UPAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kemajuan suatu sekolah dengan sekolah lain tidaklah sama. Ada sekolah yang
memiliki segudang prestasi dan ada pula yang sangat miskin dengan prestasi, ada sekolah
yang sudah memiliki fasilitas yang lengkap dan ada pula yang memiliki sarana dan prasarana
yang tidak layak untuk digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar, ada sekolah yang
mempunyai manajemen sekolah yang baik dan ada pula sekolah yang memiliki manajemen
yang kurang baik. Semua perbedaan itu terdapat banyak faktor yang melatar belakanginya.
Faktor yang dapat melatar belakangi antara lain yaitu: faktor tempat berdirinya
sekolah, antara sekolah yang berada di pedesaan atau di perkotaan dan di daerah pedalaman
pasti akan berbeda baik sarana prasarana, sumber daya manusia, ataupun manajemen yang
ada di suatu sekolah. Selain itu, faktor yang cukup berpengaruh adalah faktor kepemimpinan
kepala sekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah dapat menentukan keberhasilan maupun kualitas
pendidikan di sebuah sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab terhadap semua kegiatan
yang dilakukan di sekolah. Sekarang ini, banyak kepala sekolah yang kurang berkompeten
dalam melakukan manajemen sekolahnya. Misalnya kurang tegasnya kepala sekolah dalam
melakukan pengambilan keputusan dalam menanggapi suatu masalah yang ada di sekolah
dan kurang kreatifnya kepala sekolah dalam memberikan pembaharuan di sekolah yang
dikelola.
Sementara dunia pendidikan menuntut adanya pembaharuan dan perbaikan dalam
kualitas pendidikan. Faktor kepala sekolah cukup menjadi penentu dalam meningkatkan
kualitas tersebut, karena kepala sekolah adalah jabatan tertinggi dalam suatu sekolah yang
berhak mengambil keputusan dan menampung berbagai pendapat dalam melakukan
terobosan pendidikan.
Kepemimpinan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai
karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh
kepemimpinan dalam organisasi tersebut.
1
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana mutu pendidikan yang baik untuk suatu sekolah MI Miftahul Falah Kota
Kediri ?
2. Bagaimana upaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan
di suatu sekolah?
B. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui proses kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan di MI Miftahul Falah Kota Kediri .
2. Untuk Mengetahui langkah-langkah model kepemimpinan kepala sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan di MI Miftahul Falah Kota Kediri .
D.Definisi istilah
1. Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi[1].Cara alamiah mempelajari
kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan
pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi[2].Dalam hubungan ini sang ahli
diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
2. menurut Wahjosumijo yaitu kepala sekolah terdiri dari dua kata, yaitu kepala dan sekolah.
Kata kepala dapat di artikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah
lembaga. Sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima
dan memberi pelajaran. Dengan demikian secara sederhana kepala sekolah dapat
didefinisikan “ sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin
suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi
interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran”[3].
3. Menurut seorang ahli bernama Adi S, peningkatan berasal dari kata tingkat. Yang berarti
lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Tingkat juga dapat
berarti pangkat, taraf, dan kelas. Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum,
peningkatan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun
kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar
menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran,
sifat, hubungan dan sebagainya.
2
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
4. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas, yaitu lulusan yang memilki prestasi akademik dan non-akademik yang mampu
menjadi pelopor pembaruan dan perubahan sehingga mampu menjawab berbagai
tantangan dan permasalahan yang dihadapinya, baik di masa sekarang atau di masa yang
akan datang (harapan bangsa).
E. Kajian Terdahulu
Feldmon mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah usaha sadar yang dilakukan
pimpinan
untuk
mempengaruhi
anggotanya
melaksanakan
tugas
sesuai
dengan
harapannya[4]. Di sisi lain, kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang lain
untuk mencapai pengembangan atau tujuan organisasi. Kedua pendapat tersebut sesuai
dengan pendapat Stogdil yang mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi aktifitas kelompok untuk mencapai tujuan organisasi .Berdasarkan beberapa
definisi yang dikemukakan para ahli kepemimpinan tersebut, dapat digarisbawahi bahwa
kepemimpinan pada dasarnya adalah suatu proses menggerakkan, mempengaruhi dan
membimbing orang lain dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi. Ada empat unsur
yang terkandung dalam pengertian kepemimpinan, yaitu unsur orang yang menggerakkan
yang dikenal dengan pemimpin, unsur orang yang digerakkan yang disebut kelompok atau
anggota, unsur situasi dimana aktifitas penggerakan berlangsung yang dikenal dengan
organisasi, dan unsur sasaran kegiatan yang dilakukan.
