Pelaksanaan Metode Problem Based Learnin
PELAKSANAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DAN RESPON ATAS KEMANFAATANNYA DI PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO SKRIPSI
Oleh : Nama : Siti Mutoharotin
NIM : 092010300048
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI AGUSTUS 2013 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI AGUSTUS 2013
PELAKSANAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DAN RESPON ATAS KEMANFAATANNYA DI PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi
Oleh : Nama : Siti Mutoharotin
NIM : 092010300048
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI AGUSTUS 2013 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI AGUSTUS 2013
SKRIPSI PELAKSANAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DAN RESPON ATAS KEMANFAATANNYA DI PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
Oleh :
Nama : Siti Mutoharotin NIM : 092010300048
Telah Diperiksa dan Disetujui untuk Diuji pada Tanggal 20 Agustus 2013
Pembimbing
(Dr. Sigit Hermawan, SE. M.Si) Mengetahui Ketua Program Studi Akuntansi
(Imelda Dian Rahmawati, SE. Ak. M.Ak) (Imelda Dian Rahmawati, SE. Ak. M.Ak)
SKRIPSI PELAKSANAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DAN RESPON ATAS KEMANFAATANNYA DI PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
Dipersiapkan dan disusun oleh : Nama : Siti Mutoharotin
NIM : 092010300048 Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
pada Tanggal 30 Agustus 2013 Susunan Dewan Penguji
Ketua Penguji
Penguji I
Dr. Sigit Hermawan,SE.M.Si
(Imelda Dian Rahmawati,SE.Ak.M.Ak)
Penguji II
Penguji III
(Drs. Nurasik,MM)
(Wiwit Harianto,SE.M.Si)
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S-1) Tanggal 3 September 2013
Heri Widodo, SE. M.Si.Ak Dekan Fakultas Ekonomi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Metode Problem Based Learning dan Respon atas
Kemanfaatannya di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo”.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, selain itu, skripsi ini juga diharapkan mampu memberikan manfaat kepada para pembaca.
Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :
1. Bapak Prof. Achmad Jainuri, MA. Ph.D. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo.
2. Bapak Heri Widodo, SE. M.Si.Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi.
3. Bapak Dr. Sigit Hermawan, SE. M.Si. selaku pembimbing, yang dengan
kesabaran memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh jajaran staf maupun karyawan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
yang telah memberikan pelayanan dalam rangka penulisan skripsi ini.
5. Nenek, kakak dan seluruh keluarga tercinta yang dengan doa dan kasih sayang- 5. Nenek, kakak dan seluruh keluarga tercinta yang dengan doa dan kasih sayang-
nya turut memberikan dukungan dan motivasi sehingga ananda dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Terima kasih teman-teman akuntansi B , khususnya untuk lima serangkai
terima kasih atas kebersamaan selama ini yang selalu menghadirkan suasana kekompakan dan semangat, tawa, senang, susah, dan kenangan-kenangan manis. Semoga persaudaraan kita langgeng.
7. Terima kasih untuk teman masa kecilku, teman dekat serta teman-temanku
yang lain,yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang turut membantu, memberikan do’a dan dukungannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk mencapai kesempurnaan. Semoga ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan dan dapat memberikan inspirasi bagi penelitian lebih lanjut.
Sidoarjo , 20 Agustus 2013
Penulis
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Gambar Proses Pelaksanaan metode Problem Based Learning Lampiran 2 Jurnal Kegiatan Perkuliahan Lampiran 3 Jurnal Kegiatan Perkuliahan Lampiran 4 Jurnal Kegiatan Perkuliahan Lampiran 5 Jurnal Kegiatan Perkuliahan Lampiran 6 Silabus Mata Kuliah Dosen Program Studi Akuntansi Lampiran 7 Transkip Wawancara Ketua Program Studi Akuntansi Lampiran 8 Transkip Wawancara Pakar Pendidikan Lampiran 9 Transkip Wawancara Dosen Program Studi Akuntansi Lampiran 10 Transkip Wawancara Dosen Program Studi Akuntansi Lampiran 11 Transkip Wawancara Dosen Program Studi Akuntansi Lampiran 12 Transkip Wawancara Mahasiswi Program Studi Akuntansi Lampiran 13 Transkip Wawancara Mahasiswi Program Studi Akuntansi Lampiran 1 Gambar Proses Pelaksanaan metode Problem Based Learning Lampiran 2 Jurnal Kegiatan Perkuliahan Lampiran 3 Jurnal Kegiatan Perkuliahan Lampiran 4 Jurnal Kegiatan Perkuliahan Lampiran 5 Jurnal Kegiatan Perkuliahan Lampiran 6 Silabus Mata Kuliah Dosen Program Studi Akuntansi Lampiran 7 Transkip Wawancara Ketua Program Studi Akuntansi Lampiran 8 Transkip Wawancara Pakar Pendidikan Lampiran 9 Transkip Wawancara Dosen Program Studi Akuntansi Lampiran 10 Transkip Wawancara Dosen Program Studi Akuntansi Lampiran 11 Transkip Wawancara Dosen Program Studi Akuntansi Lampiran 12 Transkip Wawancara Mahasiswi Program Studi Akuntansi Lampiran 13 Transkip Wawancara Mahasiswi Program Studi Akuntansi
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Sidoarjo, 20 Agustus 2013
Yang Membuat Pernyataan
Siti Mutoharotin Siti Mutoharotin
ABSTRAKSI
Mutoharotin, Siti. 2013. Pelaksanaan Metode Problem Based Learning dan
Respon atas Kemanfaatannya di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pelaksanaan metode problem based learning, dan respon dosen dan mahasiswa akuntansi atas kemanfaatan metode problem based learning di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Jenis dan Paradigma penelitian ini adalah kualitatif interpretif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, serta analisis data dilakukan selama pengumpulan data.
Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data yaitu merangkum catatan-catatan lapangan dengan cara memilah hal-hal yang pokok yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Rangkuman catatan- catatan tersebut kemudian disusun secara sistematis agar dapat memberikan gambaran yang lebih tajam dan mempermudah pelacakan kembali jika sewaktu- waktu data tersebut diperlukan kembali.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan metode problem based learning sudah dilaksanakan oleh beberapa dosen akuntansi, walaupun pelaksanaannya tidak terstruktur. Adapun respon dosen dan mahasiswa akuntansi mengenai kemanfaatan pelaksanaan metode problem based learning ini yaitu mendapat respon positif dan mendukung, karena manfaat yanng diperoleh sangat baik yakni dapat mengeksploitasi pengetahuan mahasiswa, mahasiswa menjadi lebih aktif, serta terjadi pembelajaran dua arah antara mahasiswa dan dosen sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Kata-kata kunci : problem based learning, perkuliahan Akuntansi, respon dosen
dan mahasiswa akuntansi.
xi
ABSTRACTION
Mutoharotin, Siti. 2013. Implementation Methods of Problem Based Learning and
Response to the emergence in Accounting Studies Program Faculty of Economics, University of Muhammadiyah Sidoarjo.
The purpose of research is to investigate the implementation of problem-based learning methods, and response accounting faculty and students to benefit method of problem-based learning in Accounting Studies Program Faculty of Economics, University of Muhammadiyah Sidoarjo.
Type and qualitative research paradigm is interpretive. Data was collected by interview, observation and documentation, as well as data analysis performed during data collection.
The analysis tools used in this study is the reduction of data records that summarize the field by way of sorting out the things that are associated with basic research problems. Summary records are then arranged in a systematic order to provide a sharper picture and facilitate tracking back if at any time the data is needed again.
Results of this study showed that the implementation of problem-based learning method has been implemented by a number of accounting faculty, although peaksanaannya unstructured. The faculty and student responses regarding the usefulness of accounting implementation of problem-based learning method that is a positive response and support, due to the benefits gained excellent yanng can exploit the knowledge of students, students become more active, as well as going on a two-way learning between students and teachers so that learning becomes more meaningful.
Key words: problem based learning, lectures Accounting, accounting faculty and
student responses.
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Metode tentang tingkat pelaksanaan pembelajaran yang efektif yang dapat membangun kreatifitas maupun keaktifan peserta didik (mahasiswa) belum sepenuhnya diterapkan oleh akademisi. Seperti yang telah diketahui bahwa metode pembelajaran yang masih banyak digunakan pada institusi-institusi pendidikan adalah metode pembelajaran tradisional salah satunya yang telah lama dipakai adalah metode ceramah (lecturing), yaitu suatu metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah mahasiswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif (Muhibbin Syah, 2000). Sedangkan menurut Sanjaya (2009) diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok mahasiswa. Pada metode ini inovasi yang dilakukan hanya sebatas penggunaan media yaitu kadang-kadang penggunaan liquid crystal display (LCD) dengan menggunakan power point, dan dalam menyampaikan materi serta mengembangkan kompetensi mahasiswa, dosen (pengajar) biasanya juga menggunakan sistem pengajaran konvensional, yaitu dengan pendekatan tugas yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan dosen tersebut dalam melaksanakan proses belajar mengajar tanpa melihat kemampuan mahasiswa (Silaban, 1999). Sebenarnya metode tersebut sudah dianggap tidak relevan, terutama pada penerapan metode lecturing karena peran peserta didik (mahasiswa) di kelas terbatas, dengan hanya mendengarkan
apa yang dikatakan oleh pengajar (dosen) dan sesekali mencatat (Amarullah dan Sari, 2008). Pada penggunaan metode ceramah (lecturing) dalam proses pembelajaran menyebabkan mahasiswa terpaku mendengarkan cerita dan betul-betul membosankan, mahasiswa cenderung kurang kreatif dan kurang produktif dalam membangun pengetahuan dan kompetensinya, seolah- olah hanya menanti pengetahuan dari dosen. Mahasiswa mempunyai potensi yang dapat diberdayakan untuk mengonstruksi sendiri pengetahuan dan kompetensinya tanpa harus dibekali oleh dosen secara terus-menerus. Oleh sebab itu, menjadi pekerjaan rumah besar bagi para dosen (pengajar) bagaimana upaya yang harus dilakukan dalam menerapkan suatu model pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, penyampaian metode pembelajaran, menentukan proses pembelajaran apa yang paling tepat dan sesuai untuk dilaksanakan agar mampu membangun potensi dan kreatifitas mahasiswa, perubahan pengetahuan dan keterampilan ke arah yang dikehendaki. Oleh karena itu mahasiswa harus ikut berperan serta dalam mengonstruksi pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalaman belajar yang diperolehnya. Pengalaman belajar tersebut bisa diperoleh melalui keterlibatan mahasiswa secara langsung dalam serangkaian kegiatan untuk berinteraksi dengan materi pelajaran, teman, narasumber maupun sumber belajar lainnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu adanya upaya yaitu dengan mengimplementasikan suatu model pembelajaran yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar mengajar aktif, yaitu suatu aktifitas pengajaran yang melibatkan peserta didik (mahasiswa) dalam melakukan sesuatu dan berfikir
tentang apa yang sedang mereka lakukan (Bonwell dan Eison, 1991). Sedangkan tujuan dari metode belajar aktif itu sendiri adalah menumbuhkan kemampuan berfikir kritis dan analitis, serta kemampuan peserta didik (mahasiswa) untuk menggunakan keterampilan tersebut agar dapat menguasai materi pengajaran (Triwardhani, 2002).
