PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK IKATAN KIMIA DI KELAS X MA NEGERI 1 MEDAN.

PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN
KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL
BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK
IKATAN KIMIA DIKELAS X MAN I MEDAN

Oleh :
Siti Patimah
4101131030
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul”
Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson
Tarigan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Ikatan Kimia Di Kelas
X MA Negeri 1 Medan”. Adapun penyusunan skripisi ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak
Dr.Simson Tarigan, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, semangat dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Drs. Wesly Hutabarat, M.Sc, Bapak Drs. Ajat
Sutrajat, M.Si dan Bapak Bajoka Nainggolan, Ms, yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari seminar proposal penelitian sampai dengan
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Drs.
Marudut Sinaga, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh
bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang
sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang
telah membimbing penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana.
Ucapan terima kasih kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru kimia

(Ibu Uzmah ) dan siswa/i kelas X IPA-3 dan X IPA-5 MAN 1 Medan yang telah
banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya,
Ayahanda Muhammad Kholid Nasution dan Ibunda Roslina Nasution yang sangat
saya cintai dan sayangi atas segala doa, semangat, harapan yang mengalir tanpa
henti untuk menjalani pendidikan yang setinggi-tingginya; Ucapan terima kasih
kepada saudara-saudaraku tersayang adek-adek ku Nur Zakiyah, Nur Azizah,
Yusuf Akbar Dan Anwar Fuadi, yang selalu setia memberikan nasihat, doa,

semangat, ketegaran menjalani cobaan, ketenangan dimasa-masa sulit dan canda
tawa yang selalu hadir ditengah-tengah keluarga. Penulis juga ingin mengucapkan
terima kasih pada rekan-rekan mahasiswa kelas Dik A 2010 khususnya buat
Tukma, Icha, Makfit, Rizka, dan Asrina, Juni, Desi, Putri, Ani yang telah menjalin
keakraban bersama, suka duka, dukungan dan semangatnya selama menjalani
perkuliahan ini. Sarta teman- teman saya Mira Tika, Nur Ainun, Tri Desti
Batubara atas segala bantuan dan bimbingan nya selama penulis menjadi
mahasiswa di Jurusan Kimia.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik


yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, November 2014
Penulis,

Siti Patimah

Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson
Tarigan Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Ikatan
Kimia di Kelas X MAN 1 Medan
Siti Patimah (4101131030)
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang
diberikan pengajaran melalui Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK) di SMA pada pokok bahasan Ikatan Kimia. Jenis penelitian ini adalah

penelitian eksperimen dengan desain penelitian two group pre-tes dan pos-tes.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA semester 1 MA Negeri 1
Medan T.P. 2014/2015 yang berjumlah 332 siswa dan terdiri dari delapan kelas.
Sampel penelitian ini diambil dua kelas yang ditentukan dengan cara random
sampling, yaitu kelas XIPA5 (sebagai kelas ekperimen) dan kelas XIPA3 (sebagai
kelas kontrol) yang masing-masing kelas berjumlah 40 siswa dan 2 kelas
berjumlah 46 siswa. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini
digunakan tes pilihan berganda yang berjumlah 20 item dengan 5 option, yang
telah divalidkan oleh Validator ( Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si dan Ibu Dr. Retno
Dwi Suyanti, M.Si) kemudian diuji cobakan untuk mengetahui reabilitas, tingkat
kesukaran dan daya beda soal. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji t satu pihak. Dari analisa data hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata
pre-tes kelas eksperimen adalah 1460 dengan standar deviasi 6,620 dan nilai ratarata kelas kontrol adalah 1425 dengan standar deviasi 8,410. Berdasarkan uji
beda nyata dengan uji statistik t satu pihak dapat disimpulkan bahwa hasil pretes
lebih kecil dari hasil pos tes pada tingkat signifikan 5%. Sedangkan nilai rata-rata
post tes kelas eksperimen 84,875 dengan standar deviasi 8,280 dan nilai rata-rata
postes kelas kontrol adalah 77,750 dengan standar deviasi 6,780. Berdasarkan uji
beda nyata denga uji statistik z dapat disimpulkan bahwa hasil pos tes lebih besar
dari pre tes pada tingkat signifikan 5%. Dan peningkatan hasil belajar yang
diperoleh pada kelas eksperimen 76% dan pada kelas kontrol 72%. Dari kedua hal

ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) dengan
hasil belajar dengan metode ceramah.

