BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas 4 SDN Kutowinangun 11 Menggunakan Model Pembelajaran Discovery

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan pada mata pelajaran Matematika di SD N Kutowinangun 11 kelas 4 semester II Tahun Pelajaran 2017/ 2018 dengan jumlah siswa 20 siswa, yang terdiri dari 8 laki-laki dan 12 perempuan. Peneliti memilih pembelajaran matematika dengan mem- pertimbangkan nilai rata-rata siswa kelas 4 SD N Kutowinangun 11 pada materi Pecahan. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret yang dimulai dengan menyusun proposal sampai laporan hasil penelitian. Peneliti memilih kelas 4 SD N Kutowinangun 11 sebagai subjek penelitian karena dirasa dalam mengikuti pembelajaran matematika kurang berpikir kritis karena guru lebih dominan menjadi sumber belajar dengan memberikan banyak penjelasan materi pelajaran. Hal ini berarti siswa hanya menerima pengetahuan dari guru, padahal dalam Kurikulum 2013 guru harus mengembangkan pembelajaran yang merangsang siswa untuk mendapatkan pengetahuannya sendiri. Hal tersebut yang mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi tidak maksimal. Kondisi ekonomi juga mempengaruhi hasil belajar siswa, mereka yang ingin menambah waktu belajar yaitu dengan cara mengikuti jam tambahan di luar sekolah atau les. Tidak semua orang tua siswa mampu untuk membiayai jam tambahan tersebut, dan juga karena latar belakang orang tua siswa yang berbeda-beda.

  3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

  Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independen/ bebas dan variabel dependen/ terikat.

  “Variabel bebas/ independen variable adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas biasanya dimanipulasi. Diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variable lain” (Slameto, 2015: 198). Variabel independen/bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Discovery Learning berbasis Kurikulum 2013. Variabel terikat/ dependen variable adalah variabel yang timbul sebagai

  198). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD N Kutowinangun 11.

  “Discovery adalah proses pembelajaran yang menitikberatkan pada mental intelektual para anak didik dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga menemukan suatu konsep atau generalisasi yang dapat diterapkan di lapangan” (Hamalik, 1994: 90). Model pembelajaran Discovery Learning berbasis Kurikulum 2013 yaitu mengeksplorasi dan menemukan sesuatu dengan menerapkan berpikir kritis (4C) dalam pembelajaran. Belajar yang berawal dari investigasi yang pada akhirnya menemukan sebuah jawaban, simpulan, atau ide cemerlang sebagai jawaban atas pencarian dalam kegiatan belajar.

  “Hasil belajar ialah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran” (Dimyati dan Mudjiono, 2006). Hasil belajar dapat diukur menggunakan alat berupa tes. Alat ukur yang digunakan haruslah disiapkan dengan matang karena untuk mengetahui apakah ada perkembangan dalam diri siswa.

3.3 Prosedur Penelitian

  Penelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas (PTK). Model penelitian PTK ini menggunakan model spiral menurut C. Kemmis dan Teggart. Prosedur PTK menggunakan 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri dari 3 tahapan yaitu rencana tindakan, tindakan dan observasi, refleksi. Adapun gambaran spiralnya dapat ditunjukkan melalui gambar berikut ini :

  Gambar 3.1 Dari gambar di atas pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi.

3.3.1 Siklus 1

  Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan. Pada siklus 1 materi yang diajarkan adalah tentang keliling dan luas daerah persegi, persegipanjang, dan segitiga. Pada pertemuan pertama rencana yang disusun membahas luas persegi. Pertemuan kedua membahas tentang keliling persegi. Pada pertemuan ketiga pembelajaran yang dilakukan hanya mengulang kembali materi dan siswa mengerjakan soal evaluasi akhir. Berdasarkan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning berbasis Kurikulum 2013 maka kegiatan siklus 1 dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

  1. Tahap Perencanaan Adapun tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Menentukan sekolah sebagai tempat penelitian, kelas yang akan diteliti, waktu penelitian, dan kolabolator dalam pelaksanaan penelitian.

  b) Menentukan KD dan indikator pembelajaran matematika berdasarkan materi matematika yang akan diajarkan.

  c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbasis Kurikulum 2013.

  d) Menyusun lembar observasi aktivitas guru dan respon siswa.

  e) Menyusun lembar evaluasi yang akan diberikan pada akhir siklus I.

