NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI PERINGATAN TAHUN BARU HIJRIYAH (Studi Perspektif pada Masyarakat Desa Traji Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung) SKRIPSI

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI

PERINGATAN TAHUN BARU HIJRIYAH

(Studi Perspektif pada Masyarakat Desa Traji Kecamatan

  

Parakan Kabupaten Temanggung)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

RUDI TRIYO BOWO

  

NIM. 11111082

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI PERINGATAN TAHUN BARU HIJRIYAH

   (Studi Perspektif pada Masyarakat Desa Traji Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh RUDI TRIYO BOWO NIM. 11111082 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

  

MOTTO

“DADIO WONG SENG BISO RUMONGSO, OJO

NGANTI DADI WONG SENG RUMONGSO BISO”

  PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

   Kedua orang tua Bapak Saryono dan Ibu Sumirah tersayang yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan kesabaran

   Bapak KH. Nasafi, M.Pd, orang yang selalu mendidikku dan membimbingku

   Bapak Dr. Muh. Saerozi, M.Ag. yang telah membimbing skripsiku mulai dari awal hingga akhir dengan penuh kesabaran

   Keluarga besar SD Negeri Mranggen Kidul yang telah memberi dukungan dan motivasi

   Jajaran pemerintah desa Traji dan masyarakat desa Traji pada umumnya

   Bapak Jupriyono beserta keluarga yang selalu memberi bantuan dalam pelaksanaan penelitian

   Teman-temanku Munir, gus Rifki, Mizin, Cholis, Mat Rokhim,

  Harjo, Reteng, Iqur dan semua yang tidak bisa penulis sebut satu per satu 

  Keluarga besar pondok pesantren Nurul Asna lainnya yang tidak dapat saya sebut satu persatu

KATA PENGANTAR

  

   

  Alhamdulillahi robil‟alamin, segala puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Taufiq serta Hidayah-Nya yang tiada terhin gga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Peringatan Tahun Baru Hijriyah (Studi Perspektif Pada Masyarakat Desa Traji Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung) ”.

  Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad s.a.w, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia yang mana beliaulah sebagai Rosul utusan Allah untuk membimbing umat manusia dari zaman jahiliyah sampai pada zaman yang modern ini.

  Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I) di Institut Agama Islam Negeri (I

  AIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Peringatan Tahun Baru Hijriyah (Studi Perspektif Pada Masyarakat Desa Traji Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung).

  Penulisan skripsi ini pun tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) 3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Kajur Pendidikan Agama Islam

  (PAI) 4. Bapak Dr. Muh. Saerozi, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  6. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.

  7. Ayah dan Ibu tercinta yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral maupun spiritual.

  8. Bapak Tumarno selaku kepala desa Traji Kec. Parakan, Kab.

  Temanggung beserta seluruh jajaran pemerintah desa Traji 9. Mbah Suwari sebagai juru kunci sendang Sidhukun beserta seluruh masyarakat desa Traji pada umumnya

  10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT.

  11.

  

ABSTRAK

  Rudi Triyo Bowo. 2015. Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Peringatan Tahun Baru Hijriyah (Studi Perspektif pada Masyarakat Desa Traji Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung) Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Muh. Saerozi, M.Ag.

  Kata kunci: Nilai, Pendidikan, Tradisi, Tahun Baru Hijriyah

  Penelitian ini membahas tentang Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Peringatan Tahun Baru Hijriyah (Studi Perspektif Pada Masyarakat Desa Traji Kec. Parakan Kab. Temanggung). Fokus yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana sejarah dilaksanakan peringatan tahun baru hijriyah, bagaimana tahapan ritual dan persepsi masyarakat sekitar tentang ritual peringatan tahun baru hijriyah di desa Traji, Kec. Parakan, Kab. Temanggung serta adakah nilai-nilai pendidikan Islam dalam peringatan tahun baru hijriyah di desa Traji, Kec, Parakan, Kab. Temanggung. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah dilaksanakan peringatan tahun baru hijriyah, tahapan ritual dan persepsi masyarakat sekitar tentang ritual peringatan tahun baru hijriyah serta untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam dalam peringatan tahun baru hijriyah di desa Traji, Kec, Parakan, Kab. Temanggung.

  Sesuai dengan pendekatan kualitatif, maka kehadiran peneliti di lapangan sangat penting sekali mengingat peneliti bertindak langsung sebagai instrumen langsung dan sebagai pengumpul data dari hasil observasi yang mendalam serta terlibat aktif dalam penelitian. Data yang berbentuk kata-kata diambil diambil dari para informan/responden pada waktu mereka diwawancarai. Dengan kata lain data-data tersebut merupakan keterangan dari para informan, sedangkan data tambahan berupa dokumen. Keseluruhan data tersebut selain wawancara diperoleh dari observasi dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah data yang ada, lalu mengadakan reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan tahap akhir dari analisa data ini adalah mengadakan keabsahan.

