Analisis Lokasi Pasar Hewan Siborong-Borong Dalam Pengembangan Sub Sektor Peternakan di Kabupaten Tapanuli Utara
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Distribusi frekuensi penderita RA berdasarkan klasifikasi RA yang paling
banyak dijumpai adalah persisten sedang-berat dan tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara klasifikasi RA dengan kadar IL-5
2. Distribusi frekuensi penderita RA berdasarkan keluhan utama yang paling
banyak dijumpai adalah hidung buntu dan tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara keluhan utama dengan kadar IL-5
3. Distribusi frekuensi penderita RA berdasarkan riwayat atopi yang paling
banyak dijumpai adalah penderita RA dengan riwayat atopi dan tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara riwayat atopi dengan kadar IL-5
6.2 Saran
1. Pemeriksaan kadar IL-5 dalam darah belum dapat dijadikan sebagai alat
bantu diagnostik RA, oleh karena hubungannya yang tidak signifikan dijumpai
pada penderita RA
2. Perlu dipertimbangkan untuk menilai kadar IL-5 pada saat penderita dalam
keadaan serangan alergi, diharapkan hasilnya dapat lebih bermakna
dibandingkan dengan kadar IL-5 dalam darah penderita RA yang tidak dalam
keadaan serangan alergi.
3. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan membandingkan rerata kadar IL-5
penderita RA sebelum dan sesudah terapi standar, untuk mengetahui
efektivitas terapi yang diberikan.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
ASCIA. (2006) ‘Skin Prick Testing for The Diagnosis of Allergic Rhinitis’ ASCIA Skin
Prick Tes Manual.
Bakhshaee, M., Fereidouni, M., Farzadnia, M & Varasteh, A. R. (2010) ‘The Nasal
Smear for Eosinophils, It’s Relation to Nasal Mucosal Eosinophiliain Allergic
Rhinitis’ The Iranian Journal of Otorhinolaryngology. Vol. 22, No. 60, pp. 73-78.
Baratawidjaja, K. G. (2006) ‘Imunologi Dasar’ Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta.
Bousquet, J., Khaltaev, N., Cruz, A., Denburg, J., Fokkens, W., Togias, A., et al.
(2008) ‘Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma (ARIA) 2008 Update. Allergy ,
63 (Suppl. 86), 8-160.
Canonica, G. W. & Compalati, E. (2009) ‘Minimal Persisten Inflammation In Allergic
Rhiitis : Implications for Current Treatment Strategies’. British Society for
Immunology, Clinical and Experimental Immunology. pp. 260-271.
Chaaban, M. R & Naclerio, R. M. (2014) ‘Immunology and Allergy’ In : Bailey’s Head
and Neck Surgery Otolaryngology. 5th editions. Section II. pp. 379-421.
Chan, T. V. (2014) ‘Nonallergic Rhinitis in Bailey’s Head and Neck Surgery
Otolaryngology. Fifth Edition. pp. 469-488.
Chanda, R., Aggarwal, A. J., Kohli, G. S., Jaswal, T. S & Gupta, K. B (2002)
‘Comparative Study of Nasal Smear and Biopsy in Patients of Allergic Rhinitis’
Indian J Allergy Asthma Immunol. Vol. 16, No. 1, pp. 27-31.
Elango, S. (2005) ‘Recent Trends In The Diagnosis and Management of Allergic
Rhinitis. Med J Malaysia. Vol. 60, No. 5 pp. 672-77.
Garcia, G. Taille, C. Laveniziana, P. Bourdin, A. Chanez, P & Humbert, M. (2013)
‘Anti-interleukin-5 Therapy In Severe Asthma’ Review Rare Disease and
Orphan Drugs. Eur Respir Rev. pp: 251-257.
Gelfand, E. W. (2004) ‘Inflammatory Mediators In Allergic Rhinitis’ J. Allergy Clin
Immunol, pp. 135-138.
Universitas Sumatera Utara
Greenfeder, S., Umland, S. P., Cuss F. M., Chapman, R. W & Egan, R. W. (2001)
‘TH2 Cytokins and Asthma The Role of Interleukin-5 In Allergic Eosinophilic
Disease’ BioMeda Central Ltd. Vol. 2, No. 2.
