PENGGUNAAN STIK BERWARNA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT (Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas IV Semester II SD Negeri 3 Jangraga Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandara

(1)

PENGGUNAAN STIK BERWARNA

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT

(Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas IV Semester II SD Negeri 3 Jangraga Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ALIS SUPARTINI NIM 1008433

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

Lembar Hak Cipta

PENGGUNAAN STIK BERWARNA

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT

(Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas IV Semester II SD Negeri 3 Jangraga Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran)

Oleh Alis Supartini

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Alis Supartini 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Lembar Persetujuan Mengikuti Ujian Sidang

PENGGUNAAN STIK BERWARNA

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT (Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas IV Semester II

SD Negeri 3 Jangraga Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran)

Oleh

ALIS SUPARTINI NIM 1008433

disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Dr. KARLIMAH, M. Pd. NIP 19610122 198703 2 001

Pembimbing II

SYARIP HIDAYAT, S. Pd., MA., M. Pd. NIP 19800708 200501 1 002

Mengetahui,

Ketua Program S1 – PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. RUSTONO WS, M. Pd. NIP 19520628 198103 1 001


(4)

i

PENGGUNAAN STIK BERWARNA

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT

Alis Supartini ABSTRAK

150 kata

Hasil belajar siswa pada penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran belum mencapai hasil yang optimal, hanya 43% siswa yang mencapai nilai ketuntasan (KKM mata pelajaran matematika di kelas IV yaitu 6,8). Hasil belajar yang rendah dikarenakan guru kurang mempersiapkan rencana pembelajaran; proses pembelajaran lebih sering menggunakan metode ceramah dan penugasan mandiri; siswa selalu beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang tidak menarik, sulit, dan membosankan. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul Penggunaan Stik Berwarna untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat. Permasalahan penelitian yaitu kekurangmampuan guru dalam merancang perencanaan pembelajaaran, kurangnya kemampuan guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa yang rendah. Tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan kemampuan guru dalam merancang dan mengelola proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar siswa. Metode dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian yaitu siswa kelas IV di SD Negeri 3 Jangraga yang berjumlah 14 orang. Teknik pengumpulan data melalui tes dan observasi. Teknik pengolahan data melalui pengumpulan berbagai data yang diperlukan, data-data tersebut divalidasi berdasarkan kebutuhan penelitian, kemudian diinterpretasi dan ditindak lanjut melalui aksi dan rekomendasi. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus pertama pada tanggal 15 April 2014 dan siklus ke-2 pada tanggal 24 April 2014. Kinerja guru dalam membuat perencanaan pembelajaran penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan stik berwarna pada siklus 1 nilai rata-ratanya yaitu 3,14 dan pada siklus 2 menjadi 3,54; kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran pada siklus 1 nilai rata-ratanya 2,64 dan pada siklus 2 nilai menjadi 3,57; aktivitas belajar individual siswa pada siklus 1 nilai rata-ratanya yaitu 6,29, dan pada siklus 2 menjadi 8,29; dan hasil evaluasi akhir siswa, pada siklus 1 nilai rata-ratanya 6,79 dan pada siklus 2 menjadi 8,57. Nilai yang diperoleh dari hasil penelitian pada siklus 2 seluruhnya telah mencapai kriteria keberhasilan, yaitu nilai rata-rata perencanaan dan penampilan mengajar guru ≥ 3,00 dan nilai rata-rata aktivitas belajar serta evaluasi akhir siswa ≥ 6,80. Hasil penelitian ini dapat membuktikan hipotesis tindakan bahwa jika stik berwarna dirancang dan dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran operasi hitung penjumlahan bilangan bulat, maka hasil belajar siswa tentang penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga akan lebih meningkat.


(5)

i

Kata kunci: stik berwarna, hasil belajar siswa, operasi hitung penjumlahan bilangan bulat.


(6)

i DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GRAFIK ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

ABSTRAK ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah 1. Identifikasi dan Analisis Masalah ... 5

2. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi Siswa ... 6

2. Manfaat bagi Guru ... 6

3. Manfaat bagi Sekolah ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, ANGGAPAN DASAR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Pembelajaran Matematika di SD 1. Hakikat dan Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... 8

2. Program Pembelajaran Matematika di SD ... 9

3. Penjumlahan Bilangan Bulat dalam Pembelajaran Matematika ... 10

B. Hasil Belajar ... 11

C. Media Stik Berwarna ... 12

D. Perencanaan Pembelajaran, Proses Pembelajaran, dan Evaluasi 1. Perencanaan Pembelajaran ... 14


(7)

ii

Halaman

2. Proses Pembelajaran ... 15

3. Evaluasi Pembelajaran ... 16

E. Kerangka Berpikir ... 17

F. Anggapan Dasar ... 17

G. Hipotesis Tindakan ... 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Model PTK ... 19

B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian ... 20

2. Subjek Penelitian ... 20

C. Prosedur Penelitian 1. Orientasi dan Identifikasi Masalah ... 21

2. Perencanaan Tindakan Penelitian ... 21

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ... 22

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Input ... 22

2. Variabel Proses ... 22

3. Variabel Hasil ... 22

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Tes ... 23

2. Observasi ... 23

F. Teknik Analisis Data 1. Pengumpulan Data ... 24

2. Validasi Data ... 24

3. Interpretasi dan Tindak Lanjut ... 24

G. Kriteria Keberhasilan ... 25

H. Alur Pelaksanaan Tindakan ... 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


(8)

iii

Halaman

1. Hasil Kegiatan Orientasi dan Identifikasi Masalah... 27

2. Hasil Perencanaan Tindakan Penelitian ... 32

3. Hasil Pelaksanaan Tindakan Penelitian ... 33

B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Perencanaan Pembelajaran ... 56

