REKAYASA PASIR SILICA MENJADI SiO 2 DAN (1)
PROPOSAL PENELITIAN STRATEGI NASIONAL (PSN)
Institusi/Konsorsium
REKAYASA PASIR SILICA MENJADI SiO 2 DAN PENERAPANNYA
SEBAGAI MATERIAL DASAR PADA SENSOR GAS
DENGAN S nO 2 SEBAGAI ELEMEN SENSOR
Ketua Tim Peneliti: Dr. Drs. A. Tossin Alamsyah, ST,MT POLITEKNIK NEGERI JAKARTA TAHUN 2017
RINGKASAN
Menurut buku putih Kemenristek tahun 2010-2020, Penelitian, Pengembangan Iptek Target produksi dan Pengembangan material maju yang diproduksi diutamakan pada material maju berbasis material dasar ; Silikom, Tembaga,Polimer Konduktif dan Electronic Packaging.
Terdapat 3(tiga) hal besar yang perlu dikembangkan yaitu ; 1) Kandungan sumber daya /alam bahan baku komponen material agar ditingkatkan kandungan lokalnya, 2)MEningkatkan sifat dan performa materialnya, 3) Mengubah struktur materialnya. Target teknologi yang dikembangkan untuk bidang TIK mengarah ke nanoteknologi , MEMS, Smart material.
Berdasarkan pada Roadmap Kemeristek dan RIP/Renstra Penelitian Politenik Negeri Jakarta dengan umggulan no. 8 yaitu Inovasi rekayasa material lanjut ramah lingkungan penulis mengusulkan Penelitian Strategis Nasional Institusi dengan judul ;
“Rekayasa Pasir silica menjadi SiO 2 dan Penerapannya sebagai material base
pada Sensor Gas dengan SnO 2 sebagai elemen sensor ”,
Penelitian ini diajukan selama dua(2) tahun dengan Tim Peneliti beranggotakan dari Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Bandung dengan Mitra dari Balai
Keramik Bandung. Tujuan Penelitian untuk Peningkatkan Sensitivitas dari Gas Sensor/Thermal dengan material dasarnya dari SiO2 atau AlSiO2 dipadukan dengan material SnO2 sebagai elemen.
Urgensi dari Penelitian Strategi Nasional yang diajukan ini adalah ketersediaan
prototype (merupakan salah satu luaran) dari sensor Gas dengan bahan dasar dari pasir silika (silicon sand) hasil dari pertambangan lokal dengan sumber melimpah yang
diproses/diekstrasi menjadi SiO2/AlSiO2 kemudian dipadukan dengan SnO 2 sehingga
membentuk komponen Sensor Gas . Hipotesis dari Penelitian ini adalah bahwa dengan merekayasa Silicon Sand (Pasir Silica) menjadi material dasar Sensor Gas dapat memberikan alternatif dalam merancang Prototipe Sensor Gas yang lebih sederhana dengan kualitas yang baik.
Metodologi Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan peralatan yang ada di laboratorium PNJ, BALAI KERAMIK BANDUNG sebagai Mitra dan menyewa di Pusat Penelitan Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET-LIP). Kemudian akan dirancang bangun
Evaporator dan data Logger berbasis Arduino yang tersambung pada sebuah PC dengan. Software Labview sebagai pembaca data logger . Parameter yang akan diukur adalah Kinerja Evaporator, dan Resisitivity dan Senstsitivitas dari Prototipe Sensor Gas yang dirancang.
Kata kunci : Pasir Silica, SiO2, AlSiO2, SnO2, Sensor Gas, Prototipe.
BAB 1. PENDAHULUAN.
Material maju adalah material yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dalam menanggapai persyaratan baru dari perubahan pasar atau faktor lain sebagai hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebutuhan akan mterial maju terus meningkat sejalan dengan majunya permintaan industi. Prediksi kebutuhan akan teknologi material maju nasional ke depan akan sangan menjanjikan. Hal ini di indikasikan dengan keadaan yang direncanakan secara nasional pada 6 (enam) bidang fokus akan terus ditingkatkan. Misalnya dibidang energi kebutuhan akan energi dalam 20 tahun mendatang akan meningkat sekitar 2 kali lipat, hal ini akan menumbuhkan industri energi untuk memproduksi komponen peralatan energi juga relatif sama dengan kebutuhan energi.
Prediksi kebutuhan pasar dunia akan teknologi material maju 5(lima) hingga 15 (lima belas) tahun ke depam maenurut hasil kajian para pakar dar Eropa, potensi pengembanan material maju akan terfokus pada teknologi nanoteknologi yang akan mengakselerasi produk-produk Industri. Sampai tahun 2020 akan terjadi percepatan yang luar biasa dalam kaitannya dengan penerapan nanoteknologi dalam dunia industri. Oleh karenanya pengembangan nanoteknologi harus dilakukan pada masa sekarang dengan memanfaatkan material lokal yang tersedia.
Menurut buku putih Kemenristek tahun 2010-2020, Penelitian, Pengembangan Iptek Target produksi dan Pengembangan material maju yang diproduksi diutamakan pada material maju berbasis material dasar ; Silikom, Tembaga,Polimer Konduktif dan Electronic Packaging.
Terdapat 3(tiga) hal besar yang perlu dikembangkan yaitu ;
1. Kandungan sumber daya /alam bahan baku komponen material agar ditingkatkan kandungan lokalnya,
2. Mningkatkan sifat dan performa materialnya,
3. Mengubah struktur materialnya. Target teknologi yang dikembangkan untuk bidang TIK mengarah ke nanoteknologi ,
MEMS, Smart material.
1.1 Roadmap Material maju.
Rekomendasi kebijakan nasional untuk Penelitian , Pengembangan serta penerapan Teknologi material maju secra singkat dapat diuraikan sebagai berikut;
1. Bidang Energi dofokuskan untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional ,pengembangan teknologi konversi BBM yang bersih seta untuk Teknologi konservasi energi.
2. Bidang Telekominikasi dan Elektronika Pembangunan material maju yang mendasari pirenti Telekomunikasi sudah mestinya diproduksi di dalam negei menuju kemandirai bidang teknologi informasi.
3. Di bidang TIK perlu segera dibangun atau diarahkan dalam waktu limatahun adalah;
a) Silicon yang merupakan material dasar,
b) Tembaga yan merupakan material pendukung utama dalam pembuatan elektronika device.
4. Sedangkan material maju yang mempunyai proses teknologi lebih maju dan masih membutuhkan R&D dikembangkan pada sepuluh tahun mendatang adalah;
a) Polimer konduktif untuk flat panel display dan elektronik packaging dalam teknologi IC
b) Bahan magnet penyimpan data
c) Bahan logam tanah jarang sebagai campuran bahan semikonduktor,
d) Komponen atau elektronika device yang merupakan produk aplikasi dari beberapa material dasar dikembangkan R&D nya sejak awal dan diharapkan dapat diproduksi pada periode tahun 2011 sampai dengan 2025.