Harsono, G., Munasir, Z., Siregar, S., Suyoko, H., Kurniati, M., Evalina, R & Palupi,
R. (2007) ‘Faktor yang Diduga Menjadi Risiko pada Anak Dengan Rinitis Alergi
di RSU DR. Cipto Mangunkusumo Jakarta’ Journal Kedokteran Brawijaya, Vol.
XXII, No.3.
Hernita, S. (2011) ‘Hubungan Antara Kadar Interleukin-5 (IL-5) Dalam Serum
Dengan Derajat Kepositifan Uji Tempel Pada Penderita Dermatitis Kontak
Nikel’ Media Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Vol. 23, No. 1.
Huriyati, E., Budiman, B. J & Octiza, R (2014) ‘Peran Kemokin Dalam Patogenesis
Rinitis Alergi’ Jurnal Kesehatan Andalas, pp: 248-256.
Jimenez, R., Romero, P & Martinez, J. L. M. T (2012) ‘Allergic Rhinitis. ISSN : 21556121 JAT. An Open Access Journal.
Karya, I. W. (2007) ‘Pengaruh Rinitis Alergi Sesuai Klasifikasi ARIA WHO 2001
Terhadap Gangguan Fungsi Ventilasi Tuba Eustachius’ Tesis. FK UNHAS.
THT-KL. Makassar.
Kolegium Ilmu Kesehatan THT-KL. (2008) Modul Utama Alergi Imunologi-Rinitis
Alergi.
Kouro, T, Takatsu, K. (2009) ‘IL-5 and eosinophi-mediated inflammation: from
discovery to therapy’ International immunology. Vol. 21, No. 12, pp. 13031309.
Krzanowska, G. M. (2014) ‘Skin Prict Test in The Diagnosis of Allergy in The
Perioperative Period-8 Year Experience’ J Allergy Ther. Vo.5, Issue 5.
Lumbanraja, P. L. (2007) ‘Distribusi Alergen Pada Penderita Rinitis Alergi di
Departemen THT-KL FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan’ FK USU/RSUP H.
Adam Malik, Departemen THT-KL. Medan: USU e-Repositor.
Morris, A. (2006) ‘ALLSA Position Statement : Allergen Skin Prick Testing’ Current
Allergy & Clinical Immunology. March. Vol. 19, No. 1.
Universitas Sumatera Utara
Mukherjee, M, Sehmi, R, Nair, P (2014) ‘Anti-IL-5 therapy for asthma and beyond’
World allergy organization journal, 7:32, pp. 1-14.
Nucifera, C., Olivianto, E., Barlianto, W & Chandra, H. M. S. (2015) ‘Jumlah CD4+IL5+, CD8+IL-5+, dan Perbaikan Kualitas Hidup Setelah Pemberian Prebiotik dan
Nigella Sativa pada Anak Asma Dengan Imunoterapi Fase Rumatan, Sari
Pediatri, Vol. 16, No. 6, pp: 379-384.
Nurjannah (2011) ‘Faktor Risiko Rinitis Alergi pada Pasien Rawat Jalan di Poliklinik
THT-KL Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh
Tahun 2011’. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. Vol. 11, No. 2. pp. 60-65.
Okubo, K., Kurono, Y., Fujieda, S., Ogino, S., Uchio, E., Odajima, H & Takaneka, H
(2014) ‘Javanese Society of Allergy 2014 Javanese Guideline for Allergic
Rhinitis’ Allergology International. Vol. 63, No. 3. pp. 357-375.
Papathanassiou, E, Loukides, S, Bakakos, P (2016) ‘Severe asthma : anti-IgE or anti
IL-5?’ European clinical respiratory journal, vol.3: 31813.
Pawankar, R., Mori, S., Ozu, C., Kimura, S (2011) ‘Overview on the
pathomechanism of allergic rhinitis’. Asia Pac Allergy. Vol. 1, pp.157-167
Peric, A., Vojvodic, D., Durdevic, B. V & Baletic, N. (2011) Eosinophilic Inflammation
In Allergic Rhinitis and Nasal Polyposis. Arh Hig Rada Tokiskol. pp: 341-348.
