UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SURAT-SURAT PENDEK DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIST MELALUI METODE IQRO' BAGI SISWA KELAS II MI AL-MA'ARIF KARANGKEPOH KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
SURAT-SURAT PENDEK DALAM MATA PELAJARAN
AL-QUR'AN HADIST MELALUI METODE IQRO' BAGI SISW A KELAS II
MI AL-MA'ARIF KARANGKEPOH KARANGGEDE BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan u n tu k M em peroleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
JARIYAH
N IM : 11408164
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
'
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga
________ ht id emaU:akademik@stainsalatiga. ac. id________
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 1 (satu) naskah Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth. Ketua STAIN Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. WbSetelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari : Nama : Jariyah NIM : 11408164 Jurusan : Tarbiyah Program Studi: Pendidikan Agama Islam
Judul : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SURAT-
SURAT PENDEK DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR’ANHADIST MELALUI METODE IQRO’ BAGI SISWA KELAS II MI AL-MA’ARIF KARANGKEPOH KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009 /2010 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Demikian untuk menjadikan periksa.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 11 Agustus 2010 Pembimbing DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga
httEiZ/wY/w^salaliga^ac. id etnail:akademik(a)stainsalatiga.ac. id ________PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi Saudari JARIYAH dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408164 pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SURAT-SURAT PENDEK DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIST MELALUI METODE IQRO’ BAGI SISWA KELAS II MI AL MA’ARIF KARANGKEPOH KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009 /2010” telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Pendidikan Agama
Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
Salatiga, Panitia Ujian
Sekretaris Sidang (Dr. I ahmatf/Hariadi, M. Pd) NIP. 9670112 199203 1 005
Penguji II (Mashlihatul Umami, MA)
(Drs. H.A. Mahzumi, M. Ag) NIP. 19800513 200312 2 003 NIP. 19500515 198103 1 005
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : JARIYAH NIM : 11408164 Jurusan : Tarbiyah Program Studi: Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Surat-
Surat Pendek Dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Melalui Metode Iqro’ Bagi Siswa Kelas II MI. Al-Ma’arif Karangkepoh Karanggede Boyolali Tahun
Pelajaran 2009/2010 Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan- ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka gelar dan ijazah yang diberikan oleh universitas batal saya terima.
Salatiga, Agustus 2010 Yang membuat pernyataan,
Jariyah MOTTO 1. "Allah akan meninggikan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang berilmu pengetahuan beberapa derajat"
(QS. Al Mujadallah : 11) 2. "Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
(mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk" (QS. Al-Baqarah : 45)
3. "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia"
(QS. Ar-Ra’du : 11)
4. Sabda Rosulullah SAW :"Tiadalah suatu kebahagiaan bagi orang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu selain Allah akan memudahkan jalan baginya ke surga"
(HR. Thabrani dari Aisyah) PERSEMBAHAN Penulis persembahkan skripsi ini kepada:
1. Ayah dan Ibu tercinta yang telah menanamkan keimanan dan keislaman ke dalam jiwa, mengajarkan amal shalih, dan menjadi teladan sepanjang hidup mereka.
2. Suami terkasih yang telah memberi semangat, dukungan, dan menanamkan kesadaran bahwa menjadi orang berilmu adalah pilihan.
3. Anak-anakku tersayang belahan hati penyejuk mata, semoga semangat ibu dapat menjadi teladan dan menjadikan pribadi yang akhlaqul karimah.
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum wr. w b Alhamdulillahi robbil 'alamin, puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa
Ta'ala atas limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan penulisan laporan berjudul Upaya Meningkatkan
Kemampuan Membaca Surat-Surat Pendek Dalam Mata Pelajaran Al-Qur ’an
Hadits M elalui Metode IQRO’ Bagi Siswa Kelas II M I Al-M a’'arif Karangkepoh
Karanggede Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010 guna memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan ikhlas dan hati tawadzuk penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah memberi ijin untuk melaksanakan penelitian dan pelaporan ini.
2. Dr. Joko Sutopo, selaku Ketua Program Studi Tarbiyah Ekstensi yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam penelitian dan penulisan laporan ini.
3. Mohammad Hafidz, M.Ag., selaku pembimbing yang telah membimbing, mengarahkan, dan membantu dalam menyelesaikan penelitian dan pelaporannya.
