Sistem Administrasi dalam Menjawab Kebut

SISTEM ADMINISTRASI DALAM MENJAWAB KEBUTUHAN SERIKAT BURUH DI INDONESIA

”Kebaikan yang tidak terorganisir dapat dikalahkan dengan kejahatan yang terorganisir” - Ali bin Abu Thalib –

by:

“Administration has been defined as the guidance, leadership, and control of the effort of a group of individuals towards some common goal”

(William H. Newman dalam Administration Action )

Sistem Administrasi dalam Menjawab Kebutuhan Serikat Buruh di Indonesia Editor : Surya Tjandra ,SH,LLM. Penulis : Eci Ernawati, SH. Trade Union Rights Centre – DGB Bildungswerk 2014

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melihat fenomena saat ini, sistem administrasi organisasi serikat buruh di Indonesia masih banyak mengalami tantangan. Tantangan tersebut teridentifikasi dari beberapa acuan yang tercantum dalam AD/ART organisasi serikat buruh belum dilaksanakan secara maksimal. Dalam buku yang dibuat oleh ILO dijelaskan definisi administrasi serikat pekerja/buruh adalah proses evaluasi, perencanaan, dan kontrol terhadap sumber daya serikat yang bersifat materiil dan non-materiil, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Administrasi serikat buruh merupakan sebuah mekanisme untuk menjalankan/mengoperasikan serikat secara efisien dan sistematis, dan merupakan sebuah mekanisme yang menggunakan proses demokratis dalam pengambilan keputusan. Proses yang demokratis tersebut mendorong partisipasi seluruh anggota dalam memaksimalkan penggunaan sumber daya dengan baik, dan memastikan implementasi rencana-rencana serikat buruh.

Sebagaimana diketahui, dalam tiga tahun terakhir ini pergerakan buruh di Indonesia begitu dinamis dalam upayanya memperjuangkan hak-hak buruh. Perjuangan buruh ini tertuang dalam tiga isu penting, yaitu upah layak, penghapusan sistem kerja alih daya (atau lebih dikenal dengan outsourcing ), dan reformasi jaminan sosial. Dinamisnya gerakan buruh di Indonesia juga tampak dengan keberhasilan mendesak pemerintah membuat beberapa kebijakan yang pro-buruh dan rakyat pada umumnya, seperti pengesahan UU No. 24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Peraturan Menteri tentang pembatasan jenis pekerjaan untuk bentuk sistem outsourcing , kenaikan upah secara signifikan di tahun 2013 dan 2014, serta revisi Peraturan Menteri No 17 tahun 2005 tentang komponen kebutuhan hidup layak yang telah mencapai 60 komponen dari sebelumnya hanya 46 komponen. Beberapa capaian tersebut merupakan bukti dinamisnya gerakan buruh di Indonesia, yang melalui kerja sama dengan berbagai kalangan seperti organisasi non-pemerintah perburuhan, sebagian anggota DPR, sebagian birokrasi reformis, dan lain-lain, yang mendorong capaian yang cukup baik tersebut.

Semakin dinamisnya gerakan buruh perlu diimbangi dengan semakin baiknya sistem administrasi organisasi serikat, untuk berjalannya sistem check and balance serta demokrasi internal di dalam serikat, yang akan berdampak pada keberlanjutan serikat itu sendiri ke depan. Saat ini serikat buruh dituntut untuk lebih independen, yang salah satunya terlihat dari bagaimana sistem administrasi serikat dikelola. Beberapa contoh administrasi tersebut antara lain kedisiplinan dalam membayar iuran anggota, Struktur Organisasi, penerapan sensitifitas gender dalam kepengurusan, hubungan pengurus dengan anggota, keuangan dan alokasi sumber daya serikat (termasuk iuran anggota), mekanisme pengambilan keputusan dan pola komunikasi dalam organisasi serikat buruh.

Saat ini Indonesia memiliki lima konfederasi serikat buruh dan lebih dari seratus federasi serikat buruh di level nasional. Masing-masing dari organisasi serikat buruh menerapkan pola administrasi organisasi yang berbeda-beda dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dewasa ini masih belum banyak serikat yang mampu menciptakan suasana kedisiplinan anggota untuk membayar iuran, padahal semua tahu bahwa iuran anggota merupakan salah satu hal fundamental untuk menunjang keberlanjutan dan kinerja suatu organisasi serikat buruh, dalam upaya memperjuangkan hak anggota dan hak buruh secara lebih luas.

Untuk itu kita perlu mencari tahu bagaimana praktek administrasi organisasi yang terjadi di lapangan saat ini pada beberapa serikat sebagai studi kasus untuk sama- sama kita pelajari. Administrasi setiap organisasi akan mempengaruhi kinerja organisasi tersebut. Hal ini bisa diperiksa melalui efektif tidaknya sistem administrasi yang digunakan, yang dapat diukur melalui penyebab efektif atau tidaknya menurut versi serikat buruh sendiri. Melalui pendekatan seperti ini, penelitian ini diharapkan dapat membantu serikat buruh dalam merefleksikan kinerja organisasinya sendiri yang kemudian mengambil langkah-langkah guna memperbaiki kelemahan yang ada.

B. Pokok Permasalahan

Penelitian ini mengarah pada tiga pokok permasalahan dalam administrasi organisasi serikat buruh, yaitu:

1. Model administrasi organisasi serikat buruh yang diterapkan organisasi buruh yang ada saat ini.

2. Fungsi administrasi organisasi serikat buruh dalam menjawab tujuan dan kebutuhan.

3. Model administrasi organisasi serikat buruh yang dibutuhkan organisasi buruh.

C. Tujuan

- Mengetahui praktek-praktek administrasi organisasi serikat buruh pada saat ini. - Mengetahui efektifitas sistem adminitrasi yang diterapkan oleh organisasi serikat

buruh. - Mendapatkan panduan administrasi yang dapat meningkatkan kinerja serikat

buruh

D. Metode

Dalam riset administrasi ini digunakan empat metode,

a. Lokakarya/Forum Group Discussion Metode Lokakarya yang digunakan dalam penelitian ini akan dilaksanakan dua kali, yaitu lokakarya pra-riset dan pasca-riset. Lokakarya pra-riset ini bermaksud untuk mengumpulkan organisasi yang menjadi objek penelitian untuk mendiskusikan indikator penilaian sebagai dasar konsistensi. Selain itu, dalam lokakarya pra-riset ini juga dimungkinkan akan ada penambahan maupun penggantian indikator penelitian. Selanjutnya Lokakarya pasca-riset bermaksud untuk mensosialisasikan hasil penelitian yang sudah dibuat dalam bentuk laporan penelitian.

b. Kuisioner Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dengan cara menyusun daftar pertanyaan tertulis sebagai panduan melakukan penilaian administrasi organisasi serikat buruh.

c. Interview Interview dalam penelitian ini merupakan kelanjutan dari metode kuisioner yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan wawancara mendalam kepada pengurus organisasi yang menjadi objek penelitian terkait administrasi organisasi serikat buruh.

