PENGARUH SIKAP SISWA DAN MINAT BELAJAR S
PENGARUH SIKAP SISWA DAN MINAT BELAJAR SISWA
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
DI KABUPATEN LAMANDAU
Arvi Riwahyudin
Dosen FIP
[email protected]
Abstract: The purpose of this study was to determine the direct influence student
attitudes and interests of student learning to the learning outcomes Elementary School
fifth grade science students in District Menthobi Raya Regency Lamandau. This study
uses a quantitative approach with survey method with a causal approach. Sampling study
amounted to 40 respondents. Withdrawal of the number of samples using Cluster Random
Sampling (Sampling Area). The findings of this research are: 1) The attitude of the
students positive direct effect on learning outcomes IPA elementary school students in
District Menthobi Raya Regency Lamandau. That is the positive attitude of students in
the study will lead to good learning outcomes, 2) Interest in learning a direct positive
effect on learning outcomes Elementary School fifth grade science students in District
Menthobi Raya Regency Lamandau. This means that there is interest in learning on
students will lead to good learning outcomes, 3) direct effect positive student attitude
toward interest in learning science elementary school students in District Menthobi Raya
Regency Lamandau.
Keywords: Student Attitude, Interest In Learning, Learning Outcomes.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh langsung Sikap siswa
dan Minat belajar siswa terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD di Kecamatan
Menthobi Raya Kabupaten Lamandau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode survey dengan pendekatan kausal. Pengambilan sampel penelitian
berjumlah 40 responden. Penarikan jumlah sampel menggunakan Cluster Random
Sampling (Area Sampling). Temuan yang didapat dari penelitian ini adalah: 1) Sikap
siswa berpengaruh langsung positif terhadap hasil belajar IPA siswa SD di Kecamatan
Menthobi Raya Kabupaten Lamandau. Artinya sikap siswa yang positif dalam belajar
akan menyebabkan hasil belajar yang baik, 2) Minat belajar berpengaruh langsung positif
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD di Kecamatan Menthobi Raya Kabupaten
Lamandau. Artinya minat belajar yang ada pada diri siswa akan menyebabkan hasil
belajar yang baik, 3) Sikap siswa berpengaruh langsung positif terhadap minat belajar
IPA siswa SD di Kecamatan Menthobi Raya Kabupaten Lamandau.
Kata kunci: Sikap siswa, Minat belajar, Hasil belajar.
dengan
Minat memiliki peranan yang sangat
belajar.
Minat
sangat
besar
dan
pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena
mempunyai dampak yang besar terhadap sikap
apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak
dan prilaku. Siswa yang berminat terhadap
sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar
kegiatan belajar akan berusaha lebih keras
dengan baik sebab tidak menarik baginya.
penting
dalam
kehidupan
siswa
dibandingkan siswa yang kurang berminat
11
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
dikategorikan tidak dilihat secara fragmentaris
dewasa ini belum mencapai hasil yang
atau terpisah, melainkan komprehensif.
maksimal dan masih jauh dari apa yang
Sedangkan Sukmadinata (2005: 102-
diharapkan. Rendahnya mutu belajar IPA
103),
dapat diketahui dari hasil evaluasi belajar
merupakan realisasi atau pemekaran dari
siswa. Dari segi belajar, seorang siswa akan
kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas
mau dan tekun belajar atau tidak sangat
yang dimiliki
tergantung pada sikap dan minat yang ada
belajar
pada dirinya. Sikap dan minat sebagai faktor
perilakunya, baik dalam bentuk penguasaan
psikologis berbeda peranannya dalam belajar.
pengetahuan, keterampilan berpikir maupun
Dalam proses belajar, sikap itu berfungsi
keterampilan motorik. Selanjutnya Sudjana
sebagai
“dynamic
forces”
yaitu
menjelaskan
bahwa
hasil
belajar
seseorang.Penguasaan hasil
seseorang
dapat
dilihat
dari
sebagai
(2010:3) mendefinisikan bahwa hasil belajar
kekuatan yang akan menggerakan orang untuk
adalah perubahan tingkah laku siswa yang
belajar. Sedangkan minat berperan sebagai
terjadi melalui proses belajar.
“motifating forces” yaitu sebagai kekuatan
Lebih jauh Gagne dalam Suprijono
yang akan mendorong siswa untuk belajar.
(2009: 5-6) menjelaskan bahwa hasil belajar
Menurut Asep dan Haris (2009: 14)
dapat berupa: (a) informasi verbal yaitu
mengatakan hasil belajar adalah pencapaian
kapabilitas
bentuk perubahan perilaku yang cenderung
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun
menetap dari ranah kognitif, afektif, dan
tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik
psikomotor dari proses belajar yang dilakukan
terhadap
dalam waktu tertentu. Hal senada juga
tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol,
dijelaskan Reigeluth (1993: 98), menurutnya
pemecahan masalah maupun penerapan aturan;
hasil belajar adalah perilaku yang dapat
(b) keterampilan intelektual yaitu kemampuan
diamati yang memperlihatkan hasil belajar
mempresentasikan konsep dan lambang.
seseorang.
rangsangan
pengetahuan
spesifik.Kemampuan
Keterampilan intelektual terdiri dari
Suprijono (2009: 7) dalam bukunya
menjelaskan
mengungkapkan
bahwa
hasil
belajar
kemampuan mengkategorisasi, kemampuan
adalah
analisis-sintetis
fakta-konsep
dan
perubahan perilaku secara keseluruhan bukan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuwan;
hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan
(c)
saja.
menyalurkan
Artinya,
hasil
pembelajaran
yang
strategi
kognitif
dan
yaitu
mengarahkan
kecakapan
aktivitas
kognitifnya sendiri.Kemampuan ini meliputi
12
Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin
penggunaan
konsep
memecahkan
motorik
dan
masalah;
yaitu
kaidah
(d)
dalam
yang dipelajari, (2) kecepatan unjuk kerja, (3)
keterampilan
tingkat alih belajar, dan (4) tingkat retensi; b)
kemampuan
melakukan
efisiensi
pembelajaran,
diukur
dengan
serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan
perbandingan antara keefektifan dan jumlah
koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
waktu yang dipakai siswa dan/atau jumlah
gerak jasmani; (e) sikap adalah kemampuan
biaya yang digunakan dalam pembelajaran; c)
menerima atau menolak obyek berdasarkan
daya
penilaian
mengamati kecenderungan siswa untuk tetap
terhadap
obyek
tersebut.Sikap
berupa kemampuan menginternalisasi dan
tarik
pembelajaran,
diukur
dengan
atau terus belajar.
eksternalisasi nilai-nilai.
Lebih
Winkel (2005: 56-67) juga memberikan
lanjut
Hamalik
(2009:183)
mengatakan bahwa perbedaan hasil belajar
definisi tentang hasil belajar dimana hasil
dikalangan
belajar merupakan akibat belajar yang terjadi
berbagai faktor, antara lain: faktor kematangan
pada individu yang meliputi kemampuan
akibat dari kemajuan umur kronologis, latar
kognitif,
dinamik-
belakang pribadi masing-masing, sikap dan
afektif. Guru perlu mengenal hasil belajar dan
bakat terhadap suatu bidang pelajaran yang
kemajuan belajar siswa yang telah diperoleh
diberikan.
sensorik-motorik,
dan
para
siswa
disebabkan
oleh
sebelumnya, misalnya dari sekolah lain,
Usman (2009:34) Hasil belajar yang
sebelum memasuki sekolahnya sekarang. Hal-
dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya
hal yang perlu diketahui itu antara lain
dengan rumusan tujuan pembelajaran yang
penguasaan
direncanakan
pelajaran,
keterampilan-
guru
sebelumnya.
Hal
ini
keterampilan belajar dan bekerja. Degeng
dipengaruhi pula oleh kemampuan guru
dalam Wena (2009:6-7) mengungkapkan hasil
sebagai
pembelajaran adalah semua efek yang dapat
mengajar.Untuk itu guru dituntut menguasai
dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari
taksonomi hasil belajar yang selama ini
penggunaan strategi pembelajaran di bawah
dijadikan pedoman dalam perumusan tujuan
kondisi
pembelajaran yang tidak asing lagi bagi setiap
yang
berbeda.
