PENINGKATAN KEMAMPUAX HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK MELALUI METODE DRILL PADA SISWA SD NEGERI GEDONG 02 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008

  PENINGKATAN KEMAMPUAX HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK MELALUI METODE DRILL PADA SISWA SD NEGERI GEDONG 02 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008 SKRIPSI

  Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar San ana Pendidikan Agama Islam (S. Pd. I)

  Dalarr. Ilmu Tarbiyah

  R\ GE ^F

  Oleh :

  K H O L I L NI M : 114 06 055 t a r b i y a h

  JURUSAN

  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2008

DEPARTEMEN AGAMA RI

  SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI Jl. Tcntara Pelajar No. 02 Salatiga S 323706 Kode Pos 57021 PERSETUJl A.N PEMBIMBING

  Lamp : Eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

  Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu'alaikum Wr. Wb.

  Bersama ini kami kirimkan sknrsi mahasiswa : Nama

  : KHOLIL NIM : 11406055

  Program studi : Pendidikar. Agama Islam (PAI)

  Judul : Peningkatar Kemampuan Hafalan Surat-Surat Pendek

  Melalui Meiode Drill Pada Siswa SD Negeri Gedong

  02 Kecamann Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2008 Untuk diujikan dalam sidang maiaqosah skripsi.

  Demikian untuk menjadikan perksa.

  Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, Agustus 2008

  S E K O L A H T IN G G 1 A G A M A tS L A M N E G E R 1 (S T A tN ) S A L A T IG A

  7. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website : E-mail : administrasi@stainsa1atipa ac. id

PENGESAHAN SKRIPSI

  Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN HAFALAN SURAT-

  SUR a T PENDEK MELALUI METODE DRILL PADA SISWA SD NEGERI GEDONG 02 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008

  Nama : KHOLIL

  : 11406055

  NIM Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

  20 Ramadhan 1429 H Salatiga,---------------------------

  20 September 2008 M Dewan Penguji,

  Pembimbing

  

DAFTAR ISI

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  BAB II KAJIAN PUSTAKA

  

  

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengenal Al-Qur'an sejak dim merupakan langkah yang utama dan

  pertama sebelum pembelajaran lainnya. Bagi setiap keluarga muslim menanamkan nilai-nilai Al-Qur'an dalam rumah tangga sudah menjadi komitmen yang universal sehingga terdapat waktu yang khusus untuk mengajar Al-Qur'an baik dilakukan orang tua sendiri ataupun di lembaga- lembaga pengajian yang ada disekitamva.

  Pendidikan Agama di lembaga pendidikan umum terdapat ketidakseimbangan alokasi waktu dengan materi pelajaran lainnya. Hal ini yang mengundang kemungkinan adanva buta huruf Al-Qur'an. Pada siswa umumnya pendidikan agama atau pengenalan huruf Al-Qur'an seseorang ditentukan oleh pendidikan, dan latihan-latihan yang dilaluinya pada masa kecilnya dulu.

  Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin modem, maka teijadilah perubahan dan perkembangan di dalam masyarakat, sangat berpengaruh besar terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Pada saat ini diharapkan program pendidikan yang ada, mampu menyediakan sumber data yang dapat diolah untuk mengatasi dan memecahkan pennasalahan saat ini. Agar harapan tersebut dapat terwujud diperlukan adanya perbaikan dan pembaharuan dalam dunia pendidikan. Kenyataan yang peneliti hadapi adalah di SD Negeri Gedong 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, merupakan salah satu sekolah yang sebagian besar siswanya adalah anak ceorang petani. Dimana kebanyakan pendidikan masih dinomor duakan karena keterbatasan dalam hal ekonomi. Setelah siswa pulang sekolah, istirahat sebentar kemudian langsung membantu orang tuanya di savvah, sehingga pada malam harinya enggan untuk belajar karena sudah merasa kelelahan, belum lagi masalah kekurangan gizi menjadi sangat berpengaruh dalam pembentukan IQ seorang siswa. Kurangnya perhatian dari orang tua juga menjadi kendala yang sangat berarti, prasarana yang serba apa adanya membuat semakin sempumanya arti dari sebuah ketertinggalan dalam hal kemajuan, terutama dalam bidang pendidikan, baik itu pendidikan umum maupun pendidikan agama (dalam hal ini agama Islam). Hal tersebut menunjukan bahwa input daya fikimya masih rendah, atau boleh dikatakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa masih berada dibawah standar dari sekolah lain yang lebih baik.

  Oleh karena itu Allah SWT mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang, sebagaimana firman Allah (QS 39:9)

  

Artinya : Katakanlah: “Samakah orang-orang yang mengetahui dengan

orang-orang yang tidak mengetahui ? sesungguhnya orang-orang

yang berakallah yang dapat menerima pelajaran (OS 39:9).

  Harus disadari bahwa keberhasilan dunia pendidikan tidak semata-mata ditentukan oleh suatu faktor lingkungan saja. Namun perlu adanya kerjasama dengan faktor lingkungan yang lain. P«da dasarnya di dalam dunia pendidikan, lingkungan itu dibedakan menjadi tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Kerjasama dari ketiga lingkungan pendidikan tersebut sangat berpengaruh sekali terhadap keberhasilan pendidikan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, temyata yang peneliti temui disini masih jauh yang peneliti harapkan, masih banyak ditemui siswa yang berpikiran Iambat dalam arti menerima sebuah pelajaran, baik itu pelajaran umum maupun pelajaran agama. W alaupun banyak dari anak-anak desa yang lebih mementingkan pelajaran agama dari pada pelajaran umum, dan kebanyakan mereka lebih dornman menguasai materi agama. Namun temyata masih banyak juga dari mereka yang belum menguasai pelajaran agama walaupun mereka sudah lama dalam mengkaji materinya, ini terlihat pada anak-anak yang menurut peneliti termasuk dalam kendala di atas. Pada dasarnya nilai keberhasilan pendidikan itu pada umumnya dilihat dari hasil yang diperoleh anak didik ketika masuk disekolah pada jenjang berikutnya. Namun ketika peneliti menjumpai banyak siswa muslim lulusan dan Sekolah Dasar, banyak sekali dari mereka yang tidak mampu dan tidak hapal surat-surat pendek.

