PERILAKU PENCARIAN INFORMASI DI PERPUSTA

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN FIB
PADA MAHASISWA JURUSAN S1-ILMU PERPUSTAKAAN YANG
SEDANG MENYUSUN SKRIPSI
oleh Nigitha Joszy/ 13040112140081/ D
Pembimbing: Yuni Nurjanah, S.S, M.A
E-mail: nigitha16joszy@gmail.com
Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,
Semarang

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perilaku pencarian informasi
di Perpustakaan FIB Undip pada mahasiswa jurusaqn S1 Ilmu Perpustakaan semester VII yang
sedang menyusun. Mengingat perilaku pencarian informasi seseorang akan terus berubah
ditinjau dari segi sumber informasi yang sering dikunjungi, media yang digunakan, dan sistem
akses yang dilakukan. Dari penelitian ini diharapkan para pustakawan atau profesional
informasi memahami produk jasa layanan informasi yang tepat. Data diperoleh dari wawancara
yang ditujukan kepada 3 mahasiswa S1-Ilmu Perpustakaan semester VII yang sedang menyusun
skripsi dan 1 pustakawan ahli sebagai subjek penelitian. Data mentah diolah menjadi reduksi
wawancara kemudian dianalisis, dideskripsikan, dan dibuat kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa untuk menyelesaikan problematika informasinya, maka perilaku pencarian
informasi mahasiswa memilih mengunjungi perpustakaan, tetapi langsung menuju ke rak buku

(bahan pustaka) agar lebih cepat mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Mengingat bahan
pustaka yang tersedia di perpustakaan tidak terlalu banyak sehingga pemustaka lebih memilih
langsung mencari ke rak untuk menghemat waktu pencarian. Simpulan dari penelitian ini,
perilaku pencarian informasi mahasiswa S1-Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi
adalah langsung menuju ke rak buku untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan
karena jika melalui OPAC terlalu lama, mengantri dan belum tentu ada bukunya di rak (shelfing
kurang baik). Oleh karenanya pengelola perpustakaan diharapkan dapat menyediakan komputer
OPAC lebih banyak dan memperbaiki shelfing (penataan buku di rak).
Kata kunci: Kebutuhan Informasi, Pola Pencarian, Hambatan Pencarian

1

1. Pendahuluan
1.1

Latar Belakang

Perilaku pencarian informasi di sebuah perpustakaan termasuk dalam tingkah laku
manusia dalam hubungannya dengan interaksi antarmanusia. Lebih dalam lagi dinyatakan oleh
Wilson (2000) “perilaku pencarian informasi (information searching behavior), merupakan

perilaku ditingkat mikro, berupa perilaku mencari yang ditunjukkan seseorang ketika
berinteraksi dengan sistem informasi”. Dalam hal ini termasuk perilaku pencarian dan
penggunaan informasi baik secara aktif maupun secara pasif.
Perilaku dalam hal ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem informasi.
Baik interaksi dengan komputer (misalnya dengan menggunakan mouse atau tindakan mengklik sebuah link), maupun tingkat intelektual dan mental (misalnya keputusan memilih buku
yang relevan diantara sederetan buku di rak perpustakaan).
Sebagai perpustakaan yang berada di lingkungan pendidikan perguruan tinggi yakni,
Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro. Maka jelas menjadi tempat
pencarian informasi para mahasiswa FIB. Apalagi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi
pasti lebih sering melakukan pencarian informasi di perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan
informasinya. Maka dari itu, penulis ingin mengetahui bagaimana perilaku mahasiswa yang
sedang mengambil skripsi dalam pencarian informasi agar menjadi evaluasi perbaikan untuk
perpustakaan FIB.
1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini adalah
bagaimana perilaku pencarian informasi mahasiswa Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan yang sedang
menyusun skripsi di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

2. Tujuan kajian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perilaku pencarian informasi mahasiswa
yang sedang mengambil skripsi di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.
3. Tinjauan Literatur
3.1

Pengertian Informasi
Pengertian informasi menurut (Sutabri, 2005:15) adalah data yang telah

diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai
2

nyata dan terasa bagi keputusan saat itu dan keputusan mendatang.Sedangkan dalam pandangan
Estrabook (yang dikutuip buku Pawit M Yusuf, 2009:11) menjelaskan informasi adalah suatu
rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat seseorang
(Estrabrook, 1977: 245).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi sangat bernilai
bagi yang menggunakanya.Namun, suatu informasi mempunyai arti atau nilai tergantung
kepada pemiliknya. Informasi yang tepat sasaran akan sangat berarti dan bernilai tinggi.
Informasi yang baik adalah informasi yang memiliki makna atau dengan kata lain sesuai dengan

kebutuhan penerima.
3.2

Kajian Perilaku Informasi Perilaku Penemuan Informasi
Sprink dan Cole (2004) seperti yang dikutip Putu Laxman Pendit (2012)

memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki empat ciri :
1.