E. Target

Organisasi serikat buruh jaringan TURC di level nasional dan daerah. Organisasi serikat buruh tersebut adalah: FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, Pusat dan Cabang), GSBI (Gabungan Serikat Buruh Independen, Cabang), FSPM (Federasi Serikat Pekerja Nasional, Nasional dan Regional), KSPSI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Pusat dan Cabang), FBLP (Forum Buruh Lintas Pabrik), FSP LEM SPSI (Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia), FSB LOMENIK KSBSI (Federasi Serikat Buruh Logam Mesin dan Elektronik Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia), FSP FARKES (Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan, FSP KEP (Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan), dan FSBI (Federasi Serikat Buruh Indonesia).

BAB II PEMBAHASAN

A. Administrasi Organisasi

1. Pengertian administrasi Berdasarkan etimologi “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari “ad”, artinya intensif, dan “ministrare”, artinya melayani, membantu atau

mengarahkan. Jadi pengertian administrasi adalah melayani secara intensif. Dari perkataan “administrare” terbentuk kata benda “administrario” dan kata “administrauus” yang kemudian masuk ke dalam bahasa Inggris yakni “administration” (DR. Hadari Nawawis, 1982). Selain itu dikenal juga kata “administratie” yang berasal dari kata belanda, namun memilki arti yang lebih sempit, sebab terbatas pada aktivitas ketatatusahaan yaitu kegiatan penyusunan dan

pencatatan keterangan yang diperoleh secara sistematis. 1 Pengertian Administrasi itu dapat ditinjau dari tiga sudut 2 , yang pertama

Administrasi dalam arti Institutionil, yang mana administrasi dimaksudkan sebagai keseluruhan orang/kelompok orang-orang yang sebagai suatu kesatuan menjalankan proses kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Yang kedua, administrasi dalam arti fungsionil, yang dimaksud dengan fungsionil ialah segala kegiatan dan tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan (termasuk juga didalamnya tindakan untuk menenyukan tujuan itu sendiri, atau dengan kata lain bersifat melihat kedepan, artinya melihat kepada pencapaian tujuan pada masa yang akan datang. Dan yang ketiga, administrasi sebagai proses, sebagai proses administrasi berarti keseluruhan proses yang berupa kegiatan-kegiatan, pemikiran-pemikiran, pengaturan-pengaturan sejak dari penentuan tujuan sampai penyelenggaraan sehingga tercapainya suatu tujuan.

1 Pengertian Administrasi Pendidikan Manajemen, Makalah, Tujuan, Fungsi, Menurut Para Ahli, http://www.sarjanaku.com/2010/01/makalah-dasar-dasar-administrasi.html, akses 8 Januari 2013

2 http://administrasiperkantoran-suprihatin.blogspot.com/2013/03/hubungan-administrasi-organisasi- dan.html, akses 7 januari 2013

Administrasi didefinisikan sebagai bimbingan, kepemimpinan, dan kontrol dari pada usaha-usaha kelompok, individu-individu terhadap terciptanya tujuan bersama. 3

Administrasi dapat diartikan menajadi 2 (dua) pengertian yaitu dalam arti sempit dan luas.

Dalam arti sempit administrasi diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat- surat informasi secara tertulis serta penyimpanan dokumen sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini kegiatan administrasi meliiputi

pekerjaan tata usaha. 4 Menurut Soewarno Handayaningrat mengatakan“Administrasi secara sempit berasal dari kata Administratie (bahasa Belanda) yaitu meliputi

kegiatan cata-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan” (1988:3). 5 Dari definisi dalam arti

sempit di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi merupakan kegiatan ketatausahaan yang mencakup kegiatan catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan dan pengarsipan surat serta hal-hal lainnya yang dimaksudkan untuk menyediakan informasi serta mempermudah memperoleh informasi kembali jika dibutuhkan.

Sedangkan administrasi dalam arti luas, menurut Thee Liang Gie “Administrasi secara luas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang

dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan tertent 6 u” (1980:9). Selain itu, beberapa ahli mengatakan definisi administrasi secara luas adalah sebagai berikut:

- Dwight Waldo (1971) mengemukakan bahwa: Administrasi adalah suatu bentuk daya upaya manusia yang kooperatif yang mempunyai tingkat rationaliteit yang

tinggi. - William H. Newman (1963) berpendapat bahwa: Administrasi adalah bimbingan,

kepemimpinan dan pengawasan dari pada usaha dari sekelompok individu menuju pencapaian Tujuan bersama.

3 Pengertian dan tujuan Administrasi, http://innsn.wordpress.com/2012/09/23/pengertian-dan-tujuan- administrasi/, akses: 4 Desember 2013

4 Pengertian Administrasi Menurut Para Ahli Ditinjau Dari Unsur Ontology, Epistimology Dan Aksiologi, http://kilaspangandaran.blogspot.com/2013/06/pengertian-administrasi-menurut-para.html, akses 8

Januari 2014

5 Administrasi, http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/337/jbptunikompp-gdl-ditepodise-16826-3-bab2- 0001.pdf, Akses 5 Desember 2013, hlm. 6

6 Syaiful Amar, Pengertian/ definisi Administrasi, http://syaifulamar.heck.in/definisipengertian- administrasi.xhtml, Akses: 5 Desember 2013

- Dr. S.P. Siagian MPA (1977) berpendapat bahwa: Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai Tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya. - Drs. Thee Liang Gie dan Drs. Sutarto (1977) mengemukakan pula bahwa:

Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama mencapai tujuan tertentu.

