DOCRPIJM 501f9eacab BAB II2. BAB II PROFIL KABUPATEN (ok)
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016
2.1. Gambaran Geografi dan Administratif Wilayah
2.1.1. Letak Geografis Letak Geografis Kabupaten Pidie Jaya terletak antara 96 3’16,62” sampai dengan 96 20’40,5” Bujur Timur dan 5 18’6,607” sampai dengan 4 56’42,1” Lintang Utara .
Terdiri dari 8 kecamatan, 34 Mukim, dan 222 Gampong. Batas-batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Selat Malaka, Kabupaten Pidie (Kecamatan Kembang Tanjong)
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen,
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pidie (Kecamatan Tangse, Kecamatan
Geumpang dan Kecamatan Mane),
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pidie (Kecamatan Geuleumpang Tiga,
Kecamatan Geuleumpang Baro, dan Kecamatan Keumbang Tanjong).
2.1.2. Administrasi Kabupaten Pidie Jaya adalah salah satu kabupaten yang baru terbentuk berada dalam
wilayah provinsi Aceh, dengan ibukota Kabupaten adalah Kota Meureudu. Kabupaten ini
dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007 pada tanggal 2 Januari 2007,
dengan didasari Surat Bakosurtanal Nomor SV.03.01/596E-PD/V/2008 perihal koreksi luas
2
wilayah Kabupaten Pidie Jaya, bahwa total wilayah Pidie Jaya adalah 1.162,84 km yang
2
yang terdiri dari luas wilayah darat 952,0 km (95.210,99 Ha berdasarkan GIS) dan luas
2 wilayah laut 210,84 km .
Lebih jelasnya mengenai wilayah administrasi Kabupaten Pidie Jaya dapat dilihat pada tabel
2.1, gambar 2.1 dan gambar 2.2.MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA 2016
5 Meurah Dua 292,20
5 Total 1.162,84 222
45
8 Bandar Dua 174,26
2
18
7 Jangka Buya 29,63
5
30
6 Ulim 60,73
3
19
4
Tabel 2.1 Luas Wilayah Darat Kecamatan di Kabupaten Pidie Jaya No Kecamatan Luas Wilayah(Km) Jumlah Gampong Jumlah Kemukiman30
4 Meureudu 156,74
5
27
3 Trienggadeng 128,00
2
10
2 Panteraja 40,04
8
43
1 Bandar Baru 281,24
34 Sumber : Qanun RTRW Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2015 MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016 Gambar 2.1 Peta Orientasi Kabupaten Pidie Jaya
3 II -
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016 Gambar 2.2 Peta Administrasi Kabupaten Pidie Jaya
4 II -
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016
2.2. Gambaran Demografi
2.2.1. Jumlah Penduduk secara keseluruhan
Jumlah penduduk Kabupaten Pidie Jaya pada tahun 2013 yaitu 157.383 jiwa. dibandingkan dari tahun sebelumnya, penduduk Pidie Jaya mengalami kenaikan jumlah. Tabel di bawah memperlihatkan jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Bandar Baru, yaitu
36.480 jiwa, sedangkan Kecamatan Pante Raja adalah kecamatan yang memiliki jumlah
penduduk terkecil yaitu dengan jumlah penduduk 9.063 jiwa.Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2014 Jumlah Penduduk No Kecamatan (jiwa/km2) Th 2013
1. Bandar Baru 36.480
2. Pante Raja 9.063
3. Trienggadeng 24.049
4. Meureudu 23.117
5. Meurah Dua 12.043
6. Ulim 15.969
7. Jangka Buya 9.845
8. Bandar Dua 26.817
Jumlah 157.383Sumber : Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pidie Jaya Tahun 2015
2.2.2. Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin
Struktur penduduk di Kabupaten Pidie Jaya pada tahun 2013 berdasarkan jenis kelamin memiliki proporsi yang hampir seimbang. Pada tahun 2013 terdapat 77.367 jiwa laki-laki dan 78.53 jiwa perempuan. Menurut data BPS hasil registrasi penduduk akhir tahun 2014 sebesar 157.383 jiwa, dari jumlah tersebut sebesar 49% merupakan penduduk laki-laki dan selebihnya merupakan perempuan. Jumlah penduduk ini naik sebesar 1,04%
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016 bila dibandingkan dengan keadaan akhir tahun 2014. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2014
Jumlah Pe nduduk
No Ke camatan Be rdasarkan Je nis Ke lamin Jumlah KKLk Pr
1 Bandar Baru 18,047 18,433 10,216
2 Panteraja 4,552 4,511 2,580
3 Trienggadeng 11,776 12,273 7,272
4 Meureudu 11,378 11,739 6,807
5 Meurah Dua 5,992 6,051 3,424
6 Ulim 8,081 7,888 4,369
7 Jangka Buya 4,965 4,880 2,683
8 Bandar Dua 13,314 13,503 7,380 Jumlah 78,105 79,278 44,731
Sumber : Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pidie Jaya Tahun 2015
2.2.3 Laju Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk Kabupaten Pidie Jaya tidak selalu memperlihatkan jumlah yang terus meningkat, beberapa faktor turut mempengaruhi. Selain sebagai kabupaten baru, mobilitas penduduk yang terus terjadi memberi kesulitan bagi dinas terkait untuk dapat memaparkan jumlah yang signifikan.
