BAB IV PROFIL KABUPATEN BANGLI IV.1 Geografi dan Administrasi Wilayah - DOCRPIJM 99eaee8273 BAB IVREV BAB IV 2015 2019

BAB IV PROFIL KABUPATEN BANGLI IV.1 Geografi dan Administrasi Wilayah Secara geografis Kabupaten Bangli merupakan satu-satunya wilayah

  kabupaten di Provinsi Bali yang tidak memiliki pantai dengan dengan luas 52.081 Ha atau 9,24% dari luas wilayah Provinsi Bali (563.666 Ha) yang terletak pada koordinat 08º3'40” - 08º50'48” LS (lintang selatan) dan 114º25'53” - 115º42'40” BT (Bujur Timur) dan di batasi oleh lima Kabupaten lainnya di Bali dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

   Sebelah Utara : Wilayah Kab. Buleleng  Sebelah Timur : Wilayah Kab. Karangasem dan Kab. Klungkung  Sebelah Selatan : Wilayah Kab. Gianyar  Sebelah Barat : Wilayah Kab. Gianyar, Kabupaten Badung dan Kab. Buleleng

  Secara administrasi Kabupaten Bangli, terbagi menjadi 4 wilayah kecamatan dan 72 desa/kelurahan yaitu : Kecamatan Susut (9 Desa), Kecamatan Bangli (4 Kelurahan dan 5 Desa), Kecamatan Tembuku (6 Desa) dan Kecamatan Kintamani (48 Desa). Luas wilayah Kabupaten Bangli adalah 52.081 Ha atau 9,24% dari luas wilayah Provinsi Bali (563.666 Ha). Ibukota Kabupaten Bangli adalah Kawasan Perkotaan Bangli, meliputi Kelurahan Kubu, Kelurahan Cempaga, Kelurahan Kawan dan Kelurahan Bebalang. Data administrasi wilayah, jumlah desa dan luas wilayah dapat dilihat pada Tabel

  3.1, Tabel 3.2. dan Gambar III.1.

  Tabel 3.1.

  

Administrasi Wilayah Kabupaten Bangli

Luas Wilayah Desa/ Kelurahan No Nama Kecamatan (Ha) (%) Jumlah (%)

  1 Susut 4,930

  9.47

  9

  12.50

  2 Bangli 5,630

  10.81

  9

  12.50

  3 Tembuku 4,830

  9.27

  6

  8.33

  4 Kintamani 36,691

  70.45

  48

  66.67 Kab. Bangli 52,081 100.00 72 100 Provinsi Bali 563,666 9.24 616

  11.69 Sumber : Kabupaten Bangli Dalam Angka, 2009 Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa luas wilayah Kecamatan Kintamani adalah 70,45% dari luas wilayah Kabupaten dan bahkan merupakan kecamatan terluas di Provinsi Bali (6,51% dari luas wilayah Provinsi Bali), lebih besar dari luas wilayah Kabupaten Klungkung (31.500 Ha) dan hampir sama dengan luas wilayah Kabupaten Gianyar (36.800 Ha).

  

Tabel 3.2.

  24 Peninjoan 1,200

  59 Batukaang 192

  0.37

  23 Bangbang 400

  0.77

  60 Catur 756

  1.45

  2.30

  22 Undisan 300

  61 Pengejaran 411

  0.79 36,692

  70.45

  62 Selulung 1,163

  2.23

  25 Mengani 427

  0.82

  0.58

  0.54

  1.13

  1.73

  54 Manikliyu 503

  0.97 4,832

  9.28

  55 Awan 534

  1.03

  19 Jehem 900

  56 Belantih 906

  58 Belanga 282

  1.74

  20 Tembuku 600

  1.15

  57 Gunung Bau 195

  0.37

  21 Yangapi 1,432

  2.75

  63 Satra 591

  26 Binyan 148

  18 Landih

  1.70

  0.77

  69 Subaya 404

  0.78

  32 Mangguh 213

  0.41

  70 Siakin 884

  33 Belancan 973

  6.45

  1.87

  71 Pinggan 1,653

  3.17

  34 Katung 280

  0.54

  72 Belandingan 600

  1.15 52,081 Kecamatan Susut Kecamatan Bangli Kecamatan Tembuku Kecamatan Kintamani

  31 Bayung Cerik 401

  68 Sukawana 3,361

  0.28

  28 Bunutin 258

  64 Dausa 628

  1.21

  27 Ulian 353

  0.68

  65 Daup 269

  0.52

  0.50

  0.63

  66 Bantang 980

  1.88

  29 Langgahan 371

  0.71

  67 Kutuh 411

  0.79

  30 Lembean 330

  0.00

  1.03

  