5. Semua dosen STAIN yang telah memberikan ilmunya kepada kami.
6. Joko Edy Nugroho, SPdl, selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah A l-M a’arif Karangkepoh yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian, petunjuk dan dukungan sarana/prasarana dalam pelaksanaan penelitian ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dan dukungan dalam bentuk apapun serta membantu menyelesaikan skripsi ini.Semoga segala bantuan dan kebajikan tersebut tercatat di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai amal jariyah. Amin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Salatiga, Agustus 2010
Penulis
Jariyah NIM: 11408164 ABSTRAK Jariyah. UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SURAT- SURAT PENDEK DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MELALUI METODE IQRO’ BAGI SISWA KELAS II ML AL-MA’AR1F KARANGKEPOH KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Skripsi. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Program Studi Pendidikan Agama Islam: Salatiga. 2010
Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengetahui sejauh mana pengaruh metode
IQRO’ dalam meningkatkan ketuntasan kemampuan membaca surat-surat pendek dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, 2) mengetahui sejauh mana pengaruh metode IQRO’ terhadap peningkatan kemampuan membaca surat-surat pendek dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, 3) mengetahui sejauh mana pengaruh penerapan metode IQRO’ guna meningkatkan keaktifan membaca surat-surat pendek dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dokumentasi pembelajaran yang berupa buku IQRO’, catatan harian, absen, jurnal pembelajaran, dan Buku Nilai atau Kartu Prestasi. Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan angket. Teknik Analisa Data menggunakan model analisa deskriptif.
Berdasarkan analisa data dapat disimpulkan bahwa: 1) penerapan metode
IQRO’ meningkatkan keaktifan membaca surat-surat pendek dalam mata pelajaran Al-Qur’an hingga kriteria A dengan nilai 84,66, 2) metode IQRO’ meningkatkan ketuntasan kemampuan membaca surat-surat pendek dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits sebesar 55,56% ketika sebelum siklus sampai 100% pada siklus III.
Kata kunci: metode IQRO’, surat pendek dalam Al-Qur’an.
DAFTAR ISI Halaman
BABI PENDAHULUAN
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
29 Pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas II tahun Pelajaran 2009/2010 .........................................................................
Membelajarkan Siswa pada Siklus I ...............................
DAFTAR GRAFIK Grafik 1 Nilai rata-rata hasil pembelajaran membaca surat-
53 surat pendek sebelum pelaksanaan penelitian............
Grafik 2 Perbandingan jumlah siswa pencapai Nilai KKM
73 Hasil Pembelajaran sebelum pelaksanaan penelitian, siklus I, siklus II, dan siklus III................................... D A FTA R LA M PIR A N Lampiran I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran II
Lembar Kerja I Poin 1 Surat Al Ma’un Poin 2 Surat Al Kafirun
Lampiran III Lembar keija II Poin 3 Surat Al Fil Poin 4 Surat Al Ashr
Lampiran IV Lembar kerja III Poin 5 surat At Takatsur Poin 6 surat Al Qodr
Lembar observasi terhadap siswa dalam proses pembelajaran Lampiran V
Lampiran VI Lembar observasi terhadap guru Lampiran VII Lembar Angket Minat
Daftar nilai Hasil belajar siswa sebelum PTK Lampiran VIII
Lampiran IX Daftar nilai siklus I Lampiran X Daftar nilai siklus II
Daftar nilai siklus III Lampiran XI
BA BI PENDAHULUAN
A. L atar Beiakang Masaiah Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran di sekolah yang pada saat ini menjadi wacana akan disertakan dalam ujian nasional.
Tujuan Pendidikan Agama Islam pada saat ini adalah untuk meningkatkan dan membentuk insan kamil, melalui pemahaman, penghayatan, dan pengamalan agama pada diri siswa sehingga diperlukan berbagai cara untuk dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya terutama kemampuan membaca Al-Qur’an.
Al-Qur’an merupakan firman-firman Allah SWT. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. untuk digunakan sebagai pedoman hidup dan petunjuk bagi seluruh umat manusia, sehingga harus dibaca, dipahami isi kandungannya, kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Membaca Al-Qur’an bagi umat Islam termasuk ibadah. Oleh karena itu setiap muslim wajib belajar membaca Al-Qur’an. Membaca merupakan pintu untuk dapat mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Hal ini seperti yang
diperintahkan dalam wahyu yang pertama, yaitu surat Al-’Alaq ayat 1-5:
y js tfs z jjr ji y rO '{Sc. t
’’Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan
2 Membaca Al-Qur’an dengan niat yang ikhlas adalah suatu ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT., meskipun belum tahu makna ayat yang dibacanya. Bagi orang yang mendengar juga terhitung ibadah. Seperti ditegaskan dalam firmanNya surat Al-A’raf ayat 204:
( j j. a A .j J 1 j J j - o M j a J Ij X A J<jolla j ! j i l l t j 2 l l j l j
”Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (Departemen Agama RI, 1989:256)
Untuk dapat memperoleh kemampuan membaca, maka diperlukan berbagai cara atau metode. Sedangkan salah satu metode yang penulis temui selama berkecimpung di lembaga pendidikan agama baik formal ataupun non formal adalah metode IQRO’. Ternyata metode IQRO’ yang efektif dan efisien untuk dapat membaca dengan cepat, tepat, lancar, dan benar, sesuai dengan kaidah tajwid dan makhraj.