Kebijakan Kemenristek Dikti berkenaan desentralisasi Penelitian di Perguruan Tnggi mensyaratkan ketersediaan jejak rekam dan payung Penelitian pada Program Studi, Pusat Studi, Pusat Kajian maupun Laboratorium di perguruan tinggi. Berdasarkan jejak rekam dan payung Penelitian RIP disusun mengacu kepada Agenda Riset Nasional, Komite Inovasi Nasional, Pola Ilmiah Pokok Politeknik Negeri Jakarta dan Rencana Strategis PNJ dengan visi internasionalisasi kegiatan Penelitian, dengan demikian Tema yang diusung oleh P3M PNJ adalah ; “Pengembangan Penelitian Terapan yang Berorientasi Produk dan Jasa
Rencana Induk Penelitian Politeknik Negeri Jakarta yang diterbitkan oleh P3M , PNJ memiliki 8 (delapan) program Strategi Nasional Penelitian yaitu ;
1. Inovasi control system berbasis on wire dan wireless.
2. Beton, Struktur, Geoteknik, Keairan , Tata laksana & manajemen Konstruksi.
3. Lingkungan dan Inovasi Pengolahan Limbah,:
4. Proses Manufaktur dan Energi: Diversifikasi dan Konservasi Energi,
5. Ekonomi dan Bisnis
6. Inovasi desain grafis dan Publikasi berbasis ICT.
7. Humaniora, Budaya dan Informasi:
8. Inovasi rekayasa material lanjut ramah lingkungan
Berdasarkan pada Roadmap Kemeristek dan RIP Penelitian Politenik Negeri Jakarta dengan umggulan no. 8 yaitu Inovasi rekayasa material lanjut ramah lingkungan penulis mengusulkan penelitian Strategi Nasional Perguruan Tinggi (PSN) dengan judul ;
“Rekayasa Silicon Sand (Pasir silica) Sebagai Material dasar Sensor Gas”,
Penelitian ini bertujuan untuk mendukung Roadmap Kemenristek dan RIP P3M PNJ dalam mengembangkan teknologi maju (nanoteknologi) dalam membuat inovasi hasil rekayasa baru dari Silicon Sand (Pasir silika) yaitu SiO2 atau AlSiO2 menjadi material berupa composite yang akan dipadukan dengan material SnO2 dan digunakan sebagai bahan dalam perancangan Sensor Gas. Urgensi dari Penelitian Strategi Nasional yang diajukan ini adalah ketersediaan prototype (merupakan salah satu luaran) dari sensor Gas dengan bahan dasar dari pasir silika (silicon sand) hasil dari pertambangan lokal yang melimpah. Jadi Hipotesis dari Penelitian ini adalah bahwa dengan merekayasa Silicon Sand (Pasir Silica) menjadi material dasar Sensor Gas dapat memberikan alternatif dalam merancang Sensor Gas yang lebih mudah dan Sederhana dengan kualitas yang dapat diandalkan.
Gambar 1a, ib dan ic menunjukkan Roadmap dari rekayasa material maju khusunya silikon yang teah dilakukan.
ROAD MAP MATERIAL SILIKON
Gambar 1.1a. Roadmap Material Maju Silikon Gambar 1.1b. Roadmap Penelitian Strategi Nasional Sesuai ROAD MAP “PENGEMBANGAN MATERIAL MAJU”
RIP/Resntra Penelitian P3M PNJ. Buku Putih Kemenritek Penelitian ,Pengembangan Dan Penerapan Iptek 2010-2025 Bidang Material Maju.
Draft_PROP_PSN_2017
Pemodelan HBT SiGe
Rekayasa Silicon sand menjajdi SIO2 dan AlSiO2
Penelitian Fundamental
Luaran Penelitian Kompetensi
2010 -2015
2015 -2016
Gambar 2a . Road Map Penelitian Berbasis Silikon oleh Pengusul
Draft_PROP_PSN_2017
Base line
Pengembangan R&D
Penerapan
Uji Coba
Validasi
Pemasaran
dan Uji Prototipe
Prototipe dan
Pengusulan Patent
Material SioO2/AlSiO2
Perancangan Prototipe SENSOR
Pengukuran Karakteristik
Prototipe
Prototipe
Gambar 2b. Roadmap PENELITIAN STRATEGI NASIONAL INSTITUSI
Draft_PROP_PSN_2017
Gambar 1.1 a. Menunjukkan roadmap dari Kementrian Ristek dan Teknologi berkaitan dengan Teknologi Material maju Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek tahun 2005 – 2025. Dalam buku putih ini telah direkomendasikan (salah satu dari 12 rekomendasi), bahwa Komponen Elctronics merupakan aplikasi dari beberapa material dasar (composite) dikembangkan R& D nya dan diharapkan diproduksi pada periode ketiga yaitu tahun 2015 sd 2017. Rekomendasi lain bahwa Pengembangan material maju sudah memasuki era nano teknologi baik dalam proses pembauat maupun dalam proses kaktererisasi material. Oleh karena itu Pemerintah menharapkan dapat membangun suprastruktur dan infrastruktur nanoteknologi baik SDM maupun peralatan proses instrumentasi Pengujian.
Gambar 1.1b mununjukkan roadmap berdasarkan dari Rensstra/RIP Penelitian Politeknik Negeri Jakarta yang diterbitkan oleh P3M. Ada delapan (8) Penelitian Strategi Nasional yang direkomendasi, salah satunya adalah Inovasi Rekayasa Material maju sampai saat ini belum ada produk patent atau masal yang dihasilkan dari Strategi Nasional ini.
Gambar 2a. Menunjukan road map dari Peneliti, sejak tahun tahun 2006 melakukan pnelitian dengan topik HBT Silikon dan Gemanium pada tahun 2016 melakukan penelitian yang judul rekayasa silikon dan germanium, salah satunya adalah dapat dibuatnya hasil sintering dari silicon sand (pasir silika) menjadi paduan Almunium Sikon Oksoda, (ALSiO2), yang mana paduan ini akan dikembangkan menjadi material dasar dari Sensor Gas berbasis silika. Gambar 2b. Menunjukan road map dari Penelitian untuk Skim Penelitian Strategi Nasional Institusi , yang akan diajukan pada tahun 2017 ini , penelitian dilakukan selama dua (2) tahun dimulai tahun 2018 dan berakhir tahun 2019. Penelitian ini menyangku tiga (3) institusi yaitu Politeknik Negeri Jakarta sebagai Pengusul, Anggota 1 Staf Pengajar dari Politeknik Negeri Bandung dan Institusi Balai Keramik sebagai Mitra yang bersedia untuk mengembangkan Obyek yang diteliti.
Jadi Penelitian yang diajukan ini merupakan lanjutan dan implementasi dari penelitian sebelumnya (penelitian Hibah Kompetitif) yang telah dilakukan oleh Penulis yang berakhir pada tahun 2016. Luaran dari ini adalah ketersediaan Prototype dan metode perancangan Sensor Gas berbahan material Silikon hasi rekayasa, ditampilkan pada tabel 1 berikut;
Tabel 1 Rencana Target Capaian Tahunan. Indikator Capaian
No.