  Dengan keadaan yang seperti itu peneliti sangat prihatin dan merasa ikut bertanggungjawab dalam ikut mendidik siswa Sekolah Dasar, namun hasil dari siswa lulusan SD banyak yang tidak bisa hapal surat-surat pendek di dalam Al-Qur’an dengan baik dan benar. Belum lagi SD kami smgat dikontrol sekali : eh masyarakat sekitar dalam hal keberhasilan belajar.

  Saiah satu penyebab ketidakmampuan siswa dalam memruca Al-Qur’an karena ialam menyajikan pembelajaran Al-Qur’an yang palm; sering adalah mencam bacaan. Sedangkan pelajaran Al-Qur'an dalam satu Vunggu hanya 2 X 35 remit dengan waktu yang hanya 4 kali pertemuan dalam satu bulan. Itu merupiKan ketidakmampuan siswa untuk memaksimalkan sis^a untuk dapat mempeiajari maten Al-Qur'an secara menyeluruh baik :ara menulis, membaca, dan hapal surat-surat pendek.

  Untuk mengatasi hal tersebut, maka guru mengambi! largkah-langkah untuk memperbaiki adalah dengan merubah metode pembeujaran dimana dalam renvelesaian masalah tersebut guru dihadapkan pada peserta didik yang berbeca-beda baik dari segi sifat/karakter siswa. Kemampum memahami pelajaran yang diberikan yang mempunyai latar belakang yang berbeda juga. Men urn Ambo Ende Abdulloh, dkk. bahwa penggunaan metode pembelajaran disesuarcan dengan(l) sesuai dengan tujuan, (2) sesuai dengan siswra7 (3) kegiatan mengajar sesuai dengan lingkungan, (4) pelajaran terkordinasi dengan oaik.1

  Guru dan proses pembelajaran merupakan dua hal yang memiliki keterkntan sangat erat dan mutlak. Artinya guru akan lebih memiliki makna secara edukatif jika guru itu mampu melaksanakan proses pemrelajaran yang baik, tepat, akurat serta relevan dengan fungsi dan prinsip penadikan. Fungsi

1 Sy-ilruddin Nurdin, Guru Professional Dan Implementasi Kurnuium,. ( Jakarta,

  pendidikan adalah mengembangkan remampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabai oil am rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi pe^rta didik agar menjadi manusia yang berimar., bertaqwa kepada Tuhan Y ng Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan nenjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2

  Dengan alasan tersebut penuli? menjadi tertarik untuk merubah sistem pembelajaran materi Al-Qur'an pads tnata peiajaran Agama Islam di kelas

  III pada SD Negeri Gedong 02 Kec-matan Banyubiru Kabupaten Semarang dengan metode Drill. Dan Al-Hamdul:ilah dalam waktu kurang lebih 3 uulan siswa kelas III pada SD Negeri Gedecg 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang sudah mampu membaca Al-Qur'an dan hapal surat-surat pendek.

  Sehingga diharapkan dengan semangi: yang tinggi ini akhimya siswa mampu menyuguhkan nilai yang memuaskan .Amin.

  Dari hasil penelitian ini semogs. dapat menjadikan bahan pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah renkutnya bagi pendidik di sekolah lain untuk menjadikan siswa gemar menmaca dan menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur'an.

  Berdasarkan pengamatan dan rengalaman peneliti selama ini Peneliti tertarik untuk meneliti tentang upaya meningkatkan kemampuan hafalan surat-surat pendek pada materi pelaaran Al-Qur’an dengan menggunakan

  2 M. Saekhan Muchith, Dosen Ilmi Pendidikan STAIN Kudus dan INISNU Jepara, Majalah Rindang, (Semarang. Y ay asm Kesejahteraan Karyawan Kantor Wilayah metode drill pada siswa kelas III SD Negeri Gedong 02 Kecamatan Banyubiru Kabupater. Semarang

  B. Rumusan Masalah Bercasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pokok masalah dilam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Bagainana kemampuan hafalan siswa kelas III SD Negeri Gedong 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang terhadap maten pelajaran Al- Qur'arri

  2. Apakah metode Drill dapat meningkatkan kemampuan hafalan materi pelajaran Al-Qur’an terhadap siswa kelas III di SD Negen Gedong 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan diadakannya penelitian tindakan kelas ini adalah :

  1. Untuk meningkatkan kemampuan hafalan siswa kelas III SD Negeri Gedong 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang terhadap materi pelajaran Al-Qur'an.

  2. Dengan metode Drill diharapkan dapat lebih meningkatkan kreatifitas siswa kelas III dalam menghafal sutar-surat pendek pada maten pelajaran Al-Quran.

D. Hipotesis Tindakan

  Dalam penelitian ni diperlukan suatu hipotesis, yaitu jawahm sementara terhadap masauh penelitian yang secara teoritis dianggap pal—g mungkin atau paling tirggi kebenarannya.' Melalui data yang terkump_. setelah diterapkan metode Drill temyata kemampuan hafalan siswa terhacuo surat-surat pendek dapat reningkat.

E. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Secara Teoriia Secara Teontis dihannkan dapat memberikan sumbangan Pendidikm

  Agama Islam pada urn-mnya dan khususnya dapat memperkaya khasaran pustaka teon tentang rendidikan Islam serta masukan bagi penulis dm pembaca.