Variabel
hasil
pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi
perancang
(designer)
belajar-
guru.
tiga, yaitu: a) keefektifan pembelajaran diukur
Dalam taksonomi Bloom (1981: 7), ia
dari tingkatan pencapaian siswa, dan terdapat
mengelompokkan hasil belajar menjadi tiga
empat indikator untuk mendeskripsikannya,
ranah
yaitu: (1) kecermatan penguasaan perilaku
psikomotorik. dengan jabaran bahwa: 1) ranah
13
yakni
kognitif,
afektif,
dan
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
kognitif
merupakan
subtaksonomi
yang
faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan
mengungkapkan tentang kegiatan mental yang
prosedural dan pengetahuan metakognisi.
sering berawal dari tingkat pengetahuan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
sampai ke tingkat yang paling tinggi yakni
bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang
evaluasi, dimana ranah kognitif meliputi
dimiliki oleh siswa berdasarkan tujuan yang
aspek-aspek
pemahaman,
telah ditetapkan yang diperoleh ketika terjadi
penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi; 2)
suatu proses pembelajaran. Hasil dari belajar
ranah
yang
IPA yang dapat di tunjukkan dari hasil
berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem
perubahan dan tidak bisa menjadi bisa, atau
nilai
peningkatan pengetahuan, pemahaman dan
pengetahuan,
afektif
dan
merupakan
sikap
menunjukkan
hati
yakni
(attitude)
penerimaan
terhadap sesuatu,
tujuan
atau
yang
penolakan
sikap.
dimana aspek-aspeknya
penerimaan,
menilai,
emosional untuk melakukan suatu tindakan
ranah
tertentu bila suatu situasi dihadapi.Sikap
psikomotor adalah kawasan yang beroreintasi
menunjukkan kepada kondisi seseorang agar
pada keterampilan motorik yang berhubungan
siap melakukan sesuatu, bukan suatu prilaku
dengan anggota tubuh, atau tindakan (action)
yang nyata.Setiap orang memiliki sikap yang
yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan
berbeda-beda terhadap suatu perangsang. Hal
otot, aspek-aspeknya meliputi gerakan seluruh
ini disebabkan oleh beberapa faktor yang ada
badan,
pada diri individu masing-masing seperti
pengorganisasian,
tanggapan,
Sikap adalah Kondisi kesiapan mental
karakterisasi;
gerakan
yang
3)
terkoordinasi,
komunikasi nonverbal, dan kebolehan dalam
adanya
berbicara. Anderson dan Krathwohl (2001: 8)
pengalaman,
menyatakan
perasaan, dan juga situasi lingkungan.
bahwa
ranah
kognitif
dari
perbedaan
dalam
pengetahuan,
bakat,
minat,
intensitas,
Taxonomy Bloom dilakukan revisi, dimana
Berbagai pengertian diungkapkan oleh
ranah kognitif ini dibagi menjadi dua dimensi
banyak ahli untuk menjelaskan arti sikap,
yakni dimensi kognitif proses dan dimensi
Azwar mengutip beberapa rumusan karakter
pengetahuan. 1) dimensi kognitif proses dibagi
sikap yang meliputi (1) sikap memiliki arah,
menjadi
mengingat,
baik arah positif maupun negative, (2) sikap
memahami, aplikasi, analisis, menilai dan
mempunyai intensitas atau kekuatan terhadap
mencipta; 2) dimensi pengetahuan dibagi
objek, (3) keluasan sikap meliputi cakupan
menjadi empat bagian yakni pengetahuan
objek-objek sikap yang disetujui atau tidak
enam
bagian
yakni
disetujui, (4) sikap memiliki konsistensi yaitu
14
Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin
kesesuaian antara sikap dengan responnya
minat ada pemusatan perhatian subjek, ada
terhadap objek, (5) spontanitas yaitu sejauh
usaha
mana kesiapan subjek menyatakan sikapnya
memiliki, menguasai dan berhubungan) dari
terhadap objek dengan spontan.
subjek
Pada
umumnya
rumusan-rumusan
(untuk
mendekati,
mengetahui,
yang dilakukan dengan
perasaan
senang, ada daya penarik dari objek.
mengenai sikap mempunyai persamaan unsur,
yaitu adanya kesediaan untuk ber-respon
METODE
terhadap situasi. Pernyataan sikap di samping
Penelitian ini dilaksanakan pada peserta
kategori positif dan negatif harus pula
didik kelas V SD di Kecamatan Menthobi
mencerminkan dimensi sikap, yakni kognisi,
Raya
afeksi
informasi
Kalimantan Tengah. Adapun waktu penelitian
merupakan kondisi pertama untuk suatu sikap.
dilaksanakan pada semester I (ganjil) tahun
Menurut Syah (2001:136) dalam buku
pelajaran 2014/2015 selama 3 (tiga) bulan,
Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
yang di mulai dari bulan Agustus sampai
menerangkan
Oktober 2014.
dan
konasi.berikut
bahwa
ini
minat
adalah
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
Kabupaten
Metode
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Lamandau
penelitian
yang
Provinsi
digunakan
dalam penelitian ini adalah survei dengan
Sedangkan menurut Djaali (2008:121)
pendekatan
kausal.
Hasil
survei
dengan
minat adalah rasa lebih suka dan ketertarikan
pendekatan kausal tersebut akan di analisis
pada satu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
dengan menggunakan analisis jalur (path
menyuruh.
analysis).
Minat
pada
dasarnya
adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri
Populasi adalah wilayah generalisasi
sendiri dengan suatu di luar diri, semakin kuat
yang
atau dekat hubungan tersebut, maka semakin
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
besarnya. Sementara itu, Shaleh dan Wahab
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
(2004:263) mengatakan bahwa “Minat juga
dan kemudian ditarik kesimpilannya.Dalam
diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk
penelitian ini populasi penelitian adalah
memberikan perhatian dan bertindak terhadap
seluruh
orang, aktivitas atau situasi yang menjadi
Kecamatan Menthobi Raya sebanyak 213
objek dari minat tersebut dengan disertai
peserta didik. Jumlah sekolah yang ada di
perasaan senang. Dalam batasan tersebut
Kecamatan
terkandung suatu pengertian bahwa di dalam
Lamandau sebanyak 13 Sekolah Dasar.
15
terdiri
atas
peserta
didik
Menthobi
obyek/subyek
kelas
Raya
V
yang
SD
di
Kabupaten
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
mempengaruhi secara langsung dan positif
Sampel dalam penelitian diambil dengan
menggunakan
teknik
Cluster
terhadap variabel minat.
Random
Sampling (Area Sampling) karena populasinya
A. Pengujian Persyaratan Analisis
terdiri dari beberapa sekolah yang homogen.
Untuk dapat menggunakan analisis jalur
Dari jumlah SD di 8 (delapan) Kecamatan
(path analysis) dalam pengujian hipotesis,
Setelah dilakukan pengacakan maka terpilihlah
terlebih dahulu perlu dilakukan prosedur
SD di wilayah kecamatan Menthobi Raya
pengujian
yaitu SDN Bukit Raya dan MIS Raudatul
data.Jika seluruh persyaratan terpenuhi, maka
Ulum sebagai sampel dalam penelitian ini
dapat dilanjutkan dengan analisis jalur (path
dengan jumlah sebanyak 40 siswa .
analysis).Pengujian
Teknik
pengumpulan
data
prasyarat
statistika
terhadap
persyaratan
analisis
melalui 2(dua) tahap, yaitu: 1) Uji Normalitas,
dalam
penelitian ini adalah melalui angket meliputi
dan
2)
Uji
dua jenis instrumen, yaitu : (1) instrumen
persyaratan analisis, secara rinci dijelaskan
untuk mengumpulkan data hasil belajar IPA
sebagai berikut:
melalui tes dan ; (2) instrumen untuk
1. Uji Normalitas Galat Taksiran
Pengujian
mengumpulkan data Sikap dan Minat melalui
Regresi
Linier.
persyaratan
Pengujian
normalitas
non tes berupa angket. Sumber data dalam
masing-masing variabel dilakukan dengan
penelitian tindakan ini diperoleh dari Sekolah
maksud untuk mengetahui apakah sebaran data
Dasar Negeri Bukit Raya dan MIS Raudatul
dari setiap variabel tidak menyimpang dari
Ulum yang berada di wilayah Kecamatan
ciri-ciri
Menthobi Raya Kabupaten Lamandau kelas V
Perhitungan menggunakan Excel 2007. Hasil
sebagai objek penelitian yang berjumlah 40
dari uji normalitas dapat dilihat pada tabel 1
orang siswa.
tentang Rangkuman hasil perhitungan uji
data
yang
berdistribusi
normal.
normalitas dapat dilihat pada Tabel dibawah
ini:
HASIL
Penelitian ini meliputi 3 (tiga) variabel,
yaitu:
sikap
belajarIPA
(X1),
(X3)
minat(X2)
yang
dan
bertujuan
hasil
untuk
mengetahui bagaimana variabel-variabel sikap
dan minat mempengaruhi secara langsung dan
positif terhadap variabel hasil belajar IPA dan
untuk mengetahui bagaimana variabel sikap
16
Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin
Tabel 1. Rangkuman Uji Normalitas Galat Taksiran
No
Galat Taksiran
N
Lo
Ltabel α=0.05
Keterangan
1
X3 atas X1
40
0,136
0,140
Normal
2
X3 atas X2
40
0,091
0,140
Normal
4
X3 atas X1
40
0,136
0,140
Normal
2. Uji Signifikansi dan Linearitas
Selanjutnya
Model
hasil
ANAVA
menunjukan bahwa nilai
Regresi
Persyaratan terakhir ini yang harus
tersebut
Tuna Cocok
sebesar
=1.8608
dipenuhi dalam melakukan analisis jalur
<
adalah
Hal ini berarti bahwa model regresi ̂
variabel-variabel
dirumuskan
dalam
teoritik
bebas
yang
mempunyai
.
adalah
linear.