Berdasarkan karakteristik perkembangan laju pertumbuhan penduduknya, maka dapat diperkirakan kecenderungan (trend) pola perkembangan penduduknya yang cenderung berbentuk linier, dan atau eksponensial.
Jika dilihat, pada tahun-tahun sebelumnya jumlah penduduk Pidie Jaya mengalami peningkatan yang terus menerus, namun pada tahun 2010 jumlah penduduk Pidie Jaya mengalami peningkatan yang relative normal mencapai 1,38 %. Dari grafik dibawah ini dapat terlihat fuktuasi penduduk di Kabupaten Pidie Jaya.
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016 Kepadatan dan distribusi penduduk pada masa yang akan datang memberikan informasi terhadap kemampuan lahan/ketersediaan atas jumlah penduduk. Kondisi kepadatan pada tiap kecamatan tidak mengalami perubahan besar dari kepadatan pada tahun-tahun proyeksi, jika dibandingkan antara kepadatan tahun sebelumnya, hanya saja terlihat bahwa kepadatan penduduk di kecamatan-kecamatan meningkat.
Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Kabupaten Pidie Jaya 2010 - 2014
KepadatanJumlah (Jiwa/tahun) (jiwa/km2) No Kecamatan Th 2013 2009 2010 2011 2012 2013
1. Bandar Baru 34.188 34.747 35.088 35.612 36.480 129.82
2. Pante Raja 7.886 8.177 8.544 8.898 9.063 226.58
3. Trienggadeng 21.785 22.548 23.082 23.418 24.049 187.88
4. Meureudu 21.402 22.196 22.468 22.710 23.117 148.19
5. Meurah Dua 11.146 11.371 11.733 11.694 12.043
41.24
6. Ulim 14.443 14.859 15.475 15.542 15.969 266.15
7. Jangka Buya 4.242 9.456 4.417 9.585 9.845 339.48
8. Bandar Dua 25.360 25.776 25.572 26.124 26.817 154.12
Jumlah 140.452 149.217 151.379 153.583 157.383 135.44Sumber : Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pidie Jaya Tahun 2015
2.2.4 Proyeksi Jumlah Penduduk
Proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Pidie Jaya sampai akhir tahun perencanaan 2031 dilakukan dengan memproyeksikan jumlah penduduk setiap kecamatan agar diperoleh hasil yang lebih akurat. Dasar pertimbangannya adalah bahwa setiap kecamatan memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda-beda dan terdapat faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi perkembangan penduduk wilayah tersebut.
Model yang digunakan untuk memproyeksikan jumlah penduduk disesuaikan dengan karaktersitik perkembangan penduduk setiap kecamatan. Teknik proyeksi yang digunakan adalah polinomial. Dengan demikian jumlah penduduk akan membawa
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016 konsekuensi bertambahnya penduduk.
Dengan menggunakan pertumbuhan penduduk Kabupaten Pidie Jaya sebesar 2,85% pertahun, maka pada akhir tahun perencanaan jumlah penduduk Kabupaten Pidie Jaya berjumlah 267.125 jiwa. Jumlah penduduk hasil proyeksi pada tahun-tahun perencanaan akan menjadi dasar dalam penentuan jumlah sarana dan utilitas wilayah perencanaan, sehingga pemenuhan sarana-sarana akan menjadi lebih efesien dan efektif.
Tabel 2.5
Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Pidie Jaya Sampai Tahun 2031
Dengan Menggunakan Metoda Proyeksi Polinomial (Jiwa)
Proyeksi Penduduk Kecamatan 2016 2021 2026 2031 41.224 47.443 54.600 61.096 Bandar Baru
9.875 11.365 13.079 15.052 Pante Raja 26.859 30.911 35.574 40.941 Trienggadeng
Meureudu 26.135 30.078 34.615 39.837
13.650 15.709 18.079 20.806 Meurah DuaU l i m 18.024 20.744 23.873 27.475
11.011 12.681 14.594 16.795 Jangka Buya 29.603 34.069 39.208 45.123 Bandar Dua
JUMLAH 176.381 203.000 233.622 267.125
Sumber: Hasil Analisis, 20122.2.5. Jumlah Penduduk Miskin
Kondisi umum kemiskinan di Kabupaten Pidie Jaya dilihat dari besarnya persentase tingkat kemiskinan, besarnya jumlah penduduk miskin, kedalaman kemiskinan serta keparahan kemiskinan.
A. Persentase Penduduk Miskin
Berdasarkan data dari BPS, tingkat kemiskinan di Kabupaten Pidie Jaya pada Tahun 2014 sebesar 22,70 persen. Kondisi ini berada masih jauh diatas capaian rata-rata Propinsi (17,72%), Nasional (11,47 %), target RPJMD Kabupaten Pidie Jaya 2010-2015 (8-10%) dan target MDGs (7.5% tahun 2015) . Posisi relatif tingkat kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2014 dapat diihat pada Gambar 2.3 berikut.
