Sisi androgini tokoh Kirani dalam novel Batavia 1936 karya Widya W. Harun dan relevansinya sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas xi semester 1 : suatu pendekatan psikologi sastra.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Wuryaningsih, Bernadeta Ratna. 2015.Sisi Androgini Tokoh Kirani dalam Novel
Batavia 1936 Karya Widya W. Harun dan Relevansinya sebagai Bahan
Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI Semester 1: Suatu Pendekatan
Psikologi Sastra. Skripsi S1. FKIP. PBSI. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Penelitian ini mengkaji sisi androgini tokoh Kirani dalam novel Batavia
1936 karya Widya W. Harun. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan unsur
intrinsik yang membangun novel Batavia 1936 karya Widya W. Harun yang
berupa tokoh dan penokohan, alur, dan latar, mendeskripsikan sisi androgini
tokoh Kirani dan motivasinya untuk tampil kelelakian, serta mendeskripsikan
relevansi penelitian tersebut terhadap pembelajaran sastra di SMA kelas XI
semester 1. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan karena datanya
berdasarkan sumber tertulis berupa catatan, transkrip, dan buku. Metode yang

digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra.
Pengumpulan data menggunakan teknik simak-catat. Sumber data penelitian ini
adalah novel Batavia 1936 karya Widya W. Harun.
Berdasar hasil penelitian, terdapat tiga kesimpulan. Pertama, berdasar
analisis unsur intrinsik terhadap novel diperoleh data bahwa terdapat dua belas
tokoh. Tokoh utama adalah Kirani yang memiliki watak keras, suka debat, dan
menginginkan penyamarataan gender. Dalam novel Batavia 1936 terdapat
beberapa tokoh tambahan, yaitu Kirana Rijkaard, Ibrahim Rijkaard, Hilalliah,
Hans van Deventer, Syamsul Haris, Tante Joyce, Jan van Doom, Charles
Speelman, Robby, Zawawi, dan Miss. Charlote. Alur dalam novel adalah alur
campuran, yaitu alur maju dan alur mundur, yang struktur di dalamnya meliputi
paparan, rangsangan, gawatan, tikaian, rumitan, klimaks, leraian, dan selesaian.
Alur maju nampak dari Keluarga Kirani yang awalnya lengkap lalu kehilangan
ibunya. Alur mundur nampak dari kehidupan Kirani semasa bayi. Latarnya
meliputi latar waktu, latar tempat, dan latar sosial.
Kedua, analisis sisi androgini tokoh Kirani Rijkaard. Watak tokoh Kirani
berkaitan erat dengan aspek kepribadian, yaitu memiliki karakter, temperamen,
sikap, stabilitas emosional, responsibilitas, dan sosiabilitas yang baik. Faktor
yang mempengaruhi Kirani untuk tampil androgini utamanya dipengaruhi oleh
faktor keluarga dan teman sebaya. Tokoh Kirani memiliki motivasi yang

mempengaruhi sisi androgininya, yaitu mengenai pandangan orang sekitarnya
bahwa wanita tidak setara dengan pria.Ketiga, relevansi hasil analisis terhadap
novel Batavia 1936 dalam pembelajaran sastra di SMA. Novel Batavia 1936 ini
relevan untuk digunakan dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester 1
karena telah memenuhi kriteria yang meliputi tiga aspek, yaitu : bahasa,
psikologis, dan latar belakang budaya siswa

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Wuryaningsih, BernadetaRatna. 2015. The Androgyn Side of Kirani Character in
Batavia 1936 Novel by Widya W. Harun and Its Relevance as Literature
Learning Material in the First Semester of Second Grade of Senior High

School:
A
Literature
Psychological
Approach.
Thesis.FKIP.PBSI.Yogyakarta: Sanata Dharma University.
This research analyzed the androgyn side of Kirani Character in Batavia
1936 Novel by Widya W. Harun. This research was aimed to describe the intrinsic
elements of Batavia 1936 Novel by Widya W. Harun about the characters and
characterization, plot, and also background, to describe the masculine side of
Kirani character and her motivation to be masculine, also to describe the
research’s relevance to literature learning in the first semester of Second Grade of
Senior High School.This research was library research because the data were
obtained from written sources such as notes, transcripts, and books. The method
used was qualitative descriptive with literature psychological approach. The data
were gathered by observation and note taking technique. The source of the data
was Batavia 1936 Novel by Widya W. Harun.
According to the result of the research, there were three conclusions. First,
based on the analysis of intrinsic elements of the novel, there were twelve
characters. The main character was Kirani whose characters were firm,

argumentative, and wanted gender equality. There were some additional
characters in Batavia 1936 Novel; they were KiranaRijkaard, Ibrahim Rijkaard,
Hilalliah, Hans van Deventer, SyamsulHaris, Tante Joyce, Jan van Doom, Charles
Speelman, Robby, Zawawi, and Miss Charlote. The plot of the novel was mixed
plot. It was the progressive and flashback plot which the structure included
exposition, stimulation, conflict, rising action, complexity, climax, denouement,
and ending. Progressive plot was seen from Kirani’s family who at first were
complete but then Kirani lost her mother. Flashback plot was seen from Kirani’s
life when she was a baby. The background included the time, the place, and the
social background.
Second was the analysis of androgyn side of KiraniRijkaard. Kirani’s
characters were closely related to her personality aspects; she had good character,
good temperament, good attitude, good emotional stability, good responsibility,
and she was sociable. Factors that made Kirani masculine were mainly influenced
by family and friends. Kirani had motivation which influenced her androgyn side;
it was the people’s view that women and men were unequal. Third was the
relevance of the research’s result about Batavia 1936 Novel to the literature
learning at Senior High School. This novel was relevant to be used in literature
learning at the first semester of Second Grade of Senior High School since it had
met the criteria which included three aspects; they were language, psychology,

and students’ social background.
ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SISI ANDROGINI TOKOH KIRANI
DALAM NOVEL BATAVIA 1936 KARYA WIDYA W. HARUN
DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA
DI SMA KELAS XI SEMESTER 1
(Suatu Pendekatan Psikologi Sastra)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia


