PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS VIII MTs. SUDIRMAN KOPENG KEC. GETASAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository

  

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MINAT BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH SISW A KELAS VIII

MTs. SUDIRMAN KOPENG KEC. GETASAN KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0

  S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh:

ANIK KUSRINI

  

NIM: 11408298

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

  DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706,323433 Salatiga 50721 W ebsite :

  PERSETUJUAN PEMBIBING Lamp : 1 (satu) naskah Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

  Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalam u’alaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari: Nama : Anik Kusrini

  NIM : 11408298 Judul : PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MINAT

  BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

  Untuk di ujikan dalam sidang munaqosah skripsi.

  Demikian untuk menjadi periksa.

  W assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 21 Agustus 2010 Pembimbing

  NIP. 196904021998032001

  K EM ENTERIAN A G A M A SEKOLAH T IN G G I A G A M A IS LA M NEGERI (S T A IN ) S A LA TIG A

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706,323433 Salatiga 50721

  W ebsite: -m ail: administrasi(a).stainsalatieaac.id

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudari: Anik Kusrini dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 08 298 yang berjudul: " PENGARUH KREATIFITAS GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS

  VIII MTs SUDIRMAN KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/ 2010”, Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari: Sabtu, 25 September 2010 telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah. (S.Pd.I)

  Salatiga, 01 Oktober 2010 Panitia Sidang

KEMENTERIAN AGAMA

  SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706,323433 Fax. (0298) 323433 Salatiga 50721

  Website:

  

DEKLARASI

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah di tulis oleh orang lain atau pernah di terbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang di jadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di sidang monaqosah skripsi.

  Demikianlah deklarasi ini di buat penulis untuk dapat di maklumi.

  Salatiga, 20 Agustus 2010 Penulis

  Anik Kusrini

  

ABSTRAK

  Kusrini, Anik, 2010, “Pengaruh Kreativitas Guru terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010”,

  Skripsi Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, Pembimbing : Dra. Maryatin. Kata Kuncil : Kreativitas Guru terhadap Minat Belajar Siswa

  Penelitian ini bertujuan untuk : mengetahui bentuk-bentuk kreativitas guru pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010, mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010, dan untuk mengetahui pengaruh kreativitas guru dalam mengajar terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010.

  Metode pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode angket sebagai metode pokok. Sedangkan metode intervew dan dokumentasi sebagai metode pendukung. Data yang di peroleh dari data angket kemudian di analisis dengan menggunakan teknik analisis data korelasi product moment. Setelah di konsultasikan dengan r tabel ada taraf signifikan 5 % dengan N 21 sebesar 0,304. ternyata hasil rxy lebih besar dari r tabel product moment. Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh positif antara kreativitas guru terhadap minat belajar siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kec. Getasan tahun 2010.

  MOTTO

  • *(J ^ ^ < ^ 5 ^ ( j c - A j C. 2il [jjoit [jfi-

  ( a ' j J ) ' j j ^ ^ j ' j l f e j

  

Artinya:

  D ari Anas RA bahwa Nabi SA W bersabda:

Mudahkanlah dan jangan kamu persulit,

gembirakanlah dan janganlah kamu membuat

la ri

  ” (HR Bukhari)

  P ER S EM B A H A N

  • * $ fr ip s i in i fu jsersem E affan f e p a d a :

  ^ f f c y a f dan ffE ufu te rc in ta y a n j sela f u m ends a flan, te r im a fa s if a ta s fa s iB sayan y dan sem uajoenjerG anan y a n j te fa fd iE e rifa n .

  ^ ^ u a m ifu te rsa y a n j y anJ sen an tiasa m endam joinji dan m em Eerifan deren jan m erafm aujsun m a teria ld em i su fse sn y a stu d ijse n u fis.

  'f* <Pfnaffu te rfa s iB C fla fi (Pftvfa Z \fC udzafar, y any sefafu m enjadi in sp ira si, sem eja m enjadi a n a fy a n j s fo fe f. f* £ L ,a fa ffu y a n j sefafu memBerifian d u fu n ja n fe p a d a y e n u f is B in jja tersefesaifa n n y a stu d ip e n u fis.

  ^ £ G u fL jep a fa B eserta sefu ru B tf)ew an ffcuru BAfCff T T tju f ^ je c a m a ta n ffcetasan y a n j tefaBmemBerifian m o tiva si fep a d a jo en u fis.

  ^ J

  5 a p a f ^ jtjs a fa B eserta sefuruB' £)ew an f f u r u dan sisw a -sisw i S u d irm a n B ,< yf,en j y a n y te/a/t mem j jsen u fisa n s f r ip s i in i.

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur hanya untuk Allah SWT, karena limpahan rahmat serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya.

