PENGARUH SIKAP SISWA DAN MINAT BELAJAR S

PENGARUH SIKAP SISWA DAN MINAT BELAJAR SISWA
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
DI KABUPATEN LAMANDAU
Arvi Riwahyudin
Dosen FIP
[email protected]
Abstract: The purpose of this study was to determine the direct influence student
attitudes and interests of student learning to the learning outcomes Elementary School
fifth grade science students in District Menthobi Raya Regency Lamandau. This study
uses a quantitative approach with survey method with a causal approach. Sampling study
amounted to 40 respondents. Withdrawal of the number of samples using Cluster Random
Sampling (Sampling Area). The findings of this research are: 1) The attitude of the
students positive direct effect on learning outcomes IPA elementary school students in
District Menthobi Raya Regency Lamandau. That is the positive attitude of students in
the study will lead to good learning outcomes, 2) Interest in learning a direct positive
effect on learning outcomes Elementary School fifth grade science students in District
Menthobi Raya Regency Lamandau. This means that there is interest in learning on
students will lead to good learning outcomes, 3) direct effect positive student attitude
toward interest in learning science elementary school students in District Menthobi Raya
Regency Lamandau.
Keywords: Student Attitude, Interest In Learning, Learning Outcomes.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh langsung Sikap siswa
dan Minat belajar siswa terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD di Kecamatan
Menthobi Raya Kabupaten Lamandau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode survey dengan pendekatan kausal. Pengambilan sampel penelitian
berjumlah 40 responden. Penarikan jumlah sampel menggunakan Cluster Random
Sampling (Area Sampling). Temuan yang didapat dari penelitian ini adalah: 1) Sikap
siswa berpengaruh langsung positif terhadap hasil belajar IPA siswa SD di Kecamatan
Menthobi Raya Kabupaten Lamandau. Artinya sikap siswa yang positif dalam belajar
akan menyebabkan hasil belajar yang baik, 2) Minat belajar berpengaruh langsung positif
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD di Kecamatan Menthobi Raya Kabupaten
Lamandau. Artinya minat belajar yang ada pada diri siswa akan menyebabkan hasil
belajar yang baik, 3) Sikap siswa berpengaruh langsung positif terhadap minat belajar
IPA siswa SD di Kecamatan Menthobi Raya Kabupaten Lamandau.
Kata kunci: Sikap siswa, Minat belajar, Hasil belajar.

dengan

Minat memiliki peranan yang sangat

belajar.


Minat

sangat

besar

dan

pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena

mempunyai dampak yang besar terhadap sikap

apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak

dan prilaku. Siswa yang berminat terhadap

sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar

kegiatan belajar akan berusaha lebih keras


dengan baik sebab tidak menarik baginya.

penting

dalam

kehidupan

siswa

dibandingkan siswa yang kurang berminat

11

JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar


dikategorikan tidak dilihat secara fragmentaris

dewasa ini belum mencapai hasil yang

atau terpisah, melainkan komprehensif.

maksimal dan masih jauh dari apa yang

Sedangkan Sukmadinata (2005: 102-

diharapkan. Rendahnya mutu belajar IPA

103),

dapat diketahui dari hasil evaluasi belajar

merupakan realisasi atau pemekaran dari

siswa. Dari segi belajar, seorang siswa akan


kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas

mau dan tekun belajar atau tidak sangat

yang dimiliki

tergantung pada sikap dan minat yang ada

belajar

pada dirinya. Sikap dan minat sebagai faktor

perilakunya, baik dalam bentuk penguasaan

psikologis berbeda peranannya dalam belajar.

pengetahuan, keterampilan berpikir maupun

Dalam proses belajar, sikap itu berfungsi


keterampilan motorik. Selanjutnya Sudjana

sebagai

“dynamic

forces”

yaitu

menjelaskan

bahwa

hasil

belajar

seseorang.Penguasaan hasil


seseorang

dapat

dilihat

dari

sebagai

(2010:3) mendefinisikan bahwa hasil belajar

kekuatan yang akan menggerakan orang untuk

adalah perubahan tingkah laku siswa yang

belajar. Sedangkan minat berperan sebagai

terjadi melalui proses belajar.


“motifating forces” yaitu sebagai kekuatan

Lebih jauh Gagne dalam Suprijono

yang akan mendorong siswa untuk belajar.

