Pengaruh Kredit yang disalurkan ukuran p (1)

PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

(Studi Kasus Pada Bank Yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011)

SKRIPSI

Oleh : Imam Habibi 108081000019

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: Imam Habibi

No. Induk Mahasiswa

Fakultas

: Ekonomi dan Bisnis

Jurusan

: Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan memperanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melangggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 6 September 2013 Yang Menyatakan

(Imam Habibi)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama

: Imam Habibi

Nama Panggilan

: Habibi / Abhie

Jenis Kelamin

: Laki-laki TTL : Jakarta, 8 Juli 1990

Alamat : Jl. Wijaya Timur Dalam VI / Q-IV No.6 Rt 001, Rw 02 Petogogan No. Telepon

Email

: imam_habibi@yahoo.co.id

Riwayat Pendidikan Formal :

2008 – 2013 : Program Sarjana (S1) Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

: SMA Negeri 46 Jakarta

: SMP Negeri 13 Jakarta

: Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Jakarta

Non Formal :

: Kursus Bahasa Inggris LaTanza

Pengalaman Organisasi

2011-2012 : Koordinatior Departemen Kemahasiswaan BEMJ Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2008-2011

: Wakil Ketua Karang Taruna Rw 02 Kelurahan Petogogan

2008-2011 : Sekretaris Umum Ikatan Remaja Musholla Nurul Ikhlas(IRIMNI) Petogogan, Jakarta Selatan

2007-2008 : Ketua Majelis Perwakilan Kelas SMA Negeri 46 Jakarta 2006-2007 : Sekretaris Umum PASKIBRA SMA Negeri 46 Jakarta

Pengalaman Kepanitiaan

2012 : Panitia Qurban Musholla Nurul Ikhlas, Petogogan 2011 : Volunteer at the multinational event “SEA GAMES XXVI

Jakarta- Palembang 2011” on Aryaduta Hotel, Semanggi, Jakarta 2011 : Chairman of the event, “Management Dream Band 2011: You are What You Play” UIN Syahid Jakarta 2011 : Crew, “Profitable Sport” UIN Syahid Jakarta 2010 : Ketua Acara HUT-RI Ke-65 Karang Taruna Rw 02 Petogogan,

Jakarta Selatan 2010 : Ketua Acara, “Propesa”, BEM-J Manajemen UIN Syahid Jakarta 2009 : Ketua Acara Maulid Nabi Muhammad SAW Musholla Nurul Ikhlas

Petogogan, Jakarta Selatan 2009 : Divisi Acara FEIS Anniversary BEM Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008 : Ketua Panitia Zakat Fitrah Musholla Nurul Ikhlas Petogogan, Jakarta 2008 : Koordinator Acara Propesa BEM-J Manajemen UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2007 : Wakil Ketua Gladiforsi Paskibra SMA Negeri 46 Jakarta 2006 : Koordinator Lapangan Gladiforsi Paskibra SMA Negeri 46 Jakarta

2005: Koordinator Lapangan Training Centre Paskibra SMA Negeri 46 Jakarta

vi

Pengalaman Bekerja

2012 : Pelatih Paskibra SMP Pangudi Luhur Jakarta 2012

: Koord. Lapangan Tim Pemenangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli

Kel. Petogogan, Jakarta Selatan

2012 : Data Entry di Balai Rakyat Jakarta 2011

: Part Time Polling Gramedia Kompas 2010

: Decoration and Entertainer Badut Mupri 2011-2012

: Pelatih Kepala Paskibra SMA Negeri 46 Jakarta 2008-2010

: Asisten Pelatih Paskibra SMA Negeri 46 Jakarta

Prestasi

2010 : Harapan 2 Lomba Paskibra Se-DKI Jakarta PPI-MA (Sebagai Pelatih) 2009 : Juara 3 Tim Futsal “Manajemen Cup” bersama GAMMA FC 2008 : Juara 3 Lomba Paskibra SMA Labschool, Jakarta (Sebagai Tim Pelatih) 2007 : Tim Pengibar Terbaik, Variasi Formasi Terbaik Ninenty Paskibra

Competition 2007 : Juara 1 Lomba Paskibra SMAN 90, Jakarta 2006 : Juara 2 Lomba Paskibra SMAN 82, Jakarta 2005 : Juara 3 Lomba Paskibra SMAN 90, Jakarta

Keahlian

Komputer : Ms. Office ( Ms. Word, Ms. Power Point, Ms. Excel) Olahraga

: Futsal, Renang Seni

: Bermain gitar, bernyanyi.

vii

THE INFLUENCE OF LENDING, FIRM SIZE, INTEREST INCOME AND EFFICIENCY TO PROFITABILITY ON BANKING CORPORATE ( Case Study on Bank That Listed at Indonesia Stock Exchange Period 2008-2011 )

Imam Habibi

Abstract

This research has a purpose to provide empirical evidences about the influence of lending (LDR), firm size (Tota Assets), interest income and efficiency (BOPO) to profitability (ROA) on banking corporate. The sample is taken by purposive sampling which could get representative sample as the adjusted criteria before. The sample consist of 14 banks which listed at Indonesia Stock Exchange (IDX) since 2008-2011. The statistic method used in the study is multiple liniear regression.

The result showed that total assets, interest income and BOPO have significant influence, while LDR does not have significant influence to ROA. The test use 95% confidence level, indicating that total assets, innterest income and BOPO have positive influence, while LDR have negative influence to ROA. And among all dependent variables, the most dominant variable in affecting ROA is Total Assets.