Administrasi Wilayah Kabupaten Bangli bedasarkan Desa/Kelurahan

No Nama Desa/Kel Luas (Ha) % No Nama Desa/Kel Luas (Ha) % 4,931

  41 Kedisan 1,175

  5 Selat 292

  0.56

  40 Sekardadi 840

  1.61

  6 Sulahan (+ Pengiangan) 1,264

  2.43

  2.26

  39 Bayung Gede 1,024

  7 Pengiangan

  0.00

  42 Buahan 1,423

  2.73

  8 Tiga 1,090

  2.09

  43 Suter 1,256

  1.97

  0.93

  9 Pengelumbaran 484

  0.63

  9.47

  35 Banua 245

  0.47

  1 Apuan 437

  0.84

  36 Abuan 326

  2 Abuan 418

  4 Susut 483

  0.80

  37 Bonyoh 433

  0.83

  3 Demulih 463

  0.89

  38 Sekaan 253

  0.49

  2.41

  0.93

  53 Serahi 538

  0.85

  2.66

  14 Cempaga 589

  1.13

  50 Batur Tengah 474

  0.91

  15 Kubu 442

  51 Batur Utara 336

  1.01

  0.65

  16 Kayubihi 946

  1.82

  52 Kintamani 1,513

  2.91

  17 Pengotan (+ Landih) 1,613

  3.10

  49 Batur Selatan 1,386

  13 Kawan 526

  44 Abangdinding 708

  46 Terunyan 1,963

  1.36 5,626

  10.80

  45 Abangsongan 1,433

  2.75

  10 Bunutin 474

  0.91

  3.77

  3.27

  11 Tamanbali 657

  1.26

  47 Songan B 1,188

  2.28

  12 Bebalang 379

  0.73

  48 Songan A 1,701

  Sumber : Bappeda dan PM Kabupaten Bangli, 2009 dan diolah KABUPATEN BANGLI (HA)

  Gambar III.1. Administrasi Wilayah Kabupaten Bangli

IV.2 Demografi a. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Struktur Umur.

  Struktur Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin maka jenis kelamin perempuan lebih banyak terdapat di Kabupaten Bangli yaitu sebesar 107.171 jiwa dan untuk penduduk laki

  • – laki sebesar 106.637 jiwa. Dan dikelompok umur di Kabupaten Bangli dominan pada struktur penduduk muda dimana jumlah usia produktif jumlahnya lebih banyak dari pada usia tua.

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

  

Di Kabupaten Bangli Tahun 2010

  Kelompo Kec. Susut Kec. Bangli Kec. Kec. Kintamani Jumlah k Tembuku Umur L P L P L P L P L P 169 152 184 173 149 150 4495 4383 9537 9142

  • – 4 5 6,7 7,2 7,5

  8 1 4882 4666, 9992 9628

  • – 9 10 170 166 186 180 154 149 4608

  1 9622 9498

  • – 14 15 0,6 4,1 9,0

  1 7 3305 4539, 7805 6956

  • – 19 20 165 172 191 176 143 147 3058

  2 6561 6749

  • – 24 25 8,5 7,0 9,6

  2 6 3776 2993, 8571 8845

  • – 29 30 144 138 184 159 121 982, 3939

  7 8898 8945

  • – 34 35 8,3 5,2 0,9

  4

  1 9 3997 3101, 9356 9314

  • – 39 40 128 134 127 129 941, 100 2773

  7 7203 7532

  • – 44 45 5,9 7,7 6,0

  5

  2 4 2467 3916, 6489 6731

  • – 49

  4 5734 6292 54 0,1 4,1 1,0

  • – 50 172 173 172 175 135 144 2203

  2

  4 2 1810 3983, 4737 4672

  5 3881 4151 59 7,9 7,1 7,2

  • – 55 168 180 180 179 146 135 1444

  9

  4 6 3357 3920, 9210 9681

  6 64 4,2 7,9 5,5

  • – 60 198 200 199 200 137 138

  3

  9 2 2982, 65 + 151 159 178 175 113 120

  1 4,8 0,1 0,9

  9

  4 1 2565, 135 145 156 155 110 115

  8 8,3 7,2 1,7

  2 7 2439 127 140 134 134 911, 109 1780. 2,3 7,6 7,2

  9

  7

  7

  5 102 100 107 107 832, 814 1535, 3,9 7,0 0,8 4 805,

  1 873, 927, 799, 882, 764, 5 3525,

  27

  89

  13

  6 3 189

  3 206 214 194 211 184

  8 Kelompo Kec. Susut Kec. Bangli Kec. Kec. Kintamani Jumlah k Tembuku Umur L P L P L P L P L P

  2,4 5,8 8,6

  1

  2 Jumlah 212 217 227 224 174 176 46113 46332 10759 10813

  87

  36

  85

  59

  09

  08

  4

  5 Sumber Data : Bangli Dalam Angaka 2011 Pada Tabel 2.3 dapat dilihat, pada tahun 2010, kepadatan penduduk

  2

  brutto di Kabupaten Bangli mencapai 414 jiwa per km yang menurut Horstman dan Rutz (dalam Iskandar, 1980) tergolong sedang. Bila kepadatan penduduk brutto kita lihat berdasarkan kecamatan, tampak bahwa tiga kecamatan tergolong kepadatan tinggi, adalah Kecamatan Susut, Bangli dan