Ole h
BERNADETA RATNA WURYANINGSIH
101224046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SISI ANDROGINI TOKOH KIRANI
DALAM NOVEL BATAVIA 1936 KARYA WIDYA W. HARUN DAN

RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA
DI SMA KELAS XI SEMESTER 1
(Suatu Pendekatan Psikologi Sastra)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Ole h
BERNADETA RATNA WURYANINGSIH
101224046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SISI ANDROGINI TOKOH KIRANI
DALAM NOVEL BATAVIA 1936 KARYA WIDYA W. HARUN DAN
RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA
DI SMA KELAS XI SEMESTER 1
(Suatu Pendekatan Psikologi Sastra)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Ole h
BERNADETA RATNA WURYANINGSIH
101224046


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Seiring dengan ucapan syukur kepada Yesus Kristus, karya
ini kupersembahkan untuk:
 Bapak Mikael Sri Haryanto, terima kasih atas doa dan
bimbingannya selama ini.
 Ibu Anastasia Ngatirah, ibu sekaligus sahabat yang

baik untuk berbagi kisah.
 Adikku Maria Kristiana Purbaningsih yang telah
memberi semangat.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTO

“Menunda pekerjaan sama artinya menunda masa depan,
untuk itu kejarlah masa depanmu sebelum waktu
menghentikannya”
(Penulis)

“Janganlah kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah
dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”
(Filipi 4: 6)

“semangat adalah sebuah perasaan yang mampu memimpin
pikiran dan kehendak manusia untuk bergerak dan membuat
satu perubahan”
(Merry Riana)

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Mei 2015
Penulis

Bernadeta Ratna Wuryaningsih

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Bernadeta Ratna Wuryaningsih
NIM

: 101224046

Menyatakan setuju untuk memberikan izin publikasi serta hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikannya secara terbatas dan mempublikasikannya di internet
atau media lain untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul :
SISI ANDROGINI TOKOH KIRANI DALAM NOVEL BATAVIA 1936
KARYA WIDYA W. HARUN DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN
PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XI SEMESTER 1 (SUATU
PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA)
tanpa perlu meminta izin saya maupun memberikan royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 28 Mei 2015
Yang menyatakan

(Bernadeta Ratna Wuryaningsih)

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Wuryaningsih, Bernadeta Ratna. 2015.Sisi Androgini Tokoh Kirani dalam Novel
Batavia 1936 Karya Widya W. Harun dan Relevansinya sebagai Bahan
Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI Semester 1: Suatu Pendekatan
Psikologi Sastra. Skripsi S1. FKIP. PBSI. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Penelitian ini mengkaji sisi androgini tokoh Kirani dalam novel Batavia
1936 karya Widya W. Harun. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan unsur
intrinsik yang membangun novel Batavia 1936 karya Widya W. Harun yang
berupa tokoh dan penokohan, alur, dan latar, mendeskripsikan sisi androgini
tokoh Kirani dan motivasinya untuk tampil kelelakian, serta mendeskripsikan
relevansi penelitian tersebut terhadap pembelajaran sastra di SMA kelas XI
semester 1. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan karena datanya
berdasarkan sumber tertulis berupa catatan, transkrip, dan buku. Metode yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra.
Pengumpulan data menggunakan teknik simak-catat. Sumber data penelitian ini
adalah novel Batavia 1936 karya Widya W. Harun.
Berdasar hasil penelitian, terdapat tiga kesimpulan. Pertama, berdasar
analisis unsur intrinsik terhadap novel diperoleh data bahwa terdapat dua belas
tokoh. Tokoh utama adalah Kirani yang memiliki watak keras, suka debat, dan
menginginkan penyamarataan gender. Dalam novel Batavia 1936 terdapat
beberapa tokoh tambahan, yaitu Kirana Rijkaard, Ibrahim Rijkaard, Hilalliah,
Hans van Deventer, Syamsul Haris, Tante Joyce, Jan van Doom, Charles
Speelman, Robby, Zawawi, dan Miss. Charlote. Alur dalam novel adalah alur
campuran, yaitu alur maju dan alur mundur, yang struktur di dalamnya meliputi
paparan, rangsangan, gawatan, tikaian, rumitan, klimaks, leraian, dan selesaian.
Alur maju nampak dari Keluarga Kirani yang awalnya lengkap lalu kehilangan
ibunya. Alur mundur nampak dari kehidupan Kirani semasa bayi. Latarnya
meliputi latar waktu, latar tempat, dan latar sosial.
Kedua, analisis sisi androgini tokoh Kirani Rijkaard. Watak tokoh Kirani
berkaitan erat dengan aspek kepribadian, yaitu memiliki karakter, temperamen,
sikap, stabilitas emosional, responsibilitas, dan sosiabilitas yang baik. Faktor
yang mempengaruhi Kirani untuk tampil androgini utamanya dipengaruhi oleh
faktor keluarga dan teman sebaya. Tokoh Kirani memiliki motivasi yang
mempengaruhi sisi androgininya, yaitu mengenai pandangan orang sekitarnya
bahwa wanita tidak setara dengan pria.Ketiga, relevansi hasil analisis terhadap
novel Batavia 1936 dalam pembelajaran sastra di SMA. Novel Batavia 1936 ini
relevan untuk digunakan dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester 1
karena telah memenuhi kriteria yang meliputi tiga aspek, yaitu : bahasa,
psikologis, dan latar belakang budaya siswa

