PENGARUH CUSTOMER-BASED BRAND EQUITY (CBBE) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MATCHBOX” KODEFIKASI JURUSAN S1 (SKRIPSI) (Survey terhadap kolektor diecast anggota Pecinta Diecast Bandung).
325/UN. 40. 7. D1/LT/2015
“Pengaruh Customer-Based Brand Equity (CBBE) Terhadap
Keputusan Pembelian Diecast Matchbox
”
(Survey terhadap kolektor diecast anggota Pecinta Diecast Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen
Universitas Pendidikan Indonesia
Disusun Oleh: Muhammad Ihsan
1003058
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
PENGARUH CUSTOMER-BASED BRAND EQUITY
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST
MATCHBOX
(Survei Terhadap Kolektor Diecast Anggota Komunitas Pecinta Diecast Bandung)
Oleh : Muhammad Ihsan
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Muhammad Ihsan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2015
Hak Cipta dilindungi undang – undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH CUSTOMER-BASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MATCHBOX
(Survei Terhadap Kolektor Diecast Anggota Komunitas Pecinta Diecast Bandung)
MUHAMMAD IHSAN 1003058
Disetuji dan disahkan oleh:
1. Dosen Pembimbing
Ayu Krishna Yuliawati, S.Sos, MM NIP. 19730725 200312 2 002
2. Ketua Program Studi
Dr. Chairul Furqon. S. Sos MM NIP. 19720615 200312 1 001
(4)
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh
Customer-Based Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Kolektor Diecast Anggota Komunitas Pecinta Diecast Bandung)” ini beserta seluruh isinya benar – benar karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juli 2015 Penulis
Muhammad Ihsan NIM 1003058
(5)
(6)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Muhammad Ihsan (1003058) “Pengaruh CustomerBased Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Diecast Merek Matchbox (Survei Terhadap Kolektor Diecast Anggota Komunitas Pecinta Diecast Bandung)”, dibawah bimbingan Ayu Krishna Yuliawati, S.Sos. MM
Persaingan terjadi di seluruh industri baik produk maupun jasa, dan konsumen sendiri dalam membeli suatu produk tidak hanya sekedar memuaskan
kebutuhan (needs), akan tetapi juga untuk memuaskan keinginan (wants). Hal ini
juga berlaku untuk perusahaan yang bergerak di bidang hobi dan mainan. Salah satu jenis mainan yang mengalami permintaan dan minat yang tinggi di pasar adalah diecast. Diantara berbagai merek yang ada Matchbox adalah salah satu merek yang memiliki pangsa pasar cukup besar. Namun tingkat penjualan Matchbox mengalami penurunan, hal ini dikarenakan berkurangnya minat beli kolektor yang berdampak pada keputusan pembelian. Adapun cara yang dilakukan Matchbox dalam memaksimalkan penjualan diecast adalah dengan mengetahui ekuitas merek diecast yang dilihat dari sudut pandang kolektor itu sendiri yaitu
melalui Customer-Based Brand Equity (CBBE).Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran mengenai Customer-Based Brand Equity dan keputusan
pembelian diecast merek Matchbox terhadap kolektor diecast, serta bagaimana
pengaruh Customer-Based Brand Equity terhadap keputusan pembelian diecast
Matchbox pada kolektor diecast.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan explanatory. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang, teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah
regresi linier sederhana dengan menggunakan uji t untuk melihat pengaruh parsial.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Customer-Based Brand Equity dan
keputusan pembelian berada pada kategori rendah. Hasil perhitungan korelasi,
variabel Customer-Based Brand Equity memiliki hubungan yang positif dengan
klasifikasi sedang dengan variabel keputusan pembelian. Hasil perhitungan analisis regresi sederhana diketahui bahwa 29.81% keputusan pembelian diecast
Matchbox pada kolektor dipengaruhi oleh Customer-Based Brand Equity.
Keputusan pembelian dipengaruhi Customer-Based Brand Equity, maka saran
untuk merek Matchbox adalah sebaiknya perusahaan melakukan pendekatan terhadap konsumen mengenai ekuitas merek untuk meningkatkan keputusan pembelian.
(7)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Muhammad Ihsan (1003058) “The Influence of Customer-Based Brand Equity to Buying Decision Matchbox Diecast (Survey at Diecast Collector in Pecinta Diecast Bandung Community)”, Under the Guidance of Ayu Krishna Yuliawati, S.Sos. MM
Competition occurs throughout the industry both products and services, and consumers themselves to buy a product not only satisfy the needs, but also to satisfy the desires (wants). This also applies to companies engaged in the hobby and toys. One of the types of toys that experienced high demand and interest in the market is diecast. Among the various existing brand, Matchbox is one brand that has a large enough market share. However, the level of sales Matchbox decreased, this is due to reduced buying interest collectors who have an impact on the purchase decision. The way that is done in maximizing sales Matchbox diecast is by knowing the brand equity diecast seen from the point of view of the collector itself, namely through Customer-Based Brand Equity (CBBE). This study aims to describe the Customer-Based Brand Equity and purchasing decisions diecast Matchbox brand for diecast collector, and how the influence of Customer-Based Brand Equity on purchasing decisions diecast Matchbox diecast collector.
This study uses descriptive and explanatory. The number of samples in this study were 50 people, the sampling technique used was purposive sampling. The analysis technique used is a simple linear regression by using t-test to see partial effect.
The results showed that the Customer-Based Brand Equity and purchasing decisions that are in the low category. Correlation calculation result, variable Customer-Based Brand Equity has a positive relationship with the classifications being with variable purchase decision. Results of regression analysis simple calculation known that 29.81% of purchase decisions are influenced diecast Matchbox collector by Customer-Based Brand Equity. Purchase decisions are influenced Customer-Based Brand Equity, the suggestions for Matchbox brand is best companies to approach consumers on brand equity to increase the purchasing decision.