Kata kunci : Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK). Hasil
belajar

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii


Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Tabel

vii

Daftar Gambar

viii

Daftar Lampiran

ix


I. BAB 1 (PENDAHULUAN)
1.1. Latar Belakang
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional
II. BAB II ( TINJAUAN PUSTAKA)
2.1. Kerangka Teoritis Pembelajaran
2.1.1 Hakikat Belajar
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar
2.2. Pengertan Model Pembelajaran
2.2.1. Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK)
2.2.2. Pandangan Kontruktivisme
2.2.3. Stratesi Umum Perubahan Konsep
2.3. Urutan Operasional Dalam Model Mengajar
Menginduksi perubahan Konsep (M3PK)


1
3
4
4
4
4
5
6
6
7
8
9
11
13
25

2.4. Model Mengajar Konvensional
2.5. Media Handout
2.6. Ikatan Kimia
2.7. Hipotesis Penelitian

III. BAB III ( METODE PENELITIAN)
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Poulasi
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Instrumen Penelitian
3.5. Rancangan Penelitian
3.6. Tahap Pelaksanaan Penelitian
3.7. Teknik Analisis Data
IV.BAB IV (HASIL DAN PEMBAHASAN)
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data
4.1.2 Analisis Data Hasil Penelitian
4.1.3 Uji normalitas
4.1.4 Uji Homogenitas
4.1.5 Uji Hipitesis
4.1.6 Hasil Observasi Efekti
V.BAB V (KESIMPULAN DAN DARAN)
4.2 Kesimpulan

4.3 Saran
Daftar Pustaka

28
29
32
41
42
42
42
42
43
43
47
47
49
54
54
55
56

57
58
59
61
61
62

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

43

Tabel 3.2 Klasifikasi Analisis Validasi Isi

48

Tabel 4.1 Rata-rata, Standar Deviasi, dan Data Pre-test

56

Tabel 4.2 Normalitas Data Pre-tes, Post-tes

57

Tabel 4.3. Varians dan Standar Deviasi

58

Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis (uji t pihak kanan)

59

Tabel 4.5 Persen Penngkatan Hasil Belajar

59

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian

48

Gambar 4.1. Grafik Data Hasil Belajar Siswa

56

Gambar 4.2. Grafik Data Penigkatan Hasil Belajar Siswa

60

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1( Silabus Pembelajaran)

67

Lampiran 2 ( RPP)

80

Lampiran 3 (Handout)

97

Lampiran 4 (Soal Sebelum Validasi)

100

Lampiran 5 ( Jawaban Soal Sebelum Validasi)

104

Lampiran 6 (Lembar Validasi 1)

105

Lampiran 7 ( Lembar validasi 2)

125

Lampiran 8 ( Soal Sesudah Validasi)

145

Lampiran 9 ( Jawaban Sudah Validasi)

148

Lampiran 10 ( Validasi Instrumen)

149

Lampiran 11 ( Tingkat Kesukaran)

16

Lampiran 12 (Daya Beda)

171

Lampiran 13 ( Reliabilitas)

172

Lampiran 14 (Distruktor)

174

Lampiran 15 ( Rekapitulasi Soal)

179

Lampiran 16 ( Daftar Nilai Siswa)

180

Lampiran 17 ( Uji Normalitas)

187

Lampiran 18 ( Uji Homogenitas)

191

Lampiran 19 ( Uji Hipitesis)

193

Lampiran 20 (Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar (Gain))

195

Lampiran 20 Sintaks (M3PK)

196

Lampiran 21 ( Tbel Nilai r- Product Moment)

202

Lampiran 22 ( Tabel Nilai Kritis Chi Kuadrat (χ2) )

203

Lampiran 23 ( Nilai Dalam Distribusi –t )

204

Lampiran 25 ( Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F)

205

Lampiran 25 ( Dokumentasi )

