Rancang Bangun Sistem Monitoring Ruangan

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING RUANGAN MENGGUNAKAN WEBCAM BERBASIS OPENWRT

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat S-1 Program Studi Teknik Informatika

Disusun oleh :

Arif Setiawan 08650063 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING RUANGAN MENGGUNAKAN WEBCAM BERBASIS OPENWRT

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat S-1 Program Studi Teknik Informatika

Disusun oleh :

Arif Setiawan 08650063 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan restu-Nya pelaksanaan dan penyusunan skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Monitoring Ruangan Menggunakan Webcam Berbasis OpenWRT” dapat diselesaikan sebagai persyaratan menyelesaikan Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

1. Ibu dan Ayah tercinta, yang senantiasa mendoakan, memberikan motivasi dan semangat kepada penulis. 2. Bapak Prof. Dr. Akh Minhaji, selaku Dekan Fakultas Sains & Teknologi UIN Sunan Kalijaga. 3. Bapak Agus Mulyanto, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains & Teknologi UIN Sunan Kalijaga. 4. Bapak M Didik R Wahyudi ST, MT selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. 5. Mbak Anik, Mbak Ana dan Mas Syaiful yang selalu memberikan dukungan beserta doa dalam pencapaian ini. Begitu juga Dewi Kholifah, terimakasih atas segala nasihat, dukungan dan semangat yang selalu engkau berikan. 6. Sahabat-sahabat seperjuangan, Ali, Arfan, Aves, Fian, Heri, Ipul, Kosim, Mul dan Wawan semoga kebersamaan ini semakin dieratkan dan seluruh teman Teknik Informatika 2008, terimakasih atas suka dukanya

7. Semua pihak yang tidak bisa sebutkan satu per satu, terima kasih atas segala bantuannya.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda dari segala kebaikan yang telah dilakukan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan sebagai masukan kearah yang lebih baik lagi. Demikian penulis berharap agar laporan penelitian ini dapat berguna untuk kita semua

Yogyakarta,28 Januari 2013

Penulis

PERSEMBAHAN

Allah SWT, yang telah melimpahkan banyak karunia kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.

Nabi Besar Muhammad SAW, semoga shalawat serta salam selalu tercurah pada engkau.

Ayahanda, Rubino Rubiyanto terimakasih telah memberikan bimbingan selama ini.

Almameterku, Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

MOTTO

“Barangsiapa Yang Mengamalkan Ilmu Yang Ia Ketahui Maka Allah Akan Memberikan

Kepadanya Ilmu Yang Belum Ia Ketahui” -HR. Imam Ahmad

Mimpi, cita-cita, keyakinan, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa

kamu bisa. -5cm

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kode Program ..........................................................................

71 Lampiran B Daftar Penguji ..........................................................................

77 Lampiran C Daftar Kuisioner ......................................................................

78 Curiculum Vitae ...........................................................................................

88

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING RUANGAN MENGGUNAKAN WEBCAM BERBASIS OPENWRT

Arif Setiawan 08650063

Intisari

Perkembangan teknologi CCTV semakin mempermudah seorang pengguna dalam melakukan pengawasan dan pemantauan suatu ruangan. Namun kekurangan dari CCTV adalah harga yang masih belum terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Karena hal tersebut, maka perlu dibangun sistem baru yang memiliki fitur sama dengan alat CCTV yang beredar namun dengan harga yang lebih terjangkau.

Sistem baru ini dibangun dengan memanfaatkan sistem operasi openWRT. Sistem operasi openWRT akan dipasang pada sebuah router wireless dengan beberapa alat tambahan untuk mendukung fungsionalitasnya seperti speaker, modem gsm, webcam dan flashdrive.

Sistem yang dihasilkan akan memiliki kemampuan mendeteksi gerakan, sistem juga mampu menyimpan gambar dan video ketika terdeteksi gerakan yang mencurigakan. Selain itu, sistem ini juga memiliki beberapa fitur lain seperti peringatan alarm, peringatan melalui SMS, laporan ke email pengguna, dan kemudahan akses melalui WIFI dan internet.

Kata kunci : CCTV, openWRT, Router Wireless

DESIGN OF MONITORING SYSTEM USING WEBCAM BASED ON OPENWRT

Arif Setiawan 08650063

Abstract

The development of CCTV technology, facilitate a user to conducting surveillance and monitoring of a room. But the lack of CCTV system is the price still not affordable by all levels of society. Because of this, it is necessary to build

a new system that has the same features with the outstanding CCTV equipment, but with a more affordable price. The new system is built using OpenWRT operating system. OpenWRT will

be installed on a wireless router with a few additional support tools such as speakers, gsm modem, webcam and a flashdrive. The resulting system would have the ability to detect motion, the system is also capable of storing images and video when motion is detected. In addition, this system also has other features such as alarms warning, SMS alerts, email reports to users, and the ease of access via WIFI and internet.

Keywords: CCTV, OpenWRT, Router Wireless

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Seiring dengan era globalisasi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi, mengakibatkan manusia untuk bertindak cenderung konsumtif. Bahkan sifat konsumtif ini tidak memandang apakah harta benda yang dimiliki itu hak miliknya atau milik orang lain sehingga mengakibatkan terjadinya kasus kriminal, seperti pencurian.

Dilain sisi, kemajuan teknologi melahirkan sistem monitoring dengan menggunakan perangkat Closed Circuit Television (CCTV). Penggunaan perangkat ini dapat mempermudah dalam memantau situasi dan kondisi suatu ruangan, sehingga dapat mencegah terjadinya suatu tindakan kejahatan. Namun demikian, harga CCTV yang mahal membuat perangkat ini belum bisa dijangkau semua orang.

Dengan dua latar belakang tersebut penulis merasa perlu membangun sebuah sistem yang mampu dijadikan sebagai sarana monitoring ruangan yang mudah diakses, praktis dan hemat. Sistem monitoring rumah ini menggunakan perangkat nirkabel yang akan dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Diharapkan dengan teknologi nirkabel ini sistem akan menjadi lebih praktis dan mudah untuk diakses dari mana saja.

1.2 Rumusan Masalah Untuk memperjelas dan mengarahkan penelitian ini agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan maka masalah yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut

1. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem monitoring ruangan dengan menggunakan OpenWRT ?