2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran ... 58

3. Hasil Belajar Individual Siswa ... 60

4. Hasil Evaluasi Akhir Siswa... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 65

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 70


(9)

iv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator ... 10 Tabel 4.1 Lembar Penilaian Evaluasi Akhir Siswa Pra Penelitian ... 29 Tabel 4.2 Hasil Refleksi Kegiatan Orientasi dan Identifikasi Masalah .... 31 Tabel 4.3 Refleksi Tindakan Penelitian Siklus 1 ... 44 Tabel 4.4 Refleksi Tindakan Penelitian Siklus 2 ... 55 Tabel 4.5 Data Hasil Penelitian Penjumlahan Bilangan Bulat ... 63


(10)

v

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Hasil Perencanaan Pembelajaran ... 58

Grafik 4.2 Hasil Penampilan Mengajar ... 60

Grafik 4.3 Hasil Aktivitas Belajar Individual Siswa ... 61

Grafik 4.4 Hasil Evaluasi Akhir Siswa ... 62


(11)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Stik Berwarna ... 13 Gambar 3.1 Alur Siklus PTK Model Kemmis dan Mc. Taggart ... 19 Gambar 3.2 Alur Pelaksanaan Tindakan ... 26


(12)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 2 Hasil Observasi Penilaian Perencanaan Pembelajaran Lampiran 3 Hasil Observasi Penilaian Penampilan Mengajar Lampiran 4 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Individual Siswa Lampiran 5 Hasil Penilaian Evaluasi Akhir Siswa

Lampiran 6 Hasil Evaluasi Akhir Siswa (Nilai Terendah dan Tertinggi) Lampiran 7 Foto Kegiatan Proses Belajar Menjumlahkan Bilangan Bulat

Lampiran 8 Surat Keputusan Direktur UPI Kampus Tasikmalaya tentang Pengesahan Judul dan Pembimbing Skripsi

Lampiran 9 Permohonan Izin Penelitian dari Direktur UPI Kampus Tasikmalaya

Lampiran 10 Surat Izin Penelitian dari Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Pangandaran

Lampiran 11 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari Kepala SD Negeri 3 Jangraga


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika terbentuk sebagai hasil observasi dan pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran sistematis, logis, dan kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika. Hal ini sesuai dengan fungsi dan tujuan pembelajaran matematika di SD seperti tercantum pada Kurikulum Pendidikan Dasar 2004 (2003: 1):

Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model matematika serta sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik, diagram dalam menjelaskan gagasan. Tujuan pembelajaran matematika adalah melatih cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten.

Hasil pemikiran sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten seperti tersebut pada tujuan pembelajaran matematika dapat bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini karena matematika merupakan ilmu universal yang mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu untuk memajukan daya pikir manusia. Agar dapat menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan, maka diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Bilangan bulat merupakan bentuk perluasan dari bilangan cacah. Artinya bilangan bulat merupakan bilangan yang lebih luas dari bilangan cacah. Seperti yang dikemukakan oleh Hardi et al. (2009: 137) bahwa “Bilangan yang terdiri dari bilangan negatif, bilangan nol, dan bilangan positif disebut bilangan bulat.” Berbagai permasalahan matematika yang tidak bisa diselesaikan dengan penggunaan bilangan cacah dapat diatasi dengan adanya bilangan bulat. Contohnya yaitu 8 + (-11)= -3, positif disebut bilangan bulat.” Berbagai permasalahan matematika yang tidak bisa diselesaikan dengan penggunaan bilangan cacah dapat diatasi dengan adanya bilangan bulat.


(14)

2

Contohnya yaitu 8 + (-11) = -3, jawaban tersebut tidak terdapat pada himpunan bilangan cacah, maka perlu adanya perluasan pada himpunan bilangan bulat. Contoh yang lebih nyata dalam kehidupan sehari-hari yaitu peristiwa suhu udara, misalnya 5o C di atas 0o C dinyatakan 5o C, sedangkan suhu udara 5o C di bawah 0o C dinyatakan -5o C.

Penjumlahan bilangan bulat merupakan salah satu aspek dalam pembelajaran matematika di SD. Konsep penjumlahan bilangan bulat adalah pemahaman terhadap penjumlahan yang terdiri dari bilangan nol (0), bilangan bulat negatif (-), dan bilangan bulat positif (+). Upaya untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa terhadap operasi hitung penjumlahan bilangan bulat salah satunya melalui penggunaan media pembelajaran yang cocok dengan materi pelajaran, usia serta lingkungan tempat siswa belajar.

Berdasarkan hasil observasi dan data hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Jangraga, pada semester II tahun pelajaran 2013/ 2014 diketahui bahwa kemampuan siswa menjumlahkan bilangan bulat masih kurang. Berdasarkan data yang diperoleh, dari 14 orang siswa kelas IV yang dapat menyelesaikan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat hanya 6 orang, sedangkan 8 orang siswa belum mampu menyelesaikannya dengan benar. Dilihat dari kriteria ketuntasan minimal (KKM), hanya 43% siswa yang mencapai nilai ketuntasan (KKM mata pelajaran matematika kelas IV di SD Negeri 3 Jangraga yaitu 6,8).

Hasil belajar siswa yang rendah diduga karena guru kurang memperhatikan rencana pembelajaran yang seharusnya dibuat sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan. Selama ini guru hanya menggunakan rencana pembelajaran instan yang sudah terdapat dalam kurikulum tanpa menyesuaikannya dengan kondisi siswa dan situasi belajar yang ada di kelas. Padahal kalau diperhatikan, rencana pembelajaran yang terdapat pada kurikulum cenderung masih bersifat umum, langkah-langkah pembelajarannya hampir sama pada setiap materi dan mata pelajaran, penggunaan media pembelajaran tidak spesifik sesuai kebutuhan siswa dan materi pelajaran yang dipelajarinya, dan penggunaan evaluasi yang tidak


(15)

3

dapat mengukur keseluruhan proses dan hasil belajar siswa. Perencanaan yang dibuat tidak berdasarkan kebutuhan pada akhirnya mengakibatkan proses pembelajaran dan hasil belajar tidak optimal mencapai nilai KKM.