  2. Tahap pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang ada yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

  Discovery Learning berbasis Kurikulum 2013. Pelaksanaan tindakan

  dilakukan bersamaan dengan observasi. Pada penelitian ini guru kelas 4 berperan sebagai observer. Observer berperan untuk melakukan pengamatan pada saat peneliti melaksanakan implementasi dari RPP yang telah disusun. Setelah melakukan pengamatan selanjutnya observer mencatat hasil pengamatan tentang aktivitas guru dan siswa pada lembar observasi yang telah disusun oleh peneliti. Pelaksanaan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan, setiap pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

  3. Tahap Observasi Bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran 1 dan 2 dilakukan observasi.

  Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbasis Kurikulum 2013. Hasil dari observasi akan digunakan untuk bahan perbaikan pada siklus berikutnya.

  4. Tahap Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 1. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil analisis terhadap kelebihan dan kelemahan pada pelaksanaan tindakan ini akan dijadikan sebagai tindak lanjut pada siklus 2 kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus 1 kemudian akan diperbaiki pada siklus 2. Sedangkan kelebihan dalam siklus 1 tetap dipertahankan dalam siklus 1.

3.3.2 Siklus 2 dan seterusnya.

  Pada siklus 1 ini kegiatan pembelajaran juga akan dilakukan 3 kali pertemuan. Pelaksanaan siklus 2 ini dirancang apabila siklus 1 belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang digunakan. Dalam siklus 2 ini kegiatan yang dilakukan adalah menyempurnakan kekurangan yang ada pada siklus 1. Siklus 1 di laksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Perencanaan Tahap-tahap ini sama dengan siklus I yaitu menyususun rencana pembelajaran meliputi menyusun RPP tentang materi Luas Bangun Datar. penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada siklus I dan meningkatkan hasil belajar siswa.

  2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Tahap dalam kegiatan ini adalah mengimplementasikan RPP yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian itu sendiri.

  3. Refleksi Refleksi dalam siklus 2 ini dilakukan sama seperti refleksi pada siklus 1.

  Siklus ini dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang dilakukan, hasil tindakan serta hambatan- hambatan yang dihadapi. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari suatu tindakan yang dilakukan.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data variabel terikat yaitu menggunakan tes. Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa setelah menerapkan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran

  

Discovery Learning berbasis Kurikulum 2013. Tes tersebut digunakan untuk

  mengukur aspek kognitif dengan instrumen butir soal. Sedangkan teknik pengumpulan data variabel bebas yaitu menggunakan non tes yaitu observasi dengan instrumen lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Sebelum dibuat instrumen perlu menyusun kisi-kisi dari masing-masing instrumen terlebih dahulu.

  3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi untuk mengukur aktivitas guru dan respon siswa pada saat menerapkan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbasis Kurikulum 2013, dan butir soal tes uraian digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Instrumen pengumpulan data untuk variabel terikat adalah tes dalam bentuk uraian. Tes dilakukan pada pertemuan ketiga masing-masing siklus untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika SD N Kutowinangun 11 Salatiga. Kisi-kisi tes kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2 berikut ini.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes

  Mata pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : 4/ 2 Bentuk Soal : Uraian

  

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal

  3.9. Menjelaskan dan Menemukan rumus luas persegi 1, 2, 4 menentukan keliling menggunakan benda konkrit dan luas persegi, Menemukan rumus keliling persegi 3, 5, 8 persegi panjang, dan menggunakan benda konkrit. segitiga.

  Menemukan rumus luas persegi 15, 19, 25 panjang menggunakan benda konkrit. Menemukan rumus keliling persegi 16, 17, 22 panjang menggunakan benda konkrit.

4.9. Menyelesaikan Menyelesaikan masalah tentang 6, 7, 10, 11 masalah berkaitan luas persegi.

  dengan keliling dan Menyelesaikan masalah tentang 9, 12, 13, 14, 18 luas persegi, persegi keliling persegi. panjang, dan segitiga.

  Menyelesaikan masalah tentang 20, 21, 26, 27, 30 luas persegi panjang. Menyelesaikan masalah tentang 23, 24, 28, 29 keliling persegi panjang.

  2. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas

  Instrumen pengumpulan data untuk variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dan siswa dalam menerapkan model pembelajaran

  

Discovery Learning berbasis Kurikulum 2013. Kegiatan pembelajaran harus

  mencerminkan tahap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbasis Kurikulum 2013 mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Adapun kisi-kisi pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbasis Kurikulum 2013 terdapat pada tabel 3.2 dan tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru

  

No. Instrumen No Item

  1 Membuka pelajaran dengan menyapa atau memberikan

  1 salam kepada siswa.

