PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SDN NGAJARAN 0 3 KEC. TUNTANG KA B. SEMARANG TAHUN 2 0 1 0 - Test Repository

  

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SDN NGAJARAN 0 3 KEC. TUNTANG KA B . SEMARANG

TAHUN 2 0 1 0

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh:

  IAR0T ANDRI WIBISONO

NIM: 11408092

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  

P E R S E T U J U A N P E B IM B IN G

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama NIM Jurusan Program Studi Judul

  : Jarot Andri Wibisono :11408092 : Tarbiyah : Pendidikan Agama Islam : PENGARUH KEDISPLINAN

  BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

  ISLAM Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 6 agustus 2010 Pembimbing

  h Drs Sumarno Widiadipa MP.d NIP. 19570520 1986 01100 1

  KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jalan Tentara Pelajar No. 2 Telepon (0298) 323706, 323433 Salatiga Kode Pos 50721 W ebsite : w w w . stainsalatiga.ac.id e - m a i l :

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Skripsi saudara JAROT ANDRI WEBISONO dengan nomor induk Mahasiswa 11408092 yang berjudul

  “PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH DASAR NEGERI NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG

  

KABUPATEN SEMARANG” telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia

  Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari Sabtu, tanggal 28 Agustus 2010 yang bertepatan dengan tanggal 18 Ramadlan 1431 H. dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.).

  Salatiga, 28 Agustus 2010 M

  18 Ramadlan 1431 H Panitia Ujian,

  Sekretaris Ra imat Hariyadi, M.Pd D r/tm am Sutomo, M.Ag. 19580827 198303 1 002 19670112 199203 1 005 r Esn8Uji' 5 , ,

  j / r " ? / L \

  D rs/ Ji M.Hum Hammam, M.Pd NIP. 19' NIP. 19730610 200003 1 001 98903 1 002

  Pemhjftibing

  r ,

  Drs. Sumamo Widjadipa, M.Pd \M ijadipa, M.I

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Judul : PENGARUH KEDISPLINAN

  BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

  ISLAM SD NGAJARAN 03 Nama : Jarot Andri Wibisono

  NIM :11408092 Jurusan : Tarbiyah

  Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain.

  Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode Ilmiah.

  Tuntang, 6 Agustus 2010 Yang menyatakan

  Jarot Andri Wibisono MOTTO j j i i . tjjLuU L»J 4&Ij dla. j l ^1*11 !jJ jl jJ ill j ^Siol jlo l (jj ” ... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha

  Mengetahui apa yang kamu keijakan.” ( Al Mujaadilah : 11 )

  ’’Keyakinan sendiri adalah jalan terbaik untuk maju, berbuatlah selagi ada kesempatan, dimana ada kemauan, di situ ada jalan ...” ( Hikmah)

  PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 1. Ayah dan Ibu yang tiada pernah lelah memberikan dorongan dan doa restunya.

  2. Kakak dan Adik-adikku tersayang yang selalu mendoakan dan memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

  3. Bapak dan Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal pengetahuan dan pengelaman.

  4. Ibu Sri Sugiami sebagai Kepala SD Negeri Ngajaran 03 dan Bapak Baud Utsiri sebagai Kepala SD Negeri Ngajaran 02, serta Bapak Adi Susilo yang senantiasa memberikan kesempatan dan perhatian serta banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Rekan-rekan Guru SD Negeri Ngajaran 03 yang senantiasa memberi dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Sahabat-sahabatku, Emis Eka Aprillia, Badarudin, Runjiati, Wuryanti serta semua sahabatku yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu.

  7. Para pembaca yang budiman.

  Tuntang, Februari 2010 Penulis KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah, kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa halangan suatu apapun. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nanti-nantikan syafaatnya besok di yaumul qiyamah. Amin AHahumma Amin.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam ilmu tarbiyah STAIN Salatiga.

  Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih, dan dengan iringan doa semoga amal baik yang telah diberikan, mendapat pahala did\sisi Allah SWT.

  Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Drs.Sumamo Widjadipa, M.Pd. selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan kesabaran dan kebijaksanaannya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  3. Ibu Sri Sugiami selaku Kepala SD Ngeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang selalu memberikan waktu kepada penulis untuk mengumpulkan data guna menyelesaikan skripsi ini.

  4. Bapak, Ibu dan segenap keluarga yang telah memberikan doa restunya kepada penulis

  ABSTRAK Jarot Andri Wibisono, 2010, Skripsi ini berjudul : Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap

  

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar PAI dengan pendekatan kedisiplinan belajar. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam [enelitian ini adalah : (1) Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan

  Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010? (2) Bagaimana prestasi belajar PAI siswa SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun

  Pelajaran 2009/2010? (3) Adakah pengaruh antara tingkat kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar PAI siswa SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010?

  Temuan penelitian ini menunjukkkan bahwa (1) Tingkat kedisiplinan belajar siswa SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 terhitung baik (2) Presatasi belajar PAI siswa SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 terhitung baik (3) Ada pengaruh yang signifikan antara tingkat kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar PAI siswa SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010.