Keywords : LDR, Total Assets, Interest Income and BOPO

viii

PENGARUH KREDIT YANG DISALURKAN, UKURAN PERUSAHAAN, PENDAPATAN BUNGA, DAN EFISIENSI TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

( Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011 )

Imam Habibi

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh kredit yang disalurkan (LDR), ukuran perusahaan (total aset), pendapatan bunga, dan efisiensi (BOPO) terhadap pofitabilitas (ROA) pada perusahaan perbankan. Sample diambil dengan teknik purposive sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang representatif sesuai kriteria yang ditentukan. Sampel penelitian terdiri dari 14 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama kurun waktu tahun 2008-2011. Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi liniear berganda.

Hasil penelitian menunjukkam bahwa total aset, pendapatan bunga dan BOPO mempunyai pengaruh signifikan, sedangkan LDR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Pengujian menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95%, menunjukkan bahwa total aset, pendapatan bunga, dan BOPO memiliki pengaruh positif, sedangkan LDR memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Dan diantara semua variabel dependen, yang paling mempengaruhi ROA adalah total aset.

Kata Kunci : LDR, Total Aset , Pendapatan Bunga dan BOPO

ix

KATA PENGANTAR

Alh amdulillâhirabbil’âlamîn. Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT dengan rahmatnya telah dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan harapan. Dan tak lupa kita panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabatnya yang telah menunjukan jalan yang benar kepada umat manusia dan selalu berada di jalan Allah SWT.

Skripsi ini berjudul ” PENGARUH KREDIT YANG DISALURKAN, UKURAN PERUSAHAAN,

EFISIENSI TERHADAP

PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN (Studi Kasus Pada Bank Yang Terdaftar di BEI 2008-2011). Penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga perlu saran, pendapat yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik dan dapat berguna bagi pembaca.

Penyusunan skripsi ini berhasil sesuai dengan waktu yang diharapkan sehingga perlu perbaikan-perbaikan. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana. Untuk menyusun skripsi ini memiliki banyak kendala namun skripsi ini berhasil terlaksana. Oleh karena itu, ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan guna menyelesaikan skripsi ini diantaranya:

1. Kedua orang tua saya, ayah (Alm. Ali Haryoto) dan Ibu (Zuhartini). Yang jika tanpa mereka berdua bahkan saya tak akan pernah lahir ke dunia ini. Semua dukungan moril terutama materil yang mereka berikan sangat membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini, Mereka telah membebaskan saya untuk memilih mana yang akan saya lakukan. Bahkan sampai akhir mereka terus percaya, bahwa suatu saat saya akan membahagiakan keluarga, membawa nama baik keluarga, tak ada yang membuat mereka bahagia kecuali melihat anak- anaknya bahagia. Saya bersumpah bahwa jantung ini, raga ini, tak akan ada satupun yang saya sia-siakan kecuali untuk membahagiakan kalian. I love you mom, dad.

2. Bapak Ahmad Rodoni, Prof. Dr., MM, sebagai dosen pembimbing pertama saya yang memberikan saya kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini, memberikan suntikan moral dan juga semangat untuk pantang menyerah.

3. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom., MM sebagai dosen pembimbing kedua saya. Beliau telah memberikan saran dan masukan-masukan yang sangat membangun.

4. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS beserta jajarannya.

5. Bapak Ketua Jurusan Manajemen Bapak Ahmad Dumyathi Bashori, BA., MA dan Sekretaris Jurusan Manajemen Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si.

6. Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Terimakasih atas jasa dan ilmunya. Semoga Allah SWT membalasnya dengan pahala dan berkah yang berlipat ganda.

7. Abang Agus Romdoni, Abang Ari Syahrial, Mpok Yulien Kardina, terimakasih karena kalian telah sabar mendidik adikmu yang nakal ini untuk menjadi yang lebih baik setiap harinya. Dengan semua pelajaran yang telah diberikan baik langsung maupun tidak, semua pengalaman hidup kalian memberikan pelajaran yang lebih. Luthfan Atthaya, Fathan Syahrial dan Alkhalifi Dzikri Hadi keponakan kecil yang selalu mengganggu saat mengerjakan skripsi, tanpa dia tak aka nada bahan lucu saat mengerjakan skripsi.

8. Keluarga besar GAMMA ‟08. Tanpa mereka tak akan ada hari yang ceria selama kurang lebih 4 tahun kita menuntut ilmu di bangku kuliah. Terimakasih kepada Thoriq dan Dedy yang telah banyak membantu saya dalam pembuatan skripsi ini. Mungkin tanpa dukungan mereka berdua, skripsi ini hanya sekedar lembaran yang tersimpan dan tak pernah dikeluarkan. Untuk teman- teman GAMMA „08 lainnya, Abdi, Thoriq, Dedy, Iswandriyanto, Sadad, Ade, Jeki, Roby, Hendra, Rahmat, Agus, Andi dan lain-lain, tak ada kata selain ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas dukungan yang kalian berikan dan hari-hari yang telah kita lewati. Jangan sampai ada silaturahmi yang putus, jangan lupakan teman- teman yang ada di belakang kalian. GAMMA! MERDEKA!

9. Teman-teman BEMJ Manajemen, yang memberikan semangat dan dukungan sehingga saya terus tanpa henti menyelesaikan skripsi ini,

10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang mampu memberi semangat moril untuk tetap melanjutkan penulisan skripsi ini sampai dengan selesai.

xi

Selain itu juga, penulis sampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan kealfaan, karena penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu masukan berupa saran ataupun kritikan senantiasa penulis harapkan guna memperbaiki skripsi ini.

Demikian ucapan terima kasih dan permohonan maaf ini penulis sampaikan. Jakarta, Maret 2013

Imam Habibi

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................................................49

xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam suatu negara, pastinya terdapat pemerintahan yang mengatur jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara. Di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut pasti terdapat sistem perekonomian yang diterapkan. Baik negara besar ataupun kecil, dengan kepadatan penduduk rendah ataupun tinggi pasti memiliki sistem keuangan atau moneter yang mengatur peredaran uang di dalam negeri.

