PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PEMBACA YANG BERSUMBER DARI MEDIA ONLINE.

(1)

BERSUMBER DARI MEDIA ONLINE

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Katapang Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sidang sarjana pendidikan

oleh Destia Anggasari

NIM 0806673

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PEMBACA

YANG BERSUMBER DARI MEDIA

ONLINE

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IX SMP Negeri 1

Katapang Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)

Oleh Destia Anggasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Destia Anggasari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Pembaca Yang Bersumber

Dari Media Online

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Katapang

Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)

Destia Anggasari 0806673

disetujui oleh: Pembimbing I

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP. 197204031999031002

Pembimbing II

Drs. H. Khaerudin Kurniawan, M. Pd. NIP. 196601081990021001

diketahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP. 197204031999031002


(4)

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia dan rendahnya kemampuan menulis surat pembaca siswa di SMP Negeri 1 Katapang Kabupaten Bandung. Oleh sebab itu, peneliti memanfaatkan media online sebagai sumber pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis surat pembaca siswa.

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini, (1) memperoleh gambaran perencanaan pembelajaran menulis surat pembaca dengan pemanfaatkan media online; (2) memperoleh gambaran proses pelaksanaan pembelajaran menulis surat pembaca dengan pemanfaatkan sumber dari media online; (3) memperoleh cara mengatasi permasalahan yang timbul dalam pembelajaran menulis surat pembaca dengan pemanfaatkan media online; (4) memperoleh gambaran hasil pembelajaran menulis surat pembaca dengan pemanfaatkan sumber dari media online.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Katapang Kabupaten Bandung kelas IX-G dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan permasalahan pembelajaran menulis surat pembaca, peningkatan kemampuan menulis surat pembaca, dan perbaikan surat pembaca. Penelitian ini terdiri atas tiga siklus. Tahap yang dilakukan adalah studi pendahuluan, perencanaan, pelaksanaan tindakan, evaluasi tindakan, refleksi tindakan, dan analisis tindakan. Dalam melaksanakan prosedur penelitian tersebut, siswa , guru, observer, dan peneliti melakukan kerja sama agar penelitian dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Perencanaan pembelajaran menulis surat pembaca yaitu menentukan berita yang berasal dari situs internet yang akan dijadikan dasar penulisan surat. Setelah itu, siswa melakukan pengamatan terhadap berita, kemudian menentukan pokok isi berita yang akan dijadikan dasar penulisan surat pembaca. Cara yang dilakukan dalam mengatasi masalah yaitu penjelasan mengenai unsur-unsur surat pembaca yang rinci dan runtut. Penggunaan tema ditentukan berdasarkan kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum siswa kelas IX, yaitu menggunakan tema tentang lingkungan sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan menulis surat pembaca dengan memanfaatkan media online mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Peningkatan tersebut dapat terlihat dari rata-rata nilai siswa siklus I, siklus II, dan siklus III. Pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 52, pada siklus II meningkat menjadi 68, pada siklus III menjadi 78 dan pada siklus IV meningkat menjadi 82. Hal tersebut membuktikan bahwa pemanfaatan sumber dari media online dapat meningkatkan kemampuan menulis surat pembaca siswa.

Berdasarkan hasil analisis surat pembaca siswa, kekurangan karangan deskripsi siswa pada umumnya meliputi kesalahan ejaan dan tanda baca, kesalahan pemilihan kata, serta penentuan isi pokok artikel. Media online diharapkan dapat digunakan sebagai pembelajaran menulis surat pembaca untuk mengatasi permasalahan siswa dalam menulis surat pembaca.


(5)

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Batasan Masalah ... 8

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II MENULIS SURAT PEMBACA DAN MEDIA BERBASIS INTERNET ATAU ONLINE ... 12

2.1 Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa ... 12

2.1.1 Pengertian Menulis ... 12

2.1.2 Fungsi Menulis... 13

2.1.3 Tujuan Menulis ... 14

2.1.4 Tahap-tahap Menulis ... 16

2.2 Surat ... 18

2.2.1 Pengertian Surat ... 18

2.2.2 Fungsi dan Peranan Surat... 21

2.2.3 Jenis Surat ... 22

2.2.4 Format Surat... 23

2.2.4 Bagian-bagian Surat ... 27

2.2.4 Surat yang Efektif dan Efisien ... 30

2.3 Surat Pembaca ... 30


(6)

2.3.4 Surat Pembaca dalam Surat Kabar Online ... 32

2.3.5 Perbedaan Surat Pembaca dengan Surat Lainnya ... 34

2.4 Media Pembelajaran... 35

2.4.1 Pengertian Media Pembelajaran ... 35

2.4.2 Fungsi Media Pembelajaran ... 37

2.4.2 Klasifikasi Media Pembelajaran ... 40

2.5 Media Pembelajaran Berbasis Internet (Online) ... 42

2.5.1 Jaringan Internet... 42

2.5.1 E-Learning ... 44

2.5.2 Online Learning ... 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 51

3.1 Metode Penelitian ... 51

3.2 Desain Lokasi dan Subjek Penelitian ... 54

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 54

3.2.2 Subjek Penelitian ... 54

3.3 Definisi Operasional ... 55

3.4 Instrumen Penelitian ... 56

3.5 Teknik Pengolahan Data ... 58

3.5.1 Tahap Pengolahan Datan ... 58

3.5.2 Kriteria Penilaian ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

4.1 Deskripsi Perencanaan Tindakan ... 62

4.2 Deskripsi Pelaksanaan ... 66

4.2.1 Siklus I ... 66

4.2.1.1 Perencanaan Siklus I ... 66

4.2.1.2 Pelaksanaan Siklus I ... 71

4.2.1.3 Pengamatan Siklus I ... 73

4.2.1.4 Refleksi ... 81

4.2.2 Siklus II ... 82


(7)

