this PDF file KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI | Ardillah | PUBLICATION 1 SM

Volume 2 No. 1, April 2018, 21-27

Publication 2018

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA DESA DI DESA PEWUNU
KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI
Ardillah
Daswati
Mukarramah
Alamat e-mail: Ardillah21@yahoo.com
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako Indonesia
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemimpinan Kepala Desa Pewunu. Dasar penelitian
yang digunakan adalah Kualitatif dan tipe penelitian yaitu Deskriptif. Dimana penarikan
informanya dilakukan dengan teknik Purpossive. Jenis data yaitu data primer dan data sekunder.
Tehnik pengumpulan data yang digunakan yaitu Penelitian Pustaka, Penelitian Lapangan
(observasi, wawancara dan dokumentasi) sedangkan informanya 5 Orang. Aspeknya Penelitian ini
menggunakan teori Bass dalam Wirawan, dimana ada empat Aspek yang digunakan untuk
kepemiminan transformasional kepala desa ialah idealisasi pengaruh, motivasi inspirasional,
konsiderasi individual, dan stimulasi intelektual. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh dapat

disimpulkan bahwa Kepemimpinan transformasional kepala desa pewunu kecamatan dolo barat
kabupaten sigi belum di katakana efektif. Karena Hambatan yang dihadapi yaitu belum menjadi
pemimpin yang ideal, kurangnya penghargaan atau perlakuan secara individu terhadap bawahan,
dan peningkatan pemahaman untuk menimbulkan cara pendang baru terhadap suatu masalah
kepada bawahan yang kurang sehingga mempengaruhi kinerja aparat desa.
Kata Kunci: Teori Motivasi (Kebutuhan Fisikologis, Kebutuhan Rasa Aman, Kebutuhan
Sosial, Kebutuhan Penghargaan, dan Kebutuhan Aktualisasi Diri)

21

Volume 2 No. 1, April 2018, 21-27

PENDAHULUAN
Pembangunan
nasional yang multi
dimensi secara pengelolaannya melibatkan
segenap aparat pemerintahan, baik ditingkat
pusat maupun ditingkat daerah bahkan sampai
ditingkat desa. Komponen atau aparat
dimaksud hendaknya memiliki kemampuan

yang optimal dalam pelaksanaan tugasnya.
Tepatlah kiranya jika wilayah desa
menjadi sasaran penyelenggaraan aktifitas
pemerintahan dan pembangunan, mengingat
pemerintahan
desa
merupakan
basis
pemerintahan terendah dalam struktur
pemerintahan
Indonesia
yang
sangat
menentukan bagi berhasilnya ikhtiar dalam
Pembangunan nasional yang menyeluruh.
Dalam 1Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
menyebutkan,
bahwa
dalam

rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
sesuai dengan amanat 2Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan
untuk
mempercepat
terwujudnya
kesejahteraan
masyarakat
melalui
peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan
peran serta masyarakat, serta peningkatan
daya saing daerah dengan memperhatikan
prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan,
keistimewaan dan kekhususan suatu daerah
dalam Sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Kepala Desa sebagai suatu

organisasi pemerintah yang secara politis
memiliki
kewenangan
tertentu
untuk
mengurus dan mengatur warga atau
komunitasnya.
Dengan demikian desa menjadi gerbang
terdepan dalam mengapai keberhasilan dari
segala urusan dan program dari pemerintah.
Dengan diberikan kewenangan kepada desa
untuk melaksanakan tugas secara mandiri
melalui konsep pemberian otonomi desa,
Kepemimpinan
kepala desa dalam
menggerakkan pembangunan dalam wilayah