Salah satu metode pembelajaran aktif tersebut adalah metode problem based learning (PBL) atau pembelajaran berdasarkan masalah, yaitu proses pembelajaran yang dimulai dengan “problem” dan bukan paparan atau penjelasan mengenai knowledge (Widjajakusumah, 2003). Dalam hal ini problem (masalah) disajikan terlebih dahulu sebelum knowledge (pengetahuan) diberikan. Problem yang disajikan tersebut harus menanyakan suatu masalah secara keseluruhan (comprehensive), aplikasi, analisa dan sintesa. Mahasiswa harus memilih knowledge yang dibutuhkan, mempelajari hal tersebut dan menghubungkannya dengan problem yang diberikan. Pada penerapan metode problem based learning (PBL) ini dapat meningkatkan aktifitas mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar, meningkatkan hasil mata kuliah akuntansi, mendapatkan respon positif dari mahasiswa karena dengan penerapan metode problem based learning (PBL) ini pembelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu metode pembelajaran problem based learning ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan metode pembelajaran lain, yaitu pembelajaran bersifat student centered, pembelajaran terjadi pada kelompok- kelompok kecil, dosen atau pengajar berperan sebagai fasilitator dan juga moderator, masalah menjadi fokus dan merupakan sarana untuk
mengembangkan keterampilan problem solving, serta informasi-informasi baru diperoleh dari belajar mandiri ini (Suci, 2008).
Pelaksanaan metode pembelajaran berdasarkan masalah ini dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar mahasiswa. Melalui metode pembelajaran ini mahasiswa dapat belajar bagaimana menggunakan konsep dan proses interaksi untuk menilai apa yang mereka ketahui, mengidentifikasi apa yang ingin diketahui, mengumpulkan informasi, serta mengevaluasi hipotesisnya berdasarkan data yang telah dikumpulkan (William dan Shelagh, 1993).
Penelitian ini dilakukan di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo karena menurut pengamatan sementara peneliti, metode pembelajaran yang digunakan belum banyak menerapkan sistem pembelajaran problem based learning, pembelajaran masih bersifat tutorial. Oleh sebab itu, metode problem based learning ini merupakan salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat dikembangkan pada institusi pendidikan. Mengingat pentingnya metode problem based learning (PBL) ini dalam membangun kualitas lulusan yang berkompeten serta untuk mengetahui sejauh mana penerapan dan pelaksanaannya pada akademisi khususnya di Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, sehingga dapat diketahui seberapa besar pencapaiannya terhadap pembelajaran yang efektif, maka penelitian ini berjudul “Pelaksanaan Metode Problem Based Learning di dan Respon atas Kemanfaatannya di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo”.
1.2 Batasan Masalah
1. Dosen akuntansi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dosen tetap dan
dosen tidak tetap Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
2. Pelaksanaan metode problem based learning (PBL) yang dimaksud di sini
adalah pelaksanaan metode problem based learning (PBL) di Fakultas Ekonomi kurikulum Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
1.3 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut di atas maka rumusan masalah yang timbul berkaitan dengan penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pelaksanaan metode problem based learning (PBL) di Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo?
2. Bagaimana respon dosen dan mahasiswa akuntansi atas kemanfaatan
metode problem based learning di Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo?
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan metode problem based learning (PBL) di
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
2. Untuk mengetahui respon dosen dan mahasiswa akuntansi atas
kemanfaatan metode problem based learning di Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak diantaranya :
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai motivasi dan menumbuhkan sikap berfikir kritis dan analitis dalam mengonstruksi pengetahuannya, sehingga nantinya akan dihasilkan lulusan mahasiswa yang berkompeten, dan bisa dijadikan referensi serta introspeksi diri sejauh mana kemampuan mahasiswa tersebut dalam menerima dan menguasai proses pembelajaran selama mengikuti perkuliahan.
2. Bagi Mata Kuliah Akuntansi Keperilakuan dan Kajian Bidang Pendidikan
Akuntansi
1) Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi penting untuk mata
kuliah akuntansi keperilakuan khususnya yang terkait dengan respon dosen akuntansi atas usulan tentang pelaksanaan metode problem based learning.
2) Penelitian ini juga bermanfaat untuk pengembangan kajian bidang
pendidikan akuntansi sebagaimana kajian-kajian yang dilakukan di Simposium Nasional Akuntansi (SNA).
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi dan masukan dalam menyusun kebijakan tentang kurikulum pendidikan ke depannya serta untuk lebih meningkatkan proses belajar mengajar sesuai dengan disiplin ilmunya, dan mampu memberikan masukan ataupun informasi bagi para dosen akuntansi guna mengonstruksi penerapan pelaksanaan metode problem based learning (PBL) dalam proses pembelajaran.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pelaksanaan metode problem based learning telah banyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Persamaan dengan
Perbedaan dengan
No Jenis Penelitian
Penelitian Mutoharotin
Penelitian Mutoharotin
1 Amarullah
dan Sama-sama memaparkan
a. Lebih memfokuskan
Sari (2008)
tentang bagaimana respon
tentang kualitas trigger,
dan peningkatan
fasilitator, learning climate
pembelajaran dengan adanya
dan hubungannnya dengan
pelaksanaan metode problem
soft skill.
based learning ini.
b. Tidak menggunakan triangulasi data sebagai analisis data yang digunakan.
c. Jenis penelitian yang digunakan kuantitatif.
