PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DENGAN METODE EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 2 LABUHAN DELI.

(1)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE STAD DENGAN METODE

EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 2 LABUHAN DELI

TESIS

Oleh:

MUHAMMAD DIAN HADI KESUMA

NIM. 8106176015

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

IMPROVED ACTIVITES AND STUDENT LEARNING OUTCOMES THROUGH COOPERATIVE LEARNING MODEL LEARNING METHODS

EKSPERIMEN STAD TYPE TO SMP 2 LABUHAN DELI

TESIS

From:

MUHAMMAD DIAN HADI KESUMA

NIM. 8106176015

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Education Magister

Program Physics Education

PROGRAM GRADUATE

STATE UNIVERSITY OF MEDAN

MEDAN


(3)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE STAD DENGAN METODE

EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 2 LABUHAN DELI

TESIS

Oleh:

MUHAMMAD DIAN HADI KESUMA

NIM. 8106176015

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(4)

I

PENINGKATANAKTIVITASDANHASILBEIAJARSISWAM!tl'!91._M_oDELPEMBELA.IARAN

-_coopeRJ\rlr.manxwcT|PESTADDENGAI{MET0DEEKSPERIMENDISMPNEGf,RI2

LABUHAN DELI

. Disusun dan diajukan oleh

MUIIAMMAD DIAN HADI Kf,SUMA

NIi\l : t1061760t5

Telsh Dipertahankfl di depar Paritia UjiaoTgS

pada Turggal I t sepember 2013 dan Dinyatakar Telatr Mernenuhi

Sul* St, Syua untuk ttl"mpemleh Cclr Mogists Pcndidikdl hogram Studi Pendidikar Fisika

Medat' 12 Septemb€r 2013

Menyetujui Tim Pernbimbing

Morgetalui:

NIP. 1964{16 l0 198803 l0l 7


(5)

PERSETUJUAN DEWAI\ PENGUJI UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN FISIK,A.

1.

NO.

NAMA

Prof. Dr. Mara Bangun Harahap,M.S. NIP. 19560303 1984031003

(Pembimbing t)

Dr. H.Ridwan A. Sani,M.Si.

NIP. 19640610 1988031017 (Pembimbing II)

Prof. Dr. Sahya4 M. S., M. M.

ntIP. 19600426 19E503 1003 (Penguji)

Dr. Nurdin Fukitn M.Si. tlIP. 19640418 199003 r 003

(Penguji)

Dr.Derlina, M.Si.

NIP. 19640321 199003200r

(Penguji) {+r;t}

d,",


(6)

ABSTRAK

MUHAMMAD DIAN HADI KESUMA.Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe STAD Dengan Metode Eksperimen di SMP Negeri 2 Labuhan Deli.Tesis Medan.Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui aktivitas belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Labuhan Deli dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen penyelidikan.(2)Mengetahui peningkatan aktivitas siswa kelas VIII SMPN 2 Labuhan Deli dalam menyelesaikan masalah fisika setelah diterapkan metode eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Objek penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Labuhan Deli Semester 2 T.P 2012/2013. Objek penelitian terdiri dari satu kelas dengan jumlah sampel 31 orang.Objek penelitian adalah siswa kelas VIII tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 31 orang yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Objek pada penelitian ini adalah penguatan struktur kognitif yang diukur melalui hasil belajar dan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran Cooperatif Learning Tipe STAD melalui pemberianmetode eksperimen. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, siklus pertama terdiri dari 3 pertemuan dan siklus kedua terdiri dari 3 pertemuan. Tes hasil belajar dilakukan di akhir setiap siklus. Tes hasil belajar terdiri dari 15 soal. Hasil penelitian yaitu : (1) Terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Labuhan Deli yang ditunjukkan dari : (a) Tes hasil belajar siswa pada siklus pertama, yaitu : rata-rata =58.92% ketuntasan = 19.36 %, (b) Tes hasil belajar siswa pada siklus kedua, yaitu : rata-rata = 58.92%ketuntasan 75.70%. Peningkatan persentase ketuntasan 61.24%; dan indeks gain 0.41 atau dengan kriteria peningkatan sedang. (2) Terdapat peningkatan aktifitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Labuhan Deli yang ditunjukkan dari : siklus pertama hanya

rata-rata 65.60 menjadi 81.65 pada siklus kedua. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode eksperimen.

Kata kunci : Aktifitas belajar siswa,Hasil Belajar, Model pembelajaran Cooperatif Learning dengan Metode Eksperimen


(7)

i ABSTRACT

MUHAMMAD DIAN HADI KESUMA.Peningkatan Activities and Student Learning Outcomes Through Cooperative Learning Model Learning Methods Eksperimen.Tesis STAD type Medan.Program Medan State University Graduate, 2013.

