MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES PADA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 104219 TANJUNG ANOM T.A. 2012/2013.
MENIGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL
EXAMPLES NON
EXAMPLES
PADA PELAJARAN IPS DI
KELAS IV SD NEGERI 104219
TANJUNG ANOM
T.A 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Prasekolah
Dan Sekolah Dasar
OLEH:
EMILIA ARIANTI
NIM 109111021
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah segala Puji penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia serta hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Selawat berangkaikan salam tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membawa kita hijrah dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penulisan skripsi ini berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Examples Non Examples Pada Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 104219 Tanjung Anom Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan jenjang S-1 pada program studi PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) Fakultas Ilmu Pengetahuan.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari telah banyak menerima bantuan baik moril, materil serta spiritual yang sangat tak ternilai harganya. Terkhusus dan teristimewa, penulis ucapkan ribuan terima kasih kepada ayahanda tersayang Abdullah dan ibunda tercinta Erlina yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi serta doa, dukungan, semangat, kasih sayang dan perhatian yang tak pernah lelah yang diberikan dan kini syukur alhamdulillah telah selesai menjalani pendidikan S-1 PGSD. Semoga dengan skripsi ini, dapat memberikan suatu kebahagian dan kebanggaan serta hadiah terindah yang dapat penulis berikan kepada ayah dan bunda.
(6)
Atas dukungan yang telah diberikan, penulis ucapkan terima kasih kepada Abangda Riki Suhanda memberikan doa serta bantuan baik moril maupun materil kepada penulis hingga terselesainya skripsi ini. Kepada Adik-adikku tersayang yang selalu bersedia memberikan banyak bantuan dalam segala hal yang sangat menghabiskan waktu dan tenaga, penulis ucapkan banyak terima kasih. Tanpa bantuan, semangat serta dukungan yang tak henti- hentinya dari orang- orang terdekat dan tersayang, skripsi ini tidaklah dapat terselesaikan.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung penulisan skripsi ini yaitu:
1. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik beserta jajarannya.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNIMED.
3. Pembantu Dekan I Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, Pembantu Dekan II, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S, dan Pembantu Dekan III Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan PPSD.
5. Bapak Dr.rsan,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Masta Ginting,M.Pd, Ibu Dra. Eva Betty S, M.Pd, Bapak Prof. Dr. Yusnadi,MS selaku Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran serta masukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini agar lebih baik.
(7)
7. Ibu Dra.risma Sitohang, M.Pd, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan.
8. Bapak Sukiran selaku staf tata usaha jurusan PGSD yang telah banyak membantu dalam urusan skripsi ini.
9. Ibu Gembira, Bapak Khaidir dan seluruh staf perpustakaan yang telah banyak memberikan pinjaman buku sebagai bahan reverensi penulisan skripsi ini. 10. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen FIP UNIMED jurusan PGSD, yang telah
membimbing dan membagikan keilmuan kepada penulis selama masa perkuliahan.
11. Ibu Rospianna Semiring, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 104219 Tanjung Anom yang telah memberikan izin untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas di sekolah tersebut.
12. Ibu Suriani Br. Ginting, S.Pd selaku wali kelas IV Sd Negeri No 104219 Tanjung Anom dan sebagai observer, yang telah banyak membantu dalam pengumpulan data- data hasil penelitian.
13. Bapak/Ibu guru dan pegawai di SD Negeri 104219 Tanjung Anom dan seluruh siswa/i yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.
14. Sahabat- sahabat yang tersayang yang selalu ada di kala suka maupun duka serta selalu hadir memberikan semangat dan dukungan dalam mempersiapkan penulisan skripsi ini yaitu Melissa Citawaty, Elysabeth Yesica Nababan, Debi Servinta, dan Novi Astuti.
15. Teman-teman di kelas B reguler PGSD angkatan 2009 yang telah berbagi suka dan dukanya selama perkuliahan serta senantiasa memberikan informasi
(8)
dalam kelangsungan penyelesaian skripsi ini. Semoga kita akan berjumpa kembali di saat kita menjadi seorang tenaga pendidik yang sebenarnya.
16. Teman- teman Bimbingan Skripsi yaitu Supinah, Mela, Willy, dan Sri Rezky. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Sehingga, penulis mohon kritik dan saran yang mendukung dari berbagai pihak, agar skripsi ini mencapai kesempurnaan. Atas segala bantuan dan dukungan serta bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih.Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.