(2009: 5-6) menjelaskan bahwa hasil belajar

Menurut Asep dan Haris (2009: 14)

dapat berupa: (a) informasi verbal yaitu

mengatakan hasil belajar adalah pencapaian

kapabilitas

bentuk perubahan perilaku yang cenderung

dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun


menetap dari ranah kognitif, afektif, dan

tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik

psikomotor dari proses belajar yang dilakukan

terhadap

dalam waktu tertentu. Hal senada juga

tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol,

dijelaskan Reigeluth (1993: 98), menurutnya

pemecahan masalah maupun penerapan aturan;

hasil belajar adalah perilaku yang dapat

(b) keterampilan intelektual yaitu kemampuan


diamati yang memperlihatkan hasil belajar

mempresentasikan konsep dan lambang.

seseorang.

rangsangan

pengetahuan

spesifik.Kemampuan

Keterampilan intelektual terdiri dari

Suprijono (2009: 7) dalam bukunya
menjelaskan

mengungkapkan

bahwa


hasil

belajar

kemampuan mengkategorisasi, kemampuan

adalah

analisis-sintetis

fakta-konsep

dan

perubahan perilaku secara keseluruhan bukan

mengembangkan prinsip-prinsip keilmuwan;

hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan

(c)

saja.

menyalurkan

Artinya,

hasil

pembelajaran

yang

strategi

kognitif
dan

yaitu

mengarahkan

kecakapan
aktivitas

kognitifnya sendiri.Kemampuan ini meliputi

12

Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin

penggunaan

konsep

memecahkan
motorik

dan

masalah;

yaitu

kaidah

(d)

dalam

yang dipelajari, (2) kecepatan unjuk kerja, (3)

keterampilan

tingkat alih belajar, dan (4) tingkat retensi; b)

kemampuan

melakukan

efisiensi

pembelajaran,

diukur

dengan

serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan

perbandingan antara keefektifan dan jumlah

koordinasi, sehingga terwujud otomatisme

waktu yang dipakai siswa dan/atau jumlah

gerak jasmani; (e) sikap adalah kemampuan

biaya yang digunakan dalam pembelajaran; c)

menerima atau menolak obyek berdasarkan

daya

penilaian

mengamati kecenderungan siswa untuk tetap

terhadap

obyek

tersebut.Sikap

berupa kemampuan menginternalisasi dan

tarik

pembelajaran,

diukur

dengan

atau terus belajar.

eksternalisasi nilai-nilai.

Lebih

Winkel (2005: 56-67) juga memberikan

lanjut

Hamalik

(2009:183)

mengatakan bahwa perbedaan hasil belajar

definisi tentang hasil belajar dimana hasil

dikalangan

belajar merupakan akibat belajar yang terjadi

berbagai faktor, antara lain: faktor kematangan

pada individu yang meliputi kemampuan

akibat dari kemajuan umur kronologis, latar

kognitif,

dinamik-

belakang pribadi masing-masing, sikap dan

afektif. Guru perlu mengenal hasil belajar dan

bakat terhadap suatu bidang pelajaran yang

kemajuan belajar siswa yang telah diperoleh

diberikan.

sensorik-motorik,

dan

para

siswa

disebabkan

oleh

sebelumnya, misalnya dari sekolah lain,

Usman (2009:34) Hasil belajar yang

sebelum memasuki sekolahnya sekarang. Hal-

dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya

hal yang perlu diketahui itu antara lain

dengan rumusan tujuan pembelajaran yang

penguasaan

direncanakan

pelajaran,

keterampilan-

guru

sebelumnya.

Hal

ini

keterampilan belajar dan bekerja. Degeng

dipengaruhi pula oleh kemampuan guru

dalam Wena (2009:6-7) mengungkapkan hasil

sebagai

pembelajaran adalah semua efek yang dapat

mengajar.Untuk itu guru dituntut menguasai

dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari

taksonomi hasil belajar yang selama ini

penggunaan strategi pembelajaran di bawah

dijadikan pedoman dalam perumusan tujuan

kondisi

pembelajaran yang tidak asing lagi bagi setiap

yang

berbeda.