  DAFTAR ISI Hal

  

  

  

  

  Bab I Pendahuluan Sistematika Penulisan

  12

  Bab II Landasan Teori

   Bab IV Analisis Data

  Bab V Penutup Daftar Pustaka Lampiran-lampuran Daftar Riwayat Hidup Penulis

  DAFTAR TABEL TABEL 1.1 TABEL INTERPRETASI NILAI ”r”

  TABEL 3.1

  DATA SISWA SD NEGERI NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

  TABEL 3.2

  DAFTAR NAMA GURU DAN KARYAWAN SD NEGERI NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

  TABEL 3.3

  DAFTAR BANGUNAN/RUANG KELAS SD NEGERI NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

  TABEL 3.4

  DAFTAR INVENTARIS SD NEGERI NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

  TABEL 3.5

  DATA RESPONDEN

  TABEL 3.6

  DAFTAR JAWABAN ANGKET KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA SD NEGERI NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN

  PELAJARAN 2009/2010

TABEL 3.7 DAFTAR NILAI PAI RESPONDEN SISWA SD NEGERI NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

  2009/2010

  TABEL 4.1

  SKOR JAWABAN RESPONDEN TERHADAP ANGKET TENTANG KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA SD NEGERI NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

  TABEL 4.2

  NOMINASI JAWABAN RESPONDEN TERHADAP ANGKET TENTANG KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA SD NEGERI NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

  TABEL 4.3

  PROSENTASE TINGKAT KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA SD NEGERI NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN

  PELAJARAN 2009/2010 TABEL 4.4 NILAI MATA PELAJARAN RESPONDEN TABEL 4.5 INTERVAL PRESTASI BELAJAR PAI RESPONDEN TABEL 4.6 PROSENTASE PRESTASI BELAJAR PAI SISWA SD NEGERI NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

TABEL 4.7 KOEFISIEN KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI SISWA SD NEGERI NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG

  KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

TABEL 4.8 TABEL KERJA PRODUCT MOMENT KOEFISIEN KORELASI PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI SISWA SD NEGERI NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

  TAHUN PELAJARAN 2009/2010

  1 B A BI PENDAHULUAN

  A. L atar Belakang Masalah Gerakan Disiplin Nasional (GDN) dalam kapasitasnya sebagai sebuah gerakan, berusaha untuk memobilisir segala potensi, baik yang masih tersembunyi maupun yang tampak. Salah satu potensi yang mahal adalah kualitas sumber daya manusia yang masih terlalu heterogen dalam menegakkan disiplin, maka jika GDN tercapai secara serempak dan menyeluruh dalam segala kehidupan, bangsa kita tidak hanya akan maju dalam aspek tertentu, tetapi hamper pasti aspek-aspek secara integral akan member bukti hasil kerja keras, sehingga tercipta budaya bersih, dan budaya kerja atau budaya belajar secara optimal.

  Dalam hal ini peneliti memiliki anggapan bahwa kedisiplinan sangatlah penting ditanamkan pada anak-anak, karena dengan adanya penanaman sikap disiplin pada anak yang sedini mungkin akan dapat menampakkan tingkah laku yang disiplin pula. Dengan adanya sikap yang selalu disiplin baik pada diri anak didik atau pada guru, tentunya proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas akan lebih berjalan lancar dan efektif sehingga akan dapat menciptakan hasil yang optimal.

  Seorang siswa dapat disebut disiplin apabila ia melakukan suatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan ketentuan, peraturan, norma yang berlaku dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari siapapun.

  Disiplin belajar siswa antara lain selalu mengikuti pelajaran, memperhatikan penjelasan guru, segera menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya, tidak

  2 meninggalkan kelas sebelum waktunya, selalu menyelesaikan tugas rumah tepat waktu, rutin belajar di rumah, menghargai waktu dan sebagainya.

  Berangkat dari permasalahan di atas, kedisiplinan akan sangat mempengaruhi proses belajar mengajar di kelas. Dengan demikian akan sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa, demikian juga dapat mempengaruhi mutu tidaknya pendidikan yang ada di Indonesia.

  Berdasarkan pengamatan penulis, kadang-kadang siswa yang naik kelas dengan nilai katrolan, tidak memenuhi atau sama dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Karena banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah standar, kemudian untuk semua siswa ditambah dengan nilai yang sama. Hal ini terjadi karena banyak siswa yang kurang disiplin, baik disiplin dalam mengikuti proses belajar mengajar khususnya pada pelajaran Pendidikan Agama Islam maupun disiplin di luar jam pelajaran.

  Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ’’PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SD NEGERI NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan maslah pokok penelitian sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah tingkat kedisiplinan belajar siswa SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010?

  3

  2. Bagaimanakah prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

  2009/2010?

  3. Adakah pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010?

  C. Tujuan Penelitian Agar dapat memberikan gambaran yang konkret serta arah yang jelas dalam pelaksanaan penelitian ini, maka perlu dirumuskan tujuan yang ingin dicapai yaitu:

  1 Mengetahui tingkat kedisiplinan belajar siswa SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010?

  2 Mengetahui prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Ngajaran

  03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010?

  3 Mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten

  Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010?