2 Suci (2008)
Sama-sama meneliti tentang
a. Lebih memfokuskan pada
bagaimana tanggapan
penerapan metode problem
maupun respon terhadap
based learning (PBL)
pelaksanaan metode problem
dalam peningkatan hasil
based learning ini.
belajar mahasiswa pada Teori Akuntansi Jurusan Ekonomi Undhiksa.
b. Tidak menggunakan paradigma interpretif.
c. Tidak menggunakan triangulasi data sebagai analisis data yang digunakan.
Sumber : Amarullah dan Sari (2008), Suci (2008).
2.2 Tinjauan Teori
1. Metode Pembelajaran
Hal mendasar yang berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran yang tidak kalah penting adalah metode pembelajaran, dimana dengan penerapan metode pembelajaran yang efektif akan tercipta interaksi pembelajaran aktif antara mahasiswa dan dosen. Pengertian metode itu sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan pengertian metode menurut Purwadarminta (1976) merupakan cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan pengertian metode pembelajaran menurut Sudjana (2005:76) merupakan cara yang dipergunakan guru (dosen) dalam mengadakan hubungan dengan siswa (mahasiswa) pada saat berlangsungnya pengajaran. Manfaat yang diperoleh dari sebuah metode pembelajaran itu sendiri antara lain :
a. Pendidik dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana
belajar yang menyenangkan.
b. Mempermudah dan mempercepat proses penyampaian ilmu kepada
mahasiswa.
c. Mendeskripsikan kegiatan belajar-mengajar guna mencapai tujuan
pembelajaran.
d. Menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi
pelajaran kepada mahasiswa untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Macam-Macam Metode Pembelajaran
Pada sebuah pembelajaran terdapat beberapa macam metode pembelajaran yang digunakan, antara lain :
a. Metode ceramah (lecturing) yaitu sebuah metode mengajar dengan
menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah mahasiswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif (Muhibbin, 2000).
b. Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya
dengan pemecahan masalah (problem solving) (Muhibbin, 2000).
c. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Muhibbin , 2000).
d. Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih
dari satu metode, yaitu metode ceramah gabung dengan metode lainnya.
e. Metode resitasi (recitation method) adalah suatu metode mengajar
dimana mahasiswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri (http:re-searchengines.comart05-65.html).
f. Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada
mahasiswa perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan (Djamarah, 2000).
g. Metode karyawisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang
terlebih dahulu oleh pendidik (dosen) dan diharapkan mahasiswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan mahasiswa yang lain serta didampingi oleh pendidik (dosen), yang kemudian dibukukan.
h. Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar dimana
mahasiswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya, dan sebagainya.
i. Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar, dimana
pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. j. Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode mengajar yang
dibantu oleh temannya sendiri. k. Metode pemecahan masalah (problem solving methode) adalah suatu
metode mengajar yang mana mahasiswa diberi soal-soal lalu diminta pemecahannya.
l. Metode perancangan yaitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus
merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian. m. Metode bagian (teileren methode) yaitu suatu metode mengajar dengan
menggunakan sebagian-sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya.
n. Metode global (ganze methode) yaitu suatu metode mengajar dimana
mahasiswa diminta untuk membaca keseluruhan materi, kemudian
merangkum apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut.
3. Problem Based Learning (PBL)
a. Pengertian Problem Based Learning (PBL)
Problem based learning (PBL) adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
(Yudipurnawan, 2008). Sedangkan rumusan problem based learning menurut Prof. Barrows dan Kelson (2008) problem based learning merupakan kurikulum dan proses pembelajaran. Pada kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang menuntut mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, memiliki strategi belajar sendiri dan memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan yang sistematik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam karir dan kehidupan sehari-hari. Rumusan Dutch (1994) mengenai metode problem based learning (PBL) yaitu metode intruksional yang menantang mahasiswa agar “belajar untuk belajar”, bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan analisis mahasiswa dan inisiatif atas materi pelajaran. problem based learning (PBL) mempersiapkan mahasiswa untuk berpikir kritis dan
analitis, untuk mencari serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai. Berdasarkan uraian di atas maka yang dimaksud dengan problem based learning (PBL) adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajarannya berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini mahasiswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dipunyai sebelumnya (prior knowledge) sehingga dari (prior knowledge) hal tersebut akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru. Diskusi dengan menggunakan kelompok kecil merupakan poin utama dalam penerapan problem based learning (PBL) ini.
b. Karakteristik Problem Based Learning (PBL)
Pada Pelaksanakan proses pembelajaran problem based learning ini Tan (2003:30) mengemukakan beberapa karakteristik yang tercakup dalam proses problem based learning (PBL) ini antara lain :
1) Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran.
2) Biasanya masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata
yang disajikan secara mengambang (ill-structured).
3) Masalah membuat mahasiswa tertantang untuk mendapatkan
pembelajaran di ranah pembelajaran yang baru.
4) Sangat mengutamakan belajar mandiri (self directed learning).
5) Pembelajarannya kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif.
Mahasiswa bekerja dalam kelompok, berinteraksi, saling mengajarkan (peer teaching) dan melakukan presentasi.
4. Metode Problem Based Learning (PBL)
Pengertian metode problem based learning (PBL) merupakan sebuah metode yang berfokus pada identifikasi permasalahan serta penyusunan kerangka analisis dan pemecahan. Metode ini dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok kecil, banyak kerja sama dan interaksi, mendiskusikan hal-hal yang tidak atau kurang dipahami dan berbagai peran untuk melaksanakan tugas dan saling melaporkan (Adler dan Milne, 1997).
