PENELITIAN KUALITATIF DALAM PSIKOLOGI (1)

PENELITIAN KUALITATIF DALAM PSIKOLOGI
Oleh : Dra. Nandiyah Abdullah. M.Si.

PENDAHULUAN

d.

diteliti dari sudut prosedural/perijinan dari

Manusia sebagai makhluk rasional sebenarnya

sudut metodologi dan data mengenai topik

sudah dibekali dengan hasrat ingin tahu.
Keingintahuan manusia dapat dilihat sejak masih
kanak-kanak dan terus berkembang secara dinamis

Secara operasional topik tersebut mungkin

penelitian bisa diperoleh.
2.


Rencana

penelitian

tersusun

secara

mengikuti fase-fase perkembangan kejiwaan orang

sistematik, konsisten dan operasional

tersebut. Hasrat ingin tahu manusia akan terpuaskan

Sistematik dalam arti unsur-unsur yang ada dalam

bila ia sudah memperoleh pengetahuan mengenai

rencana penelitian tersebut disusun dalam urutan


suatu masalah, dan akan disusul oleh kecenderungan

logik. Konsisten artinya terdapat kesesuaian

ingin lebih tahu lagi begitu seterusnya. Dengan

diantara unsur-unsur tersebut. Misal antara judul

demikian dapat dikatakan bahwa manusia tidak akan

dengan tujuan; antara tujuan dengan metodologi.

pernah mencapai kepuasan mutlak untuk menerima

Operasional dalam arti menjelaskan bagaimana

realita. Guna mendukung dan menyalurkan

penelitian itu dilakukan (apa yang akan diukur


keingintahuannya maka manusia cenderung

dan apa alatnya, bagaimana sampel ditetapkan ,

mengadakan penelitian.
Menyusun rencana penelitian kelihatannya
mudah padahal sebenarnya merupakan hal yang sulit.

dan sebagainya).
3.

Untuk itu rencana penelitian yang baik harus
memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya:
1.

Pemilihan permasalahan atau topik (obyek)
penelitaian. Topik penelitian yang baik harus:
a.


Mempunyai arti penting bagi keperluan ilmu

Unsur-unsur Rencana Penelitian
Banyak macam format rencana penelitian yang
telah disusun para pakar penelitian. Dalam
makalah ini unsur-unsur berikut merupakan unsur
yang penting dalam rencana penelitian, yaitu:
a.

Judul merupakan cerminan dari keseluruhan

pengetahuan maupun bagi keperluan

rencana penelitian, karenanya merupakan

kehidupan sehari-hari.
b.

kurun waktu yang cukup panjang.
c.


unsur yang paling penting dan merupakan

Kesimpulan yang dihasilkan harus
mempunyai jangkauan yang luas dan dalam
Mempunyai daya tarik baik perhatian umum
maupun penelitian sendiri.

Judul penelitian.

wajah pengenal rencana penelitian tersebut.
b.

Latar belakang penelitian.
Latar belakang penelitian memuat alasan –
alasan mengapa topik seperti

yang

tercantum dalam judul penelitian diteliti.


Nandiyah Abdullah : adalah Dosen Fakultas Psykologi, Unwidha Klaten

98

Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010
ISSN 0215-9511

Penelitian Kualitatif Dalam Psikologi

c.

KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF

Tinjauan kepustakaan.
Dalam tinjauan kepustakaan dikemukakan

d.

penelitian kualitatif belum tentu memiliki semua ciri


Problematik Penelitian.

penelitian kualitatif seperti yang akan disebutkan.

Atau pertanyaan-pertanyaan penelitian

Beberapa penelitian kualitatif mungkin tidak memiliki

mengenai aspek-aspek atau hal-hal apa yang
akan diteliti.
e.

menjawab problematika penelitian. Sedang
manfaat penelitian adalah menjelaskan
manfaat hasil penelitian untuk apa dan untuk
siapa.

Adapun


ciri-ciri /karakteristik yang perlu

1.

