Laporan pengembangan usaha Aquarius Perfume

(1)

LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA

AQUARIUS PERFUME

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh:

Yohanes Leonardi

NIM: 082214017

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(2)

i

LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA

AQUARIUS PERFUME

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh:

Yohanes Leonardi

NIM: 082214017

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(3)

(4)

iii


(5)

iv

Laporan Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada:

Ayahku, Ignatius Ali Wijaya

Ibuku, Martina

Adiku, Yohana Leonardi

Dan, semua orang yang telah mendukungku selama

ini.


(6)

v

Motto:

“Proses Tuhan membentuk kita memang

terkadang sangat menyakitkan, tapi

apabila kita taat maka hasilnya pasti


(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yohanes leonardi

Nomor Mahasiswa : 082214017

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA AQUARIUS PERFUME

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta.

Pada tanggal: 4 November 2013 Yang menyatakan,


(8)

vii

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA AQUARIUS PERFUME yang diajukan untuk diuji pada tanggal, 4 November 2013 adalah benar-benar karya saya.

Dengan ini saya menyatakan bahwa di dalam karya tulis ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian gagasan/pendapat/pemikiran orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru atau mengambil dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan/pendapat/pemikiran dari penulis lain tersebut seolah-olah sebagai gagasan/pendapat/pemikiran saya sendiri, dan atau tidak terdapat keseluruhan atau sebagian gagasan/pendapat/pikiran orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru atau mengambil dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya di atas tidak benar, dengan ini saya menyatakan menarik karya tulis yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri, dan gelar serta ijazah yang telah diberikan oleh Universitas Sanata Dharma batal saya terima.

Yogyakarta, 4 November 2013 Yang membuat pernyataan,


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini. Tugas akhir ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini saya banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu,saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ, selaku Rektor Universitas Sanata Dharma,

2. Bapak Dr. Herry Maridjo M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma,

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma,

4. Bapak John Philio Simandjuntak, S.E., M.M, selaku pembimbing Tugas Akhir Pengembangan Usaha yang telah mau berbaik hati meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membantu menyelesaikan dan menemukan berbagai solusi dalam pembuatan Tugas Akhir ini.

5. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik.

6. Semua dosen Program Studi Manajemen yang telah membimbing dan mendidik saya selama ini serta membantu penyelesaian tugas akhir ini. 7. Semua karyawan administratif Fakultas Ekonomi yang telah memberikan

kemudahan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

8. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan tugas akhir ini.

9. Ayahku Ignatius Ali Wijaya dan ibuku Martina yang telah mendoakan dan membiayai demi kelancaran dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

10. Adikku Yohana Leonardi, yang telah memberikan dukungan dan doanya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.


(10)

ix

11. Tanteku Rosmawati, yang telah memberikanku dorongan motivasi dan semangat untuk menyelesaikan Tugas akhir ini.

12. Semua kawan-kawan di komunitas OMK St. Yohanes Rasul Priwulung, Yuan, Anton, Angel, Grace, Sumi, Brian, Daniel, Shinta, Indra, dan Brian yang telah membantu memberikan dorongan semangat dan doanya pada masa implementasi dan penulisan laporan pengembangan usaha. Terima kasih atas dukungan kalian semua dan untuk Anton terima kasih sekali lagi karena telah membantu memasarkan dagangan saya.

13. Kawan-kawan di organisasi PMKRI, Bang Thomas, Wara, Bertho, Angel, Dona, Bintang, rio dan Indra yang terus memberikan dorongan semangat dan motivasi pada saat penulisan laporan pengembangan usaha.

14. Semua kawan-kawan di TKP, Ige, Arya, Firto, Selvi, Nico, Ausan, Nia, Sisca, Anton, dan Pak John selaku pembina TKP untuk memberikan semangat dan dorongan sehingga saya berani berwirausaha dan memilih Pengembangan usaha sebagai tugas akhir.

15. Buat Mathias Dian Kurniawan yang sudah memberi pinjaman soft copy

laporan tugas akhirnya dan Luxkas untuk bantuan laporan keuangannya. 16. Kepada semua teman-temanku di kampus maupun di luar kampus khususnya

teman-teman di Manajemen angkatan 2008: Andreas, Arya, Anton, Vian, Gerry, Steve, Priska, Rina, Rika, Ryan, Vero, Angel, dan Maria,yang telah memberi semangat kepada penulis agar dapat menyelesaikan kuliah.

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Saya menyadari bahwa tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati sayamengharapkan kritik dan saran supaya Laporan Pengembangan Usaha ini dapat makin bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 06 November 2013


(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ... vi

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv

HALAMAN RINGKASAN EKSEKUTIF ... xvi

HALAMAN EXECUTIVE SUMMARY ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1. Sejarah Parfum ... 3

2. Memilih Jenis Parfum ... 5

3. Latar Belakang Usaha ... 8

BAB II RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN)... 9

1. Deskripsi Usaha Aquarius Perfume ... 9

1.1. Latar Belakang Pendirian Usaha ... 9

1.2. Informasi Bisnis Utama Usaha... 9

1.3. Informasi Tentang Pemilik Usaha ... 10

1.4. Lokasi Usaha ... 10

1.5. Bentuk Kepemilikan Usaha... 10

1.6. Bagan Organisasi ... 11

2. Analisis Pasar ... 11

2.1. Analisis Kondisi Pasar ... 11

2.2. Analisis Pola Perilaku Pasar Sasaran ... 15

3. Analisis Industri dan Persaingan ... 17

3.1. Persaingan Usaha ... 17

3.2. Posisi Usaha ... 18


(12)

xi

4.1. Kondisi Aktual Program Pemasaran ... 19

4.2. 4P (Product, Place, Promotion, Price) ... 20

4.3. Rencana Program Pemasaran Bulan Maret 2013 – Agustus 2013 .... 21

5. Rencana Program Operasi ... 22

5.1. Kondisi Aktual Program Operasi ... 22

5.2. Keterampilan dan Teknologi ... 26

5.3. Keputusan Dalam Hal Kualitas Produk ... 26

5.4. Rencana Program Operasi Bulan Maret 2013 – Agustus 2013 ... 27

6. Rencana Program Sumber Daya Manusia... 28

6.1. Kondisi Aktual Program Sumber Daya Manusia ... 28

6.2. Rencana Program Sumber Daya Manusia Bulan Maret 2013 – Agustus 2013 ... 29

7. Rencana Program Keuangan ... 29

7.1. Kondisi Aktual Program Keuangan ... 29

7.2. Biaya Penyusutan dan Perkiraan Pendapatan ... 30

7.3. Rencana Program Keuangan Maret 2013 – Agustus 2013 ... 35

7.4. Rencana Kebutuhan Bulan Maret 2013 – Agustus 2013 ... 35

BAB III RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN .. 37

BAB IV PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA ... 40

1. Kondisi Aktual Indikator Utama Pengembangan Usaha ... 40

1.1. Kondisi Aktual Pasar Usaha Jual Beli Parfum ... 40

1.2. Pola Perilaku Pasar Sasaran ... 42

1.3. Kondisi Aktual Industri dan Persaingan ... 44

1.4. Produk yang Ditawarkan ... 45

1.5. Tahap Awal Usaha ... 46

1.6. Proses Berjalannya Usaha ... 47

1.7. Proses Penjualan ... 49

2. Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual Selama Masa Pengembangan Usaha ... 51

2.1. Perkembangan Kinerja Pendapatan dan Pengeluaran ... 51

3. Proses dan Hasil Aktual Implementasi Pengembangan Usaha ... 56

3.1. Proses ... 56

3.2. Hasil ... 57

BAB V EVALUASI DAN REFLEKSI PENGEMBANGAN USAHA ... 58

1. Evaluasi Indikator Utama Pengembangan Usaha ... 58

1.1. Kondisi Pasar Usaha Jual Beli Parfum... 58


(13)

xii

1.3. Kondisi Aktual Industri dan Persaingan ... 59

1.4. Produk yang Ditawarkan ... 60

1.5. Proses Produksi ... 60

1.6. Proses Penjualan ... 61

1.7. Keterampilan Sumber Daya Manusia yang Diperlukan... 61

2. Evaluasi Kinerja Keuangan ... 62

2.1. Evaluasi Kinerja Keuangan Berdasarkan Pendapatan dan Pengeluaran Usaha ... 62

3. Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Usaha ... 63

3.1. Program Pemasaran ... 63

3.2. Program Operasi... 63

3.3. Program Sumber Daya Manusia ... 64

3.4. Program Keuangan ... 64

4. Hambatan Dalam Pengembangan Usaha dan Cara Mengatasinya ... 65

4.1. Hambatan yang Terjadi Selama Masa Pengembangan Usaha ... 65

4.2. Cara Mengatasi Hambatan-Hambatan ... 65

5. Refleksi ... 65

5.1. Suka Duka yang Dialami Pada Masa Pengembangan Usaha... 65

5.2. Manfaat yang Dirasakan Setelah Mengalami Proses Pengembangan Usaha ... 66

5.3. Makna yang Dapat Dipetik Selama Masa Pengembangan Usaha Bagi Pengembangan Diri ... 67

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

1. Kesimpulan ... 68

2. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70


(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1. Rincian Biaya-Biaya yang Dibutuhkan ... 30

Tabel II.2. Perkiraan Penjualan Perbulan (5ml tanpa alkohol) ... 31

Tabel II.3. Perkiraan Penjualan Perbulan (10ml dengan alkohol 1:1) ... 32

Tabel II.4. Perkiraan Penjualan Perbulan (15ml dengan alkohol 1:1) ... 32

Tabel II.5. Penetapan Harga parfum (5ml) Tanpa Alkohol ... 33

Tabel II.6. Penetapan Harga Parfum (10ml) dengan perbandingan 1:1 ... 33

Tabel II.7. Perkiraan Laporan Laba Rugi Pada Bulan Agusutus 2013 ... 34

Tabel III.1. Rencana Implementasi Program Pengembangan Usaha Jual Beli parfum ... 38

Tabel IV.1. Hasil Penjualan parfum Yang terhitung Sejak Februari 2013 .... 52

Tabel IV.2. Rincian Biaya-Biaya yang Dibutuhkan Selama Pengembangan Usaha ... 53


(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1. 20 Jenis Parfum Yang Dipesan Dari Jakarta ... 24

Gambar II.2. 20 Jenis Bibit Parfum Yang Masih Murni ... 25

Gambar II.3. Ukuran Botol Yang Tersedia ... 25

Gambar IV.1. 20 Jenis Parfum Yang Dipesan Dari Jakarta ... 46

Gambar IV.2. 20 Jenis Bibit ParfumYang Masih Murni ... 47

Gambar IV.3. Ukuran Botol Yang Tersedia ... 48

Gambar IV.4. Gambar Jarum Suntik dan Gelas Takar ... 48


(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Riwayat Hidup Pemilik Usaha Aquarius Perfume ... 71

Lampiran 2. Gambar Jenis-Jenis Parfum Yang dijual ... 72

Lampiran 3. Gambar Botol Kosong Yang Digunakan ... 74

Lampiran 4. Gambar Peralatan yang Digunakan ... 75

Lampiran 5. Nota-Nota Pembelian ... 76

Lampiran 6. Nota-Nota Penjualan... 78


(17)

xvi

Ringkasan Eksekutif BUSINESS PLAN

“AQUARIUS PERFUME” Yohanes Leonardi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Penulis bertujuan ingin memiliki usaha sendiri yang banyak dicari oleh pasar dan dapat terus bertahan kedepannya. Selain itu penulis juga ingin menerapkan ilmu yang telah didapat dari perkuliahan ke dunia bisnis yang sebenarnya. Penulis berharap dengan adanya pendirian usaha penjualan parfum ini ini akan mendapatkan pengalaman yang berharga menjadi seorang wirausahawan.

