Pengaruh Brand Trust terhadap Brand Loyalty Starbucks Dipati Ukur Bandung.
viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk untuk menguji dan menganalisis respon konsumen terhadap brand trust dan brand loyalty untuk produk Starbucks Dipati Ukur Bandung, serta melihat pengaruh antara variabel brand trust dan brand loyalty pada para konsumen Starbucks.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian causal explanatory, sampel dalam penelitian ini adalah beberapa konsumen Starbucks Dipati Ukur Bandung. Teknik sampling dalam penelitian ini non-probability sampling, peneliti menggunakan metode purposive sampling. Peneliti menggunakan kuesioner dengan skala pengukuran Ordinal, dan mengukur Validitas dengan menggunakan CFA (Confirmatory Factor Analysis) dan Reliabilitas dengan menggunakan Alpha Cronbach.
Dari hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa brand trust dan brand loyalty yang dimiliki oleh para konsumen Starbucks sudah berada dalam rentang tinggi terdapat pengaruh yang signifikan antara brand trust dan brand loyalty pada responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung. Untuk itu, peneliti memberi saran kepada pihak manajer pemasaran yang berada di lingkungan
Starbucks Dipati Ukur harus mampu mengembangkan strategi-strategi promosi yang menonjolkan keunggulan dari produk dan layanan yang diberikan oleh Starbucks sebagai sebuah Brand yang terpercaya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada para konsumen yang puas untuk memberikan testimonial, melakukan posting di sosial media (facebook, instagram, twitter) untuk dapat meningkatkan keparcayaan konsumen terhadap merek. Harapannya, hal ini dapat meningkatkan loyalitas para konsumen.
(2)
ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
This study has the objective to To test and analyze consumer response to brand trust and Brand Loyalty for Starbucks Coffee in Dipati Ukur Bandung, as well as see the influence of variables brand trust and Brand Loyalty in the costumers of Starbucks. This study uses a quantitative approach with causal explanatory type of research, sample in this study are some consumers Starbucks in Dipati Ukur Bandung.
Sampling in this study non-probability sampling, researchers using purposive sampling method. Researchers used a questionnaire with Ordinal measurement scale, and measure the validity using CFA (Confirmatory Factor Analysis) and reliability using Cronbach Alpha.
From the results of the study, researchers found that Brand Trust and Brand Loyalty owned by Starbucks consumers already are in the high range. Therefore, a significant difference between Brand Trust and Brand Loyalty in consumer respondents Starbucks Dipati Ukur, Bandung. To that end, researchers gave suggestions to the marketing manager who was in the neighborhood Starbucks Ukur should be able to develop promotional strategies that highlight the advantages of the products and services provided by Starbucks as a trusted brand. This can be done by giving the opportunity to the consumers who are satisfied to give a testimonial, posting on social media (facebook, instagram, twitter) to improve the trust consumers to the brand. Hopefully, this can increase consumer loyalty.
(3)
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……….i
LEMBAR PENGESAHAN………..ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYATULIS SKRIPSI………...iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN…………..………..iv
KATAPENGANTAR………...………....v
ABSTRAK……….………..…………..vii
ABSTRACT………..……ix
DAFTAR ISI………..……..x
DAFTAR GAMBAR………...xiii
DAFTAR TABEL………..…...xiv
BAB I PENDAHULUAN………..….…..1
1.1 Latar Belakang Penelitian………..…….1
1.2 Rumusan Masalah………...………5
1.3 Tujuan Penelitian.………...5
1.4 Manfaat Penelitian………..……6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR…...………..……..…7
2.1 Kajian Pustaka………....7
2.1.1 Pengertian Pemasaran……….………...7
2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran………..8