4.2.2.4 Refleksi ... 96

4.2.3 Siklus III... 97

4.2.3.1 Perencanaan Siklus III ... 97

4.2.3.2 Pelaksanaan Siklus III ... 99

4.2.3.3 Pengamatan Siklus III ... 103

4.2.3.4 Refleksi ... 111

4.2.3 Siklus IV ... 112

4.2.4.1 Perencanaan Siklus IV ... 112

4.2.4.2 Pelaksanaan Siklus IV ... 117

4.2.4.3 Pengamatan Siklus IV ... 121

4.2.4.4 Refleksi ... 129

4.3 Analisis Surat Pembaca Siswa dengan Memanfaatkan Media Online ... 130

4.3.1 Analisis Hasil Surat Pembaca Siklus I ... 130

4.3.2 Analisis Hasil Surat Pembaca Siklus II ... 144

4.3.3 Analisis Hasil Surat Pembaca Siklus III ... 159

4.3.4 Analisis Hasil Surat Pembaca Siklus IV ... 173

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 186

4.4.1 Perencanaan Tindakan Pembelajaran Menulis Surat Pembaca dengan Memanfaatkan Media Online ... 186

4.4.2 Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Menulis Surat Pembaca dengan Memanfaatkan Media Online ... 187

4.4.3 Hasil Pembelajaran Menulis Surat Pembaca dengan Memanfaatkan Media Online . 189 BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 196

5.1 Simpulan ... 196

5.2 Saran ... 199 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(8)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam berbahasa ada empat ketampilan yang harus dikuasai, yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keterampilan tersebut terdapat di dalam kurikulum sekolah, yang artinya empat keterampilan berbahasa tersebut wajib diajarkan kepada siswa. Setiap keterampilan berbahasa memiliki keterkaitan antara satu dan yang lainnya, dan memiliki kedudukan penting.

Menulis seperti juga halnya ketiga keterampilan berbahasa lainnya, merupakan suatu proses perkembangan. Kemampuan menulis dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang cukup sulit dan kompleks, karena menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, pelatihan, keterampilan-keterampilan khusus dan pengajaran langsung menjadi seorang penulis, serta menuntut gagasan-gagasan yang tersusun secara logis, diekspresikan dengan jelas, dan ditata secara menarik. Kegiatan bahasa tulis biasanya mendorong siswa untuk mengekspresikan diri dengan bebas dalam tulisan. (Tarigan, 2008: 9).

Keterampilan menulis tentunya tidak datang dengan sendirinya, harus dilakukan latihan yang cukup untuk dapat menguasainya. Peck dan Schulz dalam Tarigan (2008:9) menyatakan, biasanya program-program dalam bahasa tulis direncanakan untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:


(9)

a) membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat melayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan penulis;

b) mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan;

c) mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis;

d) mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa keterampilan menulis merupakan keterampilan yang cukup sulit dan kompleks, dan dapat diperoleh melalui latihan yang cukup. Keterampilan menulis juga diperlukan untuk mendorong siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas. Namun pada kenyataannya, pembelajaran menulis menemui beberapa permasalahan, biasanya permasalahan ini terletak pada metode atau media pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi, sehingga hal ini berpengaruh pada minat siswa yang menganggap bahwa pembelajaran menulis ini kurang menarik.

Berangkat dari permasalahan itulah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian keterampilan menulis. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian terhadap siswa kelas IX-G, tentang menulis surat pembaca.


(10)

Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu, observasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan pembelajaran menulis, khususnya dalam pembelajaran menulis surat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis di SMP Negeri 1 Katapang Kabupaten Bandung, diketahui bahwa masih banyak kekeliruan siswa dalam menulis surat pembaca. Alasan yang dikemukakan siswa hampir seluruhnya sama, bahwa mereka kurang memahami apa yang dimaksud dengan surat pembaca itu sendiri.

Peneliti melakukan wawancara singkat dengan guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Katapang yaitu Rohayati S.Pd, dari wawancara tersebut didapatkan keterangan bahwa belum ada metode atau media khusus yang digunakan dalam pembelajaran menulis surat, khususnya menulis surat pembaca.

Berdasarkan hasil observasi yang telah diuraikan, ditemukan permasalahan dalam pembelajaran menulis, termasuk surat pembaca. Keterbatasan media pembelajaran merupakan inti permasalahan dalam pembelajaran menulis ini. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis adalah memilih dan menggunakan atau memanfaatkan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi, sehingga dapat menarik minat siswa dalam menulis surat.

Dalam pembelajaran di kelas, guru harus memberikan stimulus kepada siswa agar mampu mengikuti pembelajaran menulis ini dengan baik. Satu hal yang dapat digunakan untuk membangkitkan minat siswa untuk menulis adalah dengan menggunakan media yang menarik bagi siswa. Penggunaan dapat


(11)

memberikan kesenangan bagi siswa serta mampu membantu kesulitan siswa dalam menulis. Dalam kata lain, guru harus mampu membangkitkan minat belajar pada siswa , untuk tujuan tersebut maka guru perlu memiliki media pembelajaran media yang kreatif, inovatif, dan variatif, agar bahan ajar dapat diserap siswa dengan sebaik-baiknya.

Dalam pembelajaran menulis banyak media yang dapat digunakan, salah satu media yang dapat digunakan yaitu media online. Kemajuan teknologi membawa kita selalu bersentuhan dengan dunia internet, atau media yang dapat digunakan dalam pembelajaran yang berbasis internet dapat kita sebut sebagai media online. Maraknya penggunaan media online yang menampilkan banyak berita atau informasi ini tentunya memberikan keuntungan bagi masyarakat karena media ini dapat kita akses setiap saat.

