TASAWUF DALAM HIERARKI ILMU ILMU ISLAM (6)

TASAWUF
Dosen Pengampu : DR.Ja’far,MA

Oleh :
AFIFAH HUSNA
0705163065

PRODI FISIKA 2
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
T.A 2017 – 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yag telah
melimpahkan rahmat dan karunia Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
resume Tasawuf saya yang membahas tentang “ Tasawuf dalam Hierarki IlmuIlmu Keislaman”.
Resume ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen
pengampu jurusan Fisika dalam mata kuliah Ilmu Tasawuf yaitu Bapak
DR.Ja’far, MA. Resume ini dapat terselesaikan berkat dukungan, bimbingan
serta bantuan dari beberapa pihak, salah satunya dosen pengampu sendiri. Maka

dari itu saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak dan dosen
pengampu sendiri.
Saya sadar bahwa resume ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan perbaikan dalam
penyusunan resume ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca pada
umumnya.

Medan, 22 Maret 2017

Pendahuluan

Jika kita membahas tentang ilmu itu maka tidak aka nada habisnya, karena ilmu
merupakan salah satu dari sifat utama Allah SWT dan satu-satunya kata yang dapat
digunakan untuk menerangkan pengetahuan Allah swt . Dalam membahas ilmu tidak
terlepas dari yang namanya pendekatan, pengkajian, sehingga ilmu tersebut dapat
dipergunakan sesuai dengan fungsinya.Apalagi ilmu yang berhubungan dengan agama
islam, agama yang diridhai Allah dan agama yang menjadi rahmatan lil ‘alamin.
Sebagian ahli menerangkan bahwa perkembangan ilmu dalam islam dengan
melihat cara pendekatan yang ditempuh kaum muslimin terhadap wahyu dalam
menghadapi suatu situasi dimana mereka hidup, menurut pendekatan ini hadirnya Nabi

Muhammad Saw di tengah-tengah kaum muslimin pada generasi pertama sebagai
pimpinan dan tokoh sentral menyebabkan semua situasi dan persoalan-persoalan yang
muncul dipulangkan kepada dsan diselesaikan oleh Nabi Muhammad.
Sesungguhnya pengembangan ilmu pengetahuan dalam sejarah islam sesuai
dengan perintah Al-Quran untuk mengamati alam dan menggunakan akal, yang
merupakan dua dasar metodologi sains.
Sehubungan dengan ilmu inilah maka saya diberi kesempatan untuk membahas
suatu topic resume yang berjudul “Tasawuf dalam Hierarki Ilmu-Ilmu Keislaman”.
Melalui tulisan ini diharapkan semoga dapat bermanfaat dan berguna bagi semuanya.

Tasawuf dalam Hierarki Ilmu-Ilmu Keislaman

Dalam tradisi intelektual islam, para ulama telah membuat klasifikasi ilmu
berdasarkan sudut pandang islam. Dikutip dari Buku Gerbang Tasawuf, dalam
Muqaddimah buku beliau ibnu khaldun telah mengulas bahwasanya tasawuf
dikategorikan sebagai sebuah disiplin ilmu.
Dalam ulasan beliau, ditinjau dri segi aspek sumber, tasawuf dikategorikan
sebagai salah satu dari ilmu syariah, yakni bersumber dari syariat al-quran dan
hadis yang tidak melibatkan akal sebagai pemikiran yang berperan dalam ilmu
ini.

Meskipun sekarang muncul sebagai sebuah disiplin ilmu, namun tasawuf
tetap menjadi sebuah ilmu syariat yang telah dipraktikkan sejak jaman nabi
muhammad saw yang pada saat itu tasawuf masih berupa bentuk ibadah semata.
Dari aspek tujuan, pelajar sufi(al-murid) harus terus meningkatkan kualitas
ibadahnya guna mencapai sebuah kemantapan tauhid dan makrifat.
Dari aspek pembahasan, tasawuf membicarakan 4 pokok persoalan yaitu :
1. Pembahasan tentang mujahadah, zauq, intropeksi diri (muhasabahal-nafs),
dan tingkatantingkatan spritual.
2. Penyingkapan spiritual dan hakikat-hakikat alam gaib.
3. Keramat Wali => Bagian Kewalian
4. Istilah-istilah kaum sufi yang diungkap secara ‘mabuk’ yaitu terbuka secara
gamblang.
Menurut beliau juga seperti yang diungkapkan dibuku, ajaran-ajaran
tasawuf banyak mendapat penolakan dari kaum sufi sendiri yakni kaum fukaha.
Namun penolakan ini juga tidak serta merta ditunjukkan kepada seluruh jenis
ajaran tasawuf.
Kaum sufi lainnya, yaitu Al-Taftazani, kemudian mengungkapkan ada 2
jenis pengajaran tasawuf, yaitu :
1. Tasawuf Sunni : Yaitu ajaran yang memagari pengikutnya dengan al-quran
dan hadis.

2. Tasawuf Falsafi : Aliran yang cencederung kepada ungkapan-ungkapan
ganjil (syathahat), memadukan antara dua visi berbeda yaitu visi mistis dan
visi rasional, banyak menggunakan terminologi filosofis, dan dipengaruhi
oleh banyak ajaran filsafat.

Dalam ke-Hierarki-an nya, seperti yang dikutip dari Buku Akhlak Tasawuf
, ilmu tentang akhlak tasawuf ini juga berkaitan dengan disiplin ilmu lain, yakni
ilmu kalam. Dapat dilihat dari segi kemiripan makna dalam ilmu
pembelajarannya yang sama-sama mempelajari tentang ilmu ketauhida (ilmu
ketuhanan) dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt. Melalui
pengajaran dan penerapan sifat-sifat ketuhanan seperti yang dipelajari kaum sufi
kebanyakan.Para fukaha dari mazhab Sunni menolak banyak teori tasawuf yang
dikembangkan oleh sufi –sufi dari mazhab tasawuf falsafi yang ternyata lebih
diterima dan berkembang di dunia Syiah.

Kesimpulan

Tasawuf adalah merupakan ilmu dalam penyucian jiwa serta pendekatan
diri kita sebagai hamba-Nya kepada Allah Swt untuk bisa mengendalikan hawa
nafsu kita sebagai manusia selama hidup didunia dengan adanya sumber ajaran

dalam islam yaitu Al-Quran dan Hadis.
Ilmu keislaman merupakan ilmu yang berhubungan dengan segala hal
yang bertalian dengan agama islam. Penggunaan akal sangat besar pengaruhnya
dalam membahas masalah-masalah keagamaan dalam islam, yang tidak hanya
dijumpai dalam filsafat islam tapi juga ada dalam bidang ilmu kalam, tasawuf,
ushul fiqih,dan sains.

Daftar Pustaka

Abudin Nata, Dr. MA. Akhlak Tasawuf. Jakarta: RadjaGrafindo Persada,2002
Bangun, Ahmad, dkk. 2013. Akhlak Tasawuf Pengenalan dan
Pengaplikasiannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Damanhuri . 2013. Akhlak Perspektif Tasawuf. Jakarta : Lectura Press

Ja’far. 2016. Gerbang Tasawuf. Medan: Perdana Publishing.