PERAN DAN PRINSIP PRINSIP MANAJEMEN SUMB

PERAN DAN PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA

Makalah ini disusun guna melengkapi tugas Manajemen
Ketenagaan
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Fatah Syukur NC, M.Ag.

Oleh :
Milatul Afdlila (1600128009)

Program Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
2017

A. Latar Belakang Masalah

0

Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam
berjalannya suatu kegiatan. Sehingga manusia dituntut
berperan aktif dan kreatif dalam menghadapi tantangan

baru. Namun saat ini masih sulit untuk memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas. Sehubungan dengan hal
tersebut, manajemen sebagai wadah membentuk SDM
berusaha mengatur serta memperdayakannya semaksimal
mungkin untuk mencapai tujuan.
Sekarang ini, pembangunan SDM sudah semakin
pesat karena didukung berbagai kemajuan, salah satunya
kemajuan IPTEK. Namun kadangkala, kemajuan tersebut
membuat masyarakat tidak merasa bahwa ada sumber
penting

dalam

belajar

yaitu

guru

yang


seringkali

terabaikan. Untuk meningkatkan kualitas SDM maka dunia
pendidikan

perlu

membenahi

individu

yang

ada

didalamnya baik dari aspek internal maupun eksternal.
Dalam

hal


ini,

manajemen

mempunyai

daya

kekuatan sebagai alat pertahanan mengelola SDM secara
baik dan benar. Untuk meningkatkan kinerja sumber daya
manusia bukanlah sesuatu yang dapat terjadi dengan
sendirinya,

namun

memerlukan

pengelolaan


yang

terencana, sistematis dan terarah agar proses pencapaian
tujuan organisasi dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien guna membentuk tenaga-tenaga yang profesional
untuk kepentingan proses dan hasil pendidikan di sekolah.
Sehingga peran MSDM dalam sebuah kelompok kerja
sangat besar pengaruhnya dan didasarkan pada prinsipprinsip sebagai landasan pelaksanaannya. Oleh karena itu,
makalah ini akan membahas peran dan prinsip-prinsip

1

manajemen sumber daya manusia sebagai langkah awal
menuju proses MSDM itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, ditarik
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian manajemen sumber daya manusia?
2. Bagaimana peran manajemen sumber daya manusia?

3. Bagaimana prinsip-prinsip manajemen sumber daya
manusia?
C. Pembahasan
1.

Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah

bagian

dari

ilmu

manajemen

yang

secara


khusus

mengelola tentang pengaturan peranan sumber daya
manusia dalam kegiatan organisasi meliputi sekolah.
Manajemen
sekarang,
sosiologi,

sumber

daya

dikembangkan
psikologi,

dan

manusia
dari


yang

kita

berbagai

manajemen

dan

kenal

teori-teori
perilaku

organisasi. Awal munculnya dari Amerika Serikat pada
awal 1900-an dengan perkembangan ilmu yang dipelopori
oleh Frederick Taylor, seorang ahli ilmu manajemen.1
Menurut Veithzal Rivai, manajemen sumber daya
manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen

umum

yang

meliputi

segi-segi

perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Proses
1Armstrong, Michael. A Handbook of human resource management practice. Tenth
Edition. (London and Philadelpia: Kogan Page, 2006), h.7

2

ini

terdapat


pemasaran,
sumber

dalam

fungsi

keuangan

daya

atau

maupun

manusia

bidang

produksi,


kepegawaian.

dianggap

semakin

Karena
penting

peranannya dalam pencapaian tujuan, maka berbagai
pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang sumber
daya manusia dikumpulkan secara sistematis dalam apa
yang disebut dengan Manajemen sumber daya manusia.
Istilah “manajemen” mempunyai arti sebagai kumpulan
pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage
(mengelola) sumber daya manusia.2
Menurut Soekidjo Notoatmadjo, Manajemen sumber
daya


manusia

merupakan

atau

suatu

Manajemen

pengakuan

Personalia

terhadap

adalah

pentingnya

sumber daya manusia atau tenaga kerja dalam organisasi,
dan

pemanfaatannya dalam berbagai fungsi

dan

kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.3 Menurut
Mathis dan Jackson, Manajemen sumber daya manusia
adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah
organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia
secara

efektif

dan

efisien

guna

mencapai

tujuan

organisasi.4
Para peneliti barat seperti, Simatwa, Kelly dan
Odden, Wang, dkk, menyimpulkan bahwa studi Human
Resource Management menyiratkan kombinasi dari teoriteori yang berurusan dengan dimensi sosial, psikologis,
dan ekonomi pada kepemimpinan dan karyawan. Ada tiga
pengembangan perspektif HRM, yaitu perspektif perilaku,
2Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori ke
Praktik, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.1
3 Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta,
2009), h.85
4Akhmad Subekhi dan Mohammad Jauhar, Pengantar Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM), (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012), h.18