This study aims to: (1) Knowing the students of class VIII activity SMP 2 Labuan Deli in teaching and learning activities using the experimental method of inquiry. (2) Determine the increase in class VIII keakifan SMP 2 Labuan Deli in solving physics problems after applied the experimental method. This research is a class act. The study Object was all students of class VIII SMP 2 TP Labuan Deli Semester 2 2012/2013. The study object consisted of one class by the number of samples is a research 31 people eighth grade students academic year 2012/2013 as many as 31 people consisting of 13 men and 18 women. Object of this research is to strengthen the cognitive structure as measured through learning outcomes and student learning activities in the learning mode STAD cooperative learning through experimentation pemberianmetode. The study consisted of two cycles, the first cycle consists of 3 meetings and the second cycle consists of 3 meetings. Tests conducted at the end of the cognitive structure of each cycle. Tests of cognitive structure consists of 15 questions. The results are: (1) There is improved learning outcomes eighth grade students of SMP Negeri 2 Labuan Deli shown from: (a) test student learning outcomes in the first cycle, namely: mean = 58.92 percentage of completeness = 19.36%, (b) test student learning outcomes in the second cycle, namely: mean =58.92; completeness percentage of 75.70%. 61.24% increase in the percentage of completeness, and the index gain 0.41 or moderate improvement criteria. (2) There is an increased activity of eighth grade students of SMP Negeri 2 Labuhan Deli shown of: the first cycle is only an average of 65.60 to 81.65 in the second cycle. The results of this study can be used as input for teachers in an effort to improve student learning activities and outcomes by applying experimental methods.

Keywords: student learning activities, Learning Outcomes, learning cooperative learning model to Experiment Method


(8)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat

Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis yang berjudul

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE

STAD DENGAN METODE EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 2 LABUHAN

DELI” dapat diselesaikan. Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT penulis sangat bersyukur atas rahmat dan ridhonya segala hal yang menjadi kendala dapat diselesaikan dengan baik sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

2. Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap,M.S selaku pembimbing I dan bapak Dr.H.Ridwan A.Sani, M.Si selaku pembimbing II ditengah-tengah kesibukannya telah memberikan bimbingan, arahan dengan sabar dan kritis terhadap berbagai permasalahan, dan selalu mampu memberikan motivasi bagi penulis sehingga terselesaikannya tesis ini.

3. Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S., M.M selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Pascasarjana UNIMED,Bapak Prof.Dr.Mara Bangun Harahap,M.S dan Bapak Nurdin Bukit, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika Pascasarjana UNIMED sekaligus narasumber dan Ibu Dr.Derlina, M.Si sebagai narasumber yang telah banyak membantu dalam memberikan arahan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.


(9)

iv

4. Bapak Prof. Dr. H.Abdul Muin Sibuea M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana UNIMED.

5. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Asisten Direktur I Program Pascasarjana UNIMED.

6. Bapak Drs.H. Muslim selaku Kepala SMP Negeri 2 Medan beserta seluruh dewan guru yang telah memberikan kesempatan dan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Ayahanda Tercinta (Soman Hadi Kesuma) dan Ibunda (Ani dan Sugiarti) serta abangda(M.Abdi Hadi Kesuma) dan kakanda (Sri Bayu hadi Kesuma, Sri Winda Hadi Kesuma) adikku (Sri Maya Hadi Kesuma) beserta keponakanku yang senantiasa memberikan motivasi dan doa.

8. Istriku tersayang (Susana) yang senantiasa memberikan dukungan moril dan

materil dan do’anya sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

9. Anak-anakku tersayang (Selfa Raya Hadi Kesuma dan Iqlima Ar-rayan Hadi Kesuma) yang selalu mendukungku dengan senyum manis dan kelucuannya. 10. Keponakkanku (Hayati, Putra, Melvi, Tiur) yang memotivasi penulis.

11. Ucapan terima kasih juga kepada sahabat penulis yang selalu senasib dan seperjuangan angkatan XIX Prodi Fisika Khususnya Kelas Executive (B). (Untung, bambang, Sudiran,Azmita, Kiki, Eliza, Hakim) yang telah memberikan dorongan, semangat, serta bantuan lainnya kepada penulis. Serta seluruh sahabat yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi dan saran-saran serta bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan Tesis ini.


