PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT AND SATISFACTION) DENGAN MEMANFAATKAN MULTIMEDIA PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran TIK Kelas VII di SMP Negeri 43 Bandung

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iii

DAFTAR ISI ………..… vi

DAFTAR TABEL ……….. viii

DAFTAR GRAFIK ………..………. x

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR………..…..………. xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..……….... 1

B. Rumusan Masalah ……… 7

C. Tujuan Penelitian ……….……… 8

D. Manfaat Penelitian ………..………. 9

E. Definisi Operasional ……….………... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran ……….... 12

B. Model Pembelajaran ARIAS ………... 16

C. Multimedia Pembelajaran ……… 29

D. Multimedia Presentasi ………. 32

E. Hasil Belajar ……… 36


(2)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian ………. 45

B. Populasi dan Sampel Penelitian ………... 48

C. Teknik Pengumpulan Data ……….. 50

D. Instrumen Penelitian ……… 53

E. Teknik Analisis Data ………... 57

F. Prosedur Penelitian ……….. 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Instrumen ……… B. Deskripsi Hasil Penelitian ……… C. Uji Hipotesis ………..……….. 62 65 83 D. Pembahasan Hasil Penelitian ……….……….. 92

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ………..

B. Rekomendasi ………

102 103

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C


(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari perkembangan kehidupan modern saat ini. Teknologi informasi dan komunikasi sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan baik itu sosial, ekonomi, budaya, bisnis, bahkan pendidikan. Pengaruh Teknologi Informasi Komunikasi dalam bidang pendidikan contohnya terlihat pada proses pembelajaran di kelas, dimana terjadi perubahan yang biasanya pembelajaran dilakukan terbatas di ruang kelas dengan metode ceramah, berkembang menjadi pembelajaran dengan memanfaatkan media seperti teknologi komputer dan internet.

Menurut Rusman (2011:89) perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan direspon oleh Kementrian Pendidikan Nasional dengan memasukan kurikulum yang bernuansa pengenalan seluk beluk teknologi informasi dan komunikasi terutama pada jenjang pendidikan menengah. Mata pelajaran TIK ini telah menjadi mata pelajaran wajib sejak tahun 2004, terutama untuk sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi di sekolah menengah, dimaksudkan untuk menyiapkan siswa supaya dapat menghadapi kehidupan global, memahami teknologi informasi dan


(4)

komunikasi serta mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Pada pelaksanaan mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) disekolah terdapat beberapa permasalahan, antara lain adalah masih rendahnya kualitas proses dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya partisipasi siswa dalam pembelajaran, siswa hanya mampu meniru apa yang dilakukan guru.

Penggunaan pembelajaran secara konvensional merupakan salah satu

penyebab rendahnya hasil belajar. Menurut Murtini (2006:21) “Pembelajaran

konvensional merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan oleh guru.” Jadi pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran dimana guru menjadi sumber utama atau pusat dalam belajar, dan arah pembelajaran hanya terjadi pada satu arah, yaitu dari guru kepada siswa yang biasanya dengan cara ceramah. Materi yang didapat siswa dengan menggunakan metode ceramah akan lebih cepat terlupakan, sehingga ketercapaian hasil belajar siswa menjadi rendah. Metode konvensional ini tidak dapat memfasilitasi siswa yang pada kenyataanya memiliki berbagai macam gaya belajar.


(5)

komunikasi yang berupa materi konsep banyak dipelajari pada tingkat sekolah menengah pertama (SMP), khususnya pada kelas VII. Dikarenakan masih banyak materi pelajaran TIK yang berupa konsep disampaikan guru dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, maka hal ini menyebabkan hasil belajar siswa rendah.

Hasil belajar menurut Sudjana (2004) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan siswa di dalam memahami materi yang telah disampaikan oleh guru setelah kegiatan belajar mengajar. Menurut Bloom hasil belajar dapat dikelompokan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Pada aspek kognitif ini terdapat 6 tingkatan yaitu 1) Pengetahuan; 2) Pemahaman; 3) Penerapan; 4) Analisis; 5) Sintesis; dan 6) Evaluasi.