Pada awalnya membaca Al-Qur’an untuk anak-anak dengan menggunakan pola Baghdadiyah atau lebih dikenal dengan istilah turutan, yaitu alif ('), ba’(M), ta’ (<^), tsa’(^->), dan seterusnya hingga sampai ya’
(e£). Sebagian masyarakat muslim sebenarnya percaya bahwa dapat membaca Al-Qur’an mempunyai nilai lebih, tetapi di jaman sekarang anak-anak kurang simpati harus mengaji di masjid. Mereka lebih senang
3 bermain. Lebih bahaya lagi mereka lebih senang bermain playstation dan internet.
Lingkungan masyarakat yang kurang agamis, jelas berpengaruh terhadap siswa, terutama pada minat membaca Al-Qur’an. Terlebih di sekolahan yang seharusnya berfungsi sebagai tempat dan sumber belajar mulai memudar perannya. Hal ini disebabkan minimnya waktu atau jam pelajaran agama, kestatisan dalam metodologi pengajaran membaca Al- Qur’an, dan ketidakmampuan guru dalam menerapkan berbagai metode yang lebih baik,
Dengan kondisi yang seperti itu seharusnya ada perubahan yang lebih baik guna peningkatan kemampuan anak. Pendidikan membaca Al- Qur’an hendaknya dilaksanakan sedini mungkin. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW.:
oljj) Alull J -A'n'
1
’’Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara: mencintai nabimu, mencintai keluargamu, dan membaca al-Qur’an”. (HR. At-Thabrani) (Hadits Lafidhah:3)
”Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari).
4 Hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa mengajar Al-Quran usia anak sekolah adalah kewajiban bagi setiap orang tua terhadap anak-anak.
Maka dari itu dibutuhkan pendidik membaca Al-Qur’an yang mengetahui teknik atau metode membaca yang tepat agar kemurnian Al-Qur’an dapat teijaga. Dari uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Surat-Surat
Pendek Dalam Mata Pelajaran Al-Qur ’an Hadits Melalui Metode IQRO ’ Bagi Siswa Kelas II MI. Al-Ma 'a rif Karangkepoh Karanggede Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010.
B. Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang masalah yang penulis paparkan di atas maka dapat dikemukakan rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan metode IQRO’ guna meningkatkan keaktifan membaca surat-surat pendek dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits bagi siswa kelas II MI. Al-Ma’arif Karangkepoh Karanggede Boyolali tahun pelajaran 2009/2010?
2. Bagaimana metode IQRO’ dalam meningkatkan ketuntasan kemampuan membaca surat-surat pendek dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits bagi siswa kelas II MI. Al-Ma’arif Karangkepoh
Karanggede Boyolali tahun pelajaran 2009/2010?
5 C. Tujuan Penelitian
Penulis melakukan penelitian tindakan kelas mempunyai tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk:
1. Mengetahui bagaimana penerapan metode IQRO’ guna meningkatkan keaktifan membaca surat-surat pendek dalam mata pelajaran Al- Qur’an Hadits bagi siswa kelas II MI. Al-Ma’arif Karangkepoh Karanggede Boyolali tahun pelajaran 2009/2010.
2. Mengetahui bagaimana metode IQRO’ dalam meningkatkan ketuntasan kemampuan membaca surat-surat pendek dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits bagi siswa kelas II MI. Al-Ma’arif Karangkepoh Karanggede Boyolali tahun pelajaran 2009/2010.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti data yang terkumpul. Arikunto
(1989:62) menyatakan bahwa ’’hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah. Ia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta membenarkan”. Pendapat lain menyatakan bahwa ’’hipotesis adalah suatu kesimpulan penelaah teoritis terhadap permasalahan penelitian yang masih harus diuji kebenaran empirisnya (Herijito, 1993:40).
6 Dari pendapat para pakar ilmu di atas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap suatu permasalahan penelitian yang mungkin benar dan mungkin ditolak karena ketidakbenaran dalam faktanya. Dalam penelitian ini penulis dapat merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
1. Terdapat peningkatan keaktifan membaca surat-surat pendek dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits bagi siswa kelas II MI. Al-Ma’arif Karangkepoh Karanggede Boyolali.
2. Terdapat peningkatan ketuntasan membaca surat-surat pendek dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan metode IQRO’ di kelas II MI. Al-Ma’arif Karangkepoh Karanggede Boyolali.
Indikator adalah ukuran kemampuan yang harus dicapai oleh anak didik. Dalam hal ini kemampuan membaca harus lebih ditingkatkan.
Yang tadinya sudah bisa membaca setelah dilakukan penelitian ini maka diharapkan anak dapat: L Membaca ayat demi ayat dalam surat pendek dengan lafal atau intonasi yang fasih.
