HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ana

HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Drs. Purnomo, M.Pd.

Oleh :
FALASIFAH NURAINI
1401412371

Rombel : 056

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Calon pendiddik sangat dituntut untuk memahami dan menguasai kemampuan

mendidik yang salah satunya adalah memahami perkembangan peserta didik
sehingga pendidik mampu memberikan bimbingan yang sesuai untuk peserta
didik nya, Namun yang disayangkan adalah minimnya pemahaman terhadap
konsep Perkembangan yang seringkali tidak diketahui atau salah dalam
mengartikan nya. Banyak yang menganggap bahwa perkembangan sama dengan
pertumbuntuhan dan perkembangan hanya terjadi pada umur-umur tertentu saja.
Hakikat perkembangan yang sebenarnya adalah pola-pola perubahan yang
terjadi sepanjang hayat yakni dari mulai masa konsepsi dan berlangsung terus
sampai sepanjang hidup manusia. Perkembangan terjadi dalam berbagai ranah
seperti biologi, (perubahan jasmani), sosial (perubahan hubungan sosial),
emosional (perubahan pengalaman

dan pemahaman emosional), dan kognitif

(perubahan proses kognitif).
Oleh karena itulah makalah ini dibuat untuk mencoba memaparkan konsep
perkembangan yang akan menjadi referensi dalam memahani perkembangan anak
didik kita nantinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yangdimaksud dengan perkembangan?

2. Bagaimanakah prinsip-prinsip perkembangan?
3. Apa saja jenis-jenis perkembangan?
4. Bagaimanakah Karakteristik perkembangan anak usia SD?
5. Apa saja tugas-tugas perkembangan itu?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian perkembangan
2. Memahami prinsip-prinsip perkembangan
3. Memahami jenis-jenis perkembangan
4. Memahami Karakteristik perkembangan anak usia SD
5. Memahami macam-macam tugas-tugas perkembangan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan

Perkembangan merupakan pola-pola perubahan yang terjadi sepanjang hayat,
yakni mulai dari masa konsepsi dan berlangsung terus sampai sepanjang hayat
hidup manusia. Perkembangan terjadi dalam berbagai ranah seperti biologi
(perubahan jasmani), sosial (perubahan hubungan sosial), emosional ( perubahan
pengalaman dan pemahaman hubungan emosional ) dan kognitif ( perubahan

proses kognitif).

Para pakar psikologi perkembangan meyakini bahwa

perkembangan terdiri atas dua proses yaitu integrasi dan diferensiasi.
 Integrasi mengacu gagasan bahwa perkembangan terdiri atas integrasi dari
struktur yang paling dasar yaitu perilaku yang dimiliki sebelumnya dengan
perilaku baru, kepada struktur pada tingkat yang lebih tinggi. Misalnya bayi
belajar

untuk

memperoleh

objek

yang

telah


dipelajari

untuk

mengkoordinasikan berbagai keterampilan, misalnya mempertahankan postur
tubuh, menggerakkan tangan, mengkoordinasikan posisi tangan terhadap


objek dan menggenggam objek.
Diferensiasi mengacu pada gagasan bahwa perkembangan menunjukkan
kemajuan kemampuan yang ditunjukkan berbeda ketika menghadapi objek
yang berbeda. Misalnya ketika anak menggenggam benda yang kecil akan
berbeda cara ketika harus menggenggam benda yang besar.
Dengan demikian perkembangan merupakan proses kombinasi antara

intelegensi dengan diferensiasi.
Lebih Jauh lagi Lefrancois (1996 : 180) menyatakan bahwa konsep
perkembangan memiliki makna yang lebih luas, yang meliputi aspek kuantitatif dan
kualitatif, serta aspek-aspek fisik-psikis seperti yang terkandung dalam konsep
pertumbuhan, kematangan dan belajar. Menurut Berk (2003) perkembangan adalah

perubahan pada diri individu yang bersifat terus menerus dari keadaan sederhana ke
keadaan yang lebih lengkap, lebih kompleks dan lebih berdefirensiasi.
Jadi, perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami oleh individu
menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
bersinambungan, baik mengenai fisik maupun psikis.

Perubahan dalam perkembangan memiliki sifat antara lain:
1. sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling
kebergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian fisik dan
psikis dan merupakan satu kesatuan.

2.

progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan
mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis).

3. berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu
berlangsung secara berurutan atau beraturan.
4. perkembangan mempunyai makna yang luas,
Perkembangan dapat diartikan sebagi perubahan organisme berkesinambungan

dan progresif dari lahir sampai mati. Hurlock (1978) menyatakan bahwa
perkembangan dapat didefinisikan sebagai deretan kemajuan dari perubahan yang
teratur dan koheren. Kemajuan itu ditunjukkan adanya perubahan yang terarah,
membimbing kearah kemajuan dan bukan mundur.
Mon et.al ( 1991) menyatakan bahwa perkembangan menunjukkan suatu
proses tertentu yaitu suatu proses yang menuju ke depan dan tidak begitu saja
dapat diulangi kembali. Selanjutnya Werner ( 1969) ( dalam Monks dkk, 1991)
menegaskan bahwa perkembangan menunjuk pada perubahan- perubahan dalam
suatu arah yang bersifat tetap.
Perkembangan berhubungan dengan proses belajar terutama mengenai isinya
yaitu tentang apa yang akan berkembang berkaitan dengan perbuatan belajar.
Dapat pula dikatakan bahwa perkembangan sebagai sutau proses yang kekal dan
tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih
tinggi terjadi berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar.
Perkembangan psikologik meupakan suatu proses yang dinamik. Dalam proses
tersebut, sifat individu dan sifat lingkungan pada akhirnya menetukan tingkah
laku apa yang akan diaktualisasikan dan dimanifestasikan.
B. Prinsip- Prinsip Perkembangan
Baltes (1987) dan Ruffin (2001) mengartikulasikan beberapa prinsip yang
dapat digunakan untuk mengkaji perkembangan manusia. Beberapa prinsip yang

dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan berlangsung sepanjang hayat. Prinsip ini mengandung dua
aspek yaitu :
a. Potensi perkembangan akan terjadi sepanjang hidup manusia dan tidak ada
asumsi yang menyatakan bahwa kehidupan seseorang akan mencapai

puncak perkembangan kemudian menurun kembali pada waktu orang itu
b.

dewasa atau berusia tua.
Perkembangan tidak akan terjadi

sebelum seseorang lahir dan

perkembangan itu akan berlangsung selama sepanjang hayat.
2. Perkembangan bersifat multidimensional dan multidireksional.
a. Multidimensional mengacu pada kenyataan bahwa perkembangan tidak
dapat digambarkan melalui kriteria tunggal seperti perilaku yang
meningkat ketikaa masih berusia anak-anak atau
b.


menurun ketika

seseorang itu telah dewasa atau sudah tua.
Multidireksional mengacu pada hasil perkembangan dicapai melalui
berbagai cara dan perkembangan itu terdiri atas berbagai kemampuan yang

c.

dimiliki oleh individu yang ditunjukkan melalui berbagai perubahan.
Perubahan mengacu pada perolehan dan kehilangan. Perkembangan itu
mencakup aspek-aspek pertumbuhan dan penurunan. Misalnya sekolah
mampu

meningkatkan

pengetahuan

anak


dan

mengembangkan

kemampuan kognitifnya namun mereka juga kehilangan kreativitas karena
d.

harus mengikuti aturan yang ada disekolahnya.
Perkembangan itu bersifat lentur yakni adanya variabilitas diri seseorang

e.

sehingga memugkinkan adanya perkembangan atau perilaku tertentu.
Perkembangan berada dalam latar tertentu dan historik. Bersifat
kontekstual karena seseorang yang berada di suatu lingkungan akan
berbeda perkembangannnya pada seseorang yang berada dilingkungan
lain. Berssifat historik karena periode waktu tertentu dimana seseorang itu

f.


tumbuh akan memperngaruhi perkembangannya.
Perkembangan tergantung pada kematangan belajar. Kematangan mengacu
pada karakteristik pertumbuhan dan perkembangan biologis. Perubahan
biologis terjadi dalam urutan tertentu dan dapat memebrikan kemampuan
tertentu pada anak. Perubahan otak dan sistem saraf itu membantu anak
memperbaiki kecakapan berpikir (kognitif) dan kecakapan motorik (fisik).
Demikian pula anak harus memiliki kematangan tertentu sebelum
melakukan kegiatan tertentu.

Bentuk- bentuk kematangan anak pada

umummnya bersifat pembawaan sejak lahir. Perkembangan anak dan
aktivitas belajar yang

menghasilkan pengalaman pada anak akan

menentukan kemampuan anak mencapai perkembangan yang optimal.
Oleh karena itu lingkungan anak yang merangsang dan pengalaman anak

yang

g.

bervariasi

akan

memberikan

peluang

kepada

anak

untuk

mengembangkan potensinya secara optimal.
Perkembangan berproses dari yang sederhana (kongkrit) menuju pada
yang lebih kompleks. Anak-anak menggunakan kecakapan kognitif dan
bahasanya untuk bernalar dan memecahkan masalah. Misalnya Proses
kognitif dalam mempelajari bagaimanakah buah apel dan jeruh itu sama
adalah

dimulai

dari

proses

berpikir

sederhana

(konkrit)

dalam

menggambarkan kedua buah tersebut. Tingkat berpikir mengenai
bagaimana objek itu sama akan memberikan gambaran hubungan
fungsional antar dua buah tersebut. Namun karena anak mengalami
perkembangan dibidang kecakapan kognitif, maka mereka akan mampu
memahami hubungan yang lebih kompleks mengenai objek atau benda.
Misalnya apel, jeruk, dan mangga dinamakan buah. Kemudian dengan
perkembangan kecakapan kognitif itu anak mampu mengklasifikasikan
h.

antara buah apel, jeruk dan mangga.
Pertumbuhan
dan
perkembangan
berkesinambungan.