Kualitas kepemimpinan merupakan sarana utama untuk mencapai tujuan organisasi.
Untuk itu, agar kepala sekolah bisa melaksanakan tugasnya secara efektif, mutlak harus
bisa menerapkan kepemimpinan yang baik.Ada banyak teori gaya kepemimpinan yang bisa
diterapkan kepala sekolah. Bila ditelaah dari perkembangan teori, ada banyak teori
kepemimpinan yang bisa ditelaah untuk mengkaji masalah kepemimpinan. Teori
kepemimpinan yang pertama-tama dikembangkan adalah teori sifat atau trait theory. Pada
dasarnya teori sifat memandang bahwa keefektifan kepemimpinan itu bertolak dari sifatsifat atau karakter yang dimiliki seseorang. Keberhasilan kepemimpinan itu sebagian besar
ditentukan oleh sifat-sifat kepribadian tertentu, misalnya harga diri, prakarsa, kecerdasan,
kelancaran berbahasa, kreatifitas termasuk ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang. Pemimpin
dikatakan efektif bila memiliki sifat-sifat kepribadian yang baik. Sebaliknya, pemimpin
dikatakan tidak efektif bila tidak menunjukkan sifat-sifat kepribadian yang baik.
3
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari akar kata pimpin, kita mengenal kata pemimpin dan
kepemimpinan. Kepemimpinan ditafsirkan sebagai hubungan yang erat antara seorang dan
sekelompok manusia karena adanya kepentingan bersama, hubungan itu ditandai oleh
tingkah laku yang tertuju dan terbimbing dari manusia yang hanya seorang itu. Manusia
atau orang ini biasanya disebut yang memimpin atau pemimpin, sedangkan kelompok
manusia yang mengikutinya disebut yang dipimpin .
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu
organisasi karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan
oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Kepemimpinan adalah kemampuan
meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama di bawah
kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai suatu tujuan tertentu [5]
Sementara R. Soekarto Indrafachrudi dalam Akhmad Sudrajat
mengartikan
“Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian
rupa sehingga tercapailah tujuan itu.[6]”
Maman Ukas dalam Akhmad Sudrajat menyatakan “Kepemimpinan adalah
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain, agar ia
mau berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud dan tujuan[7].”
Wahjosumidjo
menyatakan
“Kepemimpinan
merupakan
aktivitas
untuk
mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu[8].”
Kepemimpinan adalah kemapuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk
mencapai tujuan[9].
Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat
kepribadian termasuk di dalamnya wibawa untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka
meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, dan tidak
merasa terpaksa Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
4
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempengaruhi orang
lain untuk mau bekerja sama agar mau melakukan tindakan dan perbuatan dalam mencapai
tujuan bersama.
b.Pengertian Kepala Sekolah
Akhmad Sudrajat menyatakan “Kepala sekolah merupakan seorang pejabat yang
profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur semua sumber organisasi dan
bekerjasama dengan guru-guru dalam mendidik siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.
[10]”
Kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata kepala
dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedang
sekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.
Jadi, secara umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu lembaga
dimana tempat menerima dan memberi pelajaran (Akhmad Sudrajat, 2008).
Wahjosumidjo mengartikan bahwa kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional
guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses
belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran
dan murid yang menerima pelajaran[11].
Sementara dirawat mengungkapkan bahwa “Kepala sekolah adalah seorang guru
(jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki jabatan structural (kepala sekolah) di
sekolah.[12]”
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
adalah seorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya
yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk
mencapai tujuan bersama.
c. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Berdasarkan pengertian kepemimimpinan dan pengertian kepala sekolah, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan yang
dimiliki seseorang (guru yang diangkat untuk menduduki jabatan struktural kepala
sekolah) dalam mempangaruhi orang lain (seluruh warga sekolah) untuk mau bekerja sama
agar mau melakukan tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuan bersama.
a. Tugas-tugas Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin
5
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan
dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu kepala sekolah harus mengetahui
tugas-tugas yang harus ia laksankan. Adapun tugas-tugas dari kepala sekolah seperti yang
dikemukakan Wahjosumidjo adalah[13]:
(1)
Kepala
sekolah
bertanggung
jawab
dan
mempertanggung jawabkan.