Proses pembelajaran matematika juga kurang kondusif, dalam menyampaikan pelajaran guru menggunakan metode ceramah dan penugasan mandiri; guru masih sering mengalami kesulitan dalam menanamkan konsep-konsep dasar matematika kepada siswa, khususnya konsep-konsep operasi hitung penjumlahan bilangan bulat. Siswa selalu beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang tidak menarik, sulit, dan membosankan sehingga mereka kurang motivasi belajarnya. Namun demikian, selama ini guru juga telah berupaya menjelaskan materi penjumlahan bilangan bulat dengan bantuan garis bilangan. Akan tetapi cara tersebut belum menunjukan hasil yang memuaskan, hal ini karena siswa tidak mencoba atau berinteraksi langsung dengan media pembelajaran yang berupa benda konkrit.

Proses pembelajaran seperti tersebut membuat siswa jenuh dan sulit memahami materi pelajaran karena tidak sesuai dengan karakteristik perkembangannya. Seperti yang diungkapkan oleh Jean Piaget (Suherman, 2000: 80) bahwa ‘Anak usia SD yang berkisar antara 7 sampai 12 tahun pada umumnya berada pada fase concrete operasional (operasional konkret)’. Pada fase ini anak membutuhkan benda konkret untuk dapat memahami hal-hal yang dipelajarinya. Peristiwa berpikir dan belajar anak sebagian besar melalui pengalaman nyata yang berawal dari proses interaksi dengan objek. Dengan kata lain, anak akan mengalami kesulitan dalam memahami konsep dan belum mampu melakukan proses berpikir abstrak jika proses pembelajaran tidak menggunakan media pembelajaran yang tepat.

Berdasarkan kenyataan tersebut, maka solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi yaitu dengan cara memperbaiki perencanaan dan proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada perencanaan pembelajaran guru dituntut untuk merencanakannya dengan memperhatikan setiap langkah-langkahnya, penggunaan media yang tepat dengan materi pelajaran dan kondisi siswa, dan alat evaluasi yang dapat


(16)

4

mengukur semua proses dan hasil belajar siswa. Selama pelaksanaan proses pembelajaran guru dituntut menggunakan media yang dapat memudahkan siswa memahami materi pelajaran operasi hitung penjumlahan bilangan bulat. Objek dari matematika merupakan benda-benda hasil pemikiran yang sifatnya abstrak, tidak dapat ditangkap/ diamati dengan panca indera secara langsung, sehingga menjadikan matematika sulit dipahami siswa. Penggunaan media yang tepat diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi ajar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Nana Sudjana (2005), bahwa “Media pengajaran dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai.” Amalik dalam Azhar Arsyad (2002) juga mengemukan bahwa:

Pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologi terhadap siswa.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan media pembelajaran berupa stik ice cream yang diberi warna-warna menarik. Stik merupakan benda yang biasa ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari, hal ini karena stik digunakan dalam jajanan ice cream ataupun digunakan sebagai alat permainan sederhana. Pada umumnya stik ice cream hanya berwarna cokelat muda, agar siswa tidak jenuh dan menarik perhatiannya maka guru berupaya memberikan warna-warna yang cerah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran penjumlahan bilangan bulat. Tujuan pewarnaan pada stik dimaksudkan juga agar siswa dapat membedakan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Dengan demikian siswa dilatih dalam memahami konsep operasi hitung penjumlahan bilangan bulat secara baik dan bertahap dengan menggunakan benda konkrit yang sudah akrab dengan lingkungan.

Berdasarkan kenyataan seperti itu, maka peneliti tertarik untuk melakukan kegiatan penelitian dengan judul Penggunaan Stik Berwarna untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat (Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas IV Semester II SD Negeri 3 Jangraga Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran).


(17)

5 B. Rumusan Masalah

1. Identifikasi dan Analisis Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah pembelajaran matematika dengan pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga, diidentifikasi seperti ini.

a. Perencanaan pembelajaran yang dirancang guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa supaya aktif belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang lebih konkrit pada pembelajaran operasi hitung penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga.

b. Proses pelaksanaan pembelajaran tidak memberikan pengalaman belajar yang bermakna sehingga tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran operasi hitung penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga.

c. Hasil belajar operasi hitung penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga masih rendah, belum mencapai nilai KKM mata pelajaran matematika yaitu 6,8.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana pembelajaran operasi hitung penjumlahan bilangan bulat melalui penggunaan stik berwarna untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga?”

Agar cakupan permasalahan tidak terlalu luas dan memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, maka peneliti memfokuskan rumusan masalah dalam pertanyaan seperti ini.

a. Bagaimanakah rencana pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan stik berwarna di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga?

b. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan stik berwarna di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga?


(18)

6

c. Bagaimanakah hasil pembelajaran operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan stik berwarna di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, secara umum tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada operasi hitung penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga dengan menggunakan stik berwarna. Sedangkan secara khusus, tujuan penelitian yaitu seperti ini.

1. Meningkatkan kemampuan guru merancang pembelajaran melalui penggunaan stik berwarna untuk meningkatkan hasil belajar operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada siswa kelas IV di SD Negeri 3 Jangraga. 2. Meningkatkan kemampuan guru dan siswa dalam melaksanakan proses

pembelajaran operasi hitung penjumlahan bilangan bulat melalui penggunaan stik berwarna di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga.