3

normatif dan ekonomi yang dapat meningkatkan efisiensi
karyawan dalam sebuah organisasi. Analisis perilaku
karyawan untuk mengidentifikasi pola-pola perilaku yang
terpisah secara efektif, sehingga membantu pemimpin
dalam

mengelola

menekankan

mereka.

manajemen

Perspektif

normatif

ketenagakerjaan

sebagai

perencanaan, pekerjaan analisis, perekrutan, santunan
dan manfaat, evaluasi kinerja, negosiasi kontrak dan
tenaga kerja. Perspektif ekonomi memegang pandangan
bahwa kecenderungan alami kuat dari orang-orang yang
bekerja

dalam

kelompok

adalah

untuk

mengurangi

mereka kinerja dan bergantung pada upaya lain dalam
kelompok.5
Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa pemahaman mengenai MSDM sangat
banyak, sehingga pengelolaan SDM selalu meliputi aspek
perencanaan,

pengorganisasian,

pelaksanaan

dan

pengendalian yang keberadaannya sangat penting untuk
diakui. MSDM sebagai suatu upaya untuk mengelola
manusia secara efektif dan efisien dalam kegiatannya.
Pelaksanaannyapun tidak hanya bagaimana seseorang
pimpinan mengetahui potensi pegawainya, namun lebih
pada bagaimana seorang pemimpin mendesain sebuah
formulasi tertentu dalam mengaplikasikan para sumber
daya pegawai yang ada sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki. Desain yang telah dibuat tersebut diharapkan
mampu mengkoordinir keinginan-keinginan para pegawai
serta koordinasi antara pegawai dan pimpinan serta antar
5Kiran Hashmi, Human Resource Management Strategies and Teacher’s Efficiency
within Schools: A Co-relational Study, The IAFOR Journal of Education 2014 Volume 2 - Issue 1
– Winter, h.72

4

pegawai. Melalui skema desain yang tepat diharapkan
mampu meningkatkan kinerja para pegawai secara efektif
dan efisien sehingga mampu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang diberi
kelebihan dari makhluk ciptaan-Nya yang lain. Tubuh
manusia terdiri dari jasmani dan rohani, yang diberikan
kebebasan untuk menentukan arah hidupnya. Dalam ilmu
filsafat yang dapat didekati dari berbagai sudut pandang
biologi,

sosiologi,

antropologi,

psikologi

dan

teologi

menjelaskan peran manusia, sebagai berikut:6
a. Manusia adalah Homo Sapiens, artinya makhluk yang
mempunyai budi dan tujuan.
b. Manusia adalah Animal Rational, artinya binatang yang
berpikir.
c. Manusia adalah Homo Laquen, artinya makhluk yang
pandai menciptakan bahasa dan menjelmakan pikiran
manusia dan perasaan dalam kata-kata yang tersusun.
d. Manusia adalah Homo Faber, artinnya makhluk yang
terampil.
e. Manusia adalah Zoon Politicon, artinya makhluk yang
pandai bekerja sama, bergaul, dan mengorganisasi.
f. Manusia adalah Homo Economicus, artinya makhluk
yang tunduk pada prinsip-prinsip ekonomi dan bersifat
ekonomis.
g. Manusia adalah Homo Politicus, artinya makhluk yang
berpolitik.