Variabel

hasil

pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi

perancang

(designer)

belajar-

guru.

tiga, yaitu: a) keefektifan pembelajaran diukur

Dalam taksonomi Bloom (1981: 7), ia

dari tingkatan pencapaian siswa, dan terdapat

mengelompokkan hasil belajar menjadi tiga

empat indikator untuk mendeskripsikannya,

ranah

yaitu: (1) kecermatan penguasaan perilaku

psikomotorik. dengan jabaran bahwa: 1) ranah

13

yakni

kognitif,

afektif,

dan

JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015

kognitif

merupakan

subtaksonomi

yang

faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan

mengungkapkan tentang kegiatan mental yang

prosedural dan pengetahuan metakognisi.

sering berawal dari tingkat pengetahuan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan

sampai ke tingkat yang paling tinggi yakni

bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang

evaluasi, dimana ranah kognitif meliputi

dimiliki oleh siswa berdasarkan tujuan yang

aspek-aspek

pemahaman,

telah ditetapkan yang diperoleh ketika terjadi

penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi; 2)

suatu proses pembelajaran. Hasil dari belajar

ranah

yang

IPA yang dapat di tunjukkan dari hasil

berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem

perubahan dan tidak bisa menjadi bisa, atau

nilai

peningkatan pengetahuan, pemahaman dan

pengetahuan,

afektif

dan

merupakan

sikap

menunjukkan

hati

yakni

(attitude)

penerimaan

terhadap sesuatu,

tujuan

atau

yang

penolakan

sikap.

dimana aspek-aspeknya

penerimaan,

menilai,

emosional untuk melakukan suatu tindakan

ranah

tertentu bila suatu situasi dihadapi.Sikap

psikomotor adalah kawasan yang beroreintasi

menunjukkan kepada kondisi seseorang agar

pada keterampilan motorik yang berhubungan

siap melakukan sesuatu, bukan suatu prilaku

dengan anggota tubuh, atau tindakan (action)

yang nyata.Setiap orang memiliki sikap yang

yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan

berbeda-beda terhadap suatu perangsang. Hal

otot, aspek-aspeknya meliputi gerakan seluruh

ini disebabkan oleh beberapa faktor yang ada

badan,

pada diri individu masing-masing seperti

pengorganisasian,

tanggapan,

Sikap adalah Kondisi kesiapan mental

karakterisasi;

gerakan

yang

3)

terkoordinasi,

komunikasi nonverbal, dan kebolehan dalam

adanya

berbicara. Anderson dan Krathwohl (2001: 8)

pengalaman,

menyatakan

perasaan, dan juga situasi lingkungan.

bahwa

ranah

kognitif

dari

perbedaan

dalam

pengetahuan,

bakat,

minat,

intensitas,

Taxonomy Bloom dilakukan revisi, dimana

Berbagai pengertian diungkapkan oleh

ranah kognitif ini dibagi menjadi dua dimensi

banyak ahli untuk menjelaskan arti sikap,

yakni dimensi kognitif proses dan dimensi

Azwar mengutip beberapa rumusan karakter

pengetahuan. 1) dimensi kognitif proses dibagi

sikap yang meliputi (1) sikap memiliki arah,

menjadi

mengingat,

baik arah positif maupun negative, (2) sikap

memahami, aplikasi, analisis, menilai dan

mempunyai intensitas atau kekuatan terhadap

mencipta; 2) dimensi pengetahuan dibagi

objek, (3) keluasan sikap meliputi cakupan

menjadi empat bagian yakni pengetahuan

objek-objek sikap yang disetujui atau tidak

enam

bagian

yakni

disetujui, (4) sikap memiliki konsistensi yaitu

14

Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin

kesesuaian antara sikap dengan responnya

minat ada pemusatan perhatian subjek, ada

terhadap objek, (5) spontanitas yaitu sejauh

usaha

mana kesiapan subjek menyatakan sikapnya

memiliki, menguasai dan berhubungan) dari

terhadap objek dengan spontan.

subjek

Pada

umumnya

rumusan-rumusan

(untuk

mendekati,

mengetahui,

yang dilakukan dengan

perasaan

senang, ada daya penarik dari objek.

mengenai sikap mempunyai persamaan unsur,
yaitu adanya kesediaan untuk ber-respon

METODE

terhadap situasi. Pernyataan sikap di samping

Penelitian ini dilaksanakan pada peserta

kategori positif dan negatif harus pula

didik kelas V SD di Kecamatan Menthobi

mencerminkan dimensi sikap, yakni kognisi,

Raya

afeksi

informasi

Kalimantan Tengah. Adapun waktu penelitian

merupakan kondisi pertama untuk suatu sikap.

dilaksanakan pada semester I (ganjil) tahun

Menurut Syah (2001:136) dalam buku

pelajaran 2014/2015 selama 3 (tiga) bulan,

Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

yang di mulai dari bulan Agustus sampai

menerangkan

Oktober 2014.

dan

konasi.berikut

bahwa

ini

minat

adalah

kecenderungan dan kegairahan yang tinggi

Kabupaten

Metode

atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

Lamandau

penelitian

yang

Provinsi

digunakan

dalam penelitian ini adalah survei dengan

Sedangkan menurut Djaali (2008:121)

pendekatan

kausal.