Penggunaan internet juga tidak terbatas pada masyarakat dewasa yang telah memiliki pemahaman mengenai guna dan manfaat dari penggunaan internet ini, saat ini remaja juga sudah sangat akrab dengan penggunaan internet ini. Maraknya penggunaan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter oleh remaja khususnya yang masih bersekolah, menjadi bukti bahwa penggunaan internet ini bukan menjadi sesuatu yang langka di kalangan. Munculnya ponsel-ponsel yang sangat canggih atau biasa disebut Smartphone seperti ponsel Android, BlackBerry, dan

Apple, menjadi hal yang mendorong maraknya penggunaan internet di dunia pada

semua kalangan, karena penggunanya akan dimanjakan dengan kemudahan dalam mengakses situs-situs dalam internet.


(12)

Semua pengguna internet akan diberikan kemudahan dalam memperoleh berita-berita terhangat yang ada di seluruh dunia kapanpun pengguna inginkan, mampu bersosialisasi dengan banyak orang tanpa betatapan langsung, dapat menyuarakan pendapat kita tentang apapun tentunya dengan bahasa yang baik dan benar, dan yang marak digunakan saat ini adalah penggunaan internet untuk berbisnis atau biasa disebut dengan bisnis online.

Keuntungan atau kemudahan penggunaan internet ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat kita sebut dengan media online. Disain media online yang paling umum digunakan pada saat ini yaitu berupa situs berita. Situs berita merupakan pintu gerbang informasi yang memungkinkan pengakses informasi memperoleh aneka fitur fasilitas teknologi online dan berita didalamnya. Content-nya merupakan perpaduan layanan interaktif yang terkait informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung, pencarian artikel, forum diskusi, dll; dan atau yang tidak berhubungan sama sekali dengannya, misalnya

games, chat, kuis, dll

Situs berita yang ditampilkan media online diposting bukan hanya setiap hari, melainkan setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detiknya. Situs berita tersebut menampilkan realita, peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam masyarakat baik dalam dan luar negeri. Jadi, informasi yang ditampilkan dalam media online bersifat aktual dan hangat. Banyak media online yang sering diakses masyarakat karena memiliki informasi beragam, misalnya kompas.com, detik.com,


(13)

Di dalam pembelajaran menulis terutama dalam pembelajaran menulis surat pembaca, penggunaan media online ini akan sangat menarik. Berita yang ditemukan dalam internet dapat dijadikan sumber pembelajaran dalam pembelajaran menulis surat pembaca ini, dan surat elektronik atau e-mail yang diakses dengan internet juga dapat digunakan sebagai media untuk menulis surat itu sendiri. Surat pembaca merupakan surat pribadi yang bersifat resmi, terdapat di media massa yang disediakan untuk menampung gagasan atau perasaan pembaca tentang segala sesuatu yang dialaminya. Berita-berita yang terdapat di dalam internet juga dapat dikritisi oleh siswa dengan menyatakan perasaannya terhadap berita tersebut dalam bentuk surat pembaca, yang akan ditampilkan dalam kolom khusus surat pembaca dalam situs berita online, salah satu situs internet yang menyediakan kolom surat pembaca yaitu kompas.com.

Sebagai tenaga pendidik atau guru, penggunaan media online ini dapat disesuaikan antara jenjang pendidikan dan tema yang akan digunakan dengan pembelajaran di kelas tersebut. Situs berita yang ada di dalam internet biasanya sudah membagi kategori berita yang dipaparkan, dibagi ke dalam kategori bisnis, ekonomi, sosial, budaya, pangan, lingkungan, dan pendidikan. Dengan pembagian kategori seperti ini juga memudahkan guru dalam memilih berita yang akan digunakan sebagai sumber belajar. Kategori yang menarik dan berhubungan dengan siswa itu sendiri, sehingga siswa akan mudah untuk memahami isi dari berita tersebut, misalnya kategori pendidikan dan lingkungan yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran menulis surat pembaca ini.


(14)

Kemampuan untuk menulis surat sederhana dengan kalimat-kalimat yang tepat, merupakan kualifikasi minimal yang perlu diajarkan guru. Surat pembaca ini dapat berisi pendapat atau opini siswa sebagai pembaca, dalam mengomentari berita atau informasi yang berasal dari media online tersebut. Siswa dapat menulis secara bebas, mengemukakan opininya dalam surat tersebut.

Atas dasar pemikiran tersebut, akhirnya penulis memilih judul Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Pembaca yang Bersumber dari Media Online (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Katapang Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013-2014).

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan yang dipaparkan, makan penulis mengidentifikasi permasalahan yang akan menjadi bahan penelitian ini adalah sebagai berikut;

1) Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling sulit dan kompleks, dibutuhkan latihan yang cukup dan teratur agar dapat menguasai keterampilan ini;

2) Keterbatasan fasilitas yang ada di sekolah sehingga pembelajaran menulis tidak dapat berkembang dan menjenuhkan;

3) Kurang variatifnya media yang digunakan dalam pembelajaran menulis surat, sehingga membuat pembelajaran ini terasa sulit dan kurang menarik bagi siswa;


(15)

4) Kurangnya penjelasan tentang jenis-jenis surat oleh guru, sehingga siswa sering sekali merasa kesulitan membedakan antara satu jenis surat dengan surat yang lainnya;

5) Kurangnya latihan menulis yang dilakukan oleh siswa sehingga kemampuan menulisnya tidak berkembang, hal ini juga dipicu oleh hasil menulis yang jarang sekali dikoreksi oleh guru.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis dalam penelitian ini membatasi masalah, yaitu yang berkaitan dengan pembelajaran menulis surat pembaca yang bersumber media online sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas IX SMP Negeri 1 Katapang Kabupaten Bandung. Media online yang digunakan dalam penelitian ini yang berisi berita-berita yang dapat dikritisi, sehingga siswa dapat dengan mudah memberikan tanggapan atau kritikannya mengenai berita tersebut.