  Dalam rangka disiplin ilmu, maka setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan kegiatan kuliah diakhiri dengan penulisan skripsi. Dengan ini penulis menulis skripsi dengan judul : PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS VIII MTs

  SUDIRMAN KOPENG KEC. GETASAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

  Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku ketua STAIN Salatiga beserta seluruh stafnya yang telah memberikan fasilitas kepada penulis selama menuntut ilmu.

  2. Ibu Dra. Maryatin. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga, sehingga terwujudnya skripsi ini.

  3. Bapak Kepala MTs Sudirman Kopeng yang telah menyediakan tempat, waktu dan informasi serta data-data yang penulis butuhkan dan tidak lupa kepada para guru dan siswa yang telah banyak membantu.

  Dalam penulisan skripsi ini tidak mustahil terdapat banyak kekurangan dalam bentuk format maupun isinya. Oleh karena itu segala saran dan kritik dari semua pihak guna perbaikan dan penyempurnaan, penulis sambut dengan senang hati.

  Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. amin.

  Salatiga, 20 Agustus 2010 Penulis

  DAFTAR ISI

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB II LANDASAN TEORI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  DAFTAR GAMBAR GAMBAR FOTO MTs SUDIRMAN KOPENG KEC. GETASAN...

  60 GAMBAR DENAH LOKASI MTs SUDIRMAN KOPENG.............

  61

  DAFTAR LAMPIRAN ANGKET............................................................................................

  62 SURAT IJIN PENELITIAN..............................................................

  63

  BABI

  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Sejarah pendidikan di Indonesia menunjukkan bahwa masalah pendidikan telah lama menjadi pembicaraan. Selaras dengan kondisi bangsa Indonesia di era reformasi yang sedang giat mengadakan perubahan- perubahan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik dengan terus membangun disegala bidang. Masalah pendidikan juga ikut berperan dalam perubahan dan pembangunan tersebut. Untuk dapat mengikuti perkembangan masyarakat maka sekolah senantiasa berusaha dapat mengikuti perkembangan dengan menyesuaikan kurikulum yang berlaku pada semua bidang pendidikan dan selalu diarahkan demi tercapainya tujuan pendidikan nasional.

  Di antara problematika yang selama ini menghantui pendidikan adalah dalam hal menerapkan metode dalam proses pembelajaran. Towaf (1996) juga mengamati adanya kelemahan-kelemahan pendekatan yang digunakan. Ia mengatakan bahwa pendekatan yang digunakan masih cenderung normatif.

  Kurang kreatifnya guru dalam menggali metode yang bisa dipakai untuk pendidikan sehingga menyebabkan pelaksanaan pembelajaran cenderung monoton.1

1 Ismail,2008, Strat egi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang, Rasail

  2 Selama ini, metodologi pembelajaran yang diterapkan masih menggunakan cara-cara lama (tradisional) seperti ceramah, menghafal dan demonstrasi, cara seperti ini membuat siswa tampak bosan, jenuh dan kurang bersemangat dalam belajar.

  Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang teijadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan anak.2

  Guru dalam memilih dan memilah metode pembelajaran ini sejalan dengan semangat reformasi pendidikan yang bergulir. Semangat reformasi menghendaki adanya perubahan-perubahan mendasar dalam sistem pembelajaran. Di antara adalah bagaimana pembelajaran itu menguntungkan semua pihak baik sekolah, guru dan terutama peserta didik.3

  Sebagai seorang pendidik, guru diharapkan bekerja secara profesional, mengajar secara sistematis dan berdasarkan prinsip didaktik metodik yang berdayaguna dan berhasil guna ( efektif dan efisien ) artinya guru dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran aktif.

  Jadi kualitas pembelajaran ditentukan oleh kualitas pengujian, penjelasan dan pengaturan unsur-unsur belajar dengan memperhatikan metode-metode belajar dan efektifitasnya yang sesuai dengan kebutuhan dan

  2 Slam eto,1991, B elajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta, him. 99.

  3 Ismail, op.cit, him. 4.

  3 karakteristik siswa secara individual. Karena pada dasarnya setiap anak belajar tidak secara kelompok, akan tetapi secara individual, menurut caranya masing- masing meskipun berada dalam satu kelompok ( kelas).

  Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ’’PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”.

B. Rumusan Masalah

  Adapun yang menjadi pokok masalah adalah:

  1. Bagaimanakah bentuk kreativitas guru pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010?

  2. Bagaimana minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010?

  3. Bagaimana pengaruh kreativitas guru dalam mengajar terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran

  2009/2010?

  4 C. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kreativitas guru pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010.

  2. Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010.

  3. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas guru dalam mengajar terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010.

D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadaap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.4 Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ”ada pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII”.