Kepala
sekolah bertindak dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan oleh
bawahan. Perbuatan yang dilakukan oleh para guru, siswa, staf, dan orang tua siswa tidak
dapat dilepaskan dari tanggung jawab kepala sekolah;
(2)
Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang kepala sekolah harus mampu
menghadapi berbagai persoalan. Dengan segala keterbatasan, seorang kepala sekolah harus
dapat mengatur pemberian tugas secara cepat serta dapat memprioritaskan bila terjadi
konflik antara kepentingan bawahan dengan kepentingan sekolah;
(3)
Kepala sekolah harus berfikir secara analitik dan konsepsional. Kepala sekolah harus
dapat memecahkan persoalan melalui satu analisis, kemudian menyelesaikan persoalan
dengan satu solusi yang feasible. Serta harus dapat melihat setiap tugas sebagai satu
keseluruhan yang saling berkaitan;
(4)
Kepala sekolah adalah seorang mediator atau juru penengah. Dalam lingkungan sekolah
sebagai suatu organisasi di dalamnya terdiri dari manusia yang mempunyai latar belakang
yang berbeda-beda yang bisa menimbulkan konflik, untuk itu kepala sekolah harus jadi
penengah dalam konflik tersebut;
(5)
Kepala sekolah adalah seorang politisi. Kepala sekolah harus dapat membangun
hubungan kerja sama melalui pendekatan persuasi dan kesepakatan (compromise). Peran
politis kepala sekolah dapat berkembang secara efektif, apabila dapat dikembangkan prinsip
jaringan saling pengertian terhadap kewajiban masing-masing, terbentuknya aliasi atau
koalisi, seperti organisasi profesi, OSIS, BP3, dan sebagainya, terciptanya kerjasama
(cooperation) dengan berbagai pihak, sehingga aneka macam aktivitas dapat dilaksanakan;
(6)
Kepala sekolah adalah seorang diplomat. Dalam berbagai macam pertemuan kepala
sekolah adalah wakil resmi sekolah yang dipimpinnya; dan
(7)
Kepala sekolah mengambil keputusan-keputusan sulit. Tidak ada satu organisasi pun
yang berjalan mulus tanpa problem. Demikian pula sekolah sebagai suatu organisasi tidak
luput dari persoalan dan kesulitan-kesulitan. Dan apabila terjadi kesulitan-kesulitan kepala
sekolah diharapkan berperan sebagai orang yang dapat menyelesaikan persoalan yang sulit
tersebut
6
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
BAB III
METODE PENELITIAN
7
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian proposal ini akan menggunakan penelitian kualitatif, yang bertujuan
untuk memahami suatu fenomena sedang terjadi yang diamati oleh peneliti.[14] Dalam
pembahasan proposal ini digunakan metode yang bersifat deskriptif analisis yaitu metode
bertujuan untuk menggambarkan atau menjelaskan masalah yang sedang terjadi dengan
cara mengumpulkan dan menganalisis data secara objektif. Adapun dalam pengumpulan
data, peneliti akan menggunakan jenis data sebagai berikut:
1. Library Risearch, yaitu kajian kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalahmasalah yang dibahas melalui buku-buku, majalah, surat kabar, dan bahan bacaan lainnya.
2. Field Research, yaitu dengan cara mengadakan penelitian lapangan. Untuk mendapatkan
data dan informasi yang objektif, penulis mengadakan observasi di lapangan atau ketempat
yang menjadi objek penelitian.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini di akan laksanakan di MI Miftahul Falah Kota Kediri yang beralamat
Manisrenggo Kota kediri. Alasan peneliti memilih lokasi ini sebagai subjek penelitian
karena mengingat lembaga ini adalah lembaga pendidikan yang di bangun oleh yayasan dan
alasan lain karna kepala sekolah yang paling terpadu terhadap perkembangan peserta didik
di MI Miftahul Falah Kota Kediri . Serta letak lokasi MI Miftahul Falah Kota Kediri .Ini
mudah di jangkau untuk melakukan penelitian.
C. Data dan Sumber Data
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis data, yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer penulis peroleh dari hasil terjun ke lapangan, karena
data primer tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam membahas sebuah
permasalahan dalam melakukan penelitian. Sedangkan data sekunder merupakan
pendukung dalam hal yang diperoleh melalui studi kepustakaan sebagai tempat berpijak
dalam melakukan penelitian baik dari jurnal, buku, majalah dan sebagainya yang terkait
dengan masalah penelitian ini.
D. Tehnik pengumpulan data
8
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data melalui:
1. Observasi
Pengamatan atau pencatatan sistematis terhadap gejala-gejala yang akan diteliti.