1.4Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:


(16)

1) Bagaimana perencanaan pembelajaran menulis surat pembaca yang bersumber dari media online pada siswa kelas IX-G SMPN 1 Katapang Kabupaten Bandung?

2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis surat pembaca yang bersumber dari media online pada siswa kelas IX-G SMPN 1 Katapang Kabupaten Bandung?

3) Bagaimana hasil pembelajaran menulis surat pembaca yang bersumber dari media online pada siswa kelas IX-G SMPN 1 Katapang Kabupaten Bandung?

4) Bagaimana tanggapan siswa kelas IX-G SMPN 1 Katapang Kabupaten Bandung terhadap media online yang digunakan dalam pembelajaran menulis surat pembaca ini?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan tujuan penelitian ini adalah untuk:

1) Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menulis surat pembaca yang bersumber dari media online pada siswa kelas XI-G SMPN 1 Katapang Kabupaten Bandung.

2) Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menulis surat pembaca yang bersumber dari media online pada siswa kelas XI-G SMPN 1 Katapang Kabupaten Bandung.


(17)

3) Mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis surat pembaca yang bersumber dari media online pada siswa kelas XI-G SMPN 1 Katapang Kabupaten Bandung.

4) Mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap pembelajaran menulis surat pembaca yang bersumber dari media online pada siswa kelas XI-G SMPN 1 Katapang Kabupaten Bandung.

1.6 Manfaat Penelitian

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara agar pembelajaran menulis tidak lagi dianggap menjenuhkan dan terasa sulit. Dengan penelitian ini pula, peneliti berharap pengajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih kaya dengan media pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam memberikan pembelajaran bahasa Indonesia yang lebih menarik bagi siswa.

2) Manfaat Praktis 1. Bagi Peneliti

Sebagai calon guru Bahasa dan Sastra Indonesia, penelitian ini dapat dijadikan gambaran pengalaman dan bekal ketika kelak mengajar, dan dapat menerapkannya dengan baik dalam pembelajaran menulis.


(18)

Guru dapat memperoleh gambaran mengenai pembelajaran menulis surat pribadi yaitu menulis surat pembaca, dengan pemanfaatan media online, dan dapat menerapkannya dengan baik di dalam kelas.

3. Bagi Siswa

Siswa mengembangkan serta meningkatkan kemampuannya dalam menulis dengan terlebih dahulu kritis menanggapi hal yang dipaparkan melalui media online.

4. Bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk meningkatkan mutu keterampilan menulis siswa dengan pemanfaatan media


(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1 Metodologi Penelitian

Syamsuddin dan Vismaia (2009:14) menjelaskan bahwa metodologi penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan.

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah penelitian tindakan (action

research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu pembelajaran

dikelasnya (Arikunto, Suhardjono, & Supardi, 2010:58). Penelitian Tindakan Kelas, terdiri dari tiga kata yangh dapat dipahami pengertiannya sebagai berikut.

1) Penelitian-kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2) Tindakan-suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.


(20)

3) Kelas-adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Batasan yang ditulis untuk pengertian tentang kelas tersebut adalah pengertian lama, untuk melumpuhkan pengertian yang salah dan difahami secara luas oleh umum

dengan “ruangan tempat guru mengajar”. Kelas bukan wujud ruangan

tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar.

Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas (Arikunto, 2010:130).

Arikunto (2010:137-140) mengungkapkan bahwa sebenarnya ada beberapa model yang dapat diterapkan dalam penelitian tindakan kelas (PTK), tetapi yang paling dikenal dan biasa digunakan adalah model yang dikemukakan oleh Kemmis dan MC Taggrart. Adapun model PTK dimaksud menggambarkan


(21)

empat langkah (dan pengulangannya), yang disajikam dalam bagan sebagai berikut ini.

1) Tahap 1: Perencanaan, yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

2) Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap 2 ini pelaksana guru harus ingat dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar. Tentu saja membuat modifikasi tetap diperbolehkan, selama tidak merubah prinsip. Hindari kekakuan.

3) Tahap 3: Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Sebetulnya kurang tepat kalu pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.

4) Tahap 4: Refleksi atau Pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan

kembali apa yang sudah terjadi. Istilah “refleksi” sebetulnya lebih tepat

dikenakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti dan subjek peneliti (dalam hal ini siswa-siswa yang diajar), untuk bersama-sama mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.


(22)

3. 2 Desain Lokasi dan Subjek Penelitian

3. 2. 1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Katapang Kabupaten Bandung kelas IX-G. Pemilihan SMPN 1 Katapang didasarkan pada pertimbangan:

1) Letak sekolah yang berada di daerah kabupaten, dimana penggunaan terhadap media online masih belum berkembang,

2) Jarak tempat tinggal peneliti dengan tempat penelitian cukup dekat, dan 3) SMPN 1 Katapang adalah almamater dari peneliti, sehingga hal ini

memudahkan peneliti dalam hal perizinan sekaligus dalam pelaksanaan penelitian.

3. 2. 2 Subjek Penelitian

Subjek pada Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas IX-G di SMPN 1 Katapang Kabupaten Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 38 orang siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan Rohayati S.Pd selaku guru Bahasa dan Sastra Indonesia mengenai karakteristik siswa kelas IX adalah siswa yang sangat aktif dan memiliki motivasi dalam mengikuti pembelajaran, terlebih karena mereka akan menghadapi Ujian Nasional di tahun 2014 mendatang.

Penelitian terhadap subjek kelas IX-G ini dilakukan di awal semester ganjil sesuai dengan rekomendasi peneliti dan persetujuan pihak sekolah.


(23)

Karena mulai semester genap, siswa kelas IX akan difokuskan pada pelaksanaan Ujian Nasional.