Jenis Luaran
Th 2018 2019
draft V 1. Publikasi Ilmiah
Internasional
V 2. Pemakalah dalam temu ilmiah
Nasional Terakreditasi
Internasional
V 3. Inivited Speaker dalam temu Internasional
4. Visiting Lecture
Internasional
5. Hak Kekayaan Intelektual
Paten (HKI) 6) Paten sederhana
draft V
Hak Cipta Merek dagang Rahasia dagang Desain Produk Industri Indikasi Geografis Perlindungan Varietas Tanaman Perlindungan Topografi Sirkuit Terpadu
6. 7) Teknologi Tepat Guna 7. 8) Model/Purwarupa/Desain/Karya seni/ Rekayasa Sosial V 8. 9) Buku Ajar (ISBN) V 9. 10 Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) 4 4
1) TS = Tahun sekarang (tahun pertama penelitian) 2) Isi dengan tidak ada, draf, submitted, reviewed, accepted, atau published 3) Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah dilaksanakan 4) Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah dilaksanakan 5) Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah dilaksanakan 6) Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau granted 7) Isi dengan tidak ada, draf, produk, atau penerapan 8) Isi dengan tidak ada, draf, produk, atau penerapan 9) Isi dengan tidak ada, draf, proses editing, atau sudah terbit
10)Isi dengan skala 1-9 dengan mengacu pada Bab 2 Tabel 2.7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Sampai sekarang, one-dimensional metal oxide nanostructures sensor dikelempokan dalam tiga (3) karakteristik yaitu ; conductometric, field effect transistor (FET) and impedometric one[4]. Conductometric sensor bekerja berdasarkan perubahan resistansi yang disebabkan oleh respon/eksposur permukaan (surface) sensor terhadap target. Sejauh ini, ada dua jenis conductometric nanowire gas sensor direkayasa salah satunya jenis film telah terutama direkayasa: satu adalah jenis film, yang dihubungkan oleh sepasang metal electrodes on a substrate ditunjukan pada gambar 2.1a dan 2.1b sebagai ceramic tube .
Gambar 2.1 (a) dan (b). Struktur Sensor Gas.[4]
Dapat diperhatikan pada gambar 2.1b ceramic tube gas sensor heater /pemanas ceramic tube yang dibuat dari komposit materian sebagai based mayor sensor kemudian dilapisi oleh Film (cover) sensor yang diujung nya ditambahkan elektrode.
omposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan komposit). Dengan adanya perbedaan dari material penyusunnya maka komposit antar material omposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan komposit). Dengan adanya perbedaan dari material penyusunnya maka komposit antar material
1. Tingkat dasar : pada molekul tunggal dan kisi kristal, bila material yang disusun dari dua atom atau lebih disebut komposit (contoh senyawa, paduan, polymer dan keramik)
2. Mikrostruktur : pada kristal, phase dan senyawa, bila material disusun dari dua phase atau senyawa atau lebih disebut komposit (contoh paduan Fe dan C)
3. Makrostruktur : material yang disusun dari campuran dua atau lebih penyusun makro yang berbeda dalam bentuk dan/atau komposisi dan tidak larut satu dengan yang lain disebut material komposit (definisi secara makro ini yang biasa dipakai).
Sejauh penelusuran pustaka ditemukan makalah tentang komposit silikon sebagai bahan anoda yaitu MgO-SiO2 , AlSiO2, SiO2, AlSiCO2, SiAlC, Cr-Si, NiSi2,NiSi, FeSi2, TiN, Si/C, TiC, nano aktif silikon dengan penambahan partikel logam eksternal seperti Fe dan Cu, juga grafit dan karbon hitam.
Pada penelitian sebelumnya tahun (2016 ) telah dilakukan rekayasa Silikon Germanium dengan material dari pasir Silika, Carbon dan Almunium (AlSiO2) , sehinga menghasilkan material composite yang mengadung ketiga unsur tadi untuk selanjutnya material ini akan dipadukan dengan SnO2 yang akan digunakan sebagai
material dasar sebagai bahan Sensor Gas.
2.1 Material Komposit Bahan Dasar Sensor Gas. a)
2.1 Silika (SiO2).
Silikon dioksida (SiO2) tersusun satu atom silikon dan empat atom oksigen yang terbentuk dalam ikatan kovalen. Atom oksigen pada senyawa silika bersifat elektronegatif dan kerapatan elektron pada atom silikon sebagian ditransfer pada atom oksigen (Rachmawaty, 2007). Ukuran silika tetrahedral cukup stabil, yaitu panjang ikatan Si – O berkisar 0,161 nm - 0,164 nm (Anonim, 2007). Kekuatan ikatan Si – O sangat tinggi (energi disosiasi ~ 452 kJ/mol) sehingga stabilitas Thermal dan ketahanan Silikon dioksida (SiO2) tersusun satu atom silikon dan empat atom oksigen yang terbentuk dalam ikatan kovalen. Atom oksigen pada senyawa silika bersifat elektronegatif dan kerapatan elektron pada atom silikon sebagian ditransfer pada atom oksigen (Rachmawaty, 2007). Ukuran silika tetrahedral cukup stabil, yaitu panjang ikatan Si – O berkisar 0,161 nm - 0,164 nm (Anonim, 2007). Kekuatan ikatan Si – O sangat tinggi (energi disosiasi ~ 452 kJ/mol) sehingga stabilitas Thermal dan ketahanan
1. Setiap atom silicon berada pada pusat suatu tetrahedron yang terdiri dari empat atom oksigen.
2. Setiap atom oksigen berada ditengah tengah antara dua aton silicon Adapun sifat kimia dari silika (SiO2) yaitu: Mineral silika mempunyai berbagai sifat kimia antara lain sebagai berikut :
a. Reaksi Asam
Silika relatif tidak reaktif terhadap asam kecuali terhadap asam hidrofluorida dan asam phospat.
SiO2(s) + 4HF(aq) SiF4(aq) + 2H2O(l) . Dalam asam berlebih reaksinya adalah: SiO2 + 6HF H2[SiF6](aq) + 2H2O(l) (Vogel, 1985:376)
b. Reaksi basa Silika dapat bereaksi dengan basa, terutama dengan basa kuat, seperti dengan hidroksida alkali.
SiO 2 (s) + 2NaOH(aq) Na2SiO 3 +H 2 O (Vogel,1985:374)
Secara komersial, silika dibuat dengan mencampur larutan natrium silikat dengan suatu asam mineral. Reaksi ini menghasilkan suatu dispersi pekat yang akhirnya memisahkan partikel dari silika terhidrat, yang dikenal sebagai silika hidrosol atau asam silikat yang kemudian dikeringkan pada suhu 110°C agar terbentuk silika gel. Reaksi yang terjadi :
Na 2 SiO 3 (aq) + 2HCl(aq) H 2 SiO 3 (l) + 2NaCl(aq)
SiO2 memiliki sejumlah bentuk Kristal yang berbeda (polimorf) selain bentuk – bentuk amorf. Dengan pengecualian stishovite dan silica berserat, semua bentuk Kristal melibatkan unit SiO4 tetrahedral dihubungkan oleh vektor bersama pada pengaturan yang berbeda. Silikon – oksigen panjang ikatan bervariasi antara bentuk Kristal yang berbeda, misalnya dalam α – kuarsa panjang obligasi adalah 161 pm, sedangkan di α – tridimit itu di 154 – 171 pm jangkauan. Sudut Si – O – Si juga bervariasi antara nilai rendah 140 ° α – tridimit, sampai 180° pada β – tridimit. Pada α – kuarsa sudut Si – O – Si adalah 144°. Dalam kapasitasnya sebagai bahan tahan api, itu berguna dalam bentuk serat sebagai kain perlindungan Thermal suhu tinggi. Silika berserat memiliki struktur yang serupa dengan SiS2 etrahedra SiO4 tepi – sharing. Stishovite, bentuk tekanan yang lebih tinggi, sebaliknya memilikirutil seperti struktur di mana silicon adalah 6 koordinat. Kepadatan stishovite adalah 4,287 g/cm3, yang membandingkan untuk α – kuarsa, yang terpadat dari bentuk – bentuk tekanan rendah, yang memiliki kerapatan 2,648 g/cm3. Perbedaan densitas dapat berasal dari peningkatan koordinasi sebagai enam panjang terpendek ikatan Si – Odalam stishovite (empat panjang ikatan Si – O dari 176 pm dan dua orang 181 pm) lebih besar dari panjang ikatan Si – O (161 pm) dalam α – kuarsa. Alam koordinasi meningkatkan iconicity ikatan Si – O.
