Faktor yang Memengaruhi Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas XIII Koto Kampar I Kabupaten Kampar Tahun 2014
10
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dibedakan menjadi dua, ISPA atas
dan bawah, Infeksi saluran pernapasan atas adalah infeksi yang disebabkan oleh virus
dan bakteri termasuk nasofaringitis atau common cold, faringitis akut, uvulitis akut,
rhinitis, nasofaringitis kronis, sinusitis. Sedangkan, infeksi saluran pernapasan akut
bawah merupakan infeksi yang telah didahului oleh infeksi saluran atas yang
disebabkan oleh infeksi bakteri sekunder, yang termasuk dalam penggolongan ini
adalah bronkhitis akut, bronkhitis kronis, bronkiolitis dan pneumonia aspirasi
(Nelson, 2002).
2.1.1
Jenis-jenis ISPA
Penyakit infeksi saluran pernapasan akut menyerang salah satu bagian dan
atau lebih dari saluran nafas mulai hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran
bawah) termasuk jaringan aksesoris seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni antara lain :
1) Infeksi
Infeksi merupakan masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh
manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
10
11
2) Saluran pernapasan
Saluran pernapasan merupakan organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta
organ aksesorinya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
3) Infeksi Akut
Infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari ditentukan
untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat
digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. Penyakit
ISPA secara anatomis mencakup saluran pernapasan bagian atas, saluran pernapasan
bagian bawah (termasuk paru-paru) dan organ aksesoris saluran pernapasan.
Berdasarkan batasan tersebut jaringan paru termasuk dalam saluran pernapasan
(respiratory tract).
2.1.2
Klasifikasi Berdasarkan Lokasi Anatomi
Berdasarkan lokasi anatomik ISPA digolongkan dalam dua golongan yaitu :
Infeksi Saluran Pernafasan atas Akut (ISPaA) dan Infeksi Saluran Pernafasan bawah
Akut (ISPbA).
a.
Infeksi Saluran Pernafasan atas Akut (ISPaA)
Infeksi Saluran Pernafasan atas Akut (ISPaA) adalah infeksi yang menyerang
hidung sampai bagian faring seperti : pilek, sinusitis, otitis media (infeksi pada
telinga tengah), faringitis (infeksi pada tenggorokan). Infeksi saluran pernafasan atas
digolongkan ke dalam penyakit bukan pneumonia.
12
b. Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Akut (ISPbA)
Infeksi Saluran Pernafasan bawah Akut (ISPbA) adalah infeksi yang
menyerang mulai dari bagian epiglotis atau laring sanpai dengan alveoli, dinamakan
sesuai dengan organ saluran nafas, seperti : epiglotitis, laryngitis, laryngotrachetis,
bronchitis, bronchiolitis dan pneumonia.
Gambar 2.1. Anatomi Saluran Pernafasan Berdasarkan Lokasi Anatomik
Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA mengelompokkan dalam 2
golongan yaitu :
1) ISPA Non-Pneumonia
Merupakan penyakit yang banyak dikenal masyarakat dengan istilah batuk
dan pilek (common cold).
2) ISPA Pneumonia
Pengertian pneumonia sendiri merupakan proses infeksi akut yang mengenai
jaringan paru-paru (alveoli) biasanya disebabkan oleh invasi kuman bakteri, yang
13
ditandai oleh gejala klinik batuk, disertai adanya nafas cepat ataupun tarikan dinding
dada bagian bawah.
Berdasarkan kelompok umur program-program pemberantasan ISPA (P2
ISPA) mengklasifikasikan ISPA sebagai berikut :
1) Kelompok umur kurang dari 2 bulan, diklasifikasikan atas :
a) Pneumonia berat : apabila dalam pemeriksaan ditemukan adanya penarikan
yang kuat pada dinding dada bagian bawah ke dalam dan adanya nafas cepat,
frekuensi nafas 60 kali per menit atau lebih.
b) Bukan pneumonia (batuk pilek biasa) : bila tidak ditemukan tanda tarikan
yang kuat dinding dada bagian bawah ke dalam dan tidak ada nafas cepat,
frekuensi kurang dari 60 menit.