2. Membaca surat-surat pendek sesuai dengan panjang pendek bacaan dengan benar.
3. Membaca surat-surat pendek dengan tajwid yang benar.
7
4. Membaca surat-surat pendek dengan lancar.
5. Membaca surat-surat pendek dengan cepat.
E. Kegunaan Penelitian Penelitian dilakukan dengan harapan ada manfaat yang bisa diperoleh guru, siswa, orang tua, sekolahan, dan mutu pendidikan, serta perkembangan ilmu pengetahuan Agama tentang strategi pembelajaran Al-Qur’an.
1. Membantu guru mengatasi masalah yang timbul dalam proses pembelajaran yang dihadapi, mendapat wawasan cara dan ketrampilan pembelajaran yang dapat meningkatkan mutu hasil pembelajaran membaca Al-Qur’an.
2. Siswa akan mendapatkan atau menemukan cara belajar yang menyenangkan dan menarik sehingga dapat memungkinkan bagi dirinya untuk meningkatkan minat, semangat, dan keaktifan, terlebih lagi hasil belajar membacanya.
3. Orang tua dapat memberikan motivasi dan kebanggaan terhadap anak-anaknya ketika berada di rumah dan lingkungannya.
4. Sekolah dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Agama khususnya kemampuan membaca anak-anak didik di suatu lembaga khususnya MI. Al-Ma’arif Karangkepoh Karanggede Boyolali.
5. Mutu pendidikan Agama khususnya Al-Qur’an Hadits meningkat karena dapat menghasilkan anak didik yang mampu membaca Al-
8 Qur’an dengan fasih dan benar, yang implementasinya dapat menjadikan anak yang sholeh dan sholihah.
6. Mengembangkan ilmu pengetahuan Agama terutama strategi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan metode baru yakni IQRO\
F. Definisi Operasional
Guna menghindari kesalahan dalam menafsirkan judul skripsi
Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Surat-Surat Pendek Dalam Mata Pelajaran Al-Qur 'an Hadits M elalui Metode Iqro
’ Bagi Siswa
Kelas II MI. A l-M a'arif Karangkepoh Karanggede Boyolali Tahun
Pelajaran 2009/2010, maka berikut ini dijelaskan makna yang terkandung
dalam judul penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
1. Kemampuan
Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti bisa, dapat melakukan suatu pekeijaan. Mendapat imbuhan ke- dan akhiran -kan bisa bermakna menjadikan mampu. Sehingga kemampuan adalah dapat melakukan sesuatu sehingga menjadi bisa dalam rangka mengembangkan potensi dan dapat menghasilkan sesuatu. Kemampuan diartikan sepadan dengan kompetensi.
Sedangkan di tingkat madrasah kompetensi yang dimaksud adalah kompetensi dasar. Iskandarwassid (2008:1) menyatakan bahwa "kompetensi dasar adalah pernyataan minimal atau memadai tentang
9 kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau subyektif mata pelajaran tertentu”.
2. Membaca "Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca, seseorang akan dapat memperoleh informasi ilmu dan pengalaman- pengalaman baru” (Slamet,2005:58).
Lwin (2008:13) menyatakan bahwa "membaca melibatkan belajar memahami dan menggunakan bahasa, khususnya bahasa tulis.
Berbicara sering merupakan proses alami, sementara membaca memerlukan usaha dan pembelajaran tertentu”.
Membaca menurut Soedarso(1999:4) adalah ’’suatu aktifitas yang kompleks dengan mengarahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah”.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah kemampuan linguistik anak untuk berkomunikasi dengan orang lain secar verbal dan melibatkan berbagi organ tubuh sehingga dapat terucap melalui lisannya dengan adanya objek baca atau tulisan.
3. Surat-surat Pendek
Surat-surat pendek dalam penelitian ini adalah sebagian dari Al-Qur’an, tepatnya surat-surat pada juz ke-30 yang sesuai dengan
10 silabus pembelajaran Al-Qur’an Hadits siswa kelas II MI. Al-Ma’arif Karangkepoh Karanggede Boyolali, yaitu: a. Surat Al-Fatihah.
b. Surat Al-Kafirun.
c. Surat Al-Maun.
d. Surat Al-Fill.
e. Surat Al-’Ashr.
f. Surat At-Takatsur.
g. Surat Al-Qodr.
Menurut Mudzakir (1998:17), ”A1-Qur’an adalah kalam Allah SWT. yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. dan membacanya adalah ibadah”.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa Al-Qur’an adalah kalam atau wahyu Allah SWT. yang diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad
SAW. sebagai mukjizat kepada malaikat Jibril untuk disampaikan kepada manusia dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri surat An-Nas dan membacanya adalah ibadah, yang mengingkarinya adalah kafir.
4. Metode IQRO’
’’Metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan” (Surakhmad,1982:95).
11 Menurut Ismail(2008:8), ’’metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai danserasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan”.
Metode IQRO’ adalah suatu metode yang langsung memasukkan kaidah-kaidah tajwid di dalam bacaan-bacaannya secara praktis tanpa harus mempelajari ilmu tajwid, sehingga dapat langsung membaca secara tartil. Metode ini lebih menitikberatkan pada sistematika materi pelajarannya dan kemampuannya atas percakapan gurunya secara komunikatif. Artinya anak tetap aktif membaca dan guru memberikan motivasi dan komentar-komentar yang komunikatif.