Model
hubungan linear secara nyata. Oleh larena itu,
regresi tersebut mengandung arti bahwa
dilakukan uji signifikansi dan linearitas model
apabila sikap ditingkat satu poin, maka hasil
regresi linear sesuai dengan model hubungan
belajar IPA cenderung meningkat sebesar
antar variabel yang dirumuskan dalam model
0,453
hipotesis, yang selanjutnya dilakukan uji
demikian dapat dikatakan bahwa pengaruh
signifikansi dan linearitas model regresi linear
sikap (X1) terhadap hasil belajar IPA (X3)
dengan hasil sebagai berikut :
adalah signifikan dan linear.
a. Hasil belajar IPA (X3) atas sikap (X1)
b. Hasil belajar IPA (X3) atas Minat (X2)
Dari tabel hasil ANAVA di atas tampak bahwa
pada konstanta -12,389. Dengan
Hasil
ANAVA
di
tampak
bahwa
persamaan regresi adalah ̂
0,968X2, dan hasil perhitungan pada tabel
menunjukkan
anava
persamaan regresi adalah
, hasil perhitungan pada tabel anava
̂ = -49,811 +
menunjukkan
maka
koefisien regresi signifikan. Artinya sikap
maka koefisien regresi signifikan. Artinya
memberikan peningkatan hasil belajar IPA.
17
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
minat memberikan peningkatan hasil belajar
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
IPA.
pengaruh sikap (X1) terhadap
Selanjutnya
hasil
ANAVA
menunjukan bahwa nilai
tersebut
minat (X2)
adalah signifikan dan linear.
Dari pengujian prasyarat analisis, terlihat
Tuna Cocok
bahwa hubungan variabel bebas dengan
sebesar=0.04609
. Hal
variabel terikat adalah linear, galat baku
ini berarti bahwa model regresi ̂ = -49,811 +
taksiran variabel terikat terhadap variabel
0,968X2adalah linear. Model regresi tersebut
bebas berdisbusi normal. Dengan terpenuhi
mengandung
prasyarat analisis, maka pengujian selanjutnya
<
arti
bahwa
apabila
minat
ditingkat satu poin, maka hasil belajar IPA
adalah pengujian model kausalitas
cenderung meningkat sebesar 0,968 pada
dihipotesiskan. Pengujian ini dilakukan untuk
konstanta -49,811.
menguji apakah model yang dihipotesiskan
telah menjadi model final dalam penelitian ini.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pengaruh
Sebelum melakukan pengujian model,
minat (X2) terhadap hasil belajar
maka salah satu syarat yang harus dipenuhi
IPA (X3) adalah signifikan dan linear.
adalah adanya korelasi yang signifikan antara
c. Minat (X2) atas Sikap (X1)
variabel yang berkait. Dari analisis regresi
Analisis regresi minat (X2) atas sikap
(X1) bahwa
persamaan regresi
sederhana untuk pengujian linearitas, telah
adalah
dihasilkan koefisien korelasi variabel bebas
̂ =39.542+ 0,457X1, dan hasil perhitungan
dengan variabel terikat. Koefisien korelasi
pada tabel anava menunjukkan
tersebut kemudian disusun dalam bentuk
matrik dapat kita ketahui koefisien korelasi
maka
antara sikap (X1), minat (X2), dan terhadap
koefisien regresi signifikan. Selanjutnya hasil
hasil belajar IPA (X3) menyentuh pada angka
ANAVA tersebut menunjukan bahwa nilai
0,8. Menurut Kerlinger jika koefisien korelasi
Tuna Cocok adalah sebesar = 2.159
<
Hal
satu varibel mencapai angka 0,8 terhadap
.
ini
berarti
bahwa
̂ =32,219+0,461X1adalah
model
regresi
linear.
Model
variabel lainnya bermakna terdapat hubungan
yang sangat signifikan dan positif.
Hal ini menjelaskan korelasi antara
regresi tersebut mengandung arti bahwa
sikap (X1), minat (X2), dan
apabila sikap ditingkat satu poin, maka
cenderung
meningkat
yang
sebesar
terhadap hasil
belajar IPA (X3) yang menyentuh pada angka
0,461pada
0,8 sangat kuat/signifikan dan positif. Dapat
konstanta 32,219.
18
Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin
diasumsikan pula bahwa sikap, minat, dan
variabel sikap berpengaruh langsung secara
merupakan
positif terhadap variabel minat.
indikator
dari
hasil
belajar
IPAyang saling berkaitan satu sama lain.
Pengujian Hipotesis
PEMBAHASAN
1. Uji Hipotesis Pertama
1. Sikap berpengaruh positif terhadap
hasil belajar IPA.
Hasil pengujian hipotesis mendukung
Hasil perhitungan koefisien jalur untuk model
kausal yang dihipotesiskan diperoleh nilai
koefisien jalur
adanya pengaruh positif sikap terhadap hasil
= 0,882 dengan thitung =
belajar IPA.Artinya tinggi atau rendahnya
11,510 dan ttabel = 2,023 pada α = 0,05.
Karena nilai
sikap siswa berpengaruh positif terhadap
thitung> ttabel, maka H0 ditolak.
tinggi
Artinya, hipotesis pertama teruji, bahwa
atau
rendahnya
hasil
belajar
IPA.Semakin tinggi sikap siswa, semakin
variabel sikap berpengaruh langsung positif
tinggi hasil belajar IPA.Sebaliknya semakin
terhadap variabel hasil belajar IPA.
rendah sikap siswa semakin rendah hasil
2. Uji Hipotesis Kedua
belajar IPA. Dari hasil perhitungan diperoleh
Hasil perhitungan koefisien jalur untuk
koefisien jalur
= 0,882 yang menunjukkan
model kausal yang dihipotesiskan diperoleh
adanya korelasi yang sangat signifikan. Besar
nilai koefisien jalur
= 0,977 dengan thitung =
pengaruh sikap (X1) terhadap hasil belajar IPA
28,0775 dan ttabel = 2,023 pada α = 0,05.
(X3) sebesar 0,777. Artinya variasi hasil
Karena nilai thitung> ttabel maka H0 ditolak.
belajar IPA dapat dijelaskan oleh variasi sikap
Artinya, hipotesis kedua teruji, bahwa variabel
sebesar 77,7%. Temuan ini mengandung
minat berpengaruh positif terhadap variabel
implikasi bahwa hasil belajar IPA dapat
hasil belajar IPA.
ditingkatkan secara langsung melalui sikap
siswa.Koefisien jalur pengaruh sikap terhadap
3. Uji Hipotesis Ketiga
hasil belajar IPA mengandung arti bahwa
Hasil perhitungan koefisien jalur untuk
dengan membiarkan tetap pengaruh variabel
model kausal yang dihipotesiskan diperoleh
lainnya, setiap peningkatan satu satuan skor
nilai koefisien jalur
sikap siswa berpengaruh terhadap peningkatan
= 0,891 dengan thitung
= 12,083 dan ttabel = 2,023 pada α = 0,05.
skor
Karena
simpangan baku di atas rata-rata.
nilai
thitung>
ttabel,
maka
H0
ditolak.Artinya, hipotesis ketiga teruji, bahwa
hasil
belajar
IPAsebesar
0,882
Hasil analisis tersebut dapat dipahami
karena hasil belajar IPA, dipengaruhi oleh
19
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
berbagai hal, baik oleh faktor yang berasal dari
maka
dalam diri individu siswa, maupun faktor yang
koefisien
berasal dari luar diri individu siswa. Faktor
memberikan peningkatan hasil belajar IPA.
yang berasal dari dalam diri siswa tersebut di
Dan selanjutnya
antaranya adalah dorongan untuk berprestasi,
menunjukan bahwa nilai
tanggung jawab terhadap tugas, penghargaan
sebesar
=
atas tugas, dan peluang untuk mengembangkan
1.8608<
.
karakter siswa. Faktor yang berasal dari luar
Hal ini berarti bahwa model regresi ̂
individu
adalah
situasi
lingkungan
regresi
signifikan.Artinya
hasil
ANAVA
sikap
tersebut
Tuna Cocok
adalah
linear.