  2. Manfaat Secara Praktis Secara praktis dengai memp>eroleh penelitian ini diharapkan darai memberikan masuka* bagi pembinaan dan pengembangan duna pendidikan serta bermmraat bagi :

  a. Guru Dengan

  penelitian

  >ebagai bahan pertimbangan dalam menentukni met ode pern be laj arm yang dapat memberikan manfaat bagi guru dapit mengetahui kemamruan siswa satu persatu sehingga dapat diketahu kesulitan-kesulitar. ira yang dialami siswa dalam pembelajaran can meningkatkan presnsi siswa. 3

3 S.Margono, Metodolog Jenehtian Pendidikan (Jakarta PT.Rineka Cipta. 19CD

  b. Sekolah Sebagai penentu kebijakan dalair anaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada maten peuiaran Al-Qur'an serta menciptakan suasana yang lebih aktif dan efecif juga kualitas kelulusannya lebih baik.

  c. Siswa Dapat meningkatkan prestasi belaar dalam mencapai tujuan belajar.

F. Definisi Istilah/ Operasional

  Untuk memberi gambaran yang terns dan terarah tentang istilah yang digunakan dalam penulisan skripsi, berikix mi disampaikan istilah-istilah yang berkaitan dengan permasalahan yang akin dijadikan topik kajian. Adapun istilah-istilah tersebut adalah sebagai bencii:

  1. Kemampuan adalah kesanggupan. kecasapam kekavaan.4 5 Adapun yang peneliti maksudkan adauh kemampuan dalam hafalan surat- surat pendek pada materi Al-Qur'an kems III.

  2. Meningkatkan ialah menaikkan draja: :araf) dan sebagamya\ Adapun yang peneliti maksudkan aialah meningkatkan mutu materi pelajaran Al-Qur'an kelas III oaam kecakapan atau ketrampilan menghafalan surat-surat pendek dalair Al-Qur'an.

  4 WJS Purwodarminto. Kamus Urtnm 3ahasa Indonesia (Jakarta.PN Balai Pustaka, 1984). him 628

  3. Hafalan.

  ! Hafalan berasal dari kata dasar hafal yang artinya talah dapat mengucapkan dengan ingatan, tidak usah meliha: surat atau buku, jadi hafalan artinya apa yang sudah dihafalkan.

  4. Al-Qur'an.

  Al-Qur'an ialah sub materi mata pelajaran pendidAan Agama Islam pada Sekolah Dasar untuk memberikan motivasi, merroimbing, mengarahkan pemahaman, mengembangkan kemampuan dasar dan penghayatan isi yang terkandung dalam Al-Qur'an yang diharapkan dapat diwujudkan dalam penlaku yang memancarkan iman dan taqwa kepaca Allah sesuai dengan ketentuan Al-Qur'an dan Hadits.

  5. Pengertian Metode Drill.

  Winamo Surachmad mengemukakan metode Drill atau disebut latihan dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atai keterampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena hanya dengar melakukannya secara prakstis suatu pengetahuan dapat disempumakan dan disiap-siagakan.6

  7 G. Metode Penelitian Tindakan Kelas

  1. Rancangan penelitian

  a. Perencanaan

  6 Ibid. him.338

  7 Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agamz Islam,(Jakarta, Ciputat

  Dalam perencanaan perlu diidentifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan tindakan. Perencanaan tindakan ini meliputi:

  1) Perencanaan meliputi materi pembelajaran dan penerapan alokasi vvaktu dan pelaksanaannya.

  2) Perencanaan tindakan meliputi membuat rencana pembelajaran, mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar mengajar di kelas, membuat alat evaluasi. 3) Pelaksanaan tindakan meliputi seluruh kegiatan belajar mengajar seperti guru dan guru sejawat mengadakan apersepsi untuk mengetahui tingkat belajar siswa dan guru melaksanakan proses belajar mengajar dengan menerapkan metode yang sesuai dan menarik. 4) Observasi atau monitoring dapat dilakukan sendiri oleh peneliti atau kolaborator, yang dapat diambil dari teman guru, pengamat haruslah mencatat semua kejadian atau peristiwa yang teijadi di kelas, misalnya mengenai kinerja guru, sikap perilaku siswa, pembahasan dan pengkajian materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan dan sebagainya.

  5) Refleksi, adalah perbuatan merenung, memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti yang terkait dengan Penelitian Tindakan Kelas yang sedang dilaksanakan, refleksi ditentukan setelah adanya implementasi tindakan dan hasil observasi sekaligus menyusun rencana perbaikan dan tindakan berikutnya. Analisis dan refleksi berfungsi untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilaksanakan dapat mencanai tujuan yang diharapkan atau tidak, sehingga pada formatif nilai dapat mencapai nilai rata-rata tujuh koma nol

  (7.0).

  2. Subyek penelitian a. Siswa.

  Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas III SD Negeri Gedong 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang yang berjumlah 12 siswa b. Peneliti.

  Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas III c. Tempat dan waktu penelitian.

  Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas III SD Negeri Gedong 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang pada semester I tahun 2007-2008.

  d. Variabel penelitian.

  Variabel penelitian ini adalah memngkatkan kemampuan nafaian surat- surat pendek pada materi Al-Qur’an dalam mata pelajaran Agama Islam dengan penerapan metode drill.

