KORELASI ANTARA KEMAMPUAN SISWA BERARGUMENTASI DENGAN MENULIS KARYA ILMIAH DI SMA ANGKASA KELAS XI TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN SISWA BERARGUMENTASI DENGAN MENULIS KARYA ILMIAH DI SMA ANGKASA KELAS XI

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Prabawati Nurhabibah NIM 0906911

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN SISWA BERARGUMENTASI DENGAN MENULIS KARYA ILMIAH DI SMA ANGKASA KELAS XI

TAHUN AJARAN 2012/2013 oleh

Prabawati Nurhabibah 0906911

disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I,

Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. NIP 196201091987032002

Pembimbing II,

Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M.Pd. NIP 196012161986032001

diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia,

Dr. Dadang Anshori, M.Si. NIP 19720403199903100


(3)

Korelasi antara Kemampuan Siswa

Berargumentasi dengan Menulis Karya Ilmiah

di

Sma Angkasa Kelas XI

Tahun Ajaran 2012/2013

Oleh

Prabawati Nurhabibah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Prabawati Nurhabibah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Korelasi antara Kemampuan Siswa Berargumentasi dengan Menulis Karya Ilmiah di SMA Angkasa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013” ini, sepenuhnya adalah karya saya sendiri. Saya tidak menjiplak atau mengutip dengan cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku di masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung segala resiko yang diberikan kepada saya, apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian saya ini.

Bandung, Agustus 2013 yang membuat pernyataan ini,


(5)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kajian dua pembelajaran bahasa guna mengetahui hasil dari pembelajaran tersebut. Tujuan utama kajian pembelajaran bahasa adalah untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dalam metode dan teknik pembelajaran, untuk kemudian mengatasinya, demi tercapainya hasil pembelajaran yang lebih baik. Objek atau materi yang dikaji meliputi hubungan (korelasi) antara dua hasil kegiatan belajar. Penulis melakukan penelitian korelasi mengenai kemampuan berargumentasi dengan kemampuan siswa menulis karya ilmiah di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara. Berdasarkan hasil penghitungan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson diperoleh nilai korelasi sebesar 0,54, dan termasuk ke dalam kategori cukup. Kemudian untuk menguji signifikansi koefisien korelasi diperoleh angka 1,70 ≤ 4,03 ≥ 1,70 atau ttabel ≤ thitung ≥ ttabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa thitung lebih besar daripada ttabel. Berdasarkan penghitungan yang telah dilakukan, koefisien korelasi variabel X dan Y signifikan. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis H1 diterima dan H0 ditolak, atau dengan kata lain terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berargumentasi dengan kemampuan menulis karya ilmiah. Dari hasil perhitungan koefisien deteminasi, diperoleh 29,16%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berargumentasi memberikan kontribusi sebesar 29,16% terhadap kemampuan menulis karya ilmiah.

Kata kunci: kemampuan; menulis; argumentasi; karya ilmiah.

ABSTRACT

This research is motivatedby thestudy oftwo learningmaterials in Bahasa in order tofind out the resultsofthestudy. The mainpurposeof the studyis to determine theflaws in themethodsandtechniques ofteaching, and thensolve themin order to achievebetterlearning outcomes. The object of the studyincludes therelationship(correlation) betweentwolearningoutcomes. The author conducted a correlation studytowards the students’ ability toarguewiththe students' abilityto write a work of erudition inSMA AngkasaLanudHuseinSastranegara. Based on theresults of a calculationusingPearsoncorrelation formula, it isobtainedcorrelation valueof 0.54, and this value includes into thecategory ofsufficient. Then totest the significance ofthe correlation

coefficient, it isobtained1.70≤4.03≥1.70orttabel≤thitung≥ttabel. Thus it is concludedthatthitungis

greater thant table. Based on the calculation, the correlation coefficientofXandY issignificant. It can be concludedthat thehypothesisH1is acceptedandH0is rejected, orin other wordsthere is

asignificant relationshipbetweenthe abilityto argueand the abilityto write a work of erudition. From the calculation ofthe coefficientdetemination,it isgained29.16%. This suggeststhat theability toarguecontributes29.16% to theabilityto write a work of erudition.


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II IHWAL KARANGAN ARGUMENTASI DAN KARYA TULIS ILMIAH ... 10

A. Ihwal Keterampilan Berbahasa ... 10

B. Ihwal Pembelajaran Menulis ... 11

1. Pengertian Menulis... 11

2. Manfaat Menulis ... 12

3. Tujuan Menulis ... 13

4. Hakikat Pembelajaran Menulis ... 14

C. Ihwal Karangan ... 14

1. Jenis Karangan ... 15

a. Karangan Eksposisi ... 15


(7)

c. Karangan Narasi ... 16

d. Karangan Persuasi ... 16

e. Karangan Argumentasi... 16

D. Ihwal Kemampuan Berargumentasi ... 16

1. Pengertian Argumentasi ... 16

2. Pengertian Karangan Argumentasi ... 17

3. Ciri-Ciri Karangan Argumentasi ... 18

4. Struktur Karangan Argumentasi ... 19

5. Langkah-Langkah Menulis Karangan Argumentasi ... 20

6. Bahan Penulisan Karangan Argumentasi ... 20

E. Ihwal Penulisan Karya Ilmiah ... 21

1. Pengerian Karya Tulis Ilmiah ... 21

2. Stuktur Karya Tulis Ilmiah... 21

3. Sifat dan Ciri Bahasa Karya Tulis Ilmiah ... 23

4. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah ... 24

5. Langkah-Langkah Menyusun Karya Tulis Ilmiah ... 25

6. Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah ... 27

F. Kerangka Pemikiran ... 29

G. Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 31

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

B. Desain Penelitian ... 31

C. Metode Penelitian... 32

D. Definisi Operasional... 32

E. Instrumen Penelitian... 33

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 46


(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 49

1. Deskripsi Data Kemampuan Berargumentasi ... 50

2. Deskripsi Data Kemampuan Menulis Karya Ilmiah ... 59

B. Uji Persyaratan Analisis Data ... 71

1. Uji Homogenitas Variansi Variabel X dan Y ... 71

2. Uji Normalitas Varibael X dan Y... 74

C. Analisis Data ... 77

1. Penghitungan Koefisien Korelasi ... 77

2. Penghitungan Koefisien Determinasi ... 78

3. Identifikasi Persamaan Regresi ... 79

4. Uji Linearitas Persamaan Regresi ... 83

D. Pengujian Hipotesis ... 86

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 87

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 89

A. Simpulan ... 89

B. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penulisan karya ilmiah dalam pembelajaran bahasa Indonesia telah diperkenalkan pada siswa sejak pendidikan tingkat menengah pertama. Kemudian akan dilanjutkan pada tingkat menengah atas, hingga perguruan tinggi. Namun, apakah pengetahuan seorang siswa akan terus meningkat mengenai penulisan karya ilmiah seiring seringnya berlatih menulis karya ilmiah dari jenjang yang mudah hingga tingkat kesulitannya cukup rumit.