2. Bagaimana memberikan informasi kepada pengguna ketika terdapat gerakan yang terdeteksi dalam sistem.

1.3 Batasan Masalah Mengingat luasnya cakupan bahasan tentang sistem monitoring ruangan, dan agar hasil penelitian lebih terarah sesuai dengan yang diharapkan maka perlu disusun batasan masalah seperti berikut :

1. OpenWrt di-instal dengan melakukan flashing firmware access point TP- LINK 3420

2. Monitoring dilakukan di dalam ruangan dengan cahaya yang cukup

3. Kamera yang digunakan berupa webcam dengan resolusi VGA

4. Sistem pendeteksi gerak menggunakan aplikasi motion

5. Jenis gerakan yang terdeteksi tidak dibedakan oleh sistem

6. SMS Gateway hanya digunakan sebagai informasi searah kepada user

7. Soundcard hanya digunakan untuk membunyikan alarm

8. Hasil dari Monitoring dapat diakses secara realtime melalui web browser

1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Membuat sebuah system monitoring ruangan dengan openWRT yang mampu mendeteksi gerakan pada suatu ruangan

2. Memberikan info secara realtime tentang keadaan ruangan sehingga tindakan pencegahan dapat segera dilakukan

3. Memberikan alternatif sistem monitoring ruangan yang hemat dan praktis

1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah mempermudah pengguna dalam melakukan pengawasan terhadap suatu ruangan sehingga tindakan pencegahan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan dapat dilakukan secepatnya

1.6 Keaslian Penelitian Penelitian yang berhubungan dengan pengembangan sistem keamanan ruangan dengan openWRT sudah pernah dilakukan oleh Agustian Romi (Romi, 2011). Sedang di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Dian Sigit (Sigit, 2011) telah melakukan penelitian sistem keamanan rumah dengan menggunakan tool dephi, dan juga oleh Arif Wirawan (Wirawan, 2012), yang telah melakukan penelitian sistem keamanan ruangan dengan menggunakan mikrokontroller

Akan tetapi penelitian yang berhubungan dengan pembuatan sistem keamanan ruangan menggunakan webcam dan openWRT belum pernah Akan tetapi penelitian yang berhubungan dengan pembuatan sistem keamanan ruangan menggunakan webcam dan openWRT belum pernah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berhubungan dengan topik yang penulis angkat salah satunya penelitian yang berjudul “Aplikasi Computer Vision Untuk Mendeteksi Gerakan Pada Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Sensor Kamera” (Sigit, 2011). Penelitian tersebut membahas tentang perancangan aplikasi pendeteksi gerak dengan menggunakan sensor input berupa webcam dan memiliki fitur SMS, dokumentasi keadaan ruangan dan Email. Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan tool Delphi.

Penelitian kedua berjudul “Perancangan Sistem Keamanan Rumah menggunakan Perangkat Nirkabel berbasis Openwrt” (Romi,2011). Penelitian tersebut membahas tentang pembuatan system keamanan rumah dengan menggunakan router TP LINK WR1043ND dengan firmware Open WRT. Fitur yang ada antara lain sensor input menggunakan kabel lan dan router, webcam untuk merekam keadaan rumah, soundcard sebagai output alarm dan sms gateway untuk memberikan informasi kepada pemilik rumah.

Penelitian ketiga yang masih memiliki kaitan yaitu penelitian yang berjudul “Prototype System Sekuriti Ruangan Berlapis Berbasis Mikrokontroller avr-atmega16 Dan Jaringan Syaraf Tiruan” (Wirawan, 2012). Penelitian ini membahas tentang perancangan system keamanan ruangan dengan memanfaatkan sensor elektronik berupa sensor inframerah dan webcam Penelitian ketiga yang masih memiliki kaitan yaitu penelitian yang berjudul “Prototype System Sekuriti Ruangan Berlapis Berbasis Mikrokontroller avr-atmega16 Dan Jaringan Syaraf Tiruan” (Wirawan, 2012). Penelitian ini membahas tentang perancangan system keamanan ruangan dengan memanfaatkan sensor elektronik berupa sensor inframerah dan webcam

Berikut adalah tabel penelitian (tabel 2.1) yang telah penulis jabarkan sebelumnya diatas

Tabel 2.1 Daftar Penelitian

No Peneliti

1 Sigit (2011) Aplikasi Computer Delphi Perangkat

Vision Untuk

lunak yang

Mendeteksi

mampu

Gerakan Pada

mendeteksi

Sistem Keamanan

gerakan pada

Rumah

suatu ruangan

Menggunakan Sensor Kamera

2 Romi (2011) Perancangan Sistem Open WRT Sistem

Keamanan Rumah

Keamanan

menggunakan

rumah dengan

Perangkat Nirkabel

sensor ping,

berbasis Openwrt

alarm dan sms gateway

3 Wirawan (2012) Prototype System Mikrokontroller Sistem

Sekuriti Ruangan avr-atmega16

keamanan

Berlapis Berbasis

ruangan

Mikrokontroller

dengan sensor

avr-atmega16 Dan

inframerah

Jaringan Syaraf

dan

Tiruan

pendeteksi gerak

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer dan alat-alat lain yang saling dihubungkan bersama menggunakan media komunikasi tertentu. Penggunaan jaringan memungkinkan antar komputer saling berbagi data atau menggunakan perangkat lunak maupun perangkat keras secara berbagi (Wagito, 2007).

Pada saat awal ditemukan jaringan komputer, yang saling terhubung hanyalah beberapa komputer dalam area tertentu yang membentuk suatu jaringan komputer lokal. Kemudian masing-masing jaringan lokal ini saling dihubungkan untuk membentuk suatu jaringan komputer yang lebih besar lagi. Pada masa itu area yang dapat dijangkau oleh jaringan komputer masih terbatas dikarenakan kendala infrastruktur. Sekarang ini, dengan ditemukannya internet maka komputer di seluruh dunia dapat saling berbagi dan bertukar informasi dengan cepat dan lebih efektif.

Perkembangan jaringan komputer ini, menciptakan beberapa alat yang dikembangkan untuk kepentingan sistem jaringan komputer. Beberapa alat Perkembangan jaringan komputer ini, menciptakan beberapa alat yang dikembangkan untuk kepentingan sistem jaringan komputer. Beberapa alat

Berdasarkan dengan luas area cakupannya, jaringan komputer dibedakan menjadi 3 yaitu

1. LAN (Local Area Network) LAN adalah suatu jaringan dengan cakupan area yang relatif kecil. LAN biasanya terbatas pada suatu ruangan, gedung maupun kantor.

2. MAN (Metropolitan Area Network) Cakupan area di jaringan MAN lebih besar dari LAN. Seperti dalam suatu kota ataupun daerah.

3. WAN (Wide Area Network) WAN merupakan jaringan dengan cakupan area yang paling besar. Jaringan WAN meliputi suatu negara bahkan dunia.

2.2.2 Jaringan Wireless LAN

Jaringan Wireless LAN (WLAN) merupakan salah satu pengembangan dari jaringan LAN. Secara harfiah, jaringan WLAN merupakan jaringan yang Jaringan Wireless LAN (WLAN) merupakan salah satu pengembangan dari jaringan LAN. Secara harfiah, jaringan WLAN merupakan jaringan yang

Komunikasi jaringan WLAN ini menggunakan frekuensi khusus supaya tidak terjadi interferensi dengan frekuensi alat lain. Frekuensi yang boleh digunakan disebut ISM band. ISM merupakan singkatan dari Industrial, Scientific and Medical. Frekuensi yang biasa digunakan oleh jaringan WLAN antara lain 900Mhz, 2.4 Ghz dan 5.8 Ghz.