(8)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
(9)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah... 10
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 10
1.2.1 Rumusan Masalah ... 11
1.3 Tujuan Penelitian ... 11
1.4 Kegunaan Penelitian ... 12
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN ... 13
2.1. Kajian Pustaka ... 13
2.1.1 Ekuitas Merek (Brand Equity) ... 13
2.1.2 Definisi Ekuitas Merek Berbasis Pelanggan (Customer-Based Brand Equity) ... 13
2.1.3 Perspektif Customer-Based Brand Equity ... 16
2.1.4 Dimensi Customer-Based Brand Equity ... 17
2.2.1 Perilaku Konsumen ... 24
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 26
2.2.3 Keputusan Pembelian ... 31
2.2.4 Tahaptahap Proses Pengambilan Keputusan ... 36
2.2.5 Tingkat Pengambilan Keputusan Konsumen... 44
2.3.1 Penelitian Terdahulu ... 47
2.2. Kerangka Pemikiran ... 51
2.2.1 Paradigma Penelitian... 57
(10)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 59
3.1. Objek Penelitian ... 59
3.2. Metode dan Desain Penelitian ... 59
3.2.1 Metode Penelitian... 59
3.2.2 Desain Penelitian ... 60
3.3. Operasionalisasi Variabel ... 61
3.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 71
3.4.1 Jenis dan Sumber Data/Informasi ... 71
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 73
3.5. Populasi, sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 74
3.5.1 Populasi ... 74
3.5.2 Sampel ... 75
3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 75
3.6. Rancangan Analisis Data dan Hipotesis ... 76
3.6.1 Rancangan Analisis Data ... 76
3.6.2 Validitas dan Reliabilitas ... 78
3.6.2.1 Pengujian Validitas ... 78
3.6.2.2 Pengujian Reliabilitas ... 79
3.6.2.3 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 81
3.7. Teknik Analisis Data ... 84
3.8. Analisis Korelasi ... 85
3.8.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 87
3.8.2 Mencari Koefisiensi Determinasi ... 89
3.9. Rancangan Uji Hipotesis ... 89
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 91
4.1. Hasil Penelitian ... 91
4.1.1 Program Pemasaran Matchbox ... 91
4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik dan Pengesponden ... 93
4.1.3 Gambaran Variabel Customer-Based Brand Equity ... 96
4.1.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Brand Salience ... 97
4.1.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Brand Performance ... 99
4.1.3.3 Tanggapan Responden Mengenai Brand Imagery ... 102
(11)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1.3.5 Tanggapan Responden Mengenai Brand Feelings ... 107
4.1.3.6 Tanggapan Responden Mengenai Brand Resonance ... 109
4.1.4 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Customer-Based Brand Equity ... 112
4.1.5 Gambaran Variabel Keputusan Pembelian ... 114
4.1.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian ... 124
4.1.7 Hasil Pengujian Statistik ... 125
4.1.7.1 Uji Normalitas ... 125
4.1.7.2 Koefisien Korelasi ... 126
4.1.7.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 128
4.1.7.4 Uji Signifikasi (Uji F) ... 129
4.1.7.5 Uji Hipotesis (Uji t) ... 130
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 132
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 137
5.1. Kesimpulan ... 137
5.2. Saran ... 138
(12)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL BAB I
1.1 Beberapa merek diecast yang dijual di Indonesia... 1
1.2 Daftar Produk Diecast Skala 1:64 di Indonesia ... 10
1.3 Data Penjualan Produk Matchbox tahun 2011-2013 ... 10
1.4 Jumlah Pengikut Facebook Pada Beberapa Komunitas Kolektor di Indonesia ... 10
BAB II 2.1 Customer-Based Brand Equity Menurut Para Ahli ... 14
2.2 Empat jenis Perilaku Pembeli ... 36
2.3 Rangkuman Jurnal Penelitian Terdahulu ... 47
BAB III 3.1 Operasionalisasi variabel ... 63
3.2 Jenis dan Sumber Data ... 72
3.3 Lima Alternatif Jawaban ... 77
3.4 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 81
3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 82
3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y ... 84
BAB IV 4.1 karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 93
4.2 karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 94
4.3 karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 94
4.4 karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Pembelian ... 95
4.5 karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi ... 95
4.6 karakteristik Responden Berdasarkan Ketertarikan Mengoleksi Diecast Matchbox ... 96
4.8 Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan Mengenali Merek Matchbox ... 97
4.9 Tanggapan Responden Mengenai Sering Mengingat Merek Matchbox ... 98
4.10 Rekapitulasi Brand Salience ... 98
4.11 Tanggapan Responden Mengenai Merek Matchbox Sangat Berkualitas Dibandingkan Merek Lainnya ... 99
(13)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.12 Tanggapan Responden Mengenai Merek Matchbox Sangat
Bermanfaat ... 100 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Merek Matchbox Sangat Stylish 100 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Merek Matchbox Sangat Sesuai Dengan Ekonomi ... 101
4.15 Rekapitulasi Brand Performance ... 101 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Menyukai Mengoleksi Merek
Matchbox ... 102 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Merek Matchbox Mengingatkan Kembali Memori Menyenangkan ... 102
4.18 Tanggapan Responden Mengenai Memiliki Pengalaman Sangat Lama Bersama Merek ... 103
4.19 Rekapitulasi Brand Imagery ... 104 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Merek Dalam
Memuaskan Kebutuhan Pelanggan ... 104 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Mempercayai Perusahaan Uang Memiliki Merek Matchbox ... 105
4.22 Tanggapan Responden Mengenai Mempertimbangkan Membeli
Merek Matchbox Dibanding Merek Lainnya ... 105 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Merek Matchbox Sangat Superior Dibanding Merek Lainnya ... 106
4.24 Rekapitulasi Brand Judgment ... 106 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Perasaan Positif Terhadap Merek Matchbox ... 107
4.26 Tanggapan Responden Mengenai Merasa Diperhatikan Oleh
TemanTeman Bila Mengoleksi Merek Matchbox ... 108 4.27 Tanggapan Responden Mengenai Bangga Menggunakan Merek
Matchbox ... 108 4.28 Rekapitulasi Brand Feelings ... 109 4.29 Tanggapan Responden Mengenai Sering Membeli Merek Matchbox ... 110
4.30 Tanggapan Responden Mengenai Memiliki Ikat Kuat Dengan Merek Matchbox ... 110
4.31 Tanggapan Responden Mengenai Merasa Sangat Akrab Dan Berteman Dengan Orang Yang Mempunyai Hubungan Dengan Merek
Matchbox ... 111 4.32 Tanggapan Responden Mengenai Terlibat Dalam Perkembangan Merek Matchbox ... 111
4.33 Rekapitulasi Brand Resonance ... 112 4.34 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Customer-Based Brand Equity ... 112
4.35 Tanggapan Responden Mengenai Lebih Memilih Produk
Berdasarkan Keunggulan Yang Tidak Dimiliki Oleh Diecast Lainnya ... 115 4.36 Tanggapan Responden Terhadap Mempertimbangkan Pembelian Produk Diecast Berdasarkan Fitur Yang Dimiliki Diecast ... 115
(14)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.37 Tanggapan Responden Terhadap Mempertimbangkan Produk
Diecast Merupakan Diecast Yang Diinginkan Atau Dibutuhkan ... 116
4.38 Tanggapan Responden Terhadap Memilih Produk Diecast Berdasarkan Citra Merek ... 117
4.39 Tanggapan Responden Terhadap Memilih Merek Berdasarkan Kepercayaan Terhadap Merek ... 118
4.40 Tanggapan Responden Terhadap Mempertimbangkan Harga Diecast Matchbox Sesuai Dengan Kualitas Dan Manfaat Produk ... 118
4.41 Tanggapan Responden Terhadap Mempertimbangkan kemudahan Untuk Memperoleh Diecast Di Toko Mainan Terdekat ... 119
4.42 Tanggapan Responden Terhadap Mempertimbangkan Ketersediaan Diecast Di Toko Mainan Terdekat ... 120
4.43 Tanggapan Responden Terhadap Mempertimbangkan Waktu Pembelian ... 121
4.44 Tanggapan Responden Terhadap Mempertimbangkan Ketersediaan Waktu Pembelian ... 121
4.45 Tanggapan Responden Terhadap Mempertimbangkan Kemudahan Pembayaran Ketika Membeli Diecast ... 122
4.46 Tanggapan Responden Terhadap Mempertimbangkan Terdapat Beragam Cara Pembayaran ... 122
4.47 Tanggapan Responden Terhadap Mempertimbangkan Pembelian Diecast Berdasarkan Jumlah ... 123
4.48 Tanggapan Responden Terhadap Mempertimbangkan Pembelian Diecast Berdasarkan Frekuensi Pembelian ... 124
4.49 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian ... 124
4.50 Output Korelasi ... 127
4.51 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 127
4.52 Output Pengaruh Customer-Based Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian ... 128
4.53 Output ANOVA ... 129
4.54 Output Persamaan Regeresi ... 130
(15)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Produk Cina Yang Sering Dibeli ... 2
Gambar 1.2 Market Share Diecast Di Indonesia ... 5
Gambar 1.3 Koleksi Diecast Pada Kolektor ... 8
Gambar 2.1 Model Associative Network Memory ... 17
Gambar 2.2 Brand Pyramid ... 21
Gambar 2.3 The Wheel Of Consumer Behavior ... 26
Gambar 2.4 Model Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen ... 39
Gambar 2.5 Gambar Proses Pembelian ... 42
Gambar 2.6 Model Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian ... 43
Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran Pengaruh Customer-Based Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian ... 56
Gambar 2.9 Paradigma Penelitian Pengaruh Customer-Based Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian ... 57
Gambar 4.1 Hasil Kontinum Customer-Based Brand Equity ... 114
(16)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Administrasi
Lampiran 2:Kuisioner Penelitian Lampiran 3: Validitas dan Reliabilitas Lampiran 4: Data Ordinal Variabel X dan Y
Lampiran 5: Output SPSS Regresi & Korelasi Variabel X dan Y Lampiran 6: Foto Produk
Lampiran 7: Catatan Bimbingan Lampiran 8: Riwayat Hidup
(17)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang penelitian
Persaingan terjadi di seluruh industri baik produk maupun jasa, dan konsumen sendiri dalam membeli suatu produk tidak hanya sekedar memuaskan kebutuhan (needs), akan tetapi juga untuk memuaskan keinginan (wants). Pada dasarnya kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.
