Uji Aktivitas Antibakteri Kitosan, Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni dan Kombinasinya Terhadap Salmonella thypi dan Lactobacillus plantarum

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan kualitasnya yang merugikan
atau menguntungkan yaitu, bakteri patogen dan bakteri non patogen. Bakteri
patogen berbahaya karena menyerang tanaman atau jaringan tubuh hewan dan
sering mensekresi enzim atau racun ke dalam jaringan. Salah satu bakteri yang
bersifat patogen adalah Salmonella typhi.Salmonella typhi pada manusia dapat
menyerang jaringan ekstra intestinal yang menyebabakan demam enterik.
Keadaan yang paling parah berupa demam typhoid. Sedangkan bakteri nonpatogen melakukan banyak fungsi yang berguna seperti pembuatan yoghurt, keju,
dan susu acidophilus. Bakteri probiotik merupakan mikroorganisme non patogen
yang memberikan pengaruh positif terhadap fisiologi dan kesehatan.Probiotik
utama adalah genus Lactobacillus.Lactobacillus plantarum merupakan flora
normal dalam saluran cerna manusia, yang terdapat pada hampir sepanjang
saluran cerna (Molin, 2010; Schrezenmeir dan de Vrese, 2001; Fong dan Elvira,
1987).
Beberapa strain seperti Salmonella typhimurium telah diketahui resisten
terhadap kloramfenikol yang umum digunakan untuk mengatasi demam tifoid
(Chin, 2000). Adanya strain yang resistensi mengindikasikan bahwa infeksi terus
berkembang di dunia sehingga perlu dicari terapi alternatif dari produk olahan
hasil alam yang bersifat antibakteri seperti katekin, kitosan, garlic oil, ataupun

minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil, VCO) untuk mengatasi infeksi yang
disebabkan oleh bakteri (Rustanti, 2013; Zalizar, 2012).

1
Universitas Sumatera Utara

Kitosan dan VCO memiliki potensi antibakteri yang sangat baik, dimana
kitosan dengan konsentrasi 200 ppm telah mampu membunuh Escherichia coli
dan hasil hidrolisis VCO (HVCO) secara enzimatis dengan konsentrasi 100%
telah mampu membunuh Salmonella typhi. Monolaurin yang terdapat dalam VCO
tidak memiliki efek buruk pada bakteri flora usus yang dinginkan, melainkan
hanya berpotensial terhadap mikroorganisme patogen, sehingga aman digunakan
sebagai terapi alternatif (Isaacs dan Thomar, 1991; Liu, et al 2000; Manurung,
2015).
Salah satu golongan polisakarida yaitu kitosan memiliki banyak
manfaat.Kitosan adalah suatu polisakarida yang diperoleh dari hasil deasetilasi
kitin. Kitosan merupakan bahan bioaktif, kitosan sebagai bahan bioaktif dapat
menghambat pertumbuhan bakteri pada ikan teri kering yang diasinkan (Agustin,
2009; Se-kwon, 2011). Kitosan memiliki bentuk spesifik mengandung gugus
amino dalam rantai karbonnya yang bermuatan positif sangat reaktif, sehingga

mampu berikatan dengan dinding sel bakteri yang bermuatan negatif (Hafdani,
2011).
Kitosan dengan konsentrasi 0,5% dan 1% dapat menghambat bakteri pada
ikan asin yang dikeringkan, serta kitosan dengan konsentrasi yang sama dapat
menghambat pertumbuhan jamur dan ragi pada keju. Demikian juga pengaruh
kadar kitosan dapat meningkatkan tingkat kematian pada Thropozoites gallinae
hingga mencapai 100% pada konsentrasi 125-1250 ppm (Killay, 2013).
Minyak kelapa memiliki banyak kelebihan, 50% asam lemak pada minyak
kelapa adalah asam laurat dalam bentuk monogliserida dan 7% asam
kapriat.Kedua asam tersebut merupakan asam lemak jenuh rantai sedang yang

2
Universitas Sumatera Utara

mudah dimetabolisir dan bersifat antimikroba (antivirus, antibakteri, dan
antijamur) sehingga dapat meningkatkan imun tubuh (kekebalan tubuh). Minyak
kelapa berbeda dengan VCO, dimana pembuatan minyak kelapa memalui proses
pengeringan sedangkan VCO diperoleh dengan cara yang lebih alami, sehingga
memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik (Sutarmi dan Rozaline, 2006).
VCO mengandung empat jenis medium chain fatty acid (MCFA) yaitu

asam laurat, asam kaprat, asam kaprilat, dan asam kaproat.Di dalam tubuh MCFA
diubah menjadi monogliserida, yaitu monolaurin, monocaprin, monocaprylin,
dam monocaprion, yang mampu membunuh mikroorganisme patogen termasuk
bakteri, jamur, ragi, virus dan protozoa (Sutarmi dan Rozaline, 2005; Enig, 1996).
Asam lemak bebas dan monogliserida dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu
dengan metode enzimatis dan hidrolisis parsial dengan NaOH. Hidrolisis
enzimatis menggunakan enzim yang spesifik bekerja hanya untuk menghidrolisis
secara partial yaitu menghidrolisis trigliserida pada posisi sn-1 dan sn-3.Enzim
yang spesifik bekerja pada posisisn-1 dan sn-3 adalah enzim lipase, sehingga
menghasilkan 2-monogliserida (2-MAG) dan asam lemak bebas. Hasil studi
hidrolisis minyak dengan enzim dan cara penyabunan untuk melihat efeknya pada
aktivitas antibakteri VCO, hasil terbaiknya ditunjukkan oleh hidrolisis enzimatis
dengan waktu inkubasi 14 jam (Elysa, et al., 2014; Silalahi, 2006).
Kebanyakan