Pada sistem moneter yang diterapkan suatu negara tentu di dalamnya terdapat unsur atau organisasi yang terpercaya dan diakui secara badan hukum untuk mengelola dan mengatur uang beredar agar tercipta situasi perekonomian yang kondusif. Salah satu organisasi yang umumnya ada di setiap negara dan berperan dalam sistem moneter yaitu bank.

The Banking sector acts as the life blood of modern trade and commerce to provide them with a major source of finance. This increasing phenomenon of globalization has made the concept of efficiency more important both for the non-financial and financial institutions and banks are the part of them (Sehrish Gul, Faizha Irshad, and Khalid Zaman, 2011:2).

Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank sering pula disebut lembaga Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank sering pula disebut lembaga

Bank selaku pelaksana lalu lintas pembayaran berarti sebagai pelaksana penyelesaian transaksi dari pembayar ke penerima. Hubungan antara pembayar dengan penerima membutuhkan peran bank sebagai pendorong kemajuan perdagangan, perekonomian dengan prinsip praktis, ekonomis dan aman.

Sedangkan bank sebagai stabilitator perekonomian di bidang moneter dijalankan oleh bank sentral, yang di Indonesia umumnya dikenal sebagai Bank Indonesia. Kewajiban BI sebagai stabilitator yakni menstabilkan nilai tukar uang, menentukan tingkat suku bunga acuan, mengawasi jumlah peredaran uang, dan lain sebagainya. Kebijakan pun bisa diambil BI dalam rangka pelaksanaan kewajibannya, di antaranya kebijakan diskonto, operasi pasar terbuka, dan lain-lain.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian tersebut dapat Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian tersebut dapat

Pengertian bank juga didefinisikan oleh ahli di bidang perbankan. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. (Kashmir,2003:11).

Dari berbagai definisi tentang pengertian bank, dapat dikatakan bahwa bank merupakan otoritas moneter yang diharapkan suatu negara memiliki peran yang strategis dan sentral dalam menjalankan perannya. Azas kepercayaan yang melekat pada bank membuat masyarakat percaya penuh akan uang yang disimpan pada bank, untuk kemudian bank menjadi mitra yang dipercaya oleh para pencari dana membuat kedudukan bank kian penting. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika negara dan pemerintahannya mempercayai, mendukung serta mengandalkan bank sebagai salah satu alat pendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Meningkatkan kesejahteraan hidup antara lain diwujudkan dengan meningkatkan pendapatan dengan berbagai kegiatan perekonomian.

Perekonomian merupakan kegiatan yang menjadi urat nadi bagi masyarakat dan suatu negara. Perekonomian yang terus menerus berlangsung dari mulai jaman dahulu kala yang belum mengenal teknologi, kebudayaan dan alat tukar hingga sekarang yang di mana semua kebutuhan kita seolah Perekonomian merupakan kegiatan yang menjadi urat nadi bagi masyarakat dan suatu negara. Perekonomian yang terus menerus berlangsung dari mulai jaman dahulu kala yang belum mengenal teknologi, kebudayaan dan alat tukar hingga sekarang yang di mana semua kebutuhan kita seolah

Demikian juga dengan situasi dan kondisi perekonomian yang semakin dinamis, tidak kenal waktu dan tempat semua bersaing dan bergeliat. Tidak terkecuali dunia perbankan yang termasuk di dalamnya. Perekonomian tidak selalu berjalan mulus ataupun lancar yang di maa keadaan itu diharapkan oleh kita semua. Hambatan itu terjadi salah satunya tragedi krisis moneter.

Perbankan dengan core business nya berupa jasa yang penuh dengan kehati-hatian sangat waspada dalam segala kemungkinan kondisi perekonomian yang terjadi. Bank harus mengetahui betul ancaman di sekitar nya yang dapat menyerang kapanpun, mulai dari ancaman dari dalam lingkungan bank (internal bank) hingga lingkungan luar (eksternal bank). Ancaman eskternal yang paling nyata dan tidak dapat dihindari yakni terjadinya krisis pada suatu negara.

Krisis moneter yang berkepanjangan selama beberapa tahun kebelakang ini telah berubah menjadi krisis ekonomi, yakni terpuruknya kegiatan ekonomi karena semakin banyaknya perusahaan yang tutup, perbankan yang dilikuidasi dan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang menganggur, mengingatkan bahwa betapa besar dampak ekonomi yang akan ditimbulkan apabila terjadi kegagalan usaha perbankan. Untuk itu perlu dilakukan serangkaian analisis yang sedemikian rupa sehingga kemungkinan kesulitan Krisis moneter yang berkepanjangan selama beberapa tahun kebelakang ini telah berubah menjadi krisis ekonomi, yakni terpuruknya kegiatan ekonomi karena semakin banyaknya perusahaan yang tutup, perbankan yang dilikuidasi dan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang menganggur, mengingatkan bahwa betapa besar dampak ekonomi yang akan ditimbulkan apabila terjadi kegagalan usaha perbankan. Untuk itu perlu dilakukan serangkaian analisis yang sedemikian rupa sehingga kemungkinan kesulitan

Rendahnya kualitas perbankan antara lain tercermin dari lemahnya kondisi internal sektor perbankan, lemahnya manajemen bank, moral Sumber Daya Manusia (SDM), serta belum efektifnya pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Semakin banyaknya jumlah bank di Indonesia menciptakan persaingan yang semakin ketat dan kinerja bank yang menjadi rendah karena ketidakmampuan bersaing di pasar, sehingga banyak bank yang sebenarnya kurang sehat atau bahkan tidak sehat secara financial. Sehat tidaknya suatu perusahaan atau perbankan, dapat dilihat dari kinerja keuangan terutama kinerja profitabilitasnya dalam suatu perusahaan perbankan tersebut.