Publication 2018

desa sangat berpengaruh karena kepala desa

selaku aparat pelaksana sekaligus pimpinan
formal dalam penyelengaraan pemerintahan di
desa, oleh karena itu setiap kegiatan yang
dilaksanakan di desanya harus diketahui dan
mendapatkan persetujuan dari kepala desa
terlebih dahulu karena hal ini mencakup
wilayah
kekuasaannya
dan
tanggung
jawabnya.
Masalah kepemimpinan merupakan hal
yang sangat luas dan menyangkut bidang yang
sangat luas dan memainkan peran yang sangat
penting dalam suatu organisasi, bahkan dalam
kehidupan sehari - hari. Dalam setiap
masyarakat timbul dua kelompok yang
berbeda peranan sosialnya, yaitu yang
memimpin sebagai golongan kecil dan
golongan yang besar, tanpa adanya seorang

pemimpin maka tujuan suatu organisasi yang
dibuat tidak akan ada artinya karena tidak ada
yang bertindak sebagai penyatu terhadap
berbagai kepentingan.
Menurut Siagian (2002:22) mengatakan
bahwa 3kepemimpinan adalah kemampuan
seseorang yang menduduki jabatan atau
sebagai pimpinan satuan kerja untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, terutama
bawahannya untuk berpikir dan bertindak
sedemikian rupa sehingga dengan melalui
perilaku yang
positif untuk memberikan sumbangsih yang
nyata dalam pencapaian tujuan organisasi itu
sendiri.
Jika melihat perkembangan berbagai
teori mengenai kepemimpinan yang ada, maka
timbul suatu kesadaran bahwa perkembangan
teori kepemimpinan itu telah berkembang
sedemikian

pesat
sejalan
dengan
perkembangan
kehidupan
yang
ada,
kepemimpinan tidak lagi di pandang sebagai
penunjuk jalan namum sebagai patner yang
bersama - sama dengan anggota berusaha
untuk mencapai tujuan.

22

Volume 2 No. 1, April 2018, 21-27

Sehingga
dalam
kepemimpinan
dibutuhkan misi karena adanya keterbatasan

dan
kelebihan
tertentu
pada
misi.
Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai
kekuatan
untuk
menggerakkan
dan
mempengaruhi orang lain. Kepemimpinan
sebagai sebuah alat atau proses untuk
membujuk orang lain bersedia melakukan
sesuatu secara sukarela. Ada beberapa faktor
yang dapat menggerakkan orang yaitu
ancaman, penghargaan, otoritas dan bujukan.
Kepemimpinan juga dikatakan sebagai proses
menggerakkan dan mempengaruhi aktivitas aktivitas yang ada hubungannya dengan
pekerjaan para anggota kelompok.
Sebagai aparat pelaksana tugas,

selayaknya seorang Kepala Desa dapat
melakukan perencanaan, pergerakan, dan
pengawasan terhadap organisasi maupun
kegiatan masyarakat. Desa dipimpin oleh
seorang Kepala Desa yang dalam pelaksanaan
tugasnya memperoleh pelimpahan dari bupati
atau walikota. Salah satu faktor yang turut
serta
menentukan
keberhasilan
dalam
mengerakan Pembangunan Desa adalah
kepemimpinan seorang Kepala Desa.Kepala
Desa diharapkan dapat memberikan idealisasi
pengaruh, motivasi inspirasional, konsiderasi
individual, dan stimulasi intelektual yang
dapat meningkatkan keberhasilan program
pemerintahan maupun dalam menggerakan
partisipasi masyarakat.


Publication 2018

pemerintahan Desa. Dengan kedudukan
tersebut, Kepala Desa dapat dikatakan
memiliki posisi yang sangat strategis dalam
organisasi pemerintahan Desa. Keberhasilan
dalam menggerakan pembangunan desa sangat
tergantung pada kepemimpin kepala Desa itu
sendiri.
Melihat kondisi saat ini kepemimpinan
Kepala Desa pada Desa Pewunu Kecamatan
Dolo Barat Kabupaten Sigi masih belum
maksimal, kondisi ini di ketahui dari beberapa
Aspek
yaitu kurangnya tanggung jawab
kepala desa terhadap bawahanya. pelaksanaan
pembangunan baik dibidang infrastruktur
jalanan, jambatan, pelabuhan penyebrangan
dan sebagainya masih belum maksimal dalam
pelaksanaannya, dengan kata lain usaha-usaha

yang dilakukan kepala desa yang merupakan
bentuk kepemimpinannya belum sepenuhnnya
di laksanakan dengan baik.