Hasil

survei

dengan

minat adalah rasa lebih suka dan ketertarikan

pendekatan kausal tersebut akan di analisis

pada satu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

dengan menggunakan analisis jalur (path

menyuruh.

analysis).

Minat

pada

dasarnya

adalah

penerimaan akan suatu hubungan antara diri

Populasi adalah wilayah generalisasi

sendiri dengan suatu di luar diri, semakin kuat

yang

atau dekat hubungan tersebut, maka semakin

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

besarnya. Sementara itu, Shaleh dan Wahab

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

(2004:263) mengatakan bahwa “Minat juga

dan kemudian ditarik kesimpilannya.Dalam

diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk

penelitian ini populasi penelitian adalah

memberikan perhatian dan bertindak terhadap

seluruh

orang, aktivitas atau situasi yang menjadi

Kecamatan Menthobi Raya sebanyak 213

objek dari minat tersebut dengan disertai

peserta didik. Jumlah sekolah yang ada di

perasaan senang. Dalam batasan tersebut

Kecamatan

terkandung suatu pengertian bahwa di dalam

Lamandau sebanyak 13 Sekolah Dasar.

15

terdiri

atas

peserta

didik

Menthobi

obyek/subyek

kelas

Raya

V

yang

SD

di

Kabupaten

JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015

mempengaruhi secara langsung dan positif

Sampel dalam penelitian diambil dengan
menggunakan

teknik

Cluster

terhadap variabel minat.

Random

Sampling (Area Sampling) karena populasinya

A. Pengujian Persyaratan Analisis

terdiri dari beberapa sekolah yang homogen.

Untuk dapat menggunakan analisis jalur

Dari jumlah SD di 8 (delapan) Kecamatan

(path analysis) dalam pengujian hipotesis,

Setelah dilakukan pengacakan maka terpilihlah

terlebih dahulu perlu dilakukan prosedur

SD di wilayah kecamatan Menthobi Raya

pengujian

yaitu SDN Bukit Raya dan MIS Raudatul

data.Jika seluruh persyaratan terpenuhi, maka

Ulum sebagai sampel dalam penelitian ini

dapat dilanjutkan dengan analisis jalur (path

dengan jumlah sebanyak 40 siswa .

analysis).Pengujian

Teknik

pengumpulan

data

prasyarat

statistika

terhadap

persyaratan

analisis

melalui 2(dua) tahap, yaitu: 1) Uji Normalitas,

dalam

penelitian ini adalah melalui angket meliputi

dan

2)

Uji

dua jenis instrumen, yaitu : (1) instrumen

persyaratan analisis, secara rinci dijelaskan

untuk mengumpulkan data hasil belajar IPA

sebagai berikut:

melalui tes dan ; (2) instrumen untuk

1. Uji Normalitas Galat Taksiran
Pengujian

mengumpulkan data Sikap dan Minat melalui

Regresi

Linier.

persyaratan

Pengujian

normalitas

non tes berupa angket. Sumber data dalam

masing-masing variabel dilakukan dengan

penelitian tindakan ini diperoleh dari Sekolah

maksud untuk mengetahui apakah sebaran data

Dasar Negeri Bukit Raya dan MIS Raudatul

dari setiap variabel tidak menyimpang dari

Ulum yang berada di wilayah Kecamatan

ciri-ciri

Menthobi Raya Kabupaten Lamandau kelas V

Perhitungan menggunakan Excel 2007. Hasil

sebagai objek penelitian yang berjumlah 40

dari uji normalitas dapat dilihat pada tabel 1

orang siswa.

tentang Rangkuman hasil perhitungan uji

data

yang

berdistribusi

normal.

normalitas dapat dilihat pada Tabel dibawah
ini:

HASIL
Penelitian ini meliputi 3 (tiga) variabel,
yaitu:

sikap

belajarIPA

(X1),
(X3)

minat(X2)
yang

dan

bertujuan

hasil
untuk

mengetahui bagaimana variabel-variabel sikap
dan minat mempengaruhi secara langsung dan
positif terhadap variabel hasil belajar IPA dan
untuk mengetahui bagaimana variabel sikap