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

  1. Menggambarkan sumbangan keilmuan bagi peneliti sendiri maupun para pembaca, khususnya masalah kedisiplinan guru dan prestasi belajar siswa.

  2. Menemukan masukan kepada para pengelola lembaga pendidikan dalam meningkatkan prestasi siswa.

  3. Menggambarkan kepada para pengelolal sekolah dalam peningkatan mutu

  4 E. Penegasan Istilah

  8. Menyelesaikan tugas dari guru tepat waktu

  14. Menggunakan kesempatan bertanya pada waktu guru mempersilakan bertanya kepada siswa

  13. Mentaati tata tertib yang terkait dengan aturan/tata cara berpakaian

  12. Mentaati tata tertib yang terkait dengan pakaian seragam sekolah

  11. Mentaati tata tertib yang terkait dengan pembelajaran

  10. Kerapian catatan

  9. Kelengkapan catatan pelajaran

  7. Melakukan apa yang diperintahkan guru terkait kegiatan pembelajaran

  1. Pengaruh Pengaruh adalah kekuatan yang ada atau timbul dari sesuatu, seperti orang, benda yang turut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.1 2

  6. Berperilaku santun dalam suasana pembelajaran

  5. Partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran

  4. Memperhatikan / menyimak kegiatan pembelajaran

  3. Siap dengan kelengkapan pembelajaran

  2. Datang di sekolah tepat waktu

  1. Mengerjakan tugas yang dirikan guru (membangun eufering behavior)

  2. Kedisiplinan belajar Apa yang mesti dilakukan siswa kaitannya dengan belajar:

1 Depdiknas, Kamis Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2002, hlm.849

  5

  15. Inisiatif siswa dalam memperdalam ilmu yang terkait langsung dengan pelajaran

  16. Memberdayakan buku perpustakaan

  17. Memberdayakan alat laboratorium

  18. Memberdayakan sarana komputer untuk sarana pembelajaran

  19. Memberdayakan sarana internet untuk sarana pembelajaran

  20. Tanggung jawab dalam memelihara sarana pembelajaran milik sekolah Disipilin belajar adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan.3 Merupakan perilaku yang terkontrol karena pelatihan, ia dapat menyelesaikan pekerjaan yang berat itu karena disiplin yang baik.

  Disiplin berasal dari kata ”disciple” yang berarti belajar. Disiplin merupakan arahan untuk melatih dan membentuk seseorang melakukan sesuatu menjadi lebih lebik baik.4

  Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban dalam belajar.

  Kedisiplinan belajar dalam proses pendidikan sangat diperlukan karena bukan hanya menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap siswa.

  ' Ibid, him 268

  6

  3. Prestasi Belajar PAI Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari sesuatu yang telah dilakukan atau dikerjakan.5 Prestasi yang dimaksud disini adalah nilai rapor siswa.

  Ahli pendidikan modem merumuskan perbuatan belajar sebagai berikut: Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu, untuk memperoleh suatu perubahan tungkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannnya.6

  Dengan adanya pengertian tentang prestasi belajar di atas, maka yang dimaksud prestasi adalah hasil yang dicapai dengan melalui proses perubahan- perubahan pada diri seseorang, perubahan itu ke arah positif maju dan perbaikan. Prestasi belajar dalam hal ini adalah nilai hasil raport siswa semester gasal tahun ajaran 2009/2010. Parameter prestasi belajar tidak bias lepas dari standar kriteria ketuntasan minimal ( 6,0 ).

  Pendidikan Agama Islam adalah mata pelajaran yang dimaksudkan untuk meningkatkan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.

  Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari Pendidikan Agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan.

5 Depdiknas, op.cit, h!m, 195

  • Siameto, Balajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta,! 99i, him.2

  7 Peningkatan potensi spiritual tersebut akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yangaktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

F. Hipotesis

  Menurut Sutrisno Hadi, Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah.7 Mengacu pada masalah penelitian yang dikaitkan dengan tinjauan pustaka, maka dalam penelitian ini hipotesa yang penulis ajukan adalah ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar siswa SD Negeri

  Ngajaran 03. Artinya semakin tinggi kedisiplinan belajar siswa, maka prestasi belajar siswa semakin baik dan sebaliknya.

G. Metodologi Penelitian

  1. Populasi dan Sampel

  a. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian.8 Yang menjadi populasi disini adalah Sekolah Dasar Negeri Ngajaran 03 Tahun Pelajaran 2009/2010 dari kelas I sampai dengan kelas VI. Berdasarkan pertimbangan, karena siswa kelas III sampai dengan kelas VI sudah lebih memahami pernyataan atau angket yang diberikan, maka diambil kelas III, IV, V.

  b. Teknik Sampling Teknik sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel.9

  ’ Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yayasan Penerbit Psikologi UGM Yogyakarta, 1983, hlm.63 “Suahandini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prektek, Edisi Revisi IV, Rineka Cipta, Jakarta, 1998, M,.l 15

  9Ibid, Sutrisno Hadi, Pokok-pokok Metodologi Research dan Penulisan Naskah, Yogyakarta, 1964, hlm.53-63

  8 Proportional sampling adalah suatu sampling proporsi atau perimbangan unsur- unsur atau kategori dalam populasi diperhatikan dan diwakili dalam sampel.