Teknologi utama yang digunakan untuk membuat jaringan WLAN adalah protokol 802.11, atau yang sering disebut dengan Wireless Fidelity (WIFI). Protokol 802.11 ini terbagi menjadi beberapa standar yaitu :

1. 802.11a Disahkan pada tanggal 16 September 1999 oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE). Standar ini memiliki kecepatan data hingga 54 Mbps dengan throughput sebesar 27 Mbps. 802.11a beroperasi di jangkauan frekuensi ISM band 5.745 dan 5.805 Ghz, dan UNII band diantara 5.150 dan 5.320 Ghz. (Onno, 2011)

2. 802.11b Protokol ini disahkan bersamaan dengan protokol 802.11a pada September 1999. Protokol ini merupakan protokol paling populer saat ini. 802.11b beroperasi pada frekuensi ISM band antara 2.400 sampai 2.495

Ghz dengan kecepatan maksimum 11 MBps dan througput 5 Mbps. (Onno, 2011)

3. 802.11g Merupakan protokol yang disahkan oleh IEEE pada juni 2003. Protokol ini mengekor kesuksesan protokol 802.11b dengan dijadikannya standar protokol di alat-alat jaringan sekarang ini. 802.11g menggunakan frekuensi yang sama dengan protokol 802.11b dengan kecepatan maksimum data hingga 54 Mbps dengan throughput data sebesar 22 Mbps. (Onno, 2011)

4. 802.11n Protokol terbaru yang disahkan oleh IEE adalah 802.11n pada 2007. Protokol ini bekerja pada 2 macam protokol yaitu protokol 802.11a dengan frekuensi 5 Ghz dan protokol 802.11g dengan frekuensi

2.4 Ghz. Protokol 802.11n mampu meningkatkan kecepatan protokol 802.11g yang semula 54 Mbps menjadi 600 Mbps. (Onno, 2011)

2.2.3 Pemrograman Bash Shell

Secara harfiah, Shell merupakan program penerjemah perintah yang menjembatani user dengan sistem operasi (Yuliardi,2002). Pada umumnya, shell menyediakan prompt sebagai user interface, prompt digunakan sebagai tempat user bekerja mengetikkan perintah-perintah yang diinginkan baik berupa perintah internal shell maupun external shell. Disamping itu, shell mampu mendukung user untuk menyusun beberapa perintah pada sebuah atau beberapa file menggunakan teks editor kemudian Secara harfiah, Shell merupakan program penerjemah perintah yang menjembatani user dengan sistem operasi (Yuliardi,2002). Pada umumnya, shell menyediakan prompt sebagai user interface, prompt digunakan sebagai tempat user bekerja mengetikkan perintah-perintah yang diinginkan baik berupa perintah internal shell maupun external shell. Disamping itu, shell mampu mendukung user untuk menyusun beberapa perintah pada sebuah atau beberapa file menggunakan teks editor kemudian

Kelebihan shell di linux daripada sistem operasi lain diantaranya :

1. Mampu menyusun perintah seperti pada bahasa pemrograman lain

2. Melakukan proses Input / Output

3. Menyeleksi kondisi

4. Membuat fungsi Looping

2.2.3.1 Bash Intrepeter Bash juga memiliki dan menyediakan bahasa pemrograman yang dapat

digunakan yaitu intrepeter. Dengan adanya intrepeter ini maka dalam menjalakan bash script tidak memerlukan kompilasi, cukup dengan memanggil intrepeter tersebut di awal baris script (Yuliardi, 2002)

Untuk menjalankan sebuah bash script maka harus ditentukan intrepeter yang digunakan pada awal baris script. Hal ini perlu agar intrepeter tidak salah dalam menerjemahkan suatu program. Perintah yang digunakan untuk memanggil intrepeter adalah

#!/bin/bash Contoh penggunaan sebagai berikut #!/bin/bash

echo “hello world” source code diatas digunakan untuk menampilkan kalimat hello world

2.2.3.2 Menjalankan Bash Untuk menjalankan source code diatas maka perlu ditulis terlebih dahulu pada suatu teks editor kemudian disimpan dengan ekstensi .sh. Misalkan dengan nama hello.sh. Kemudian file tersebut diberi hak untuk eksekusi dengan perintah

# chmod +x hello.sh Untuk menjalankan file tersebut menggunakan perintah sh diikuti dengan nama file tersebut. Contoh :

# sh hello.sh

2.2.4 Pemrograman PHP

PHP (Hypertext Preposessor) adalah sebuah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML (kode dasar web) dan dijalankan pada server side. Dengan begitu maka semua sintak php yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan pada server, sedangkan hasil dari sintak tersebut akan ditampilkan pada browser (Wardana, 2010)

Salah satu keunggulan PHP dibanding dengan bahasa pemrograman yang lain adalah PHP merupakan bahasa pemrograman opensource dan dapat diperoleh secara gratis. Walaupun gratis, namun PHP sangat powerfull. Dibuktikan dengan banyaknya website yang menggunakan PHP. PHP juga sudah mendukung OOP (Object Oriented Programming) sehingga maintenance kode menjadi lebih mudah.

Beberapa kelebihan PHP yang lain adalah (Ni’am, 2012) :

a. PHP tidak memerlukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya

b. PHP didukung oleh banyak webserver seperti IIS, Apache, NGINX hingga lighttpd.

c. Pengembangan PHP lebih mudah karena didukung oleh komunitas yang besar

d. PHP merupakan bahasa opensource yang bisa digunakan oleh semua mesin dari Windows, Linux, Mac hingga Unix.

2.2.5 MySQL

MySQL merupakan relational database management system (RDBMS) yang multithread dan open source, dibuat oleh Michael Widenius pada tahun 1995. Perusahaan yang memiliki dan mengembangkan MySQL adalah MySQL AB, yang merupakan anak perusahaan dari Sun Microsystems (Dyer,2008)

MySQL tergolong sebagai database server yang andal, dapat menangani database yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database dan sekaligus mudah digunakan. MySQL menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language) yaitu bahasa pemrogaman standar yang digunakan untuk mengakses server database. (Kadir, 2008)

MySQL sendiri memiliki beberapa keistimewaaan (Madara,2012), antara lain :

a. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai macam sistem operasi a. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai macam sistem operasi

c. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan

d. MySQL mampu menangani basis data dalam jumlah besar, dengan record lebih dari 50 juta, 60 ribu tabel serta 5 milyar baris.

