra siklus memperoleh nilai rata-rata 53. Pada siklus I nilai rata-rata meningkat 63. Pada siklus II nilai rata-rata meningkat

  75. Penerapan pendekatan CTL juga dapat Peningkatan ketuntasan pencapaian nilai yaitu Pada siklus I jumlah siswa yang yang tuntas meningkat 57% atau 8 siswa, yang semula hanya 36% atau 6 siswa. Pada siklus II meningkat 100% atau 14 siswa.

  

DAFTAR ISI

  JUDUL ............................................................................................................ i PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah .......................................................................

  B.

  5 Rumusan Masalah ................................................................................

  C.

  5 Tujuan Penelitian .................................................................................

  D.

  5 Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ..................................

  E.

  6 Kegunaan Penelitian.............................................................................

  F.

  7 Definisi Operasional.............................................................................

  G.

  9 Metode Penelitian.................................................................................

  1.

  9 Rancangan Penelitian .....................................................................

  2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ............................................ 10 3.

  Langkah-langkah Penelitian ........................................................... 10 4. Instrumen Penelitian....................................................................... 13 5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 13 6. Analisis Data .................................................................................. 14 H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 15

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan Prestasi Belajar ............................................................... 17

  1. Pengertian Peningkatan Prestasi Belajar ........................................ 17 2.

  Jenis Prestasi Belajar ...................................................................... 19 3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................................ 24 B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)............................................................. 29 1.

  Pengertian Ilmu Pengetahuan (IPS) .............................................. 29 2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPS) ......................................... 31 3. Ruang Lingkup IPS ....................................................................... 31 4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD/MI ........... 33 5.

  IPS Materi Masalah-masalah sosial dilingkungan setempat ......... 35 C. Pendekatan CTL .................................................................................. 43 1.

  Pengertian Pendekatan CTL .......................................................... 43 2. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan CTL ................................ 49 3. Langkah-langkah pendekatan CTL ............................................... 50

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian ................................................................................. 55 1. Gambaran Umum MI Ma’arif Bangkok Karanggede ................... 55 2. Visi, Misi dan Tujuan MI Ma’arif Bangkok Karanggede .............. 56 3. Waktu Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 57 4. Keadaan Guru dan Siswa ............................................................... 58 5. Sarana-dan Prasarana .................................................................... 59 6. Struktur Organisasi ....................................................................... 61 B. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) ................................................... 62 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................ 64 D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................................... 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ................................................... 73 1. Deskripsi Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus) .................................... 73 2. Deskripsi Hasil Siklus I .................................................................. 74 3. Deskripsi Hasil Siklus II ................................................................ 77 B. Pembahasan ......................................................................................... 79

  BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN .................................................................................... 82 B. SARAN ................................................................................................ 83 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ................................................

  10 Gambar 1.2 Foto Kegiatan Pembelajaran pada lampiran ................................ 113

  

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas IV SD/MI Semester 2 ..................................................................

  34 TABEL 3.1 Nama Kepala Sekolah yang Pernah Menjabat ......................

  57 TABEL 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..............................................

  58 TABEL 3.3 Daftar Guru dan Karyawan MI Ma’arif Bangkok .................. 59 TABEL 3.4 Daftar Keadaan Peserta Didik ................................................

  60 TABEL 3.5 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus ......................

  63 TABEL 3.6 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa Pada Pra Siklus ................

  64 TABEL 4.1 Nilai Siswa Pra Siklus ............................................................

  74 TABEL 4.2 Nilai Siswa Siklus I ................................................................

  76 TABEL 4.3 Nilai Siswa Siklus II ...............................................................

  79 TABEL 4.4 Perbandingan Prestasi Belajar Siswa .....................................

  81 TABEL 4.5 Perbandingan Peningkatan Ketuntasan ..................................

  82

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ..............................