Model
pembellajaran, dan hubungan interpersonal
regresi tersebut mengandung arti bahwa
antara siswa dan guru, dan dengan sesama
apabila sikap ditingkat satu poin, maka hasil
siswa.
belajar IPA cenderung meningkat sebesar
Sikap seorang siswa termasuk salah satu
0,453 pada konstanta -12,389.
faktor internal yang berpengaruh terhadap
2.
hasil belajar IPA.Siswa yang sikapnya positif
cenderung hasil belajarnya pun lebih tinggi
koefisien jalur
dibandingkanhasil belajar IPA siswa yang
sikapnya negatif.
sebesar 0,954.
menentukan keberhasilan materi yang diserap
sebesar 95,4%. Temuan ini mengandung
menyerap secara baik materi ajar yang
implikasi bahwa hasil belajar IPA dapat
disampaikan guru dalam proses pembelajaran
ditingkatkan secara langsung melalui minat
akan menimbulkan hasil belajar IPA positif
siswa.Koefisien jalur pengaruh minat terhadap
pada individu siswa tersebut, sebaliknya
rendahnya
belajar
hasil
hasil
menyebabkan
IPA
belajar
tetap pengaruh
IPA,
=
0,977
variabel
lainnya,
setiap
berpengaruh terhadap peningkatan skor hasil
tampak bahwa sikap cukup berarti dalam
belajar
adalah
peningkatan satu satuan skor minat siswa
Berdasarkan tabel hasil ANAVA juga
hasil
IPA
mengandung arti bahwa dengan membiarkan
yang
bersangkutan.
mempengaruhi
Artinya variasi hasil belajar
IPA dapat dijelaskan oleh variasi minat
dalam proses pembelajaran.Keberhasilan siswa
akan
= 0,977. Besar pengaruh
minat (X2) terhadap hasil belajar IPA (X3)
Sikap seorang siswa
ketidakberhasilan
Minat berpengaruh positif terhadap
hasil belajar IPA.
Dari hasil perhitungan diperoleh
belajar IPAsebesar 0,977 simpangan baku di
hasil
atas rata-rata.
perhitungan pada tabel anava menunjukkan
Berdasarkan tabel hasil ANAVA tampak
bahwa minat cukup berarti mempengaruhi
20
Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin
hasil belajar IPA dan berdasarkan hasil
Artinya
tinggi
atau
rendahnya
sikap
perhitungan
berpengaruh positif terhadap tinggi atau
maka
rendahnya minat.Semakin tinggi sikap siswa,
koefisien regresi signifikan.Artinya minat
semakin tinggi pula minat siswa.Sebaliknya
memberikan
semakin rendah sikap siswa semakin rendah
peningkatan
IPA.Selanjutnya
hasil
hasil
belajar
ANAVA
tersebut
menunjukan bahwa nilai
sebesar
pula minat siswa.
Dari
Tuna Cocok
=
hasil
koefisien jalur
0.04609
perhitungan
diperoleh
= 0,891. Besar pengaruh
. Hal
sikap terhadap minat sebesar 0,793. Artinya
ini berarti bahwa model regresi ̂ = -49,811 +
variasi sikap dapat dijelaskan oleh variasi
0,968X2adalah linear. Model regresi tersebut
minat sebesar 79,3%. Temuan ini mengandung
mengandung
implikasi bahwa minat dapat ditingkatkan
<
arti
bahwa
apabila
minat
ditingkat satu poin, maka hasil belajar IPA
secara
cenderung meningkat sebesar 0,968 pada
Koefisien jalur pengaruh sikap terhadap minat
konstanta (-49,811).
adalah
Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis
arti bahwa dengan membiarkan tetap pengaruh
data penelitian ini maka dapat dinyatakan
variabel lainnya, setiap peningkatan satu
bahwa
satuan
terdapat
pengaruh
positif
minat
langsung
melalui
sikap
siswa.
= 0,891. Temuan ini mengandung
skor
sikap
skor
berpengaruh
terhadap hasil belajar IPA. Dengan demikian
peningkatan
minat
sebesar
minat mempengaruhi respon siswa terhadap
simpangan baku di atas rata-rata.
terhadap
0,891
yang
Berdasarkan tabel hasil ANAVA tampak
memiliki minat yang tinggi tidak merasa
bahwa sikap cukup berarti mempengaruhi
kesulitan menghadapi soal-soal ujian yang
minat, dan hasil perhitungan pada tabel anava
diberikan kepadanya.Maka, menurut hasil
menunjukkanbahwa
materi
pelajaran.Sehingga
siswa
penelitian minat berdampak positif terhadap
maka
hasil belajar yang diperoleh khususnya hasil
koefisien regresi signifikan.Selanjutnya hasil
belajar IPA.
ANAVA tersebut menunjukan bahwa nilai
3.
Tuna Cocok adalah sebesar = 2.159
Sikap berpengaruh positif terhadap
<
minat siswa.
ini
Hasil pengujian hipotesis mendukung
. Hal
berarti
bahwa
̂ =32,219+0,461X1adalah
adanya pengaruh positif sikap terhadap minat.
21
model
linear.
regresii
Model
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
regresi tersebut mengandung arti bahwa
pada diri siswa akan menyebabkan hasil
apabila sikap ditingkat satu poin, maka
belajar yang baik.
cenderung
meningkat
sebesar
3. Sikap siswa berpengaruh langsung positif
0,461pada
terhadap minat belajar IPA siswa SD di
konstanta 32,219.
keyakinan
Kecamatan Menthobi Raya Kabupaten
seseorang terhadap dirinya bahwa dia mampu
Lamandau. Artinya sikap siswa yang baik
menyelesaikan
akan meningkatkan minat belajar.
Sikap
menunjukkan
besarnya
segala
sesuatu
dengan
kemampuan dirinya. Dari hal tersebut dapat
diketahui bahwa sikap, sebagai faktor internal
DAFTAR RUJUKAN
dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap
Anderson, Lorin W. and David R. Krathwohl.
minat
yang
menunjukkan
besarnya
2001.
A Taxonomi for
Learning,
keingintahuan siswa terhadap apa yang mereka
Teaching, and Assessing, A Revision of
pelajari.
Bloom’s Taxonomy of Educational
Objectives.New York: Addison Wesley
Longman, Inc.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
Djaali. 2008.Psikologi Pendidikan. Jakarta:
dan pembahasan hasil penelitian yang telah
PT. Bumi Askara.
dikemukakan dalam bab sebelumnya, melalui
Hamalik,
penelitian yang dilakukan pada siswa SD di
wilayah
Kecamatan
Menthobi
Oemar,
2009.
Proses
Belajar
Mengajar.Jakarta: PT. Bumi Aksara.,
Raya
Jihad, Asep dan Abdul Haris. Evaluasi
Kabupaten Lamandau diperoleh kesimpulan
Pembelajaran.
sebagai berikut :
Pressindo.
1. Sikap siswa berpengaruh langsung positif
Yogyakarta:
Multi
Reigeluth, Charles M. (ed), 2007.Instructional
terhadap hasil belajar IPA siswa SD di
Theories
Kecamatan Menthobi Raya Kabupaten
Lawrence
Lamandau. Artinya Sikap siswa yang
Publisher.
positif dalam belajar akan menyebabkan
In
Action.
Erlbaum
New
Jersey:
Associates,
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Landasan
hasil belajar yang baik.
Psikologi
2. Minat belajar berpengaruh langsung positif
Proses
Pendidikan.Yogyakarta: PT. Remaja
terhadap hasil belajar IPA siswa SD di
Rosdakarya.
Kecamatan Menthobi Raya Kabupaten
Lamandau. Artinya minat belajar yang ada
22
Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin
Winkel, W.S. 2009. Psikologi Pengajaran.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning,
Teori
dan
Aplikasi
Yogyakarta: Media Abadi.,
PAIKEM.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Inovatif Kontenporer. Jakarta: Bumi
Syah, Muhubbin. 2007. Psikologi Pendidikan
dengan
Pendekatan
Aksara.
Baru.Bandung:
Kratwohl David R. et all. 1973.Taxonomy of
PT. Remaja Rosdakarya.
Educational
Shaleh, Abdul Rahman.dan Wahab,Muhbib
Abdul.
2004.
Group Ltd.
Usman, Moh. 2009. Uzer.Menjadi Guru
PT.
Book
2
Affective Domain. London: Longman
Psikologi.Jakarta:
Prenada Media.
Profesional.Bandung:
Objectives
Remaja
Rosdakarya.