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016 Gambar 2.3
Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya terhadap Propinsi dan
Nasional Tahun 2014
Sumber : Badan Pusat Statistik Dilihat dari capaian Kabupaten/Kota lainnya tingkat kemiskinan di Kabupaten Pidie Jaya berada pada posisi terbesar ketiga setelah Kabupaten Bener Meriah (23,47%) dan Aceh Barat (23,70%). Masih besar angka yang harus dicapai agar tingkat kemiskinan berada jauh lebih baik dari beberapa Kabupaten/Kota lainnya bahkan untuk dapat menyamai posisi rata-rata Propinsi dan Nasional. Capaian perkembangan antar waktu tingkat kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya seperti terlihat pada Gambar 2.4 berikut.
Gambar 2.4
Perkembangan Antar Waktu Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2007-2013 MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016 Dengan melihat pencapaian antar waktu, tingkat kemiskinan di Kabupaten Pidie Jaya mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Dimana penurunan yang sangat cepat terjadi pada rentang tahun 2007-2009 yaitu rata-rata diatas 3 persen. Penurunan yang lumayan besar untuk capaian angka kemiskinan di tahun 2012 dari 24,35% menuju tahun 2013 yaitu 22,70%, namun di tahun 2010 sampai 2012 laju penurunan sedikit lambat rata- rata dibawah 1 persen, hanya pada tahun 2013 kembali turun diatas 1 persen. Secara rata- rata penurunan angka kemiskinan dari tahun 2007 sampai tahun 2013 sebesar 2,05 persen, dimana penurunan angka kemiskinan dari tahun 2007-2013 dapat dikatakan melambat.
Tahun 2007-2009 efektivitas program sangat efektif terlihat dari laju penurunan yg sangat besar, tetapi penurunan laju yang kecil pada tahun 2010-2012 dapat dikatakan efektivitas program terhadap pengurangan angka kemiskinan tidak begitu efektif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. walaupun secara riil angka penurunan membaik dan dapat dikatakan efektifitas program membaik. Efektivitas intervensi kebijakan terhadap pengurangan tingkat kemiskinan menunjukkan perbaikan dari tahun ke tahun. Hal ini seperti terlihat pada Gambar 2.5 berikut.
Gambar 2.5
Efektivitas Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya
Pengurangan dalam tingkat kemiskinan di Kabupaten Pidie Jaya secara umum relevan dengan pencapaian dari Propinsi dan Nasional, sehingga perbaikan capaian terhadap pengurangan angka kemiskinan dikatakan sejalan dengan Propinsi dan Nasional. Berdasarkan Gambar 2.5 laju pertumbuhan penurunan angka kemiskinan pidie Jaya lebih
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016 tinggi dibandingkan dengan Provinsi dan Nasional. Grafik relevansi tingkat kemiksinan Kabupaten Pidie Jaya terhadap Propinsi dan Nasional seperti terlihat pada Gambar 2.6 berikut.
Gambar 2.6 Relevansi Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya terhadap Propinsi dan
Nasional Tahun 2007-2013
2.2.6 Jumlah Penduduk Miskin
Jumlah penduduk miskin berdasarkan data BPS di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 sebesar 32.600 jiwa. Dibandingkan dengan jumlah penduduk di kabupaten lainnya, Pidie Jaya masih berada lebih sedikit dari kabupaten/kota lainnya. Posisi relatif jumlah penduduk miskin Kabupaten Pidie Jaya disajikan pada Gambar 2.7 berikut.
Gambar 2.7
Posisi Relatif Jumlah Penduduk Miskin (000) Kabupaten Pidie Jaya terhadap Provinsi dan Nasional Tahun 2013 MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016 Penurunan antar waktu menunjukkan penurunan jumlah penduduk miskindari tahun 2007-2013 dan sama halnya dengan tren pada persrntase tingkat kemiskinan, dapat dikatakan penurunan jumlah penduduk miskin dari tahun ke tahun cenderung melambat. seperti terlihat pada grafik berikut ini.
Gambar 2.8 Perkembangan Antar Waktu Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Pidie Jaya2.3. Gambaran Topografi Kabupaten Pidie Jaya memiliki klasifikasi kelerengan < 8%, 8-15%, 16-25%, 26- 40%, dan >40%. Berdasarkan kelompok kelerengan tersebut dominan berkelerengan 8% - 15% di Kecamatan Meurah Dua dengan luasan 11.574,70 Ha atau sebesar 12% dari total luas wilayah kabupaten. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.9 dan table 2.6 dibawah ini.
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016 Tabel 2.6 Kondisi Kelerengan Kabupaten Pidie Jaya No Kecamatan Klasifikasi Lereng Kelas Lereng Luas
1 Ulim < 8% Datar 3.680,5 8% - 15% Landai 278,4 16% - 25% Agak Curam 208,5
2 Trienggadeng < 8% Datar 7.899,0 8% - 15% Landai 29,2
3 Pante Raja < 8% Datar 1.453,8
4 Meureudu < 8% Datar 4.416,2 8% - 15% Landai 2.872,9 16% - 25% Agak Curam 4.469,9 26% - 40% Curam 202,1 >40% Sangat Curam 511,1
5 Meurah Dua < 8% Datar 10.203,0 8% - 15% Landai 11.574,7 16% - 25% Agak Curam 6.170,1 26% - 40% Curam 339,1 >40% Sangat Curam 414,9
6 Jangka buya < 8% Datar 927,4 8% - 15% Landai 0,1
7 Bandar Dua < 8% Datar 6.539,3 8% - 15% Landai 3.691,9 16% - 25% Agak Curam 6.422,2 26% - 40% Curam 325,5 >40% Sangat Curam 553,3
8 Bandar Baru < 8% Datar 10.670,6 8% - 15% Landai 6.005,1 16% - 25% Agak Curam 4.724,2 26% - 40% Curam 627,9
Jumlah 95.210,9 Sumber: Bappeda Provinsi Aceh
Kondisi ketinggian Kabupaten Pidie Jaya dibedakan menjadi 2.000 – 2.500 Dpl, <2.000 Berdasarkan kelompok ketinggian tersebut dominan memiliki ketinggian <2.000 dpl atau sebesar 29% dari total luas wilayah kabupaten berada di Kecamatan Meurah Dua. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.10 dan tabel 2.7.