Anak

akan

selalu

merupakan
berkembang

proses

yang

dan

dalam

perkembangan itu anak menambahkan keterampilan yang teah diperoleh
sebelumnya kemudian keterampilan baru yang diperoleh ini menjadi dasar
untuk memperoleh atau menguasai kecakapan yang lebih kompleks.
Misalnya bayi mengangkat dan menurunkan kepalanya sebelum dia
i.

mampu menoleh.
Pertumbuhan dan perkembangan berproses dari kecakapan umum ke
kecakapan

spesifik

dalam

perkembangan

motorik,bayi

mampu

menggenggam objek dengan kedua tangannya sebelum mampu memegang
dengan satu tangan.

Pada mulanya gerakan motorik bayi itu bersifat

umum, tidak terarah dan reflektif, mengayun-ayunkan tangannya atau
bahkan menendang-nendang sebelum mampu menjangkau objek tertentu.
Ini karena pertumbuhan terjadi dari gerakan otot besar menuju gerakan
j.

otot kecil atau otot halus.
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan bersifat individual. Setiap anak
berbeda, sehingga tingkat pertumbuhannya juga berbeda. Walaupun polapola dan urutan pertumbuhan dan perkembangan anak itu biasanya sama
pada semua anak, tingkat pencapaian tahap perkembangannya akan
berbeda.

Dengan memahami perbedaan individual mengenai tingkat

perkembangan itu, seseorang harus hati-hati dalam menggambarkan
karakteristik anak pada usia atau tahapan perkembangan tertentu.
C. Jenis- jenis Perkembangan
Jenis- jenis perkembangan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan fisik
Perkembangan fisik adalah perubahan dalam ukuran tubuh, proporsi anggota
badan, tampang dan perubahan dalam fungsi-fungsi dari sistem tubuh seperti
perkembangan otak, persepsi dan gerak (motorik), serta kesehatan.
2. Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektual adalah perubahan yang bervariasi dalam proses
berpikir dalam kecerdasan termasuk didalamnya rentang perhatian, daya
ingat, kemampuan belajar, pemecahan masalah, imajinasi, kreativitas dan
keunikan dalam menyatakan sesuatu dengan menggunakan bahasa.
3. Perkembangan sosial
Perkembangan sosial adalah perkembangan berkomunikasi secara sosial,
kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, keterampilan dalam
berhubungan dengan orang lain, menjalin persahabatan, dan pengertian
tentang moral harus dipahami sungguh-sungguh bahwa aspek-aspek
perkembangan itu merupakan satu kesatuan yang utuh (terpadu), tidak
terpisahkan satu sama lain. Setiap aspek perkembangan mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh aspek lainnya.
4.

Perkembangan perasaan / emosional
Anak-anak memiliki perasaan yang lebih kuat pengaruhnya dibandingkan
dengan perasaan orang dewasa. Tetapi pengaruh perasaan itu lebih rendah jika
dibandingkan dengan pengaruh perasaan anak kecil. Anak sekolah lekas
merasa puas, tampaknya mereka selalu bergembira, jarang bahkan tidak
pernah mentesali perbuatannya. Mereka belum mampu turut merasakan
kesusahan yang dirasakan orang lain.
a. Perasaan Intelek
Adalah perasaan yang menyertai perbuatan berpikir. Perasaan intelek erat
hubungannya dengan dapat tidaknya menyelesaikan soal-soal matematika,
ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial dan lain-lain.

b.

Perasaam Seksual
Anak-anak menginginkan suasana yang akrab dengan orangtua dalam
membicarakan masalah-masalah seksual yang ingin mereka ketahui.
Sesungguhnya anak ingin mengetahui tubuh mereka sendiri yaitu tentang
bentuk dan wujudnya, serta perubahan-perubahan yang terjadi baik
jasmaniah maupun rohaniah.