Pembahasan mengenai penulisan karya ilmiah telah menjadi persoalan serius di kalangan pelajar baik tingkat menengah hingga perguruan tinggi. Maraknya isu plagiat dan mudahnya mengakses berbagai informasi melalui dunia maya menjadi kendala yang cukup berat bagi pengajar maupun pelajar.

Kegiatan komunikasi keilmuan secara tertulis menuntut pelajar untuk memiliki kemampuan dalam menyampaikan argumen keilmuan dalam karya ilmiah. Jenis karya ilmiahpun beragam, ada yang berupa artikel, laporan kajian, makalah, skripsi, tesis, dan disertasi. Tidak sedikit di antara mereka yang mengalami kesulitan di dalam menuangkan gagasan-gagasan ilmiahnya secara tertulis.

Penyebab dari permasalahan tersebut, disebabkan rendahnya motivasi siswa dalam mengasah kemampuannya dalam kegaitan komunikasi keilmuan secara tertulis. Selain itu, kemmapuan siswa dalam berpikir kritis mengenai suatu permasalahan juga kurang terlatih. Kedua hal tersebut erat kaitannya dengan kemampuan siswa menyampaikan argumentasi baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Sebagai seorang pendidik, menemukan solusi atas permasalahan tersebut merupakan jalan terbaik yang harus ditempuh demi terciptanya kompetensi dalam diri siswa untuk menghasilkan karya terbaiknya dalam bidang tulisan berupa


(10)

karya ilmiah. Salah satu cara untuk mengatasinya diantaranya dengan menemukan beberapa metode atau model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Selain itu, menemukan beberapa faktor yang memenyebabkan keberhasilan sebuah pembelajaran juga perlu dilakukan pengajar demi tercapainya hasil yang maksimal dalam pembelajaran bahasa yang akan dicapai.

Sebuah pembelajaran bahasa erat kaitannya dengan proses pemahaman yang akan diberikan kepada siswa. Banyak faktor yang menentukan keberhasilan dalam belajar, di antaranya belajar bahasa. Faktor tersebut di antaranya adalah kualitas guru, kurikulum, bahan ajar, minat dan motivasi siswa, tingkat intelegensi siswa, sarana dan fasilitas belajar, lingkungan sekolah, perhatian orang tua (keluarga), latar belakang sosial budaya, dan lingkungan tempat tinggal (Chaer, 2007: 154).

Suatu indikator bahwa pembelajaran dianggap berhasil adalah dengan mengantongi beberapa faktor seperti yang telah disebutkan di atas. Secara sadar atau tidak ternyata beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan seorang anak dalam belajar sangat kompleks. Bila kesepuluh faktor itu berhubungan dengan baik satu sama lain maka akan tercipta pula kualitas yang baik dari segi pembelajar maupun pengajar.

Setiap individu menjalani empat tahap pembelajaran berbahasa dalam hidupnya mulai dari menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat tahap berbahasa tersebut, tidak menutup kemungkinan terdapat hubungan sebab akibat yang erat di dalamnya.

Dalam penelitian ini, penulis akan mengkaji dua pembelajaran bahasa guna mengetahui hasil dari pembelajaran tersebut. Apakah sudah dianggap berhasil atau tidak. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Chaer (2007: 153) bahwa tujuan utama kajian pembelajaran bahasa adalah untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dalam metode dan teknik pembelajaran, untuk kemudian mengatasinya, demi tercapainya hasil pembelajaran yang lebih baik. Oleh karena itu, objek atau materi yang dikaji meliputi mulai dari metode yang digunakan dalam suatu kegiatan belajar-mengajar (KBM) terhadap hasil belajar, perbandingan hasil belajar melalui dua metode belajar yang berbeda, pengaruh


(11)

suatu aspek terhadap hasil belajar, hubungan (korelasi) antara dua hasil kegiatan belajar, dan sebagainya.

Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia termasuk fenomena alamiah, tetapi bahasa sebagai alat interaksi sosial di dalam masyarakat manusia merupakan fenomena sosial (Chaer, 2007: 9). Kemampuan seorang manusia dalam mengolah bahasa menjadi suatu pendapat berupa argumentasi juga merupakan fenomena alamiah yang terdapat dalam diri seseorang. Kemampuan tersebut bisa dilatih dengan kepekaan pikiran dan sikap kritis kita terhadap suatu peristiwa atau kejadian yang berlangsung di sekitar kita.

Hubungan kemampuan berargumentasi dengan kemampuan menulis karya ilmiah merupakan pokok permasalahan yang akan dianalisis oleh peneliti dalam penelitian ini.

Tujuan penulisan karya ilmiah adalah menyampaikan gagasan penulis dengan caranya sendiri. Dalam hal ini kemampuan siswa dalam berargumentasi sangat diperlukan demi tercapainya tujuan dari penulisan karya ilmiah yaitu tersampaikannya gagasan penulis dalam karya ilmiahnya. Karya ilmiah merupakan sebuah sarana yang diciptakan oleh penulisnya untuk mengungkapkan informasi berdasarkan hasil penelitian dengan cara penyampaian argumentatif yang apik. Keberhasilan sebuah penulisan karya ilmiah dapat terlihat dari indikator apakah informasi yang diberikan oleh penulis tersampaikan dengan baik atau tidak kepada pembaca. Selain itu, apakah pemikiran dari keduanya terbilang sama atau paling tidak mendekati.

Hasil studi pendahuluan di SMA Angkasa, peneliti menemukan permasalahan kegiatan pembelajaran di kelas. Kurangnya wawasan dan pengetahuan, serta rendahnya motivasi dan minat baca siswa adalah sebab mengapa siswa enggan untuk menyampaikan argumentasinya terhadap suatu peristiwa atau fenomena tertentu. Permasalahan yang sama timbul dari pemahaman siswa mengenai penulisan karya ilmiah berupa artikel masih kurang.

Utami, dkk (2012) dalam jurnalnya yang berjudul “Hubungan

Kemampuan Membaca Kritis dengan Kemampuan Menulis Argumentasi Siswa


(12)

diantara kedua keterampilan berbahasa tersebut. Semakin tinggi kemampuan membaca kritis siswa, semakin baik pula kemampuan siswa mengemukakan dan mengembangkan pendapatnya dalam bentuk tulisan argumentasi.

Kemudian penelitian tersebut diperkuat oleh Syaifudin dan Utami (2011) yang melakukan penelitian dengan judul “Penalaran Argumen Siswa dalam Wacana Tulis Argumentatif sebagai Upaya Membudayakan Berpikir Kritis di

SMA”. Kedua peneliti ini menggunakan pola enam elemen dari teori Toulmin

Rieke, adn Janik (1979) dalam bukunya yang berjudul An introduction to

Reasoning. Keenam elemen tersebut meliputi (1) pernyataan/ tesis (Claim/C), (2)

alasan/ bukti-bukti (ground/G), (3) pembenaran/ kaidah-kaidah / prinsip-prinsip (warrant/W), (4) dukungan (backing/B), (5) modalitas (modal qualifier/MQ), (6) kemungkinan bantahan (possible rebuttal/ PR). Dan simpulan yang diperoleh dalam penelitian bahwa membudayakan berpikir kritis pada siswa diperlukan untuk menciptakan iklim yang positif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam berargumentasi.