Banyak organisasi yang menyadari bahwa kebutuhan sekunder ini dapat dimanfatkan dengan baik terlebih lagi pada masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa bersosialisasi yang lebih kuat dari pada masyarakat negara barat. Nampaknya upaya para pemasar memang memberikan hasil nyata. Kita dapat memperhatikan dimana banyak orang Indonesia yang saat ini mementingkan gaya hidup (Hermawan Kartajaya, 2013: 13).
Hal ini juga berlaku untuk perusahaan yang bergerak di bidang hobi dan mainan. Karena produknya dibeli oleh konsumen untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka akan hobi untuk mengkoleksi sebuah jenis mainan.
Beberapa jenis mainan yang sering di koleksi diantaranya adalah die-cast
(miniatur kendaraan berbahan besi), action figure (model sebuah tokoh action),
figure (mainan berbentuk sebuah tokoh), model kit (miniatur yang harus dirakit terlebih dahulu berbahan plastik), air soft gun (replika senjata api), dan lain-lainnya untuk dapat dikoleksi.
(18)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari data Kementrian Perdagangan, setiap tahun nilai impor mainan anak di Indonesia mencapai 75 juta dollar AS dimana lebih dari 90% berasal dari Cina. Sepanjang periode Januari-April 2012, nilai impor menembus angka USD 62,37 miliar atau meningkat 16,18% jika dibanding impor pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar USD 53,68 miliar.
Gambar 1.1 Produk Cina yang Sering Dibeli
Direktorat Bea dan Cukai menghitung, nilai impor produksi industri China di 2010 naik dibanding 2009. Produk impor China yang mendominasi pasar di dalam negeri adalah mainan anak dengan menguasai 73% dari total impor negara pengekspor lainnya. Posisi kedua di tempati produk mebel China dengan menguasai 54%.
Salah satu jenis produk hobi and mainan yang menarik disini adalah diecast dimana banyak nilai ekonomis yang dapat diambil dengan menjual dan
(19)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengkoleksinya. Sebuah diecast memiliki harga mulai dari belasan ribu hingga jutaan rupiah tergantung ukuran, tahun pembuatan, jumlah produksi produk, jenis mobil, merek mobil yang dibuat oleh produsen mainan, detail miniatur, dan merek diecast. Produk ini sendiri memiliki nilai investasi yang cukup tinggi
diantara para peminatnya karena semakin lama tahun produksi maka harga diecast
akan terus meningkat. Bahkan untuk beberapa produk diecast juga dapat digolongkan sebagai barang mewah untuk dikoleksi. (Tribunnews.com : Bisnis mobil mainan lebih baik dari emas, 6 Oktober 2013)
Tabel 1.1 Beberapa Merek Diecast yang dijual di Indonesia
No. Merek No. Merek
1 Hot Wheels 11 Jadda Toys
2 Matchbox 12 Mini Champs
3 Tomica/Takara Tomi 13 High Speed
4 Motor Max 14 Schuco
5 Siku 15 Oxford
6 Maisto 16 Norton
7 Majorette 17 Nex
8 Jhonny Lightning 18 Cararama
9 Ebbro 19 Green Light
10 Kyosho 20 Kinsmart
Sumber: diolah dari berbagi sumber
Merek diecast pun terhitung cukup banyak, beberapa diantaranya dapat dilihat pada tabel 1.1 dimana setiap merek memiliki bentuk dan karakter yang berbeda. Jenis diecast pun dapat dibagi ke dalam beberapa kategori, salah satu diantaranya adalah pemilihan kategori berdasarkan skala yang disesuaikan dengan mobil aslinya. Skala yang biasanya sering produksi adalah 1:18, 1:24, 1:43, 1:64 1:72, 1:87, dan 1:150. Untuk skala 1:64, beberapa merek yang memproduksinya
(20)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah Hot Wheels, Matchbox, Takara Tomy/Tomica, Matchbox, Siku, Maisto, Jhony Lightning, Greenlight dan Motor Max.
Tabel 1.2 Daftar Produk Diecast skala 1:64 di Indonesia
No Nama Produk Negara Asal Negara Produksi
1 Hot Wheels Amerika China, Malaysia
2 Matchbox Amerika China, Malaysia
3 Takara Tomi Jepang China, Vietnam
4 Siku Jerman China, Jerman
5 Majorette France China, France
6 Jhony Lightning Amerika China
7 Motor Max Amerika China
8 Maisto Amerika China
9 Kyosho Jepang China
Sumber : Diolah dari berbagai sumber
Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan yang bergerak dalam industri distribusi mainan khususnya yang bergerak dari modern market diantaranya adalah Emway globalindo, Mitra Adiperkasa, ALJ Indonesia, Newboy Indonesia, Bariel & Co, Anaka Toys, Agatha Promar dan Carford. Terdapat beberapa distributor yang lebih kecil yaitu di antaranya Indopasion, DKW, dan CSN yang berafiliasi dengan Anam Toys. Importir produk mainan anak-anak tertinggi yaitu PT Emway Globalindo mencapai 17,9% atau US$ 12,78 juta, PT Mitra Adi Perkasa Tbk 5,0% atau US$ 3,62 juta, PT Calsura Lines 3,82% atau 2,72 juta, PT
(21)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ali Trading Indonesia 3,52% atau US$ 2,51 juta, dan PT Laju Artha Pratama 2,86% atau US$ 2,04 juta.
Data Market Share dari penjualan diecast di Indonesia dapat dilihat dari Gambar 1.2 .
Sumber : PT Emway Globalindo, dan diolah dari berbagai sumber
Gambar 1.2 Market Share Diecast di Indonesia
Berdasakan Gambar1.2 menggambarkan bahwa market share diecast lebih dominan dikuasai oleh merek Hotwheels, Takara Tomi, dan Matchbox. Hot
wheels selalu menjadi market leader, Takara Tomi nomer 2, dan Matchbox urutan
ke 3. Hot Wheels, Takara tomi, dan Matchbox merupakan 3 merek diecast besar di Indonesia maupun di dunia. Ketiga merek ini selalu di jual di retail di seluruh toko mainan di Indonesia, berbeda dengan beberapa merek lainnya yang terkadang tidak ada di beberapa retail.
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50%
Hot Wheels
Takara Tomy
Matchbox Jhonny Lightning
Siku Majorette Lain-lain
2011
2012
(22)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.3 Data Penjualan Produk Matchbox Tahun 2011-2013
Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukan bahwa penjualan diecasat Matchbox terus mengalami penurunan. Pada tahun 2012 penjualan matchbox mengalami penurunan sebesar 4,7%. Pada tahun 2013 penjualan Matchbox bahkan mengalami penurunan sebesar 9,2%. Penurunan pada tahun 2013 didukung oleh terjadinya inflasi yg melanda Indonesia.
Sebagai mainan yang lebih banyak dikoleksi dibandingkan dimainkan, membuat segment pelanggan dari diecast ini sendiri berubah. Awalnya diecast
ditujukan sebagai mainan anak-anak, namun dengan adanya program Treasure
Hunt, dan fenomena naiknya harga diecast tertentu jika semakin lama disimpan membuat konsumen dari produk ini bertambah tidak hanya anak-anak tetapi juga orang dewasa. Dalam artikel (www.matchbox.com, 6 September 2014) pun disebutkan bahwa perusahaan Mattel mengestimasi bahwa 41 juta anak-anak bermain dengan mainan hingga dewasa, rata-rata kolektor memiliki hingga 1,550 diecast dan anak-anak dengan usia antara 5 hingga 15 tahun memiliki rata-rata
Tahun Penjualan (pcs) 2011 895.752
2012 852.935 2013 773.646
(23)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hanya 41 diecast. Hal ini menunjukan bahwa pasar kolektor untuk jenis mobil yang dapat dikoleksi lebih besar dan menjanjikan.