  Dari hasil penelitian yang dilaksanakan diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: pencetus dilaksanakan tradisi peringatan tahun baru hijriyah di desa Traji adalah dalang Garu, tahapan ritual adalah persiapan; dilakukan sebelum acara kirab, pelaksanaan; dimulainya kirab dan ritual upacara yang dilakukan di sendang Sidukun, penutup; seluruh prosesi ritual di ditutup dengan pementasan wayang kulit. Persepsi sebagian besar masyarakat sekitar mempercayai bahwa dengan melaksanakan ritual peringatan tahun baru hijriyah akan mendatangkan keberkahan dan kebaikan dan apabila tidak diadakan tradisi tersebut maka sesuatu yang buruk akan menimpa.

  Nilai pendidikan Islam dalam tradisi peringatan tahun baru hijriyah di desa Traji adalah nilai pendidikan tentang sejarah, nasehat kebaikan, persatuan dan kesatuan serta nilai pendidikan kearifan lokal. Nilai persatuan dan kesatuan sangat penting mengingat masyarakat desa Traji yang terdiri dari berbagai macam agama dan kepercayaan, hal ini dapat menjadi contoh dalam kerukunan antar beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii ABSTRAK ............................................................................................................. x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah ............................................................................. 1 B. Fokus Penelitian ......................................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4 D. Kegunaan Penelitian .................................................................................. 5 E. Penegasan Istilah ....................................................................................... 6 F. Metode Penelitian....................................................................................... 8 G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Nilai Pendidikan Islam............................................................................. 15 1. Pengertian Nilai ................................................................................. 15

  2. Pengertian Pendidikan........................................................................ 17 3.

  Jenis Pendidikan................................................................................. 19 4. Pengertian Pendidikan Islam.............................................................. 20 B. Peringatan Tahun Baru Hijriyah dalam Tradisi Jawa .............................. 22 1.

  Tahun Hijriyah.................................................................................... 22 2. Sejarah dan Hubungan Tahun Hijriyah dan Tahun Jawa................... 23 3. Penyebab Pensakralan Bulan Muharam............................................. 27 4. Peringatan Tahun Baru Hijriyah dalam Budaya Jawa........................ 29

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Monografi..................... 31 1. Luas Wilayah dan Kondisi Geografis ................................................ 31 2. Penduduk ........................................................................................... 32 B. Kondisi Lokasi Penelitian ........................................................................ 35 1. Kondisi Sosial Kemasyarakatan Desa Traji ....................................... 35 2. Kondisi Sosial Pendidikan Masyarakat Traji ..................................... 36 3. Kondisi Sosial Keagamaan Desa Traji ............................................... 37 4. Kondisi Budaya Masyarakat Desa Traji ............................................ 38 C. Temuan Penelitian..................................................................................... 39 1. Latar Belakang Peringatan Tahun Baru Hijriyah di Desa Traji.......... 39 2. Asal Mula Diadakannya Upacara Tradisi Satu Sura .......................... 43 3. Prosesi Pelaksanaan Ritual.................................................................. 45 4. Pertunjukan Wayang Kulit.................................................................. 51 BAB IV PEMBAHASAN

  A.

  Analisis Hasil Temuan ............................................................................. 53 1.

  Persepsi Masyarakat tentang Tradisi PeringatanTahun Baru Hijriyah .............................................................................................. 53 2. Bentuk Pelaksanaan Tradisi Peringatan Tahun Baru Hijriyah .......... 54 B. Nilai-nilai Pendidikan Dalam Tradisi Peringatan Tahun Baru Hijriyah di

  Desa Traji, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung...................... 56 1.

  Nilai Pendidikan tentang Sejarah....................................................... 56 2. Nilai Pendidikan Nasehat .................................................................. 56 3. Nilai Pendidikan Persatuan dan Kesatuan.......................................... 57 4. Nilai Pendidikan Kearifan Lokal........................................................ 57

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................. 61 B. Saran........................................................................................................ 64 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 KALENDER SAKA ....................................................................... 24TABEL 2.2 KALENDER HIJRIYAH ................................................................. 25TABEL 2.3 KALENDER JAWA ATAU KALENDER SULTAN AGUNG ... 26TABEL 2.4 HARI PADA KALENDER SAKA, KALENDER

  HIJRIYAH , KALENDER JAWA, KELENDER MASEHI .............................. 27

TABEL 3.1 JENIS PEKERJAAN ....................................................................... 30TABEL 3.2 SARANA PENDIDIKAN ................................................................ 32TABEL 3.3 SARANA IBADAH ......................................................................... 32TABEL 3.4 JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA .................... 33

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang penduduknya terdiri dari berbagai macam agama, suku, bangsa, adat, keyakinan dan kebudayaan. Mereka tersebar diseluruh wilayah Indonesia mulai dari ujung Sabang sampai Merauke. Salah satu suku yang ada di negara ini adalah suku Jawa. Suku Jawa merupakan salah satu suku yang mempunyai berbagai macam

  kekayaan dan keunikan dalam melaksanakan adat istiadat serta kebudayaan mereka. Salah satu kebudayaan jawa yang dilaksanakan secara teratur adalah peringatan tahun baru hijriyah.