Tingkat kinerja profitabilitas suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan dengan cara menganalisis dan menghitung rasio- rasio dalam kinerja keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan strategi perusahaan yang akan diterapkan. Dengan melakukan analisis laporan keuangan perusahaan, maka pimpinan perusahaan dapat mengetahui keadaan serta perkembangan financial perusahaan dengan hasil-hasil yang telah dicapai diwaktu lampau dan diwaktu yang sedang berjalan.

Selain itu, dengan melakukan analisis keuangan diwaktu lampau maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan perusahaan serta hasil-hasil yang dianggap cukup baik dan mengetahui potensi kegagalan suatu perusahaan tersebut. Dengan diketahuinya kemungkinan kesulitan keuangan yang akan terjadi sedini mungkin maka pihak manajemen dapat melakukan antisipasi dengan mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan agar dapat mengatasinya.

Tingkat profitabilitas dalam suatu perusahaan dapat dinilai dan diukur melalui laporan keuangan dengan cara menganalisis dan menghitung rasio- rasio dalam kinerja keuangan (Fitriyanti P, 2010:2). Penghitungan rasio tersebut dilakukan, untuk kemudian dibandingkan berdasarkan rentang waktu agar terlihat berubahannya. Dengan diketahunya hal itu maka perusahaan dapat menentukan strategi terbaik agar tercapai tujuan dan keuntungan yang diharapkan. Rasio yang dapat digunakan mengukur profitabilitas cukup banyak, namun yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA (Return on Assests).

Alasan dipilihnya ROA (Return on Asset) sebagai indikator pengukur tingkat profitabilitas bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan sebaik- baiknya aktifa yang dimilikinya. Menurut Yacub Azwir (2006:6) ROA juga sudah memperhitungkan hutang perusahaan dan pembayaran dividen, selain itu untuk mendapatkan ROA, laba perusahaan yang digunakan adalah laba Alasan dipilihnya ROA (Return on Asset) sebagai indikator pengukur tingkat profitabilitas bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan sebaik- baiknya aktifa yang dimilikinya. Menurut Yacub Azwir (2006:6) ROA juga sudah memperhitungkan hutang perusahaan dan pembayaran dividen, selain itu untuk mendapatkan ROA, laba perusahaan yang digunakan adalah laba

Tabel 1.1 di bawah ini adalah perhitungan rata-rata LDR, Total Assets, Pendapatan Bunga, dan BOPO pada 14 bank Go Public dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.

Tabel 1.1

Nilai Rata-Rata LDR, Total Assets, Pendapatan Bunga dan BOPO Pada

14 Bank Go Public Tahun 2008-2011

No. Variabel

2. Total Assets Rp.101724700 Rp.125574596 Rp.138436908 Rp.162358230

3. Pend.Bunga

Rp. 5570677

Rp6328700

Rp.7137485 Rp.7933738

Sumber : Bank Indonesia & Website Bank (laporan keuangan yang diolah)

Berdasarkan tabel di atas, untuk rasio LDR dari tahun 2008 hingga 2011 mengalami fluktuasi. Dari tahun 2008 ke tahun 2009 LDR mengalami penurunan sebesar 3,64%. Sedangkan dari tahun 2009 hingga tahun 2011 LDR terus mengalami kenaikan. Jika dilihat, nilai ROA mengalami konsistensi karena terus mengalami peningkatan. Akan tetapi, jika dilihat Berdasarkan tabel di atas, untuk rasio LDR dari tahun 2008 hingga 2011 mengalami fluktuasi. Dari tahun 2008 ke tahun 2009 LDR mengalami penurunan sebesar 3,64%. Sedangkan dari tahun 2009 hingga tahun 2011 LDR terus mengalami kenaikan. Jika dilihat, nilai ROA mengalami konsistensi karena terus mengalami peningkatan. Akan tetapi, jika dilihat

Menurut data empiris di atas, untuk total assets dari tahun 2008 hingga tahun 2011 terus mengalami kenaikan. Aktiva yang dimiliki 14 bank go public tidak pernah mengalami fluktuasi, sehingga dapat dikatakan nilai total assets mengalami konsistensi data. Jika dilihat nilai antara total assets dengan ROA, maka dapat dikatakan keduanya sama-sama mengalami konsistensi karena terus menerus mengalami kenaikan dari tahun 2008 hingga tahun 2011. Dewi Mayasari (2008) mengatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan negatif signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Ni Putu Ena Marbeya dan Agus Suryana (2009) ukuran perusahaan memilki hubungan positif terhadap profitabilitas bank.

Untuk pendapatan bunga, dari tahun 2008 hingga tahun 2011 sesuai tabel

1.1 di atas menunjukkan terus mengalami kenaikan dan tidak berfluktuasi. Untuk pendapatan bunga, mengalami konsistensi data dan sama halnya dengan ROA yang juga konsisten terus mengalami kenaikan. Menurut penelitian Rina Nurmila (2006) pendapatan bunga tidak berpengaruh 1.1 di atas menunjukkan terus mengalami kenaikan dan tidak berfluktuasi. Untuk pendapatan bunga, mengalami konsistensi data dan sama halnya dengan ROA yang juga konsisten terus mengalami kenaikan. Menurut penelitian Rina Nurmila (2006) pendapatan bunga tidak berpengaruh

Selanjutnya, nilai BOPO sesuai tabel 1.1 di atas dari tahun 2008 hingga tahun 2011 menunjukkan konsistensi yakni mengalami penurunan. Sedangkan untuk ROA dari tahun 2008 hingga tahun 2011 mengalami peningkatan. Sehingga, berdasarkan data empiris tersebut dapat dikatakan bahwa antara BOPO dan ROA memiliki hubungan yang berlawanan arah. Berdasarkan penelitian Yacub Azwir (2006) efisiensi yang diukur dengan BOPO memilki hubungan negatif signifikan terhadap Profitabilitas yang diukur dengan ROA. Sedangkan menurut penelitian Ahmad Buyung Nusantara (2009) efisiensi yang diukur dengan BOPO memilki hubungan negatif tidak signifikan terhadap ROA.