2.1.3 Bauran Pemasaran………...………....9
2.1.4 Produk………....11
2.1.5 Merek……….………12
2.1.6 Kepercayaan Merek………...14
(4)
xi Universitas Kristen Maranatha
2.1.8 Loyalitas Merek……….20
2.1.8.1 Jenis Brand Loyalty………23
2.1.8.2 Ukuran Loyalitas Merek……….25
2.1.8.3 Fungsi Loyalitas Merek………..27
2.1.9 Rerangka Teori………..29
2.2 Rerangka Pemikiran……….30
2.3 Pengembangan Hipotesis………..31
2.3.1 Data Penelitian Terdahulu……….31
2.3.2 Model Penelitian………32
2.3.3 Hipotesis………32
BAB III METODE PENELITIAN……….34
3.1 Jenis Penelitian……….34
3.2 Populasi Dan Sampel………34
3.2.1 Teknik Pengambilan Sample……….35
3.2.2 Penentuan Jumlah Sample.….………...35
3.2.3 Skala Pengukuran………..36
3.3 Definisi Operasional Variabel………..…37
3.4 Teknik Pengumpulan Data………....38
3.5 Uji Instrumen………...39
3.5.1 Uji Validitas………...39
3.5.2 Uji Reliabilitas………...40
3.6 Teknik Analisis Data………41
3.6.1 Uji Regresi……….41
3.6.2 Koefisien Determinasi………...42
(5)
xii Universitas Kristen Maranatha
4.1 Hasil Penelitian..………...44
4.1.1 Data Demografis Responden ………...44
4.1.2 Uji Instrumen………...………..47
4.1.2.1 Uji Validitas………48
4.1.2.2 Uji Reliabilitas………51
4.1.3 Analisis Deskriptif……….52
4.1.4 Uji Asumsi Klasik………..54
4.1.4.1 Uji Normalitas dan Outlier……….55
4.1.4.2 Uji Heteroskedadistitas………...57
4.1.4.3 Uji Multikolinearitas………...59
4.1.5 Uji Hipotesis………..60
4.2 Pembahasan………..…63
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………...66
5.1 Simpulan………...66
5.2 Keterbatasan Penelitian...………..67
5.3 Saran……….………68
(6)
xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rerangka Teori………...29 Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran………30 Gambar 2.3 Model Penelitian……….32
(7)
xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Penelitian Terdahulu………...……...31
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel……….…..….38
Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….……...…44
Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia………..….…45
Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Profesi Responden…..………..45
Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Kota Domisili………….…………...46
Tabel 4.5 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan ………...…46
Tabel 4.6 Profil Responden Berdasarkan Frekwensi Kunjungan ………..47
Tabel 4.7 KMO And Bartlett’s Test………....48
Tabel 4.8 Rotated Component Matrix………49
Tabel 4.9 KMO And Bartlett’s Test………...50
Tabel 4.10 Rotated Component Matrix ………...50
Tabel 4.11 Uji Reliabilitas ………...51
Tabel 4.12 Analisis Deskriptif Brand Trust ………..………...52
Tabel 4.13 Analisis Deskriptif Brand Loyalty ……….53
Tabel 4.14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ………55
Tabel 4.15 Outlier..………...………56
Tabel 4.16 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ………....57
Tabel 4.17 Tabel Heteroskedadistitas ……….58
Tabel 4.18 Coefficients Multikolinearitas………59
Tabel 4.19 Tabel Hipotesis Anova………61
Tabel 4.20 Tabel Hipotesis Model Summary………...61
(8)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Persaingan dunia usaha sekarang ini semakin ketat khususnya saat krisis global saat ini. Perusahaan tidak saja dituntut untuk melakukan efisiensi namun juga dapat memiliki keunggulan kompetitif yang sangat jelas. Perusahaan yang dapat memiliki keunggulan kompetitif maka diharapkan dapat memenangkan persaingan di lapangan (Wijaya. 2008). Perusahaan yang dapat bersaing dalam pasar adalah perusahaan yang dapat menyediakan produk yang berkualitas sebab pada dasarnya kualitas produk menggambarkan sejauh mana kemampuan suatu produk untuk menampilkan kemampuannya atau melaksanakan fungsi-fungsi yang dimilikinya.
Pada masa sekarang ini, minum kopi di kedai kopi telah menjadi kebiasaan (lifestyle) masyarakat Indonesia di kota-kota besar. Tidak hanya sekedar minum kopi, tetapi biasanya kedai kopi juga menjadi tujuan beberapa kalangan untuk melakukan kegiatan tertentu, seperti bertemu klien, atau belajar kelompok bagi kalangan mahasiswa (Setyaningsih, 2008).