Penelitian kualitatif meneliti setting alamiah
sebagai sumber data
Penelitian kualitatif melakukakan
penelitian pada setting tertentu karena mereka
berorientasi pada konteks. Mereka berasumsi

Metodologi Penelitian.

bahwa perilaku manusia secara signifikan

Dalam hal ini dijelaskan populasi dan sampel

dipengaruhi oleh setting dimana perilaku itu

(jika penelitian sampling) beserta teknik
pengambilan sampelnya. Jika bukan

penelitian sampling dijelaskan siapa
informan-informan yang menjadi subyek

terjadi dan mereka merasa bahwa perilaku dapat
dimengerti secara baik apabila di observasi dalam
setting dimana peristiwanya terjadi.
Setting harus difahami dalam konteks

metode

sejarah institusi dimana partisipan merupakan

pengumpulan data perlu juga diuraikan

bagiannya. Ketika data diperoleh, peneliti perlu

demikian pula metode analisa data yang akan

mengetahui dimana data itu diperoleh bagaimana


dipergunakan.

memperolehnya dan di bawah peristiwa apa data

Daftar kepustakaan.

itu terjadi. Dan pada peristiwa sejarah yang

penelitian.

g.

satu atau lebih dari banyak ciri penelitian kualitatif.
diperhatikan dalam penelitian kualitatif, antara lain:

Tujuan dan manfaat penelitian.
Ditulis apa saja tujuan penelititan untuk

f.


Suatu penelitian yang dikategorikan sebagai

teori yang relevan dengan topik penelitaian.

Selanjutnya

Daftar kepustakaan merupakan salah satu
petunjuk peneliti menyiapkan diri dengan
landasan teori yang berkaitan dengan topik.
Semakin mutakhir kepustakaan yang dibaca
cenderung semakin lebih baik. Usahakan
menggunakan jurnal-jurnal penelitian bisa
melandasi penelitian yang akan dilakukan.
Di satu segi untuk menghindari duplikasi di
sisi lain untuk mendapatkan cakrawala yang
lebih baik.

Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010
ISSN 0215-9511

bagaimana dan gerakan seperti apa mereka
menjadi bagian. Memisah sikap, kata atau
tindakan partisipan dari konteksnya sama saja
menghilangkan signifikansi data tersebut bagi
penelitian kualitatif.
Misal, meneliti mengenai dampak
psikologis pada korban gempa, peneliti kualitatif
harus menghabiskan banyak waktu mendatangi
tempat-tempat manapun dimana aktivitas mereka
untuk melakukan observasi, pendampingan,
bercengkerama, menyatu dengan kegiatan

99

Penelitian Kualitatif Dalam Psikologi

2.

mereka melakukan wawancara dengan anggota

serta lupa pada asumsi yang mendasari

keluarga.

dilakukannya penelitian.

Peneliti sebagai instrumen penelitian

4.

Peneliti kualitatif lebih memperhatikan
proses daripada hasil penelitian

Peneliti adalah instrumen utama penelitian,
sehingga ia dapat melakukan penyesuaian sejalan

Bagaimana orang bersepakat tentang suatu

dengan kenyataan-kenyataan yang terjadi di lapangan.

pengertian? Bagaimana istilah-istilah atau label

Karena peneliti sebagai instrumen penelitian maka

tertentu dapat digunakan? Bagaimana suatu

dapat berhubungan dengan subyek penelitian dan

fikiran atau gagasan dapat diterima sebagai

mampu memahami keterkaitannya dengan kenyataan

bagian dari apa yang dikenal sebagai fikiran pada

di lapangan. Peneliti juga dapat mengantisipasi dan

umumnya (commonsense)? Penelitian kualitatif

mengganti strategi bila kehadirannya mengganggu

menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut

fenomena yang sedang terjadi.

dengan memfokuskan pada prosesnya. Hal ini

3.

disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang

Penelitian kualitatif adalah diskriptif

sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila

Dalam penelitian kualitatif data yang

diamati dalam proses. Misalnya dampak

dikumpulkan berbentuk kata atau gambar. Data

psikologis pada korban gempa dengan melihat

tersebut meliputi transkip interviu, catatan

langsung aktivitas masyarakat dalam kegiatan

lapangan, fotografi, videotapes, dokumen

sehari-hari, dengan mengobservasi bagaimana

personal, memo dan catatan resmi yang lain.

perilaku yang terjadi. Inilah yang dimaksud

Dalam usaha memahami makna, peneliti
kualitatif tidak mengurangi narasi yang terekam
dalam setiap halamannya. Peneliti mencoba
menganalisa data yang diperoleh secara sama
atau sesuai bentuk aslinya saat data itu dicatat
atau direkam.
Menurut Patton (1987) ada tiga metode
pengumpulan data dalam penelitian kualitatif,
yaitu a. in depth interview, b. observasi langsung,
dan c. dokumen tertulis, yang meliputi isian
angket, catatan harian, penelitian dan rekaman
penelitian/program. Dalam mengumpulkan data

dengan memperhatikan proses.
5.