Selalu ingin menyelesaikan masalahnya

2.

Selalu ingin memahami dunianya

3.

Selalu berupaya menemukan informasi

4.


Memiliki kebiasaan memulung informasi
Keempat ciri manusia ini dilandasi pandangan psikologis perkembangan yang

menganggap bahwa kebutuhan informasi adalah kebutuhan mendasar atau kebutuhan primer
umat manusia, bukan kebutuhan sekunder. Pemenuhan kebutuhan informasi menentukan
kemampuan manusia beradaptasi dan bertahan hidup
Dalam penelitian perilaku informasi, setiap manusia diasumsikan selalu mengalami
keadaan ketikdakpastian sepanjang hidupnya, dan keadaan ini merupakan energy pendorong
yang menggerakan manusia sepanjang hidupnya melakukan kegiatan kesinambungan yang
melibatkan data, informasi, dan pengetahuan. Keadaan ketidakpasatian ini dan kegiatan manusia
ini bersifat melekat dan merupakan ciri yang membedakan manusia dan makhluk lain.
Kenapa manusia berbeda dari makhluk lain? Dari sisi pandang psikologis

dan

sosiologis, manusia berbeda dari makhluk lain karena manusia memiliki kemampuan kognitif
dalam menggunakan symbol-simbol untuk berkomunikasi. Akibat kemampuan ini maka
3


manusia memiliki perilaku informasi, dan perilakiu informasi ini merupakan wujud dari
kemampuan manusia dalam berfikir, khususnya dalam menggunakan representasi, symbol, dan
Bahasa. Perilaku informasi akhirnya berkaitan pula dengan kemampuan manusia dalam
mengingat dan belajar dari masa lampau untuk merencanakan perilaku saat ini maupun di masa
depan
Perilaku informasi merupakan suatu proses setelah seseorang menyadari dirinya
memerlukan informasi. Proses ini umumnya dianggap sebagai proses yang dilakukan dengan
bertujuan (purposively). Artinya, seorang pencari informasi dianggap sadar dan merencanakan
langkah-langkah yang dilakukannya untuk mencari informasi.
Langkah-langkah ini menjadi bagian dari keseluruhan perilaku dan kegiatan lainnya
dalam hidup seseorang.Walau pun begitu, mungkin saja seseorang tidak secara khusus
memisahkan kegiatan mencari informasi dan kegiatan-kegiatan lainya dalam kehidupanny.
Perlu kiranya digarisbawahi disini bahwa penelitian-penelitian perilaku seringkali tidak
secara khusus menggunakan istalah mencari informasi atau membutuhkan informasi.Misalnya
penelitian oleh Brenda Dervin yang mengasilkan teori sense making tidak menekan pada
pencarian informasi.Seringkali seseorang secara awam mengartikan mencari informasi sebagai
kegiatan-kegiatan yang dianggap serupa seperti mencari bantuan seorang ahli.Demikian pula,
kebutuhan informasi dalam kehidupan sehari-hari mungkin diungkapkan sebagai rasa penasaran
dan ingin tahu.
3.3


Perilaku Penemuan Informasi
Perilaku informasi dikonsepkan sebagai keseluruhan pola laku manusia terkait

dengan keterlibatan informasi. Sepanjang laku manusia memerlukan, memikirkan, memerlukan,
mencari dan memanfaatkan informasi dari berbagai saluran, sumber, dan media penyimpanan
informasi lain, itu juga termasuk ke dalam pengertian perilaku informasi.
Pencari informasi seperti dosen, guru, peneliti, mahasiswa, pustakawan, dan
masyarakat akademik lainnya merupakan subjek dari teori information seeking. Konsep ini
membahas tentang kegunaan informasi atau kebutuhan informasi, perilaku pencarian informasi
sebagai suatu kegiatan komunikasi, yang merupakan suatu kesatuan yang rumit dan saling

4

berkaitan.Peengguna informasi tadi dapat menggunakan media komunikasi yang bermacammacam bentuknya, dengan tujuan untuk mencari dan menemukan informasi diinginkan.
Devil Ellis dalam penelitiannya mengenai perilaku penemuan informasi
diikalangan penemuan informasi dikalangan ilmuwan sosial menghasilkan suatu model perilaku
penemuan informasi yang meliputi beberapa fitur, di antaranya :
a.


