PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TIPE STAD PADA MATERI SISTEM EKSKRESI DI KELAS XI IPA SMA SWASTA ST.THOMAS 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TIPE

STAD PADA MATERI SISTEM EKSKRESI DI KELAS XI IPA SMA SWASTA ST.THOMAS 3 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Oleh:

Fristy Yasinta Tarigan NIM 4113141031

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

 


(3)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TIPE

STAD PADA MATERI SISTEM EKSKRESI DI KELAS XI IPA SMA SWASTA ST.THOMAS 3 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

FRISTY YASINTA TARIGAN (NIM 4113141031) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tipe STAD pada materi sistem ekskresi di kelas XI IPA SMA Swasta St.Thomas 3 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.Jenis penelitian ini adalah eksperimen.Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yang berbeda. Masing-masing berjumlah 35 siswa sehingga total sampel adalah 70 siswa. Pada kelas XI IPA 2 dilakukan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pada kelas XI IPA 3 dilakukan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Untuk mengetahui hipotesis yang dirumuskan dengan menggunakan uji statistik t. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa nilai rata-rata pretest kelas STAD adalah 27,54 dan nilai rata-rata pretest kelas Jigsaw adalah 27,65. Sedangkan hasil posttest menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi sistem ekskresi pada manusia diperoleh nilai rata-rata 77,02 dengan standart deviasi 8,476 dan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh nilai rata-rata 71,08 dengan standart deviasi 8,406. Dari nilai rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw dan tipe STAD dengan masing-masing standart deviasi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tidak nyata antara kedua model tersebut. Dari hasil hasil uji hipotesis diperoleh bahwa thitung 2,956 > ttabel 1,9974. Jadi didapat bahwa thitung> ttabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak, yang artinya ada perbedaan antara model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan STAD pada materi sistem ekskresi di kelas XI IPA SMA Swasta St.Thomas 3 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.


(4)

iv

THE DIFFERENCE IN THE RESULTS OF STUDENT LEARNING USING COOPERATIVE LEARNING MODEL OF JIGSAW

TYPE AND STAD IN EXCRETION SYSTEM AS MAIN MATERIAL IN GRADE XI IPA SMA

SWASTA ST. THOMAS 3 OF MEDAN IN ACADEMIC YEAR 2014/2015

FRISTY YASINTA TARIGAN (NIM 4113141031) ABSTRACT

This research aimed to determine the differences of study and the result from students that are studied with cooperative learning model of Jigsaw type and STAD type in excretion system as main material in grade XI IPA SMA Swasta St.Thomas 3 Medan in academic year 2014/2015. This type of research is an experiment. This research was conducted on two different classes. Each membered 35 students so that the total sample are 70 students. On a class IPA 2 of learning model is done with STAD and the class IPA 3 is done by learning model with Jigsaw. To determine which hypothesis is formulated by using statistical t-test. The result of this research was obtained that the average value was 27,54 in STAD class and the average value obtained pretest was 27,65 in Jigsaw class. While posttest results show that the learning outcomes of students who are studied by using cooperative model of Jigsaw in excretion system as main material obtained an average value was 77,02 with a standart deviation was 8,476 and the learning outcomes of students who are studied by using cooperative learning model of STAD obtained an average value was 71,08 with standart deviation was 8,406. According mean of students score that are studied with cooperative learning model of Jigsaw type and STAD type with their standart deviation, we can conclude that there is not real differences between both methods. Hypothesis testing suggest tvalue 2,956> ttable 1,9974. The alternative hypothesis was accepted as tvalue > ttable and null hypothesis was rejected. Thus, it was concluded that there was the differences between cooperative learning model of Jigsaw type and STAD in excretion system as main material in grade XI IPA SMA Swasta St.Thomas 3 Medan in academic year 2014/2015.