G. Metode Penelitian Metode penelitian berturut-turut akan menjelaskan: rancangan penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah pelaksanaan, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data. Penjelasan masing- masing komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Rancangan Penelitian
Dalam rancangan penelitian ini dijelaskan tentang setting penelitian. Arikunto (2007:39) menjelaskan bahwa ’’setting penelitian dalam penelitian tindakan kelas memuat uraian tentang lokasi penelitian serta memberikan gambaran tentang kelompok siswa yang akan dikenai tindakan atau yang menjadi sasaran subjek penelitian”. Berdasarkan pengertian tersebut maka dijelaskan bahwa penelitian ini
12 dilaksanakan di MI. Al-Ma’arif Karangkepoh Karanggede Boyolali. Subyek penelitian adalah guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dan di sini guru kelas. Siswa kelas II MI. Al-Ma’arif Karangkepoh Karanggede Boyolali tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah 27 orang.
2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas II MI.
Al-Ma’arif Karangkepoh Karanggede Boyolali beijumlah 27 orang.
Sedangkan obyek pengamatan dan perubahan yang diharapkan adalah:
a. Faktor Siswa
Perubahan yang diinginkan adalah meningkatnya kemampuan membaca siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Meningkatnya kemampuan membaca siswa ditandai dengan meningkatnya nilai akhir proses pembelajaran dan pencapaian nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Yang menjadi fokus pengamatan adalah tingkat keaktifan siswa dalam membaca selama proses pembelajaran di kelas, yaitu: siswa dapat membaca sesuai dengan makhroj, benar tajwid, lancar, dan tepat.
b. Faktor Guru
Perubahan yang diinginkan adalah meningkatnya ketrampilan guru dalam mengelola kelas terutama mampu membelajarkan Al-Qur’an Hadits kepada siswa dengan metode
IQRO’. Fokus pengamatannya adalah proses pembelajaran yang
13 dikembangkan guru, melalui interaksi yang terjadi secara komunikatif antara guru dan siswa. Indikator keberhasilannya adaiah nilai positif bagi guru yang juga untuk memfasilitasi siswa dalam membaca surat-surat pendek dalam Al-Qur’an.
3. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian
Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan 3 siklus , yaitu siklus I, II, dan III. Pelaksanaan siklus disesuaikan dengan perubahan yang sudah dicapai, seperti desain faktor-faktor penelitian yang diselidiki. Sedangkan deskripsi kegiatan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi:
a. Pada awal kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang terjadi sebelumnya. Bertolak dari refleksi tersebut kemudian permasalahan yang muncul diidentifikasi dan didiskusikan dengan guru-guru lain, melakukan kajian pustaka, dan mempelajari strategi pembelajaran yang sesuai atau relevan.
b. Berdasarkan hasil kegiatan di atas, maka ditentukan langkah paling tepat untuk meningkatkan kemampuan membaca surat- surat pendek dalam Al-Qur’an melalui metode IQRO’. Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah:
1) Menyusun rencana kegiatan, meliputi: a) Menyusun Recana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b) Menyediakan sumber belajar.
14 c) Menyediakan alat pembelajaran.
d) Menyusun lembar observasi, dan e) Menyusun alat evaluasi.
2) Pelaksanaan tindakan: pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, siklus II, dan siklus III. Diharapkan kekurangan- kekurangan siklus I dapat diperbaiki dan ditingkatkan pada proses pembelajaran di siklus II. Begitu pula selanjutnya, kekurangan-kekurangan dan hambatan di siklus II dapat diperbaiki dan ditingkatkan pada proses pembelajaran siklus
III. 3) Observasi. Dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi ini dilakukan terhadap guru dan siswa. Observasi terhadap guru dilakukan untuk mengetahui sejauh mana usaha guru dalam memperbaiki proses pembelajarannya dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca surat-surat pendek dalam Al-Qur’an melalui metode IQRO’. Sedangkan observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran membaca surat-surat pendek dalam Al-Qur’an melalui IQRO’. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh teman guru dengan tujuan untuk meminimalisir terjadinya
15 subjektifitas hasil dan itu akan sangat berpengaruh terhadap penelitian ini.
4) Evaluasi. Dilakukan guna mengetahui hasil dari observasi, baik terhadap guru maupun siswa. Terhadap guru dikatakan bisa berhasil bila ada perbaikan cara dalam proses pembelajaran khususnya pelajaran membaca surat-surat pendek dalam Al-Qur’an yang dilakukan dengan metode
IQRO’. Terhadap siswa dikatakan berhasil bila ada peningkatan dalam kemampuan membaca surat-surat pendek dalam Al-Qur’an secara fasih, benar, lancar, dan tepat. 5) Refleksi. Data observasi yang telah diperoleh, dikumpulkan dan dianalisa. Berdasarkan hasil itu guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang baru saja dilakukan guna mengetahui peningkatan kemampuan membacanya melalui metode IQRO’. Melalui kegiatan refleksi ini, akan diketahui kekurangan-kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran guna memperbaiki siklus-siklus berikutnya.
