KESENJANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA pdf

KESENJANGAN
PENDIDIKAN DI INDONESIA

APA ITU KESENJANGAN SOSIAL?

Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidak
seimbangan sosial yang ada di masyarakat yang
menjadikan suatu perbedaan yang sangat
mencolok.

kesenjangan sosial sangatlah mencolok dari berbagai
aspek, dalam hal ini kami akan membahas tentang
kesenjangan sosial dalam bidang pendidikan

KESENJANGAN PENDIDIKAN
Kesenjangan pendidikan merupakan keadaan
dimana tidak meratanya pendidikan yang diperoleh
bagi setiap masyarakat khususnya di Indonesia.

BUKTI KESENJANGAN PENDIDIKAN
• Menurut Badan Pusat Statistika, berikut adalah

jumlah murid yang berpartisi dalam proses
pembelajaran Sekolah
3
2.5
2
1.5
1

0.5
0

Indonesia Barat

Indonesia Tengah

Indonesia Timur

BUKTI KESENJANGAN
BERDASARKAN KUALITAS


KESENJANGAN INFRASTRUKTUR

KESENJANGAN DALAM
PROSES BELAJAR MENGAJAR

KESENJANGAN SARANA DAN
PRASARANA

KESENJANGAN AKSESBILITAS

KESENJANGAN ANGKA BUTA
HURUF TERHADAP ANAK
SEKOLAH

KESENJANGAN INFRASTRUKTUR

KESENJANGAN DALAM
PROSES BELAJAR MENGAJAR

KESENJANGAN SARANA DAN

PRASARANA

KESENJANGAN AKSESBILITAS

BUKTI KESENJANGAN PENDIDIKAN
• Menurut Badan Pusat Statistika berikut adalah
tingkat buta huruf berdasarkan pembagian wilayah
di Indonesia dalam bentuk persentase

10.00%
8.00%
6.00%
4.00%
2.00%

0.00%

Indonesia Barat

Indonesia

Tengah

Indonesia Timur

BERIKUT ADALAH VIDEO
WAWANCARA MENGENAI
KESENJANGAN SOSIAL
SELAMAT MENYAKSIKAN

FAKTOR PENYEBAB
Letak geografis indonesia
Kurangnya kepedulian pemerintah, kecurangan
pemerintah hingga menyebabkan ketidak merataan
pembangunan

Kurangnya SDM yang berkualitas, seperti Murid, atau
masyarakat itu sendiri, hingga guru

BUKTI BAHWA KURANGNYA KEPEDULIAN
PEMERINTAH TERHADAP PENDIDIKAN

Data Balitbang Depdiknas (2003) menyebutkan untuk satuan SD
terdapat 146.052 lembaga yang menampung 25.918.898 siswa serta
memiliki 865.258 ruang kelas. Dari seluruh ruang kelas tersebut sebanyak
364.440 atau 42,12% berkondisi baik, 299.581 atau 34,62% mengalami
kerusakan ringan dan sebanyak 201.237 atau 23,26% mengalami
kerusakan berat.
BERKONDISI BAIK

BERKONDISI SEDANG

23%

BERKONDISI BURUK

42%

35%
Data Balitbang Depdiknas (2003)

KURANGNYA SDM YANG BERKUALITAS : GURU

• Guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk
menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No
20/2003 yaitu
merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan
penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat. Dibandingkan pengajar di
kota-kota besar, mayoritas pengajar di kota sudah mendapatkan sertifikasi dan
lulusan dari luar negeri.
Data Balitbang Depdiknas (1998)

70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%

NEGERI

SWASTA

SD

SMP

SMA

SMK

DAMPAK POSITIF

Karena minimnya efektivitas kegiatan pendidikan, beberapa
masyarakat desa memanfaatkan situasi ini, dengan bekerja.
Masyarakat desa jadi mampu berlatih bekerja sejak kecil, mampu
membantu orangtua untuk mendapatkan uang lebih dalam
memenuhi keburuhannya sehari-hari
DAMPAK NEGATIF

• SDM tidak berkembang, tingkat kecerdasan menurun,

berkurangnya kesempatan untuk bersaing di dunia kerja, sehingga
Tidak dapat diandalkan sebagai generasi penerus yang cakap
bagi bangsa
• Tingkat pendapatan, ekonomi, pembangunan tidak akan
meningkat, indonesia akan mengalami stagnasi hingga menurun
• Menurunnya tingkat kesejahteraan sosial masyarakat

SOLUSI
• Melakukan Research mengenai ketertinggalan pendidikan di
wilayah-wilayahn terpencil

Pemerintah harus lebih fokus, dengan mengutamakan bantuan dan
permasalahan di wilayah-wilayah tertinggal. Menetapkan anggaran
yang cukup untuk membantu permasalahn ini

Pemerintah harus menegakan pengawasan terhadap anggaran
APBN

Pemerintah mengadakan pelatihan khusus untuk tenaga ahli
pengajar


TERIMAKASIH