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016
II -
14 Gambar 2.9 Peta Kelerengan Kabupaten Pidie Jaya
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016
II -
15 Gambar 2.10 Peta Ketinggian Kabupaten Pidie Jaya
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA 2016
Tabel 2.7 Kondisi Ketinggian Kabupaten Pidie Jaya Klasifikasi
Kecamatan Luas (Ha) Persentase
KetinggianUlim ketinggian < 2000 4.167,42 4%
Trienggadeng ketinggian < 2000 7.928,21 8%
Pante Raja ketinggian < 2000 1544,51 2%
Meureudu ketinggian < 2000 12.472,33 13%
ketinggian < 2000 27961,301 29% Meurah Dua Ketinggian 2000 - 2500 740,624733 1%
Jangka buya ketinggian < 2000 927,47441 1%
Bandar Dua ketinggian < 2000 17.439,61 18%
Bandar Baru ketinggian < 2000 22.029,48 23%
Jumlah 95.210,96 100% Sumber: Bappeda Provinsi Aceh
2.4. Gambaran Geohidrologi
1. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Arah dan pola aliran sungai yang terdapat dan melintasi wilayah Aceh dapat dikelompokkan atas 2 pola utama, yaitu: Sungai-sungai yang mengalir ke Samudera Hindia atau ke arah barat;
- Sungai-sungai yang mengalir ke Selat Malaka atau ke arah timur.
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA 2016
Beberapa Daerah Aliran Sungai dikelompokkan menjadi satu Wilayah Sungai berdasarkan wilayah strategis nasional dan lintas kabupaten. Pengelompokan ini didasari oleh Permen PU No. 11 A/PRT/M/2006 tanggal 26 Juni 2006 tentang pembagian Wilayah Sungai di Indonesia.
DAS yang terdapat di Kabupaten Pidie Jaya, meliputi: Kr. Samalanga, Kr. Babah Awi, Kr. Bubon dan Kr. Peusangan. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 4.11.
2. Wilayah Sungai (WS) Di wilayah Aceh terdapat 408 Daerah Aliran Sungai (DAS) besar sampai kecil.
Pengelolaan sungai sebagai sumber daya air ditetapkan 11 Wilayah Sungai (WS) yang terdapat di Aceh, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.11A/PRT/M/2006. Klasifikasi WS yang ada di Pidie Jaya, yaitu: WS Strategis Nasional (A3) WS Meureudu – Baro.
3. Cekungan Air Tanah (CAT) Berdasarkan Peta hidrogeologi Indonesia dapat diidentifikasikan jenis litologi batuan (lithological rock types) serta potensi dan prospek air tanah (groundwater potential and prospects). Pada Peta Hidrogeologi Indonesia ditunjukkan adanya indikasi sesar/patahan yang relatif memanjang mengikuti pola pegunungan yang ada di wilayah Aceh (relatif berarah barat laut – tenggara). Terkait dengan aspek hidrogeologi di atas, selanjutnya dikemukakan juga mengenai cekungan air tanah (CAT) yang ada di wilayah Pidie Jaya.
Dengan mengacu kepada Atlas Cekungan Air Tanah Indonesia yang diterbitkan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2009, pada halaman lembar Aceh, dapat diidentifikasikan ada 1 (satu) Cekungan Air Tanah (CAT) di wilayah Pidie Jaya, untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.12 dan Tabel 2.8 berikut ini.