206

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai
peranan penting bagi kehidupan manusia, karena kimia merupakan ilmu dasar
untuk tumbuh dan berkembangnya teknologi, namun dari hasil wawancara penulis
kepada beberapa siswa pada saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan
Terpadu (PPLT), mereka beranggapan bahwa pelajaran kimia itu sulit dan
membosankan, karena banyak konsep-konsep yang bersifat abstrak dan harus
dihapalkan serta terdapat perhitungan-perhitungan yang sangat rumit. Hal ini
disebabkan proses pembelajaran kimia selama ini cenderung kurang menarik,
siswa merasa jenuh dan kurang memiliki minat pada pelajaran kimia, suasana
kelas cenderung pasif dimana siswa yang bertanya pada guru sangat sedikit
meskipun materi yang diajarkan belum dapat dipahami. (Sunyono, 2005)
Adanya kesulitan atau kekurangsenangan siswa terhadap pelajaran kimia
dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri
siswa dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa. Faktor internal
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi siswa dalam kegiatan
belajar adalah faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. (Slameto,
2003).
Ikatan Kimia merupakan materi pokok yang dipelajari dikelas X
SMA/MA semester ganjil dan merupakan materi yang cukup penting dalam
mempelajari ilmu kimia serta berkelanjutan dikelas XI. Materi pokok Ikatan
Kimia merupakan salah satu materi kimia yang membutuhkan kemampuan
berkreativitas yang tinggi dan merupakan salah satu dasar dari mempelajari ilmu
kimia. Hal ini disebabkan materi ini memuat hal-hal yang sifatnya mendasar
dalam ilmu kimia, seperti unsur disebut oktet dan duplet serta ikatan yang terjadi
apakah ia ikatan ion atau ikatan kovalen.

Dalam proses belajar mengajar guru sebaiknya menerapkan salah satu
strategi agar siswa dapat memahami pelajaran kimia dengan mudah diantaranya
dengan menerapkan salah satu model pembelajaran yang melibatkan kemampuan
awal yang dimiliki siswa.
Strutktur kognitif anak juga sangat mempengaruhi pemahaman mereka
tentang konsep dan gagan IPA yang dibaca atau yang diterima mereka. Karena
pada waktu konsep dan gagasan IPA atau menerima konsep tertentu, konsep yang
akan terbangun dalam struktur kognitifnya hanyalah konsep yang dapat
berhubungan dengan konsep yang sudah ada sebelumnya. Konsep, prinsip dan
gagasan yang sudah terdapat dalam struktur kognitif anak inilah yang dimaksud
sebagai pengetahuan awal (prior knowledge) anak. Dan pengetahuan awal ini,
berdasarkan sebagai penelitian yang dilakukan, bahwa pengetahuan awal ternyata
sangat mempengaruhi kemampuan anak dalam menerima konsep pelajaran yang
akan diberikan kepadanya.
Jika pra konsep anak tidak sesuai dengan kenyataan ilmiah atau
menyimpang dari pengetahuan ilmiah, maka perlu dilakukan perubahan konsep.
Jadi tugas seorang guru adalah mengubah konsep yang dimiliki anak, dari suatu
konsep yang bersifat naif, tidak ilmiah sehingga siswa dapat memiliki konsep
yang benar.
Untuk itulah guru perlu menggunakan model pembelajaran yang dapat
memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami dan menguasai
konsep/teori/prinsip yang seharusnya dikuasainya. Salah satu model pembelajaran
yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan menggunakan model pembelajaran
M3PK (Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep), dimana model ini
dapat memudahkan siswa dalam membangun pemahamannya sendiri, proses
belajar mengajar lebih mudah menyenangkan. Dengan menerapkan M3PK tugas
guru akan menjadi lebih mudah dan terarah, hasil pembelajaran siswa lebih
bermakna dan maksimal.
Dalam kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan Model Mengajar
Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) maka akan dilakukan identifikasi
terhadap pengetahuan awal siswa tersebut, menstrukturisasi konsep/melakukan

perubahan konsep, mengevaluasi konsep akhir siswa dan meremedial siswa yang
berkemampuan intuitif rendah oleh siswa yang berkemampuan intuitif tinggi
sehingga konsep yang memiliki siswa merupakan pengembangan dari
pengetahuan awal siswa dan akhirnya konsep akhir yang dimiliki siswa menjadi
intelligible, plausible dan fruitfull.
Keberhasilan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep dalam
pembelajaran telah banyak diteliti diantaranya oleh Redisma Berutu (2007)
dimtana nilai rata-rata siswa dengan menggunakan M3PK menghasilkan nilai
15,26 dan nilai rata-rata siswa tanpa M3PK menghasilkan nilai rata-rata 13,17.
Hermawan Purba (2010) nilai rata-rata siswa dengan menggunakan M3PK
menghasilkan nilai 82,00 dan nilai rata-rata siswa tanpa M3PK menghasilkan
nilai rata-rata 73,12. Tetty M. Lumban Gaol (2007) dimana nilai rata-rata siswa
yang diajar dengan model M3PK menghasilkan nilai 7,78, sedangkan pada kelas
yang diajar tanpa M3PK mengahasilkan nilai rata-rata 7,30.
Pada mata pelajaran kimia sering kali banyak permasalahan yang timbul,
khususnya pada sub pokok bahasan Ikatan kimia. Ikatan kimia merupakan salah
satu materi pokok Kimia di kelas X SMA/MA. Dimana pokok bahasan ini
membutuhkan pemahaman konsep-konsep untuk mengetahui pengertian serta
bagian-bagian ikatan kimia tersebut. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti
merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model
Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Ikatan Kimia Di
Kelas X MA Negeri 1 Medan”
1.2.Identifikasi Masalah
Ruang lingkup penelitian ini