Berdasarkan uraian di atas dan penjelasan data empiris, maka perbankan telah berupaya menjadi alat bantu negara dalam terciptanya kesejahteraan. Hal ini dapat dilihat dari penyaluran kredit perbankan go public yang bersedia menyalurkan kredit dari dana pihak ketiganya kepada pencari dana yang umumnya pelaku usaha. Dengan demikian, dengan adanya kredit maka sektor usaha dapat bergeliat guna memajukan usahanya. Selain itu, ukuran perusahaan yang dilihat dari total assests tidaklah kalah penting bagi perbankan.

Selain itu, masih berdasarkan data empiris di atas terlihat pula usaha bank dalam meraih pendapatan dari sektor bunga tumbuh secara meyakinkan.

Agresifitas bank dalam mengeksplor pendapatan bunga menunjukkan keseriusan bank menjalankan usahanya yang ternyata berhubungan searah dengan profitabilitas (ROA) yang juga terus meningkat. Hal ini terlihat semakin menggembirakan dengan efisiensi (BOPO) yang berhasil ditekan dan angka nya terus menurun dari tahun ke tahun. Sesuai data di tersebut, semakin angka efisiensi ditekan maka profitabilitas (ROA) meningkat.

Berdasarkan latar belakang, data empiris serta beberapa penelitian terdahulu yang memilki keterkaitan serta menginspirasi dalam penlitian ini, maka peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai profitabilitas pe rbankan dengan judul “Pengaruh Kredit yang Disalurkan, Ukuran

Perusahaan, Pendapatan Bunga dan Efisiensi Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan ” (Studi Kasus pada Bank yang Terdaftar di BEI tahun 2008-2011)

Pada penelitian ini, dijelasakan mengenai batasan yang dibahas agar lebih fokus, sesuai topik yang dibahas dan tidak keluar dari topik yang diteliti. Jadi, batasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan-batasan dari masalah penelitian yang akan berguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor mana saja yang akan dimasukkan ke dalam ruang lingkup masalah penelitian dan mana yang tidak dimasukkan (Abdul Hamid, 2010:14).

Untuk variabel bebas nya, difokuskan kepada kredit yang disalurkan dengan menggunakan rasio LDR (Loan to Deposit Ratio), ukuran perusahaan dengan total assets, kemudian pendapatan bunga serta efisiensi yang diukur Untuk variabel bebas nya, difokuskan kepada kredit yang disalurkan dengan menggunakan rasio LDR (Loan to Deposit Ratio), ukuran perusahaan dengan total assets, kemudian pendapatan bunga serta efisiensi yang diukur

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimanakah pengaruh kredit yang disalurkan (LDR), ukuran perusahaan (total assets), pendapatan bunga dan efisiensi (BOPO) terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan?

2. Variabel independen manakah yang paling dominan mempengaruhi profitabilitas?

C. Tujuan Penelitian

Berdasrakan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis pengaruh kredit yang disalurkan, ukuran perusahaan, pendapatan bunga dan efisiensi terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan.

2. Menganalisis variabel independen manakah yang paling berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi peneliti yaitu untuk menambah wawasan tentang seberapa besar pengaruh kredit yang disalurkan bank, ukuran perusahaan, 1. Manfaat bagi peneliti yaitu untuk menambah wawasan tentang seberapa besar pengaruh kredit yang disalurkan bank, ukuran perusahaan,

2. Manfaat bagi bank yang telah go public khusunya yaitu sedikit memberikan informasi mengenai faktor yang mempengaruhi profitabilitas. Sehingga dengan hal itu diharapkan bank lebih peka terhadap perubahan situasi ekonomi yang terjadi dan tepat dalam mengambil kebijakan guna meningkatkan keuntungan bank.

3. Bagi dunia akademis dan peneliti selanjutnya, semoga dengan sumbangan kecil berupa penelitian ini dapat membantu perkembangan penelitian selanjutnya dan demi kemajuan akademis di bidang perbankan khususnya.

4. Bagi pihak investor, diharapkan peneltian ini dapat menjadi salah satu bahan masukan untuk perencanaan investasi khususnya di bidang usaha perbankan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bank

Dalam UU No. 7, Tahun 1992 tentang Perbankan, sebagaimana telah diubah dalam UU No. 10, Tahun 1998 disebutkan bahwa :

a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

b. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran.

c. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Menurut PSAK No.31 tentang Akuntansi Perbankan, Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.

Menurut Dendawijaya (2003:25) mengemukakan bahwa bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat- alat penukar baru berupa uang giral.

