Pelajaran penting dari tuada Aleppo

Pelajaran penting dari Aleppo :
UMAT MAKIN BUTUH KHILAFAH
Dunia kembali berduka. Kaum Muslim di Aleppo (Halab) Suriah dibantai secara keji
oleh Rusia, pendukung utama rezim bengis Basar Assad, yang didukung penuh oleh
Amerika dan sekutunya, khususnya Iran. Puluhan ribu Muslim dibantai secara
mengenaskan. Ribuan Muslimah diperkosa dan dibunuh. Ribuan anak-anak tak berdosa
pun tak luput menjadi korban keganasan rezim dan para pendukungnya. Puluhan ribu
Muslim lainnya terpaksa menjadi pengungsi akibat serangan brutal Rusia terhadap wilayah
Aleppo Timur. Serangan itu juga menghancurkan ribuan rumah, merontokkan ratusan
madrasah.. bahkan meluluhlantakkan puluhan rumah sakit. Warga Aleppo Timur melaporkan
adanya penggunaan amunisi "cluster-bom (bom curah)". "Bom curah" berisi ratusan bombom kecil yang meledak dan terbakar di wilayah yang luas sehingga membakar seluruh
lingkungan yang dibom.
Menurut Duta BesarPrancis untuk PBB, Francois Delattre, Aleppo menjadi "salah satu
tempat pembantaian terbesar terhadap penduduk sipil sejak Perang Dunia II".
Alhasil, sejak Arab Spring terjadi 2011, di Suriah sudah lebih dari 500.000 orang
terbunuh dan lebih dari 11 juta penduduknya mengungsi.
Kekejaman Rusia dan Makar Keji Amerika
Kehancuran Aleppo tidak terlepas dari kekejaman Rusia dan makar keji Amerika.
Amerika paham, untuk menyelesaikan masalah Suriah melalui jalan perundingan sesuai
dengan kepenting.an Amerika, harus ada operasi militer yang 'keras' terlebih dulu.
Tujuannya adalah untuk menundukkan rakyat Suriah dan kaum revolusioner yang enggan

mengikuti rencana Amerika. Amerika juga paham bahwa pengambilalihan daerah-daerah
penting sebelahtimur Aleppo bukan akhir Revolusi Suriah.Amerika paham pula bahwa
tahun- tahun revolusi yang panjang di Suriah ini telah memunculkan iklim islami 'yang
berbahaya bagi kepentingan Amerika. Apalagi sebagian penduduk Suriah bukan hanya
menghendaki pergantian rezim, tetapi juga menuntut penegakan sistem pemerintahan yang
baru, yakni Khilafah, bukan demokrasi sekular sebagaimana yang dikehendaki Amerika.
Maka dari itu Amerika berusaha keras untuk segera menghancurkan iklim islami ini.
Sekarang, kesempatan itu ada di Aleppo. Namun begitu, Amerika Serikat tidak
mungkin melakukan tindakan militer secara langsung. Rusia 'dimainkan' oleh Amerika untuk
dapat memuluskan apa yang dikehendaki negara adikuasa ini. Amerika lalu mendorong
Rusia untuk mempercepat pengiriman satuan militer yang lebih mematikan. Amerika Serikat
juga mendorong Iran untuk mendatangkan pasukan tambahan, khususnya ke wilayah
Aleppo. Lalu terjadilah serangan brutal terhadap Aleppo. Di sisi lain, Amerika berusaha
memperlemah perlawanan sebagian besar front di Suriah dengan memberi mereka bantuan

melalui Arab Saudi dan Turki. Front perlawanan bersama keluarganya didorong untuk
dievakuasi keluar Aleppo menuju ldlib melalui bus-bus yang disediakan. Mereka
dipahamkan bahwa Aleppo tidak mungkin dipertahankan; bahwa untuk meminimalisasi
korban, kota harus ditinggalkan, tanpa perlawanan.
Amerikalah yang ada di balik operasi militer "Perisai Eufrat" yang digagas Turki, yang