3. 3 Definisi Operasional

Berikut akan dipaparkan definisi dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini;

1) Menulis

Menulis adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa, selain menyimak, berbicara dan membaca. Menulis adalah keterampilan yang bersifat aktif. Menulis juga merupakan keterampilan berbahasa yang paling kompleks dan sulit untuk dipelajari karena memerlukan latihan yang cukup, agar tercipta tulisan yang baik dengan ide dan gagasan yang baik pula di dalamnya.

2) Surat Pembaca

Surat pembaca dapat dikatakan salah satu dari jenis surat pribadi, karena dikirimkan atas nama pribadi. Surat pembaca berisikan pendapat pribadi penulis terhadap suatu hal, baik itu yang ada di dalam berita maupun hal-hal yang ada disekitarnya, dengan tujuan agar pendapat penulis dapat dilihat oleh seluruh masyarakat melalui media cetak ataupun media online. 3) Media Online

Media online adalah media berbasis intenet, yaitu berarti untuk mengaksesnya diperlukan perangkat internet, yang di dalamnya terdapat berbagai macam informasi yang hangat dan aktual.


(24)

3. 4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. (Arikunto, 2006:160)

Adapun instrumen peneliti yang penulis gunakan, antara lain :

1) Pedoman wawancara

Pedoman wawancara berisi pedoman atau tatacara untuk melakukan wawancara kepada guru mengenai kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis, sebelum proses penelitian berlangsung. Sehingga dalam pelaksanaan penelitian, peneliti dapat merumuskan kesulitan yang dipaparkan guru dan siswa, dan mencari solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut. Wawancara dilakukan satu kali kepada guru maupun siswa. 2) Pedoman observasi

Pedoman observasi digunakan ketika peneliti akan mengamati seluruh aktivitas pada saat tindakan itu berlangsung. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung, yang bertindak menjadi observer pada penelitian ini adalah Guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas IX-G dan teman sekelas di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.


(25)

Catatan lapangan ini digunakan untuk mencatat dan mengamati seluruh kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran (tindakan) itu berlangsung. Catatan lapangan disusun setelah proses pembelajaran (tindakan) telah selesai.

4) Jurnal Siswa

Jurnal siswa ini berbentuk pertanyaan yang berisi tentang reaksi, perasaan, dan tanggapan siswwa terhadap proses pembelajaran. Pertanyaan dalam jurnal, sebagai berikut.

1. Kesan apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran menulis surat pembaca hari ini?

2. Apa yang dapat kamu pelajari dari pembelajaran hari ini mengenai surat pembaca?

3. Apa saja kesulitan yang kamu dapatkan dalam pembelajaran menulis surat pembaca ini?

4. Apa saran yang dapat kamu berikan untuk pembelajaran yang akan datang?

5. Secara keseluruhan, bagaimana perasaanmu mengenai pembelajaran hari ini? Senang/Biasa saja/Tidak suka.

5) Angket

Angket yang digunakan adalah angket pratindakan dan angket sikap siswa. Angket pratindakan digunakan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran menulis surat pembaca dengan menggunakan media online, sedangkan angket sikap siswa digunakan untuk mengukur


(26)

sikap siswa terhadap pembelajaran menulis surat pembaca dengan memanfaatkan media online.

6) Lembar Tes Kemampuan Siswa

Lembar tes kemampuan ini diberikan kepada siswa setiap siklusnya, yang berbentuk lembar khusus untuk menulis surat. Lembar tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis surat pembaca dengan menggunakan media online, dengan tujuan melihat proses pembelajaran menulis siswa, apakah ada peningkatan atau tidak.

3. 5 Teknik Pengolahan Data

3. 5. 1 Tahap Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka tahap yang harus dilakukan peneliti selanjutnya adalah tahap pengolahan data. Tahap pengolahan data ini mengacu pada siklus penelitian kelas, yaitu sebagai berikut.

1) Permasalahan (Identifikasi Masalah)

Tahapan ini disusun berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam PTK harus benar-benar merupakan masalah-masalah yang dihayati oleh guru dalam praktik pembelajaran yang dikelolanya. Permasalahan tersebut dapat bermula dari siswa, guru, bahan ajar, kurikulum, interaksi pembelajaran, atau hasil belajar siswa.


(27)

Dalam tahap perencanaan ini peneliti menentukan titik fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

Selanjutnya tahapan perencanaan ini disusun berdasarkan hasil studi pendahuluan, pada siklus ke-1 perencanaan disusun berdasarkan refleksi observasi awal, perencanaan siklus ke-2 disusun berdasarkan siklus ke-1, dan begitu seterusnya sampai tujuan dari penelitian tercapai dengan hasil yang memuaskan.

3) Pelaksanaan

Dalam tahap ini perlu diingat bahwa peneliti harus mengingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dapat dikatakan bahwa, tahap ini adalah tahap berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang sebelumnya sudah dipersiapkan dan direncanakan dengan baik pada tahap perencanaan.

4) Pengamatan

Tahap ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengamat yaitu oleh guru dan peneliti saat proses pembelajaran. Pengamatan ini akan menjadi acuan untuk melaksanakan siklus selanjutnya. Dalam tahap ini harus dilakukan pencatatan sedikit demi sedikit apa yang terjadi, agar dapat diperoleh data yang akurat.


(28)

Pada tahap ini, peneliti melakukan identifikasi untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus selanjutnya. Jika penelitian ini dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam refleksi terakhir, peneliti menyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain apabila menghentikan kegiatannya.

Berikut model penelitian penelitian tindakan kelas yang digambarkan dalam gambar di bawah ini.


(29)

3. 5. 2 Kriteria Penilaian

Berikut ini adalah kriteria penilaian menulis surat pembaca dengan menggunakan media online.

