Bab II DESKRIPSI PROYEK - Medan Music Museum(Arsitektursimbolisme)

Bab II DESKRIPSI PROYEK II.1 Terminologi Judul. Judul dari proyek ini adalah Medan Music Museum. Berikut ini merupakan

  penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut:

  Medan

  Medan (daerah tingkat II berstatus kotamadya) adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, dengan luas 265,10 km² atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara yang terdiri dari 21 Kecamatan. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30'

  • – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter diatas permukaan laut yang mengakibatkan Medan memiliki iklim tropis (Poerwadarminta, 1991).

  Music

   Menurut kamus besar bahasa inggris memiliki arti musik. Secara etimologi, kata musik berasal dari bahasa yunani ‗maisike‘ yang berarti sebagai segalasegala jenis seni ataupun pengetahuan yang diatur oleh muses. Musik dalam bahasa latin ‗musica‘ pada abad ke-5 terbagi dala tiga major, yaitu musica universalis ( yang termasuk order dari dunia dimana Tuhan menciptakan dalam ; ukuran, angka, dan berat); musica human (mendisain dari pada proporsi tubuh manusia); dan musica instrumentalis (musik sebagai suara yang dihasilkan dalam keteraturan). (wikipedia.com)  Musik adalah suatu karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang menggungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan. (Jamalus

  • – 1988,1)

   Musik, dalam buku kamus besar indonesia, dapat diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan. Musik merupakan sebuah seni dan pengetahuan terhadap suara yang terorganisasi. Hal ini memanifest didalam kebudayaan. (wikipedia.com)

  Museum

   Museum adalah institusi permanen dalam hal melayani dan mengembangkan masyarakat, terbuka untuk umum yang mempelajari, mengawetkan, melakukan penelitian, melakukan penyampaian kepada masyarakat dan pameran untuk tujuan pembelajaran, pendidikan, rekreasi, dan memberikan tahukan aset-aset barang berharga yang nyata dan ―tidak nyata‖ tentang lingkungannya kepada masyarakat.

   Secara etimologis, museum berasal dari bahasa

   Dalam kongres majelis umum ICOM (International Council of Museums) sebuah organisasi internasional di bawah UNESCO, menetapkan definisi museum sebagai berikut: ―Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan dalam melayani masyarakat, terbuka untuk umum, memperoleh, mengawetkan, mengkomunikasikan dan memamerkan barang-barang pembuktian manusia dan lingkungan untuk tujuan pendidikan, pengkajian dan hiburan.‖ Medan Music Museum merupakan museum yang termasuk dalam jenis museum spesialisasi, dimana memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan museum lainnya. Museum Musik memiliki definisi sebagai berikut : suatu lembaga yang berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan, merawat, dan melestarikan sejarah musik di Indonesia , baik berupa alat musik , maupun catatan sejarah , dan catatan lagu yang dilengkapi dengan data ilmiah guna sarana pendidikan, penelitian, sumber informasi, inspirasi dan rekreasi. Serta menjdai pusat wisata kota Medan.

  II.2 Tinjauan Umum.

  Tinjauan umum membahas tentang museum secara keseluruhan dan musik secara umum.

  II.2.1. Museum

  Museum adalah institusi permanen dalam hal melayani dan mengembangkan masyarakat, terbuka untuk umum yang mempelajari, mengawetkan, melakukan penelitian, melakukan penyampaian kepada masyarakat dan pameran untuk tujuan pembelajaran, pendidikan, rekreasi, dan memberikan tahukan asset-aset barang berharga yang nyata dan ―tidak nyata‖ tentang lingkungannya kepada masyarakat.

  Menurut Association of Museum (1998) definisi tentang museum adalah Museum membolehkan orang untuk melakukan penelitian untuk inspirasi, pembelajaran, dan kesenangan. Museum adalah badan yang mengumpulkan, menyelamatkan dan menerima artefak dan specimen dari orang yang dipercaya oleh badan museum.

  Definisi yang terdahulu menurut Association of Museum ―Museum merupakan sebuah badan yang mengumpulkan, mendokumentasikan, melindungi, memamerkan dan menunjukkan materi bukti dan memberikan informasi demi kepentingan umum.‖

  Secara Etimologi kata museum berasal dari bahasa latin yaitu ―museum‖ (―musea‖). Aslinya dari bahasa Yunani mouseion yang merupakan kuil yang dipersembahkan untuk Muses (dewa seni dalam mitologi Yunani), dan merupakan bangunan tempat pendidikan dan kesenian, khususnya institut untuk filosofi dan penelitian pada perpustakaan di Alexandria yang didirikan oleh Ptolomy I Soter 280 SM.

  Museum mengumpulkan dan merawat benda-benda ilmu pengetahuan alam, benda-benda seni, dan benda-benda yang memiliki sejarah penting agar tampak bernilai dan untuk dipamerkan kepada masyarakat umum melalui pameran permanen atau temporer. Museum besar tereletak di kota besar dan museum lokal berada di kota kecil. Kebanyakan museum menawarkan program dan kegiatan yang menjangkau seluruh pengunjung, termasuk orang dewasa, anak-anak, seluruh keluarga, dan tingkat profesi lainnya. Program untuk umum terdiri dari perkuliahan atau pelatihan dengan staf pengajar, orang-orang yang ahli, dengan film, musik atau pertunjukan tarian, dan demontrasi dengan teknologi.

  Museum memiliki berbagai tipe dilihat dari jenis koleksi yang dimilikinya. Kategorinya meliputi barang-barang kesenian (seni lukis, patung) , arkeologi, antropologi, etnologi, sejarah, sejarah militer,spesialisasi, virtual, numismatis, botani, zoology, prangko. Juga ada museum dengan kategori khusus seperti museum seni modern, museum sejarah lokal, museum penerbangan, pertanian, atau geologi.