  Dalam kepercayaan orang jawa, tahun baru Hijriyah yang jatuh pada malam 1 Muharram atau sering disebut dengan malam 1 Sura memiliki makna spiritual sebagai perwujudan perubahan waktu yang diyakini akan berdampak pada kehidupan manusia (Sholikhin, 2010: 12).

  Pada tanggal tersebut juga merupakan salah satu hari besar bagi umat Islam dan di tetapkan sebagai hari libur nasional (Partokusumo, 1995: 236). Menurut pandangan hidup orang Jawa saat-saat terjadinya perubahan tahun baru tersebut, diperlukan suatu laku ritual yang berupa introspeksi diri. Secara historis peringatan 1 Muharram merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem nilai mistik dan keyakinan orang Jawa (Sholikhin, 2010: 4).

  Bagi sebagian besar orang, khususnya orang Jawa malam 1

  

Muharam atau 1 Sura mempunyai arti dan nilai yang di anggap penting

  dan sakral. Nilai adalah suatu konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting dan bernilai dikehidupan manusia atau sebuah konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat kepada beberapa masalah pokok dikehidupan keagamaan yang bersifat suci sehingga menjadi pedoman bagi tingkah laku keagamaan warga masyarakat bersangkutan (TPKBBI, 2008: 615).

  Tahun baru Hijriyah dirayakan oleh sebagian umat Islam dengan berbagai acara yang berbeda dari tempat satu dengan tempat yang lain.

  Salah satu daerah yang mempunyai tradisi perayaan yang unik adalah Desa Traji, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. Satu sura dilaksanakan dengan tradisi ritual upacara adat Kirab Pengantin dan pagelaran wayang kulit. Pelaksanaan upacara adat Kirab Pengantin dilakukan setiap tanggal 1 Muharram/Sura pukul 18.00 WIB. Pada saat itulah Kepala Desa layaknya sepasang pengantin dikirab menuju Sendhang Sidhukun. Selanjutnya pada malam tanggal 2 Sura dilaksanakan ritual pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Pagelaran wayang kulit merupakan puncak dalam tradisi ritual upacara adat Kirab Pengantin 1 Sura di Desa Traji.

  Menurut Masyarakat setempat tradisi ini bermula dari kisah legenda dalang wayang kulit yang bernama Ki Dalang Garu dari Desa Beringin yang didatangi orang berpakaian bangsawan yang memintanya mementaskan wayang kulit pada malam 1 Sura. Konon orang yang berpakaian bangsawan kerajaan tersebut adalah penunggu dari sendang Sidukun (Prasurvei, 22 Oktober 2014)

  Walaupun tidak mengetahui asal mula dan kapan di mulainya tradisi tersebut masyarakat desa Traji, mereka rutin memperingat malam 1

  

Muharram dengan hikmat dan penuh kepercayaan. Menurut Pak Suwari

  selaku juru kunci Sendang Sidukun tradisi upacara adat Kirab Pengantin 1

  

Muharram di Desa Traji ini bersifat turun temurun dan ini merupakan

  perwujudan interaksi antara budaya Islam dan budaya Jawa. Tradisi upacara adat Kirab Pengantin 1 Muharram Desa Traji memiliki akar sejarah yang panjang, tetapi untuk sementara ini belum ada sumber baik lisan ataupun tertulis yang mampu memberikan keterangan kapan tradisi upacara adat 1 Sura di Desa Traji itu mulai berlangsung (Prasurvai, 22 Oktober 2014).

  Dari berbagai macam alasan dan uraian di atas penulis tertarik dan ingin mengangkatnya dalam bentuk skripsi dengan judul “nilai-nilai

  

pendidikan Islam dalam tradisi peringatan tahun baru hijriyah

(studi perspektif pada masyarakat desa Traji kecamatan Parakan

kabupaten Temanggung).