Karakkteristik dari SiO2 adalah sebagai berikut : Insulator
SiO2
Structure Amorphous Melting Point (°C)
Density (g/cm3)
Refractive index
Dielectric strength (V/cm)
Dielectric constant 7 10
Infrared absorption band (μm)
Energy gap
Thermal Expansion -7 5 x 10 coefficient (°C-1)
Thermal conductivity (W/cm-K)
14 dc resistivity (Ω-cm) 16 10 -10 at 25 °C at 500 °C
Etch rate in Buffered HFa
Virginia Semiconductor 1501 Powhatan Street, Fredericksburg, VA 22401-4647 USA
Phone: (540) 373-2900, FAX (540) 371-0371 www.virginiasemi.com, [email protected]
b) SnO2.
SnO2 merupakan suatu senyawa ionik, yang non-stoikiometri, karena adanya cacat titik berupa kelebihan atom logam Sn (Stannic). SnO2 banyak dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi karena stabil terhadap perlakuan panas, biaya pendeposisiannya yang relatif murah, dan sifat physicochemical yang baik. Material Oksida SnO2 disebut
juga keramik. Kata keramik berasal dari kata Yunani “keramos” yang berarti tembikar (pottery) atau peralatan terbuat dari tanah (earthenware). Bahan keramik adalah bahan
dasar penyusun kerak bumi, yaitu: SiO2, Al2O3, CaO, MgO, K2O, Na2O dst. Dari unsur-unsur tersebut dapat dilihat terdapat paduan dua unsur yaitu logam dan non logam, sehingga dapat dikatakan keramik adalah bahan padat anorganik yang merupakan paduan dari unsur logam dan non logam yang berikatan ionik dan atau ikatan kovalen. . Ikatan kelompok bahan, keramik mempunyai titik cair yang tinggi dibandingkan dengan logam atau bahan organik. Biasanya lebih keras dan tahan terhadap perubahan-perubahan kimia. Keramik padat biasanya merupakan isolator sebagaimana pula dengan bahan organik. Pada suhu tinggi dengan energi Thermal yang tinggi keramik dapat menghantarkan listrik meskipun daya hantarnya rendah dibandingkan dengan logam. Karena tidak memilki elektron bebas kebanyakan bahan keramik tembus cahaya dan merupakan penghantar panas yang buruk. (Van Vlack).
c) AlSiO2. (Almunium Silikon Oxida).
Paduan atau komposit AlSiO2 dibawah ini adalah hasil dari Penelitian Hibah kompetisi tahun 2015-2016. Yang mana ada tiga (3) unsur yang dipadukan kemudian dibakar pada suhu 1400 drajat celcius dan 1600 derajat celcius adapaun ketiga bahan tadi adalah, Silicond sand (pasir silica), Tawas butek atau Al2 SO4 dan Carbon Aktif dengan panduan yang terstentu, Gambar 2.1 menjukkan proses sintering dari ketiga unsur tadi sehingg menghasilkan paduan (composite) Al2SiO3.
Dihaluskan sampai 4000 sd Material
Komposisi
Dibakar (sintering)
Hasil Pembakaran
10000 messh
± 1400 sd 1600 ±70% Derajat Celcius
Pasir Silica
Carbon Aktif
Tawas Butek
Al2SiO2 Halus (Al2SO4
Al2SiO2 Kasar
Gambar 2.1 Rekayasa Silicon Sand (pasir Silica) menjadi paduan/komposit Al2SiO2
Draft_PROP_PSN_2017
Model Komposit Al2SiO2
C-K Pt-M Pt-M Pt-M 400 Pt-M
Pt-L Pt-L
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 keV
Gambar 2.2 Hasil Pengukuran SEM dan EDS dari mateial Komposiit Al2SiO2
Draft_PROP_PSN_2017
2.2 Scanning Electron Microscopy (SEM)
Scanning Electron Microscopy (SEM) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengamati dan menganalisis karakteristik mikrostruktur dari bahan padat seperti logam, keramik, polimer dan komposit. SEM memiliki resolusi (daya pisah) dan ketajaman gambar yang tinggi. Selain itu cara analisis SEM tidak akan merusak bahan. SEM mempunyai daya pisah sekitar 0,5 nm dengan perbesaran maksimum sekitar 500.000 kali (Griffin dan Riessen, 1991).
Karakterisasi dengan Scanning Electron Microscope (SEM) dilakukan untuk mengetahui morfologi sampel dalam berbagai bidang. Prinsipnya adalah sifat gelombang dari elektron yakni difraksi pada sudut yang sangat kecil. Elektron dapat didifraksikan oleh sampel yang bermuatan, untuk sampel nonkonduktor dilakukan pelapisan dengan karbon, emas atau paduan emas, yang berfungsi untuk mengalirkan muatan elekton berlebih pada sampel ke ground (Verhoeven, 1986). Pola yang terbentuk menggambarkan struktur dari sampel. Kelebihan mikroskop elektron ini mempunyai daya pisah (resolusi) yang sangat tinggi dan penggunaan berkas elektron dengan panjang gelombang yang pendek.
Gambar 2.3 . Skema Scanning Electron Microscope (SEM).
2.3 Sensor Gas Tipe Semikonduktor Sensor gas terdiri dari elemen sensor, dasar sensor dalam penelitian ini akan dipakai SiO2 atau Al2SiO2 dan tudung sensor yaitu SnO2. Elemen sensor terdiri dari bahan sensor dan bahan pemanas untuk memanaskan elemen. Elemen sensor dapat menggunakan bahan-bahan seperti timah (IV) oksida SnO2, wolfram (VI) oksida WO3, dan lain-lain, tergantung pada gas yang hendak dideteksi. Gambar berikut menunjukkan susunan (struktur) dasar sensor gas.
Gbr.2.4. Susunan Dasar Sensor Gas
Bila suatu kristal oksida logam seperti SnO2 dipanaskan pada suhu tinggi tertentu di udara, oksigen akan teradsorpsi pada permukaan kristal dengan muatan negatif . Elektron-elektron donor pada permukaan kristal ditransfer ke oksigen teradsorpsi, sehingga menghasilkan suatu lapisan ruang bermuatan positip. Akibatnya potensial permukaan terbentuk, yang akan menghambat aliran elektron. Di dalam sensor, arus listrik mengalir melalui bagian-bagian penghubung (batas butir) kristal- kristal mikro SnO2. Pada batas-batas antar butir, oksigen yang teradsorpsi membentuk penghalang potensial yang menghambat muatan bebas bergerak. Tahanan listrik sensor disebabkan oleh penghalang potensial ini.