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA 2016
Tabel 2.8 Potensi Cekungan Air Tanah di Kabupaten Pidie JayaNo Kecamatan Cekungan Luas
1 Bandar Baru Sigli 4.566,18
2 Bandar Dua Jeunib 3.992,11
3 Jangka Buya Jeunib 926,15
4 Meurah Dua Kemiki 3.471,55
5 Meurah Dua Jeunib 1.704,11
6 Meureudu Jeunib 2.260,97
7 Pante Raja Sigli 1.236,61
8 Trienggadeng Jeunib 426,36
9 Trienggadeng Sigli 551,32
10 Ulim Jeunib 3.244,94 Jumlah 22.380,30
Sumber: Hasil Perhitungan GIS
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016
II -
19 Gambar 2.11 Peta DAS Kabupaten Pidie Jaya
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016
II -
20 Gambar 2.12 Peta Wilayah Sungai Kabupaten Pidie Jaya
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016
II -
21 Gambar 2.13 Peta Cekungan Air Tanah
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016
II -
22 Gambar 2.14 Peta Marfologi
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA 2016
2.5. Gambaran Geologi Jenis Geologi yang menyusun Wilayah Kabupaten Pidie Jaya terdiri dari batuan
sedimen kuarter dan tersier yang berada pada bagian Utara Kabupaten Pidie Jaya serta batuan
sedimen pra tersier yang umumnya berada dibagian selatan Kabupaten Pidie Jaya. Peta
Geologi Kabupaten Pidie Jaya dapat di lihat pada Gambar 2.15.2.6. Gambaran Klimatologi
A. Curah Hujan
Tabel 2.9 Jumlah Curah Hujan dan Bulan Hujan di Stasiun SMPK BPM Meureudu 20134
88 Tahun 2012 1.785 167 Sumber : Pidie Jaya Dalam Angka Tahun 2014
11 Jumlah Total 1.708
12 Desember 132
13
11 November 226
3
20
10 Oktober
6
57
9 September
4
57
8 Agustus
57
No Bulan Curah Hujan (mm) Jumlah Hujan (hari)
3
1 Januari 423
13
2 Februari 208
10
3 Maret
7
4 April 284
7 Juli
11
5 Mei 209
6
6 Juni
28
Tingkat curah hujan di Kabupaten Pidie Jaya tertinggi terjadi pada bulan Desember mencapai
629 mm. Curah hujan terendah pada umumnya terjadi pada bulan Juni dan Juli mencapai 1
mm. Rata – rata curah hujan di Kabupaten Pidie Jaya pada tahun 2010 sebesar 1847 mm.
Untuk lebih jelasnya mengenai curah hujan dan hari hujan di Kabupaten Pidie Jaya dapat
dilihat pada tabel berikut.4 MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016
II -
24 Gambar 2.15 Peta Geologi Kabupaten Pidie Jaya
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2016
II -
25 Gambar 2.16 Peta Curah Hujan Kabupaten
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA 2016
4
74 5 319 12 112
11
22 3 163 7 134
5
98
3
92
3
61
8 Angustus
17 7 122
17
9
31 3 220
10
98 7 189
3
18
8
63 2 109
1
6
12
3
5
10 Oktober 131
13 Jumlah 1491 76 1558 74 2677 107 1275 72 2208 95 2363 104 2227 84 2599 103 1204 84 1847 105
12 Desember 128 11 229 6 629 14 187 9 169 4 358 13 296 10 507 15 251
16
11 November 258 15 220 13 402 17 311 12 531 15 143 10 251 11 438 18 156 10 176
9
85
8
5 15 124
84 6 100 11 107 5 230 10 231 9 211 912
10
16
9 September 167
21 4 103 9 168
8
29 2 166
8
96
4
35
12
30 4 142
6
7 Juli
16
II -
7
62 8 183
2
23
4 April
7
95 9 195 9 141 6 115 7 258 8 175 6 373
5
51 3 158
10
3 Maret 224
83
26 3 140 6 202 8 325 8 193
7
61
2
2 Februari 193 6 351 11 153 10 179 9 149 6 370 12 211 6 117
11
72 2 243 8 157 2 161 9 167 8 341 11 241 5 276 7 316 6 259
1 Januari
MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH
No Bulan Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
26 Tabel 2.10
Data Curah Hujan dan Hari Hujan Station SMPK BPN Meureudu Selama Kurun Waktu 10 Tahun
7
5
3
73
46
3
27
7
74 5 165 6 131
1
13
9
7 2 380
2
6 Juni
14 2 225
2
72
14
80
5
98
5
60 6 175
10
5 Mei 155 8 126 8 166 7 121 5 196
12
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Pidie Jaya, 2011
2.7. Kondisi Sosial dan Ekonomi
Berbagai indikator penting guna melihat tingkat kesejahteraan dan pemerataan
ekonomi diantaranya seperti Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju
Inflasi, PDRB per Kapita, Indeks Gini, dan tingkat kemiskinan.a. Pertumbuhan PDRB
Sejalan dengan pertambahan usia Kabupaten Pidie Jaya yang telah memasuki tahun
ke-8, perkembangan pembangunan khususnya pada bidang ekonomi telah menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat terlihat dalam pertumbuhan PDRB
kabupaten setiap tahunnya, baik dihitung berdasarkan Harga Konstan (Hk) ataupun dengan
Harga Berlaku (Hb). Pertumbuhan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.10 sebagai berikut:Tabel 2.11 PDRB Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2010 s.d 2013 Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) 2010 2011 2012 2013 No Sektor (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %
1 Pertanian 359.200,54 55,1 372.255,43 54,2 384.873,81 53,0 398.149,40 52,8
Pertambangan &2 4.508,16 0,7 4.719,03 0,7 4.898,09 0,7 5.131,56 0,7
Penggalian
3 Industri Pengolahan 25.378,78 3,9 25.660,98 3,8 26.118,39 3,6 26.559,04 3,5
4 Listrik, Gas & Air Bersih 2.998,78 0,5 3.379,46 0,5 3.790,65 0,5 3.900,29 0,5
5 Konstruksi 26.856,74 4,1 29.138,90 4,2 32.045,45 4,4 34.193,66 4,5
Perdagangan, Hotel, &6 81.782,02 12,5 90.524,39 13,2 99.844,11 13,7 105.926,92 14,0
RestoranPengangkutan &
7 24.837,66 3,8 26.051,57 3,8 27.770,29 3,8 28.422,70 3,8
Komunikasi Keuangan, Sewa, & Jasa
8 7.732,12 1,2 8.129,47 1,2 8.907,96 1,2 9.395,67 1,3
Perusahaan
9 Jasa-Jasa 119.030,39 18,3 127.383,74 18,5 137.677,87 18,9 142.134,94 18,9
PDRB 652.325,14 100 687.242,97 100 725.948,61 100 753.814,19 100 Sumber: BPS Kabupaten Pidie Jaya 2014.PDRB Kabupaten Pidie Jaya menurut lapangan usaha tahun 2013 yang dihitung
dengan Harga Konstan (PDRB Rill) tahun 2000 mencapai 753.814,19 (Juta Rupiah). Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 3,84% jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang tercatat sebesar 725.948,61 (Juta Rupiah). Bila dilihat per sektor maka penyumbang terbesar PDRB kabupaten ada pada sektor pertanian yang menjadi keunggulan daerah yaitu sebesar 398.149,40 (Juta Rupiah) atau sebesar 52,8% dari total PDRB tahun 2013. Urutan ke dua diikuti sektor jasa-jasa sebesar 142.134,94 atau 18,9% dan pada urutan ketiga sektor perdagangan, hotel, & restoran sebesar 105.926,92 (Juta Rupiah) atau 14,1%.