(10)

v

12. Serta angkatan XXI adik-adikku ( Ella, Nailan, Dodi, Syukriah, Vika) yang selalu memotivasi.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini , namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan tesis ini. Semoga isi tesis ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, September 2013 Penulis ,

Muhammad Dian Hadi Kesuma Nim.8106176015


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I.PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

1.7.Defenisi Operasional 5

BAB II.KERANGKA TEORITIS,KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2.Keaktifan Belajar 12

2.1.2.1. Pengertian Aktifitas Belajar 12 2.1.2.2. Jenis- jenis aktifitas Belajar 13 2.1.2.3. Prinsip- prinsip Mengaktifkan siswa 14 2.1.2.4. Indikator Keaktifan siswa 16 2.1.2.5. Kadar Aktifitas siswa 19 2.1.2.6.Kadar Keaktifan siswa dari kegiatan


(12)

2.1.3. Hakekat Hasil Belajar 23 2.1.3.1. Pengertian Hasil Belajar 23 2.1.3.2.Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil

belajar 24

2.1.4. Hakekat Pembelajaran Fisika 26 2.1.5. Hakekat Pembelajaran Cooperatif Learning

Tipe STAD 27

2.1.5.1. Komponen pembelajaran Cooperatif

Learning Tipe STAD 29

2.1.5.2. Tahapan pembelajaran Cooperatif Learning

Tipe STAD 34

2.1.5.3. Fase- fase Cooperatif Learning Tipe STAD

2.1.6.Metode eksperimen 35

2.1.6.1. Pengertian Metode eksperimen 35 2.1.6.2. Kelebihan Metode eksperimen 36 2.1.6.3. Kekurangan Metode eksperimen 37 2.1.6.4. Efektif dan efesien Metode eksperimen 37 2.1.6.5. Metode eksperimen dalam IPA 39 2.1.7.Penelitian yang Relevan 40

2.1.8. Hipotesis Tindakan 42 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1.Pendekatan dan jenis Penelitian 43 3.2. Lokasi dan waktu Penelitian 43 3.3. Objek Penelitian 44

3.4. Metode Penelitian 44

3.5. Prosedur Kerja 45

3.6. Instrumen Penelitian 48 3.7. Pengolahan dan analisis data 50


(13)

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Penelitian 56

4.2. Penjelasan Persiklus 57

4.3.Data siklus I 60

4.3.1. Data Aktifitas Siswa 60

4.3.2. Data aktifitas Guru 64

4.3.3. Data hasil Belajar 67

4.4. Data siklus II 69

4.4.1. Data Aktifitas Siswa 69

4.4.2. Data aktifitas Guru 75

4.4.3. Data hasil Belajar 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 85

5.2. Saran 88


(14)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 : Indikator keaktifan 18

Tabel 2.2 : Kadar Aktifitas 21

Tabel 2.3 : Langkah- langkah Tipe STAD 32 Tabel 2.4 : Fase- fase Tipe STAD 34 Tabel 3.1 : Kriteria hasil belajar 51 Tabel 3.2 : Kriteria hasil belajar aspek kerja tim 51 Tabel 3.3 : Kriteria hasil belajar aspek psikomotor 52 Tabel 3.4 : Kriteria Strategi pembelajaran 53 Tabel 3.5 : Kriteria ketuntasan belajar 54

Tabel 4.1. : Siklus I 58

Tabel 4.2. : Siklus II 59

Tabel 4.3 : Perolehan aspek Aktifitas siklus I 61 Tabel 4.4 : Distribusi Aktivitas Kelompok Siswa 63 Tabel 4.5 : Aktivitas Pembelajaran Guru di Kelas Siklus I 66 Tabel 4.6 : Data hasil belajar pada siklus I 68 Tabel 4.7 : Perolehan Persentase Skor Aspek Aktivitas Siswa siklus II 71 Tabel 4.9 : Aktivitas Kelompok Siswa siklus II 73 Tabel 4.10: Peningkatan Persentase Tabel 4.11 :Aktivitas Pembelajaran Guru di Kelas Siklus II 77 Tabel 4.12 :Data hasil belajar pada siklus II 79 Tabel 4.13:Peningkatan Persentase hasil belajar Siswa 81 Tabel 4.14 :Deskripsi data Gain Ternormalisasi hasil belajar siswa 82


(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Bagan siklus PTK 46

Gambar 4.3. Perolehan aspek Aktifitas siklus I 62 Gambar 4.4. Data Aktivitas Kelompok Siswa 64 Gambar 4.5. Perolehan Tes Hasil Belajar Siswa Siklus ke I 69 Gambar 4.6.Perolehan Persentase Skor Rata-rata Kelompok