[15]Obsevasi merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif untuk menyadari adanya sesuatu
rangsangan tertentu yang diinginkan.[16] Adalah mengamati secara langsung terhadap
objek penelitian yaitu pengasuh dan anak-anak dipanti asuhan, baik melalui penglihatan
maupun pendegaran. Tehnik observasi adalah tehnik pengumpulan data yang di gunakan
dengan jalan mengandalakan pengamatan pen pencatatan secara sistematis terhadap
phenomena yang di selidiki[17]
2. Wawancara
Wawancara merupakan kegiatan percakapan antara dua pihak untuk tujuantujuan tertentu. Wawancara adalah tehknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan keterangan-keterangan lisan dan berhadapan muka dengan orang yang dapat
memberikan keterangan kepada peneliti. Wawancara (Interview) adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu
3. Dokumentasi
Dokumentasi ini berasal dari kata dokumen, yang berarti bahan-bahan tertulis.
[18] Teknik ini digunakan ketika mengadakan penelitian yang bersumber pada tulisan baik
itu berupa dokumen, angket, dan sebagainya. Telah dokumentasi merupakan salah satu
teknik penting dalam suatu penelitian dengan mengumpulkan informasi yang telah ada pada
lembaga terkait. Dalam penelitian ini peneliti akan menelaah bagaiman peran pemimpin,
dan seperti apa cara mendidik anak tersebut.
E. Analisis Data
Semua data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan
mempergunakan metode deskriptif analisis sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
9
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
Nurkolis, "Manajeman Berbasis Sekolah: Teori, Model dan Aplikasi", Grasindo, 2003.
John Adair, "Cara Menumbuhkan Pemimpin", Gramedia Pustaka Utama.
Wahjo Sumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2002.
http A sudrajat- www..Akhmad Sudrajat, kopetensi guru dan peran kepala sekolah
.wordwordpress, 2007.
Nasir Budiman, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah skripsi, tesis dan
disertasi.banda aceh: Ar-raniry press,2004),hal.30
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, edisi, cet.10, ( jakarta :
bumi aksara,2008.
Husain Usman dan Purnomo Setya Diabad, metode penelitian sosial, Jakarta:
bumi aksara, 1996.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.
Lexy. J. Moelong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Cipta
Rosda Karya, 2006.
Dirawat. pengantar kepemimpinan pendidikan, surabaya : usaha nasional 1993
10
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
[1]
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
Nurkolis, "Manajeman Berbasis Sekolah: Teori, Model dan Aplikasi", Grasindo,
2003,hal 65.
[2]John Adair,
[3]
"Cara Menumbuhkan Pemimpin", Gramedia Pustaka Utama,hal 9 .
Wahjo Sumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2002), hal83
[4].Feldmon. ( online ) http :// belajar kepemimpinan.com/cara menjadi pemimpineq /4
november 2013.
[5]http A sudrajat-
www..Akhmad Sudrajat, kopetensi guru dan peran kepala
sekolah.wordwordpress, 2007.
[6]
http A sudrajat- www..Akhmad Sudrajat....... 2007.
[7]
http A sudrajat- www..Akhmad Sudrajat....... 2007.
[8]
Wahjosumidjo ,kepemimpinan kepala sekolah ,jakarta :raja grafindopersada
2002.hal 13
[9]
Wahjosumidjo ,kepemimpinan kepala sekolah ,...................... hal 56
[10]
http A sudrajat- www..Akhmad Sudrajat, kopetensi guru dan peran kepala
sekolah.wordwordpress, 2007.
[11]
Wahjosumidjo ,kepemimpinan kepala sekolah ,jakarta :raja grafindopersada 2002
[12]
Dirawat pengantar kepemimpinan pendidikan surabaya : usaha nasional 1993 hal
[13]
Wahjosumidjo ,kepemimpinan kepala sekolah ,jakarta :raja grafindo persada
hal 83
106
2002 hal 97
[14]
Lexy. J. Moelong. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Cipta
Rosda Karya, 2006), hlm. 157.
[15]
Nasir Budiman, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (skripsi, tesis dan
disertasi).banda aceh: Ar-raniry press,2004),hal.30
[16]
mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, edisi I,cet.10,
(Jakarta:bumi aksara, 2008), hal.63
11
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
[17]
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
Husain Usman dan Purnomo Setya Diabad, metode penelitian sosial, Jakarta:
bumi aksara, 1996, hlm 54.
[18] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), hlm. 158.