2) Kelompok umur 2 bulan -
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dibedakan menjadi dua, ISPA atas
dan bawah, Infeksi saluran pernapasan atas adalah infeksi yang disebabkan oleh virus
dan bakteri termasuk nasofaringitis atau common cold, faringitis akut, uvulitis akut,
rhinitis, nasofaringitis kronis, sinusitis. Sedangkan, infeksi saluran pernapasan akut
bawah merupakan infeksi yang telah didahului oleh infeksi saluran atas yang
disebabkan oleh infeksi bakteri sekunder, yang termasuk dalam penggolongan ini
adalah bronkhitis akut, bronkhitis kronis, bronkiolitis dan pneumonia aspirasi
(Nelson, 2002).
2.1.1
Jenis-jenis ISPA
Penyakit infeksi saluran pernapasan akut menyerang salah satu bagian dan
atau lebih dari saluran nafas mulai hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran
bawah) termasuk jaringan aksesoris seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni antara lain :
1) Infeksi
Infeksi merupakan masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh
manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
10
11
2) Saluran pernapasan
Saluran pernapasan merupakan organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta
organ aksesorinya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
3) Infeksi Akut
Infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari ditentukan
untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat
digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. Penyakit
ISPA secara anatomis mencakup saluran pernapasan bagian atas, saluran pernapasan
bagian bawah (termasuk paru-paru) dan organ aksesoris saluran pernapasan.
Berdasarkan batasan tersebut jaringan paru termasuk dalam saluran pernapasan
(respiratory tract).
2.1.2
Klasifikasi Berdasarkan Lokasi Anatomi
Berdasarkan lokasi anatomik ISPA digolongkan dalam dua golongan yaitu :
Infeksi Saluran Pernafasan atas Akut (ISPaA) dan Infeksi Saluran Pernafasan bawah
Akut (ISPbA).
a.
Infeksi Saluran Pernafasan atas Akut (ISPaA)
Infeksi Saluran Pernafasan atas Akut (ISPaA) adalah infeksi yang menyerang
hidung sampai bagian faring seperti : pilek, sinusitis, otitis media (infeksi pada
telinga tengah), faringitis (infeksi pada tenggorokan). Infeksi saluran pernafasan atas
digolongkan ke dalam penyakit bukan pneumonia.
12
b. Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Akut (ISPbA)
Infeksi Saluran Pernafasan bawah Akut (ISPbA) adalah infeksi yang
menyerang mulai dari bagian epiglotis atau laring sanpai dengan alveoli, dinamakan
sesuai dengan organ saluran nafas, seperti : epiglotitis, laryngitis, laryngotrachetis,
bronchitis, bronchiolitis dan pneumonia.
Gambar 2.1. Anatomi Saluran Pernafasan Berdasarkan Lokasi Anatomik
Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA mengelompokkan dalam 2
golongan yaitu :
1) ISPA Non-Pneumonia
Merupakan penyakit yang banyak dikenal masyarakat dengan istilah batuk
dan pilek (common cold).
2) ISPA Pneumonia
Pengertian pneumonia sendiri merupakan proses infeksi akut yang mengenai
jaringan paru-paru (alveoli) biasanya disebabkan oleh invasi kuman bakteri, yang
13
ditandai oleh gejala klinik batuk, disertai adanya nafas cepat ataupun tarikan dinding
dada bagian bawah.
Berdasarkan kelompok umur program-program pemberantasan ISPA (P2
ISPA) mengklasifikasikan ISPA sebagai berikut :
1) Kelompok umur kurang dari 2 bulan, diklasifikasikan atas :
a) Pneumonia berat : apabila dalam pemeriksaan ditemukan adanya penarikan
yang kuat pada dinding dada bagian bawah ke dalam dan adanya nafas cepat,
frekuensi nafas 60 kali per menit atau lebih.
b) Bukan pneumonia (batuk pilek biasa) : bila tidak ditemukan tanda tarikan
yang kuat dinding dada bagian bawah ke dalam dan tidak ada nafas cepat,
frekuensi kurang dari 60 menit.
2) Kelompok umur 2 bulan -