  86 Lampiran 2 Soal-soal .................................................................................. 110 Lampiran 3 Dokumentasi ............................................................................ 113 Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa ...................................................... 117 Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru ....................................................... 119 Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 123 Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 123 Lampiran 8 Nilai SKK ................................................................................. 124 Lampiran 10 Surat Pembimbing .................................................................... 127 Lampiran 11 Lembar Konsultasi.................................................................... 128 Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup............................................................... 130

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu yang membahas masalah ilmu

  sosial dan kehidupan masyarakat dengan lingkungannya. ilmu pengetahuan sosial adalah bentuk penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial yang lain yang dipadukan untuk diajarkan pada sekolah mulai dari jenjang dasar sampai perguruan tinggi.

  Ilmu Pengetahuan Sosial juga menjadi penyeimbang dari disiplin ilmu

  • – ilmu sosial yang lain yang menjadikan ilmu sosial mudah dipahami dan dipelajari oleh semua kalangan masyarakat. Materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan penggunaan konsep-konsep dari ilmu sosial yang terintegrasi dalam tema-tema tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik yang rata-rata masih berusia antara 6- 12 tahun. Menurut Piaget (1963) anak dalam usia sekolah dasar berada dalam perkembangan kemampuan intelektual kognitif pada tingkatan kognitif operasional. Sehingga dalam pembelajaran IPS ditingkat dasar harus menggunakan pola pendekatan lingkungan yang dimulai dari pengenalan diri, keluarga, masyarakat kemudian kehal yang lebih jauh atau global.

  Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai pelajaran yang merupakan fungsi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial, dinyatakan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi dan psikologi sosial. Menurut (S. Nasution 1988:75) Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar pada hakekatnya harus memperhatikan kebutuhan peserta didik karena usia pada anak di sekolah dasar rata – rata masih 6 – 12 tahun. Dalam usia ini anak masih berada pada tahap perkembangan kemampuan intelektual kognitif.

  Pembelajaran kontekstual merupakan model pembelajaran bermakna bagi pserta didik. Belajar adalah kegiatan aktif, belajar bukanlah suatu proses menggumpulkan sesuatu, dan peserta didik mempunyai cara untuk mengerti sendiri. Sedangkan bagi guru mengajar bukanlah proses memindahkan pengetahuan dari guru ke peserta didik, mengajar berarti berpartisipasi dengan peserta didik dalam membentuk pengetahuan membuat makna, mempertanyakan kejelasan, bersikap kritis, mengadakan justifikasi.

  Guru berperan sebagai mediator dan fasilitator (Modul PLPG Kelompok Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah, 2014:226)

  Berdasarkan survey yang dilakukan melalui wawacara dengan guru kelas IV MI Ma

  ’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, diantaranya kurangnya pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan oleh guru sehingga perwujudan nilai- nilai yang dikembangkan di sekolah belum mampu memberikan solusi terhadap persoalan dalam kehidupan sehari-hari, keterampilan sosial pada Ilmu Pengetahuan Sosial bagi pendidikan dasar masih sangat memprihatikan ditambah dengan partisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan semakin menyusut. Hal tersebut dibuktikan dengan data yang kurang memuaskan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menunjukkan dari 14 siswa kelas IV

  MI Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali yang mencapai ketuntasan terdapat 6 siswa atau 42%. Sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 8 siswa atau 58%.

  Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas IV MI Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede kabupaten Boyolali ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi siswa mendapat nilai di bawah standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), seperti siswa kurang memperhatikan saat pembelajaran berlangsung, sibuk bermain sendiri, mengobrol dengan teman, dan menggambar sehingga menyebabkan siswa kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru. Kurangnya kreatifitas guru dalam mengajar menyebabkan proses pembelajaran kurang menarik minat siswa sehingga siswa cenderung pasif dan kurang tertarik dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Seorang guru harus memiliki kreatifitas dalam mengajar agar mampu menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

  Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih pendekatan yang tepat dalam menyampaikan materi kepada peserta didik agar diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa khususnya IPS. Misalnya dengan membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam pembelajaran akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap konsep- konsep yang diajarkan. Pemahaman ini memerlukan minat belajar yang tinggi karena tanpa adanya minat belajar peserta didik tidak akan mau untuk belajar.

  Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis mencoba menerapkan salah satu pendekatan yaitu CTL (Contextual Teaching Learning) Pendekatan yang digunakan untuk dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam menerima materi yang di sampaikan oleh guru.

  Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting, yaitu mengaitkan (relating), mengalami (experiencing), menerapkan (applying), bekerjasama (cooperating) dan mentransfer (transferring).

  Dengan menggunakan pembelajaran kontekstual, materi yang disajikan guru akan lebih bermakna. Siswa akan menjadi peserta aktif dan membentuk hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dan siswa juga lebih leluasa dan bebas mengekspresikan ide-idenya, sehingga peserta didik lebih dapat menyatu dengan mata pelajaran yang mereka hadapi.

  Dari latar belakang tersebut di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MATERI MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS IV MADRASAH

  IBTIDAIYAH MA’ARIF BANGKOK KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

   J.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka dapat dirumusan masalah sebagai berikut : Apakah pendekatan CTL dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi masalah-msalah sosial dilingkungan setempat pada siswa kelas

  IV MI Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

  2015/2016? K.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Masalah-masalah sosial dilingkungan setempat melalui pendekatan CTL pada siswa kelas IV MI Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.

  L. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  Hipotesis Tindakan adalah jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK (Mulyasa, 2011: 63).

  Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mengambil hipotesis tindakan yaitu: “penggunaan pendekatan CTL dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi masalah-masalah sosial di lingkungan setempat pada siswa kelas IV MI Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016

  .” Penerapan pendekatan CTL ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut:

  1. Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan dari siklus pertama dan kedua.

  2. Nilai siswa kelas IV memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 60 serta tercapainya ketuntasan klasikal yang besarnya 85 % dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

  M. Kegunaan Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan akan membawa beberapa manfaat antara lain:

  1. Manfaat Teoritis a.

  Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kajian ilmu pendidikan b.

  Dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan yang diperoleh melalui penelitian lapangan.

  2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Siswa

  Didapatkannya sebuah pengetahuan baru tentang pembelajaran IPS melalui pendekatan CTL pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Bangkok b.

  Bagi Guru Memberikan kontribusi perbaikan pembelajaran yang digunakan oleh guru agar sesuai dengan materi yang disampaikan sehingga hasil belajar dapat tercapai.

  c.

  Bagi Sekolah/Madrasah Didapatkannya inovasi pembelajaran baru untuk perbaikan proses pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan kualitas Madrasah

  N. Definisi Operasional

  Lebih jelasnya akan penulis kutipakan menurut para ahli mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam pembahasan judul dari penelitian tersebut. Adapun istilah yang terdapat dalam judul penelitian tersebut adalah: 1.

  Peningkatan Peningkatan adalah usaha untuk mencapai suatu maksud (Suharso:2005:620) bahwa upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pembelajaran yang menekankan pada proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan stategi yang tepat dan waktu yang efektif. (Sumadayo, 2013 : 98).

2. Prestasi Belajar

  Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun kelompok ( Djamarah, 1994: 19). Belajar adalah suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya, baik berupa pengetahuan, keterampilan atau sikap (Suharsimi Arikunto, 1993: 19). Menurut Crow and Crow dalam Educational Psikology (1984) belajar adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu, usaha memecahkan rintangan dan menyesuaikan dengan situasi baru (lilik Sriyati. ddk, 2008: 17). Perwujudan dari belajar adalah prestasi belajar. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun kelompok ( Djamarah, 1994: 19).

  Prestasi belajar adalah hasil suatu proses pembelajaran baik berbentuk nilai sikap dan prilaku peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

3. Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning)

  Pembelajarn kontekstual (Contextual Teaching and learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari- hari. dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni:

  konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiri),

  belajar kelompok (Learning Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).