Aspek Aktifitas Siklus ke- II 72 Gambar 4.7. Data aktivitas kelompok belajar siswa 74 Gambar 4.8 Perolehan Tes Hasil Belajar Siswa Siklus ke II 80 Gambar 4.9.Peningkatan Persentase Hasi belajar Siswa 82


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran IPA SMP 90

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 93

Lampiran 3 Bahan Ajar 1 100

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 103 Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 110

Lampiran 6 Bahan Ajar 2 115

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 117

Lampiran 8 Bahan Ajar 3 122

Lampiran 9 LKS 1 130

Lampiran 10 LKS 2 132

Lampiran 11 Tes Hasil belajar 133

Lampiran 12 Instrumen Tes hasil belajar 137 Lampiran 13 Lembar Observasi ketepatan melakukan eksperimen 146 Lampiran 14 Lembar observasi Aktifitas siswa 149 Lampiran 15 Pedoman Penskoran observasi 151 Lampiran 16 Tabulasi penskoran Skor observasi pada siklus I dan II 153 Lampiran 17 Tabulasi Gain Ternormalisasi 154 Lampiran 18 Tabulasi Perhitungan skor observasi aspek aktifitas Siklus I 155 Lampiran 19 Tabulasi Perhitungan skor observasi aspek aktifitas


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya Fisika berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukanlah hanya penugasan kumpulan pengalaman berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Proses pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang diberikan kepada peserta didik SMP/MTs di maksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri (permendiknas no 22 tahun 2006).

Sebagai sebuah lembaga pendidikan, sekolah menengah pertama memiliki peran yang sangat besar terhadap kemajuan dan perkembangan bangsa saat ini, dan juga memiliki harapan dan tujuan yang sama. Terbukti dengan visi dari SMP Negeri 2 Labuhan Deli yaitu unggul dalam prestasi, terampil, berbudaya berdasarkan iman dan taqwa, serta menjadi yang terbaik. Namun kondisi yang terjadi tidak sesuai dengan tujuan dan harapan yang ada, ini dapat di buktikan dengan rendahnya hasil belajar fisika pada 2 tahun terakhir, ini terlihat dari persentase nilai hasil belajar fisika Persentase siswa yang memperoleh hasil belajar 65 ke atas pada mata pelajaran fisika tidak mencapai 80% seperti yang diharapkan. Hal ini juga dapat disebabkan metode yang digunakan yaitu metode pembelajaran konvensional .

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti diketahui bahwa masih kurangnya aktivitas belajar siswa seperti mencatat penjelasan guru, mengajukan pertanyaan, dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Ini dipengaruhi karena masih rendahnya minat


(18)

2

belajar siswa terhadap fisika di sebabkan oleh beberapa factor, seperti keadaan ekonomi, pendidikan orang tua yang rata- rata hanya tamat sekolah dasar, berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan para guru yang berdomisili disekitar sekolah, dan siswa bahwa sekolah hanya untuk mendapatkan ijazah. Setelah mereka tamat, bagi siswa laki-laki disuruh membantu orang tua keladang, atau mencari ikan dilaut, dan bagi siswa yang perempuan di suruh membantu pekerjaan dirumah dan bahkan ada yang mengalami pernikahan pada usia dini.

Peneliti menggunakan metode eksperimen untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran fisika . Metode eksperimen ini adalah cara penyajian pembelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.

Harus disadari oleh seorang guru adalah, bahwa pelaksanaan eksperimen memerlukan suatu persiapan yang matang, memerlukan jangka waktu yang lama, dan membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Agar penyelenggaraan eksperimen tidak mengalami kegagalan atau hambatan hendaknya guru berlatih atau mencoba terlebih dahulu.

Melalui eksperimen, siswa terlibat langsung dalam proses. Kesempatan untuk melaksanakan langkah-langkah dalam cara berpikir ilmiah, yaitu mulai merangkai alat percobaan sesuai dengan proedur kerja, mengamati serta mengukur, kemudian hasil percobaan dianalisis dan dipertanggung jawabkan dalam bentuk laporan eksperimen.

Metode eksperimen atau percobaan merupakan komponen yang sangat penting dalam pembelajaran fisika di SMP . Kegiatan eksperimen dapat menjawab pertanyaan bahwa kegiatan pembelajaran pada anak-anak menengah bersifat konkret. Teori Piaget mengindentifikasi bahwa di perlukan proses penerjemahan dari materi abstrak menjadi hal yang konkret, sehingga materi yang abstrak tersebut dapat di sampaikan dan siswa akan lebih memahami dan memugkinkan


(19)

3

akan lebih mudah dalam menguasai konsep fisika. Melalui kegiatan eksperimen, konsep-konsep siswa yang bersifat abstrak lebih terlihat nyata.