(5)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Pengertian Belajar 6

2.1.2. Hakikat Belajar Mengajar 7

2.1.3. Pengertian Hasil Belajar 7

2.1.4. Model Pembelajaran 9

2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif 10

2.1.5.1. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif 11

2.1.5.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 11

2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 12

2.1.6.1. Tahapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 13

2.1.6.2. Kelebihan dan Kelemahan Tipe Jigsaw 14

2.1.7. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 15

2.1.7.1. Tahapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 16

2.1.7.2. Kelebihan dan Kelemahan Tipe STAD 18

2.1.8. Materi Sistem Ekskresi 18

2.1.8.1. Alat-alat Ekskresi Pada Tubuh Manusia 19

2.1.8.2. Gangguan Pada Sistem Ekskresi Manusia 29

2.1.8.3. Sistem Ekskresi Pada Hewan 31

2.2. Kerangka Konseptual 39

2.3. Hipotesis 40

2.3.1. Hipotesis Penelitian 40


(6)

viii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 41

3.1.1. Lokasi Penelitian 41

3.1.2. Waktu Penelitian 41

3.2. Populasi dan Sampel 41

3.2.1. Populasi 41

3.2.2. Sampel 41

3.3. Variabel Penelitian 41

3.4. Jenis dan Rancangan Penelitian 41

3.5. Prosedur Penelitian 42

3.6. Instrumen Penelitian 43

3.7. Teknik Pengumpulan Data 46

3.8. Teknik Analisis Data 49

3.8.1. Uji Prasyarat Data 50

3.8.2. Pengujian Hipotesis 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 52

4.1.1. Deskripsi Data Instrumen Penelitian 52

4.1.2. Deskripsi Data Penelitian 52

4.2. Uji Prasyarat Analisis Data 54

4.2.1. Uji Normalitas 54

4.2.2. Uji Homogenitas 55

4.3. Uji Hipotesis 56

4.4. Pembahasan 57

BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan 63

5.2 Saran 63


(7)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model pembelajaran Jigsaw 14

Gambar 2.2 Ekskresi, defekasi dan sekresi Pada Manusia 19

Gambar 2.3 Ginjal dan posisinya dalam tubuh 19

Gambar 2.4 Struktur Ginjal 20

Gambar 2.5 Nephron dalam ginjal 22

Gambar 2.6 Jalur pembentukan urin pada ginjal 24

Gambar 2.7 Paru-paru 25

Gambar 2.8 Struktur Hati 26

Gambar 2.9 Struktur kulit manusia 28

Gambar 2.10 Hubungan kerja hipotalamus dan kelenjar keringat 31

Gambar 2.11 Sistem ekskresi cacing pipih 32

Gambar 2.12 Nefridium pada cacing tanah 33

Gambar 2.13 Sistem ekskresi belalang 34

Gambar 2.14 Alat ekskresi pada katak jantan dan betina 35

Gambar 2.15 Sistem ekskresi kadal 36

Gambar 2.16 Alat ekskresi ikan air tawar dan ikan air laut 37

Gambar 2.17 Kelenjar garam pada burung laut 38

Gambar 3.1 Skema prosedur pelaksanaan penelitian 44


(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 67

Lampiran 2. RPP Jigsaw dan STAD 68

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa STAD (LKS STAD) 89

Lampiran 4. Instrumen Penelitian 93

Lampiran 5. Kunci Jawaban 99

Lampiran 6. Perhitungan Validitas Butir Soal 100

Lampiran 7. Perhitungan Reliabilitas Butir Soal 103

Lampiran 8. Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal 104

Lampiran 9. Perhitungan Daya Beda Butir Soal 106

Lampiran 10. Keterangan Uji Instrumen 108

Lampiran 11. Data Hasil Belajar Siswa 110

Lampiran 12. Perhitungan Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran 115