Salah satu kota besar yang pertumbuhan kebiasaaan minum kopinya tinggi adalah Kota Bandung. Hal itu ditandai dengan banyak bermunculan kedai kopi baru di Kota Bandung dalam beberapa tahun ke belakang. Bukan hanya kedai kopi lokal, tetapi juga kedai kopi asing bertaraf internasional banyak bermunculan (http://bincangkopi.com).
(9)
2
Universitas Kristen Maranatha Salah satu aktivitas strategi yang menjadikan perusahaan besar dan kuat adalah Starbucks. Dimana pada awalnya Starbucks hanya menjual biji kopi sekarang telah menjadi perusahaan kopi terkemuka di dunia. Starbucks telah berhasil memperkuat posisi merek perusahaannya dan karena kekuatan mereknya tersebut Starbucks dapat bersaing dengan kedai kopi mana pun di belahan dunia.
Sejak masuknya Starbucks, kedai kopi asal Seattle Amerika, bisnis kedai kopi mulai marak di Kota Bandung. Kesuksesan Starbucks ini mendorong kedai kopi asing lain untuk membuka gerainya di Indonesia, sebut saja Coffee Bean yang berasal dari Amerika dan Black Canyon Coffee yang berasal dari Thailand. Tak berapa lama kemudian, negara-negara lain sebagai franchisor kedai kopi juga mulai memasuki Kota Bandung dan membuka gerainya di beberapa kota besar lainnya di Indonesia, seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Denpasar dan Makassar (http://kontan-online.com).
Kedai Starbucks pertama di Indonesia adalah di Plaza Indonesia, Jakarta yang didirikan pada tanggal 17 Mei 2002. Setelah kiprahnya selama 13 tahun di Indonesia sekarang Starbucks telah membuka gerainya sekitar 191 gerai di Indonesia.. Bukan hanya sukses secara kuantitas melakukan ekspansi cabangcabang Starbucks di Indonesia, Starbucks juga menorehkan kesuksesannya di Indonesia sebagai salah satu nominasi dari 10 label terdepan di tanah air versi Asia’s Top 1000 Brands yang diterbitkan The Nielsen Company dan Campaign Asia Pasific. Starbucks adalah satu-satunya label food and beverage (F&B) yang masuk dalam 10 merek terdepan di Indonesia (okezone.com. 2013). Starbucks sendiri masuk ke Kota Bandung pada bulan Juni 2007 di Paris Van Java Mall. Pesaing Starbucks sangat banyak di Kota Bandung ini, baik kedai kopi lokal
(10)
3
Universitas Kristen Maranatha maupun kedai kopi asing. Beberapa pesaing dari kedai kopi lokal yang telah berdiri lama diantaranya adalah Lacamera Coffee, Noah’s Barn Coffeenery, Yellow Truck Coffee Lab, Morning Glory Coffee dan untuk pesaing dari kedai kopi asing diantaranya Black Canyon Coffee dan The Coffee Bean.
Para pesaing adalah perusahaan-perusahaan yang memuaskan pelanggan yang sama menurut Kotler. Begitu perusahaan mengidentifikasi pesaingnya, maka harus mengetahui dengan pasti karakteristik, khususnya strategi, tujuan, kelemahan, dan pola reaksi pesaing ketika mendapat ancaman pasar. Persaingan yang semakin ketat saat ini untuk semua kategori produk melahirkan berbagai macam merek yang semakin menjadi identitas masing-masing produk tersebut.
Persaingan bisnis kedai kopi di Indonesia khususnya di Kota Bandung merupakan komoditi bisnis yang menjanjikan karena kopi merupakan salah satu jenis minuman yang sangat dikenal di kota Bandung, selain itu kopi memiliki berbagai cara meramu dan komunitas-komunitas peminatnya yang bermunculan. Persaingan ini tidak hanya membuat kopi yang mengarah pada fungsi produksi saja, tetapi lebih fokus pada persaingan merek. Jika suatu merek kedai kopi mampu memenuhi harapan konsumen atau bahkan melebihi harapan konsumen juga memberikan jaminan kualitas pada setiap konsumen, serta merek tersebut diproduksi oleh perusahaan yang memiliki reputasi, maka konsumen akan semakin yakin dengan pilihannya dan konsumen akan memiliki kepercayaan pada merek tersebut. Dengan demikian, kesetiaan merek akan lebih mudah untuk dicapai dan perusahaan akan memiliki nama merek yang memiliki kesetiaan merek yang kuat
(11)
4
Universitas Kristen Maranatha karena menurut Morgan & Hunt (1994) yang dikutip oleh Halim (2003) dalam Edris (2009), kepercayaan merek (brand trust) akan menentukan kesetiaan konsumen terhadap merek dan kepercayaan akan berpotensi menciptakan hubungan-hubungan yang bernilai tinggi (Rizan, 2012).
