Pemanfaatan Media Komunikasi Melalui Jejaring Sosial di Masyarakat (Survey di Kelurahan Telanai Pura dan Solok Sipin, Kota Jambi)

VOL 2 Edisi Desember Tahun 2012

J URNAL PENELITIAN POS DAN INFORMATIKA

ISSN. 2088-9402 VOL 2 No.2 Desember Tahun 2012

SUSUNAN REDAKSI

SK Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi Dan Informatika

Nomor : 72/KEP/KOMINFO/BLSDM-1/5/2012 PENGARAH

Aizirman Djusan, M.Sc. Econ. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM

PENANGGUNG JAWAB

Dra. Siti Meiningsih, M.Sc.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyelenggaraan Pos dan Informatika

KETUA DEWAN REDAKSI

Dr. Ramon Kaban, M.Si.

PEER REVIEWER/MITRA BESTARI :

Prof. Kalamullah Ramli Prof. Erman Aminullah

Dr. Henri Subiakto Dr. Rudi Lumanto

Dr. L. T. Handoko Dra. Wati Hermawati, MBA

ANGGOTA DEWAN REDAKSI :

Prof. Rusdi Muchtar Dr. Yan Rianto Dr. I Nyoman Adhiarna

SEKRETARIAT :

Tiari Pratiwi Hutami, S.Si. Diana Sari, MT Vidyantina Heppy Anandhita, ST

SEKRETARIAT REDAKSI

Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyelenggaraan Pos dan Informatika

Badan Litbang SDM Kemkominfo Kementerian Komunikasi dan informatika Jl. Medan Merdeka Barat no. 9 Gedung B Lt. 4 Jakarta 10110 Telp/Fax : 021- 3846189

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika (JPPI) adalah jurnal ilmiah yang menjadi media publikasi karya tulis ilmiah mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi bidang manajemen logistik (pos), komunikasi dan informatika. Jurnal ini bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan serta menjadi wadah tukar pikiran bagi peneliti, akademisi dan praktisi khususnya dalam bidang manajemen logistik (pos) dan informatika. Redaksi

os dan Informatika Jurnal Penelitian Pos dan Informatika menerima sumbangan tulisan ilmiah dalam bidang manajemen logistik (pos), komunikasi dan informatika berupa hasil penelitian maupun tinjauan teori atau karya ilmiah lain (analisis empirik dan studi kasus) yang bersifat asli dan belum pernah dipublikasikan di media lain.

enelitian P

Jurnal P

J URNAL PENELITIAN POS DAN INFORMATIKA

ISSN. 2088-9402 VOL 2, No. 2 Desember 2012

DAFTAR ISI iii

PENGANTAR REDAKSI iv

Evaluasi Strategi Turnaround pada SBU Pos Admail PT Pos Indonesia (Persero) Nurlia Hikmah 89 - 102

Pemanfaatan TIK dalam Pengembangan Layanan PT Pos : Studi tentang Peningkatan Kualitas Layanan Konsumen pada PT Pos di Tanjung Pinang, Kepulauan Bangka Belitung

Heru Pudjo Buntoro & Sujarwo 103 - 117

Pemanfaatan Televisi Internet untuk Membantu Memperluas Jangkauan Siar Televisi Lokal dan Meningkatkan Pasar

Aji Widodo & Umi Kaltum 119 - 130 Pemanfaatan Media Komunikasi Melalui Jejaring Sosial di Masyarakat

(Survey di Kelurahan Telanai Pura dan Solok Sipin, Kota Jambi) Ari Cahyo Nugroho 131 - 141

Analisis Perbandingan Model VoIP Security Berbasis SIP (Session Initiation Protocol )

Wahyu Novian C.M. 143 - 156 Pemanfaatan TIK dan Pendapat Pelanggan : Studi tentang Layanan TIK

(Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam Pengelolaan Asuransi Kesehatan di Surabaya, Jawa Timur

Heru Pudjo Buntoro 157 - 169

KETENTUAN PENULISAN NASKAH 170

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika iv

PENGANTAR REDAKSI

Atas berkat dan rakhmat Allah SWT, Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika dapat menerbitkan Jurnal Penelitian Pos dan Informatika (JPPI) Volume 2 No. 2 tahun 2012.

Edisi kali ini memuat 6 karya tulis ilmiah mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi bidang manajemen logistik (pos) dan informatika. Karya tulis pertama merupakan hasil penelitian dalam bidang manajemen pos dengan judul : “Evaluasi Strategi Turnaround pada SBU Pos Admail PT Pos Indonesia (Persero)” oleh Nurlia Hikmah . Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman mengenai kondisi kinerja SBU Pos Admail dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan dan menganalisis baik data primer maupun sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa unit bisnis Pos Admail memiliki efektivitas cukup tinggi dalam mendayagunakan aktiva yang dimiliki. Dengan alokasi investasi terbatas Pos Admail mampu menghasilkan laba dengan jumlah yang cukup tinggi, sehingga investasi Pos Indonesia dengan membentuk unit bisnis Pos Admail ini merupakan sesuatu yang dianggap cukup menguntungkan.

Karya tulis kedua berjudul “Pemanfaatan TIK dalam Pengembangan Layanan PT Pos : Studi tentang Peningkatan Kualitas Layanan Konsumen pada PT Pos di Tanjung Pinang, Kepulauan Bangka Belitung” oleh Heru Pudjo Buntoro dan Sujarwo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 orang pelanggan dan wawancara mendalam pada pejabat perusahaan dan intelektual terkait. Hasil penelitian antara lain menemukan bahwa penerapan TIK ternyata sangat menguntungkan pelanggan. Namun mereka berpendapat bahwa perlu diadakan pelatihan bagi para pegawai perusahaan untuk mendukung pelayanannya pada masyarakat. Oleh sebab itu mereka berpendapat bahwa pemanfaatan TIK di perusahaan ini sangat bermanfaat bagi pelanggan.

Tulisan ketiga oleh Aji Widodo dan Umi Kaltum yang berjudul “Pemanfaatan Televisi Internet untuk Membantu Memperluas Jangkauan Siar Televisi Lokal dan Meningkatkan Pasar”. Penelitian dilakukan melalui dua kegiatan utama yaitu pembuatan prototipe untuk uji coba penyambungan televisi lokal dan pengukuran tingkat penerimaan pengguna terhadap layanan televisi internet di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 100 responden dari pengguna SpeedyTV dengan distribusi secara acak dari pengguna yang berada di Indonesia tanpa ditentukan posisi kotanya. Data penelitian diolah dengan menggunakan metode analisis Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi penerimaan pengguna yang tinggi menunjukkan bahwa televisi internet sudah menjadi layanan yang dapat diterima bagi pengguna di Indonesia dan dapat diimplementasikan sebagai layanan publik.