Pitarini, A. P., Irawati, N., Poerbonegoro, N. L., Wulandari, D & Badarsono, S. (2015)
‘Perubahan Kualitas Hidup, Eosinofil Mukosa Hidung, dan Interleukin-5 Serum
Pasien Rinitis Alergi Pasca Terapi’ ORLI. Vol. 45, No. 2, pp.121-130.
Poetker, D. M & Smith, T. L. (2009) ‘Etiology of Infectious Diseases of The Upper
Respiratory Tract’ Ballengers Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery. BC
Decker Inc.
Sanli, A., Aydin, S., Ates, G., Eken, M & Celebi, O. (2006) ‘Comparison of Nasal
Smear Eosinophilia With Skin Prick Test Positivy In Patients With Allergic
Rhinitis’ Kulak Burun Bogaz Ihtis Derg. Vol. 16, No. 2. pp. 60-63.
Seidman, M. D., Gurgel R. K., Lin, S. Y., Schwartz, S. R., Baroody, F. M., Bonner, J.
R., Dawson, D. E., Dykewicz, M. S., Hackell, J. M., Han, J. K., Ishman, S. L.,
Universitas Sumatera Utara
Krouse, H. J., Malekzadeh, S., Mims, J. W., Omole F. S., Reddy, W. D.,
Wallace, D. V., Walsh, S. A., Warren, B. E., Wilson, M. G & Nacheta, L. C.
(2015) ‘Clinical Practice Guideline: Allergic Rhinitis Executive Summary’
American Academy of Otolaryngology Head and Neck Surgery. Vol. 152(2), pp.
197-206.
Siregar, S. P (2005) ‘Peran Makanan dan Alergen Hirup Pada Dermatitis Atopik’ Sari
Pediatri, Vol. 6, No. 4. pp: 155-158.
Skoner, D.P. 2011. Allergic rhinitis : definition, epidemiology, pathophysiology,
detection, and diagnosis, J. Allergy Clin Immunol. Volume. 108, No. 1, pp.5258.
Stein, M. G & Munitz, A (2010) ‘Targeting Interleukin (IL) 5 for Asthma and
Hypereosinophilic Diseases’ Recent Patents on Inflammation & Allergy Drug
Discovery. Vol. 4, No 3.
Stewart, M. Ferguson, BJ. Fromer, L (2010) ‘Epdemiology and burden of nasal
congestion’ Internasional Journal of General Medicine. pp. 37-45.
Sudewi, N. P., Kurniati, N., Suyoko, E. M. D., Munasir, Z., Akib, A. A. P. (2009)
‘Berbagai Teknik Pemeriksaan Untuk Menegakkan Diagnosis Penyakit Alergi’
Sari Pediatri, Vol. 11, No. 3, pp. 174-178.
Sudiro, M., Mediadipoera, T. H. S & Purwanto, B. (2010) ‘Eosinofil Kerokan Mukosa
Hidung Sebagai Diagnostic Rinitis Alergi. MKB. Vol. 42, No.1, pp. 6-11.
Sugiarto, J., Takumansang, D & Pelealu, M. (2006) ‘Eosinophil Mukosa Hidung
Sebagai Uji Diagnostic Rinitis Alergi Pada Anak. Sari pediatric. Vol. 7, No. 4,
pp. 194-99.
Surjanto, E & Purnomo. (2009) ‘Mekanisme Seluler dalam Patogenesis Asma dan
Rinitis’ Jurnal Respirologi Indonesia.
Tanaka, H., Komai, M., Nagao, K., Ishizaki, M., Kajiwara, D., Takatsu, K., Delespess,
G & Nagai, H. (2004) ‘Role of Interleukin-5 and Eosinophilis In AllergenInduced Airway Remodeling In Mice’ Am J. Respir. Cell Mol. Biol, Vol. 31, pp.
62-68.
Universitas Sumatera Utara
Widuri, A. (2009) ‘Terapi Antibodi IgE pada Rinitis Alergi’ Mutiara Medika, Vol. 9,
No.1, pp:63-68.
Widuri, A & Suryani, L. (2011) ‘Pengaruh Suplementasi Probiotik Lactobaccilus
Casei L Shirota Strain Terhadap Kadar IgE Penderita Rinitis Alergi’ ORLI. Vol.