B. Fokus Penelitian

  Di dalam merumuskan fokus penelitian, perlu adanya sistematika analitik untuk mencapai sasaran yang menjadi objek kajian, sehingga pembahasan akan lebih terarah pada pokok masalah. Hal ini dimaksudkan agar terhindar dari pokok masalah yang tidak ada kaitannya. Adapun fokus penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  Bagaimanakah sejarah peringatan tahun baru hijriyah di Desa Traji, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung? 2. Bagaimanakah tahapan ritual peringatan tahun baru hijriyah di Desa

  Traji, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung? 3. Bagaimana persepsi masyarakat sekitar tentang ritual peringatan tahun baru hijriyah di Desa Traji, Kecamatan Parakan, Kabupaten

  Temanggung? 4. Adakah nilai-nilai pendidikan Islam dalam peringatan tahun baru

  hijriyah di Desa Traji, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung? C.

   Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan fokus penelitian yang telah diuraikan di atas, peneliti bertujuan:

  1. Untuk mengetahui sejarah peringatan tahun baru hijriyah di Desa Traji, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.

  2. Untuk mengetahui tahapan ritual peringatan tahun baru hijriyah di Desa Traji, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.

  3. Untuk mengetahui persepsi masyarakat sekitar tentang ritual peringatan tahun baru hijriyah di Desa Traji, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.

  4. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam dalam peringatan tahun baru hijriyah di Desa Traji, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.

D. Kegunaan Penelitian

  Berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut:

  1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan memberikan kegunaan untuk mengetahui pelaksanaan berbagai ritual peringatan tahun baru hijriyah di Desa Traji Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.

  2. Kegunaan Praktis a.

  Bagi Akademik Hasil penelitian dapat berguna untuk melestarikan nilai- nilai tradisi dan budaya yang terdapat di Indonesia secara kritis.

  b.

  Manfaat bagi lembaga

1) Menambah perbendaharaan refrensi dalam perpustakaan IAIN Salatiga.

2) Merupakan sumber informasi bagi mahasiswa yang ingin

  meneliti lebih lanjut tentang nilai-nilai pendidikan Islam c.

  Bagi Masyarakat Desa Traji 1)

  Penelitian ini diharapkan dapat memberi bahan pertimbangan atau masukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah Desa Traji dalam rangka melestarikan kebudayaan daerah.

  2) Untuk menjaga dan membentengi kemurnian keimanan umat

  Islam yang masih belum bisa meninggalkan budaya ritual adat perayaan tahun baru hijriyah agar tidak terjerumus kedalam pengartian secara musyrik.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menhindari kekaburan dan salah dalam penafsiran serta memahami makna dari istilah yang digunakan penulis maka penulis memberikan beberapa pengertian yang terkandung, yaitu: 1.

   Nilai Pendidikan Islam

  Nilai adalah suatu konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting dan bernilai dikehidupan manusia atau sebuah konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat kepada beberapa masalah pokok dikehidupan keagamaan yang bersifat suci sehingga menjadi pedoman bagi tingkah laku keagamaan warga masyarakat bersangkutan (TPKBBI, 2008: 615).

  Menurut Surayin (2007: 374) nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda atau hal untuk memuaskan manusia. Nilai juga diartikan kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, dihargai, dan dapat menjadi objek kepentingan (Sjarkawi, 2009: 29).

  Menurut Sudirman Dkk (1991: 04), “Pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental”.

  Sedangkan menurut Roqib (2009: 21), pendidikan Islam adalah proses perubahan menuju arah yang lebih positif dalam pengembangan jasmaniah dan rohaniah berdasarkan atas ajaran Islam untuk mencapai kepribadian muslim yaitu kepribadian yang di dalamnya tertanam nilai-nilai Islami sehingga perilakunya sesuai dengan ajaran Islam.

  Dari berbagai pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa nilai pendidikan islam adalah suatu konsep mengenai masalah dasar yang sangat penting dan bernilai yang melekat dan sejalan dengan pendidikan sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam ajaran islam.

2. Tradisi Peringatan Tahun Baru Hijriyah

  Tradisi adalah adat kebiasaan turun temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan dalam masyarakat (TPKBBI, 2008: 959). Tradisi juga dapat di artikan sebagai wujud gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai budaya, norma-norma, hukum serta aturan yang satu dengan yang lain berkaitan menjadi suatu sistem yaitu simtem budaya (Koentjaraningrat, 2003: 239). Dalam hal ini tradisi tidak dapat di pisahkan dari budaya yang di laksanakan suatu sistem tersebut.

  Peringatan tahun baru hijriyah adalah memperingati pergantian tahun hijriyah yang dilakukan setiap awal tahun. Sedangkan kalender tahun hijriyah adalah tahun yang berdasarkan penanggalan perputaran rotasi bulan terhadap bumi sering di sebut juga dengan tahun

  Qamariyah. Tahun hijriyah diawali dengan bulan Muharam, yang oleh

  Sultan Agung dinamakan sebagai bulan Sura. Dalam sistem Islam sendiri, bulan ini di pandang sebagai bulan haram atau bulan suci.