6 Imam Machali dan Ara Hidayat, The Handbook of Education Management: Teori dan
Praktek Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenada Media Group, 2016), h.
28-29

5

h. Manusia adalah Homo Religious, artinya makhluk yang
beragama.
i. Manusia adalah Homo Educadon and Homo Educable,
artinya manusia adalah makhluk yang harus dididik dan
dapat dididik.
Dari penjelasan diatas kita bisa melihat bahwa
manusia adalah makhluk paling luar biasa yang diberi
berbagai

macam

Terutama dalam

kemampuan

dalam

kehidupannya.

pendidikan, manusia adalah bagian

terpenting dalam pelaksanaan pendidikan sebagai upaya
mempertahankan dan melanjutkan kehidupan. Sehingga
pengelolaan
perubahan

sumber
dari

daya

waktu

manusia

kewaktu

mulai

untuk

melakukan

memanfaatkan

manusia seefektif dan seefisien mungkin sebagai pelaku
yang produktif dan dapat memberikan keuntungan yang
maksimal dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
individu maupun organisasi.
Berawal dari hakikat peran manusia yang sangat
komplek tersebut, peran memiliki arti aktualisasi aktif
dalam memfokuskan tujuannya. Istilah peran dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti pemain sandiwara
(film), tukang lawak pada permainan makyong, perangkat
tingkah

yang

diharapkan

dimiliki

oleh

orang

yang

berkedudukan di masyarakat.7 Menurut Soerjono Soekanto
ahli Sosiologi, peran merupakan aspek dinamis kedudukan
(status),

apabila

kewajibannya

seseorang

melaksanakan

dan

sesuai dengan kedudukannya, maka ia

7 http://kbbi.web.id/peran diakses pada 19 Maret 2017

6

hak

menjalankan suatu peranan8. Ada beberapa peran MSDM
menurut Mathis dan Jackson, lihat tabel dibawah ini.9

Tabel 1. Peran MSDM menurut Mathis dan Jackson
Tinjuan

Peran

Peran

Peran

Administrati

Operasional

Strategis

f

dan

Pemrosesan

Penasehat
Dukungan

Seluruh

administratif

operasional

organisasi

dan

mewakili

penyimpanan

karyawan

Pemiliha

catatan
Jangka

Jangka

n Waktu

pendek

menengah (1- panjang (2-5

Fokus

Jangka

(kurang dari 1 2 tahun)

tahun)

Aktivitas

tahun)
Memberikan

Mengatur

Mengevaluasi

Khusus

tunjangan

program-program

tren dari

karyawan,

kompensasi,

persoalan

Memberikan

Merekrut dan

angkatan kerja,

orientasi

menyeleksi

Terlibat dalam

karyawan baru,

lowongan

perencanaan

Memberikan

sekarang ini,

pengembangan

kebijakan dan

Mengadakan

angkatan kerja

prosedur

pelatihan

masyarakat,

SDM,

keselamatan,

Membantu

Menyelesaikan

restruktrisasi dan

8 Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar, (Jakarta : Raja Persada, 2002), h. 243
9 Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Human Resource Management terjemahan
Dian Angelia, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), h.57

7

Mempersiapkan

keluhan-keluhan

perampingan

laporan pekerjaan

karyawan,

organisasi,

yang sama.

Mengemukakan

Menganjurkan

kekhawatiran

merger dan

karyawan.

akuisisi,
Merencanakan
strategi

kompensasi.
Dari tabel diatas, kita bisa melihat tiga peran MSDM
menurut Mathis dan Jackson, meliputi peran administratif
fokus dalam pemrosesan dan penyimpanan data. Peran
operasional dan penasehat berfokus mengatur sebagian
besar aktivitas SDM serta bertugas sebagai pengontrol
moral, dan peran strategis bertugas menjadi kontributor
bisnis dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu,
seperti yang dikatakan fatah syukur dari Miller Burack, ada empat
langkah pokok perencanaan untuk kebutuhan masa depan, untuk
keseimbangan masa depan , untuk perekrutan serta seleksi dan untuk
pengembangan.10 Diharap peran diatas bisa berkontribusi
sebagai langkah mengelola SDM berkompeten.
Dalam

dunia

pendidikan,

terutama

lingkungan

sekolah, Peran MSDM mempunyai tanggung jawab dalam
empat bidang yang mencakup:11
a. Manajemen sekolah, bertugas memastikan bahwa guru
direkrut dan ditugaskan, mengumpulkan informasi dan
menjaga

catatan

administratif.