Tabel 2.2 Perbedaan Metode Problem Based Learning dengan Metode Lain
Metode kasus
Metode Problem Based
Metode ceramah
(studi kasus)
Learning (PBL)
Informasi
Pembahasan kasus
Informasi tertulis yang
dipresentasikan dan
biasanya dilakukan di
berupa masalah
didiskusikan oleh
akhir perkuliahan dan
diberikan sebelum kelas
pendidik dan
selalu disertai dengan
dimulai. Fokusnya adalah
mahasiswa.
pembahasan di kelas
bagaimana mahasiswa
tentang materi (dan
mengidentifikasi isu
sumber-sumbernya) atau
pembelajaran sendiri
konsep terkait dengan
untuk memecahkan
kasus. Berbagai materi
masalah. Materi dan
terkait dan pertanyaan
konsep yang relevan
diberikan pada mahasiswa. ditemukan oleh
mahasiswa sendiri.
Sumber : Savin, Badin (2000) dan Moust, Bouhuijs, Schimidt (2001)
Pada perbedaan diatas diketahui bahwa masalah yang biasa seperti pertanyaan untuk diskusi, tidak sama dengan masalah di dalam metode problem based learning (PBL). Pada metode diskusi, pertanyaan diajukan untuk memicu mahasiswa terhubungkan dengan materi yang dibahas. Sedangkan masalah di dalam metode problem based learning (PBL) menuntut penjelasan atas sebuah fenomena.
5. Pelaksanaan Problem Based Learning (PBL)
Pelaksanaan menurut D. Jones dalam Silalahi (1984:94) mengemukakan konsep dinamis yang melibatkan secara terus menerus usaha-usaha yang mencari apa yang dilakukan, mengatur aktivitas-aktivitas yang mengarah pada pendapat suatu program ke dalam dampak. Proses pelaksananaan metode problem based learning (PBL) di Program Studi Akuntansi perlu untuk digerakkan serta ditingkatkan agar tercapai proses pembelajaran yang kondusif kedepannya, oleh karena itu proses problem based learning (PBL) tersebut akan dapat dilaksanakan jika pengajar (dosen) siap dengan segala perangkat yang diperlukan (masalah, formulir pelengkap, dan lain-lain).
Selain itu proses pelaksanaan problem based learning (PBL) yang baik juga diperlukan guna mendukung proses berjalannya metode problem based learning itu sendiri. Tujuh langkah proses pelaksanakan problem based learning (PBL) yaitu : Langkah 1: Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas. Dalam hal ini memastikan setiap anggota memahami berbagai istilah dan konsep yang ada dalam masalah. Langkah 2: Merumuskan masalah. Fenomena yang ada dalam masalah menuntut penjelasan hubungan- hubungan apa yang terjadi diantara fenomena itu. Langkah 3: Menganalisis masalah. Terjadi diskusi yang membahas informasi aktual, menjelaskan dan menganalisis bersama anggota kelompok.
Langkah 4: Menata gagasan dan secara sistematis menganalisisnya secara dalam. Langkah 5: Memformulasikan tujuan pembelajaran. Kelompok dapat merumuskan tujuan pembelajaran karena kelompok sudah tahu pengetahuan mana yang masih kurang, dan mana yang masih belum jelas. Langkah 6: Mencari informasi tambahan dari sumber yang lain (di luar diskusi kelompok). Langkah 7: Mensintesa (menggabungkan) dan menguji informasi baru, dan membuat laporan untuk dosen atau kelas.
Sudarman (2007) menyatakan bahwa di dalam perkuliahan dengan metode problem based learning (PBL) terdapat 3 komponen yang akan bekerja sesuai peran atau tugas masing-masing untuk mendapatkan pencapaian pembelajaran dalam mata kuliah problem based learning (PBL) secara optimal, yaitu :
1) Institusi
Institusi dalam hal ini adalah sekolah (satuan pendidikan), institusi ini akan mendukung proses pelaksanaan pembelajaran problem based learning (PBL).
2) Dosen (satuan pendidik)
Tugas pendidik (dosen) adalah sebagai fasilitator yang mengarahkan mahasiswa dalam mencari dan menemukan solusi yang diperlukan dan sekaligus menentukan kriteria pencapaian proses pembelajaran tersebut.
Dosen mempersiapkan skenario yang akan dibahas pada tiap sesi dan mengatur silabus mata kuliah, secara bertahap mempersiapkan materi perkuliahan dan memberikan beberapa sumber buku referensi yang diperlukan.
3) Mahasiswa
Dalam proses perkuliahan problem based learning (PBL) peran mahasiswa adalah mempersiapkan diri untuk belajar dan bekerja secara kelompok serta berperan aktif dalam perkuliahan. Peran serta dalam hal ini adalah menghadiri dan mengikuti keseluruhan perkuliahan.
6. Kelebihan Problem Based Learning (PBL)
Mulia dan Dianursanti (2004) menyebutkan bahwa keunggulan problem based learning (PBL) antara lain:
a. Masalah memotivasi mahasiswa untuk mengonstruksikan pengetahuan
baru dan menggabungkannya dengan pengetahuan yang sudah ada dalam konteks suatu masalah sehingga pengetahuan terintegrasi.
b. Mengembangkan kecakapan proses pada waktu menyelesaikan masalah,
yang nanti akan membentuk kecakapan pembelajaran seumur hidup (life long learning skill).
c. Masalah yang diberikan diawal mengenai situasi nyata akan memotivasi
mahasiswa mencari pengetahuan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pada penerapan metode problem based learning (PBL) secara langsung tanpa pembekalan kecakapan pembelajaran terlebih dahulu akan kurang efektif dalam meningkatkan pemahaman materi bahasan maupun
kecakapan proses yang diharapkan. Oleh sebab itu mahasiswa hendaknya mendapat pelatihan singkat terlebih dahulu dalam berbagai pembelajaran dan dilakukan monitoring (Woods, 1995).