Berdasarkan uraian masalah diatas dan menuju dari kelebihan metode eksperimen, maka

penulis terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe STAD Dengan Metode Eksperimen.”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diindentifikasi bahwa keaktifan belajar siswa harus ditingkatkan agar dapat menyelesaikan permasalahan fisika. Khususnya dikelas VIII SMPN 2 Labuhan Deli, masalah ini berhubungan langsung dengan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah fisika. Masalah-masalah tersebut dapat diindentifikasi sebagai berikut :

1. Kurangnya keaktifkan siswa sehingga siswa kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan fisika.

2. Masalah yang berkaitan dengan lingkungan peserta didik, pada umumnya pendidikan orang tua yang rendah mengakibatkan kurang perhatian terhadap pendidikan anaknya. Orang tua lebih mengharapkan anaknya membantu mereka disawah dan mencari ikan, kebanyakan dari mereka adalah petani dan nelayan. Secara umum, inilah keadaan social masyarakat peserta didik di SMPN 2 Labuhan Deli. Masih banyak permasalahan yang lain dialami peserta didik.


(20)

4

1.3. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada:

1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode eksperimen. 2. Penelitian difokuskan pada peningkatan aktivitas belajar siswa.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah: Apakah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa di SMP Negeri 2 Labuhan Deli kelas VIII ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui aktivitas belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Labuhan Deli dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen penyelidikan.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Labuhan Deli dalam menyelesaikan masalah fisika setelah diterapkan metode eksperimen penyelidikan.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

Secara praktis dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi : 1. Melalui metode eksperimen siswa


(21)

5

a. Memiliki kesadaran bahwa proses pembelajaran adalah dalam rangka mengembangkan potensi dirinya

b. Terlatih untuk dapat memecahkan masalah dalam pendekatan ilmiah dan didiorong aktif secara fisik, mental dan emosional dalam pembelajaran.

c. Dapat meningkatkan terjadinya interaksi, aktivitas dan kerjasama antar siswa dalam pembelajaran.

2. Melalui metode eksperimen, guru

a. Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam kegiatan belajar mengajar dan metode eksperimen menjadi alternative untuk meningkatkan pembelajaran fisika.

b. Memberikan kesadaran untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan, materi, karakteristik siswa dan kondisi pembelajaran. c. Mempunyai kemampuan dalam merancang kemampuan model pembelajaran dengan

metode eksperimen.

1.7. Defenisi Operasional

Untuk memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka dibuat suatu defenisi operasional sebagai berikut :

1. Model pembelajaran adalah rancangan atau pola yang digunakan mulai awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran.

2. Metode eksperimen adalah penyajian bahan pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis yang sedang dipelajari ( Sudirman,dkk,2008).


(22)

6

3. Hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar ( Sudjana,2010). Hasil belajar siswa dinyatakan dalam bentuk skor gain ternormalisasi (g) yang diperoleh dari uji tes sebelum pembelajaran (pre- test) dan uji tes setelah pembelajaran (post- test). Instrumen tes hasil belajar disusun berdasarkan ranah kognitif dari revisi taksonomi Bloom. Ranah kognitif ini meliputi mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.


(23)

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

1. Penerapan model pembelajaran Cooperatif Learning dengan pemberian metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dengan hasil observasi terhadap aktivitas pembelajaran guru di kelas pada siklus I dimana pada pertemuan pertama 65,60, pada pertemuan kedua meningkat menjadi 76,00, dan pada pertemuan ketiga meningkat lagi menjadi 79,20. Meskipun nilai peningkatannya kecil, tetapi aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru di kelas tetap mengalami peningkatan.Sedangkan hasil observasi terhadap aktivitas pembelajaran guru di kelas pada siklus II dimana pertemuan pertama 81,65, pada pertemuan kedua meningkat menjadi 88,00, dan pada pertemuan ketiga meningkat lagi menjadi 95,20. Meskipun nilai peningkatannya kecil, tetapi aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru di kelas tetap mengalami peningkatan aktivitas belajar siswa dengan metode eksperimen sebesar 17 %.

2. Dari hasil observasi menunjukkan bahwa peningkatan aktifitas belajar siswa meningkat pesat pada aspek visual, listening, dan motor yaitu dengan rerata masing-masing aspek visual dari 2,83 menjadi 3,75; aspek listening dari 2,89 menjadi 3,72; dan aspek motor dari 2,65 menjadi 3,65. 3. Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 58.92% peningkatan hasil belajar secara rata-rata ada peningkatan sebesar 19.36%, yaitu dari 58.92% pada siklus pertama menjadi 75.70% pada


(24)

86

siklus kedua dan akhir siklus kedua hasil pembelajaran sudah memenuhi harapan, yakni peningkatan hasil belajar siswa secara individu.