Peneliti kualitatif cenderung menganalisa
datanya secara induktif
Peneliti kualitatif mencari data untuk
melakukan abstraksi berdasar fakta atau
keterangan yang telah dikumpulkan. Pada saat
peneliti kualitatif berencana mengembangkan
teori tentang apa yang sedang diteliti, maka
penyusunan teorinya berawal saat sedang
mengumpulkan data, dan setelah menghabiskan
seluruh waktu dengan subyek yang diteliti.

diskriptif, peneliti kualitatif mendekati obyek

Menurut Asmadi Alsa (2003) proses

penelitiannya dengan cara detil. Tidak langsung

analisa datanya digambarkan sebagai suatu

menerima apa yang dihadapi di lapangan sebagai

cerobong. Segala sesuatu terbuka pada awalnya

sesuatu yang benar, melupakan hal-hal yang detil

(top), lebih terarah dan spesifik pada bagian
dasar (bottom). Bagaimanapun, dalam penelitian

100

Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010
ISSN 0215-9511

Penelitian Kualitatif Dalam Psikologi

kualitatif terdapat “batas” yang ditentukan oleh

8.

fokus penelitian.
6.

Berorientasi pada kasus yang unik
Penelitian kualitatif meneliti proses bukan

Pemaknaan merupakan perhatian utama dari

meneliti permukaan yang nampak. Berdasar

penelitian kualitatif

permukaan yang kompak tersebut peneliti
memulai penelitiannya. Misalnya dalam

Peneliti kualitatif tertarik untuk memahami

komunitas remaja di wilayah korban gempa, ada

sesuatu yang berada di luar kehidupan peneliti.

seorang remaja yang tidak “normatif” untuk

Peneliti kualitatif orientasinya pada perspektif

ukuran komunitas tersebut. Atau pada satu

subyek yang diteliti. Memfokuskan pertanyaan

kecamatan ada kelurahan tertentu

seperti: asumsi apa yang digunakan seseorang

remajanya banyak mengalami “stres”. Hal

dalam kehidupannya? Apa yang dipercayai

semacam itu dalam arti “unik” yang menarik

seseorang sebagai suatu kebenaran atau sesuatu
yang

sudah

pasti?

Peneliti

peneliti kualitatif untuk meneliti kasus tersebut.

kualitatif

membutuhkan kepastian bahwa ia memperoleh

yang

9.

Penelitian kualitatif biasanya merupakan
penelitian lapangan (fieldwork).

perspektif secara akurat. Oleh karena itu peneliti
menunjukkan videotapes kepada subyek yang

Penelitian kualitatif menuntut peneliti

diteliti untuk mengecek bahwa interpretasi yang

untuk secara fisik mendatangi orang, masyarakat,

ia buat sudah sesuai dengan yang dipikirkan dan

setting, tempat institusi(field) agar dapat

dirasakan oleh subyek. Peneliti lain mungkin

mengobservasi fenomena yang diteliti dalam

menunjukkan draf atau artikel atau transkrip

setting alamiahnya. Namun tidak semua

interviu untuk mencocokkannya dengan subyek

penelitian kualitatif memiliki semua ciri-ciri

penelitian. Kesemuanya itu dimaksudkan agar

tersebut.

makna yang disimpulkan peneliti tidak meleset
dari sumbernya.
7.

Pentingnya kontak personal langsung dengan
subyek
Kontak secara personal adalah penting
untuk menjaga setting alamiah dan kelancaran
memperoleh data yang diperlukan. Kontak
personal yang baik akan menghapus kecurigaan
partisipan para peneliti, sehingga tidak ragu-ragu
melakukan

aktivitas,

berbicara

dan

mengekspresikan secara verbal maupun non
verbal data yang berarti bagi peneliti. Hasil
penelitian juga bergantung pada kualitas
hubungan antara peneliti sebagai pencari data dan
subyek yang menjadi sumber data.

Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010
ISSN 0215-9511

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN DALAM
PENDEKATAN KUALITATIF
Asmadi Alsa (2003) mengajukan serta
menjabarkan 6 langkah dalam melaksanakan
penelitian kualitatif sebagai berikut:
1.