12
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kemajuan suatu sekolah dengan sekolah lain tidaklah sama. Ada sekolah yang
memiliki segudang prestasi dan ada pula yang sangat miskin dengan prestasi, ada sekolah
yang sudah memiliki fasilitas yang lengkap dan ada pula yang memiliki sarana dan prasarana
yang tidak layak untuk digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar, ada sekolah yang
mempunyai manajemen sekolah yang baik dan ada pula sekolah yang memiliki manajemen
yang kurang baik. Semua perbedaan itu terdapat banyak faktor yang melatar belakanginya.
Faktor yang dapat melatar belakangi antara lain yaitu: faktor tempat berdirinya
sekolah, antara sekolah yang berada di pedesaan atau di perkotaan dan di daerah pedalaman
pasti akan berbeda baik sarana prasarana, sumber daya manusia, ataupun manajemen yang
ada di suatu sekolah. Selain itu, faktor yang cukup berpengaruh adalah faktor kepemimpinan
kepala sekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah dapat menentukan keberhasilan maupun kualitas
pendidikan di sebuah sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab terhadap semua kegiatan
yang dilakukan di sekolah. Sekarang ini, banyak kepala sekolah yang kurang berkompeten
dalam melakukan manajemen sekolahnya. Misalnya kurang tegasnya kepala sekolah dalam
melakukan pengambilan keputusan dalam menanggapi suatu masalah yang ada di sekolah
dan kurang kreatifnya kepala sekolah dalam memberikan pembaharuan di sekolah yang
dikelola.
Sementara dunia pendidikan menuntut adanya pembaharuan dan perbaikan dalam
kualitas pendidikan. Faktor kepala sekolah cukup menjadi penentu dalam meningkatkan
kualitas tersebut, karena kepala sekolah adalah jabatan tertinggi dalam suatu sekolah yang
berhak mengambil keputusan dan menampung berbagai pendapat dalam melakukan
terobosan pendidikan.
Kepemimpinan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai
karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh
kepemimpinan dalam organisasi tersebut.
1
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana mutu pendidikan yang baik untuk suatu sekolah MI Miftahul Falah Kota
Kediri ?
2. Bagaimana upaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan
di suatu sekolah?
B. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui proses kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan di MI Miftahul Falah Kota Kediri .
2. Untuk Mengetahui langkah-langkah model kepemimpinan kepala sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan di MI Miftahul Falah Kota Kediri .
D.Definisi istilah
1. Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi[1].Cara alamiah mempelajari
kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan
pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi[2].Dalam hubungan ini sang ahli
diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
2. menurut Wahjosumijo yaitu kepala sekolah terdiri dari dua kata, yaitu kepala dan sekolah.
Kata kepala dapat di artikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah
lembaga. Sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima
dan memberi pelajaran. Dengan demikian secara sederhana kepala sekolah dapat
didefinisikan “ sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin
suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi
interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran”[3].
3. Menurut seorang ahli bernama Adi S, peningkatan berasal dari kata tingkat. Yang berarti
lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Tingkat juga dapat
berarti pangkat, taraf, dan kelas. Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum,
peningkatan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun
kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar
menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran,
sifat, hubungan dan sebagainya.
2
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
4. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas, yaitu lulusan yang memilki prestasi akademik dan non-akademik yang mampu
menjadi pelopor pembaruan dan perubahan sehingga mampu menjawab berbagai
tantangan dan permasalahan yang dihadapinya, baik di masa sekarang atau di masa yang
akan datang (harapan bangsa).
E. Kajian Terdahulu
Feldmon mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah usaha sadar yang dilakukan
pimpinan
untuk
mempengaruhi
anggotanya
melaksanakan
tugas
sesuai
dengan
harapannya[4]. Di sisi lain, kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang lain
untuk mencapai pengembangan atau tujuan organisasi. Kedua pendapat tersebut sesuai
dengan pendapat Stogdil yang mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi aktifitas kelompok untuk mencapai tujuan organisasi .Berdasarkan beberapa
definisi yang dikemukakan para ahli kepemimpinan tersebut, dapat digarisbawahi bahwa
kepemimpinan pada dasarnya adalah suatu proses menggerakkan, mempengaruhi dan
membimbing orang lain dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi. Ada empat unsur
yang terkandung dalam pengertian kepemimpinan, yaitu unsur orang yang menggerakkan
yang dikenal dengan pemimpin, unsur orang yang digerakkan yang disebut kelompok atau
anggota, unsur situasi dimana aktifitas penggerakan berlangsung yang dikenal dengan
organisasi, dan unsur sasaran kegiatan yang dilakukan.