Menurut Suryabrata (Sopah, 2007) “hasil belajar siswa ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor dari dalam (internal) adalah faktor yang muncul dari dalam diri siswa yang sedang belajar, yang terdiri dari faktor jasmaniah, psikologi ataupun kelelahan. Sedangkan faktor dari luar (eksternal) merupakan faktor yang muncul dari luar diri siswa yang sedang belajar, misalnya faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.

Faktor sekolah merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor sekolah meliputi beberapa aspek,


(6)

antara lain metode mengajar, model pembelajaran, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, disiplin sekolah, media pembelajaran, dan sebagainya.

Model pembelajaran merupakan salah satu hal mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, model pembelajaran harus dipilih dengan mempertimbangkan beberapa hal antara lain adalah : 1) tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; 2) bahan atau materi yang akan disampaikan; 3) kondisi siswa; dan 4) ketersediaan sarana dan prasana disekolah.

John M Keller dalam Sopah (2007) mengembangkan suatu model yang diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Model ini dikenal dengan nama model ARCS, yang kemudian model ini dikembangkan lagi oleh Djamah Sopah menjadi model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment and Satisfaction). Model ARIAS merupakan suatu model

pembelajaran yang sederhana, sistematik, bermakna dan dapat digunakan oleh

para guru sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran ARIAS terdiri dari lima komponen yang disusun berdasarkan teori belajar. Kelima komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

Model pembelajaran ARIAS adalah model pembelajaran yang dimulai dengan menanamkan rasa percaya diri pada diri siswa sebelum masuk


(7)

belaar siswa dan menumbuhkan kepuasan pada siswa atas pembelajaran yang telah dilakukan.

Model pembelajaran ARIAS ini dapat digunakan oleh guru sebagai suatu usaha dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Teten Sutendi (2011) mengenai model pembelajaran ARIAS, yang dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setelah diterapkannya model pembelajaran ARIAS menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada ranah kognitif pada topik listrik dinamis mengalami kenaikan yang ditunjukkan oleh skor rata-rata gain yang dinormalisasi sebesar 76,95 %.

Untuk menunjang dalam pelaksanaan model pembelajaran ARIAS maka akan digunakan suatu media pembelajaran, hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Rusman (2011:42) yang menyatakan bahwa

‘media pembelajaran merupakan salah satu alat untuk mempertinggi proses interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan dan sebagai alat bantu mengajar dapat menunjang penggunaan metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam proses belajar’.

Penggunaan multimedia pembelajaran memiliki beberapa manfaat dalam kegiatan pembelajaran antara lain adalah pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik, bahan pembelajaran yang disampaikan akan lebih jelas maknanya. Multimedia adalah gabungan dari beberapa media yang


(8)

berbeda yang terdiri dari teks, audio, video, grafik dan animasi yang digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan informasi.

Terdapat beberapa multimedia dalam pembelajaran, antara lain adalah multimedia presentasi. Kelebihan multimedia presentasi ini adalah dapat menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik, dan sound dalam kesatuan penyajian. Dengan menggabungkan berbagai unsur media dan penggunaannya yang berbantu proyektor, menjadikan multimedia ini cocok untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak. Maka multimedia prsentasi ini dapat memfasilitasi siswa yang memiliki modalitas belajar yang berbeda menjadi tiga tipe, yaitu visual, auditif, dan kinestetik. Pembelajaran dengan menggunakan multimedia presentasi diharapkan dapat melengkapi pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran, karena dengan memanfaatkan multimedia presentasi ini, maka diharapkan akan memberikan perubahan dalam suasana belajar dikelas.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction) dengan

Memanfaatkan Multimedia Presentasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”.


(9)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional?”

Sedangkan rumusan masalah secara khusus dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek pengetahuan antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional?

2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek pemahaman antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional?