  Pendekatan CTL adalah pembelajaran dengan cara melakukan suatu secara langsung dengan cara-cara dan etika yang benar dan kemudian bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

  O. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Rancangan yang ditetapkan adalah penelitian tindakan kelas, pada tahap ini peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu diperhatikan khusus untuk diamati.

  Adapun siklus atau tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut ( Suyadi, 2011: 50) :

Gambar 1.1 Siklus penelitian

  Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan

  Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan 2.

  Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

  ? a.

  Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah I btidaiyah Ma’arif Bangkok

  Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2015. Madrasah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena memerlukan pengembangan model pembelajaran yang akan meningkatkan prestasi siswa. Dengan demikian tujuan pembelajaran akan tercapai optimal.

  b.

  Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dari bulan Oktober sampai dengan

  Desember 2015 pada semester ganjil tahun 2015 di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2015.

  c.

  Subjek penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru Ilmu

  Pengetahuan Sosial dan siswa kelas IV Madrasah I btidaiyah Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2015 dengan jumlah siswa 14 yaitu 6 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi Masalah-masalah Sosial di lingkungan setempat melalui pendektan CTL.

3. Langkah-langkah Penelitian a.

  Perencanaan 1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan CTL. 2)

  Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pendekatan CTL.

  3) Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui kondisi guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL.

  4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan Pendekatan CTL. 5)

  Melakukan Evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan Pendekatan CTL 6)

  Membuat konsep pembelajaran yang inovatif dan kreatif dengan menggunakan pembelajaran menggunakan pedekatan CTL.

  b.

  Pelaksanaan Guru mengadakan proses pembelajaran menggunakan pendekatan CTL.

  Hal-hal yang perlu di lakukan oleh guru adalah sebagai berikut: 1)

  Guru mengulas pelajaran yang kemarin dengan melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa.

  2) Guru menunjukkan beberapa contoh gambar kegiatan sosial budaya yang ada di daerahnya.

  3) Guru menjelaskan perbedaan kegiatan sosial untuk anak – anak dan orang tua yang ada di lingkungan sekitar.

  4) Guru menceritakan bentuk kegiatan sosial budaya yang ada di lingkungan sekitar.

  5) Guru memancing siswa untuk menjawab pertanyaan yang di lontarkan guru kepada siswa dengan menunjukkan gambar.

  6) Guru menyuruh siswa maju dan menceritakan kegiatan sosial yang ada di sekitarnya dan temannya mengamati.

  7) Guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan sosial secara langsung yang ada di lingkungan sekolah.

  8) Guru menjelaskan makna dengan adanya kegiatan sosial dan perannya di masyarakat.

  9) Guru memberikan apresiasi untuk siswa yang aktif. 10) Guru memberikan latihan soal. 11)

  Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerja kelompok dan soal yang telah diberikan.

  12) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab dan meluruskan pemahaman.

  c.

  Observasi atau Pengamatan Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan.

  d.

  Analisis atau Refleksi Refleksi merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi atas pelaksanaan tindakan.

  Pada tahap refleksi meliputi: (1) mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran, (2) evaluasi hasil observasi, (3) analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan pada siklus I, silus II.

4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam penelitian.

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.

  Soal tes mata pelajaran IPS Materi masalah-masalah sosial dilingkungan setempat melalui pendekatan CTL.

  b.

  Lembar observasi untuk mengamati guru terhadap penerapan pendekatan CTL. c.

  Pedoman Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian, Instrumen yang akan peneliti kumpulkan dalam teknik dokumentasi adalah silabus, Rencana pelaksanaan Pembelajaran, dan nilai sebelum dilakukan pembelajaran menggunakan pendekatan CTL.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah: a.

  Tes Peneliti membuat lembar tes tertulis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan oleh guru kepada siswa. Tes ini terdiri dari tes objektif dan tes subjektif.

  b.

  Observasi Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara teliti serta mencatat secara sistematis tentang sesuatu yang terjadi dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Observasi ini harus selalu diusahakan dalam situasi alami agar dapat memperoleh data sebenarnya.

  c.