bakteri

dan

virus


terbungkus

dalam

lapisan

lipid

(lemak).Asam lemak yang membentuk membran luar atau kulit bersama dengan
deoxy nucleotide acid (DNA). Asam lemak dan monogliserida menghasilkan efek
membunuh atau menonaktifkan bakteri dengan cara memecah atau merusak

3
Universitas Sumatera Utara

lapisan membran plasma lipid. Monolaurin juga dapat mengganggu proses
transduksi sinyal bakteri (Lieberman, et al., 2006; Enig, 1996).
Manurung (2015) menggunakan metode enzimatis dalam menghidrolisis
VCO untuk melihat sifat antibakteri terhadap Salmonella typhi dan Lactobacillus

plantarum menunjukkan hasil bahwa hidrolisis VCO secara enzimatis
memberikan aktivitas antibakteri yang lebih besar terhadap Salmonella typhi
dibandingkan Lactobacillus plantarum.
Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antibakteri kitosan,
aktivitas antibakteri hasil hidrolisis enzimatis minyak kelapa murni (HVCO), serta
untuk melihat efek dari kombinasi kitosan dan hasil HVCO terhadap bakteri
Salmonella typhi dan Lactobacillus plantarum yang dilakukan dengan metode
difusi agar.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka rumusan
masalah penelitian adalah sebagai berikut:
a. Apakah Kitosan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Salmonella
typhi dan Lactobacillus plantarum?
b. Apakah kombinasi dari hasil HVCO dan Kitosan bersifat sinergis terhadap
aktivitas antibakteri terhadap bakteri Salmonella typhi dan Lactobacillus
plantarum?

4
Universitas Sumatera Utara


1.3 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kitosan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Salmonella typhi
dan Lactobacillus plantarum.
b. Kombinasi dari hasil HVCO dan Kitosan bersifat sinergis terhadap
aktivitas antibakteri terhadap bakteri Salmonella typhi dan Lactobacillus
plantarum.

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini bertujuan adalah sebagai ber
ikut:
a. Untuk mengujiaktivitas antibakteri kitosan terhadap Salmonella typhi dan
Lactobacillus plantarum.
b. Untuk mengetahui apakah kombinasi dari hasil HVCO dan Kitosan
bersifat sinergisme atau tidak terhadap Salmonella typhi dan Lactobacillus
plantarum.

1.5 Manfaat penelitian
Manfaat penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan informasi

tentang perbandingan aktivitas antibakteri hasil HVCO, kitosan dan kombinasi
antara hasil HVCO dengan kitosan terhadap bakteri Salmonella typhi dan
Lactobacillus plantarum.

5
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni Terhadap Salmonella typhi dan Salmonella typhimurium Secara In-vitro dan In-vivo

0 0 18

Aktivitas Antibakteri Hasil Hidrolisis Enzimatik Minyak Kelapa Murni Dan Minyak Inti Sawit Terhadap Staphylococcus aureus Dan Salmonella thypi Serta Escherichia coli

0 0 8

Aktivitas Antibakteri Hasil Hidrolisis Enzimatik Minyak Kelapa Murni Dan Minyak Inti Sawit Terhadap Staphylococcus aureus Dan Salmonella thypi Serta Escherichia coli

0 0 24

Aktivitas Antibakteri Hasil Hidrolisis Enzimatik Minyak Kelapa Murni Dan Minyak Inti Sawit Terhadap Staphylococcus aureus Dan Salmonella thypi Serta Escherichia coli

0 0 4

Aktivitas Antibakteri Hasil Hidrolisis Enzimatik Minyak Kelapa Murni Dan Minyak Inti Sawit Terhadap Staphylococcus aureus Dan Salmonella thypi Serta Escherichia coli

0 0 16

Uji Aktivitas Antibakteri Kitosan, Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni dan Kombinasinya Terhadap Salmonella thypi dan Lactobacillus plantarum

0 1 14

Uji Aktivitas Antibakteri Kitosan, Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni dan Kombinasinya Terhadap Salmonella thypi dan Lactobacillus plantarum

0 0 2

Uji Aktivitas Antibakteri Kitosan, Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni dan Kombinasinya Terhadap Salmonella thypi dan Lactobacillus plantarum

0 0 21

Uji Aktivitas Antibakteri Kitosan, Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni dan Kombinasinya Terhadap Salmonella thypi dan Lactobacillus plantarum

0 0 4

Uji Aktivitas Antibakteri Kitosan, Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni dan Kombinasinya Terhadap Salmonella thypi dan Lactobacillus plantarum

0 0 13