  E. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang pengaruh kreativitas guru temadap minat belajar serta dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

4 Suharsimi Arikunto, 1998, Pros edur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, edisi IV, Rineka Cipta, him. 67

  5

  1. Teoritis

  a. Peneliti 1) Meningkatkan wawasan keilmuan bagi penulis tentang kreativitas guru dan minat belajar siswa berkaitan dengan keilmuan penulis sebagai calon saijana pendidikan islam. 2) Menambah pengetahuan penulis mengenai kreativitas sebagai modal penting di dunia pendidikan.

  b. Guru 1) Untuk meningkatkan dedikasinya bagi dunia pendidikan 2) Menambah wawasan bagi guru mengenai kreativitas dirinya.

  3) Memberikan semangat yang lebih baik bagi guru untuk meningkatkan kineija guru.

  c. Siswa 1) Menambah semangat atau motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

  2) Meningkatkan hasil prestasi belajar siswa.

  2. Praktis Pengembangan keilmuan diantaranya:

  a) Menambah ilmu pengetahuan berupa hasil penelitian ilmiah dan bahasa kajian pustaka bagi civitas STAIN Salatiga.

  b) Memberikan sumbangan pemikiran sebagai solusi atas permasalahan- permasalahan pendidikan tentang kreativitas guru dan minat belajar siswa.

  6 F. Penegasan Istilah (operasional)

  1. Kreativitas Kreativitas adalah memiliki daya cipta, mempunyai kemampuan untuk menciptakan.5 Kreativitas berhubungan dengan penemuan sesuatu mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada.

  2. Guru Guru adalah fasilitator dalam belajar mengajar.6 Guru adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan.

  3. Minat Minat adalah (intecest) berarti kecerdasan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.7

  4. Belajar Belajar adalah mencari makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami.8

  5. Siswa Siswa adalah sama dengan pelajar yaitu seseorang yang menuntut ilmu atau belajar.9

  5 WJS. Poerwadarminta,2005, Kamus Umum Bahasa Indon esia, Jakarta, Balai Pustaka, him. 526.

  6 Benni Setiawan, 2006, Pendidikan Indonesia, Yogyakarta, Ar-Ruzz, him. 16. ' Muhibin Syah, 1997, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Jakarta, Edisi Revisi, Rosda Karya, him. 136 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada,

  8 Sardinian, 1990, him. 38

  7 Jadi yang dimaksud kreativitas guru dalam mengajar terhadap minat belajar siswa adalah kemampuan guru untuk menciptakan sesuatu hal yang baru dalam merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran agar siswa memiliki kecerdasan dan kegairahan yang tinggi apa yang dilihat, dengar, rasakan dan alami dalam menuntut ilmu atau belajar.

G. Metodologi Penelitian

1. Populasi dan Sampel Penelitian

  Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.9 10 Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti.11 Dalam mengambil sampel penelitian disini penulis berpedoman pada prosedur penelitian yang mengatakan bahwa apabila populasinya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semuanya sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi.12

  Maka dari keseluruhan populasi yang penulis ambil sebagai sampelnya yaitu guru MTs Sudirman Kopeng yang berjumlah 21 guru dan 21 siswa kelas VIII. Jadi besar sampel untuk penelitian ini adalah 100 % dari populasi yakni 42 guru dan siswa.

  2. Variabel penelitian

  9 W.J.S Poerwadarminto,2006, Kamus Umum Bahasa Indon esia, Jakarta, Balai Pustaka, him. 108.

  10 Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 67 Ibid, him. 17

  11 Prosedur Penelitian, Bina Aksara, Jakarta, him. 107

  12 Suharsimi Arikunto, 1989,

  8 Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi subyek pengamatan penelitian.13 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu:

  a. Kreativitas guru Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan dan menemukan sesuatu yang relatif baru.

  Guru adalah yang menyebabkan orang lain mengetahui atau mampu melaksanakan sesuatu atau yang memberikan pengetahuan atau ketrampilan kepada orang lain.

  Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas guru adalah kemampuan guru dalam menciptakan sesuatu yang relatif baru kepada orang lain untuk memberikan pengetahuan atau ketrapilan.

  Adapun indikator kreativitas guru : 1) Hasrat keinginan tahu yang cukup besar

  2) Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru 3) Panjang akal 4) Keinginan untuk menemukan dan meneliti 5) Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit

  6) Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan 7) Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas

  8) Berpikir fleksibel

13 Roni Hanitijo Soemitro, M etodologi Penelitian Hukum, Cet. Ke-2, Ghalia Indonesia, Jakarta, him. 39.

  9 9) Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban lebih banyak

  10) Kemampuan membuat analisis dan sintesis 11) Memiliki semangat bertanya serta meneliti 12) Memiliki daya abstrak yang cukup baik 13) Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas.14

  Dari beberapa ciri tersebut yang akan digunakan untuk penelitian adalah: 1) Hasrat keingin tahuan yang cukup besar

  2) Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru 3) Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan 4) Memilih dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas 5) Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas,

  b. Minat belajar siswa Minat adalah keinginan yang terdapat dalam diri seseoarang yang mengarahkan aktifi tas untuk mencapai tujuan, dan kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar agar mendapatkan kepuasan.