  2 Berdoa bersama dengan siswa menurut agama masing-

  2 masing.

  3 Melakukan presensi kepada siswa

  3

  4 Melakukan apersepsi

  4

  5 Mengajukan permasalahan

  5

  6 Menyebutkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

  6

  7 Membagikan kelompok dan media pembelajaran

  7

  8 Meminta siswa memotong kertas dengan panjang sisi 1 cm

  8

  9 Memberikan tugas dengan menyediakan beberapa

  9 pertanyaan sesuai percobaan.

  10 Menunjuk salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil

  10 percobaan.

  11 Membantu siswa untuk menarik kesimpulan

  11

  12 Mengajak siswa kembali melihat jawaban atas

  12 permasalahan.

  13 Membimbing siswa menemukan jawaban.

  13

  14 Membimbing siswa menarik kesimpulan pembelajaran

  14 secara umum.

  15 Melakukan refleksi kegiatan belajar

  15

  16 Memberikan evaluasi (tes)

  16 17 Menyampaikan rencana remidial dan pengayaan.

  17 18 Bersama siswa berdoa diakhir pelajaran.

  18

Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa No. Instrumen No Item

  17

  13

  14 Dibantu guru menarik kesimpulan percobaan

  14

  15 Dibimbing guru untuk kembali melihat jawaban atas permasalahan.

  15 16 Dibimbing guru menemukan jawaban.

  16

  17 Dibimbing guru menarik kesimpulan pembelajaran

  18 Mengerjakan soal evaluasi

  1 Menjawab salam dari guru

  18

  19 Melakukan refleksi kegiatan belajar

  19

  20 Berdoa diakhir pembelajaran

  20

  Dalam sebuah penelitian soal-soal yang diberikan dari setiap akhir siklus, terlebih dahulu harus memulai uji coba agar soal yang diujikan benar-benar valid. Menurut Arikunto (2010: 211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingakat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih berarti memiliki validitas tinggi, sebaliknya jika instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan mengkorelasi setiap skor pada butir soal dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation).

  Pengambilan keputusan berdasarkan kriteria Sugiyono (2010: 90) adalah

  13 Menanggapi yang telah presentasi

  12

  12 Mempresentasikan hasil percobaannya

  11

  1 2 Berdoa bersama menurut agama masing-masing.

  2

  3 Menjawab absensi dari guru

  3

  4 Menjawab pertanyaan guru mengenai apersepsi yang disampaikan guru 4 5 Membuat hipotesis tenang masalah yang diajukan guru.

  5 6 Mengamati dan mengukur media yang disediakan guru.

  6

  7 Menuliskan hasil pengukurannya

  7

  8 Memotong kertas dengan panjang sisi 1 cm

  8

  9 Melakukan percobaan sesuai perintah guru

  9

  10 Menuliskan hasil percobaan pada tabel

  10

  11 Menjawab pertanyaan yang tersedia di bawah tabel

3.5 Analisis Kualitas Instrument Penelitian

3.5.1 Uji Validitas

  diketahui pada output item-total statistics pada kolom Corrected Item Total Correlation. Hasil dari tabel pada kolom Corrected Item Total Correlation tersebut yang digunakan untuk menentukan apakah item soal valid atau tidaknya.

  Berdasarkan uji validitas maka diperoleh data soal yang valid. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan batasan nilai koefisien validitas butir soal dikatakan valid jika memiliki koefisien sebesar 0.200.

  Uji validitas dilakukan sebanyak satu kali pada kelas 4 SD N Kutowinangun

  01. Kemudian hasil yang sudah diujikan diinput dan dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 16.00 sehingga diperoleh data soal yang benar-benar valid yang dapat digunakan untuk untuk evaluasi pada setiap akhir siklus. Uji validitas terus dilakukan sampai benar-benar diperoleh soal yang valid yang jumlahnya sama dengan target yang dikehendaki oleh peneliti untuk diujikan pada setiap akhir siklus. Sehingga kemungkinan ada beberapa kali uji validitas. Adapun soal valid ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi

  