2.2.6 Cronjob

Cronjob merupakan aturan penjadwalan suatu perintah yang dijalankan secara periodik (Nixcraft, 2006). Fungsi cronjob diperlukan ketika akan melakukan suatu pekerjaan yang memiliki interval tertentu.

Syntax penulisan cronjob adalah sebagai berikut

1 2 3 4 5 perintah_program

1 = Menit (0-59)

2 = Jam (0-23)

3 = Hari (0-30)

4 = Bulan (0-12)

5 = Hari dalam seminggu (0-7) Contoh penulisan syntax ketika akan menjalankan file run.sh setiap hari pada pukul 00.01.

01 0 * * * run.sh

2.2.7 Email

Email atau electronik mail merupakan sebuah protokol layanan pengiriman surat elektronik yang dikirim melalui internet. Untuk dapat Email atau electronik mail merupakan sebuah protokol layanan pengiriman surat elektronik yang dikirim melalui internet. Untuk dapat

Sebuah protokol digunakan dalam proses pengiriman email ini. Protokol tersebut dinamakan SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ). Protokol ini telah menjadi sebuah aturan dasar yang disepakati untuk pengiriman email. Sehingga semua aplikasi email pasti menggunakan protokol ini.

2.2.8 SMS (Short Message Service)

SMS merupakan teknologi yang memungkinkan antar telepon genggam untuk saling mengirim dan menerima pesan. Pengiriman SMS dahulu hanya menggunakan jalur channel signal GSM (Global System for Mobile Communication), namun sekarang SMS telah mendukung pengiriman melalui teknologi GPRS dan CDMA. Pesan yang dapat dikirim dibatasi dalam satu paket/frame yang berkapasitas maksimal 140 byte atau 140 karakter huruf latin atau 70 karakter alfabet non latin seperti alfabet Arab dan Cina.

2.2.9 AT Command

AT Command merupakan perintah atau intruksi yang dijalankan secara langsung kepada handset atau modem oleh komputer. Perintah ini dapat digunakan sebagai sarana komunikasi untuk beberapa kegunaan seperti melihat kekuatan sinyal, membaca pesan sms, mengirim pesan sms, menghapus sms dan melihat daftar kontak pada SIM CARD (Wahana, 2005)

AT Command sendiri berasal dari kata Attention Command, diperkenalkan pada tahun 1977 oleh Dennis Hayes. AT Command memiliki 2 mode, yaitu mode data (data mode) dan mode perintah (command mode). Didalam syntax penulisannya, 2 mode ini dipisahkan oleh tanda + (plus) dan jeda selama 1 detik .Pada tabel 2.2 dibawah ini ditampilkan beberapa perintah- perintah dasar AT Command.

Tabel 2.2 Perintah dasar AT Command

No Perintah

Keterangan Perintah dasar yang harus ada pada awal

1. AT

syntax

2 ATE Berfungsi sebagai perintah echo

3 ATD Berfungsi sebagai perintah diall Berfungsi sebagai perintah pemutus

4 ATH

panggilan

5 AT+CMGR Berfungsi untuk mengirim pesan SMS

6 AT+CMGS Berfungsi untuk membaca pesan SMS

7 AT+CMGD Berfungsi untuk menghapus pesan SMS Berfungsi untuk melihat serial number

8 AT+CGSN

handset

2.2.10 Flowchart

Flowchart atau Diagram Alir merupakan diagram yang menjelaskan urutan kerja dari program yaitu proses pembacaaan data, pemrosesan data, pengambil Flowchart atau Diagram Alir merupakan diagram yang menjelaskan urutan kerja dari program yaitu proses pembacaaan data, pemrosesan data, pengambil

Diagram alir sendiri dibagi menjadi 2 macam yaitu :

1. System Flowchart Diagram yang menunjukkan urutan proses dalam suatu sistem dengan menunjukkan alat media input, output, media penyimpanan hingga proses pengolahan data.

2. Program Flowchart Diagram yang memperlihatkan urutan instruksi tertentu yang digambarkan dalam suatu simbol untuk mememecahkan masalah dalam suatu algoritama pemrograman

2.2.11 OpenWRT

OpenWRT merupakan distribusi linux yang khusus ditujukan untuk embedded device. OpenWRT dibangun dengan fitur lengkap dan sistem operasi yang mudah dimodifikasi untuk sebuah router.

Komponen utama dari OpenWRT adalah sama dengan yang digunakan oleh linux pada umumnya seperti kernel linux, uClibs, Busybox shell interpreter dan paket manager. Semua komponen tersebut dipaket ulang agar bisa digunakan untuk router yang memiliki kapasitas penyimpanan terbatas (wiki, 2012).

Software arsitektur dari OpenWRT dapat dilihat pada gambar 2.1. Arsitektur ini memungkinkan OpenWRT digunakan pada linux kernel dan jenis router yang berbeda-beda namun tetap dengan performa yang sama.

Gambar 2.1 Arsitektur OpenWRT OpenWRT dibedakan menjadi beberapa versi yang disesuaikan dengan waktu dirilisnya firmware tersebut. Beberapa versi dari firmware yang telah dirilis oleh OpenWRT diantaranya adalah :

1. White Russian Dirilis pada bulan Januari 2007. Versi ini merupakan versi stabil pertama yang dirilis oleh OpenWRT.

2. Kamikaze Versi Kamikaze dirilis pertama kali pada bulan Juni 2007 dengan nomor rilis 7.06. Dari tahun 2007 sampai 2010 versi ini beberapa kali dirilis dengan penambahan fitur dan pengurangan bug pada sistem.

3. Backfire Pertama kali backfire dirilis pada bulan april 2010 untuk menggantikan kamikaze. Rilis terakhir dari versi ini pada bulan Desember 2011 sebelum digantikan oleh versi attitude adjustment.

4. Attitude Adjustment Firmware ini merupakan firmware terbaru pada jajaran OpenWRT. Versi beta telah diluncurkan pada bulan November 2012, sedang untuk versi release candidate telah diluncurkan pada bulan Desember 2012

5. Barrier Breaker Barrier Breaker merupakan lanjutan pengembangan dari versi attitude adjustment. Versi ini masih dalam tahap pengembangan dan belum ada rilis resmi yang dikeluarkan oleh OpenWRT.

Beberapa embedded device yang mampu menjalankan openWRT antara lain router, smartphone, tablet, dan laptop. Namun, openWRT bisa juga dijalankan dalam sebuah komputer biasa sebagai sistem operasi.

Beberapa fitur yang dimiliki oleh openWRT antara lain :

1. Paket Manager Opkg. Opkg merupakan paket manager yang mirip dengan dpkg di pada linux debian atau pacman pada linux lainnya.