Starting, cara awal yang digunakan oleh pengguna untuk menemukan informasi

dengan membandingkan karakteristik aktivitas dari pencarian awal informasi misalnya
mengidentifikasikan referensi yang berperan sebagai starting point dalam siklus penelitian atau
bertanya dengan rekan yang ahli, abstrak, dan lain-lain. Sumber informasi meliputi sumbersumber yang telah dipergunakan sebelumnya dan sekaligus sumber yang diharapkan dapat
menyedikan sumber yang relevan.
b.

Chaning, menelusuri sitasi atau bentuk lain dari materi referensi misalnya

menelusuri sitasi dan catatan kaki dalam sebuah materi.
c.

Differentiating, perilaku menggunakan perbedaan yang telah ditemui dan

diketahui dalam sumber informasi sebagai cara untuk menyaring jumlah informasi yang ingin
diperoleh.
d.

Browsing, mencari informasi pada bidang yang sesuai yang tidak hanya


membaca jurnal atau pun daftar isi saja, namun juga referensi serta abstrak cetak sebuah
literature. Sering disebut dengan semi-direct atau semi-structured searching.
e.

Monitoring, perilaku mengikuti perkembangan terbaru informasi mengenai

subjek yang dicari atau bidang secara teratur misalnya dengan mencari sumber tertentu seperti
journal, majalah, buku, surat kabar, konferensi, katalog.
f.

Extracting, kegitan atau aktivitas yang terkait dengan sumber khusus dan secara

selektif mengidentifikasi materi yang relevan dalam sumber informasi. Seperti serangkaian
journal, seri, monograf, pengumpulan, indeks, abstrak, bibliografi, dan database computer.
g.

Verifying, memeriksa tingkat akurasiinformasi

h.


Ending, mengakhiri pencarian

Model Perilaku Penemuan Informasi (Information Seeking Behavior)
5

3.4

Perpustakaan dalam Perguruan Tinggi

Perpustakaan adalah sebuah gedung, bagian sebuah gedung, atau pun gedung itu sendiri
yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tata
susunan tertentu untuk digunakan pembaca bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki: 1991, 3)
Perpustakaan menurut fungsinya memosisiklan diri sebagai tempat yang menyediakan
berbagai informasi, baik yang berkaitan dengan sosial, politik maupun ekonomi, dan informasi
lainnya.Di perguruan tinggi, perpustakaan sering diistilahkan sebagai “jantungnya perpguruan
tinggi”. Jika perpustakaan lemah, akan berpengaruh pula terhadap institusi tempat perpustakaan
bernaung. Sebaliknya jika perpustakaan baik maka baiuk pula lembaga/institusinya.Hal ini
berarti perpustakaan memiliki peranan penting di dunia pendidikan.Namun demikian,
perpustakaan yang bernaung di bawah institusi pendidikan bergerak maju mengikuti pola

perkembangan kurikulum.Hal ini dapat dimaklumi karena perpustakaan disini berperan sebagai
pendukung progam lembaga induknya.Pegerseran pradigma lembaga pendidikan menandakan
gerak dinamisnya pendidikan sekaligus sebagai jawaban jawaban dari konsekuensi logis sebagai
upaya beradaptasi dengan tuntutan zaman yang juga selalu berkembang.Agar pendidikan dapat
menjalankan fungsinya dengan baik, harus ada pembaruan paradigama.
3.5

Penelitian Sebelumnya

Skripsi berjudul Perilaku Pencarian Informasi Pada Layanan Internet Oleh Mahasiswa
PBL di Perpustakaan Fakultas Kedokteran UNISSULA Semarang oleh Muhammad Yannuar
Bintoro, Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Sastra/Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro
Semarang, tahun 2007.
Secara umum penelitian ini membahas tentang perilaku pencarian informasi pada
layanan internet oleh mahasiswa, kemudian menjelaskan faktor-faktor pendukung dan
penghambat pencarian informasi oleh mahasiswa, beserta cara mengatasi hambatan-hambatan
tersebut.
Kesimpulannya adalah sebagai berikut:
Pencarian informasi melalui internet cukup diminati oleh mahasiswa PBL, meskipun
terdapat faktor yang membatasi intensitas penggunaannya, yaitu frekuensi dan waktu yang
digunakan.
4. Metode penelitian
6