Ari Cahyo Nugroho pada tulisan keempat melakukan studi “Pemanfaatan Media Komunikasi Melalui Jejaring Sosial di Masyarakat (Survey di Kelurahan Telanai Pura dan Solok Sipin, Kota Jambi)”. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi bagaimana pemanfaatan media komunikasi melalui jejaring sosial di masyarakat. Hasil penelitian memperlihatkan bawa mayoritas responden menggunakan Facebook dibanding sarana lainnya, dengan fokus pembicaraan yang sangat bervariasi; namun isu sosial memiliki proporsi paling sering diperbincangkan. Mayoritas responden juga tampak sering menggunakan ruang status untuk membagikan hal-hal yang berhubungan dengan masalah kehidupan pribadi (keluhan, kesuksesan, harapan), dan juga terbiasa meng-upload foto pribadi dan foto keluarga ke dalam situs jejaring sosial.

Tulisan berikutnya berjudul “Analisis Perbandingan Model VoIP Security Berbasis SIP (Session Initiation Protocol)” oleh Wahyu Novian C.M. Pada penelitian ini dikembangkan dan dianalisis 4 model security VoIP berbasis SIP melalui setup dan konfi gurasi sebuah environment dalam skala laboratorium dan pungujian simulasi berbagai metode penyerangan. Keempat model security VoIP tersebut yaitu: model dengan security SRTP, TLS, IPsec dan SSL. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa model security VoIP terbaik adalah dengan penggabungan security aspek signalling dan security aspek media yaitu model VoIP SIP over IPsec dan VoIP SIP over SSL.

Tulisan terakhir berjudul “Pemanfaatan TIK dan Pendapat Pelanggan : Studi tentang Layanan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam Pengelolaan Asuransi Kesehatan di Surabaya, Jawa Timur” oleh Heru Pudjo Buntoro. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendapat pelanggan terhadap kualitas layanan TIK oleh PT. Askes (Persero) wilayah regional VII Surabaya di bidang Kepesertaan dan layanan (keuangan, rumah sakit, dan apotik). Penelitian ini menemukan bahwa mayoritas pelanggan sebenarnya tidak mengetahui bahwa PT. Askes telah menggunakan peralatan TIK untuk mendukung pelayanannya pada masyarakat, tetapi mereka berpendapat bahwa perusahaan ini telah memberikan pelayanan yang lebih cepat dan lebih baik dari pada masa lalu. Sedangkan untuk urusan keuangan, perawatan medis, dan obat-obatan ternyata lebih simpel dan mudah dari pada sebelumnya. Oleh sebab itu mereka berpendapat bahwa pemanfaatan TIK di perusahaan ini sangat bermanfaat bagi pelanggan.

Demikian pengantar Redaksi Jurnal Penelitian Pos dan Informatika ini. Semoga jurnal ini dapat bermanfaat menambah wawasan dan informasi dalam bidang manajemen logistik (pos), komunikasi dan informatika. Kami berharap saran dan kritik yang membangun demi kemajuan JPPI ke depannya. Terima kasih.

Jakarta, Desember 2012

Redaksi

os dan Informatika

enelitian P

Jurnal P

EVALUASI STRATEGI TURNAROUND PADA SBU POS ADMAIL PT POS INDONESIA (PERSERO)

Nurlia Hikmah

Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika

Abstrak

Proses turnaround atau reorganisasi PT Pos Indonesia (Persero) yang berlangsung sejak tahun 2007 hingga saat ini memberikan implikasi bagi kelangsungan salah satu unit binisnya yaitu SBU Pos Admail. Faktor-faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi bisnis perusahaan menyebabkan rencana pembentukan anak perusahaan PT Admailpos dari SBU Pos Admail tidak dapat terealisasi. Pada tahapan reorganisasi korporat tahun 2012 ini, SBU Pos Admail tidak lagi sebagai unit bisnis perusahaan yang berkembang menjadi anak perusahaan, namun justru menjadi organisasi area yang memiliki keterbatasan dalam wewenang serta pengelolaan operasional hariannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman mengenai kondisi kinerja SBU Pos Admail dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir. Evaluasi kinerja dilihat pada perspektif fi nansial dengan membandingkan target unit bisnis pada RKAP dengan laporan realisasi unit bisnis, yang didukung dengan penghitungan return on investment (ROI) unit bisnis sebagai sebuah profi t center. Tahapan analisis selanjutnya adalah mengidentifi kasi tingkat kesesuaian antara unit bisnis dengan korporat melalui suatu metode yang menggunakan konsep Corporate Parenting Framework. Penilaian (assessing) yang dilakukan dalam kerangka kerja parenting ini adalah pada tingkat kesesuaian (fi t) antara parent’s company skill dan business’s need. Jika kedua elemen tersebut menunjukkan tingkat kesesuaian yang tinggi, maka akan menciptakan keuntungan yang merata, namun jika tingkat kesesuaiannya rendah tentu akan merusak nilai bisnis tersebut. Dalam penelitian ini, kerangka kerja tersebut digunakan sebagai landasan dalam menjawab permasalahan penutupan unit bisnis Pos Admail.

Kata Kunci : Turnaround, Unit Bisnis, Evaluasi Kinerja, ROI, Corporate Parenting Framework

Abstract

The process of turnaround or reorganization of PT Pos Indonesia (Persero) which lasted from 2007 until today have implications for the survival of one of its business unit, SBU Pos Admail. Internal and external factors that affect the corporate business plan led to the formation plan of PT Admailpos, a subsidiary of Pos Indonesia came from SBU Pos Admail cannot be realized. At the stage of corporate reorganization in 2012, SBU Pos Admail is no longer as a business unit of the company, not even developed into a subsidiary, but it become an area organization that has a limited within the authority and daily operations management. This study aims to gain an overview and understanding of the condition of the SBU Pos Admail performance in last two periods. Performace evaluation seen in the fi nancial perspective by comparing business unit target in RKAP with the realization report of the business unit, which is supported by the calculation of return on investment (ROI) business unit as a profi t center. The next stage of the analysis is to identify the level of fi t between the business unit and the corporate through a method that uses Corporate Parenting Framework concept. Assessment conducted within the framework of this parenting is at the fi t level between the parent’s company’s skill and business needs. If both of these elements show a high level of compliance, it will create an uneven advantage, but if it shosw the low level of compliance, it would damage the value of the business. In this study, the framework is used as the basis for answering the closing of Pos Admail business unit cases.