  Pada bulan ini larangan perang terhadap kaum kafir Quraisy di cabut. Bagi kaum Syiah, muharam merupakan bulan ratapan atas kematian Husein bin Ali bin Abi Tholib (Sholikhin, 2010: 23).

F. Metode Penelitian

  Metode adalah cara kerja untuk dapat memahami obyek penelitian. Metode sebagai contoh dinyatakan dalam bentuk-bentuk penelitian, antara lain metode survei, metode kasus (sering disebut studi kasus), metode sejarah dan metode eksperimen, dan sebagainya (Subyantoro, 2006: 65). Untuk mempermudah penelitian dalam pengumpulan data dan menganalisis data, maka penulis menggunakan metode dan pendekatan sebagai berikut: 1.

   Jenis Penelitian dan Pendekatan

  Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang berbentuk kualitatif yaitu penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik, bahwa datanya ditanyakan dalam keadaan sewajarnya atau sebagaimana adanya (natural setting) dengan tidak merubah dalam bentuk simbol-simbol atau bilangan sehingga dalam penelitian ini peneliti menggambarkan peristiwa maupun kejadian yang ada dilapangan tanpa mengubahnya menjadi angka maupun simbol (Nawawi, dan Martini, 1996: 174)

  Sedangkan pendekatan penelitian yang dipakai adalah pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan orang-orang dan perilaku yang dapt diamati dan diarahkan pada latar alamiah dan individu tersebut secara holistik (menyeluruh) (Moleong, 2002 :3).

  Dengan pendekatan kualitatif ini mencoba peneliti menggambarkan proses tradisi dan ritual peringatan tahun baru hijriyah yang dilaksanakan masyarakat desa Traji serta nilai-nilai pendidikan islam yang terdapat disalamnya.

2. Kehadiran Peneliti

  Penelitian kualitatif perhatiannya lebih banyak ditujukan pada pembentukan teori substantif berdasarkan konsep-konsep yang timbul dari data empiris. Dalam penelitian kualitatif peneliti merasa “tidak tahu apa yang tidak diketahui”, sehingga desain penelitian yang dikembangkan selalu merupakan kemungkinan yang terbuka akan berbagai perubahan yang diperlukan dan lentur terhadap kondisi yang ada di lapangan pengamatannya (Zuriah, 2007: 91).

  Kehadiran peneliti dalam penelitian ini bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Hal ini dimaksudkan untuk mempertegas peran peneliti sebagai pengamat penuh. Kehadiran peneliti di perayaan tahun baru hijriyah berperan sebagai subjek atau informan. Dimaksudkan untuk mempermudah dan mengawal jalannya proses penelitian lapangan.

3. Lokasi Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di Desa Traji Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian diantaranya:

a) Daerah dengan kondisi sosial yang baik dan mudah dijangkau.

  b) Salah satu kawasan Jawa Tengah yang masih kental terhadap budaya Jawa.

4. Jenis dan Sumber Data a.

  Jenis Data

  Dari sumber data yang telah dihimpun di lapangan, maka jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang merupakan bentuk luar dari ciri-ciri yang teramati yang membantu dalam memahami interpretasi yang diberikan informan. Data yang merupakan interpretasi yang dikemukakan oleh informan, yaitu data yang dihimpun, yang berhubungan dengan ritual tradisi peringatan tahun baru hijriyah, kehidupan beragama, nilai-nilai kebudayaan Islam dan aktifitas kegiatan masyarakat pada desa Traji dalam tradisi peringatan tahun baru hijriyah.

  b.

  Sumber Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini diambil dari:

  1) Data primer adalah data yang didapatkan melalui narasumber, yaitu kepala desa, tokoh agama, serta melalui informan (tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat). Selain itu, data tersebut diperoleh melalui pengamatan lapangan (pada waktu pelaksanaan tradisi peringatan tahun baru hijriyah).

  2) Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber- sumber yang mendukung seperti dokumentasi, arsip desa dan referensi yang berkaitan dengan penelitian.

5. Prosedur Pengumpulan Data a.

  Wawancara mendalam dan langsung kepada narasumber dan informan.

  Metode ini digunakan untuk mendapatkan data berupa sejarah dilaksanakannya peringatan tahun baru hijriyah di desa Traji, upaya masyarakat mempertahankan tradisi, unsur-unsur ritual yang terkandung dalam nilai-nilai pendidikan Islam dan tujuan dilaksanakannya.

  b.

  Observasi langsung terlibat (participant observation).

  Metode ini digunakan untuk mendapatkan fakta-fakta empirik yang tampak (kasat mata) dan guna memperoleh dimensi- dimensi baru untuk pemahaman konteks maupun fenomena yang diteliti yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai kehidupan beragama dan kegiatan aktivitas-aktifitas kebiasaan pada masyarakat di Desa Traji c.