3. Meningkatkan hasil belajar siswa pada operasi hitung penjumlahan bilangan bulat melalui penggunaan stik berwarna di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga. D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi Siswa

Meningkatkan minat siswa dalam mempelajari matematika sehingga lebih aktif dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran, serta memberikan pengalaman belajar berharga dalam mengembangkan potensi, minat dan bakat melalui pembelajaran dengan media stik berwarna.

2. Manfaat bagi Guru

Meningkatkan profesionalisme guru sebagai seorang pendidik yang selalu mencari solusi dalam mengatasi permasalahan pendidikan dan mencari inovasi-inovasi dalam bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pelaksanaan penelitian, serta memberikan pengalaman berupa cara-cara ilmiah realistis dan relatif mudah dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada operasi hitung penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD melalui penggunaan stik berwarna.


(19)

7 3. Manfaat bagi Sekolah

Mengembangkan fungsi lembaga pendidikan dalam mewujudkan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, sehingga memberikan kontribusi yang bermakna bagi peningkatan kualitas pendidikan.


(20)

19 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model PTK

Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Kemmis dan Mc. Taggart. Menurut pendapat peneliti, model ini cukup sederhana sehingga mudah dipahami. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Kasbolah K, 1998: 14) PTK digambarkan sebagai:

Suatu proses yang dinamis karena ada empat aspek dalam penelitian ini yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakam momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Untuk lebih jelasnya, alur tahapan/ fase pada setiap siklus ditunjukkan pada gambar seperti ini.

Rencana

Refleksi 1 Siklus I

Pembelajaran 1 dan Observasi 1

Perbaikan

Rencana Refleksi 2

Siklus II

Pembelajaran 2 dan Observasi 2

Dihentikan apabila target tercapai

Gambar 3.1


(21)

20

Pada gambar tersebut terdiri dari dua perangkat komponen yang dapat diartikan sebagai dua siklus. Tetapi dalam pelaksanaannya jumlah siklus tergantung pada permasalahan yang perlu dipecahkan. Apabila permasalahan telah terpecahkan dalam dua siklus, maka dengan sendirinya penelitian telah selesai. Tetapi penelitian bisa dilakukan dalam beberapa siklus apabila permasalahan belum terselesaikan dan hasil belajar siswa belum optimal sesuai dengan harapan peneliti.

Dilihat dari karakteristiknya, PTK merupakan suatu tindakan yang situasional, yaitu berkaitan dengan mendiagnosa (mendata) masalah dalam konteks tertentu, diangkat dari praktek pembelajaran yang benar-benar dirasakan oleh guru atau siswa, kemudian diupayakan menyelesaikannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan cara merefleksi diri. Setelah dilakukan refleksi, biasanya muncul permasalahan baru yang perlu mendapat perhatian sehingga dilakukan perencanaan ulang dan refleksi ulang sampai permasalahan dapat teratasi.

Penelitian ini bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan yang tepat dan dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti (guru kelas) dan observer.

B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Dalam penyusunan PTK ini, peneliti mengadakan penelitian di SD Negeri 3 Jangraga yang berlokasi di Dusun/ Desa Jangraga Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran. Adapun alasannya karena peneliti merupakan guru sekaligus wali kelas IV di SD tersebut, sehingga lebih paham terhadap situasi lingkungan dan objek yang diteliti.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IV SD Negeri 3 Jangraga dan guru. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 14 orang, terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan.


(22)

21 C. Prosedur Penelitian

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

Tahap orientasi dan identifikasi masalah dilakukan khususnya untuk memperoleh gambaran permasalahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil orientasi dan identifikasi masalah dijadikan sebagai dasar perencanaan tindakan penelitian dan disusun berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap pembelajaran di kelas yang dideskripsikan sebagai berikut: a. Melakukan kegiatan orientasi dan identifikasi masalah dengan berfokus

pada program dan perencanaan pembelajaran matematika penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga.

b. Melakukan kegiatan orientasi dan identifikasi masalah dengan berfokus pada pelaksanaan pembelajaran matematika penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga.

c. Melakukan kegiatan orientasi dan identifikasi masalah terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa selama ini pada pembelajaran matematika penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga.

2. Perencanaan Tindakan penelitian

a. Direncanakan jumlah siklus tindakan dan waktu penelitian.

b. Perencanaan pembelajaran yang meliputi pemilihan bahan ajar dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

c. Menyusun instrumen pengumpulan data penelitian, yang meliputi:

1) Lembar observasi penilaian perencanaan pembelajaran tentang penjumlahan bilangan bulat.

2) Lembar observasi penilaian penampilan mengajar tentang penjumlahan bilangan bulat.

3) Lembar penilaian aktivitas belajar individual siswa tentang penjumlahan bilangan bulat.

4) Lembar penilaian evaluasi akhir siswa tentang penjumlahan bilangan bulat.


(23)

22 3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yaitu melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan RPP yang dirumuskan. Pada awal tindakan, dilaksanakan observasi ketika pembelajaran sedang berlangsung, hal ini untuk memperoleh data tentang perencanaan pembelajaran dan proses pelaksanaannya yang mencakup kinerja guru dan siswa. Kemudian dilaksanakan refleksi untuk menganalisis data hasil observasi pada setiap tindakan. Hasil refleksi digunakan untuk menjawab hipotesis tindakan, rumusan masalah dan acuan melaksanakan tindakan berikutnya.

Jika siklus pertama belum tercapai tujuan, maka diadakan perbaikan pada siklus ke-2. Jika siklus ke-2 belum juga mencapai hasil yang diharapkan maka dilaksanakan siklus yang ke-3, begitu seterusnya sampai didapat hasil yang diinginkan. Setelah semua siklus dilaksanakan dan hasil yang diinginkan sudah tercapai, maka disimpulkan semua hasil penelitian.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Input

Variabel input dalam penelitian ini yaitu kemampuan awal guru dan siswa dalam pembelajaran matematika tentang penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga sebelum dilaksanakannya penelitian.