Istilah loyalitas pelanggan menunjukkan pada kesetiaan pelanggan pada objek tertentu, seperti merek, produk, jasa, atau toko. Pada umumnya merek seringkali dijadikan sebagai objek loyalitas pelanggan. Loyalitas merek (brand loyalty) mencerminkan loyalitas pelanggan pada merek tertentu (Tjahyadi, 2006). Loyalitas merek merupakan suatu kondisi dimana konsumen memiliki sikap yang positif terhadap merek, memiliki komitmen terhadap merek, dan memiliki kecenderungan untuk meneruskan pembelian di masa yang akan datang (Rizan, 2012).
Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara membeli ulang merek yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan. Pembicaraan tentang konsistensi perilaku ini membutuhkan pemahaman tentang prinsip-prinsip pembelajaran konsumen (consumer learning) karena teori pembelajaran memfokuskan pada kondisi yang menghasilkan adanya konsistensi perilaku sepanjang waktu. Penjelasan tersebut memberikan gambaran bahwa pembelajaran, kebiasaan, dan loyalitas merupakan konsep yang saling berhubungan.
(12)
5
Universitas Kristen Maranatha 1.2.Rumusan Masalah
Dari masalah penelitian tersebut dapat dirumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana respon konsumen terhadap brand trust untuk produk Starbucks Dipati Ukur Bandung?
2. Bagaimana respon konsumen terhadap brand loyalty untuk produk Starbucks Dipati Ukur Bandung?
3. Bagaimana pengaruh brand trust terhadap brand loyalty produk Starbucks Dipati Ukur Bandung?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permsalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
1. Untuk menguji dan menganalisis respon konsumen terhadap brand trust untuk produk Starbucks Dipati Ukur Bandung
2. Untuk menguji dan menganalisis respon konsumen terhadap brand loyalty untuk produk Starbucks Dipati Ukur Bandung
3. Untuk mengetahui pengaruh antara brand trust terhadap brand loyalty untuk produk starbucks Dipati Ukur Bandung
(13)
6
Universitas Kristen Maranatha 1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi bagi studi pemasaran dalam bentuk suatu studi kasus, mengenai pengaruh brand trust terhadap brand loyalty.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang ingin dicapai dalam penilitian ini bagi beberapa pihak antara lain:
a. Bagi Perusahaan
Kegunaan praktis dalam penelitian ini adalah dalam bentuk saran atau masukan yang dihasilkan sebagai research output sehingga dapat digunakan bagi perusahaan untuk meningkatkan target pada perusahaan Starbucks Dipati Ukur Bandung yang berujung pada pembelian pembelian berulang sehingga perusahaan dapat menjalankan strategi bisnis.
b. Bagi Akademisi
Dapat memberikan informasi, pengetahuan dan arah studi tentang konsep ilmu pengetahuan di bidang pemasaran khususnya tentang manajemen merek dan dapat digunakan sebagai bahan pembanding dalam kepustakaan bagi yang ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh brand trust terhadap brand loyalty khususnya pada Starbucks Dipati Ukur Bandung.