23
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
DI KABUPATEN LAMANDAU
Arvi Riwahyudin
Dosen FIP
[email protected]
Abstract: The purpose of this study was to determine the direct influence student
attitudes and interests of student learning to the learning outcomes Elementary School
fifth grade science students in District Menthobi Raya Regency Lamandau. This study
uses a quantitative approach with survey method with a causal approach. Sampling study
amounted to 40 respondents. Withdrawal of the number of samples using Cluster Random
Sampling (Sampling Area). The findings of this research are: 1) The attitude of the
students positive direct effect on learning outcomes IPA elementary school students in
District Menthobi Raya Regency Lamandau. That is the positive attitude of students in
the study will lead to good learning outcomes, 2) Interest in learning a direct positive
effect on learning outcomes Elementary School fifth grade science students in District
Menthobi Raya Regency Lamandau. This means that there is interest in learning on
students will lead to good learning outcomes, 3) direct effect positive student attitude
toward interest in learning science elementary school students in District Menthobi Raya
Regency Lamandau.
Keywords: Student Attitude, Interest In Learning, Learning Outcomes.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh langsung Sikap siswa
dan Minat belajar siswa terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD di Kecamatan
Menthobi Raya Kabupaten Lamandau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode survey dengan pendekatan kausal. Pengambilan sampel penelitian
berjumlah 40 responden. Penarikan jumlah sampel menggunakan Cluster Random
Sampling (Area Sampling). Temuan yang didapat dari penelitian ini adalah: 1) Sikap
siswa berpengaruh langsung positif terhadap hasil belajar IPA siswa SD di Kecamatan
Menthobi Raya Kabupaten Lamandau. Artinya sikap siswa yang positif dalam belajar
akan menyebabkan hasil belajar yang baik, 2) Minat belajar berpengaruh langsung positif
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD di Kecamatan Menthobi Raya Kabupaten
Lamandau. Artinya minat belajar yang ada pada diri siswa akan menyebabkan hasil
belajar yang baik, 3) Sikap siswa berpengaruh langsung positif terhadap minat belajar
IPA siswa SD di Kecamatan Menthobi Raya Kabupaten Lamandau.
Kata kunci: Sikap siswa, Minat belajar, Hasil belajar.
dengan
Minat memiliki peranan yang sangat
belajar.
Minat
sangat
besar
dan
pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena
mempunyai dampak yang besar terhadap sikap
apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak
dan prilaku. Siswa yang berminat terhadap
sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar
kegiatan belajar akan berusaha lebih keras
dengan baik sebab tidak menarik baginya.
penting
dalam
kehidupan
siswa
dibandingkan siswa yang kurang berminat
11
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
dikategorikan tidak dilihat secara fragmentaris
dewasa ini belum mencapai hasil yang
atau terpisah, melainkan komprehensif.
maksimal dan masih jauh dari apa yang
Sedangkan Sukmadinata (2005: 102-
diharapkan. Rendahnya mutu belajar IPA
103),
dapat diketahui dari hasil evaluasi belajar
merupakan realisasi atau pemekaran dari
siswa. Dari segi belajar, seorang siswa akan
kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas
mau dan tekun belajar atau tidak sangat
yang dimiliki
tergantung pada sikap dan minat yang ada
belajar
pada dirinya. Sikap dan minat sebagai faktor
perilakunya, baik dalam bentuk penguasaan
psikologis berbeda peranannya dalam belajar.
pengetahuan, keterampilan berpikir maupun
Dalam proses belajar, sikap itu berfungsi
keterampilan motorik. Selanjutnya Sudjana
sebagai
“dynamic
forces”
yaitu
menjelaskan
bahwa
hasil
belajar
seseorang.Penguasaan hasil
seseorang
dapat
dilihat
dari
sebagai
(2010:3) mendefinisikan bahwa hasil belajar
kekuatan yang akan menggerakan orang untuk
adalah perubahan tingkah laku siswa yang
belajar. Sedangkan minat berperan sebagai
terjadi melalui proses belajar.
“motifating forces” yaitu sebagai kekuatan
Lebih jauh Gagne dalam Suprijono
yang akan mendorong siswa untuk belajar.
(2009: 5-6) menjelaskan bahwa hasil belajar
Menurut Asep dan Haris (2009: 14)
dapat berupa: (a) informasi verbal yaitu
mengatakan hasil belajar adalah pencapaian
kapabilitas
bentuk perubahan perilaku yang cenderung
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun
menetap dari ranah kognitif, afektif, dan
tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik
psikomotor dari proses belajar yang dilakukan
terhadap
dalam waktu tertentu. Hal senada juga
tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol,
dijelaskan Reigeluth (1993: 98), menurutnya
pemecahan masalah maupun penerapan aturan;
hasil belajar adalah perilaku yang dapat
(b) keterampilan intelektual yaitu kemampuan
diamati yang memperlihatkan hasil belajar
mempresentasikan konsep dan lambang.
seseorang.
rangsangan
pengetahuan
spesifik.Kemampuan
Keterampilan intelektual terdiri dari
Suprijono (2009: 7) dalam bukunya
menjelaskan
mengungkapkan
bahwa
hasil
belajar
kemampuan mengkategorisasi, kemampuan
adalah
analisis-sintetis
fakta-konsep
dan
perubahan perilaku secara keseluruhan bukan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuwan;
hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan
(c)
saja.
menyalurkan
Artinya,
hasil
pembelajaran
yang
strategi
kognitif
dan
yaitu
mengarahkan
kecakapan
aktivitas
kognitifnya sendiri.Kemampuan ini meliputi
12
Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin
penggunaan
konsep
memecahkan
motorik
dan
masalah;
yaitu
kaidah
(d)
dalam
yang dipelajari, (2) kecepatan unjuk kerja, (3)
keterampilan
tingkat alih belajar, dan (4) tingkat retensi; b)
kemampuan
melakukan
efisiensi
pembelajaran,
diukur
dengan
serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan
perbandingan antara keefektifan dan jumlah
koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
waktu yang dipakai siswa dan/atau jumlah
gerak jasmani; (e) sikap adalah kemampuan
biaya yang digunakan dalam pembelajaran; c)
menerima atau menolak obyek berdasarkan
daya
penilaian
mengamati kecenderungan siswa untuk tetap
terhadap
obyek
tersebut.Sikap
berupa kemampuan menginternalisasi dan
tarik
pembelajaran,
diukur
dengan
atau terus belajar.
eksternalisasi nilai-nilai.
Lebih
Winkel (2005: 56-67) juga memberikan
lanjut
Hamalik
(2009:183)
mengatakan bahwa perbedaan hasil belajar
definisi tentang hasil belajar dimana hasil
dikalangan
belajar merupakan akibat belajar yang terjadi
berbagai faktor, antara lain: faktor kematangan
pada individu yang meliputi kemampuan
akibat dari kemajuan umur kronologis, latar
kognitif,
dinamik-
belakang pribadi masing-masing, sikap dan
afektif. Guru perlu mengenal hasil belajar dan
bakat terhadap suatu bidang pelajaran yang
kemajuan belajar siswa yang telah diperoleh
diberikan.
sensorik-motorik,
dan
para
siswa
disebabkan
oleh
sebelumnya, misalnya dari sekolah lain,
Usman (2009:34) Hasil belajar yang
sebelum memasuki sekolahnya sekarang. Hal-
dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya
hal yang perlu diketahui itu antara lain
dengan rumusan tujuan pembelajaran yang
penguasaan
direncanakan
pelajaran,
keterampilan-
guru
sebelumnya.
Hal
ini
keterampilan belajar dan bekerja. Degeng
dipengaruhi pula oleh kemampuan guru
dalam Wena (2009:6-7) mengungkapkan hasil
sebagai
pembelajaran adalah semua efek yang dapat
mengajar.Untuk itu guru dituntut menguasai
dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari
taksonomi hasil belajar yang selama ini
penggunaan strategi pembelajaran di bawah
dijadikan pedoman dalam perumusan tujuan
kondisi
pembelajaran yang tidak asing lagi bagi setiap
yang
berbeda.