Keywords: Turnaround, Business Unit, Performance Evaluation, ROI,

PENDAHULUAN

Pada tahapan reorganisasi korporat tahun 2012 ini, SBU Pos Admail tidak lagi sebagai unit

Latar Belakang

bisnis perusahaan yang berkembang menjadi anak perusahaan, namun justru menjadi

Proses turnaround atau reorganisasi PT Pos organisasi area yang memiliki keterbatasan

Indonesia (Persero) yang berlangsung sejak tahun dalam wewenang serta pengelolaan operasional

2007 hingga saat ini memberikan implikasi bagi hariannya. Di sisi lain, kinerja Pos Admail yang

kelangsungan salah satu unit binisnya yaitu SBU dinilai memiliki pertumbuhan produksi yang

Pos Admail yang bergerak dalam industri variable relatif meningkat dalam kurun waktu 2005-2007

printing dengan segmentasi pelanggan korporat. menjadi salah satu alasan mengapa unit bisnis

Faktor-faktor internal maupun eksternal yang ini direncakan akan dikembangkan menjadi anak

mempengaruhi bisnis perusahaan menyebabkan

perusahaan (Tabel 1).

rencana pembentukan anak perusahaan PT Admailpos dari SBU Pos Admail tidak dapat terealisasi. Posisi SBU Pos Admail dalam Struktur Organisasi PT Pos Indonesia tahun 2011 dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Posisi SBU Pos Admail dalam Struktur Organisasi PT Pos Indonesia tahun 2011

PEMEGANG SAHAM

KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA WAKIL DIREKTUR UTAMA

DIREKTORAT KEUANGAN

DIREKTORAT PEMASARAN DAN

DIREKTORAT OPERASI

DIREKTORAT TEKNOLOGI

DIREKTORAT SUMBER DAYA

PENGEMBANGAN BISNIS

SURATPOS DAN LOGISTIK

DAN JASA KEUANGAN

MANUSIA DAN UMUM

PENGAWAS SATUAN

SBU POS ADMAIL

INTERNAL

Tabel 1. Pertumbuhan Produksi AdmailPos tahun 2005-2007

os dan Informatika

Sumber: Data Statistik Bidang Pos dan Telekomunikasi Semester I tahun 2010, Ditjen SDPPI, Kementerian Komunikasi dan Informatika

enelitian P

Jurnal P Jurnal P

Pada hasil penelitian terdahulu 1 (berupa

Admailpos tidak dapat terealisasi. Manajemen perubahan orientasi dan penajaman cakupan

Pos Indonesia kembali melakukan perombakan bisnis. Tidak ada pengurangan pada lini bisnis

struktur organisasi dan akan mulai memberlakukan atau produk yang merupakan salah satu dari

struktur yang baru pada tahun 2012 (Gambar 2). tahapan retrenchment. Yang terjadi adalah justru

Pada struktur organisasi baru, SBU Pos Admail ekspansi dalam kerangka reinventing bisnis tidak lagi berfungsi sebagai unit bisnis perusahaan melalui pembentukan beberapa SBU dan Proyek

yang berkembang menjadi anak perusahaan, Bisnis. Salah satu SBU yang dibentuk pada masa

namun justru menjadi organisasi area yang turnaround ini adalah SBU Pos Admail yang dinilai

memiliki keterbatasan dalam wewenang serta sebagai langkah yang tepat karena masih dalam

pengelolaan operasional hariannya. kerangka bisnis dengan kompetensi inti yang dimiliki perusahaan yaitu mail, logistik, serta

Pihak manajemen Pos Indonesia menilai Pos jasa keuangan. SBU ini juga mencapai tingkat

Admail sebagai sebuah unit bisnis yang mandiri pertumbuhan pendapatan yang cukup tinggi,

kurang memiliki prospek menguntungkan di serta mampu memberikan real value added bagi

masa yang akan datang. Dalam implementasinya

Gambar 2. Struktur Organisasi Pos Indonesia (Persero) tahun 2012

PEMEGANG SAHAM

KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA WAKIL DIREKTUR UTAMA

DIREKTORAT SURAT DAN PAKET

DIREKTUR

DIREKTUR TEKNOLOGI

DIREKTUR

DAN JASA KEUANGAN

RITEL DAN PROPERTI

DIREKTUR KEUANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM

PENGAWAS Management Office SATUAN SVP PENJUALAN SVP OPERASI BISNIS PAKET BISNIS SURAT INTERNAL

Kepala Change

VP PENGEMBANGAN

VP PENGEMBANGAN

Sekretaris VP HUKUM Perusahaan

Area Penjualan

Pos Admail

Area Operasi

Sales Representative

Unit Operasi

Sumber: Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) No: KD.01/DIRUT/0112

pelanggan ritel premium dan korporat. SBU Pos nanti, Pos Admail direncanakan menjadi sebuah Admail yang termasuk ke dalam kelompok core

organisasi area yang hanya melakukan kegiatan business mail menjadi sebuah unit bisnis pada

produksi berupa pencetakan, tanpa aktivitas tahun 2009 sesuai dengan concern perusahaan

pemasaran layanan yang mandiri. Hingga dalam mengembangkan Bisnis Pos Admail pada

penelitian ini dibuat, Pos Indonesia telah memiliki Strategic Business Program 2009.

satu anak perusahaan yang lahir dari unit bisnis lainnya selain Pos Admail, sedangkan operasional

Proses turnaround yang masih terus Pos Admail sebagai sebuah unit bisnis masih berlangsung hingga tahun 2011 ternyata terus berjalan hingga struktur organisasi yang berdampak bagi kelangsungan operasional SBU

baru resmi diimplementasikan. Pos Admail. Sehingga, dalam perjalanannya

Dari kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan

1. Asri, Andi. Analisis Corporate Turnaround dan Implikasinya Studi Kasus:

untuk memperoleh gambaran serta pemahaman

PT Pos Indonesia. 2008. MM UI Jakarta

Jurnal P

enelitian P

os dan Informatika

mengenai kondisi kinerja SBU Pos Admail dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir sebelum secara efektif berubah fungsi menjadi organisasi area pada tahun 2012. Dari gambaran kinerja tersebut diharapkan akan diperoleh kesimpulan mengenai kelayakan SBU Pos Admail sebagai sebuah unit bisnis yang sebaiknya tetap dipertahankan eksistensinya ataukah memang sudah seharusnya ditutup dalam proses turnaround Pos Indonesia.

TINJAUAN PUSTAKA Strategi Turnaround

PT Pos Indonesia (Persero) sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyelenggaraan perposan di Indonesia dituntut untuk mampu merumuskan strategi pengembangan jasa perposan yang mengacu pada Universal Postal Union (UPU). Pengembangan strategi tersebut tetap disesuaikan dengan kondisi spesifi k dari negara. Implementasi strategi turnaround dalam tubuh PT Pos Indonesia (Persero) dilakukan karena kondisi tertentu, seperti misalnya keterbatasan kondisi serta tuntutan perusahaan untuk terus bertahan dalam industri perposan di Indonesia. Turnaround adalah sebuah proses untuk membawa sebuah perusahaan dari situasi poor performance kepada situasi baru good sustained performance (Bibeault, 1982). Turnaround yang dilakukan dalam suatu organisasi biasanya melalui dua tahapan proses, yaitu: fase retrenchment, dan fase recovery. Bentuk langkah retrenchment yang umum dilakukan antara lain berupa pengurangan tenaga kerja, penutupan fasilitas operasi/pelayanan, konsolidasi pekerjaan dan departemen, desentralisasi, dan memperlebar spans of control (Robbins & Pearce II, 1992).