  3. Langkah-langkah penelitian/ siklus penelitian Sesuai dengan yang dipilih adalah penelitian tindakan kelas

  .Penelitian tindakan ini tidak hanya dilakukan satu tahapan/Iangkah penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat refkktif partisipatif, kolaboratif dan spiral yang memiliki tujuan untuk perbaakan sistem metode kerja, proses, isi, kompentensi, dan situasi.8

  Daur uiang dalam penelitian diawali dengan perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan {action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan {observation and evaluation), dan melakukan refleksi (refiekting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Adapun langkah- langkah penelitian tindakan kelas ini digambarkan dalam tahap-tahap penelitian tindakan kelas (Kemmis dan Me . laggar 1992) sebagai berikut9 :

8 Supardi, Penelitian Tindakan Kelas (Penyusunan Proposal dan Laporan

  

Penelitian). Makalah. ■ : Jakarta. Direktorat Tenaga Kependidikan, Ditjen Pendidikan Dasar

dan Menengah. Depan amen Pendidikan Nasional, 2004). him. 104

  13 4 . Instrumen penelitian.

  Instumen penelitian adalah alat fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pelaksanaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah!0.

  Instrumen yang digunakan adalah :

  a. Silabus Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolan kelas, serta penilaian hasil belajar. 1

  10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Yogyakarta. RinekaCipta. 2002) him. 136 b. Rencan? Pelaksanaan Pelajaran (RPP) Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran masing- masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar.

  c. Tes Formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tes formatif dibenkan setiap akhir putaran.

  5 . Pengumpulan Data.

  Untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode yaitu : a. Metode observasi

  Observasi artinya pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki menurut Jehoda dkk. Observasi meniadi alat penyelidikan ilmiah jika (1) Mengabdi pada tujuan-tujuan

  research

  yang telah dirumuskan (2) Direncanakan secara sistematik (3) Dicatat dan dihubungkan secara sistematik dengan tidak hanya dilakukan untuk memenuhi rasa ingin tahu semata-mata (4) Dapat dicek dan dikontrol validitas, ketelitiannva sebagaimana data ilmiah lainnva." Dengan kata lain pengamatan yang dilakukan dalam mengumpulkan data dengan mengamati, mencatat gejala yang diteliti baik secarc. iangsung dengan pendengaran, penglihatan dan secara tidak langs-rg dengan menggunakan alat bantu tertentu.

  b. Metode tes: Tes ialah stperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang ;engan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan cusar bagi penetapan skor angka.12

  c. Catatan lap-ngan Catatan laptngan yang digunakan untuk mencatat segala kegiatan baik kegiatan si?~a maupun kegiatan guru selama kegiatan berlangsung.

  6. Analisa data Hasii '£st awal (pre-test) dan sesudah tindakan dianalisis dan dibandingkan aralisis data dilakukan dengan beberapa tahapan : a. Tahap destnpsi yaitu tahap dimana peneliti mendiskripsikan atau memaparka- data-data yang diperoleh.

  b. Tahap klasdkasi yaitu tahap pengelompokkan data-data yang telah didiskripsikm sesuai permasalahan.

  c. Tahap analais yaitu tahap menganalisis data-data berdasarkan teori- teon yang ida. Dalam tahap ini membahas tentang data primer, kendala-ketioila yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi kendala ter sen ut d. Tahap interrretasi

  Yaitu

  tahap pemahaman dan penafsiran terhadap analisis dart oenelitian e. Tahap evaluasi yaitu tahap menilai atau mengevaluasi terhadap hasil interpretasi Sedangkan dalam perolehan nilai atau skor yang penulis gunakan adalah: a. Merekapitulasi Hasil tes formatif

  b. Dengan melihat ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara Individu dan secara klasikal, peneliti menargetkan seorang siswa telah tuntas belajar bila secara klasikal telah mencapai indikator 80 % dengan nilai rata-rata kelas 7,0 dan secara indmdu mencapai KKM 6,0. Dalam menerapkan hal tersebut peneliti menggunakan rumus :

  Z x

  M = N

  X = Jumiah Nilai N = Jumiah Siswa M = Rata-rata skor tercapai

  Tingkat ketuntasan belajar (P), dengan rumus sederhana : P = Z Siswa Tuntas Belajar _ 1()() %

  Z

  Siswa H . Sistematika Penulisan.

  Rangkaian laporan penelitian tindakan telas ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

  BAB I. PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang masalan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaii penelitian, dan defmisi istilah (operasional), metode penelitian nstematika penulisan.

  BAB II. KAJIAN PUSTAKA Menjelaskan tentang kemampuan hafaun surat-surat pendek mata pelajaran Al-Qur’an kelas 111 SD Negeri Gedong 02 Kecamaian Banyubiru Kabupaten Semarang melalu metode Drill.

  BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN Memaparkan deskripsi awal, desknrsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus 11, deskrpsi pelaksanaan siklus III (perencanaan, pelaksanaan, observasi cun refleksi)

  BAB IV. HAS1L PENELITIAN DAN PEMBAK-SAN Menguraikan deskripsi persiklus (data :asi! pengamatan/ evaluasi/ Tes hafalan), refleksi keberhasila: dan kegagalan, serta pembahasan tiao siklus}

  BAB V PENUTUP Merupakan bagian akhir penulisan ying tercakup di dalamnya kesimpulan, saran saran dan kata penuinx

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Judul Untuk menghindari kemungkinan teijadinya salah pengertian terhadap

  judul, maka disini perlu penulis jelaskan sebagai berikut:

  1 Peningkatan ialah menaikkan drajat (taraf) dan sebagainya. ! Adapun yang penulis maksudkan dengan meningkatan menghafal surat-surat rendek dalam kitab suci Al-Qur'an adalah kecakapan atau ketrampilan membaca Al-Qur'an yang meliputi tiga komponen yaitu:

  a. Makhroj yang berkaitan dengan pengucapan huruf-huruf A1 Qur'an secara bcsar dan jelas, b. Tajwid yaitu yang berkaitan dengan membaca Al-Qur'an secar- benar dan tartil.

  c. Kelancaran adalah menyangkut ketepatan dalam membaca, menngkai kata perkata secara benar dan tepat.