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Wuryaningsih, BernadetaRatna. 2015. The Androgyn Side of Kirani Character in
Batavia 1936 Novel by Widya W. Harun and Its Relevance as Literature
Learning Material in the First Semester of Second Grade of Senior High
School:
A
Literature
Psychological
Approach.
Thesis.FKIP.PBSI.Yogyakarta: Sanata Dharma University.
This research analyzed the androgyn side of Kirani Character in Batavia
1936 Novel by Widya W. Harun. This research was aimed to describe the intrinsic
elements of Batavia 1936 Novel by Widya W. Harun about the characters and
characterization, plot, and also background, to describe the masculine side of
Kirani character and her motivation to be masculine, also to describe the
research’s relevance to literature learning in the first semester of Second Grade of
Senior High School.This research was library research because the data were
obtained from written sources such as notes, transcripts, and books. The method
used was qualitative descriptive with literature psychological approach. The data
were gathered by observation and note taking technique. The source of the data
was Batavia 1936 Novel by Widya W. Harun.
According to the result of the research, there were three conclusions. First,
based on the analysis of intrinsic elements of the novel, there were twelve
characters. The main character was Kirani whose characters were firm,
argumentative, and wanted gender equality. There were some additional
characters in Batavia 1936 Novel; they were KiranaRijkaard, Ibrahim Rijkaard,
Hilalliah, Hans van Deventer, SyamsulHaris, Tante Joyce, Jan van Doom, Charles
Speelman, Robby, Zawawi, and Miss Charlote. The plot of the novel was mixed
plot. It was the progressive and flashback plot which the structure included
exposition, stimulation, conflict, rising action, complexity, climax, denouement,
and ending. Progressive plot was seen from Kirani’s family who at first were
complete but then Kirani lost her mother. Flashback plot was seen from Kirani’s
life when she was a baby. The background included the time, the place, and the
social background.
Second was the analysis of androgyn side of KiraniRijkaard. Kirani’s
characters were closely related to her personality aspects; she had good character,
good temperament, good attitude, good emotional stability, good responsibility,
and she was sociable. Factors that made Kirani masculine were mainly influenced
by family and friends. Kirani had motivation which influenced her androgyn side;
it was the people’s view that women and men were unequal. Third was the
relevance of the research’s result about Batavia 1936 Novel to the literature
learning at Senior High School. This novel was relevant to be used in literature
learning at the first semester of Second Grade of Senior High School since it had
met the criteria which included three aspects; they were language, psychology,
and students’ social background.
ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih
dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Sisi Androgini Tokoh Kirani dalam Novel Batavia 1936 Karya
Widya W.Harun dan Relevansinya Sebagai Bahan Pembelajaran Sastra Di SMA
Kelas XI Semester 1: Suatu Pendekatan Psikologi Sastra”. Penulisan skripsi ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan tugas akhir ini banyak
kesulitan yang dihadapi, namun atas bantuan dari berbagai pihak khususnya para
dosen pembimbing, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, nasihat, yang tak
ternilai harganya dari awal hingga akhir penulisan

skripsi ini. Sehubungan

dengan hal itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Kaprodi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia yang telah memberi kesempatan dalam penulisan
skripsi ini.
2. Drs. J. Prapta Diharja, S.J., M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang
dengan sabar telah memberikan bimbingan, semangat, koreksi
terhadap skripsi ini dengan penuh kecermatan.
3. Drs. B. Rahmanto, M.Hum., selaku dosen pembimbing II yang selalu
membimbing penulis sejak awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
4. Para dosen Prodi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah
banyak memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengenyam
studi.
5. Robertus Marsidiq selaku staf sekretariat Prodi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia yang telah membantu kelancaran penulis.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Orangtua tercinta, Mikael Sri Haryanto, S.Pd. dan Anastasia Ngatirah,
terima kasih atas doa, semangat, dan dukungan yang selalu kalian
berikan selama penyelesaian skripsi ini.
7. Adikku tercinta, Maria Kristiana Purbaningsih, kakak terkasih
Margaretha Dwi Indriyani, dan ponakanku Fransiskus Reyfandy Dwi
Pratama yang selalu memberi keceriaan dan dukungan bagi penulis.
8. Sahabat terkasih, Soviana Rosarini, Restituta Devi Pramesti,
Rengganis Retno Saputri, dan Chatarina Susanti Ready, terima kasih
untuk keceriaan, canda tawa, kebersamaan, dan dukungannya terhadap
penyelesaian skripsi ini.
9. Temanku Mariana Amelia Triani, Cicilia Ika Evi, dan teman-teman
PBSI angkatan 2010, terima kasih atas kerjasamanya selama ini dan
berbagai suka-duka yang telah kita lewati bersama.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Namun
demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang memerlukannya. Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 28 Mei 2015
Penulis

Bernadeta Ratna Wuryaningsih

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................iv
MOTO.....................................................................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.........................................vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.....................................................vii
ABSTRAK...........................................................................................................viii
ABSTRACT............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR............................................................................................x
DAFTAR ISI........................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian......................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................5
1.5 Batasan Istilah........................................................................................6
1.6 Sistematika Penyajian............................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................9
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan........................................................9
2.2 Kajian Teori..........................................................................................11
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.2.1 Pengertian Novel............................................................................11
2.2.2 Unsur Intrinsik Karya Sastra..........................................................12
2.2.2.1 Alur.................................................................................................12
2.2.2.2 Tokoh dan Penokohan....................................................................14
2.2.2.3 Latar................................................................................................16
2.2.2.4 Tema...............................................................................................17
2.2.3 Androgini........................................................................................18
2.2.4 Psikologi Sastra..............................................................................20
2.2.5 Teori Kepribadian...........................................................................22
2.2.5.1 Aspek Kepribadian.........................................................................22
2.2.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian.......................................23
2.2.5.3 Teori Motivasi................................................................................26
2.2.6 Pembelajaran Sastra di SMA..........................................................27
2.2.7