adalah penggunaan

Model

Mengajar

Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) pada materi Ikatan Kimia dan
pengaruhnya tarhadap hasil belajar kimia siswa.

1.3.Rumusan Masalah
1. Apakah hasil belajar Kimia siswa yang di ajarkan dengan model
(M3PK) lebih tinggi dari pada hasil belajar kimia siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Ikatan
Kimia kelas X Man 1 Medan Tahun ajaran 2014/2015 ?
2. Seberapa besar persen hasil belajar siswa dengan model pebelajaran
M3PK ?

2.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah pokok bahasan Ikatan
Kimia, Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK), hasil belajar
siswa kelas X MAN 1 Medan pada materi pokok Ikatan Kimia dilihat dari
evaluasi setelah diberi perlakuan.
1.5.Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui hasil belajar Kimia siswa yang di ajarkan dengan model
(M3PK) lebih tinggi dari pada hasil belajar kimia siswayang diajarkan
dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Ikatan Kimia
kelas X Man 1 Medan Tahun ajaran 2014/2015.
3. Untuk mengetahui seberapa besar persen hasil belajar siswa dengan model
pebelajaran M3PK ?

1.6.Manfaat Penelitian
1. Bagi guru dan calon guru, berguna sebagai bahan masukan dalam memilih
model

mengajar

menginduksi

perubahan

konsep

sebagai

model

pembelajaran dalam pengajaran kimia.
2. Bagi sekolah, bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat bagi
peningkatan kualitas pengajaran dan sebagai perkembangan atau bahan
rujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa khusus dalam pengajaran
kimia.

3. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar kimia serta dapat diterapkan
sebagai motivasi belajar pada pelajaran.

1.7.Defenisi Operasional
1. Model mengajar menginduksi perubahan konsep adalah suatu model
pembelajaran yang bertujuan untuk menginduksi konsep yang benar dan
terstruktur kepada siswa. M3PK ini merupakan model pembelajaran yang
bersifat konstruktivisme. Dalam hal ini siswa dituntun membangun
pemahamannya sendiri atau dengan kata lain siswa menjadi pusat
pembelajaran. Dalam model ini perubahan konsep ditekankan pada tiga
aspek utama, yaitu intelligibility yang artinya konsep tersebut memiliki arti
atau makna dalam diri siswa. Aspek yang kedua adalah plausible yang
artinya siswa yakin bahwa konsep yang diterimanya benar. Sedangkan
aspek yang ketiga adalah fruitfull yang artinya konsep tersebut
memberikan “buah” bagi dirinya.
2. Pembelajaran konvensional dalam penelitian ini adalah pembelajaran
dengan metode ekspositori. Yaitu guru menyampaikan materi dengan cara
menjelaskan materi, memberikan contoh soal dan penyelesaiannya,
kemudian guru memberikan soal untuk dikerjakan oleh siswa, dan
membahas bersama-sama di kelas.
3. Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk
memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout yang digunakan ialah
handout dalam bentuk Handcopy yang akan dijadikan sebagai litratur oleh
peserta didik pada kegiatan PBM.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data instrumen penelitian sebelum diberikan
perlakuan yang berbeda kapada kedua kelas sampel diperoleh bahwa rata-rata
hasil belajar kimia siswa eksperimen adalah 36,500 dan setelah diberikan
pembelajaran Model Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) diperoleh hasil
belajar kimia siswa sebesar 84,870. Sedangakan untuk siswa kelas kontrol
sebelum diberikan perlakuan diperoleh rata-rata hasil belajar kimia siswa sebesar
35,625 dan setelah perlakuan diperoleh rata-rata hasil belajar kimia siswa sebesar
77,750.
Hasil pengujian hipotesis ( uji z pihak kanan) diperoleh harga thitung > ttabel
yaitu 4,25 > 1,66 dengan taraf signifikan (α = 0,95) atau dengan taraf keparcayaan
95% sehingga Ha diterima yang berarti hasil belajar kimia siswa antara yang
diberi pembelajaran Model Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) lebih baik
dibandingkan dengan metode konvensional pada pokok bahasan Ikatan kimia.
Persen peningkatan hasil belajar siswa di MAN 1 Medan pada kelas
eksperimen dengan model pembelajaran M3PK adalah sebesar 76 %, dan pada
kelas kontrol dengan model pebelajaran konvensional adalah sebesar 72%.
Perbandingan peningkatan hasil belajar kimia siswa adalah sebesar 4%.