Variabel
hasil
pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi
perancang
(designer)
belajar-
guru.
tiga, yaitu: a) keefektifan pembelajaran diukur
Dalam taksonomi Bloom (1981: 7), ia
dari tingkatan pencapaian siswa, dan terdapat
mengelompokkan hasil belajar menjadi tiga
empat indikator untuk mendeskripsikannya,
ranah
yaitu: (1) kecermatan penguasaan perilaku
psikomotorik. dengan jabaran bahwa: 1) ranah
13
yakni
kognitif,
afektif,
dan
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
kognitif
merupakan
subtaksonomi
yang
faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan
mengungkapkan tentang kegiatan mental yang
prosedural dan pengetahuan metakognisi.
sering berawal dari tingkat pengetahuan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
sampai ke tingkat yang paling tinggi yakni
bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang
evaluasi, dimana ranah kognitif meliputi
dimiliki oleh siswa berdasarkan tujuan yang
aspek-aspek
pemahaman,
telah ditetapkan yang diperoleh ketika terjadi
penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi; 2)
suatu proses pembelajaran. Hasil dari belajar
ranah
yang
IPA yang dapat di tunjukkan dari hasil
berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem
perubahan dan tidak bisa menjadi bisa, atau
nilai
peningkatan pengetahuan, pemahaman dan
pengetahuan,
afektif
dan
merupakan
sikap
menunjukkan
hati
yakni
(attitude)
penerimaan
terhadap sesuatu,
tujuan
atau
yang
penolakan
sikap.
dimana aspek-aspeknya
penerimaan,
menilai,
emosional untuk melakukan suatu tindakan
ranah
tertentu bila suatu situasi dihadapi.Sikap
psikomotor adalah kawasan yang beroreintasi
menunjukkan kepada kondisi seseorang agar
pada keterampilan motorik yang berhubungan
siap melakukan sesuatu, bukan suatu prilaku
dengan anggota tubuh, atau tindakan (action)
yang nyata.Setiap orang memiliki sikap yang
yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan
berbeda-beda terhadap suatu perangsang. Hal
otot, aspek-aspeknya meliputi gerakan seluruh
ini disebabkan oleh beberapa faktor yang ada
badan,
pada diri individu masing-masing seperti
pengorganisasian,
tanggapan,
Sikap adalah Kondisi kesiapan mental
karakterisasi;
gerakan
yang
3)
terkoordinasi,
komunikasi nonverbal, dan kebolehan dalam
adanya
berbicara. Anderson dan Krathwohl (2001: 8)
pengalaman,
menyatakan
perasaan, dan juga situasi lingkungan.
bahwa
ranah
kognitif
dari
perbedaan
dalam
pengetahuan,
bakat,
minat,
intensitas,
Taxonomy Bloom dilakukan revisi, dimana
Berbagai pengertian diungkapkan oleh
ranah kognitif ini dibagi menjadi dua dimensi
banyak ahli untuk menjelaskan arti sikap,
yakni dimensi kognitif proses dan dimensi
Azwar mengutip beberapa rumusan karakter
pengetahuan. 1) dimensi kognitif proses dibagi
sikap yang meliputi (1) sikap memiliki arah,
menjadi
mengingat,
baik arah positif maupun negative, (2) sikap
memahami, aplikasi, analisis, menilai dan
mempunyai intensitas atau kekuatan terhadap
mencipta; 2) dimensi pengetahuan dibagi
objek, (3) keluasan sikap meliputi cakupan
menjadi empat bagian yakni pengetahuan
objek-objek sikap yang disetujui atau tidak
enam
bagian
yakni
disetujui, (4) sikap memiliki konsistensi yaitu
14
Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin
kesesuaian antara sikap dengan responnya
minat ada pemusatan perhatian subjek, ada
terhadap objek, (5) spontanitas yaitu sejauh
usaha
mana kesiapan subjek menyatakan sikapnya
memiliki, menguasai dan berhubungan) dari
terhadap objek dengan spontan.
subjek
Pada
umumnya
rumusan-rumusan
(untuk
mendekati,
mengetahui,
yang dilakukan dengan
perasaan
senang, ada daya penarik dari objek.
mengenai sikap mempunyai persamaan unsur,
yaitu adanya kesediaan untuk ber-respon
METODE
terhadap situasi. Pernyataan sikap di samping
Penelitian ini dilaksanakan pada peserta
kategori positif dan negatif harus pula
didik kelas V SD di Kecamatan Menthobi
mencerminkan dimensi sikap, yakni kognisi,
Raya
afeksi
informasi
Kalimantan Tengah. Adapun waktu penelitian
merupakan kondisi pertama untuk suatu sikap.
dilaksanakan pada semester I (ganjil) tahun
Menurut Syah (2001:136) dalam buku
pelajaran 2014/2015 selama 3 (tiga) bulan,
Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
yang di mulai dari bulan Agustus sampai
menerangkan
Oktober 2014.
dan
konasi.berikut
bahwa
ini
minat
adalah
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
Kabupaten
Metode
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Lamandau
penelitian
yang
Provinsi
digunakan
dalam penelitian ini adalah survei dengan
Sedangkan menurut Djaali (2008:121)
pendekatan
kausal.
Hasil
survei
dengan
minat adalah rasa lebih suka dan ketertarikan
pendekatan kausal tersebut akan di analisis
pada satu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
dengan menggunakan analisis jalur (path
menyuruh.
analysis).
Minat
pada
dasarnya
adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri
Populasi adalah wilayah generalisasi
sendiri dengan suatu di luar diri, semakin kuat
yang
atau dekat hubungan tersebut, maka semakin
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
besarnya. Sementara itu, Shaleh dan Wahab
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
(2004:263) mengatakan bahwa “Minat juga
dan kemudian ditarik kesimpilannya.Dalam
diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk
penelitian ini populasi penelitian adalah
memberikan perhatian dan bertindak terhadap
seluruh
orang, aktivitas atau situasi yang menjadi
Kecamatan Menthobi Raya sebanyak 213
objek dari minat tersebut dengan disertai
peserta didik. Jumlah sekolah yang ada di
perasaan senang. Dalam batasan tersebut
Kecamatan
terkandung suatu pengertian bahwa di dalam
Lamandau sebanyak 13 Sekolah Dasar.
15
terdiri
atas
peserta
didik
Menthobi
obyek/subyek
kelas
Raya
V
yang
SD
di
Kabupaten
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
mempengaruhi secara langsung dan positif
Sampel dalam penelitian diambil dengan
menggunakan
teknik
Cluster
terhadap variabel minat.
Random
Sampling (Area Sampling) karena populasinya
A. Pengujian Persyaratan Analisis
terdiri dari beberapa sekolah yang homogen.
Untuk dapat menggunakan analisis jalur
Dari jumlah SD di 8 (delapan) Kecamatan
(path analysis) dalam pengujian hipotesis,
Setelah dilakukan pengacakan maka terpilihlah
terlebih dahulu perlu dilakukan prosedur
SD di wilayah kecamatan Menthobi Raya
pengujian
yaitu SDN Bukit Raya dan MIS Raudatul
data.Jika seluruh persyaratan terpenuhi, maka
Ulum sebagai sampel dalam penelitian ini
dapat dilanjutkan dengan analisis jalur (path
dengan jumlah sebanyak 40 siswa .
analysis).Pengujian
Teknik
pengumpulan
data
prasyarat
statistika
terhadap
persyaratan
analisis
melalui 2(dua) tahap, yaitu: 1) Uji Normalitas,
dalam
penelitian ini adalah melalui angket meliputi
dan
2)
Uji
dua jenis instrumen, yaitu : (1) instrumen
persyaratan analisis, secara rinci dijelaskan
untuk mengumpulkan data hasil belajar IPA
sebagai berikut:
melalui tes dan ; (2) instrumen untuk
1. Uji Normalitas Galat Taksiran
Pengujian
mengumpulkan data Sikap dan Minat melalui
Regresi
Linier.
persyaratan
Pengujian
normalitas
non tes berupa angket. Sumber data dalam
masing-masing variabel dilakukan dengan
penelitian tindakan ini diperoleh dari Sekolah
maksud untuk mengetahui apakah sebaran data
Dasar Negeri Bukit Raya dan MIS Raudatul
dari setiap variabel tidak menyimpang dari
Ulum yang berada di wilayah Kecamatan
ciri-ciri
Menthobi Raya Kabupaten Lamandau kelas V
Perhitungan menggunakan Excel 2007. Hasil
sebagai objek penelitian yang berjumlah 40
dari uji normalitas dapat dilihat pada tabel 1
orang siswa.
tentang Rangkuman hasil perhitungan uji
data
yang
berdistribusi
normal.
normalitas dapat dilihat pada Tabel dibawah
ini:
HASIL
Penelitian ini meliputi 3 (tiga) variabel,
yaitu:
sikap
belajarIPA
(X1),
(X3)
minat(X2)
yang
dan
bertujuan
hasil
untuk
mengetahui bagaimana variabel-variabel sikap
dan minat mempengaruhi secara langsung dan
positif terhadap variabel hasil belajar IPA dan
untuk mengetahui bagaimana variabel sikap
16
Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin
Tabel 1. Rangkuman Uji Normalitas Galat Taksiran
No
Galat Taksiran
N
Lo
Ltabel α=0.05
Keterangan
1
X3 atas X1
40
0,136
0,140
Normal
2
X3 atas X2
40
0,091
0,140
Normal
4
X3 atas X1
40
0,136
0,140
Normal
2. Uji Signifikansi dan Linearitas
Selanjutnya
Model
hasil
ANAVA
menunjukan bahwa nilai
Regresi
Persyaratan terakhir ini yang harus
tersebut
Tuna Cocok
sebesar
=1.8608
dipenuhi dalam melakukan analisis jalur
<
adalah
Hal ini berarti bahwa model regresi ̂
variabel-variabel
dirumuskan
dalam
teoritik
bebas
yang
mempunyai
.
adalah
linear.