  Belajar adalah suatu usaha untuk mendapat kepandaian dalam pengetahuan ketrampilan dan tingkah laku yang merupakan suatu perubahan dimana perubahan itu mengarah kepada yang lebih baik atau buruk.

14 Slameto, Op.Cit. him 149-150

  10 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa adalah keinginan pada diri seseorang untuk mendapatkan kepandaian dalam pengetahuan ketrampilan dan tingkah laku. Adapun indikator minat belajar siswa adalah :

  1) . Ketertarikan untuk membaca buku 2) . Perhatian dalam belajar 3) . Motivasi belajar 4) . Pengetahuan yang dimilikinya.15

3. Metode Pengumpulan Data

  a. Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna.16 Angket untuk memperoleh informasi dari responden tentang kreativitas guru MTs dan minat belajar siswa MTs Sudirman Kopeng tahun pelajaran 2009/2010.

  b. Interview Interview adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikeijakan dengan sistematik dan

15 I bid., 182-183

  11 berlandaskan kepada tujuan penyelidikan.17 Metode ini digunakan untuk melengkapi data interviw dan informasi tentang subyek penelitian yang dalam hal ini adalah guru dan siswa,

  c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan, monument, artifact, foto, tape dan sebagainya.18 Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat dokumenter, misalnya: jumlah kelas, jumlah guru, pendidikan guru di MTs Sudirman Kopeng.

4. Analisis data

  Dalam masalah pengumpulan data, yang harus dilakukan selanjutnya adalah melakukan analisis data yang telah terkumpul tersebut.

  Adapun teknik-teknik analisis yang digunakan sebagai berikut:

  a. Untuk mengetahui tingkat kreativitas guru terhadap minat belajar siswa, digunakan rumus prosentase sebagai berikut

  P = — xl

  00 %

  F

  Keterangan: P : Prosentase F : Frekuensi

  17 Sutrisno Hadi,1981, M etodologi Research, Yogyakarta, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, him. 226.

  18 Koentjaraningrat, 1985, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Perc. PT. Gramedia, Jakarta, cet ke-7, him. 46.

  12 N : Nilai/Jumlah responden19

  b. Untuk pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar siswa digunakan rumus statistik product moment sebagai berikut:

  J N N ) \

  JJ U 1(1l l

  Keterangan: rxy : Koefisien korelasi antara x dan y N : Jumlah responden

  Ex : Nilai hasil variabel kreativitas guru l y : Nilai hasil variabel minat belajar siswa Z x y : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y20

H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Penulisan skripsi ini menggunakan sistematika sebagai berikut:

  Bab I : Pendahuluan, merupakan gambaran keseluruhan skripsi ini yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,hipotesis, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  Bab II : Landasan teori kreativitas guru, Kreativitas guru antara lain: pengertian kreativitas guru, ciri-ciri kreativitas, pengertian guru, peran dan fungsi guru, tugas dan tanggung jawab guru,kemudian

19 Anas Sudjono, 1999, p engantar Statistik Pendidikan, Jakarta, Radja Grafindo Persada, him. 40.

  13 masalah minat belajar siswa berisi tentang, pengertian minat, faktor pendorong minat,pengertian tentang belajar siswa, prinsip- prinsip belajar, tujuan belajar, faktor-faktor belajar. Kemudian masalah pembelajaran fiqih, pengertian fiqih, kurikulum fiqih, tujuan fiqih dan manfaat pembelajaran fiqih.dan hubungan antara kreativitas guru terhadap minat belajar sisw..

  Bab III:Laporan hasil penelitian yang meliputi: Gambaran umum MTs Sudirman Kopeng, dan penyajian data penelitian. Gambaran umum menjelaskan tentang letak geografis, jumlah kelas, jumlah guru,. Penyajian data penelitian, menyajikan nilai hasil angket tentang (a) kreativitas guru (b) minat belajar siswa, (c) kreativitas guru dan minat belajar siswa MTs Sudirman Kopeng.

  Bab IV: Analisis data tentang pengaruh antara kreativitas guru dan minat belajar siswa MTs Sudirman Kopeng tahun pelajaran 2009/2010 meliputi:(a) Analisis tentang tingkat kreativitas guru, (b) Analisis tentang minat belajar siswa, (c) Analisis tentang pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar siswa MTs Sudirman Kopeng.

  Bab V : Penutup, yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.