Mengidentifikasi Problem Penelitian
Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang
memfokuskan pada diskripsi dan eksplanasi,
penelitian kualitatif melakukan penelitian dengan
menggali dan memahami fenomena sentralnya.
Penggalian (eksplorasi) berarti bahwa peneliti
hanya mengetahui sedikit tentang fenomena yang

101

Penelitian Kualitatif Dalam Psikologi

akan diteliti, dan peneliti membutuhkan belajar

Dalam penelitian kualitatif kepustakaan

lebih banyak tentang fenomena tersebut dari

dimaksudkan sebagai dasar untuk melakukan

subyek. Sebaliknya pemahaman berarti bahwa

justifikasi atas problem penelitian dan tidak

peneliti butuh untuk belajar tentang makna

mengarahkan pertanyaan penelitian. Ini berarti

kompleksitas fenomena yang ada. Fenomena

bahwa kepentingan kepustakaan adalah ke dua

sentral berhubungan dengan gagasan kunci satu

sedangkan yang utama adalah pandangan dan

penelitian kualitatif , secara khusus dinyatakan

pengalaman subyek.

sebagai suatu proses atau konsep.
2.

3.

Mereviu Kepustakaan

Dalam penelitian kualitatif tujuannya

Dalam penelitian kualitatif , reviu

lebih banyak open ended tidak spesifik dan

kepustakaan memainkan peran kurang penting

terbatas. Peneliti mengajukan pertanyaan umum

dalam mempersiapkan penelitian. Meskipun

kepada subyek sehingga mereka dapat belajar

peneliti dapat mereviu kepustakaan untuk

secara komprehensif tentang masalah yang

keperluan justifikasi tentang pentingnya suatu

diteliti. Arah umum ini dinyatakan dalam

masalah untuk diteliti, tapi kepustakaan tidak

statemen tujuan dimana peneliti mengidentifikasi

menjadi arah bagi munculnya pernyataan

satu fenomena tunggal yang menjadi interesnya.

penelitian. Pertanyaan penelitian justru muncul

Dalam penelitian kualitatif peneliti memulai

dalam dan selama proses penelitian berlangsung

dengan pertanyaan yang luas, untuk memperoleh

berdasar informasi yang diperoleh dari subyek.

pandangan subyek tentang masalah tersebut.

Menggunakan kepustakaan untuk memberi arah

Maksudnya memberi kesempatan kepada subyek

bagi penelitian justru tidak konsisiten dengan

untuk berbicara secara terbuka mengenai

pendekatan kualitatif yang bermaksud belajar

pengalaman mereka.

dari subyek. Misalnya seorang peneliti ingin
meneliti

faktor-faktor

apa

saja

yang

mempengaruhi belajar para siswa pasca gempa,
maka ia akan melakukan beberapa studi awal
untuk menunjukkan tentang pentingnya masalah
tersebut untuk diteliti, tapi ia tidak menggunakan
kepustakaan sebagai dasar menyusun pertanyaan
penelitian. Malahan peneliti mengajukan
pertanyaan yang bersifat umum kepada siswa
“apa yang mengganggu anda dalam belajar?”
Pertanyaan tersebut

dimaksudkan untuk

mempelajari bagaimana subyek memberikan
pandangannya terhadap masalah ini.

102

Menetapkan tujuan penelitian

4.

Mengumpulkan data
Dalam penelitian kualitatif peneliti
mencari dan belajar dari subyek dalam
penelitiannya dan menyusun format untuk
mencatat data ketika penelitian berjalan. Selain
itu peneliti mencari dan mengumpulkan data teks.
Dari audio recording, trasnkrips teks selanjutnya
diketik kedalam bentuk data base. Dalam
melakukan observasi terhadap aktivitas subyek
peneliti mencatat data tersebut menjadi database
kualitatif. Ketika subyek diminta untuk
menuliskan pemikirannya dalam buku harian
misalnya, maka seluruh isi buku harian ini

Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010
ISSN 0215-9511

Penelitian Kualitatif Dalam Psikologi

menjadi database teks. Dengan masing-masing
data, peneliti kualitatif menghimpun sebanyak
mungkin informasi dan mengumpulkan laporanlaporan detil untuk menyusun laporan final
penelitian. Sampel penelitian kualitatif
jumlahnya lebih kecil, observasinya selektif dari
semua observasi yang mungkin. Peneliti kualitatif
mengambil sampel, waktu, situasi, tipe-tipe
peristiwa, lokasi, tipe-tipe orang atau konteks
yang menarik Moleong (dalam Alsa).
5.