  Jenis-jenis museum berdasarkan jenis koleksi yang dimilikinya antara lain :  Museum Seni juga dikenal sebagai sebuah galeri seni , merupakan sebuah ruang untuk pameran seni , biasanya merupakan seni visual , dan biasanya terdiri dari lukisan , ilustrasi , dan patung . Koleksi dari lukisan dan dokumen lama biasanya tidak dipamerkan didinding , akan tetapi diletakkan di ruang khusus .

   Museum Sejarah merupakan museum yang memberikan edukasi terhadap sejarah dan relevansinya terhadap masa sekarang dan masa lalu . Beberapa museum sejarah menyimpan aspek kuratorial tertentu dari sejarah dari daerah lokal tertentu . Museum jenis ini memiliki koleksi yang beragam termasuk dokumen , artefak , seni , benda arkeologi .

   Museum Maritim merupakan museum yang menspesialisasi terhadap objek yang berhubungan dengan kapal , dan perjalanan di laut dan danau .

   Museum Otomotif merupakan museum yang memamerkan kenderaan . Museum sejarah alam merupakan museum yang memamerkan dunia alam yang memiliki fokus di alam dan budaya. Pada umumnya memberi edukasi yang berfokus pada dinosaurus , sejarah kuno, dan antropologi.

   Museum Open Air merupakan museum yang mengkoleksi dan membangun kembali bangunan tua di daerah terbuka luar. Biasanya bertujuan untuk menciptakan kembali bangunan dan suasana lansekap masa lalu.

   Science Museum merupakan museum yang membahas tentang seputar masalah scientific, dan sejarahnya. Untuk menjelaskan penemuan-penemuan yang kompleks, pada umumnya digunakan media visual. Museum jenis ini memmungkinkan memiliki studioIMAX yang merupakan studio visual tiga dimensi.

   Museum Spesialisasi merupakan museum yang menspesialisasikan pada topik tertentu. Contoh museum ini adalah museum musik , museum anak , museum gelas, dsb .Museum ini pada umumnya memberi edukasi dan pengalaman yang berbeda dibandingkan museum lainnya .

   Museum Vir tual merupakan museum yang berada di dunia maya berupa internet dimana tidak memiliki fisik museum dan isinya hanya berupa data.

  Dalam kongres majelis umum ICOM (International Council of Museums) sebuah organisasi internasional di bawah UNESCO, menetapkan definisi museum sebagai berikut: ―Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan dalam melayani masyarakat, terbuka untuk umum, memperoleh, mengawetkan, mengkomunikasikan dan memamerkan barang-barang pembuktian manusia dan lingkungan untuk tujuan pendidikan, pengkajian dan hiburan.‖

  Kedudukan museum di Indonesia sekarang di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

II.2.1.1 Jenis dan Kedudukan Museum di Indonesia

  Berdasarkan jenis koleksi, museum terbagi atas:

  1. Museum Umum Koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan lingkungannya yang berkaitan dengan seni, disiplin ilmu dan teknologi.

  2. Museum Khusus Koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan lingkungannya yang berkaitan dengan salah satu cabang disiplin ilmu dan teknologi.

  Berdasarkan Kedudukannya, museum terbagi atas:

  1. Museum Nasional Koleksinya terdiri atas kumpulan benda yang mewakili seluruh wilayah Indonesia.

  2. Museum Provinsi

  Koleksinya terdiri atas kumpulan benda yang mewakili dalam satu provinsi.

  3. Museum Lokal Koleksinya terdiri atas kumpulan benda yang mewakili dalam satu wilayah kabupaten atau kotamadya.

  Berdasarkan Pengelolanya, museum terbagi atas:

  1. Museum Pemerintah Museum yang dikelola oleh pemerintah

  2. Museum Swasta Museum yang dikelola oleh pihak swasta.

II.2.1.2 Sejarah Permuseuman di Indonesia

  Berdirinya suatu museum di Indonesia dimulai tahun 1778 dengan didirikannya Museum Bataviaasch Genootschap Van Kunsten en Westenschappen di Batavia (sekarang Jakarta). Karena mulai dilakukannya penelitian benda-benda warisan budaya di Indonesia yang telah dikumpulkan. Pada tahun 1915 didirikannya Museum Sono Budoyo di Yogyakarta. Jumlah museum yang terdapat di Indonesia kurang lebih 30 buah sampai akhir Perang Dunia II.

  Jumlah itu terus bertambah setelah kemerdekaan Indonesia dan tujuan pendiriannya berubah dari tujuan untuk kepentingan pemerintah penjajah menjadi untuk kepentingan masyarakat dalam usaha pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

  Pada tahun 1964 urusan museum ditingkatkan menjadi Lembaga Museum- museum Nasional, kemudian pada tahun 1966 Lembaga Museum-museum Nasional diganti menjadi Direktorat Museum dalam lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan.

  Dalam rangka pembinaan dan pengembangan permuseuman di Indonesia maka:  Pada tahun 1971 Direktorat Permuseuman mengelompokan museum- museum menurut jenis koleksinya menjadi tiga jenis yaitu Museum Umum, Museum Khusus dan Museum Lokal.

   Pada tahun 1975 pengelompokan itu diubah menjadi Museum Umum, dan Museum Khusus, dan Museum Pendidikan.  Pada tahun 1980 pengelompokan itu disederhanakan menjadi Museum Umum, dan Museum Khusus.

  Berdasarkan tingkat kedudukan Direktorat Permuseuman mengelompokan Museum Umum dan Museum Khusus menjadi Museum tingkat Nasional, Museum Regional (propinsi) dan Museum tingkat Lokal (kodya/kabupaten). Menurut catatan, pada tahun 1981 di Indonesia terdapat 135 buah museum.