  Dokumentasi.

  Metode ini merupakan pengumpulan data yang mendukung kegiatan penelitian, seperti data asal usul Desa Traji, letak wilayah, kondisi geografis, kependudukan, sosial budaya, fasilitas sosial, struktur pemerintahan desa, dan kehidupan beragama, lebih singkatnya potret masyarakat desa Traji.

6. Analisis Data

  Setelah semua data terkumpul dan dihimpun, selanjutnya di lakukan analisis data. Dalam penelitian kualitatif, data yang terkumpul di analisis setiap waktu secara induktif, selama penelitian berlangsung dengan mengolah bahan empirik (synthesizing), supaya dapat disederhanakan ke dalam bentuk yang lebih mudah. Analisis data dalain penelitian ini, menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan menghubungkan dan menafsirkan hasil data kemudian memberi kesimpulan induktif berdasarkan dengan kualitas atau mutu.

  Analisis ini juga disebut dengan analisis data kualitatif, yaitu data yang berhubungan dengan katagorisasi, karakteristik.

  7. Pengecekan Keabsahan Data

  Agar data mempunyai validitas, rehabilitas dan objektivitas yang tinggi, perlu dilakukan triangulasi data. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu yaitu triangulasi sumber, metode dan teori (Moleong 2011: 178).

  Dalam penelitian ini hanya dilakukan triangulasi sumber yaitu membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

  8. Tahap-tahap Penelitian

  Beberapa urutan bagian yang dijadikan pedomen dalam pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut: a.

  Persiapan meliputi penyusunan proposal, pengurusan penelitinan, dan penyusunan jadwal kegiatan. b.

  Pengumpulan data meliputi wawancara, pengumpulan dokumen dan penelaahan dokumen yang terkumpul.

  c.

  Analisi data meliputi : analisis awal, reduksi data, analisi data temuan, pengayaan dan pendalaman dan merumuskan kesimpulan.

  d.

  Penyusunan laporan meliputi penyusunan laporan sementara (draf) penilaian laporan penelitian sementara, perbaikan laporan dan penyusunan laporan akhir.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika dalam penulisan skripsi ini dipakai sebagai aturan yang saling terkait dan saling melengkapi, adapun sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional Metode Penelitian meliputi Metode Pemilihan Subyek, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisa Data serta Sistematika Penulisan BAB II Kajian Pustaka A. Tinjauan tentang Peringatan Tahun Baru Hijriyah B. Tinjauan tentang Nilai Pendidikan Islam BAB III Hasil Penelitian, berisi gambaran umum Desa Traji, Keadaan Sosial Masyarakat, serta Tradisi Peringatan Tahun Baru Hijriyah di Desa Traji

  BAB IV Analisis Data, meliputi analisis tentang Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Peringatan tahun Baru Hijriyah serta Pembahasan

  BAB V Penutup Dalam bab ini akan disampaikan tentang kesimpulan dan saran. Diakhiri dengan daftar pustaka, serta lampiran-lampiran yang dapat mendukung laporan penelitian ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Nilai Pendidikan Islam 1. Pengertian Nilai Menurut Darmadi (2009: 27) nilai diartikan sebagai sesuatu

  yang berharga, yang dianggap bernilai, adil, baik dan indah serta menjadi pedoman atau pegangan diri. Nilai juga diartikan sebagai suatu sasaran sosial atau tujuan sosial yang dianggap pantas dan berharga untuk dicapai (Sagala, 2006: 237). Adapun nilai yang dimaksud disini adalah norma yang berlaku dalam masyarakat. Nilai juga dapat menjadi suatu ukuran baik atau buruk suatu hal yang dilakukan seseorang.

  Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial, artinya di dunia ini dalam melakukan sesuatu manusia pasti membutuhkan orang lain. Dalam hal ini setiap manusia bukan hanya sekedar membantu manusia lain tetapi juga saling menilai antara satu dengan yang lainnya. Proses penilaian tersebut berlanjut dari generasi satu ke generasi berikutnya maka selanjutnya terbentuk norma dan nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat.

  Sifat-sifat nilai menurut Sjarkawi (2009: 31) adalah sebagai berikut: a.

  Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai yang bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek yang bernilai itu. Misalnya, orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai, tetapi kita tidak bisa mengindrakejujuran itu. Yang dapat kita indra adalah kejujuran itu.

  b.

  Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita dan suatu keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal. Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam bertindak. Misalnya, nilai keadilan.

  Semua orang berharap mendapatkan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan.

  c.

  Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah pendukung nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya. Misalnya, nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.

  Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandangan, yang menyebabkan terdapat bermacam-macam nilai, antara lain: a.

  Dilihat dari segi kebutuhan hidup manusia, nilai menurut Sjarkawi (2009: 29) adalah:

  1) Nilai moral

  2) Nilai sosial

  3) Nilai undang-undang

  4) Nilai agama b.