Dalam penelitian kualitatif, karena datanya
terdiri dari teks atau gambar, maka ada perbedaan
pendekatan dalam analisis. Peneliti menganalisa
kata-kata dan gambar untuk menguraikan
fenomena sentral penelitian. Deskripsi ini secara
khusus meliputi informasi konstekstual mengenai
orang atau idea yang sedang diteliti seperti waktu,
individu yang terlibat dan peristiwa-peristiwa
dimana orang mengalami fenomena tersebut.
Keseluruhan laporan kualitatif umumnya
merupakan deskripsi yang panjang. Peneliti
melanjutkan menganalisa kata–kata atau gambar
untuk mengembangkan tema atau kategori
menurut

subyek.

kualitatif menggeneralisasikan gambaran
komplek tentang fenomena sentralnya. Dari
gambaran ini peneliti membuat interpretasi
tentang makna data melalui refleksi. Refleksi
berarti bahwa peneliti merefleksikan bias, nilai,
dan asumsi personal mereka kedalam laporan

Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010
ISSN 0215-9511

Dalam penelitian kualitatif, peneliti
melaporkan temuan penelitiannya dengan
menggunakan format laporan yang variasinya
luas, tidak seperti format laporan penelitian
kuantitatif yang berisi bagian-bagian yang pasti.
Meskipun secara keseluruhan penelitian
kualitatif mengikuti langkah-langkah standar
suatu proses penelitian, sekuensi bagianlaporan kualitatif dengan laporan kualitatif yang
lain. Untuk itu laporan penelitian kualitatif tetap
harus realistis dan persuasif agar dapat
meyakinkan pembaca bahwa penelitian tersebut
merupakan suatu laporan yang akurat dan
kredibel.
Laporan penelitian kualitatif secara khusus
juga berisi pengumpulan data ekstensif untuk
menyampaikan kerumitan fenomena dan proses.
Peneliti juga menceritakan pengalamanpengalaman masa lalu dan latar belakang budaya
mereka yang tentunya akan mempengaruhi
interpretasi dan kesimpulan yang akan ditulis
dalam laporan penelitiannya

Dengan

menggunakan dua pendekatan ini, peneliti

penelitiannya.

Melaporkan dan mengevaluasi penelitian

bagiannya cenderung bervariasi antara satu

Menganalisa dan menginterpretasi data

penelitian

6.

MENEMUKAN MASALAH PENELITIAN
Masalah sering disebut juga sebagai topik
penelitian atau obyek penelitian. Disebut masalah
karena yang dijadikan obyek penelitian memang
merupakan suatu masalah, suatu problem yang harus
dipecahkan melalui penelitian ilmiah. Penelitian
merupakan suatu kegiatan untuk menjawab
pertanyaan berikut:

103

Penelitian Kualitatif Dalam Psikologi

1.

Keingintahuan akan suatu yang belum diketahui;

2.

Benar tidaknya suatu kesimpulan teoritik;

3.

Baik tidaknya suatu keadaan;

4.

Apa yang menyebabkan suatu yang ada terjadi;

5.

Bagaimana kecenderungan gejala tertentu akan
terjadi di suatu masa yang akan datang;

6.

Bagaimana mengatasi suatu keadaan yang
dianggap tidak baik.
Jadi penelitian bermula dari suatu masalah-

4.

Secara operasional masalah tersebut bisa dan
mungkin diteliti (baik dari sudut prosedur
metodologi maupun ketersediaan data di
lapangan).
Sebagai contoh dalam makalah ini penulis

tertarik dengan “Dampak Psikologis Gempa” yang
baru saja terjadi pada beberapa waktu yang lalu. Hal
ini karena memenuhi kriteria apa yang telah diuraikan
di atas utamanya mengenai sampai sejauh mana
dampak psikologisnya pada masyarakat.

masalah yang ingin dijawab dipecahkan, diatasi atau
dicari jalan keluarnya secara ilmiah. Masalah
penelitian bisa muncul dari berbagai sumber

MENETAPKAN TOPIK PENELITIAN.

diantaranya dari:

Jika masalah sudah didapat dan menarik, tidak

Kehidupan sehari-hari yang kita amati, kita

dengan begitu saja langsung bisa diangkat menjadi

rasakan dan kita renungkan;

topik penelitian. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu

2.