2. Repository OpenWRT memiliki repository dengan lebih dari 2000 paket yang dibuat khusus agar sesuai dengan spesifikasi sebuah router

3. Sysupgrade Fitur Sysupgrade memungkinkan pengguna untuk menginstall firmware baru tanpa merubah konfigurasi dari firmware yang lama

4. Wireless Router Dengan OpenWRT sebuah router mampu dimaksimalkan fiturnya menjadi Wireless Repeater, Wireless Access Point dan Wireless Bridge

5. Dukungan untuk Perangkat keras USB OpenWRT mendukung beberapa perangkat keras berbasis USB diantaranya adalah :

1. Modem GSM/CDMA

2. Printer Sharing

3. Flashdisk

4. Webcam

5. USB Audio

2.2.12 Motion

Motion merupakan suatu aplikasi yang mampu memonitoring sinyal video dari sebuah kamera dan mampu mendeteksi perubahan yang terjadi pada potongan video.

Motion berkerja secara penuh dalam mode text dan tidak memiliki interface. Motion dikembangkan pertama kali oleh Jeroen Vreeken dan kemudian dilanjutkan oleh Folkert van Heusden dan Kenneth Lavrsen. Aplikasi Motion sendiri ditulis menggunakan bahasa C dan memiliki output berupa gambar jpg ataupun video mpg (Lavrsen, 2006)

Motion bekerja dengan membandingkan intesitas pixel dari gambar baru dengan gambar referensi (gambar lama). Ketika tidak ada perubahan intensitas Motion bekerja dengan membandingkan intesitas pixel dari gambar baru dengan gambar referensi (gambar lama). Ketika tidak ada perubahan intensitas

Aplikasi Motion memiliki fitur antara lain :

1. Deteksi Gerakan

2. Live Streaming webcam

3. Motion Tracking

4. Pengontrolan Treeshold

5. Mengambil Screenshot dalam interval tertentu

2.2.13 SSH (Secure Shell)

SSH atau Secure Shell merupakan aplikasi yang digunakan untuk sarana login kedalam suatu mesin (komputer) dari jarak jauh dan mampu mengeksekusi perintah pada mesin tersebut (Wagito, 2007). Aplikasi ini menyediakan komunikasi yang terenkripsi antara dua host yang berada dalam jaringan sehingga memiliki keamanan yang lebih terjamin daripada telnet.

Protokol SSH mendukung beberapa penggunaan protokol enkripsi seperti DES, TripleDES, IDEA dan blowfish. Dengan beberapa protokol enkripsi tersebut maka aplikasi SSH lebih aman digunakan sebagai pengganti rlogin, rsh dan rcp.

SSH bekerja dengan menggunakan autentikasi kunci publik berbasis user (public key). Ketika ada permintaan dari klien untuk login pada host, maka host akan menghasilkan public key dan host key. Dengan menggunakan public key yang didapat maka klien akan membentuk suatu session dan mengenkripsi jalur data tersebut berdasar algoritma yang telah disepakati. Dengan begitu maka jalur data antara host dengan klien akan lebih aman karena telah terenkripsi.

2.2.3.1 SSH Tunnel SSH Tunnel atau yang lebih dikenal dengan port forwarding merupakan

pengembangan dari fungsi SSH pada umumnya. SSH Tunnel berfungsi untuk melakukan pengalihan jalur koneksi dari suatu IP ke IP yang lain. SSH Tunnel ini juga berfungsi untuk menghubungkan jaringan lokal ke jaringan publik.

2.2.14 Perangkat Keras Pendukung

2.2.14.1 Wireless Router

Wireless router merupakan sebuah perangkat yang mampu menjalankan fungsi sebuah router tetapi juga memiliki tambahan fitur berupa wireless dan switch untuk konektifitasnya.

Sebuah wireless router secara umum memiliki karakteristik sebagai berikut

a. Memiliki 1 buah WAN port sebagai jalur ke internet

b. Memiliki beberapa LAN port yang memiliki fungsi sama seperti port pada switch b. Memiliki beberapa LAN port yang memiliki fungsi sama seperti port pada switch

Pada penelitian ini digunakan wireless router dengan merk TP-LINK MR3420 seperti pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Wireless Router TP-LINK MR3420

Dipilihnya tipe MR3420 dikarenakan firmware pada router ini dapat diinstal dengan openWRT. Spesifikasi TP-LINK MR3420 antara lain :

a. Tampilan : 1 USB 2.0 untuk Modem UMTS/HSPA/EVDO + 1 WAN Port + 4 LAN Port

b. Tipe Antena : Omni Directional, Detachable b. Tipe Antena : Omni Directional, Detachable

e. Frekuensi : 2.4 – 2.4835 Ghz

f. Keamanan : 64/128 bit WEP, WPA-PSK/WPA2-PSK, Mac Filtering

2.2.14.2 Webcam

Webcam merupakan kamera video sederhana berukuran kecil yang digunakan sebagai alat pengambil gambar maupun sebagai kamera pemantau. Didalam penelitian ini webcam digunakan sebagai sarana input video dan sebagai sensor deteksi gerakan. Sebuah webcam memiliki resolusi antara 320x460 sampai 768x1024 pixel dengan kemampuan framerate hingga 30 fps. Frame rate ini berpengaruh terhadap hasil video yang dihasilkan, semakin besar frame ratenya maka gerakan video yang dihasilkan akan semakin halus.

Jenis-jenis webcam dibagai menjadi beberapa macam, seperti :

1. Webcam dengan port serial/parallel Webcam model ini menggunakan kabel serial ataupun parallel sebagai port penghubung . Webcam ini sudah tidak ditemukan karena sudah tua dan tidak diproduksi lagi.

2. USB Webcam USB webcam merupakan model webcam yang paling umum ditemui. Menggunakan USB sebagai port penghubung dan mendukung fasilitas plug n play.

3. Firewire Webcam Webcam dengan port firewire ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan framerate yang tinggi sehingga video yang dihasilkan 3. Firewire Webcam Webcam dengan port firewire ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan framerate yang tinggi sehingga video yang dihasilkan

4. Network/Wireless Webcam Webcam dengan fasilitas network/wireless tidak memerlukan sebuah komputer untuk menjalankan webcam tersebut. Webcam ini dapat langsung terhubung ke jaringan melalui internet.

2.2.14.3 Modem GSM

Modem GSM merupakan modem yang menggunakan teknologi sistem seluler. Modem ini mendukung teknologi GPRS, UMTS dan HSPA. Teknologi ini menjadi standar yang diterapkan pada semua perangkat bergerak, khususnya pada telepon genggam.

Modem yang digunakan dikontrol melalui komputer dengan menggunakan AT Command. Dengan AT Command ini maka modem dapat melakukan beberapa hal seperti :

a. Membaca dan menghapus SMS

b. Mengirim SMS dan Menerima SMS

c. Membaca dan Menghapus phonebook Modem GSM ini dapat berupa PCMCIA Card, Modem Serial dan Modem USB. Untuk menunjang penelitian ini maka penulis menggunakan modem seperti pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Modem GSM

2.2.14.4 USB Soundcard

Sound card merupakan sebuah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk merubah sinyal digital menjadi sinyal analog yang kemudian diteruskan ke sebuah speaker. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Soundcard external dengan port USB seperti pada gambar 2.4 . Dengan adanya port USB ini maka penggunaan Soundcard menjadi lebih praktis.