Metode penelitian adalah prosedur atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan
akhir penelitian, dan untuk mencapai tujuan tersebut harus didukung dengan strategi
penggunaan berbagai metode pengumpulan data, yang disebut metodologi, agar penelitian
tersebut mencapai tingkat keandalan dan kesahihan (Sulistyo-Basuki, 2006: 92).
Penelitian yang dilakukan penulis untuk mengetahui kebiasaan perilaku pencarian
informasi mahasiswa jurusan S1 Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi di
Perpustakaan FIB adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian etnografi.
Dengan metode penelitian etnografi diharapkan terjadi penggambaran budaya pencarian
informasi yang sistematis dari perpustakaan FIB Undip yang sedang diteliti. Sebagai sebuah
metode penelitian ilmiah, etnografi dapat membantu dalam memahami fenomena sosial, bukan
sebagai benda-benda alam yang mati dan tidak berjiwa. Ilmu perpustakaan dan informasi telah
menerima desain penelitian etnografi untuk lebih memahami sistem informasi sebagai sebuah
dunia sosial, bukan dunia yang dihuni benda-benda atau teknologi semata (Pendit, 2003: 285).
Etnografi dilakukan dengan pembuatan pertanyaan wawancara yang ditujukan kepada 4
informan, yang terdiri dari 3 mahasiswa dan 1 pustakawan. Penentuan informan dari daftar hadir
pengunjung perpustakaan FIB pada bulan Juni sampai November. Peneliti mengelompokannya
dalam 3 kategori pemustaka yaitu, pemustaka sering (15 kali lebih) mengnjungi perpustakaan,
pemustaka cukup/sedang (5-15 kali) mengunjungi perpustakaan, pemustaka jarang (kurang dari
5 kali). Peneliti mengambil 1 informan dari masing-masing kategori sehingga total informan 3
dan 1 pustakawan ahli.
Peneliti memberikan kode pada masing-masing informan agar mempermudah dalam
penulisan. Pengkodean tersebut berdasarkan inisial nama depan, yaitu sebagai berikut:
a.

Informan 1 bernama Meliha hayatul Jannah, kodenya M

b.

Informan 2 bernama Erwan, kodenya E

c.

Informan 3 bernama Yessi Astri Ningrum, kodenya Y

d.

Informan 4 pustakawan ahli, kodenya P

5. Hasil dan pembahasan
5.1

Intensitas pemanfaatan perpustakaan

Seberapa sering Anda memanfaatkan perpustakaan fib untuk pencarian informasi?


M

: “Sering datang ke perpustakaan untuk membuat proposal skripsi

dan tugas bersama kelompok di perpustakaaan”.
7



E

: “Intensitas tergantung pada kebutuhan. Misal ada tugas mencari

di perpustakaan. Kalau di FIB tidak terlalu sering”.


Y

: “Tidak sering, soalnya lebih suka buku ekonomi seperti

marketing. Di perpustakaan fib tidak menemukan informasi yang dibutuhkan.
Koleksi pun sedikit. Saya tidak terlalu ruang yang pengap untuk belajar dan fib
ruangnya masih kecil. Untuk membuat tugas dan membaca suka membaca yang
udaranya seger, seperti caffe. Kalau ada tugas, lebih suka ke upt. Saya bukan tipe
orang yang suka ke perpustakaan”.
Seberapa sering Mahasiswa memanfaatkan perpustakaan fib untuk pencarian
informasi?


P

: “Cukup sering. Akhir-akhir ini kebanyakan yang datang

mahasiswa akhir”
Dari jawaban 4 informan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa mahasiswa jurusan
S1-Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi tidak semuanya sering memanfaatkan
perpustakaan sebagai tempat mencari informasi. Ada yang sering ke perpustakaan untuk
mencari kenyamanan mengerjakan skripsi atau tugas kelompok , ada juga yang hanya
memanfaatkan fasilitas host spot area. Mereka lebih cenderung mencari ninformasi ke
perpustakaan UPT Undip dan mengunjungi portal jurnal online.
5.2

Hal-hal yang mendorong melakukan pencarian informasi

Apa hal yang mendorong Anda melakukan pencarian informasi di perpustkaan fib?