  2. Pengertian kemampuan adalah 1. Kesunggupan; kecakapan; kekuatan;

  2. Kekayaan.2 Dalam meningkatkan hafalan surat-surat pendek pada materi pelajaran Al-Qur'an pada pelajaran Agama Islam kelas III.

  Betapa pentingnya ilmu dalam pandangan Al-Qur’an, ditunokkan dengan lima ayat yang pertama-tama turun dalam surat Al-Alaq, berrunyi:

  1 WJS Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta. ( PN Balai Pustaka, 1984.) him. 1132

2 Ibid him 628

  1 (Q^ clr^ * r1 ^ ^ C^ ^1 ^ v £J j ^ >a— ■ *» I j ^3 ^

  cr^ J (3 Jfc^ - V' ^ W <5ajt. j)( fjS'V'

  • p

  Artinya: Bacalah dengan anenyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, m enciptakan

  Dia Tel ah manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

  Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.' Dengan demikian fungsi pendidikan adalah mempersiapkan generasi penerus (peserat didik) dengan kemampuan dan keahliannya (skill) yang diperlukan agar memiliki kemampuan dan kesiapan untuk terjun ketengah lingkungan masyarakat.'

  4 Hafalan berasal dan kata dasar hafal yang artinya talah dapat mengucapkan dengan ingatan, tidak usah melihat surat atau buku, jadi hafalan artinya apa yang sudah dihafalkan."

  6. Menurut bahasa Surat Al-Qur’an iala'n sinonim dengan manzilah, rofiah, yang berarti kedudukan yang tinggi. Menurut istilah surat ialah sekumpulan ayat yang terpisah yang mempunyai nama tersendiri dan merupakan bagian dari Al-Qur'an.3

  5

  6

  4

  7. Ai-Qur’an yaitu :

  3 Departemen Agama Rl. Al-Our’an dan terjemahnya ^Jakarta, Proyek pengadaan kitab suci 1-Qur’an,1971). him 1079.

  4 Adam Bakhtiar, Paradigma Pendidikan Islam. ( http:/7vvww.pendidikan .net/mk-huiair.pdf.acsees:

  5 Ibid him 628

  6 Sudaryo El Kamali. Pengantar Studi Al-Our’an (Pekalongan. Gama Media 2006). him. 60 a Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW.7 8 tetapi banyak sekali para ulama yang mendefinisikan Al-Qur’an dengan sincnim, seperti salah satu contonya Al-Qur’an adalah sinoinim dari Al-Qiro'ah, dikuatkan oleh firman

  Allah SWT dalam surat Al-Qiyamah ayat 17 - 18s :

  i f- 4 .

  0 , j

  A j i

  J*- LLAp Oi

  Artinya : Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (mernbuatmu pandai) membacanya.

  (QS.Al-Qiyamah :I7) A rtin y a

  : Apabila kami tclah selesai membacakannya Maka ikutilah

  

bacaannya itu (QS.Al-Qiyamah :18)

B. Menghafal surat-surat Al-Qur'an 1. Metode menghapal Al-Qur'an.

  Metode yang lazim dipakai dalam menghapal Al-Qur'an ada tiga macam metode yaitu: a. Metode K (keseluruhan). Dipergunakan untuk menghafal sesuatu yang hanya sedikit, caranya dengan menghafalkan semuanya dan berulang- ulang.

  7 M.Diah N aff dkk. Praksis Pemebelajaran Pesantren Yogyakarta (Yayasan Selasih : 2007) him. 160 b. Metode B (bagian-bagian). Dipergunakan untuk menghafal sesuatu yang banyak, caranya bagian-bagian hafalan itu dihafalkan terlebih dahulu baru nanti digabungkan.

  c. Metode C (campuran). Metode ini merupakan gabungan dari metode keseluruhan dan metode bagian-bagian. Artinya metode ini dipergunakan untuk menghafal yang sukar-sukar dahulu baru nanti dihafalkan semuanya.9

  Beberapa metode yang bisa dikembangkan dalam menghafal Al- Qur'an dan bisa memberi bantuan kepada para penghafal dalam mengurangi kepayahan dalam menghafal Al-Qur'an.

  Metode-metode tersebut ar.tara lain : 1). Metode Wahdah.

  Yang dimaksud dengan metode ini yaitu menghafal satu persatu terhadap ayat-ayat yang hendak dihafalnya. Untuk mencapai hafalan awal, setiap bacaan dibaca sebanyak sepuluh kali atau lebih. Sehingga proses ini mampu menbentuk dalam bayangannya.

  Dengan demikian penghafal akan mampu mengkondisikan ayat-ayat yang dihafalakan. Bukan saja dalam bayangannya akan tetapi benar-benar membentuk gerak reflek pada lesannva. Setelah benar-benar hafal barulah dilanjutkan dengan ayat-ayat berikutnya dengan cara yang sama.

  2) . Metode Khr.)bah.

  Khv bah artinya menulis. Metode ini memberikan altenatif

  lain dari mer.ode yang pertama. Pada metode ini seseorang terlebih dahulu me:.alls ayat-ayat yang akan dihafalkannya pada secarik kertas yan: disediakan padanya, kemuaian ayat-ayat tersebut dibacanya sehingga lancar dan benar bacaannya, lalu dihapalkanrya. Menghafal bisa dengan metode wahdah atau dengan be~tali-kali menuliskannya, sehingga dengan demikian dapat samhL memperhatikan dan sambil menghafal dalam hati. 3) . Metode Sirra7.

  Sima i artinya mendengar, yang dimaksud dengan metode ini ialah mendengarkan sesuatu bacaan untuk dihafalkan. Metode akan sanga: efektif bagi penghafal yang mempunyai daya ingat kuat. Terunma bagi penghafal tuna netra atau anak-anak yang masih diba^an umur. Yang belum mengenal tulisan Al-Qur'an. 4) . Metode Gab-ngan.