Kualitas kepemimpinan merupakan sarana utama untuk mencapai tujuan organisasi.
Untuk itu, agar kepala sekolah bisa melaksanakan tugasnya secara efektif, mutlak harus
bisa menerapkan kepemimpinan yang baik.Ada banyak teori gaya kepemimpinan yang bisa
diterapkan kepala sekolah. Bila ditelaah dari perkembangan teori, ada banyak teori
kepemimpinan yang bisa ditelaah untuk mengkaji masalah kepemimpinan. Teori
kepemimpinan yang pertama-tama dikembangkan adalah teori sifat atau trait theory. Pada
dasarnya teori sifat memandang bahwa keefektifan kepemimpinan itu bertolak dari sifatsifat atau karakter yang dimiliki seseorang. Keberhasilan kepemimpinan itu sebagian besar
ditentukan oleh sifat-sifat kepribadian tertentu, misalnya harga diri, prakarsa, kecerdasan,
kelancaran berbahasa, kreatifitas termasuk ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang. Pemimpin
dikatakan efektif bila memiliki sifat-sifat kepribadian yang baik. Sebaliknya, pemimpin
dikatakan tidak efektif bila tidak menunjukkan sifat-sifat kepribadian yang baik.
3
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari akar kata pimpin, kita mengenal kata pemimpin dan
kepemimpinan. Kepemimpinan ditafsirkan sebagai hubungan yang erat antara seorang dan
sekelompok manusia karena adanya kepentingan bersama, hubungan itu ditandai oleh
tingkah laku yang tertuju dan terbimbing dari manusia yang hanya seorang itu. Manusia
atau orang ini biasanya disebut yang memimpin atau pemimpin, sedangkan kelompok
manusia yang mengikutinya disebut yang dipimpin .
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu
organisasi karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan
oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Kepemimpinan adalah kemampuan
meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama di bawah
kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai suatu tujuan tertentu [5]
Sementara R. Soekarto Indrafachrudi dalam Akhmad Sudrajat
mengartikan
“Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian
rupa sehingga tercapailah tujuan itu.[6]”
Maman Ukas dalam Akhmad Sudrajat menyatakan “Kepemimpinan adalah
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain, agar ia
mau berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud dan tujuan[7].”
Wahjosumidjo
menyatakan
“Kepemimpinan
merupakan
aktivitas
untuk
mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu[8].”
Kepemimpinan adalah kemapuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk
mencapai tujuan[9].
Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat
kepribadian termasuk di dalamnya wibawa untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka
meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, dan tidak
merasa terpaksa Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
4
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempengaruhi orang
lain untuk mau bekerja sama agar mau melakukan tindakan dan perbuatan dalam mencapai
tujuan bersama.
b.Pengertian Kepala Sekolah
Akhmad Sudrajat menyatakan “Kepala sekolah merupakan seorang pejabat yang
profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur semua sumber organisasi dan
bekerjasama dengan guru-guru dalam mendidik siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.
[10]”
Kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata kepala
dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedang
sekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.
Jadi, secara umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu lembaga
dimana tempat menerima dan memberi pelajaran (Akhmad Sudrajat, 2008).
Wahjosumidjo mengartikan bahwa kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional
guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses
belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran
dan murid yang menerima pelajaran[11].
Sementara dirawat mengungkapkan bahwa “Kepala sekolah adalah seorang guru
(jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki jabatan structural (kepala sekolah) di
sekolah.[12]”
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
adalah seorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya
yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk
mencapai tujuan bersama.
c. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Berdasarkan pengertian kepemimimpinan dan pengertian kepala sekolah, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan yang
dimiliki seseorang (guru yang diangkat untuk menduduki jabatan struktural kepala
sekolah) dalam mempangaruhi orang lain (seluruh warga sekolah) untuk mau bekerja sama
agar mau melakukan tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuan bersama.
a. Tugas-tugas Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin
5
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan
dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu kepala sekolah harus mengetahui
tugas-tugas yang harus ia laksankan. Adapun tugas-tugas dari kepala sekolah seperti yang
dikemukakan Wahjosumidjo adalah[13]:
(1)
Kepala
sekolah
bertanggung
jawab
dan
mempertanggung jawabkan.