Dengan semakin banyaknya orang dewasa yang menjadi kolektor diecast, membuat munculnya inisiatif dari berbagai kolektor di dunia untuk membuat forum ataupun komunitas yang menampung minat mengenai produk diecast. Komunitas dan forum yang dibuat bertujuan untuk memudahkan sesama kolektor untuk berbagi informasi mengenai diecast, saling menunjukan koleksi, saling bertukar koleksi, bahkan sebagai tempat untuk menjual berbagai koleksinya.
Komunitas kolektor diecast disini merupakan orang yang mengkoleksi jenis diecast dari berbagai merek sesuai dengan kengininan mereka yang didasarkan pada merek produk, merek mobil, jenis mobil, ataupun skala.
Tabel 1.2 Jumlah Pengikut Facebook pada Beberapa Komunitas Kolektor Diecast di Indonesia
No. Kota Jumlah Pengikut
1 Jakarta 5.452
2 Bandung 1.576
3 Yogyakarta 1.467
4 Padang 647
5 Surabaya 3.486
Sumber : Diolah oleh penulis
Diantara para kolektornya, kota Bandung adalah salah satu kota yang memiliki jumlah kolektor dan pembeli mainan die-cast terbanyak di Indonesia. Berdasarkan tabel 1.2 menunjukan bahwa komunitas kolektor Bandung adalah
(24)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peringkat kedua dalam jumlah pengikut di facebook yaitu sebesar 1.576. Peneliti melakukan pra-penelitian kepada 30 kolektor untuk mengetahui merek diecast yang dominan mereka koleksi:
Sumber: pra-penelitian kepada 30 responden (Januari, 2015) Gambar 1.3
Koleksi Diecast pada Kolektor
Berdasarkan data pada gambar 1.3 Dapat dilihat bahwa merek Matchbox berada di urutan ke empat untuk jenis diecast yang paling banyak dikoleksi oleh kolektor yaitu sebesar 8%. Hal ini menunjukan bahwa kurangnya minat kolektor untuk mengkoleksi merek diecast ini, kecuali untuk merek Matchbox edisi lama
atau special edition. Jika kolektor hanya menginginkan mengkoleksi Matchbox
dari edisi lama dan special edition saja dikhawatirkan dapat mengakibatkan
terjadinya penurunan pada keputusan seorang kolektor untuk mengkoleksi merek Matcbox untuk edisi yang baru.
Hot Wheels 27%
Takara Tomi 25%
Matchbox 8% Jhonny Lightning
12% Siku
5% Majorette
4%
Lain-Lain 19%
(25)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keputusan pembelian didasari pada informasi tentang keunggulan suatu produk yang disusun sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah seseorang untuk melakukan keputusan pembelian (Tjiptono, 2008:156). Produk diecast yang beredar di pasaran mempunyai harga dan manfaat yang relatif sama, sehingga keputusan pelanggan jatuh pada pilihan merek. Merek yang akan dipilih oleh pelanggan adalah merek yang paling mereka ingat dan berkesan (kesadaran merek), merek yang mewakili personality mereka (Asosiasi Merek), merek yang dianggap paling berkualitas (Kesan Kualitas), dan merek yang sebelumnya mereka sudah pernah coba dan merasa puas (Kesetiaan Merek). Adapun cara yang dilakukan Matchbox dalam memaksimalkan penjualan diecast adalah dengan mengetahui ekuitas merek diecast yang dilihat dari sudut pandang
kolektor itu sendiri yaitu melalui Customer-Based Brand Equity (CBBE).
Pada teorinya, konsep Customer-Based Brand Equity (CBBE) telah
menjadi konsep pemasaran yang penting dan banyak dipakai oleh peneliti. Customer-Based Brand Equity (CBBE) menurut Keller (2007) menekankan bahwa kekuatan sebuah merek terleak pada apa yang dipelajari, dirasakan, dilihat, dan didengarkan konsumen tentang merek tersebut sebagai hasil pengalamannya sepanjang waktu. CBBE.
Customer-Based Brand Equity (CBBE) telah dianggap sebagai prasyarat untuk preferensi merek, yang kemudian mempengaruhi niat konsumen untuk membeli. studi empiris lainnya dalam literatur mendukung hubungan positif
antara konstruksi CBBE dan preferensi merek dan niat beli (Ahmed H. Tolba et.
(26)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan hobi Indonesia, hal tersebut dapat menjadi masalah bagi Matchbox dimana pelanggannya dapat mengkoleksi merek lain.
Berdasarkan uraian tersebut, dimana jumlah pembelian dan koleksi diecast Matchbox yang masih kurang dibandingkan pesaingnya, perlu diakukan penelitian mengenai CBBE dan pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian. Oleh karena
itu perlu diteliti lebih lanjut dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Terhadap Customer-Based Brand Equity (CBBE) Diecast Matchbox Terhadap Keputusan Pembelian Kolektor Diecast (Survey pada komunitas Pecinta Diecast Bandung)”
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Produk diecast yang beredar di pasaran mempunyai harga dan manfaat yang relatif sama, sehingga keputusan pelanggan jatuh pada pilihan merek. Merek yang akan dipilih oleh pelanggan adalah merek yang paling mereka ingat dan berkesan (kesadaran merek), merek yang mewakili personality mereka (Asosiasi Merek), merek yang dianggap paling berkualitas (Kesan Kualitas), dan merek yang sebelumnya mereka sudah pernah coba dan merasa puas (Kesetiaan Merek). Adapun cara yang dilakukan Matchbox dalam memaksimalkan penjualan diecast adalah dengan mengetahui ekuitas merek dari daya tarik diecast untuk dikoleksi
yang dilihat dari sudut pandang kolektor itu sendiri yaitu melalui Customer-Based
Brand Equity (CBBE).
Berdasarkan hasil survey yang terdapat pada latar belakang, menunjukan bahwa Matchbox memiliki jumlah pengkoleksi maupun penjulan yang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan produk diecast lainnya. CBBE yang dilakukan
(27)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perusahaan bertujuan untuk meningkatkan keputusan pembelian kolektor atas merek Matchbox sehingga dapat meningkatkan keuntungan bagi merek Matchbox yang berada di bawah naungan perusahaan Mattel Inc.
Keutusan pembelian konsumen yang meningkat terhadap merek Matchbox untuk dikoleksi menjadi tolak ukur keberhasilan strategi CBBE yang dilakukan perusahaan.
Untuk memfokuskan penelitian ini, maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran Customer-Based Brand Equity (CBBE) diecast
Matchbox menurut kolektor diecast.
2. Bagaimana gambaran Keputusan Pembelian diecast Matchbox.
3. Seberapa besar pengaruh Customer-Based Brand Equity (CBBE)
kolektor diecast terhadap Keputusan Pembelian Matchbox.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Gambaran Customer-Based Brand Equity (CBBE) kolektor diecast
Matchbox pada komunitas Pecinta Diecast Bandung.
2. Gambaran Keputusan Pembelian kolektor diecast pada komunitas Pecinta
Diecast Bandung.
3. Seberapa besar pengaruh Customer-Based Brand Equity (CBBE) terhadap
Keputusan Pembelian Matchbox menurut para kolektor diecast pada komunitas Pecinta Diecast Bandung.
(28)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4 Kegunaan Penelitian
Dengan dilaksanakan penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat sejalan dengan tujuan penelitian. Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini berguna sebagai pengembangan Ilmu Manajemen Pemasaran
tentang strategi pemasaran diantaranya Customer-Based Brand Equity (CBBE)
serta perilaku konsumen khususnya Keputusan Pembelian pada suatu produk yaitu mainan.
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tamabahan bagi perusahaan Mattel dan merek Matchbox dalam mengambil keputusan strategi pemasaran untuk mempengaruhi Keputusan Pembelian pelanggannya, serta memberikan bahan masukan dalam pendekatannya terhadap konsumen yang lebih potensial yang bergabung dalam suatu kolektor diecast ataupun komunitasnya agar loyalitas pelanggan semakin meningkat.