Hal

itu

dipandang

10 Fatah Syukur, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan, (Semarang: Progam
Pascasarjana IAIN Walisongo, 2012), h.45-48
11 Chemutai Emily, The Role Of School Principals As Human Resource Managers In
Secondary Schools In Nandi County, Kenya, Global Journal of Human Resource
Management,Vol.3, No.1, pp.73-82, January 2015, h.73

8

sebagai

serangkaian

tanggung

jawab

dari

kepala

sekolah.
b. Komunikasi eksternal, berperan melengkapi laporan
yang diperlukan oleh Kementerian pusat merupakan
tugas utama bagi kepala sekolah di beberapa negara.
Kepala sekolah juga berbagi tanggung jawab dengan
pejabat pendidikan setempat untuk memastikan bahwa
guru dan orang tua mengetahui segala kebijakan yang
ada.
c. Hubungan sekolah dan masyarakat, tuntutan hubungan
sosial

antara

sekolah

dan

masyarakat

melibatkan

komunikasi aktif dengan warga sekitar. Hal ini bertujuan
untuk mendorong masyarakat dukungan untuk sekolah,
guru subsidi, konstruksi dan pemeliharaan atau untuk
proses pendidikan yang mendorong orang tua untuk
memastikan
pekerjaan

bahwa

rumah,

anak-anak

mengirim

mereka

anak-anak

melakukan
mereka

ke

sekolah.
d. Pengawasan instruksional,
mana

tingkat

sekolah

berperan mengukur sejauh
dalam

hal

administrator.

Pengawasan instruksional sebagai bagian dari tanggung
jawab pemimpin di berbagai negara.
Peran sumber daya manusia merupakan pilar yang
berkedudukan penting dalam melakukan implementasi.
Berdasarkan teori Mathis dan Jackson telah dijelaskan
bahwa ada tiga peran penting, selain itu, Chemutai Emily
dalam penelitiannya menyimpulkan ada empat peran di lingkungan
sekolah. Namun dari peran-peran tersebut masih banyak
kekhawatiran dalam mempersiapkan SDM nya, semisal
belum terpenuhinya lapangan kerja dengan SDM yang ada.

9

Selain itu, masih ada pengangkatan pengelola pendidikan
yang

tidak

memperhatikan

profesionalisme.

Dapat

diambil

latar
contoh

belakang

dan

kepala

dinas

pendidikan diangkat dari mantan camat atau kepala dinas
pasar yang terkadang tidak mengerti masalah pendidikan.
3. Prinsip-Prinsip Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebagaimana

telah

dikemukakan

diatas

bahwa

pengertian MSDM sangat luas, untuk memahami lebih
mudah mengenai SDM adalah orang-orang yang ada di
dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan, dan
berpartisipasi aktif dalam kerja organisasi untuk mencapai
tujuan tersebut. Setiap individu yang menjadi anggota
organisasi berinteraksi dengan semua struktur yang terkait
baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung,
dan memilki peran masing dalam organisasi sesuai bidang
kompetensi masing masing. Dengan kata lain bahwa
individu anggota organisasi berpartisipasi pada organisasi
atau memberikan makna signifikan dalam pencapaian
tujuan organisasi.
Islam sebagai agama peradaban pada hakikatnya
telah

meletakkan

prinsip-prinsip

profesionalitas

dalam

manajemen. Untuk mencapai kesuksesan yang optimal
dalam
sebagai

manajemen,
landasan

maka

diperlukan

berkegiatan,

prinsip-prinsip

khususnya

dalam

hal

pemberdayaan sumber daya manusia dapat dirumuskan
sebagai berikut:12
a. Prinsip kompetensi

12Kholid musyaddad, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Islam, Edu
– Physic Vol. 4, Tahun 2013, h. 53

10

Kompeten

adalah

keterampilan

yang

diperlukan

seseorang yang ditunjukkan oleh kemampuannya untuk
dengan

konsisten

memberikan

tingkat

kinerja

yang

memadai atau tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan spesifik.
Prinsip ini fokus pada keterampilan yang dibutuhkan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan. Keterampilan-keterampilan
ini adalah kompetensi dan mencerminkan kemampuan
potensial untuk melakukan sesuatu. Secara garis besar,
ada dua macam kompetensi, yaitu:13
1)

Kompetensi manajerial (soft competency): yaitu jenis
kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan untuk
mengelola

karyawan,

dan

membangun

interaksi

dengan orang lain. Misal: kemampuan problem solving
(pemecahan

masalah),

leadership

(kepemimpinan),

dan communication (komunikasi dengan orang lain),
dll.
2)