  Dalam era pembangunan program pengembangan permuseuman dilakukan melalui:

  1. PELITA I dengan proyek rehabilitasi dan perluasan museum pada museum pusat (Museum Nasional) dan Museum Bali (Denpasar).

  2. PELITA II sampai tahun kedua (1975/1976) program proyek dilanjutkan pada sebelas lokasi dan sampai tahun kelima mencapai 26 lokasi (propinsi).

  3. Pada PELITA II proyek rehabilitasi dan perluasan diganti menjadi proyek pengembangan permuseuman dengan tugas yang lebih luas yaitu selain membina dan mengembangkan museum yang dikelola oleh swasta dan museum pemerintah daerah. Pembinaan dan pengembangan permuseuman di Indonesia, khususnya museum dilingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan meliputi bidang kolekasi, fisik bangunan, ketenagaan, sarana penunjang, fungsionalisasi dan peranan museum sebagai museum pembinan museum daerah dan swasta.

  Perbandingan antara museum yang didirikan sebelum kemerdekaan dengan museum yang didirikan setelah kemerdekaan dapat dilihat pada tabel berikut:

  

Museum Sebelum Kemerdekaan Museum Setelah Kemerdekaan

Didirikan untuk kepentingan ilmu pengetahuan yang menunjang.

   Didirikan untuk kepentingan pelestarian warisan budaya dalam rangka pembinaan dan pengembangan.

  

Pelaksaan politik kolonial dan  Kebudayaan bangsa dan sebagai

pengembangan ilmu pengetahuan sarana pendidikan non formal. dan pengembangan ilmu pengetahuan.

   Beberapa museum mempunyai  Jumlah kolekasi masih terbatas. jumlah koleksi yang cukup besar, sebagian dipamerkan yang beroriantasi pada tata pameran museum-museum di Eropa.

  

Sebagian besar bangunan tidak  Bangunan museum pada umumnya

direncanakan untuk suatu

  sudah direncanakan khusus untuk

  museum, pada umumnya sudah

  suatu museum dan mencerminkan

  tua dan tidak lagi memenuhi

  suatu gaya arsitektur tradisional persyaratan bangunan modern. daerah tertentu.

  

Sebagian dari museum-museum ini  Pada umunya masih kekurangan

tidak memiliki tenaga ilmiah yang tenaga ahli. berpengalaman, namun jumlahnya tidak memadai.

  

Sebagian sudah mempunyai  Struktur organisasai disesuaikan

bagian yang melayani bimbingan dengan kebutuhan. edukatif yang tidak terdapat pada zaman kolonial, sarana penunjang belum memadai.

II.2.1.3 Struktur Organisasi Museum .

  Struktur organisasi museum dapat dilihat seperti pada gambar 1:

  

Kepala Museum

Bagian Pendidikan

Bagian Pengelola Bagian Pengelola

Koleksi /

  Umum Kuratorial Gambar 1 Struktur Organisasi Museum, Sumber: Museum Daerah Tugas Kepala museum:  Membuat program kegiatan meseum secara rutin/ khusus  Menyediakan sarana/ fasilitas material untuk kegiatan museum  Mengkoordinasikan karyawa-karyawan museum  Mengusahakan peneyediaan dana/ sumber dana Tugas Bagian Pengelola Koleksi/ Kuratorial:  Mengumpulkan, mendata, meneliti, dan mempelejari koleksi serta menyiapkan konsepsi yang berhubungan dengan presentasi/ tulisan ilmiah  Preparasi: Mempersiapkan penyajian koleksi dan pameran.

   Reproduksi: Memproduksi karya-karya seni dan kerajinan.  Konservasi: Merawat dan mencegah kerusakan koleksi.  Pengadaan, penelitian, dan regristrasi (mengumpulkan materi pameran, meneliti, dan mencatat koleksi materi.

  Tugas Bagian Pendidikan:  Mengadakan penjelasan bagi rombongan anak-anak/ pelajar dan kelompok- kelompok.

   Memberikan bimbingan untuk pengenalan, menanamkan daya apresiasi dan penghayatan nilai koleksi. Tugas Bagian Pengelolaan Umum: Mengurus urusan rumah tangga museum, urusan administrasi, keamanaan, dan mengurus personalia.

  II.2.1.4 Prinsip Dasar Museum .

  Prinsip dasar museum meliputi luas, pencahayaan,ruang pameran, dan organisasi ruang secara umum .

  II.2.1.4.1 Luas .

  Museum merupakan bangunan publik. Oleh karena itu luasan museum diukur dari banyaknya penduduk lokal daerah tersebut. Walaupun begitu, juga terdapat beberapa museum yang luas di daerah dengan penduduk yang sedikit , begitu juga sebaliknya. Pendistribusian luas areal museum baru harus sesuai dengan pembagian yang merata, dimana luas areal untuk kuratorial ditambah administrasi dan servis harus seluas areal pameran. Standar luasan museum berdasarkan jumlah penduduk lokal adalah : Tabel2 : Standar luas museum

  Populasi Total luas areal museum

  2

  2

  10.000 jiwa 650m - 1300m

  2

  2

  25.000 jiwa 1115m - 2230m

  2

  2

  50.000 jiwa 1800m

  • – 3600m

  2

  2

  100.000 jiwa 2700m

  • – 5500m

  2

  2

  250.000 jiwa 4830m

  • – 9800m

  2

  2

  500.000 jiwa 7600m

  • – 15000m

  2

  2

  >1.000.000 jiwa 12000m

  • – 23500m II.2.1.4.2 Pencahayaan .

  Pencahayaan pada bangunan museum pada umumnya sama dengan bangunan lainnya kecuali pada areal pameran. Pada areal pameran, pada umumnya pencahayaan terdistribusi secara tidak merata. Pada umumnya pencahayaan menggunakan pencampuran antara cahaya buatan dan cahaya matahari. Akan tetapi pada museum science hanya menggunakan pencahayaan buatan. Hal ini dikarenakan pencahayaan buatan dapat lebih memberikan efek yang lebih bagus pada benda yang dipamerkan dibandingkan pencahayaan alami. Akan tetapi, seorang manusia pada umumnya lebih memilih keberadaan cahaya alami walaupun sedikit. Hal ini dikarenakan efek cahaya matahari yang berkesan hidup dibandingkan cahaya buatan yang berkesan mati .