Sedangkan menurut Kasmir (2003:11) bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Masih menurut Kasmir (2003:12) bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya masalah perbankan selalu berkaitan masalah bidang keuangan, jadi dapat disimpulkan bahwa perbankan meliputi tiga kegiatan utama:

a. Menghimpun dana

b. Menyalurkan dana

c. Memberikan jasa bank lainnya Berdasarkan definisi-definisi tentang perbankan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa bank merupakan badan usaha yang keberadaanya sah derdasarkan hukum di Indonesia untuk menjalankan usahanya. Usaha yang dijalankan bank tersebut merupakan perantara dalam sistem moneter yakni menjadi jembatan (bridge) antara masyarakat yang memiliki dana berlebih dan belum digunakan untuk disimpan kepada bank, untuk kemudian bank c. Memberikan jasa bank lainnya Berdasarkan definisi-definisi tentang perbankan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa bank merupakan badan usaha yang keberadaanya sah derdasarkan hukum di Indonesia untuk menjalankan usahanya. Usaha yang dijalankan bank tersebut merupakan perantara dalam sistem moneter yakni menjadi jembatan (bridge) antara masyarakat yang memiliki dana berlebih dan belum digunakan untuk disimpan kepada bank, untuk kemudian bank

Secara umum, sistem seperti itu akan kita temui di seluruh bank sebagai perannya dalam perekonomian. Mekanisme ataupun proses di dalam sistem tersebut misalnya untuk sistem bunga, persyaratan, dan lain- lain akan dibuat berbeda oleh masing-masing bank dalam rangka menarik minat calon nasabah dan persaingan antar bank yang sehat.

a. Tugas dan Fungsi Bank

Pada dasarnya tugas pokok bank menurut UU No.19 tahun 1998 adalah membantu pemerintah dalam hal mengatur, menjaga, dan memelihara stabilitas nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan fungsi bank pada umumnya (Siamat, 2005:276) :

a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi.

b. Menciptakan uang.

c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.

d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain.

2. Kredit

Istilah kredit, berasal dari perkataan latin credo, yang berarti I Believe, I Trust, saya percaya atau menaruh harapan. Perkataan credo berasal dari kombinasi perkataan sansekerta cred yang berarti kepercayaan (trust) dan perkataan latin do, yang berarti saya menaruh. Sesudah kombinasi tersebut menjadi bahasa latin, kata kerjanya dan kata bendanya menjadi credere dan creditum (Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, 2007:3-4).

Pada dasarnya kredit merupakan dana yang tersimpan dalam perkiraan bank. Bagian terbesar pekerjaan bank adalah kegiatan yang berhubungan dengan lalu lintas uang dari dan ke dalam masyarakat. Di samping mencari laba dan memelihara pertumbuhan, bank bertujuan melayani para nasabah dengan memberikan kredit dan pelayanan dalam lalu lintas pembayaran da peredaran uang (William D Sunderlin dalam Ryza Anggraeni, 2005:8).

Dari pengertian tersebut, dapat diketahui kredit merupakan salah satu aktivitas yang dijalankan bank dalam menjalankan usahanya. Kredit merupakan kesepakatan yang terjadi antara pihak bank sebagai pengelola dana (kreditur) dengan dengan pihak penerima dana kredit (debitur).

Dalam kesepakatan itu, terdapat konsekuensi yang timbul bagi kedua belah pihak tersebut. Menurut Dahlan Siamat (2005:349) kredit Dalam kesepakatan itu, terdapat konsekuensi yang timbul bagi kedua belah pihak tersebut. Menurut Dahlan Siamat (2005:349) kredit

a. Penyediaan uang atau yang dapat dipersamakan dengan itu oleh bank (kreditur).

b. Kewajiban debitur mengembalikan kredit yang diterimanya

c. Jangka waktu pengembalian kredit

d. Perjanjian kredit

a. Unsur-Unsur Kredit

Menurut Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal (2007:5-6) unsur-unsur kredit yaitu :

1) Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit (kreditur) dan penerima kredit (nasabah). Hubungan pemberi kredit dan penerima kredit merupakan hubungan kerja yang saling menguntungkan.

2) Adanya kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yang didasarkan atas credit rating penerima kredit.

3) Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan pihak lainnya yang berjanji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit. Janji membayar tersebut dapat berupa janji lisan, tertulis (akad kredit) atau berupa instrumen (Credit Instrument).

4) Adanya penyerahan barang, jasa atau uang dari pemberi kredit kepada penerima kredit.

5) Adanya unsur waktu (time element). Unsur waktu merupakan unsure essensial kredit. Kredit dapat ada karena unsur waktu, baik dilihat dari pemberi kredit maupun dilihat dari penerima kredit. Misalnya, penabung memberikan kredit sekarang untuk konsumsi lebih besar di masa yang akan datang. Produsen memerlukan kredit karena adanya jarak waktu antara produksi dan konsumsi.

6) Adanya unsur resiko (degree of risk) baik di pihak pemberi kredit maupun di pihak penerima kredit. Risiko di pihak pemberi kredit adalah resiko gagal bayar (risk of default), baik karena kegagalan usaha (pinjaman komersil) atau ketidakmampuan bayar (pinjaman konsumsi) atau karena ketidaksediaan membayar. Resiko di pihak nasabah adalah kecurangan dari pihak kreditor, antara lain berupa pemberian kredit yang semula dimaksudkan oleh pemberi kredit untuk mencaplok perusahaan yang diberi kredit atau tanah yang dipinjamkan.

7) Adanya unsur bunga sebagai kompensasi (prestasi) kepada pemberi kredit. Bagi pemberi kredit, bunga tersebut terdiri dari berbagai komponen seperti biaya modal (cost of capital), biaya umum (overhead cost), risk premium, dan sebagainya. Jika credit rating penerima kredit tinggi, risk premium dapat dikurangi dengan safety discount.

b. Klasifikasi Kredit

Menurut Mandala Manurung dan Pratama Raharja (2004:185) kredit diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yaitu :

1) Berdasarkan Jangka Waktu (Maturity) (a) Kredit jangka pendek Kredit jangka pendek adalah kredit yang harus dilunasi dalam waktu setahun kurang.