Oleh karena itu faktor kemampuan
Kepala Desa selaku aparat pelaksana dan
merupakan pimpinan formal di desa dan
mempunyai peranan yang sangat penting yang
dapat mempengaruhi bawahanya terhadap
keberhasilan di desanya. Kepemimpinan
kepala desa sangatlah menentukan bahkan
menjadi kunci utama keberhasilan yang ada
didesa. Berdasarkan permasalahan tersebut di
atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
suatu penelitian dengan judul “Kepemimpinan
Transformasional Kepala Desa Di Desa
Seorang pemimpin sangat penting Pewunu Kecamatan Dolo Barat Kabupaten
dalam mengayomi kinerja pemerintahan yang Sigi”
dijalankannya terlebih ditengah pelaksanaan
Sehubungan
dengan
rumusan
otonomi daerah sekarang ini, maka hal yang masalah penelitian yang telah di ungkapkan,
paling
menentukan
adalah
sikap maka tujuan penelitian yaitu : Untuk
profesionalitas dari aparatur pemerintahan. mengetahui persepsi perangkat desa
Khususnya pejabat yang memimpin lembaga- terhadap Kepemimpinan Transfornasional
lembaga pemerintahan daerah. Seorang figur Kepala Desa Di Desa Pewunu Kecamatan
Kepala Desa (pemimpin) diharapkan dapat Dolo Barat Kabupaten Sigi.
mewujudkan
peubahan-perubahan
yang
diinginkan oleh masyarakat. Sebagai aparat ia
dituntut untuk mampu merespon berbagai
METODE
perubahan dan raga kebutuhan publik. Kepala
Tipe penelitian yang digunakan dalam
Desa berkedudukan sebagai alat pemerintahan
Desa yang memimpin penyelenggaraan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
23

Volume 2 No. 1, April 2018, 21-27

Penelitian ini akan memberikan gambaran dan
penjelasan serta menafsirkan data secara
terperinci yang berkenaan dengan fenomena
yang terjadi saat penelitian berlangsung.
Dalam hal ini, peneliti ingin mendeskripsikan
Kepemimpinan Transformasional Kepala Desa
Di Desa Pewunu Kecamatan Dolo Barat
Kabupaten Sigi. Menurut Subana dan Sudrajat
yaitu menuturkan dan menafsirkan data yang
berkenaan dengan fakta, keadaan, variable,
dan fenomena yang terjadi saat penelitian
berlangsung dan menyajikannya apa adanya4.

Publication 2018

d.

Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri atas dua jenis yaitu :
1. Data primer, yaitu data ini bersumber
dari responden secara langsung.dalam
prakteknya diperoleh dari wawancara
dan
jawaban
responden
pada
kuesioner yang telah diberikan. Selain
itu dari pengamatan langsung terhadap
situasi lokasi penelitian.
2. Data Sekunder, yaitu data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen,
referensi-referensi, dan keterangan
lainnya yang ada kaitannya dengan
obyek peneltian yang penulis lakukan.

Dasar penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif, Menurut Sugiyono 20075 penelitian
kualitatif adalah penelitian yang digunakan
untuk mendapatkan data yang mendalam,
suatu data yang mengandung makna. Makna
adalah data yang sebenarnya, data yang pasti
yang merupakan suatu nilai di balik data yang
tampak.
Untuk
mengarahkan
pengumpulan,
pengelolahan dan analisis data dalam
penelitian dirumuskan definisi Konsep yaitu :
a.

b.

c.

Idealisasi Pengaruh, pemimpin harus
bisa menjadi pemimpin ideal yang dapat
dijadikan
sebagai
panutan
bagi
bawahannya, dipercaya, dihormati dan
mampu mengambil keputusan yang
terbaik untuk kepentingan desa.
Motifasi Inspirasional, pemimpin yang
memiliki motivasi inspirasional mampu
meningkatkan motivasi dan antusiasme
bawahan, membangun kepercayaan diri
terhadap
kemampuan
untuk
menyelesaikan tugas dan mencapai
sasaran kelompok.
Konsiderasi Individual, Pemimpin yang
konsiderasi ini sangat mempengaruhi
kepuasan bawahan terhadap atasannya
dan dapat meningkatkan produktivitas
bawahan. Konsiderasi ini memunculkan
antara
lain
dalam
bentuk
memperlakukan
bawahan
secara
individu
dan
mengekspresikan

penghargaan untuk setiap pekerjaan
yang baik.
Stimulasi Intelektual, Melalui stimulasi
intelektual pemimpin dapat merangsang
tumbuhnya inovasi dan cara-cara baru
dalam menyelesaikan suatu masalah.
Melalui proses stimulasi ini akan terjadi
peningkatan kemampuan bawahan
dalam memahami dan memecahkan
masalah, berpikir, dan berimajinasi.