Apakah hubungan yang signifikan juga terjadi dalam kemampuan berargumentasi dengan penulisan karya ilmiah. Hal inilah yang akan penulis teliti. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hubungan antara kemampuan berargumentasi dengan penulisan karya ilmiah, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di lapangan. Penulis berusaha untuk meneliti sekaligus mencari jawaban atas korelasi keduanya dan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul Korelasi antara Kemampuan Siswa Berargumentasi dengan Menulis Karya Ilmiah di SMA Angkasa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/ 2013.


(13)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Kemampuan siswa dalam berargumentasi terhadap suatu fenomena atau suatu

kejadian tertentu dianggap kurang karena wawasan dan pengetahuan serta rendahnya motivasi dan minat baca siswa.

2. Pemahaman siswa terhadap karya ilmiah berupa artikel masih kurang.

3. Bagamiana kontribusi kemampuan berargumentasi terhadap penulisan karya ilmiah.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, penulis membatasi penelitian pada korelasi kemampuan siswa berargumentasi dengan menulis karya ilmiah. Adapun untuk mengukur kemampuan beragumentasi dan penulisan karya ilmiah siswa adalah menggunakan tes tertulis dengan beberapa kriteria penilaian yang telah disesuaikan dengan beberapa teori menurut para ahli. Penelitian ini difokuskan pada siswa kelas XI IPA C SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.

D. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, penulis merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimanakah tingkat kemampuan siswa berargumentasi dan menulis karya ilmiah di SMA Angkasa kelas XI tahun ajaran 2012/ 2013?

2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan siswa berargumentasi dengan kemampuan menulis karya ilmiah?

3. Bagaimana kontribusi kemampuan berargumentasi terhadap penulisan karya ilmiah?


(14)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. tingkat kemampuan siswa dalam berargumentasi dan menulis karya ilmiah di SMA Angkasa kelas XI tahun ajaran 2012/2013;

2. hubungan antara kemampuan berargumentasi dengan kemampuan menulis karya ilmiah;

3. kontribusi kemampuan berargumentasi terhadap penulisan karya ilmiah.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban dari permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan dan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

a. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan menjadi sebuah referensi bagi guru ketika akan mengajarkan sebuah materi mengenai karya tulis ilmiah pada siswa. Agar hasil dari karya ilmiah yang dibuat oleh siswa memuaskan, tentunya guru harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan penulisan karya ilmiah tersebut. Salah satunya mengasah kemampuan siswa dalam berargumentasi merupakan cara yang dapat guru terapkan dalam pembelajaran di kelas sebelum memasuki materi menulis karya ilmiah.

b. Bagi Siswa

Melalui penelitian ini, siswa diharapkan lebih termotivasi dalam mengemukakan pendapatnya berupa argumentasi, sehingga dapat terciptanya kemampuan dalam diri siswa untuk berpendapat dengan objektif mengenai suatu permasalahan tertentu, serta memberikan kemudahan dalam menulis karya ilmiah.

c. Bagi Peneliti Lain

Melalui penelitian ini, penulis berharap akan bermunculan peneliti-peneliti lain yang meneliti tentang hubungan kemampuan berargumentasi dengan kemampuan kebahasaan lainnya.


(15)

G. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi yang berjudul Korelasi antara Kemampuan Siswa Berargumentasi dengan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah di SMA Angkasa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/ 2013 terdiri dari lima bab. Masing-masing tiap babnya terdiri dari beberapa subjudul di antaranya bab satu berupa pendahuluan, bab dua ihwal karangan argumentasi dan karya tulis ilmiah, bab tiga berisi metodologi penelitian, bab empat mengenai hasil penelitian dan pembahasan, dan bab lima berupa simpulan dan saran.

Tidak lupa peneliti mencantumkan beberapa buku yang dijaikan rujukan dalam penulisan skripsi ini dalam daftar pustaka. Beberapa contoh mengenai karangan argumentasi dan karya tulis ilmiah yang telah siswa buat juga peneliti cantumkan dalam lampiran.


(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung. Waktu penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2012/ 2013 terhadap siswa kelas XI IPA C.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengetahui besarnya antara dua varibael, yaitu: variabel kemampuan berargumentasi siswa (X) dan varibel kemampuan menulis karya ilmiah (Y)

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:

(1) Variabel bebas (X), berupa kemampuan siswa dalam berargumentasi. (2) Variabel terikat(Y), berupa kemampuan menulis karya ilmiah.

Hubungan antara kedua variabel tersebut digambarkan dalam desain penelitian sebagai berikut:

Keterangan:

X : Kemampuan siswa dalam berargumentasi Y : Kemampuan menulis karya ilmiah

r : Hubungan antara kemampuan siswa dalam berargumentasi dengan kemampuan menulis karya ilmiah


(17)

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi. Merujuk pendapat McMillan & Schumacher (Damaianti & Syamsuddin 2011: 25) menjelaskan bahwa penelitian korelasional berhubungan dengan penilaian hubungan antara dua atau lebih fenomena. Jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran statistik tingkat/ derajat hubungan, disebut korelasi. Hubungan yang diukur merupakan pernyataan tentang tingkat hubungan antar variabel tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan antara dua variabel, yaitu: variabel kemampuan berargumentasi (X) dan variabel kemampuan menulis karya ilmiah (Y). Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan teknik analisis regresi dan analisis korelasi. Teknik analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel yang diteliti sedangkan teknik analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Untuk mengetahui besar kecilnya hubungan dalam penelitian ini ditentukan melalui koefisien korelasi.

D. Definisi Operasional

Definisi Dalam bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi dari masing-masing variabel yang dijadikan kata kunci penelitian ini. Adapun kata kunci yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Variabel X: kemampuan berargumentasi siswa

Kemampuan berargumentasi yang dimaksud adalah kemampuan dalam hal mengemukakan pendapat berupa argumentasi mengenai suatu permasalahan atau fenomena tertentu yang sedang marak dibicarakan oleh banyak orang saat ini. Untuk mengukur kemampuan berargumentasi siswa, peneliti mengadakan tes tertulis yaitu membuat sebuah karangan argumentasi dengan tema pro dan kontra rencana kenaikan harga BBM.