Gambar 2.5 berikut menunjukkan model penghalang potensial antar butir kristal mikro SnO2 pada keadaan tanpa adanya gas yang dideteksi
Gbr 2.5 Model penghalang antar butir pada keadaan tanpa gas yang dideteksi
Dalam lingkungan adanya gas pereduksi, kerapatan oksigen teradsorpsi bermuatan negatif pada permukaan semikonduktor sensor menjadi berkurang, sehingga ketinggian penghalang pada batas antar butir berkurang. Ketinggian penghalang yang berkurang menyebabkan berkurangnya tahanan sensor butir dalam lingkungan gas. Hubungan antar tahanan sensor dan konsentrasi gas pereduksi pada suatu rentang konsentrasi gas dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :
Rs = A [ C] -a , dengan : Rs = tahanan listrik sensor
A = konstanta [ C] = konsentrasi gas
a = gradien kurva Rs
2.4 Sensor Gas Teknologi Thick Film
Salah satu jenis sensor gas yang sangat populer adalah sensor gas menggunakan prinsip chemoresistor, yang dapat dibuat menggunakan teknologi film tebal. Sensor gas berbasis teknologi film tebal yang dikembangkan sekarang ini Salah satu jenis sensor gas yang sangat populer adalah sensor gas menggunakan prinsip chemoresistor, yang dapat dibuat menggunakan teknologi film tebal. Sensor gas berbasis teknologi film tebal yang dikembangkan sekarang ini
2.6 Konsep sensor gas berbasisi metal oksida
2.4 Selektivitas Sensor Gas.
Hasil kajian literatur sebelumnya (G.Tournier and C.Pijolat, 2005), bahwa sensor gas dengan struktur SiO2/SnO2 memiliki selektivitas yang baik khususnya untuk gas hidrogen. Sebuah pendekatan untuk meningkatkan selektivitas gas dari Hasil kajian literatur sebelumnya (G.Tournier and C.Pijolat, 2005), bahwa sensor gas dengan struktur SiO2/SnO2 memiliki selektivitas yang baik khususnya untuk gas hidrogen. Sebuah pendekatan untuk meningkatkan selektivitas gas dari
Bentuk lain untuk meningkatkan selektifitas adalah perbaikan sifat penginderaan gas dari thick film sensor gas SnO2 oleh sebuah film SiO2 lapisan yang terbentuk pada permukaan sensor. Padat lapisan SiO2 bertindak sebagai "saringan molekuler", demikian difusi gas dengan diameter molekul besar secara efektif dapat dikendalikan, sehingga menghasilkan selektivitas yang kuat untuk H2 yang memiliki diameter molekul kecil. Beberapa kajian telah menggunakan metode yang sama dalam rangka meningkatkan hidrogen selektivitas berbasis semikonduktor sensor. Dalam beberapa penelitian, film SiO2 adalah dibentuk oleh deposisi uap kimia (CVD) senyawa silikon .Kemudian perbaikan sifat gas-sensing SnO2 dicapai dengan kimia permukaan modifikasi dengan senyawa ethoxysilanes . Akhirnya, sensor SnO2 dalam SiO2 / SnO2 Struktur berlapis ganda juga dapat diperoleh dengan mencelupkan atau spin- coating metode dengan menggunakan Proses sol-gel.
Proses sol-gel merupakan proses larutan serba guna yang awalnya digunakan dalam pembuatan material anorganik seperti gelas dan keramik dengan kemurnian dan
homogenitas tinggi. Proses ini meliputi transisi sistem dari fasa larutan “sol” menjadi fasa padat “gel”. Secara umum, proses sol-gel biasanya dibagi menjadi beberapa tahap
yang meliputi pembentukan larutan, pembentukan gel, penuaan (aging), pengeringan dan pemadatan (densification) (Brinker and Scherer, 1990). Dengan menggunakan proses sol-gel ini dapat diperoleh material dengan pori seragam dan luas permukaan tinggi serta dapat berlangsung pada temperatur rendah sekaligus komposisi bahan dapat langsung dikontrol dengan mudah. Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan silika sekam padi melalui teknik sol-gel, yakni (a) untuk mendapatkan produk dengan homogenitas tinggi (b) dapat dilakukan pada temperatur rendah dan biaya rendah. Proses pemadatan/densification melalui suatu yang meliputi pembentukan larutan, pembentukan gel, penuaan (aging), pengeringan dan pemadatan (densification) (Brinker and Scherer, 1990). Dengan menggunakan proses sol-gel ini dapat diperoleh material dengan pori seragam dan luas permukaan tinggi serta dapat berlangsung pada temperatur rendah sekaligus komposisi bahan dapat langsung dikontrol dengan mudah. Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan silika sekam padi melalui teknik sol-gel, yakni (a) untuk mendapatkan produk dengan homogenitas tinggi (b) dapat dilakukan pada temperatur rendah dan biaya rendah. Proses pemadatan/densification melalui suatu
Peningkatan selektivitas sensor gas telah dilakukan oleh Chi-Hwan Hanaet all dengan cara meningkatkan Sifat F-doped SnO2 dengan modifikasi SiO2 yang menempel di permukaaan SnO2. Gas Sensor dirancang berdasarkan teknologi. mikro- elektro sistem mekanis (MEMS). Dengan SnO2 sebagai Elemen sifat penginderaan untuk gas H2, CO, CH4 dan C3H8 lebih peka pada tegangan heater 0.7V.
Untuk sesnitivitas pada H2 dapat dimodifikasi dengan cara mengatur permukaan F- doped SnO2 yang menempel pada SiO2. Hasilnya menujukkan bahwa sensor MEMS meningkat tajam dan mencapai S = 175 , 40 kali lebih sentistiv saat belum dimodifiasi. (S = ~ 4.2). Peningkatan sensitivitas dapat meningkatkan resistivitas dan perembesan gas oksigen berkurang ke dalam lapisan dasar hal ini terjadi karena modifikasi permukaan sensor. Dengan demikian sensor mikro-hidrogen dapat meningkatkan sensitivitas karena pengaruh SiO2.
BAB 3. METODE PENELITIAN
Metode penelitian disini menggunakan metode Kualitatif dengan malakukan kegiatan eksperimental di Laboratorium Teknik Elektro dan Laboratorium di tempat lain yang yang mendukung pelaksanaan penelitian ini.
Tahun Pertama (2018)
1. Langkah pertama adalah menyiapkan m aterial sensor Sio2/AlsiO2 dan SnO2 sebagai sensor elemen (material aditif) , kemudian menyiapkan SiO2 dan Al2SiO2 sebagai sensor base.(material oksida). Untuk persiapan material ini dilaksankan di laboratorium Mitra yaitu Balai Keramik Bandung.
2. Langkah ke dua adalah membuat rancangan Prototipe Sensor dengan Pelaksanannnya di Lab. Politeknik Negeri Jakarta dan Pusat Penelitan Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
3. Langkah ketiga dilakukan di Lab. Politeknik Negeri Jakarta men setting dan menguji Vacum Evaporasi (hasil rancangan) yang dilenkapi dengan katup Gas Nitrogen dimaksudkan agar saat terjadi evaporasi yang sempurna dan data logger yang berbasis Arduino untuk menguji dan mengukur perilaku dari hasil rancangan sensor.
4. Pengujian Evapotar dan pengujian Prototipe Sensor Gas/Thermal . Parameter yang diukur adalah Parameter Resistivity, sensitivitas dan kinerja evaporator.
Tahun Kedua (2019)
1. Penhujian 2 Prototype dan Penyempurnaan Evaporator.
2. Komparasi Sensor model dan Sensor referensi dengan menggunakan kedua Probe yang tersedia terdiri dari dua (2) buah yang pertama untuk sensor hasil rancangan dan yang kedua sensor reffresi sebagai sensor acuan.