41, No. 1, pp.60-64.
Universitas Sumatera Utara
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Distribusi frekuensi penderita RA berdasarkan klasifikasi RA yang paling
banyak dijumpai adalah persisten sedang-berat dan tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara klasifikasi RA dengan kadar IL-5
2. Distribusi frekuensi penderita RA berdasarkan keluhan utama yang paling
banyak dijumpai adalah hidung buntu dan tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara keluhan utama dengan kadar IL-5
3. Distribusi frekuensi penderita RA berdasarkan riwayat atopi yang paling
banyak dijumpai adalah penderita RA dengan riwayat atopi dan tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara riwayat atopi dengan kadar IL-5
6.2 Saran
1. Pemeriksaan kadar IL-5 dalam darah belum dapat dijadikan sebagai alat
bantu diagnostik RA, oleh karena hubungannya yang tidak signifikan dijumpai
pada penderita RA
2. Perlu dipertimbangkan untuk menilai kadar IL-5 pada saat penderita dalam
keadaan serangan alergi, diharapkan hasilnya dapat lebih bermakna
dibandingkan dengan kadar IL-5 dalam darah penderita RA yang tidak dalam
keadaan serangan alergi.
3. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan membandingkan rerata kadar IL-5
penderita RA sebelum dan sesudah terapi standar, untuk mengetahui
efektivitas terapi yang diberikan.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
ASCIA. (2006) ‘Skin Prick Testing for The Diagnosis of Allergic Rhinitis’ ASCIA Skin
Prick Tes Manual.
Bakhshaee, M., Fereidouni, M., Farzadnia, M & Varasteh, A. R. (2010) ‘The Nasal
Smear for Eosinophils, It’s Relation to Nasal Mucosal Eosinophiliain Allergic
Rhinitis’ The Iranian Journal of Otorhinolaryngology. Vol. 22, No. 60, pp. 73-78.
Baratawidjaja, K. G. (2006) ‘Imunologi Dasar’ Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta.
Bousquet, J., Khaltaev, N., Cruz, A., Denburg, J., Fokkens, W., Togias, A., et al.
(2008) ‘Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma (ARIA) 2008 Update. Allergy ,
63 (Suppl. 86), 8-160.
Canonica, G. W. & Compalati, E. (2009) ‘Minimal Persisten Inflammation In Allergic
Rhiitis : Implications for Current Treatment Strategies’. British Society for
Immunology, Clinical and Experimental Immunology. pp. 260-271.
Chaaban, M. R & Naclerio, R. M. (2014) ‘Immunology and Allergy’ In : Bailey’s Head
and Neck Surgery Otolaryngology. 5th editions. Section II. pp. 379-421.
Chan, T. V. (2014) ‘Nonallergic Rhinitis in Bailey’s Head and Neck Surgery
Otolaryngology. Fifth Edition. pp. 469-488.
Chanda, R., Aggarwal, A. J., Kohli, G. S., Jaswal, T. S & Gupta, K. B (2002)
‘Comparative Study of Nasal Smear and Biopsy in Patients of Allergic Rhinitis’
Indian J Allergy Asthma Immunol. Vol. 16, No. 1, pp. 27-31.
Elango, S. (2005) ‘Recent Trends In The Diagnosis and Management of Allergic
Rhinitis. Med J Malaysia. Vol. 60, No. 5 pp. 672-77.
Garcia, G. Taille, C. Laveniziana, P. Bourdin, A. Chanez, P & Humbert, M. (2013)
‘Anti-interleukin-5 Therapy In Severe Asthma’ Review Rare Disease and
Orphan Drugs. Eur Respir Rev. pp: 251-257.
Gelfand, E. W. (2004) ‘Inflammatory Mediators In Allergic Rhinitis’ J. Allergy Clin
Immunol, pp. 135-138.
Universitas Sumatera Utara
Greenfeder, S., Umland, S. P., Cuss F. M., Chapman, R. W & Egan, R. W. (2001)
‘TH2 Cytokins and Asthma The Role of Interleukin-5 In Allergic Eosinophilic
Disease’ BioMeda Central Ltd. Vol. 2, No. 2.