Terdapat 4 program untuk mencapai tujuan pengembangan usaha yaitu program operasi, program sumber daya manusia, program keuangan, dan program pemasaran. Pada program operasi adalah bagian program yang paling banyak memiliki rincian program dan memerlukan biaya paling tinggi. Program sumber daya manusia memiliki tujuan mendapat informasi dan pengetahuan yang selengkap mungkin dan melatih penulis agar dapat menjalankan bisnis ini dengan lancar. Informasi dan pengetahuan tentang penjualan parfum didapat dari internet, observasi ke tempat penjualan parfum, dan wawancara kepada pemilik usaha penjualan parfum. Rencana program keuangan tidak mempunyai rincian program yang banyak. Penulis sudah dapat menyediakan modal sendiri. Kemudian pada program pemasaran penulis berharap dapat memanfaatkan statusnya yang saat ini masih mahasiswa untuk memasarkan parfumnya kepada teman kampus dan teman organisasi.

Masa implementasi program memakan waktu yang cukup lama yaitu dari bulan Februari 2013 sampai bulan November 2013. Setelah melakukan implementasi semua program maka hasilnya dapat diketahui. Namun, hasilnya belum begitu memuaskan karena penulis masih menderita kerugian walalupun kerugiannya berangsur-angsur menurun seiring berjalannya waktu dan sampai saat ini penulis telah memperoleh Rp. 2.060.000,00 dari semua modal sebesar Rp. 3.021.000. Penulis bertekad untuk mendapatkan keuntungan dari usaha ini dan masih tetap memasarkan parfumnya seiring laporan ini selesai dibuat


(18)

xvii

Excursive Summary BUSINESS PLAN

“AQUARIUS PERFUME” Yohanes Leonardi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

The writer have a plan to open a business that a lot of people will looking for. Beside that, the writer also want to apply his knowledge , he get from college into a real field. The writer hope that with his own business he will get a precious experience from an entrepreneurship.

There are 4 programs to achieve, such as: operational, human resource, finance, and marketing. Operational program is a program which have a lot of sub-programs and have a highest cost. The purpose from human resource program is to gather information and to teach the writer so he can get a good knowledge about perfume. The information and the knowledgesource are got from internet, observation, and inteview with a perfume seller. Finance program doesn’t need a lot of sub-programs, the writer already have his own capital. For marketing program the writer hope that he can use his status as a college student to sell his perfume to his college friends and organization friends.

It take a long time for the writer to implement all his programs which start from February until November 2013. The writer will find the result after he implement all of the programs. But, the result is not good enough because the writer still suffer financial loss, altough by the time pass the financial loss become smaller and until now the writer already get Rp. 2.060.000,00 from all his capital Rp. 3.021.000,00. The writer hope that he can get a profit from this business and until now he still sell perfume.


(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

Pada masa-masa seperti ini banyak mahasiswa khususnya fakultas ekonomi hanya mengharapkan kerja dengan memakai pakaian yang rapi dan duduk diam selama 6-8 jam setiap harinya. Apakah mereka tidak sadar, bahwa mereka yang bergelar SE seharunya bisa membuat lebih dari itu dan salah satunya adalah berwirausaha. Dengan berwirausaha kita benar-benar dapat menerapkan ilmu ekonomi yang telah kita dapat selama duduk di bangku kuliah, yang salah satunya adalah manajemen waktu dan bagaimana kita bisa memanajemen diri kita sendiri untuk bekerja secara optimal. Selain itu dengan wirausaha kita tidak perlu menjadi pekerja dan pesuruh bagi orang lain, akan tetapi kitalah yang menjadi pemimpin atas diri kita sendiri tanpa harus mendapat teriakan atau bahkan bentakan dari atasan. Atas alasan tersebutlah sehingga saya memutuskan untuk berwirausaha dengan usaha penjualan parfum. Sebelum saya menjelaskan alasan mengapa saya memilih usaha jual beli parfum saya ingin menjelaskan tentang teori keinginan, keinginan manusia adalah pola kebutuhan manusia yang dibentuk oleh kebudayaan, dan individualitas seseorang, dari sini kebudayaan juga bisa disebut sebagai lingkungan. Maka dari itu alasan saya untuk merintis usaha jual beli parum ini sendiri ialah, saya melihat bahwa pada masa-masa saat ini, penampilan menarik telah menjadi salah satu syarat yang dibutuhkan dan yang paling dicari oleh anak-anak muda, dan di kota Yogyakarta sendiri telah menjadi tempat berkumpulanya pelajar dari berbagai belahan Indonesia sampai dari luar Indonesia dari sana akhirnya muncul salah satu ide saya untuk merintis usaha jual


(20)

beli parfum ini karena saya sendiri melihat begitu banyak toko-toko yang menjual pernak-pernik anak muda, mulai dari kaos, celana, dompet dan masih banyak lagi dan tidak terkecuali parfum. Dari sana akhirnya saya mencoba untuk mengambil peluang yang ada dan mencoba untuk membuka usaha jual beli parfum. Sebelum memasuki usaha jual beli parfum, saya mendapatkan banyak rintangan dan cobaan dan harus selalu berganti–ganti usaha mulai dari pengembangan hotel, pengembangan salon, jual–beli barang bekas, marketing di toko software dan

hardware hingga ke bisnis kain flanel dan yang terakhir budidaya jamur tiram. Namun, semua usaha tersebut gagal saya jalankan karena saya kurang berani untuk mengambil keputusan. Namun, di usaha yang terakhir yaitu budidaya jamur tiram kendala yang muncul berbeda denga usaha-usaha yang lainnya. Dalam budidaya jamur tiram saya memiliki dua orang rekan yang membantu saya. Seiring berjalannya waktu terjadi kecurangan di antara kami bertiga dimana saya dan teman saya dibohongi oleh rekan ketiga kami sehingga usaha tersebut gagal dan tidak berjalan dengan baik. Dari sana saya belajar untuk tidak sembarangan dalam memilih rekan kerja lagi, hingga akhirnya saya memilih usaha jual beli parfum yang dirintis sendiri, seperti yang saya utarakan di atas hal ini disebabkan karena saya melihat gaya hidup masyarakat zaman sekarang yang cenderung hedonis dan selalu berusaha untuk tampil menarik di depan umum, terutama untuk kalangan anak muda seperti pelajar dan mahasiswa. Usaha ini termasuk usaha berskala kecil. Kenapa saya memilih usaha ini, karena usaha ini sederhana dan dapat dikembangkan oleh mahasiswa seperti saya. Akan tetapi, karena banyaknya jenis parfum yang ada, saya tidak dapat mengambil semua jenis parfum. Hal ini


(21)

dikarenakan karena kendala modal. Untuk mahasiswa seperti saya yang hanya dengan memiliki modal seadanya saya hanya dapat mengambil beberapa jenis parfum saja. Namun, hal ini tidak menjadi penghalang bagi saya, karena saya memiliki jaringan untuk mengambil parfum di daerah Yogyakarta dengan harga yang murah.

1. Sejarah Parfum

Kata 'Parfum' berasal dari kata latin parfume artinya 'melalui asap'. Bila manusia mulai menyelidiki dan membuat parfum, tidak diketahui dengan jelas. Sejarah hanya mencatat sekitar 5000 tahun yang lalu, para penganut animisme dan pemeluk berbagai kepercayaan kuno lainnya, sudah biasa menyajikan korban persembahan kepada para dewa melalui pembakaran. Ini dapat dimengerti karena para dewa yang tidak berwujud, tentu lebih mudah menerima korban persembahan dalam bentuknya yang tidak berwujud pula. Melalui pembakaran, korban persembahan akan berubah menjadi asap. Dan melalui asap itulah, persembahan dapat langsung melambung tinggi menuju sasaran.

Dengan berkembangnya rasa estetika, manusia juga mulai berusaha agar asap persembahan juga berbau harum. Hal itu dirasakkan akan lebih sesuai dengan kedudukan para dewa pujaannya. Maka bahan bakar dari kayu-kayuan dan bunga-bungaan yang menimbulkan aroma harum, mulai banyak digunakan. Mungkin pada saat yang sama itu


(22)

pula, mulai dilakukan usaha secara sadar untuk membuat parfum, sehingga dapat menghasilkan parfum seperti adanya sekarang.

Di Mesir purba, pembuatan parfum ditangani para pendeta istana pharaoh yang juga bertugas selaku dokter raja. Dalam usaha menemukan ramuan obat-obatan pengawet mumi raja, para pendeta berhasil membuat parfum. Parfum digunakan untuk membasahi kain pembalut mumi. Ketika Lord Carnarvon dari inggris dalam tahun 1922 menggali makam Raja Tuthankhamon di 'Lembah para Raja', parfum yang diperkirakan dibuat pada tahun 1350 sebelum Masehi. Jadi sudah berusia sekitar 33 abad yang ternyata masih dalam keadaan baik dan berbau harum.

Di Inggris, parfum mulai digunakan secara meluas, setelah berakhirnya Perang Salib. Para kesatria dalam Perang Salib membawa kembali ke negaranya aneka kosmetika, termasuk parfum, yang diperoleh mereka dari istana para sultan Timur Tengah, yang sudah maju dalam pembuatan kosmetika termasuk parfum.

Di Perancis, parfum banyak digunakan sejak zaman Louis ke XIII. Setelah Revolusi Perancis keadaannya menurun. Kemudian timbul kembali pada zaman Napoleon, yang merupakan masa dimana kosmetika termasuk parfum, memperoleh peran penting dalam kehidupan sosial. Permaisuri Joshepine misalnya, tercatat sebagai tokoh yang sangat menaruh perhatian terhadap parfum. Di Indonesia sendiri, sejak dahulu para wanita kita mempunyai kebiasaan


(23)

memberikan asap “ratus” pada pakaiannya, guna menimbulkan aroma harum anggun sewaktu dipakainya nanti. Dalam cerita pewayangan juga disebutkan, keberhasilan Arjuna sebagai tokoh pujaan para wanita bukan saja karena ketampanan dan kesaktiannya, melainkan juga karena keharuman badannya.

2. Memilih Jenis Parfum

Aroma parfum memiliki variasi yang tidak terbatas jumlahnya. Campuran kadar wewangian yang sedikit berbeda, sudah dapat menimbulkan perbedaan aroma. Paling sedikit 200 minyak esensial yang banyak digunakan dalam pembuatan parfum, sedangkan terdapat sekitar 800 lainnya yang digunakan dari waktu ke waktu.