  2

  2 Tembuku yang berturut-turut mencapai 873 jiwa/km , 804 jiwa/km dan 725

  2

  jiwa/km . Sedangkan kecamatan yang kepadatan bruttonya tergolong rendah

  2 adalah Kecamatan Kintamani sebesar 252 jiwa/km .

  

Tabel 2.3

  2 Kepadatan Penduduk Per Km

Di Kabupaten Bangli Tahun 2010

Kecama Luas Jumlah Jumlah Penduduk Sex Kepadata

tan Wilayah RT Ratio n

  2

  2 Km L P Jumlah Jiwa/Km

  Susut 49.31 10.604

  21.28 21.73 43.023 97.93 873

  7

  6 Bangli 56.26 11.191 45.244 101.45 804

  22.78

  22.45 Tembuk 48.32 7.814

  5 9 35.017 98.87 725 u 366.92 21.231

  17.40 17.60 92.445 99.53 252 Kintama

  9

  8 ni

  46.11

  46.33

  3

  2 Jumlah 520.81 50.840 107.5 108.1 215.729 99.50 414

  94

  35 Sumber Data : Bangli Dalam Angka 2011

  b. Laju Pertumbuhan Penduduk

  Dari data, diketahui bahwa angka rata-rata laju pertumbuhan penduduk pada kecamatan yang lebih tinggi dari angka rata-rata pertumbuhan penduduk kabupaten adalah Kecamatan Kintamani. Tingkat laju pertumbuhan penduduk perlu mendapatkan perhatian khusus untuk pengendalian laju pertumbuhan penduduk, karena bila tidak dilakukan dikhawatirkan jumlah penduduk akan semakin meningkat tajam dan akan mempengaruhi aspek kehidupan lainnya.

Tabel 2.4 Laju Pertumbuhan Penduduk

  

Di Kabupaten Bangli Tahun 2010

  Kecamatan Laju Pertumbuhan Penduduk 2005 - 2006 - 2007 - 2008 - 20098- 2006 2007 2008 2009 2010

  Susut

  0.04

  0.19

  0.16

  0.15

  0.10 Bangli

  0.49

  0.46

  0.40

  0.82

  0.56 Tembuku -0.05 -0.11

  0.14

  0.01

  0.00 Kintamani

  0.68

  0.74

  0.65

  0.60

  0.71 Kab. Bangli

  0.52

  0.43

  0.41

  0.46

  0.44 Sumber: Bangli Dalam Angka 2011

  c. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

  Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengruhi kualitas sumber daya manusia, semakin tinggi tingkat pendidikannya diharapkan kualitas sumber daya manusianya semakin baik. Namun hal ini tentunya harus ditunjang oleh kualitas sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Di Kabupaten Bangli jumlah sekolah dalam 5 tahun terakhir ini banyak mengalami peningkatan. Demikian pula jumlah anak didiknya dan jumlah guru dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Umum/Kejuruan sperti disajikan pada tabel 2.5 di bawah ini.

Tabel 2.5 Banyaknya Jumlah Murid dan Guru Tingkat Sekolah Dasar

  

Di Kabupaten Bangli Tahun 2011

  Kecamatan Jumlah Murid Jumlah Guru L P L P

  Susut Bangli Tembuku Kintamani

  2.075 2.475 1.872 5.831

  2.006 2.363 1.857 5.450

  188 187 162 372

  202 132

  95 168

  Jumlah 12.253 11.676 909 597 Sumber Data : Bangli Dalam Angka 2011

d. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian/Tingkat Kesejahteraan

  Tenaga Kerja dalam hal ini adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang bekerja sekurang kurangnya satu jam sehari secara berturut turut dalam seminggu. Mereka terbagi menjadi angkatan usia kerja dan bukan angkatan kerja. Perbandingan penduduk yang tergolong angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja dikenal sebagai Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Pada tahun 2010 TPAK Kabupaten Bangli sebesar 84,15%.