Pengukuran Kinerja Unit Bisnis

Menurut Anthony & Govindarajan (2008), hampir semua unit bisnis diciptakan sebagai pusat laba (profi t center) karena manajer yang bertanggung jawab atas unit tersebut memiliki kendali atas pengembangan produk, proses produksi, dan pemasaran. Dalam menjawab permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini, tahapan pertama akan difokuskan pada analisis kinerja SBU Pos Admail dilihat dari

persepektif fi nansial mengingat Pos Admail sebagai sebuah unit bisnis yang juga berfungsi sebagai pusat laba (profi t center).

Untuk mengukur kinerja pusat laba, umumnya digunakan dua ukuran yang menghubungkan laba yang diperoleh pusat laba dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba: kembalian investasi (return on investment atau ROI) dan residual income (RI) (Mulyadi, 2001).

Corporate Parenting Framework

Kerangka Corporate Parenting (Campbell, Goold, Alexander, 1995) dikembangkan sebagai tanggapan atas adanya fenomena kegagalan manajer perusahaan induk untuk mengidentifi kasikan dua permasalahan penting, yaitu mengenai unit usaha apa yang seharusnya dimasukkan dalam portofolio bisnis perusahaan induk serta bagaimana pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan kinerja bisnisnya. Penggunaan kerangka parenting dalam penelitian ini tidak difokuskan untuk pengembangan strategi korporat, dalam hal ini Pos Indonesia sebagai induk dari SBU Pos Admail. Hasil analisis ini akan digunakan untuk mengidentifi kasi tingkat kesesuaian skill yang dimiliki Pos Indonesia sebagai parent dengan business’s need (SBU Pos Admail), sehingga dapat memberikan landasan atas keputusan mempertahankan atau menutup unit bisnis tersebut.

Untuk menilai tingkat kesesuaian tersebut memerlukan proses yang lama karena membutuhkan keterbukaan oleh manajer perusahaan induk maupun manajer unit bisnis untuk mengidentifi kasi parenting opportunities yang terdapat pada unit bisnis. Oleh karena itu, untuk mempermudah melakukan penilaian tersebut dikembangkanlah suatu pendekatan analisis terstruktur (structured analytical approach) yang terdiri dari empat komponen utama untuk melakukan penilaian tingkat kesesuaian yang digambarkan dalam parenting fi t matrix (Campbell, Goold, Alexander, 1995), yaitu:

1. Critical Success Factors Critical success factors adalah keseluruhan

faktor yang sangat berpengaruh serta membantu meningkatkan kinerja dan menciptakan keunggulan bersaing unit faktor yang sangat berpengaruh serta membantu meningkatkan kinerja dan menciptakan keunggulan bersaing unit

suatu produk.

inti, dan kapabilitas bersaing. Sebagai salah

e. Linkage

satu faktor yang penting menentukan Meningkatkan efi siensi dan posisi pasar keberhasilan atau kegagalan suatu unit

dengan membangun jejaring (linkage) usaha, critical success factors suatu bisnis

yang lebih efektif dengan unit bisnis akan sangat berbeda baik dalam satu

lain.

industri maupun antar industri. Critical success factors merupakan prasyarat utama

f. Common capabilities

bagi setiap unit bisnis dalam melakukan Kapabilitas suatu unit bisnis yang dapat dibagi (shared) dan dikembangkan

parenting opportunity analysis. untuk meningkatkan kinerja unit bisnis

lainnya.

2. Parenting Opportunities

g. Special expertise Keahlian khusus yang terdapat

Parenting opportunities adalah kesempatan pada korporat seharusnya mampu atau potensi (room) yang terdapat pada unit

memberikan manfaat atau keuntungan bisnis dan memungkinkan perusahaan induk

bagi seluruh unit bisnis melaui (parent’s company) untuk meningkatkan

kapabilitas dan kompetensi yang kinerja serta menciptakan nilai tambah bagi

dimilikinya.

seluruh unit bisnisnya melalui pengaruh

h. External relation

atau peranannya. Parenting opportunities Suatu unit usaha yang mempunyai dapat diidentifi kasi dengan melakukan

external stakeholder seperti pemegang penelusuran melalui beberapa faktor di

saham (shareholders), pemerintah, bawah ini:

serikat kerja, serta supplier membutuhkan

a. Size and age bantuan perusahaan induk dalam Faktor usia dan ukuran dari suatu

proses pengembangannya. unit usaha akan sangat berpengaruh

i.

Major decisions

terhadap munculnya permasalahan Keputusan penting yang diambil oleh yang berkaitan dengan rumitnya

manajemen bisnis karena mereka prosedur birokrasi, biaya, overhead,

menghadapi permasalahan terutama suksesi kepemipinan, serta kapabilitas

dalam hal pengambilan keputusan fungsional dan keuangan.

strategis serta untuk mendapatkan

b. Management dana segar dari investor. Kebebasan dan wewenang yang dimiliki

j.

Major changes

oleh manajemen bisnis untuk merekrut Perubahan-perubahan mendasar dan karyawan yang memiliki keahlian dan

penting yang dilakukan oleh manajemen kualitas tinggi agar tujuan unit bisnis

unit bisnis yang miskin pengalaman dapat tercapai secara lebih efektif.

agar mereka dapat meningkatkan

c. Business defi nition

kinerja unit usahanya.

Defi nisi tentang usaha yang dikembangkan dalam rangka membantu manajemen unit bisnis untuk

3. Parenting Characteristics

menentukan target pasar yang akan dimasukinya. Perubahan defi nisi bisnis

Parenting characteristics adalah karakter (outsourcing atau strategi aliansi) akan

unggul dari korporat, yang meliputi keahlian menciptakan parenting opportunities

(skills), sumber daya, proses manajemen, baru.

kapabilitas, serta kompetensi inti yang memungkinkan untuk menciptakan nilai

d. Predictable error tambah kepada seluruh unit usaha yang ada Kekeliruan sebagai akibat dari kesalahan melalui pengaruh/peranan dari: manajemen bisnis seperti excessive

diversifi cations dan long product cycle

a. The parent’s mental maps that guide yang akan berdampak kepada persepsi

parent managers

Jurnal P

enelitian P

os dan Informatika

Nilai-nilai (values), aspirasi, pembiasan, dan formula sukses yang membantu manajer perusahaan induk untuk melakukan kesepakatan dengan unit bisnisnya. Mental maps tersebut akan mempertajam persepsi manajer perusahaan induk terhadap opportunities yang ada untuk memperbaiki kinerja unit usaha. Persepsi ini pada umumnya direfl eksikan secara mendalam berdasarkan perilaku dan kepercayaan yang bersumber dari pengalaman pribadi para manajer perusahaan induk, dimana seorang manajer suatu bisnis akan menghasilkan pemetaan (maps) yang berbeda dengan pengalaman manajer dari suatu bisnis yang berbeda.

b. The corporate structures, management system, and processes Banyaknya tingkatan dalam suatu hierarki, keberadaan suatu matrix, proses penunjukkan manajemen, sistem perekrutan sumber daya manusia, proses perencanaan dan pembelanjaan, struktur pembuatan keputusan strategis, dan sistem harga transfer (transfer pricing) adalah faktor penting yang memungkinkannya untuk menciptakan nilai.

c. The central functions, services, and resources

The central functions, services, keunggulan sumber daya, corporate brand,

dan

special government

relationship

seharusnya mampu

mendukung usaha manajemen lini untuk menciptakan nilai, walaupun sangat tergantung kepada kondisi dan situasi lingkungan yang berbeda pada setiap unit bisnis tersebut.

d. The decentralization contract between parents and business Kategori yang berisi batasan otorisasi (authorization limits) dan pembagian tugas (job descriptions) ini akan membuat defi nisi secara jelas pada bagian mana suatu perusahaan induk mempunyai pengaruh yang besar dan pada bagian mana manajemen perusahaan induk seharusnya mendelegasikan wewenang kepada manajemen bisnisnya.

e. The nature, experiences, and skills of manager in the parent’s organization.