Kepala
sekolah bertindak dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan oleh
bawahan. Perbuatan yang dilakukan oleh para guru, siswa, staf, dan orang tua siswa tidak
dapat dilepaskan dari tanggung jawab kepala sekolah;
(2)
Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang kepala sekolah harus mampu
menghadapi berbagai persoalan. Dengan segala keterbatasan, seorang kepala sekolah harus
dapat mengatur pemberian tugas secara cepat serta dapat memprioritaskan bila terjadi
konflik antara kepentingan bawahan dengan kepentingan sekolah;
(3)
Kepala sekolah harus berfikir secara analitik dan konsepsional. Kepala sekolah harus
dapat memecahkan persoalan melalui satu analisis, kemudian menyelesaikan persoalan
dengan satu solusi yang feasible. Serta harus dapat melihat setiap tugas sebagai satu
keseluruhan yang saling berkaitan;
(4)
Kepala sekolah adalah seorang mediator atau juru penengah. Dalam lingkungan sekolah
sebagai suatu organisasi di dalamnya terdiri dari manusia yang mempunyai latar belakang
yang berbeda-beda yang bisa menimbulkan konflik, untuk itu kepala sekolah harus jadi
penengah dalam konflik tersebut;
(5)
Kepala sekolah adalah seorang politisi. Kepala sekolah harus dapat membangun
hubungan kerja sama melalui pendekatan persuasi dan kesepakatan (compromise). Peran
politis kepala sekolah dapat berkembang secara efektif, apabila dapat dikembangkan prinsip
jaringan saling pengertian terhadap kewajiban masing-masing, terbentuknya aliasi atau
koalisi, seperti organisasi profesi, OSIS, BP3, dan sebagainya, terciptanya kerjasama
(cooperation) dengan berbagai pihak, sehingga aneka macam aktivitas dapat dilaksanakan;
(6)
Kepala sekolah adalah seorang diplomat. Dalam berbagai macam pertemuan kepala
sekolah adalah wakil resmi sekolah yang dipimpinnya; dan
(7)
Kepala sekolah mengambil keputusan-keputusan sulit. Tidak ada satu organisasi pun
yang berjalan mulus tanpa problem. Demikian pula sekolah sebagai suatu organisasi tidak
luput dari persoalan dan kesulitan-kesulitan. Dan apabila terjadi kesulitan-kesulitan kepala
sekolah diharapkan berperan sebagai orang yang dapat menyelesaikan persoalan yang sulit
tersebut
6
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
BAB III
METODE PENELITIAN
7
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian proposal ini akan menggunakan penelitian kualitatif, yang bertujuan
untuk memahami suatu fenomena sedang terjadi yang diamati oleh peneliti.[14] Dalam
pembahasan proposal ini digunakan metode yang bersifat deskriptif analisis yaitu metode
bertujuan untuk menggambarkan atau menjelaskan masalah yang sedang terjadi dengan
cara mengumpulkan dan menganalisis data secara objektif. Adapun dalam pengumpulan
data, peneliti akan menggunakan jenis data sebagai berikut:
1. Library Risearch, yaitu kajian kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalahmasalah yang dibahas melalui buku-buku, majalah, surat kabar, dan bahan bacaan lainnya.
2. Field Research, yaitu dengan cara mengadakan penelitian lapangan. Untuk mendapatkan
data dan informasi yang objektif, penulis mengadakan observasi di lapangan atau ketempat
yang menjadi objek penelitian.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini di akan laksanakan di MI Miftahul Falah Kota Kediri yang beralamat
Manisrenggo Kota kediri. Alasan peneliti memilih lokasi ini sebagai subjek penelitian
karena mengingat lembaga ini adalah lembaga pendidikan yang di bangun oleh yayasan dan
alasan lain karna kepala sekolah yang paling terpadu terhadap perkembangan peserta didik
di MI Miftahul Falah Kota Kediri . Serta letak lokasi MI Miftahul Falah Kota Kediri .Ini
mudah di jangkau untuk melakukan penelitian.
C. Data dan Sumber Data
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis data, yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer penulis peroleh dari hasil terjun ke lapangan, karena
data primer tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam membahas sebuah
permasalahan dalam melakukan penelitian. Sedangkan data sekunder merupakan
pendukung dalam hal yang diperoleh melalui studi kepustakaan sebagai tempat berpijak
dalam melakukan penelitian baik dari jurnal, buku, majalah dan sebagainya yang terkait
dengan masalah penelitian ini.
D. Tehnik pengumpulan data
8
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data melalui:
1. Observasi
Pengamatan atau pencatatan sistematis terhadap gejala-gejala yang akan diteliti.