(29)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh kegiatan Customer-Based Brand
Equity (CBBE) terhadap ekuitas merk Matchbox di komunitas kolektor diecast . Objek penelitian yang menjadi variabel bebas “X” atau (independen variabel)
adalah Customer-Based Brand Equity (CBBE), sedangkan yang menjadi variabel
terikat “Y” (dependen variabel ) adalah Keputusan Pembelian.
Menurut Sugiyono (2011:61), variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat), sedangkan varabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Penelitian ini dilakukan kepada kolektor diecast. Oleh karena itu akan
diteliti bagaimana pengaruh Customer-Based Brand Equity (CBBE) Terhadap
Keputusan Pembelian.
3.2 Metode dan desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2014: 29), “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yag diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”. Penelitian deskriptif dilakukan untuk memperoleh
(30)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
gambaran mengenai Customer-Based Brand Equity (CBBE) dan Keputusan
Pembelian Matchbox pada komunitas kolektor diecast.
Jenis penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data dilapangan melalui pengumpulan data dilapangan, dimana dalam penelitian ini penelitian verifikatif bertujuan untuk
mengetahui pengaruh Customer-Based Brand Equity (CBBE) komunitas kolektor
diecast terhadap Keputusan Pembelian Matchbox pada komunitas kolektor diecast.
Berdasarkan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif maka metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey yaitu survei yang
digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal (sebab-akibat) antara variable-variabel yang diteliti melalui pengujian hipotesis (Maholtra, 2009: 98).
Survei dilakukan di lapangan dengan cara menyebarkan kuisioner dan wawancara kepada sampel responden untuk memperoleh fakta yang relevan mengenai hubungan kausal dan hipotesis. Berdasarkan kurun waktu penelitian
yang dilaksanakan, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method.
Karena penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun yaitu dari bulan Oktober 2014.
3.2.2 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang menjelaskan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambar hubungan variabel, perumusan hipotesis sampai rancangan analisis
(31)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data yang dituangkan secara tertulis ke dalam bentuk usulan atau proposal penelitian.
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset kausal, karena untuk mengetahui
variable pengaruh (independen variable) dan variabel variabel terpengaruh
(dependen variable) serta untuk menguji keterkaitan antara variabel-variabel yang diteliti.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Agar konsep-konsep penelitian dapat diteliti secara empiris, maka konsep tersebut harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel penelitian. Hal ini dilakukan untuk menghidari kesimpangsiuran dalam membahas permasalahan dalam penelitian yang dilakukan peneliti. Menurut Sugiyono (2010:58) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Customer-Based Brand
Equity (CBBE) komunitas kolektor diecast terhadap Keputusan Pembelian
Matchbox”. Maka terdapat dua variabel penelitian yaitu :
a. Customer-Based Brand Equity (CBBE) sebagai variabel independen (X)
(32)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Operasional variable dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pengukuran variable-variable penelitian. Berikut ini akan diuraikan operasionalisasi varibale dari beberapa variabel X dan Y seperti terlihat pada tabel 3.1:
(33)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Ukuran No. Skala
Customer-Based Brand
Equity (CBBE)
(X)
Customer-Brand Salience Tingkat kemudahan mengenali merek 1
Ordinal Berkenaan dengan aspek-aspek
awareness sebuah merek, seperti seberapa sering dan mudahkah merek diingat dan dikenali dalam berbagai situasi. (Kevin Lane Keller, 2013: 107)
Based Brand Equity (CBBE) adalah efek diferensial dimana pengetahuan merek
yang merupakan respon konsumen terhadap pemasaran dari merek itu sendiri (Keller, 2013: 69)
Frekuensi mengingat merek 2
Ordinal
Brand Performance Tingkat penilaian terhadap kualitas merek
3
Ordinal Berkenaan dengan kemampuan
produk dan jasa dalam memenuhi kebutuhan fungsional konsumen. (Kevin Lane Keller, 2013: 112)
Tingkat kemampuan merek dalam memenuhi kebutuhan akan manfaat
4
Ordinal
Tingkat kemampuan merek dalam memenuhi kebutuhan akan estetik
5
Tingkat kemampuan merek dalam memenuhi kebutuhan akan ekonomi
6
Brand Imagery Tingkat kesukaan orang menggunakan merek ini
7
Ordinal Menyangkut extrinsic properties
produk atau jasa, yaitu kemampuan merek dalam memenuhi kebutuhan
psikologis atau sosial pelanggan. Tingkat kemampuan merek
mengingatkan kembali memori yang 8
(34)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Brand imagery bisa terbentuk
secara langsung dan tak langsung. (Kevin Lane Keller, 2013: 113)
menyenangkan
Tingkat pengalaman konsumen bersama merek
9
Ordinal
Brand Judgment Tingkat kemampuan merek dalam memuaskan kebutuhan pelanggan akan produk
10
Ordinal Opini pribadi pelanggan dan
evaluasi merek, yang pelanggan bentuk dengan menyusun semua kinerja merek dan asosiasi citra yang berbeda (Kevin Lane Keller, 2013: 117)
Tingkat penilaian terhadap perusahaan yang yang berada dibelakang merek
11
Ordinal
Tingkat pertimbangan untuk
melakukan pembelian nyata terhadap merek
12
Ordinal
Tingkat superioritas diecast Matchbox dibandingkan dengan merek lainnya
13
Ordinal
Brand Feelings Tingkat perasaan positif terhadap merek
14
Ordinal Respon dan reaksi emosional
konsumen terhadap merek. Brand feelings juga terkait dengan social currency yang ditimbulkan oleh merek. Reaksi semacam ini bisa berupa perasaan warmth, fun, excitement, security ,social approval, dan self-respect. (Kevin Lane Keller, 2013: 118)
Tingkat pengakuan sosial dengan menggunakan merek
15
Ordinal
Tingkat kebanggan dengan menggunakan merek
16
Ordinal
(35)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menggambarkan bentuk hubungan
dan sejauh mana pelanggan merasa bahwa mereka "sinkron" dengan merek.
Resonansi ditandai dalam hal intensitas, atau kedalaman ikatan psikologis yang pelanggan miliki dengan merek, serta tingkat aktivitas yang ditimbulkan oleh loyalitas ini. (Kevin Lane Keller, 2013: 120)
terhadap merek
Tingkat ikatan personal terhadap merek
18
Ordinal
Tingkat rasa kekerabatan dan affiliasi dengan orang lain yang memiliki asosiasi dengan merek
19
Ordinal
Tingkat keterlibatan dengan merek 20 Ordinal
Keputusan Pembelian (Y)
Product Tingkat pemilihan produk ditentukan berdasarkan keunggulan yang tidak dimiliki oleh produk lain
1
Oridinal
“In executing a purchase intention, the consumer may
make up to five subdecisions: brand (Brand
A), dealer (dealer 2), quantity (one computer),
timing (weekend), and payment method (credit
card)”.