  Dokumentasi Intrumen yang dapat peneliti kumpulkan dalam teknik dokumentasi adalah silabus, Rencana pelaksanaan Pembelajaran, dan nilai sebelum dilakukan pembelajaran menggunakan pendekatan CTL.

  Silabus adalah rancangan kegiatan pembelajaran yang digunakan peneliti sebagai landasan dalam penyusunan RPP, sedangkan RPP digunakan peneliti sebagai pedoman pembelajaran guru. Nilai siswa sebelum menggunakan pendekatan CTL pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi masalah-masalah sosial dilingkungan setempat untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan oleh guru.

6. Analisis Data a.

  Ketuntasan Belajar Individu Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individu dengan patokan pada nilai ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60. Untuk menetukan ketuntasan belalajar individu (siswa) dapat dihitung menggunakan persamaan (Trianto, 2009: 241) :

  KB = X 100 Keterangan : KB = ketuntasan Belajar T = Jumlah Nilai yang diperoleh siswa Tl = Jumlah Nilai maksimal

  Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika nilai perolehan siswa: 0 < KB < 60 = Siswa belum tuntas dalam belajar 60 ≤ KB ≤ 100 = Siswa sudah tuntas dalam belajar.

  b.

  Prosentase Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKK) Prosentase ketuntasan klasikal dapat dihitung menggunakan rumus

  (Trianto, 2009: 241) : P = X 100 % Keterangan : P = Nilai dalam persen F = Frekuensi (siswa yang tuntas Belajar) N = Jumlah keseluruhan siswa

  Ketuntasan belajar secara klasikal berlaku jika dalam kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai kriteria ketuntasan Minimal (60).

  P. Sistematika Penulisan

  Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo judul persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

  Bab I pendahuluan berisi yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan. Metode penelitian mencakup rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data.

  Bab II kajian pustaka mencakup: Peningkatan prestasi belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pendekatan (Contextual Teaching and Learning) CTL. Bab III metodologi penelitian berisi tentang deskripsi pelaksanaan pra siklus meliputi rencana, pelaksanaan, pengamatan/ pengumpulan data dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II.

  Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi per siklus yang membahas mengenai data dari hasil pengamatan atau wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan dan berisi pembahasan.

  Bab V penutup berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan Prestasi Belajar 1. Pengertian Peningkatan Prestasi Belajar Peningkatan adalah pencapaian dalam proses, ukuran, sifat serta hubungan. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne

  (1985:40). menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan.

  Menurut Bloom (1990:110) bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.

  Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami (Oemar Hamalik, 2005:27).

  Menurut Poerwanto dalam file:///G:/Pengertian%20Prestasi%20 Belajar.htm mendefinisikan prestasi belajar sebagai berikut: “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.” Selanjutnya Winkel mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya”. Sedangkan menurut S. Nasution, prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi yakni: kognitif, afektif dan

  belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek

  psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. ” Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

  Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap. Menurut Trianto (2008: 70) berdasarkan ketentuan KTSP penentuan keberhasilan belajar di tentukan oleh masing-masing sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal (KKM), dengan berpedoman pada tiga pertimbangan yaitu: kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda, fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda, dan daya dukung setiap sekolah juga berbeda. Maka dalam penelitian ini sesuai dengan dengan KKM sekolah tempat penelitian di MI Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali pada mata pelajaran

  IPS adalah 60 dan ketuntasan secara klasikal 85%. Jadi setiap siswa dikatakan berhasil dalam pembelajaran apabila (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban be nar siswa ≥ 60 % dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang tuntas belajarnya.

  Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan prestasi belajar adalah pencapaian hasil dari suatu proses yang terjadi karena adanya usaha yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan guna mencapai tujuan pembelajaran baik secara individu maupun kelompok.

2. Jenis Prestasi Belajar

  Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting yang dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai prestasi belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun karsa. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data prestasi belajar siswa adalah mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi belajar) dikaitkan dengan jenis-jenis prestasi yang hendak diukur (Muhibbin Syah, 2002:150).