Meski demikian aroma parfum pada dasarnya dikelompokkan hanya dalam 7 kelompok aroma dasar. Yaitu:

1. single floral, yang diambil dari aroma bunga tunggal;

2. multi floral, disebut juga bouquet fragrance, yang berasal dari aroma berbagai bunga;

3. fruity citrus, yang berasal dari aroma buah-buahan, seperti jeruk, apel dan sebagainya;

4. woody mossy, berasal dari aroma kayu, rumput, daun, lumut; 5. species, berasal dari aroma rempah-rempah

6. orientals, berasal dari kombinasi wewangian pekat, termasuk yang berasal dari kelenjar hewan; dan


(24)

7. modern blend oldehyde, yang merupakan hasil sintesa di labolatorium

Dengan tersedianya berbagai jenis dan kualitas parfum di pasaran, diperlukkan kebijaksanaan dalam memilihnya. Pada dasarnya kosmetika pewangi, dapat dibedakan menjadi 3 jenis utama saja, yaitu:

perfume, eau de toilette dan eau de cologne. Dari kadar wewangian yang terkandung di dalamnya, perfume merupakan yang terberat, menyusul eau de toilette, dan ringan adalah eau de cologne.

Jika ingin membeli parfum, pertama-tama pilihlah aromanya yang paling Anda sukai. Jangan memilih parfum dengan cara mencium langsung dari mulut botolnya. Cara pemilihan demikian sering kali menyesatkan , sebab aroma parfum yang sebenarnya baru timbul setelah alkhohol campurannya cukup menguap. Cara yang benar adalah mengenakannya sedikit di pergelangan tangan sebelah dalam dan tunggu sebentar sebelum menciumnya. Faktor menunggu sebentar ini diperlukan karena 2 alasan. Pertama, aroma parfum sebenarnya baru timbul setelah alkhohol pelarutnya cukup menguap; kedua diperlukan waktu sebentar untuk mengetahui reaksi bau parfum dengan aroma badan, yang bagi setiap orang akan berlainan. Reaksi ini penting sekali untuk anda teliti sebaik-baiknya sebelum menentukan pilihan, Karena untuk selanjutnya, aroma itu akan jadi salah satu ciri yang khas dan amat pribadi bagi anda.


(25)

Seseorang yang terus-menerus hanya memakai satu macam parfum saja, sedangkan ia mempunyai banyak kegiatan diluar yang perlu memakai parfum, lambat laun akan kehilangan daya kontrolnya terhadap intensitas aroma parfum yang dipakainya itu. Keadaan ini disebut fragance fatique. Akibatnya akan timbul kecenderungan untuk setiap kali menambah banyaknya parfum yang dipakainya.

Fragrance fatique sangat merugikan penampilan,khususnya dalam lingkungan pergaulan. Aroma parfum bagaimanapun enaknya, jika sudah menusuk hidung akan mengganggu lingkungan sekitar dan itu sering kali tidak lagi disadarinya. Fragrance fatique dapat disembuhkan dengan berhenti menggunakan parfum yang biasa digunakan atau sebaiknya selama beberapa waktu tidak menggunakan parfum sama sekali, sehingga pulih kembali kepekaan daya ciumnya terhadap aroma parfum itu.

Kalau membeli suatu merk, jangan membeli sekaligus banyak. Kecuali eau de toilette ataupun eau de cologne yang pemakaiannya lebih banyak dari parfum. Selain itu, parfum yang disimpan terlalu lama, dapat berubah aromanya, meskipun sudah kita simpan rapi dengan menutup baik-baik botol parfum setiap habis digunakan, tidak meletakkan di tempat panas , atau membiarkan botol parfum langsung terkena sinar matahari dalam waktu lama. Harga parfum jelas sangat bervariasi, hal itu dilihat dari aroma yang terdapat dalam parfum tersebut. Semakin banyak jenis campuran aroma dalam parfum maka


(26)

harganya akan semakin mahal. Parfum termurah dari semua kategori yang diebutkan diatas ialah Single Floral, sedangkan yang lain memiliki harga yang kurang lebih sama tergantung banyaknya capuran wewangian dan bahan lain didalamnya.

3. Latar Belakang Pengembangan Usaha

Alasan saya memilih usaha ini karena beberapa hal :

a. Saya melihat perilaku manusia zaman sekarang terutama kebanyakan anak muda dan para pekerja yang selalu ingin tampil segar telah menganggap parfum sebagai salah satu kebutuhan yang harus dimiliki

b. Bibit parfum, terutama untuk daerah Yogyakarta sangat gampang diperoleh dan dengan harga yang terjangkau pula karena semua jenis bibit parfum dijual dengan harga rata-rata Rp. 1.000,00/ml

Media pembelajaran yang cukup baik bagi saya yang masih tergolong baru untuk memasuki dunia bisnis yang rumit.


(27)

9

BAB II

RENCANA USAHA ( BUSINESS PLAN ) 1. Deskripsi usaha yang dikembangkan

1.1 Latar Belakang Pendirian Usaha

Tujuan pendirian usaha Jual beli parfum ini sendiri tidak lain tidak bukan adalah karena saya melihat dan mengikuti perkembangan hidup manusia zaman sekarang yang banyak diantaranya memperhatikan penampilan mereka agar selalu terlihat segar dan harum di depan umum. Selain itu, hampir semua pekerjaan saat ini mengharuskan dan menuntut pelakunya untuk berpenampilan menarik dan selalu terlihat harum dan segar di depan publik, dan dengan melihat inovasi yang terjadi sekarang parfum yang dulunya memiliki harga yang mahal mulai dari ratusan ribu hingga jutaan kini dapat dimiliki dengan harga puluhan ribu rupiah saja mulai dari harga Rp. 10.000,00 – 50.000,00

1.2 Informasi Bisnis Utama Usaha

Seperti yang saya ceritakan diatas usaha ini adalah usaha jual beli parfum, maka bisnis utama usaha ini adalah parfum. Saat ini saya telah memiliki stock parfum sebanyak 40 jenis yang terbagi atas 20 jenis parfum pria dan 20 jenis parfum perempuan. Selain itu juga saya tetap


(28)

melayani pembeli yang mencari parfum yang tidak terdaftar dalam list mengingat banyaknya toko parfum yang ada di Yogyakarta.

1.3 Informasi tentang pemilik usaha

Usaha ini dimiliki dan dikelolah oleh saya sendiri sebagai penggagas ide dan pemilik dari usaha ini. Modal untuk usaha ini semua berasal dari uang pribadi saya yang juga dibantu dan di dukung oleh kedua orang tua saya.

1.4 Lokasi Usaha

Lokasi usaha yang saya dirikan saat ini bertepat di jalan Mrican Baru no 27 yang juga tempat kost saya saat ini. Alasan saya tidak memilih lokasi lain adalah karena saya melihat bahwa lokasi tempat kost saya sendiri sudah sangat strategis karena diapit oleh dua universitas, yaitu Sanata Dharma dan Atma Jaya. Alasan kedua kenapa saya memilih tempat kost saya sebagai tempat usaha karena saya belum memiliki modal yang cukup untuk membuka atau menyewa sebuah ruko, atau toko.

1.5 Bentuk kepemilikan usaha

Usaha ini merupakan usaha perseorangan yang didirikan dan dikelolah oleh satu orang saja, yang berperan sebagai pemilik, manajer pemasaran, manajer operasional, manajer keuangan dan juga manajemen sumber daya manusia.


(29)

1.6 Bagan organisasi

Saat ini usaha saya belum memiliki bagan organisasi karena usaha ini juga usaha berskala kecil. Selain itu saya tidak memiliki pekerja lain atau rekan bisnis dalam usaha sehingga mau tidak mau, suka tidak suka semua harus saya kerjakan sendiri dan tidak mungkin saya akan membuat bagan organisasi dan hanya menulis nama saya saja di dalamnya.

2. ANALISIS PASAR

2.1 Analisis kondisi pasar 2.1.1 Pasar Aktual

Pasar aktual untuk bisnis jual beli parfum yang saya geluti ini bisa dikatakan sangatlah banyak dan luas, terutama dewasa ini dimana parfum telah diminati oleh semakin banyak orang yang ingin selalu tampil harum di depan umum. Mulai dari pelajar, dan mahasiswa yang selalu memperhatikan penampilan mereka di depan teman-teman mereka dan juga untuk menaikan gengsi serta terlihat lebih menarik, belum lagi menyorot mereka pekerja yang dituntut harus selalu berpakaian rapi dan menarik di depan umum karena alasan pekerjaan mereka.


(30)

2.1.2 Pasar Potensial

untuk pasar potensial adalah mereka yang selama ini telah menggunakan parfum, baik itu pelajar, mahasiswa ataupun pekerja. Selama mereka masih memerlukan dan senang menggunakan parfum, mereka semua adalah pasar potensial karena mereka pasti akan membeli parfum. Apalagi sekarang ini saya yang mendekati pasar bukan pasar yang mendekati saya. Ini mempermudah saya untuk menemukan pasar potensial karena melihat kesibukan mereka yang padat dan hanya memiliki sedikit waktu untuk pergi ke toko parfum. Saat ini target pasar saya adalah teman-teman di kampus dan teman-teman di organisasi yang saya ikuti. Saya belum memilikki data lebih lanjut karena ini baru perencanaan, akan tetapi saya akan menjabarkan lebih spesifik setelah pelaksanaan di bab 4

2.1.3 Pengembangan Pasar

Karena usaha ini adalah usaha yang baru saya kembangkan, maka sebelum itu saya harus melakukan pengembangan pasar dengan cara meninjau pasar demografis (demographic markets) yang ada mulai dari para remaja yang mulai masuk sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah akhir (SMA), mahasiswa, dan pekerja kantoran. Disini dilihat kelompok yang paling dapat dirangsang untuk akhirnya membeli parfum atau beralih dari


(31)

pedagang parfum sebelumnya dan membeli parfum yang saya tawarkan.

2.1.4 Segmentasi Pasar

Sebelum benar-benar bisa menentukan pasar sasaran diperlukan proses untuk mengklarifikasikan konsumen ke dalam kelompok-kelompok yang memperlihatkan kebutuhan, karakteristik, dan atau tingkah laku yang berbeda yang disebut juga segmentasi pasar (Market Segmentation). Dari usaha jual beli parfum ini dapat dilihat bahwa segmen pasarnya terbagi atas 3 kelompok besar, yaitu: kelompok SMA dengan kisaran umur 16-18th, kelompok kuliah dengan kisaran umur 18-24th, kelompok pekerja dengan kisaran umur 24-45th. Setelah adanya pembagian 3 kelompok besar tersebut dibuat lagi dua pembagian kelompok, yaitu kelompok yang menggunakan parfum, dan kelompok yang tidak menggunakan parfum. Kelompok-kelompok ini harus saya bedakan karena membutuhkan pendekatan yang berbeda-beda untuk masing-masing kelompok ketika saya akan melakukan promosi dan menawarkan produk saya.