Dari beberapa definisi-definisi tersebut di atas maka sesungguhnya Administrasi adalah rangkaian kegiatan atau proses yang:

a. Dilakukan oleh sekelompok orang (dua orang atau lebih).

b. Berlangsung dalam suatu bentuk kerja sama.

c. Dimaksudkan untuk mencapai Tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Maka administrasi secara luas dapat disimpulkan pada dasarnya semua mengandung unsur pokok yang sama yaitu adanya kegiatan tertentu, adanya manusia yang melakukan kerjasama serta mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Pengertian Organisasi Istilah organisasi berasal dari bahasa yunani, yaitu "organon" atau dalam bahasa Latin "organum" yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah kesatuan (susunan) yang terdiri atas bagian bagian orang dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama.

Beberapa ahli mendefinisikan organisasi adalah sebagai berikut 7 :

a. Menurut J.William Schulze, organisasi adalah suatu penggabungan dari orang- orang, benda-benda, alat-alat perlengkapan,ruang lingkup kerja dan segala hal yang berhubungan dengannya,yang disatukan dalam sebuah hubungan yang teratur dan sangat efektif untuk mencapai segala tujuan yang diinginkan.

7 Sri Endang R-Sri Mulyani-Suyetty, Modul Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Untuk SMK Dan MAK, Erlangga 7 Sri Endang R-Sri Mulyani-Suyetty, Modul Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Untuk SMK Dan MAK, Erlangga

c. Menurut James D. Mooney dalam buku beliau yang berjudul The Principles of Organization , organisasi adalah segala bentuk persatuan/perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Dari defenisi - defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: - Dalam organisasi terdapat sekelompok orang (dua orang atau lebih). - Dalam organisasi ada kerja sama. - Dalam organisasi ada tujuan bersama. Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli di atas mengenai organisasi semuanya hampir serupa dan pada intinya berpatokan pada pengertian organisasi merupakan sekelompok orang yang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan tujuan tertentu.

3. Pentingnya Administrasi dalam Organisasi Administrasi sangat dibutuhkan, dengan alasan agar tujuan dari organisasi yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik. Karena dalam mencapai sebuah tujuan bersama, diperlukan adanya suatu kerja sama antara organisasi dan administrasi. Disini ada sebuah hubungan/keterkaitan antara administrasi, manajemen, dan organisasi. Untuk meningkatkan kinerja yang baik dalam sebuah administrasi yang pertama adalah proses penggerakan. Proses penggerakan dalam Administrasi inilah yang disebut dengan manajemen. Apabila di dalam suatu organisasi tidak memiliki sistem administrasi dan manajemen yang baik/bagus, maka organisasi tersebut tidak dapat berjalan dengan baik pula, karena administrasi mencapai tujuan itu melalui Manajemen. Kemudian, agar kegiatan kerjasama tersebut berhasil dengan baik dan mencapai tujuan maka dibutuhkan sebuah wadah, kerangka, atau struktur. Wadah, kerangka, atau struktur di mana kerjasama dilakukan itulah yang disebut dengan organisasi.

Tetapi, dari hal tersebut terdapat hal yang paling menentukan dalam proses tercapainya tujuan sebuah organisasi itu sendiri, yaitu sumber daya manusia, dalam hal ini, sumber daya manusia yang dimaksud disebut sebagai pengurus dan anggota. Pada dasarnya, organisasi terdiri dari sekumpulan orang/manusia yang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu dan oleh karena manusia yang membuat tujuan itu sendiri, maka manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja. Oleh karena itu, administrasi itu timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.

B. Serikat Buruh Serikat buruh adalah hak yang melekat bagi buruh. Kebebasan berserikat dan perlindungan hak berorganisasi juga dituangkan dalam Konvensi ILO No. 87 tahun 1956, yang kemudian diratifikasi oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres no.83 tahun 1998, dalam aturan tersebut dikatakan bahwa Para buruh dan pengusaha, tanpa perbedaan apapun, berhak untuk mendirikan dan, menurut aturan organisasi masing-masing, bergabung dengan organisasi-organisasi lain atas pilihan mereka sendiri tanpa pengaruh

pihak lain. 8 Adapun beberapa peraturan yang mengatur Serikat Pekerja/Serikat Buruh adalah:

- Undang-undang Dasar Negara RI 1945 - Piagam PBB tentang Hak2 azazi manusia Pasal 20 (ayat 1) dan pasal 23 (ayat 4) - UU No. 18 th. 1956 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No. 98 mengenai Hak

berorganisasi dan Berunding bersama - Keppres No. 23 th. 1998 tentang Pengesahan Konvensi ILO NO. 87 tentang

kebabasan berserikat dan perlindungan hak berorganisasi - Kemenaker No. PER-201/MEN/1999 tentang Pendaftaran Serikat Pekerja - KepMenaker No. PER-16/MEN/2000 tentang tata cara Pendaftaran Serikat

Pekerja - UU No. 21 th. 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh

- UU No. 13 th. 2003 tentang Ketenagakerjaan - UU No. 2 th. 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI)

8 Keppres No.83 tahun 1998, pasal 2

- Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Serikat Buruh yg

bersangkutan

1. Pengertian serikat Buruh Dalam Undang – undang no 13 tahun 2003 disebutkan bahwa Serikat pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan

pekerja/buruh dan keluarganya. 9 Pengertian yang tercantum dalam undang-undang tersebut tertulis bahwa melalui serikat para pekerja/buruh berhak untuk mendapatkan

perlindungan serta memperjuangkan hak-haknya.

2. Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/Buruh Keanggotaan serikat buruh bersifat sukarela. Para pekerja/buruh bergabung dengan serikat buruh salah satunya untuk melindungi hak – hak mereka dari para pengusaha yang seringkali melanggar pemenuhan hak para buruh. Oleh karena itu, serikat buruh memiliki tanggung jawab untuk meyakinkan para buruh bahwa keanggotaan mereka bermanfaat. Tujuan utama sebuah serikat buruh adalah keterwakilan anggota anggotanya di tempat kerja dan di masyarakat yang lebih luas, untuk melindungi dan membela hak-hak dan kepentingan mereka, dan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. Sebagai sebuah organisasi, serikat buruh berusaha untuk melaksanakan fungsi-fungsi ini melalui proses dialog dan

negosiasi. 10 Serikat buruh/pekerja yang berkembang saat ini sudah menunjukan besarnya fungsi mereka dalam melakukan perjuangan membela hak mereka. Sesuai

dengan pasal 102 UU Tenaga Kerja tahun 2003, dalam melaksanakan hubungan industrial, buruh dan serikat buruh mempunyai fungsi menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis, mengembangkan keterampilan, dan keahliannya serta ikut

9 Undang – undang no 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 1 (17) 10 Indah Budiarti, Administrasi Dan Keuangan Serikat Pekerja, 2009, hlm.2 9 Undang – undang no 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 1 (17) 10 Indah Budiarti, Administrasi Dan Keuangan Serikat Pekerja, 2009, hlm.2

Sedangkan menurut UU No. 21 tahun 2000 mengenai Serikat Pekerja/Serikat Buruh, Fungsi serikat mencakup pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), penyelesaian perselisihan industrial, mewakili buruh di dewan atau lembaga yang terkait dengan urusan perburuhan, serta membela hak dan kepentingan anggota serikat.