  Maka untuk lebih spesifiknya, penulis akan akan menguraikan ketiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai yang terdapat dalam teori Bloom (http://id.wikipedia.org/wiki) berikut: a.

  Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.

  Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6 tingkatan. Domain ini terdiri dari dua bagian: Bagian pertama adalah berupa Pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa Kemampuan dan Keterampilan Intelektual (kategori 2-6). 1)

  Pengetahuan (Knowledge) Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar dan sebagainya.

  Pengetahuan juga diartikan sebagai kemampuan mengingat akan hal- hal yang pernah dipelajaridan disimpan dalam ingatan. (WS Winkel, 1996:247)

  2) Pemahaman (Comprehension)

  Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan untuk menangkap makna dan arti yang dari bahan yang dipelajari.45 Pemahaman juga dikenali dari kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dan sebagainya.

  3) Aplikasi (Application)

  Aplikasi atau penerapan diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus atau problem yang konkret dan baru. Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dan sebagainya di dalam kondisi kerja (WS Winkel, 1996:247)

  4) Analisis (Analysis)

  Analisis didefinisikan sebagai kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik (WS Winkel, 1996:247) Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit.

  5) Sintesis (Synthesis)

  Sintesis diartikan sebagai kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru (WS Winkel, 1996:247) Sintesis satu tingkat di atas analisa. Seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan.

  6) Evaluasi (Evaluation)

  Evaluasi diartikan sebagai kemampuan untik membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu (WS Winkel, 1996:247) Evaluasi dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.

  b.

  Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.

  Tujuan pendidikan ranah afektif adalah hail belajar atau kemampuan yang berhubungan dengan sikap atau afektif. Taksonomi tujuan pendidikan ranah afektif terdiri dari aspek: 1)

  Penerimaan (Receiving/Attending) Penerimaan mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangsangan itu, seperti buku pelajaran atau penjelasan yang diberikan oleg guru. (WS Winkel, 1996:248)

  2) Tanggapan (Responding) Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya.

  Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan.

  3) Penghargaan (Valuing)

  Penghargaan atau penilaian mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu dibentuk suatu sikap menerima, menolak atau mengabaikan, sikap itu dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dengan konsisten dengan sikap batin. (WS Winkel, 1996:248)

  4) Pengorganisasian (Organization)

  Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.

  Pengorganisasian juga mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan. Nilai-nilai yang diakui dan diterima ditempatkan pada suatu skala nilai mana yang pokok dan selalu harus diperjuangkan, mana yang tidak begitu penting. (WS Winkel, 1996:248)

  5) Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value

  Complex )

  Karakterisasi berdasarkan nilai-nilai memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkahlakunya sehingga menjadi karakteristik gaya hidupnya. Karakterisasinya mencakup kemampuan untuk menghayati nilai- nilai kehidupan sedemikin rupa, sehingga menjadi milik pribadi (internalisasi) dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya sendiri. (WS Winkel, 1996:248) c.

  Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Berbasis Pendekatan Lingkungan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS (Eksperimen di MTs Darul Ma’arif Jakarta)

0 3 165

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Gambar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Cimanuk Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

2 35 77

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhlik Hidup Melalui Model Pembelajaran Make a Match Pada Siswa Kelas III SDN 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 127

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Manusia Melalui Metode Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV MI Nurul Anwar Jetis Kecamatan Bandungan Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 170

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan pada Siswa Kelas IV Melalui Media Audio-Visual di MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh Kab. Semarang Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 148

Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Arah Mata Angin Melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas III MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2015/2016. - Test Repository

0 1 116

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Lingkungan Melalui teknik Mind Map pada Siswa Kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 156

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pernafasan pada Manusia Melalui Metode Demontrasi pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran 2016/ 2017 - Test Repository

0 0 122

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Dan Alat Indera Manusia Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV Di MI Muhammadiyah Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016 - Test Repository

0 1 136

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Perkalian Dengan Pendekatan Gasing Pada Siswa Kelas IVa MI Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2016/2017 - Test Repository

0 0 125