  BAB n

LANDASAN TEORI

A. Kreativitas Guru

1. Pengertian Kreativitas Guru

  Sebagai pengajar, guru diharapkan memiliki pengetahuan yang luas tentang disiplin ilmu yang harus diampu untuk ditransfer kepada siswa.

  Dalam hal ini guru harus menguasai materi yang akan diajarkan, menguasai penggunaan strategi dan metode mengajar yang akan digunakan untuk menyampaikan bahan ajar dan menentukan alat evaluasi pendidikan yang akan untuk menilai hasil belajar siswa, aspek-aspek manajemen kelas dan dasar-dasar kependidikan.

  Dalam istilah kajian ilmiah mempunyai makna tertentu tepat kiranya jika dalam pembahasan ini didasarkan pada kreativitas guru sebagai objek penelitian. Secara umum akan penulis paparkan pengertian kreativitas yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya sebagai berikut: a. Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan yang medefinisikan kretivitas sebagai kemampuan untuk menciptakan produk baru, baik yang benar- benar, baru sama sekali maupun yang merupakan modifikasi atau perubahan dengan mengembangakan hal-hal yang sudah ada.21 b. Toni Buzan, mengartikan kreativitas sebagai kemampuan untuk memunculkan ide-ide baru, menyelesaikan masalah dengan cara yang

21 Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan, 1991, K emampuan Dasar Guru dalam Proses

  Belajar Mengajar, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, him. 189

  15 khas dan untuk lebih meningkatkan imajinasi, perilaku dan produktivitas.22 c. Rogers, bercakap kreativitas adalah kesanggupan orang kreatif berinteraksi bebas dan serta merta dengan fikiran-fikiran, konsep- konsep dan hubungan yang ada dalam bidangnya kadang interksi bebas dan serta merta ini membawa kepada penemuan yang baru dalam menyusun kembali atau pembentukan kembali terhadap hal-hal wujud dalam bidang itu 23 d. Slameto berpendapat bahwa yang terpenting dari kreativitas itu bukanlah penemuan yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas tersebut merupakan hal-hal yang benar-benar baru akan tetapi boleh jadi merupakan modifikasi atas sesuatu yang telah ada.24

  Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli, maka penulis memberikan kesimpulan bahwa kretivitas adalah kemampuan untuk menciptakan dan menemukan sesuatu yang relatif baru. Produk baru yang dimaksud dalam pengertian tersebut dapat berupa gagasan atau ide, atau bahkan berupa karya nyata yang berwujud.

  22 Toni Buzan, 2003, S epuluh Cara Jadi Orang Yang Jenius Kreatif, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, him. 4 Kreativitas dan Pendidikan Islam, Pustaka A l Husna, him.

  23 Hasan Langgulung, 1991, 307

  24 Slameto, 1995, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka

  16

2. Kriteria Kreativitas

  Sebuah karya kreatif hanya dapat dicipta oleh pribadi yang kreatif karena kreativitas tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi selalu didahului oleh penemuan-penemuan baru. Pribadi yang kreatif adalah pribadi yang dinamis karena memiliki kemampuan merespon segala sesuatu dengan gagasan-gagasan yang segar. Mereka mampu melakukan deteksi dini permasalahan yang dihadapi, haus akan informasi dan mempunyai rasa ingin tau yang besar serta tidak takut terhadap kegagalan.25

  Goleman merangkum ciri orang-orang yang kretif atau di sebutnya sebagai star performen memiliki beberapa ciri penting sebagai berikut: a) Kuatnya motivasi untuk berprestasi, memiliki semangat tinggi untuk mencapai keunggulan, berani mengambil resiko yang diperhitungkan mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya guna mengurangi resiko atas apa yang dilakukan.

  b) . Komitmen, yaitu sifat dan sikap yang menunjukan kesetiaan terhadap visi dan sasaran yang telah digariskan sebelumnya.

  c) . Inisiatif dan optimis, merupakan kecakapan yang menggerakkan orang untuk menangkap peluang dan membuat mereka menerima kegagalan dan rintangan sebagai awal dari keberhasilan.26

  Setiap orang mempunyai sejumlah kemampuan kreatif, tetapi orang yang dianggap kreatif mampu menggunakan kemampuan mereka lebih baik. Orang kreatif tidak selalu harus jenius hanya saja mereka

  25 Toto Tasmara, 2001, K ecerdasan Rohaniah, Jakarta, Gema Insani, him. 209

  26 Ibid., him. 210

  17 bersifat fleksibel dan mencari pemecahan dalam bidang yang belum diteliti.