4. Peningkatan rata-rata skor tes hasil belajar sebesar 2 poin, persentase ketuntasan sebesar 61.24% dan peningkatan nilai tes hasil belajar berkategori sedang dengan nilai gain ternormalisasi 0.41.

5. Melalui metode eksperimen, siswa membangun sendiri struktur kognitifnya, menemukan langkah-langkah dalam mencari penyelesaian dari suatu materi yang harus dikuasai oleh siswa, baik secara individu maupun kelompok.

6. Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa ada peningkatan respon siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Labuhan Deli melalui penerapan model pembelajaran Cooperatif Learning tipe STAD dalam propses pembelajaran Fisika. Data pengamatan respon siswa tentang pelaksanaan pembelajaran dengan Cooperatif Learning tipe STAD dapat dilihat dari siswa yang memperoleh nilai pemahaman konsep Fisika berbeda dari yang nilainya di atas kriteria ketuntasan minimal, siswa yang memperoleh nilai pemahaman konsep Fisika berkisar nilai kriteria ketuntasan minimal, tetapi tergolong tuntas, dan siswa yang memperoleh nilai kurang dari nilai kriteria ketuntasan minimal.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut :


(25)

87

1. Pembelajaran fisika yang selama ini hanya menggunakan cara-cara konvensional sudah waktunya untuk menggunakan pembelajaran yang inovatif, seperti penggunaan metode eksperimen.

2. Diharapkan para guru khususnya guru fisika, untuk bisa lebih kreatif lagi dalam membuat media-media pembelajaran yang mudah dan murah serta memberikan manfaat yang besar dalam pembelajaran.

3. Diharapkan para guru khususnya guru fisika melakukan kerja kolaboratif dalam PTK sebagai wahana pengembangan profesionalisme guru dalam pembelajaran.

4. Dengan melihat hasil pembelajaran dengan metode eksperimen ini, diharapkan akan bermunculan ide-ide lain untuk mengembangkannya sepertimelakukan eksperimen- eksperimen sederhana.

5. Diharapkan meningkatkan dengan lebih optimal lagi agar pada awal pembelajaran perlu diadakan suatu pembentukan kelompok belajar di luar kelas ataupun di luar jam sekolah, dan tentu saja dengan bentuk kelompok heterogen yang dapat dilihat dari nilai hasil tes pemahaman awal (Pretest). 6. Dengan harapan dapat meningkatkan semua aspek aktifitas belajar siswa


(26)

88

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. 2005. SBM (Strategi Belajar Mengajar), Bandung: Pustaka Setia.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Aiken, L. R .1988. Psychological Testing and Assessment. Boston : Allyn & Bacon.

Arikunto, Dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara.

Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Buku Dua. (Penterjemah: Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arends,R.I.2008. Learning To Teach Buku Satu. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Ausubel, D.P., et al .1978. Educational Psychology. New York: Holt, Rinehart

and Winston, Inc.

AsmaNur.2006.ModelPembelajaranKooperatif.Jakarta : departemen Pendidikan Nasional.

Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Adela.2006. Meningkatkan hasil belajar siswa sekolah menengah pertama kelas VII melalui model pembelajaran inkuiri dengan metode Pictorial Riddle. Skripsi pada pendidikan fisika FPMIPA UPI Bandung : tidak diterbitkan Depdiknas. 2002 . Kurikulum Berbasis Kompetensi.Jakarta Pusat : kurikulum

balitbang depdiknas.

Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah .Jakarta : BNSP.

Elizar .2012. Penerapan metode eksperimen dalam pemebelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar dan aktifitas belajar siswa. Tesis Upi Bandung :tidak diterbitkan.

Hanafiah & Cucu Suhana.2009. Konsep Strategi Pembelajaran.Bandung: PT. Refika Aditama.


(27)

89

Kholifudin .2011.Pengaruh Pembelajaran fisika dengan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada siswa SMA pada materi fluida statis.Tesis Upi Bandung :tidak diterbitkan.

Meltzer,David E .2002.The Relationship Between Mathematics PreparationAnd conceptual learning gain in physics:A possible inhidden Variablei in

Diagnostic pretest scores.Ames:Department of physics and

Astronomy,Lowa State University.

Nurgayah.2011.Strategi dan metode pembelajaran.Bandung : Cita pustaka.