2.1.5 Pasar Sasaran

Tiap pedagang atau penjual pasti memiliki pasar sasaran yang akan dimasuki. Disini pasar sasaran saya untuk saat ini adalah semua teman-teman saya baik itu yang ada di universitas tempat


(32)

saya belajar sampai ke teman-teman organisasi dimana saya bergabung. Dengn kata lain bisa dikatakan bahwa pasar sasaran utama saya adalah kelompok mahasiswa dengan kisaran umur 18-24th. Disana saya melihat pasar sasaran yang sangat jelas karena hampir semua teman-teman saya baik itu yang ada di universitas dan yang ada di organisasi menggunakan parfum untuk menaikan gengsi mereka. Dari sini saya bisa membuat target selama satu bulan saya harus bisa menjual 5-20 botol .

2.1.6 Prospek Pasar

Bisnis jual beli parfum di kota Yogyakarta bisa dibilang sangat cepat perkembangannya dan saat ini masyarakat pun mulai berpikir dan merasa bahwa parfum telah menjadi sebuah kebutuhan tersendiri dalam dunia fashion. Baik laki-laki ataupun perempuan kebanyakan pasti akan menggunakan parfum agar terlihat menarik dan harum di depan umum. Dari sini bisa dilihat bahwa bisnis jual beli parfum ini bisa membantu saya yang masih belajar ini untuk menjadi sukses selama saya giat mencari pasar karena saya tergolong usaha yang baru dirintis. Di Yogyakarta sendiri bisnis jual beli parfum ini telah menjamur dimana-mana. Hasil ini sendiri saya peroleh setelah saya melakukan survey kecil-kecilan dengan masuk ke beberapa toko parfum yang ada di sepanjang selokan mataram. Dengan alasan ingin mencoba merintis usaha parfum juga saya bertanya pada penjaga yang ada berapa banyak konsumen yang


(33)

biasanya datang per hari ke toko mereka, dan jawaban yang saya dapat sangat bervariasi, 5-10 konsumen perhari dan biasanya mereka pasti akan membeli karena telah memiliki parfum kesukaan sendiri, namun ada juga beberapa yang ingin mencoba aroma baru. Dengan riset kecil-kecilan ini saya bisa melihat bahwa prospek penjualan parfum di Yogyakarta ini menjanjikan.

2.2 Analisis Pola Perilaku Pasar Sasaran

2.2.1 Pola Perilaku Pasar Sasaran

a. Bisnis jual beli parfum ini sedikit berbeda dengan bisnis-bisnis konvesional lainnya. Karena saat ini pasar yang merasa membutuhkan parfum sehingga jelas terlihat bahwa bisnis jual beli parfum ini menjanjikan. Selama masyrakat masih merasa bahwa parfum adalah suatu kebutuhan dalam menjaga penampilan mereka, maka bisa diramalkan bahwa pola prilaku pasar akan mendekati bisnis jual beli parfum ini dan membuat pelaku bisnis tidak usah bersusah payah untuk selalu mencari pasar.

b. Harga parfum yang dijual dipasaran memiliki harga yang beraneka ragam. Hal ini terjadi karena permintaan konsumen yang bisa berbeda-beda sesuai dengan selera mereka masing-masing. Harga yang biasa diterapkan


(34)

dalam bisnis jual parfum ini berkisar antara Rp. 10.000,00- Rp. 50.000,00, ini dilihat dari jenis botol yang diinginkan oleh konsumen, berapa banyak parfum yang akan dibeli (dalam ukuran mili liter) dan juga perbandingan campuran antara biang parfum dan alkohol atau larutan pengencer parfum lainnya.

2.2.2 Pihak-Pihak yang Terlibat

a. Initiator, pihak-pihak yang berperan sebagai initiator

dalam pembelian oleh pasar sasaran bisa oleh diri sendiri maupun toko-toko dan mereka yang mebutuhkan parfum untuk pemakaian pribadi.

b. Influencer, pihak yang memiliki pengaruh besar terhadap pembelian oleh pasar sasaran adalah orang yang sudah terikat dengan parfum dan merasa bahwa parfum telah menjadi kebutuhan primer dalam pembentukan penampilan, contohnya: tenaga pemasaran, mahasiswa dan pelajar.

c. Decider, pihak yang berperan sebagai decider atau pengambil keputusan pembelian pada bisnis jual beli parfum adalah pasar sasaran itu sendiri

d. Buyer, pihak yang berperan sebagai buyer atau pembeli pada bisnis jual beli parfum adalah pasar sasaran.


(35)

e. User, pihak yang berperan sebagai user atau pengguna pada bisnis jual beli parfum adalah pasar sasaran.

f. Evaluator, pihak-pihak yang berperan sebagai evaluator

bisnis jual beli parfum adalah para penjual parfum itu sendiri.

3. Analisis Industri dan Pasar Persaingan 3.1 Persaingan Usaha

3.1.1 Pesaing Dari Usaha Sejenis

Untuk usaha sejenis, yaitu jual beli parfum sudah banyak ditemui di daerah Yogyakarta dan sekitarnya dan produk yang dijual pun lebih banyak dari produk yang saya tawarkan.Selain itu mereka yang menggeluti usaha sejenis, yaitu jual beli parfum rata-rata telah dikenal oleh masyarakat dan mengetahui seluk beluk penjualan parfum. Sedangkan saya masih harus banyak belajar. Namun, saya mempunyai keuntungan dimana saya bisa menjual secara mulut ke mulut atau sistem sales, sedangkan kebanyak orang memilih pasif dan membuka sebuah ruko.

3.1.2 Pesaing Dari Usaha Tidak Sejenis

Parfum memiliki begitu banyak pesaing tidak sejenis terutama di bidang pengharum tubuh, karena seperti yang kita ketahui, dewasa ini telah banyak body lotion dan deodorant


(36)

3.2 Posisi Usaha

Terdapat 4 kategori dalam strategi pemasaran kompetitif yaitu, market leader, market challenger, market follower, dan

market nicher. Posisi usaha jual beli parfum ini sendiri dalam strategi pemasaran kompetitif masuk dalam kategori market follower. Market follower adalah perusahaan–perusahaan nomor 3 yang selalu berusaha memperoleh pangsa pasar dan laba yang stabil dengan mengikuti tawaran produk, harga, saluran distribusi, dan program pemasaran pesaing. Market follower mempunyai ciri secara terus menerus mengikuti cara–cara perusahaan-perusahaan

market leader dalam menawarkan produk,menetapkan harga, dan menentukan saluran distribusi serta belajar dari pengalaman

market leader dalam mengembangkan produk baru serta program pemasarannya. Sedangkan perusahaan-perusahaan market leader

dan market challenger yang menjadi pesaing berat bagi usaha saya berada di kawasan Selokan Mataram, Sleman dan daerah kota. Perusahaan-perusahan tersebut memiliki jumlah produksi yang lebih beragam, memiliki pangsa pasar lebih luas, serta sudah dikenal oleh masyarakat sekitar.


(37)

4. Rencana Program Pemasaran

4.1 Kondisi Aktual Program Pemasaran

Berbeda dari usaha jual beli parfum lain yang cenderung pasif, saya memberanikan diri untuk sedikit lebih aktif yaitu, dengan menjual parfum saya dengan sistem sales atau dimana saya yang mendekati konsumen. Hal ini saya lakukan karena dua alasan pertama, saya termasuk pemain baru di dunia jual beli parfum sehingga saya harus mendekati pasar dengan tujuan mereka mengenal saya, dan yang kedua saya masih berstatus sebagai mahasiswa yang notabene memiliki banyak kegiatan diluar sehingga tidak mempunyai banyak waktu untuk membuka toko/ruko namun, saya bisa mendapatkan banyak konsumen dengan cara aktif bergerak diluar.

Pada awalnya, saya mengambil parfum di Jakarta via internet dengan nama toko “kenzi Perfume” dari sana saya mengambil 20 jenis

parfum yang sudah dikemas dengan kotak dan botol asli. Namun, seiring berjalannya waktu, saya diberitahu oleh dosen pembimbing saya tentang “sari wangi parfum” yang berlokasi di jalan Mas Suharto no. 44 Jogjakarta. Disini saya mendapat berbagai wawasan dan informasi tentang parfum, lalu saya mengambil 40 jenis bibit parfum disana dan mulai sedikit mengubah usaha saya sehingga selain menjual parfum dengan botol dan kemasan asli saya juga menjual bibit parfum


(38)

dan parfum dengan ukuran-ukuran sesuai permintaan konsumen, mulai dari 5ml-30ml sesuai keinginan konsumen.

Pasar saya saat ini adalah lingkungan tempat saya aktif beroganisasi baik itu di kampus dan organisasi diluar kampus dan teman-teman kost. Saya menetapkan pasar saya dengan berlandaskan bahwa saat ini untuk masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak muda parfum telah mulai menjadi kebutuhan pokok dan selalu dicari.

4.2 4P (Product, Place, Promotion, Price)

4P dari usaha yang sedang dikembangkan ini ialah yang pertama:

Product (Produk), Produk yang ditawarkan dalam usaha ini ialah usaha penjualan bibit parfum atau sering disebut isi ulang (reffil) parfum, selain menerima botol kosong dari konsumen untuk diisi ulang saya juga menjual bibit parfum ataupun parfum siap pakai dalam ukuran 10ml, 15ml, dan 20ml.

Place (Tempat), tempat pemngembangan usaha ini ialah jalan Mrican Baru no 27 Yogyakarta, alasan dipilihnya tempat ini ialah karena tempat ini dekat dengan kampus Sanata Dharma dan Kampus Atma Jaya.

Promotion (Promosi), saat awal usaha ini dimulai saya langsung menyebarkannya dari mulut ke mulut melalui teman kost, teman


(39)

kampus dan teman komunitas saya dengan tujuan agar langsung dikenal oleh pasar.

Price (Harga), harga yang saya buka cukup bersaing dan bisa dikatakan lebih murah dari toko perfum yang lain.

4.3 Rencana Program Pemasaran Maret 2013 – Agustus 2013 Rencana program pemasaran yang dipersiapakan dari bulan Maret

2013 adalah persiapan yang dimulai sejak datangnya parfum yang telah saya pesan dri kenzi perfume di Jakarta. Adapaun program pemasaran yang telah saya susun adalah Saat ini saya masih berfokus dalam mengenalkan pada masyarakat bahwa ada toko parfum baru yang telah dibuka oleh saya sebagai langkah awal. Karena seperti yang telah saya pelajari di mata kuliah manajemen pemasaran, apabila kita membuka usaha maka yang terpenting adalah kita harus mengenalkan produk atau jasa yang akan kita sediakan, karena apabila tidak maka masyarakat tidak akan tahu dan mereka tidak akan membeli atau memakai jasa yang kita sediakan. Lalu, apabila memungkinkan saya akan berusaha untuk memperluas wilayah penjualan yang telah ada dan waktu 6 bulan telah lebih dari cukup untuk menyiapkan segalanya seperti mencari pasar baru. Akan tetapi, saya tidak berniat untuk melakukan promosi secara besar – besaran, hal ini diakarenakan usaha yang saya jalani ini masih termasuk usaha kecil dan belum memiliki merk dagang yang sah sehingga selain itu saya juga belum memiliki


(40)

modal yang kuat mengingat saya masih seorang mahasiswa yang belum memiliki pekerjaan tetap. Cukup dari mulut ke mulut telah menjadi media promosi yang paling tepat untuk saya saat ini.