Kompetensi
kompetensi

teknis
yang

(hard
berkaitan

competency):
dengan

yaitu

kemampuan

fungsional pekerjaan yang berhubungan dengan seluk
beluk teknis yang berkaitan dengan pekerjaan yang
ditekuni. Misal : kemampuan marketing (pemasaran),
electrical, akuntansi dll.
Dua macam kompetensi diatas mempunyai peran
berbeda, kompetensi manajerial memiliki ruang besar
dalam mengelola karyawan dengan cara membentuk
interaksi kepada orang lain. Selain itu, kompetensi teknis
hanya

berfokus

pada

masing-masing

tugas

dari

pekerjannya masing-masing.
13 http://www.hrm-indonesia.com/manajemen-sdm-msdm-berbasis-kompetensi.html
diakses pada 19 Maret 2017

11

Contoh dari prinsip ini adalah sistem seleksi dan
penetapan

misalnya

harus

menekankan

kepada

identifikasi kompetensi yang paling dibutuhkan bagi
kepentingan
dilakukan
sumber

suatu

adalah
informasi

pekerjaan

tertentu.

menggunakan
tentang

sebanyak

calon

ditentukan apakah calon memiliki

Usaha

yang

mungkin

sehingga

dapat

kompetensi yang

dibutuhkan Metode penilaian atas calon yang dapat
dilakukan

melalui berbagai cara seperti wawancara

perilaku (behavioral event review) tes, simulasi lewat
assesment centers, menelaah laporan evaluasi kinerja
atas penilaian atasan, teman sejawat dan bawahan.
b.

Prinsip keoptimalan dan kelebihan dalam kompetensi.
Prinsip

kompetensi

kedua
yang

dari

dimiliki

manajemen
harus

optimal

Islam
dan

adalah
melebihi

kompetensi personal lain yang memiliki kompetensi yang
sama. Langkah yang harus diambil oleh seorang manajer
dalam menentukan sumber daya manusia yang akan
diberdayakan dalam suatu mekanisme kerja adalah bahwa
ketika seorang manajer dihadapkan pada adanya dua orang
atau lebih dari anggota organisasi, maka seorang manajer
harus mengutamakan seseorang yang memiliki kompetensi
yang melebihi kompetensi yang dimiliki personal lain.
c. Prinsip kesesuaian kompetensi dengan kebutuhan.
Prinsip manajerial selanjutnya dalam Islam adalah
prinsip kesesuaian kompetensi dengan kebutuhan. Sistem
manajemen sumber daya manusia yang baik adalah sistem
yang menekankan pada adanya kesesuaian tenaga kerja
dengan kebutuhan. Maka dalam perspektif ini, analisis

12

kebutuhan mutlak dilakukan oleh suatu organisasi atau
perorangan dalam sistem rekruitmen tenaga kerja.
Kompetensi tenaga kerja yang tidak sesuai kebutuhan
hanya akan menimbulkan kekacauan dan dapat mengancam
kinerja organisasi dan dapat menimbulkan ancaman bagi
pencapaian tujuan, bahkan akan mengancam keberlanjutan
(sustainability) keberadaan organisasi. Karena itu prinsip
kesuaian kompetensi dengan kebutuhan menjadi sesuatu
yang prinsip dalam sistem manajemen.
d. Prinsip keterpercayaan
Kepercayaan, kejujuran dan sikap amanah, adalah
sesuatu

yang

penting

untuk

dipertimbangkan

dalam

merekruit tenaga kerja untuk kepentingan organisasi. Sikap
ini menjadi salah satu penentu keberhasilan disamping
kemampuan atau kompetensi. Rekruitmen yang hanya
didasarkan pada prinsip kompetensi saja tidak menjamin
adanya

kinerja

yang

baik.

Seseorang

yang

memiliki

kompetensi yang amat baik namun tidak memiliki kejujuran,
dan sikap amanah, ia belum tentu dapat berparsisipasi
dengan

baik

dalam

sistem

organisasi.

Karena

itu

keterpercayaan (kejujuran dan amanah) adalah prinsip
penting yang harus diperhatikan dalam sistem manajemen
sumberdaya manusia.
e. Prinsip

kesesuaian

kompetensi

personal

dengan

penempatan
Penempatan individu sesuai dengan keahlian atau
kompetensi

kerja secara tepat merupakan kunci bagi

penyelengaraan kerja. Kecerobohan dalam penempatan
seseorang dalam melaksanakan suatu kerja atau tugas akan
prinsip-prinsip manajemen sumber daya manusia dalam

13

perspektif Islam berpengaruh kurang baik dan mungkin
menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan,
oleh karena itu, seorang pimpinan atau manajer yang
berpengalaman

akan

menempatkan

seseorang

sesuai

kompetensinya sebagai prinsip utama yang akan menjadi
titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
f. Prinsip

tidak

melebihi

batas

kemampuan

dalam

pembebanan kerja
Manusia adalah makhluk yang memiliki keterbatasan,
baik dari sisi fisik maupun psikisnya, dan juga dari sisi
kompetensi

dan

daya

tahannya,

dimilikinya.