[15]Obsevasi merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif untuk menyadari adanya sesuatu
rangsangan tertentu yang diinginkan.[16] Adalah mengamati secara langsung terhadap
objek penelitian yaitu pengasuh dan anak-anak dipanti asuhan, baik melalui penglihatan
maupun pendegaran. Tehnik observasi adalah tehnik pengumpulan data yang di gunakan
dengan jalan mengandalakan pengamatan pen pencatatan secara sistematis terhadap
phenomena yang di selidiki[17]
2. Wawancara
Wawancara merupakan kegiatan percakapan antara dua pihak untuk tujuantujuan tertentu. Wawancara adalah tehknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan keterangan-keterangan lisan dan berhadapan muka dengan orang yang dapat
memberikan keterangan kepada peneliti. Wawancara (Interview) adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu
3. Dokumentasi
Dokumentasi ini berasal dari kata dokumen, yang berarti bahan-bahan tertulis.
[18] Teknik ini digunakan ketika mengadakan penelitian yang bersumber pada tulisan baik
itu berupa dokumen, angket, dan sebagainya. Telah dokumentasi merupakan salah satu
teknik penting dalam suatu penelitian dengan mengumpulkan informasi yang telah ada pada
lembaga terkait. Dalam penelitian ini peneliti akan menelaah bagaiman peran pemimpin,
dan seperti apa cara mendidik anak tersebut.
E. Analisis Data
Semua data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan
mempergunakan metode deskriptif analisis sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
9
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
Nurkolis, "Manajeman Berbasis Sekolah: Teori, Model dan Aplikasi", Grasindo, 2003.
John Adair, "Cara Menumbuhkan Pemimpin", Gramedia Pustaka Utama.
Wahjo Sumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2002.
http A sudrajat- www..Akhmad Sudrajat, kopetensi guru dan peran kepala sekolah
.wordwordpress, 2007.
Nasir Budiman, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah skripsi, tesis dan
disertasi.banda aceh: Ar-raniry press,2004),hal.30
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, edisi, cet.10, ( jakarta :
bumi aksara,2008.
Husain Usman dan Purnomo Setya Diabad, metode penelitian sosial, Jakarta:
bumi aksara, 1996.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.
Lexy. J. Moelong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Cipta
Rosda Karya, 2006.
Dirawat. pengantar kepemimpinan pendidikan, surabaya : usaha nasional 1993
10
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
[1]
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
Nurkolis, "Manajeman Berbasis Sekolah: Teori, Model dan Aplikasi", Grasindo,
2003,hal 65.
[2]John Adair,
[3]
"Cara Menumbuhkan Pemimpin", Gramedia Pustaka Utama,hal 9 .
Wahjo Sumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2002), hal83
[4].Feldmon. ( online ) http :// belajar kepemimpinan.com/cara menjadi pemimpineq /4
november 2013.
[5]http A sudrajat-
www..Akhmad Sudrajat, kopetensi guru dan peran kepala
sekolah.wordwordpress, 2007.
[6]
http A sudrajat- www..Akhmad Sudrajat....... 2007.
[7]
http A sudrajat- www..Akhmad Sudrajat....... 2007.
[8]
Wahjosumidjo ,kepemimpinan kepala sekolah ,jakarta :raja grafindopersada
2002.hal 13
[9]
Wahjosumidjo ,kepemimpinan kepala sekolah ,...................... hal 56
[10]
http A sudrajat- www..Akhmad Sudrajat, kopetensi guru dan peran kepala
sekolah.wordwordpress, 2007.
[11]
Wahjosumidjo ,kepemimpinan kepala sekolah ,jakarta :raja grafindopersada 2002
[12]
Dirawat pengantar kepemimpinan pendidikan surabaya : usaha nasional 1993 hal
[13]
Wahjosumidjo ,kepemimpinan kepala sekolah ,jakarta :raja grafindo persada
hal 83
106
2002 hal 97
[14]
Lexy. J. Moelong. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Cipta
Rosda Karya, 2006), hlm. 157.
[15]
Nasir Budiman, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (skripsi, tesis dan
disertasi).banda aceh: Ar-raniry press,2004),hal.30
[16]
mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, edisi I,cet.10,
(Jakarta:bumi aksara, 2008), hal.63
11
Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
[17]
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Mi Miftahul Falah Kota Kediri
Husain Usman dan Purnomo Setya Diabad, metode penelitian sosial, Jakarta:
bumi aksara, 1996, hlm 54.
[18] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), hlm. 158.
12