IV.3 Topografi

  Topografi wilayah Kabupaten Bangli berada pada ketinggian antara 100

  • – 2.152 meter dpl, dengan puncak tertinggi adalah Puncak Penulisan. Secara umum rentang ketinggian wilayah Kecamatan Susut (225
  • – 950 m dpl), Kecamatan Bangli >– 1.175 m dpl), Kecamatan Tembuku (300 – 891 m dpl) dan Kecamatan Kintamani (100
  • – 2.152 m dpl) dengan proporsi seperti pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Luas Lahan (Ha) Jumlah No Kecamatan Dataran Rendah Datara Sedang Dataran Tinggi Perbukitan Pegunungan 100 - 250 % >250 - 500 % >500 - 750 % >750 - 1.000 % >1.000 % Luas %

  1 Susut

  62.50 6.46 2,446.00 41.66 1,297.50 21.39 1,125.00

  8.46 0.00 0.00 4,931.00

  7.89

  2 Bangli 340.00 35.14 1,412.50 24.06 917.50 15.12 2,053.50 15.44 902.50 2.49 5,626.00

  9.00

  3 Tembuku

  0.00 0.00 1,650.00 28.10 2,539.50 41.86 642.50

  4.83 0.00 0.00 4,832.00

  7.73

  4 Kintamani 565.00 58.40 362.50 6.17 1,312.50 21.63 9,476.50 71.27 35,378.50 97.51 47,095.00 75.37 Sumber : Kabupaten Bangli Dalam Angka, 2009 Kab. Bangli 967.50 100.00 5,871.00 100.00 6,067.00 100.00 13,297.50 100.00 36,281.00 100.00 62,484.00 100.00

Luas Lahan Atas Dasar Ketinggian Tempat di Kabupaten Bangli

  Kelerengan wilayah bervariasi antar wilayah kecamatan dan secara umum berada pada kondisi dataran sampai landai (0-15%) seluas 12,11% dari luas wilayah, bergelombang (15-30%) seluas 21,7% dari luas wilayah, curam (30- 40%) seluas 18,18% dari luas wilayah dan sangat curam (>40%) seluas 48,01% luas wilayah. Kondisi datar relatif hanya terdapat pada kawasan di kaki Gunung Batur, landai dan bergelombang pada wilayah Kecamatan Susut, Bangli dan Tembuku sedangkan bergelombang dan curam serta sangat curam pada wilayah Kecamatan Kintamani

IV.4 Geohidrologi

  Hidrologi wilayah terdiri dari air permukaan dan air tanah. Air permukaan terdiri dari Danau Batur dengan luas 1.667 Ha, kedalaman 70 meter, volume 815,58 juta/m3, panjang garis pantai ( shoreline) 21,4 km dengan daerah tangkapan seluas 10.535 Ha. Sungai yang ada di Kabupaten Bangli berjumlah 14 buah yang merupakan hulu-hulu sungai utama yang bermuara di bagian Selatan Pulau Bali. Berdasarkan peta pengendalian pengambilan air tanah dan perlindungan daerah resapan (Dep. ESDM), wilayah Kabupaten Bangli dari bagian utara Kota Bangli ke arah utara semuanya merupakan Daerah Resapan Air yang mengisi Cekungan Air Tanah (CAT) wilayah Kabupaten/Kota Sarbagita termasuk wilayah Kabupaten Bangli bagian selatan. Kondisi wilayah resapan air, lepasan air tanah serta Cekungan Air Tanah (CAT) lintas wilayah di Provinsi Bali dapat dilihat pada Gambar III.7.

  Jumlah potensi mata air di Kabupaten Bangli tersebar di 88 buah titik di 42 desa dengan debit total 1.534,30 ltr/dt. Sungai-sungai yang mengalir di wilayah umumnya pendek dan jenis alirannya bersifat ephemeral, yang sebagian besar terletak di sebelah Utara, sedangkan yang mengalir ke bagian Selatan lebih panjang, aliran sungainya kebanyakan bersifat perenmial. Sebaran sumber mata air dan kawasan rawan air bersih di Kabupaten Bangli, lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 serta Gambar

III.8.

  

Tabel 3.4.