Dalam melaksakan niat pembelian, konsumen dapat
membuat lima bagian
Tingkat pemilihan produk ditentukan berdasarkan fitur yang dimiliki
2
Ordinal
Tingkat kebutuhan atau keinginan konsumen terhadap suatu produk
3
Ordinal
Brand Choice Tingkat pemilihan merek ditentukan berdasarkan citra merek
4
Ordinal
Tingkat pemilihan merek ditentukan berdasarkan kepercayaan terhadap merek
5
Ordinal
(36)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu keputusan pembelian yaitu
merek, distribusi, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran (Kotler &
Keller, 2012: 192)
harga dengan kualitas dan manfaat produk
Distributor Tingkat kemudahan mendapatkan merek di toko terdekat
7
Ordinal
Tingkat ketersediaan merek di toko terdekat
8
Ordinal
Timing Tingkat waktu pembelian 9 Ordinal Tingkat ketersediaan waktu 10 Ordinal Payment Method Tingkat kemudahan pembayaran 11 Ordinal Tingkat keragaman cara pembayaran 12 Ordinal Quantity Tingkat pembelian diecast Matchbox
berdasarkan jumlah
13
Ordinal
Tingkat pembelian diecast matchbox berdasarkan frekuensi
14
(37)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis dan Sumber Data/Informasi
Sumber data adalah sumber-sumber data yang diperoleh untuk kepentingan penelitian, sumber data bisa diperoleh dari sumber internal perusahaan maupun dari luar perusahaan. Menurut Riduwan (2010:106) data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukan fakta. Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan tentang data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
Untuk penelitian kali ini, penenliti menggunakan sumber data yang berasal dari data Primer dan Sekunder. Menurut Malhotra (2009: 120-121) definisi-definisi data primer dan sekunder adalah :
a. Data primer adalah data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah pra penelitian, pra survei, dan kuisioner yang disebarkan kepada sejumlah responden, sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu survei pada komunitas kolektor diecast.
b. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain
untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat serta tidak mahal. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah artikel, jurnal, majalah, koran dan internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
(38)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada penelitian ini sumber data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner pra-penelitian kepada 30 kolektor diecast, wawancara dengan anggota komunitas dan dengan distributor diecast. Untuk sumber data sekunder diperoleh dari pengumpulan hasil penelitian pihak lain berupa jurnal ilmiah, buku-buku akademis, data yang tersedia dari perusahaan, website, artikel-artikel, dan majalah, serta sumber lain yang relevan dengan penelitian ini.
Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data
No. Tujuan Data Jenis
Sumber
Sumber
1 Gambaran
Customer-Based Brand Equity (CBBE) pada kolektor diecast
Matchbox
Produk Impor dari China yang sering dibeli
Sekunder Litbang Kompas Artikel mengenai koleksi
diecast
Sekunder www.matchbox.com www.tribunnews.com Jumlah pengikut grup
Facebook pada beberapa komunitas
kolektor diecast
Sekunder www.facebook.com
(diolah oleh penulis)
Penilaian terhadap Brand matchbox pada komunitas
pecinta diecast bandung
Primer Wawancara kepada kolektor diecast
2 Gambaran
Keputusan Pembelian kolektor
diecast pada Matchbox
Market share diecast di Indonesia
Sekunder PT Emway Globalindo, dan diolah dari berbagai
sumber Wawancara pada
distributor diecast Matchbox
Primer PT Emway
Globalindo Koleksi diecast pada
kolektor
Primer Pra-Penelitian (survey kepada 30 responden kolektor
diecast) 3 Customer-Based
Brand Equity (CBBE) pada kolektor diecast terhadap Keputusan Pembelian merek Matchbox Linking customer-based brand equity with brand market performance: a
managerial approach
Sekunder Emerald Insight. Journal of Product & Brand management, Vol. 18 pp. 356-366. 2009
Koleksi diecast pada kolektor
Primer Pra-Penelitian (survey kepada 30 responden kolektor
(39)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diecast) Hasil wawancara dan
olahan data hubungan variabel X terhadap Y
Primer Penelitian (Survey kepada50 responden
kolektor diecast) Sumber: diolah dari berbagai sumber
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik antara lain :
a. Kuisioner Menurut Sugiyono (2014:193) Kuisioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh responden tanpa bantuan dari pihak peneliti. Pertanyaan yang diajukan pada responden harus jelas dan tidak meragukan responden. Penulis menyebarkan seperangkat daftar pernyataan tertulis mengenai pengaruh
Customer-Based Brand Equity (CBBE) kolektor diecast terhadap
Keputusan Pembelian pada diecast Matchbox
b. Wawancara; Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual menggunakan pertanyaan lisan kepada subjek penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2001). Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah yang bersifat kompleks, sensitif atau kontroversial.
Dari wawancara ini, periset akan memperoleh informasi spontan dan mendalam dari setiap responden. Wawancara, yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung dengan
(40)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dalam pertemuan tatap muka langsung, tidak restruktur, dan individual. Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu atau sering disebut interview guide.
c. Dokumentasi, merupakan pengumpulan data dan informasi dari
buku-buku, jurnal, referensi, internet, dan laporan-laporan, maka penulis mengumpulkan data dan informasi melalui alat pengumpulan data tersebut yang berkaitan dengan penelitian.
d. Studi Literatur, yaitu peneliti menggunakan media cetak sebagai bahan pengumpulan data. Seperti didalam jurnal-jurnal dan buku-buku yang berhubungan dengan variabel yang akan diteliti. Sehingga dapat dijadikan sebagai dasar atau acuan dalam penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan.
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.1 Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2011:80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota komunitas kolektor diecast Bandung.
(41)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil wawancara dengan saudara Zul selaku ketua komunitas Pecinta Diecast Bandung diketahui bahwa populasi anggota yang aktif dalam
swap meeting sebanyak 50 anggota. Sedangkan sisanya hanya aktif dalam sosial
media seperti facebook dan twitter sehingga peneliti sulit untuk menemuinya untuk diambil sebagai sampel
3.5.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2011:81). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tidak terdapat batasan tertentu mengenai berapa besar sampel yang diambil dari populasi, karena absah tidaknya sampel bukan terletak pada besar atau banyaknya sampel yang diambil tetapi terletak pada sifat karakteristik sampel apakah mendekati populasi atau tidak.
Dalam penentuan ukuran sampel peneliti akan mengambil seluruh populasi untuk dijadikan responden karena jumlah populasi yang relatif kecil yaitu sebanyak 50 orang.
3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik penarikan sampel atau teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel secara representatif dari populasi. Teknik sampling pada
dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Non
Probability Sampling. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini dengan non probability sampling karena agar peneliti dapat
membedakan kolektor diecast Matchbox dengan kolektor lainnya. Non probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan tidak memberikan kesempatan atau peluang yang sama kepada seluruh anggota atau elemen populasi
(42)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk dijadikan sampel (Agusty ferdinand, 2006). Non-probability sampling
meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive
sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling. (Sugiyono, 2014:121). Peneliti menggunakan salah satu dari teknik non probability sampling yaitu metode sampling jenuh.
Metode sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitiam yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. (Sugiyono, 2014: 122)
3.6 Rancangan Analisis Data dan Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data
Untuk mendapatkan data yang akurat, peneliti menggunakan data deskriptif. Yaitu dengan menyebarkan kuesioner/survei lapangan. Ini dilakukan agar memperoleh hasil guna pemecahan masalah. Kuesioner ini disusun oleh peneliti berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu memberikan keterangan
dan data mengenai pengaruh Customer-Based Brand Equity (CBBE) terhadap
Keputusan Pembelian. Pengolahan data yang terkumpul dari hasil keusioner dapat dikelompokan kedalam tiga langkah, yaitu persiapan, tabulasi, dan penerapan data pada pendekatan penelitian.
Persiapan adalah mengumpulkan pertanyaan dan merancang penilaian atau skoring terhadap setiap pertanyaan yang akan diberikan kepada responden dengan skala likert. Menurut Sugiyono (2011:93) skala Likert digunakan untuk mengukur
(43)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala ini terdiri dari beberapa pertanyaan yang meminta responden untuk mengungkapkan menyukai, menarik, yakin, bagus , tidak menyukai atau tidak menarik, tidak yakin, ataupun tidak bagus. Dalam pengisian kuesioner, peneliti memberikan nilai terhadap jawaban dalam kuesioner dibagi ke dalam lima tingkat alternatif jawaban yang disusun bertingkat dengan pemberian bobot nilai (skor) sebagai berikut :
Tabel 3.3
Keterangan Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Cukup 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Selain menggunakan data deskriptif, peneliti juga menggunakan data verifikatif. Teknik analisa data yang digunakan untuk melihat pengaruh
Customer-Based Brand Equity (CBBE) (X) terhadap Keputusan Pembelian (Y) yaitu dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana dan analisis korelasi karena penelitian ini hanya menganalisis dua variabel saja.
Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh Customer-Based Brand Equity
(CBBE) (X) terhadap Keputusan Pembelian (Y), dengan skala pengukuran
(44)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menentukan besarnya pengaruh variabel bebas Customer-Based Brand Equity
(CBBE) (X) terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Untuk penelitian kali ini, peneliti menggunakan regresi sederhana. Dengan alasan karena peneliti hanya meneliti dua variabel saja yaitu :
1. Customer-Based Brand Equity (CBBE) sebagai Variabel X
2. Keputusan Pembelian sebagai variabel Y
3.6.2 Validitas dan Realibilitas 3.6.2.1 Pengujian Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat. Menurut Malhotra (2009:311) validitas didefiniskan sebagai sejauh mana perbandingan skor skala yang diamati mencerminkan perbedaan sejati antar objek atas karakteristik yang sedang diuji ketimbang kesalahan sistematik atau acak.
Uji validas digunakan untuk menguji sejauh mana item kuesioner yang valid dan mana yang tidak. hal ini dilakukan untuk mencari korelasi dari setiap item pertanyaan dengan skor total pernyataan untuk hasil jawaban responden yang mempunyai skala pengukuran ordinal minimal serta pilihan jawaban lebih dari dua pilihan. Uji validitas dapat diuji dengan menggunakan alat uji korelasi Pearson (product moment coefisient of corelation) seperti dibawah ini :
(45)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Suharsimi Arikunto 2006:274) Keterangan :
rₓᵧ = Koefisien Validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
CX² = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y² = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
N = Jumlah responden
Keputisan pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut :
1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan valid
apabila r hitung>rtabel
2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak
valid apabila rhitung < rtabel
3.6.2.2 Pengujian Realibilitas
Selain valid, sebuah instrumen juga harus reliabel (dapat dipercaya).
Maksudnya bahwa instrumen selain harus sesuai dengan kenyataan juga harus memiliki nilai ketepatan. Pengujian reliabilitas yang peneliti gunakan adalah
(46)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan menggunakan rumus alpha cronchbach r11 seperti yang terlihat pada
gambar dibawah ini :
(Suharsimi Arikunto 2002:171) Keterangan :
r11 = Reliabilitas Instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
Σσb2 = Jumlah varians butir
Σ12 = varians total
Untuk mencari tiap butir gunakan rumus varians sebagai berikut :
(Arikunto. 2006:160) Dimana :
σ2
= Varians
Σx = Jumlah skor
N = Jumlah responden
2 2
2
(
x
)
x
n
n
(47)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6.2.3 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Hasil uji coba instrumen penelitian untuk Customer-Based Bramd Equity
(X) dan Keputusan Pembelian (Y) pada sampel sebanyak 30 responden. Berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrument yang dilakukan dengan
bantuan program SPSS 22 for windows menunjukan bahwa item-item pernyataan
pada kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel. Berikut nilai tingkat validitas karakteristik individu dengan perhitungan
validitas item instrumen menggunakan bantuan SPSS 22 for windows.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel X (Co-creations)
No Indikator rhitung rtabel Keterangan
Customer-Based Brand Equity (X) Brand Salience
1 Saya sangat mudah mengenali merek
Matchbox 0,527 0,361 Valid
2 Saya sangat sering mengingat merek diecast
Matchbox 0,377 0,361 Valid
Brand Performance
3 Merek matcbox sangat berkualitas dibanding
merek-merek diecast lainnya 0,395 0,361 Valid
4 Merek Matchbox sangat bermanfaat bagi saya 0,517 0,361 Valid
5 Merek Matchbox sangat stylish bagi saya 0,428 0,361 Valid
6 Merek Matchbox sangat sesuai dengan
ekonomi saya 0,401 0,361 Valid
Brand Imagery
7 Saya sangat menyukai mengoleksi merek
Matchbox 0,425 0,361 Valid
8 Merek Matchbox sangat dapat mengingatkan
kembali memori yang menyenangkan 0,365 0,361
Valid
9
Saya memiliki pengalaman sangat lama bersama merek Matchbox (lebih dari setengah umur saya saat ini)
(48)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Brand Judgment
10 Saya sangat puas dengan merek Matchbox 0,497 0,361 Valid
11 Saya sangat mempercayai perusahaan yang
memiliki merek Matchbox 0,440 0,361 Valid
12 Saya sangat mempertimbangkan membeli
Matchbox dibanding merek lainnya 0,437 0,361 Valid
13 Merek Matchbox sangat superior dibanding
merek lainnya 0,596 0,361 Valid
Brand Feelings
14 Perasaan saya sangat positif terhadap merek
Matchbox 0,500 0,361 Valid
15 Saya merasa sangat diperhatikan oleh
teman-teman bila mengoleksi merek Matchbox 0,402 0,361 Valid
16 Saya sangat bangga menggunakan merek
Matchbox 0,374 0,361 Valid
Brand Resonance
17 Saya sangat sering membeli merek Matchbox 0,514 0,361 Valid
18 Saya sangat memiliki ikatan kuat dengan
merek Matchbox 0,396 0,361 Valid
19
Saya merasa sangat akrab dan berteman dengan orang yang mempunyai hubungan dengan merek Matchbox
0,587 0,361 Valid
20 Saya sangat terlibat dalam perkembangan
merek Matchbox 0,387 0,361 Valid
Sumber: Hasil pengolahan data 2015 menggunakan SPSS 22.0 for Windows
Dari tabel 3.4 di atas, terlihat bahwa pernyataan yang terdapat dalam kuesioner penelitian telah valid sesuai dengan kriteria uji validitas, yaitu nilai rhitung > rtabel pada sig 0,05, sampel 30 dan df = 28 sebesar 0,361.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kepuasan Pelanggan)
No Indikator rhitung rtabel Keterangan
Kepuasan Pelanggan (Y) Product
(49)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Hasil pengolahan data 2015 menggunakan SPSS 22.0 for Windows
1
Saya lebih memilih produk diecast Matchbox berdasarkan keunggulan yang tidak dimiliki oleh diecast lainnya
0,498 0,361 Valid
2 Saya mempertimbangkan pembelian produk diecast
berdasarkan fitur yang dimiliki diecast Matchbox 0,628 0,361 Valid
3
Saya sangat mempertimbangkan produk diecast Matchbox merupakan diecast yang dibutuhkan atau inginkan
0,835 0,361 Valid
Brand
4 Saya sangat memilih produk diecast berdasarkan
citra merek 0,701 0,361 Valid
5 Saya sangat memilih merek Matchbox berdasarkan
kepercayaan terhadap merek 0,627 0,361 Valid
6
Saya sangat mempertimbangkan harga diecast Matchbox sesuai dengan kualitas dan manfaat produk
0,620 0,361 Valid
Distributor
7
Saya sangat mempertimbangkan Diecast kemudahan untuk memperoleh diecast di toko mainan terdekat
0,452 0,361 Valid
8 Saya sangat mempertimbangkan ketersediaan
diecast Matchbox di toko mainan terdekat 0,420 0,361 Valid
Timing
9 Saya sangat mempertimbangkan waktu pembelian
merek Matchbox 0,776 0,361 Valid
10 Saya sangat mempertimbangkan ketersediaan
waktu pembelian 0,364 0,361 Valid
Payment
11 Saya sangat mempertimbangkan kemudahan
pembayaran ketika membeli diecast Matchbox 0,481 0,361 Valid
12 Saya sangat mempertimbangkan terdapat beragam
cara pembayaran 0,484 0,361 Valid
Quantity
13 Saya sangat mempertimbangkan pembelian diecast
Matchbox berdasarkan jumlah 0,446
14 Saya sangat mempertimbangkan pembelian diecast
(50)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil pengujian validitas pada tabel 3.5, maka dapat disimpulkan bahwa item peryataan pada variabel kepuasan pelanggan yang terdiri dari 14 instrumen pernyataan dapat dikatakan valid, karena rhitung>rtabel.
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y
No Variabel rhitung rtabel Keterangan
1 Customer-Based Brand
Equity (CBBE)
0,792 0,361 Reliabel
2 Keputusan Pembelian 0,824 0,361 Reliabel
Sumber: Hasil pengolahan data 2015 menggunakan SPSS 22.0 for Windows
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% sehingga diperoleh nilai rhitung masing-masing variabel lebih besar dari rtabel yaitu sebesar 0,361 artinya kedua variabel yang diuji reliabel.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu cara untuk mengukur, mengolah dan menganalisis data dalam rangka pengujian hipotesis. Tujuan dari pengolahan data adalah untuk mendapatkan hasil dari penelitian serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian.