Medan, Juli 2013 Penulis,
EMILIA ARIANTI NIM.109111021
(9)
ABSTRAK
EMILIA ARIANTI, 109111021, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Examples Non Examples Pada Pelajaran IPS Di Kelas IV SD Negeri 104219 Tanjung Anom, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2013.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 104219 Tanjung Anom. Penelitian dilakukan berdasarkan dari rendahnya hasil belajar siswa di kelas IV SD Negeri No.104219 Tanjung Anom. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi perkembangan teknologi pada siswa kelas IV SD Negeri 104219 Tanjung Anom. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran examples non examplespada pelajaran IPS materi pokok perkembangan teknologi di kleas IV SD Negeri 104219 Tanjung Anom.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan menggunakan 2 siklus. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri No. 104219 Tanjung Anom sebanyak 38 orang siswa yang terdiri dari 20 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan. Kegiatan penelitian dilakukan pada saat pembelajaran IPS berlangsung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan menguraikan persentase- persentase pada setiap siklus.
Berdasarkan analisis data, pada kondisi awal diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu tidak ada siswa (0%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 41,57. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menggunakan modelexamples non examples diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 26 orang siswa (68,42%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 71,57 dengan nilai observasi terhadap guru sebesar 63,2%. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model examples non examples diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebanyak 37 orang siswa (97,36%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 83,42 dan nilai observasi terhadap guru adalah 94,1%.
Dengan demikian maka dapat dikatakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 104219 Tanjung Anom pada pelajaran IPS dalam materi perkembangan teknologi.
Kata Kunci :
Hasil belajar, model examples non examples, pelajaran IPS
EMILIA ARIANTI, 109111021, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Examples Non Examples Pada Pelajaran IPS Di Kelas SD Negeri 104219 Tanjung Anom, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 104219 Tanjung Anom. dilakukan berdasarkan dari rendahnya hasil belajar siswa di kelas IV SD Negeri No.104219 Tanjung Anom. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran examples non examples
hasil belajar IPS pada materi perkembangan teknologi pada siswa kelas IV SD Negeri 104219 Tanjung Anom. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan menggunakan 2 siklus. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri No. 104219 Tanjung Anom sebanyak 38 orang siswa penelitian dilakukan pada saat pembelajaran IPS berlangsung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan menguraikan Berdasarkan analisis data, pada kondisi awal diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu tidak ada siswa (0%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 41,57. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menggunakan modelexamples non examples diperoleh tingkat ketuntasan
ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 71,57 dengan nilai observasi terhadap guru sebesar 63,2%. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model examples non examples diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal 37 orang siswa (97,36%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar Dengan demikian maka dapat dikatakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar kelas IV SD Negeri 104219 Tanjung Anom pada pelajaran IPS dalam
(10)
DAFTAR ISI
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I: PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Indentifikasi Masalah ... 5
1.3 Batasan Masalah ... 6
1.4 Rumusan Masalah ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 6
1.6 Manfaat Hasil Penelitian ... 7
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Kerangka Teori ... 9
2.1.1 Hakikat Hasil Belajar... 9
2.1.1.1 Pengertian Hasil Belajar... 9
2.1.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar…………. 10
(11)
2.1.1.4 Cara Mengukur Hasil Belajar ………... 12
2.2 Model examples non xamples……… 13
2.2.1 Pengertian Model examples non examples……… 13
2.2.2 Langkah - langkah Model examples non examples…..…... 14
2.2.3 Kelebihan model examples non examples……… 15
2.2.4 Kekurangan model examples non examples………. 15
2.3 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ………. 16
2.3.1 Pengertian IPS ……… 16
2.3.2 Perkembangan Teknologi………. 18
2.3.3 Bagan Kerangka Berfikir ………. 22
2.4 Kerangka Berfikir ………... 23
2.5 Hipotesis Tindakan ………. 24
BAB III: METODE PENELITIAN... 25
3.1 Jenis Penelitian ... 25
3.2 Lokasi dan waktu penelitian………. 25
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 25
3.4 Definisi Operasional Variabel ... 26
3.5 Desain Penelitian ... 26
3.6 Prosedur Penelitian ... 28
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 33
3.8 Teknik Analisis Data... 35