Hasil analisis, Tahun 2013 pertumbuhan PDRB tertinggi terjadi pada sektor Kontruksi yaitu sebesar 6,7%. Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran menempati urutan kedua yaitu 6,1%. Urutan ketiga yaitu sektor Keuangan Sewa, dan Jasa Perusahaan yaitu 5,5%. Sedangkan pada sektor-sektor lain rata-rata meningkat antara 1 – 3%.
Lebih lanjut PDRB Kabupaten Pidie Jaya tahun 2013 yang dihitung berdasarkan harga berlaku (PDRB Nominal) dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 2.12 PDRB Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2010 s.d 2013 Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) 2011 2012 2013 2014 No Sektor (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %
1 Pertanian 744.722,8 60,2 818.503,8 59,5 890.284,3 58,5 953.777,3 58,2
Pertambangan &2 8.068,9 0,7 8.959,9 0,7 9.634,3 0,6 10.145,1 0,6
Penggalian
3 Industri Pengolahan 43.675,6 3,5 46.632,5 3,4 49.933,3 3,3 52.987,9 3,2
Listrik, Gas & Air4 5.433,3 0,4 5.910,6 0,4 6.294,6 0,4 6.773,64 0,4
Bersih
5 Konstruksi 63.352,7 5,1 74.910,7 5,5 89.166,6 5,9 101.032,9 6,2
Perdagangan, Hotel, &6 122.596,7 9,91 141.531,1 10,3 162.209,0 10,7 176.075,2 10,8
RestoranPengangkutan &
7 71.034,0 5,7 75.764,9 5,5 83.652,5 5,5 87.105,9 5,3
Komunikasi Keuangan, Sewa, & Jasa
8 20.335,8 1,6 23.385,2 1,7 27.845,3 1,8 31.751,9 1,9
Perusahaan
9 Jasa-Jasa 157.680,6 12,8 179.015,6 13,0 204.255,1 13,4 219.455,8 13,4
PDRB 1.236.900,4 100 1.374.614,2 100 1.523.274,0 100 1.639.105,5 100 Sumber: BPS Kabupaten Pidie Jaya 2015.PDRB Kabupaten Pidie Jaya yang dihitung berdasarkan Harga Berlaku (PDRB
Nominal) tahun 2014 dimana jumlahnya mengalami peningkatan sebesar 1.639.105,50 (Juta
Rupiah) atau meningkat sebesar 7,6% dari tahun 2013 yang berjumlah 1.523.274,00 (Juta
Rupiah). Sektor yang paling menonjol kontribusinya terhadap PDRB masih didominasi oleh
sektor pertanian yang berjumlah 953.777,28 (Juta Rupiah) atau 58,2% dari total PDRB
kabupaten tahun 2014. Selanjutnya diikuti oleh sektor jasa-jasa dan perdagangan, hotel, &
restoran dimana masing-masing memberi kontribusi 13,4% dan 10,7%. Distribusi PDRB atas
dasar harga berlaku dapat dilihat pada Gambar 2.17 sebagai berikut:Gambar 2.17 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2014Perkembangan kontribusi sektor dalam PDRB tahun 2011 s.d 2014 kombinasi Atas
Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Kabupaten Pidie Jaya
dapat dilihat pada Tabel 2.13 sebagai berikut:58.2
0.6
3.2
0.4
6.2
10.8
5.3
1.9
13.4 Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa, & Jasa Perusahaan Jasa-Jasa
PROSENTASE
Tabel 2.13 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2014 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Kabupaten Pidie Jaya Sumber: BPS Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2014. Tabel 2.14 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pidie Jaya Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2014 Sumber: BPS Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2014. No Sektor 2010 2011 2012 2013 Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk % % % % % % % %4 Listrik, Gas & Air Bersih 7,6 2,9
PDRB 100 100 100 100 100 100 100 100
No Sektor Pertumbuhan Hb Hk % %
1 Pertanian
7,1 3,5
2 Pertambangan & Penggalian 5,3 4,8
3 Industri Pengolahan 6,1 1,7
5 Konstruksi
1,6 1,2 1,7 1,2 1,8 1,2 1,9 1,3
13,3 6,7
6 Perdagangan, Hotel, & Restoran 8,6 6,1
7 Pengangkutan & Komunikasi 4,1 2,4
8 Keuangan, Sewa, & Jasa Perusahaan 14,0 5,5
9 Jasa-Jasa
7,4 3,2
