TUGAS INDIVIDU PASAR MODAL DAN MANAJEMEN

TUGAS INDIVIDU
PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN
PERANAN PROFESI AKUNTAN DALAM PASAR MODAL DI INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas individu Ujian Akhir Semester (UAS)
mata kuliah Pasar Modal dan Manajemen Keuangan

Oleh:
Mutiara Puspa Widyowati
13/MPA-XXVIIID/33
Kelas C

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GAJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

PENDAHULUAN

Profesi akuntan saat ini merupakan salah satu profesi yang berperan cukup

besar dalam dunia bisnis. Hal tersebut dikarenakan dalam bisnis setiap pengambilan
keputusan-keputusan keuangan didasarkan atas informasi-informasi akuntansi yang
disajikan oleh para akuntan. Selain itu, profesi akuntan juga memiliki sebagai pihak
yang dapat menjaga kepercayaan dan kepentingan publik melalui pemberian jasa
assurance, seperti audit. Keahlian - keahlian khusus seperti pengelolaan data bisnis
menjadi informasi berbasis komputer, pemeriksaan keuangan maupun non keuangan,
penguasaan materi perundang - undangan perpajakkan adalah hal - hal yang dapat
memberikan nilai lebih bagi profesi akuntan.
Profesi akuntan mengalami perkembangan sejak awal kemunculannya yaitu
pada masa kolonial Belanda. Pada masa itu para akuntan di Indonesia menggunakan
sistem lama yang disebut sistem tata buku. Kemudian setelah kemerdekaan profesi
akuntan di Indonesia semakin berkembang seiring perkembangan perekonomian dan
bisnis di Indonesia.
Perluasan pasar profesi akuntan publik semakin bertambah yaitu pada saat
pemerintah mengeluarkan Undang-undang Penanaman Modal Asing (PMA) dan
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMND) tahun 1967/1968. Meskipun pada waktu
itu para pemodal “membawa” akuntan publik sendiri dari luar negeri kebutuhan
terhadap jasa akuntan publik dalam negeri tetap ada. Profesi akuntan publik
mengalami perkembangan yang berarti sejak awal tahun 70-an dengan adanya
perluasan kredit-kredit perbankan kepada perusahaan. Bank-bank ini mewajibkan

nasabah yang akan menerima kredit dalam jumlah tertentu untuk menyerahkan
secara periodik laporan keuangan yang telah diperiksa akuntan publik. Pada
umumnya, perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia baru memerlukan jasa
akuntan publik jika kreditur mewajibkan mereka menyerahkan laporan keuangan
yang telah diperiksa oleh akuntan publik.
Di samping adanya dukungan dari pemerintah, perkembangan profesi akuntan
publik juga sangat ditentukan oleh perkembangan ekonomi dan kesadara masyarakat

akan manfaat jasa akuntan publik. Beberapa faktor yang dinilai banyak mendorong
berkembangnya profesi adalah:
1.

Tumbuhnya pasar modal.

2.

Pesatnya pertumbuhan lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank.

3.


Adanya kerjasama IAI dengan Dirjen Pajak dalam rangka menegaskan peran
akuntan publik dalam pelaksanaan peraturan perpajakan di Indonesia.

4.

Berkembangnya penanaman modal asing dan globalisasi kegiatan
perekonomian.
Perkembangan tersebut berpengaruh terhadap perkembangan akuntansi di

Indonesia, seperti :
1.

Kebutuhan akan upaya memperluas peranan akuntan, ruang lingkup
pekerjaan akuntan publik semakin luas sehingga tidak hanya meliputi
pemeriksaan akuntan dan penyusunan laporan keuangan.

2.

Kebutuhan akan tenaga spesialisasi dalam profesi, makin besarnya tanggung
jawab dan ruang lingkup kegiatan klien, mengharuskan akuntan publik untuk

selalu menambah pengetahuan.

3.

Kebutuhan akan standar teknis yang makin tinggi dan rumit, dengan
berkembangnya teknologi informasi, laporan keuangan akan menjadi makin
beragam dan rumit.

PEMBAHASAN
1.

Profesi Akuntan
Akuntan adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada seorang

sarjana yang telah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi jurusan akuntansi
pada suatu universitas atau perguruan tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi
Akuntansi (Wikipedia). Ketentuan mengenai praktik Akuntan di Indonesia diatur
dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan
(Accountant) yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya dapat dipakai oleh
mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dari perguruan tinggi dan telah

terdaftar pada Departemen Keuangan Republik Indonesia.
2.