Banyak perusahaan induk (parent company) mampu menciptakan nilai bagi bisnisnya karena dominasi manajer dengan kapabilitas dan kompetensi yang kuat.

4. Parenting Fit Matrix Merupakan sebuah matrix yang akan

membantu untuk dapat menentukan posisi unit bisnis usaha dalam portofolio bisnis dari suatu perusahaan, dimana setiap posisi tersebut mempunyai implikasi strategi yang berbeda bagi pengembangannya ke depan. Matrix ini akan mengelompokkan unit bisnis ke dalam lima kategori utama:

a. Heartland Business Ketika sebuah unit bisnis berada pada posisi ini dalam sebuah corporate parenting framework, maka unit bisnis tersebut merupakan unit bisnis primadona bagi perusahaan. Unit bisnis dalam kategori heartland mempunyai tingkat kesesuaian yang tinggi antara parenting characteristics dan parenting opportunities, serta antara parenting characteristics dan critical success factors unit bisnisnya. Heartland business mempunyai kesempatan untuk meningkatkan apa saja nilai yang telah diketahui oleh perusahaan induk, dan mempunyai faktor penting penunjang keberhasilan yang telah dimengerti dengan baik oleh perusahaan induk.

b. Edge of Heartland Business Pada posisi ini terdapat beberapa ketidaksesuaian antara parent company dengan unit bisnis. Dengan kata lain, tidak semua karakteristik yang dimiliki oleh parent company bisa sesuai dengan unit bisnis yang dimilikinya. Namun, jumlah kesesuaian yang terdapat antara parent company dengan unit bisnis masih jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah ketidaksesuaian yang terjadi. Unit bisnis yang terletak di posisi ini dalam sebuah parenting fi t matrix memerlukan perhatian khusus dari pihak manajemen parent company untuk bisa bertransformasi ke dalam unit bisnis yang berada pada posisi heartland.

c. Ballast Business Unit bisnis dalam kategori Ballast mempunyai tingkat kesesuaian yang c. Ballast Business Unit bisnis dalam kategori Ballast mempunyai tingkat kesesuaian yang

Tinjauan Pasar Mail Korporat di dan critical success factors dari Indonesia

unit bisnis, tetapi memiliki tingkat kesesuaian yang masih rendah antara

Potensi pasar transactional mail saat ini dapat parenting characteristics dan parenting

ditinjau dari pengkajian potensi perusahaan- opportunities. Peluang unit bisnis yang

perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa terletak dalam posisi ini sudah sangat

yang berbasis teknologi. Perusahaan-perusahaan terbatas. tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat

d. Alien-Territory Business kelompok besar, yaitu: bank, lembaga pembiayaan Unit bisnis dalam kategori Alien Territory

non bank, telekomunikasi, dan asuransi. memiliki tingkat kesesuaian yang rendah antara parenting characteristics

Untuk segmen lembaga keuangan bank, dan critical success factors, dan juga

potensi mail bersumber dari produksi dan tingkat kesesuaian rendah pada pengiriman rekening Koran tabungan (account parenting characteristics dan parenting

statement), rekening giro (giro statement) dan opportunities. Unit bisnis yang terletak

kiriman promosi (direct mail lainnya) dalam pada posisi ini juga memiliki peluang

bentuk info letter. Meskipun tidak semua bank untuk bisa berkembang yang sudah

menggunakan pola rekening Koran, namun sistem sangat terbatas. rekening koran ini semakin marak dilakukan

e. Value Trap Business seiring dengan semakin bertambahnya fasilitas Bisnis dalam kategori ini mempunyai

layanan pembayaran dan penyetoran berbasis tingkat kesesuaian yang rendah antara

IT yang meminimalisir pelanggan harus datang parenting characteristics dan critical

ke lokasi untuk melakukan transaksi. Selain itu, success factors, tapi memiliki kesesuaian

informasi pemberian kredit kepada nasabah tinggi antara parenting characteristics

yang dilakukan oleh bank juga merupakan target dan parenting opportunities.

market potensial, baik kredit konsumsi, kerdit usaha maupun kredit investasi. Untuk lembaga keuangan non bank, khususnya lembaga

Area Bisnis SBU Pos Admail

pembiayaan yang saat ini mayoritas bergerak dalam bidang kredit kendaraan serta pembiayaan

Sebagai sebuah badan usaha, Pos Indonesia peralatan rumah tangga, potensi mail bersumber dihadapkan pada kondisi persaingan bisnis dari tagihan kredit bulanan yang disampaikan

perposan yang semakin ketat. Layanan pengiriman pada pelanggan, dan juga reminder letter bagi surat atau di pasar umumya dikategorikan para penunggak.

sebagai ”mail” merupakan core business Pos Indonesia sejak awal didirikan hingga saat ini.

Pada segmen telekomunikasi, potensi pasar Pembentukan SBU Pos Admail dimaksudkan

transactional mail diproyeksikan berdasarkan sebagai unit profi t center yang didedikasikan

jumlah pelanggan yang terdaftar sebagai dalam memberikan layanan untuk segmen

pelanggan pasca bayar pada operator. Tiap pelanggan korporat secara terintegrasi, fokus,

pelanggan memiliki variasi dalam jumlah dan profesional termasuk di dalamnya pemberian

penerimaan pucuk surat yang berisi billing layanan nilai tambah di fungsi pra posting (solusi

statement dikarenakan kebutuhan yang berbeda- terintegrasi). Personalized Printing & Mailing

beda.

atau lebih dikenal dengan sebutan variable data printing merupakan lini bisnis yang menjadi

Potensi pasar transactional mail pada segmen kompetensi Pos Admail sejak awal didirikan pada

perusahaan asuransi diperoleh dari jumlah info tahun 2004 dengan nama SBU AdmailPos.

letter yang dikirimkan kepada pelanggan secara berkala, biasanya per-bulan. Jumlah peserta asuransi mencerminkan potensi info letter bulanan yang akan diproduksi dan dikirimkan. Selain info letter, jumlah peserta asuransi yang terus bertumbuh juga merupakan potensi yang layak digarap dari sisi pencetakan polis asuransinya.