Lampiran 13. Uji Normalitas Data Penelitian 116

Lampiran 14. Uji Homogenitas Data Penelitian 120

Lampiran 15. Uji Hipotesis 122

Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian 124

Lampiran 17. Tabel Validitas Instrumen Penelitian 130

Lampiran 18. Tabel Reliabilitas Instrumen Penelitian 131

Lampiran 19. Tabel Tingkat Kesukaran Soal 132


(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam mengajar guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Penggunaan satu model pembelajaran lebih cenderung menghasilkan kegiatan belajar yang membosankan bagi anak didik dan pengajaran tampak kaku. Anak didik terlihat kurang bergairah belajar. Kejenuhan dan kemalasan menyelimuti kegiatan belajar anak didik. guru mendapatkan kegagalan dalam penyampaian pesan-pesan keilmuan dan anak didik dirugikan. Ini berarti model pembelajaran yang ada tidak dapat difungsikan oleh guru sebagai alat motivasi dalam kegiatan belajar mengajar (Djamarah dan Zain, 2006).

Berdasarkan hakikat biologi sebagai sains, maka pembelajaran biologi sesungguhnya tidak hanya sajian konsep dan informasi, tetapi juga usaha untuk menumbuhkembangkan keterampilan berpikir, sikap ilmiah, dan penguasaan keterampilan proses sains. Permasalahan yang sering timbul dalam pembelajaran biologi adalah bahwa siswa memiliki minat yang kurang terhadap pelajaran biologi karena pelajaran ini terkesan seperti pelajaran menghafal saja. Cara pengajaran guru menjadi salah satu hal yang menjadi penyebab minat siswa kurang dalam pembelajaran biologi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi siswa kelas XI IPA SMA Swasta St.Thomas 3 Medan hasil belajar siswa masih dibawah


(10)

2

nilai batas tuntas yakni rata-rata 68 dengan KKM 75. Hal ini memperlihatkan bahwa rata-rata hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Swasta St. Thomas 3 Medan masih rendah. Dari hasil observasi yang dilakukan, model pembelajaran yang diterapkan oleh guru seringkali adalah model konvensional dengan metode ceramah dan tanya jawab.

Model konvensional membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dikelas sehingga siswa banyak yang tidak mengerti materi yang disampaikan, guru dijadikan sebagai satu-satunya sumber informasi sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah, dan membuat siswa menjadi jenuh belajar.

Kondisi seperti yang dipaparkan diatas menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menyajikan model pembelajaran kooperatif,

dimana model yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

dan STAD. Berdasarkan telaah pustaka dan penelitian terdahulu, kedua model ini

baik digunakan dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran tipe Jigsaw dan

tipe STAD ini adalah model pembelajaran dengan sistem pembagian kelompok.

Model pembelajaran tipe Jigsaw itu sendiri merupakan model

pembelajaran kooperatif, dimana diawali dengan pengenalan topik oleh guru, lalu pembagian kelompok kecil yang terdiri 4-5 orang secara heterogen dan saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa tersebut kembali pada tim/kelompok asal untuk menjelaskan kepada kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli (Rusman, 2011).

Model pembelajaran tipe STAD merupakan salah satu tipe dari model

pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis


(11)

3

dan penghargaan kelompok. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran atau melakukan tugas diskusi kelompoknya. Jadi terdapat perbedaan cara kerja dalam tiap kelompok pada kedua model pembelajaran tersebut (Trianto, 2009).

Dalam penelitian ini materi yang digunakan adalah sistem ekskresi. Materi ini dipilih sesuai dengan penggunaan model yang akan diajarkan pada siswa yaitu model Jigsaw dan STAD, karena pada materi ini terdapat sub-sub materi yang dapat dibagikan ke dalam kelompok pembelajaran baik pada kelompok Jigsaw maupun STAD untuk dibahas bersama dalam masing-masing kelompok.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Sinambela (2013) terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan STAD. Dimana rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah 75,28 dan tipe STAD adalah 70,75. Penelitian yang dilakukan Saza (2013) juga menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar biologi yang

diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yaitu sebesar

80,54 dan menggunakan tipe STAD sebesar 75,05.