Kurikulum KTSP...........................................................................37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................41
3.1 Jenis Penelitian.....................................................................................41
3.2 Data dan Sumber Data Penelitian.........................................................42
3.3 Teknik Pengumpulan Data...................................................................42
3.4 Teknik Analisis Data............................................................................42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................44
4.1 Deskripsi Data............................................................................................44
4.2 Analisis Unsur Intrinsik Data.....................................................................44
4.2.1 Tokoh dan Penokohan.............................................................................44
4.2.2 Analisis Alur...........................................................................................66
4.2.3 Analisis Latar..........................................................................................73
4.2.4 Analisis Tema.........................................................................................84
4.3 Analisis Psikologi: Sisi Androgini Tokoh Kirani Rijkaard.......................85
4.3.1 Analisis Aspek Kepribadian Tokoh Kirani.............................................85
4.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Tokoh Kirani.............................................91

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.3.3 Motivasi Tokoh Kirani untuk TampilAndrogini....................................98
4.4 Relevansi Hasil Analisis Sebagai Bahan Pembelajaran Sastra................101
BAB V PENUTUP..............................................................................................108
5.1 Kesimpulan............................................................................................108
5.2 Implikasi.................................................................................................110
5.3 Saran.......................................................................................................110
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................112
LAMPIRAN........................................................................................................114
-

Lampiran 1 : SINOPSIS...........................................................................115

-

Lampiran 2 : SILABUS...........................................................................120

-

Lampiran 3 : PENGGALAN NOVEL.....................................................124

-

Lampiran 3 : RPP.....................................................................................128

BIODATA...........................................................................................................144

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian
Manusia pasti memiliki pengalaman dan permasalah hidup sehari-hari.
Pengalaman dan permasalahan hidup itu dapat dituangkan dalam sebuah karya
sastra. Rene Wellek dan Austin Warren (1990: 3) mengemukakan bahwa sastra
adalah suatu kegiatan kreatif dan sebuah karya seni. Atar Semi (1988:7)
mengemukakan bahwa sastra merupakan suatu bentuk hasil pekerjaan seni kreatif
yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, serta menggunakan bahasa
sebagai mediumnya.
Senada dengan Rene Wellek dan Austin Warren serta Atar Semi,
Nurgiyantoro pun memiliki pengertian mengenai karya sastra. Nurgiyantoro (
1994 : 2) mengemukakan bahwa karya sastra merupakan hasil ciptaan atau karya
manusia yang bersifat imajinatif. Sebagai hasil yang imajinatif, sastra berfungsi
sebagai bahan bacaan yang menyenangkan, di dalamnya sarat akan nilai budaya
dan

berguna

menambah

kekayaan

batin

bagi

permasalahan

manusia,

kemanusiaan, dan kehidupan. Karya sastra pada umumnya berisi tentang
cerminan budaya masyarakat dan permasalahan yang sering terjadi di masyarakat.
Karya sastra seperti diakui banyak orang, merupakan suatu bentuk komunikasi
yang disampaikan dengan cara yang khas dan memberikan kebebasan kepada

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

pengarang untuk menuangkan kreativitas imajinasinya. Hal ini menyebabkan
karya sastra menjadi lain, tidak lazim, namun juga kompleks sehingga memiliki
berbagai kemungkinan penafsiran dan sekaligus menyebabkan pembaca menjadi
terbata-bata untuk berkomunikasi dengannya. Berawal dari inilah kemudian
muncul berbagai teori untuk mengkaji karya sastra, termasuk karya sastra novel.
Novel menurut Santoso dan Sri Wahyuningtyas (2010: 47) merupakan cerita
rekaan tentang aspek kehidupan manusia secara lebih mendalam yang senantiasa
berubah-ubah dan merupakan kesatuan dinamis yang bermakna.Konflik-konflik
yang sering diangkat dalam novel antara lain adalah kehidupan sosial budaya
termasuk di dalamnya ketidaksetaraan gender. Salah satu konflik yang sering
diangkat novel Indonesia adalah mengenai gender.
Dalam kesusastraan Indonesia modern banyak pengarang yang menghasilkan
cerita fiksi. Ceritanya yang disoroti tentang persoalan wanita, cukup banyak.
Sebagai contohnya adalah novel trilogi karya Ahmad Tohari yang berjudul
Ronggeng Dukuh Paruk (Catatan Buat Emak-Lintang Kemukus Dini HariJantera Bianglala), Batavia 1936 karya Widya W Harun, Para Priyayi karya
Umar Kayam, Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi AG, serta Roro Mendut
karya YB Mangunwijaya.
Karya sastra yang dijadikan objek kajian penelitian ini adalah novel Batavia
1936 karya Widya W Harun. Novel ini menceritakan perjuangan beberapa anak
muda yang menentang pemerintahan pada masa itu. Novel tersebut menempatkan
wanita sebagai tokoh utama meskipun masih dipengaruhi tokoh pria. Tokoh
wanita dalam novel Widya W Harun adalah sosok wanita yang penuh dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