  Meicue ini gabungan metode kesatu dan kedua. Hanya saja metode khi::bah disini lebih memiliki fungsi sebagai uji coba terhadap

  av:-:-ayat yang telah dihapalkannya.

  Kelebihs metode ini adalah adanya fungsi ganda yaitu berfungsi uniux peningkatan dan sekaligus berfungsi untuk pemantapan haiiian.

  5). Metode Jam.:'

  Jama' lalah earn menghafal yang dilakukan secara kolektif. Ayat-ayat yang dihafal dan dibaca secara kolektif atau bersama yang dipimpin oleh seseorang tertentu. Sebenamya, jika dilihat dilapangan, guru-guru zaman dulu lebih profesional secara metodologi pengajaran dibanding guru yang meskipun sudah PNS tetapi karena jam terbangnya belum tinggi, maka ia kalah di tingkat metodologi' Hal ini senada dengan Pepatah Arab 4—h J —

  0 ^ ^ Cy° (*---- $-*' (metodologi itu lebih penting dari pada materi).10

  2. Pembagian Surat Ditinjau dari segi panjang pendeknya suatu surat, maka surat dibagi menjadi 4 macam, Yaitu: a. Pertama, ath-Thu! atau ath-Thiwal

  Yaitu surat-surat yang terpaniang dalam Alquran. Semuanya ada 7 yaitu : al-Baqoroh. Ali Imron, an-Nisa, al-A'rof, al-An'am', al- Maidah dan Yunus. Bagi ulama yang memandang al-Anfal dan al- Baro'ah satu surat karena ndak dipisahkan oleh basmalah, maka yang ke tujuh adalah surat tersebut. Ketujuh surat yang paling panjang tersebut dinamai dengan Sab'ut Thiwal.

  b. Kedua, al-Mi'un aiau al-Mi'in

  10 Kunti Suraya Husmyati, Guru SD Bawak Cavvas Klaten. Majalah Rindang, Semarang. bulan Oktober 2006. him 30

  Yaitu surat yang jurnlah aye-avatnya seratus lebih sedikit, seperti surat Hud (123 ayat), surat Yusu: 111 ayat) dan lain lain.

  c. Ketiga, al-Matsani Yaitu surat yang ayat-ayatna kurang sedikit dari seratus, seperti surat Hijir (99 avat), surat al-And-1 (75 ayat) dan sebagainya. Dinamai dengan Matsani karena ia lebih banvak diulang-ulang membacanya dari pada dua macam yang di atas d. Keempat, al-Mufashshol Yaitu surat yang pendek-pendek, dinamai

  Mufashshol karena banyaknya ccrisahkan oleh basmalah. Surat-surat Mufashshol ini dibagi tiga yaitu

  1) . Thiwalul Mufashshol, yairu dari surat Qof sampai Amma yatasaalun atau dari al-Hujirot sampai al-Buruj.

  2) . Ausathul Mufashshol, yaitu dari Amma yatasaalun sampai Wadh Dhuha atau dari al-Buruj sampai Lamyakunil.

  3) . Qishorul Mufashshol, yaitu dari Wadh Dhuha atau Lam Yakunil sampai surat an-Nas.

  Karena surat yang pendek-peneek didalam Al-Qur’an itu banyak dan yang akan menghafalkan siswa ke;rs 111 Sekolah Dasar, maka penulis memilih hafalan Qhishorul Mufashsbot.

  A1-Qur'an adalah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh SAW. Jibnl kepada Nabi Muhammad Didalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkar untuk keperluan seluruh aspek kehidupan. Ajaran yang terkandung dalam Al-Qur'an itu terdiri dari dua prinsip besar, 73itu yang berhubungan dengan masalah keimanan yang disebut AQrDAH, dan yang berhubur.gan dengan amal yang disebut .1 syariah. Al-Qur'an diturunkan oleh Alla SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai rahmat bagi alam sernesu hal ini seperti yang difirmankan

  AI-Qur'an :

  A J^j

  • $l

  A rtinya: Dan tiadalah kami mcngutus kamu, melainkan untuk

(menjadi) rahmat bagi senesta alam.

  Al-Qur'an atas merupakan vvahyu Allah yang berisi ajaran-ajaran pokok tentang Aqidah dan Syariah, juga merupakan petunjuk kejalan yang benar bagi kita agar melaksanakan ajarat-ajaran yang benar.

A. Pengertian Metode Drill.

  Metode drill adalah suatu metode dalam menyampaikan pelajaran dengan menggunakan latihan secara tens menerus sampai anak didik memiliki ketangkasan yang diharapkan. Metode drill/latihan, merupakan salah satu bentuk dari berbagai macam metode yang banyak digunakan oleh para pendidik dalam proses belajar mengajar agar tujuan pembelajaran tercapai. Metode drill lebih memtikberatkan pada kett'ampilan siswa seperti kecakapan motoris, mental, asosiasi yang dibuat dan seb-gamya.

  1. Metode drill / latihan ini biasanya digunaon untuk tujuan agar anak didik:

  a. Memiliki keterampilan motonk/genk seperti menghafal kata-kata, menulis, mempergunakan alat, membuat suatu bentuk atau

  26

  b. Mengembangkan kecakapan intelek; seperti mengalihkarL me.nbagi, menjumlah, mengurangi, menarik akar dalam nenghitung. menebak benda atau bentuk dalam penalanan matematik, itnn pasti, jlnm kimia, tanda baca dan sebagainya.

  c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara s_atu keadaan dengan hai lain, seperti hubungan sebab akibat banyak huran maka akan terjadi banjir antara huruf dan bunyi NG - NY dan sebzgainva, penggunaan lambang/simbol dalam peta dan Iain-lain.

  d. Dapat menggunakan daya fikimya yang makin lama makin bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur lebih teliti akan mendorong cava ingatnva.

  e. Pengetahuan anak didik akan bertambah dari berbagai segi dan anak didik tersebut akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam.