9 Jasa-Jasa 12,8 18,3 13,0 18,5 13,4 18,9 13,4 18,9
Jasa Perusahaan
1 Pertanian 60,2 55,1 59,5 54,2 58,5 53,0 58,2 52,8
0,4 0,5 0,4 0,5 0,4 0,5 0,4 0,5
2 Pertambangan &
Penggalian
0,7 0,7 0,7 0,7 0,6 0,7 0,6 0,7
3 Industri Pengolahan 3,5 3,9 3,4 3,8 3,3 3,6 3,2 3,5
4 Listrik, Gas & Air
Bersih
5 Konstruksi 5,1 4,1 5,5 4,2 5,9 4,4 6,2 4,5
8 Keuangan, Sewa, &
6 Perdagangan, Hotel, &
Restoran
9,91 12,5 10,3 13,2 10,7 13,7 10,8 14,0
7 Pengangkutan &
Komunikasi
5,7 3,8 5,5 3,8 5,5 3,8 5,3 3,8
PDRB 7,6 3,8 Pertumbuhan ekonomi ditunjukkan oleh PDRB Atas Dasar Harga Konstan, secara
umum pertumbuhan ekonomi Pidie Jaya tahun 2013 mengalami pertumbuhan positif sebesar
3,84% namun trendnya cendrung menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada
tahun 2012 PDRB Atas Dasar Harga Konstan adalah 5,63%. Kondisi ini menunjukkan
kondisi ekonomi masyarakat Pidie Jaya mengalami fluktuatif dan cendrung melemah.Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Kabupaten Pidie
Jaya Tahun 2009 s.d 2013 dalam prosentase dapat dilihat pada Gambar 2.18 sebagai berikut:
Gambar 2.18 Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2000, Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2009- 2013 (%) Prosentase5.63
5.38
5.35
5.32 3.84 2009 2010 2011 2012 2013
Sumber: BPS Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2014
b. Laju Inflasi
Tingkat inflasi Kabupaten Pidie Jaya saat ini mengikuti laju inflasi kota Banda Aceh
dan kota Lhokseumawe. Prediksi laju inflasi Kabupaten Pidie Jaya diperkirakan berkisar
8,18% (antara 7,83-8,53) pada tahun 2015. Inflasi Aceh (year to year) mencapai 8,02%,
secara umum penyebab utama inflasi Aceh berada pada kelompok transportasi, komunikasi,
dan jasa keuangan sebesar 5,21%. Sedangkan bahan makanan menduduki urutan ke dua
yaitu 4,37% dan disusul dengan kelompok perumahan, air, listrik dan kelompok bahan bakar
lainnya sejumlah 0,64%. Umumnya perngaruh naiknya harga beberapa kelompok komoditi
disebabkan tidak stabilnya harga bahan bakar minyak (BBM) dan cendrung terus naik,
mengakibatkan beberapa komoditi ikut naik.Tabel 2.15 berikut merupakan laju inflasi Kota Banda Aceh dan Kota Lhokseumawe yang menjadi acuan inflasi Kabupaten Pidie Jaya adalah:Tabel 2.15 Nilai Inflasi Rata-rata Tahun 2010 s.d 2014 Kota Lhokseumawe, Kota Banda Aceh dan Kabupaten Pidie Jaya Rerata Pertumbuhan Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 (2013-2014)Kota Banda Aceh 4,64 3,32 2,17 6,39 7,83 1,44 Kota Lhokseumawe 7,19 3,55 3,37 8,27 8,53 0,26 Kabupaten Pidie Jaya* 5,92 3,44 3,01 7,22 8,18 0,96
Sumber: BPS Aceh dan Bappeda Kab. Pidie JayaTahun 2015. (Data diolah)
- * Angka prediksi antara
c. Indikator Kesejahteraan dan Tingkat Kemiskinan
Indikator kesejahteraan dan pemerataan ekonomi lainnya dapat ditunjukkan dengan
perkiraan Indeks Gini Kabupaten Pidie Jaya yang diperkirakan berkisar pada 0,3 pada tahun
2013. Ini menunjukkan bahwa ketimpangan distribusi pendapatan masyarakat di Kabupaten
Pidie Jaya masih tergolong baik karena berada di bawah 0,5.Kabupaten Pidie Jaya termasuk salah satu kategori daerah tertinggal di Indonesia. Hal
ini disebabkan karena tingginya angka kemiskinan dan fasilitas infrastruktur dasar masyarakat
yang belum terpenuhi. Ada beberapa indikator utama yang menjadi dasar penilaian tingginya
angka kemiskinan di Kabupaten Pidie Jaya oleh BPS diantaranya adalah pendapatan
< 10.000 ℎ ), banyaknya rumah yang tidak layak masyarakat yang masih rendah ( huni, serta sarana dan prasarana pendukung lainnya yang masih minim.