16

Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin

Tabel 1. Rangkuman Uji Normalitas Galat Taksiran
No

Galat Taksiran

N

Lo

Ltabel α=0.05

Keterangan

1

X3 atas X1

40

0,136

0,140

Normal

2

X3 atas X2

40

0,091

0,140

Normal

4

X3 atas X1

40

0,136

0,140

Normal

2. Uji Signifikansi dan Linearitas

Selanjutnya

Model

hasil

ANAVA

menunjukan bahwa nilai

Regresi
Persyaratan terakhir ini yang harus

tersebut

Tuna Cocok

sebesar

=1.8608

dipenuhi dalam melakukan analisis jalur

<

adalah

Hal ini berarti bahwa model regresi ̂

variabel-variabel

dirumuskan

dalam

teoritik

bebas

yang

mempunyai

.

adalah

linear.

Model

hubungan linear secara nyata. Oleh larena itu,

regresi tersebut mengandung arti bahwa

dilakukan uji signifikansi dan linearitas model

apabila sikap ditingkat satu poin, maka hasil

regresi linear sesuai dengan model hubungan

belajar IPA cenderung meningkat sebesar

antar variabel yang dirumuskan dalam model

0,453

hipotesis, yang selanjutnya dilakukan uji

demikian dapat dikatakan bahwa pengaruh

signifikansi dan linearitas model regresi linear

sikap (X1) terhadap hasil belajar IPA (X3)

dengan hasil sebagai berikut :

adalah signifikan dan linear.

a. Hasil belajar IPA (X3) atas sikap (X1)

b. Hasil belajar IPA (X3) atas Minat (X2)

Dari tabel hasil ANAVA di atas tampak bahwa

pada konstanta -12,389. Dengan

Hasil

ANAVA

di

tampak

bahwa

persamaan regresi adalah ̂

0,968X2, dan hasil perhitungan pada tabel

menunjukkan

anava

persamaan regresi adalah

, hasil perhitungan pada tabel anava

̂ = -49,811 +

menunjukkan

maka
koefisien regresi signifikan. Artinya sikap

maka koefisien regresi signifikan. Artinya

memberikan peningkatan hasil belajar IPA.

17

JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015

minat memberikan peningkatan hasil belajar

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

IPA.

pengaruh sikap (X1) terhadap
Selanjutnya

hasil

ANAVA

menunjukan bahwa nilai

tersebut

minat (X2)

adalah signifikan dan linear.
Dari pengujian prasyarat analisis, terlihat

Tuna Cocok

bahwa hubungan variabel bebas dengan

sebesar=0.04609
. Hal

variabel terikat adalah linear, galat baku

ini berarti bahwa model regresi ̂ = -49,811 +

taksiran variabel terikat terhadap variabel

0,968X2adalah linear. Model regresi tersebut

bebas berdisbusi normal. Dengan terpenuhi

mengandung

prasyarat analisis, maka pengujian selanjutnya

<

arti

bahwa

apabila

minat

ditingkat satu poin, maka hasil belajar IPA

adalah pengujian model kausalitas

cenderung meningkat sebesar 0,968 pada

dihipotesiskan. Pengujian ini dilakukan untuk

konstanta -49,811.

menguji apakah model yang dihipotesiskan
telah menjadi model final dalam penelitian ini.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pengaruh

Sebelum melakukan pengujian model,

minat (X2) terhadap hasil belajar

maka salah satu syarat yang harus dipenuhi

IPA (X3) adalah signifikan dan linear.

adalah adanya korelasi yang signifikan antara

c. Minat (X2) atas Sikap (X1)

variabel yang berkait. Dari analisis regresi

Analisis regresi minat (X2) atas sikap
(X1) bahwa

persamaan regresi

sederhana untuk pengujian linearitas, telah

adalah

dihasilkan koefisien korelasi variabel bebas

̂ =39.542+ 0,457X1, dan hasil perhitungan

dengan variabel terikat. Koefisien korelasi

pada tabel anava menunjukkan

tersebut kemudian disusun dalam bentuk
matrik dapat kita ketahui koefisien korelasi

maka

antara sikap (X1), minat (X2), dan terhadap

koefisien regresi signifikan. Selanjutnya hasil

hasil belajar IPA (X3) menyentuh pada angka

ANAVA tersebut menunjukan bahwa nilai

0,8. Menurut Kerlinger jika koefisien korelasi

Tuna Cocok adalah sebesar = 2.159
<
Hal

satu varibel mencapai angka 0,8 terhadap

.
ini

berarti

bahwa

̂ =32,219+0,461X1adalah

model

regresi

linear.