permasalahan yang harus dihadapi tokoh yang bernama Kirani. Kirani adalah
seorang wanita yang semasa kecilnya harus berpisah dari asuhan ibunya dan
diasuh oleh ayahnya selama 4 bulan. Oleh karena itu, Kirani banyak sekali meniru
kepribadian sang ayah. Bukan hanya dengan ayahnya saja, Kirani juga bergaul
dengan kaum laki-laki. Bahkan ia juga mendirikan sebuah koran yang bernama
FAJAR bersama dengan teman-teman yang seluruhnya kaum laki-laki. Namun
demikian, masalah cinta, masalah keluarga, masalah sosial, dan kebahagiaan
adalah masalah yang masih dihadapi dan harus dipecahkan oleh tokoh Kirani
tersebut.
Konstruksi sosial di masyarakat menyebabkan kaum perempuan diperlakukan
berbeda. Melalui novel inilah, Widya W. Harun ingin mengungkapkan kekuatan
dari sisi lain seorang perempuan bernama Kirani.
Peneliti memilih novel Batavia 1936 karya Widya W. Harun karena adanya
unsur gender yang kental dalam novel tersebut. Melalui novel tersebut pengarang
ingin mengungkapkan sisi lain darikehidupan perempuan yang sering bergaul
dengan kaum laki-laki, sebuah fenomena yang jarang terjadi ketika seorang
perempuan dengan kegigihannya ingin menentang pemerintahan pada zaman
tersebut. Berdasar inilah, pengarang ingin mengangkat sebuah gambaran bahwa
sifat pria sangat berpengaruh terhadap feminitas seseorang ketika seseorang
tersebut terlalu sering bergaul dengan kaum laki-laki.
Telah dijelaskan di atas bahwa novel adalah salah satu bentuk karya sastra.
Dengan membaca novel, pembaca dapat mengambil nilai-nilai positif yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

terdapat dalam novel tersebut dan meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, novel dapat digunakan sebagai salah satu bahan ajar dalam proses
pembelajaran sastra siswa di SMA. Hal tersebut menjadi salah satu alasan peneliti
untuk menganalisis novel tersebut dan merelevansikannya dalam pembelajaran di
SMA.
Berdasar uraian tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul :
Sisi Androgini Tokoh Kirani dalam Novel Batavia 1936 Karya Widya W. Harun
dan Relevansinya Sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI Semester
1 (Suatu Pendekatan Psikologi Sastra). Dengan penelitian tersebut, diharapkan
masyarakat menjadi tahu bahwa lingkungan sosial dapat memengaruhi feminitas
seorang perempuan.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimanakah tokoh, penokohan, tema, latar, dan alur dalam novel
Batavia 1936?
2. Bagaimanakah sisi androgini tokoh Kirani dalam novel Batavia 1936?
3. Bagaimanakah relevansi penelitian tersebut terhadap pembelajaran sastra
di SMA kelas XI semester 1?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
penelitian ini yang akan dicapai adalah
1. Mendeskripsikan hasil identifikasi terhadap tokoh, penokohan,tema, latar
dan alur cerita dalam novel Batavia 1936.
2. Mendeskripsikan sisi androgini tokoh Kirani dalam novel Batavia 1936.
3. Mendeskripsikan relevansi penelitian tersebut dengan pembelajaran sastra
di SMA kelas XI semester 1.

1.4 Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat dari penelitian ini
1. Manfaat Teoretis
a. Menambah pengetahuan tentang teori-teori psikologi dan teori tentang
sastra.
b. Menjadi titik tolak untuk memahami mendalami karya sastra.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
-

Menambah perbendaharaan kajian-kajian sastra terhadap masalah
perempuan dalam karya sastra Indonesia.

b. Bagi Pembaca
-

Menambah wawasan tentang peranan dan perbedaan gender dalam
novel Batavia 1936 karya Widya W. Harun.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

c. Bagi Guru Bahasa Indonesia
-

Memberikan suatu referensi karya sastra yang dapat digunakan
sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA

1.5 Batasan Istilah
1. Sastra
Sastra merupakan suatu bentuk hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya
adalah manusia dan kehidupannya, serta menggunakan bahasa sebagai
mediumnya (Atar Semi, 1988: 7)
2. Karya sastra
Karya sastra merupakan hasil ciptaan atau karya manusia yang bersifat
imajinatif. Sebagai hasil yang imajinatif, sastra berfungsi sebagai bahan
bacaan yang menyenangkan, di dalamnya sarat akan nilai budaya dan
berguna menambah kekayaan batin bagi permasalahan manusia,
kemanusiaan, dan kehidupan (Nurgiyantoro, 1994: 2).
3. Psikologi sastra
Psikologi sastra adalah telaah karya sastra yang diyakini mencerminkan
proses dan aktivitas kejiwaan (Minderop, 2010: 54).
4. Androgini
Androgini berarti bahwa seseorang memiliki karakteristik psikologi
feminin dan maskulin ,‘andro’ = laki-laki dan ‘gyn’ = perempuan (Sadli,
2010: 95).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

5. Novel
Novel merupakan cerita rekaan tentang aspek kehidupan manusia secara
lebih mendalam yang senantiasa berubah-ubah dan merupakan kesatuan
dinamis yang bermakna (Santoso dan Sri Wahyuningtyas, 2010: 47).
6. Tokoh
Tokoh ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan
dalam berbagai peristiwa dalam cerita (Sudjiman, 1988: 16).
7. Penokohan
Penokohan ialah penyajian watak dan penciptaan citra tokoh (Sudjiman,
1992: 23)
8. Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa dalam suatu cerita yang disajikan dengan
urutan tertentu. Peristiwa yang diurutkan membangun tulang punggung
cerita (Sudjiman, 1992:29).
9. Latar
Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan
dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya
sastra ( Sudjiman, 1992: 44).