Berdasarkan uraian permasalahan yang ada, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian eksperimen yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar

Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan

Tipe STAD Pada Materi Sistem Ekskresi Di Kelas XI IPA SMA Swasta

St.Thomas 3 Medan T.P 2014/2015”. 1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Biologi merupakan pelajaran yang sangat membosankan bagi siswa


(12)

4

2. Penggunaan model pembelajaran konvensional membuat siswa jenuh

belajar biologi dan guru dijadikan sebagai satu-satunya pusat informasi

3. Rendahnya hasil belajar mata pelajaran biologi.

1.3.Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD

2. Materi Sistem Ekskresi

3. Hasil belajar siswa kelas XI IPA semester 2 SMA Swasta St.Thomas 3

Medan T.P 2014/2015

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Swasta St.Thomas 3 Medan yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tipe STAD pada materi Sistem Ekskresi T.P 2014/2015?”

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tipe STAD pada materi Sistem Ekskresi kelas XI IPA SMA Swasta St. Thomas 3 Medan T.P 2014/2015”.

1.6.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai

calon guru tentang penggunaan model dan metode pembelajaran yang tepat untuk siswa.


(13)

5

2. Bagi guru bidang studi biologi dapat menjadikan kedua metode dari

model pembelajaran kooperatif tersebut sebagai salah satu alternatif dalam proses belajar mengajar.

3. Bagi siswa dapat memberikan motivasi belajar, melatih keterampilan,

bertanggung jawab pada setiap tugasnya, mengembangkan kemampuan berfikir dan berpendapat positif, dan memberikan bekal untuk dapat bekerjasama dengan orang lain baik dalam belajar maupun dalam masyarakat.


(14)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu, hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diperoleh nilai rata-rata sebesar 77,02 dengan standart deviasi 8,476 sedangkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran koopertif tipe STAD diperoleh nilai rata-rata sebesar 71,08 dengan standart deviasi 8,406. Dari hasil uji hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tidak nyata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tipe STAD pada materi sistem ekskresi di kelas XI IPA SMA Swasta St. Thomas 3 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang diajukan penulis sebagai berikut:

1. Model pembelajaran tipe Jigsaw dan STAD perlu ditindaklanjuti dalam pelaksanaannya di sekolah.

2. Guru harus memilih materi yang sesuai dengan model yang akan digunakan agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.

3. Peneliti lain sebagai calon guru hendaknya dalam pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan pengaturan waktu agar pelaksanaan model pembelajaran maksimal dan mendapatkan hasil yang baik.


(15)

64

DAFTAR PUSTAKA

Adilsaz., (2009), https://smpn9depok.wordpress.com/2009/10/17/sistem-ekskresi-sistem-pengeluaran/ (Diakses 6 Februari 2015)

Anonim., (2013), http://pojokipa.alfajar.sch.id/2013/10/ginjal-salah-satu-alat-pengeluaran.html (Diakses 6 Februari 2015)

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Aryulina, D., (2007), Biologi 2 SMA dan MA Untuk Kelas XI, Penerbit Esis, Jakarta.

Dimyanti, Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, SB., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Dan Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ibrahim, MM., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Universitas Negeri Surabaya University Press, Surabaya.

Isjoni., (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Karmana, O., (2013), Cerdas Belajar Biologi Untuk Kelas XI, Grafindo Media Pratama, Bandung.

Muldayanti, N .D., (2013), Pembelajaran Biologi Model Stad Dan Tgt Ditinjau Dari Keingintahuan Dan Minat Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, No. 2, Vol 1.

Mursidiati, S., (2013), http://sitimursidati.blogspot.com/2013/11/sistem-pengeluaran-pada-manusia.html (diakses 06-02-2015)

Nurhayati, N., (2010), Biologi Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI, Yrama Widya, Bandung.

Pratiwi, D.A., dkk, (2006), Biologi SMA kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta. Prawirohartono, S., (2007), Sains Biologi Jilid 2, Bumi Aksara, Jakarta. Priadi, A., (2010), Biologi SMA Kelas XI, Penerbit Yudishtira, Jakarta.