  32 Manikliyu

  0.00

  35 Blanga

  0.00

  34 Gunung Bau

  0.00

  33 Awan

  0.00

  0.00

  0.00

  31 Serabi

  0.00

  30 Songan A

  0.00

  29 Songan B

  0.00

  28 Truyan

  0.00

  36 Batu Kaang

  37 Pengenjaran

  0.00

  0.00

  0.00

  46 Blandingan

  0.00

  45 Pingan

  0.00

  44 Siakin

  0.00

  43 Subaya

  42 Sukawana

  0.00

  0.00

  41 Kutuh

  0.00

  40 Bantang

  0.00

  39 Dausa

  0.00

  38 Satra

  27 Abangsongan

  26 Abangbatudinding

  

Desa Rawan Air Bersih dan

Cakupan Pelayanan di Kabupaten Bangli

Sumber : Data PSDPU Provinsi Bai, 2008

  5 Sulahan

  9 Biyan

  0.00

  8 Mengani

  0.00

  7 Sekardadi

  9.06

  6 Catur

  0.00

  0.00

  10 Ulian

  4 Apuan

  0.00

  3 YangApi

  0.00

  2 Bangbang

  24.76

  1 Pengotan

  No Nama Desa Pelayanan Air (%)

  0.00

  0.00

  Kecamatan Tembuku Kecamatan Susut Kecamatan Kintamani No Nama Desa Pelayanan Air (%)

  16 Belancan

  20 Bonyoh

  0.00

  19 Abuan

  0.00

  18 Banua

  0.00

  17 Katung

  0.00

  0.00

  11 Bunutin

  15 Mangguh

  0.00

  14 Bayung Cerik

  0.00

  13 Lembean

  0.00

  12 Langgahan

  0.00

0.00 Kecamatan Bangli

  No Mata Air Lokasi Debit (l/d) 1 Kintamani 0.68 2 Kembang Sari 1-3 DS. Lateng 3.27 3 DS. Lateng 8.00

  4 Taman 3.00 5 Bantang 6 Kuum/Kintamani 1.80 7 Pelepasan Penulisan 1-2 2.00

  8 Pelaga Kintamani 2.00 9 Palungan 1-2 70.00 10 Penganjaran 3.00 11 Catur 31.00

  12 Ulian 1-2 2.00 13 Bandu 1.50 14 Tubas 5.00 15 Banua 1-2 1.00 16 Bingsu 5.00

  17 Sekardadi 1-2 0.31 18 Penelokan 19 Paketan 1.00 20 Petung 1-2

  21 Tirta Bodah 1.00 22 Kintamani 1-2 21.00 23 Tirta Empul Kuta Undisan 1-3 40.00 24 Sidembunut 5.00

  25 Tirta Anyar Kedui 16.00 26 Yang Api(Arca)1 2.61 27 Br. Merta Klod 3.20 28 Br. Kebon 1-2 0.50

  29 Dadem 1.20 30 Tampuangan 1-8 89.88 31 Maniaji 32 Br. Pulesari 0.60 33 Patungan 0.30

  34 Penida 1-7 0.90 35 Tingkad Bat 1-5 7.10 36 Tembuku 1-7 16.60 37 Undisan Kaja 3.00 38 Undisan Klod 1-2 3.60

  39 Bangbang 1-5 1.36 40 Undisan Klod 3-4 3.56 41 Tambahan 1-2 1.38 42 Pasekan

  43 Pembuangan 1-2 0.23 Kecamatan Kintamani Kecamatan Susut Kecamatan Tembuku No Mata Air Lokasi Debit (l/d) 44 Yeh Rari 2.00 45 Kalet Ode 46 Kembang Merta 0.14 47 Kembang Merta 48 Br. Temen (Susut) 0.16 49 Tiga Kawan 1-2 13.54 50 Susut 1.40 51 Kayubihi 6.50 52 Susut (Sulahan) 2.13 53 Nyambu 1-2 Taman Sulahan 1.80 54 Buungan Alis Intan 9.00 55 Susut 25.00 56 Selat 2.50 57 Galiran (Y.BLN) 21.00 58 Seganing 1-2 (SNG) 115.60 59 Br. Kawan (SNG) 42.80 60 Pengotan 61 Ds. Pengotan 0.20 62 Pengotan 0.20 63 Bangklod 0.05 64 Bangklod 0.07 65 Ds. Gegaban 1-2 19.00 66 Kuta Undisan 0.53 67 Kayubihi 22.00 68 Penglipuran 0.40 69 Kubu 0.70 70 Penida 1.35 71 Sidawaas 1-2 0.40 72 Ds. Tegal Suci 2.92 73 Tegal Suci Gunaksa 15.00 74 Bukit 1-2 1.09 75 Sumaniyah 0.46 76 Sidembunut 1-4 160.99 77 Br. Gria 1-6 13.08 78 Dedari 1.31 79 Br. Tegal 1-4 298.22 80 Bebalang 1-2 0.65 81 Br. Pangsut TGL 1 2.00 82 Pulung/Sedit 1-2 49.90 83 Sedit/Bebalang 61.60 84 Uma Anyar 1-2 Siladan 5.81 85 Kuning 1-10 8.41 86 Sedawa 1-2 3.35 87 Selati 260.00 88 Guliang Kangin 1.46 Kecamatan Bangli Tabel 3.5.