1.6 Sistematika Penyajian
Penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu bab I, II, III, IV, dan V. Bab I
Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II Landasan
Teori terdiri atas tinjauan pustaka dan kajian teori.
Bab III Metodologi Penelitian, berisi jenis penelitian, data dan sumber data
penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV Hasil
Penelitian dan Pembahasan. Bab V Penutup, terdiri atas kesimpulan dan saran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Penelitian Terdahulu yang Relevan
Berdasarkan pengetahuan peneliti, analisis psikologi sastraterhadap novel

Batavia 1936 karya Widya W. Harun belum pernah dilakukan. Penelitian yang
relevan dengan penelitian ini adaduapenelitian.
Penelitian pertama adalah penelitian yang dilakukan Agnes Irawati
Nugrahaeni pada tahun 2012 dengan skripsinya yang berjudul Analisis
Kepribadian Tokoh Aku dalam Cerpen “Foto Ibu” Karya Ratih Kumala: Suatu
Tinjauan Struktural dan Psikologi Sastra.Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa tokoh Aku dalam cerpen “Foto Ibu” tersebut memiliki motivasi yang besar
untuk membuat tato di punggungnya yang bergambar waja ibu. Tato tersebut
merupakan salah satu bentuk protes tokoh Aku terhadap ayahnya yang memiliki
anak lain selain tokoh Aku, dan juga sebagai bentuk apresiasi terhadap tokoh Ibu.
Letak relevansi penelitian ini dengan penelitian Agnes Irawati Nugrahaeni
adalah sama-sama meneliti perjuangan seorang perempuan dalam suatu karya
sastra. Perbedaan penelitian Agnes Irawati Nugrahaeni dengan penelitian ini ialah
terletak pada objek penelitiannya. Penelitian Agnes Irawati Nugrahaeni ini
objeknya adalah cerpen “Foto Ibu”, sedangkan pada penelitian ini objeknya
adalah novel Batavia 1936.

9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

Penelitian yang kedua adalah penelitian yang dilakukan Maria Agustin Dwi
(2011) dalam skripsinya yang berjudul Kepribadian Tokoh Maharani dalam
Novel Sang Maharani Karya Agnes Jessica: Suatu Tinjauan Psikologi Sastra, dan
Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa (1) kebutuhan akan keamanan, kebutuhan fisiologis,
kebutuhan akan cinta dan keberadaan, kebutuhan akan penghargaan, dan
kebutuhan akan aktualisasi diri sangat dibutuhkan oleh Maharani; (2) Maharani
tidak mendapatkan kelima kebutuhan tersebut baik dari keluarga maupun dari
lingkungannya; (3) Puncak persoalan yang menimpa dirinya yaitu ketika ia
mengetahui bahwa ia hamil bukan karena orang yang ia cintai melainkan karena
orang lain. Hal itulah yang akhirnya membuat Maharani sangat tertekan batinnya
dan membuatnya bunuh diri; dan (4) novel Sang Maharani dapat digunakan
sebagai bahan pembelajaran di SMA kelas XI semester I. Langkah konkret
pelaksanaan pengajarannya disajikan dalam enam tahap penyajian, yaitu
pelacakan pendahuluan, penentuan sikap praktis, introduksi, penyajian, diskusi,
dan pengukuhan (tes).
Letak relevansi penelitian Maria Agustin Dwi dengan penelitian ini adalah
sama-sama membahas tentang tokoh perempuan dalam perseptif psikologi sastra
dalam sebuah novel. Selain itu, penelitian ini juga sama-sama mengaitkan dengan
pembelajaran di SMA. Perbedaan penelitian Maria Agustin Dwi dengan penelitian
ini adalah dalam penerapannya di SMA. Jika penelitian Maria Agustin Dwi ini
diimplementasikan di sekolah, maka penelitian ini hanya mencari letak
relevansinya terhadap pembelajaran di SMA.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul Sisi Androgini Tokoh Kirani
dalam Novel Batavia 1936 Karya Widya W. Harun dan Relevansinya Sebagai
Bahan Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI Semester 1(Suatu Pendekatan
Psikologi Sastra). Penelitian ini mengkaji kepribadian tokoh Kirani dengan kajian
psikologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif merupakan prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian
pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana
adanya (Nawawi, 1994:73).

2.2

Kajian Teori

2.2.1

Pengertian Novel

Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya
adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai
mediumnya (Semi, 1988:8).Salah satu bentuk karya sastra adalah novel.Novel
merupakan karya sastra yang lebih luas dalam menyebutkan masalah manusia
dalam kehidupan (Semi, 1988:8).
Novel merupakan karangan prosa yang panjang, mengandung ragkaian cerita
kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya (Suharso dan Ana
Retnoningsih, 2005:338).Sebagai suatu karya atau prosa fiksi, novel dapat
mengungkapkan sesuatu secara bebas, lebih rinci, lebih detail dari prosa lainnya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

(cerpen) dan menampilkan suatu permasalahan secara kompleks.Nurgiyantoro
(1995: 9), juga mengungkapkan novel sebagai karya fiksi yang mengungkapkan
aspek-aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus.
Berdasarkan pandangan para tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa novel
merupakan salah satu bentuk karya sastra yang merupakan hasil dari buah
pemikiran seorang pengarang dengan menggunakan manusia sebagai objeknya,
serta masalah yang diangkat dalam cerita merupakan cerminan kehidupan
masyarakat yang ada disekitarnya.