(16)

65

Riandari, H., (2009), Theory and Application of Biology for Grade XI of Senior High School and Islamic Senior High School, Bilingual, Solo.

Rusman., (2011), Model-model pembelajaran, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Saza, S., (2013), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Dalam Ranah Kognitif Dan Afektif Pada Materi Sistem Ekskresi Manusia Di Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013, (Skripsi), Jurusan Biologi FMIPA UNIMED, Medan.

Sinambela, S., (2013), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Kooperatif Tipe Student teams Achievement Divisions (STAD) Dengan Tipe Jigsaw Pada Materi Ekosistem Di Kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja Tahun Pembelajaran 20122/2013, (Skripsi), Jurusan Biologi FMIPA UNIMED, Medan.

Siregar dan Hartini., (2014), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Grafindo, Jakarta.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R., (2009), Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung. Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Supini, Binari, M., (2010), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Teknik Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Sistem Regulasi Di SMAN 1 LubukPakam, Jurnal Pendidikan Biologi, No. 2, Vol 1.

Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Suyanto, Asep, J., (2013), Menjadi Guru Profesional (Strategi Meningkatkan Kualifikasi Dan Kualitas Guru Di Era Global), Penerbit Erlangga, Jakarta. Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit


(1)

dan penghargaan kelompok. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran atau melakukan tugas diskusi kelompoknya. Jadi terdapat perbedaan cara kerja dalam tiap kelompok pada kedua model pembelajaran tersebut (Trianto, 2009).

Dalam penelitian ini materi yang digunakan adalah sistem ekskresi. Materi ini dipilih sesuai dengan penggunaan model yang akan diajarkan pada siswa yaitu model Jigsaw dan STAD, karena pada materi ini terdapat sub-sub materi yang dapat dibagikan ke dalam kelompok pembelajaran baik pada kelompok Jigsaw maupun STAD untuk dibahas bersama dalam masing-masing kelompok.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Sinambela (2013) terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan STAD. Dimana rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah 75,28 dan tipe STAD adalah 70,75. Penelitian yang dilakukan Saza (2013) juga menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar biologi yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yaitu sebesar 80,54 dan menggunakan tipe STAD sebesar 75,05.

Berdasarkan uraian permasalahan yang ada, penulis tertarik untuk melakukan penelitian eksperimen yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Tipe STAD Pada Materi Sistem Ekskresi Di Kelas XI IPA SMA Swasta St.Thomas 3 Medan T.P 2014/2015”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Biologi merupakan pelajaran yang sangat membosankan bagi siswa karena berupa hafalan.


(2)

2. Penggunaan model pembelajaran konvensional membuat siswa jenuh belajar biologi dan guru dijadikan sebagai satu-satunya pusat informasi 3. Rendahnya hasil belajar mata pelajaran biologi.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD 2. Materi Sistem Ekskresi

3. Hasil belajar siswa kelas XI IPA semester 2 SMA Swasta St.Thomas 3 Medan T.P 2014/2015

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Swasta St.Thomas 3 Medan yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tipe STAD pada materi Sistem Ekskresi T.P 2014/2015?”

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tipe STAD pada materi Sistem Ekskresi kelas XI IPA SMA Swasta St. Thomas 3 Medan T.P 2014/2015”.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai calon guru tentang penggunaan model dan metode pembelajaran yang tepat untuk siswa.


(3)

2. Bagi guru bidang studi biologi dapat menjadikan kedua metode dari model pembelajaran kooperatif tersebut sebagai salah satu alternatif dalam proses belajar mengajar.

3. Bagi siswa dapat memberikan motivasi belajar, melatih keterampilan, bertanggung jawab pada setiap tugasnya, mengembangkan kemampuan berfikir dan berpendapat positif, dan memberikan bekal untuk dapat bekerjasama dengan orang lain baik dalam belajar maupun dalam masyarakat.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu, hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diperoleh nilai rata-rata sebesar 77,02 dengan standart deviasi 8,476 sedangkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran koopertif tipe STAD diperoleh nilai rata-rata sebesar 71,08 dengan standart deviasi 8,406. Dari hasil uji hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tidak nyata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tipe STAD pada materi sistem ekskresi di kelas XI IPA SMA Swasta St. Thomas 3 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang diajukan penulis sebagai berikut:

1. Model pembelajaran tipe Jigsaw dan STAD perlu ditindaklanjuti dalam pelaksanaannya di sekolah.

2. Guru harus memilih materi yang sesuai dengan model yang akan digunakan agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.