Dengan demikian, pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II merupakan perbaikan sekaligus peningkatan terhadap siklus I, dan pelaksanaan siklus III merupakan perbaikan di siklus II.
16
4. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan, daiam hai ini penelitian tindakan kelas. Instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:
a. Dokumentasi, berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Inventaris Kelas, Buku Absensi, Buku Daftar Nilai Siswa, Buku Analisa Evaluasi, Buku Catatan Kemajuan Siswa, dan rekaman, yaitu catatan selama proses pembelajaran itu.
b. Lembar observasi, berupa lembar pengamatan yang digunakan untuk mengamati guru dan siswa selama proses pembelajaran.
Sehingga lembar pengamatannya ada dua, yaitu lembar pengamatan untuk guru dan lembar pengamatan untuk siswa.
5. Pengumpulan Data
a. Data Lokasi
Sesuai dengan setting penelitian ini, yaitu MI. Al-Ma’arif Karangkepoh Karanggede Boyolali tahun pelajaran 2009/2010.
b. Sumber Data
Penelitian ini mengambil data dari: 1) Guru.
2) Siswa. 3) Dokumentasi pembelajaran yang berupa buku IQRO’, catatan harian absen Jurnal pembelajaran.
17
c. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut:
1) Metode Interview Metode ini sering disebut dengan wawancara, yaitu dialog yang dilakukan pelaku wawancara kepada terwawancara. Dalam hal ini yang menjadi sasaran wawancara yaitu pihak sekolah, guru, siswa, dan wali. Interview dilakukan untuk mengetahui tingkat efektifitas dan efisiennya dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kemampuan membaca surat-surat pendek dalam Al-Qur’an dengan metode IQRO’.
2) Metode Observasi ’’Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki”.
(Hadi,1991:93). Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kegiatan langsung ke tempat/lokasi penelitian guna mendapatkan data tentang objek penelitian ini, yaitu gambaran secara umum di MI. Al-Ma’arif Karangkepoh Karanggede Boyolali. 3) Metode Angket
’’Angket yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui” (Arikunto, 1998:40). Penggunaan angket ini guna mendapatkan data tentang kemampuan membaca Al-Qur’an dengan metode
IQRO’ pada siswa kelas II MI. Al-Ma’arif Karangkepoh Karanggede Boyolali tahun pelajaran 2009/2010 yang juga responden dalam penelitian ini.
6. Analisa Data Pada analisa ini, penulis menggunakan analisa deskriptif.
Setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisa dengan menggunakan analisa deskriptif kualitatif dan menggunakan bentuk prosentase untuk mengetahui hasil serta gejala yang muncul atau timbul setelah penelitian ini.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) ini disusun sesuai format skripsi sebagai berikut:
1. Bagian awal skripsi terdiri dari:a)Halaman Sampul, b)Halaman Berlogo, c)Halaman Judul, d)Persetujuan Pembimbing, e)Pengesahan Kelulusan, f)Pemyataan Keaslian Tulisan, g)Motto dan Persembahan, h)Kata Pengantar, i)Abstrak, j)Daftar Isi. k)Daftar Tabel, l)Daftar
Lampiran.
2. Bagian inti skripsi yang terdiri dari: Bab I Pendahuluan yang memuat: a)Latar Belakang Masalah, b)Rumusan Masalah, c)Tujuan Penelitian,
19 Penelitian, f)Definisi Operasional, g)Metode Penelitian, h)Sistematika Penulisan.
3. Bab II adalah Kajian Pustaka yang akan membahas: ajMeningkatkan Kemampuan Membaca, b)Surat-surat Pendek dalam Al-Quran, c) Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits, d)Metode IQRO’, e) MI. Al- Ma’arif Karangkepoh Karanggede Boyolali.
4. Bab III. Pelaksanaan Penelitian, memuat deskripsi pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, II, dan III. Masing-masing siklus akan menjelaskan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, pengumpulan data, dan refleksi.
5. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian, memuat: ajDeskripsi Setting Penelitian, b)Hasil Penelitian, yaitu analisa data siklus I, II, dan III. Analisa data setiap siklus berupa: ljanalisa dokumen yang terdiri dari RPP, alat evaluasi, penyiapan bahan, sarana dan prasarana, 2)analisa proses
( f o r m a t if ) ,
pembelajaran, 3)analisa hasil observasi dan hasil tes lisan 4)peristiwa-peristiwa yang menghambat dan peristiwa yang mendukung proses pembelajaran, cjPembahasan Hasil Penelitian.