M

: “Cari wifi, tugas, bertemu orang. Enak, meski kurang fasilitas,

tapi enak buat nongkrong”.


E: “Langsung menjurus. Informasinya tidak random dibanding Google.

Misal jika membutuhkan buku tentang Photoshop, di perpustakaan bukunya
langsung ada tentang photoshop”.


Y

: “Wifian, kalau tidak menemui orang”.

Seberapa sering Mahasiswa memanfaatkan perpustakaan fib untuk pencarian
informasi?


P

: “: Mereka memanfaatkan wifi, atau sekedar mengerjakan tugas”.

Dari jawaban 4 informan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa mahasiswa jurusan
S1-Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi memiliki berbagai macam alasan untuk
8

mencari informasi di perpustakaan FIB. Kebanyakan karena mencari wifi sekaligus
mengerjakan tugas.
5.3

Tujuan pencarian informasi

Apa tujuan Anda melakukan pencarian informasi di perpustakaan fib?


M

: “Memenuhi kebutuhan informasi. Misal yang saya tahu belum

cukup, sehingga mencari refrensi. Seperti untuk menutupi kesenjangan informasi
lain”.


E

: “Untuk tugas, selain itu juga mencari informasi lain, seperti

mengedit menggunakan corel. Kalau tugas kuliah jarang ke perpustakaan fib, lebih
sering ke journal”.


Y

: “Mengerjakan tugas, mencari journal”.

Apa tujuan Mahasiswa melakukan pencarian informasi di perpustakaan fib?


P

: “Biasanya mereka diskusi kelompok, atau pun wifian”.

Dari jawaban 4 informan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan pencarian
informasi mahasiswa jurusan S1-Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi di
perpustakaan FIB adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai referensi tugas dan
skripsi.
5.4

Jenis sumber informasi yang dibutuhkan

Apa jenis sumber informasi Anda yang dibutuhkan saat ini?


M

: “Journal, tapi kalau journal dari undip tidak tau, soalnya ada

passwordnya. ketika ditanya pustakawan malah tidak tahu. Perpustakaan UPT dan
perpustakaan lain menggemborkan Untuk menggakan journal yang dilanggan undip,
pada kenyataannya saat diakses tidak bisa dan saat pianustakawan ditanya tidak tau.
Saya lebih suka repository UI, Lontar kalau tidak USU soalnya lebih terbuka”.


E

: “Portal jurnal, karena flexibel. Dirumah bisa, dimanapun bisa

asal ada internet. Masalahnya kalau di perpustakaan fib buku untuk kebutuhan tugas
sedikit”.


Y

: “Untuk tahun ini membuat skripsi, dan saya tidak terlalu suka

skripsi di perpustakaan fib, karena saya lebih suka ke manajerialnya, dan mencari
journalnya lebih kea rah ekopnomi dan lebih suka d upt, karena sedikit lebih ada,
kalau lebih lengkapnya di feb”.
9

Apa jenis informasi yang dibutuhkan mahasiswa fib?


P: “Mereka memanfaatkan skripsi, atau pun meminjam buku tentang metode

penelitian.”.
Dari jawaban 4 informan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa jenis informasi
yang dibutuhkan mahasiswa jurusan S1-Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi di
perpustakaan FIB adalah referensi skripsi dan jurnal.
5.5

Waktu yang dibutuhkan dalam pencarian informasi

Berapa lama waktu yang Anda butuhkan dalam pencarian informasi di perpustakaan?
-

M: “Tidak tahu, karena tidak pernah menemukan koleksi, apakah saya salah

melihat nomornya, Akhirnya mencari di UPT”.
-

E: “Maksimal 16 menit”.

-

Y: “Tidak tahu”.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan Mahasiswa dalam pencarian informasi di
perpustakaan?
-

P: “Tergantung mahasiswa”.

Dari jawaban 4 informan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa waktu yang
dibutuhkan untuk pencarian informasi mahasiswa jurusan S1-Ilmu Perpustakaan yang sedang
menyusun skripsi di perpustakaan FIB adalah tidak menentu masing-masing orang berbeda.
5.6

Perilaku pencarian informasi

Bagaimana pola Anda dalam mencari koleksi yang dibutuhkan, langsung ke opac, rak,
atau pustakawan?