Gambar 2.4 USB Soundcard

2.2.14.5 USB Flash Drive

USB Flash Drive merupakan alat penyimpan data yang menggunakan port USB sebagai alat penghubung. USB Flash Drive biasanya berukuran kecil

Dalam penelitian ini penulis menggunakan USB Flash Drive dengan kapasitas 8 GB seperti pada gambar 2.5 dibawah.

Gambar 2.5 USB Flashdrive

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Studi Pendahuluan

Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan suatu sistem monitoring ruangan yang mampu mempermudah pengguna dalam melakukan pengawasan dan melakukan tindakan pencegahan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sistem ini dibangun diatas router dengan sistem operasi openWRT. Sensor input pada sistem ini menggunakan webcam dan aplikasi motion. Sedangkan sebagai fitur peringatan ke pengguna menggunakan sms. Agar hasil monitoring dapat diakses secara luas maka digunakan ssh tunnel sebagai jalur penghubung jaringan lokal pada router dengan jaringan luar.

3.2 Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data ini peneliti melakukannya dalam dua cara yaitu dengan studi literature dan wawancara

a. Studi Literature Dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi literatur dengan mencari dan mempelajari berbagai informasi tentang openwrt melalui buku-buku referensi, makalah, jurnal ilmiah, buku elektronik (e-book), paper, dokumentasi internet, situs-situs website dan tugas akhir dari mahasiswa lain yang memiliki kesamaan topik a. Studi Literature Dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi literatur dengan mencari dan mempelajari berbagai informasi tentang openwrt melalui buku-buku referensi, makalah, jurnal ilmiah, buku elektronik (e-book), paper, dokumentasi internet, situs-situs website dan tugas akhir dari mahasiswa lain yang memiliki kesamaan topik

3.3 Kebutuhan Pengembangan Sistem

Dalam penelitian ini diperlukan beberapa perangkat agar penelitian dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tema penelitian. Perangkat tersebut dibagi menjadi dua yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.

3.3.1 Perangkat Keras (Hardware)

Merupakan perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini. Hardware yang digunakan antara lain :

1. Perangkat Keras sistem monitoring

a. Router Wireless TP-LINK MR3420

b. Flashdisk Sandisk 8GB

c. Modem GSM Sierra AT&T

d. Webcam X-Tech

e. Generic USB Soundcard

f. USB Hub Mumuksu

2. Perangkat Keras VPS (Virtual Private Server)

a. Intel Xeon E3-1230 v2

b. Hardisk 10GB

c. RAM 256 MB

d. IP Address = 192.211.51.42 d. IP Address = 192.211.51.42

3.3.2 Perangkat Lunak (Software)

Sedang perangkat lunak yang digunakan oleh peneliti antara lain :

1. OpenWRT Attitude Adjustment 12.09 Beta Paket aplikasi yang diinstal pada openWRT antara lain :

a. Alsa-lib 1.0.24

b. Ffmpeg 0.8.7

c. Lighttpd 1.4.30

d. Madplay 0.15

e. Mjpg_streamer r184

f. Motion 20110806

g. Msmtp 1.4.27

h. Mysql Server 5.1

i. Php 5.43 j. Samba Server 3.6 k. Sdparm 1.04

5. Sublime Text Editor 2

6. Mozilla Firefox 18.02 dan Google Chrome 24.0

3.4 Metode Pengembangan Sistem

Metode Pengembangan sistem pada penelitian ini mengacu pada metode SDLC (System Development Life Cycle), dengan menggunakan model waterfall atau Model Sekuensial Linier (Pressman, 2005).

Metode Waterfall sendiri memiliki beberapa proses antara lain

1. Analisis Tahap Analisis ini dimaksudkan untuk memperoleh garis besar gambaran dari sistem monitoring ruangan yang akan dibangun. Analisis meliputi keunggulan sistem ini jika dibandingkan dengan sistem cctv yang lain, konsep dari monitoring itu sendiri dan juga untuk menganalisa tindakan dan sistem peringatan yang dilakukan oleh sistem ketika terjadi gerakan.

2. Perancangan Untuk perancangan sistem digunakan flowchart atau diagram alir untuk memperlihatkan langkah-langkah setiap proses yang terjadi pada sistem. Pada tahap ini juga dilakukan perancangan untuk desain antarmuka sistem.

3. Implementasi Pada tahap ini, hasil perancangan sistem maupun perancangan antarmuka akan diimplementasikan dengan menggunakan PHP dan bash script

4. Pengujian Metode pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibangun sudah berjalan sesuai rencana awal atau belum. Didalam pengujian 4. Pengujian Metode pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibangun sudah berjalan sesuai rencana awal atau belum. Didalam pengujian

A. Alpha Testing Pengujian Alpha testing digunakan untuk menguji fungsionalitas dari sistem. Pengujian ini dilakukan oleh penulis dengan menggunakan 2 tingkat level keamanan yaitu level 2 dan level 3. Dipilihnya kedua level ini dikarenakan pada kedua level ini hampir semua modul dijalankan.

B. Beta Testing Pengujian beta testing dilakukan secara objektif dengan menyebar

kuisioner kepada responden dengan latar belakang berbeda. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan interface pada sistem. Adapun pengujian beta testing menggunakan kuisioner seperti berikut :

Tabel 3.1 Tabel Kuisioner Fungisonalitas Sistem No Pernyataan Y T

1 Proses Login dan Logout berjalan baik

2 Proses penggantian level keamanan berjalan baik

3 Proses penggantian bunyi Alarm berjalan baik Proses penggantian no tujuan sms dan email

4 berfungsi baik

5 Menu Kamera berfungsi pada level 1, 2 dan 3 Pada Level 2, Alarm berbunyi ketika terdeteksi

6 gerakan

Pada Level 3, Alarm berbunyi dan SMS terkirim

7 ketika terdeteksi gerakan

Email terkirim per hari dengan attachment backup

8 database log

Hasil penangkapan gambar oleh webcam dapat

9 diakses menggunakan samba

Log berfungsi dengan menampilkan 30 kejadian

10 terakhir

Sistem monitoring dapat diakses melalui jaringan

11 lokal (LAN dan WIFI)

Sistem monitoring dapat diakses melalui jaringan

12 publik (Internet)

Sistem ini sudah berfungsi secara layak sebagai

13 alternatif sistem monitoring

Keterangan Y = Ya T = Tidak

Tabel 3.2 Tabel Kuisioner Tampilan Antarmuka No Pertanyaan

SS S KS TS

1 Sistem memiliki navigasi yang mudah

2 Tampilan sistem nyaman bagi pengguna

3 Setiap menu berfungsi dengan baik

4 Pengontrolan level keamanan tidak membingungkan

5 Streaming video dapat ditonton dengan nyaman

Keterangan SS

= Sangat Setuju S

= Setuju KS

= Kurang Setuju TS

= Tidak Setuju

5. Pemeliharaan Tahap pemeliharaan sistem merupakan tahap terakhir dalam metode waterfall. Pada tahap ini, dilakukan pemeliharaan sistem secara korektif atau dengan melakukan perbaikan pada kesalahan yang terjadi pada sistem.

BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Analisis Sistem

Sistem monitoring dan keamanan ruangan atau sering disebut CCTV yang dikembangkan saat ini kebanyakan masih bergantung kepada PC dan DVR sebagai pusat kontrol. Harga PC dan DVR yang belum terjangkau oleh semua orang mengakibatkan sistem monitoring belum bisa digunakan oleh semua lapisan masyarakat, masih terbatas pada instansi pemerintah, hotel, mall maupun perusahaan besar. Selain itu, belum semua sistem CCTV yang beredar memiliki sensor pendukung untuk memperketat keamanan. Kelemahan lain yaitu belum ada sistem peringatan realtime ketika terjadi hal-hal yang mencurigakan.

Didasari oleh latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini penulis mencoba mengembangkan sistem baru yang berdiri sendiri dengan menggunakan router TP LINK MR3420 dan OpenWRT sebagai sistem operasinya. Sensor yang digunakan adalah pendeteksi gerak dengan menggunakan alat webcam. Webcam ini juga berfungsi sebagai pengambil gambar untuk dokumentasi. Sistem ini juga memiliki sistem peringatan sendiri ketika terjadi hal-hal yang mencurigakan, sistem peringatan ini antara laian bunyi melalui alarm, peringatan realtime melalui SMS dan catatan log harian melalui Email.

4.2 Perancangan Sistem

4.2.1 Gambaran Umum Sistem

Sistem monitoring ruangan yang akan dibangun merupakan sebuah alternatif baru didalam bidang keamanan. Sistem ini dibangun secara embedded pada sebuah router dengan sistem operasi OpenWRT, dengan begitu maka sistem ini akan lebih ringkas dan praktis jika dibandingkan dengan sistem yang telah dibangun sebelumnya.

Keunggulan lain dari sistem yang akan dibangun ini adalah kemudahan dalam mengakses dan mengontrol sistem. Antarmuka yang dibangun berbasis web akan memudahkan pengguna karena dapat diakses mengunakan komputer, laptop, tablet maupun handphone. Adanya fitur wireless dan akses langsung dari internet akan memudahkan pengguna dalam mengontrol keadaan ruangannya. Sehingga ruangan/rumah yang telah terpasang sistem ini akan tetap aman ketika ditinggal cukup lama karena memilki fitur remote jarak jauh.

Sistem ini memiliki beberapa keunggulan seperti

1. SMS peringatan kepada pengguna

2. Laporan Log Harian via Email

3. Alarm ketika gerakan terdeteksi

4. Tangkapan gambar keadaan ruangan ketika gerakan terdeteksi

5. Rekaman keadaan ruangan ketika gerakan terdeteksi

6. Akses Control Panel menggunakan WIFI dan Internet Untuk lebih jelasnya dari konsep sistem monitoring ruangan ini dapat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Desain konsep Sistem Monitoring Ruangan

Router akan bertugas sebagai alat kontrol terhadap fungsi-fungsi alat dibawahnya yang terbagi menjadi beberapa modul. Modul Sensor dengan alat Webcam sebagai sensor gerak dan alat perekam. Modul Alarm dengan alat soundcard sebagai sarana keluaran suara. Modul Storage dengan alat USB Storage sebagai penyimpan hasil rekaman dan juga Modul SMS dengan alat modem yang berfungsi sebagai pengirim sms. Sedangkan akses terhadap router ini dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu menggunakan kabel LAN, jaringan wifi dan internet.

4.2.2. Desain Sistem

Berdasar gambar 4.2 dibawah , pengguna akan dihadapkan pada pengaturan tanggal ketika pertama kali menghidupkan sistem. Pengaturan tanggal diperlukan karena pada router tidak memiliki hardware clock seperti Berdasar gambar 4.2 dibawah , pengguna akan dihadapkan pada pengaturan tanggal ketika pertama kali menghidupkan sistem. Pengaturan tanggal diperlukan karena pada router tidak memiliki hardware clock seperti

Gambar 4.2 Flowchat Sistem Monitoring Ruangan

Sistem monitoring ini akan memiliki 3 level fungsi. Pada level 1, sistem memiliki fungsi sebagai alat streaming ruangan. Pada level 2, sistem akan memiliki fungsi sebagai alat streaming dengan tambahan bunyi alarm ketika gerakan terdeteksi. Pada Level 3, Sistem memiliki fungsi streaming, Alarm dan SMS kepada pengguna.

Cara kerja dari masing-masing level akan dijelaskan pada flowchart dibawah ini

Gambar 4.3 Flowchart Level 1

Gambar 4.3 Menjelaskan cara kerja level 1. Level 1 merupakan level terendah dalam sistem ini. Sistem monitoring akan bekerja layaknya sebuah CCTV tanpa ada tambahan fasilitas lainnya.

Pada level ini alat yang berfungsi hanya webcam sebagai sarana streaming. Sedang untuk alat lainnya seperti modem gsm dan soundcard akan dimatikan untuk sementara. Hasil streaming dari level 1 ini dapat diakses melalui browser.

Gambar 4.4 Flowchart level 2

Cara kerja level 2 dijelaskan pada gambar 4.4 . Pada level 2 ini ada 3 modul yang bekerja yaitu modul sensor sebagai pendeteksi gerak, modul alarm sebagai sarana keluaran suara ketik gerak terdeteksi dan juga modul storage yang akan menyimpan hasil rekaman ketika gerakan terdeteksi.

Gambar 4.5 Flowchart level 3

Level 3 merupakan level tertinggi pada sistem ini, cara kerja level 3 dijelaskan pada gambar 4.5 . Pada level ini semua modul akan bekerja atau dengan kata lain level ini merupakan level paling maksimal.

Untuk membantu sistem bekerja dengan optimal, maka dibangun beberapa modul yang akan menopang kinerja sistem. Modul-modul tersebut antara lain :

4.2.2.1 Modul Sensor

Modul Sensor memiliki 2 peran yaitu sebagai alat pendeteksi gerak dan juga sebagai alat input video untuk streaming. Modul ini menggunakan webcam sebagai alat inputnya. Sebagai pemroses deteksi gerak digunakan aplikasi motion. Sedangkan untuk proses streaming digunakan aplikasi mjpg- streamer.