Peta Persaingan

Walaupun data jumlah produksi dan pendapatan yang terlihat pada gambar 3 dan 4

Sebagai pendatang baru dalam bisnis mail menunjukkan kondisi yang fl uktuatif, namun pada korporat, nama SBU Pos Admail cukup disegani

kenyataannya jumlah nilai pendapatan dari tahun dan diperhitungkan oleh pesaing-pesaingnya.

ke-1 dan tahun ke-2 mengalami pertumbuhan Beberapa perusahaan pesaing yang termasuk

positif.

dalam tiga besar pesaing SBU Pos Admail dalam industri variable data printing adalah X-print yang merupakan unit usaha dari PT Astra Graphia Tbk, kemudian Intercity, dan Datanet. Perkembangan hasil produksi serta pendapatan kotor Pos Admail

METODE PENELITIAN

dalam 2 (dua) tahun terakhir menunjukkan kondisi yang fl uktuatif, namun pada kenyataannya jumlah

Batasan Penelitian

nilai pendapatan dari tahun ke-1 hingga tahun ke-2 mengalami pertumbuhan positif.

Dengan kondisi bahwa pembentukan SBU Pos Admail terjadi pada akhir tahun 2009, maka

Gambar 3. Grafi k Data Jumlah Produksi SBU Pos Admail Dua Tahun Terakhir

Sumber: data Pos Admail (unauditted)

operasional unit bisnis ini efektif berjalan pada awal tahun 2010. Atas dasar tersebut, batasan

Gambar 4. Grafi k Data Jumlah Nilai Pendapatan

pada penilaian kinerja Pos Admail adalah dua

SBU Pos Admail Dua Tahun Terakhir

tahun terakhir sebelum Pos Admail secara efektif berubah fungsi menjadi organisasi area.

Metode Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan dan menganalisis baik data primer maupun sekunder. Data primer diperoleh melalui proses wawancara mendalam (in-depth interview) dengan pihak

os dan Informatika

manajemen SBU Pos Admail yang bertujuan

untuk mengetahui latar belakang pembentukan unit bisnis serta melakukan penelusuran

Sumber: data Pos Admail (unauditted)

enelitian P

mengenai karakteristik PT Pos Indonesia sebagai induk perusahaan (parent’s characteristics). Teknik

Jurnal P Jurnal P

mengidentifi kasi tingkat kesesuaian antara unit (2007), wawancara mendalam adalah proses

bisnis dengan korporat melalui suatu metode memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

yang menggunakan konsep Corporate Parenting dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

Framework (Campbell, Goold, Alexander, 1995). antara pewawancara dengan informan atau Dalam penelitian ini, kerangka kerja tersebut orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa

digunakan sebagai landasan dalam menjawab menggunakan pedoman (guide) wawancara di

permasalahan penutupan unit bisnis Pos mana pewawancara dan informan terlibat dalam

Admail. Penilaian (assessing) yang dilakukan kehidupan sosial yang relatif lama. Keunggulannya

dalam kerangka kerja parenting ini adalah pada ialah memungkinkan peneliti mendapatkan tingkat kesesuaian (fi t) antara parent’s company jumlah data yang banyak, sebaliknya kelemahan

skill dan business’s need. Jika kedua elemen ialah karena wawancara melibatkan aspek emosi,

tersebut menunjukkan tingkat kesesuaian yang maka kerjasama yang baik antara pewawancara

tinggi, maka akan menciptakan keuntungan dan yang diwawancarai sangat diperlukan.

yang merata, namun jika tingkat kesesuaiannya rendah tentu akan merusak nilai bisnis tersebut.

Sedangkan data sekunder yaitu data yang Hal tersebut juga dapat berarti bahwa jika diperoleh dari hasil analisis. Data-data tersebut

tingkat kesesuaiannya tinggi maka suatu unit termasuk berbagai hasil studi dan penelitian

bisnis yang dibentuk oleh perusahaan induknya empiris terkait yang dimuat dalam berbagai

dapat dipertahankan untuk terus dikembangkan jurnal ilmiah, hasil kajian dan referensi lain.

dengan mempersiapkan langkah strategis selanjutnya.

Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang akan dilakukan dalam menjawab permasalahan yang dirumuskan

HASIL DAN PEMBAHASAN

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pengukuran Kinerja Unit Bisnis

- Pengukuran kinerja Pos Admail akan dilihat dari persepektif fi nansial mengingat unit

Evaluasi kinerja SBU Pos Admail dilakukan

bisnis ini dibentuk sebagai pusat laba dengan melakukan analisis fi nansial yang dengan membandingkan target yang dapat

membandingkan tingkat pencapaian unit bisnis dilihat dari RKAP dengan laporan Penjelasan

dengan target yang ditetapkan oleh Pos Indonesia Laba/Rugi atau laporan realisasi SBU Pos

sebagai induk perusahaan. Kegiatan operasional Admail tahun 20XX-20XX.

SBU Pos Admail yang diresmikan pada tahun 2009 baru dapat dikatakan berjalan secara efektif

Kembalian investasi (return on investment pada awal tahun ke-1. Status Admail yang hingga - ROI) sering juga disebut dengan return akhir tahun 2008 masih menjadi bagian dari SBU on total assets (ROA). Formula untuk Pos Prima membutuhkan proses penyesuaian menghitung ROI menurut Mulyadi (2001) pada seluruh bagian unit bisnis, termasuk dalam adalah sebagai berikut: pemisahan operasionalisasinya. Hal tersebut

mengakibatkan beberapa pelaporan kinerja awal

ROI =

Laba

tahun ke-1, termasuk RKA unit bisnis, masih

Investasi

tergabung dengan pelaporan kinerja SBU Pos Prima.

- Mengidentifi kasi tingkat kesesuaian antara Mengacu pada data pada tabel 1 di atas,

unit bisnis dengan korporat melalui suatu gambaran kinerja keuangan Pos Admail selama

metode yang menggunakan konsep

2 (dua) tahun terakhir terlihat belum mencapai Corporate Parenting Framework (Campbell,

target yang ditetapkan oleh korporat pada Goold, Alexander, 1995).

RKAP. Namun, presentase pertumbuhan laba yang dicapai dari tahun ke-1 hingga tahun

Jurnal P

enelitian P

os dan Informatika

ke-2 cenderung mengalami peningkatan yang signifi kan yaitu sebesar 96,51%. Jika capaian pendapatan bersih serta laba lebih kecil daripada nilai yang ditargetkan, hal sebaliknya terjadi pada realisasi biaya yang dialokasikan. Alokasi biaya yang dibutuhkan dalam dua tahun tersebut cenderung melampaui target yang ditetapkan pada RKAP, bahkan mengalami peningkatan sebesar 107,76%. Bertambahnya jumlah pegawai, baik yang bersifat permanen maupun kontrak semakin menambah beban biaya pegawai. Kemudian, perminataan pasar yang berasal dari luar Jakarta juga menuntut perjalanan dinas yang tidak sedikit jumlahnya sehingga meningkatkan biaya perjalanan dinas. Biaya penyusutan barang inventaris serta pengembangan pasar juga semakin meningkat pada tahun ke-2. Namun, peningkatan beberapa biaya tersebut tidak diikuti dengan peningkatan alokasi biaya promosi bisnis.