5. Rencana Program Operasi

Karena ini merupakan usaha yang masih baru saya rintis. Maka, saya hanya membeli 20 jenis parfum sebagai langkah awal. Dalam proses produksi saya hanya mengambil parfum yang telah jadi dari Jakarta, namun seiring berjalannya waktu saya juga mulai mengambil bibit parfum dan harus meracik parfum tersebut dengan cara mencampurkan bibit parfum dengan alkohol sesuai dengan permintaan konsumen. Saya mengambil 40 macam bibit parfum dari pemasok kedua saya, yaitu “sari wangi parfum” dengan ukuran 1 botol sebanyak 50ml. Selain itu juga saya harus membeli jarum suntik, gelas takar dan alkohol dan botol kaca kosong berbagai ukuran untuk meracik parfum.

5.1 Kondisi Aktual Program Operasi

Pada awalnya saya mengambil parfum jadi yang siap jual lengkap dengan kotak dan botol parfum asli serta kemasan yang masih tersegel sebanyak 20 botol. Namun, seiring berjalannya waktu, saya merasa sulit karena saya tidak dapat membuka segel parfum sehingga ketika konsumen ingin mencoba aromanya saya sedikit ragu untuk mengizinkan mereka, karena saya akan


(41)

mengalami kerugian apabila setelah dicoba konsumen tidak membelinya. Akhirnya atas rekomendasi dari dosen saya, sayapun menuju ke “Sari Wangi Parfum” yang berlokasi di jalan Mas Suharto, Yogyakarta. Disana saya mendapatkan banyak pengetahuan tentang jenis-jenis parfum dan saya akhirnya memustukan untuk membeli 40 jenis bibit parfum yang masih murni karena ini lebih memudahkan saya ketika konsumen ingin mencium aromanya terlebih dahulu sebelum membeli. Untuk proses produksi sendiri peralatan dan perlengkapan utama dan yang paling dibutuhkan adalah gelas ukur, jarum suntik, alkohol murni, dan botol kosong. Saya telah membeli semua peralatan dan perlengkapan yang saya butuhkan baik itu gelas ukur, jarum suntik, alkohol dan botol kosong. Semua alat-alat dan perlengkapan tersebut sangat dibutuhkan apabilaa ingin mencampur bibit parfum. Selain itu juga saya harus mempelajari cara mencampur parfum yang baik dan benar karena saya tidak bisa sembarangan dalam mencampurnya dan semua harus sesuai dengan ukuran yang diminta oleh konsumen. Pada awalnya saya sedikit bingung dimana harus membeli alkohol murni yang akhirnya saya temukan di toko bahan kimia yang terletak di jalan C.Simandjuntak. Proses pencampuran bibit parfum dan alkohol ini sebenarnya cukup sederhana. Pertama kita perlu menanyakan terlebih dahulu berapa perbandingan yang diinginkan oleh konsumen apakah itu 1:1 ; 1:2;


(42)

atau bahkan non alkohol. Setelah itu siapkan gelas ukur untuk mencapurkan biang parfum. Apabila konsumen meminta perbandingan 1:1 dangan ukuran botol 10ml, maka hal pertama yang harus saya lakukan ialah, menyiapkan gelas ukur dan mengisinya dengan bibit parfum yang dipesan oleh konsumen sebanyak 5ml, dan kemudian saya akan mencampurkannya dengan alkohol sebanyak 5ml juga, setelah itu campur bibit parfum dan alkohol yang ada dalam gelas ukur dengan cara menggerakan gelas ukur ke kiri dan kanan, dan hal terakhir yaitu memasukan ke dalam botol kosong berukuran 10ml dan parfum telah siap untuk diserahkan ke konsumen.

Gambar 2.1


(43)

Gambar 2.2

20 JENIS BIBIT PARFUM YANG MASIH MURNI

Gambar 2.3


(44)

5.2 Keterampilan dan Teknologi

Untuk masalah keterampilan, saya merasa tidak dibutuhkan kemampuan khusus dalam hal mencampur bibit parfum dan alkohol selama saya telah memahami dan mengerti langkah-langkah yang harus dilakukan. Selama saya teliti dan mengikuti langkah-langkah yang telah diperlihatkan oleh pemilik “Sari Wangi Prfum” ini terbukti karena ketika proposal ini ditulis saya telah berhasil menjual 6 botol parfum hasil campuran saya sendiri. Untuk teknologi, saya tidak membutuhkan teknologi sama sekali dalam usaha ini. Kecuali, saya ingin menambah keuntungan saya dengan mencoba untuk menmbuat bibit parfum sendiri. Namun sampai saat ini saya belum memikirkan hal tersebut karena selain dibutuhkan teknologi saya harus menguasai keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan terlebih dahulu. Untuk membeli semua peralatan dan perlengkapan saya mengeluarkan modal sebesar Rp. 146.500,00

5.3Keputusan Dalam Hal Kualitas Produk

Salah satu peran terpenting dalam manajemen operasi adalah bagaimana suatu usaha dapat terus mempertahankan kualitas produk yang ditawarkan ke masyarakat. Apabila kualitas suatu produk selalu berubah maka pasar tidak akan mau lagi untuk membeli produk yang ditawarkan. Ada


(45)

beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mempertahankan kualitas produk, yang pertama adalah bagaimana bentuk desain barang tersebut, ada yang berkata bahwa penampilan dibutuhkan untuk menraik perhatian, begitu pula seperti menjual produk kita. Kemasan yang baik akan membuat pasar tertarik dan membeli produk yang kita jual. Yang kedua adalah desain proses dan kapasitas, disini dilihat bagaimana proses perusahaan membuat produk tersebut, tentunya semakin baik teknologi yang dipakai maka hasil produksi akan semakin baik pula dan kapasitas akan meningkat.

5.4Rencana Program Operasi Maret 2013-Agustus 2013

Rencana program operasi ini disusun agar nantinya saya dapat memeriksa dan melihat kondisi semua peralatan dan perlengkapan yang tersedia sampai 5 atau 6 bulan ke depan. Hal ini harus saya lakukan mengingat saya sangat membutuhkan perlengkapan yang bagus khusunya untuk gelas ukur dan jarum suntik serta persedian botol kosong dalam berbagai ukuran. Gelas ukur sangatlah penting dalam usaha ini karena harus benar-benar tepat dalam mencampur bibit parfum dan alkohol, sehingga apabila tidak saya periksa tiap hari saya tidak tahu apakah satuan hitung di gelas ukur itu telah hilang atau belum dan apakah ada keretakan disana. Apabila ada sesuatu yang bermasalah dengan perlengkapan dan alat-alat yang


(46)

saya gunakan maka saya harus secepat mungkin mencari yang baru terutama apabila ada konsumen yang memesan parfum.

6. Rencana Program Sumber Daya Manusia

6.1 Kondisi Aktual Program Sumber Daya Manusia

SDM yang ada saat ini adalah satu orang, yaitu saya sendiri sebagai pemilik usaha sekaligus yang mengelolah usaha jual beli parfum ini. Saya menjalankan usaha ini sendirian, sehingga saya berperan menjadi manajer operasiona, manajer, keuangan, manajer sumber daya manusia, dan manajer pemasaran. Usaha ini saya jalankan sendiri karena saya merasa saya masih mampu utnuk melakukan semua sendiri dan juga belum membutuhkan tenaga bantuan mengingat ini merupakan usaha kecil yang baru saya rintis dan belum menjadi usaha yang besar. Untuk segi keterampilan saya merasa saya cukup kompeten untuk berperan sebagai manajer operasional, sumber daya manusia dan keuangan. Namun, saya masih harus banyak belajar dalam bidang pemasaran karena saya adalah tipe orang yang bekerja diatas meja bukan merupakan orang lapangan, sehingga sedikit sulit bagi saya untuk bergerak keluar dan menawarkan barang dagang saya kepada pasar. Namun, untuk tujuan itulah saya mengambil business plan dan bukan skripsi untuk melawan diri saya sendiri.


(47)

6.2 Rencana Program Sumber Daya Manusia Maret 2013– Agustus 2013

Untuk 5 – 6 bulan ke depan saya merasa dari semua cabang manajemen baik itu operasional, pemasaran, dan keuangan. umber daya manusia yang paling memiliki masalah atau hambatan, hal ini dikarenakan saya berperan langsung sebagai sumber tenaga kerja tanpa melibatkan orang lain. Sehingga ketika rasa malas menyerang saya, dan saya terlena dengan kemalasan tersebut maka dapat dipastikan bahwa semua fungsi manajemen yang lain akan lumpuh karena saya adalah satu-satunya sumber daya manusia yang tesrsedia. Sehingga program saya untuk 5-6 bulan kedepan adalah melawan rasa malas saya dan bergerak keluar dari zona nyaman saya ke dunia yang msih baru bagi saya, yaitu wirausaha yang saat ini sedang saya lakukan.

7. Rencana Program Keuangan

7.1 Kondisi Aktual Program Keuangan

Penyusunan rencana program keuangan perlu direncanakan dalam setiap usaha. Dengan rencana program keuangan maka biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengembangan usaha dapat dialokasikan dengan tepat, dikontrol dan tahu jumlah biaya yang harus dikeluarkan. Modal awal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini adalah. Dengan modal awal tersebut saya mendapatkan 20 jenis parfum dalam


(48)

kemasan yang siap jual, 40 jenis bibit parfum, 1 liter alkohol, gelas ukur, jarum suntik, serta 3 lusin botol kosong dengan berbagai ukuran. Untuk permulaan semua yang saya miliki ini telah lebih dari cukup untuk merintis usaha jual beli parfum berskala kecil. Semua modal dan sumber dana berasal dari tabungan saya sendiri yang dibantu juga dari dana orang tua saya setengahnya. Semua dana yang dikeluarkan lebih tepatnya dirinci ditabel berikut ini.