(18)

2. Variabel Y: kemampuan menulis karya ilmiah

Pada bagian ini, peneliti membuat tes menulis karya ilmiah dengan tema Peran Ilmu Pengetahuan Alam dalam mengatasi kisruh minyak di Indonesia. Karya ilmiah yang telah dibuat oleh siswa akan dinilai berdasarkan kriteria penulisan karya ilmiah. Kriteria penulisan karya ilmiah yang dijidikan petunujuk dalam menilai karya ilmiah siswa adalah menurut Kusmana (2010: 123-136) diantaranya menilai ketepatan memilih jenis paragraf, memperhatikan kepaduan paragraf, menggunakan kalimat efektif, memperhatikan bentuk dan pilihan kata, serta menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia. Selain menilai dari segi aspek kebahasaan, karya ilmiah yang telah siswa buat akan diukur berdasarkan komponen dalam profil karya tulis mengacu pada tabel yang terdapat dalam Djiwandono (2008: 62)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan sehubungan dengan permasalahan penelitian yang akan diteliti. Chaer (2007: 37) menjelaskan bahwa agar data penelitain yang dikumpulkan mempunyai kualitas yang baik, maka instrumen itu harus memenuhi syarat-syarat sebagai alat pengukur yang baik. Syarat-syarat itu adalah (1)

relialibilitas atau keterandalan, dan (2) validitas atau kesahihan. Yang dimaksud

dengan realibilitas adalah bahwa instrumen tersebut, sebagai alat pengukur, mempunyai keajegan hasil pengukuran andaikata alat pengukur yang sama itu digunakan oleh orang lain dalam waktu yang bersamaan atau digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang berlainan. Andaikata alat pengukur itu digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang berlainan, atau oleh orang yang lain dalam waktu yang sama, menunjukkan hasil yang tidak ajek, tidak konsisten maka dapat dikatakan alat pengambil data itu tidak reliable. Instrumen yang reliable secara implisit juga mengandung keobjektifan karena hasil pengukurannya tidak terpengaruh oleh siapa pengukurnya.

Instrumen penelitian yang akan digunakan oleh peneliti berupa tes menulis karangan argumentasi dan karya ilmiah. Data dari kedua karangan tersebut akan


(19)

dinilai berdasarkan kriteria penilaian yang telah disusun untuk masing-masing karangan. Kriteria penilaian diadaptasi dari beberapa tokoh yang ahli di bidangnya, seperti Gorys Keraf dalam penilaian karangan argumentasi dan Soenardi Djiwandono untuk penilaian karya tulis ilmiah. Namun, dari beberapa kriteria penilaian tokoh tersebut harus disesuaikan lagi dengan kebutuhan penulis.

1. Instrumen Bagian 1

Instrumen bagian 1 merupakan instrumen yang akan digunakan oleh peneliti dalam mengukur kemampuan siswa dalam berargumentasi terhadap suatu fenomena atau kejadian yang sedang diperbincangkan oleh banyak orang saat ini. Argumentasi yang ditekankan dalam instrumen bagian pertama akan menggunakan tes secara tertulis. Penilaian berdaasarkan pada kriteria penilaian argumenatasi yang baik. Peneliti menggunakan acuan penilaian dari beberapa ahli. Berikut adalah instrumen penilaian dalam menilai argumentasi siswa.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : XI/ 2 (genap) Tahun Ajaran : 2012/ 2013 Aspek Pembelajaran : Menulis

Standar Kompetensi : Menyampaikan laporan hasil penelitian dalam diskusi atau seminar

Kompetensi Dasar : Mengomentari tanggapan hasil penelitian

Indikator : 1. Membuat karangan argumentasi berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan orang lain.

2. Menemukan fakta yang mendukung karangan argumentasi


(20)

1. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa secara mandiri diharapkan mampu merumuskan pendapat dalam karangan argumentasi dengan memperhatikan pilihan kata yang tepat. b. Siswa secara mandiri dapat menemukan fakta pendukung dalam

argumentasi yang akan dituliskan dalam lembar kerja. 2. Karakter siswa yang diharapkan:

Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam berperilaku seperti tanggung jawab, berani, rajin, kritis, dan apresiatif. 3. Materi Pokok

Pengertian Karangan Argumentasi

Karangan argumentasi adalah salah satu jenis karangan atau tulisan yang di dalamnya terdapat pendapat, ide, gagasan penulis tentang dukungan atau kritikan terhadap suatu permasalahan yang menjadi perdebatan umum di masyarakat. Tujuannya untuk meyakinkan pembaca agar bertindak sesuai dengan keinginan penulis. Pendapat yang dikemukakan harus mengandung unsur kebenaran, logis, dan sesuai dengan fakta yang ada.

Ciri-Ciri Karangan Argumentasi

Karangan argumentasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebanaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca.

b. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar, dan sebagainya.

c. Pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca. d. Pengarang harus bersikap objektif dalam memandang sebuah masalah dan

tidak melibatkan emosi.

Langkah-Langkah Menulis Karangan Argumentasi

Langkah-langkah dalam menulis karangan argumentasi adalah sebagai berikut.

a. Menentukan apa yang ingin Anda tulis.

b. Mengembangkan topik yang telah ditetapkan menjadi karangan argumentasi c. Menemukan sumber bahan tulisan Anda.

d. Memilih judul yang tepat dan menarik untuk karangan argumentasi Anda. e. Memulai untuk menulis.


(21)

4. Sumber Belajar dan Media Belajar a. Sumber Belajar

1) Somad, dkk. 2009. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI SMA/ MA Program IPA IPS. Jakarta: Depdikbud Jabar.

b. Media Belajar

Media Belajar yang digunakan dengan memanfaatkan dukungan perangkat ICT (Laptop, Infocus, Speaker).

5. Kegiatan Pembelajaran

No. Kegiatan Alokasi

Waktu

Media Metode 1.

2.

3.

Kegaitan awal

a. Guru memotivasi siswa untuk belajar

b. Guru melakukan kegiatan apersepsi terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan

c. Guru mengaitkan pengalaman siswa dengan materi yang akan disampaikan.

Kegiatan Inti a. Eksplorasi

Guru menggali informasi dan pengalaman siswa melalui pemahaman tentang suatu berita pro-kontra kenaikan harga BBM

b. Konfirmasi c. Elaborasi

- Siswa menyimak video yang ditayangkan

- Siswa merangkum

informasi yang didapat. - Siswa memberikan kritik

atau argumen dengan disertai alasan yang jelas dan meyakinkan dalam bentuk karangan.

Kegiatan akhir

a. Guru menyimpulkan materi pembelajaran 10 menit 60 menit 10 menit Media tayangan video berita Ceramah, inquiri, dan tanya jawab


(22)

b. Guru memberikan penguatan materi kepada siswa

c. Guru dan siswa merefleksi pembelajaran hari ini.

6. Penilaian

a. Jenis tagihan : Tes tertulis berupa tugas menulis karangan argumentasi b. Bentuk instrumen :

c. Kriteria Penilaian Menulis Karangan Argumentasi

No Aspek yang dinilai Skala penilaian Bobot

skor

Skor

1 2 3 4 5

1. Keterkaitan judul dengan tema yang disajikan

3 15

2. Kelengkapan data/ fakta yang mendukung argumentasi

3 15

3. Penggunaan bahasa (ejaan, pilihan kata, dan struktur kalimat)

4 20

4. Kualitas isi gagasan yang dikemukakan

4 20

5. Kelogisan pendapat 6 30

Jumlah 20 100

SOAL TES

Buatlah sebuah karangan argumentasi berdasarkan topik pembahasan yang telah ditentukan. Kriteria karangan sebagai berikut.