(14)
66 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah diungkapkan pada bagian sebelumnya, maka peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Peneliti menemukan bahwa Brand Trust yang dimiliki oleh para konsumen Starbucks sudah berada dalam rentang tinggi. Hal ini menggambarkan para konsumen sudah memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap produk dan layanan yang diterima dari Brand Starbucks
2. Peneliti menemukan bahwa Brand Loyalty yang dimiliki oleh para konsumen Starbucks Dipati Ukur sudah berada dalam rentang tinggi. Hal ini berarti bahwa para kosumen yang ada di Dipati Ukur sudah memiliki loyalitas yang baik, yang ditandai adanya keinginan untuk melakukan pembelian ulang dalam lingkungan Starbucks Dipati Ukur
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Brand Trust dan Brand Loyalty pada responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung, Sebesar 61.5% dari Brand Loyalty, dipengaruhi oleh Brand Trust, sementara sebesar 58.5% dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel individual, seperti psikologis, budaya, dan sosial dari diri para konsumen Starbucks.
(15)
67
Universitas Kristen Maranatha 4. Peneliti menemukan persamaan regresi sebagai berikut:
� � � � � = −1. + 1.3 5 × �
o Jika semua variabel lain konstan, maka nilai Brand Loyalty pada responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung adalah sebesar -1.998
o Jika variabel Brand Trust mengalami peningkatan sebsesar 1 (satu) poin maka responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung akan mengalami peningkatan Brand Loyalty sebesar 1.385.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat Brand Trust dan Brand Loyalty pada responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung, dengan demikian ditujukan untuk dapat melihat variabel yang diteliti hanya pada para konsumen kafe dan sejenisnya, dan tidak dapat digeneralisasikan pada
penelitian di bentuk bisnis yang lain (retail, pelayanan jasa, atau manufaktur) Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat Brand Trust dan Brand Loyalty
pada responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung, dengan demikian, peneliti hanya dapat memaparkan data-data yang didapat sehubungan dengan variabel Brand Trust dan Brand Loyalty saja.
(16)
68
Universitas Kristen Maranatha 5.3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dibuat, peneliti menemukan bahwa:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Brand Trust dan Brand Loyalty pada responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung. Dengan demikian, manager pemasaran di Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung dapat meningkatkan Brand Loyalty, dengan mendorong munculnya Brand Trust pada para karyawan yang diteliti.
2. Sebesar 61.5% dari Brand Loyalty, dipengaruhi oleh Brand Trust, yang berarti semakin besar Brand Trust dapat ditingkatkan, maka akan mendorong Brand Loyalty yang dimiliki oleh para pengunjung. Untuk itu, para manager mareting dapat meningkatkan brand characteristics pada lingkungan Starbucks Dipati Ukur. Dengan demikian, phakmanajer pemasaran yang berada di lingkungan Starbucks Dipati Ukur harus mampu mengembangkan strategi-strategi promosi yang menonjolkan keunggulan dari produk dan layanan yang diberikan oleh Starbucks sebagai sebuah Brand yang terpercaya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada para
konsumen yang puas untuk memberikan testimonial, melakukan posting di sosial media (facebook, instagram, twitter) untuk dapat meningkatkan keparcayaan konsumen terhadap merek. Harapannya, hal ini dapat meningkatkan loyalitas para konsumen.
(17)
67 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. 2003. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.Edisi 2. Bandung: ALFABETA
Armstrong, Gary, and Kotler, Philip. 2008. Marketing an Introduction 6th Edition. Pearson Education Internasional, Prentice Hall, New Jersey.
Azwar, Saifuddin. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode penelitian Manajemen: “Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tensis, dan disertai Ilmu Manajemen”. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponnogoro.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
Kotler, Plilip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Mileinium. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip. 2005. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2.Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Kotler dan Amstrong, Yudhi. 2008, “Kualiatas Produk, Merek dan Desain
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio”,
Jurnal EMBA. Vol. 1, No. 3, Juni
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga
Kotler, dan Amstrong, Setyo. 2012, “Pengaruh Iklan Televisi dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Lux”, Jurnal Riset Sains Indonesia.Vol. 3, No. 1.
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 2000. Celebrity Endorser. Strategi Pemasaran Jilid 2.Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
Schiffman dan Kanuk, Amelia. 2004. “Analisa Marketing Mix, Lingkungan Sosial,
Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian Online Pakaian Wanita”. Juarnal
Manajemen Pemasaran Petra.Vol. 1, No. 2.