3. Pengertian Guru

  a) . Guru adalah seseorang yang menyebabkan orang lain mengetahui atau mampu melaksanakan sesuatu atau yang memberikan pengetahuan atau ketrampilan kepada orang lain.27

  b) Guru adalah orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, maupun aspek lainnya.28

  c) Guru adalah fosilisator dalam belajar mengajar.29 Dari beberapa pengertian tentang guru, maka dapat disimpulkan bahwa guru itu bukanlah hanya sekedar pemberi ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya didepan kelas, tetapi merupakan seorang tenaga profesional yang dapat menjadikan siswa mampu merencanakan, menganalisa dan menyimpulkan masalah yang dihadapi

4. Peran dan Fungsi Guru

  Guru memliki satu kesatuan peran dan fungsi yang tidak terpisahkan, antara kemampuan mendidik, membimbing, mengajar dan melatih.30 Seorang guru adalah manusia biasa. Ia sama sekali bukan manusia super yang tanpa cacat, guru adalah manusia biasa yang sekaligus memiliki kelebihan dan kekurangan itulah sebabnya keempat kemampuan 27 Roestiyah, 1986, Masalah-masalah Ilmu K eguruan, Jakarta, PT. Bina Akasara, him.

  177

  28 Suparlan, 2005, Menjadi Guru Efektif, Yokyakarta, Hikayat, him. 12

  29 Benni Setiawan, Op.cil, him. 16

  30 Suparlan, op. cit., him. 25

  18 yang harus dimiliki oleh seorang guru juga berada dalam gradasi yang beraneka ragam.

  5. Tugas dan Tanggung Jawab Guru Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk menolong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi murid- muridnya untuk mencapai tujuan. Secara rinci tugas seorang guru adalah sebagai berikut: a) Mendidik anak dengan titik berat memberikan arahan dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

  b) Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai.

  c) Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai dan penyesuaian diri.31 Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang teijadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan anak.

  Guru bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian anak. Adapun tanggung jawab seorang guru adalah sebagai berikut: a) Memberikan bantuan pada anak dengan menceritakan sesuatu yang baik, yang dapat menjamin kehidupannya itu adalah ide yang bagus.

  b) Memberikan jawaban langsung pada pertanyaan yang minta anak.

  c) Memberikan kesempatan untuk berpendapat.

  d) Memberikan evaluasi

31 Slameto. op. cit., him. 99

  19 e) Memberkan kesempatan menghubungkan dengan pengalamannya sendiri.32

  Berdasarkan uraian diatas jelas bahwa peranan guru lebih meningkat tidak hanya sebagai pengajar, akan tetapi lebih menjadi direktur pengarah belajar. Tugas dan tanggung jawab guru menjadi lebih meningkat yang ke dalamnya termasuk fungsi guru.

  Kreativitas guru turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran. Langkah kreativitas yang dipilih memainkan peranan utama, yang berakhir pada semakin meningkatnya minat belajar siswa dengan demikian makin baik kreativas guru makin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran.

B. Minat Belajar

1. Pengertian

  Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya dorongan atau sesuatu yang menggerakkan. Demikian pula dengan perkembangan minat siswa ditingkat madrasah ibtidaiyah memerlukan metode-metode pembelajaran yang dapat membangkitkan pemahaman siswa. Berikut ini paparan tentang pengertian minat yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu sebagai berikut:

32 Roestiyah, op. cit., him. 16

  20 a. Muhibbin Syah, mendefinisikan secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.33

  b. Eddy Soewardi Kartawidjaja, minat menurut ensiklopedi pendidikan adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar.34

  c. Decroly, minat adalah pernyataan suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi kebutuhan itu timbul dari dorongan hendak memberi kepuasan kepada suatu instink.35

  Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan minat adalah kegairahan atau keinginan yang terdapat dalam diri seseorang yang mengarahkan aktifitas untuk mencapai tujuan, dan kesedian jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar agar mendapat kepuasan.

  Dalam proses belajar, perhatian memegang peranan Thomas M. Risk, mengemukakan ” no learning takes place without attention ”. Kalau bahan pelajaran diambil dari pusat-pusat minat anak, dengan sendirinya perhatian spontan akan timbul sehingga belajar akan berlangsung dengan baik.36

  2. Faktor Pendorong Minat a. Drive determinant, dorongan untuk mempertahankan hidup.

  33 Muhibbin Syah, O p.cit. h lm l36

  34 Eddy Soewardi Kartawidjaja, 1987, P engukuran dan H asil Evaluasi B elajar, Bandung, Sinar Baru, him. 183 35 Usman Said, 1985, M etodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Cetakan II, Jakarta, him.