Penghitungan Return on Investment

Penghitungan Return on Investment atau ROI menghasilkan persentase yang menunjukkan seberapa efektif suatu pusat laba, dalam mendayagunakan aktiva yang dimiliki. Dalam hal ini penghitungan ROI dilakukan untuk mengetahui efektivitas Pos Admail selama kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir sebagai sebuah unit bisnis yang juga ditujukan sebagai pusat laba bagi Pos Indonesia.

Biaya investasi yang akan digunakan dalam penghitungan ROI mengacu pada RKAP SBU Pos Admail dimana terdapat alokasi khusus yang ditujukan sebagai investasi unit bisnis dengan rincian; tanah dan sertifi kat, gedung, kendaraan bermotor, barang inventaris, aktiva tetap

transformasi bisnis, serta aktiva tak berwujud transformasi bisnis. Biaya investasi untuk tahun ke-1 dan ke-2 tidak terdapat alokasi untuk tanah, gedung, kendaraan bermotor, serta aktiva tetap transformasi bisnis sehingga hasil penghitungan ROI Pos Admail pada tahun ke-1 dan ke-2 adalah sebagai berikut;

Corporate Parenting Framework

Penilaian kesesuaian unit bisnis dengan korporat melalui suatu metode yang menggunakan konsep Corporate Parenting Framework dilengkapi dengan alat analisis yang dapat dipercaya (reliable) melalui pendekatan analisis terstruktur (structural analitical approach). Pendekatan ini memiliki tingkat subyektivitas yang relatif tinggi, yang dapat disebabkan karena penelusuran critical success factors dan parenting opportunities dari unit bisnis, serta parent characteristics dari parent company yang hanya didasarkan pada hasil penilaian subyektif oleh manajemen unit bisnis dan manajemen pihak korporat. Terlepas dari hal tersebut, analisis tingkat kesesuaian unit bisnis Pos Admail dengan parent company Pos Indonesia memberikan suatu kejelasan posisi tersendiri.

1. Identifi kasi Variabel Penelitian

1. Critical Success Factors Komponen pertama yang perlu diidentifi kasi

dalam melakukan tahapan analisis terstruktur

Tabel 2. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Finansial SBU Pos Admail Dalam Dua Tahun Terakhir

AVE

Composite Reliability

R Square

Cronbachs

Alpha

Communality Redundancy

X1PEU 0,512167 0,860049 0,813925 0,512166

Sumber: RKAP dan Laporan Penjelasan Laba/Rugi SBU Pos Admail (unauditted)

Tabel 3. Hasil Penghitungan ROI SBU Pos Admail Dalam Dua Tahun Terakhir

Sumber: olah data RKAP sebelum audit

dengan kerangka parenting adalah critical Berikut adalah potensi dari unit bisnis yang success factors unit bisnis. Berdasarkan hasil

teridentifi kasi:

diskusi dengan pihak manajemen Pos Admail,

• Market share

terdapat beberapa komponen utama yang • Dukungan SDM Pemasaran dapat dikategorikan ke dalam komponen

critical success factors dalam industri mail

3. Parenting Characteristics

korporat. Komponen-komponen tersebut Parenting Characteristics adalah beberapa adalah sebagai berikut:

karakteristik penting atau faktor sukses yang • Kualitas Produk

menjadi keunggulan bersaing perusahaan • Tarif Delivery

induk sehingga memberi keunggulan bagi • Hasil Delivery

upaya penciptaan nilai pada unit bisnis yang • Keamanan Data

dimiliki. Berikut adalah beberapa karakteristik unggulan dari PT Pos Indonesia sebagai

2. Parenting Opportunities parent company dari SBU Pos Admail: Variabel berikutnya yang akan diidentifi kasi

• Menawarkan serangkaian produk/ adalah parenting opportunities dari unit

layanan perposan yang lengkap bisnis. Sebagai sebuah unit bisnis yang

• Memiliki jaringan/ jangkauan wilayah belum lama berdiri, Pos Admail memiliki

serta infrastruktur yang luas potensi besar untuk terus dikembangkan

• Layanan reporting yang reliable baik secara internal unit bisnis ataupun

dengan dukungan atau pengasuhan dari induk perusahaan dalam meningkatkan kinerja serta menciptakan nilai tambah.

2. Total Scoring Seluruh Variabel

Tabel 4. Identifi kasi terhadap Critical Success Factors SBU Pos Admail Vertical Axis

Value (Parent

Critical Success Factors

Weight

Rating

4 0,68 Characteristics vs • Tarif Delivery

• Kualitas Produk

0,17

3 0,66 Critical Success • Hasil Delivery

3 • Keamanan Data 0,60

Tabel 5. Identifi kasi terhadap Parenting Opportunities SBU Pos Admail

Parenting Opportunities

Horizontal Axis

4 2,52 (Parent characteristics

• Market Share

0,63

vs Parenting • Dukungan SDM

Sumber: data yang diolah

3. Parenting Fit Matrix

Tahapan akhir dalam pendekatan analisis terstruktur setelah proses pembobotan dan rating antara unit bisnis dengan parent company adalah proses pemetaan unit bisnis pada parenting fi t matrix. Hasil pembobotan untuk critical success factors adalah sebesar 3,2 dan hasil pembobotan untuk parenting opportunities sebesar 3,6.

Jurnal P

enelitian P

os dan Informatika

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Evaluasi kinerja SBU Pos Admail dilakukan dengan melakukan analisis fi nansial yang membandingkan tingkat pencapaian unit bisnis dengan target yang ditetapkan oleh Pos Indonesia sebagai induk perusahaan. Evaluasi didukung dengan penghitungan ROI (Return on Investment) untuk menunjukkan efektivitas dari Pos Admail sebagai sebuah pusat laba. SBU Pos Admail menunjukkan kinerja yang cukup baik jika dilihat dari pertumbuhan pendapatan serta laba bersih yang dihasilkan dari tahun ke-1 hingga tahun ke-2. Presentase pertumbuhan pendapatan bersih dalam dua tahun tersebut sebesar 102,56%, laba bersih sebesar 96,51%, walaupun juga diikuti dengan peningkatan biaya sebesar 107,76%. Namun, pencapaian kinerja keuangan yang dihasilkan oleh Pos Admail tersebut masih belum mencapai target yang ditetapkan oleh korporat yang tertuang dalam RKAP.