Model

variabel lainnya bermakna terdapat hubungan
yang sangat signifikan dan positif.
Hal ini menjelaskan korelasi antara

regresi tersebut mengandung arti bahwa

sikap (X1), minat (X2), dan

apabila sikap ditingkat satu poin, maka
cenderung

meningkat

yang

sebesar

terhadap hasil

belajar IPA (X3) yang menyentuh pada angka

0,461pada

0,8 sangat kuat/signifikan dan positif. Dapat

konstanta 32,219.
18

Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin

diasumsikan pula bahwa sikap, minat, dan

variabel sikap berpengaruh langsung secara

merupakan

positif terhadap variabel minat.

indikator

dari

hasil

belajar

IPAyang saling berkaitan satu sama lain.
Pengujian Hipotesis

PEMBAHASAN

1. Uji Hipotesis Pertama

1. Sikap berpengaruh positif terhadap
hasil belajar IPA.
Hasil pengujian hipotesis mendukung

Hasil perhitungan koefisien jalur untuk model
kausal yang dihipotesiskan diperoleh nilai
koefisien jalur

adanya pengaruh positif sikap terhadap hasil

= 0,882 dengan thitung =

belajar IPA.Artinya tinggi atau rendahnya

11,510 dan ttabel = 2,023 pada α = 0,05.
Karena nilai

sikap siswa berpengaruh positif terhadap

thitung> ttabel, maka H0 ditolak.

tinggi

Artinya, hipotesis pertama teruji, bahwa

atau

rendahnya

hasil

belajar

IPA.Semakin tinggi sikap siswa, semakin

variabel sikap berpengaruh langsung positif

tinggi hasil belajar IPA.Sebaliknya semakin

terhadap variabel hasil belajar IPA.

rendah sikap siswa semakin rendah hasil

2. Uji Hipotesis Kedua

belajar IPA. Dari hasil perhitungan diperoleh

Hasil perhitungan koefisien jalur untuk

koefisien jalur

= 0,882 yang menunjukkan

model kausal yang dihipotesiskan diperoleh

adanya korelasi yang sangat signifikan. Besar

nilai koefisien jalur

= 0,977 dengan thitung =

pengaruh sikap (X1) terhadap hasil belajar IPA

28,0775 dan ttabel = 2,023 pada α = 0,05.

(X3) sebesar 0,777. Artinya variasi hasil

Karena nilai thitung> ttabel maka H0 ditolak.

belajar IPA dapat dijelaskan oleh variasi sikap

Artinya, hipotesis kedua teruji, bahwa variabel

sebesar 77,7%. Temuan ini mengandung

minat berpengaruh positif terhadap variabel

implikasi bahwa hasil belajar IPA dapat

hasil belajar IPA.

ditingkatkan secara langsung melalui sikap
siswa.Koefisien jalur pengaruh sikap terhadap

3. Uji Hipotesis Ketiga

hasil belajar IPA mengandung arti bahwa

Hasil perhitungan koefisien jalur untuk

dengan membiarkan tetap pengaruh variabel

model kausal yang dihipotesiskan diperoleh

lainnya, setiap peningkatan satu satuan skor

nilai koefisien jalur

sikap siswa berpengaruh terhadap peningkatan

= 0,891 dengan thitung

= 12,083 dan ttabel = 2,023 pada α = 0,05.

skor

Karena

simpangan baku di atas rata-rata.

nilai

thitung>

ttabel,

maka

H0

ditolak.Artinya, hipotesis ketiga teruji, bahwa

hasil

belajar

IPAsebesar

0,882

Hasil analisis tersebut dapat dipahami
karena hasil belajar IPA, dipengaruhi oleh

19

JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015

berbagai hal, baik oleh faktor yang berasal dari

maka

dalam diri individu siswa, maupun faktor yang

koefisien

berasal dari luar diri individu siswa. Faktor

memberikan peningkatan hasil belajar IPA.

yang berasal dari dalam diri siswa tersebut di

Dan selanjutnya

antaranya adalah dorongan untuk berprestasi,

menunjukan bahwa nilai

tanggung jawab terhadap tugas, penghargaan

sebesar

=

atas tugas, dan peluang untuk mengembangkan

1.8608<

.

karakter siswa. Faktor yang berasal dari luar

Hal ini berarti bahwa model regresi ̂

individu

adalah

situasi

lingkungan

regresi

signifikan.Artinya

hasil

ANAVA

sikap

tersebut

Tuna Cocok

adalah

linear.