6. Bab V Penutup, berisi tentang: a)Kesimpulan, b)Saran-saran.
7. Bagian Akhir Skripsi, memuat: Daftar Pustaka, lampiran-lampiran, dan Riwayat Hidup Penulis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Meningkatkan Kemampuan Membaca
1. Meningkatkan “Meningkatkan berarti menaikkan (derajat, taraf, dan sebagainya); mempertinggikan; memperhebat (produksi dan sebagainya); mengangkat diri.
Peningkatan; proses, perbuatan, cara meningkatkan (usaha kegiatan dan sebagainya)” (Suharso dan Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia: 574).
Meningkatkan berasal dari kata tingkat yang dapat diartikan sebagai jenjang, sesuatu yang menunjukkan tinggi rendah tentang kemajuan dan kelas.
Meningkatkan diartikan sebagai usaha menuju kemajuan dari yang sudah biasa atau ada menjadikan dan membuat jadi lebih baik. Meningkatkan merupakan kata keija yang dapat berarti menaikkan derajat, menaikkan taraf, mempertinggi, memperbanyak produksi, mengangkat diri, dan sebagainya (Fajri dan Senja, Kamus Besar Bahasa Indonesia:820).
Berdasarkan makna di atas, maka kata meningkatkan bermakna sebelumnya ada usaha, sudah ada pada tingkatan tertentu, sedangkan setelah ada usaha diharapkan ada kenaikan tingkatan ke arah yang lebih tinggi, dalam hal ini dapat diasumsikan bahwa sebelum adanya upaya meningkatkan
21 kemampuan membaca, sebelumnya siswa sudah mempunyai kemampuan membaca.
2. Kemampuan Kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti kuasa, sanggup melakukan sesuatu; dapat; berada, kaya (Suharso dan Retnoningsih, Kamus
Besar Bahasa Indonesia: 308).
3. Membaca Menurut Suharso dan Retnoningsih dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia halaman 64, membaca berasal dari kata baca yang berarti melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati) seperti: ia sedang membaca surat dari kekasihnya; mengeja atau melafalkan apa yang tertulis; mengucapkan; mengetahui; meramalkan; menduga; memperhitungkan.
Syarifuddin (2004;20) menyatakan bahwa: M embaca dalam aneka maknanya adalah syarat pertama dan utama pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta syarat utama membangun peradaban. Ilmu, baik yang kasbi
{acquired knowledge ) maupun ladunni (abadi, perennial) tidak
dapat dicapai tanpa terlebih dulu melalui qiraat dalam arti yang luas.
Berdasar makna di atas maka membaca adalah kemampuan linguistik verbal yang dalam penyampaiannya melibatkan berbagai organ tubuh sehingga dapat terkomunikasi secara lisan.
22 Agar siswa mendapatkan hasil maksimal dalam membaca, maka guru harus melakukan beberapa usaha karena keberhasilan setiap proses pembelajaran juga tergantung dari gurunya. Mustofa ( 2005:106) menyatakan bahwa membaca membuat anak memahami dirinya sendiri dan orang lain.
Tujuan itu tidak akan terwujud tanpa adanya perhatian dari guru. Perhatian dari guru yang dimaksud adalah: a. Guru harus menumbuhkan kebiasaan gemar membaca pada diri anak/siswa secara berkesinambungan dengan menyediakan bacaan-bacaan yang bermanfaat.
b. Guru harus membekali anak ketrampilan dan kemampuan yang dapat membuat bacaan anak/siswa lebih baik.
Oleh karena itu guru harus menaruh perhatian yang besar untuk memperbaiki dasar-dasar bacaan siswa yang salah dengan cara yang bijaksana, sehingga siswa dapat menerima dengan senang dan suka rela dan pada gilirannya anak/siswa gemar membaca.
Menurut Surakhmad (1982:134-135), dibutuhkan persiapan-persiapan yang harus ditempuh oleh seorang guru untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran, yaitu:
a. Persiapan terhadap situasi umum Sebelum mengajar guru harus memiliki pengetahuan mengenai situasi yang akan dihadapi, misalnya tempat, suasana, waktu, dan
23
b. Persiapan terhadap siswa yang akan diajar Mutlak bagi guru memiliki gambaran tentang karakteristik murid yang akan diajar. Misalnya fisik, pengetahuan, watak, sifat-sifat, baik secara individu maupun klasikal/kelompok. Dengan mengetahui karakteristik murid, guru dapat menyusun bahan pelajaran dan memotivasi murid-murid/siswanya.
c. Persiapan dalam tujuan yang akan dicapai Sebelum mengajar, guru harus merumuskan tujuan dalam perencanaannya, yang mana tujuan itu harus khusus dan riil, sesuai arah yang harus dikuasai pada akhir pembelajaran.