2.2.2 Unsur Intrinsik Karya Sastra

2.2.2.1 Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa dalam suatu cerita yang disajikan dengan
urutan tertentu. Peristiwa yang diurutkan membangun tulang punggung cerita
(Sudjiman, 1992:29). Pada umumnya, struktur alur cerita terdiri atas tiga bagian,
yaitu alur awal, alur tengah, dan alur akhir. Alur awal terdiri atas paparan,
rangsangan, dan penggawatan. Alur tengah cerita terdiri atas pertikaian,
perumitan, dan klimaks. Alur akhir cerita terdiri atas penyelesaian dan peleraian
(Waluyo, 1994: 148). Selain itu, ada beberapa hal yang berkaitan denga alur cerita
yang sering dikatakan hukum dari alur cerita, yaitu sifat masuk akal atau logis,
kejutan, tegangan, kesatuan, dan ekspresi (Kenney via Waluyo 1994: 158).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

Teknik penyusunan alur cerita terdiri atas tiga jenis, yaitu teknik alur linier,
teknik alur sorot balik atau flashback, dan teknik alur campuran.
1) Teknik alur linier adalah rangkaian cerita berkesinambungan, artinya
alur cerita berurutan dari awal sampai akhir. Jalinan ceritanya tidak
melompat-lompat sehingga mudah diikuti (Waluyo, 1994:154).
2) Teknik alur flashback adalah rangkaian kronologis peristiwa-peristiwa
yang disajikan di dalam karaya sastra disela dengan peristiwa yang
terjadi sebelumnya.
3) Teknik alur campuran adalah alur yang mengandung alur utama dan
alur sampingan atau sub alur. Hal ini berarti terdapat perpaduan antara
alur linier dan alur sorot balik (Waluyo, 1994: 156).
Pada umumnya, struktur alur meliputi paparan (exposition), rangsangan
(inciting

moment),

gawatan

(rising

action),

tikaian

(conflict),

rumitan

(complication), klimaks, leraian (falling action), dan selesaian (denouement)
(Sudjiman, 1988: 30-36).Paparan merupakan fungsi utama suatu cerita.Dalam
paparan, bukan informasi selengkapnya yang diberikan, melainkan keterngan
sekadarnya untuk memudahkan pembaca mengikuti kisah selanjutnya.Selain itu,
situasi yang digambarkan pada awal harus membuka kemungkinan cerita itu
berkembang.Rangsangan,

yaitu

peristiwa

yang

mengawali

timbulnya

gawatan.Rangsangan sering ditimbulkan oleh munculnya seorang tokoh baru yang
berlaku sebagai katalisator. Rangsangan dapat pula ditimbulkan oleh datangnya
berita yang merusak keadaan yang semula terasa laras. Gawatan merupakan
peristiwa yang muncul diakibatkan oleh munculnya keinginan, pikiran, dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

prakarsa dari seorang tokoh cerita untuk mencapai tujuan tertentu (Sumardjo dan
Saini, 1985: 143).
2.2.2.2

Tokoh dan Penokohan

Tokoh ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam
berbagai peristiwa dalam cerita (Sudjiman, 1992: 16). Tokoh pada umumnya
berwujud manusia. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa tokoh dalam
sebuat cerita dapat berupa binatang atau benda yang diinsankan. Nurgiyantoro
(1995: 176-177) mengemukakan bahwa berdasarkan segi peranan dan tingkat
pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, tokoh dibedakan menjadi tokoh utama dan
tokoh tambahan.
1) Tokoh Utama
Tokoh utama adalah yang diutamakan penceritaannya dalam novel
yang bersangkutan. Tokoh ini tergolong penting dan ditampilkan terus
menerus sehingga terasa mendominasi sebagian besar cerita. Ia merupakan
tokoh yang paling banyak diceritakanbaik sebagai pelaku kejadian maupun
yang dikenai kejadian.
2) Tokoh Tambahan
Tokoh tambahan merupakan tokoh-tokoh yang dimunculkan sekali atau
beberapa kali dalam cerita dan mungkn dalam porsi penceritaan yang
pendek.
Berdasarkan segi fungsi penampilan tokoh

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

1) Tokoh

protagonis,

yaitu

tokoh

utama

yang

merupakan

pengejawantahan nilai-nilai yang ideal bagi pembaca.
2) Tokoh

antagonis,

yaitu

tokoh

penyebab

terjadinya

konflik

(Nurgiyantoro, 1995: 173-174).

Penokohan ialah penyajian watak dan penciptaan citra tokoh (Sudjiman,
1992: 23). Herman J Waluyo (1994: 164-165) mengemukakan bahwa perwatakan
dan penokohan memiliki hubungan yang erat. Penokohan berhubungan dengan
cara

pengarang

memilih

dan

menentukan

tokoh-tokohnya.

Perwatakan

berhubungan dengan karakterisasi/ watak dari tokoh-tokoh dalam cerita. Ia juga
menegaskan penokohan berarti cara pengarang menampilkan tokoh-tokohnya,
jenis-jenis tokoh, hubungan tokoh-tokoh dengan unsur cerita yang lain, watak,
tokoh, dan bagaimana pengarang menggambarkan watak tokoh-tokoh itu.
Jacob Sumardjo (1984: 57) menjelaskan dalam cerita-cerita lama, terutama
novel, penggambaran watak seseorang dilakukan secara khusus dalam permulaan
cerita. Cara ini kurang baik. Pelukisan karakter yang baik kalau pengarang
menggambarkannya dalam setiap tahap dalam ceritanya, sehingga pembaca
melihat secara jelas watak melalui semua tindak tanduknya dalam seluruh cerita,
semua yang diucapkannya dalam seluruh cerita, semua sikap-sikapnya dalam
seluruh cerita, semua yang dikatakan orang lain tentang tokoh itu dalam seluruh
cerita. Sebuah cerita menarik kalau pengarang berpegang teguh pada watak pelaku
yang diciptakannya. Jadi untuk mengenal watak seseorang tokoh cerita kita dapat
meneliti:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

a. Apa yang dilakukannya
b. Apa yang dikatakannya
c. Apa sikapnya dalam menghadapi persoalan
d. Bagaimana penilaian tokoh lain atas dirinya.
Pada prinsipnya ada tiga cara pengarang menampilkan tokoh-tokohnya. Ketiga
cara itu biasanya digunakan bersama-sama (Waluyo 1994: 165-167), yaitu:
a. Metode analitis/deskripti/ langsung
Pengarang mendeskripsikan keadaan tokoh secara langsung dan
terperinci (analitis). Deskripsi tokoh dapat secara fisik, secara psikis
(watak), dan secara keadaan sosial (kedudukan atau pangkatnya).
b. Metode dramatik/ tidak langsung
Penokohan secara dramatik biasanya berkenaan dengan penampilan
fisik, hubungan dengan orang lain, dan sebagainya. Metode dramatik
lebih banyak menampilkan tokoh melalui lakuan tokoh dan dialog
antara tokoh itu dan tokoh lain.
c. Metode kontekstual
Metode ini menggambarkan watak tokoh melalui konteks bahasa atau
wacana yang digunakan pengarang untuk melukiskan tokoh tersebut.
2.2.2.3