Model

pembellajaran, dan hubungan interpersonal

regresi tersebut mengandung arti bahwa

antara siswa dan guru, dan dengan sesama

apabila sikap ditingkat satu poin, maka hasil

siswa.

belajar IPA cenderung meningkat sebesar

Sikap seorang siswa termasuk salah satu

0,453 pada konstanta -12,389.

faktor internal yang berpengaruh terhadap

2.

hasil belajar IPA.Siswa yang sikapnya positif
cenderung hasil belajarnya pun lebih tinggi

koefisien jalur

dibandingkanhasil belajar IPA siswa yang
sikapnya negatif.

sebesar 0,954.

menentukan keberhasilan materi yang diserap

sebesar 95,4%. Temuan ini mengandung

menyerap secara baik materi ajar yang

implikasi bahwa hasil belajar IPA dapat

disampaikan guru dalam proses pembelajaran

ditingkatkan secara langsung melalui minat

akan menimbulkan hasil belajar IPA positif

siswa.Koefisien jalur pengaruh minat terhadap

pada individu siswa tersebut, sebaliknya

rendahnya

belajar

hasil

hasil

menyebabkan
IPA

belajar

tetap pengaruh

IPA,

=

0,977

variabel

lainnya,

setiap

berpengaruh terhadap peningkatan skor hasil

tampak bahwa sikap cukup berarti dalam
belajar

adalah

peningkatan satu satuan skor minat siswa

Berdasarkan tabel hasil ANAVA juga

hasil

IPA

mengandung arti bahwa dengan membiarkan

yang

bersangkutan.

mempengaruhi

Artinya variasi hasil belajar

IPA dapat dijelaskan oleh variasi minat

dalam proses pembelajaran.Keberhasilan siswa

akan

= 0,977. Besar pengaruh

minat (X2) terhadap hasil belajar IPA (X3)

Sikap seorang siswa

ketidakberhasilan

Minat berpengaruh positif terhadap
hasil belajar IPA.
Dari hasil perhitungan diperoleh

belajar IPAsebesar 0,977 simpangan baku di

hasil

atas rata-rata.

perhitungan pada tabel anava menunjukkan

Berdasarkan tabel hasil ANAVA tampak
bahwa minat cukup berarti mempengaruhi
20

Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin

hasil belajar IPA dan berdasarkan hasil

Artinya

tinggi

atau

rendahnya

sikap

perhitungan

berpengaruh positif terhadap tinggi atau
maka

rendahnya minat.Semakin tinggi sikap siswa,

koefisien regresi signifikan.Artinya minat

semakin tinggi pula minat siswa.Sebaliknya

memberikan

semakin rendah sikap siswa semakin rendah

peningkatan

IPA.Selanjutnya

hasil

hasil

belajar

ANAVA

tersebut

menunjukan bahwa nilai
sebesar

pula minat siswa.
Dari

Tuna Cocok

=

hasil

koefisien jalur

0.04609

perhitungan

diperoleh

= 0,891. Besar pengaruh

. Hal

sikap terhadap minat sebesar 0,793. Artinya

ini berarti bahwa model regresi ̂ = -49,811 +

variasi sikap dapat dijelaskan oleh variasi

0,968X2adalah linear. Model regresi tersebut

minat sebesar 79,3%. Temuan ini mengandung

mengandung

implikasi bahwa minat dapat ditingkatkan

<

arti

bahwa

apabila

minat

ditingkat satu poin, maka hasil belajar IPA

secara

cenderung meningkat sebesar 0,968 pada

Koefisien jalur pengaruh sikap terhadap minat

konstanta (-49,811).

adalah

Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis

arti bahwa dengan membiarkan tetap pengaruh

data penelitian ini maka dapat dinyatakan

variabel lainnya, setiap peningkatan satu

bahwa

satuan

terdapat

pengaruh

positif

minat

langsung

melalui

sikap

siswa.