3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek penerapan antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional?


(10)

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan umum penelitian ini adalah “Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang menggunakan

pembelajaran konvensional”. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek

pengetahuan antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek pemahaman antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek penerapan antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.


(11)

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, maka setidaknya penelitian ini akan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. 1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memperluas pengetahuan mengenai penggunaan multimedia presentasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan komunikasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu bagian dari kajian pengembangan model pembelajaran yang efektif. b. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi baru model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran TIK di sekolah, khususnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai penggunaan model ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dikelas yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran. Selanjutnya guru dapat menerapkannya pula dalam pembelajaran di kelas, sehingga pembelajaran siswa dapat dilakukan dengan lebih baik.


(12)

d. Bagi Peneliti

Sebagai suatu pembelajaran, karena pada penelitian ini peneliti dapat mengaplikasikan segala pengetahuan yang di dapat selama perkuliahan maupun di luar perkuliahan.

E. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran ARIAS

Model pembelajaran ARIAS adalah model pembelajaran yang dimulai dengan menanamkan rasa percaya diri pada diri siswa, kemudian menghubungkan materi dengan relevansi kehidupan siswa, memelihara minat/perhatian siswa selama pembelajaran, kemudian melakukan penilaian dan menumbuhkan kepuasan pada siswa.

2. Multimedia Presentasi

Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis maupun konsep. Media ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif, maupun kinestetik, karena media ini menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi,


(13)

3. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar ini mencakup segala aspek baik itu kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada penelitian ini hasil belajar dibatasi hanya pada ranah kognitif aspek pengetahuan, pemahaman dan penerapan.

4. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi Informasi dan komunikasi dalam penelitian ini adalah adalah mata pelajaran pada jejang SMP. Tujuan mata pelajaran ini adalah memahami Teknologi Informasi dan komunikasi, serta mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan Teknologi Informasi dan komunikasi.


(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:11) metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu dalam kondisi yang terkontrol.

Tujuan penelitian kuasi eksperimen adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan/atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang relevan (Arifin, 2012:74). Metode kuasi ini digunakan karena karakteristik variabel penelitian yang ingin mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar dari model ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi yang diterapkan terhadap siswa.

Pada penelitian ini digunakan dua kelas, satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lagi sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen


(15)

Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah model ARIAS dan model konvensional. Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar pada ranah kognitif aspek pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.

Tabel 3.1

Hubungan Antar Variabel Penelitian

Variabel Bebas (X)

Variabel Terikat (Y)

Pembelajaran TIK

Model ARIAS Model Konvensional (X1) (X2)

Hasil belajar aspek pengetahuan (Y1)

X1Y1 X2Y1

Hasil belajar aspek pemahaman (Y2)

X1Y2 X2Y2

Hasil belajar aspek penerapan (Y3)

X1Y3 X2Y3

X1Y1 : Peningkatan hasil belajar pada aspek pengetahuan dengan

menggunakan model pembelajaran ARIAS

X1Y2 : Peningkatan hasil belajar pada aspek pemahaman dengan

menggunakan model pembelajaran ARIAS

X1Y3 : Peningkatan hasil belajar pada aspek penerapan dengan menggunakan

model pembelajaran ARIAS

X2Y1 : Peningkatan hasil belajar pada aspek pengetahuan dengan


(16)

X2Y2 : Peningkatan hasil belajar pada aspek pemahaman dengan

menggunakan model konvensional

X2Y3 : Peningkatan hasil belajar pada aspek penerapan dengan menggunakan

model konvensional

Desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok kontrol pretes-postes (Pre test-post test control group design). Desain yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Desain Penelitian

Kelas Pre-test Treatment Post-test

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O3 X2 O4

Keterangan:

O1 dan O3 : Pretes

O2 dan O4 : Postes

X1 : Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi.


(17)

Desain ini dipilih karena melibatkan dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan eksperimen, sehingga dapat melihat perbedaan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional dengan memanfaatkan media peta konsep.