1. Panjang karangan minimal dua lembar, tiap lembar terdiri atasminimal empat paragraf, kemudian tiap paragraf terdiri atas minimal empat kalimat.

2. Tulislah judul yang menarik.

3. Tulislah karangan di lembar yang telah disediakan. 4. Penilaian karangan argumentasi meliputi:

- Keterkaitan judul dengan tema yang disajikan. (skor 15)

- Kelengkapan data/ fakta yang mendukung argumentasi. (skor 15) - Penggunaan bahasa (ejaan, pilihan kata, dan struktur kalimat).

(skor 20)

- Kualitas isi gagasan yang dikemukakan. (skor 20) - Kelogisan pendapat. (skor 30)


(23)

Keterangan:

Setelah setiap karangan siswa dihitung perolehan skornya, kemudian skor tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori nilai. Peneliti menggunakan interpretasi hasil perhitungan berdasarkan skala nilai berikut ini.

1) skor diperoleh dari nilai aspek penilaian dikali bobot setiap aspek penilaian; 2) jumlah skor tiap aspek yang diperoleh setiap siswa akan diakumulasikan dari

jumlah perhitungan tiga penilai

3) nilai autentik maksimal 100 dan diperoleh dari jumlah skor; 4) kategori nilai;

85 - 100 = A = sangat baik 75 – 84 = B = baik

60 – 74 = C = cukup 40 – 59 = D = kurang 0 – 39 = E = sangat kurang Arti skala secara umum: 1 = sangat kurang 2 = kurang 3 = cukup 4 = baik 5 = sangat baik

Keterangan Skala Nilai Tiap Aspek

No. Aspek Penilaian Skala Keterangan Skala Nilai 1. Keterkaitan judul

dengan tema yang disajikan

Bobot skor: 3

5 Judul unik dan menarik perhatian pembaca serta terkait dengan tema. 4 Judul menarik perhatian pembaca

dan terkait dengan tema

3 Judul cukup menarik perhatian pembaca namun kurang terkait dengan tema

2 Judul kurang menarik perhatian pembaca dan kurang terkait dengan tema

1 Judul tidak menarik perhatian pembaca dan tidak terkait dengan tema.

2. Kelengkapan data/ fakta yang

mendukung argumentasi

5 Data/ fakta sangat lengkap dan mendukung setiap opini.

4 Data/ fakta lengkap tetapi ada beberapa yang tidak mendukung opini.


(24)

Bobot skor: 3

3 Data/ fakta cukup tetapi kurang mendukung opini.

2 Data/ fakta tidak sesuai dengan opini.

1 Tidak menyertakan data/ fakta apapun.

3. Penggunaan bahasa (ejaan, pilihan kata, dan struktur kalimat) Bobot skor: 4

5

penggunaan ejaan, struktur kalimat, dan pilihan kata tidak ada satupun yang salah. (kesalahan 0-5)

4

terdapat kesalahan kecil penggunaan ejaan, struktur kalimat, dan pilihan kata. (kesalahan 6-10)

3

terdapat kesalahan kecil penggunaan ejaan, struktur kalimat, dan pilihan kata secara berulang. (kesalahan 11-15)

2

terdapat banyak kesalahan pada penggunaan ejaan, struktur kalimat, dan pilihan kata secara berulang. (kesalahan 16-20)

1

sangat banyak dijumpai kesalahan struktur kalimat, pemilihan kata yang tidak tepat, dan ejaan yang tidak sesuai EYD. (kesalahan 21-tak terhingga)

4. Kualitas isi pendapat/ argumentasi yang dikemukakan

Bobot skor: 6

5

Pendapat yang dikemukakan sangat lugas, padat, menyeluruh, dan sangat menguasai isi.

4 Pendapat yang dikemukakan lugas, cakupan isi memadai, hampir menyeluruh.

3 Menguasai isi namun kurang menyeluruh

2 Penguasaan masalah terbatas, cakupan isi kurang memadai.


(25)

1. Instrumen Bagian 2

Instrumen bagian 2 merupakan instrumen yang akan digunakan oleh peneliti dalam mengukur kemampuan siswa dalam menulsi karya tulis ilmiah berupa artikel, opini, maupun essai. Penulisan karya ilmiah yang dimaksud adalah dengan menekankan hasil tulisan secara otentik sehingga memnghidarkan dari kegiatan copy paste langsung dari internet. Penilaian berdaasarkan pada kriteria penilaian penulisan karya ilmiah yang disadur dari Nurgiyantoro dan dari beberapa ahli. Berikut adalah instrumen penilaian dalam menilai argumentasi siswa.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : XI/ 2 (genap) Tahun Ajaran : 2012/ 2013

1 tidak menguasai masalah, isi tidak sesuai.

5. Kelogisan pendapat Bobot skor: 6

5

Pendapat yang dikemukakan sangat lugas, padat, menyeluruh, dan sangat menguasai isi.

4 Pendapat yang dikemukakan lugas, cakupan isi memadai, hampir menyeluruh.

3 Menguasai isi namun kurang menyeluruh

2 Penguasaan masalah terbatas, cakupan isi kurang memadai. 1 tidak menguasai masalah, isi tidak


(26)

Aspek Pembelajaran : Menulis

Standar Kompetensi : Mengungkapkan informasi dalam bentuk

rangkuman/ringkasan, notulen rapat, dan karya ilmiah Kompetensi Dasar : Menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan, dan

penelitian

Indikator : 1. Siswa mampu membuat karya tulis berdasarkan hasil pengamatan dengan memperhatikan gaya penulisan dan pemilihan kata yang tepat.

Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit (1 kali pertemuan) 7. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu:

c. merumuskan ide, pikiran, dan gagasan yang menjadi tema penelitian dalam bentuk karya tulis ilmiah

d. mencari fakta pendukung dalam penulisan karya ilmiah.

e. membuat kerangka karangan penulisan karya ilmiah berupa artikel yang baik dan proporsional.

f. menulis karya ilmiah berupa artikel sesuai sistematikanya dengan memperhatikan gaya penulisan dan pemilihan kata yang tepat.

8. Karakter siswa yang diharapkan:

Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam berperilaku seperti tanggung jawab, berani, rajin, kritis, dan apresiatif. 9. Materi Pokok

Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Karangan karya tulis ilmiah adalah salah satu jenis karya tulis yang berisi berbagai informasi. Informasi tersebut merupakan hasil pengamatan dan penelitian. Contoh dari karya ilmiah antara lain makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi.

Karakteristik Karya Tulis Ilmiah

Karya Tulis Ilmiah mempunyai karakteristik sebagai berikut.

a. Merupakan hasil kajian literatur atau laporan pengamatan dan penelitian. b. Menampilkan sejauh mana pemahaman penulis terhadap permasalahan yang

dibahas.

c. Menampilkan kemampuan meramu berbagai sumber informasi ke dalam sebuah karya tulis yang utuh.