Harsono, G., Munasir, Z., Siregar, S., Suyoko, H., Kurniati, M., Evalina, R & Palupi,
R. (2007) ‘Faktor yang Diduga Menjadi Risiko pada Anak Dengan Rinitis Alergi
di RSU DR. Cipto Mangunkusumo Jakarta’ Journal Kedokteran Brawijaya, Vol.
XXII, No.3.
Hernita, S. (2011) ‘Hubungan Antara Kadar Interleukin-5 (IL-5) Dalam Serum
Dengan Derajat Kepositifan Uji Tempel Pada Penderita Dermatitis Kontak
Nikel’ Media Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Vol. 23, No. 1.
Huriyati, E., Budiman, B. J & Octiza, R (2014) ‘Peran Kemokin Dalam Patogenesis
Rinitis Alergi’ Jurnal Kesehatan Andalas, pp: 248-256.
Jimenez, R., Romero, P & Martinez, J. L. M. T (2012) ‘Allergic Rhinitis. ISSN : 21556121 JAT. An Open Access Journal.
Karya, I. W. (2007) ‘Pengaruh Rinitis Alergi Sesuai Klasifikasi ARIA WHO 2001
Terhadap Gangguan Fungsi Ventilasi Tuba Eustachius’ Tesis. FK UNHAS.
THT-KL. Makassar.
Kolegium Ilmu Kesehatan THT-KL. (2008) Modul Utama Alergi Imunologi-Rinitis
Alergi.
Kouro, T, Takatsu, K. (2009) ‘IL-5 and eosinophi-mediated inflammation: from
discovery to therapy’ International immunology. Vol. 21, No. 12, pp. 13031309.
Krzanowska, G. M. (2014) ‘Skin Prict Test in The Diagnosis of Allergy in The
Perioperative Period-8 Year Experience’ J Allergy Ther. Vo.5, Issue 5.
Lumbanraja, P. L. (2007) ‘Distribusi Alergen Pada Penderita Rinitis Alergi di
Departemen THT-KL FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan’ FK USU/RSUP H.
Adam Malik, Departemen THT-KL. Medan: USU e-Repositor.
Morris, A. (2006) ‘ALLSA Position Statement : Allergen Skin Prick Testing’ Current
Allergy & Clinical Immunology. March. Vol. 19, No. 1.
Universitas Sumatera Utara
Mukherjee, M, Sehmi, R, Nair, P (2014) ‘Anti-IL-5 therapy for asthma and beyond’
World allergy organization journal, 7:32, pp. 1-14.
Nucifera, C., Olivianto, E., Barlianto, W & Chandra, H. M. S. (2015) ‘Jumlah CD4+IL5+, CD8+IL-5+, dan Perbaikan Kualitas Hidup Setelah Pemberian Prebiotik dan
Nigella Sativa pada Anak Asma Dengan Imunoterapi Fase Rumatan, Sari
Pediatri, Vol. 16, No. 6, pp: 379-384.
Nurjannah (2011) ‘Faktor Risiko Rinitis Alergi pada Pasien Rawat Jalan di Poliklinik
THT-KL Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh
Tahun 2011’. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. Vol. 11, No. 2. pp. 60-65.
Okubo, K., Kurono, Y., Fujieda, S., Ogino, S., Uchio, E., Odajima, H & Takaneka, H
(2014) ‘Javanese Society of Allergy 2014 Javanese Guideline for Allergic
Rhinitis’ Allergology International. Vol. 63, No. 3. pp. 357-375.
Papathanassiou, E, Loukides, S, Bakakos, P (2016) ‘Severe asthma : anti-IgE or anti
IL-5?’ European clinical respiratory journal, vol.3: 31813.
Pawankar, R., Mori, S., Ozu, C., Kimura, S (2011) ‘Overview on the
pathomechanism of allergic rhinitis’. Asia Pac Allergy. Vol. 1, pp.157-167
Peric, A., Vojvodic, D., Durdevic, B. V & Baletic, N. (2011) Eosinophilic Inflammation
In Allergic Rhinitis and Nasal Polyposis. Arh Hig Rada Tokiskol. pp: 341-348.