  Stratified sampling adalah populasi terdiri dari golongan-golongan yang mempunyai susunan bertingkat. Random sampling adalah suatu teknik mengambil individu untuk sampel dari populasi dengan cara random. Kelas III = 27, IV = 25, V = 18, berjumlah 70. 50% dari 70 = 36 dengan perincian kelas III = 14, IV = 13, V = 9.

  2. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek penelitian,

  a. Kedisiplinan belajar siswa sebagai variable X, yang diteliti adalah kedisiplinan sebagai variable bebas. Untuk mengukur kedisiplinan belajar siswa digunakan satuan sebagai berikut:

  a. Sangat disiplin

  b. Disiplin

  c. Cukup disiplin

  d. Kurang disiplin

  e. Tidak disiplin

  3. Teknik Pengumpulan Data Guna memperoleh data yang benar dan valid yang berkaitan dengan masalah penelitian, dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik pengumpulan data antara lain:

  a. Wawancara Wawancara sebagai proses interaksi antara peneliti dengan informan

  9

  wawancara yang dilakukan tidak dengan struktur yang ketat, melainkan secara longgar. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka sehingga dapat diperoleh informasi yang lengkap dan mendalam. Kelonggaran ini senantiasa memberi kesempatan kepada informan untuk dapat memberikan jawaban yang secara bebas dan jujur bahkan tidak tersusun dengan rencana yang baik. Menurut Palton, wawancara semacam ini dapat pula disebut sebagai wawancara informal.10 Berhubung pelaksanaan wawancara mendalam pada penelitian kualitatif memakan waktu yang lama, maka jumlah sampael yang dipakai dalam penelitian biasanya sangat terbatas. Dengan dilengkapi wawancara dengan kepala sekolah dan guru mengenai kedisiplinan belajar dengan memberikan daftar hadir siswa.

  b. Observasi Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki.11 Cara yang digunakan peneliti adalah datang lebih awal, mengamati secara langsung anak mengenai kedisiplinan belajar.

  c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis. Seperti arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori atau hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

10 Monolog, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Pustaka Bandung, 1993, him. 185

  10 Metode dokumentasi ukurannya adalah prestasi belajar, ini digunakan untuk mengetahui nilai siswa dari buku daftar nilai atau buku laporan pendidikan siswa.

  d. Teknik Analisis Data Penelitian ini adalah suatu studi korelasi, yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar variabel.12 Setelah data terkumpul maka langkah yang penulis lakukan selanjutnya adalah melakukan analisis data yang sudah masuk tersebut. Analisis data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian, sebab pada tahap ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah diajukan oleh penulis sebelumnya. Karena metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, maka teknik analisa datanya menggunakan teknik analisa data statistik, yang mana metode statistik adalah cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, menyajikan, menganalisis dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angka agar dapat memberikan pengertian dan makna tertentu yaitu:

  Untuk mengetahui bagaimana kedisplinan belajar siswa SD Negeri Ngajaran

  03 Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang tahun Pelajaran 2008/2009, digunakan rumus: P = —x 100%

  N

  11 Keterangan: P = Prosentase F = Frekwensi jawaban responden N = Jumlah banyaknya sampel Yang kemudian diteruskan dengan menggunakan rumus: x = ^ x l 0 0 %

  F h

  Keterangan: Nilai prosentase yang dicari

  x =

  Fo = Nilai yang diperoleh Fh = Nilai yang diharapkan Dengan menggunakan standar penilaian prosentase sebagai berikut:

  • 76% sampai 100% terhitung sangat baik
  • 56% sampai 75% terhitung baik
  • 45% sampai 55% terhitung cukup
  • 35% sampai 45% terhitung kurang baik
  • 25% sampai 35% terhitung tidak baik

  Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar siswa SD Negeri Ngajaran 03, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010, digunakan rumus statistik Product Moment yaitu:

  £xy

  r x y = . ...... — V(x2) (y2)

  12 Keterangan:

  rxy = Angka indek korelasi ”r” xy = Jumlah hasil perkalian

  x 2 = Jumlah seluruh skor x setelah dikuadratkan

  Jumlah seluruh skor y setelah dikuadratkan2

  y 2 =

  Selanjutnya untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar siswa, maka hasil perhitungan di atas diinterpretasikan dengan nilai r tabel yaitu:

  

Tabel 1.13

  Interpretasi Besar Nilai r

  A antara variabel x dan y terdapat korelasi yang sangat kuat 0,80-0,100 atau sangat tinggi

  Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang kuat atau 0,60 - 0,80 tinggi

  Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang sedang atau 0,40 - 0,60 cukup

  Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang lemah atau 0 ,2 0 -0 ,4 0 rendah

  Antara variabel x dan y memang terdapat korelasi akan tetapi korelasi tersebut sangat diabaikan (dianggap tidak ada 0 ,0 0 -0 ,2 0 korelasi anatara variabel x dan y

  13 H. Sistematika Penulisan

  Skripsi yang penulis susun, terdiri dari tiga bagian yang merupakan rangkaian dari beberapa bab :

  • Bagian muka memuat: halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.
  • Bagian isi memuat:

  Bab I adalah Pendahuluan yang berisi (a) Latar belakang masalah, (b) Rumusan Masalah, (c) Tujuan Penelitian, (d) Manfaat Penelitian, (e) Penegasan Istilah, (f) Hipotesis, (g) Metodologi Penelitian, dan (g) Sistematika Penulisan. Bab II berisi Landasan Teori terdiri atas tunjauan pustaka yang membahas tentang (a) Kedisiplinan, (b) Prestasi Belajar, dan (c) Pengaruh Kedisiplinan terhadap Prestasi Belajar.