Selain sebagai sensor, webcam juga berfungsi untuk menyimpan foto tampilan ruangan ketika gerakan terdeteksi. Hasil foto ini kemudian akan disimpan pada flashdrive.

4.2.2.2 Modul Alarm Modul Alarm ini akan bekerja setelah gerakan terdeteksi, dan akan terus bekerja selama gerakan masih terdeteksi. Dikarenakan pada router tidak memiliki soundcard internal maka digunakanlah soundcard usb sebagai alat tambahan. Soundcard usb ini kemudian dihubungkan ke mini speaker agar suara yang dihasilkan lebih keras. Untuk memperjelas cara kerja modul alarm, dapat dilihat pada gambar 4.6

Gambar 4.6 Flowchart cara kerja modul alarm

4.2.2.3 Modul Storage Didalam modul ini digunakan flash drive berkapasitas 8 GB. Flash drive ini berfungsi sebagai penambah kapasitas penyimpanan router yang terbatas. Flash drive ini dipartisi menjadi 2 yaitu ext4 dan swap. Partisi ext4 digunakan untuk sistem operasi openWRT dan penyimpanan hasil pengambilan gambar dari modul sensor dan video, sedang partisi swap digunakan sebagai cadangan memori ketika memori internal router penuh. Di dalam modul storage ini juga dikonfigurasi samba server. Samba server berfungsi untuk mempermudah pengguna dalam melihat hasil pengambilan gambar. Dengan samba server ini hasil gambar yang disimpan pada router 4.2.2.3 Modul Storage Didalam modul ini digunakan flash drive berkapasitas 8 GB. Flash drive ini berfungsi sebagai penambah kapasitas penyimpanan router yang terbatas. Flash drive ini dipartisi menjadi 2 yaitu ext4 dan swap. Partisi ext4 digunakan untuk sistem operasi openWRT dan penyimpanan hasil pengambilan gambar dari modul sensor dan video, sedang partisi swap digunakan sebagai cadangan memori ketika memori internal router penuh. Di dalam modul storage ini juga dikonfigurasi samba server. Samba server berfungsi untuk mempermudah pengguna dalam melihat hasil pengambilan gambar. Dengan samba server ini hasil gambar yang disimpan pada router

4.2.2.4 Modul SMS Modul SMS akan bekerja bergantung dengan waktu yang ditentukan. SMS akan dikirim pada saat gerakan terdeteksi, sedang SMS ke dua akan dikirim sesuai waktu yang telah ditentukan. Waktu untuk mengirim sms memiliki pilihan 1 sampai 10 menit setelah gerakan pertama terdeteksi. Untuk memperjelas cara kerja modul SMS, dapat dilihat pada gambar 4.7

Gambar 4.7 Flowchart cara kerja modul SMS

4.2.2.5 Modul Video Modul video ini berfungsi untuk menggabungkan foto-foto hasil pengambilan webcam menjadi 1 video. Foto-foto yang digabung merupakan hasil pengambilan dalam 1 hari.

Agar tidak membebani sistem maka proses penggabungan ini dilakukan sekali sehari pada pukul 00:01.

4.2.2.6 Modul Email

Modul email berfungsi untuk mengirimkan hasil catatan log dalam satu hari kepada email admin. Secara defaut, openwrt tidak mendukung fungsi pengiriman email. Maka untuk itu perlu diinstal aplikasi SMTP server yaitu msmtp.

4.2.2.7 Modul Penjadwalan

Modul Penjadwalan berfungsi untuk mengatur modul lainnya agar berjalan secara otomatis pada waktu yang ditentukan. Modul yang bekerja dibawah Modul Penjadwalan yaitu modul Video dan Modul Email. Kedua Modul tersebut akan dijalankan secara otomatis pada pukul 00.01

4.2.2.8 Modul Log

Modul Log berfungsi untuk mencatat semua aktifitas yang dilakukan oleh pengguna pada sistem. Beberapa hal yang dicatat oleh log antara lain:

1. Login / Logout

2. Penggantian Level Keamanan

3. Deteksi Gerakan

4. Penggantian suara alarm

5. Penggantian nomor tujuan sms

6. Penggantian alamat email pengiriman log

7. Penggantian password admin Pencatatan log menggunakan database MySQL dengan desain database seperti berikut :

Tabel 4.1 Tabel Log

Primary key, auto increment Date Datetime Rincian Varchar (100)

Id Int (2)

4.2.2.9 Modul SSH Tunnel

Router pada sistem monitoring akan terhubung ke VPS yang sudah dikonfigurasi sebagai jalur SSH. VPS berfungsi untuk menjembatani pengguna yang ingin mengakses sistem monitoring melalui internet. SSH Tunnel akan bekerja dengan mem-forward koneksi yang masuk ke IP VPS menuju IP pada router sistem monitoring. Dengan SSH Tunnel ini maka sistem monitoring dapat diakses dari mana saja. Skema dari modul VPS ini bisa dilihat pada gambar 4.8

Gambar 4.8 Skema Modul SSH Tunnel

4.2.3 Desain Antarmuka Sistem

Desain antarmuka sistem ditujukan sebagai template tampilan sistem yang akan dibangun. Antarmuka sistem merupakan perantara antara user sebagai pengguna sistem dengan sistem yang ada.

Berdasar gambar 4.9 dibawah, desain antarmuka sistem dibagi menjadi

5 bagian utama, yaitu :

1. Judul = Berisi nama/logo sistem

2. Menu Navigasi = Berisi menu yang digunakan untuk navigasi

3. Menu = Berisi menu dari modul-modul yang ada

4. Isi = Berisi isian dari menu yang dipilih

5. Footer = Berisi identitas pembuat

Gambar 4.9 Desain Antarmuka sistem

4.3 Implementasi Sistem

Pada tahap implementasi sistem ini akan dijelaskan bagaimana langkah- langkah yang dilakukan untuk membangun sistem monitoring agar sesuai dengan yang telah dijelaskan pada tahap perancangan.

4.3.1 Konfigurasi Router

Firmware bawaan yang dimiliki oleh router TP-LINK MR 3420 tidak mendukung untuk dijadikan sebuah sistem monitoring, oleh karena itu maka firmware asli dari router perlu diganti dengan sistem operasi Open WRT.

Dibawah ini akan diterangkan proses penggantian firmware dari router TP-LINK MR 3420.

Router TP-LINK MR 3420 secara default memiliki IP gateway 192.168.1.1, maka agar bisa mengakses control panel router perlu konfigurasi IP address pada sisi klien. IP address yang dimasukkan kedalam klien harus satu network dengan IP address pada router seperti pada gambar 4.10. Setelah konfigurasi IP address selesai maka control panel dari router dapat diakses melalui browser pada alamat IP 192.168.1.1 seperti pada gambar 4.11