  Dalam pendidikan agama, metode ini sering crpakai untuk melati'h ulangan pelajaran Al-Quran dan praktek ibadah. Menurut riwavat, setiap bulan Ramadan Rasulullah SAW mengadakan latthan ulang terhadap wahvu-wahyu yang telah di turunkan sebelumnya.

  2. Syarat -svarat metode Drill Agar penggunaan metode drill dapat efektif, mtka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Sebelum pelajaran dimulai, hendaknya diawali teriebih dahulu dengan pemberian pengertian dasar.

  b. Metode ini dipakai hanya untuk bahan pelajaran kecekatan-kecekatan yang bersifat rutin dan otomatis.

  c. Diusahakan hendaknya masa latihan dilakukan secara singkat, hal dimungkinkan agar tidak membosankan siswa. Maksud diadakannya latihan ulang harus memiliki tujuan yang lebih luas.

  d. Lanhan diatur sedemikian rupa sehingga bersifa; menarik dan dapat

  27

  3. Langkah-langkah penggunaan metode drill adalah: a. Drill hanyalah untuk bahan atau tindakan yang be^ifat oto~atis.

  b. Iatihan harus memiliki arti dalam rangka vang iebih luas.

  1) Sebelum diadakan Iatihan, anak didik perlu mengetahui terlebih dahulu arti Iatihan itu sendiri. 2) Siswa perlu menyadan bahvva letihan-latihan itu berguna untuk kehidupan mereka selanjutnya. 3) Siswa harus mempunyai sikap bahwa latihan-latihan ira diperlukan untuk melengkapi belajar.

  c. latihan-latihan itu pertama-pertama harus ditekankan kepaca diagnosa 1) Pada taraf-taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang mengurus.

  2) Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang umbul. 3) Respon yang benar artinya harus dikenal siswa, sedangxan respon yang salah harus diperbaiki.

  4) Siswa memerlukan waktu untuk mewarisi Iatihan, petkembangan arti dan kontrol. 5) Di dalam Iatihan, pertama-tama ketetapan, kemudian kecepatan dan pada akhimya kedua-duanya harus tercapai.

  d. Masa Iatihan harus relatif singkat, tetapi harus sermg diltkukan pada waktu lain.

  e. Masa Iatihan harus menank, gembira dan menyenangkan; 1) Agar hasil Iatihan memuaskan, minat intristif diperlukan.

  2) Setiap kemajuan siswa harus ielas. 3) Hash Iatihan terbaik, dengan sedikit menggunakan emo«. f . Pada waktu Iatihan, harus mendahulukan proses yang esenSial.

  g. Proses Iatihan dan kebutuhan harus disesuaikan aengar. perbedaan individu: 1) Tingkat kecapakan yang diterima pada suatu saat tidak narus sama.

  2) Latihan secara perseorangan sangat perlu untuk menambah latihan kelompok.

  Dengan langkah-langkah di atas, latihan diharapkan dapat betU- betul bermanfaat bagi sisvva untuk menguasai kecakapan tersebut, serta dapat menumbuhlan pemahaman untuk melangkapi penguasaan pelajaran yang diterima secara teori dan praktek, penilaian/pemeriksaan. Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, bahwa materi pelajaran ada dua macam: yaitu secara reon dan prakrek. Sementara pemeriksaan penilaian kedua-duanya adalah metode drill dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: a. Secara klasikal, yaitu murid menukar pelajarannya dengan pekerjaan teman-temannya yang lain. 'u. Secara individual, yaitu guna membuat jawaban yang benar. selanjutnya anak didik mencocokkannya dengan latihan mereka masing-masing.

  c. Anak didik mencocokkan dengan kunci jawaban yang telah tersedia lebih dah"lu.

  Sedangkan manfaat adanva penilaian/pemeriksaan ini dilakukan terhadap guru dan anak didik, antara lain: a. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar.

  b. Untuk menentukan angka kemajuan/hasil belajar masing-masing anak didik.

  c. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat.

  Untuk mengenal latar belakang (psikologi, fisik, lingkungan) anak didik yang menjalani kesulitan belajar, yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dalam memecahkan kesulitan tersebut.

  4. Kelebihan dan kekurangan metode drill

  a. Kelebihan

  1 ) Dalam waktu yang relatif singkat. dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan. 2) Para murid akan memiliki pengetahuan yang siap pakai

  J) Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin.

  b. Kekurangan Sedangkan kelemahan metode ini adalah sebagai berikut: 1) Bisa menghambat perkembangan daya inisiatif murid.

  2) Kurang memperhatikan relevansinya dengan lingkungan. 3) Membentuk pengetahuan “verbalis” dan "mekanis". 4) Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang otomatis dan kaku.

  

BAB n i

PELAKSANAAN PENELITIAN

  A. Gambaran Singkat Pelaksanaan Penelitian Peneliti melakukan pretes kepada semua siswa kelas III SD Negeri

  Gedong 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tentang kemampuan- nya menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur’an sesuai dengan kurukulum, sehingga peneliti melakukan pretes sekaligus melaksanakan proses Kegiatan

  Belajar Mengajar, pada bab pertama yang tercantum dalam kurikulum yaitu surat Al-Qoriah. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2007 atau minggu kedua pada buian Agustus 2007. Peneliti melakukan wawancara terhadap 12 siswa dalam menghafal surat-surat pendek. Peneliti dibantu rekan sejawat guru saling memantau di kelas untuk melihat secara dekat strategi pembelajaran yang diterapkan. Akhimya, peneliti menganalisis data untuk melihat perkembangan kemajuan kemampuan menghafal surat-surat pendek. Dari hasil pretes tersebut dapat diketahui hasil awal prestasi pada masing- masing siswa. Kcmudian selama buian Agustus sampai November, guru diharuskan untuk menulis catatan kemajuan tentang menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur'an setelah siswa diberikan tugas (perlakuan) khusus dalam menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur'an yang sudah di tentukan dalam kurikulum kelas III.