  Bab III Laporan Penelitian membahas tentang kondisi umum SD Negeri Ngajaran 03 meliputi (a) Tinjauan Historis, (b) Letak Geografis, (c) Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan, Sarana dan Prasarana, serta (d) Hasil Penelitian. Bab IV Analisa Data yang memuat uraian tentang (a) Pengelolaan Data, (b) Analisa Data, dan (c) Pengujian Hipotesis. Bab V Merupakan bagian penutup yang meliputi (a) Kesimpulan, (b) Saran- saran, dan (c) Penutup

  • Bagian akhir memuat:

  Daftar Pustaka, lampiran-lampiran, dan data riwayat hidup

  14 BAB n LANDASAN TEORI

A. Kedisiplinan Belajar

  1. Pengertian Kedisiplinan Belajar Secara etimologi kedisiplinan belajar diambil dari kata disiplin yang berarti ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan di sekolah, tata tertib dan sebagainya.' Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikembangkan bahwa disiplin belajar adalah semua bentuk tindakan yang dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan kata lain orang dikatakan disiplin apabila pikiran dan tindakannya selalu didasari oleh aturan-aturan yang berlaku.

  Istilah ”disiplin belajar* mengandung banyak arti. G od’s Dictionary o f Education sebagaimana dikutip Oteng Sutrisna menjelasakan ’’disiplin belajar”1 2 sebagai berikut:

  1. Mengerjakan tugas yang dirikan guru (membangun eufering behavior)

  2. Datang di sekolah tepat waktu

  3. Siap dengan kelengkapan pembelajaran

  4. Memperhatikan / menyimak kegiatan pembelajaran

  5. Partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran

  6. Berperilaku santun dalam suasana pembelajaran

  7. Melakukan apa yang diperintahkan guru terkait kegiatan pembelajaran

1. Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2002, hlm.268

  15

  8. Menyelesaikan tugas dari guru tepat waktu

  9. Kelengkapan catatan pelajaran

  10. Kerapian catatan

  11. Mentaati tata tertib yang terkait dengan pembelajaran

  12. Mentaati tata tertib yang terkait dengan pakaian seragam sekolah

  13. Mentaati tata tertib yang terkait dengan aturan/tata cara berpakaian

  14. Menggunakan kesempatan bertanya pada waktu guru mempersilakan bertanya kepada siswa

  15. Inisiatif siswa dalam memperdalam ilmu yang terkait langsung dengan pelajaran

  16. Memberdayakan buku perpustakaan

  17. Memberdayakan alat laboratorium

  18. Memberdayakan sarana komputer untuk sarana pembelajaran

  19. Memberdayakan sarana internet untuk sarana pembelajaran

  20. Tanggung jawab dalam memelihara sarana pembelajaran milik sekolah (SD Negeri Ngajaran 03)

  Oleh karena itu, disiplin belajar sangat penting artinya bagi para siswa untuk menentukan identitas dirinya. Bahkan para ahli mengatakan bahwa dengan disiplin, berbagai kebutuhan dengan sendirinya dapat dipenuhi.

  Jika seseorang telah membiasakan diri melakukan kegiatan dengan terencana, maka ia akan mulai disiplin atau sudah mulai teratur dengan sendirinya. Ia tinggal berlatih mematuhi rencana itu sendiri.

  16 Disiplin belajar juga merupakan usaha untuk menanamkan kesadaran pada

  setiap personal tentang tugas dan tanggungjawabnya agar menjadi orang yang bersedia dan mampu memikul tanggungjawab atas semua pekerjaannya.3 Setiap pekerjaan akan berhasil dengan baik jika dikerjakan dengan teratur dan disiplin. Lebih-lebih dalam hal belajar. Disamping teratur, siswa harus belajar disiplin. Hanya dengan kedisiplinan siswa akan memperoleh prestasi yang baik. Timbulnya sikap disiplin bukan peristiwa yang mendadak yang terjadi seketika. Kedisiplinan pada seorang siswa tidak dapat tumbuh tanpa adanya intervensi dari pendidik dan itupun dilakukan secara bertahap sedikit demi sedikit. Kebiasaan yang ditanamkan oleh orang tua dan orang-orang dewasa di dalam lingkungan keluarga akan terbawa oleh anak-anak dan sekaligus akan memberikan warna terhadap perilaku kedisiplinan anak dimana dengan disiplin akan menciptakan kemauan dalam bekerja secara teratur.