No. Aspek yang dinilai

Indikator Skor

5 4 3 2 1 1. Bahasa yang

digunakan

a. Menggunakan bahasa yang baik dan benar b. Menggunakan bahasa

yang wajar

c. Menggunakan kalimat efektif

2. Kesesuaian isi surat

a. Sesuai dengan tujuan penulisan

b. Tepat sasaran

c. Pendapat didasari oleh alasan yang logis

3. Kelengkapan unsur surat pribadi (surat pembaca)

a. Tanggal, judul dan tujuan b. Paragraf pembuka

c. Paragraf isi

d. Paragraf penutup, nama dan alamat

4. Penggunaan kalimat

a. Kejelasan penggunaan kalimat dalam surat 5. Penggunaan tanda

baca

a. Ada atau tidaknya kesalahan tanda baca penulisan


(30)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Simpulan

Setelah melaksanakan semua kegiatan dalam penelitian, penulis dapat mengemukakan simpulan mengenai perencanaa tindakan, pelaksanaan tindakan, hasil pembelajaran dan respon siswa berkaitan dengan peningkatan keterampilan menulis surat pembaca yang bersumber dari media online di SMP Negeri 1 Katapang Kabupaten Bandung. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

 Perencanaan pembelajaran menulis surat pembaca yang bersumber dari media online dirancang dalam pemetaan silabus dan silabus yang dikemudian dikembangkan menjadi rencana pembelajaran yang memuat berbagai komponen, seperti kompetensi dasar, materi pokok, tujuan pembelajaran, skenario pembelajaran, metode pembelajaran, sumber dan alat pembelajaran, evaluasi, serta refleksi. Berita yang berasal dari media online, digunakan pada kegiatan kelompok dan kegiatan tes individu, penggunaan contoh surat pembaca yang digunakan juga berasal dari media online, yaitu situs surat kabar online


(31)

pembelajaran. Evaluasi yang dilakukan pada setiap siklus mencakup dua tahapan evaluasi, yakni evaluasi proses yang mencakup aktivitas siswa selama pembelajaran dan evaluasi proses yang mencakup aktivitas siswa selama pembelajaran dan evaluasi hasil dengan cara memeriksa hasil surat pembaca siswa. Instrumen pendukung lainnya berupa catatan lapangan, jurnal harian siswa, lembar aktivitas siswa serta lembar aktivitas guru harus disusun dan dipersiapkan dengan matang.

 Langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran menulis surat pembaca dengan memanfaatkan media online dilaksanakan sebagai berikut.

a) Siswa diperkenalkan dengan media online yang diharapkan dapat membantu siswa dalam menuangkan ide atau gagasan dalam menulis surat pembaca.

b) Siswa diberi kebebasan untuk bertanya, baik mengenai materi mengenai surat pembaca maupun pemanfaatan media online yang disampaikan oleh guru untuk memperdalam pemahaman siswa.

c) Siswa membuat surat pembaca berdasarkan pengembangan yang sesuai dengan apa yang tertuang dalam berita yang berasal dari media online yang ditampilkan guru di depan kelas.

 Berdasarkan hasil pembelajaran menulis surat pembaca dari setiap siklus, siswa mengalami peningkatan. Dapat dibuktikan


(32)

dengan nilai yang diperoleh siswa pada setiap siklusnya. Siklus pertama, skor tertinggi 72 dengan kategori baik (B) dan skor terendah 32 dengan kategori nilai kurang (D). Siklus kedua, skor tertinggi 88 dengan kategori nilai baik (A) dan skor terendah 48 dengan kategori nilai cukup (C). Siklus ketiga, skor tertinggi 92 dengan kategori nilai sangat baik (A) dan nilai terendah 64 dengan kategori nilai cukup (B). Siklus keempat, skor tertinggi 92 dengan kategori nilai sangat baik (A), dan nilai terendah 72 dengan kategori nilai baik (B).

Pada siklus pertama, 2 siswa mendapat nilai dengan kategori kurang (D), 26 siswa memperoleh nilai cukup (C), dan 9 siswa memperoleh nilai baik (B) dengan rata-rata nilai 52. Pada siklus kedua, yang memperoleh nilai dengan kategori cukup (C) sebanyak 13 siswa, 16 siswa memperoleh nilai baik (B) dan memperoleh nilai kategori sangat baik (A), rata-rata nilai 68. Pada siklus ketiga 23 siswa memperoleh nilai baik (B), dan 11 siswa memperoleh nilai sangat baik (A) serta nilai rata-rata 78. Sedangkan pada siklus terakhir 27 siswa memperoleh nilai baik (B), dan 11 siswa memperoleh nilai sangat baik (A) serta nilai rata-rata 82.

 Berdasarkan respon siswa berkaitan dengan pemanfaatan media online dalam pembelajaran menulis surat pembaca diketahui, pada siklus pertama sebanyak 36 siswa menanggapi dengan


(33)

berkomentar dari total siswa hadir sebanyak 37siswa. Pada siklus kedua, respon positif diperoleh dari 31 siswa dan negatif dari 3 siswa dari total siswa hadir sebanyak 34 siswa. Pada siklus ketiga, 30 siswa berkomentar positif, 1 siswa berkomentar negatif dan 3 siswa tidak memberikan komentar dari total siswa hadir 34 siswa. Sedangkan pada siklus keempat 35 siswa berkomentar posistif, 1 siswa berkomentar negatif, dan 2 siswa tidak memberikan komentarn dari total siswa hadir 38 siswa. Secara keseluruhan, media online disukai siswa dalam membantu menulis surat pembaca.

5. 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran yang perlu diperhatikan terkait dengan upaya peningkatan menulis surat pembaca yang bersumber dari media online adalah sebagai berikut.

Pemanfaatan sumber media online dalam peningkatan menulis surat pembaca memiliki peranan yang cukup penting, terbukti dari hasil surat pembaca siswa yang mengalami peningkatan bertahap. Hal ini dapat dijadikan alternatif media bagi guru untuk mengajarkan pembelajaran menulis surat pembaca. Guru juga dapat menggunakan media online untuk jenis surat pribadi dengan memilih tema sesuai.