Langkah pelaksanaan pada penelitian ini dimulai dari menetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian kedua kelas diberikan pre-test (O1 dan O3), selanjutnya kedua kelas diberikan treatment. Kelas eksperimen

mendapatkan treatment menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi, dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional dengan memanfaatkan media peta konsep. Setelah diberikan treatment kemudian dilakukan post-test (O2 dan O4) kepada kedua

kelas. Hasil post-tes kemudian dibandingkan dengan pre-test, sehingga akan diperoleh gain, yaitu selisih antar nilai pre-test dan post-tes.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini meliputi obyek atau subyek yang dijadikan sumber data bagi penelitian. Seperti menurut Sugiyono (2012:119) yang menyatakan:

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.


(18)

Dikarenakan luasnya populasi dalam penelitian ini, maka peneliti melakukan pembatasan populasi untuk mempermudah dalam proses pengambilan sampel. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana dan Ibrahim

(1992) dalam Karmana (2011:48) bahwa ‘…pembatasan populasi

dilakukan dengan membedakan populasi sasaran (target population) dan populasi terjangkau (accessible population)’. Bertolak dari pendapat tersebut maka populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 43 Bandung pada tahun ajaran 2012-2013, sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas VII SMPN 43 Bandung pada tahun ajaran 2012-2013.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012: 120) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Pengambilan sampel dalam penelitian ini tidak dilakukan secara acak atau random, tetapi sesuai dengan ciri utama penelitian kuasi eksperimen yang menggunakan kelompok-kelompok yang sudah ada atau intact group sebagai sampel. Jadi peneliti tidak mengambil sampel dari angggota populasi secara individu, tetapi dalam bentuk kelas. Sampel penelitian tersebut memiliki ciri-ciri yang


(19)

Berdasarkan pedapat di atas, maka peneliti memilih dua kelas yang akan dijadikan sampel penelitian, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

Kelas Jumlah Siswa

VII-1 (eksperimen)

30 siswa

VII-10 (kontrol)

30 siswa

Jumlah 60 siswa

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan berbagai cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen penelitian, dan dilakukan untuk menjawab permasalahan penelitian.

Untuk mengumpulkan data penelitian maka diperlukan suatu istrumen penelitian. Instrumen merupakan komponen yang penting dalam suatu penelitian, karena kualitas dari instrumen yang dibuat akan menentukan kualitas data dalam penelitian. Oleh karena itu, pembuatan instrumen harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.

1. Alat Pengumpulan Data

Jenis instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes adalah suatu teknik pengukuran yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab responden (Arifin, 2012:226).


(20)

Tes yang digunakan adalah tes objektif dengan bentuk pilihan ganda (multiple choice). Menurut Arifin (2012: 227) kelebihan tes objektif ini antara lain:

1. Seluruh ruang lingkup (scope) materi dapat dinyatakan pada item atau soal,

2. Kemungkinan jawaban spekulatif dalam ujian dapat dihindari,

3. Jawaban bersifat mutlak, jadi penilaian dapat dilakukan secara objektif, 4. Pengoreksian dapat dilakukan oleh siapa saja, sekalipun tidak

menguasai materinya,

5. Pemberian skor dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

Tes berupa pilihan ganda (multiple choice) ini meliputi empat alternatif jawaban yang bersumber dari mata pelajaran TIK kelas VII

mengenai pokok bahasan “Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi di dalam kehidupan sehari-hari”. Siswa diminta memilih satu jawaban yang dianggap paling benar dari kemungkinan jawaban yang salah.

Soal-soal pilihan ganda ini akan diberikan dalam bentuk pre-test dan

post-test. Tujuan dilakukan pre-test adalah untuk mengetahui kemampuan

awal dari kelas kontrol dan kelas eksperimen, sedangkan post-test dilakukan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.