  Menurut Webster’s dalam New World Dictionary menjabarkan disiplin menjadi dua, yaitu ”Displin Belajar Negatif dan Disiplin Belajar Positif’.4 a. Disiplin Belajar Negatif

  Pendekatan negatif terhadap disiplin belajar menggunakan kekuatan dan kekuasaan. Hukuman diberikan kepada pelanggar peraturan untuk menjerakannya dan untuk menakuti orang lain sehingga meraka tidak akan berbuat kesalahan yang sama.

  Singkatnya, pendekatan displin belajar jenis ini menekankan penghindaran 3 hukuman, tidak pada keijasama yang bergairah, yang tulus ikhlas.

  Hadari Nawawi. Administrasi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta, 1984, him. 128

  17

  b. Disipilin Belajar Positif Pendekatan positif terhadap disiplin belajar melibatkan penciptaan suatu sikap dan iklim organisasi dimana para anggotanya mematuhi peraturan- peraturan yang perlu dari organisasi atau kemauannya sendiri. Dalam organisasi yang menerapkan disiplin belajar positif, beberapa individu kadang-kadang melanggar peraturan. Maka mereka dibuat melihat kesalahan dari tindakan mereka dan keharusan bagi pembetulan perbuatan dengan suatu bentuk hukuman. Dibawah konsep disiplin belajar positif, hukuman itu diberikan untuk memperbaiki dan membetulkan, bukan untuk melukai.

  3. Manfaat Kedisiplinan Belajar Siswa Berdisiplin selain akan membuat seseorang memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik, juga merupakan suatu proses kearah pembentukan watak yang baik pula.5 Manfaat kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, kehidupan aman dan teratur, mencegah hidup sembarangan, menghargai kepentingan orang lain, membiasakan hidup tertib di sekolah.

  Siswa juga dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak, karena dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak.

  Dalam hal kedisiplinan dalam belajar baik itu di sekolah atau di rumah yang terjadi diperlukan, akan tetapi anjuran yang terlalu banyak akan membuat anak bosan pada siswa, perlu sekali adanya campur tangan dari orang dewasa terutama dari orang tua atau guru.

  18 Peran guru sebagai pembimbing dan pengasuh agar selalu mengarahkan

  anak didik pada sikap berbudi pekerti yang baik, berilmu, dan terampil. Sedang peran orang tua dalam menanamkan sikap disiplin belajar pada anaknya harus ditanamkan sejak kecil. Kita harus ingat bahwa tuntunan yang berupa contoh- contoh dari orang tua (kata-katanya) akan lebih berkesan bila disertai dengan perbuatan. Namun bukan berarti anjuran tidak diperlukan, akan tetapi anjuran yang terlalu banyak akan membuat anak bosan.

  Untuk dapat mewujudkan harapan pada orang tua dalam mendidik anak, peran orang tua adalah mengarahkan anak untuk belajar dengan sungguh-sungguh dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak, maka anak akan senang (semangat) dalam belajar.

  4. Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Pendidikan umum pertama dan yang utama dilaksanakan adalah dalam lingkungan keluarga kemudian sekolah dan masyarakat.

  Dengan demikian keluarga merupakan salah satu lembaga yang mngemban tugas dan tanggung jawab dalam pencapaian tujuan pendidikan untuk anak. Untuk mencapai tujuan dalam mengupayakan anak menjadi pribadi yang utuh maka tugas dan tanggung jawab orang tua adalah menciptakan situasi dan kondisi yang memuat iklim yang dapat dipahami anak-anak untuk memperdalam dan memperluas makna-makna hidup.

  Mengembangkan disiplin diri berarti memiliki keteraturan diri berdasarkan acuan moral. Sehubungan dengan itu, disiplin diri dibangun dari asimilasi dan penggabungan nilai-nilai moral untuk diinternalisasikan oleh subyek didik sebagai

  19 Akan tetapi disiplin harus dilakukan secara bertahap, sedikit demi sedikit, jika sekaligus anak akan merasa terkekang dan akan merasa terpenjara sehingga seorang anak akan selalu mencari jalan bagaimana keluar dari penjara tersebut. Begitu juga dengan disiplin belajar dimana disiplin belajar ini harus dan perlu upaya dari lingkungan keluarga yaitu orang tua untuk mengembangkan disiplin diri anak terutama waktu anak belajar. Belajar yang dilakukan secara rutin setiap hari dan selalu mengerjakan tugas dari guru merupakan salah satu bentuk dari disiplin belajar.

  Orang tua sangat dibutuhkan pada awal proses belajar dimana peran orang tua sangat membantu dalam terciptanya kedisiplinan. Adapun cara yang harus dilakukan orang tua dalam mendisiplinkan anak yaitu melaului pelatihan, membiasakan diri berperilaku berdasarkan acuan moral, perlu adanya kontrol dari orang tua untuk mengembangkannya. Ketiga upaya ini dinamakan sebagai kontrol eksternal. Kontrol yang berisonansi demokrasi dan keterbukaan ini memudahkan anak untuk membuka diri terhadap penguatan yang bermakna dalam memberikan ganjaran orang tua dengan nilai moral yang jelas sumbernya.6 Dalam upaya pengontrolan ini upaya orang tua bukan hanya memberi contoh akan tetapi perilaku secara moral patut dicontoh oleh anak.