Adapun yang menjadi sumber data
dalam penelitian ini adalah Kepala Desa,
Sekretaris desa, Kepala Dusun, Tokoh
masyarakat dan Masyarakat di Desa Pewunu
Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi.
Adapun sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu :
1. Sumber data sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari
referensi-referensi, arsip-arsip, peraturan
perundang-undangan,
dan
dokumendokumen yang berkaitan dengan masalah
penelitian.
2. Data primer / Informan
Informan
adalah
orang
yang
diperkirakan mengusai dan memahami
data, informasi, ataupun fakta dari suatu
objek
peneliti.
Seputar
objek
menggunakan
teknik
“propossive”.
Antara lain :
1. Kepala Desa

24

Volume 2 No. 1, April 2018, 21-27

2. Sekretaris Desa
Dusun
3. Tokoh Masyarakat

Publication 2018

Kepala

Menurut
Burhan
Bungin
20116
purpossive adalah salah satu strategi
menentukan informan yang paling umum di
dalam penelitian kualitatif, yaitu menentukan (c)
kelompok peserta yang menjadi informan
sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan
dengan masalah penelitian tertentu. Adapun
yang menjadi informan awal dalam penelitian
ini adalah kepala sekolah dan untuk kemudian
dikembangkan sesuai dengan informasi yang
dibutuhkan peneliti.
Nazir 19997 mengatakan bahwa,
“pengumpulan data merupakan langkah yang
amat penting dalam metode ilmiah, maka
pengumpulan data sangat penting untuk
memperoleh
data
penelitian”.
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1)
Penelitian pustaka
Yang dimaksud dengan penelitian
pustaka adalah yang dilakukan untuk
memperoleh informasi, teori-teori maupun
konsep-konsep yang berkaitan dengan pokok
permasalahan.
2)
Penelitian lapangan
Yakni penelitian yang dilakukan secara
langsung dilapangan terhadap objek yang akan
diteliti dalam rangka memperoleh data, baik
data primer maupun data sekunder. Adapun
metode penelitian data yang digunakan yaitu :
(a) Observasi
Merupakan
salah
satu
teknik
pengumpulan data melalui observasi
dilakukan kegiatan pengamatan dan
pencatatan secara langsung terhadap
objek penelitian guna memperoleh data
yang actual dari sumber data di
lapangan.
(b)

sambil bertatap muka antara pewancara
dan informan atau orang yang
diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman wawancara, di
mana pewancara dan informan terlihat
dalam kehidupan sosial yang relatif
lama.
Dokumentasi
Husaini Usman dan Purnomo Setiady
Akbar 20068 mengemukakan bahwa
“teknik pengumpulan data dengan
dokumentasi ialah pengambilan data
yang diperoleh melalui dokumendokumen.

Dalam penelitian ini penulis sendiri
adalah instrumen dari penelitian ini seperti
yang di ungkapkan oleh Lincoln dan Guba
(dalam Satorih dan Komariah, 20109 bahwa
manusia sebagai instrument pengumpulan data
memberikan keuntungan, dimana ia dapat
bersikap fleksibel dan adaptif, serta dapat
menggunakan keseluruhan alat indera yang
dimiliknya untuk memahami sesuatu. Selain
peneliti yang digunakan sebagai perangkat
untuk mengumpulkan data penelitian ini juga
di dukung oleh panduan wawancara (interview
guide), pedoman pengamatan observasi
(observation guide) dalam kegiatan observasi
lapangan.