Pasar Modal
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum

dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal
menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya,
seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan
sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak
sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi
pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi,
saham, dan lainnya.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1548/KMK/90, tentang Peraturan
Pasar Modal menyebutkan bahwa pengertian pasar modal secara umum adalah suatu
system keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank
komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan suratsurat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar
(tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham,
obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa perantaraperantara efek.


3.

Peranan Akuntan Dalam Pasar Modal
Seperti diketahui sebelumnya bahwa akuntan saat ini memiliki peran yang

cukup besar dalam perekonomian dan bisnis khususnya dalam hal komunikasi bisnis
mengenai informasi-informasi keuangan. Berkembangnya pasar modal di Indonesia
juga melibatkan peran akuntan di dalamnya. Peran akuntan dalam pasar modal
tercantum dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 yang menyebutkan bahwa
profesi penunjang pasar modal terdiri dari :
a. Akuntan;
c. Penilai;
d. Notaris; dan
e. Profesi lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Selain itu, peran akuntan dinyatakan dalam Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 859/KMK.01/1987 tentang Emisi Efek melalui Bursa yang
telah menentukan bahwa:
1.


Untuk melakukan emisi efek, emiten harus memenuhi persyaratan, antara lain:
mempunyai laporan keuangan yang telah diperiksa oleh akuntan publik/akuntan
negara untuk dua tahun buku terakhir secara berturut-turut dengan pernyataan
pendapat “wajar tanpa syarat” untuk tahun terakhir.

2.

Laporan keuangan emiten untuk dua tahun terakhir tersebut harus disusun sesuai
dengan PABU di Indonesia disertai dengan laporan akuntan publik/ akuntan
negara.

3.

Jangka waktu antara laporan keuangan dan tanggal pemberian izin emisi efek
tidak boleh melebihi 180 hari.
Di dalam pasar primer tersebut, akuntan juga terus berperan dalam kegiatan

pasar modal. Hal tersebut sesuai dengan kewajiban perusahaan yang telah terdaftar
di bursa efek wajib mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh
kantor akuntan publik. Dalam hal ini akuntan berperan baik dalam proses pembuatan

laporan keuangan perusahaan serta perannya dalam memastikan laporan keuangan
tersebut bebas dari salah saji.
Akuntan berperan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan
dan memberikan pendapat mengenai kewajaran atas data yang disajikan dalam
laporan keuangan. Dalam melakukan kegiatan, akuntan harus memperhatikan
standar akuntansi keuangan yang ditetapkan oleh IAI, praktik akuntansi, dan

peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal. Akuntan yang terdaftar di
Bapepam-LK diharapkan menjadi gate keeper dalam melindungi kepentingan publik
dengan menghasilkan opini yang berkualitas atas laporan keuangan.
Profesi akuntan berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan pengetahuan
dan keahlian khusus. Keahlian dasar yang harus dimiliki akuntan adalah melakukan
pemeriksaan keuangan. akuntan profesional dituntut memiliki integritas dan moral
untuk melindungi kepentingan masyarakat. Profesi akuntan juga harus memiliki
etika profesi yang mengikat para anggotanya. Sesuai UU No.8 tahun 1995 tentang
Pasar Modal, peran profesi akuntan menjadi sangat penting. Bagi perusahaan yang
telah go public, dimana sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat luas, maka
informasi yang tepat, cepat, dan terpercaya sangatlah dibutuhkan untuk mengetahui
posisi keuangan, hasil usaha, dan perkembangan perusahaan yang pengelolanya
dipercayakan kepada manajemen.

Tanggung jawab akuntan tidak hanya terbatas pada kepatuhan terhadap
standar profesi, namun juga mencakup tanggung jawab hukum dan sosial. Akuntan
harus mampu menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan dibandingkan dengan
standar akuntansi keuangan yang telah ditetapkan oleh IAI. Pada dasarnya esensi
dari pasar modal adalah full disclosure yang mencakup pengungkapan informasi
yang penting dan relevan.
Oleh karena itu, akuntan yang bergerak di pasar modal harus memahami bahwa
kepentingan publik jauh lebih besar dan harus lebih diutamakan. Adapun kewajiban
akuntan sebagai pemeriksa laporan keuangan dinyatakan secara eksplisit dalam UU
Pasar Modal yang menyatakan bahwa akuntan yang terdaftar di Bapepam yang
memeriksa laporan keuangan emiten, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan
(LKP), lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP), dan pihak lain yang
melakukan kegiatan di bidang pasar modal wajib menyampaikan pemberitahuan
yang sifatnya rahasia kepada Bapepam (peraturan X.J.1) jika ditemukan adanya:
a.

Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam UU ini dan atau
peraturan pelaksanaannya.

b.


Hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga yang dimaksud
atau kepentingan para nasabahnya.
Akuntan yang melakukan kegiatan di pasar modal harus akuntan yang terdaftar

sesuai dengan peraturan Bapepam (peraturan VIII.A.1). Peraturan tersebut

menyebutkan akuntan yang melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal wajib
terlebih dahulu terdaftar di Bapepam dan LK serta memenuhi persyaratan
sebagaimana diatur dalam peraturan ini. Selain itu, untuk menjamin kualitas
informasi dalam pasar modal Bapepam juga mengatur independensi akuntan di pasar
modal. Indepedensi akuntan di pasar modal diatur dalam peraturan VIII.A.2, yang
mencakup larangan akunntan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :
a.

Memberikan jasa kepada pihak yang terafiliasi dengannya

b.

Membuat perjanjian untuk memperoleh kepentingan dalam efek atau bagian

laba dari emiten

c.

Memeriksa dan menyiapkan opini bagi emiten sebelum menerima pembayaran
atas jasa yang diberikan terdahulu

d.

Melakukan penilaian dan pemeriksaan atas pekerjaannya sendiri yang telah
dilakukan bagi emiten

e.

Melakukan perjanjian dengan emiten yang menyatakan bahwa pembayaran
jasanya tergantung pada pekerjaannya.

KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa profesi akuntan memiliki
peran yang cukup signifikan dalam pasar modal. Peran tersebut berkaitan dengan
pengadaan dan kualitas informasi keuangan yang menjadi alat komunikasi antara
emiten dan investor. Besarnya peran para akuntan tersebut memunculkan tanggung
jawab bagi para akuntan. Tanggung jawab akuntan dalam pasar modal tersebut dapat
diringkas sebagai berikut:
a.

Tanggung jawab secara yuridis
akuntan bertanggung jawab secara yuridis berkaitan dengan opini yang
diberikan atas informasi keuangan yang dipublikasikan kepada masyarakat.
Opini dan penyampaian informasi yang berkaitan harus sesuai dengan standar
profesi dan peraturan yang ada untuk menghindari adanya kemungkinan
tuntutan atau gugatan hukum.

b.

Tanggung jawab secara finansial
tanggung jawab secara finansial berkaitan dengan kemungkinan munculnya
kerugian yang diderita oleh pihak ketiga. Hal ini dapat diakibatkan dari
kesalahan penyampaian ataupun opini yang diberikan pada suatu informasi
keuangan.

c.

Tanggung jawab moral
Dalam kaitannya dengan kewajiban akuntan untuk menjunjung tinggi kode etik
akuntan serta selalu menjaga sikap mental yang independen. Hal ini diperlukan
mengingat profesi akuntan sebagai profesi yang dipercaya oleh masyarakat
sehingga harus selalu menjaga kepercayaan yang diberikan dan menghindari
tindakan-tindakan yang dapat merugikan masyarakat.

DAFTAR BACAAN

Anonim.

2013.

Perkembangan

Etika

Profesi

Akuntansi.

http://juventus4ever.wordpress.com/2013/10/21/perkembangan-etikaprofesi-akuntansi-di-indonesia/. (diakses pada 19 Juni 2014)
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 2008. Keputusan ketuan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : KEP41/BL/2008 tentang Pendaftaran Akuntan yang Melakukan Kegiatan di
Pasar Modal (Peraturan VIII.A.1).
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 2002. Keputusan ketuan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : KEP20/PM/2002 tentang Indepedensi Akuntan yang Memberikan Jasa
Audit di Pasar Modal (Peraturan VIII.A.2).
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 1996. Keputusan ketuan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : KEP79/PM/1996 tentang Laporan Kepada Bapepam oleh Akuntan
(Peraturan X.J.1).
Herlambang.

2012. Sejarah Perkembangan Etika Profesi Akuntansi.
http://masherla.wordpress.com/2012/10/15/sejarah-perkembanganetika-profesi-akuntansi/. (diakses pada 19 Juni 2014)

Lestari, Sri. 2010. Perkembangan Profesi Akuntansi di Indonesia. http://lestariperkembanganprofesiakuntansi.blogspot.com/. (diakses pada 19 Juni
2014)