7. Respon
Pada sebuah pembelajaran dibutuhkan interaksi yang baik yang mampu mengonstruksi pembelajaran yang lebih kondusif, Oleh sebab itu respon maupun tanggapan atas pelaksanaan pembelajaran tersebut diperlukan guna mengetahui sejauh mana pelaksanaan pembelajaran metode problem based learning yang telah dilaksanakan di Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah. Respon merupakan suatu hal yang tidak kalah pentingnya di dalam sebuah pelaksanaan metode problem based learning, terutama respon pendidik (dosen akuntansi).
Pengertian dari respon itu sendiri menurut Sarlito (1995) adalah Setiap tingkah laku pada hakekatnya merupakan tanggapan atau balasan (respon) terhadap rangsangan atau stimulus. sedangkan menurut Gulo (1996) respon adalah suatu reaksi atau jawaban yang bergantung pada stimulus atau merupakan hasil stimulus tersebut. Respon seseorang dapat dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negative (Azwar, 1988). Apabila respon positif maka orang yang bersangkutan cenderung untuk menyukai atau mendekati objek, sedangkan respon negatif cenderung untuk menjauhi objek tersebut.
Soejanto (1993: 32) mengemukakan macam-macam respon antara lain:
a. Respon menurut indera yang mengamati, yaitu :
1) Respon auditif, merupakan respon terhadap apa-apa yang telah
didengarnya baik berupa suara, ketukan dan lain-lain.
2) Respon visual yaitu respon terhadap segala sesuatu yang dilihatnya.
3) Respon perasaan adalah respon terhadap sesuatu yang dialami oleh
dirinya.
b. Respon menurut terjadinya, yaitu :
1) Respon ingatan atau respon masa lampau, merupakan respon
terhadap kejadian yang telah lalu.
2) Respon fantasi yaitu tanggapan masa kini merupakan tanggapan
terhadap sesuatu yang sedang terjadi.
3) Respon pikiran atau respon masa datang yaitu respon terhadap sesuatu
yang akan datang.
c. Respon menurut lingkungan
1) Respon benda yaitu respon terhadap benda-benda yang ada
disekitarnya.
2) Respon kata-kata yaitu respon terhadap ucapan atau kata-kata yang
dilontarkan oleh lawan bicara. Oleh karena itu dari pembagian macam-macam respon di atas respon menjadi sesuatu yang perlu untuk dilihat dan diukur guna untuk mengetahui gambaran, pengamatan maupun perkembangan, terutama perkembangan pelaksanaan metode problem based learning di Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
8. Proses Pembelajaran Akuntansi
Pada pembelajaran akuntansi memerlukan pemahaman yang baik, oleh sebab itu pemilihan metode yang tepat akan mempunyai andil yang besar didalam meningkatkan prestasi belajar akuntansi serta pemahaman terhadap pembelajaran akuntansi secara konvensional biasanya dilakukan dengan memahami teknik akuntansi itu sendiri. Sebagaimana diketahui akuntansi merupakan ilmu terapan, ilmu yang dipakai di dalam praktek bisnis (usaha) sehingga nuansa empiris praktisnya lebih dominan, tetapi pelaksanaan sistem akuntansinya perlu pemahaman basis teorinya, sehingga sistem akuntansi
menjadi lebih
bermanfaat
bagi
pemakai. Mudah
mengembangkannya dan memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang berkaitan dengan praktek akuntansi itu sendiri (Suci, 2008).
Seperti yang kita tahu pengajaran akuntansi yang saat ini dipakai lebih menekankan pada aspek kognitif saja, masih banyak pengajar (dosen) menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran sehingga mahasiswa tidak mempunyai kesempatan untuk mengembangkan pemahaman dan daya nalarnya, dimana pemahaman dan daya nalar merupakan kemampuan yang sangat penting bagi siapa saja yang ingin profesional pada bidangnya. Pada kenyataannya kegagalan mahasiswa dalam belajarnya hanya ditimpakan sebagai kegagalan yang disebabkan oleh mahasiswa itu sendiri, padahal kegagalan dosen dalam menyampaikan materi pada mahasiswanya dan kekurangan pengetahuan dosen dalam mengelola dan menetapkan strategi pembelajaran yang tepat juga berpengaruh terhadap prestasi belajar
mahasiswa tersebut (Suci, 2008). Untuk mengatasi problem tersebut perlu dilakukan upaya untuk mengimplementasikan suatu model pembelajaran yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar mengajar yang kondusif. Pada kegiatan belajar mengajar akuntansi ini dicobakan dengan mengimplementasikan suatu model pembelajaran berbasis masalah problem based learning (PBL), dalam hal ini pembelajaran didesain dengan cara mengonfrontasikan mahasiswa dengan masalah-masalah kontekstual yang berhubungan dengan materi perkuliahan akuntansi sehingga mahasiswa mengetahui mengapa mereka belajar, kemudian mengidentifikasi masalah dan mengumpulkan informasi dari buku referensi, serta diskusi dengan teman untuk mencari solusi atas masalah tersebut.
Pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah ini dimaksudkan untuk meningkatkan kecakapan dalam memecahkan masalah, meningkatkan pengetahuan yang relevan dengan dunia praktik, mendorong mahasiswa penuh pemikiran, membangun kemampuan kepemimpinan dan kerja sama, kecakapan belajar serta memotivasi mahasiswa (Smith, 2005).