Tabel 2.1

Rincian Biaya-Biaya yang Dibutuhkan No. Uraian Banyaknya

Unit Biaya Per Unit Sub Total

1 Parfum 20 Rp 37.500,00 Rp 750.000,00 2 Bibit Parfum 40 Rp 50.000,00 Rp 2.000.000,00 3 Gelas Ukur 1 Rp 24.000,00 Rp 24.000,00 4 Jarum Suntik 1 Rp 2.500,00 Rp 2.500,00 5 Alkohol 1 Liter Rp 40.000,00 Rp 40.000,00 6 Botol kosong 36 Rp 80.000,00 Rp 80.000,00 7 Biaya poster 20 Rp 6.000,00 RP 120.000,00 8 Bensin 1 liter Rp 4.500,00 Rp 4.500,00

Total Dana yang Dibutuhkan Rp 3.021.000,00

7.2 Biaya Penyusutan dan Perkiraan Pendapatan

a. Nilai ekonomis peralatan 1 tahun = 12 bulan.

b. Biaya penyusutan peralatan (gelas ukur dan jarum suntik) per 3 bulan:

Rp 26.500,00 / 12 x 3 = Rp. 6.625,00 c. Total biaya penyusutan selama 1 tahun


(49)

Rp. 6.625,00 x 4 = Rp. 26.500,00

d. Total Biaya pemasaran: Biaya Poster @Rp. 6.000,00 x 20 buah = Rp. 120.000,00

e. Total Biaya peralatan: Jarum suntik, gelas ukur, dan berbagai jenis botol kaca ukuran 5ml-15ml = Rp. 106.500,00

f. Total biaya pembelian bahan baku: Bibit parfum, dan alkohol = Rp. 2.040.000,00

g. Biaya pemakaian alkohol: alkohol 1 liter = 1000 ml = Rp. 40.000,00. Maka perhitungannya adalah Rp. 40,00/ml, maka dalam pemakaian alkohol untuk botol ukuran 10 ml adalah Rp. 200,00; untuk botol ukuran 15 ml adalah Rp.300,00; dan untuk botol dengan ukuran 20 ml adalah Rp. 400,00. Semua ukuran alkohol dihitung dalam perbandingan campuran 1:1

h. Biaya botol kaca kosong: botol dengan ukuran 5 ml seharga Rp. 2.500,00; untuk botol ukuran 10 ml seharga Rp. 1.500,00; untuk botol ukuran 15 ml seharga Rp. 2.500,00; dan untuk botol ukuran 20 ml seharga Rp. 2.500,00

Tabel 2.2

Perkiraan penjualan per bulan (5ml Tanpa Alkohol)

Jumlah Harga Jual Per Botol Pendapatan Kotor

5 Botol Rp 10,000.00 Rp 50,000.00

10 Botol Rp 10,000.00 Rp 100,000.00

15 Botol Rp 10,000.00 Rp 150,000.00


(50)

Total Rp. 500.000,00

Tabel 2.3

Perkiraan penjualan per bulan (10ml dengan perbandingan alkohol 1:1)

Jumlah Harga Jual Per Botol Pendapatan Kotor

5 Botol Rp 10,000.00 Rp 50,000.00

10 Botol Rp 10,000.00 Rp 100,000.00

15Botol Rp 10,000.00 Rp 150,000.00

20 Botol Rp 10,000.00 Rp 200,000.00

Total Rp. 500.000,00

Tabel 2.4

Perkiraan penjualan per bulan (15ml dengan perbandingan alkohol 1:1)

Jumlah Harga Jual Per Botol Pendapatan Kotor

5 Botol Rp 20,000.00 Rp 100,000.00

10 Botol Rp 20,000.00 Rp 200,000.00

15Botol Rp 20,000.00 Rp 300,000.00

20Botol Rp 20,000.00 Rp 400,000.00

Total Rp. 1.000.000,00

Keterangan:

a. Perkiraan hasil penjualan tersebut bersumber dari harga yang saya tetapkan

b. Tabel tersebut merupakan tabel perkiraan maksimal jumlah parfum yang dapat saya jual tiap bulannya.

c. Perkiraan harga parfum di tabel berdasarkan harga dari toko “sari wangi parfum “ Maret 2013.

Dasar penerapan harga parfum senidiri berasal dari hasil penelitian saya yang akhirnya menenemukan bahwa harga bibit parfum/ml dijual dengan harga Rp.1.000,00


(51)

Contoh: untuk harga parfum 5ml saya memasang harga Rp.10.000,00 karena itu bearti yang dipakai bibit parfum murni sebanyak 5ml dan ditambah dengan harga botol kosong dengan harga Rp. 2.500,00. Disini saya membuat harga parfum 5ml dan 10ml sama karena botol untuk ukuran 5ml lebih sulit didapatkan dan harganya lebih mahal dari botol 10ml dengan harga Rp. 1.500,00. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.5

Penetapan Harga Parfum (5 ml) tanpa alkohol

Bibit Parfum Rp. 5.000,00

Botol kosong Rp.2.500,00

Jumlah Rp.7.500,00

Harga Jual 1 Botol Rp. 10.000,00

Jumlah biaya Produksi Rp. 7.500,00

Laba Rp. 2.500,00 Tabel 2.6

Penetapan Harga Parfum (10 ml) dengan perbandingan 1:1

Bibit Parfum Rp. 5.000,00

Botol kosong Rp.1.500,00

Alkohol Rp. 200,00


(52)

Harga Jual 1 Botol Rp. 10.000,00

Jumlah biaya Produksi Rp. 6.7000,00

Laba Rp. 3.300,00

Keterangan :

1. Disini saya membuat dua tabel untuk membedakan antara harga botol dan adanya pemakaian alkohol

2. Untuk parfum 15 ml semua rincian data sama yang membedakan hanyalah penambahan harga bibit parfum dan alkohol, sedangkan untuk ukuran 20 ml ada penambahan harga botol juga.

3. Harga 1 ml bibit parfum adalah Rp. 1.000,00

Tabel 2.7

Perkiraan Laporan Laba Rugi Penjualan Bibit Parfum Pada Bulan Agusutus 2013

No Komponen Jumlah 1 Pendapatan

Pendapatan Usaha

2 Biaya Produksi

 Bahan Baku ( Bibit Parfum, Parfum dan alkohol )

Rp . 2.790.000,00

 Botol Kosong ( 5ml, 10 ml, 15 ml ) Rp. 80.000,00

 Jarum Suntik dan Gelas Ukur Rp. 26.500,00


(53)

Penyusutan Rp. 6.625,00

Biaya Promosi ( Poster ) Rp. 120.000,00

 Bensin Rp. 4.500,00

4 Laba

Keterangan :

1. Karena ini adalah usaha yang baru pertama kali saya rintis maka dari itu saya belum bisa mengetahui berapa banyak pendapatan usaha dan berapa laba dari usaha ini.

2. Bensin dengan harga Rp. 4.500,00 karena pada saat saya melakukan penelitian dan pembeliaan peralatan untuk usaha saya, harga bensin belum dinaikkan.

7.3 Rencana Program Keuangan Maret 2013-Agustus 2013

Program keuangan sangatlah penting dalam sebuah usaha, karena tiap usaha pasti membutukan dana dan juga salah satu indikator sebuah perusahaan dapat dikatakan sehat adalah apabila mempunyai pencatatan keuangan serta laporan keuangan yang baik dan tersusun tiap bulannya.

7.4 Rencana Kebutuhan Pembiayaan Bulan Maret 2013 – Agustus 2013

Untuk memenuhi pendanaan yang dibutuhkan dalam pengembangan usaha jual beli parfum, perlu juga direncanakan sumber pendanaan tersebut. Seperti telah dikatakan di latar belakang pengembangan usaha, tepatnya pada pengembangan aspek keuangan, dalam pengembangan


(54)

usaha ini pemenuhan kebutuhan pembiayaan berasal dari uang pribadi saya sendiri dan juga dibantu oleh kedua orang tua saya. Dana tersebut akan dipergunakan untuk pembelian parfum dan bibit parfum serta peralatan dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini.


(55)

37

BAB III

RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA

Setelah membuat semua rancangan program kerja di bab 2, sangatlah tepat apabila saya membuat rencana implementasi program pengembangan usaha yang lebih spesifik lagi agar nantinya tidak lupa dan selalu ingat dengan apa yang akan saya implementasikan kelak. Semua ini dilakukan agar nanti kedepannya saya telah siap dengan biaya – biaya, survei, dan juga langkah – langkah yang harus saya ambil kedepannya. Namun, yang terpenting dari pembuatan rencana implementasi program pengembangan usaha ini adalah untuk mengukur tingat keberhasilan dari suatu program yang akan dijalankan karena semua indikator– indikator akan tergambar dengan jelas dan rinci, mulai dari perkiraan biaya, kapan waktu pelaksaan dan tujuan dilakukannya rencana tersebut.

Disini saya tidak merencanakan rencana yang besar karena mengingat usaha ini adalah usaha yang baru saja didirikan dan juga sedikitnya modal yang dimiliki. Sehingga saya membuat rencana–rencana implementasi program pengembangan usaha ini sesederhana mungkin.Gambaran rencana dapat dilihat di tabel berikut ini :


(56)

Tabel 3.1

Rencana Implementasi Program Pengembangan Usaha

Jenis

Program Rincian Program Tujuan Program

Waktu Pelaksanaan Program Biaya Pelaksanaan Program

Indikator Pencapaian Program

Pemasaran

1.1 Perluasan Pasar

Mendapat keuntungan yang lebih besar dengan

cara membuat poster

Maret 2013 – Agustus 2013

Rp.

120.000,00 Agar masyarakat mengenal dan membeli parfum

1.2 Pemakaian kemasan yang lebih baik

Menarik minat melaui kemasan

April 2013 – Agustus 2013

Rp 112.300,00

Meningkatkan kuantitas penjualan parfum dan meningkatkan daya tarik konsumen

Operasi

2.1 Menyiapkan semua peralatan dan perlengkapan

yang dibutuhkan

Agar usaha jual beli parfum bisa segera

dimulai Maret 2013- April 2013 Rp. 2.961.500,0 0

Memiliki peralatan dan perlengkapan yang lengkap untuk memulai usaha

2.2 Belajar jenis-jenis parfum di toko Sari wangi

parfum

Agar paham dan mengerti tentang parfum

dan bagaimana cara mencampurnya

Maret 2013-

April 2013 Rp. 4.500,00

Memahami jeni-jenis parfum dan bagaimana proses pencampuran bahan kimia dan bibit parfum, serta dimana tempat membeli bahan

kimia 2.3 Menyiapkan tester

parfum

Mudah dibawa dan dapat menunjukan pada

konsumen apabila diminta

April 2013 Rp. 0 Semua jenis parfum telah disiapkan testernya

2.4 Pengecekan alat-alat yang akan digunakan

Agar semua alat selalu siap digunakan apabila

ada pembelian

April

2013-Agustus 2013 Rp. 0 Semua alat dalam keadaan baik dan disimpan dengan aman

2.5 Pengecekan persedian parfum

Agar tidak terjadi kehabisan persediaan ketika ada konsumen

yang memesan

April

2013-Agustus 2013 Rp. 0 Setiap jenis parfum dicek dan diperiksa kuantitasnya dengan baik

SDM

3.1 Mempelajari semua ilmu manajemen dan jenis-jenis

parfum dengan lebih baik

Agar tidak terjadi kesalahan baik secara teori maupun praktek

April

2013-Agustus 2013 Rp. 0

SDM lebih memahami tentang setiap fungsi kerja manajemen dengan b dan mengerti lebih banyak tentang jenis-jenis parfum Keuangan 4.1 Pencatatan transakasi Pencatatan kas masuk

dan keluar tertata rapi

April


(57)

Dari tabel di atas terdapat 4 program rencana implementasi yaitu program operasi, program sumber daya manusia, program keuangan, dan program pemasaran. Pada program operasi adalah bagian program yang paling banyak memiliki rincian program dan memerlukan biaya paling tinggi. Hal ini dikarenakan usaha Jual beli parfum ini dilakukan sendiri dan masih dalam tahap awal pengembangan usaha. Pada program sumber daya manusia saya yang sekaligus menjadi tenaga kerja yang akan menjalankan usaha ini belum mempunyai bekal pengetahuan yang cukup. Untuk itu program sumber daya manusia memiliki tujuan mendapat informasi dan pengetahuan yang selengkap mungkin dan melatih saya agar dapat menjalankan bisnis ini dengan lancar.