Model
hubungan linear secara nyata. Oleh larena itu,
regresi tersebut mengandung arti bahwa
dilakukan uji signifikansi dan linearitas model
apabila sikap ditingkat satu poin, maka hasil
regresi linear sesuai dengan model hubungan
belajar IPA cenderung meningkat sebesar
antar variabel yang dirumuskan dalam model
0,453
hipotesis, yang selanjutnya dilakukan uji
demikian dapat dikatakan bahwa pengaruh
signifikansi dan linearitas model regresi linear
sikap (X1) terhadap hasil belajar IPA (X3)
dengan hasil sebagai berikut :
adalah signifikan dan linear.
a. Hasil belajar IPA (X3) atas sikap (X1)
b. Hasil belajar IPA (X3) atas Minat (X2)
Dari tabel hasil ANAVA di atas tampak bahwa
pada konstanta -12,389. Dengan
Hasil
ANAVA
di
tampak
bahwa
persamaan regresi adalah ̂
0,968X2, dan hasil perhitungan pada tabel
menunjukkan
anava
persamaan regresi adalah
, hasil perhitungan pada tabel anava
̂ = -49,811 +
menunjukkan
maka
koefisien regresi signifikan. Artinya sikap
maka koefisien regresi signifikan. Artinya
memberikan peningkatan hasil belajar IPA.
17
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
minat memberikan peningkatan hasil belajar
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
IPA.
pengaruh sikap (X1) terhadap
Selanjutnya
hasil
ANAVA
menunjukan bahwa nilai
tersebut
minat (X2)
adalah signifikan dan linear.
Dari pengujian prasyarat analisis, terlihat
Tuna Cocok
bahwa hubungan variabel bebas dengan
sebesar=0.04609
. Hal
variabel terikat adalah linear, galat baku
ini berarti bahwa model regresi ̂ = -49,811 +
taksiran variabel terikat terhadap variabel
0,968X2adalah linear. Model regresi tersebut
bebas berdisbusi normal. Dengan terpenuhi
mengandung
prasyarat analisis, maka pengujian selanjutnya
<
arti
bahwa
apabila
minat
ditingkat satu poin, maka hasil belajar IPA
adalah pengujian model kausalitas
cenderung meningkat sebesar 0,968 pada
dihipotesiskan. Pengujian ini dilakukan untuk
konstanta -49,811.
menguji apakah model yang dihipotesiskan
telah menjadi model final dalam penelitian ini.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pengaruh
Sebelum melakukan pengujian model,
minat (X2) terhadap hasil belajar
maka salah satu syarat yang harus dipenuhi
IPA (X3) adalah signifikan dan linear.
adalah adanya korelasi yang signifikan antara
c. Minat (X2) atas Sikap (X1)
variabel yang berkait. Dari analisis regresi
Analisis regresi minat (X2) atas sikap
(X1) bahwa
persamaan regresi
sederhana untuk pengujian linearitas, telah
adalah
dihasilkan koefisien korelasi variabel bebas
̂ =39.542+ 0,457X1, dan hasil perhitungan
dengan variabel terikat. Koefisien korelasi
pada tabel anava menunjukkan
tersebut kemudian disusun dalam bentuk
matrik dapat kita ketahui koefisien korelasi
maka
antara sikap (X1), minat (X2), dan terhadap
koefisien regresi signifikan. Selanjutnya hasil
hasil belajar IPA (X3) menyentuh pada angka
ANAVA tersebut menunjukan bahwa nilai
0,8. Menurut Kerlinger jika koefisien korelasi
Tuna Cocok adalah sebesar = 2.159
<
Hal
satu varibel mencapai angka 0,8 terhadap
.
ini
berarti
bahwa
̂ =32,219+0,461X1adalah
model
regresi
linear.
Model
variabel lainnya bermakna terdapat hubungan
yang sangat signifikan dan positif.
Hal ini menjelaskan korelasi antara
regresi tersebut mengandung arti bahwa
sikap (X1), minat (X2), dan
apabila sikap ditingkat satu poin, maka
cenderung
meningkat
yang
sebesar
terhadap hasil
belajar IPA (X3) yang menyentuh pada angka
0,461pada
0,8 sangat kuat/signifikan dan positif. Dapat
konstanta 32,219.
18
Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin
diasumsikan pula bahwa sikap, minat, dan
variabel sikap berpengaruh langsung secara
merupakan
positif terhadap variabel minat.
indikator
dari
hasil
belajar
IPAyang saling berkaitan satu sama lain.
Pengujian Hipotesis
PEMBAHASAN
1. Uji Hipotesis Pertama
1. Sikap berpengaruh positif terhadap
hasil belajar IPA.
Hasil pengujian hipotesis mendukung
Hasil perhitungan koefisien jalur untuk model
kausal yang dihipotesiskan diperoleh nilai
koefisien jalur
adanya pengaruh positif sikap terhadap hasil
= 0,882 dengan thitung =
belajar IPA.Artinya tinggi atau rendahnya
11,510 dan ttabel = 2,023 pada α = 0,05.
Karena nilai
sikap siswa berpengaruh positif terhadap
thitung> ttabel, maka H0 ditolak.
tinggi
Artinya, hipotesis pertama teruji, bahwa
atau
rendahnya
hasil
belajar
IPA.Semakin tinggi sikap siswa, semakin
variabel sikap berpengaruh langsung positif
tinggi hasil belajar IPA.Sebaliknya semakin
terhadap variabel hasil belajar IPA.
rendah sikap siswa semakin rendah hasil
2. Uji Hipotesis Kedua
belajar IPA. Dari hasil perhitungan diperoleh
Hasil perhitungan koefisien jalur untuk
koefisien jalur
= 0,882 yang menunjukkan
model kausal yang dihipotesiskan diperoleh
adanya korelasi yang sangat signifikan. Besar
nilai koefisien jalur
= 0,977 dengan thitung =
pengaruh sikap (X1) terhadap hasil belajar IPA
28,0775 dan ttabel = 2,023 pada α = 0,05.
(X3) sebesar 0,777. Artinya variasi hasil
Karena nilai thitung> ttabel maka H0 ditolak.
belajar IPA dapat dijelaskan oleh variasi sikap
Artinya, hipotesis kedua teruji, bahwa variabel
sebesar 77,7%. Temuan ini mengandung
minat berpengaruh positif terhadap variabel
implikasi bahwa hasil belajar IPA dapat
hasil belajar IPA.
ditingkatkan secara langsung melalui sikap
siswa.Koefisien jalur pengaruh sikap terhadap
3. Uji Hipotesis Ketiga
hasil belajar IPA mengandung arti bahwa
Hasil perhitungan koefisien jalur untuk
dengan membiarkan tetap pengaruh variabel
model kausal yang dihipotesiskan diperoleh
lainnya, setiap peningkatan satu satuan skor
nilai koefisien jalur
sikap siswa berpengaruh terhadap peningkatan
= 0,891 dengan thitung
= 12,083 dan ttabel = 2,023 pada α = 0,05.
skor
Karena
simpangan baku di atas rata-rata.
nilai
thitung>
ttabel,
maka
H0
ditolak.Artinya, hipotesis ketiga teruji, bahwa
hasil
belajar
IPAsebesar
0,882
Hasil analisis tersebut dapat dipahami
karena hasil belajar IPA, dipengaruhi oleh
19
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
berbagai hal, baik oleh faktor yang berasal dari
maka
dalam diri individu siswa, maupun faktor yang
koefisien
berasal dari luar diri individu siswa. Faktor
memberikan peningkatan hasil belajar IPA.
yang berasal dari dalam diri siswa tersebut di
Dan selanjutnya
antaranya adalah dorongan untuk berprestasi,
menunjukan bahwa nilai
tanggung jawab terhadap tugas, penghargaan
sebesar
=
atas tugas, dan peluang untuk mengembangkan
1.8608<
.
karakter siswa. Faktor yang berasal dari luar
Hal ini berarti bahwa model regresi ̂
individu
adalah
situasi
lingkungan
regresi
signifikan.Artinya
hasil
ANAVA
sikap
tersebut
Tuna Cocok
adalah
linear.