Tehnik Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tehnik deskriptif
analisis. Menurut Miles and Huberman dalam
Sugiono 201010, mengemukakan bahwa
aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan barlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis
data yaitu data reduction, data display, dan
conclusion drawing/verification. Selanjutnya
model interaktif dalam analisis data
ditunjukkan pada gambar berikut :
(a) Data reduktion (Reduksi Data)
Wawancara Mendalam
Reduksi data, diartikan sebagai proses
Wawancara mendalam adalah proses pemilihan,
pemusatan
perhatian
pada
memperoleh keterangan untuk tujuan penyerhadanaan,
mengabstrakan
dan
penelitian dengan cara tanya jawab transformasi data kasar yang muncul dari
25

Volume 2 No. 1, April 2018, 21-27

lapangan. Reduksi data merupakan bagian dari
kegiatan pengumpulan data yang sekaligus
pula merupakan bagian dari analisis. Reduksi
data merupakan bentuk Penyajian data adalah
sekumpulan
informasi
tersusun
yang
memberikan
kemungkinan
adanya
pengambilan kesimpulan. Hal tersebut terjadi
karena dengan penyajian data akan dapat
dipahami apa yang sedang terjadi dan apa
yang harus dilakukan berdasarkan atas
pemahaman.
(b) Conclustion
Drawing/verification
(penarikan kesimpulan)
Penarikan kesimpulan dan melakukan
vertifikasi, yaitu makna-makna yang muncul
dalam data harus diuji kebenarannya,
kekokohannya dan kecocokannya yakni
merupakan viliditasnya.
Penelitian ini mengambil lokasi di
Desa Pewunu Kecamatan Dolo Barat
Kabupaten Sigi.

Publication 2018

pemimpin
yang
memiliki
motivasi
inspirasional akan menunjukkan perilaku
membangkitkan gairah bawahan untuk
mencapai prestasi terbaik dalam performasi
dan
dalam
pengembangan
dirinya,
menginspirasikan bawahan untuk mencapai
masa depan yang lebih baik, membimbing
bawahan untuk mencapai masa depan yang
lebih baik, membimbing bawahan mencapai
sasaran melalui usaha, pengembangan diri,
dan unjuk kerja maksimal, menginspirasikan
bawahan untuk mengerahkan potensinya
secara total, dan mendorong bawahan untuk
bekerja lebih dari biasanya.
Konsiderasi
Individual
(Individualized Consideration)

Pemimpin yang konsiderasi ini sangat
mempengaruhi kepuasan bawahan terhadap
atasannya
dan
dapat
meningkatkan
produktivitas bawahan. Konsiderasi ini
memunculkan antara lain dalam bentuk
memperlakukan bawahan secara individu dan
mengekspresikan penghargaan untuk setiap
HASIL DAN PEMBAHASAN
pekerjaan yang baik sehingga dapat
Idealisasi
Pengaruh
(idealized menumbuhkan kreativitas dan inovasi
influence)
bawahannya
dengan
mengembangkan
Pemimpin yang memiliki idealisasi pemikiran kritis dan pemecahan masalah
pengaruh akan menunjukkan perilaku antara untuk menjadikan desa yang lebih baik.
lain: mengembangkan kepercayaan bawahan
Stimulasi Intelektual (Intelectual
kepada atasan, membuat bawahan berusaha Stimulation)
meniru perilaku dan mengidentifikasi diri
Melalui
stimulasi
intelektual
dengan
pemimpinnya,
menginspirasikan pemimpin dapat merangsang tumbuhnya
bawahan untuk menerima nilai-nilai, norma- inovasi
dan
cara-cara
baru
dalam
norma,
dan
prinsip-prinsip
bersama, menyelesaikan suatu masalah. Melalui proses
mengembangkan
visi
bersama, stimulasi ini akan terjadi peningkatan
menginspirasikan bawahan untuk mewujudkan kemampuan bawahan dalam memahami dan
standar
perilaku
secara
konsisten, memecahkan
masalah,
berpikir,
dan
mengembangkan budaya dan ideology berimajinasi, juga perubahan dalam nilai-nilai
organisasi yang sejalan dengan masyarakat dan kepercayaan mereka. Perubahan ini bukan
pada umumnya, dan menunjukkan rasa saja dapat dilihat secara langsung, tetapi juga
tanggung jawab social dan jiwa melayani yang perubahan jangka panjang yang merupakan
sejati
lompatan kemampuan konseptual, pemahaman
dan
ketajaman
dalam
Pemimpin yang memiliki motivasi memecahkan masalah.
inspirasional mampu meningkatkan motivasi
dan antusiasme bawahan, membangun
kepercayaan diri terhadap kemampuan untuk
menyelesaikan tugas dan mencapai sasaran
kelompok. Bass
menyatakan bahwa
26