. Rencana program keuangan tidak mempunyai rincian program yang banyak. Saya dapat menyediakan modal sendiri. Modal tersebut berasal dari tabungan pribadi dan bantuan orang tua. Kemudian yang terakhir adalah program pemasaran. Program ini merupakan progam paling penting bagi saya, karena seperti yang sudah ditulis di bab 2, saya adalah tipe orang kantoran yang hobinya duduk di depan meja sehingga berinteraksi langsung dengan pasar adalah tantangan terbesar saya dan itu harus saya lakukan demi keberhasilan usaha ini serta untuk merubah prilaku hidup yang hanya bisa duduk diam di belakang meja.


(58)

40

BAB IV

PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA

1. Kondisi Aktual Indikator Utama Pengembangan Usaha Jual Beli Parfum

Setelah melakukan implementasi pengembangan usaha jual beli parfum mulai dari bulan Februari 2013 hingga Oktober 2013, maka dapat diketahui kondisi aktual berbagai indikator yang utama dalam pengembangan usaha. Indikator yang utama dalam pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1.1. Kondisi Aktual Pasar Usaha Jual Beli Parfum 1.1.1 Pasar Aktual

Pasar aktual untuk bisnis jual beli parfum yang saya geluti ini bisa dikatakan sangatlah banyak dan luas, terutama dewasa ini dimana parfum telah menjadi kebutuhan yang cukup penting. Mulai dari pelajar, mahasiswa yang selalu memperhatikan penampilan mereka di depan teman-teman mereka dan juga untuk menaikan gengsi serta terlihat lebih menarik, belum lagi menyorot mereka pekerja yang dituntut harus selalu berpakaian rapi dan menarik di depan umum karena alasan pekerjaan mereka. Rata-rata konsumen saya disini adalah mahasiswa dari berbagai kampus karena saya menawarkan produk saya di organisasi tempat saya bergabung baik itu didalam maupun diluar kampus.


(59)

1.1.2 Pasar Potensial

untuk pasar potensial adalah mereka yang selama ini telah menggunakan parfum, baik itu pelajar, mahasiswa ataupun pekerja. Selama mereka masih memerlukan dan senang menggunakan parfum, mereka semua adalah pasar potensial karena mereka pasti akan membeli parfum. Metode yang digunakan untuk menjalankan usaha ini berbeda dimana saya yang mendekati pasar. Ini mempermudah saya untuk menemukan pasar potensial karena melihat kesibukan mereka yang padat dan hanya memiliki sedikit waktu untuk pergi ke toko parfum.

1.1.3 Pasar Sasaran

Tiap pedagang atau penjual pasti memiliki pasar sasaran yang akan dimasuki. Disini pasar sasaran saya untuk saat ini adalah semua teman-teman yang ada di universitas sampai ke teman-teman organisasi dimana. Disana saya melihat pasar sasaran yang sangat jelas karena hampir semua teman-teman saya baik itu yang ada di universitas dan yang ada di organisasi menggunakan parfum untuk menaikan gengsi mereka dan agar tampak selalu segar dan harum tiap kali ada acara. Dari sini saya bisa membuat target selama satu bulan saya harus bisa menjual 5-20 botol. Dalam bulan pertama dan kedua, yaitu Februari dan Maret saya gagal mencapai target. Namun, pada bulan April dan Mei target saya berhasil tercapai.


(60)

1.2. Pola Perilaku Pasar Sasaran

Setelah mengetahui pasar sasaran usaha jual beli parfum, selama masa pengembangan usaha saya menguraikan mengenai pola perilaku dari pasar sasaran tersebut adalah para mahasiswa yang pada masa-masa saat ini sangat memperhatikan penampilan mereka.

1.2.1. Pola Perilaku

Berikut ini adalah pola perilaku pasar sasaran usaha yang dimaksud:

a. Waktu pembelian biasanya dilakukan oleh pasar sasaran saat mereka kehabisan parfum mereka dan saat mereka mulai bosan dengan aroma jenis parfum yang lama dan ingin mencoba aroma yang baru, waktu ini sangat tidak menentu. Namun, rata-rata konsumen melakukan transaksi pada sore menjelang malam hari, karena itu waktu-waktu dimana saya dan teman-teman organisasi saya berkumpul.

b. Kuantitas setiap pembelian tergantung pada seberapa sering konsumen menggunakan parfum. Ada konsumen yang hanya membeli botol dengan ukuran 5 ml dengan harga Rp. 5,000.00 karena jarang memakai parfum, dan ada pula konsumen yang membeli ukuran 15 ml atau


(61)

bahkan 20 ml dengan harga Rp.15,000.00-Rp.20,000.00 karena mereka sering menggunakan parfum.

c. Pembayaran dilakukan secara langsung saat terjadi transaksi.

1.2.2. Pihak-Pihak yang Terlibat

a. Initiator, pihak-pihak yang berperan sebagai initiator

dalam pembelian oleh pasar sasaran bisa oleh diri sendiri maupun toko-toko dan mereka yang mebutuhkan parfum untuk pemakaian pribadi.

b. Influencer, pihak yang memiliki pengaruh besar terhadap pembelian oleh pasar sasaran adalah orang yang sudah terikat dengan parfum dan merasa bahwa parfum telah menjadi kebutuhan primer dalam pembentukan penampilan, contohnya : tenaga pemasaran, mahasiswa dan pelajar.

c. Decider, pihak yang berperan sebagai decider atau pengambil keputusan pembelian pada bisnis jual beli parfum adalah pasar sasaran itu sendiri

d. Buyer, pihak yang berperan sebagai buyer atau pembeli pada bisnis jual beli parfum adalah pasar sasaran.

e. User, pihak yang berperan sebagai user atau pengguna pada bisnis jual beli parfum adalah pasar sasaran.


(62)

f. Evaluator, pihak-pihak yang berperan sebagai evaluator

bisnis jual beli parfum adalah para penjual parfum itu sendiri.

1.3. Kondisi Aktual Industri dan Persaingan 1.3.1. Pesaing Dari Usaha Sejenis

Untuk usaha sejenis, yaitu jual beli parfum sudah banyak ditemui di daerah Yogyakarta dan sekitarnya dan produk yang dijual pun lebih banyak dari produk yang saya tawarkan.Selain itu mereka yang menggeluti usaha sejenis, yaitu jual beli parfum rata-rata telah dikenal oleh masyarakat dan mengetahui seluk beluk penjualan parfum. Sedangkan saya masih harus banyak belajar. Namun, saya mempunyai keuntungan dimana saya bisa menjual secara mulut ke mulut atau sistem sales, sedangkan kebanyak orang memilih pasif dan membuka sebuah ruko.

1.3.2. Pesaing Dari Usaha Tidak Sejenis

Parfum memiliki begitu banyak pesaing tidak sejenis terutama di bidang pengharum tubuh, karena seperti yang kita ketahui, dewasa ini telah banyak body lotion dan deodorant


(63)

1.3.3. Posisi Usaha

Terdapat 4 kategori dalam strategi pemasaran kompetitif yaitu, market leader, market challenger, market follower, dan

market nicher. Posisi usaha jual beli parfum ini sendiri dalam strategi pemasaran kompetitif masuk dalam kategori market follower. Market follower adalah perusahaan–perusahaan nomor 3 yang selalu berusaha memperoleh pangsa pasar dan laba yang stabil dengan mengikuti tawaran produk, harga, saluran distribusi, dan program pemasaran pesaing. Market follower mempunyai ciri secara terus menerus mengikuti cara–cara perusahaan-perusahaan

market leader dalam menawarkan produk,menetapkan harga, dan menentukan saluran distribusi serta belajar dari pengalaman

market leader dalam mengembangkan produk baru serta program pemasarannya. Sedangkan perusahaan-perusahaan market leader

dan market challenger yang menjadi pesaing berat bagi usaha saya berada di kawasan Selokan Mataram, Sleman dan daerah kota. Perusahaan-perusahan tersebut memiliki jumlah produksi yang lebih beragam, memiliki pangsa pasar lebih luas, serta sudah dikenal oleh masyarakat sekitar.

1.4. Produk yang Ditawarkan

Produk yang ditawarkan dalam usaha ini adalah bibit parfum murni dan juga bibit parfum yang telah dicampur dengan


(64)

alkohol. Produk ini mudah untuk dijual karena tahan lama dan tidak akan kadalruasa sehingga bisa dijual kapanpun.

1.5Tahap Awal Usaha

Pada awalnya, sebelum menjual bibit parfum saya menjual parfum botolan biasa yang sering ditemukan di pusat-pusat perbelanjaan. Saya mengambil 20 jenis parfum yang terdiri atas 10 jenis parfum laki-lai dan 10 jenis pardum perempuan dengan biaya Rp. 750.000,00. Namun, seiring berjalannya waktu, saya merasa tidak efektif apabila saya menjual jenis-jenis parfum sepertiu itu. Disamping harganya yang mahal kualitas parfum pun tidak sama seperti kualitas parfum yang asli yang berada di pusat-pusat perbelanjaan. Dari situ saya diberikan saran oleh dosen pembimbing saya untuk pergi mengunjungi sebuah toko parfum yang terletak di jalan Mas Soeharto bernama “sari wangi parfum” dari sana saya mengambil 40 jenis bibit parfum yang terdiri atas 20 jenis parfum laki-laki dan 20 jenis parfum perempuan.

Gambar 4.1


(65)

Gambar 4.2

20 enis Bibit Parfum Yang Masih Murni 1.6 Proses Berjalannya Usaha

Setelah saya memiliki bibit parfum yang saya ambil dari “Sari Wangi Parfum” saya mulai membeli peralatan yang dibutuhkan, seperti gelas takar, jarum suntik, dan botol kaca tranparan dengan berbagai ukuran, mulai dari 5ml-20ml dan juga alkohol yang saya pergunakan sebagai bahan pengencer parfum, karena apabila hanya bibit parfum murni maka tidak akan memiliki tekanan dan tidak akan bisa disemprotkan.


(66)

Gambar 4.3

Ukuran botol parfum mulai dari 5ml-15ml

Gambar 4.4


(67)

Gambar 4.5

Botol-botol kosong dari konsumen yang diminta untuk diisi ulang 1.7 Proses Penjualan

1.7.1. Pemasaran

Tidak jauh beda pada bab 2 disini saya belum berani untuk melakukan promosi ataupun iklan karena merasa belum dapat memenuhi permintaan pasar. Sehingga pasar yang ada masih sama ketika usaha saya berjalan dan sampai saat laporan ini saya buat, masih terjadi transaksi baik itu dari teman-teman kost, ataupun teman-teman organisasi saya. Disini tentunya ada niat untuk mempeluas pasar dan mencoba untuk lebih menekuni lagi usaha ini, karena bisa dilihat dengan bertambahnya mahasiswa tiap tahunnya di Yogyakarta maka peluang saya pyun juga akan semakin lebih besar untuk mendapatkan pasar yang baru.


(68)

1.7.2. Cakupan Daerah Penjualan

Masih sama seperti di bab 2, cakupan daerah penjualan dari usaha saya ini masih terpusat pada teman-teman organisasi dan juga teman-teman kost. Saya belum memperluas daerah cakupan karena pada saat ini selain sibuk menyelesaikan kuliah saya pun masih sibuk dalam organisasi, setelah saya lulus nanti dan juga lepas dari organisasi, saya ingin mencoba untuk menyewa ruko dan mencoba berjualan parfum dengan lebih serius.