(27)

Langkah-Langkah Menulis Karya Tulis Ilmiah

Langkah-langkah dalam menulis karangan argumentasi adalah sebagai berikut.

g. Menentukan apa yang ingin Anda tulis.

h. Mengembangkan topik yang telah ditetapkan menjadi karya tulis ilmiah. i. Menemukan sumber bahan tulisan Anda.

j. Memilih judul yang tepat dan menarik untuk karya tulis ilmiah Anda. k. Memulai untuk menulis.

l. Mengedit dan mengoreksi tulisan yang telah Anda tulis. 10. Sumber Belajar dan Media Belajar

c. Sumber Belajar

2) Somad, dkk. 2009. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI SMA/ MA Program IPA IPS. Jakarta: Depdikbud Jabar.

3) Komaidi, Didik. 2011. Panduan Lengkap Menulis Kreatif (Teori dan Praktik). Ypgyakarta: Sabda Media.

d. Media Belajar

Media belajar yang digunakan dengan menggunakan media konvensional yaitu papan tulis, spidol, dan buku panduan menulis karya tulis ilmiah. 11. Kegiatan Pembelajaran

No. Kegiatan Alokasi

Waktu

Media Metode 1.

2.

Kegaitan awal

d. Guru memotivasi siswa untuk belajar

e. Guru melakukan kegiatan apersepsi terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan

f. Guru mengaitkan pengalaman siswa dengan materi yang akan disampaikan.

Kegiatan Inti d. Eksplorasi

Guru menggali informasi dan pengalaman siswa melalui pemahaman tentang karya tulis ilmiah berupa artikel e. Konfirmasi 10 menit 60 menit Ceramah, inquiri, dan tanya jawab


(28)

3.

f. Elaborasi

- Siswa menyimak

penjelasan guru mengenai tata cara penulisan karya ilmiah

- Siswa merangkum

informasi yang didapat. - Siswa memulai untuk

membuat kerangka karangan karya tulis ilmiah

Kegiatan akhir

d. Guru menyimpulkan materi pembelajaran

e. Guru memberikan penguatan materi kepada siswa

f. Guru dan siswa merefleksi pembelajaran hari ini.

10 menit

12. Penilaian

d. Jenis tagihan : Tes tertulis berupa tugas menulis karya tulis ilmiah e. Bentuk instrumen :

SOAL TES

Buatlah sebuah karya tulis ilmiah berupa artikel/ opini berdasarkan topik pembahasan yang telah ditentukan. Kriteria karangan sebagai berikut.

1. Panjang karangan minimal enam paragraf, tiap paragraf terdiri atas minimal empat kalimat.

2. Tulislah judul yang menarik.

3. Tulislah karangan dengan ditulis tangan di kertas yang telah disediakan.

4. Kriteria penilaian mencakup:

- Penguasaan isi masalah. (skor 30)

- Pengorganisasian pokok pikiran. (skor 20) - Pemilihan dan penggunaan kosakata. (skor 20)

- Keterkaitan judul dengan tema yang ditentukan. (skor 15) - Penerapan ejaan dan teknik penulisan. (skor 15)


(29)

f. Kriteria Penilaian Menulis Karya Tulis Ilmiah

No Aspek yang dinilai Skala penilaian Bobot

skor

Skor Maksimal

1 2 3 4 5

1. Penguasaan isi masalah 6 30

2. Pengorganisasian pokok pikiran

4 20

3. Penggunaan tata bahasa 4 20

4. Perbendaharaan kosakata 3 15

5. Penerapan ejaan dan teknik penulisan

3 15

Jumlah 20 100

Keterangan skala nilai 1 = sangat kurang 2 = kurang 3 = cukup 4 = baik 5 = sangat baik

Skor maksimal tiap aspek = skala nilai tiap aspek X bobot tiap aspek Nilai akhir = jumlah skor maksimal tiap aspek.

Keterangan Skala Nilai Tiap Aspek

No. Aspek Penilaian Skala Keterangan Skala Nilai

1. Penguasaan isi masalah

Bobot skor: 6

5 Penguasaan masalah sangat lugas,

padat, menyeluruh, dan sangat menguasai isi.

4 Penguasaan masalah lugas,

cakupan isi memadai, dan hampir menyeluruh.

3 Penguasaan masalah terbatas,

cakupan isi kurang memadai.

2 Kurang menguasai masalah dan

cakupan isi kurang memadai.

1 tidak menguasai masalah, isi tidak

sesuai.

2. Pengorganisasian

pokok pikiran

5 Pokok-pokok pikiran diungkapkan


(30)

Bobot skor: 4

sesuai urutan yang logis.

4 Pokok-pokok pikiran diungkapkan

runtut dan sesuai urutan yang logis.

3 Pokok-pokok pikiran kurang

terorganisasi.

2 Pokok pikiran tidak teratur dan

tidak logis

1 Pokok pikiran tidak komunikatif

dan tidak ada pengorganisasian. 3. Pemilihan dan

penggunaan kosakata

Bobot skor: 4

5 Perbendaharaan kata luas dan

bervariasi; pemilihan dan

penggunaan kata yang tepat dan efektif

4 Perbendaharaan kata bervariasi;

pemilihan dan penggunaan kata yang tepat dan efektif

3 Perbendaharaan kata cukup

bervariasi ; pemilihan dan terdapat

kesalahan penggunaan kata

sehingga makna menjadi kabur dan tidak jelas.

2 Perbendaharaan kata terbatas dalam

pemilihan dan penggunaan kata.

1 Tidak memperhatikan pemilihan

dan penggunaan koskata sehingga

tidak cukup informatif untuk

dinilai.

4 Keterkaitan judul

dengan tema yang ditentukan

Bobot skor: 3

5 Judul unik dan menarik perhatian

pembaca serta terkait dengan tema.

4 Judul menarik perhatian pembaca

dan terkait dengan tema.

3 Judul cukup menarik perhatian

pembaca namun kurang terkait dengan tema.

2 Judul kurang menarik perhatian

pembaca dan kurang terkait dengan tema.

1 Judul tidak menarik perhatian

pembaca dan tidak terkait dengan tema.


(31)

5. Penerapan ejaan dan teknik penulisan Bobot skor: 3

5 Ejaan dan teknik penulisan seperti

tanda baca, penggunaan huruf besar, dan penyusunan paragraf hampir sesuai dengan kaidah. (kesalahan 1-5)

4 Terdapat sedikit kesalahan dalam

ejaan dan teknik penulisan seperti tanda baca, penggunaan huruf besar, dan penusunan paragraf. (kesalahan 6-10 )

3 Terdapat beberapa kesalahan

berulang dalam ejaan dan teknik

penulisan seperti tanda baca,

penggunaan huruf besar, dan

penusunan paragraf namun tidak

mengaburkan inti dan makna

pokok. (kesalahan 11-15)

2 Banyak terdapat kesalahan

penerapan kaidah ejaan dan

penulisan; tulisan sulit dibaca dan makna pokok kabur. (kesalahan 16-20)

1 Tidak menguasai kaidah ejaan dan

penulisan. (kesalahan lebih dari 21)

F. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis statistik. Sebelum data dianalisis, dilakukan uji persyaratab data yang meliputi.