diklaim bertujuan memerangi ISIS. Target operasi ini adalah menarik faksi-faksi dari front
Aleppo ke operasi "Perisai Eufrat" sehingga dapat memperlemah front Aleppo. Amerika
jugalah yang mengatur berbagai perundingan faksi-faksi militer Suriah dengan Rusia dan
Amerika. Amerika pun berada di balik mobilisasi Iran dan para pengikutnya (Al- 'Arablya,
7/12/2016).
Pengkhianatan Penguasa Muslim
Jeritan umat Islam Aleppo semestinya dapat menyentuh hati sanubari para pemimpin
negeri-negeri Muslim yang ada di sekitarnya. Namun ternyata, serangan brutal atas Aleppo
tidak hanya mengungkap keburukan rezim Assad, Rusia dan Amerika; tetapi sekaligus
mengungkap pengkhianatan Iran, Arab Saudi, dan Turki.
Iran melakukan aksi-aksi pembunuhan brutal melalui para tentaranya yang dikirim
untuk mendukung rezim Bashar Assad. Arab Saudi memberikan bantuan dana kepada
sebagian faksi perlawanan agar terlibat dalam perundingan khianat, yakni menyerahkan
Aleppo tan pa perlawanan.
Adapun Turki berperan sebagai alat untuk memuluskan rencana-rencana Ameri ka. Tu
rki berteriak tida k aka n menghinakan Aleppo. Faktanya, Turki justru menghinakan Aleppo di
depan mata. Bahkan kaki (militer) Turki yang tertanam di kawasan Aleppo tidak melindungi
Aleppo; malah dialihkan dari Aleppo ke wilayah yang jauh Turki pun berteriak makin keras
tidak akan membiarkan "Pembantaian Hamma" yang kedua terjadi. Faktanya, "Pembantaian
Hamma" yang kedua bahkan ketiga terjadi, tetapi Turki tidak bergerak sama sekali! Operasi

"Perisai Eufrat" di Suriah yang dipimpin oleh militer Turki, yang berlangsung sejak 24/8/2016
itu, faktanya juga tidak dalam rangka menyelamatkan rakyat Suriah dari kekejaman rezim
Assad, tetapi-sebagaimana dinyatakan Erdogan-menargetkan organisasi- organisasi teroris
(TRTArabic, 1/12/2016).
Pernyataan Erdogan ini ditegaskan lagi oleh perdana menterinya. Pada 7/12/2016,
dalam kujungan ke Moskow, PM Turki Yildirim menyatakan dengan jelas-dalam
wawancaranya dengan Kantor Berita lnterfax Rusia-bahwa operasi "Perisai Eufrat" tidak
terkait dengan kejadian-kejadian yang terjadi di pusat Kata Aleppo dan tidak ada
hubungannya dengan operasi pergantian rezim Suriah (Al-Khaleej on line, 7/12/2016).
Umat Makin Butuh Khilafah

Tragedi Aleppo jelas bukan tragedi pertama yang menimpa umat Islam. Sebelum ini,
bahkan hingga kini masih sedang berlangsung, adalah tragedi pembantaian umat Islam di
Myanmar (Burma). Tragedi lainnya juga masih akan terus dialami oleh kaum Muslim di
Xinjiang, Cina; Kashmir, India; di Afrika, lrak, Pakistan, Afganistan dan tentu di Palestina
yang telah sekian puluh tahun menderita dijajah Israel yang didukung Amerika dan Eropa.
Dengan seabreg penderitaan umat di berbagai belahan dunia itu, khususnya yang
dialami kaum Muslim Aleppo di Suriah saat ini, kita patut bertanya: siapa yang membela?
Tidak ada. Apakah PBB? Tidak. Apakah para penguasa Arab dan Muslim? Juga tidak,
kecuali sekadar pencitraan seperti menggalang bantuan kemanusiaan atau menampung