  Selain itu anak-anak juga harus diajak untuk berdialog memecahkan masalah yang berhungan dengan belajar, baik waktu di sekolah maupun di rumah itu sendiri.

  2 0

  Sikap disiplin itu bukan bawaan dari lahir, namun muncul setelah anak mengenal adanya tata tertib yang harus ditaatinya. Dari sinilah muncul sikap muncul sikap disiplin dan tidak disiplin.

  Sebelum anak mengenal adanya tata tertib maupun aturan yang harus mereka taati, mereka belum mengenal adamya sikap kedisiplinan. Mereka tumbuh dan berkembang secara alamiah tanpa ada aturan yang mengikatnya. Setelah mereka mengenal adanya tata tertib maupun aturan, maka dengan sendirinya mereka dituntut untuk memiliki sikap disiplin tersebut. Disiplin timbul dari jiwa karena dorongan untuk mentaati tata tertib. Sehingga dapat dipahami bahwa disiplin merupakan sikap patuh terhadap tata tertib atau aturan.

  Disiplin dapat muncul karena kesadaran maupun paksaan. Disiplin yang muncul karena kesadaran disebabkan faktor seseorang dengan sadar bahwa hanya dengan disiplinlah akan didapatkan kesuksesan dalam segala hal, dengan disiplinlah akan didapatkan keteraturan dalam kehidupan, dengan disiplinlah akan dapat menghilangkan kekecewaan orang lain dan dengan disiplinlah orang lain akan mengagumi dan sebagainya. Sedangkan kedisiplinan karena keterpaksaan biasanya muncul karena adanya pengawasan dari pihak lain.7

  Untuk dapat menegakkan kedisiplinan tidak selalu melibatkan orang lain, bahkan hanya melibatkan diri sendiri sebenarnya bisa dilakukan. Bahkan dengan melibatkan diri sendiri itulah yang lebih penting karena disiplin yang timbul tersebut berasal dari kesadaran.

  2 1

  Hal ini tentu akan bersifat lebih permanen, mengingat pentingnya kedisiplinan tidak hanya bagi anak semasa mereka sekolah saja, namun kedisiplinan tersebut akan terus berguna bagi kehidupannya kelak.

  Namun ada juga kedisiplinan yang timbul karena keterpaksaan. Keterpaksaan tersebut muncul karena takut akan dikenakan sanksi hukuman akibat pelanggaran tersebut. Disiplin seperti ini tidak sepenuhnya jelek, namun hasilnya akan tidak akan membentuk seseorang yang mempunyai sikap disiplin.

  Karena kedisiplinan tersebut dipaksakan dari luar dirinya. Akibat dari kedisiplinan yang muncul karena keterpaksaan ini maka setiap anak akan berlaku tidak disiplin dan melakukan pelanggaran terhadap aturan apabila tidak ada pihak lain yang mengawasinya. Hal semacam ini tentu bukan sikap yang diharapkan dari seorang siswa.

  Dalam belajar disiplin belajar sangat diperlukan. Disiplin dapat melahirkan semangat menghargai waktu, bukan menyia-nyiakan waktu berlalu dengan kehampaan. Setiap siswa yang mempunyai kedisiplinan akan mempunyai sikap selalu memanfaatkan waktu dan kesempatan yang ada, Setiap jam bahkan setiap detik sangat berarti bagi mereka untuk mendapatkan ilmu.

  Orang yang berhasil dalam belajar disebabkan mereka selalu menempatkan disiplin di atas semua tindakan dan perbuatan. Semua jadwal belajar yang telah mereka susun ditaati dengan ikhlas. Mereka melaksanakan dengan penuh semangat dan rela mengorbankan apa saja demi perjuangan menegakkan disiplin pribadi.8

  2 2

  Disiplin merupakan kekuatan yang tidak tampak, namun demikian akan mampu melahirkan tenaga pendorong dalam perwujudan kepatuhan kepada tata tertib, dengan semangat belajar dan rela berkorban demi mencapai cita-cita.

  Dorongan tersebut bagi siswa sangat diperlukan untuk ditumbuhkan, dipupuk dan dipertahankan sehingga dimanfaatkan sebagai penggerak jiwa untuk melakukan aktivitas belajar.9

  Tanpa kedisiplinan tersebut maka akan kehilangan daya dorong untuk melakukan aktivitas belajar, sehingga akan sulit tumbuh dari hati anak semangat untuk maju dalam kegiatan belajar mengajar. Anak tidak lagi memiliki semangat yang kuat. Dengan tidak adanya semangat belajar tersebut maka sulit diharapkan siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik. Apabila anak tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik maka akan sulit pula mencapai tujuan pembelajaran yang baik.

  Dengan demikian disiplin merupakan hal yang sangat penting khususnya bagi anak yang masih di bangku sekolah. Dalam masalah pendidikan kedisiplinan dalam belajar akan dapat berjalan lancar dan baik apabila tingkah laku berpedoman pada garis yang berlandaskan pada prinsip kebebasan dan bertanggung jawab.