9. Mata Kuliah di Program Studi Akuntansi
Pengelompokan mata kuliah di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo khususnya di Program Studi Akuntansi terdiri dari lima komponen yaitu :
a. Mata Kuliah Landasan Kepribadian terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan tujuan pengayaan wawasan, pendalaman, intensitas
pemahaman, dan penghayatan MPK inti.
b. Penguasaan Ilmu dan Keterampilan yang terdiri atas mata kuliah yang relevan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program studi.
c. Kemampuan Berkarya terdiri atas mata kuliah yang relevan, bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi
keahlian dalam berkarya di masyarakat sesuai dengan keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program studi.
d. Sikap dan Perilaku dalam Berkarya yang terdiri atas mata kuliah yang relevan, bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan perilaku berkarya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
masyarakat untuk setiap program studi termasuk program studi akuntansi.
e. Pemahaman Kaidah Berkehidupan Bermasyarakat merupakan mata kuliah yang terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan upaya pemahaman serta penguasaan ketentuan yang berlaku dalam
berkehidupan di masyarakat, baik secara nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannya.
Pengelompokan mata kuliah di Program Studi Akuntansi seperti yang termuat pada tabel berikut :
Tabel 2.3 Mata Kuliah di Program Studi Akuntansi
No Kode MK
Mata Kuliah
SKS
Landasan Kepribadian
Bahasa Indonesia
Penguasaan Ilmu dan Keterampilan
6 AK0218
Akuntansi Pengantar 1
7 AK0321
Akuntansi Pengantar 2
8 AK0105
Pengantar Ekonomi Mikro
9 AK0104
Pengantar Ekonomi Makro
10 AK0106
Pengantar Bisnis
11 AK0210
Pengantar Manajemen
12 AK0109
Matematika Bisnis
13 AK0219
Statistik Bisnis
Perencanaan Pajak
16 AK0764
Akuntansi Pajak
17 AK0651
Akuntansi Perbankan
18 AK0654
Anggaran Perusahaan
19 AK0762
Akuntansi Sektor Publik
20 AK0646
Sistem Informasi Akuntansi
21 AK0757
Sistem Informasi Manajemen
22 AK0767
Sistem Pengendali Manajemen
23 AK0545
Manajemen Biaya
24 AK0325
Manajemen Operasional
25 AK0658
Akuntansi Keuangan Lembaga Syariah
26 AK0660
Manajemen Strategik
27 AK0756
Studi Kelayakan Bisnis
28 AK0661
Sistem Akuntansi Keuangan Sektor Publik
29 AK0772
TQM
Kemampuan Berkarya
30 AK0574
Komunikasi Bisnis dan Kewirausahaan
31 AK0108
Bahasa Inggris 1
32 AK0213
Bahasa Inggris 2
33 AK0320
Hukum Komersial
34 AK0432
Hukum Pajak
35 AK0427
Akuntansi Keuangan Menengah 1
36 AK0541
Akuntansi Keuangan Menengah 2
37 AK0649
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
38 AK0755
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
39 AK0428
Akuntansi Biaya
40 AK0759
Akuntansi Manajemen
Audit Manajemen
44 AK0429
Analisa Laporan Keuangan
45 AK0431
Manajemen Keuangan
46 AK0764
Praktikum Komputer Akuntansi 1
47 AK0764
Praktikum Akuntansi Biaya
48 AK0764
Praktikum Pajak Komputer
49 AK0764
Praktikum Audit
50 AK0433
Pengantar Aplikasi Komputer
51 AK0771
Praktikum Akuntansi Lembaga Keuangan
52 Praktikum Mini Bank
53 PKA Jasa
54 AK0437
Praktikum Akuntansi Manufaktur
55 AK0328
Praktikum Akuntansi Biaya
56 Praktikum Kasus Akuntansi
57 AK0865
Metodologi Penelitian
58 AK0865
Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
59 AK0548
Teori Portofolio Analisis Investasi
60 AK0768
Seminar Akuntansi Manajemen
61 AK0769
Seminar Akuntansi Keuangan
62 AK0770
Seminar Akuntansi Perpajakan
63 AK0661
Seminar Akuntansi Sektor Publik
Sikap Perilaku dalam Berkarya
64 AK0866
Akuntansi Syariah
65 AK0542
Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan
67 AK0112
Pengembangan diri dan Softskill
68 AK0655
Ekonomi Islam
Pemahaman Kaidah Berkehidupan Bermasyarakat
69 AK0103
Ilmu Kealamiahan Dasar
70 AK0216
Ilmu Sosial Budaya Dasar
71 AK0438
Etika Bisnis dan Profesi
Akuntansi Koperasi dan UKM
Total SKS
Sumber : Panduan Akademik UMSIDA 2011.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Paradigma Penelitian
Ditinjau dari masalah yang diteliti yaitu studi tentang pelaksanaan metode problem based learning, maka penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan latar alamiah. Penelitian kualitatif yaitu penelitian berdasarkan tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat hasil wawancara antara peneliti dengan informan (Sugiyono, 2008). Sedangkan menurut (Sugiharyani, 2008) penelitian kualitatif adalah informasi yang digali melalui media wawancara secara mendalam terhadap informan, praktek atau eksperimen pembelajaran, pemberian tugas dan juga dokumentasi. Metode yang digunakan terdiri atas tahap analisis dan deskripsi serta hasil akhirnya berupa deskripsi fenomenologis. Selain itu, paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma interpretif. Paradigma interpretif lebih menekankan pada pemaknaan data atau interpretasi seseorang terhadap sebuah simbol (Burel dan Morgan, 1993 dalam Sopanah (2009)). Demikian pula pada penelitian ini peneliti mencoba menelaah dan meminta interpretasi para informan atas pelaksanaan metode pembelajaran problem based learning di Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
3.2 Lokasi Penelitian
Adapun lokasi pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Alasan untuk memilih lokasi penelitian ini yaitu sebagai studi lapangan karena adanya kesempatan penelitian ini dilakukan dengan sangat efektif, serta meninjau sejauh mana proses pelaksanaan metode problem based learning yang telah dilakukan di Program Studi Akuntansi.