  Seorang arsitek diharapkan dapat mendesain bangunan museum dengan pencampuran antara cahaya buatan dan cahaya alami. Hal ini dikarenakan untuk keseimbangan antara penglihatan dan perasaan dalam suatu bangunan. Pencampuran pencahayaan tersebut diharapkan dapat mengurangi kerugian masing- masing pencahayaan . Permasalahan tersebut adalah seperti : ―The natural partner in the combination varies widely in chromaticity and quantity, from day to day , and season to season , and frequently will change in both color and quanity in matter of minutes .‖

  Warna pencahayaan, merupakan faktor yang sangat penting. Menurut penelitian, pencahayaan dalam bangunan exhibisi diperlukan dua jenis cahaya.

  o Ruangan dapat diterangi secara tidak langsung dengan cahaya fluorescent 4500 .

  Objek yang dipamerkan mendapat pencahayaan dengan cahaya lampu

  o o

  incandescent tanpa filter dengan suhu 2800 memberi pencahayaan spot

  • – 3100 pada objek individual, maupun pencahayaan flood di lokasi tertentu.

  Pencahayaan ruangan diharapkan tidak melebihi terangnya pencahayaaan terhadap objek . Akan tetapi pencahayaan ruangan juga tidak diharapkan terlalu gelap sehingga objek yang dipamerkan terlalu kontrast.

  Perletakan pencahayaan harus dilakukan secara hati-hati untuk mencegah efek silau, dan pantulan dari silau. Usaha untuk mencegah efek silau ini dilakukan dengan memberikan lapisan kaca difusi. Oleh karena itu pada umumnya dilakukan pencahayaan secara tidak langsung pada areal pameran di dalam sebuah museum. Pemanfaatan skylight cukup membantu dalam hal ini. Penggunaan refleksi cahaya juga mendapat peran yang cukup penting dalam hal ini .

II.2.1.4.3 Ruang Pameran .

  Ruang Pameran didalam sebuah museum pada umumnya terbagi atas dua jenis, yakni ruang pamer tetap, dan ruang pamer tidak tetap. Didalam ruang pameran terdapat ketentuan dalam pembuatan partisi sebagai pembatas tempat pameran dan tempat untuk meletakkan benda untuk dipamerkan. Pada umumnya ruang pameran disarankan menggunakan partisi yang fleksibel, dan dapat dipindah- pindah. Perubahan dinding pada ruang pameran diharapkan tidak mengganggu struktur utama bangunan dan menggunakan biaya yang sedikit.

  Ukuran dan proporsi ruang pameran pada masa modern diciptakan lebih intimate dibandinkan bangunan lama yang mengandalkan hall yang besar. Pada umumnya tinggi langit-langit ruang pameran telah berkurang antara 17 hingga 25 kaki dibandingkan ruang pameran bangunan lama yang mencapai 34 kaki .

  Terdapat Pengelompokan ruang dalam areal pameran. Terdapat beberapa susunan yang cukup familiar dalam pengelompokan ruang yakni :  Susunan ruang ke ruang merupakan susunan dengan ruang yang terletak pada kamar yang saling berhubungan secara menerus. Pada umumnya terdapat pada bangunan dengan ruang pameran satu lantai dan bersebalahan dengan ruang lobby . Keuntungan dari susunan ini adalah pengelompokannya yang simpel , dan ruang yang cukup ekonomis . Kelemahan dari susunan ini adalah memungkinkannya terdapat satu ruangan yang tidak dilalui walaupun dikelilingi oleh ruang lainnya. Susunan koridor ke ruang sering disebut sebagai susunan ruang dan koridor merupakan susunan dimana setiap ruang dapat diakses melalui sebuah koridor .Keuntungan dari susunan ini adalah setiap ruang dapat diakses secara langsung, oleh karena itu dapat ditutup tanpa memberikan pengaruh pada ruangan lainnya. Kelemahan dari susunan ini adalah hilangnya ruang sebagai ruang koridor, walaupun dapat diminimalisir dengan menjadikan ruang koridor sebagai ruang pameran juga.

   Susunan lingkaran pusat merupakan susunan yang berpusat pada suatu ruangan dengan terdapat ruang-ruang kecil disekelilingnya. Keuntungan dari susunan ini adalah susunanya yang paling fleksibel. Kekurangan dari susunan ini adalah ruang kecil yang berada di sekeliling ruang utama menjadi tidak terlalu sering dikunjungi ataupun terlalu exclusive.

  Susunan lingkaran terpusat

  Susunan ruang ke ruang Susunan koridor ke ruang

  Gambar 2 Contoh susunan ruang pameran, Sumber: Data arsitek jilid 2

  Sirkulasi dalam ruang pameran memiliki peran yang sangat penting. Sirkulasi ini biasanya tercipta sesuai dengan bentuk layout bangunan. Pengarahan terhadap sirkulasi dapat dilakukan agar kegiatan pameran dapat berjalan lebih menarik. Pengkontrolan pada susunan koridor ke ruang, dan susunan lingkaran terpusat dapat lebih baik dibandingkan susunan ruang ke ruang. Contoh-contoh susunan partisi yang mempengaruhi jalur sirkuasi pengunjung:

  Gambar 3 Susunan sirkulasi ruang pameran, Sumber: Times Saver Standards

  Pada gambar A dan B memiliki cakupan sirkulasi yang kurang. Pada gambar C memilik cakupan sirkulasi yang maksimal, akan tetapi memiliki pergerakan yang terlalu banyak. Pada gambar D dan E memiliki sirkulasi dan cakupan yang baik.

