PRINSIP PERENCANAAN DALAM MANAGEMEN DIKL

PRINSIP PERENCANAAN DALAM MANAGEMEN DIKLAT
Dede Mukti Herdiyanto, Intyas Zaharany, Muhammad Ario Rachmadi.
Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang
dedemukti93@gmail.com
Dr. Sulthoni, M.Pd, Susilaningsih, S.Pd., M.Pd, Ence Surahman, S.Pd, M.Pd
A. Pendahuluan
Semito (1996 : 66) mengemukakan bahwa Pelatihan atau training adalah
suatu kegiatan dari perusahaan yang bermaksud untuk memperbaiki dan
mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan para
karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan yang bersangkutan.” Sedangkan
menurut Sikula yang dikutip oleh Mangkunegara (2003 : 50) mengatakan
bahwa Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang
menggunakan prosedur sistematis dan terorganisasi, pegawai non manajerial
mempelajari pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam tujuan yang terbatas”.
Dalam melakukan tugasnya seorang trainer akan memperoleh kesulitan.
Oleh karena itu, ia harus memiliki kapasitas yang memadai dalam
mempertahankan kredibilitasnya dari trainee. Beberapa prinsip-prinsip pelatihan
yang dapat menjadi panduan trainer dalam menjalankan tugasnya yang
dijelaskan dalam makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini memiliki tujuan Tujuan suatu pelatihan
berhubungan erat dengan jenis pelatihan. Tujuan pelatihan seorang manajer

berbeda dengan tujuan pelatihan manajer bawahan, demikian pula tujuan
pelatihan seorang manajer tidak sama dengan seorang staf. Akan tetapi pada
hakekatnya tujuan dari berbagai pelatihan adalah sama. Berikut dikemukakan
beberapa pendapat yaitu : Wursanto (1985 : 133) mengemukakan bahwa Tujuan
utama pelatihan adalah supaya masing-masing pengikut pelatihan dapat
melakukan pekerjaannya kelak lebih efisien. Tujuan lain dari pelatihan atau
training adalah untuk menstabilisasi pegawai terhadap kondisi pekerjaan yang
dihadapi, sedangkan kondisi yang dimaksud adalah :
 Untuk menutupi gap antara kecakapan atau kemampuan karyawan
dengan permintaan jabatan.
 Untuk mencapai dan meningkatkan efisiensi karyawan dalam mencapai
sasaran kerja yang telah ditetapkan.
Dari uraian di atas, maka manfaat yang didapatkan yaitu :
1. Bagi personil (pegawai)
 Dapat mengembangkan keahlian, pengetahuan, dan sikap
yang dimiliki.

1

Dengan kemampuan yang dimiliki, dapat digunakan untuk

keperluan persyaratan kenaikan pangkat.
2. Bagi Perusahaan
 Dapat meningkatkan hasil-hasil yang diharapkan perusahaan
yang bersangkutan.
 Kemungkinan perusahaan untuk lebih cepat melakukan
perluasan (ekspansi).
 Keuntungan yang dicapai akan lebih maksimal.


B. Pembahasan
Pelaksanaan pelatihan hendaknya diawali dengan mengetahui terlebih
dahulu apa sebenarnya yang menjadi prinsip dari pelatihan itu sendiri Manullang
(2004 : 86) mengemukakan bahwa prinsip-prinsip pelatihan, yaitu :
1. Individual Difference
Perencanaan dan pelaksanaan suatu pelatihan harus tetap mengingat adanya
perbedaan perseorangan pengikut training baik dalam latar belakang pendidikan,
pengalaman maupun keinginan. Sehingga pelatihan tersebut memberikan hasil
yang memuaskan.
2. Relation to Job analysis
Job specification untuk suatu jabatan tertentu biasanya menjelaskan pendidikan

yang harus dimiliki calon pekerja untuk dapat melaksanakan tugas itu dengan
berhasil. Oleh karena itu bahan yang diajarkan dalam pendidikan harus
berhubungan dengan apa yang dinyatakan dalam job specification.
3. Motivation
Orang akan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas tertentu bila ada
daya perangsangnya. Kenaikan upah atau kenaikan kedudukan adalah beberapa
daya perangsang yang dapat digunakan untuk merangsang para pengikut
pelatihan.
4. Active Participation.
Para pengikut pelatihan harus aktif ambil bagian dalam pembicaraan. Oleh
karena itu pelatihan harus juga dapat memberikan kesempatan untuk bertukar
pikiran dengan pelatih. Dengan demikian pengikut pelatihan turut aktif selama
pelatihan berlangsung.
5. Selection of Trains
Seleksi atau pemilihan calon pengikut pelatihan perlu dilakukan untuk menjaga
agar perbedaan tidak terlalu besar. Pelatihan sebaiknya diberikan
kepada mereka yang berminat dan menunjukkan bakat untuk dapat mengikuti
pelatihan dengan berhasil. Adanya seleksi juga merupakan perangsang.
6. Selection of Trainer
Tidak semua orang dapat menjadi pengajar yang baik. Jabatan pengajar perlu