Skala ordinal adalah skala yang datanya berbentuk ranking atau peringkat, dan jarak antara satu data dengan data yang lain tidak sama (Malhotra, 2009). Maka skala ordinal tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi skala interval,
karena merupakan syarat pengolahan data dengan penerapan statistic parametric
(51)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Method of Successive Interval (MSI)
Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data adalah sebagai berikut:
(1) Berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap pernyataan, hitung
frekuensi setiap pilihan jawaban.
(2) Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap jawaban, hitung
proporsi setiap pilihan jawaban.
(3) Berdasarkan proporsi tersebut, untuk setiap pertanyaan hitung proporsi kumulatif untuk setiap jawaban.
(4) Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas Z untuk setiap pilihan jawaban.
Z = √ π
Z2
(5) Hitung skala value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban
melalui persamaan berikut:
Kepadatan batas bawah – kepadatan batas atas Daerah di bawah batas atas – Daerah di bawah batas
bawah
(6) Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban
melalui persamaan berikut:
Score = Scale value + Scale Value minimum + 1
3.8 Analisis Korelasi
Tujuan dari perhitungan dengan menggunakan korelasi adalah untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang akan diteliti. Hubungan yang
(52)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dimaksud adalah apakah hubungan yang positif ataupun hubungan yang negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan)Y.
Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan natara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit-1 dan paling besar 1, artinya :
r = 1, hubungan X dsan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubunfan sangat kuat dan positif)
r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendektai -1, hubungan sangat kuat dan negatif)
r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.
Penentuan koefisien Korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson (pearson’s Product Moment Coeficient Of Correlation) menurut Suharsimi Arikunto (2009:170), yaitu :
Keterangan :
r = koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan
besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan mengnggunakan tabel seperti dibawah ini :
(53)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
(Sugiyono 2009:250)
3.8.1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Menurut Albert Kurniawan (2010:43) regresi linear sederhana adalah sebagai pengaruh variabel antara dua variabel saja, dimana terdiri dari variabel independent/bebas dan untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan.
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional atau kausal satu variabel independen yaitu word of mouth dengan satu variabel dependen yaitu keputusan pembelian. Persamaan umum regresi linear sederhana adalah :
Keterangan :
Yʹ = Subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila Y = 0
(54)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b = Angka arah atau koefisen regresi, yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Untuk dapat menemukan persamaan regresi, maka harus dihitung terlebih dahulu harga a dan harga b. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan rumus menurut sugiyono (2010:262):
Keterangan :
Y = Sumbu Keputusan Pembelian
X = Sumbu Customer-Based Brand Equity (CBBE)
a = Konstanta b = koefisien regresi n = banyaknya responden
(1)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
suatu pengguna atau kondisi penggunaan yang digambarkan atau tercermin pada iklan.
3. Saran untuk peneliti berikutnya yaitu diharapkan peneliti melakukan studi terhadap kolektor diecast dengan variabel yang berbeda menggunakan variabel penelitian lain seperti brand love, co-branding, co-creation, atau brand equity yang dapat memepengaruhi keputusan pembelian.
(2)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
(3)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
K.L. (2009). Strategic Brand Management. Pearson/Prentice Hall.
Kevin Lane Keller, (2013). Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity. Global Edition.Pearson.
G. Leon, Schifmann dan Lazar L Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh.
Kartajaya, Kotler. 2010 . Connect! Surfing New Wave Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kartajaya, Kotler. et.al, (2009). Markplus on Strategy: New Wave Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kotler dan Keller, (2012). Marketing Management Edisi 14, Global Edtion. Pearson Prentice Hall.
Naresh K Malhotra. (2009). Relationship marketing, customer satisfaction and loyalty: a theoretical and empirical analysis from an asian perspective.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuatitatif Kulatitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Prahalad and Ramaswamy, 2004, The Future of Competition, Co-Creating Unique Value with Customers: Harvard Business School Press.
Tjiptono, Fandy, (2008), Manajemen Pemasaran Jasa. Bayumedia, Malang.
Tjiptono, Lupiyoadi Rahmat, Hamdani A, 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
(4)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aaker, David.A., (1997). Managing Brand Equity Capitalizing on the value of a Brand Name, The Free Press. New York
Malhotra, Naresh. K, (2010). Marketing research: An applied. Pearson Education Armstrong, Garry & Philip Kotler.. Marketing An Introduction (EightEdition).
New Jersey: Pearson Prentice Hall. 2005.
Kotler dan Amstrong (2012). Principles Of Marketing, Global Editiion, 14th Edition, Pearson Education.
Peter, J. Paul dan Donelly Jr. James H (2007). Marketing Management-Knowledge and Skills, 8th. Boston, MA: McGraw-Hill Irwin.
Michael R. Solomon, (2007). Consumer Behavior: Buying,Having, and Being. Darmadi Durianto, (2004). Brand Equity Ten. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Philip Kotler, John T. Bowen, James C. Makens, (2003). Marketing for
Hospitality and Tourism. Prentice Hall.
Jurnal
Xiao Tong&Jana M. (2009) Hawley Measuring Customer-Based Brand Equity: empirical evidence from the sportswear market in China. Emerald Insight. Journal of Product & Brand Management, Vol 18 Iss 4 pp. 262-271
Steven A. Taylor, Gary L. Hunter, & Deborah L. Lindberg. (2009). Understanding (Customer-Based) Brand Equity in Financial Services. Emerald Insight. Journal of Service Marketing, Vol. 21 pp. 241-252
Kerri-Ann L. Kuhn,Frank Alpert, &Nigel K. Ll. Pope. (2008). An application of
Keller’s brand equity model in a B2B context. Emerald Insight. Qualitative Market Research: An International Journal, Vol 11 pp. 40-58
(5)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alan French, Gareth Smith. (2013). Measuring brand association strenght: a Consumer based brand equity approach. Emerald Insight. European Journal of Marketing, Vol. 47 pp. 1356-1367
Ahmed H. Tolba, Salah S. Hassan. Linking customer-based brand equity with brand market performance: a managerial approach. Emerald Insight. Journal of Product & Brand management, Vol. 18 pp. 356-366
Chiu-chi Angela Chang, Monika Kukar-Kinney. (2011). The effects of Shopping aid usage on consumer purchase decision and decision satisfaction. Emerald Insight. Asia Pacific Journal of marketing and Logistics, Vol. 23 pp. 745-754 Kandapa Thanasuta. (2015). Thai consumers’ purchase decisions and private
label brands. Emerald Insight. International Journal of Emerging Markets, Vol. 10 Iss 1 pp. 102-121
Alan Smart Andreas Dudas, (2007). Developing a decision-making framework for implementing purchasing synergy: a case study. Emerald Insight. International Journal of Physical Distribution & Logistics Management, Vol. 37 Iss 1 pp. 64-89
Paurav Shukla, (2009). Impact of contextual factors, brand loyalty and brand switching on purchase decisions. Emerald Insight. Journal of Consumer Marketing, Vol. 26 Iss 5 pp. 348-357
Christian Tirelli Maria Pilar Martinez-Ruiz, (2014). Influences of product
attributes on sojoumers ‘food purchase decisions. Emerald Insight. British
Food Journal, Vol 116 Iss 2 pp. 251-271
Website
(6)
Muhammad Ihsan, 2015
PENGARUH CUSTOMERBASED BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIECAST MEREK MATCHBOX
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://www.lihat.co.id diakses pada Februari 2015 http://www.jurnas.com diakses pada Februari 2015 http://www.marketing.co.id diakses pada Februari 2015 http://www.kompasiana.com diakses pada Februari 2015 www.slideshare.net diakses pada Februari 2015
www.hobbytalk.com diakses pada Februari 2015 www.nytimes.com diakses pada Februari 2015 www.tribunnews.com diakses pada Februari 2015