II.2.1.4.4 Organisasi Ruang .

  

Ruang Restorasi

penerimaan Gudang Pendaftaran

  Kurator R. Penelitian R. Belajar Galeri

  Gambar 4 Organisasi Ruang Museum Sumber Data Arsitek Jilid 2 Kotrol, Jalan masuk

  Ruang-ruang yang diperlukan didalam sebuah museum haruslah tersusun dengan baik agar memudahkan penggunaannya oleh publik. Ruang-ruang yang dibutuhkan oleh museum diantaranya :

   Ruang Lobby dan ruang umum

  o Ruang Vestibule merupakan ruang yang pertama kali ditemui oleh pengunjung yang berfungsi sebagai ruang transisi dari ruang luar menuju lobby utama. Pada bangunan yang tidak memiliki ruang Vestibule disarankan penggunaan revolving door. Akan tetapi penggunaan revolving door cukup menyusahkan bagi orang tua. Oleh karena itu penggunaan rolling door mulai dikurangi. o Ruang Lobby merupakan ruang kontrol terhadap pengunjung museum.

  Ruang lobby harus luas, atraktif, memiliki pencahayaan yang bagus, dan memiliki penghawaan yang baik. Ruang Lobby harus mampu menampung jumlah pengunjung dan memiliki tempat duduk bagi pengunjung. Ruang lobby harus menjadi ruang untuk mengkontrol ruang kanor, ruang edukasi, ruang auditorium, ruang pameran, ruang perpustakaan, dan ruang kuratorial, serta ruang untuk menjual aksesories . o

  Ruang Toilet dibutuhkan dengan besaran yang proporsional terhadap ukuran bangunan. Ruang toilet disarankan berhubungan langsung dengan ruang lobby agar dapat melayani kebutuhan publik . o

  Ruang kafetaria pada umumnya ditemukan pada bangunan museum yang cukup luas. ruang kafetaria pada umumnya berhubungan langsung dengan ruang lobby . Ruang Pameran o

  Ruang Pameran Temporer biasanya digunakan pada bangunan museum seni yang mayoritas benda yang dipamerkan berupa lukisan. Pada museum science dan sejarah, jarang sekali memamerkan bendanya yang bersifat temporer. Akan tetapi kadang kala juga terdapat pameran temporer untuk menarik minat pengunjung pada event tertentu. Posisi yang tepat untuk ruang pamer temporer biasanya berada pada lantai pertama, dan terpisah dari lobby. Ruangan ini disusun dengan terpisah dari bagian museum lainnya. Disarankan tidak terdapat batasan yang permanen antara bagian ini dengan bagian lain yang berhubungan . o

  Ruang Pameran Permanent lebih baik memiliki pemisahan antara jenis pameran yang dipamerkan untuk publik, dan untuk pelajar. Pada bangunan museum zaman sekarang, pameran untuk publik diletakkan dekat dengan lobby. Hal ini dimaksudkan agar pameran yang bertujuan untuk publik diletakkan pada posisi yang lebih strategis, dan pameran untuk pendidikan ataupun penelitian diletakkan lebih tidak strategis.

   Ruang pendidikan

  o Ruang Perpustakaan merupakan ruang yang disarankan untuk memenuhi kenyamanan publik maupun staf museum. Perpustakaan disarankan terletak tidak terlalu jauh dari pintu masuk, dan mendapat pengawalan dari lobby. Akan tetapi karena untuk memenuhi kenyamanan publik , kadang- kadang kenyamanan staff sedikit terganggu. Oleh karena itu, pada museum yang cukup besar, biasanya terdapat perpustakaan terpisah bagi staff. Ruang-ruang yang termasuk dalam bagian ruang perpustakaan adalah ruang membaca, meja penjaga perpustakaan, tempat bekerja, dan tempat menyimpan buku. o

  Ruang Membaca pada umumnya dapat mengikuti standar perpustakaan umum, dimana diberikan areal minimal 25 kaki persegi untuk setiap satu orang pembaca. Ruang baca haruslah sepi tanpa banyak ganguan suara. Oleh karena itu biasanya material lantai dari ruang baca biasanya terbuat dari linoleum, maupun karet. o

  Stacks (Ruang tempat buku) harus mengikuti standar desain perpustakaan umum. Pada perpustakaan yang kecil, ruang ini dapat menjadi bagia dari ruang baca, dan pada umumnya lemari buku terbuat dari besi dengan tinggi 7,5 kaki.

   Ruang berkumpul

  o Ruang Auditorium ataupun ruang untuk mengajar, harus dirancang dengan memperhatikan faktor akustik. Biasanya permasalahan dari auditorium adalah letak, perlatan, dan desain interior dir ruang tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dari posisi auditorium, adalah letak dari auditorium disarankan berhubungan langsung dengan lobby utama, agar dapat digunakan terpisah dari ruang pameran. o

  Ruang untuk musik tidak mengharuskan berada di dalam sebuah auditorium, akan tetapi dapat berada di ruang terbuka berupa taman terbuka, maupun amphitheatre.

   Divisi Pendidikan o Ruang kelas dan studio biasanya muncul apabila museum merupakan cabang dari institusi tertentu. Biasanya dilakukan pemisahan antara ruang kelas anak-anak, dan ruang kelas orang dewasa. o

  Ruang museum untuk anak-anak merupakan bagian untuk menerima pelajar yang datang bersama guru, dan berkelompok berdasarkan sekolahnya.