M

: “Ke OPAC. Tapi seringnya ditempat tidak ada. Sempat Tanya ke

pustakawan, tapi mencarinya tidak tahu”.


E

: “OPAC”



Y

: “Langsung ke rak. Misal saya membutuhkan buku tentang

manajemen perpustakaan, maka saya langsung ke kelas 330”.
Bagaimana pola pencarian Mahasiswa dalam mencari koleksi yang dibutuhkan,
langsung ke opac, rak, atau pustakawan?


P

: “Kebanyakan dari mereka langsung ke rak”.

Dari jawaban 4 informan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa perilaku pencarian
informasi mahasiswa jurusan S1-Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi di
10

perpustakaan FIB adalah langsung menuju ke rak karena koleksi tidak terlalu banyak sehingga
tidak sulit mencarinya. Jika melalui OPAC sering tidak ada di raknya.
5.7

Jika kebutuhan informasi tidak terpenuhi

Dimana Anda mencari informasi jika kebutuhan tidak terpenuhi di perpustakaan fib?


M

: “Cari ebook di google, libgen”.



E

: “Journal, Perpustakaan UPT dan Perpusda”



Y

: “Journal. Tapi saya lebih suka akses journal yang tidak

dilanggan undip. Seperti UGM, karena lebih mudah dan cepat. Saya tidak tahu
mengakses journal di UNDIP”.
Dimana Mahasiswa mencari informasi jika kebutuhan tidak terpenuhi di perpustakaan
fib?


P

: “Jika mereka tidak menemukan koleksi yang dibutuhkan, kami

saran kan untuk ke perpustakaan pusat”.
Dari jawaban 4 informan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa bila kebutuhan
informasi mahasiswa jurusan S1-Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi di
perpustakaan FIB tidak terpenuhi, maka mereka beralih ke portal jurnal online dengan
memanfaatkan fasilitas wifi di perpustakaan FIB.
5.8

Hambatan dalam pencarian informasi di perpustakaan

Apa hambatan Anda dalam melakukan pencarian informasi di perpustakaan fib?


M

: : “Informasinya tidak ada, itu membuat kecewa. Apalagi kalau di

OPAC ada, di rak tidak ada”.


E

: “Buku tidak urut. Kadang hilang dan tersembunyi. Tidak sesuai

dengan katalog”.


Y

: “Katalog sering eror, jadi langsung ke rak. Kadang penataan

kurang urut”.
Apa hambatan Mahasiswa dalam melakukan pencarian informasi di perpustakaan fib?


P

: “Kadang mereka menemukan koleksi di OPAC, namun tidak

ditemukan di rak”.
Dari jawaban 4 informan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Hambatan dalam
pencarian informasi mahasiswa S1-Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi adalah
koleksi yang ditunjukkan ada dalam OPAC sering tidak ada dalam rak buku.
11

6. Kesimpulan dan saran
6.1

Kesimpulan

Pada informan dengan kode E dapat diketahui memanfaatkan opac sebagai alat bantu
pencariannya. Namun responden mengaku sering tidak menemukan informasi (koleksi) yang
dibutuhkan walau sudah bertanya kepada pustakawan tentang koleksi yang dibutuhkan. Perilaku
pencarian informan dengan kode L langsung mendatangi rak koleksi, responden mengaku tidak
pernah menanyakan ke pustakawan tentang informasi yang dibutuhkan. Informan dengan kode
M pun memanfaatkan opac dalam pencarian informasinya, ketika informasi yang dibutuhkan
tidak ditemukan responden baru bertanya ke pustakawan. Sedangkan, informan dengan kode Y
lebih memilih mendatangi rak koleksi langsung untuk memenuhi kebutuhan informasinya.
Informan Y mengaku tidak perah bertanya ke pustakawan jika informasi yang dibutuhkan tidak
ditemukan, hal tersebut dikarenakan responden jarang mengunjungi perpustakaan fib dan lebih
memilih perpustakaan pusat sebagai tujuan pencarian informasinya, karena lebih banya materi
buku secara umum.
Pemanfaatan perpustakaan dipengaruhi oleh cara pandang dan kebutuhan mahasiswa
terhadap perpustakaan. Kebutuhan akan perpustakaan menjadi pendorong mahasiswa baik
secara pribadi atau pun kolektif dalam memanfaatkan fasilitas, layanan dan nilai yang tersedia.
Namun layanan atau pun sumber informasi yang belum maksimal membuat mahasiswa memilih
journal dalam memenuhi kebutuhan informasinya.Dalam pola pencarian, tiap mahasiswa
memiliki ritme masing-masing, ada yang mengakses opac terlebih dahulu ada pula yang
langsung ke rak.Sayangnya, akses pencarian informasi menuai kendala yakni sistem pencarian
(opac) dan penyimpanan informasi (koleksi) perpustakaan yang tidak berkerja maksimal.
6.2