3. Membuat Kinerja Sensor dan Laporan akhir.
Bentuk Gambar rancangan Eksperimen adalah sebagai berikut;
Gambar 3.1 Gambar Rancangan Eksperimen.
Material Oksida SiO2 /Al2siO2
Material Aditiff SnO2
Evaporasi
Cawan dan Heater
Gas Nitrogen
Penjepit dan Probe
Pengukuran
Data Loger berbasis Arduino
PC dengan Labview
Indikator Capaian.
Indiaktor Capaian 2018
Tahun Ke- No.
Kegiatan
Luaran
1. Langkah pertama adalah Tersedianya
Ketriga Material
menyiapkan m aterial sensor Material SnO2,
telah di Uji SEM dan
SnO2
sebagai
sensor SiO2 dan Al2SiO2 EDS
elemen (material aditif) , kemudian
menyiapkan
SiO2 dan Al2SiO2 sebagai sensor
base.(material
oksida).
2. Pengabungan
kedua Tersedianya Mesin Material elemen
material
ini
dilakukan Evaporator
(SnO2) dan Material
secara evaporasi dengan
SiO2/Al2SiO2 bisa
meng-uapkan SnO2 yang
menyatu/menempel
menempel pada Material Oksida SiO2 atau Al2SiO2.
3. Pengukuran
Parameter Tersedianya Data
Terukurnya resistvity
Resistivity, dan temperatur Logger
pada model sensor
pada evaporator.
dan temperatur pada evaporator
4. Melakukan Pengamatan
Evaporator an data Ketersediaan data logger dapat
kinerja medol Sensor bekerja secara bail gas. 2019
5. Langkah selanjutnya
Data Hasil
Ketersediaan data
adalah pengujian Sensor
Pengukuran
model sensor .
Gas dengan SnO2
resistivity Sensor
sebagai elemen sensor
Model
dan SiO2 .Al2SiuO2 sebagai sensor base
6 Mengukur Beberapa
Data Hasil
Ketersediaan
parameter yaitu
Temperatur dan
Sensitivity dari
Temperatur pada Ruang
resistivity Sensor
Model Sensor
Evaporasi dan Resistivity Model pada probe Sensor
7. Mengukur
Resistivity Data Komparasai
Ketersediaan
dari sensor Modeel dan Resistitpity
Sensitivity dari
referensi
daengan Senssor Model dan Model Sensor dan
menggunakan
Probe Referensi
refersnsi.
Sensor keduanya.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PSN tahun 2018 dan 2019.
4.2. Jadwal Kegiatan Penelitian.
Rencana dan Jadwal Kegiatan
TAHUN II(2019) Kegiatan
TAHUN I(2018)
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Persiapan
xx xx 1.2 Menyiapkan Material SiO2/Al2SiO2 dan SnO2
1.1. Studi Literatur/ Studi Kepustakaan
xx
xx xx 1.2 Merancang Data Logger
xx
xx
1.3. Merakit Data Logger
xx
1.4 . Menguji Data Logger
xx xx
1.5 Merancang dan Membuat Evaporator
xx xx
1.6 Menguji Evaporator
xx xx
2. Pelaksanaan
2.1. Menguji Material Komposit SiO2
xx xx xx
2.2 .Menguji Material Tambahan Sensor Gas (SnO)
xx xx
2.3. Memadukan SiO2 dan SnO2 dengan beberapa model
xx xx xx
xx xx xx 1.5 Membuat Sensor Gas Dalam Evaporator
2.4 . Menyusun bentuk model
xx xx xx
xx xx xx 2.5 Mengukur dengan sensor Gas Model Dengan Data
xx xx xx
xx xx xx xx Logger
xx xx
2.6 Pengukuran KinerjaModel Sensor Gas xx xx xx 2.5. Mengadakan FGD (Forum Group Diskusi) dengan
xx xx dengan para pakar
2..6. Pengolahan Data
xx xx 2.4. Evaluasi hasil
xx 3.2. Seminar dan perbaikan Laporan
3.1. Penulisan
xx
xx 3.3. Penyempurnaan dan Penggandaan
xx
xx 3.4. Penyerahan Laporan
REFERENSI
Kementrian Riset dan Teknologi, “ Buku Putih, Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek 2005 -2025 Teknologi Material Maju ”, 2005.
Tossin Alamsyah, E Shintadewi Julian, 2016 .” Rekayasa Silicon dan
Germanium Sebagai Material Heterostruktur Pada Basis Heterojunction Bipolar
Transistor Silicon –Germanium (SiGe-HBT) “ Laporan Penelitian Hibah Kompetensi, P3M Politeknik Negeri Jakarta.
Jacob Praden , 2004 “Handbook of Modern Sensor, Physics, Design and Aplication” Third Edit ion, Springer-Verlag New York Berlin Heidelberg,
Jurnal. P. Song1,2, Z-J. Peng1, Y-L. Yue2, H. Zhang2*, Z. Zhang2, Y-C. Fan3 “,2015
“Mechanical properties of silicone composites reinforced with micron- and nano-sized magnetic particles,”, eXPRESS Polymer Letters Vol.7, No.6 (2013) 546–553
Available online at www.expresspolymlett.com , Mohammad Pourabas1, Mehdi Ghobeiti Hasab2 ,*, Ali Heidary Moghadam3,
2016, ” Investigating the properties of Al-SiO2 composite fabricated by the powder metallurgy method.” Department of Mechanical Engineering, Dezful Branch, Islamic Azad University, Dezful, IranDepartmen Journal of Energy Conversion, Vol. 2, No. 1
Virginia Semiconductor , 2012 “ The General Properties of Si, Ge, SiGe, SiO2 and Si3N4 ” 1501 Powhatan Street, Fredericksburg, VA 22401-4647 USA Phone: (540) 373-2900, FAX (540) 371-0371 www.virginiasemi.com, [email protected]
A A Ponomareva1, 2, V A Moshnikov1 and G Suchaneck2,2012 ,” Mesoporous sol- gel deposited SiO2-SnO2 nanocomposite thin films ,” IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering 30 (2012).
Chi-Hwan Han 1, Sang- Do Han 1,* and S. P. Khatkar 2, 2006,” Enhancement of H2-sensing Properties of F- doped SnO2 Sensor by Surface Modification with SiO2,” sensors ISSN 1424-8220© 2006 by MDPIhttp://www.mdpi.org/sensors.