Oka.2010..Pengaruh Metode Praktikum Menggunakan Media pada Motivasi dan Hasil Belajar Kimia. Medan .Tesis Pasca sarjana Prodi Kimia UNIMED. Roestiyah,N.K. 2001. Strategi belajar mengajar . Jakarta : Rineka cipta.

Richard R.Hake 1999 : analizing change/Gain scores.American Educational

Research Assosiation’sDivision D,Measurement and Research

methodology journal.

Sagala, Syaiful. 2007. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung:Alfabeta. Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana.

Sudirman. Dkk. 1987. Ilmu pendidikan. Bandung: CV. Remadja Karya

Sudjana, Nana.1989. Pembinaan dan Pengembangan kurikulum di sekolah. Bandung: Sinar baru.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana.1989. Dasar-Dasar Proses Mengajar. Bandung: Sinar Baru.hal.28 Sund, R B. and Trowbridge, L.W. 1973. Teaching Science by Inquiry in the

Secondary School. Columbus, Ohio: Charles E. Merrill Publishing Company.

Slavin, Robert E.2005. Pembelajaran Kooperatif: teori, riset dan praktik. terjemahan Lita.Bandung: Nusa Media.


(28)

90

Surya, Y. 2008. Ipa Fisika Gasing 2.Jakarta : Grasindo.

Sanjaya,Wina.2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta :Kencana.

Sanjaya. Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Trianto. 2007. Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Wardani I.G.A.K,dkk.2003.Penelitian Tindakan Kelas .Jakarta:Universitas Terbuka.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Penerapan model pembelajaran Cooperatif Learning dengan pemberian metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dengan hasil observasi terhadap aktivitas pembelajaran guru di kelas pada siklus I dimana pada pertemuan pertama 65,60, pada pertemuan kedua meningkat menjadi 76,00, dan pada pertemuan ketiga meningkat lagi menjadi 79,20. Meskipun nilai peningkatannya kecil, tetapi aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru di kelas tetap mengalami peningkatan.Sedangkan hasil observasi terhadap aktivitas pembelajaran guru di kelas pada siklus II dimana pertemuan pertama 81,65, pada pertemuan kedua meningkat menjadi 88,00, dan pada pertemuan ketiga meningkat lagi menjadi 95,20. Meskipun nilai peningkatannya kecil, tetapi aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru di kelas tetap mengalami peningkatan aktivitas belajar siswa dengan metode eksperimen sebesar 17 %.

2. Dari hasil observasi menunjukkan bahwa peningkatan aktifitas belajar siswa meningkat pesat pada aspek visual, listening, dan motor yaitu dengan rerata masing-masing aspek visual dari 2,83 menjadi 3,75; aspek listening dari 2,89 menjadi 3,72; dan aspek motor dari 2,65 menjadi 3,65. 3. Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 58.92% peningkatan hasil belajar secara rata-rata ada peningkatan sebesar 19.36%, yaitu dari 58.92% pada siklus pertama menjadi 75.70% pada


(2)

siklus kedua dan akhir siklus kedua hasil pembelajaran sudah memenuhi harapan, yakni peningkatan hasil belajar siswa secara individu.

4. Peningkatan rata-rata skor tes hasil belajar sebesar 2 poin, persentase ketuntasan sebesar 61.24% dan peningkatan nilai tes hasil belajar berkategori sedang dengan nilai gain ternormalisasi 0.41.

5. Melalui metode eksperimen, siswa membangun sendiri struktur kognitifnya, menemukan langkah-langkah dalam mencari penyelesaian dari suatu materi yang harus dikuasai oleh siswa, baik secara individu maupun kelompok.

6. Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa ada peningkatan respon siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Labuhan Deli melalui penerapan model pembelajaran Cooperatif Learning tipe STAD dalam propses pembelajaran Fisika. Data pengamatan respon siswa tentang pelaksanaan pembelajaran dengan Cooperatif Learning tipe STAD dapat dilihat dari siswa yang memperoleh nilai pemahaman konsep Fisika berbeda dari yang nilainya di atas kriteria ketuntasan minimal, siswa yang memperoleh nilai pemahaman konsep Fisika berkisar nilai kriteria ketuntasan minimal, tetapi tergolong tuntas, dan siswa yang memperoleh nilai kurang dari nilai kriteria ketuntasan minimal.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut :


(3)

1. Pembelajaran fisika yang selama ini hanya menggunakan cara-cara konvensional sudah waktunya untuk menggunakan pembelajaran yang inovatif, seperti penggunaan metode eksperimen.