Sisi

kemanusian

ini

bahkan
harus

waktu

yang

mendapatkan

perhatian oleh seorang pimpinan atau manajer dalam
memberikan

tugas

kepada

bawahannya.

Kepercayaan

manajer kepada kemampuan yang dimiliki seseorang harus
diiringi dengan kesadaran bahwa seseorang itu tetap
memiliki keterbatasan. Atas dasar kesadaran seperti ini
maka

seorang

manajer

harus

membatasi

diri

untuk

memberikan pekerjaan kepada orang yang dipercayanya
memiliki kompetensi, agar tidak melebihi batas kemampuan
orang itu.

g. Prinsip kewenangan dan tanggung-jawab
Kewenangan

dan

tanggung-jawab

adalah

prinsip

selanjutnya dalam manajemen Islam. Seseorang yang diberi
tugas atau amanat untuk melakukan suatu tindakan atau
kerja harus diberikan kewenangan dan tanggung-jawab
dalam melaksanakan tugasnya. Pemberian kewenangan ini
mutlak

14

dalam

dalam

suatu

sistem

manajemen

untuk

menjamin kelancaran pelaksanaan tugas atau kerja yang
dibebankan kepada seseorang. Tanpa adanya kewenangan,
seseorang akan mengalami keraguan dalam melaksanakan
tugasnya, yang pada akhirnya ia tidak dapat melaksanakan
tugas

dengan

baik.

Kewenangan

dalam

suatu

sistem

manajemen harus diberikan secara penuh dalam batasan
wilayah

kerjanya

intervensi,

tanpa

karena

ada

intervensi

yang
dari

boleh
luar

melakukan
akan

dapat

menggangu mekanisme kerja dan bermuara pada tidak
tercapainya hasil atau tujuan kerja yang diinginkan.
Sebagai contoh kecil di sini dapat diilustrasikan
misalnya:

seorang

kewenangan

untuk

tukang

parkir

mengatur

parkir

harus

diberikan

kendaraan

sesuai

tempat yang telah ditentukan. Kewenangan tukang parkir ini
tidak boleh diintervensi pihak lain, bahkan oleh seseorang
yang memiliki jabatan yang lebih tinggi sekalipun. Jika
seseorang yang memiliki jabatan lebih tinggi melakukan
parkir di tempat yang bukan seharusnya, maka tukang
parkir

memiliki

kewenangan

untuk

melarang

demi

tercapainya tujuan dari aturan perparkiran. 14 Disinilah letak
pentingnya

pemberian

wewenang

dalam

suatu

sistem

manajemen.
Pemberian wewenang itu harus diikuti oleh tanggungjawab. wewenang dan tanggung jawab harus seimbang.
Setiap

pekerjaan

harus

dapat

memberikan

pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh
karena

itu,

makin

kecil

wewenang

makin

kecil

pula

pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya. Adanya
tanggung jawab atas kewenangan yang diberikan Tanggung
14 Kholid musyaddad, Manajemen Sumber Daya ..., h. 60

15

jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan
suatu usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak
pada

puncak

pimpinannya

karena

yang

mempunyai

wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh karena
itu, apabila manajer puncak tidak mempunyai keahlian dan
kepemimpinan,

maka

wewenang

yang

ada

padanya

merupakan bumerang.
h. Prinsip batasan kewenangan
Rasulullah atau utusan Allah telah diingatkan oleh
Allah akan adanya batasan kewenangan dalam tugas
kerasulannya. Setiap kewenangan dalam manajemen Islam
memilki

batas

batasnya.Kesadaran

akan

batasan

kewenangan ini harus dimiliki oleh setiap individu dalam
suatu sistem organisasi. Seorang pemimpin memiliki batas
kewenangan