(18)
68 Universitas Kristen Maranatha
Sugiyono. 2007. Statistika Penelitian. Bandung: CV ALFABETA. Supranto, J. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi I. Jilid I. Jakarta: Erlangga
Suryani, Tatik. 2012. Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Susanto, Christian. 2004. “Citra Merek, Kualitas Produk, dan Promosi Pengaruhnya
Terhadap Kepuasan Konsumen pada Makanan Tradisional”. Jurnal EMBA.
Vol. 1, No. 3, September.
Swastha Basu dan Irwan, Herry. 2003. “Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung Galaxy Series”. Jurnal UG. Vol.
7, No. 5.
Swastha, Basu dan T. hani Handoko. 2001. Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Keempat.
Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa Yogyakarta: Andi Offset
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Edisi Ketiga. Andi, Yogyakarta
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32892/4/Chapter%20I.pdf http://joniharyanto.blogspot.co.id/2012/10/loyalitas-merek-brand-loyalty.html https://www.bersosial.com/threads/pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli.21817/ http://kinikumotahu.blogspot.co.id/2012/04/pemasaran-pengertian-inti-pemasaran.html http://niningatika.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-manajemen-pemasaran.html http://nulz-e.blogspot.co.id/2012/04/manajemen-pemasaran-jasa-dan-bauran.html http://ekonomiplanner.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-manajemen-pemasaran.html http://www.gurupendidikan.com/pengertian-manajemen-pemasaran-menurut-para-ahli/ https://catatanmarketing.wordpress.com/tag/pengertian-marketing-mix-menurut-para-ahli/
file:///C:/Users/admin/Downloads/15.06.262_jurnal_eproc.pdf
(19)
69 Universitas Kristen Maranatha http://andika39e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2012/02/23/manajemen-pemasaran-topik-brand-equity-ekuitas-merek/
http://campartikelmahasiswa.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-ekuitas-merek.html https://muhdikurnianto.wordpress.com/2014/04/29/loyalitas-merek/
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=146883
(1)
66 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah diungkapkan pada bagian sebelumnya, maka peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Peneliti menemukan bahwa Brand Trust yang dimiliki oleh para konsumen Starbucks sudah berada dalam rentang tinggi. Hal ini menggambarkan para konsumen sudah memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap produk dan layanan yang diterima dari Brand Starbucks
2. Peneliti menemukan bahwa Brand Loyalty yang dimiliki oleh para konsumen Starbucks Dipati Ukur sudah berada dalam rentang tinggi. Hal ini berarti bahwa para kosumen yang ada di Dipati Ukur sudah memiliki loyalitas yang baik, yang ditandai adanya keinginan untuk melakukan pembelian ulang dalam lingkungan Starbucks Dipati Ukur
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Brand Trust dan Brand Loyalty pada responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung, Sebesar 61.5% dari Brand Loyalty, dipengaruhi oleh Brand Trust, sementara sebesar 58.5% dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel individual, seperti psikologis, budaya, dan sosial dari diri para konsumen Starbucks.
(2)
67
Universitas Kristen Maranatha 4. Peneliti menemukan persamaan regresi sebagai berikut:
� � � � � = −1. + 1.3 5 × �
o Jika semua variabel lain konstan, maka nilai Brand Loyalty pada responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung adalah sebesar -1.998
o Jika variabel Brand Trust mengalami peningkatan sebsesar 1 (satu) poin maka responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung akan mengalami peningkatan Brand Loyalty sebesar 1.385.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat Brand Trust dan Brand Loyalty pada responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung, dengan demikian ditujukan untuk dapat melihat variabel yang diteliti hanya pada para konsumen kafe dan sejenisnya, dan tidak dapat digeneralisasikan pada
penelitian di bentuk bisnis yang lain (retail, pelayanan jasa, atau manufaktur)
Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat Brand Trust dan Brand Loyalty pada responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung, dengan demikian, peneliti hanya dapat memaparkan data-data yang didapat sehubungan dengan variabel Brand Trust dan Brand Loyalty saja.
(3)
68
Universitas Kristen Maranatha 5.3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dibuat, peneliti menemukan bahwa:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Brand Trust dan Brand Loyalty pada responden konsumen Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung. Dengan demikian, manager pemasaran di Starbucks Dipati Ukur, kota Bandung dapat meningkatkan Brand Loyalty, dengan mendorong munculnya Brand Trust pada para karyawan yang diteliti.