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

  Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation

  Cronbach's Alpha if Item Deleted item_1 17.90 23.358 .519 .766 item_2

  17.85 25.713 .006 .789 item_3 17.90 25.147 .121 .785 item_4

  17.90 23.779 .422 .770 item_5 18.25 23.250 .519 .765 item_6

  18.25 23.987 .357 .774 item_7 17.85 23.818 .443 .770 item_8

  17.75 25.671 .035 .787 item_9 17.80 23.853 .478 .769 item_10

  18.20 24.905 .155 .784 item_11 18.30 23.695 .442 .770 item_12

  17.85 24.450 .293 .777 item_13 17.75 24.829 .267 .778 item_14

  17.75 24.408 .385 .774 item_15 17.85 24.029 .393 .772 item_16 17.75 25.039 .208 .780 item_17 18.20 23.537 .440 .769 item_18

  18.20 24.695 .198 .782 item_19 18.25 25.461 .048 .789 item_20

  18.30 24.326 .300 .776 item_21 17.90 24.200 .328 .775 item_22

  17.85 25.187 .124 .784 item_23 17.90 23.989 .375 .773 item_24

  18.05 24.682 .196 .782 item_25 18.05 25.734 -.011 .792 item_26

  17.80 24.484 .316 .776 item_27 17.90 24.411 .281 .777 item_28

  18.20 23.537 .440 .769 item_29 18.10 22.832 .580 .761 item_30

  17.80 25.537 .056 .787

Tabel 3.4 di atas menunjukan hasil uji validitas. Setiap indikator memiliki soal yang valid. Total ada 20 soal terbukti valid. Kemudian, dari 20 soal yang

  valid, 10 soal digunakan untuk evaluasi siklus 1 dan 10 soal lainnya untuk evaluasi siklus 2.

3.5.2 Uji Reliabilitas

  Setelah melakukan uji validitas langkah selanjutnya yaitu melakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas ini untuk mengetahui kemampuan alat ukur memberi hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Menurut Suryabrata (2004: 28) reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat ukur yang dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus reliabel atau memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan. Ketentuan reliabilitas soal pada penelitian ini mengacu pada rentang indeks reliabilitas yang dikemukakan oleh Wardani, dkk (2012: 346).

Tabel 3.5 Rentang Indeks Reliabilitas No. Indeks Intrepretasi

  1. 0,80 – 1,00 Sangat reliabel 2. 0,80 Reliabel

  • – 0,60 3. 0,60 – 0,40 Cukup reliable 4. 0,40 – 0,20 Sedikit reliable 5. 0,20 Kurang reliable

  

Sumber : Wardani., dkk (2012: 346)

  Reliabilitas butir soal dapat dilihat pada kolom Cobrach Alpha dan kemudian dicocokan dengan tabel rentang indeks reliabilitas untuk mengetahui tingkat reliabilitas suatu soal. Hasil reliabilitas 23 soal evaluasi siklus I dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3.6 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal

  

Reliability Statistics

Reliability Statistics

  

Cronbach's Alpha N of Items

.783

  30 Tabel 3.6 menunjukan bahwa 30 soal memiliki angka realibilitas sebesar

  0,783 yang tergolong reliable. Dari 30 item soal yang telah diuji dan menunjukan soal tersebut valid dan reliable yaitu 20 item soal yang mewakili tiap indikator untuk diuji tingkat kesukaran soal.

3.5.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal

  Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks (Wardani, dkk., 2012: 338). Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus seperti dibawah ini.

  P =

  • – 0.70 Sedang

    0.71 – 1.00 Mudah

  9

  17

  20 13 0,65 Sedang

  16

  20 12 0,60 Sedang

  15

  20 12 0,60 Sedang

  14

  20 12 0,60 Sedang

  13

  20 10 0,50 Sedang

  12

  20 4 0,20 Sukar

  11

  20 11 0,55 Sedang

  20 11 0,55 Sedang

  B = jumlah peserta didik yang menjawab benar N = jumlah peserta didik P = jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi jumlah seluruh peserta didik P = proporsi peserta didik yang menjawab benar. Ketentuan taraf kesukaran soal pada penelitian ini mengacu pada rentang nilai tingkat kesukaran soal yang dikemukakan oleh Wardani, dkk (2012:346).

  1

Tabel 3.7 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal

  Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0.00 – 0.3 Sukar

  0.31

  Untuk uji tingkat kesukaran soal peneliti menggunakan Ms. Excel 2010 dengan cara memasukkan soal-soal yang diujikan pada siklus 1 sebanyak 20 soal yang telah diuji validitas dan realibilitas. Hasil uji tingkat kesukaran soal dapat dilihat dalam tabel 3.8 berikut.