  102

  36 Ibid, him. 103

  21 b. Dorongan keadaan, keadaan yang diimbulkan oleh dorongan determinant diatas.

  c. Kegiatan mencapai tujuan.

  d. Tercapainya tujuan oleh individu.

  e. Mengendurnya dorongannya karena tujuan telah tercapai.

  f. Efek mengendurnya dorongan semula karena munculnya dorongan lain yang baru, menghendaki pemuasnya.37 Minat dan pengalaman belajar adalah masalah pribadi. Seseorang tidak dapat memindahkan minatnya pada orang lain atau memindahkan hasil belajarnya kepada pihak lain. Diri sendirilah yang mampu memotifasi dan merangsang aktifitas belajarnya.

  Manusia bukan hanya makhluk biologis seperti halnya dengan hewan. Manusia adalah makhluk sosial dan budaya jelaslah kiranya bahwa belajar sangat penting bagi kehidupan seorang manusia dan juga mengerti pula kita sekarang mengapa anak (manusia) membutuhkan waktu yang lama untuk belajar sehingga menjadi manusia dewasa. Manusia selalu dan senantiasa belajar dimanapun berada.

3. Pengertian Belajar

  a. Pada kamus umum Bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha (berlatih) supaya mendapat sesuatu kepandaian.38

  b. Teori R. Gagne, belajar adalah suatu proses untuk motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku.39

  37 Eddy Soewardi Kartawidjaya, op. cit., him. 183-184

  38 W.J.S. Poerwodarminto, 1982, Kamus Umum Bahasa Indon esia, Jakarta, Balai Pustaka, him . 108

  22 c. Ngalim Purwanto, belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik atau buruk.3

  9 Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan belajar adalah suatu usaha untuk mendapat kepandaian dalam pengetahuan ketrampilan dan tingkah laku yang merupakan suatu perubahan dimana perubahan itu mengarah kepada yang lebih baik atau buruk.

  40

  Belajar merupakan usaha menggunakan tiap sarana atau sumber baik didalam maupun diluar pranata pendidikan, guna perkembangan dan pertumbuhan pribadi. Karena itu langkah pertama yang perlu dimiliki ialah kesadaran atas tanggung jawab pribadi dan keyakinan bahwa belajar adalah untuk kepentingan diri sendiri dan tidak menggantungkan nasib kepada orang lain.

4. Prisip-Prinsip Belajar

  Prinsip belajar yang mendapat dukungan semua ahli psikologi modem adalah: a. Belajar selalu dimulai dengan sesuatu masalah dan berlangsung sebagai usaha untuk memecahkan masalah itu. .

  b. Proses belajar selalu merupakan usaha untuk memecahkan suatu masalah secara sungguh-sungguh dengan menangkap atau memahami hubungan antara bagian-bagian masalah itu.

  39 Chalidjah Hasan, 1994, Dim ensi-Dimensi Pesikologi Pendidikan, Surabaya, Al-Ikhlas, him. 96

  40 N galim Purwanto, 1988, Pesikologi Pendidikan, Bandung, Remadja Karya him. 86

  23 c. Belajar itu berhasil bila di dasari telah ditemukan hubungan diantara unsur-unsur dalam masalah itu sehingga diperoleh wawasan. Wawasan dapat timbul dengan tiba-tiba dapat pula secara berangsur-angsur atau dengan susah payah.41

  Jadi prinsip belajar adalah suatu usaha untuk memecahkan masalah secara sungguh-sungguh dengan menangkap atau memahami bagian-bagian masalah sehingga diperoleh wawasan, wawasan dapat timbul dengan tiba-tiba atau susah payah.

5. Tujuan Belajar

  Sesungguhnya menumbuhkan semangat belajar atau keinginan untuk berusaha memperoleh pengalaman baru adalah tujuan penting yang tidak boleh diabaikan oleh guru. Sebenarnya alam ini penuh dengan hal- hal yang menarik perhatian terhadap hal yang apabila anak-anak kita dapat kita tolong untuk ” ingin mempelajarinya ”, sungguh hidup mereka akan menjadi lebih sempurna dan lebih bahagia. Berikut ini beberapa tujuan belajar:

  a. Untuk memperoleh pengetahuan tentang belajar, bagaimana mengikuti tentang belajar dan bisa mengetahui apakah yang menghambat kemajuan belajar serta bagaimana cara memperbaiki diri apabila mengalami kegagalan.

  endekatan Dalam Proses Belajar M engajar, Bandung, Remaja

41 Tabrani Rusyan, 1989, P

  24 b. Ketrampilan belajar, Bagaimana melakukan cara belajar yang efesien diharapkan agar cakap menerapkan cara belajar atau petunjuk-petunjuk belajar kedalam praktek.

  c. Kebiasaan dan sikap belajar yang baik, kebiasaan dalam cara belajar sebagaimana yang diharapkan terhadap setiap siswa.42 Tujuan belajar adalah untuk mengetahuai apa yang menghambat kemajuan belajar dan cara memperbaiki diri apabila mengalami kegagalan,dan bisa melakukan belajar yang efisien dan bisa belajar sesuai apa yang diharapkan.