a. Uji Reliabilitas dan Validitas Instrumen

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang dilakukan reliabel atau tidak. Sedangkan uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidak instrumen penelitian. Apabila thitung > ttabel maka isntrumen penelitian tersebut reliabel dan valid. Sebaliknya jika ttabel > thitung maka data tersebut tidak reliabel atau tidak valid


(32)

b. Uji Homogenitas Variansi Variabel X dan Y

Uji homogenitas data dilakukan untuk mengetahui apakah populasi dalam penelitian ini homogen atau tidak. Rumus yang digunakan adalah

F = SX2 SY2

Apabila Fhitung > Ftabel maka data tersebut tidak homogen sebaliknya jika Ftabel > Fhitung maka data tersebut homogen.

c. Uji Normalitas Data X dan Y

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data hasil tes menulis karangan argumentasi dan tes menulis karya ilmiah berupa artikel menggunakan uji Lilieforts. Jika Lhitung > Ltabel maka data tidak normal. Sebaliknya jika Ltabel > Lhitung dan dapat dilanjutkan pada uji Linear Regresi.

d. Uji Keberartian Kelinearan Regresi

Penghitungan ini dilakukan untuk mengetahui linear dan berarti atau tidaknya hubungan antara dua variabel yang diteliti. Untuk menentukan besarnya hubungan antara variabel X (tingkat kemampuan berargumentasi) dan Y (tingkat kemampuan menulis karya ilmiah) dihitung koefisien korelasi kedua variabel tersebut dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment.

Kriteria Penilaian Korelasi

Interval Koefisian Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Selanjutnya besar kontribusi variabel X terhadap Y dihitung dengan cara mencari koefisien determinasi (KD) dengan cara mengkuadratkan koefisien


(33)

korelasi kemudian dikalikan 100%. Untuk mengetahui apakah korelasi kedua variabel signifikan atau tidak dilakukan uji t.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari:

a. Tes

Teknik tes ini dibagi menjadi dua tahap: 1) Tes kemampuan berargumentasi

Tes ini digunakan dengan tujuan mencari dan mengumpulkan data mengenai kemamapuan berargumentasi siswa dan kemampuan menulis karya ilmiah berupa artikel di SMA Angkasa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/ 2013. Tes diberikan secara tertulis kepada 43 siswa XI IPA C dalam bentuk soal essay. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes menulis karangan argumentasi dengan kriteria penilaian di bawah ini.

- Kesesuaian judul dengan topik permasalahan dalam video dan isi karangan. (skor 15)

- Keaslian dan kelogisan pendapat. (skor 15)

- Kelengkapan data/ fakta yang mendukung pendapat. (skor 20) - Keefektifan kalimat dan tanda baca. (skor 20)

- Kualitas isi gagasan yang dikemukakan. (skor 30) 2) Tes Menulis Karya Ilmiah

Sedangkan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis sebuah karya ilmiah berupa artikel, penulis mengambil data dengan memberikan tes tertulis untuk membuat artikel dengan berdasarkan hasil pengamatan dengan beberapa kriteria penilaian sebagai berikut.

- Penguasaan isi masalah. (skor 30)

- Pengorganisasian pokok pikiran. (skor 20) - Pemilihan dan penggunaan kosakata. (skor 20)

- Keterkaitan judul dengan tema yang ditentukan. (skor 15) - Penerapan ejaan dan teknik penulisan. (skor 15)


(34)

b. Observasi

Observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran. Observasi ini akan dilakukan oleh dua orang observer. Observasi yang dlakukan meliputi penilaian terhadap rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan pengamatan terhadap respon siswa. Observasi dilakukan untuk mengamati dan mengetahui perkembangan guru bidang studi bahasa Indonesia dalam membimbing dan mengarahkan siswa saat penelitian dilaksanakan.


(35)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan mengenai kemampuan berargumentasi dan penulisan karya ilmuah, penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut.

1. Tingkat penguasaan kemampuan berargumentasi siswa siswa kelas XI IPA C SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung tahun ajaran 2012/ 2013 tergolong baik sekali yaitu sebesar 80-100 dari skor maksimum 96 begitu pula untuk kemampuan menulis karya ilmiah, tergolong baik sekali dengan pencapaian nilai rata-rata 88,7.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berargumentasi siswa dan penulisan karya ilmiah. Hubungan ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi r = 0,54 yang termasuk ke dalam kategori cukup.

3. Penghitungan koefisien determinasi (kd) membuktikan, bahwa tingkat kemampuan siswa dalam berargumentasi memberikan kontribusi positif terhadap penulisan karya ilmiah. Hasil perhitungan tersebut menghasilkan koefisien deteminasi sebesar 29,16%. Hal tersebut menunjukkan, bahwa kemampuan siswa berargumentasi memberikan kontribubusi sebesar 29,16% terhadap kemampuan siswa menulis karya ilmiah. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan berargumentasi merupakan salah satu faktor yang memiliki peranan penting dalam kemampuan menulis karya ilmiah.


(36)

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran dan rekomendasi sebagi berikut.

1. Guru diharapkan untuk menyarankan kepada siswa agar berlatih mengasah kemampuan berargumentasi dengan dengan rajin membaca dan menyaksikan berita di media cetak maupun elektronik dan menanggapinya secara objektif 2. Guru diharapkan memberikan materi yang lebih intensif mengenai

sistematika penulisan karya ilmiah yang baik.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A.C. dan Alwasilah, S.S. (2005). Pokoknya Menulis. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Aswati. (2010). Penggunaan Media Berita Dokumenter dalam Pembelajaran Berbicara Argumentasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2009/ 2010. Skripsi UPI. Tidak

Diterbitkan.

Chaer, Abdul. (2007). Kajian Bahasa (Stuktur Internal, Pemakaian dan

Pembelajaran). Jakarta: Rineka Cipta.

Dewi. (2012). Hubungan Penguasaan Tata Bahasa dan Kemampuan

Melengkapi Isi Teks dan Mengoreksi Surat Bisnis. Skripsi.

Bandung. Universitas Pendidikan indonesia.

Djuherli, OS. dan Suherli. (2005). Panduan Membuat Karya Tulis. Bandung: Yrama Widya.

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Hayah, Miratul. (2011). Pembelajaran Cooperative Learning dengan Teknik

Kepala Bernomor Terstruktur dalam Pembelajaran Berbicara (Penelitaian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP Kartika Siliwangi 2 Bandung). Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.

Keraf, Gorys. (2010). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kosasih, E. (2005). Ketatabahasaan dan Kesastraan. Bandung: Yrama Widya.

Kusmana, Suherli. (2010). Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Rosda. Nurani. (2010). Korelasi Penguasaan Tata Bahasa dan Kosakata dengan

Kemampuan Menerjemahkan Teks Bahasa Jerman. Skripsi.


(38)

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Putrayasa, Ida bagus. (2009). Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika), Bandung: Refika Aditama.

Semi, M.A. (2005). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Mugantara.