(34)

 Karena kegiatan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang kompleks, membutuhkan waktu yang panjang dan melelahkan hingga dalam pembelajaran menulis surat membutuhkan suasana yang menyenangkan. Seorang guru dituntut untuk mampu menggunakan media yang dapat menarik minat siswa dan mampu menciptakan suasana menyenangkan tersebut dengan teknik apapun agar siswa tidak merasa bosan dan termotivasi mengembangkan keterampilannya tanpa menghilangkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa.


(35)

A, Alek dan Achmad H.P. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. (2010). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Aisyah. Yang Bermanfaat Kenapa Ditinggalkan. (2013)

Akhadiah, Subarti., Maidar G.Arsjad., dan Sakura H.Ridwan,. Pembinaan

Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. (1998). Jakarta: Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi., Suhardjono., dan Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. (2010). Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. (2011). Jakarta: Rajawali Pers.

Belaeminus. Atap Sekolah Jebol, SDN Kramatjati 27 Belajar di Mushala. (2013). Dalle. SMKN 1 Pinrang Dirikan Bank Sampah di Sekolah. (2013).

Daryanto. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Tercapainya

Tujuan Pembelajaran. (2010). Yogyakarta: Gava Media.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. (2005). Jakarta: Balai Pustaka.

Desi. Tumbuh Kembanglah Pohonku. (2013)

Diela. Ide-ide Siswa Seputar Sampah Jakarta. (2013).

Diela. “Daun Raksasa” di Sekolah Ramah lingkungan. (2013). Dzalika. Memelihara Mahoni dengan Hati. (2013)

Fitriana. Komitmen Cinta Lingkungan, Pramuka SMK Jalan Kaki ke Sekolah. (2013).


(36)

Menggunakan Media Foto Esai Jurnalistik (Penelitian Tindakan Kelas Pada

Kemampuan Siswa Kelas X SMA Angkasa, Lanud Husein Sastranegara Tahun

Ajaran 2011/2012). Skripsi Sarjana Pendididkan pada FPBS UPI Bandung:

tidak diterbitkan.

Hidayat. Palyja Luncurkan Sahabar Air Cilik. (2013).

Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik Edisi Ketiga. (2001). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Latief. Carefour dan TNT Tanam 500 Pohon di Jabodetabek. (2013). Livia. Hutan Sekolah di SMAK Trimulia Bandung. (2013).

Melisa. Hutan Sekolah (SMA Kristen Terang Bangsa). (2013).

Mustakim. Membina Kemampuan Berbahasa Panduan ke Arah Kemahiran

Berbahasa. (1994). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Nurfuadah. “Green Action-Ini Pohon Saya” Sambangi SMAN 70. (2012). Nurhadi. Tata Bahasa Pendidikan. (1995). Semarang: IKIP Semarang Press. Nurhadi., Dawud., dan Pratiwi. Bahasa Indonesia Untuk SMP Kelas VII. (2006).

Jakarta: Erlangga.

Nurhadi., Dawud., dan Pratiwi. Bahasa Indonesia Untuk SMP Kelas IX. (2007). Jakarta: Erlangga.

Prasojo, Lantip Diat. Teknologi Informasi Pendidikan. (2011). Yogyakarta: Gava Media.

Purwaningsih, Eko. Mengenal Surat Menyurat. (2007). Jakarta: Ganeca Exact. Riri. Bank Penyelamat Lingkungan. (2013)


(37)

Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. 1988. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Supinah, Pien., dan Suhendar. MKDU Bahasa Indonesia Pengajaran dan Ujian

Keterampilan Membaca & Keterampilan Menulis. (1992). Bandung: Pionir

Jaya.

Sutopo, Ariesto Hadi. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. (2012). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Syamsuddin., dan Vismaia. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. (2009). Bandung: Rosda.

Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (2008). Bandung: Angkasa bandung.

kompas.com/ kompasmuda.com/ kopsurat.com/


(1)

198

Destia Anggasari, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PEMBACA YANG BERSUMBER DARI MEDIA ONLINE

dengan nilai yang diperoleh siswa pada setiap siklusnya. Siklus pertama, skor tertinggi 72 dengan kategori baik (B) dan skor terendah 32 dengan kategori nilai kurang (D). Siklus kedua, skor tertinggi 88 dengan kategori nilai baik (A) dan skor terendah 48 dengan kategori nilai cukup (C). Siklus ketiga, skor tertinggi 92 dengan kategori nilai sangat baik (A) dan nilai terendah 64 dengan kategori nilai cukup (B). Siklus keempat, skor tertinggi 92 dengan kategori nilai sangat baik (A), dan nilai terendah 72 dengan kategori nilai baik (B).

Pada siklus pertama, 2 siswa mendapat nilai dengan kategori kurang (D), 26 siswa memperoleh nilai cukup (C), dan 9 siswa memperoleh nilai baik (B) dengan rata-rata nilai 52. Pada siklus kedua, yang memperoleh nilai dengan kategori cukup (C) sebanyak 13 siswa, 16 siswa memperoleh nilai baik (B) dan memperoleh nilai kategori sangat baik (A), rata-rata nilai 68. Pada siklus ketiga 23 siswa memperoleh nilai baik (B), dan 11 siswa memperoleh nilai sangat baik (A) serta nilai rata-rata 78. Sedangkan pada siklus terakhir 27 siswa memperoleh nilai baik (B), dan 11 siswa memperoleh nilai sangat baik (A) serta nilai rata-rata 82.