(12)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………... 39
4.2 Hasil Penelitian ………. 39
4.2.1 Deskripsi Tes Awal (Pre Test) ... 39
4.2.2 Analisis Data Postest Siklus I ... 49
4.2.3 Pelaksanaan dan Temuan Penelitian pada Siklus II ... 54
4.3 Rekapitulasi Nilai Pre Test, Siklus I, dan Siklus II... 63
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70
5.1 Kesimpulan ... 70
5.2 Saran... 71
(13)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian... 37
Tabel 4.1 Tabel Item Soal Nilai Pre Test Siswa... 39
Tabel 4.2 Nilai Hasil Belajar Pre Test Siswa ... 41
Tabel 4.3 Persentase Nilai Pre Test Siswa ... 42
Tabel 4.4 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Selama Siklus I... 46
Tabel 4.5 Tabel Item Soal Nilai Siklus I Siswa... 48
Tabel 4.6 Nilai Hasil Belajar Siklus I Siswa ... 50
Tabel 4.7 Persentase Nilai Siklus I Siswa ... 51
Tabel 4.8 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Selama Siklus II ... 55
Tabel 4.9 Tabel Item Soal Nilai Siklus II Siswa ... 57
Tabel 4.10 Nilai Hasil Belajar Siklus II Siswa ... 60
Tabel 4.11 Persentase Nilai Siklus II Siswa... 61
Tabel 4.12 Rekapitulasi Nilai Pre Test, Siklus I, dan Siklus II... 63
Tabel 4.13 Tabel Rata-rata Hasil Belajar Siswa... 64
(14)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Desain Penelitian Kemmis dan Taggart... 27 Gambar 4.1 Grafik Nilai Rata-rata Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 65 Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa secara Klasikal... 65
(15)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 74
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 78
Lampiran 3 Soal Pre Test, Siklus I, dan Siklus II... 90
Lampiran 4 Kunci Jawaban Pre Test, Siklus I, dan Siklus II... 92
Lampiran 5 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus I ... 93
Lampiran 6 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II ... 94
Lampiran 7 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus I ... 95
Lampiran 8 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus II... 96
Lampiran 9 Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN 104219 Tanjung Anom ... 97
Lampiran 10 Daftar Nilai Siswa semester I ... 98
Lampiran 11 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian... 99
Lampiran 12 Nilai Pretest ... 100
Lampiran 13 Nilai Siklus I ... 101
Lampiran 14 Nilai Siklus II... 102
Lampiran 15 Rekapitulasi Nilai pretes, Nilai Siklis I, Nilai Siklus II ... 103
Lampiran 16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Secara Klasikal Pada Siklus I 104
Lampiran 17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Secara Klasikal Pada Siklus II 105 Lampiran 18 Dokumentasi Penelitian... 106 Surat Izin Penelitian dari Fakultas
(16)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hasil belajar memiliki kedudukan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan suatu proses pembelajaran. Dengan hasil belajar, guru dapat mengetahui apakah siswa sudah mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Hasil belajar merupakan hasil yang telah dicapai seseorang setelah melalui proses pembelajaran dengan terlebih dahulu diberikan evaluasi setelah proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar dapat berupa perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik. Biasanya hasil belajar dituangkan dalam bentuk angka. Hasil belajar yang tinggi atau rendah menunjukkan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar seseorang yaitu kemampuan siswa, kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran, dan lingkungan sekitar siswa.
Hasil belajar idealnya tidak hanya dalam bentuk pemahaman semata. Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil jika kompetensi yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh semua siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Artinya ada perubahan prilaku pada diri siswa baik dalam bentuk kognitif, afektif maupun psikomotorik kearah yang lebih baik dari pada sebelum siswa
Hasil belajar memiliki kedudukan yang sangat penting dan tidak dapat dari proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan suatu proses pembelajaran. Dengan hasil belajar, guru dapat mengetahui apakah siswa sudah mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Hasil belajar merupakan hasil yang telah dicapai seseorang setelah melalui proses pembelajaran dengan terlebih dahulu diberikan evaluasi setelah proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar dapat berupa perubahan tingkah laku
dituangkan dalam bentuk angka Hasil belajar yang tinggi atau rendah menunjukkan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar seseorang yaitu kemampuan siswa, kemampuan guru dalam menyampaikan
Hasil belajar idealnya tidak hanya dalam bentuk pemahaman semata. Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil jika kompetensi yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh semua siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Artinya ada perubahan prilaku pada diri siswa baik dalam bentuk kognitif, afektif maupun psikomotorik kearah yang lebih baik dari pada sebelum siswa
(17)
2
memperoleh pembelajaran. Karena belajar itu adalah dari tidak tahu menjadi tahu, dari buruk menjadi baik, dan dari tidak bisa menjadi bisa.