Suwarna, Dadan. (2012). Cerdas Berbahasa Indonesia (Berbahasa dengan

Pemahaman dan Pendalaman). Tangerang: Jelajah Nusa.

Syaifudin, A., & Utami, S. P. T. (2011). “Penalaran Argumen Siswa dalam Wacana Tulis Argumentatif Sebagai Upaya Membudayakan

Berpikir Kritis di SMA”. Lingua Jurnal Bahasa dan Sastra. VII,

65-76.

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Utami, Y.S. (2012). “Hubungan Kemampuan Membaca Kritis dengan

Kemampuan Menulis Argumentasi Siswa Kelas XI SMAN 1

Kinali”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 1, (1),


(1)

Prabawati Nurhabibah, 2013

Korelasi Antara Kemampuan Siswa Berargumentasi Dengan Menulis Karya Ilmiah Di Sma Angkasa Kelas Xi Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

korelasi kemudian dikalikan 100%. Untuk mengetahui apakah korelasi kedua variabel signifikan atau tidak dilakukan uji t.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari:

a. Tes

Teknik tes ini dibagi menjadi dua tahap: 1) Tes kemampuan berargumentasi

Tes ini digunakan dengan tujuan mencari dan mengumpulkan data mengenai kemamapuan berargumentasi siswa dan kemampuan menulis karya ilmiah berupa artikel di SMA Angkasa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/ 2013. Tes diberikan secara tertulis kepada 43 siswa XI IPA C dalam bentuk soal essay. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes menulis karangan argumentasi dengan kriteria penilaian di bawah ini.

- Kesesuaian judul dengan topik permasalahan dalam video dan isi karangan. (skor 15)

- Keaslian dan kelogisan pendapat. (skor 15)

- Kelengkapan data/ fakta yang mendukung pendapat. (skor 20) - Keefektifan kalimat dan tanda baca. (skor 20)

- Kualitas isi gagasan yang dikemukakan. (skor 30) 2) Tes Menulis Karya Ilmiah

Sedangkan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis sebuah karya ilmiah berupa artikel, penulis mengambil data dengan memberikan tes tertulis untuk membuat artikel dengan berdasarkan hasil pengamatan dengan beberapa kriteria penilaian sebagai berikut.

- Penguasaan isi masalah. (skor 30)

- Pengorganisasian pokok pikiran. (skor 20) - Pemilihan dan penggunaan kosakata. (skor 20)

- Keterkaitan judul dengan tema yang ditentukan. (skor 15) - Penerapan ejaan dan teknik penulisan. (skor 15)


(2)

b. Observasi

Observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran. Observasi ini akan dilakukan oleh dua orang observer. Observasi yang dlakukan meliputi penilaian terhadap rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan pengamatan terhadap respon siswa. Observasi dilakukan untuk mengamati dan mengetahui perkembangan guru bidang studi bahasa Indonesia dalam membimbing dan mengarahkan siswa saat penelitian dilaksanakan.


(3)

Prabawati Nurhabibah, 2013

Korelasi Antara Kemampuan Siswa Berargumentasi Dengan Menulis Karya Ilmiah Di Sma Angkasa Kelas Xi Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan mengenai kemampuan berargumentasi dan penulisan karya ilmuah, penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut.

1. Tingkat penguasaan kemampuan berargumentasi siswa siswa kelas XI IPA C SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung tahun ajaran 2012/ 2013 tergolong baik sekali yaitu sebesar 80-100 dari skor maksimum 96 begitu pula untuk kemampuan menulis karya ilmiah, tergolong baik sekali dengan pencapaian nilai rata-rata 88,7.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berargumentasi siswa dan penulisan karya ilmiah. Hubungan ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi r = 0,54 yang termasuk ke dalam kategori cukup.

3. Penghitungan koefisien determinasi (kd) membuktikan, bahwa tingkat kemampuan siswa dalam berargumentasi memberikan kontribusi positif terhadap penulisan karya ilmiah. Hasil perhitungan tersebut menghasilkan koefisien deteminasi sebesar 29,16%. Hal tersebut menunjukkan, bahwa kemampuan siswa berargumentasi memberikan kontribubusi sebesar 29,16% terhadap kemampuan siswa menulis karya ilmiah. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan berargumentasi merupakan salah satu faktor yang memiliki peranan penting dalam kemampuan menulis karya ilmiah.


(4)

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran dan rekomendasi sebagi berikut.

1. Guru diharapkan untuk menyarankan kepada siswa agar berlatih mengasah kemampuan berargumentasi dengan dengan rajin membaca dan menyaksikan berita di media cetak maupun elektronik dan menanggapinya secara objektif 2. Guru diharapkan memberikan materi yang lebih intensif mengenai

sistematika penulisan karya ilmiah yang baik.


(5)

Prabawati Nurhabibah, 2013

Korelasi Antara Kemampuan Siswa Berargumentasi Dengan Menulis Karya Ilmiah Di Sma Angkasa Kelas Xi Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A.C. dan Alwasilah, S.S. (2005). Pokoknya Menulis. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Aswati. (2010). Penggunaan Media Berita Dokumenter dalam Pembelajaran Berbicara Argumentasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2009/ 2010. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.

Chaer, Abdul. (2007). Kajian Bahasa (Stuktur Internal, Pemakaian dan Pembelajaran). Jakarta: Rineka Cipta.

Dewi. (2012). Hubungan Penguasaan Tata Bahasa dan Kemampuan Melengkapi Isi Teks dan Mengoreksi Surat Bisnis. Skripsi. Bandung. Universitas Pendidikan indonesia.

Djuherli, OS. dan Suherli. (2005). Panduan Membuat Karya Tulis. Bandung: Yrama Widya.

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Hayah, Miratul. (2011). Pembelajaran Cooperative Learning dengan Teknik

Kepala Bernomor Terstruktur dalam Pembelajaran Berbicara (Penelitaian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP Kartika Siliwangi 2 Bandung). Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.

Keraf, Gorys. (2010). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kosasih, E. (2005). Ketatabahasaan dan Kesastraan. Bandung: Yrama Widya.

Kusmana, Suherli. (2010). Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Rosda. Nurani. (2010). Korelasi Penguasaan Tata Bahasa dan Kosakata dengan Kemampuan Menerjemahkan Teks Bahasa Jerman. Skripsi. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.


(6)

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Putrayasa, Ida bagus. (2009). Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika), Bandung: Refika Aditama.

Semi, M.A. (2005). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Mugantara.

Suwarna, Dadan. (2012). Cerdas Berbahasa Indonesia (Berbahasa dengan Pemahaman dan Pendalaman). Tangerang: Jelajah Nusa.

Syaifudin, A., & Utami, S. P. T. (2011). “Penalaran Argumen Siswa dalam Wacana Tulis Argumentatif Sebagai Upaya Membudayakan Berpikir Kritis di SMA”. Lingua Jurnal Bahasa dan Sastra. VII, 65-76.

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Utami, Y.S. (2012). “Hubungan Kemampuan Membaca Kritis dengan Kemampuan Menulis Argumentasi Siswa Kelas XI SMAN 1 Kinali”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 1, (1), 87-166.