  Sumber Mata Air di Kabupaten Bangli

  Sumber : PSDPU, 2008

  IV - 12 Gambar III.2. Dokumen RPI2JM Kab. Bangli 2015-2019

  IV - 13 Gambar III.3.

  Hidrologi Wilayah Kabupaten Bangli

  Dokumen RPI2JM Kab. Bangli 2015-2019

  IV - 14 Sistem wilayah sungai merupakan bagian dari pengelolaan Wilayah

  Sungai Bali-Penida (WS Strategis Nasional) pada sebagian Sub WS 03.01.01, Sub WS 03.01.12, Sub WS 03.01.13, Sub WS 03.01.18, dan Sub WS 03.01.19 yang terdiri atas 1 (satu) buah danau dan 14 Daerah Aliran Sungai (DAS) 20 lintas wilayah, meliputi :

Tabel 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Bangli No Nama DAS Luas (Ha ) Debit (M

  3 /Detik ) Volume (M

  3 )

  1 Danau Batur 1.667 N/A 815,58 juta

  M3

  2 S sebagian DAS Bubuh 3.934,3 N/A N/A 3 sebagian DAS Melangit 4.247,7 N/A N/A 4 sebagian DAS Sangsang 6.602,5 N/A N/A 5 sebagian DAS Ayung 9.507,6 N/A N/A 6 sebagian DAS Yehalang 1.298,9 N/A N/A 7 sebagian DAS Anyar 997,8 N/A N/A 8 sebagian DAS Batas 86,8 N/A N/A 9 sebagian DAS Silagading Tiga 517,2 N/A N/A

  10 sebagian DAS Puseh 221,5 N/A N/A 11 sebagian DAS Jinah 1.314,9 N/A N/A 12 sebagian DAS Luah 604,6 N/A N/A 13 sebagian DAS Bungbung 10.782,9 N/A N/A 14 sebagian DAS Pengasangan 62,7 N/A N/A 15 sebagian DAS Deling 408 N/A N/A

  Sumber : Dokumen RTRW Kab. Bangli 2011-2031

  Dokumen RPI2JM Kab. Bangli 2015-2019

IV.5 Geologi

  Ditinjau dari aspek Geologi, secara umum formasi geologi wilayah Kabupaten Bangli termasuk dalam formasi geologi Buyan, Beratan dan Gunung Batur (Qpbb) yang berumur kuarter. Formasi ini pada bagian permukaan di dominasi oleh tufa pasiran dan di beberapa tempat dijumpai tufa batu apung dan endapan lahar. Tufa pasiran umumnya melapuk menengah

  • – tinggi berwarna kuning kecoklatan, berukuran pasir halus
  • – kasar. Tufa batu apung berwarna putih kecoklatan, agak rapuh dan mudah lepas. Endapan lahar berwarna abu- abu sampai abu-abu kehitaman terdiri dari batuan beku andesit dan batuapung dengan masa tufa pasiran bersifat agak rapuh. Pada Kaldera Batur formasi geologi terdiri dari formasi geologi Batuan Gunung Api Batur (Qvbb) yang mengandung aglomerat, lava, dan tufa (Gambar III.3).

  Berdasarkan peta kerentanan gerakan tanah Pulau Bali, didapatkan bahwa terdapat zona kerentanan gerakan tanah tinggi pada kawasan sekitar dinding Kaldera Batur yang memiliki kelerengan curam dan sangat curam. Selanjutnya tersebar luas zona kerentanan gerakan tanah menengah (terdapat gerakan tanah terutama pada kawasan yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir (pinggir jurang), pada wilayah tebing bagian barat laut, utara dan timur laut Kaldera Batur, dan tersebar sedikit di selatan Kaldera Batur.

  IV - 15 Dokumen RPI2JM Kab. Bangli 2015-2019

  IV - 16 Gambar III.4.

  Kelerengan Wilayah Kabupaten Bangli

  Dokumen RPI2JM Kab. Bangli 2015-2019

  IV - 17 Gambar III.5.

  Geologi Wilayah Kabupaten Bangli

  Dokumen RPI2JM Kab. Bangli 2015-2019

  IV - 18 Gambar III.6.

  Morfologi Wilayah Kabupaten Bangli

  Dokumen RPI2JM Kab. Bangli 2015-2019

  IV.6 Klimatologi

  Kondisi iklim Kabupaten Bangli memiliki iklim tropis, suhu udara relatif rendah berkisar antara 15 - 30 C, semakin ke utara suhu semakin dingin. Angka curah hujan rata-rata tahunan terendah adalah 900 mm dan tertinggi 3.500 mm. Penyebaran curah hujan relatif tinggi (2.500 - 3.500 mm) meliputi bagian utara (lereng Gunung Batur) dan semakin rendah ke arah selatan wilayah.