   Ruang Kuratorial.

  o Gudang penyimpanan sering juga disebut sebagai penyimpanan untuk pembelajaran. Hal ini dikarenakan penyimpanannya yang dapat digunakan sebagai reverensi pekerjaan, dan penelitian yang penting untuk perkembangan museum. o

  Rangkaian kamar Kurator terdiri dari ruang belajar, ruang kerja kurator, dan gudang penyimpanan. Ruang pameran juga merupakan bagian dari ruang kuratorial, oleh karena itu perlu adanya hubungan antara ruang pameran dan ruang kuratorial. Sebaiknya ruang kuratorial berada di dekat ruang lobby utama agar mudah diakses . Ruang Administrasi o

  Ruang Kantor sebaiknya berdekatan dengan lobby, Hal ini diakarenakan agar pengunjung yang bertujuan untuk urusan bisnis masuk melalui pintu utama ,menuju ke lobby, dan menuju ke kantor dengan pengawalan khusus, tanpa harus mengelilingi seluruh museum. o

  Ruang rapat biasanya disediakan untuk rapat, akan tetapi pada perpustakaan besar disarankan perletakannya berada di ruang kantor direktur. Walaupun terpisah dari ruang direktur, disarankan ruang ini memiliki akses langsung terhadap ruang direktur. o

  Ruang kantor direktur memiliki standar yang sama dengan bangunan perkantoran.

   Bagian Servis.

  o Pintu masuk servis harus langsung menuju keruang penerimaan dengan area packing dan unpacking .Ruang servis biasanya dilalui oleh pekerja, pengantar barang, dsb. Ruang servis harus memiliki loading dock yang mampu menampung truk besar. o

  Ruang penerimaan merupakan areal vokal dimana semua kiriman barang datang, maupun keluar dari bangunan. Ruang penerimaan dan lift barang disarankan untuk berdekatan agar mempermudah pendistriusian barang di dalam bangunan. o

  Ruang pengawas berada didekat pintu masuk servis, dan merupakan ruang kontrol dari segala sesuatu yg terjadi di sini. Biasanya beradadi ruang tertentu dengan terdapat kaca yang dapat melihat keluar tanpa orang dapat melihat ke dalam ruangan. o

  Lift barang memiliki posisi yang terbaik berada pas di samping ruang penerimaan, haruslah berukuran besar, pelan, dan dioperasikan dengan tombol. Lift barang harus dapat mencapai semua tingkatan dimana barang yang diangkut akan dibawa menuju kesana o

  Bilik Registrasi merupakan tempat membuat arsip barang milik museum yang dipinjamkan maupun yang dipinjam. Begitu juga dengan barang yang akan dipamerkan dari ruang peyimpanan. Ruang ini juga berfungsi untuk mengarsipkan barang yang keluar masuk dari areal pameran, dan ruang kuratorial. Ruang ini harus dapat berkomunikasi secara bebas dengan ruang penerimaan, dan harus dirancang dengan memiliki pengamanan yang baik. o Koridor servis merupakan pusat sirkulasi dari manusia pada basement .

  Koridor ini haruslah bebas hambatan, dan harus memiliki jalur distribusi ke seluruh bagian bangunan . o

  Ruang kerja fotografi biasanya diletakkan di basement agar pekerjaan fotografi dapat diawasi dengan baik dengan cahaya buatan. Ruang ini harus memiliki penghawaan yang baik dan bebas dari getaran. o Ruang kerja(shops) merupakan ruang yang dibutuhkan di setiap museum.

  Ruang ini harus memiliki pencahayaan alami yang baik ,dan penghawaan yang baik. Ruang kerja ini merupakan tempat dimana pekerja museum mempersiapkan sebuah pameran,baik dekorasi, sistem elektrikal, dsb. o

  Ruang preparasi ,dan ruang restorasi merupakan ruang kerja bagi para ahli untuk memperbaiki artefak, maupun mengrestorasi benda-benda seni.

  Ruangan ini harus memiliki pencahayaan alami yang bagus, dan pencahayaan buatan yang memadai. o

  Printing Shop merupakan ruang yang berfungsi untuk membuatlabel pada benda yang akan dipamerkan . o Ruang penyimpanan servis merupaakn tempat menyimpan alat kerja.

  Lebih baik ruang ini dipisahkan menurut benda yang disimpan, seperti peralatan kebersiahan, peralatan dapur ,peralatan kantor, dan peralatan pameran. o

  Ruang pekerja pada umumnya dipisah menurut bidangnya masing-masing seperti pengamanan, kebersihan, dsb . o

  Garasi merupakan ruang tambahan yang biasanya digunakan untuk menyimpan mobil truk museum, maupun mobil karyawan museum. Contoh susunan areal servis:

  Gambar 5 Contoh Susunan Areal Service, Sumber: Times Saver Standards II.2.2 Tinjauan Terhadap Musik .

  Tinjauan terhadap musik meliputi pengertian musik, sejarah musik, Jenis-jenis alat musik , dan jenis-jenis musik .

II.2.2.1 Pengertian Musik .

  Musik secara e timologi, kata musik berasal dari bahasa Yunani ―mousikê‖ yang berarti sebagai segala jenis seni ataupun pengetahuan yang diatur oleh muses

  . Musik dalam bahasa latin ―musica‖ pada abad ke V terbagi dalam tiga major, yaitu musica universalis ( yang termasuk order dari dunia dimana Tuhan menciptakannya dalam ―ukuran, angka , dan berat); musica humana (mendesain daripada proporsi tubuh manusia ); dan musica instrumentalis (musik sebagai suara

  1 yang dihasilkan dalam keteraturan ).

  Musik, dalam buku kamus besar bahasa Indonesia ,dapat diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan. Musik Merupakan sebuah seni dan pengetahuan terhadap suara yang terorganisasi. Hal ini memanifest didalam setiap kebudayaan.