Pitarini, A. P., Irawati, N., Poerbonegoro, N. L., Wulandari, D & Badarsono, S. (2015)
‘Perubahan Kualitas Hidup, Eosinofil Mukosa Hidung, dan Interleukin-5 Serum
Pasien Rinitis Alergi Pasca Terapi’ ORLI. Vol. 45, No. 2, pp.121-130.
Poetker, D. M & Smith, T. L. (2009) ‘Etiology of Infectious Diseases of The Upper
Respiratory Tract’ Ballengers Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery. BC
Decker Inc.
Sanli, A., Aydin, S., Ates, G., Eken, M & Celebi, O. (2006) ‘Comparison of Nasal
Smear Eosinophilia With Skin Prick Test Positivy In Patients With Allergic
Rhinitis’ Kulak Burun Bogaz Ihtis Derg. Vol. 16, No. 2. pp. 60-63.
Seidman, M. D., Gurgel R. K., Lin, S. Y., Schwartz, S. R., Baroody, F. M., Bonner, J.
R., Dawson, D. E., Dykewicz, M. S., Hackell, J. M., Han, J. K., Ishman, S. L.,
Universitas Sumatera Utara
Krouse, H. J., Malekzadeh, S., Mims, J. W., Omole F. S., Reddy, W. D.,
Wallace, D. V., Walsh, S. A., Warren, B. E., Wilson, M. G & Nacheta, L. C.
(2015) ‘Clinical Practice Guideline: Allergic Rhinitis Executive Summary’
American Academy of Otolaryngology Head and Neck Surgery. Vol. 152(2), pp.
197-206.
Siregar, S. P (2005) ‘Peran Makanan dan Alergen Hirup Pada Dermatitis Atopik’ Sari
Pediatri, Vol. 6, No. 4. pp: 155-158.
Skoner, D.P. 2011. Allergic rhinitis : definition, epidemiology, pathophysiology,
detection, and diagnosis, J. Allergy Clin Immunol. Volume. 108, No. 1, pp.5258.
Stein, M. G & Munitz, A (2010) ‘Targeting Interleukin (IL) 5 for Asthma and
Hypereosinophilic Diseases’ Recent Patents on Inflammation & Allergy Drug
Discovery. Vol. 4, No 3.
Stewart, M. Ferguson, BJ. Fromer, L (2010) ‘Epdemiology and burden of nasal
congestion’ Internasional Journal of General Medicine. pp. 37-45.
Sudewi, N. P., Kurniati, N., Suyoko, E. M. D., Munasir, Z., Akib, A. A. P. (2009)
‘Berbagai Teknik Pemeriksaan Untuk Menegakkan Diagnosis Penyakit Alergi’
Sari Pediatri, Vol. 11, No. 3, pp. 174-178.
Sudiro, M., Mediadipoera, T. H. S & Purwanto, B. (2010) ‘Eosinofil Kerokan Mukosa
Hidung Sebagai Diagnostic Rinitis Alergi. MKB. Vol. 42, No.1, pp. 6-11.
Sugiarto, J., Takumansang, D & Pelealu, M. (2006) ‘Eosinophil Mukosa Hidung
Sebagai Uji Diagnostic Rinitis Alergi Pada Anak. Sari pediatric. Vol. 7, No. 4,
pp. 194-99.
Surjanto, E & Purnomo. (2009) ‘Mekanisme Seluler dalam Patogenesis Asma dan
Rinitis’ Jurnal Respirologi Indonesia.
Tanaka, H., Komai, M., Nagao, K., Ishizaki, M., Kajiwara, D., Takatsu, K., Delespess,
G & Nagai, H. (2004) ‘Role of Interleukin-5 and Eosinophilis In AllergenInduced Airway Remodeling In Mice’ Am J. Respir. Cell Mol. Biol, Vol. 31, pp.
62-68.
Universitas Sumatera Utara
Widuri, A. (2009) ‘Terapi Antibodi IgE pada Rinitis Alergi’ Mutiara Medika, Vol. 9,
No.1, pp:63-68.
Widuri, A & Suryani, L. (2011) ‘Pengaruh Suplementasi Probiotik Lactobaccilus
Casei L Shirota Strain Terhadap Kadar IgE Penderita Rinitis Alergi’ ORLI. Vol.
41, No. 1, pp.60-64.
Universitas Sumatera Utara