2. Variabel Proses

Variabel proses penelitian yaitu penggunaan stik berwarna dalam pembelajaran matematika penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga. Sub variabel meliputi kemampuan guru membuat rencana pembelajaran dan mengelola pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa selama melaksanakan proses pembelajaran dan hasil evaluasi akhir siswa. 3. Variabel Hasil

Variabel hasil dalam penelitian ini yaitu peningkatan kemampuan guru dan siswa pada pembelajaran penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga. Sub variabel meliputi peningkatan kemampuan guru dalam membuat rencana pembelajaran dan mengelola proses pelaksanaan


(24)

23

pembelajaran, dan aktivitas siswa selama melaksanakan proses pembelajaran dan hasil evaluasi akhir siswa. Variabel tersebut diukur dengan instrument observasi yang dinilai oleh teman sejawat sebagai peneliti mitra/ observer dan hasil evaluasi siswa yang dinilai oleh guru.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Guna memperoleh data yang diharapkan agar sesuai dengan tujuan penelitian maka peneliti melakukan pengumpulan data melalui kegiatan: 1. Tes

“Teknik tes adalah pelaksanaan penilaian dengan menyajikan serangkaian pertanyaan, yang harus dijawab dengan benar oleh testi” (Wahyudin, et al., 2006: 38). Pelaksanaan teknik tes dapat dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan dan tes tindakan.

Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa berkenaan dengan hasil belajar operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan bentuk tes isian. Pelaksanaan tes untuk memperoleh data penelitian dilakukan pada setiap siklus di akhir proses pembelajaran. 2. Observasi

Selain menggunakan teknik tes dalam kegiatan pengumpulan data, peneliti juga menggunakan teknik observasi agar semua data yang diperlukan dalam penelitian dapat terpenuhi. “Observasi merupakan kegiatan penilaian non-tes yang dilaksanakan melalui pengamatan/ mengamati perilaku siswa atau proses terjadinya suatu kegiatan, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan” (Wahyudin, et al., 2006: 51). Adapun lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian yaitu:

a. Lembar observasi penilaian perencanaan pembelajaran, b. Lembar observasi penilaian kinerja guru,

c. Lembar observasi penilaian aktivitas belajar siswa.

Pelaksanaan kegiatan observasi dilakukan pada setiap siklus selama proses pembelajaran berlangsung.


(25)

24 F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh selama proses penelitian, selanjutnya akan dikelola menjadi data-data yang valid. Prosedur pengolahan dan analisis data dilaksanakan mengacu kepada pola pengolahan data David Hopkins (Laporan Penelitian Hibah Kompetitif Internal UPI, 2010: 25) yang dilakukan melalui tahapan seperti berikut ini.

1. Pengumpulan Data

Data mentah yang dikumpulkan melalui tes dan observasi dirangkum dan dideskripsikan. Semua data dikategorisasikan, sehingga memberikan penjelasan dan makna terhadap hasil temuan penelitian. Data yang penting dipisahkan dari data yang tidak penting/ tidak diperlukan.

2. Validasi Data

Berdasarkan pola pengolahan data David Hopkins (Laporan Penelitian Hibah Kompetitif Internal UPI, 2010: 25), data yang telah dikategorisasikan kemudian dikembangkan untuk divalidasi dengan cara berikut:

a. Coding yaitu penandaan, penetapan atau pengelompokan jenis data dengan

membubuhkan kode.

b. Saturasi yaitu menetapkan batas optimal keberhasilan tindakan yang

realistis dan pragmatis.

c. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data dengan menggunakan

sumber lain, yakni membandingkan kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan data yang diperoleh observer. Triangulasi dilakukan melalui kegiatan reflektif kolaboratif antara observer dan peneliti.

3. Interpretasi dan Tindak Lanjut

Temuan-temuan selama pelaksanaan penelitian diinterpretasikan dengan merujuk kepada acuan teoritik, norma-norma praktis yang disepakati atau berdasarkan intuisi guru mengenai situasi pembelajaran yang ideal, kemudian ditindak lanjuti yang meliputi aksi dan rekomendasi, dan disimpulkan hasil dari seluruh penelitian yang telah dilaksanakan.


(26)

25 G. Kriteria Keberhasilan

Penelitian dianggap berhasil jika data-data yang diperlukan sudah memenuhi harapan dan hasil belajar siswa telah meningkat dari kegiatan pembelajaran sebelumnya. Agar tindakan perbaikan dalam penelitian ini tepat sasaran, maka peneliti bersama mitra (observer) dan kepala sekolah dengan mengacu kepada KTSP (Kurikulum SD Negeri 3 Jangraga, 2013: 27) menetapkan kriteria keberhasilan sebagai berikut:

a. Guru mengalami peningkatan kemampuan mengajarkan penjumlahan bilangan bulat, yang meliputi:

a. Kemampuan merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sekurang-kurangnya mencapai nilai 2,75 untuk setiap aspek dari RPP dengan nilai rata-rata ≥ 3,00.

b. Kemampuan mengelola pembelajaran sekurang-kurangnya mencapai nilai 2,75 untuk setiap aspek penampilan mengajar dengan nilai rata-rata ≥ 3,00.

b. Siswa mengalami peningkatan kemampuan menjumlahkan bilangan bulat dengan nilai lebih besar dari KKM mata pelajaran matematika tahun pelajaran 2013/ 2014 (Kurikulum SD Negeri 3 Jangraga, 2011: 28) yang ditentukan yaitu 6,8. Adapun penilaiannya meliputi:

a. Aktivitas belajar individual siswa dalam kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan mencapai nilai minimal ≥ 6,80 untuk setiap siswa dan nilai rata-rata setiap aspek penilaian minimal ≥ 6,80.

b. Hasil evaluasi akhir siswa mencapai nilai minimal ≥ 6,80 untuk setiap siswa dan rata-rata nilai keseluruhan siswa minimal ≥ 6,80.