  Pada awal mulanya, musik merupakan sebuah penyertaan terhadap ritual yang memulai suatu usaha ilmiah. Musik dapat memiliki arti yang special menurut waktu dan tempat tertentu. ―Music is the noblest arts to be used only for the glorification of

  God ― ( Andreas Werckmeister,c.1690), ― Music is an entertainment … an innocent luxury ― ( Charles Burney, c.1776 ). Dari kedua pernyataan tersebut dapat kita ketahui bahwa pada abad XVII , Music digunakan sebagai alat untuk mengagungkan Tuhan, Sedangkan pada abad XVIII , dimana masa revolusi industri bermula, terlihat bahwa musik merupakan sarana hiburan. Pada zaman sekarang, musik merupakan sebuah seni suara dalam waktu tertentu yang mana mengekspresikan ide dan emosi didalam bentuk yang signifikan melalui elemen-

  2 elemen dari ritme, melodi, harmoni, dan warna .

  Terdapat beberapa definisi dari musik menurut beberapa ahli dalam bidang

  3

  musik , diantaranya :  Thomas Clifton menyatakan musik sebagai : "an ordered arrangement of sounds and silences whose meaning i . . . This definition distinguishes music, as an end in itself, from compositional technique, and from sounds as 1 purely physical objects." Hal ini menyebutkan bahwa musik 2 www.wikipedia.com Cooper , Paul , 1981 , Perspectives In Music Theory : An Historical-Analytical Approach , Second 3 Edition , New York :Harper & Row www.wikipedia.com merupakan susunan suara dan keheningan, yang mana memiliki

  4 makna presentatif .

   Jean Molino menyatakan :‖Music , often an art/entertainment, is a to tal social fact whose definitions vary according to era and culture.‖ Dalam hal ini menyatakan bahwa musik merupakan fakta sosial yang memiliki arti yang berbeda tergantung zaman dan budaya .  Jean-Jacques Nattiez menyatakan : ―The border between music and noise is always culturally defined

  —which implies that, even within a single society, this border does not always pass through the same place; in short, there is rarely a consensus.... By all accounts there is no single and intercultural universal concept defining what music

  5

  might be" Dalam Hal ini menyatakan bahwa batasan antara musik dan suara ribut tergantung terhadap kebudayaan . Batasan tersebut tidaklah selalu sama .

  Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa musik merupakan suatu susunan yang terorganisasi antara suara dan keheningan yang merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi, memiliki nilai estetis, diterima oleh masyarakat sebagai musik dimana tergantung kepada latar belakang kebudayaan masyarakat tersebut, dan terdapat unsur manusia didalam musik, sebagai pencipta, maupun sebagai bagiannya .

  Material dasar pembentuk musik adalah suara dan waktu. waktu menawarkan dimensi daripada kegiatan musik yang terorganisasi . Suara merupakan seluruh lawan dari kesunyian, termasuk suara ribut, suara alam ( ombak laut , suara burung, dsb .) , dan juga suara musik. Hal ini telah di teliti dan dimaksudkan dalam ilmu pengetahuan gabungan yang bernama akustik.

  Dalam komposisi musik ,terdapat dua aspek waktu yang penting bagi orang yang mempelajari musik. Dimensi musik yang direncanakan dalam waktu harus melibatkan suara dan keheningan. Waktu menjadi begitu berarti, ataupun penting dalam hubungan terhadap guideline yang dapat diamati, seperti : Silence-sound- 4 event-climax-sound-silence. 5 (Clifton 1983, 1).

  (Nattiez 1990, 47-8 and 55).

  Terdapat dua jenis waktu, yaitu real time ( waktu yang sebenarnya ) dan phychological time ( waktu psikologis ). Real time merupakan waktu yang dapat diukur, seperti menit, jam, detik,dsb. Phychological time merupakan waktu yang dirasakan oleh pendengar, kadangkala waktu dapat terasa lebih cepat ataupun lebih lambat.

  Bentuk adalah bidang dari teori musik yang mengeksplor konsep daripada ilmu musik, didalam tingkat lokal maupun global. Didalam musik klasik dan musik populer, terdapat beberapa bentuk, dan desain yang abstrak. Bentuk musik klasik pada umumnya terbagi atas bagian-bagian, seperti : Intro, Exposition, Verse, Chorus, Bridge (Pre Chorus ), Interlude Break, Conclusion, dan Fadeout. Susunan ini dapat berbeda-beda tanpa ada suatu susunan yang pasti . Akan tetapi Susunan ini dipastikan berawal dari Intro, dan berakhir pada Fadeout.

  Suara secara sistematis dijabarkan dalam ilmu pengetahuan terhadap akustik. terdapat beberapa hal yang penting dalam suara, diantaranya :

   Frekwensi merupakan jumlah getaran per detik yang dialami bidang elastis ketika titik keseimbangan bidang tersebut mengalamim gangguan.

   Amplitudo merupakan jumlah energi yang mempengaruhi getaran, yang mana mempengaruhi keras lembutnya suara .  Timbre merupakan kualitas, ataupun warna dari suara yang dihasilkan. Timbre alat musik yang satu pasti berbeda dari yang lain walaupun alat musik tersebut sama-sama menghasilkan pitch yang sama.

   Consonance dan dissonance adalah istilah yang menunjukkan efek dari dua jenis suara yang dihasilkan secara bersamaan.  Resonance merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan transmisi suara dari suatu sumber ke yang lain. Element musik merupakan komponen yang luas daripada sebuah suara yang terorganisasi, terdiri dari ritme, melodi, harmoni, dan warna. Beberapa penulis juga mengikut sertakan textur dan bentuk sebagai elemen musik. Elemen musik diantaranya :

   Rhythm ( ritme) merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan qualitas temporal (durasi ) daripada suara.

   Melody ( Melodi ) merupakan turunan dari pitches, melodi tidak dapat dipisahkan dari ritme.  Harmony ( Harmoni ) merupakan resultan dari gabungan simultan dari dua atau lebih suara musik.  Color ( Warna ) merupakan istilah yang digunakn untuk mengidentifikasi kualitas suara yang diproduksi oleh suara maupun instrumen musik.