1.7.3. Keterampilan Sumber Daya Manusia yang Diperlukan Masih sama seperti di bab 2, saya merasa dari semua

cabang manajemen baik itu operasional, pemasaran, dan keuangan, sumber daya manusia yang paling memiliki masalah atau hambatan, hal ini dikarenakan saya berperan langsung sebagai sumber tenaga kerja tanpa melibatkan orang lain. Sehingga ketika rasa malas menyerang saya, dan saya terlena dengan kemalasan tersebut maka dapat dipastikan bahwa semua fungsi manajemen yang lain akan lumpuh karena saya adalah satu-satunya sumber daya manusia yang tersedia. Saat ini saya bisa sedikit puas dengan berkata bahwa setidaknya sampai saat ini saya berhasil keluar dari zona nyaman dan mampu membagi waktu dengan baik.


(69)

2. Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual Selama Masa Pengembangan Usaha

Setelah saya membuat rencana keuangan sebelumnya di bab 2, sekarang telah diketahui hasil penjualan selama 7 bulan masa pengembangan bulan Februari 2013-Agustus 2013, maka dapat diketahui seberapa besar pendapatan, biaya dan laba yang diperoleh usaha ini selama proses berjalannya waktu dapat dilihat dibawah ini :

a. Total Pendapatan Rp 2.060.000,00 b. Total Biaya Rp 3.021.000,00

c. Total Rugi Bersih Saat Ini (Rp. 961.000,00)

2.1. Perkembangan Kinerja Pendapatan dan Pengeluaran

Semua program yang direncanakan telah terlaksana selama masa pengembangan bulan Februari 2013-Agustus 2013. Usaha ini belum mendapatkan keuntungan, karena memakai prinsip ekonomi yang telah saya pelajari, apabila saya membuka usaha jual beli maka modal tidak akan kembali dengan cepat. Namun, butuh jangka waktu paling singkat 1 tahun sampai 2 tahun. Rincian pastinya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.


(70)

Tabel 4.1

Hasil Penjualan Parfum yang terhitung dimulai sejak Februari 2013 Bulan Banyak

botol Ukuran Harga/botol Sub Total

1 2 botol Normal Rp. 80.000,00 Rp. 160.000,00

Normal Rp. 80.000,00

2 4 botol

Normal Rp. 80.000,00

Rp. 180.000,00 Normal Rp. 80.000,00

10 ml Rp. 10.000,00 10 ml Rp. 10.000,00

3 7 botol

Normal Rp. 80.000,00

Rp. 220.000,00 Normal Rp. 80.000,00

5 ml Rp. 10.000,00

5 ml Rp. 10.000,00

5 ml Rp. 10.000,00

5 ml Rp. 10.000,00

15 ml Rp. 20.000,00

5 5 botol

Normal Rp. 80.000,00

Rp. 200.000,00 10 ml Rp. 10.000,00

15 ml Rp. 20.000,00 Normal Rp. 80.000,00 10 ml Rp. 10.000,00

6 3 botol

10 ml Rp. 10.000,00

Rp. 110.000,00 Normal Rp. 80.000,00

15 ml Rp. 20.000,00

7 4 botol

Normal Rp. 80.000,00

Rp. 240.000,00 35 ml Rp. 40.000,00

35 ml Rp. 40.000,00 Normal Rp. 80.000,00

8 11 botol

100 ml Rp. 110.000,00

Rp. 820.000,00 50 ml Rp. 60.000,00

80 ml Rp. 90.000,00 50 ml Rp. 60.000,00 60 ml Rp. 70.000,00 80 ml Rp. 90.000,00 50 ml Rp. 60.000,00 50 ml Rp. 60.000,00

5 ml Rp. 10.000,00


(71)

Normal Rp. 80.000,00 100 ml Rp. 110.000,00

9 4 botol

15 ml Rp. 20.000,00

Rp. 130.000,00 15 ml Rp. 20.000,00

Normal Rp. 80.000,00 10 ml Rp. 10.000,00

Total 40 botol Total Pendapatan Rp 2.060.000,00

Keterangan:

a. Ukuran normal yang dimaksud adalah parfum yang dikirim dari jakarta

b. Penjualan mengalami peningkatan dari bulan pertama. Namun pada bulan ke 4 yaitu Mei tidak ada penjualan.

c. Pada bulan september 2013 botol yang saya gunakan untuk isi ulang adalah dari konsumen langsung.

Tabel 4.2

Rincian Biaya-Biaya yang Dibutuhkan Selama Pengembangan Usaha No. Uraian Banyaknya

Unit Biaya Per Unit Sub Total

1 Parfum 20 Rp 37,500.00 Rp 750,000.00 2 Bibit Parfum 40 Rp 50,000.00 Rp 2,000,000.00 3 Gelas Ukur 1 Rp 24,000.00 Rp 24,000.00 4 Jarum Suntik 1 Rp 2,500.00 Rp 2,500.00 5 Alkohol 1 liter Rp 40,000.00 Rp 40,000.00 6 Botol kosong 36 Rp 80,000.00 Rp 80,000.00 7 Pembuatan Poster 20 Rp 6,000.00 Rp 120,000.00 8 Bensin 1 liter Rp 4.500,00 Rp 4.500,00

Total Dana yang Dibutuhkan Rp 3,021,000.00 Rugi saat ini:

2.060.000,00 – 3.021.000 = (Rp. 961.000,00)

Untuk lebih detailnya berapa kas yang masuk dan kas yang keluar saya akan menjabarkan keseluruhannya dalam laporan aliran arus kas.


(72)

54

Tabel 4.3

Laporan Aliran Arus Kas/Cash Flow

Dari Bulan Februari-Agustus 2013

Komponen Bulan/Periode

Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Investasi Rp.

(3.021.000,0 0) Rp. (2.861.000,00) Rp. (2.687.709,0 0) Rp. (2.469918,00) Rp. (2.469.918,00) Rp. (2.276.627,0 0) Rp. (2.168.836,00) Rp. (1.971.045,00) Rp. (1.153.254,00)

Kas Masuk - - - -

Pendapatan Rp. 160.000,00

Rp. 180.000,00

Rp. 220.000,00

- Rp. 200.000,00 Rp. 110.000,00

Rp. 240.000,00 Rp. 820.000,00 Rp. 130.000,00 Total kas Masuk Rp. 3.181.000,00 Rp. 180.000,00 Rp. 220.000,00

- Rp. 200.000,00 Rp. 110.000,00

Rp. 240.000,00 Rp. 820.000,00

Rp. 130.000,00

Kas Keluar

Parfum Rp. 750.000,00

- - - -

Bibit Parfum Rp. 2.000.000,00

- - - -

Gelas Ukur Rp. 24.000,00

- - - -

Jarum Suntik Rp. 2.500,00 - - - - Alkohol Rp.

40.000,00

- - - -

Botol Kosong Rp. 80.000,00 - - - - Pembuatan Poster Rp. 120.000,00 - - - -

Bensin Rp. 4.500,00 Rp. 4.500,00 - - Rp. 4.500,00 - - -

Penyusutan Rp. 2.209,00 Rp. 2.209,00 Rp. 2.209,00 Rp. 2.209,00 Rp. 2.209,00 Rp. 2.209,00 Rp. 2.209,00 Rp. 2.209,00 Rp. 2.209,00 Total Rp. Rp. 6.709,00 Rp. 2.209,00 Rp. 2.209,00 Rp. 6.709,00 Rp. 2.209,00 Rp. 2.209,00 Rp. 2.209,00 Rp. 2.209,00


(73)

55

Kas Keluar 3.021.000,00 Surplus(Defi sit) Rp. 160.000,00 Rp. 173.291,00 Rp. 217.791,00

(Rp. 2.209,00) Rp. 193.291,00 Rp. 107.791,00

Rp. 237.791,00 Rp. 817.791,00

Rp. 127.791,00

Saldo Kas Awal

- Rp. 160.000,00

Rp. 333.291,00

Rp. 551.082,00

Rp. 548.873,00 Rp. 742.164,00

Rp. 849.995,00 Rp.1.087.786, 00 Rp. 1.905.577,00 Saldo Kas Akhir Rp. 160.000,00 Rp. 333.291,00 Rp. 551.082,00 Rp. 548.873,00

Rp. 742.164,00 Rp. 849.995,00 Rp. 1.087.786,00 Rp. 1.905.577,00 Rp. 2.033.368,00

Dari laporan aliran arus kas ini dapat dihitung kerugian saat ini ialah:


(74)

56

3. Proses dan Hasil Aktual Implementasi Pengembangan Usaha 3.1. Proses

Agar semua hal dapat berjalan dengan baik dan benar, saya telah merencanakan semua hal yang harus dilakukan mulai dari perencanaan pemasaran, perencanaan operasional, perencanaan keuangan dan perencanaan sumber daya manusia. Semua telah dikonsep dan dicatat dengan baik.

Dari semua program perencanaan yang telah saya siapkan, program perencanaan yang paling banyak adalah program operasional, hal ini dikarenakan usaha kami ini baru saya rintis dan mulai dari titik terendah sehingga masih banyak hal yang harus dipersiapkan terutama dibidang operasional. Mulai dari bulan Februari kemarin usaha saya telah berjalan dan yang menjadi pembeli pertama adalah pak John Simandjuntak selaku dosen pembimbing saya, setelah itu transaksi terus berjalan, mulai dari teman organisasi dan juga teman-teman kost, selain itu juga proses penjualan dibantu oleh teman-teman saya Anton yang menawarkan parfum saya kepada teman-teman koor-nya di gereja dan membawa beberapa botol parfum kosong untuk di isi ulang. Pembelian yang terjadi bisa tidak tentu karena sesuai dengan kebutuhan pasar, yang saya lakukan hanya membawa tester saya setiap ada pertemuan bersama teman-teman organisasi saya dan tidak tentu apakah akan ada pembeli atau tidak, selain itu juga teman-teman organisasi saya membantu dengan menawarkan pada teman-teman


(75)

kuliah mereka karena dalam organisasi saya kita berasal dari berbagai macam kampus, baik itu Atma Jaya, UTY, Ist. AKPRIND, APMD, dan Universitas Mercu Buana. Ketika ada pembeli biasanya pada pertemuan berikutnya akan saya bawa pesanan dari mereka dan seperti itu terus prosesnya sampai saat ini.

3.2. Hasil

3.2.1 Rugi Bersih

Disini saya menderita kerugian, namun hal ini dikarenakan produk yang saya jual belum laku semua hingga modal belum kembali seutuhnya dan keuntungan belum terlihat. Tetapi, setidaknya target saya pada bab 2 dimana saya merencenakan mampu menjual minimal 5-20 botol per bulan dapat saya optimalkan dengan cukup baik dan dengan perhitungan saya, apabila saya terus dapat menjual per bulan 5-20 botol parfum maka pada akhir tahun ini saya telah mampu mengembalikan modal saya dari usaha saya ini.


(1)

Lampiran 3:


(2)

(3)

Lampiran 5:


(4)

(5)

Lampiran 6:


(6)