Selain itu serikat buruh juga memiliki banyak peran. Seiring dengan berjalannya waktu peran serikat pekerja/buruh semakin meluas, tidak hanya sekedar terkait isu perburuhan, tetapi juga peran – peran lain yang ada hubungannya dengan para buruh, seperti peran keterwakilan, pendidikan, pelayanan, regulasi, dan politik. Peran tersebut merupakan peran yang umum namun penting di mana dapat memberikan

pengaruh besar didalamnya, seperti 11 :

a. Peran Keterwakilan – Fungsi utama sebuah serikat buruh adalah untuk mewakili orang-orang dalam pekerjaannya, tetapi mereka juga memiliki peran yang lebih luas dalam membela kepentingan-kepentingan anggota mereka.

b. Peran Pendidikan – Serikat-serikat buruh juga memiliki peran pendidikan yang penting, menyelenggarakan kursus-kursus untuk anggotaanggota mereka mengenai berbagai macam bidang yang luas, menguatkan organisasi dan anggota- anggotanya, dan mendidik masyarakat mengenai hak-hak buruh dan isu-isu perburuhan.

c. Peran Pelayanan – Serikat buruh memberikan beragam manfaat yang lain. Misalnya, beberapa serikat buruh menawarkan nasehat hukum profesional secara gratis mengenai masalah-masalah perburuhan. Serikat-serikat yang lain memberikan manfaat keanggotaan, seperti fasilitas kredit dan hibah pendidikan. Yang lain memberikan layanan informasi yang terbuka bagi masyarakat mengenai hak-hak buruh dan isu-isu perburuhan, seperti brosur mengenai hak-hak buruh migran, sistem jaminan sosial, dll.

d. Peran Regulasi – Hampir setiap perbaikan di tempat kerja, dan di bidang perburuhan, kondisi kerja – misalnya undang-undang kesetaraan upah, undang-

11 Op.Cit, hlm. 3-4 11 Op.Cit, hlm. 3-4

e. Peran Politik – Serikat buruh secara individual dan pusat-pusatnya di tingkat nasional memainkan peran yang sangat penting dalam melobi pemerintah dan para pembuat keputusan yang lain untuk memastikan bahwa tercapainya kondisi ketenagakerjaan yang sebaik mungkin bagi buruh dan rakyat. Dari peran yang disebutkan di atas terlihat bahwa peran serikat untuk para buruh

begitu besar.

3. Pentingnya Administrasi untuk Serikat Buruh Serikat buruh merupakan sebuah organisasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama antara buruh sebagai anggotanya. Dalam sebuah organisasi tentunya perlu diatur dan di manage dengan baik melalui sistem administrsi dan manajemen yang baik. Untuk itu, apabila di dalam suatu organisasi tidak memiliki sistem administrasi dan manajemen yang baik/bagus, maka organisasi tersebut tidak dapat berjalan dengan baik. Salah satu contohnya terkait pertanggungjawaban keuangan, mengingat dana serikat buruh diperoleh dari iuran anggota, maka sebagai konsekuensinya penggunaan dana tersebut harus dipertanggung jawabkan kepada anggota. Karenanya perlu diatur adanya mekanisme pertanggung jawaban penggunaan dana tersebut secara terbuka melalui penataan administrasi keuangan Serikat Buruh yang sederhana. Selain itu perlunya administrasi dalam serikat buruh juga didasari oleh perlu adanya kedisiplianan dan keteraturan sistem untuk kelengkapan data meliputi pencatatan anggota, data keuangan, sistem surat menyurat, dan hal-hal lain yang menunjang sistem organisasi dapat berjalan dengan baik. Itulah yang menjadi dasar mengapa sistem administrasi dalam sebuah serikat buruh dibutuhkan.

C. Administrasi Serikat Buruh

Mengingat pengertian dari serikat buruh adalah sebuah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh, point pentingnya serikat buruh adalah sebuah organisasi. Di mana dalam sebuah organisasi tentunya ada sebuah kegiatan dan tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan (termasuk juga didalamnya tindakan untuk menentukan tujuan itu sendiri yang disebut sebagai administrasi. Ada beberapa kegiatan atau tindakan yang perlu diperhatikan di dalam serikat buruh terkait administrasi, antara lain Kesekretariatan Serikat pekerja/buruh, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja/Buruh, Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh, serta Pendidikan dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh.

1. Administrasi/Kesekretariatan Serikat pekerja/buruh Administrasi merupakan tata usaha yang menyangkut berbagai kegiatan organisasi yang meliputi Pencatatan data, Penyimpanan data, dan Pembuatan serta pengiriman surat. Administrasi dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial bahwa dia tidak dapat berdiri sendiri tapi harus melakukan kerja sama dengan orang lain yang mempunyai ide dan tujuan yang sama. Dengan

melakukan administrasi, maka tujuan tersebut akan tercapai. 12 Terkait menunjang kerja administrasi, serikat kerja membutuhkan tempat/kantor yang berfungsi sebagai

pusat kegiatan administrasi dan pusat komunikasi organisasi yang disebut sebagai sekretariat. Sekretariat ini memiliki kegiatan meliputi 13 :

a. Komunikasi Penyampaian gagasan, ide/berita kepada pihak lain dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan. Komunikasi ini dalam serikat buruh juga digunakan dalam proses interuksi dan konsolidasi.

b. Korespondensi Kegiatan surat menyurat untuk tujuan organisasi, antara lain:

a. Surat dibuat jelas, dengan bahasa yang baik dan mudah dipahami

12 Pengertian dan tujuan Administrasi, http://innsn.wordpress.com/2012/09/23/pengertian-dan- tujuan-administrasi/, akses: 4 Januari 2013

13 Administrasi Serikat Pekerja , http:wikisopo.wordpress.com, akses: 20 November 2013, hlm. 1 13 Administrasi Serikat Pekerja , http:wikisopo.wordpress.com, akses: 20 November 2013, hlm. 1

c. Minimal dibuat 2 rangkap ( dikirim dan arsip ).

c. Pencatatan Setiap kegiatan hendaknya dicatat sebagai data (termasuk surat menyurat) antara lain :

i. Buku agenda surat masuk, surat keluar,

ii. Buku anggota dan catatan kegiatan lainnya.

d. Reproduksi Kegiatan penggandaan dokumen yang penting ( sebagai arsip ).

e. Dokumentasi Kegiatan dokumentasi/pengarsipan dengan mengikuti suatu sistim tertentu, sehingga hemat waktu untuk menemukan kembali data yang diperlukan.

