Penetapan Kadar Fenilbutazon dan Propifenazon dalam Tablet secara Spektrofotometri Derivatif

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obat Anti-inflamasi Non Steroid (NSAID) adalah salah satu obat yang
paling sering diresepkan diseluruh dunia dan digunakan untuk menghilangkan
inflamasi, nyeri kronis (misalnya artritis reumatoid, osteoartritis, dan gout) dan
nyeri akut (misalnya sakit kepala, nyeri pasca operasi, dan patah tulang).
Formulasi NSAID juga tersedia sebagai sediaan farmasi over counter.
Meningkatnya permintaan terhadap NSAID menyebabkan perlunya kontrol yang
lebih baik terhadap penggunaan dan pembuatannya. Oleh karena itu, dibutuhkan
pengembangan metode analisis baru pada quality control terhadap NSAID (Patel,
et al., 2013).
NSAID merupakan obat-obat yang menghambat sintesa prostaglandin.
Obat-obat ini terutama dipakai sebagai agen antiinflamasi untuk meredakan
inflamasi dan nyeri. Ketika memberikan NSAID untuk meredakan nyeri, dosisnya
biasanya lebih tinggi daripada untuk pengobatan inflamasi (Kee dan Hayes, 1996).
Kombinasi fenilbutazon dan propifenazon merupakan kombinasi sediaan
tablet yang digunakan sebagai zat aktif untuk meredakan nyeri. Indikasi obat
tersebut adalah untuk artritis dan neuralgia (IAI, 2011).
Propifenazon adalah zat analgetik yang telah dikenal cukup lama.
Propifenazon adalah contoh analgetika ringan yang digunakan sesuai permintaan.

Propifenazon biasanya dikombinasikan dengan NSAID lainnya pada tablet, yang
dapat diperoleh tanpa resep di berbagai negara. Propifenazon disebutkan sebagai
pencetus reaksi alergi/pseudoalergi di dalam berbagai textbook dan dalam studi

1
Universitas Sumatera Utara

epidemiologi, dan dalam berbagai laporan propifenazon dapat menginduksi
berbagai tipe reaksi alergi (Himly, et al., 2003).
Fenilbutazon telah dipakai selama bertahun-tahun untuk mengobati artritis
rematoid dan gout akut. Obat ini mempunyai waktu paruh yang sangat panjang,
50-65 jam, sehingga sering timbul reaksi yang merugikan dan akumulasi obat
dapat terjadi. Iritasi lambung terjadi pada 10-45% klien. Agen-agen pirazolon
jarang dipakai karena reaksi yang merugikan yang ditimbulkannya dan karena
sering terjadi toksisitas. Fenilbutazon hanya boleh dipakai untuk mengobati artritis
dimana penggunaan NSAID lainnya yang kurang toksik tidak memberikan hasil
(Kee dan Hayes, 1996).
Fenilbutazon

dapat


ditetapkan

kadarnya

dengan

spektrofotometri

ultraviolet dalam pelarut basa pada panjang gelombang maksimum 264 nm (A11 =
660a). Demikian juga dengan propifenazon dapat ditetapkan kadarnya dengan
spektrofotometri ultraviolet dalam pelarut basa pada panjang gelombang
maksimum 245 nm (A11 = 385b) (Moffat, et al., 2011). Beberapa metode telah
dilakukan untuk menentukan kadar propifenazon dan campurannya, seperti
dengan Spektrofotometri, Kromatografi Lapis Tipis, Kromatografi Gas, dan
HPLC (Soponar, et al., 2012). Sedangkan pada fenilbutazon dengan menggunakan
metode spektrofotometri, GCMS, dan HPLC.
Spektrum fenilbutazon dan propifenazon berada pada daerah yang saling
tumpang tindih. Penetapan kadar fenilbutazon dan propifenazon dapat dilakukan
dengan spektrofotometri derivatif dimana diperoleh panjang gelombang analisis

fenilbutazon yaitu 246,7 nm dan propifenazon yaitu 247,1 nm pada orde derivatif
pertama (Nurhidayati, 2007).
Metode

spektrofotometri

derivatif

adalah

salah

satu

metode

2
Universitas Sumatera Utara

spektrofotometri yang dapat digunakan untuk analisis campuran beberapa zat

secara langsung tanpa harus melakukan pemisahan terlebih dahulu walaupun
dengan panjang gelombang yang berdekatan. Fasilitas ini memungkinkan analisis
multikomponen dalam campuran yang spektranya saling tumpang tindih
(Nurhidayati, 2007).
Metode zero crossing adalah prosedur yang paling umum untuk
menentukan campuran biner yang spektranya saling tumpang tindih. Metode zero
crossing dapat digunakan pada derivatif pertama dan kedua dengan pemilihan
panjang gelombang untuk pengukuran (Nurhidayati, 2007).
Beberapa keuntungan dari spektrum derivatif antara lain dapat dilakukan
analisis kuantitatif suatu komponen dalam campuran dengan bahan yang panjang
gelombangnya saling berdekatan dimana bila dibandingkan dengan kromatografi
cair kinerja tinggi, metode spektrofotometri derivatif relatif lebih sederhana, alat
dan biaya operasionalnya relatif lebih murah dan waktu analisisnya lebih cepat
(Nurhidayati, 2007).
Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini akan dilakukan penetapan
kadar campuran fenilbutazon dan propifenazon pada sediaan tablet dengan metode
spektrofotometri derivatif dengan zero crossing.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :
a. Apakah campuran fenilbutazon dan propifenazon dalam sediaan tablet
dapat ditetapkan kadarnya dengan menggunakan spektrofotometri derivatif
metode zero crossing dan memenuhi syarat validasi metode?

3
Universitas Sumatera Utara

b. Apakah kadar campuran fenilbutazon dan propifenazon dalam sediaan
tablet yang ditetapkan kadarnya menggunakan spektrofotometri derivatif
memenuhi persyaratan kadar zat yang ditetapkan dalam Farmakope
Indonesia?

1.3 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini
sebagai berikut :
a. Campuran fenilbutazon dan propifenazon dalam sediaan tablet dapat
ditetapkan kadarnya dengan menggunakan spektrofotometri derivatif
metode zero crossing dan memenuhi syarat validasi metode.
b. Kadar campuran fenilbutazon dan propifenazon dalam sediaan tablet yang

ditetapkan kadarnya menggunakan spektrofotometri derivatif memenuhi
persyaratan kadar zat yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia.

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Melakukan penetapan kadar campuran fenilbutazon dan propifenazon
dalam sediaan tablet menggunakan spektrofotometri derivatif metode zero
crossing dan melakukan uji validasi terhadap metode yang digunakan.
b. Membandingkan hasil yang diperoleh pada penetapan kadar campuran
fenilbutazon dan propifenazon dalam sediaan tablet menggunakan
spektrofotometri derivatif dengan persyaratan kadar zat yang ditetapkan
dalam Farmakope Indonesia.

4
Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi bahwa
penggunaan metode spektrofotometri derivatif


dengan cara penentuan zero

crossing dapat dilakukan untuk penetapan kadar campuran fenilbutazon dan
propifenazon pada sediaan tablet.

5
Universitas Sumatera Utara