Tabel 3.8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal

  

No. Soal N B P Kategori Soal

  20 11 0,55 Sedang

  7

  4

  20 11 0,55 Sedang

  5

  20 5 0,25 Sukar

  6

  20 6 0,30 Sukar

  20 5 0,25 Sukar

  20

  20 5 0,25 Sukar

  21

  20 11 0,55 Sedang

  23

  20 10 0,50 Sedang

  26

  20 13 0,65 Sedang

  27

  20 10 0,50 Sedang

  28

  20 5 0,25 Sukar

  29

  20 7 0,35 Sedang

Tabel 3.8 menunjukkan hasil uji tingkat kesukaran soal. Total 6 soal dengan kategori sukar dan 16 soal dengan kategori sedang. Terlihat bahwa tingkat

  kesukaran soal merata.

3.5.4 Uji Kepraktisan

  Uji kepraktisan dilaksanakan dengan metode observasi dan diskusi dengan guru kelas dan teman sejawat. “Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis” (Slameto, 2015: 232). Uji kepraktisan dilakukan untuk menguji keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model Discovery Learning berbasis Kurikulum 2013 selama 1 pembelajaran. Uji kepraktisan dalam penelitian ini adalah menggunakan lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dan siswa dalam menerapkan model pembelajaran Discovery Learning berbasis Kurikulum 2013. Uji kepraktisan dilaksanakan di kelas 4 SDN Kutowinangun 01. Setelah terlaksananya proses pembelajaran, hasil uji kepraktisan dilakukan dengan cara diskusi dengan guru kelas dan peneliti.

  Hasil uji kepraktisan didapat: pertama, aktivitas guru dan siswa sudah dilakukan dengan baik, dengan terlaksananya 18 item aktivitas guru dari total 18 item dan 18 item aktivitas siswa dari total 19 item. Kedua, pada proses pembalajaran guru sudah melaksanakan tugasnya berkenaan dengan model pembelajaran Discovery Learning. Dikatakan bahwa guru sudah berusaha menjadi motivator dan fasilitator untuk siswa selama pembelajaran. Ketiga, siswa dengan bantuan guru juga sudah melaksanakan proses belajar yang membuat siswa kritis dalam menemukan pengetahuannya sendiri. Dengan demikian, penerapan pembelajaran sudah dikatakan memenuhi kategori memuaskan.

  3.6. Indikator Kinerja

  Indikator kinerja dalam penelitian ini menetapkan keberhasilan penelitian dilihat dari ketuntasan individual dan ketuntasan secara klasikal. Ketuntasan individual bagi siswa diukur dari ketercapaian nilai siswa terhadap Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang digunakan di sekolah adalah 67, dalam penelitian ini juga menerapkan KKM adalah 67 dengan ketuntasan belajar mencapai 80%.

  3.7. Analisis Data Analisis data ada 2 yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif.

  Analisis ketuntasan untuk mengetahui besarnya siklus yang tuntas atau tidak tuntas dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Sedangkan analisis komparatif untuk membandingkan hasil belajar pra siklus, siklus 1, siklus 2 sehingga dapat dikaitkan dengan kenaikan hasil belajar antar siklus.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR TEMA LINGKUNGAN SAHABAT KITA PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI 3 NAMBUHAN KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 20172018 Tugas Akhir - Institutiona

0 0 16

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN OBSERVASI DAN PENELITIAN TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Tema Lingkungan Sahabat Kita pada Si

0 11 176

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar PPKN KelaS 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Tahun Pelajaran 2017/2018 Menggunakan Penerapan Model Pembelajaran Numbered He

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar PPKN KelaS 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Tahun Pelajaran 2017/2018 Menggunakan Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads To

0 0 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar PPKN KelaS 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Tahun Pelajaran 2017/2018 Menggunakan Penerapan Model Pembelajaran Numbered

0 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar PPKN KelaS 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Tahun Pelajaran 2017/2018 Menggunakan Penerapan Model Pem

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar PPKN KelaS 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Tahun Pelajaran 2017/2018 Menggunakan Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Berbasis Kurikulum 2013

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar PPKN KelaS 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Tahun Pelajaran 2017/2018 Menggunakan Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Berbasis Kurikulum 2013

0 1 98

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas 4 SDN Kutowinangun 11 Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning Berbasis Kurikulum

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hakikat Matematika SD 2.1.1.1 Pengertian Matematika - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas 4 SDN Kutowinangun 11 Menggunakan Mod

0 1 38