Bagi serikat buruh, kesekretariatan merupakan hal pertama yang perlu dijalankan dengan serius. Oleh karenanya, adanya sekretariat untuk serikat buruh perlu diutamakan. Sekretariat juga dapat dijadikan wujud nyata adanya sebuah serikat buruh, dan disanalah pusat penggerakan secara administrasi terpusat.

2. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja/Buruh Anggaran Dasar dalam sebuah organisasi adalah sebuah hukum dasar (kontitusi, Undang-undang Dasar) bagi seluruh elemen Organisasi tersebut melaksanakan tugas dan fungsinya. Jadi Anggaran Dasar merupakan Dasar Hukum dalam berjalannya sebuah Organisasi. Sehingga menjadi sebuah keharusan bagi pengurus untuk

mengetahui hakikat dari angggaran dasar itu dibentuk. 14 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa universitas di Semarang ditemukan bahwa semakin

tinggi tingkat partisipasi anggaran manajer maka semakin tinggi pula komitmen organisasi yang dimiliki. 15 AD/ART berfungsi untuk menggambarkan mekanisme

kerja suatu organisasi. Secara spesifik AD (Anggaran Dasar) berfungsi juga sebagai DASAR pengambilan sumber peraturan/hukum dalam konteks tertentu dalam

14 Efektifitas Anggaran Dasar Organisasi, http://feriansyach.wordpress.com/2011/04/01/efektifitas- anggaran-dasar-organisasi/, akses 27 November 2013

15 Kunwaviyah Muchamad Syafruddin, 2010, Peran Variabel Komitmen Organisasi dan Inovasi pada

Hubungan Penganggaran dan kinerja: Studi Kasus pada SKPD Kabupaten Magelang, , hlm. 42 Hubungan Penganggaran dan kinerja: Studi Kasus pada SKPD Kabupaten Magelang, , hlm. 42

3. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh Keuangan merupakan tugas rutin bendahara sesuai keputusan yang telah ditetapkan oleh serikat pekerja/buruh, antara lain terkait, Pencatatan pengelolaan keuangan (keluar dan masuknya dana organisasi), bukti pemasukan dana yang diarsip, bukti pengeluaran dana yang diarsip, dan laporan pertanggungjawaban keuangan rutin terhadap anggota.

a. Sumber Dana Organisasi Serikat Pekerja/buruh Untuk sumber Dana Organisasi terdiri dari 2 (dua) macam, terdiri dana intern dan ekstern. Dana intern meliputi, uang pangkal anggota, uang iuran anggota, uang konsolidasi, kartu tanda anggota, usaha-usaha ekonomi dan usaha lain yang sah. Sedangkan sumber dana ektern, meliputi sumbangan/bantuan dari perangkat organisasi, sumbangan/bantuan yang tidak mengikat.

Sebagai catatan sumber pemasukan terbesar dana organisasi adalah dari iuran anggota. Di Indonesia serikat pekerja/buruh memiliki cara sendiri untuk menerapkan sistem pembayaran iuran. Ada 2 (dua) cara yang biasa dipakai oleh serikat pekerja/buruh yaitu dengan cara kolekting manual dan sistem COS (Check Off System). Sistem manual biasanya dilakukan dengan cara menentukan berapa besarnya nominal iuran yang harus dibayarkan. Sistem ini biasa dilakukan salah satunya karena pihak manajemen yang sulit untuk diajak kerjasama. Untuk itu serikat langsung menarik iuran berdasarkan kesepakatan besarnya nominal. Sedangkan untuk sistem COS pembayaran iuran organisasi dari para anggota kepada Serikat Buruh dilakukan dengan mengambil/mengutip sebagian upah buruh sebesar 1 persen melalui pengusaha untuk selanjutnya diberikan kepada organisasi Serikat Buruh. Untuk sistem COS ini diperlukan adanya kerjasama Sebagai catatan sumber pemasukan terbesar dana organisasi adalah dari iuran anggota. Di Indonesia serikat pekerja/buruh memiliki cara sendiri untuk menerapkan sistem pembayaran iuran. Ada 2 (dua) cara yang biasa dipakai oleh serikat pekerja/buruh yaitu dengan cara kolekting manual dan sistem COS (Check Off System). Sistem manual biasanya dilakukan dengan cara menentukan berapa besarnya nominal iuran yang harus dibayarkan. Sistem ini biasa dilakukan salah satunya karena pihak manajemen yang sulit untuk diajak kerjasama. Untuk itu serikat langsung menarik iuran berdasarkan kesepakatan besarnya nominal. Sedangkan untuk sistem COS pembayaran iuran organisasi dari para anggota kepada Serikat Buruh dilakukan dengan mengambil/mengutip sebagian upah buruh sebesar 1 persen melalui pengusaha untuk selanjutnya diberikan kepada organisasi Serikat Buruh. Untuk sistem COS ini diperlukan adanya kerjasama

i. Tahap pertama anggota memberikan surat kuasa melalui Serikat Buruh tentang kesediaan untuk dipotong upahnya sesuai dengan ketentuan organisasi.

ii. Pimpinan Unit Kerja selanjutnya menyerahkan surat kuasa tersebut kepada pengusaha disertai surat pengantar dari PUK/lokal berikut informasi tentang perincian nilai prosentase COS bagi masing-masing perangkat organisasi.

b. Penggunaan Dana Organisasi Dana organisasi khususnya serikat buruh tentunya digunakan untuk keperluan serikat buruh, keperluan ini meliputi:

- Konstribusi keperangkat - Kegiatan bidang-bidang, rapat, pelatihan anggota, publikasi, penelitian

dan kegiatan lain yang berhubungan dengan organisasi Serikat Pekerja/buruh.