Guy Tournier, Christophe Pijolat,2005 “Selective _lter for SnO2 based gas sensors: application to hydrogen trace detection .” https://hal.archives-ouvertes.fr/hal-00009018
(di unduh tanggal 2 April 2016)
Sun Y, Hu M, Zhou Z,2011 ” Effect of SiO2 nanoparticles doped thick film ZnO gas sensor” Chinese Journal of Sensors and Actuators, vol. 24, issue 6
LAMPIRAN 1 BIO DATA KETUA DAN ANGGOTA PENELITI
BIO DATA KETUA PENELITI DR. Drs. A. TOSSIN ALAMSYAH, ST, MT NIP. 196008051986031001
A. DATA - DIRI Nama Lengkap dengan Gelar
: Dr.Drs.Ahmad Tossin Alamsyah,ST,MT
Jabatan Fungsional
: Lektor Kepala
Pangkat
: Pembina Utama Muda/ Golongan 4C
Jabatan Struktural
: Kepala P3M
NIP /NIK
Tempat/Tanggal Lahir
: Tasikmalaya ,8 Mei 1960
Alamat Rumah : Perumahan Politeknik UI no.12 Beji Timur -Depok 16422 Nomor Telpon/Fax/Email
Email : [email protected] , [email protected] Lulusan Yang telah Dihasilkan
: >1000 orang (mengajar sejak tahun 1984)
a) Sistim Otomatisasi Industri,_ PNJ b) Kontrol Cerdas_ PNJ,
Mata Kuliah Yang diampu
: c) Pemrogmaman PLC
d) Digital Sinyal Prosessing e) Elektronika 2_FMIPA UI
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Nama Perguruan
S3 Tinggi (PT)
Teknik Nama Perguruan
Fakultas Teknik Fakultas
Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. (IKIP)
Indonesia Teknik
Bidang Ilmu
Teknik Elektro
Teknik Elektro
Teknik Elektro. Elektro
Tahun Masuk - Lulus 1979-1983
1993-1995
2006-2010 ”Disk Parabolic Analisis Concentrator ” penskalaan
1997-2000
Analiisis Profile geometri
Untuk Graded dan mole Judul Skripsi
Analisis Regulator Power Upaya
Lateral dan
Supply dengan IC UA 723 Menaikkkan
fraction pada HBT Vertikal pada
Effisisensi solar SiGe.
Rancngan
Cell.
HBT SiGe Prof. Djoko
Djoko Pembimbing
Prof.
Djoko Prof.
Drs. Soenarto
Hartanto,
Hartanto, MSc
Hartanto, MSc MSc
C. PENGALAMAN PELATIHAN
NO. KEGIATAN PELATIHAN
PENYELENGGARA
TEMPAT
1. Pelatihan Manajemen LPPM DRPM Dikti HotelSurabaya tahun 2016 2. Sertifikasi Profesi
BNSP / LSP LPJK
Politeknik Negeri jakarta , tahun 2015
3. Sertifikasi Profesi
BNSP
Politeknik Negeri jakarta , tahun 2014
4. Manajemen Penelitian LPPM Universitas Gajah Jogyakarta, September 2014 Mada
5. Education
Jakarta, Juni 2014 Technology 6. Ni LabVIEW Programming Politeknik Negeri Jakarta
Tools
for Lucas Null,
Politeknik Negeri Jakarta, 2013 Core 1A
D. PENGALAMAN PEKERJAAN
NO. KEGIATAN
Program PNJ
Teknik Elektro PNJ 2. Konsultan TA penyusn PUSBIN PU
SKKNI ahli kelstrikan di Direktorat Banguna dan bindang bangunan sipil Kinstruksi. PU SKKNI ahli kelstrikan di Direktorat Banguna dan bindang bangunan sipil Kinstruksi. PU
2013 sd 2016 4. Konsutan
PNJ
Jakarta, 2016 Pengembangan
Ahli Depnaker RI hibah IDB
Lokasi BLKI
di
Indonesia 5. Penanggung Jawab
Kerjasama Jamkrida DKI Jakarta, Juli, 2015 Kajian UMKM,
Jaya dengan P3M PNJ
DKI Jakarta 6. Ketua
Pelaksana DP2M DIKTI kerjasama Hotel The Mirah Bogor, Kegiatan
Sosialisasi dengan Politeknik Negeri tahnun 2015
Pengabdian
Kepada Jakarta
Masyarakat Ditlibtabms DIKTI
7. Tenaga Ahli Kajian
Kabupaten Mahulu, KalTim Standar Biaya Maksimal
PT. Sucopindo
Hulu Kalimanta Barat 8. Penanggung Jawab
Pemkot Jakarta, 2014 Kajian Ciber City kota Sukabumi Jaya dengan Sukabumi
Kerjasama
P3M PNJ
9. Juri KIRJAS, 2014
Dikmenti DKI
Jakarta
E. PENGALAMAN PENELITIAN. No.
Tahun
SUMBER 1. 2017
JUDUL PENELITIAN
Rekayasa silikon sand sebagai material sensor Gas BOPTN Dikti Tahun Pertama dari dua tahun .. 2. 2016
Rekayasa Silicon dan Germanium BOPTN Dikti Sebagai Material Heterostruktur Pada Basis
Tahun kedua Heterojunction Bipolar Transistor Silicon –Germanium
( SiGe-HBT) , Ketua
3. 2016 Penyusan Draft Renstra dari RIP Penelitian menjadi PNBP Politeknik Negeri Renstra
jakarta 4. 2015
Rekayasa Silicon dan Germanium BOPTN Dikti Sebagai Material Heterostruktur Pada Basis Heterojunction Bipolar Transistor Silicon –Germanium
( SiGe-HBT) , Ketua
5. 2014 Pengajuan Proposal Kegiatan Berbasis on line Hibah PNJ 6. 2013
Analisis
Dikti Penelitian dasar. Heterojunction Bipolar Transistor Silicon-Germanium
parameter Scaterring
Matrix
pada
DP2M- Dikti
( HBT) Si / Si 1-x Ge x berdasarkan Pengaturan mole ( HBT) Si / Si 1-x Ge x berdasarkan Pengaturan mole
Rancangan Heterojunction Bipolar Transistor Dikti Penelitian dasar.
DP2M- Dikti geometri Lateral. (ketua) 8. 2011
(HBT) Si / Si 1-x Ge x berdasarkan Pengontrolan
Analisis Heterojunction Bipolar Transistor ( HBT) Hibah PNJ
Si / Si 1-x Ge x berdasarkan Pengontrolan Geometri
Lateral dan Vertikal. (ketua) 9. 2010
Rancangan Heterojunction Bipolar Transistor(HBT) Hibah PNJ
Si / Si 1-x Ge x Berdasarkan Pengaturan lithografie
(Ketua) 10. 2009
Model Pengelolaan Sampah Kawasan Lingkungan Penelitian Strategi Berbasis Teknologi, Hibah Penelitian Stranas tahun
Nasional. DP2M- Dikti 2009.(Ketua ) 11. 2009
Rancangan Heterojunction Bipolar Transistor(HBT) Dikti Penelitian dasar.
DP2M- Dikti Silikon dan Germanium pada Basis (Ketua) 12. 2009
Si / Si 1-x Ge x Berdasarkan Pengontrolan Profile Graded
Model Mesin Isigasi Teknologi Aerophonik berbasis Penelitian Kerjasama Programmable Timer pada Budi Daya Pembibitan
Industri Tanaman Kentan (Ketua)
F. PENGALAMAN PENGABDIAN MASYARAKAT
No. Tahun
Kegiatan
Pendanaan
PNBP PNJ 1. 2016
Pembentukan BMT di Kelurahan Grogol depok
2. 2015 BOPTN Dikti
Industri Kecil Daur Ulang (IKDU) Center, Tahun ke 2
Menjadi Juri Kirjas tahn 2015
IBIKK Ikdu Centre PNJ, tahun ke-1
BOPTN Dikti
(anggota)
Sosialisasi Renewable Energi PLT Angin di SMK
P3M_PNJ
Tasikmalaya.
Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Sanitasi Lingkungan di dusun Ciasihan kampung Cisurupan kecamatan Pamijahan Bogor
Pembangunan Mushola dan PAUD di dusun Ciasihan
P3M_PNJ
kampung Cisurupan kecamatan Pamijahan Bogor.
Pengelolaan sumber air dan pembangunan MCK di
P3M_PNJ
dusun Ciasihan kampung Cisurupan kecamatan Pamijahan Bogor.