Metode yang digunakan guru selama proses pembelajaran dapat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa. Penggunaan metode yang bervariasi dan relevan dapat merangsang keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Guru harus cermat memilih metode apa yang tepat digunakan dalam satu pelajaran dan hendaknya menghindari penggunaan metode yang monoton yang dapat mengakibatkan kejenuhan dalam diri siswa. Kemudian kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan guru juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Idealnya hasil belajar siswa SD harus menacapai KKM yaitu 65. Siswa dikatakan berhasil dalam belajar jika nilai yang diperoleh siswa dapat memenuhi KKM yang telah ditetapkan sekolah.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri No.104219 Tanjung Anom khususnya pada mata pelajaran IPS dapat dikatakan masih rendah. Hal ini disebabkan oleh kemampuan siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan guru kurang baik. Siswa kurang tertarik mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung karena guru hanya menggunakan metode satu arah yaitu ceramah. Guru kurang berinovasi dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga kurang memotivasi siswa untuk belajar. Salah satu mata pelajaran yang dianggap siswa tidak menarik adalah mata pelajaran IPS. Pada pelajaran IPS, nilai siswa kelas IV cenderung rendah.
Metode yang digunakan guru selama proses pembelajaran dapat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa. Penggunaan metode yang bervariasi dan relevan dapat merangsang keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Guru harus cermat memilih metode apa yang tepat digunakan dalam satu pelajaran dan hendaknya menghindari penggunaan metode yang monoton yang dapat mengakibatkan kejenuhan dalam diri siswa. Kemudian kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan guru juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Idealnya hasil belajar siswa SD harus menacapai KKM yaitu 65. Siswa dikatakan berhasil dalam belajar jika nilai yang
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri No.104219 Tanjung Anom khususnya pada mata pelajaran IPS dapat dikatakan masih rendah. Hal ini disebabkan oleh kemampuan siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan guru kurang baik. Siswa kurang tertarik mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung karena guru hanya menggunakan metode satu arah yaitu ceramah. Guru kurang berinovasi dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga kurang memotivasi siswa untuk
(18)
3
Ilmu Pengetahuan Sosial atau sering disingkat dengan IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, tata negara dan sejarah. Pengajaran IPS di SD ditujukan bagi pembinaan generasi penerus usia dini agar memahami potensi dan peran dirinya dalam berbagai tata kehidupannya, menghayati keharusan dan pentingnya bermasyarakat dengan penuh rasa kebersamaan dan kekeluargaan serta mahir berperan di lingkungannya sebagai insan sosial dan warga Negara yang baik. Untuk itulah dalam pengajaran IPS harus dapat membawa anak didik kepada kenyataan hidup yang sebenarnya yang dapat dihayati mereka. Melalui pengajaran IPS seperti yang digambarkan di atas diharapkan terbinanya sikap warga negara yang peka terhadap masalah sosial yang membantu anak untuk mengenal hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya melalui pelajaran IPS.
Siswa mengalami kesulitan dalam menjawab soal–soal latihan, baik yang ada di buku pelajaran IPS, LKS, soal-soal yang diberikan oleh guru, ulangan bulanan, maupun ujian semester. Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian semester yang diperoleh siswa tidak sesuai dengan standar ketuntasan belajar siswa. Dari hasil ujian semester mata pelajaran IPS yang peneliti peroleh dari wali kelas IV SD Negeri No. 104219 Tanjung Anom pada tanggal 7 Januari 2013, nilai siswa kelas IV pada pelajaran IPS dibawah rata-rata KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 65. Dari 38 orang siswa hanya 10 orang siswa (26,32%) yang sudah tuntas mendapat diatas nilai rata-rata 65 sedangkan 28 orang siswa (73,68%) masih belum tuntas karena nilai yang dicapai masih dibawah rata-rata KKM. Seharusnya belajar dikatakan tuntas apabila siswa secara
Ilmu Pengetahuan Sosial atau sering disingkat dengan IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian
di SD ditujukan bagi pembinaan generasi penerus usia dini agar memahami potensi dan peran dirinya dalam berbagai tata kehidupannya, menghayati keharusan dan pentingnya bermasyarakat dengan penuh rasa kebersamaan dan kekeluargaan serta mahir berperan di lingkungannya sebagai insan sosial dan warga Negara yang baik. Untuk itulah dalam pengajaran IPS harus dapat membawa anak didik kepada kenyataan hidup yang sebenarnya yang dapat dihayati mereka. Melalui pengajaran IPS seperti yang digambarkan di atas diharapkan terbinanya sikap warga negara yang peka terhadap masalah sosial yang membantu anak untuk mengenal hubungan manusia dengan lingkungan