Pembicaraan masyarakat luas yang hangat;

diperhatikan dalam menetapkan topik.

3.

Hasil penelitian orang lain atau diri sendiri;

1.

4.

Textbook yang memuat berbagai teori, konsep,

1.

5.

Menetapkan alternatif masalah
Setiap peneliti tentu memiliki sejumlah

atau prinsip.

masalah yang ingin diteliti. Dari masalah tersebut

dari seminar dan lain-lain.

kemudian diseleksi masalah mana yang
memungkinkan untuk diteliti tentu dengan

Persoalannya masalah yang bagaimanakah
yang layak untuk diangkat menjadi obyek penelitian?
Secara ringkas masalah yang layak untuk diangkat
menjadi topik penelitian seyogyanya memenuhi

berbagai pertimbangan.
2.

Mengadakan telaah kepustakaan dan studi
pendahuluan

patokan sebagai berikut:
1.

2.

3.

Masalah itu jika diteliti mempunyai arti penting

diperoleh

bagi perkembangan ilmu maupun bagi

kepustakaan sebelum penelitian disusun,

kepentingan kehidupan sehari-hari.

diantaranya :

Kesimpulan hasil penelitian perlu daya waktu

a.

dengan

mengadakan

telaah

Membuat peneliti memahami betul masalah

cukup lama. Artinya tidak hanya berlaku pada

yang ingin dijadikan topik penelitian baik

saat penelitian dilakukan tetapi juga sesudahnya.

secara konseptual maupun operasional dan

Masalah tersebut memiliki daya tarik kuat baik

juga kait-mengait masalah itu dengan faktor

bagi peneliti maupun masyarakat.

104

Ada beberapa keuntungan yang bisa

- faktor lain.

Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010
ISSN 0215-9511

Penelitian Kualitatif Dalam Psikologi

b.
3.

Mengetahui apakah masalah tersebut pernah

d.

Sifat penelitian,

diteliti orang lain atau belum

e.

Waktu penelitian.

Memilih salah satu masalah terbaik
Dengan berbekal pemahaman teoritis dan
empiris peneliti perlu mengadakan seleksi
masalah. Masalah mana yang nampak penting
untuk diteliti dan belum pernah diteliti orang lain.
Jadi setelah diseleksi peneliti tinggal memilih
satu topik yang bisa ditetapkan.

4.

Memahami keterkaitannya masalah
Berpijak dari teori sistem sebenarnya tidak
ada sesuatu yang berdiri sendiri lepas dari yang

Latar belakang penelitian menyajikan
gambaran yang dapat menjelaskan mengapa suatu
penelitian menarik untuk diteliti. Biasanya diuraikan
dalam bentuk deduksi, dimulai dari hal-hal yang
umum dan diakhiri dengan pembatasan masalah. Ada
dua model yang dapat digunakan dalam membuat latar
belakang penelitian yaitu:
1.

Menguraikan adanya kesenjangan antara kondisi

lain. Misalnya: meneliti dampak gempa. Banyak

obyektif dengan kondisi normatif / asumsi-

hal yang terkait bukan hanya dampak psikologis

asumsi tertentu.

melainkan, biologis, dsb. Dampak tersebut terjadi
pada orang tua maupun kanak-kanak, remaja
dsbnya.
5.

PEMBUATAN LATAR BELAKANG PENELITIAN

Menilai luas sempitnya masalah
Topik yang terlampau luas akan
menyulitkan peneliti. Sebaliknya topik yang
terlampau sempit kurang bermakna apa-apa. Oleh
karena itu masalah yang diteliti harus dipersempit

2.

Menggambarkan perkembangan teori-teori suatu
kondisi obyektif tanpa membandingkan dengan
kondisi normatif.
Jadi latar belakang penelitian memberikan

alasan yang mendasari mengapa topik penelitian
dipilih untuk diteliti. Apa arti pentingnya bagi
perkembangan ilmu dan manfaatnya bagi kehidupan
praktis sehari-hari.

sedemikian rupa tanpa menghilangkan arti
pentingnya perkembangan ilmu maupun bagi
kehidupan praktis sehari-hari.
6.

Merumuskan Judul Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA
Satu fase yang tidak mungkin dilewati oleh para
peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian adalah

Judul penelitian bisa sama dengan topik ,

penelusuran pustaka. Penelusuran pustaka

bisa pula lebih lengkap lagi. Adapun judul yang

dimaksudkan untuk mempertajam metodologi,

lengkap harus memenuhi unsur-unsur sebagai

memperdalam kajian teoritis dan memperoleh

berikut:

informasi mengenai penelitian sejenis yang telah

a.