Saran

Perpustakaan FIB Undip seharusnya lebih menyediakan bahan pustakaberupa jurnal
manual maupun online. Karena mahasiswa yang sedang menyusun skripsi sering mencari
informasi dari jurnal.
Perpustakaan harus lebih memperhatika penataan buku di rak (shelving, agar antara
OPAC dengan buku di rak terjadi sinkronisasi)

12

7.

Daftar pustaka

Pendit PL. 2010.Perilaku Pencarian dan Penggunaan Informasi.PalimpsestJournal Ilmu
Informasi dan Perpustakaan, Thn. 1, No. 2
Suwarno, Wiji. 2010. Ilmu Perpustakaan, Dan Kode Etik Pustakawan. Yogyakarta: Ar
Ruzz Media
----------. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Sebuah Pendekatan Praktis.
Yogyakarta : Ar Ruzz Media
Tsaurah, Nadia. 2012. Strategi Penemuan Informasi di Kalangan Peneliti Sosial LPPM
Universitas Airlangga. Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga, Vol. 2, No. 1
Yusuf, Pawit M. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi, Dan Kepustakaan.Jakarta : PT.
Bumi Aksara
----------.2012.Perspektif Manajemen Pengetahuan Informasi, Komunikasi, Pendidikan,
Dan Perpustakaan.Jakarta : Rajawali Press
Wilson, T.D. (2010). Recent trends in user studies: action research and qualitative
methods. Journal Information Research, Vol. 5, No.3

13

LAMPIRAN

No
PERTANYAAN
1
Seberapa sering Anda memanfaatkan perpustakaan fib M
untuk pencarian informasi?

JAWABAN
Sering datang

:

ke

perpustakaan untuk membuat
proposal skripsi dan tugas
bersama

kelompok

di

perpustakaaan.
E : Intensitas tergantung pada
kebutuhan. Misal ada tugas
mencari

di

perpustakaan.

Kalau di FIB tidak terlalu
sering.
Y : Tidak sering, soalnya lebih
suka buku ekonomi seperti
marketing. Di perpustakaan
fib

tidak

menemukan

informasi yang dibutuhkan.
Koleksi pun sedikit.. Saya
tidak

terlalu

ruang

yang

pengap untuk belajar dan fib
ruangnya masih kecil. Untuk
membuat tugas dan membaca
suka membaca yang udaranya
seger, seperti caffe. Kalau ada
tugas, lebih suka ke upt. Saya
bukan tipe orang yang suka ke
perpustakaan.
14

Seberapa sering Mahasiswa memanfaatkan perpustakaan P: Cukup sering. Akhir-akhir
fib untuk pencarian informasi?
2.

ini kebanyakan yang dating

mahasiswa akhir
Apa hal yang mendorong Anda melakukan pencarian M : Cari wifi, tugas, bertemu
informasi di perpustkaan fib?

orang. Enak, meski kurang
fasilitas,

tapi

enak

buat

nongkrong.
E

:

Langsung

Informasinya

menjurus.

tidak random

dibanding Google. Misal jika
membutuhkan buku tentang
Photoshop, di perpustakaan
bukunya langsung ada tentang
photoshop
Y

:

Wifian,

kalau

tidak

menemui orang
Apa

hal

yang

mendorong

Mahasiswa

pencarian informasi di perpustkaan fib?

melakukan P:

Mereka

wifi,

memanfaatkan

atau

sekedar

mengerjakan tugas bersama
3.

kelompok
Apa tujuan Anda melakukan pencarian informasi di M : Memenuhi kebutuhan
perpustakaan fib?

informasi. Misal yang saya
tahu belum cukup, sehingga
mencari

refrensi.