Siswa mengalami kesulitan dalam menjawab soal–soal latihan, baik yang ada di buku pelajaran IPS, LKS, soal-soal yang diberikan oleh guru, ulangan bulanan, maupun ujian semester. Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian semester yang diperoleh siswa tidak sesuai dengan standar ketuntasan belajar siswa. Dari hasil ujian semester mata pelajaran IPS yang peneliti peroleh dari wali kelas IV SD Negeri No. 104219 Tanjung Anom pada tanggal 7 Januari 2013, nilai siswa kelas IV pada pelajaran IPS dibawah rata-rata KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 65. Dari 38 orang siswa hanya 10 orang siswa (26,32%) yang sudah tuntas mendapat diatas nilai rata-rata 65 sedangkan 28 orang siswa (73,68%) masih belum tuntas karena nilai yang dicapai masih dibawah rata-rata KKM. Seharusnya belajar dikatakan tuntas apabila siswa secara
(19)
4
keseluruhan mampu mendapatkan nilai sama dengan atau diatas nilai KKM. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran tersebut masih sangat rendah.
Untuk mengatasi masalah ini ada beberapa alternatif solusi yang ditawarkan, antara lain: (1)penggunaan media pembelajaran; (2)pemilihan dan penerapan metode pembelajaran yang efektif dan efisien; (3)pemilihan dan penerapan model pembelajaran yang tepat. Dalam hal ini penulis memilih untuk menerapkan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang dapat dipilih guru adalah model example non example. Menurut Istarani (2009:9) Model examples non examples adalah suatu model pembelajaran dengan
rangkaian penyampaian materi yang akan disampaikan kepada siswa adalah dengan menunjukkan gambar-gambar yang relevan yang telah dipersiapkan dan diberi kesempatan kepada siswa untuk menganalisisnya bersama teman dalam kelompok yang kemudian siswa diminta untuk membacakan hasil diskusi yang telah dilakukan.
Beberapa manfaat pada model examples non examples menurut Istarani
(2011:9) terhadap siswa antara lain adalah:
1. Pembelajaran lebih menarik, sebab gambar dapat meningkatkan perhatian anak untuk mengikuti proses belajar mengajar; 2. Siswa lebih cepat menagkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar dari materi yang ada; 3. Dapat meningkatkan daya nalar atau daya pikir siswa sebab siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada; 4. Dapat meningkatkan kerja sama antar siswa sebab siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dalam menganalisis gambar yang ada; 5.Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa sebab guru mempertanyakan alasan siswa mengurutkan gambar; 6.Pembelajaran lebih berkesan sebab siswa dapat secara langsung mengamati gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran
Untuk mengatasi masalah ini ada beberapa alternatif solusi yang ditawarkan, antara lain: (1)penggunaan media pembelajaran; (2)pemilihan dan penerapan metode pembelajaran yang efektif dan efisien; (3)pemilihan dan penerapan model pembelajaran yang tepat. Dalam hal ini penulis memilih untuk menerapkan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang
examples non examples adalah suatu model pembelajaran dengan
penyampaian materi yang akan disampaikan kepada siswa adalah dengan menunjukkan gambar-gambar yang relevan yang telah dipersiapkan dan diberi kesempatan kepada siswa untuk menganalisisnya bersama teman dalam kelompok yang kemudian siswa diminta untuk membacakan hasil diskusi yang
Beberapa manfaat pada model examples non examples menurut Istarani menurut Istarani
anak untuk mengikuti proses belajar mengajar; 2. Siswa lebih cepat yang ada; 3. Dapat meningkatkan daya nalar atau daya pikir siswa sebab siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada; 4. Dapat meningkatkan kerja sama antar siswa sebab siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dalam menganalisis gambar yang ada; 5.Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa sebab guru mempertanyakan alasan siswa mengurutkan gambar; 6.Pembelajaran lebih berkesan sebab siswa dapat secara langsung mengamati gambar yang telah dipersiapkan oleh
(20)
5
Jadi dengan penerapan model pembelajaran examples non examples,
diyakini dapat membuat siswa cepat mengerti materi pelajaran yang disampaikan guru, dan dapat menumbuhkan kerja sama antarsiswa dalam kelompok diskusi serta pembelajaran berlangsung menarik karena guru menggunakan gambar-gambar relevan dengan materi yang dapat merangsang daya pikir siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan ModelExamples non examples pada Pelajaran IPS di Kelas IV SD Negeri 104219 Tanjung Anom TA. 2012/ 2013.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah:
1. Pemilihan metode pembelajaran yang monoton dan kurang tepat dalam pembelajaran IPS, yakni dengan menggunakan metode ceramah yang berpusat pada guru.
2. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran IPS yang dikarenakan kurangnya inovasi guru dalam menggunakan model pembelajaran.
3. Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran.
Jadi dengan penerapan model pembelajaran examples non examples
dapat membuat siswa cepat mengerti materi pelajaran yang disampaikan guru, dan dapat menumbuhkan kerja sama antarsiswa dalam kelompok diskusi serta pembelajaran berlangsung menarik karena guru menggunakan gambar-gambar relevan dengan materi yang dapat merangsang daya pikir siswa sehingga
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan ModelExamples non examples pada Pelajaran IPS di
Pemilihan metode pembelajaran yang monoton dan kurang tepat dalam pembelajaran IPS, yakni dengan menggunakan metode ceramah yang
2. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran IPS yang dikarenakan kurangnya inovasi guru dalam menggunakan model
(21)
6
4. Rendahnya pemahaman dan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS sehingga model examples non examples tepat digunakan dalam
pembelajaran IPS.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan baik dan terarah, maka peneliti membatasi masalah yang hendak diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah ”peningkatkan hasil belajar IPS, penggunaan model pembelajaran examples non examples pada materi perkembangan teknologi di
kelas IV SD Negeri No. 104219 Tanjung Anom TA 2012/2013”.
1.4 Perumusan Masalah
Melihat permasalahan yang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitiani ini adalah “Apakah penggunaan model pembelajaran examples
non examples pada materi perkembangan teknologi dapat meningkatkan hasil
belajar IPS siswa pada di kelas IV SD Negeri 104219 Tanjung Anom T.A 2012/ 2013?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: “untuk meningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 104219 Tanjung Anom pada pelajaran IPS jika digunakan model pembelajaran examples non 4. Rendahnya pemahaman dan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS
sehingga model examples non examples tepat digunakan dalam
masalah yang hendak diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah ”peningkatkan hasil belajar IPS, penggunaan model examples non examples pada materi perkembangan teknologi di
Melihat permasalahan yang di atas maka yang menjadi rumusan masalah penelitiani ini adalah “Apakah penggunaan model pembelajaran
pada materi perkembangan teknologi dapat meningkatkan hasil IPS siswa pada di kelas IV SD Negeri 104219 Tanjung Anom T.A 2012/
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: meningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 104219 Tanjung Anom pada pelajaran IPS jika digunakan model pembelajaran examples non
(22)
7
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai brikut:
1.6.1 Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah adanya teori-teori yang bisa diambil dengan menerapkan model examples non examples dalam peningkatan hasil belajar pada materi perkembangan teknologi.
1.6.2 Manfaat praktis
Manfaat praktis adalah manfaat yang dapat langsung diterapkan dalam pembelajaran disekolah. Beberapa manfaat praktis yang dapat diambil dalam penelitian ini, yaitu:
1. Guru mampu memfasilitasi siswa untuk bekerjasama dalam sebuah kelompok.
2. Guru mampu membimbing siswa dalam pengembangan psikomotorik siswa
3. Guru mampu membimbing siswa agar dapat mempertanggungjawabkan pendapatnya.
Selain manfaat teoritis dan praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi Sekolah, Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui model pembelajaran examples non examples.
Manfaat yang diharapkan setelah melakukan penelitian ini adalah
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah adanya teori-teori yang bisa dengan menerapkan model examples non examples dalam
disekolah. Beberapa manfaat praktis yang dapat diambil dalam
1. Guru mampu memfasilitasi siswa untuk bekerjasama dalam sebuah
2. Guru mampu membimbing siswa dalam pengembangan psikomotorik
3. Guru mampu membimbing siswa agar dapat
1. Bagi Sekolah, Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui model pembelajaran
(23)
8
2. Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar siswa untuk meningkatkan daya nalar siswa dan meningkatkan kerja sama antar siswa serta meningkatkan tanggung jawab siswa melalui model pembelajaran examples non examples.
3. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk menambah keterampilan guru dalam meningkatkan kualitas pengajaran dengan menggunakan metode pembelajaran examples non examples.
4. Bagi Peneliti, untuk menambah pengetahuan peneliti dalam penggunaan model examples non examples sebagai bekal pengalaman
sebelum terjun langsung ke lapangan sebagai seorang guru nantinya. 2. Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar siswa untuk meningkatkan
daya nalar siswa dan meningkatkan kerja sama antar siswa serta meningkatkan tanggung jawab siswa melalui model pembelajaran
Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk menambah keterampilan guru dalam meningkatkan kualitas pengajaran dengan menggunakan
Bagi Peneliti, untuk menambah pengetahuan peneliti dalam penggunaan model examples non examples sebagai bekal pengalaman
(24)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah membahas beberapa hal, baik yang berupa teori maupun yang berupa temuan hasil dari lapangan, maka dalam bagian ini tibalah saatnya peneliti untuk mengambil suatu kesimpulan yang barang kali bisa kita gunakan untuk mengemukakan suatu saran, guna meningkatkan kualitas pendidikan terutama pendidikan IPS di sekolah dasar. Adapun kesimpulan dan saran yang dapat saya utarakan dalam penelitian ini adalah:
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada hasil belajar kelas IV SD Negeri No.104219 Tanjung Anom mata pelajaran IPS materi pokok perkembangan teknologi yang menggunakan model examples non examples menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa. Baik secara kognitif, afektif dan juga psikomotor. Yang dapat dilihat dari Nilai tes siswa setiap siklusnya menunjukkan peningkatan secara klasikal. Ketuntasan klasikal siswa pada pretes yaitu 0%, pada siklus I ketuntasan kalsikalnya adalah 68,42%, dan ketuntasan klasikal pada siklus II yaitu 97,32. Aktifitas siswa juga menunjukkan bahwa siswa semakin serius dalam mengikuti pelajaran, aktif dan berani menyampaikan pendapatnya masing-masing, serta mampu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Dengan demikian maka dapat dikatakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
(25)
71
SD Negeri 104219 Tanjung Anom pada pelajaran IPS dalam materi perkembangan teknologi.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS, hendaknya di dalam setiap mempelajari IPS harus menerapkan model pembelajaran yang bervariatif model examples non examples agar memudahkan siswa memahami setiap materi konsep pelajaran yang diajarkan guru supaya materi pelajaran tersebut tahan lama diingat dalam setiap pribadi siswa karena penerapan model examples non examples ini dapat melibatkan siswa secara langsung untuk aktif dalam belajar.
2. Kepada guru yang akan menerapkan model examples non examples dalam pembelajaran IPS khususnya materi perkembangan teknologi, dan materi-materi lainnya sebaiknya lebih mengutamakan pemahaman dan aktivitas belajar siswa.
3. Pola pembelajaran guru hendaknya tidak monoton dengan metode ceramah dan pemberian tugas saja, tetapi bisa dikembangkan dengan penerapan metode pembelajaran yang bervariasi yakni dengan menggunakan model examples non examples, sehingga siswa termotivasi untuk belajar.
4. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan, sebaiknya melakukan penelitian secara tuntas dengan cara mengkombinasikan
(26)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto,Suharsimi,dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta. Asrori, Mohammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wacana
Prima
Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana UNIMED
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Hamzah,dkk. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Rasyid, Harun dan Mansur. 2007. Hasil Belajar. Bandung: Bumi Rancaekek
Kencana.
Sanjaya Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
(27)
Tim Bina Karya Guru. 2007. IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Penerbit Erlangga.
(1)
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai brikut:
1.6.1 Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah adanya teori-teori yang bisa diambil dengan menerapkan model examples non examples dalam peningkatan hasil belajar pada materi perkembangan teknologi.
1.6.2 Manfaat praktis
Manfaat praktis adalah manfaat yang dapat langsung diterapkan dalam pembelajaran disekolah. Beberapa manfaat praktis yang dapat diambil dalam penelitian ini, yaitu:
1. Guru mampu memfasilitasi siswa untuk bekerjasama dalam sebuah kelompok.
2. Guru mampu membimbing siswa dalam pengembangan psikomotorik siswa
3. Guru mampu membimbing siswa agar dapat mempertanggungjawabkan pendapatnya.
Selain manfaat teoritis dan praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi Sekolah, Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui model pembelajaran examples non examples.