(21)

2. Tahapan Penyusunan

Langkah-langkah menyusun instrumen tes dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mempelajari silabus mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas VII.

b. Menentukan pokok bahasan yang akan diambil, termasuk standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator mata pelajaran TIK yang akan diambil.

c. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian berdasarkan pokok bahasan mata pelajaran TIK yang diambil.

d. Membuat instrumen penelitian

e. Mendiskusikan instrumen penelitian yang sudah dibuat dengan dosen dan guru mata pelajaran TIK disekolah.

f. Menguji instrumen penelitian kepada siswa diluar sampel. g. Menganalisis dan merevisi instrumen penelitian.


(22)

D. Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012:168) “valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.” Untuk menguji kevalidan butir, maka peneliti akan menggunakan rumus Korelasi

Produk-Moment dengan angka kasar, yaitu:

  

 

2 2

2

 

2

XY

n XY X Y

r

n X X n Y Y

 

 

 

(Zainal Arifin, 2009:254) Keterangan: rxy = Koefisien Korelasi variabel X dan Y

X = Skor setiap butir soal masing-masing siswa Y = Skor total masing-masing siswa

n = Jumlah responden uji coba

Klasifikasi untuk menginterpretasikan besarnya koefisien adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Acuan Validitas Interval Koefisien Tingkat Hubungan


(23)

Selanjutnya untuk menguji signifikansi item-item pada instrumen penelitian dihitung dengan menggunakan uji-t dengan rumus:

Keterangan:

t = nilai t hitung

r = koefisien korelasi

n = jumlah subyek

Nilai thitung kemudian dibandingkan dengan ttabel dengan signifikansi

(0.05) dengan dk = n-2. Apabila thitung < ttabel berarti korelasi tersebut tidak

valid, sedangkan apabila thitung > ttabel berarti korelasi tersebut dikatakan

valid.

2. Uji Reliabilitas

Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu dan kesempatan yang berbeda (Arifin, 2009:258). Untuk menguji tingkat konsistensi instrumen tes yang akan digunakan, maka digunakan rumus Spearman

Brown :

(Zainal Arifin, 2009:261) Keterangan :

rnn = korelasi antara skor-skor tiap belahan tes


(24)

Soal dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok ganjil (X) dan kelompok genap (Y). Kemudian dihitung dengan menggunakan Product

Moment. Hasil perhitungan tersebut kemudian dimasukan kedalam rumus

Spearman Brown, kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan r tabel.

Apabila hasil dari perhitungan nilai reliabilitas rhitung yang diperoleh lebih

besar dari rtabel, maka instrument dinyatakan reliabel.

3. Tingkat Kesukaran Soal

Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang, maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik (Arifin, 2009: 266). Untuk menghitung tingkat kesukaran soal pada soal pilihan ganda, maka dapat digunakan rumus tingkat kesukaran (TK):

(Zainal Arifin, 2009:266) Keterangan:

WL = jumlah siswa yang menjawab salah dari kelompok bawah TK = (WL + WH) X 100%


(25)

Kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal adalah:

a) Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah b) Jika jumlah persentase 28% - 72% termasuk sedang

c) Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar

4. Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa yang belum/kurang menguasai kompetensi (Arifin, 2009: 273). Untuk mengetahui daya pembeda butir soal pada pilihan ganda, maka digunakan rumus sebagai berikut:

(Zainal Arifin, 2009:273) Keterangan :

DP = daya pembeda

WL = jumlah siswa yang gagal dari kelompok bawah WH = jumlah siswa yang gagal dari kelompok atas

n = 27% x N

Kriteria daya pembeda menurut Ebel adalah sebagai berikut: 0.40 – ke atas : Sangat Baik

0.30 – 0.39 : Baik

0.20 – 0.29 : Cukup Baik Ke bawah – 0.19 : Buruk

DP = (WL - WH) n


(26)

E. Teknik Analisis Data 1. Normalitas

Uji normalitas merupakan suatu cara untuk mengetahui apakah data yang diambil berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam penelitian ini dalam menguji normalitas data peneliti akan menggunakan program pengolah data SPSS 20 (Statistical Product and Service Solution) dengan melakukan uji Kolmogorov Smirnov dua sampel independen dengan rumus:

(Sugiyono, 2008:156) Kriteria pengujiannya adalah jika nilai sig. (signifikansi) < 0.05 maka distribusi tidak normal, sedangkan jika sig. (signifikansi) > 0.05 maka terdistribusi normal (Santoso, 2003:168).

2. Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah variansi populasi data yang diuji memiliki variansi yang homogen atau tidak. Dalam menguji homogenitas data, maka peneliti menggunakan program


(27)

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini akan menggunakan rumus Uji-t

independen dua arah (t-test independent). Uji hipotesis ini dilakukan untuk

melihat perbedaan mean dengan menggunakan program SPSS 20. Yang akan dibandingkan merupakan gain skor post-test dan pre-test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, baik secara keseluruhan ataupun setiap aspek. Untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata (mean) digunakan rumus:

(Zainal Arifin, 2012: 281) Keterangan:

t = nilai t-test yang dicari

X1 = rata-rata kelompok eksperimen

X2 = rata-rata kelompok kontrol

S1 = simpangan baku kelompok eksperimen

S2 = simpangan baku kelompok kontrol

n1 = jumlah kelompok eksperimen

n1 = jumlah kelompok kontrol

Pengujian dilakukan dengan menggunakan satu arah (one tail), kriteria pengujian untuk hipotesis adalah Ho ditolak atau H1 diterima


(28)

F. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan

a. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian

b. Menghubungi tempat sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian c. Membuat proposal penelitian

d. Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian. e. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan instrumen

penelitian.

f. Membuat multimedia presentasi dengan menggunakan software

PowerPoint.

g. Menilai RPP dan instrumen penelitian oleh dosen pembimbing. h. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

i. Merevisi instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Mengadakan pre-test kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.

b. Melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan


(29)

3. Tahap Analisis Data

a. Mengumpulkan hasil data penelitian dari pre-test dan post-test b. Membandingkan hasil tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol c. Melakukan analisis data terhadap gain dari hasil pre-test dan post-test d. Uji hipotesis perbedaan hasil belajar

e. Merumuskan pembahasan


(30)

Prosedur penelitian dapat digambarkan dalam bagan berikut ini:

Kesimpulan Hasil Penelitian

Analisis Data

Pembelajaran Menggunakan Model Konvensional

(Kelas Kontrol) Pembelajaran Menggunakan

Model ARIAS (Kelas Eksperimen)

Pembelajaran dikelas Membuat Multimedia Presentasi

Menguji Instrumen Penyusunan Instrumen Tes

Penyusunan RPP Studi Pendahuluan Menyusun Proposal Penelitian


(31)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat terlihat dari gain yang diperoleh kelas eksperimen yang jauh lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

Secara khusus kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

2. Hasil belajar siswa pada aspek pemahaman yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.


(32)

3. Hasil belajar siswa pada aspek penerapan yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Sesuai dengan simpulan di atas, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif aspek pengetahuan, pemahaman, dan penerapan pada mata pelajaran TIK siswa kelas VII SMP.

B. Rekomendasi

1. Bagi Guru Mata Pelajaran TIK

Sesuai dengan temuan penelitian ini, maka diharapkan guru mata pelajaran TIK dapat mengembangkan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi ini dalam kegiatan pembelajaran, hal ini supaya terdapat variasi dalam pelaksanaan pembelajaran TIK dikelas, khususnya pada materi-materi pelajaran TIK yang berupa konsep.


(33)

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai studi pustaka bagi peneliti lain yang tertarik untuk meneliti mengenai model pembelajaran ARIAS, sehingga penggunaan model ini dapat dikembangkan untuk mata pelajaran lain dan menggunakan media pembelajaran yang lebih inovatif lagi. Selain itu diharapkan juga dapat mengembangakan penelitian mengenai model pembelajaran ARIAS untuk meningkatkan hasil belajar pada ranah afektif dan psikomotor.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Angkowo. R, A.Kosasih. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grasindo.

Aunurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi pembelajaran: Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Darmawan, Deni. (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Arum Mandiri Press.

Darmawan, Deni. (2012). Inovasi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Hasanah, Tina. (2010). Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran

Reciprocal Teaching Dengan Model Pembelajaran Drill Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK). Skripsi. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidika FIP UPI.

Herdian. (2012). Apa Perbedaannya : Model, Metode, Strategi, Pendekatan Dan

Teknik Pembelajaran [Online]. Tersedia: http://herdy07.wordpress.com/

2012/03/17/apa-perbedaannya-model-metode-strategi-pendekatan-dan-teknik-pembelajaran/. [26 Agustus 2012]

Karmana, Wimfy Jeniandri. (2011). Penerapan Video Tutorial dengan

Pemanfaatan Software Camtasia Studio terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa SMP pada Materi Formula dan Fungsi Sederhana dalam Microsoft Excel. Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

FIP UPI Bandung.


(35)

Nurlaela, Nunur. (2009). Pengaruh Penggunaan Model Cooperative Learning

Teknik Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi : Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas X Program Keahlian Akuntansi Smk PGRI 2 Cimahi. Skripsi. Bandung: Jurusan

Akuuntansi Fakultas FPEB UPI.

Pardamean, Toto. (2011). Model Pembelajaran Untuk Efisiensi dan Efektivitas

Pembelajaran [Online]. Tersedia : http://edukasi.kompasiana.com/

2011/09/20/model-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pembelajaran/. [21 Juli 2012]

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan

Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Pers.

Santoso, Singgih. (2003). Masalah Statistik dengan SPSS. Jakarta: Elex Media komputindo.

Sopah. (2007). Model Pembelajaran ARIAS.Disertasi. PPS-IKIP Jakarta. http://gurupkn.wordpress.com/2007/12/22/model-pembelajaran-arias/ Sudjana, Nana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: CV Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: CV Alfabeta. Sulistyos, Joko. (2010). 6 Hari Jago SPSS. Yogyakarta: Cakrawala.

Sutendi, Teten. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Arias Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Topik Listrik Dinamis. Skripsi

Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung.

Yanti, Linda. (2009). Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Dan Satisfaction) Terhadap Prestasi Belajar Dan Motivasi Siswa Smp. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA


(1)

Prosedur penelitian dapat digambarkan dalam bagan berikut ini:

Bagan 3.1 Kesimpulan Hasil Penelitian

Analisis Data

Pembelajaran Menggunakan Model Konvensional

(Kelas Kontrol) Pembelajaran Menggunakan

Model ARIAS (Kelas Eksperimen)

Pembelajaran dikelas Membuat Multimedia Presentasi

Menguji Instrumen Penyusunan Instrumen Tes

Penyusunan RPP Studi Pendahuluan Menyusun Proposal Penelitian


(2)

102

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat terlihat dari gain yang diperoleh kelas eksperimen yang jauh lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

Secara khusus kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

2. Hasil belajar siswa pada aspek pemahaman yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.


(3)

3. Hasil belajar siswa pada aspek penerapan yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Sesuai dengan simpulan di atas, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif aspek pengetahuan, pemahaman, dan penerapan pada mata pelajaran TIK siswa kelas VII SMP.

B. Rekomendasi

1. Bagi Guru Mata Pelajaran TIK

Sesuai dengan temuan penelitian ini, maka diharapkan guru mata pelajaran TIK dapat mengembangkan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi ini dalam kegiatan pembelajaran, hal ini supaya terdapat variasi dalam pelaksanaan pembelajaran TIK dikelas, khususnya pada materi-materi pelajaran TIK yang berupa konsep.

2. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Hasil penelitian model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa ini, diharapkan dapat dijadikan salah satu bagian dari kajian


(4)

104

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai studi pustaka bagi peneliti lain yang tertarik untuk meneliti mengenai model pembelajaran ARIAS, sehingga penggunaan model ini dapat dikembangkan untuk mata pelajaran lain dan menggunakan media pembelajaran yang lebih inovatif lagi. Selain itu diharapkan juga dapat mengembangakan penelitian mengenai model pembelajaran ARIAS untuk meningkatkan hasil belajar pada ranah afektif dan psikomotor.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Angkowo. R, A.Kosasih. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grasindo.

Aunurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi pembelajaran: Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Darmawan, Deni. (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Arum Mandiri Press.

Darmawan, Deni. (2012). Inovasi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Hasanah, Tina. (2010). Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran

Reciprocal Teaching Dengan Model Pembelajaran Drill Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK). Skripsi. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidika FIP UPI.

Herdian. (2012). Apa Perbedaannya : Model, Metode, Strategi, Pendekatan Dan

Teknik Pembelajaran [Online]. Tersedia: http://herdy07.wordpress.com/

2012/03/17/apa-perbedaannya-model-metode-strategi-pendekatan-dan-teknik-pembelajaran/. [26 Agustus 2012]

Karmana, Wimfy Jeniandri. (2011). Penerapan Video Tutorial dengan

Pemanfaatan Software Camtasia Studio terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa SMP pada Materi Formula dan Fungsi Sederhana dalam Microsoft Excel. Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

FIP UPI Bandung.

Murtini, Suci. (2006). Keefektifan Penerapan Pendekatan Konstruktivisdalam

Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Dalilpythagoras Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viiisemester 1 Smp N 3 Bae Kudus Tahun

Pelajaran 2005/2006. [Online] Skripsi: Tersedia

http://www.scribd.com/doc/ 77544633/8/ Pembelajaran-Konvensional [24 April 2012]


(6)

Nurlaela, Nunur. (2009). Pengaruh Penggunaan Model Cooperative Learning

Teknik Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi : Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas X Program Keahlian Akuntansi Smk PGRI 2 Cimahi. Skripsi. Bandung: Jurusan

Akuuntansi Fakultas FPEB UPI.

Pardamean, Toto. (2011). Model Pembelajaran Untuk Efisiensi dan Efektivitas

Pembelajaran [Online]. Tersedia : http://edukasi.kompasiana.com/

2011/09/20/model-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pembelajaran/. [21 Juli 2012]

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Pers.

Santoso, Singgih. (2003). Masalah Statistik dengan SPSS. Jakarta: Elex Media komputindo.

Sopah. (2007). Model Pembelajaran ARIAS.Disertasi. PPS-IKIP Jakarta. http://gurupkn.wordpress.com/2007/12/22/model-pembelajaran-arias/ Sudjana, Nana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: CV Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: CV Alfabeta. Sulistyos, Joko. (2010). 6 Hari Jago SPSS. Yogyakarta: Cakrawala.

Sutendi, Teten. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Arias Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Topik Listrik Dinamis. Skripsi

Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung.

Yanti, Linda. (2009). Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Dan Satisfaction) Terhadap Prestasi Belajar Dan Motivasi Siswa Smp. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI TEORI KONSTRUKTIVISMEUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-1 MTS NEGERI TUNGKOB

0 10 1

Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Dan Satisfaction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V Mi Unwaanunnajah

1 9 186

peranan model pembelajaran arias (Assurance, relavance, interest, assessment dan satisfaction untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa; penelitian tindakan kelas di MTs. Sa'aadatul mahabbah Pondok Cabe

0 6 202

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT AND SATISFACTION) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 6 KISARAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 2 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 KUALUH HULU T.A 2011/2012.

0 1 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT AND SATISFACTION) BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN APLIKASI PADA MATA PELAJARAN TIK SMA.

0 1 49

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KKPI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PEDAN.

0 1 229

82297055 Penerapan Model Arias Assurance Relevance Interest Assesment and Satisfaction

0 0 5

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction)

0 0 6

2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT,SATISFACTION) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI 2KALIBAGOR TAHUN PELAJARAN 20132014

0 2 16