Model
pembellajaran, dan hubungan interpersonal
regresi tersebut mengandung arti bahwa
antara siswa dan guru, dan dengan sesama
apabila sikap ditingkat satu poin, maka hasil
siswa.
belajar IPA cenderung meningkat sebesar
Sikap seorang siswa termasuk salah satu
0,453 pada konstanta -12,389.
faktor internal yang berpengaruh terhadap
2.
hasil belajar IPA.Siswa yang sikapnya positif
cenderung hasil belajarnya pun lebih tinggi
koefisien jalur
dibandingkanhasil belajar IPA siswa yang
sikapnya negatif.
sebesar 0,954.
menentukan keberhasilan materi yang diserap
sebesar 95,4%. Temuan ini mengandung
menyerap secara baik materi ajar yang
implikasi bahwa hasil belajar IPA dapat
disampaikan guru dalam proses pembelajaran
ditingkatkan secara langsung melalui minat
akan menimbulkan hasil belajar IPA positif
siswa.Koefisien jalur pengaruh minat terhadap
pada individu siswa tersebut, sebaliknya
rendahnya
belajar
hasil
hasil
menyebabkan
IPA
belajar
tetap pengaruh
IPA,
=
0,977
variabel
lainnya,
setiap
berpengaruh terhadap peningkatan skor hasil
tampak bahwa sikap cukup berarti dalam
belajar
adalah
peningkatan satu satuan skor minat siswa
Berdasarkan tabel hasil ANAVA juga
hasil
IPA
mengandung arti bahwa dengan membiarkan
yang
bersangkutan.
mempengaruhi
Artinya variasi hasil belajar
IPA dapat dijelaskan oleh variasi minat
dalam proses pembelajaran.Keberhasilan siswa
akan
= 0,977. Besar pengaruh
minat (X2) terhadap hasil belajar IPA (X3)
Sikap seorang siswa
ketidakberhasilan
Minat berpengaruh positif terhadap
hasil belajar IPA.
Dari hasil perhitungan diperoleh
belajar IPAsebesar 0,977 simpangan baku di
hasil
atas rata-rata.
perhitungan pada tabel anava menunjukkan
Berdasarkan tabel hasil ANAVA tampak
bahwa minat cukup berarti mempengaruhi
20
Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin
hasil belajar IPA dan berdasarkan hasil
Artinya
tinggi
atau
rendahnya
sikap
perhitungan
berpengaruh positif terhadap tinggi atau
maka
rendahnya minat.Semakin tinggi sikap siswa,
koefisien regresi signifikan.Artinya minat
semakin tinggi pula minat siswa.Sebaliknya
memberikan
semakin rendah sikap siswa semakin rendah
peningkatan
IPA.Selanjutnya
hasil
hasil
belajar
ANAVA
tersebut
menunjukan bahwa nilai
sebesar
pula minat siswa.
Dari
Tuna Cocok
=
hasil
koefisien jalur
0.04609
perhitungan
diperoleh
= 0,891. Besar pengaruh
. Hal
sikap terhadap minat sebesar 0,793. Artinya
ini berarti bahwa model regresi ̂ = -49,811 +
variasi sikap dapat dijelaskan oleh variasi
0,968X2adalah linear. Model regresi tersebut
minat sebesar 79,3%. Temuan ini mengandung
mengandung
implikasi bahwa minat dapat ditingkatkan
<
arti
bahwa
apabila
minat
ditingkat satu poin, maka hasil belajar IPA
secara
cenderung meningkat sebesar 0,968 pada
Koefisien jalur pengaruh sikap terhadap minat
konstanta (-49,811).
adalah
Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis
arti bahwa dengan membiarkan tetap pengaruh
data penelitian ini maka dapat dinyatakan
variabel lainnya, setiap peningkatan satu
bahwa
satuan
terdapat
pengaruh
positif
minat
langsung
melalui
sikap
siswa.
= 0,891. Temuan ini mengandung
skor
sikap
skor
berpengaruh
terhadap hasil belajar IPA. Dengan demikian
peningkatan
minat
sebesar
minat mempengaruhi respon siswa terhadap
simpangan baku di atas rata-rata.
terhadap
0,891
yang
Berdasarkan tabel hasil ANAVA tampak
memiliki minat yang tinggi tidak merasa
bahwa sikap cukup berarti mempengaruhi
kesulitan menghadapi soal-soal ujian yang
minat, dan hasil perhitungan pada tabel anava
diberikan kepadanya.Maka, menurut hasil
menunjukkanbahwa
materi
pelajaran.Sehingga
siswa
penelitian minat berdampak positif terhadap
maka
hasil belajar yang diperoleh khususnya hasil
koefisien regresi signifikan.Selanjutnya hasil
belajar IPA.
ANAVA tersebut menunjukan bahwa nilai
3.
Tuna Cocok adalah sebesar = 2.159
Sikap berpengaruh positif terhadap
<
minat siswa.
ini
Hasil pengujian hipotesis mendukung
. Hal
berarti
bahwa
̂ =32,219+0,461X1adalah
adanya pengaruh positif sikap terhadap minat.
21
model
linear.
regresii
Model
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
regresi tersebut mengandung arti bahwa
pada diri siswa akan menyebabkan hasil
apabila sikap ditingkat satu poin, maka
belajar yang baik.
cenderung
meningkat
sebesar
3. Sikap siswa berpengaruh langsung positif
0,461pada
terhadap minat belajar IPA siswa SD di
konstanta 32,219.
keyakinan
Kecamatan Menthobi Raya Kabupaten
seseorang terhadap dirinya bahwa dia mampu
Lamandau. Artinya sikap siswa yang baik
menyelesaikan
akan meningkatkan minat belajar.
Sikap
menunjukkan
besarnya
segala
sesuatu
dengan
kemampuan dirinya. Dari hal tersebut dapat
diketahui bahwa sikap, sebagai faktor internal
DAFTAR RUJUKAN
dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap
Anderson, Lorin W. and David R. Krathwohl.
minat
yang
menunjukkan
besarnya
2001.
A Taxonomi for
Learning,
keingintahuan siswa terhadap apa yang mereka
Teaching, and Assessing, A Revision of
pelajari.
Bloom’s Taxonomy of Educational
Objectives.New York: Addison Wesley
Longman, Inc.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
Djaali. 2008.Psikologi Pendidikan. Jakarta:
dan pembahasan hasil penelitian yang telah
PT. Bumi Askara.
dikemukakan dalam bab sebelumnya, melalui
Hamalik,
penelitian yang dilakukan pada siswa SD di
wilayah
Kecamatan
Menthobi
Oemar,
2009.
Proses
Belajar
Mengajar.Jakarta: PT. Bumi Aksara.,
Raya
Jihad, Asep dan Abdul Haris. Evaluasi
Kabupaten Lamandau diperoleh kesimpulan
Pembelajaran.
sebagai berikut :
Pressindo.
1. Sikap siswa berpengaruh langsung positif
Yogyakarta:
Multi
Reigeluth, Charles M. (ed), 2007.Instructional
terhadap hasil belajar IPA siswa SD di
Theories
Kecamatan Menthobi Raya Kabupaten
Lawrence
Lamandau. Artinya Sikap siswa yang
Publisher.
positif dalam belajar akan menyebabkan
In
Action.
Erlbaum
New
Jersey:
Associates,
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Landasan
hasil belajar yang baik.
Psikologi
2. Minat belajar berpengaruh langsung positif
Proses
Pendidikan.Yogyakarta: PT. Remaja
terhadap hasil belajar IPA siswa SD di
Rosdakarya.
Kecamatan Menthobi Raya Kabupaten
Lamandau. Artinya minat belajar yang ada
22
Pengaruh Sikap Siswa dan Minat Belajar
Arvi Riwahyudin
Winkel, W.S. 2009. Psikologi Pengajaran.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning,
Teori
dan
Aplikasi
Yogyakarta: Media Abadi.,
PAIKEM.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Inovatif Kontenporer. Jakarta: Bumi
Syah, Muhubbin. 2007. Psikologi Pendidikan
dengan
Pendekatan
Aksara.
Baru.Bandung:
Kratwohl David R. et all. 1973.Taxonomy of
PT. Remaja Rosdakarya.
Educational
Shaleh, Abdul Rahman.dan Wahab,Muhbib
Abdul.
2004.
Group Ltd.
Usman, Moh. 2009. Uzer.Menjadi Guru
PT.
Book
2
Affective Domain. London: Longman
Psikologi.Jakarta:
Prenada Media.
Profesional.Bandung:
Objectives
Remaja
Rosdakarya.
23