Manfaat yang diharapkan setelah melakukan penelitian ini adalah
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah adanya teori-teori yang bisa dengan menerapkan model examples non examples dalam
disekolah. Beberapa manfaat praktis yang dapat diambil dalam
1. Guru mampu memfasilitasi siswa untuk bekerjasama dalam sebuah
2. Guru mampu membimbing siswa dalam pengembangan psikomotorik
3. Guru mampu membimbing siswa agar dapat
1. Bagi Sekolah, Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui model pembelajaran
(2)
8
2. Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar siswa untuk meningkatkan daya nalar siswa dan meningkatkan kerja sama antar siswa serta meningkatkan tanggung jawab siswa melalui model pembelajaran examples non examples.
3. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk menambah keterampilan guru dalam meningkatkan kualitas pengajaran dengan menggunakan metode pembelajaran examples non examples.
4. Bagi Peneliti, untuk menambah pengetahuan peneliti dalam penggunaan model examples non examples sebagai bekal pengalaman sebelum terjun langsung ke lapangan sebagai seorang guru nantinya. 2. Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar siswa untuk meningkatkan
daya nalar siswa dan meningkatkan kerja sama antar siswa serta meningkatkan tanggung jawab siswa melalui model pembelajaran
Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk menambah keterampilan guru dalam meningkatkan kualitas pengajaran dengan menggunakan
Bagi Peneliti, untuk menambah pengetahuan peneliti dalam penggunaan model examples non examples sebagai bekal pengalaman
(3)
70
Setelah membahas beberapa hal, baik yang berupa teori maupun yang berupa temuan hasil dari lapangan, maka dalam bagian ini tibalah saatnya peneliti untuk mengambil suatu kesimpulan yang barang kali bisa kita gunakan untuk mengemukakan suatu saran, guna meningkatkan kualitas pendidikan terutama pendidikan IPS di sekolah dasar. Adapun kesimpulan dan saran yang dapat saya utarakan dalam penelitian ini adalah:
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada hasil belajar kelas IV SD Negeri No.104219 Tanjung Anom mata pelajaran IPS materi pokok perkembangan teknologi yang menggunakan model examples non examples menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa. Baik secara kognitif, afektif dan juga psikomotor. Yang dapat dilihat dari Nilai tes siswa setiap siklusnya menunjukkan peningkatan secara klasikal. Ketuntasan klasikal siswa pada pretes yaitu 0%, pada siklus I ketuntasan kalsikalnya adalah 68,42%, dan ketuntasan klasikal pada siklus II yaitu 97,32. Aktifitas siswa juga menunjukkan bahwa siswa semakin serius dalam mengikuti pelajaran, aktif dan berani menyampaikan pendapatnya masing-masing, serta mampu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Dengan demikian maka dapat dikatakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
(4)
71
SD Negeri 104219 Tanjung Anom pada pelajaran IPS dalam materi perkembangan teknologi.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS, hendaknya di dalam setiap mempelajari IPS harus menerapkan model pembelajaran yang bervariatif model examples non examples agar memudahkan siswa memahami setiap materi konsep pelajaran yang diajarkan guru supaya materi pelajaran tersebut tahan lama diingat dalam setiap pribadi siswa karena penerapan model examples non examples ini dapat melibatkan siswa secara langsung untuk aktif dalam belajar.
2. Kepada guru yang akan menerapkan model examples non examples dalam pembelajaran IPS khususnya materi perkembangan teknologi, dan materi-materi lainnya sebaiknya lebih mengutamakan pemahaman dan aktivitas belajar siswa.
3. Pola pembelajaran guru hendaknya tidak monoton dengan metode ceramah dan pemberian tugas saja, tetapi bisa dikembangkan dengan penerapan metode pembelajaran yang bervariasi yakni dengan menggunakan model examples non examples, sehingga siswa termotivasi untuk belajar.
4. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan, sebaiknya melakukan penelitian secara tuntas dengan cara mengkombinasikan
(5)
72
Arikunto, Suharsimi. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto,Suharsimi,dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta. Asrori, Mohammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wacana
Prima
Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana UNIMED
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Hamzah,dkk. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Rasyid, Harun dan Mansur. 2007. Hasil Belajar. Bandung: Bumi Rancaekek
Kencana.
Sanjaya Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
(6)
Tim Bina Karya Guru. 2007. IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Penerbit Erlangga.