Masalah, obyek atau topik penelitian.

dilakukan penelitian lain. Dalam penelitian kualitatif,

b.

Subyek penelitian,

c.

Lokasi penelitian,

Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010
ISSN 0215-9511

kepustakaan lebih dimaksudkan sebagai dasar untuk
melakukan instifikasi atas problem penelitian dan

105

Penelitian Kualitatif Dalam Psikologi

tidak mengarahkan pertanyaan penelitian. Ini berarti

Kata-kata dan tindakan orang-orang yang

bahwa kepentingan kepustakaan adalah ke dua

diamati atau diwawancarai merupakan sumber utama.

sedangkan yang utama adalah pandangan dan

Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis dan

pengalaman subyek.

melalui perekaman video/ audiotapes, pengambilan

Menurut Neuman ( dalam Bambang, 2003)
teori merupakan suatu sistem gagasan dan abstraksi
yang memadatkan dan mengorganisasi berbagai
pengetahuan manusia tentang dunia sosial sehingga
mempermudah pemahaman manusia tentang dunia
sosial. Dari sini dapat dipahami bahwa kerangka teori
pada prinsipnya bukan sekedar keampuhan definisi

foto, atau film. Pencatatan sumber data utama melalui
wawancara atau pengamatan berperan serta
merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan
melihat, mendengar dan bertanya. Manakah di antara
ketiga kegiatan yang dominan, jelas akan bervariasi
dari waktu ke waktu lain dan dari dari satu situasi ke
situasi yang lain.

dari berbagai macam buku, namun lebih pada upaya

Sumber tertulis, di luar kata dan tindakan

penggalian teori yang dapat digunakan peneliti untuk

merupakan sumber ke dua, jelas hal itu tidak bisa

menjelaskan hakekat dari gejala yang ditelitinya.

diabaikan. Di lihat dari segi sumber data, bahan

Dengan kata lain bahwa arah kajian difokuskan pada

tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat

konsep utama yang digunakan.

dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber
dari arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi

METODOLOGI PENELITIAN
Eileen Kane (1985), menyatakan bahwa
penggunaan istilah “teknik penelitian” sesungguhnya
dianggap lebih sesuai, daripada penggunaan
“metodologi / metode penelitian”, karena uraian yang
dimaksud bukan tentang metode semata. Hal ini
mencakup pembahasan tentang sumber dan jenis data,
manusia sebagai instrumen dan pengamatan berperan
serta, pengamatan wawancara, catatan lapangan,
penggunaan dokumen dan cara lain.

(Moleong, 1988).
Sekarang ini foto sudah lebih banyak dipakai
sebagai alat untuk keperluan penelitian kualitatif
karena dapat dipakai dalam berbagai keperluan. Foto
menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan
sering digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif
dan hasilnya sering dianalisis secara induktif. Ada dua
kategori foto yang dapat dimanfaatkan dalam
penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang
dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri (Bogdan
dan Biklen,1982).

Menurut Lofland dan Lofland (1984), sumber

Penelitian kualitatif sering juga menggunakan

data dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan

data statistik yang telah tersedia sebagai sumber data

tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen. Berkaitan dengan itu pada bagian jenis
datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan,
sumber data tertulis, foto dan statistik.

tambahan bagi keperluannya. Statistik misalnya dapat
membantu memberi gambaran tentang kecenderungan
subjek pada latar penelitian. Peranan manusia sebagai
sumber instrumen penelitian dan pengamatan
berperan serta.

106

Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010
ISSN 0215-9511

Penelitian Kualitatif Dalam Psikologi

Ciri khas penelitian kualitatif tidak dapat
dipisahkan dari pengamatan berperan serta, namun
peranan penelitian yang menentukan keseluruhan
skenarionya.
1.

Pengamatan berperan serta
Pengamatan berperan serta menceritakan
kepada peneliti apa yang dilakukan oleh orangorang dalam situasi peneliti memperoleh
kesempatan mengadakan pengamatan. Sering
terjadi peneliti lebih menghendaki suatu
informasi lebih dari sekadar mengamatinya.
Untuk mengetahui suatu peristiwa apakah sering
terjadi dan apa yang dikatakan orang tentang hal
itu.
Sebagai pengamat peneliti berperan serta
dalam kehidupan sehari-hari subyek pada setiap
situasi yang diinginkan untuk dapat dipahami.