5.2. Saran
1.

Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran
ModelMenginduksi Perubahan Konsep (M3PK) bagi siswa sebagai salah satu
alternatif pengajaran dalam mengajarkan pokok bahasan Ikatan Kimia.

2.

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk materi pelajaran kimia yang
berbeda sehingga dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan
mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.

DAFTAR PUSTAKA

Chang, R.. (2003). Kimia Dasar Jilid 1. Erlangga, Jakarta
Djamarah dan Zain. (1996). Strategi Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2009). Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program
Studi Pendidikan. FMIPA Unimed, Medan
Ngalimun, 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta, Aswaja
Prasindo
Lumban Gaol,T.M. (2007). Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa
Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Di Kelas XI Sma Negeri 12 Medan.
Skripsi FMIPA Unimed, Medan
Poppy, K dkk. (2009). Kimia. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Purba, M. (2006). Kimia Untuk SMA Kelas X. Penerbit Erlangga, Jakarta
Purba, Hermawan. (2011). Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA SMA
Swasta Teladan P.Siantar. Skripsi FMIPA Unimed, Medan
Syaiful, Sagala. 2006 . Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung, Albeta
Sadiman, Arief S.Dkk,. 2010 Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan,
dan
Pemafaatannya. Pt. Raja Gtafindo Persada, Jakarta
Trianto, 2009 . Mendesain Model Pembelajaran Inovetif- Progresif. Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jogyakart, Kencana
Sudjana, Nana. 2009, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung, PT
Remaja Rosdakarya.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori Riset dan praktik, Bandung
,Nusa Media
Silitonga, P.M. (2009). Statistik. FMIPA UNIMED, Medan
Sudjana, (2005). Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung
Suprijono, Agus. (2010). Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Jakarta

Sudrajat, A. (2013). Pengembangan Perangkat Assesmen Kompetensi Praktikum
Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction ( TWSD)
Bagi Mahasiswa Calon Guru. Disertasi, UPI, Bandung
Tarigan, S. (2005). Persepsi Tentang ”Anak” Dalam Proses Belajar Mengajar
(PBM) IPA, Jurnal Pendidikan Kimia.
Tarigan, S. (2005). Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK)
sebagai salah satu alternatif Model Pembelajaran dalam Pendidikan
IPA. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 40 (XI), 23-29 UNIMED,
Medan
Tarigan, S. (2007). Tindak Lanjut Penelitian Penerapan Model Mengajar
Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Termokimia. Jurnal
Pendidikan Kimia, 2(2) : 57-62
Tarigan, S. (2010). Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Dalam Pokok
sBahasan Ikatan Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia 2(1) : 27-34
Tarigan, S. (2011). Strategi Belajar Mengajar Kimia. FMIPA UNIMED, Medan
Tim Dosen, (2011). Psikologi Pendidikan. FIP UNIMED, Medan
Trianto, (2011). Mendesain Pembelajaran Inovatif-Progresive. Kencana Prenada
Media Grup, Jakarta

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA KELAS X PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

0 2 22

PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMA SWASTA GAJAH MADA MEDAN.

2 9 21

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

5 21 18

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDUKSI OKSIDASI.

0 6 21

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 3 20

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR.

0 3 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL SISWA KELAS X SMA.

1 2 19

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IKATAN KIMIA SISWA KELAS X SMA.

0 1 21

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA NEGERI 11 MEDAN.

0 3 18

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA SANTO THOMAS 3 MEDAN KELAS X PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 2 29