Seperti

untuk menutupi kesenjangan
informasi lain.
E : Untuk tugas, selain itu juga
mencari informasi lain, seperti
15

mengedit menggunakan corel.
Kalau tugas kuliah jarang ke
perpustakaan fib, lebih sering
ke journal.
Y

:

Mengerjakan

tugas,

mencari journal
Apa tujuan Mahasiswa melakukan pencarian informasi di P : Biasanya mereka diskusi
4.

perpustakaan fib?
kelompok, atau pun wifian
Apa jenis sumber informasi Anda yang dibutuhkan saat M : Journal. Tapi kalau
ini?

journal dari undip tidak tau,
soalnya
ketika

ada

passwordnya.

ditanya

malah

pustakawan

tidak

Perpustakaan

tahu.

UPT

perpustakaan

dan
lain

menggemborkan

Untuk

menggakan

journal

yang

dilanggan

undip,

pada

saat

diakses

kenyataannya
tidak

bisa

dan

saat

pianustakawan ditanya tidak
tau. Saya lebih suka repository
UI, Lontar kalau tidak USU
soalnya lebih terbuka
E : Journal, karena flexibel.
Dirumah bisa, dimanapun bisa
asal ada internet. Masalahnya
kalau di perpustakaan fib buku
untuk kebutuhan tugas sedikit.
16

Y : Untuk tahun ini membuat
skripsi, dan saya tidak terlalu
suka skripsi di perpustakaan
fib, karena saya lebih suka ke
manajerialnya, dan mencari
journalnya

lebih

kea

rah

ekopnomi dan lebih suka d
upt, karena sedikit lebih ada,
kalau
lebih lengkapnya di feb.

Apa jenis sumber informasi Mahasiswa yang dibutuhkan P : Mereka memanfaatkan
saat ini?

skripsi, atau pun meminjam
buku

5.

tentang

metode

penelitian.
Berapa lama waktu yang Anda butuhkan dalam pencarian M : Tidak tahu, karena tidak
informasi di perpustakaan?

pernah menemukan koleksi,
apakah saya salah melihat
nomornya, Akhirnya mencari
di UPT
E : Maksimal 16 menit.

Y : Tidak tahu
Berapa lama waktu yang dibutuhkan Mahasiswa dalam P : Tergantung mahasiswa.
6.

pencarian informasi di perpustakaan?
Bagaimana pola Anda dalam mencari koleksi yang M : Ke OPAC. Tapi seringnya
dibutuhkan, langsung ke opac, rak, atau pustakawan?

ditempat tidak ada. Sempat
Tanya ke pustakawan, tapi
17

mencarinya tidak tahu
E : OPAC

kalau tidak

pustakawan, mereka langsung
mencarikan
Y : Langsung ke rak. Misal
saya

membutuhkan

tentang

buku

manajemen

perpustakaan,

maka

saya

langsung ke kelas 330.
Bagaimana pola pencarian Mahasiswa dalam mencari P: Kebanyakan dari mereka
koleksi yang dibutuhkan, langsung ke opac, rak, atau langsung ke rak.
7.

pustakawan?
Dimana Anda mencari informasi jika kebutuhan tidak M : Cari ebook di google,
terpenuhi di perpustakaan fib?

libgen.
E : Journal, Perpustakaan UPT
dan Perpusda
Y: Journal. Tapi saya lebih
suka akses journal yang tidak
dilanggan

undip.

Seperti

UGM, karena lebih mudah
dan cepat. Saya tidak tahu
mengakses journal di UNDIP.
Dimana Mahasiswa mencari informasi jika kebutuhan P:
tidak terpenuhi di perpustakaan fib?

Jika

menemukan

mereka
koleksi

tidak
yang

dibutuhkan, kami saran kan
8.

Apa

hambatan

Anda

dalam

informasi di perpustakaan fib?

melakukan

untuk ke perpustakaan pusat
pencarian M : Informasinya tidak ada,
itu membuat kecewa. Apalagi
kalau di OPAC ada, di rak
18

tidak ada
E : Buku tidak urut. Kadang
hilang dan tersembunyi. Tidak
sesuai dengan katalog
Y : Katalog sering eror, jadi
langsung

ke

rak.

Kadang

penataan kurang urut.
Apa hambatan Mahasiswa dalam melakukan pencarian P:
Kadang
mereka
informasi di perpustakaan fib?

menemukan koleksi di OPAC,
namun tidak ditemukan di rak.

19