H. Alur Pelaksanaan Tindakan

Penelitian yang dilaksanakan bekaitan dengan hasil belajar siswa pada penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan media stik berwarna di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga. Penelitian akan dilaksanakan selama 3 siklus, hal ini untuk memantapkan hasil penelitian supaya data-data yang diperoleh


(27)

26

lebih autentik dan dapat dipertanggungjawabkan. Adapun alur pelaksanaan tindakan penelitian yang akan dilaksanakan seperti pada bagan berikut.

Siklus 1

Siklus 2

Gambar 3.2

Alur Pelaksanaan Tindakan

Orientasi dan Identifikasi Masalah

1. Program dan perencanaan pembelamaran matematika khususnya tentang penmumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga.

2. Pelaksanaan pembelamaran matematika tentang penmumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga.

3. Hasil belamar yang diperoleh siswa selama ini pada pembelamaran matematika tentang penmumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga.

Perencanaan Tindakan Penelitian

1. Direncanakan mumlah siklus tindakan dan waktu penelitian.

2. Perencanaan pembelamaran yang meliputi pemilihan bahan amar dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelamaran (RPP).

3. Menyusun instrumen pengumpulan data penelitian, yang meliputi:

a. Lembar observasi penilaian perencanaan pembelamaran tentang penmumlahan bilangan bulat.

b. Lembar observasi penilaian penampilan mengamar tentang penmumlahan bilangan bulat. c. Lembar penilaian aktivitas belamar individual siswa tentang penmumlahan bilangan bulat. d. Lembar penilaian evaluasi akhir siswa tentang penmumlahan bilangan bulat.

Pelaksanaan Tindakan Penelitian Siklus 1 dan Siklus 2

Perencanaan pembelamaran awal

Tindakan pembelamaran

Observasi dan pencatatan pembelamaran

Analisis dan refleksi tindakan pembelamaran

Perencanaan perbaikan pembelamaran

Tindakan pembelamaran

Observasi dan pencatatan pembelamaran

Refleksi dan Rekomendasi Keseluruhan Tindakan Penelitian Analisis dan refleksi tindakan pembelamaran


(28)

65 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pembahasan hasil penelitian, dan temuan-temuan peneliti di lapangan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa tentang penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan stik berwarna di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga, diketahui hasil penelitian telah dapat menjawab rumusan masalah yang diuraikan sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti mengambil simpulan seperti ini:

1. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru kelas IV di SD Negeri 3 Jangraga selalu mengalami perbaikan pada setiap siklus sehingga lebih efektif untuk dijadikan acuan pelaksanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran dibuat dengan berfokus pada penggunaan stik berwarna sebagai media untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SD Negeri 3 Jangraga pada penjumlahan bilangan bulat.

Kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran pada siklus 2 lebih baik daripada siklus 1 dalam hal membangkitkan motivasi siswa, penguasaan bahan pelajaran, kemampuan merespon pertanyaan siswa, penanganan individu dan kelompok siswa, kemampuan menggunakan stik berwarna, evaluasi, dan penggunan alokasi waktu yang lebih proporsional.

Hasil observasi penilaian perencanaan pembelajaran yang dilakukan observer/ mitra terhadap guru kelas IV pada siklus 1 masih rendah dengan nilai rata-rata perencanaan pembelajaran 3,14. Walaupun sudah mencapai nilai yang ditetapkan pada kriteria keberhasilan, tetapi masih ada beberapa nilai aspek dibawah 2,75. Sedangkan pada siklus 2 diketahui bahwa kemampuan guru dalam membuat rencana pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya dengan nilai rata-rata 3,54 dan seluruh nilai aspek sudah lebih dari 2,75.


(29)

66

Pelaksanaan pembelajaran penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan stik berwarna di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga diberikan dengan cara siswa terlebih dahulu memperhatikan penjelasan dan contoh yang diberikan guru mengenai penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan stik berwarna, siswa diberi kesempatan untuk memahami penjumlahan bilangan bulat dan mencobanya sendiri, kemudian dibuat kelompok kecil untuk mengerjakan latihan soal yang lebih banyak dan agar siswa dapat berinteraksi dengan kelompoknya mengenai penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan stik berwarna yang sudah ataupun belum dipahaminya, sehingga dengan cara seperti itu sangat menarik minat dan motivasi siswa untuk belajar lebih aktif dan berani mengemukakan gagasannya selama proses pembelajaran berlangsung. Guru juga dapat lebih efektif dalam menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan SK, KD, dan indikator pencapaian hasil belajar siswa.

Walaupun terdapat berbagai kendala dalam proses pelaksanaannya, diantaranya keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan wawasan guru dalam menggunakan media pembelajaran serta minimnya pengalaman belajar siswa dalam melaksanakan proses belajar yang aktif, tetapi hal ini tidak menyurutkan minat dan semangat siswa untuk belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya pada setiap siklus pembelajaran. Terlihat dari hasil observasi penilaian penampilan mengajar pada siklus 1 rata-rata nilainya yaitu 2,64 dan dari ke tujuh aspek penilaian hanya satu yang nilainya lebih dari 2,75. Sedangkan pada siklus 2 rata-rata nilainya yaitu 3,57 dan seluruh aspek nilainya lebih dari 2,75.

3. Hasil Pembelajaran

Pembelajaran penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan stik berwarna sebagai upaya mengoptimalkan proses pembelajaran ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga. Hal ini terbukti dengan meningkatnya aktivitas belajar individual siswa dan hasil evaluasi akhir siswa setelah tindakan penelitian dilaksanakan selama 2 siklus.