3. Peneliti lain sebagai calon guru hendaknya dalam pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan pengaturan waktu agar pelaksanaan model pembelajaran maksimal dan mendapatkan hasil yang baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adilsaz., (2009), https://smpn9depok.wordpress.com/2009/10/17/sistem-ekskresi-sistem-pengeluaran/ (Diakses 6 Februari 2015)

Anonim., (2013), http://pojokipa.alfajar.sch.id/2013/10/ginjal-salah-satu-alat-pengeluaran.html (Diakses 6 Februari 2015)

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Aryulina, D., (2007), Biologi 2 SMA dan MA Untuk Kelas XI, Penerbit Esis, Jakarta.

Dimyanti, Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, SB., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Dan Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ibrahim, MM., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Universitas Negeri Surabaya University Press, Surabaya.

Isjoni., (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Karmana, O., (2013), Cerdas Belajar Biologi Untuk Kelas XI, Grafindo Media Pratama, Bandung.

Muldayanti, N .D., (2013), Pembelajaran Biologi Model Stad Dan Tgt Ditinjau Dari Keingintahuan Dan Minat Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, No. 2, Vol 1.

Mursidiati, S., (2013),

http://sitimursidati.blogspot.com/2013/11/sistem-pengeluaran-pada-manusia.html (diakses 06-02-2015)

Nurhayati, N., (2010), Biologi Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI, Yrama Widya, Bandung.

Pratiwi, D.A., dkk, (2006), Biologi SMA kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta. Prawirohartono, S., (2007), Sains Biologi Jilid 2, Bumi Aksara, Jakarta. Priadi, A., (2010), Biologi SMA Kelas XI, Penerbit Yudishtira, Jakarta.


(6)

Riandari, H., (2009), Theory and Application of Biology for Grade XI of Senior High School and Islamic Senior High School, Bilingual, Solo.

Rusman., (2011), Model-model pembelajaran, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Saza, S., (2013), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Dalam Ranah Kognitif Dan Afektif Pada Materi Sistem Ekskresi Manusia Di Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013, (Skripsi), Jurusan Biologi FMIPA UNIMED, Medan.

Sinambela, S., (2013), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Kooperatif Tipe Student teams Achievement Divisions (STAD) Dengan Tipe Jigsaw Pada Materi Ekosistem Di Kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja Tahun Pembelajaran 20122/2013, (Skripsi), Jurusan Biologi FMIPA UNIMED, Medan.

Siregar dan Hartini., (2014), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Grafindo, Jakarta.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R., (2009), Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung. Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Supini, Binari, M., (2010), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Teknik Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Sistem Regulasi Di SMAN 1 LubukPakam, Jurnal Pendidikan Biologi, No. 2, Vol 1.

Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Suyanto, Asep, J., (2013), Menjadi Guru Profesional (Strategi Meningkatkan Kualifikasi Dan Kualitas Guru Di Era Global), Penerbit Erlangga, Jakarta. Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (Student Team Achievement Division) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DISKUSIKELOMPOK DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 BATU

0 3 24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA DAN SIFATSIFATNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA KELAS 5 SDN SISIR 6 BATU

2 19 20

PERBANDINGAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN STAD

0 11 57

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD

0 7 50

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD PADA SISWAKELAS IX TAHUN 2009/2010

0 6 82

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 1 TALANGPADANG

0 6 110

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MEDIA CD PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN MATERI MENGANALISIS PELUANG USAHA PADA KELAS XI SMK PALEBON SEMARANG

0 7 21

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI KELAS

0 0 100