d. Persiapan dalam bahan yang akan diajarkan Guru harus mengetahui luas {scope) dan urutan {sequence) bahan yang akan diajarkan dengan memperhatikan situasi umum, keadaan murid, dan tujuan yang hendak dicapai, sehingga siswa dapat menguasai bahan secara integral dan fungsional.
e. Persiapan dalam metode mengajar Penggunaan metode merupakan pokok dari pembelajaran dengan memperhitungkan situasi, bahan, siswa, tujuan, dan modifikasi berbagai metode.
f. Persiapan dengan alat-alat bantu pembelajaran
24 Setiap proses interaksi membutuhkan alat bantu dalam bentuk peraga pengajaran, guna memaksimalkan dan mempertinggi efisiensi peristiwa belajar,
g. Persiapan dalam evaluasi Dengan mengetahui tujuan dan situasi umum, guru harus bisa mengevaluasi keberhasilan yang diperoleh. Dengan evaluasi akan diperlukan pengayaan dan perbaikan.
Berdasarkan pendapat di atas jelaslah bahwa keberhasilan siswa dalam mengembangkan kemampuan membacanya, sangat membutuhkan peran guru dalam membimbing, memfasilitasi, memotivasi, dan mengevaluasi keberhasilan siswanya.
Selain kesiapan guru, dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca, diperlukan kesiapan-kesiapan siswa. Menurut Mustofa (2005:31- 40) kesiapan-kesiapan tersebut meliputi kesiapan fisik, psikologis, pendidikan, dan IQ: a. Kesiapan fisik, maksudnya anak yang sehat akan lebih cepat belajar membaca.
b. Kesiapan psikologis, maksudnya jik a anak merasa nyaman, maka anak menjadi percaya diri.
c. Kesiapan pendidikan. Pendidikan yang pertama dari keluarga, sedangkan pendidikan di sekolah merupakan penanggung jaw ab utama.
25 d. Kesiapan IQ bergantung pada pengalaman siswa, perolehan kosa kata, kebiasaan berbicara, konsentrasi, daya nalar, dan kemampuan mengikuti petunjuk
Lebih lanjut Mustofa menyatakan bahwa penting untuk mengetahui terlebih dahulu kemampuan dan ketrampilan yang harus ada dalam belajar membaca, yaitu:
a. Fasih dalam berbicara Kemampuan menjelaskan kosa kata, maka bacaannya dapat dimengerti orang lain.
b. Kemampuan mendengar Anak yang memiliki kemampuan mendengar yang baik dari orang dewasa akan mudah mengulanginya. Begitupun sebaliknya, jika anak memiliki gangguan pendengaran akan menghambat keberhasilan dalam membacanya.
c. Kemampuan melihat Penglihatan anak yang kurang baik dapat menyebabkan penglihatan terhadap obyek baca terganggu.
d. Pengaruh lingkungan Lingkungan rumah yang tidak peduli akan pendidikan anaknya akan membuat anak mengalami kesulitan.
26 e. Faktor emosi
Membaca merupakan hal yang sangat penting, maka aktifitas membaca sangat memerlukan keadaan emosional yang hal itu dipengaruhi oleh persolan pribadinya.
f. Kecerdasan Keterlambatan anak membaca banyak disebabkan oleh tingkat kecerdasan yang rendah.
Dalam membaca Al-Qur’an, terdapat tingkatan-tingkatan bacaan yang dikuasai oleh ulama Qiro ’at, yaitu: a. At-Tartil, yaitu bacaan yang lambat dengan menggunakan kaidah ilmu tajwid.
b. At-Tahqiq, yaitu bacaan yang lebih lambat dan pada tartil yang lazim digunakan untuk mengajarkan Al-Qur’an dengan sempurna.
c. Al-Hadr, yaitu bacaan yang dilakukan dengan cepat dan tetap memperhatikan tajwidnya.
d. At-Tadwir, yaitu bacaan yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, dipertengahan antara Al-Hadr dan At-Tartil (Al Hafidz, halaman 10-11).
Dalam penelitian ini, yang dimaksud kemampuan membaca adalah kemampuan membaca surat-surat pendek Al-Qur’an dalam mata pelajaran Al- Qur’an Hadits melalui metode IQRO’ siswa kelas II MI. Al M a’arif Karangkepoh.
27 B. S u rat-su rat Pendek dalam A l-Q ur’an Sebagaimana dijelaskan dalam bab I, surat-surat pendek dalam penelitian ini adalah bagian dari Al-Qur’an dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas II
MI. Al M a’arif Karangkepoh Karanggede yaitu: 1. Surat Al-Fatihah.
2. Surat Al-Maun.
3. Surat Al-Fiil.
4. Surat Al-Ashr.
5. Surat At-Takatsur.
6. Surat Al-Qodr.
Al-Qur’an adalah wahyu Ilahi yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai Rosul akhir jam an yang dalam bentuknya sekarang termaktub jelas dalam M ushaf Utsmani yang kemudian sampai pada kita dengan jalan mutawatir.