 Berdasarkan respon siswa berkaitan dengan pemanfaatan media online dalam pembelajaran menulis surat pembaca diketahui, pada siklus pertama sebanyak 36 siswa menanggapi dengan positif, 6 siswa menanggapi negatif dan 1 siswa tidak


(2)

199

Destia Anggasari, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PEMBACA YANG BERSUMBER DARI MEDIA ONLINE

berkomentar dari total siswa hadir sebanyak 37siswa. Pada siklus kedua, respon positif diperoleh dari 31 siswa dan negatif dari 3 siswa dari total siswa hadir sebanyak 34 siswa. Pada siklus ketiga, 30 siswa berkomentar positif, 1 siswa berkomentar negatif dan 3 siswa tidak memberikan komentar dari total siswa hadir 34 siswa. Sedangkan pada siklus keempat 35 siswa berkomentar posistif, 1 siswa berkomentar negatif, dan 2 siswa tidak memberikan komentarn dari total siswa hadir 38 siswa. Secara keseluruhan, media online disukai siswa dalam membantu menulis surat pembaca.

5. 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran yang perlu diperhatikan terkait dengan upaya peningkatan menulis surat pembaca yang bersumber dari media online adalah sebagai berikut.

Pemanfaatan sumber media online dalam peningkatan menulis surat pembaca memiliki peranan yang cukup penting, terbukti dari hasil surat pembaca siswa yang mengalami peningkatan bertahap. Hal ini dapat dijadikan alternatif media bagi guru untuk mengajarkan pembelajaran menulis surat pembaca. Guru juga dapat menggunakan media online untuk jenis surat pribadi dengan memilih tema sesuai.


(3)

200

Destia Anggasari, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PEMBACA YANG BERSUMBER DARI MEDIA ONLINE

 Karena kegiatan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang kompleks, membutuhkan waktu yang panjang dan melelahkan hingga dalam pembelajaran menulis surat membutuhkan suasana yang menyenangkan. Seorang guru dituntut untuk mampu menggunakan media yang dapat menarik minat siswa dan mampu menciptakan suasana menyenangkan tersebut dengan teknik apapun agar siswa tidak merasa bosan dan termotivasi mengembangkan keterampilannya tanpa menghilangkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa.


(4)

Destia Anggasari, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PEMBACA YANG BERSUMBER DARI MEDIA ONLINE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A, Alek dan Achmad H.P. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. (2010). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Aisyah. Yang Bermanfaat Kenapa Ditinggalkan. (2013)

Akhadiah, Subarti., Maidar G.Arsjad., dan Sakura H.Ridwan,. Pembinaan

Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. (1998). Jakarta: Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi., Suhardjono., dan Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. (2010). Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. (2011). Jakarta: Rajawali Pers.

Belaeminus. Atap Sekolah Jebol, SDN Kramatjati 27 Belajar di Mushala. (2013). Dalle. SMKN 1 Pinrang Dirikan Bank Sampah di Sekolah. (2013).

Daryanto. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Tercapainya

Tujuan Pembelajaran. (2010). Yogyakarta: Gava Media.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. (2005). Jakarta: Balai Pustaka.

Desi. Tumbuh Kembanglah Pohonku. (2013)

Diela. Ide-ide Siswa Seputar Sampah Jakarta. (2013).

Diela. “Daun Raksasa” di Sekolah Ramah lingkungan. (2013). Dzalika. Memelihara Mahoni dengan Hati. (2013)

Fitriana. Komitmen Cinta Lingkungan, Pramuka SMK Jalan Kaki ke Sekolah. (2013).


(5)

Destia Anggasari, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PEMBACA YANG BERSUMBER DARI MEDIA ONLINE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hapsari, Ayudia. (2012). Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi

Menggunakan Media Foto Esai Jurnalistik (Penelitian Tindakan Kelas Pada Kemampuan Siswa Kelas X SMA Angkasa, Lanud Husein Sastranegara Tahun Ajaran 2011/2012). Skripsi Sarjana Pendididkan pada FPBS UPI Bandung:

tidak diterbitkan.

Hidayat. Palyja Luncurkan Sahabar Air Cilik. (2013).

Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik Edisi Ketiga. (2001). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Latief. Carefour dan TNT Tanam 500 Pohon di Jabodetabek. (2013). Livia. Hutan Sekolah di SMAK Trimulia Bandung. (2013).

Melisa. Hutan Sekolah (SMA Kristen Terang Bangsa). (2013).

Mustakim. Membina Kemampuan Berbahasa Panduan ke Arah Kemahiran

Berbahasa. (1994). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Nurfuadah. “Green Action-Ini Pohon Saya” Sambangi SMAN 70. (2012). Nurhadi. Tata Bahasa Pendidikan. (1995). Semarang: IKIP Semarang Press. Nurhadi., Dawud., dan Pratiwi. Bahasa Indonesia Untuk SMP Kelas VII. (2006).

Jakarta: Erlangga.

Nurhadi., Dawud., dan Pratiwi. Bahasa Indonesia Untuk SMP Kelas IX. (2007). Jakarta: Erlangga.

Prasojo, Lantip Diat. Teknologi Informasi Pendidikan. (2011). Yogyakarta: Gava Media.

Purwaningsih, Eko. Mengenal Surat Menyurat. (2007). Jakarta: Ganeca Exact. Riri. Bank Penyelamat Lingkungan. (2013)


(6)

Destia Anggasari, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PEMBACA YANG BERSUMBER DARI MEDIA ONLINE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sujanto, J.CH. Keterampilan Berbahasa Membaca-Menulis-Berbicara untuk

Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. 1988. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Supinah, Pien., dan Suhendar. MKDU Bahasa Indonesia Pengajaran dan Ujian

Keterampilan Membaca & Keterampilan Menulis. (1992). Bandung: Pionir

Jaya.

Sutopo, Ariesto Hadi. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. (2012). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Syamsuddin., dan Vismaia. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. (2009). Bandung: Rosda.

Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (2008). Bandung: Angkasa bandung.

kompas.com/ kompasmuda.com/ kopsurat.com/