(b) Kredit jangka menengah Kredit jangka menengah adalah kredit yang harus dilunasi dalam jangka waktu sampai dengan tiga tahun.

(c) Kredit jangka panjang Kredit jangka panjang adalah kredit yang harus dilunasi dalam jangka waktu tiga sampai lima tahun bahkan lebih.

2) Berdasarkan Jaminan (Collateral) Berdasarkan ada tidaknya jaminan, kredit dikelompokkan menjadi: (a) Kredit dengan jaminan (Secured loan) Kredit dengan jaminan adalah kredit yang disertai dengan jamin atau agunan. Jaminan tersebut diserahkan oleh nasabah peminjam (debitur). Bentuk jaminan dapat berupa harta berwujud seperti tanah dan bangunan.

(b) Kredit tanpa jaminan (Unsecured loan) Kredit tanpa jaminan dapat dibedakan kepada seseorang atau perusahaan tertentu dengan beberapa alasan. Yang pertama, orang tersebut sudah sangat dikenal, teruji dan terpercaya oleh pihak bank. Kedua, prospek usaha debitur sangat baik dan biasanya juga terkait dengan penilaian bank tentang reputasi orang atau perusahaan tersebut. Kredit tanpa jaminan dapat diberikan pada perusahaan-perusahaan kecil dan atau pengusaha lemah. Akan tetapi, pemberiannya harus sangat selektif, karena pemberian kredit tanpa jaminan akan sangat beresiko.

3) Berdasarkan Segmen Usaha Berdasarkan segmen usaha, kredit digolongkan menjadi : (a) Kredit pertanian Kredit pertanian ialah kredit yang dierikan kepada sektor usaha pertanian yakni perkebunan dan peternakan.

(b) Kredit Industri Kredit industri ialah kredit yang disalurkan kepada sektor industri, baik industri kecil ataupun rumah tangga. Namun, untuk industri besar juga ada. Di Indonesia, penyaluran kredit sektor industri lebih besar dibanding sektor pertanian.

(c) Kredit sektor jasa Kredit jasa ialah kredit yang disalurkan kepada sektor jasa baik usaha kecil dan menengah (UKM) maupun besar.

4) Berdasarkan Tujuannya Berdasarkan tujuannya, kredit dikelompokkan menjadi : (a) Kredit komersial Kredit komersial diberikan untuk memperlancar kegiatan nasabah yang bidang usahanya adalah perdagangan. Contoh kredit komersial yaitu kredit usaha pertokoan dan kredit ekspor.

(b) Kredit konsumtif Kredit konsumtif yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan dan bagi debitur yang ingin membeli barang atau kebutuhan konsumsi.

(c) Kredit produktif Kredit produktif diberikan dalam rangka memperlancar kegiatan produksi debitur. Kredit ini mencakup antara lain kredit untuk pembelian bahan baku dan pembayaran upah.

5) Berdasarkan Penggunaan Berdasarkan penggunaannya, kredit dikelompokkan menjadi :

(a) Kredit modal kerja Pada prinsipnya adalah kredit untuk penggunaan dana selama satu siklus usaha, mulai dari perolehan uang tunai dari kredit bank kemudian penggunaannya untuk membeli barang dagangan atau bahan baku selanjutnya dijual sampai memperoleh uang kas kembali.

(b) Kredit investasi Kredit investasi diberikan kepada debitur agar dapat membeli barang-barang modal maupun jasa yang diperoleh dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, ekspansi, dan pendirian usaha baru.

c. Fungsi, Sasaran dan Tujuan Kredit

Menurut Hasibuan (2004:88), fungsi pemberian kredit bagi masyarakat antara lain :

1) Menjadi motivator dalam peningkatan kegiatan pendapatan perekonomian.

2) Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.

3) Meningkatkan semangat berusaha masyarakat.

4) Memperbesar modal perusahaan. Menurut Ryza Anggraeni (2005:28), mengacu pada proses kegiatan perkreditan maka sasaran perkreditan dapat dijabarkan sebagai berikut :

1) Kredit tersebut harus searah, maksudnya penggunaan kredit tersebut harus sesuai dengan perencanaan dan kredit digunakan untuk meningkatkan kegiatan usaha (objek kredit).

2) Kredit tersebut harus menghasilkan, dalam hal ini kredit seyogyanya kredit dapat memberikan manfaat pada bank, perusahaan dan masyarakat baik dalam bentuk materil maupun good-will (citra).

3) Kredit harus aman agar bank dapat menerima kembali nilai-nilai ekonomi dari kredit tersebut. Selain fungsi dan sasaran, kredit juga memiliki tujuan. Menurut Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal (2007:6-7) tujuan kredit diantaranya :

1) Profitability, yaitu tujuan memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh nasabah. Oleh karena itu, bank hanya akan menyalurkan kredit kepada usaha-usaha nasabah yang diyakini mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dalam faktor kemampuan dan kemauan ini tersimpul unsur keamanan (safety) dan sekaligus juga unsur keuntungan (profitability) dari suatu kredit sehingga kedua unsur tersebut saling berkaitan. Dengan demikian, keuntungan merupakan tujuan dari pemberi kredit yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima.