2. Diharapkan para guru khususnya guru fisika, untuk bisa lebih kreatif lagi dalam membuat media-media pembelajaran yang mudah dan murah serta memberikan manfaat yang besar dalam pembelajaran.

3. Diharapkan para guru khususnya guru fisika melakukan kerja kolaboratif dalam PTK sebagai wahana pengembangan profesionalisme guru dalam pembelajaran.

4. Dengan melihat hasil pembelajaran dengan metode eksperimen ini, diharapkan akan bermunculan ide-ide lain untuk mengembangkannya sepertimelakukan eksperimen- eksperimen sederhana.

5. Diharapkan meningkatkan dengan lebih optimal lagi agar pada awal pembelajaran perlu diadakan suatu pembentukan kelompok belajar di luar kelas ataupun di luar jam sekolah, dan tentu saja dengan bentuk kelompok heterogen yang dapat dilihat dari nilai hasil tes pemahaman awal (Pretest). 6. Dengan harapan dapat meningkatkan semua aspek aktifitas belajar siswa


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. 2005. SBM (Strategi Belajar Mengajar), Bandung: Pustaka Setia.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Aiken, L. R .1988. Psychological Testing and Assessment. Boston : Allyn & Bacon.

Arikunto, Dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara.

Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Buku Dua. (Penterjemah: Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arends,R.I.2008. Learning To Teach Buku Satu. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Ausubel, D.P., et al .1978. Educational Psychology. New York: Holt, Rinehart

and Winston, Inc.

AsmaNur.2006.ModelPembelajaranKooperatif.Jakarta : departemen Pendidikan Nasional.

Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Adela.2006. Meningkatkan hasil belajar siswa sekolah menengah pertama kelas VII melalui model pembelajaran inkuiri dengan metode Pictorial Riddle. Skripsi pada pendidikan fisika FPMIPA UPI Bandung : tidak diterbitkan Depdiknas. 2002 . Kurikulum Berbasis Kompetensi.Jakarta Pusat : kurikulum

balitbang depdiknas.

Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah .Jakarta : BNSP.

Elizar .2012. Penerapan metode eksperimen dalam pemebelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar dan aktifitas belajar siswa. Tesis Upi Bandung :tidak diterbitkan.

Hanafiah & Cucu Suhana.2009. Konsep Strategi Pembelajaran.Bandung: PT. Refika Aditama.


(5)

Kholifudin .2011.Pengaruh Pembelajaran fisika dengan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada siswa SMA pada materi fluida statis.Tesis Upi Bandung :tidak diterbitkan.

Meltzer,David E .2002.The Relationship Between Mathematics PreparationAnd conceptual learning gain in physics:A possible inhidden Variablei in

Diagnostic pretest scores.Ames:Department of physics and

Astronomy,Lowa State University.

Nurgayah.2011.Strategi dan metode pembelajaran.Bandung : Cita pustaka.

Oka.2010..Pengaruh Metode Praktikum Menggunakan Media pada Motivasi dan Hasil Belajar Kimia. Medan .Tesis Pasca sarjana Prodi Kimia UNIMED. Roestiyah,N.K. 2001. Strategi belajar mengajar . Jakarta : Rineka cipta.

Richard R.Hake 1999 : analizing change/Gain scores.American Educational Research Assosiation’sDivision D,Measurement and Research methodology journal.

Sagala, Syaiful. 2007. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung:Alfabeta. Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana.

Sudirman. Dkk. 1987. Ilmu pendidikan. Bandung: CV. Remadja Karya

Sudjana, Nana.1989. Pembinaan dan Pengembangan kurikulum di sekolah. Bandung: Sinar baru.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana.1989. Dasar-Dasar Proses Mengajar. Bandung: Sinar Baru.hal.28 Sund, R B. and Trowbridge, L.W. 1973. Teaching Science by Inquiry in the

Secondary School. Columbus, Ohio: Charles E. Merrill Publishing Company.

Slavin, Robert E.2005. Pembelajaran Kooperatif: teori, riset dan praktik. terjemahan Lita.Bandung: Nusa Media.


(6)

Surya, Y. 2008. Ipa Fisika Gasing 2.Jakarta : Grasindo.

Sanjaya,Wina.2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta :Kencana.

Sanjaya. Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Trianto. 2007. Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Wardani I.G.A.K,dkk.2003.Penelitian Tindakan Kelas .Jakarta:Universitas Terbuka.


Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Implementasi Metode Pembelajaran Cooperative Learning Tipe

0 1 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Implementasi Metode Pembelajaran Cooperative Learning Tipe C

0 1 13

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 11

ANALISIS HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN PROFIL AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD.

0 0 45