6. Faktor-faktor belajar

  Faktor belajar juga berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Faktor yang mempengaruhi belajar adalah : a. Faktor internal {faktor dari dalam siswa) yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani.

  b. Faktor eksternal {faktor di luar siswa) yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.

  c. pendekatan belajar {approach to learning) yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.43

  Jadi faktor yang mempengaruhi belajar adalah kondisi jasmani dan rohani, serta lingkungan dan strategi atau metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

  42 Oemar Hamalik, 1990, M etode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Bandung, Tarsito, him. 4

  43 Muhibbin Syah, op. cit., him. 132

  25

C. Pembelajaran Fiqih

1. Pengertian Fiqih

  Kata Fiqh ( & ) secara arti kata berarti ’’paham yang mendalam”. Semua kata "fa qa hcT yang terdapat dalam Al-Qur’an mengandung arti ini. Firman Allah dalam Surat At-Taubah: 122 :

  ^ $ & > ' ' W ij j u J b P p i

  • * J P J i p - j lij i j j p j i j j a te ;) p U »

  X »/

  d f s ^ • j i* /22. TiViat s epatutnya bagi mukminin itu p ergi semuanya (ke medan perang).

  Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan d i antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kem bali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya44.

  Dari pengertian diatas jelaslah bahwa umat islam selain dari menyiapkan angkatan perang yang diperlukan untuk mempertahankan agama Allah, juga harus mempelajari ilmu agama dengan mendalam. Agam juga mengharuskan mempelajari ilmu umum atau yang sekarang dirangkaikan orang ilmu dan teknologi.

  Pembelajaran fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara kaffah (secara sempurna).

44 Amir Samsudin, 2003, G aris-G aris Besar Fiqih, Bogor, Kencana, him. 4

  26

2. Kurikulum Fiqih

  Pengetahuan isi kurikulum fiqih di Madrasah Tsanawiyah (MTs) merupakan kelanjutan dari kurikulum di MI. Beberapa isi kurikulum merupakan perluasan dan pendalaman dari kurikulum sebelumnya. Dalam hal ini pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, sehingga peran semua unsur sekolah, orang tua, siswa dan masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan.45

  Ruang lingkup fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi ketentuan pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan manusia dengan sesama manusia. Adapun mata pelajaran fiqih di Tsanawiyah kelas VIII meliputi:

  Kelas VIII Semester I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

  1. Melaksanakan tata cara sujud

  1.1. Menjelaskan ketentuan sujud diluar sholat syukur dan tilawah

  1.2. Mempraktekan sujud syukur & tilawah

  2. Melaksanakan tata cara puasa

  2.1. Menjelaskan ketentuan puasa

  2.2. Menjelaskan macam-macam puasa

  27

  3. Melaksanakan tata cara zakat

  3.1.Menjelaskan ketentuan zakat fitrah dan zakat mail

  3.2.Menjelaskan orang yang berhak menerima zakat

  3.3.Mempraktekan pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal Dari standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang ada dikelas VIII semester I yang di gunakan untuk penelitian adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROFESIONALISME GURU TERHADAP MOTIFASI BELAJAR SISWA MTs MA'ARIF NYATNYONO UNGARAN TAHUN PELAJARAN 2 0 0 5

0 1 86

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING KELAS III DI MI AL ISLAH KALEGEN BANDONGAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

0 0 89

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS VI SD NEGERI TINGKIR TENGAH 0 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2 0 1 0 /2 0 1 1 - Test Repository

0 1 74

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENERAPAN METODE )EMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SOBOREJO KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

1 0 96

UPAYA STRATEGI, READING GUIDE DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN PEMBELAJARAN ILMU TAJWID PADA SISWA KELAS IV REJOSARI III BANDONGAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository

0 0 92

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SDN NGAJARAN 0 3 KEC. TUNTANG KA B. SEMARANG TAHUN 2 0 1 0 - Test Repository

0 0 92

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH TENTANG ZAKAT FITRAH MELALUI METODE READING TEXT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL ULUM PRINGAPUS SAMBUNGREJO GRABAG MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository

0 0 83

PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI LANJAN 02 KEC. SUMOWONO KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository

0 0 82

PENINGK BACA TULIS AL KIDS ED SD N SUT ATAN PEMAHAMAN MATERI PELAJARAN QUR AN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA UCATIOIYAL TOYS PADA SISWA KELAS 3 J PATI 3 KEC. KAJORAN KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository

0 0 95

PENGARUH METODE PEMBERIAN HUKUMAN OLEH ORANG TUA TERHADAP INTENSITAS BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SD NEGERI PATEKEN KEC. WONOBOYO KAB. TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository

0 1 52