suatu kualifikasi tersendiri, oleh karenanya orang menganggap pula bahwa salah
satu asas penting dari pelatihan adalah tersedianya tenaga pelatih yang berminat
dan mempunyai kesanggupan untuk mengajar.
7. Trainer Training
Para pelatih dalam suatu pelatihan harus sudah mendapat pendidikan secara
khusus untuk menjadi tenaga pelatih. Karena itu tidak semua orang yang
menguasai dalam suatu bidang tertentu dapat mengajarkan kepandaiannya
kepada 8orang lain.
2

8. Training method
Metode pelatihan harus cocok dengan pelatihan yang diberikan. Misalnya
metode memberikan kuliah tidak tepat untuk para mandor. Karenanya dalam
program pelatihan harus pula diperhatikan metode pendidikan yang bagaimana
yang harus dianut dalam memberikan pelatihan.
9. Principles of Learning
Orang akan lebih mudah menangkap pelajaran apabila didukung oleh pedoman
tentang cara-cara belajar dengan cara efektif bagi para karyawan. Prinsip-prinsip
ini adalah bahwa program bersifat partisipatif, relevan serta memberikan umpan
balik mengenai kemajuan para peserta pelatihan.

Menurut Mc Gehee yang dikutip oleh Mangkunegara (2003 : 51)
Merumuskan prinsip-prinsip perencanaan pelatihan dan pengembangan sebagai
berikut:
1. Materi harus diberikan secara sistematis dan berdasarkan tahapan-tahapan.
2. Tahapan-tahapan tersebut harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.
3. Penatar harus mampu memotivasi dan menyebarkan respon yang berhubungan
dengan serangkaian materi pelajaran.
4. Adanya penguat (reinforcement) guna membangkitkan respon yang positif dari
peserta.
5. Menggunakan konsep pembentukan (shaping) perilaku.
Prinsip-prinsip umum pelaksanaan pelatihan yang efektif menurut
Semito (1996 : 115) mengatakan bahwa pelatihan perlu memperhatikan prinsipprinsip antara lain :
 Sasaran pelatihan
 Latihan
 Bahan-bahan latihan
 Metode-metode latihan
 Peserta
C. Penutup
Uraian di atas dapat menjelaskan beberapa prinsip pelatihan yang efektif,
yaitu :

1. Pelaksanaan pelatihan harus mempunyai sasaran yang jelas, yang bisa
diuraikan dalam perilaku yang dapat diamati dan diukur,
mengapa demikian. Jika sasaran pelatihan itu tidak jelas maka tidak akan
diketahui efektifitas dari pelatihan itu sendiri.
2. Tugas pelatih adalah mengajarkan bahan-bahan latihan dengan metode
tertentu sehingga peserta akan memperoleh pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang diperlukan sesuai dengan sasaran yang ditetapkan perusahaan.
3. Bahan pelatihan yang sesuai dan jelas, disusun berdasarkan sasaran
pelatihan.
4. Setelah bahan pelatihan ditentukan, maka berikutnya menyusun metode
pelatihan yang tepat. Apabila metode pelatihan tidak tepat maka sasaran
pelatihan juga tidak akan dicapai.
5. Peserta adalah komponen yang cukup penting dalam pelaksanaan pelatihan,
sebab berhasilnya suatu program tergantung pada pesertanya.

3

Daftar Pustaka:
Suryana, Agus. 2006. Panduan Praktis Mengelola Pelatihan. Jakarta: EDSA Mahkota
Mukti,

Dede.
2018.
Prisip
Pendidikan
dan
Pelatihan
daam
http://chandrabayuu.blogspot.co.id/2014/03/pelatihan-pengertian-prinsip-danlainnya.html diakses pada tanggal 03 Februari 2018
Zaharany,
Intyas.
2018.
Prinsip-Peinsip
Pelatihan
dalam
https://henny2011.wordpress.com/2011/04/02/prinsip-prinsip-pelatihan/ diakses
pada tanggal 03 Februari 2018
Rachmadi,
Ario.
2018.
Konsep

Pendidikan
dan
Pelatihan
dalam
http://izzaucon.blogspot.co.id/2014/06/konsep-pendidikan-dan-pelatihan.html
diakses pada tanggal 03 Februari 2018

4