2) Safety, yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Oleh karena itu, keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk uang, barang atau jasa itu betul-betul terjamin pengembaliannya sehingga keuntunga (profitability) yang diharapkan dapat menjadi kenyataan.

d. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

Menurut Mandala Manurung dan Pratama Raharja (2004:193) untuk memaksimumkan kemungkinan keberhasilan kredit maka prinsip 5C: Character, Capacity, Collateral, Condition of Economic dapat diterapkan dalam analisis kredit. (a) Character (Kepribadian atau watak)

Character adalah penilaian kepada calon debitur tentang kebiasaan, sifat pribadi, cara hidup, keadaan keluarga, hobi, dan keadaan sosial. Penilaian karakter memang cukup sulit, karena masing-masing individu memiliki watak dan sifat yang berbeda- beda. Oleh karena itu, para pengelola harus mempunyai keahlian dan keterampilan serta pengetahuan psikologis untuk dapat menganalisa watak calon nasabah. Penilaian karakter ini bermanfaat untuk dapat mengetahui sejauh mana tingkat Character adalah penilaian kepada calon debitur tentang kebiasaan, sifat pribadi, cara hidup, keadaan keluarga, hobi, dan keadaan sosial. Penilaian karakter memang cukup sulit, karena masing-masing individu memiliki watak dan sifat yang berbeda- beda. Oleh karena itu, para pengelola harus mempunyai keahlian dan keterampilan serta pengetahuan psikologis untuk dapat menganalisa watak calon nasabah. Penilaian karakter ini bermanfaat untuk dapat mengetahui sejauh mana tingkat

(b) Capacity (Kemampuan atau kesanggupan) Capacity adalah suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari lembaga pemberi kredit, kemampuan calon debitur ini dapat dilihat dari maju mundurnya usaha serta manajemennya.

(c) Capital (Modal) Capital adalah jumlah dana sendiri yang dimiliki oleh calon debitur, yang diikutsertakan dalam kegiatan usahanya. Penyelidikan terhadap modal pemohon tidak hanya dilihat dari besar kecilnya gaji setiap bulannya, tetapi bagaimana distribusi gaji bulannya ditempatkan oleh calon debitur.

(d) Collateral (Jaminan) Collateral adalah barang jaminan yang diserahkan oleh calon debitur sebagai agunan (jaminan) kredit yang diterimanya. Jaminan yang dimaksud meliputi jaminan berupa benda bergerak dan tidak bergerak.

(e) Condition of Economy Condition of economy adalah kondisi politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang dapat mempengaruhi perekonomian pada kurun (e) Condition of Economy Condition of economy adalah kondisi politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang dapat mempengaruhi perekonomian pada kurun

Sedangkan konsep 7P dan 3R harus diperhatikan dalam menganalisis pemberian kredit menurut Mandala Manurung dan Pratama Raharja (2004:194) : (a) Personality (Kepribadian)

Tercakup dalam penilaian kepribadian calon debitur adalah tingkah laku sejarah hidupnya yang mencakup sikap, emosi, dan tindakan dalam menghadapi masalah.

(b) Purpose (Tujuan) Menilai tujuan calon debitur dalam mengajukan permohonan kredit dan berapa besar kredit yang diajukan.

(c) Prospect (Prospek) Menilai prospek usaha yang direncanakan debitur, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

(d) Payment (Pembayaran) Menilai bagaimana calon debitur melunasi kredit, dari mana saja sumber dana tersebut dan bagaimana tingkat kepastiannya.

(e) Profitability (Tingkat keuntungan) Menilai beberapa tingkat keuntungan yang diperkirakan akan diraih calon debitur, bagaimana polanya, apakah makin lama semakin besar atau sebaliknya.

(f) Protection (Perlindungan) Menilai bagaimana calon debitur melindungi usaha dan mendapatkan perlindungan usaha. Apakah dalam bentuk jaminan barang, orang atau asuransi.

(g) Party Bertujuan bagaimana calon debitur berdasarkan modal, loyalitas dan karakternya. Pengklasifikasian ini akan menentukan perlakuan bank dalam hal pemberian fasilitas.

LDR (Loan to Deposit Ratio)

Kredit yang disalurkan perbankan, sumber dananya mayoritas berasal dari dana pihak ketiga yang dikelola bank. Dana pihak ketiga artinya dana yang berasal dari simpanan masyarakat yang disimpan dan dipercayakan pengelolaannya oleh bank, dan sewaktu-waktu kapanpun bisa ditarik oleh masyarakat/nasabah.

Menurut Dahlan Siamat (2005:215) kredit merupakan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk kredit kepada bank lain). Dana pihak ketiga terdiri dari :

1) Giro

2) Tabungan dan

3) Deposito (tidak termasuk antar bank).

Loan to deposit ratio merupakan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh nasabah dengan mengendalikan kredit yang disalurkan sebagai sumber likuiditas.

Rasio LDR juga merupakan indikator kerawanan dan kemampuan dari suatu bank. Sebagian besar praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari LDR suatu bank adalah sekitar 80%, namun batas toleransi berkisar antara 85% (Kasmir, 2005:272).

Adapun batasan yang diberikan BI untuk LDR yang nlainya lebih dari 110% (>110%) maka skor nya adalah nol. Sedangkan untuk yang kurang dari 110% (<110%) maka skor nya adalah lima.

Tujuan dibatasi karena agar bank tidak berlebihan memberi kredit yang berasal dari simpanan masyarakat. Hal ini akan mengakibatkan terganggunya likuiditas bank, yaitu saat nasabah melakukan penarikan dana yang dimiliki bank tidak mencukupi karena dana tersebut telah tersalurkan melalui kredit. Dampak negatif akan diterima bank karena kepercayaan merupakan hal utama dalam bisnis bank.

Rumus untuk perhitungan LDR menurut Dahlan Siamat (2005:215) yaitu : LDR = Total Kredit x 100% Dana Pihak Ketiga

3. Ukuran Perusahaan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Pengaruh mutu mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa bidang ekonomi di SMA Negeri 14 Tangerang

15 165 84

Pengaruh model learning cycle 5e terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi

11 137 269

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Pengaruh metode sorogan dan bandongan terhadap keberhasilan pembelajaran (studi kasus Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan Pasuruan Jawa Timur)

45 253 84

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0