  Dilihat dari kemampuan jiwa manusia untuk menangkap dan mengembangkan, nilai dapat dibedakan menjadi dua yakni:

1) Nilai yang statis, seperti kognisi, emosi, dan psikomotor.

  2) Nilai yang bersifat dinamis, seperti motivasi berprestasi, motivasi berafiliasi, motivasi berkuasa.

  Pembagian nilai-nilai dari segi ruang lingkup hidup manusia sudah memadai sebab mencakup hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri, karena itu nilai ini juga mencakup nilai-nilai ke- Tuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan.

2. Pengertian Pendidikan

  Dalam kehidupan pendidikan merupakan salah satu hal paling pokok yang harus dilakukan oleh manusia agar manusia bisa selamat dunia dan akhirat. Istilah pendidikan sering disama artikan dengan pengajaran. Dalam bahasa Arab pendidikan disebut dengan istilah

  tarbiyah yang berasal dari kata kerja rabba, sedang pengajaran dalam

  bahasa Arab disebut dengan islilah ta`lim yang berasal dari kata kerja `allama (Roqib, 2009: 14). Makna pengajaran sendiri adalah proses transfer ilmu dari pengajar kepada siswa yang diajar.

  Dalam agama Islam, pendidikan sangat penting dan ditekankan kepada umatnya. Sebab pendidikan akan mengangkat derajat bagi orang-orang yang berilmu, diterangkan dalam Al- Qur‟an surat Al-

  Mujadalah ayat 11 menyebutkan:

  

         

            

         

  Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya

Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:

"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan

orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi

ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa

yang kamu kerjakan. (Kementrian Agama RI, 2013: 543)

  Pendidikan sendiri memiliki makna lebih luas dibandingkan dengan pengajaran. Menurut Achmadi (1987: 5) Pendidikan adalah tindakan sadar yang bertujuan untuk memelihara dan membangun fitrah serta potensi manusia menuju kesempurnaan insani (insan kamil). Pendidikan juga merupakan proses kegiatan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan seirama dengan perkembangan anak.

  Sedangkan Hasan Langgulung (1992: 17) berpendapat pendidikan adalah salah satu bentuk interaksi manusia. Pendidikan adalah suatu tindakan sosial yang dimungkinkan berlakunya melalui suatu jaringan hubungan-hibungan kemanusiaan. Jaringan-jaringan inilah bersama dengan hubungan-hubungan dan peranan-peranan individu di dalamnyalah yang meentukanwatak pendidikan disuatu masyarakat.

3. Jenis Pendidikan

  Menurut Haidar Nawawi (1993: 185-204) jenis pendidikan dibagi menjadi tiga, yaitu: a.

  Pendidikan Nonformal Pada umumnya pendidikan nonformal tidak dibagi atas jenjang, waktu penyampaian diprogram lebih pendek, usia siswa di sesuatu kursus tidak perlu sama, berorientasi studi jangka pendek agar segera mendapatkan hasil pendidikannya dalam praktek kerja, materi pelajaran lebih banyak yang bersifat praktis dan khusus, merupakan respon daripada kebutuhan khusus yang mendesak, credentials (ijazah dan sebagainya) umumnya kurang berperan.

  b.

  Pendidikan Formal Selalu dibagi atas jenjang yang memiliki hierarkis, waktu penyampaian diprogram lebih panjang atau lebih lama,usia siswa di satu jenjang relatif lebih homogen khususnya pada jenjang- jenjang permulaan, para siswa umumnya berorientasi studi untuk jangka waktu yang relatif lama, materi pelajaran pada umumnya bersifat akademis dan umum, merupakan respon dari kebutuhan umum dan relatif jangka panjang, credentials berperan penting pada penerimaan siswa.

  c.

  Pendidikan Informal

  Pendidikan ini biasanya dilaksanakan melalui pendidikan keluarga, dengan menempatka ayah dan ibu sebagai pendidik kodrati dengan dibantu oleh anggota keluarga lainnya. pendidikan informal juga menjadi pendidikan awal dan dasar bagi seorang anak dalam perjalanan hidupnya.

4. Pengertian Pendidikan Islam

  Pendidikan Islam adalah proses perubahan menuju arah yang lebih positif dalam pengembangan jasmaniah dan rohaniah berdasarkan atas ajaran Islam untuk mencapai kepribadian muslim yaitu kepribadian yang di dalamnya tertanam nilai-nilai Islami sehingga perilakunya sesuai dengan ajaran Islam (Roqib, 2009: 21).