- Kesekretariatan, meliputi : inventaris, alat tulis, pemeliharaan dll. - Administrasi, meliputi : kop/amplop surat, stempel, foto copy dll. - Transportasi, gaji staff, honor pengurus dan keperluan lainya.

4. Pendidikan dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh Selayaknya mahluk hidup yang membutuhkan oksigen untuk bernafas, sebuah organisasi juga membutuhkan nafas yang berupa ide, strategi dan cara cara baru dalam meraih tujuan bersama, dan hal ini mudah sekali muncul saat digelarnya kegiatan pendidikan dan pelatihan sebagai dampak positif akan bertambahnya ilmu dan pengetahuan baru yang didapatkan.

Sejalan dengan perkembangan, suatu organisasi akan mengalami perubahan organisasional dan perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM), begitu juga dengan serikat pekerja/buruh. Hal ini berarti bahwa setiap organisasi harus selalu peka terhadap kekuatan lingkungan yang mempengaruhi organisasi. Setiap perubahan

16 Check Off System dan Administrasi Keuangan SP, http:wikisopo.wordpress.com, akses: 20 November 2013, hlm. 1 16 Check Off System dan Administrasi Keuangan SP, http:wikisopo.wordpress.com, akses: 20 November 2013, hlm. 1

Pendidikan dan pelatihan serikat pekerja/buruh merupakan cara bagaimana menstransfer kepada para anggota bagian-bagian dari pentingnya berserikat. Dalam pelatihan ini para anggota diajak untuk memahami apa yang seharusnya mereka tahu sebagai pekerja/buruh, termasuk hak, usaha, cara pandang, dan hal – hal yang terkait dengan perburuhan. Melalui pendidikan buruh dan pelatihan serikat buruh ada

beberapa manfaat yang bisa dipetik 17

a. Meningkatkan kemampuan serikat buruh dalam level pendidikan anggota dan pemimpin serikat buruh. Melalui pendidikan anggota menjadi lebih peduli terhadap kondisi dan kehidupan pekerjaan mereka, dan mampu untuk memperbaikinya;

b. Pendidikan bagi anggota serikat buruh meningkatkan demokrasi dalam serikat buruh melalui motivasi anggota untuk lebih berpartisipasi dalam setiap hal yang berhubungan dengan serikat pekerja/buruh. Memperbaiki kwantitas informasi yang tersedia dalam serikat buruh: informasi mengalir secara dua arah yaitu dari pemimpin serikat buruh kepada anggota dan dari anggota ke pemimpin serikat buruh;

c. Pendidikan anggota serikat buruh menjadikan pekerjaan serikat buruh menjadi jauh lebih efisien oleh karena meningkatnya ketrampilan/pengetahuan dan sangat meningkatnya jumlah orang yang dapat bertanggung jawab pada setiap fungsi serikat buruh yang berbeda;

17 Indah Budiarti, 2008, Serikat Pekerja (On strike Unfail Labour Practice), hlm. 6 17 Indah Budiarti, 2008, Serikat Pekerja (On strike Unfail Labour Practice), hlm. 6

BAB III SISTEM ADMINISTRASI DALAM MENJAWAB KEBUTUHAN SERIKAT BURUH

A. Model Administrasi yang Diterapkan Serikat Buruh pada saat ini

Model administrasi yang diterapkan oleh beberapa serikat buruh di Indonesia bermacam-macam. Dari beberapa serikat buruh yang menjadi objek penelitian ditemukan bahwa administrasi yang di terapkan merupakan kebijakan dan kebutuhan dari serekat buruh di masing masing tingkatannya. Stándar dari administrasi selama ini masih berpedoman pada AD/ART yang mereka buat dalam setiap kongresnya. Beberapa point administrasi yang kita dapatkan disini di teliti melalui beberapa aspek, meliputi struktur organisasi, Aspek gender, keuangan, program kerja, dan sekretariat.

1. Struktur organisasi Dalam sebuah organisasi terdapat tingkatan struktur dari pusat hingga local, begitu juga dengan serikat pekerja/buruh. Berikut merupakan struktur organisasi serikat buruh:

: merupakan tingkat

pengambilan keputusan tertinggi dalam

organisasi

Pusat

: DPP, Nasional

Daerah

: DPD,Kanwil, DPW Regional : DPC, PC, KC (terdiri dari beberapa PC)

Lokal

: PUK, Lokal

Peneliti menemukan salah satu serikat buruh yang memiliki struktur berbeda dalam organisasi sebagai upaya menguatkan organisasi serikat. Berikut merupakan salah satu contoh yang ditemukan:

Kongres

Auditor

Pusat Munas

: Garis struktural : Garis Kerja Auditor : Garis Koordinasi

Berdasarkan tabel di atas, keterangan terkait adanya struktur seperti DPW dan KC merupakan terobosan baru dalam dunia serikat buruh. DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) melakukan fungsi koordinasi dengan cabang – cabang PP SPA (Pengurus Pusat Serkat Buruh anggota). Sedangkan untuk KC (Konsulat Cabang) ini terdiri dari beberapoa PC (Pimpinan Cabang), pembentukan pengurus KC dimusyawarahkan oleh PC dan disahkan oleh DPW, KC bertanggung jawab ke PC Kabupaten/Kota setempat, sedangkan DPW bertugas melaporkan pada DPP. Hubungan antara KC- DPW adalah dalam bentuk koordinasi dan laporan.

Berdasarkan analisa yang ditemukan peneliti, dengan adanya terobosan baru terkait tambahan kepengurusan dimungkinkan akan lebih menguatkan kinerja organisasi, walaupun hal ini juga tidak menjamin oeganisasi ini lebih efektif. Ada Berdasarkan analisa yang ditemukan peneliti, dengan adanya terobosan baru terkait tambahan kepengurusan dimungkinkan akan lebih menguatkan kinerja organisasi, walaupun hal ini juga tidak menjamin oeganisasi ini lebih efektif. Ada

Sedangkan untuk struktur tata kerja kepemimpinan yang digunakan SP salah satunya adalah sebagai berikut:

Wk Presiden

Wk Presiden Wk Presiden

Bendahara I

Bendahara II

Wk sekJen

Wk sekJen

Wk SekJen

Berikut merupakan struktur kepengurusan yang diterapkan beberapa serikat pekerja/ buruh dari pusat hingga lokal, yang terdiri dari :

No Jabatan Tingkat Kepengurusan

1. Presiden

Wakil Presiden I Wakil Presiden II

Anggota

Pusat/Nasional

Wakil Presiden III Dst….