2.

Manusia sebagai instrumen penelitian
Kedudukan peneliti dalam penelitian
kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan

LAPORAN PENELITIAN
Menyusun laporan merupakan suatu seni dan
karenanya peneliti dapat berkreasi dengan caranya
sendiri. Peneliti punya keleluasaan untuk bekerja
dengan caranya sendiri demikian juga dalam proses
penyusunan laporan. Dimensi waktu perlu
mendapatkan perhatian khusus. Penelitian yang
dilakukan secara sistematis dengan waktu yang cukup
tidak akan mendapatkan hasil maksimal jika
laporannya disusun secara terburu-buru. Secara umum
laporan penelitian disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
Bab I. Pendahuluan
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan dan kegunaan penelitian
D. Definisi operasional/ variabel penelitian
E. Paradigma penelitian
Bab II. Studi kepustakaan

perencana, pelaksana pengumpul data, analis,

A. Uraian Teoritis untuk masing-masing variabel

penafsir data dan menjadi pelapor hasil

B. Analisis keterkaitan antar variabel.

penelitian. Pengertian instrumen karena menjadi
segalanya dari keseluruhan proses penelitian.
Pengamatan merupakan salah satu tehnik
penelitian yang penting digunakan karena

Bab III. Metodologi
A. Diskripsi latar penelitian
B. Diskripsi peneliti sebagai alat dan metode

berbagai alasan. Teknik penting lainnya adalah

C. Tahap-tahap penelitian

wawancara untuk itu perlu mempertimbangkan

D. Proses pencatatan dan analisa data

strategi dan taktik berwawancara.
Jadi, salah satu kunci pokok pelaksanaan
penelitian kualitatif terletak pada bagaimana
mencatat data dalam catatan lapangan. Oleh
karena itu perlu menguasai bagaimana membuat
catatan lapangan sehingga menghasilkan
informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010
ISSN 0215-9511

Bab IV. Penyajian data
A. Diskripsi penemuan
B. Dsiskripsi hasil analisis data
C. Penafsiran dan penjelasan
Bab V. Kesimpulan

107

Penelitian Kualitatif Dalam Psikologi

KESIMPULAN
Sebagai kesimpulan dalam penulisan ini dapat
dikatakan bahwa permasalahan utama yang dihadapi
oleh para peneliti dalam melaksanakan penelitian
umumnya dan khususnya bidang penelitian kualitatif
dituntut untuk mengetahui, menguasai dan mampu
melaksanakan proses penelitian kualitatif sesuai
dengan disiplin ilmu yang telah ditentukan. Sehingga
hasil penelitian yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Tetapi dalam penerapannya

DAFTAR PUSTAKA
Amirin, Tatang M., 1986, Menyusun Rencana
Penelitian, Jakarta, Rajawali.
Alsa Asmadi, 2003, Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Boner Martin W, 2000, Qualitative Researching,
London, Sige Publication.
Denim Sudarwan, 2004, Metodologi Penelitian Untuk

peneliti harus melaksanakan proses penelitian dengan

Ilmu-ILmu Perilaku, Jakarta, Bumi Aksara.

baik dan sesuai dengan kondisi dan situasi

Moleong Lexy J., 1988, Metodologi Penelitian

permasalahan yang dihadapi di lapangan.
Untuk itu penulis menyadari bahwa proses
penelitian yang baik selalu berkembang lebih maju
karena pengaruh perkembangan dan kemajuan ilmu
dan teknologi utamanya melalui penemuan-penemuan
para ahli dalam bidang masing-masing sesuai dengan
tuntutan zaman, sehingga kita dituntut untuk belajar

Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya.
Muhajir Noeng, 2000, Metode Penelitian Kualitatif,
Yogyakarta, Rake Sarasin.
Spradley James P., 1997, Metode Etnografi,
Yogyakarta, Tiara Wacana Yogya.

dan belajar lebih keras agar berhasil.
Akhirnya penulis menyadari bahwa tulisan ini
masih jauh dari sempurna karena keterbatasan waktu,
tenaga dan kemampuan yang ada. Mudah-mudahan
tulisan yang sederhana ini dapat menyumbangkan
buah pikiran yang bermanfaat bagi kita semua.

108

Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010
ISSN 0215-9511