atas

orang

yang

dipimpinnya,

karyawan

memiliki batas kewenangan atas posisi dan tugasnya.
Batasan

kewenangan

ini

tidak

boleh

dilangkahi

atau

dilanggar. Pelanggaran atas batas kewenangan akan dapat
merusak sistem organisasi, yang pada akhirnya membawa
pada kegagalan dan bahkan kehancuran.
i. Prinsip adanya penghargaan dan kompensasi
Secara alamiah, manusia bekerja adalah dalam rangka
memenuhi kebutuhannya. Dalam perspektif ini, manusia
akan semakin giat bekerja apabila pekerjaan itu diyakiniya
dapat memenuhi apa yang ia butuhkan. Semakin besar
keyakinan dan harapannya terhadap pekerjaannya, semakin
terdorong ia untuk dapat melakukan pekerjaan tersebut
dengan

baik.

Oleh

karena

itu

pemberian

reward

(penghargaan) dan kompensasi atas kinerja seseorang
menjadi bagian penting dalam suatu sistem manajemen.

16

Sistem reward dan Upah bagi karyawan harus mendapatkan
perhatian serius untuk menunjang kinerja organisasi selara
menyeluruh. Upah dan reward merupakan kompensasi yang
menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja.
Karyawan

yang

diliputi

perasaan

cemas

dan

kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan
kewajibannya

sehingga

dapat

mengakibatkan

ketidak

sempurnaan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam prinsip
penggajian harus dipikirkan bagaimana agar karyawan
dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian harus
diperhitungkan

agar

menimbulkan

kedisiplinan

dan

kegairahan kerja sehingga karyawan berkompetisi untuk
membuat prestasi yang lebih besar. Prinsip more pay for
more prestige (upah lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip
upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan
sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan
dalam bekerja dan mungkin akan menimbulkan tindakan
tidak disiplin. Islam telah meletakkan manusia pada posisi
kemanusiaan alamiahnya, dimana pemenuhan kebutuhan ini
telah menjadi prinsip penting dalam manajemen sumber
daya manusia.
Demikianlah Islam membangun prinsip manajemen
sumber daya manusia, yang seharusnya dikembangkan
dalam

kehidupan

didasarkan

pada

nyata.
keahlian

Sistem
secara

kompensasi
ekplisit

yang

mengkaitkan

reward terhadap pengembangan keahlian. Cara ini sangat
tepat

untuk

dilakukan

apabila

karyawantidak

memiliki

kontrol terhadap hasil-hasil kinerjanya Efektifitas evaluasi
kinerja.

17

Menurut Wright dan Rudolph, ada lima prinsip MSDM
yang ditekankan sebagai pengembangan individu dalam
membangun SDM,
Participative

yaitu: (1) Emphasis on people; (2)

leadership;

(3)

Innovative

workstyles;

(4)

Strong client orientation; dan (5) A mindset that seeks
optimum

performance.15

Secara

alamiah,

organisasi

diadakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sementara
dalam SDM, organisasi secara eksplisit menunjukkan adanya
pemosisian manusia sebagai unsur utama di dalamnya.
Dengan demikian unsur manusia dalam organisasi tidak
hanya sekadar bersifat pasif, namun lebih bersifat aktif
untuk

menghadapi

sejumlah

tantangan

dan

siap

mengembangkan diri demi kelangsungan organisasi itu
sendiri.
Prinsip MSDM pertama yang memposisikan unsur
manusia sebagai pihak yang bersifat aktif, prinsip kedua
inipun juga memposisikan figur pemimpin sebagai pihak
yang aktif dan tidak sekadar bersifat situasional. Secara
teoritis, menurut G.R.Terry kepemimpinan terbaik adalah
dengan menyesuaikan diri terhadap semua perubahan
bentuk situasional yang mampu mengatasi persoalanpersoalan yang nyaris tidak dapat diselesaikan. 16 Prinsip
dasar ketiga MSDM merujuk pada perilaku inovatif yang
tidak berhenti maknanya pada hasil yang telah dapat
dicapai seorang individu. Prinsip ketiga ini merujuk pada
kemampuan individu untuk dapat merefleksikan diri pada
kinerja yang telah dicapai dan kemudian mempelajarinya
sedemikian rupa sehingga akan dapat mencapai tingkat
15Jusuf Irianto, Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik di Indonesia:
Pengantar Pengembangan Model MSDM Sektor Publik. Tahun 2011, Volume 24, Nomer 4, h.283
16 Imam Machali dan Ara Hidayat, The Handbook of Education ..., h.91