  Dalam hal ini kedisiplinan dalam belajar baik itu di sekolah atau di rumah, perlu sekali adanya campur tangan dari orang dewasa terutama dari orang tua/guru.

  23 Peran guru sebagai pembimbing dan pengasuh agar selalu mengarahkan anak didik pada sikap berbudi pekerti yang baik, berilmu, dan terampil.

  Sedangkan peran orang tua dalam menanamkan sikap disiplin belajar pada anaknya harus ditanamkan sejak kecil. Kita harus ingat bahwa tuntunan yang berupa contoh-contoh dari orang tua (kata-katanya) akan lebih berkesan bila disertai dengan perbuatan. Namun bukan berarti anjuran tidak diperlukan, akan tetapi anjuran yang terlalu banyak akan membuat anak bosan.

  Untuk dapat mewujudkan harapan pada orang tua maupun guru dalam mendidik anak, peran orang tua dan guru adalah mengarahkan anak untuk belajar dengan sungguh-sungguh dengan menciptakan suasana belajar yang menyengkan bagi anak, maka anak akan senang (semangat) dalam belajar.

B. Prestasi Belajar

  1. Pengertian Belajar Pengertian belajar oleh para ahli didefinisikan secara berbeda-beda. Namun sebelumnya mungkin kita akan membicarakan arti penting belajar. Mengapa manusia harus belajar? Perlu kita sadari bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang istimewa. Hal ini secara jelas tersurat dalam Al-Qur’an surah At T iin : 5

  jS j ^ jLuiiUt \ ‘rtl-v jal ’’Sesungguhnya kami jadikan manusia sebaik-baik kejadian

  Lalu dimanakah letak keistimewaan manusia? Salah satunya adalah letak pada kemampuan mengolah informasi pada manusia merupakan cirri penting yang membedakan manusia dengan makhluk lain.10

  24 Disinilah arti penting belajar. Belajar merupakan suatu proses yang berkelanjutan untuk mengembangkan potensi diri seseorang.

  Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Az-Zumar : 9 ( j j l ^ ■ > i j j l j l IjjS jil Lo3l ^ ill (J a <J5

  

”Katakanlah adakah sama antara orang-orang yang tidak berilmu pengetahuan

”. dengan orang-orang yang berilmu pengetahuan

  Proses belajar diperlukan untuk dapat mengembangkan kemapuan seseorang secara optimal. Belajar adalah perubahan, namun bagaimana proses perubahan tersebut terjadi? Berbeda aliran psikologis yang dipakai sebagai landasan untuk menjelaskan perilaku manusia, termasuk perubahannya, tidak sama. Ahli-ahli yang menganut aliran Kognitif berpendapat bahwa belajar adalah peristiwa internal, artinya belajar baru dapat teijadi bila ada kemampuan dalam diri orang yang belajar. Kemampuan tersebut ialah kemampuan mengenal yang disebut dengan istikah kognitif. Berbeda dengan konsep belajar behavioristik, yang sangat mengandalkan pada lingkungan (stimulus), penganut aliran Kognitif memandang orang yang belajar sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk memahami obyek-obyek yang berada di luar dirinya (stimulus) dan mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu tindakan (respori) sebagai akibat pemahamannya itu. Perubahan dapat teijadi bila ada proses berfikir lebih dahulu dalam diri seseorang, yang kemudian menimbulkan respon berupa tindakan."

  25 Dari pendapat di atas dapat diambil penahaman bahwa proses belajar pada diri seseorang mengandung tiga proses simultan.

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING KELAS III DI MI AL ISLAH KALEGEN BANDONGAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

0 0 89

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS VI SD NEGERI TINGKIR TENGAH 0 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2 0 1 0 2 0 1 1

0 0 70

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS VI SD NEGERI TINGKIR TENGAH 0 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2 0 1 0 /2 0 1 1 - Test Repository

0 1 74

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI TARIH MELALUI METODE DISKUSI PARTISIPASI PADA SISW A KELAS V SDN 2 BOJONEGORO KEDU TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

0 3 118

UPAYA PENINGKATAN NILAI HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS IV DENGAN READING ALOUD MI TARBIYATUL BANIN TAGALWATON KEMBANG AMPEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

0 1 92

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENERAPAN METODE )EMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SOBOREJO KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

1 0 96

PENGARUH KETELADANAN ORANG TUA TERHADAP KEBERHASILAN PENDIDIKAN AGAMA ANAK DI DUSUN DOPLANG I D ESA PAKIS KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2 0 1 0

0 0 65

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW UNTUK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA LELAS V SDN 3 M DNCAR KEC. GEMAWANG KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2 0 1 0 - Test Repository

0 3 86

EFEKTIVITAS KEGIATAN BELAJAR DENGAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD NEGERI 2 DUREN KECAMATAN BEJEN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2 0 1 0 - Test Repository

0 8 87

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA TERHADAP KETAATAN BERIBADAH ANAK DI SD N 2 BANDUNGGEDE KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2 0 1 0

1 2 92