Latar

Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan
waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra (
Sudjiman, 1992: 44). Jacob Sumardjo (1984: 60) menjelaskan bahwa sebuah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

cerita harus jelas di mana berlangsungnya suatu kejadian dan kapan. Pengarang
memilih setting tertentu untuk ceritanya dengan mempertimangkan unsur-unsur
watak tokoh-tokohnya dan persoalan atau tema yang digarapnya. Sebuah cerita
menjadi kuat kalau settingnya tidak gegabah saja dipilih oleh pengarangnya.
Dengan penggambaran setting yang baik, pembaca diberi pengetahuan tentang
kehidupan masyarakat tertentu. Untuk menggambarkan setting dengan tepat dan
benar, dengan sendirinya pengarang harus mengetahui benar setting yang
dipakainya dalam cerita.
Latar dapat dibedakan menjadi latar sosial dan latar fisik/ material. Latar
sosial mencakup penggambaran keadaan masyarakat, kelompok-kelompok sosial
dan sikapnya, adat kebiasaan, cara hidup, bahasa, dan lain-lain yang melatari
peristiwa. Latar fisik adalah tempat di dalam wujud fisiknya, yaitu bangunan,
daerah, dan sebagainya (Hudson via Sudjiman, 1992: 44).
2.2.2.4

Tema
Membaca cerita rekaan, sering terasa bahwa pengarang tidak sekedar ingin

menyampaikan sebuat cerita demi bercerita saja. Ada sesuatu yang dibungkusnya
dengan cerita; ada suatu konsep sentral yang dikembangkan di dalam cerita itu.
Alasan pengarang hendak menyajikan cerita ialah hendak mengemukakan suatu
gagasan. Gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra itu
yang disebut tema.
Tema yang banyak dijumpai di dalam karya sastra yang bersifat didaktis
adalah pertentangan antara buruk dan baik. Ada kalanya tema cerita dengan jelas

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18

dinyatakan; artinya secara eksplisit. Akan tetapi. Tidak selalu semudah itu
menemukan tema cerita karena lebih sering tema itu implisit (tersirat). Hanya
dengan membaca cerita dengan tekun dan cermat kita dapat menemukan temanya.
Seperti telah dikatakan, tema adalah gagasan yang mendasari karya sastra.
Tema itu kadan-kadang didukung oleh pelukisan latar, di dalam karya yang lain
tersirat di dalam lakuan tokoh, atau di dalam penokohan. Tema bahkan dapat
menjadi faktor yang mengikat peristiwa-peristiwa di dalam satu alur. Ada kalanya
gagasan itu begitu dominan sehingga menjadi kekuatan yang mempersatukan
pelbagai unsur yang bersama-sama membangun karya sastra, dan menjadi motif
tindakan tokoh. Tema dapat juga terungkap oleh dialog, terutama dialog tokoh
utama. Dari uraian itu dapat ditarik kesimpulan bahwa tema itu beragam-ragam
ditinjau dari segi corak maupun dari segi kedalamannya. Ada tema yang ringan,
dan ada gagasan sentral yang berat/ besar.

2.2.3

Androgini
Seks atau jenis kelamin seseorang ditentukan oleh struktur kromosomnya

atau merupakan “genotip”-nya. Adapun “fenotip” adalah penampilannya yang
dikembangkan di dalam lingkungannya. Variasi dalam lingkungan sebelum dan
sesudah ia dilahirkan menyebabkan genotip tidak mudah dikenal fenotip (Sadli,
2010: 26).
Ris

Dokumen yang terkait

KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL 2 KARYA DONNY DHIRGANTORO: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel 2 Karya Donny Dhirgantoro: Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

1 6 19

KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL 2 KARYA DONNY DHIRGANTORO: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel 2 Karya Donny Dhirgantoro: Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

0 4 11

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LALITA KARYA AYU UTAMI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Lalita Karya Ayu Utami: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 5 26

Analisis kepribadian tokoh Nedena dalam novel Dadaisme karya Dewi Sartika : suatu tinjauan psikologi sastra, dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester I.

2 8 167

Konflik batin tokoh utama Elin dalam novel Novelist Undercover dan relevansinya sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XI (suatu tinjauan psikologi sastra).

3 24 108

Konflik Sosial tokoh Ken Ratri dalam novel Merpati Biru karya Achmad Munif dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA Kelas XI (suatu pendekatan sosiologi sastra).

2 43 130

Konflik batin tokoh dam dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye dan relevansinya sebagai bahan pembelajaran sastra SMA kelas XI semeter I tinjauan psikologi sastra.

3 21 217

Konflik batin tokoh Sasana dan Jaka dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari dan relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMA kelas XII semester 1 : suatu tinjauan psikologi sastra.

2 12 170

Konflik batin tokoh Keenan dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari : tinjauan psikologi sastra dan relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMA.

2 39 157

Konflik batin tokoh utama novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari dalam tinjauan psikologi sastra dan relevansinya sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester 1.

4 13 163