  Curah hujan tertinggi terjadi bulan Desember

  • – Maret dan terendah pada bulan agustus.

  IV.7 Sosial dan Ekonomi

a. Sosial

  Adat istiadat yang ada di Bali pada umumnya dan di wilayah Kabupaten Bangli khususnya merupakan salah satu media di dalam merealisasikan ajaran agama Hindu sebagai suatu aturan yang mengikat, serta identitas bagi eksistensi desa adat, yaitu dalam bentuk awig-awig desa adat, yang secara umum berintikan tentang parhyangan, palemahan dan pawongan, yang disebut dengan konsep Tri Hita Karana. Konsep Tri Hita Karana ini mengandung pengertian, tiga penyebab kesejahteraan yang bersumber pada keharmonisan hubungan antara unsur- unsur, yaitu : 1.

  Manusia dengan Tuhan yang penjabarannya melalui parhyangan.

  2. Manusia dengan alam lingkungannya yang penjabarannya melalui palemahan.

  3. Manusia dengan sesamanya yang penjabarannya melalui Pawongan. Konsep ini diimplementasikan dalam suatu konsep keruangan yang harmonis dan seimbang di antara unsur-unsurnya dengan memfokuskan pada :

  1. Arah kaja dan kangin sebagai wilayah dengan nilai utama.

  2. Bagian tengah adalah bagian wilayah yang mempunyai nilai madya.

  3. Bagian kelod dan kauh adalah bagian wilayah yang mempunyai nilai nista.

  IV - 19 Dokumen RPI2JM Kab. Bangli 2015-2019

  Perpaduan antara konsep tersebut melahirkan konsep Cucupu Manik, Catus Patha, Tri Mandala/Tri Angga dan Sangga Mandala yaitu pembagian orientasi ruang menjadi 9 (sembilan) wilayah atau zona. Konsep ini terwujudkan dalam segala aspek kehidupan masyarakat Kabupaten Bangli dan Propinsi Bali pada umumnya. Sedangkan dalam implementasi hubungan antar fungsi kegiatan diterapkan konsep Cakra Yadnya sebagai suatu hubungan yang sinergis.

  Pada penerapannya di daerah perencanaan pada tata bangunan dalam persil perumahan berdasarkan konsep tri mandala dapat diamati dalam perencanaan perumahan di daerah Penglipuran. Pola tata bangunan dengan konsep Tri Mandala dimana Sanggah (sebagai pura keluarga) pada posisi kaja kangin (Timur Laut) pada bagian tengah (madya Mandala) untuk kegiatan tempat tinggal, Bale Sake Enem, dan bangunan kegiatan lainnya pada bagian belakang diperuntukkan untuk kamar mandi, kandang ternak dan kegiatan kotor lainnya.

a) Kesehatan

  Di bidang sarana kesehatan Kabupaten Bangli mempunyai memiliki 3 buah Rumah Sakit yaitu 1 buah Rumah Sakit Umum, 1 buah Rumah Sakit Jiwa dan 1 buah Rumah Sakit Swasta. Rumah Sakit Jiwa yang terdapat di Kabupaten Bangli adalah merupakan satu satunya rumah sakit yang terdapat di Propinsi Bali. Fasilitas kesehatan lainnya yang terdapat di Kabupaten Bangli adalah Puskesmas sebanyak 11 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 59 unit, dan Apotik sebanyak 6 unit, dan Toko Obat 1 unit. Jumlah tenaga dokter di Kabupaten Bangli sebanyak 128 orang, terdiri dari 81 orang dokter umum, 14 orang dokter spesialis, dan 33 orang dokter gigi, sedangkan paramedis berjumlah 815 orang. Selanjutnya mengenai hasil pencapaian akseptor baru keluarga berencana selama tahun 2010 sebanyak 3.758 akseptor.

  IV - 20 Dokumen RPI2JM Kab. Bangli 2015-2019

  b) Peradilan

  Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi taraf kehidupan manusia adalah masalah keamanan dan ketertiban. Rasa aman dan tertib memang sangat dibutuhkan oleh manusia. Masalah gangguan keamanan di Kabupaten Bangli didominasi oleh tindak kriminal. Pada tahun 2010 jumlah tahanan yang ada di rumah tahanan kejaksaan sebanyak 110 orang. Dari jumlah tersebut seluruhnya dapat diselesaikan/dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Kabupaten Bangli. Jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Negeri Kabupaten Bangli sebanyak 108 dengan jumlah terdakwa sebanyak 120 orang. Sedangkan jumlah narapidana yang menghuni Rumah Tahanan Negara pada tahun 2010 sebanyak 150 orang.