c. Perasaan Keindahan
Perasaan keindahan sebenarnya belum nampak kelihatan. Untuk dapat
menentukan mana yang baik dan indah diperlukan alat pengukur yang
disebut “cita rasa”. Apa yang disebut bagus bagi anak itu adalah sesuatu
yang disukainya, bukan karena benda itu memang bagus.
d. Perasaan keagamaan
perasaan yang menyertai individu ketika menghayati hubungannya
dengan Tuhannya disebut perasaan keagamaan. Perasaan keagamaan
menggerakkan
hati manusia agar ia lebih banyak melakukan perbuatan baik. Sejak kecil
anak-anak telah dibiasakan hidup dalam suasana ketuhanan, tetapi mereka
belum mampu menentukan sikapnya terhadap nilai-nilai keagamaan.
5. Perkembangan moral
Sebagai makhluk sosial, setiap individu merupakan bagian anggota dari
kelompoknya. Dalam setiap kelompok, ada norma atau aturan, kewajiban dan
hak, sanksi dan larangan, struktur dan hirerki kelompok, serta komunikasi.
Setiap individu dalam kelompok diharapkan mentaati aturan atau norma yang
ditetapkan oleh kelompoknya, serta menjauhi larangan yang ditetapkan.
Perkembanan moral adalah perubahan perilaku dan pribadi individu terkait
dengan mentaati aturan dan norma-norma yang berlaku dalam kelompoknya,
serta menghindari larangan yang ditetapkan dalam kelompoknya.

6. Perkembangan Budaya
Yang membedakan secara prinsip antara manusia dengan hewan adalah
manusia memiliki budaya. Secara umum, budaya adalah segala hasil cipta,
rasa, karsa, dan karya manusia baik yang bersifat material maupun non
material. Dan salah satu aspek perkembangan budaya manusia adalah

bahasa. Dalam modul ini perkembangan budaya yang dimaksud adalah
perubahan perilaku dan pribadi individu dalam berbahasa.
D. Karakteristik perkembangan anak usia SD
1. Senang bermain

karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan
yang bermuatan permainan lebih-lebih untuk kelas rendah. Guru SD
seyogyanya merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur
permainan didalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pembelajaran
yang serius tapi santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang seling
antara mata pelajaran serius seperti Matematika, dengan pelajaran yang
mengandung unsure permainan seperti pendidikan jasmani, atau seni budaya
dan keterampilan.
2. Senang bergerak
Orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk
dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya
merancang model pembelajaran yang memungkinkan nak berpindah atau
bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama,
dirasakan anak sebagai siksaan.
3. Anak senang bekerja dalam kelompok
Dari pergaulannya dengan kelompok sebaya anak belajar aspek-aspek yang
penting dalam proses sosialisasi, seperti : belajar memenuhi aturan-aturan
kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya
dilingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan
orang lain secara sehat (sportif), mempelajari olah raga dan membawa implikasi
bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak
untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi.

4. Senang merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung
siswa membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi
badan, jenis kelamin, moral dan sebagainya. Bagi peserta didik SD, penjelasan
guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika peserta didik

melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang
dewasa.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan Saran
Perkembangan merupakan pola-pola perubahan yang terjadi sepanjang hayat,
yakni mulai dari masa konsepsi dan berlangsung terus sampai sepanjang hayat
hidup manusia. Perkembangan terjadi dalam berbagai ranah seperti biologi

(perubahan jasmani), sosial (perubahan hubungan sosial), emosional ( perubahan
pengalaman dan pemahaman hubungan emosional ) dan kognitif ( perubahan
proses kognitif).
Prinsip-prinsip perkembangan antara lain: Perkembangan berlangsung
sepanjang hayat. Perkembangan bersifat multidimensional dan multidireksional.
Jenis- jenis perkembangan antara lain adalah sebagai berikut: Perkembangan
fisik, Perkembangan intelektual, Perkembangan social, Perkembangan perasaan /
emosional, perasaan Intelek , Perasaam Seksual, Perasaan Keindahan, Perasaan
keagamaan,Perkembangan moral, Perkembangan Budaya.

Karakteristik perkembangan anak usia SD Senang bermain, Senang bergerak,
Anak

senang

bekerja

dalam

kelompok,

Senang

merasakan

atau

melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung.
B. Saran
Dengan mengetahui pengertian mengenai pekembangan serta karakteristik
perkembangan, kita sebagai calon pendidik harus lebih mengetahiui karakteristik
perkembangan dengan baik, agar kita dapat menerapkan perlakuan yang
semestinya sesuai dengan usia atau karakteristik perkembangan masing-masing
individu.

Daftar Pustaka
Purnomo.___. Modul 1 Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik Sekolah Dasar.
Rifa’I Acmad, Tri Anni Catharina. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: Pusat
Pengembangan MKU-MKDK UNNES 2012.
http://momomiyami.blogspot.com/2013/05/hakikat-perkembangan-anak-didik-

usia.html. Diunduh : 8 Maret 2014
http://aiduzzahra.blogspot.com/2013/04/makalah-psikologi-perkembangan.html.
Diunduh : 08 maret 2014
http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/psikologi-perkembang. Diunduh : 08 Maret 2014