   Texture ( textur ) menunjuk pada disposisi terhadap pitch dan timbre, dan merupakan dimensi horizontal dan vertikal dari suara.  Form ( Bentuk ) merupakan arsitektur dari suara ,peletakan dan penyelangan dari event-event musik, merupakan desain suara terhadap waktu.

  II.2.2.2 Sejarah Musik

  Sejarah musik terdiri dari sejarah musik dunia, sejarah musik Indonesia, dan pengaruh Medan terhadap sejarah musik Indonesia.

  II.2.2.2.1 Sejarah Musik Dunia .

  Secara garis besar, sejarah musik dunia dapat dibagi seperti tabel berikut:

  Gambar 6 Grafik Sejarah Musik Dunia

   Prehistoric & Ancient ( sebelum 500 SM) Musik kuno ( Ancient music ) merupakan musik yang berkembang dalam kebudayaan , dan menggantikan musik prasejarah . Musik kuno mengarah kepada sistem musik yang beragam yang berkembang melalui berbagai wilayah geografis seperti India , Cina, Persia, Yunani, Romawi, Mesir, dan Mesopotamia . Musik kuno , didesain melalui suara dasar , dan pada umumnya disebarkan secara oral , maupun tulisan . Istilah musik kuno juga diberikan untuk musik traditional , maupun musik rakyat , seperti musik adat yang ada di asia , dan sebagainya.  Masa Awal ( 500 M-1600 M )

   Medieval (500M-1400M) Istilah musik Medieval merupakan musik eropa yang ditulis pada masa abad pertengahan . Masa ini bermula dari masa jatuhnya kekaisaran Romawi ( 476 M ) dan berakhir pada pertengahan abad ke XV . Pada permulaan masa ini , musik yang dihasilkan merupakan musik monophonic , dan homorhythmic , dimana hanya terdapat catatan tulisan lagu tanpa ada catatan untuk alat musik .Instrumen musik yang digunakan masih berupa seruling yang terbuat dari kayu , recorder , gemshorn, lute , mandora , gittern , dan psaltery . Pada masa ini juga terdapat alat musik serupa organ , trombone , dsb . Pada zaman ini , musik sangatlah bersifat sakral , dan sekuler.

   Renaissance ( 1400 M -1600 M ) Musik Renaissance merupakan musik eropa yang ditulis pada masa Renaissance yang bermula antara 1400M hingga 1600 M . Pergerakan humanis bangsa Italia untuk mengaplikasikan kembali estetiak bangsa Yunani kuno , dan bangsa Romawi kuno , memberi pengaruh terhadap gaya musik pada zaman in . Instrumen musik cukup berkembang pada zaman ini. Kebanyakan alat musik ini digunakan untuk musik sekuler , yang sering juga disebut sebagai musik untuk para pekerja , dan untuk gereja katolik . Instrumen musik pada zaman ini terbagi atas empat kategori , yaitu : Brass(sejenis terompet ) , strings ( alat musik senar ), percussion ( alat musik perkusi) , dan alat musik tiup ( sejenis seruling ). Jenis musik pada zaman ini pada umumnya hanya digunakan untuk upacara keagamaan, dan upacara di gerej, serta muncul musik-musik opera.

   Masa Common Practice (1600M

  • – 1910M )

   Baroque ( 1600M-1760M) Musik Baroque mendeskribsikan musik klasik eropa yang berkembang pada masa antara 1600M hingga 1750 M. Masa ini bermula setelah masa Raenaissance, dan sebelum masa musik kasik .Pada masa ini , teori musik, diatonic tonality, dan counterpoint imitative mulai berkembang .Notasi musik mulai betambah baik , penggunaan alat musik lebih maju . Pertunjukan musik menjadi semakin kompleks , dan munculnya opera sebagai pertunjukan musik mulai dilakukan . Karakteristik yang umum pada zaman ini adalah emosi musik yang lebih menyatu , ornamentasi , dan ritme yang kontras dengan improvisasi . Melodinya pada umumnya memiliki gerakan garis yang berlanjut .Pada masa ini, jenis musik yang berkembang pesat pada masa ini adalah musik opera yang merupakan musik yang berkembang pada masa Reinassance . Pada masa ini juga berkembang instrumental sonata , dan mulai diperkenalkan penggunaan pakaian menari di musik opera . Pada masa ini muncul seorang tokoh musik dunia yang mendapat sebutan sebagai bapak musik dunia , yakni Johann Sebastian Bach.  Classical (1730M

  • – 1820M) Masa klasik di dunia barat muncul antara tahun 1750 M hingga 1820 M . Komposer lagu yang paling terkenal pada masa ini adalah Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart ,dan Ludwig Van Beethoven . Era ini seringkali disebut juga sebagai masa Classicism . Pada masa ini musik terpengaruh oleh masa revolusi industri , dimana struktur harus memiliki axis yang jelas , tersusun, dan terartikulasi . Oleh karena itu , musik pada zaman ini memiliki gaya musik yang merupakan kombinasi dari melody dan harmony yang disebut juga sebagai homophony .Oleh karena itu struktur nada pada zaman ini lebih mudah untuk didengar. Karakteristik utama musik pada zaman ini adalah musik yang lebih ringan , texture yang lebih bersih dari musik Baroque , dan lebih sederhana .Pada masa ini terdapat tekanan yang lebih kuat pada keanggunan , dan keindahan dari melody dan bentuk , proporsi , balance , moderasi , kontrol , lebih elegan dalam karakter dengan lebih expresive , dan bentuk yang formal dan seimbang . Variasi dan kontras dalam musik lebih tampak . Pada masa ini muncul alat musik piano. Hal penting yang muncul pada musik instrumental adalah munculnya Sonata, Trio , String Quartet , Symphony , concerto , serenade , dan divertimento.

   Romantic ( 1815M