Pelatihan Manajemen Persampahan di kota Depok
PHKI-C
Pelatihan kelistrikan dan elektronika di kelurahan kali
P3M PNJ
mulya kecamatan cimanggis Depok.(angggota)
11. 2010-2012 Pengelolaan Dan Pengolahan Sampah Di Kota Depok DIKTI
Untuk Menghasilkan Produk Inovatif Untuk Peningkatan Daya Saing Daerah. (Ketua)
Pemasangan Kelistrikan berbasis solar cel di kampung
P3M PNJ
babakan madang kabupaten Bogor..
Pemasangan Kelistrikan pada Industri Kecil Daur
P3M PNJ
Ulang Sampah “Polysekar Asri” Beji timur depok.
Pelatihan Pengolahan Sampah Rumah tangga bagi ibu
P3M PNJ
PKK Beji Timur Depok.(Ketua)
Sinergi Pemberdayaan Masyarakat- Kerjasama Pemda
Hibah DP2M
Kabupaten Bogor dengan PNJ (anggota)
Dikti
Tahun ke-3
Pemanfaatan Solar Cell sebagai Pemanas pada Budi
Hibah PNJ
Daya jamur di kecamatan Babakan Madang, Bogor.(Monev)
Sinergi Pemberdayaan Masyarakat- Kerjasama Pemda
Hibah DP2M
Kabupaten Bogor dengan PNJ (anggota)
Dikti
Tahun ke-2
G. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
No. Tahun
Nama Jurnal 1. 2015
Judul Artikel Ilmiah
Volume/ Nomor
“The effect mole fraction on the noise
vol 15 no.2 Mei Jurnal
performance of sige HBts ”. 2015 Politeknologi, 2. 2014
"The Effects
Jurnal Makara Seri of Lateral Geometry on The Performance of
Vol. 16 no.2 2014
Teknologi Noise Figure (Fn) of Silicon
(dalam proses )
(Terakreditasi) Germanium Heterojunction Bipolar Transistor Silicon Germaniun (SiGe HBT)"
www.jurnalpnj.com Analisis Scatering Matrik pada performance
Jurnal
(online jurnal) HeteroJunction Transistor dengan pengaturan
Politeknologi
Vol.10, No.2 Mei
Mole Fraction (x).
4. 2012 The Effects of Geometry Lateral on
Journal Basic The Performance of Noise Figure (F n ) of 2012,
Vol.1 No.2 June
Science and Silicon Germanium Heterojunction Bipolar
Technology. Transistor
(on line jurnal) (SiGeHBT )…(letter acceptance ) 5. 2012
Vol.11 no.2 Mei
JurnalPoliteknologi
Heterojunction Bipolar Transistor (HBT) Si /
ISSN 1412-2782
Si 1-x Ge x berdasarkan Pengontrolan Geometri Lateral dan Vertikal 6. 2011
Rancangan Heterojunction Bipolar Transistor Vol.10 No.2 Mei 2011 JurnalPoli- Silikon Germanium (HBT’s SiGe) dengan ISSN 1412-2782
Teknologi, UP2M Pendekatan Poisson Equation
PoliteknikNegeriJak arta
7. 2011 Rancang bangun dan pengujian devais Vol.11 no.2 Mei JurnalPoliteknologi Peripheral input/output (P I/O) Berbasis USB 2011
ISSN 1412-2782 (Universal Serial Bus)
2010 Penurunan Noise Figure Performance (Fn)
MAKARA, SAINS. padaHeterojuction Bipolar Transistor Si/Si(1-
VOL. 14, NO. 2,
DRPM Universitas x) Ge x BerdasarkanPengaturan Stripe Emiter
NOVEMBER
Indonesia Area (Ae) dan Fraction Mole (x).
2010: 179-183
(akreditasi)
9. 2010 PENURUNAN NOISE FIGURE
JurnalPoli- PERFORMANCE (FN) PADA HBT SI / SI 1- Mei 2010
Volume 9 no.2
Teknologi, UP2M X GEX BERDASARKAN PENGATURAN
PoliteknikNegeri STRIPE EMITER AREA (AE) DAN
Jakarta FRACTION MOLE (X). 10. 2010
Pemodelan SiGe-base HBT
Volume 2 no.2
Jurnal
Menggunakan simulator quasi 3 Dimensi
April 2010,
Pengembangan dan
Teknologi (JPPT).
Indonesia (ASPI
11. 2009 Simulasi Model :Heterojunction Bipolar
Jurnal Penelitian dan Transistor Silikon-Germanium (HBT SiGe)
Volume 14 no.1
Juni 2009
Pengembangan
berdasarkan pengaturan lebar stripe emiter (w e ) (akreditaditasi)
Telekomunikasi (JUTI)
12. 2009 Pengaruh Profil Graded HBT SiGe pada
Jurnal Teknologi Performance Noise Figure (Fn) SiGe HBT’s
Edisi No.1 Tahun
XXIII Mei 2009,
FT-UI
ISSN 0215-1685
Jurnal Politeknologi pengaturan pensakaal Geometri Lateral
Performance 0,18 HBT Si/Si (1-x) Ge x , dengan
Vol 7 No.2 , Mei
UP2M PNJ
ISSN 1412-2782
H. PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH (ORAL PRESENTATION) DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
No.
NamaPertemuanIlmiah / Seminar
JudulArtikelIlmiah
Waktu danTempat
1. 9th International Conference
15 – 15 December on Material Science and
Investigation of Stripe Emitter
2016, Swishotel Technology
Area (Ae) on the design on
Heterojunction Bipolar Transistor
Bangkok
Thailand 2. 8 Nopember 2016, pada
Silicon-Germanium (SiGe-HBT)
Htl Santika kegitan ASAIS (Annual South Germanium on HBT SiGe..
Engineering of Heterostrruktur Silicon
Depok, 12 Asean International Seminar )
Nopember 2016 ke-5, yang dilaksanakan oleh
P3M Politeknik Negeri Jakarta,
3. International Conference on “ The effect
19 Desember Recent Innovations in
2015, Engineering and
mole fraction and lithography on the
noise performance of sige HBts”.
Technology (ICRIET) Kuala Lumpur,
Malaysia.
4. 12 Nopember 2015, pada The analysis of lithography (A e ) on the Depok, 12 kegitan ASAIS (Annual
Nopember 2015 South Asean International
Silicon Germanium
Heterojunction Bipolar Transistor
Seminar ) ke-4, yang
(HBTs SiGe) ”.
dilaksanakan oleh
P3M Politeknik Negeri Jakarta,
5. Seminar Nasional UNBARI
Pemodelan Energi Bandgap (Eg) pada Nopember 2015
(batanghari)-Jambi
Graded Heterojunction Bipolar
Transistor ( HBT) Si / Si 1-x Ge x “.
6. First Seminar Nasional
Pengaruh profile graded hetero junction
27 Oktober 2015
Politeknik Sriwijaya,
bipolar transistor silikon germanium
Palembang.
(sige hbt). terhadap nilai parameter scattering.
7. Engineering Technology
The Effects of Lateral Geometry on The
12 November
and Social Innovation for
Performance of Noise Figure (F n ) of
2014, Hotel
National Welfare” Annual
Silicon Germanium Heterojunction
santika Depok
south East Asian
Bipolar Transistor
Jawa Barat
International Seminar
(SiGe HBT)