18

yang lebih baik di masa mendatang. Prinsip keempat MSDM
memegang peranan yang sangat penting dalam era scarcity
resources17 yakni sumber daya yang tersedia semakin
terbatas sementara tuntutan masyarakat pengguna produk
dan jasa organisasi semakin bervariasi sehingga kebutuhan
akan sumberdaya menjadi meningkat.
Sementara

prinsip

kelima

dalam

MSDM

tetap

memposisikan figur sentral individu sebagai pihak yang
memegang

teguh

sejumlah

mengarahkan dirinya
Mindset

menjadi

pada

konsep

nilai

luhur

yang

berbagai upaya

yang

sangat

dapat

perbaikan.

penting

untuk

menunjukkan bahwa persepsi, sikap, dan perilaku individu
memiliki kejelasan arah dalam membangun kesuksesan
organisasi.

Dari

prinsip-prinsip

MSDM

tersebut

juga

menegaskan kembali bahwa tanpa SDM bermutu organisasi
dipastikan tidak dapat mencapai keberhasilan.
D. Kesimpulan
Manajemen sumber daya manusia, dapat dipahami
dari dua pengertian “manajemen” yang berarti mengelola,
dan “SDM” berarti salah satu sumber yang terdapat dalam
organisasi yang dapat melaksanakan aktivitas. Jadi dapat
dipahami secara sederhana, MSDM adalah mengelola
sumber daya manusia.
berbagai teori-teori

Istilah MSDM dikembangkan dari

sosiologi, psikologi, dan manajemen

dan perilaku organisasi yang muncul dari Amerika Serikat
pada awal 1900-an dengan perkembangan ilmu yang
dipelopori oleh Frederick Taylor.
Dalam dunia pendidikan,

terutama

lingkungan

sekolah, Peran MSDM mempunyai tanggung jawab dalam
17Scarcity resources adalah kelangkaan sumber, istilah ini sering dipakai dalam ilmu
ekonomi. http://www.oiconomy.org diakses pada 23 Maret 2017

19

empat

bidang

yang

mencakup:

Manajemen

sekolah,

komunikasi eksternal, hubungan sekolah dan masyarakat,
pengawasan

instruksional.

Sebagaimana

telah

dikemukakan diatas bahwa pengertian dan peran MSDM
saling berkaitan dan berpartisipasi aktif dalam kerja
organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Maka dari itu,
sebagai upaya membentuk SDM bermutu, seorag individu
harus mempunyai prinsip-prinsip MSDM. Dari beberapa
prinsip

yang

sudah

dipahami,

diharapkan

mampu

memberikan makna signifikan dalam pencapaian tujuan
organisasi untuk mencapai kesuksesan yang optimal dalam
manajemen.

DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Michael. 2006. A Handbook of human resource management practice.
Tenth Edition. London and Philadelpia: Kogan Page
Emily, Chemutai. 2015. The Role Of School Principals As Human Resource
Managers In Secondary Schools In Nandi County, Kenya, Global Journal
of Human Resource Management,Vol.3, No.1, pp.73-82, January
20

Syukur, Fatah. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan. Semarang:
Progam Pascasarjana IAIN Walisongo
Hashmi, Kiran. 2014. Human Resource Management Strategies and Teacher’s
Efficiency within Schools: A Co-relational Study, The IAFOR Journal of
Education Volume 2 - Issue 1 – Winter
Irianto, Jusuf. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik di
Indonesia: Pengantar Pengembangan Model MSDM Sektor Publik.
Volume 24, Nomer 4
Machali, Imam dan Ara Hidayat. 2016. The Handbook of Education
Management: Teori dan Praktek Pengelolaan Sekolah/Madrasah di
Indonesia, Jakarta: Prenada Media Group
Mathis, Robert L., & John H. Jackson. 2006. Human Resource Management
terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat
Musyaddad, Kholid. 2013 Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Perspektif
Islam, Edu – Physic Vol. 4
Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Rineka Cipta
Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari
Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Persada
Subekhi, Akhmad dan Mohammad Jauhar. 2012. Pengantar Manajemen Sumber
Daya Manusia (MSDM). Jakarta: Prestasi Pustaka
http://kbbi.web.id/peran
http://www.hrm-indonesia.com/manajemen-sdm-msdm-berbasis-kompetensi.html
http://www.oiconomy.org

21