2. Sekretaris Jenderal

Wakil Sekretaris Jenderal Wakil Sekretaris Jenderal Dst….

3. Bendahara

Wakil Bendahara I Wakil Bendahara II Wakil Bendahara III Dst....

Daerah/Provinsi

Cabang

Lokal/PUK

3. Bendahara

2. Aspek Gender Aspek gender merupakan hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam sebuah organisasi, hal ini merupakan usaha dalam menghindari terjadinya sebuah diskriminasi. Beberapa serikat saat ini sudah memasukan unsur pengurus perempuan didalam kepengurusan organisasi sebanyak minimal 30% dari jumlah pengurus terpilih. Namun ada juga pengecualian untuk hal tersebut apabila buruh perempuan ditingkatan keanggotaan tersebut sangat minim, atau sebaliknya, ketika buruh laki- laki ditingkatan keanggotaan tersebut yang sangat minim. Karena ada serikat buruh justru seluruh pengurusnya adalah perempuan dan keanggotaannya pun demikian. Ini merupakan perkembangan yang cukup baik dalam dunia organisasi khususnya serikat 2. Aspek Gender Aspek gender merupakan hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam sebuah organisasi, hal ini merupakan usaha dalam menghindari terjadinya sebuah diskriminasi. Beberapa serikat saat ini sudah memasukan unsur pengurus perempuan didalam kepengurusan organisasi sebanyak minimal 30% dari jumlah pengurus terpilih. Namun ada juga pengecualian untuk hal tersebut apabila buruh perempuan ditingkatan keanggotaan tersebut sangat minim, atau sebaliknya, ketika buruh laki- laki ditingkatan keanggotaan tersebut yang sangat minim. Karena ada serikat buruh justru seluruh pengurusnya adalah perempuan dan keanggotaannya pun demikian. Ini merupakan perkembangan yang cukup baik dalam dunia organisasi khususnya serikat

a. Anggota mayoritas perempuan dengan kepengurusan mayoritas perempuan

b. Anggota mayoritas perempuan dengan kepengurusan mayoritas laki-laki

c. Anggota mayoritas laki – laki dengan kepengurusan mayoritas laki – laki

d. Anggota mayoritas laki – laki dengan kepengurusan mayoritas perempuan Saat ini beberapa organisasi masih banyak menerapkan aspek gender pada poin a,

b dan c. Namun untuk jenis klasifikasi pada point d masih sulit ditemukan. Bagi anggota yang mayoritas perempuan, kepengurusan pun hampir 90% adalah kaum perempuan. Perempuan cukup mendominasi dalam konteks ini. Begitupun sebaliknya, bagi anggota mayoritas laki – laki maka keanggotaan pun di dominasi oleh kaum laki - laki. Beberapa peraturan di indonesia mencoba untuk memberikan peran serta perempuan sebagai bukti bahwa perempuan dengan kemmapuan yang dimilikinya juga memiliki kesempatan yang sama seperti halnya laki-laki dalam menduduki sebuah jabatan, khususnya dalam kepengurusan sebuah organisasi. Hal tersebut dibutuhkan mengingat perlunya wakil para anggota (dalam hal ini perempuan) yang mensuarakan kaumnya, agar lebih bisa memahami dari sudut pandang perempuan sebagai anggota serikat buruh. Dari hal tersebut dapat kita lihat bahwa pentingnya pertimbangan aspek gender dalam kepengurusan organisasi.

Dalam prakteknya sudah ada beberapa serikat pekerja/ buruh yang sudah menerapkan aspek gender dengan membentuk komite/departemen perempuan yang khusus membahas isu isu khusus untuk perempuan. Komite perempuan ini terdiri dari perempuan yang mewakili anggota perempuan yang komposisi dan jumlahnya disesuaikan dengan jumlah total anggota perempuan. Komite perempuan ini berfungsi untuk melakukan pendidikan, pembelaan, dan duduk dalam perundingan khusunya isu-isu perempuan. Dengan dibentuknya komite perempuan tersebut isu – isu terkait buruh perempuan akan terselesaikan secara terfokus, melihat banyaknya pelanggaran hak buruh perempuan sebagaidi lokasi kerja.

3. Keuangan Banyak kegiatan terkait keuangan yang dilakukan oleh organisasi serikat pekerja/ buruh. Kegiatan tersebut menyangkut sumber dana organisasi, Pencatatan / pembukuan, pengelolaan keluar masuknya dana organisasi, bukti pemasukan dan pengeluaran dana organisasi, dan laporan keuangan sebagai pertanggung jawaban organisasi terhadap anggota.

a. Sumber dana organisasi Pemasukan yang didapat oleh serikat pekerja/buruh adalah bersumber dari

iuran anggota. Sistem iuran yang digunakan oleh serikat buruh ada 2 (dua) macam, pertama yaitu menggunakan sistem COS yang kedua menggunakan sistem kolektif manual. Namun beberapa serikat buruh juga menggunakan kedua sisttem tersebut, tergantung dari kebujakan yang diambil dari serikat buruh itu sendiri.

Dari masing masing sistem iuran tersebut memiliki kelebihan dan keuntungan sebagai berikut:

No. Sistem Iuran

Kelebihan

Kekurangan

1. COS Melalui sistem COS ini akan Sistem COS ini akan optimalisasi iuran, secara menjadi

kekurangan otomatis semua anggota akan apabila diterapkan pada membayar, karena iuran serikat tidak kuat/ serikat langsung dipotong dari upah dengan anggota kecil, hal anggota di perusahaan.

ini akan mengakibatkan perusahaan

mengetahui jumlah anggota serikat, dan apabila

perusahaan memiliki iktikad tidak baik maka akan berpotensi untuk daicari – cari permasalahn dari anggota tersebut yang kemudian perusahaan memiliki iktikad tidak baik maka akan berpotensi untuk daicari – cari permasalahn dari anggota tersebut yang kemudian

mengakibatkan anggota

tersebut dikeluarkan

dari perusahaan.

2. Kolektif manual Bagi serikat yang masih Iuran tidak optimal, karena kecil, penerapan sistem suatu kesempatan bagi pembayaran dengan kolektif anggota yang tidak mau manual merupakan salah membayar iuran. satu

terlebih dahulu,

diketahui oleh perusahaan. Selain

keuntungan yang didapatkan karena

ada

interaksi

langsung antar anggota dan pengurus

sehingga

ada

komunikasi antar keduanya.