para pengungsi. Lebih dari itu tidak dilakukan, seperti mengerahkan pasukan militer untuk
menghentikan serangan brutal Rusia dan rezim Bassar Assad, sang penjagal Muslim
Suriah. Padahal jarak Aleppo dengan Turki, misalnya, hanya 25 km. Setahun lalu Saudi
memang menggagas pembentukan aliansi militer yang melibatkan 34 negara Muslim.
Namun, kiprahnya tak terdengar sedikit pun saat kaum Muslim Myanmar dan kaum Muslim
Aleppo dibantai seperti saat ini. Mengapa? Karena sejak awal aliansi ini dibentuk dalam
rangka menangkal "terorisme" dalam makna yang dikehendaki Amerika dan Barat.
Sebagaimana biasa, lembaga internasionaI seperti PBB, juga para penguasa Muslim,
sejauh ini hanya pandai mengecam dan mengutuk. Sebagian lagi-seperti penguasa negeri
ini diam seribu bahasa, bahkan menjalin hubungan kerjasama dengan Iran, yang notabene
salah satu alat Amerika yang juga berperan dalam pembantaian kaum Muslim di Aleppo.
Alhasil, dengan semua tragedi yang menimpa umat Islam di berbagai belahan dunia
ini, umat makin membutuhkan Khilafah yang dipimpin oleh seorang khalifah. Mengapa?
Sebabnya, kata Rasulullah saw.:
Imam (Khalifah) itu laksana perisai; kaum Muslim diperangi (oleh kaum kafir) di
belakang dia dan dilindungi oleh dirinya (HR Muslim).
Apa yang disabdakan Rasulullah saw. di atas dibuktikan dalam sejarah antara lain
oleh Khalifah Al-Mu'tashim Billah yang sukses menaklukkan Kata Amuriyah, kota terpenting
bagi imperium Romawi saat itu, selain Konstantinopel.
Al-Qalqasyandi dalam kitabnya, Ma'atsir al-inafah, menjelaskan salah satu sebab

penaklukan kota itu pada tanggal 17 Ramadhan 223 H. Diceritakan bahwa penguasa
Amuriyah, salah seorang raja Romawi, telah menawan wanita mulia keturunan Fathimah ra.
Wanita itu disiksa dan dinistakan hingga berteriak dan menjerit meminta pertolongan.
Menurut lbn Khalikan dalam Wafyah al-A'yan, juga lbn al-Atsir dalam al-Kamil fi at-Tarikh,
saat berita penawanan wanita mulia itu sampai ke telinga Khalifah Al-Mu'tashim Billah, saat
itu sang Khalifah sedang berada di atas tempat tidurnya. la segera bangkit dari tempat
tidurnya seraya berkata, "Aku segera memenuhi panggilanmu!" Tidak berpikir lama, Khalifah

Al-Mu'tashim Billah segera mengerahkan sekaligus memimpin sendiri puluhan ribu pasukan
kaum Muslim menuju Kata Amuriyah. Terjadilah peperangan sengit. Kata Amuriyah pun
berhasil ditaklukkan. Pasukan Romawi bisa dilumpuhkan. Sekitar 30 tentaranya terbunuh
dan 30 ribu lainnya ditawan oleh pasukan kaum Muslim.
Sang Khalifah pun berhasil membebaskan wanita mulia tersebut. Sang Khalifah lalu
berkata di hadapannya, "Jadilah engkau saksi untukku di depan kakekmu (Nabi Muhammad
saw.), bahwa aku telah datang untuk membebaskan kamu."
Semoga Allah SWT merahmati Al Mu'tashim Billah. Semoga saja umat Islam di
seluruh dunia segera memiliki pemimpin pemberani seperti Khalifah Al Mu'tashim Billah
yang akan menaklukkan Amerika, Eropa, Rusia dan Cina; menyatukan berbagai negeri
Islam; menjaga kehormatan kaum Muslim; dan menolong kaum tertindas. lnsya Allah, masa
yang mulia itu akan segera tiba karena memang telah di-nubuwwah-kan oleh Rasulullah

saw.:
Kemudian akan datang kembali masa Khilafah yang mengikuti metode kenabian (HR.
Ahmad).

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

Kajian Karakteristik Fisik, Kimia dan Mikrobiologis Edible Film dari Tiga Jenis Pati (Kimpul, Ubi Jalar Putih dan Singkong) dengan Penambahan Filtrat Kunyit (Curcuma longa Linn.) Sebagai Penghambat Bakteri Salmonella.

16 119 21

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Isolasi Senyawa Aktif Antioksidan dari Fraksi Etil Asetat Tumbuhan Paku Nephrolepis falcata (Cav.) C. Chr.

2 95 93

Perbandingan Sifat Fisik Sediaan Krim, Gel, dan Salep yang Mengandung Etil p-Metoksisinamat dari Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn.)

7 83 104

Aplikasi penentu hukum halal haram makanan dari jenis hewan berbasis WEB

48 291 143

Studi Perbandingan Sikap Sosial Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Think Pair Share Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu

3 49 84

Model Stokastik Curah Hujan Harian dari beberapa Stasiun Curah Hujan di Way Jepara

6 35 58