Kemudian, dari hasil penghitungan ROI dapat disimpulkan bahwa unit bisnis Pos Admail memiliki efektivitas yang tinggi dalam mendayagunakan aktiva yang dimiliki. Dengan alokasi investasi yang cukup terbatas Pos Admail mampu menghasilkan laba dengan jumlah yang cukup tinggi, sehingga investasi Pos Indonesia dengan membentuk unit bisnis Pos Admail ini merupakan sesuatu yang dianggap cukup menguntungkan.

Keputusan Pos Indonesia dalam merubah bentuk Pos Admail dari sebuah unit bisnis menjadi unit organisasi area yang hanya melakukan kegiatan produksi berupa pencetakan merupakan sebuah keputusan strategis yang berdampak pada kinerja perusahaan secara umum ke depannya. Jika melihat dari hasil assessment menggunakan corporate parenting framework, Pos Indonesia sebagai parent company mungkin ”kurang memahami kebutuhan” Pos Admail. Dalam penerapan strategi turnaround, yang diharapkan adalah kembalinya perusahaan pada fase sebelum decline melalui fase retrenchment. Jika keputusan ini dapat dimasukkan ke dalam kategori pengurangan lini bisnis atau produk yang tidak menguntungkan yang merupakan bagian dari langkah-langkah retrenchment, maka Pos Indonesia sebaiknya dapat mengevaluasi kembali keputusan ini. Walaupun kinerja Pos

Apabila angka-angka tersebut digambarkan ke dalam parenting fi t matrix akan terlihat bahwa unit bisnis Pos Admail berada pada area Edge of Heartland.

Gambar 5. Parenting Fit Matrix SBU Pos Admail

Sumber: data yang diolah

Hasil pemetaan posisi Pos Admail pada Parenting Fit Matrix (Gambar 5) menunjukkan bahwa unit bisnis tersebut berada pada area Edge of Heartland. Posisi Pos Admail yang berada dalam area Edge of Heartland dinilai memiliki kesesuaian dengan kondisi yang ada saat ini oleh pihak manajemen unit bisnis. Posisi ini menunjukkan bahwa tidak semua karaketeristik yang dimiliki oleh parent company sesuai dengan unit bisnisnya. Namun, secara umum jumlah kesesuaian yang terdapat antara parent company dengan unit bisnis Pos Admail masih jauh lebih banyak daripada jumlah ketidaksesuaiannya. Pos Indonesia sebagai parent company mungkin tidak memiliki semua karakteristik yang dibutuhkan oleh unit bisnis Pos Admail, atau bahkan tidak memahami faktor-faktor strategis dari unit bisnisnya. Unit bisnis yang terletak pada area edge of heartland membutuhkan perhatian khusus dari pihak manajemen parent company untuk dapat bertransformasi menjadi unit bisnis yang berada dalam area heartland sehingga mampu memberikan nilai optimal bagi perusahaan induk.

Admail tidak mencapai target yang ditetapkan, manajemen unit bisnis ini akan prospek Pos namun tingkat pertumbuhan yang dihasilkan

Admail kembali hadir dalam bentuk SBU, bahkan menunjukkan bahwa unit bisnis tersebut mungkin dalam bentuk anak perusahaan tetap memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dalam

ada mengingat potensi bisnis mail korporat yang pengelolaan aktivanya. Pos Indonesia sebagai

masih akan terus berkembang kedepannya. Dan, parent company juga sebaiknya mencari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi penyebab ketidakoptimalan unit bisnis ini dalam

pengantar yang bermanfaat bagi penelitian menghasilkan laba, yang sangat dimungkinkan

maupun kajian selanjutnya.

dari kurangnya pengasuhan yang diberikan bagi unit bisnisnya.

Mengacu pada hasil assessment menggunakan corporate parenting framework, unit bisnis Pos

DAFTAR PUSTAKA

Admail yang berada dalam area edge of heartland memiliki potensi untuk dapat memberikan nilai tambah bagi korporat. Potensi tersebut dapat

Anthony, Robert N., Vijay Govindarajan, 200), didukung dengan memberikan pengasuhan

Sistem Pengendalian Manajemen, yang tepat, salah satunya dengan mendukung

Buku 1, ed 11, Alih Bahasa: Drs. F.X. Kurniawan critical success factors yang dimiliki oleh Pos

T.M.Si, Ak, Salemba Empat, Jakarta. Admail. Peningkatan kualitas hasil delivery yang

merupakan faktor kritis penentu kesuksesan Bibeault, Donald B., 1982. Corporate Turnaround: Pos Admail dalam memenangkan persaingan

How Managers Turn Losers Into pada industri variable data printing juga harus

Winners. McGraw Hill. New York. didukung dengan kualitas armada yang bertugas

Campbell, A. & Goold, M & Alexander, M., 1995. menyampaikan kiriman dari para pelanggan

Corporate Strategy: Quest for Parenting korporat kepada konsumennya.

Advantage. Harvard Business Review, May – June: 120-132.

Saran

Campbell, A. & Goold, M & Alexander, M., 1995. Hal lain yang juga sangat dibutuhkan adalah

Many Best Way to Make Strategy. Harvard dukungan SDM yang kompeten serta jumlah

Business Review, Nov – Dec: 333-345 yang memadai terutama pada lini pemasaran

Campbell, A. & Goold, M & Alexander, M., 1995. dalam menjawab permintaan calon pelanggan

The Value of The Parent Company. California korporat yang tersebar di penjuru Nusantara.

Management Review, Vol. 38, no. 1:79-97 Sebagai salah satu upaya dalam mempersiapkan

SDM pemasaran yang handal dengan jumlah Campbell, A. & Goold, M & Alexander, M., 1995. cukup ke depannya dapat dilakukan metode

Parenting Advantage: The Key to Corporate “getok tular” dari SDM pemasaran eksisting,

Level Strategy. Prism, 2 nd quarter: 23-33 dan akan lebih baik lagi jika dipersiapkan pada

Ditjen SDPPI. Data Statistik Bidang Pos dan tiap daerah atau Wilayah Pos. Usaha untuk

Telekomunikasi Semester I tahun 2010. meningkatkan kesesuaian antara parent company

dengan unit bisnisnya diharapkan dapat Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat menciptakan nilai lebih bagi unit bisnis secara

Pos dan Informatika, Kementerian khusus, serta peningkatan kinerja perusahaan

Komunikasi dan Informatika. Hariwijaya, M, secara menyeluruh.

Metodologi dan teknik penulisan skripsi, tesis, dan disertasi, elMatera Publishing,

Implementasi struktur organisasi Pos

Yogyakarta, 2007

Indonesia baru yang akan segera diberlakukan Mulyadi, (2001), Akuntansi Manajemen: Konsep,

pada pertengahan tahun 2012 ini memiliki Manfaat dan Rekayasa, ed. 3, Salemba

harapan besar akan hadirnya peningkatan kinerja

Empat, Jakarta.

pada seluruh tubuh perusahaan. Peran Pos Admail yang tidak lagi berbentuk sebuah unit bisnis,

Robbins, D., & Pearce II, J.A (1992). “Turnaround, namun menjadi Organisasi Area memerlukan