  Pendidikan Islam pada pelaksanaannya dilakukan berdasarkan ajaran dan tuntunan Islam. Penekanan pendidikan Islam bukan hanya sekedar ilmu saja, akan tetapi juga pendidikan moral dan tingkah laku agar subjek didik tersebut bisa menjadi insan kamil serta selamat di dunia dan akhirat

  Menurut Achmadi (1992: 25) fungsi Pendidikan Islam ada tiga: a.

  Mengembangkan wawasan yang tepat dan benar mengenai jati diri manusia, alam sekitarnya dan mengenai kebesaran Ilahi, sehingga tumbuh kreatifitas yang benar.

  b.

  Menyucikan diri manusia dari syirik dan berbagai sikap hidup dan perilaku yang dapat mencemari fitrah kemanusiaannya dengan menginterlasikan nilai-nilai insani dan illahi pada subjek didik c.

  Mengembangkan ilmu untuk menopang dan memajukan kehidupan baik individu maupun sosial Menurut Roqib (2009: 21) penekanan pendidikan Islam ada tiga hal yaitu : a.

  Suatu upaya pendidikan dengan menggunakan metode-metode tertentu, khususnya metode pelatihan untuk mencapai kedisiplinan mental peserta didik b. Bahan pendidikan yang diberikan kepada anak didik berupa bahan materiil, yakni berbagai ilmu pengetahuan dan spiritual, yakni sikap hidup dan pandangan hidup yang dilandasi niali etis Islam c.

  Tujuan pendidikanyang ingin dicapai adalah mengembangkan manusia yang rasional dan berbudi luhur, serta mencapai kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur dalam rengkuhan ridha Allah swt.

  Hal senada juga diutarakan oleh Azumardi Azra (1999: 5). Pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya; akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya; akhak dan keterampilannya. Karena pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup, baik dan perang, dan menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya.

  Pendapat lain mengenai Pendidikan Islam diutarakan oleh Nur Ahid (2010: 11). Pendidikan Islam adalah pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang secara berangsu-angsur ditanamkan kedalam manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga hal ini membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tempat-tempat tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian.

  Dari beberapa pendapat mengenai Pendidikan Islam diatas dapat kita simpulkan bahwa Pendidikan Islam itu adalah pembentukan kepribadian muslim. Dari satu segi, pendidikan Islam itu lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Di segi lainnya, pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Oleh karena itu pendidikan Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal.

B. Peringatan Tahun Baru Hijriyah dalam Tradisi Jawa 1. Tahun Hijriyah

  Salah satu kemajuan yang berhasil dicapai pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khatab adalah pembuatan kalender atau penanggalan Hijriyah. Penanggalan Hijriyah dimulai pada tahun yang didalamnya terjadi hijrah nabi Muhamad saw dari Makah menuju Madinah, dengan demikian penanggalan hijriyah diberlakukan mundur 17 tahun. Tanggal 1 Muharam tahun 1 Hijriyah jatuh pada hari Kamis tanggal 15 Juli 622 Masehi (Khazin, 2004: 112).

  Berbeda dengan penanggalan Masehi yang perhitungannya melalui lama revolusi Bumi terhadap matahari, penanggalan tahun

  Hijriyah berdasarkan lama revolusi bulan terhadap bumi. Menurut

  Muhyiddin Khazin (2004: 112) satu kali edar bulan terhadap bumi lamanya 29 hari 12 jam 44 menit 2,5 detik. Untuk menghindari pecahan maka ditentukan bahwa umur bulan ada yang 30 hari dan ada pula yang 29 hari, yaitu bulan ganjil berumur 30 hari dan bulan genap berumur 29 hari kecuali pada bulan 12 (Dzulhijjah) pada tahun kabisah berumur 30 hari.

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM AL QUR’AN

0 1 8

TRADISI BERSIH DESA DUKUTAN (Studi Kebudayaan Masyarakat Desa Nglurah Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar)

2 9 120

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI PUNGGAHAN DAN KUPATAN PADA MASYARAKAT DUKUH KRANGKENG SARI DESA GROGOLAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 132

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM TRADISI GUGUR GUNUNG Studi Kasus di Dusun Kalisari Desa Ngadirejo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

0 0 127

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI MEMBANGUN KIJINGNGIJING (Studi Deskriptif Di Dusun Siwal Desa Siwal Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang) SKRIPSI

0 0 144

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI WIWIT DAN TINGKEBAN PERTANIAN DI DESA WONOKERTO KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014

0 0 83

NILAI-NILAI INTRINSIK PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI MALAM JUM’AT PAHING DI DESA MENGGORO KECAMATAN TEMBARAK KABUPATEN TEMANGGUNG

0 0 86

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BOYONGAN RUMAH DI DESA NGENDEN KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 4 119

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI KEDUNGRINGIN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 99

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BARATAN DI DESA KRIYAN KECAMATAN KALINYAMAT KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014 SKRIPSI

0 2 107