(30)

67

Pada siklus 1 aktivitas belajar siswa masih rendah, hal ini terjadi karena dominannya guru selama proses pembelajaran sehingga menyebabkan siswa menjadi pasif untuk bertanya ataupun mengungkapkan gagasannya. Penguasaan konsep penjumlahan bilangan bulat pun masih rendah, dikarenakan keadaan siswa yang gaduh dan tidak memperhatikan ketika proses belajar berlangsung dan penanganan guru terhadap masalah tersebut kurang optimal. Pada siklus 2, guru lebih berperan sebagai fasilitator sehingga dapat membangkitkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan menjadikan mereka lebih tertib melaksanakan proses pembelajaran. Meningkatnya aktivitas belajar siswa turut meningkatkan pemahamannya menganai penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan stik berwarna sehingga dapat meningkatkan hasil evaluasi akhir setiap siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan stik berwarna sebagai salah satu upaya untuk membantu mengoptimalkan proses pembelajaran penjumlahan bilangan bulat, maka hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Jangraga Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran dapat lebih meningkat.

B. Saran

Penggunaan stik berwarna yang dilakukan sebagai salah satu upaya mengoptimalkan proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini terbukti berdasarkan PTK yang dibuat oleh peneliti. Berdasarkan pengalaman ini peneliti memberikan saran seperti ini:

1. Guru dalam membuat rencana pembelajaran harus lebih teliti dan mempertimbangkan berbagai aspek yang dapat berpengaruh terhadap pelaksanan proses pembelajaran, karena rencana pembelajaran merupakan acuan untuk dilaksanakannya proses pembelajaran yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap evaluasi akhir siswa.

2. PTK dapat menjadi pemicu semangat bagi rekan-rekan guru yang lain, sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas profesinya sebagai seorang guru melalui pembuatan PTK.


(31)

68

3. Guru hendaknya terus membina dan mengembangkan kemampuan diri serta menyerap informasi, berbagai metode, pendekatan dan model pembelajaran yang sekarang ini banyak dikembangkan di berbagai pelatihan profesi guru, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya masing-masing.


(32)

69

DAFATAR PUSTAKA

Alya, Qonita. (2009). Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar. Jakarta: PT. Indahjaya Adipratama.

Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo Persada. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (2006). Pedoman Penyusunan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas,

Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Depdiknas. (2003). Pelayanan Profesional Kurikulum 2004: Kegiatan Belajar

Mengajar yang Efektif. Jakarta: Pusat Kurikulum.

Hardi, et al. (2009). Pandai Berhitung Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Herry Hernawan, A., et al. (2007). Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Karim Muchtar, A., et al. (1996). Pendidikan Matematika I. Malang: Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Kasbolah, K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Dirjen Dikti Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Kusdiana, Aan, et al. (2010). Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Indonesia

Siswa Berbasiskan Media Film Kartun di Sekolah Dasar. Penelitian Hibah

Kompetitif Internal UPI.

Purwanto, Ngalim. (2006). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.

Sudjana, Nana. (2005). Media Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru Aigensindo. Suherman, Uman. (2000). Memahami Karakteristik Individu. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1988).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.


(1)

26

lebih autentik dan dapat dipertanggungjawabkan. Adapun alur pelaksanaan tindakan penelitian yang akan dilaksanakan seperti pada bagan berikut.

Siklus 1

Siklus 2

Gambar 3.2

Alur Pelaksanaan Tindakan Orientasi dan Identifikasi Masalah

1. Program dan perencanaan pembelamaran matematika khususnya tentang penmumlahan

bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga.

2. Pelaksanaan pembelamaran matematika tentang penmumlahan bilangan bulat di kelas IV SD

Negeri 3 Jangraga.

3. Hasil belamar yang diperoleh siswa selama ini pada pembelamaran matematika tentang penmumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga.

Perencanaan Tindakan Penelitian 1. Direncanakan mumlah siklus tindakan dan waktu penelitian.

2. Perencanaan pembelamaran yang meliputi pemilihan bahan amar dan penyusunan rencana

pelaksanaan pembelamaran (RPP).

3. Menyusun instrumen pengumpulan data penelitian, yang meliputi:

a. Lembar observasi penilaian perencanaan pembelamaran tentang penmumlahan bilangan

bulat.

b. Lembar observasi penilaian penampilan mengamar tentang penmumlahan bilangan bulat.

c. Lembar penilaian aktivitas belamar individual siswa tentang penmumlahan bilangan bulat. d. Lembar penilaian evaluasi akhir siswa tentang penmumlahan bilangan bulat.

Pelaksanaan Tindakan Penelitian Siklus 1 dan Siklus 2

Perencanaan pembelamaran awal

Tindakan pembelamaran

Observasi dan pencatatan pembelamaran Analisis dan refleksi tindakan pembelamaran

Perencanaan perbaikan pembelamaran

Tindakan pembelamaran

Observasi dan pencatatan pembelamaran

Refleksi dan Rekomendasi Keseluruhan Tindakan Penelitian Analisis dan refleksi tindakan pembelamaran


(2)

65 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pembahasan hasil penelitian, dan temuan-temuan peneliti di lapangan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa tentang penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan stik berwarna di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga, diketahui hasil penelitian telah dapat menjawab rumusan masalah yang diuraikan sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti mengambil simpulan seperti ini:

1. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru kelas IV di SD Negeri 3 Jangraga selalu mengalami perbaikan pada setiap siklus sehingga lebih efektif untuk dijadikan acuan pelaksanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran dibuat dengan berfokus pada penggunaan stik berwarna sebagai media untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SD Negeri 3 Jangraga pada penjumlahan bilangan bulat.

Kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran pada siklus 2 lebih baik daripada siklus 1 dalam hal membangkitkan motivasi siswa, penguasaan bahan pelajaran, kemampuan merespon pertanyaan siswa, penanganan individu dan kelompok siswa, kemampuan menggunakan stik berwarna, evaluasi, dan penggunan alokasi waktu yang lebih proporsional.

Hasil observasi penilaian perencanaan pembelajaran yang dilakukan observer/ mitra terhadap guru kelas IV pada siklus 1 masih rendah dengan nilai rata-rata perencanaan pembelajaran 3,14. Walaupun sudah mencapai nilai yang ditetapkan pada kriteria keberhasilan, tetapi masih ada beberapa nilai aspek dibawah 2,75. Sedangkan pada siklus 2 diketahui bahwa kemampuan guru dalam membuat rencana pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya dengan nilai rata-rata 3,54 dan seluruh nilai aspek sudah lebih dari 2,75.


(3)

66

Pelaksanaan pembelajaran penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan stik berwarna di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga diberikan dengan cara siswa terlebih dahulu memperhatikan penjelasan dan contoh yang diberikan guru mengenai penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan stik berwarna, siswa diberi kesempatan untuk memahami penjumlahan bilangan bulat dan mencobanya sendiri, kemudian dibuat kelompok kecil untuk mengerjakan latihan soal yang lebih banyak dan agar siswa dapat berinteraksi dengan kelompoknya mengenai penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan stik berwarna yang sudah ataupun belum dipahaminya, sehingga dengan cara seperti itu sangat menarik minat dan motivasi siswa untuk belajar lebih aktif dan berani mengemukakan gagasannya selama proses pembelajaran berlangsung. Guru juga dapat lebih efektif dalam menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan SK, KD, dan indikator pencapaian hasil belajar siswa.

Walaupun terdapat berbagai kendala dalam proses pelaksanaannya, diantaranya keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan wawasan guru dalam menggunakan media pembelajaran serta minimnya pengalaman belajar siswa dalam melaksanakan proses belajar yang aktif, tetapi hal ini tidak menyurutkan minat dan semangat siswa untuk belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya pada setiap siklus pembelajaran. Terlihat dari hasil observasi penilaian penampilan mengajar pada siklus 1 rata-rata nilainya yaitu 2,64 dan dari ke tujuh aspek penilaian hanya satu yang nilainya lebih dari 2,75. Sedangkan pada siklus 2 rata-rata nilainya yaitu 3,57 dan seluruh aspek nilainya lebih dari 2,75.

3. Hasil Pembelajaran

Pembelajaran penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan stik berwarna sebagai upaya mengoptimalkan proses pembelajaran ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga. Hal ini terbukti dengan meningkatnya aktivitas belajar individual siswa dan hasil evaluasi akhir siswa setelah tindakan penelitian dilaksanakan selama 2 siklus.


(4)

67

Pada siklus 1 aktivitas belajar siswa masih rendah, hal ini terjadi karena dominannya guru selama proses pembelajaran sehingga menyebabkan siswa menjadi pasif untuk bertanya ataupun mengungkapkan gagasannya. Penguasaan konsep penjumlahan bilangan bulat pun masih rendah, dikarenakan keadaan siswa yang gaduh dan tidak memperhatikan ketika proses belajar berlangsung dan penanganan guru terhadap masalah tersebut kurang optimal. Pada siklus 2, guru lebih berperan sebagai fasilitator sehingga dapat membangkitkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan menjadikan mereka lebih tertib melaksanakan proses pembelajaran. Meningkatnya aktivitas belajar siswa turut meningkatkan pemahamannya menganai penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan stik berwarna sehingga dapat meningkatkan hasil evaluasi akhir setiap siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan stik berwarna sebagai salah satu upaya untuk membantu mengoptimalkan proses pembelajaran penjumlahan bilangan bulat, maka hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Jangraga Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran dapat lebih meningkat.

B. Saran

Penggunaan stik berwarna yang dilakukan sebagai salah satu upaya mengoptimalkan proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini terbukti berdasarkan PTK yang dibuat oleh peneliti. Berdasarkan pengalaman ini peneliti memberikan saran seperti ini:

1. Guru dalam membuat rencana pembelajaran harus lebih teliti dan mempertimbangkan berbagai aspek yang dapat berpengaruh terhadap pelaksanan proses pembelajaran, karena rencana pembelajaran merupakan acuan untuk dilaksanakannya proses pembelajaran yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap evaluasi akhir siswa.

2. PTK dapat menjadi pemicu semangat bagi rekan-rekan guru yang lain, sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas profesinya sebagai seorang guru melalui pembuatan PTK.


(5)

68

3. Guru hendaknya terus membina dan mengembangkan kemampuan diri serta menyerap informasi, berbagai metode, pendekatan dan model pembelajaran yang sekarang ini banyak dikembangkan di berbagai pelatihan profesi guru, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya masing-masing.


(6)

69

DAFATAR PUSTAKA

Alya, Qonita. (2009). Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar. Jakarta: PT. Indahjaya Adipratama.

Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (2006). Pedoman Penyusunan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas,

Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Depdiknas. (2003). Pelayanan Profesional Kurikulum 2004: Kegiatan Belajar

Mengajar yang Efektif. Jakarta: Pusat Kurikulum.

Hardi, et al. (2009). Pandai Berhitung Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Herry Hernawan, A., et al. (2007). Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Karim Muchtar, A., et al. (1996). Pendidikan Matematika I. Malang: Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Kasbolah, K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Dirjen Dikti Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Kusdiana, Aan, et al. (2010). Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Indonesia

Siswa Berbasiskan Media Film Kartun di Sekolah Dasar. Penelitian Hibah

Kompetitif Internal UPI.

Purwanto, Ngalim. (2006). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.

Sudjana, Nana. (2005). Media Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru Aigensindo.

Suherman, Uman. (2000). Memahami Karakteristik Individu. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1988).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.