  Setelah peneliti cermati, kemudian untuk memutuskan apakah sudah ada kemajuan yang berarti atau belum, maka penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang mengambil Setting c SD Negeri Gedong 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Menunr Zainal Aqib Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan te^haoio kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas1 2 . Penelrnan Tindakan Kelas ini ditujukan pada kelas III sehingga pelaksanaannya mengikuti alur sebagai berikut:

  1. Perencanaan, meliputi penetapan maten pem’rdajaran Al-Qur'an dan penetapan alokasi waktu pelaksanaannya Seme^er I (Agustus sampai dengan November 2007)

  2. Tindakan, meliputi seluruh proses kegiatan beiajar mengajar tentang hafalan surat-surat pendek dalam Al-Qur'an melahi metode Driil.

  Q Observasi, dilaksanakan bersamaan proses pembelajaran meliputi : Aktivitas guru dan siswa, pcngembangan materi din hasil belajar siswa.

  4. Refleksi, kegiatan pembelajaran di analisa dan sekaligus menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya." Pelaksanaan penelitian dilaksanakan secara kolaborasi dengan teman guru sejawat yang membantu dalam pelaksanaar. observasi dan refleksi selama penelitian berlangsung.

  B. Penjelasan Pelaksanaan Siklus 1 1. Perencanaan.

  Pada tahap ini peneliti mempersiapkan -erangkat pembelajaran yang terdiri dari, materi pembelajaran Al-Qur in kelas III pada materi 1 Zainal Aqib. Penelitian Tindakan Kelas untuk Gww,(Surabaya, Yruna Widya, 2005) him. 13 surat Al-Zalzalah, rencana pembelajaran menurut pedoman kurikulum dan silabus, soal-soal yang berpedoman dari buku Baca Tubs Al- Qur’an, dan alat-alat pendukung yang ada dalam buku Baca Tubs Al- Qur’an. Selain ltu juga dipersiapkan lembar observasi aktivitasi guru dan siswa.

  2. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 September 2007 di SD Negeri Gedong

  02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang pada kelas III sebanyak 12 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana pembelajaran >ung telah dipersiapkan.

  Pengamaian (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah rekan guru sejawat yang menjadi guru kelas II. Avval proses belajar mengajar yang meliputi 3 kategori yaitu: bagi guru, bagi siswa. dan target, a. Peran Guru 1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a.

  2) Guru mengucapkan salam pembukaan. 3) Guru mengamati siswa sampai benar-benar siap belajar. 4) Guru menvampaikan tujuan pembelajaran yang sedang dilaksanakan

  5) Guru melaksanakan apersepsi dengan memberi contoh hafalan surat Al-Zalzalah dengan tar til, kemudian siswa disuruh menirukan kemudian diulangi secara berulang-ulang setelah itu guru menyuruh siswa membuat kelompok dengan setiap kelompoknya terdiri dari 2 siswa untuk menghafal ayat demi ayat nya secara bergantian.

  6) Meminta tolong guru lain untuk mengamati Penelitian Tindakan Kelas yang sedang dilaksanakan.

  7) Guru memberikan soal lesan dan tertulis secara individu.

  8) Guru memberi nilai.

  b. Peran siswa 1) Siswa membaca do’a

  2) Siswa menjawab salam 3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran 4) Siswa mempersiapkan paket Al-Qur'an masing-masing

  5) Siswa mendengarkan dan menirukan Avat-ayat surat Al-Zalzalah yang dilafalkan guru 6) Siswa menghafal sendiri Ayat-ayat surat Al-Zalzalah yang dilafalkan guru 7) Siswa secara bergantian dalam kelomok masing-masing untuk membaca hafalannya dengan disimak teman kelompoknya.

  8) Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru.

  c. Target

  Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti mentarge: dengan indikaeor 80% siswa menunjukkan peningkatan dalam belajar mengbafal surat-surat pendek dalam Al-Qur'an dengan menggunakan metoce Drill.

  3. Pengamuian atau pengumpulan data De_am pelaksanaan kegiatan belajar mengajar coeroleh informas; dari hasil pengamatan sebagai berikut: a. Dari ra m :

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS MELALUI METODE PENEMUAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 KURUNGAN NYAWA KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 6 47

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS MELALUI METODE PENEMUAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 KURUNGAN NYAWA KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 7 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VI SD NEGERI 3 GEDONG TATAAN KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 7 102

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS CTL REFLEKSI SISWA KELAS 5 SD NEGERI SEPAKUNG 03 BANYUBIRU SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 1 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL BACAAN SHOLAT MELALUI METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DENGAN MEMANFAATKAN ALAT PERAGA GAMBAR SHOLAT BAGI SISWA KELAS III SD NEGERI KALISIDI 01 KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008

0 0 117

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAT MATA PELAJARAN AKHLAK MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KALIKAYEN 02 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

0 0 77

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN MELALUI METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) PADA SISWA SD NEGERI 2 PANIMBO KECAMATAN KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2009

0 0 112

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BUTUH 2 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2 0 0 9 SKRIPSI

0 0 129

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERJEMAHKAN SURAT-SURAT PENDEK DENGAN METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V MI NURIL HUDA LOSARI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 103

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER PADA SISWA KELAS III SD NEGERI JATIRUNGGO 02 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008 - Test Repository

1 2 93