3.3 Penentuan Informan Kunci
Informan merupakan sumber data yang diperlukan oleh peneliti di dalam sebuah penelitian. Informan dipilih untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan penelitian, dimana terlebih dahulu peneliti menetapkan siapa saja informan kuncinya, kemudian mendelegasikan tugas pada bidang yang sesuai dengan tema penelitian. Informan-informan tersebut diminta untuk bertukar pikiran dengan peneliti, berbicara, atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan oleh subyek lain (Moleong, 2001).
Teknik penentuan informan kunci dalam penelitian ini dilakukan dengan judgement dan snowball (Marshall, 1996). Penentuan dengan cara judgement dilakukan dengan memilih informan berdasarkan tujuan penelitian. Adapun informan tersebut adalah Kepala Program Studi Akuntansi, Pakar Pendidikan ataupun Dosen Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Untuk penentuan dengan snowball di sini dilakukan pada saat penelitian dengan mempertimbangkan saran, rekomendasi informan lain. Informan tersebut adalah mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
3.4 Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif menurut moleong (2006:162) merupakan data jawaban dari pertanyaan yang diajukan peneliti kepada informan kunci untuk mengetahui informasi yang mendalam tentang kesiapan pelaksanaan metode problem based learning di Program Studi Akuntansi. Data diperoleh dari sumbernya yang dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan orang yang berkompeten untuk memberikan data dan informasi mengenai pelaksanaan metode problem based learning di Program Studi Akuntansi. Sumber data skunder dalam penelitian ini diperoleh dari bahan-bahan pustaka, seperti literatur, jurnal, buletin ilmiah, internet, dan hasil penelitian lainnya yang berkaitan dengan metode problem based learning di Program Studi Akuntansi.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian dan sumber data yang akan digunakan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.
1. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang informan, yaitu dengan bercakap- cakap secara tatap muka. Secara garis besar terdapat dua macam pedoman wawancara yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Pada penelitian ini menggunaan pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu
pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Pada penelitian ini wawancara dilakukan dengan langkah-langkah antara lain:
a. Menetapkan terlebih dahulu kepada siapa wawancara tersebut
dilakukan.
b. Mempersiapkan pokok-pokok permasalahan yang akan menjadi bahan
pembicaraan.
c. Mengawali atau membuka alur wawancara.
d. Melangsungkan alur wawancara.
e. Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.
f. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang diperoleh.
2. Observasi
Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian (Nawawi dan Martini, 1991). Penggunaan metode penelitian ini dilakukan dengan cara melihat dan mengamati secara langsung proses perkuliahan dengan metode problem based learning di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data berupa sumber tertulis, buku, direktori, catatan maupun transkip dan data-data lain yang berkaitan dengan penelitian. Pada penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk
mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan metode problem based learning di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Dokumen yang akan didokumentasikan oleh peneliti pada penelitian ini antara lain gambar yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung, jurnal kelas, transkip wawancara, dan lain-lain.
3.6 Teknis Analisis Data
Moleong (2007:280) menyatakan bahwa teknis analisis data merupakan proses kategori urutan data, dan mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori, serta satuan uraian dasar, Ia membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian. Proses analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan cara merekam data lapangan, melakukan pengecekan anggota pada subyek penelitian, penelitian ini juga melakukan triangulation test yang pernah dilakukan oleh Hermawan (2011:205) yaitu untuk memperoleh keabsahan data dan menyempurnakan analisis. Triangulation test itu sendiri dilakukan dengan cara hasil dokumentasi atas proses pelaksanaan metode problem based learning akan ditriangulasikan dengan observasi serta wawancara kepada pihak-pihak yang berkepentingan langsung yang ada di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Demikian pula dengan hasil wawancara akan di cross check dengan data dari hasil dokumentasi dan observasi. Pemeriksaan keabsahan data juga dapat dilakukan dengan pengecekan anggota (Moleong, 2000:181). Pada penelitian ini tahap triangulasi data dilakukan bersamaan dengan pembahasan. Dalam artian
analisis data juga dilakukan pada saat pengumpulan data sebagaimana ciri dari penelitian kualitatif. Adapun pembahasannya meliputi :
1. Kesiapan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo dalam melaksanaan metode pembelajaran berbasis problem based learning.
2. Sejauh mana tahap pelaksanaan perkuliahan berbasis metode problem
based learning di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
3. Respon dosen dan mahasiswa akuntansi atas kemanfaatan metode problem
based learning di Program Studi Akuntansi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan proses analisis selama pengumpulan data (Miles and Huberman, 1984 dalam Hermawan (2012)). Adapun tahapannya adalah sebagai berikut.
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan kegiatan merangkum catatan-catatan lapangan dengan cara memilah hal-hal yang pokok yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Rangkuman catatan-catatan tersebut kemudian disusun secara sistematis agar dapat memberikan gambaran yang lebih tajam dan mempermudah pelacakan kembali jika sewaktu-waktu data tersebut diperlukan kembali.
2. Display data