menilai

dan

Volume 2 No. 1, April 2018, 21-27

Publication 2018

Kesimpulan

DAFTAR RUJUKAN

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan
terhadap data yang diperoleh melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi
terkait
dengan
pembahasan mengenai
kepemimpinan Transformasional Kepala Desa
Pewunu Di Desa Pewunu Kecamatan Dolo
Barat Kabupaten Sigi, maka Peneliti
mengambil kesimpulan :

Bungin, Burhan H.M., 2011, Penelitian
Kualitatif Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial,
Kencana, Jakarta.
Idrus, Muhammad., 2009, Metode Penelitian
Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif &
Kuantitatif, Erlangga, Yogyarta
S.P, Siagian Organisasi Kepemimpinan dan
Perilaku Adminitrasi, Cetakan Pertama,
PT, Gunung Agung Jakarta.
Sudrajat, S.Pd, dan Subana, M. M.Pd., 2001,
Dasar- Dasar Penelitian Ilmiah,
Pustaka Setia, Bandung.
Sugiyono,. 2007, Memahami Penelitian
Kualitatif, Alfabeta, Bandung
2010,
Memahami
Penelitian
Kualitatif, Alfabeta, Bandung.
Nazir, Moh., 1999, Metode Penelitian, Ghalia
Indonesi, Jakarta.

Kepemimpina Transformasional Kepala Desa
Pewunu menggunakan kepemimpinan yang
motivasi inspirasional, yang menggambarkan
perilaku kepemimpinan kepala desa dalam
menjalankan peran sebagai pemimpin
memberikan motivasi kepada aparat desa
dalam membangun kepercayaan diri terhadap
kemampuan untuk menyelesaikan tugas dan
mencapai sasaran dan memberikan solusi
dalam melaksanakan tugas dengan tanggung
jawab. Yang masi menghambat pelaksanaan
kepemimpinan kepala desa yaitu idealisasi
pengaruh, konsiderasi
individual, dan
stimulasi intelektual yang mempengaruhi
rendahnya tingkat pekerjaan aparat desa.
Rekomendasi
Dari
simpulan
yang
telah
dikemukakan diatas maka peneliti mengajukan
saran untuk keberhasilan kepemimpinan
kepala desa yaitu kepala desa diharapkan bisa
menerapkan perilaku kepemimpinan yang
mampu menjadi panutan, memperlakukan
bawahan sebagai individu, dan mampu
memberikan cara pandang baru dalam
menyelesaikan suatu masalah, dan perlu
meningkatkan pemberian motivasi terhadap
bawahannya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menghaturkan ucapan terima
Kasih dan penghargaan Kepada Pembimbing I
Dr.Daswati dan Pembimbing II Nurhayati
Hamid M.Si yang telah memberikan arahan
bimbingan, petunjuk, saran dan motivasi
kepada
penulis
dalam
menyelesaikan
penelitian dan pembuatan artikel ini.

Satori, Djama’an dan Komariah, Aan., 2010,
Metodologi
Penelitian
Kualitatif,
Alfabeta, Bandung.
Kartono, Kartini., 2010, Pemimpin dan
Kepemimpinan, Rajawali Pers, Jakarta.
1997 Tinjauan Politik
Mengenai Sistem Pendidikan Nasional
Beberapa Kritik Dan Sugesti. PT
Pradnya Paramita, Jakarta
Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady.,
2006, Metodologi Penelitian Sosial,
Bina Aksara, Jakarta.
UU RI No. 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah
No 72 Tahun 2005.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
1945.

27