Untuk potongan yang dilakukan serikat buruh, ditemukan 2 (dua) macam sistem alur penyetoran dana iuran untuk manual maupun COS

A. B.

Pusat

Pusat

Daerah

Daerah

Cabang

Cabang

Lokal

Lokal

A. Dalam tabel A di atas uang iuran B. Dalam tabel B di atas uang iuran

anggota sistem distribusi dan

anggota sistem distribusi dan pembayarannya disentralisir ke

pembayarannya disentralisir ke

pusat oleh local/ PUK serikat tingkatan di atasnya sesuai dengan

pekerja anggota untuk kemudian

struktur organisasi oleh local/ PUK didistribusikan kepada tingkatan

serikat pekerja anggota untuk

dibawahnya seperti daerah

kemudian didistribusikan di masing tingkatan struktur yang ada.

Alur penyetoran dana iuran tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing, berikut kelebihan dan kekurangan tersebut:

- Pusat akan lebih merasa - Dimungkinkan muncul masalah

A karena dengan langsung anggota banyak dengan hasil iuran

memiliki tanggung jawab,

apabila serikat yang memiliki

disetorkan dana iuran ke

yang besar tdk dapat memenuhi

kebutuhan anggota, karena hasil

pertanggungjawaban

oleh

penyetoran diserahkan pusat, dan

pusat untuk para anggota

diberikan serikat yang belum

sejahtera. Artinya ada kemungkinan - Karena

terkait dana iuran tersebut.

tanggungjawab

anggota serikat yang besar tersebut

diserahkan ke pusat, maka

terbengkalai.

dimungkinkan

adanya - Bagi pengurus full timer yang

pusat dimungkinkan

bagi anggota serikat yang

upahnya minim.

masih kecil, dalam arti pusat - Dimungkinkan serikat di daerah akan

membantu serikat

kurang mandiri karena banyak

dengan anggota kecil tersebut

bergantung pada pusat.

terkait financial. - Bagi pengurus full timer

yang diberikan upah pusat yang diberikan upah pusat

akan

lebih

dipertanggunjawabkan oleh pusat.

- Ada control langsung dari

koordinasi antara pusat dan daerah, dalam artian tercipta komunikasi antar keduanya.

- Serikat pada tingkat cabang - Kurangnya koordinasi antara daerah

B menetukan kebijakan sendiri daerah/ tidak terjalin koordinasi

akan lebih mandiri dengan

dan pusat, terkait anggaran di

terkait dana iuran.

yang baik.

- Ketika PC bagus dia bisa - Tidak ada gerakan yang sinergis

kelola sangat bagus dan

karena kurangnya koordinasi dan

komunikasi antara pusat dan daerah. - Jika pada tingkat cabang - Tidak

sangat besar.

adanya pemerataan

memiliki anggota yang besar

kesejahteraan anggota serikat yang

dan iuran berjalan dengan

lain.

efektif, maka PC tersebut - Kesejahteraan akan hanya terfokus akan berkembang dengan

pada PC yang memiliki anggota

pesat.

besar.

- Alur uang akan berjalan - Dimungkinkan penyetoran dana

dengan tingkatan struktur

iuran berhenti ditingkatan tertentu,

yang urut.

dalam arti tidak samapi pada pusat.

Terkait iuran ini, tentunya ada hal yang mendukung untuk dapat berjalannya sistem (sistem iuran). Sistem iuran ini dapat berjalan dengan baik apabila ada kedisiplinan anggota dalam membayar iuran. Sampai saat ini masih banyak anggota yang belum sadar akan pentingnya membayar iuran, hal ini terbukti dari perbandingan dari jumlah anggota keseluruhan dan jumlah anggota yang Terkait iuran ini, tentunya ada hal yang mendukung untuk dapat berjalannya sistem (sistem iuran). Sistem iuran ini dapat berjalan dengan baik apabila ada kedisiplinan anggota dalam membayar iuran. Sampai saat ini masih banyak anggota yang belum sadar akan pentingnya membayar iuran, hal ini terbukti dari perbandingan dari jumlah anggota keseluruhan dan jumlah anggota yang

- Kurangnya kesadaran anggota untuk membayar iuran - Kurangnya kepercayaan anggota terhadap pengurus serikat terkait

penggunaan dana organisasi - Anggota tidak dapat merasakan keuntungan dari membayar iuran

- Tidak adanya sangsi bagi yang tidak membayar iuran Terkait penerapan sangsi masih menjadi kebimbangan serikat khususnya bagi serikat yang baru, karena dengan menerapkan sangsi anggota justru enggan bergabung dengan serikat, namun tanpa penerapan sangsi akan menimbulkan ketidakdisiplinan anggota dalam membayar iuran, karena tidak ada efek jera yang di dapatkan. Maka hal ini perlu dikaji kembali oleh masing-masing serikat pekerja/buruh.

b. Pencatatan / pembukuan Pencatatan pembukuan terkait keuangan yang diterapkan oleh serikat buruh saat ini masih banyak yang kurang berjalan dengan baik. Hal ini kerap terjadi pada tingkatan local, di mana sistem pembukuan yang digunakan masih dengan sistem manual. Artinya belum ada sistem database yang digunakan dalam pembukuan tersebut.

Kurang baiknya pembukuan keuangan dalam serikat buruh dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Karena dengan sumber dana yang didapatkan dari iuran anggota diperlukan pertanggungjaewaban pula kepada anggota. Apabila pencatatan yang dilakukan kurang baik akan dapat menimbulkan kecurigaan terhadap penggunaan dana iuran tersebut. Dari hal tersebut maka akan muncul ketidakpercayaan anggota dalam membayar iuran, ini akan memberikan efek ketidaksiplinan anggota dalam membayar iuran. Untuk itu perlulah membuat pencatatan/pembukuan yang baik untuk keuangan.

c. Pengelolaan keluar masuknya dana organisasi Pengelolaan keluar masuknya dana organisasi perlu dirumuskan secara baik, yaitu dengan merumuskan, dan melaksanakan secara sistematis, anggaran sebagai bagian dari proses perencanaan serikat buruh. Pengelolaan keluar masuknya dana organisasi pada serikat pekerja / buruh adalah di pegang oleh bendahara serikat itu sendiri.