Berdasarkan data BPS Tahun 2014, Angka kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya berada
pada 24,35%. Pada Tahun 2014 angka kemiskinan turun menjadi 22,70%. Meskipun dari
tahun ke tahun mengalami penurunan, namun Angka kemiskinan Pidie Jaya masih tinggi di
atas rata-rata Provinsi Aceh yaitu sebesar 17,72% dan Nasional sebesar 10,50%.Penurunan tingkat kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya secara umum relevan dengan
pencapaian penurunan angka kemiskinan pada tingkat Propinsi Aceh dan Nasional. Grafik
tingkat kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya terhadap Propinsi Aceh dan Nasional seperti terlihat
pada Gambar 2.19 sebagai berikut:Gambar 2.19 Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya
terhadap Propinsi dan Nasional
Prosentase
Nasional Provinsi Aceh Kab. Pidie Jaya
30.26
27.97
26.07
25.43
22.7
24.35
23.55
21.61
19.95
19.48
18.58
17.72
15.42
14.45
12.36
13.22
10.5
11.66
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Sumber: BPS Aceh Tahun 2014d. Fokus Kesejahteraan Sosial
Capaian pembangunan yang menyangkut kesejahteraan sosial masyarakat sangat
tergantung pada indikator-indikator seperti Angka Melek Huruf, Angka Rata-rata Lama
Sekolah, Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Pendidikan Yang Ditamatkan, Angka
Partisipasi Murni (APM), Angka Kelangsungan Hidup Bayi, Angka Usia Harapan Hidup,
Persentase Penduduk yang Memiliki Lahan, dan Rasio Penduduk yang Bekerja.Berdasarkan capaian kinerja yang harus terfokus terhadap pembangunan kesejahteraan
sosial maka Kabupaten Pidie Jaya telah berupaya menyusun program dan kegiatan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini terlihat dari beberapa indikator capaian pada
tahun 2013 yang dikeluarkan oleh BPS Kabupaten Pidie Jaya diantaranya seperti Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pidie Jaya mencapai 73,69 dan diperkirakan akan
meningkat hingga 73,90 pada tahun 2014. Pada Tahun 2013, Angka Melek Huruf 95,54 dan
Angka Rata-Rata Lama Sekolah 8,75 tahun. Angka Usia Harapan Hidup 69,76 tahun dan
Angka Kelangsungan Hidup Bayi 98,55.Beberapa indikator di atas diperlukan untuk mengukur sejauhmana keberhasilan
pemerintah daerah dalam upaya mensejahterakan rakyatnya sebagai tujuan utama pemerintah
dengan memanfaatkan potensi sumberdaya yang dimiliki seperti potensi alam, potensi
keuangan, dan sebagainya.Gambar 2.20 merupakan perbandingan antara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh dan Nasional adalah sebagai berikut:Gambar 2.20 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2009 s.d 2013
Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh dan Nasional
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)72.77
71.76
73.29
73.55
250
72.27
200 Nasional
71.7
71.31
72.16
72.51
73.05
150 Provinsi Aceh
72.82
73.69
71.71
72.38
100
73.13 Kabupaten
50
2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: BPS Kab. Pidie Jaya Tahun 2014
Gambar 2.20 menjelaskan bahwa Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2010 s.d 2014 sudah baik jika dibandingkan dengan rata-rata Provinsi dan Nasional.e. Angka Melek Huruf
Pembangunan Sumber Daya Manusia Kabupaten Pidie Jaya diukur dengan tingkat
capaian IPM. Tiga indikator utama yang harus dilihat yaitu kesehatan, pendidikan, daya beli
atau pendapatan masyarakat. Capaian di bidang pendidikan dapat diukur dengan Angka
Melek Huruf (AMH) dan Angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS). Sejauh mana peran
pemerintah membuka akses kepada masyarakat untuk medapatkan pendidikan, membangun
sarana dan prasarana pendidikan dan tingkat kemampuan ekonomi masyarakat untuk
memperoleh pendidikan. Hal tersebut dapat membantu untuk meningkatkan capaian indikator
utama di bidang pendidikan. Tabel 2.16 merupakan perkembangan Angka Melek Huruf
Kabupaten Pidie Jaya adalah sebagai berikut:Tabel 2.16 Perkembangan Angka Melek Huruf Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2011 s.d 2014
No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah penduduk usia di atas 15 tahun 83.701 84.047 84.570 85.162 85.532 yang bisa membaca dan menulis
2 Jumlah Penduduk usia 15 tahun ke atas 88.826 88.986 89.198 89.215 89.819
3 Angka Melek Huruf 94,23 94,45 95,48 95,48 95,54 Sumber: BPS Kab. Pidie Jaya Tahun 2014.
f. Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Kabupaten Pidie Jaya tahun 2013 dimana penduduk
menghabiskan waktu untuk bersekolah berkisar 8,75 tahun, lebih baik dari tahun 2012 yaitu
8,69 tahun. Angka tahun 2013 tersebut masih dibawah RLS Provinsi Aceh yaitu 9,02 tahun.
Sedangkan untuk RLS Nasional berada pada 8,56 tahun. Pada tahun 2014 diperkirakan RLS
Pidie Jaya terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnnya dengan target 8,87 tahun.