MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA Ilmu Pe (3)

“ MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA “

Ilmu Pengetahuan Alam

Ditulis Oleh :
Kelompok 1

Jakarta Timur

DAFTAR ISI
Kata pengantar

i

………………………………………………………….……........

ii

Daftar
isi…………………………………………………………………….........


1

..
1.
a.

1

BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang………………………………………………....

1

………
b. Masalah………………………………………………………..………
c.
Tujuan………………………………………………………….....……

2


2.

6

BAB II PEMBAHASAN
A.

ORGANISASI KEHIDUPAN .............................................................

B.

RANTAI MAKANAN .........................................................................

C.

DAUR BIOGEOKIMIA

4
7
8


1. Pencemaran Lingkungan .................................................................
2. Aktivitas Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Ekosistem
3.
a.

BAB III PENUTUP
Kesimpulan ……………………….............…………………...

………
b. Saran……………………………………...……………………………
Daftar Pustaka

KATA PENGANTAR

11
11

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang mana dengan rahmat dan karunianya,

kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang Makhluk
Hidup Dan Lingkungannya.
Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas
dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Penulis
tidak lupa juga mengucapkan terimakasih kepada Guru
dan teman-teman yang telah membantu terwujudnya
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dalam
pengembangan ilmu pengetahuan umumnya.
kami telah berusaha menyusun makalah ini sebaik
mungkin. Akan tetapi saya sadar, tak ada gading yang
tak retak, begitu juga laporan ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, semua kritik dan saran demi perbaikan
makalah

ini

akan

penulis


sambut

dengan

senang

hati,agar lebih sempurna dalam pembuatan makalah
yang akan datang.

MAKALAH
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan
seperti bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang diketahui
bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri di alam
kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di antara
makhluk hidup tersebut.

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energy surya, mineral, serta
flora fauna yang tumbuh di atas tanag maupun di dalam lautan, dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan
bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua
makhluk menjalani hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan
lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari lingkungan
sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan kegiatannya
semuanya memerlukan lingkungan.
B.

Rumusan masalah
a).
Bagaimana ciri-ciri makhluk hidup?
b).
Bagaimana keanekaragaman makhluk hidup?
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a).

Mengetahui ciri-ciri makhluk hidup.
b).
Mengetahui pengertian keanekaragaman makhluk hidup.
c).
Mengetahui jenis-jenis keanekaragaman makhluk hidup

BAB II
PEMBAHASAN
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
A.Ciri-ciri Makhluk Hidup
Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk tak
hidup. Ciri-ciri tersebut antara lain;
1. Makhluk Hidup Berkembang Biak
Berkembang biak merupakan kemampuan makhluk hidup untuk
memperbanyak keturunan. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah
untuk melestarikan keturunan. Cara perkembangbiakan makhluk hidup dibagi
menjadi dua, yaitu perkembangbiakan secara vegetatif (tidak kawin) dan
perkembangbiakan secara generatif (kawin). Pada hewan tingkat tinggi
umumnya perkembangbiakan dilakukan secara generatif. Sementara, pada
hewan tingkat rendah perkembangbiakan pada umumnya dilakukan secara

vegetatif. Pada tumbuhan, perkembangbiakan juga dilakukan secara vegetatif
dan generatif. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat berupa tunas, stek,
stolon, geragih. Adapun perkembangbiakan secara generatif dilakukan
dengan menggunakan biji.
2. Makhluk Hidup Bernapas
Semua makhluk hidup pasti melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah
mengambil udara dari luar (O2) dan mengeluarkan udara dari dalam (CO2)
dari dalam tubuh. Proses pernapasan ini berguna untuk menghasilkan energi
atau yang lebih dikenal dengan proses oksidasi. Oksidasi merupakan proses
pembakaran makanan dalam tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan
energei yang berguna bagi makhluk hidup untuk mampu beraktivitas.
Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada tempat
dan jenis makhluk hidup. Makhluk hidup yang hidup di darat akan
memiliki sistem pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang hidup
di air ataupun makhluk hidup amphibi. Makhluk hidup yang hidup di darat
seperti manusia, kucing dan kambing bernapas dengan menggunakan paruparu. Sementara ikan, bernapas dengan menggunakan insang. Lain halnya
dengan makhluk hidup amfibi yang bernapas dengan menggunakan insang,
kulit dan paru-paru. Makhluk hidup seperti tumbuhan juga bernapas. Alat
pernapasannya berupa stomata dan lentisel.
3. Makhluk Hidup Bergerak