2. Sebesar 61.5% dari Brand Loyalty, dipengaruhi oleh Brand Trust, yang berarti semakin besar Brand Trust dapat ditingkatkan, maka akan mendorong Brand Loyalty yang dimiliki oleh para pengunjung. Untuk itu, para manager mareting dapat meningkatkan brand characteristics pada lingkungan Starbucks Dipati Ukur. Dengan demikian, phakmanajer pemasaran yang berada di lingkungan Starbucks Dipati Ukur harus mampu mengembangkan strategi-strategi promosi yang menonjolkan keunggulan dari produk dan layanan yang diberikan oleh Starbucks sebagai sebuah Brand yang terpercaya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada para
konsumen yang puas untuk memberikan testimonial, melakukan posting di sosial media (facebook, instagram, twitter) untuk dapat meningkatkan keparcayaan konsumen terhadap merek. Harapannya, hal ini dapat meningkatkan loyalitas para konsumen.
(4)
67 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. 2003. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.Edisi 2. Bandung: ALFABETA
Armstrong, Gary, and Kotler, Philip. 2008. Marketing an Introduction 6th Edition. Pearson Education Internasional, Prentice Hall, New Jersey.
Azwar, Saifuddin. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode penelitian Manajemen: “Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tensis, dan disertai Ilmu Manajemen”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponnogoro.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
Kotler, Plilip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Mileinium. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip. 2005. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2.Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Kotler dan Amstrong, Yudhi. 2008, “Kualiatas Produk, Merek dan Desain Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio”, Jurnal EMBA. Vol. 1, No. 3, Juni
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga
Kotler, dan Amstrong, Setyo. 2012, “Pengaruh Iklan Televisi dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Lux”, Jurnal Riset Sains Indonesia.Vol. 3, No. 1.
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 2000. Celebrity Endorser. Strategi Pemasaran Jilid 2.Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
Schiffman dan Kanuk, Amelia. 2004. “Analisa Marketing Mix, Lingkungan Sosial, Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian Online Pakaian Wanita”. Juarnal Manajemen Pemasaran Petra.Vol. 1, No. 2.
(5)
68 Universitas Kristen Maranatha Sugiyono. 2007. Statistika Penelitian. Bandung: CV ALFABETA. Supranto, J. 2000.
Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi I. Jilid I. Jakarta: Erlangga
Suryani, Tatik. 2012. Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Susanto, Christian. 2004. “Citra Merek, Kualitas Produk, dan Promosi Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen pada Makanan Tradisional”. Jurnal EMBA. Vol. 1, No. 3, September.
Swastha Basu dan Irwan, Herry. 2003. “Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung Galaxy Series”. Jurnal UG. Vol. 7, No. 5.
Swastha, Basu dan T. hani Handoko. 2001. Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Keempat.
Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa Yogyakarta: Andi Offset
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Edisi Ketiga. Andi, Yogyakarta
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32892/4/Chapter%20I.pdf http://joniharyanto.blogspot.co.id/2012/10/loyalitas-merek-brand-loyalty.html https://www.bersosial.com/threads/pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli.21817/ http://kinikumotahu.blogspot.co.id/2012/04/pemasaran-pengertian-inti-pemasaran.html http://niningatika.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-manajemen-pemasaran.html http://nulz-e.blogspot.co.id/2012/04/manajemen-pemasaran-jasa-dan-bauran.html http://ekonomiplanner.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-manajemen-pemasaran.html http://www.gurupendidikan.com/pengertian-manajemen-pemasaran-menurut-para-ahli/ https://catatanmarketing.wordpress.com/tag/pengertian-marketing-mix-menurut-para-ahli/
file:///C:/Users/admin/Downloads/15.06.262_jurnal_eproc.pdf
(6)
69 Universitas Kristen Maranatha http://andika39e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2012/02/23/manajemen-pemasaran-topik-brand-equity-ekuitas-merek/
http://campartikelmahasiswa.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-ekuitas-merek.html https://muhdikurnianto.wordpress.com/2014/04/29/loyalitas-merek/
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=146883