  c) Agama

  Kabupaten Bangli seperti halnya kabupaten lainnya di Propinsi Bali, penduduknya sebagian besar memeluk agama Hindu. Penduduk Kabupaten Bangli yang beragama Hindu sejumlah 204.857, Islam sebanyak 2.573, Budha sebanyak 386 dan Protestan dan Katolik sebanyak 301 dan 144. Sarana dan prasana tempat peribadatan di Kabupaten Bngli didominasi dengan tempat peribadatan agam Hindu yaitu Pura sebanyak 547 buah. Mesjid dan Mushola sebanyak 9 buah sedangkan gereja sebanyak 1 buah. Kerukunan antara pemeluk agama di Kabupaten Bangli sangat baik.

b. Ekonomi

  Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan gambaran mengenai perekonomian suatu daerah. Demikian halnya perkembangan perekonomian di Kabupaten Bangli ditunjukan dengan perkembangan dengan perkembangan PDRBnya. Secara agregat PDRB atas dasar harga berlaku dan atas harga konstan Kabupaten Bangli pada tahun 2010 mengalami peningkatan. PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Bangli untuk tahun 2010 sebesar Rp. 2.360 milyar dan PDRB atas dasar harga konstan 2000 Kabupaten Bangli sebesar Rp. 1.092 milyar. Selain kenaikan pada PDRB harga berlaku Kabupaten Bangli pun mengalami

  IV - 21 Dokumen RPI2JM Kab. Bangli 2015-2019

  kenaikan dari tahun ke tahun, besarnya PDRB perkapita tahun 2010 atas dasar harga berlaku Rp. 10,96 juta sedangkan PDRB atas dasar harga konstannya sebesar Rp 5,07 juta. Pertumbuhan perekonomian bisa diketahui dengan memperhatikan laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan suatu daerah. Untuk tahun 2010 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangli sebesar 4,97%, mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2009.

Tabel 2.6 PDRB Kabupaten Bangli Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2007

  • – 2010 (juta rupiah)

  Sektor 2007 2008 2009 2010

  1. Pertanian 341.529,12 343.396,44 378.543,44 383.617,18

  2. Pertambangan 1524,60 1.548,39 1.571,04 1.600,62 & Penggalian

  3. Induatri 73.383,63 78.872,63 85.531,37 88.928,52 Pengolahan

  4.194,76 4.562,92 5.156,10 5.847,50

  4. Listrik, Gas, dan Air 48.693,91 52.316,76 45.604,08 51.793,57

  5. Bangunan 240.238,77 253.207,22 261.382,56 277.318,38

  6. Perdagangan, Hotel dan 19.519,23 20.260,87 20.891,49 22.018,27 Restoran

  7. Pengangkutan 33.688,30 36.218,22 36.756,53 38.787,17 dan Komunikasi

  8. Lembaga 183.341,11 193.746,05 204.926,80 222.205,20 Keuangan, Real Estat, Persewaan & Jasa Perusahaan

  9. Jasa Jasa

  IV - 22 Dokumen RPI2JM Kab. Bangli 2015-2019

  PDRB 946.113,43 984.129,50 1.040.363,42 1.092.116,41

  Sumber Data : Bangli Dalam Angka 2011

Tabel 2.7 Realisasi Penerimaan Daerah Otonomi Bangli Tahun Anggaran 2010 (juta rupiah)

  Jenis Penerimaan Jumlah ( Rp )

  A. Pembiayaan Penerimaan Daerah 54.390.211.092,16

  B. Pendapatan 475.578.526.810,83

  1. Pendapatan Asli Daerah 16.252.951.099,10

  1.1 Pajak daerah 2.978.311.612,70

  1.2 Retribusi Daerah 7.738.564.041,87

  1.3 Bagian Laba Badan Usaha 1.947.555.537,25 Milik Daerah

  1.4 Lain-lain PAD yang Sah 3.588.519.907,28

  2. Dana Perimbangan

  2.1 Bagi Hasil Pajak dan 459.325.575.711,73 Bagi Hasil Bukan Pajak 23.348.293.977,00

  2.2 Dana Alokasi Umum (DAU) 448.538.454,00

  2.3 Dana Alokasi Khusus(DAK) 292.695.476.000,00

  2.4 Dana Penyesuaian 29.437.300.000,00

  2.5 Dana Perimbangan dari 68.532.909.894,00 Provinsi

  44.863.057.386,73

  3. Lain-Lain

  • Pendapatan
  • Yang Sah

  3.1

  • Bantuan Pemerintah
  • 3.2 Dana Darurat
  • 3.3 Pendapatan Lainnya

  Total Pendapatan (Total 529.968.737.902,99 Revenue) Sumber Data : Bangli Dalam Angka 2011

  IV - 23