= 0,891. Temuan ini mengandung

skor

sikap
skor

berpengaruh

terhadap hasil belajar IPA. Dengan demikian

peningkatan

minat

sebesar

minat mempengaruhi respon siswa terhadap

simpangan baku di atas rata-rata.

terhadap
0,891

yang

Berdasarkan tabel hasil ANAVA tampak

memiliki minat yang tinggi tidak merasa

bahwa sikap cukup berarti mempengaruhi

kesulitan menghadapi soal-soal ujian yang

minat, dan hasil perhitungan pada tabel anava

diberikan kepadanya.Maka, menurut hasil

menunjukkanbahwa

materi

pelajaran.Sehingga

siswa

penelitian minat berdampak positif terhadap

maka

hasil belajar yang diperoleh khususnya hasil

koefisien regresi signifikan.Selanjutnya hasil

belajar IPA.

ANAVA tersebut menunjukan bahwa nilai

3.

Tuna Cocok adalah sebesar = 2.159

Sikap berpengaruh positif terhadap
<

minat siswa.

ini

Hasil pengujian hipotesis mendukung

. Hal
berarti

bahwa

̂ =32,219+0,461X1adalah

adanya pengaruh positif sikap terhadap minat.

21

model
linear.

regresii
Model

JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015

regresi tersebut mengandung arti bahwa

pada diri siswa akan menyebabkan hasil

apabila sikap ditingkat satu poin, maka

belajar yang baik.

cenderung

meningkat

sebesar

3. Sikap siswa berpengaruh langsung positif

0,461pada

terhadap minat belajar IPA siswa SD di

konstanta 32,219.
keyakinan

Kecamatan Menthobi Raya Kabupaten

seseorang terhadap dirinya bahwa dia mampu

Lamandau. Artinya sikap siswa yang baik

menyelesaikan

akan meningkatkan minat belajar.

Sikap

menunjukkan

besarnya

segala

sesuatu

dengan

kemampuan dirinya. Dari hal tersebut dapat
diketahui bahwa sikap, sebagai faktor internal

DAFTAR RUJUKAN

dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap

Anderson, Lorin W. and David R. Krathwohl.

minat

yang

menunjukkan

besarnya

2001.

A Taxonomi for

Learning,

keingintahuan siswa terhadap apa yang mereka

Teaching, and Assessing, A Revision of

pelajari.

Bloom’s Taxonomy of Educational
Objectives.New York: Addison Wesley
Longman, Inc.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis

Djaali. 2008.Psikologi Pendidikan. Jakarta:

dan pembahasan hasil penelitian yang telah

PT. Bumi Askara.

dikemukakan dalam bab sebelumnya, melalui

Hamalik,

penelitian yang dilakukan pada siswa SD di
wilayah

Kecamatan

Menthobi

Oemar,

2009.

Proses

Belajar

Mengajar.Jakarta: PT. Bumi Aksara.,

Raya

Jihad, Asep dan Abdul Haris. Evaluasi

Kabupaten Lamandau diperoleh kesimpulan

Pembelajaran.

sebagai berikut :

Pressindo.

1. Sikap siswa berpengaruh langsung positif

Yogyakarta:

Multi

Reigeluth, Charles M. (ed), 2007.Instructional

terhadap hasil belajar IPA siswa SD di

Theories

Kecamatan Menthobi Raya Kabupaten

Lawrence

Lamandau. Artinya Sikap siswa yang

Publisher.

positif dalam belajar akan menyebabkan

In

Action.
Erlbaum

New

Jersey:

Associates,

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Landasan

hasil belajar yang baik.

Psikologi

2. Minat belajar berpengaruh langsung positif

Proses

Pendidikan.Yogyakarta: PT. Remaja

terhadap hasil belajar IPA siswa SD di

Rosdakarya.

Kecamatan Menthobi Raya Kabupaten
Lamandau. Artinya minat belajar yang ada
22

Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin

Winkel, W.S. 2009. Psikologi Pengajaran.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning,
Teori

dan

Aplikasi

Yogyakarta: Media Abadi.,

PAIKEM.

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Inovatif Kontenporer. Jakarta: Bumi

Syah, Muhubbin. 2007. Psikologi Pendidikan
dengan

Pendekatan

Aksara.

Baru.Bandung:

Kratwohl David R. et all. 1973.Taxonomy of

PT. Remaja Rosdakarya.

Educational

Shaleh, Abdul Rahman.dan Wahab,Muhbib
Abdul.

2004.

Group Ltd.

Usman, Moh. 2009. Uzer.Menjadi Guru
PT.

Book

2

Affective Domain. London: Longman

Psikologi.Jakarta:

Prenada Media.

Profesional.Bandung:

Objectives

Remaja

Rosdakarya.

23