Salah satu ciri yang sangat membedakan antara makhluk hidup dengan
makhluk tak hidup adalah bergerak. Gerak pada manusia dan hewan akan
nampak sangat jelas karena manusia dan hewan mempunyai alat gerak. Alat
gerak pada manusia berupa kaki dan tangan. Sementara alat gerak pada
hewan dapat berupa kaki, sayao, sirip, silia, dan lainnya.
Selain hewan dan manusia, tumbuhan juga mampu bergerak. Gerak pada
tumbuhan memang sulit kita amati secara kasat mata. Contoh gerakan pada
tumbuhan adalah gerak menutupnya daun putri malu bila disentuh,
menutupnya daun petai cina pada sore hari,
4. Makhluk Hidup Menerima dan Menganggapi Rangsangan (Iritabilitas)
Kemampuan menerima dan memberikan tanggapan terhadap rangsang adalah
salah satu hal yang membedakan makhluk hidup dengan makhluk tak hidup.
Dengan istilah ini, tidak berarti manusia, gajah, atau pohon mudah
terangsang. Tetapi yang kita maksudkan mereka memberikan tanggapan
terhadap perubahan dalam lingkungannya.
Tanggapan makhluk hidup terhadap rangsang umumnya diperlihatkan dalam
bentuk gerak. Gerak tumbuh, gerak sebagian tubuh ataupun gerak berpindah
tempat. Sebagian dari makhluk tak hidup, ada juga yang secara sepintas, kita
menganggapnya dapat bergerak.

Untuk membuktikan adanya gerak pada hewan sebagai tanggapan terhadap
rangsang, bukanlah merupakan suatu masalah, kita dengan mudah dapat
melakukannya. Tetapi untuk tumbuhan, kita perlu melakukan secara seksama.
Karena, hanya beberapa jenis tumbuhan saja yang dapat mudah teramati.
Misalnya gerak menutup daun putri malu bila menerima rangsangan berupa
sentuhan.
5. Makhluk Hidup tumbuh dan Berkembang
Tumbuh merupakan suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk, dan
penambahan ukuran ini tidak kembali kepada ukuran semula. Sedangkan
kembang, merupakan suatu proses pencapaian kedewasaan, mulai dari bentuk
atau keadaan yang sederhana, misalnya biji ke bentuk atau keadaan yang
makin kompleks, misalnya pohon. Penambahan ukuran dan pencapaian
kedewasaan ini terjadi karena adanya proses pembentukan jaringan baru yang
diawali oleh penambahan jumlah, ukuran dan fungsi dari sel. Tentu saja
pertambahan jumlah dan ukuran ini hanya dapat terjadi jika ada penambahan
materi berupa zat-zat yang diproleh dari makanan.
6. Makhluk Hidup Memerlukan Makanan dan Air
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber tenaga, untuk
tumbuh kembang, dan untuk mengganti sel-sel yang telah rusak. Sedangkan
air diperlukan untuk keseimbangan tubuh, pelarut beberapa zat, vitamin dan

mineral. Makanan diubah menjadi zat-zat yang diperlukan tubuh setelah

melalui proses biologi dan kimiawi. Sebagian dari zat makanan tersebut
kemudian melalui proses pembakaran diubah menjadi energi. Untuk proses
ini diperlukan oksigen yang didapat dari proses pernafasan.
7. Makhluk Hidup Mengeluarkan Zat Sisa
Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan
menimbulkan racun di dalam tubuh.Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa
cairan, gas ataupun zat padat. Alat pengeluaran zat sisa pada hewan atau
manusia , yaitu :
a. Paru paru mengeluarkan CO2
b. Kulit mengeluarkan keringat
c. Ginjal mengeluarkan urine

B.

Organisasi Kehidupan

Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya
sendiri, termasuk manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia
perlu makan. Makanan manusia berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara
itu hewan peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik tanpa
bantuan manusia. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
dapat digambarkan sebagai berikut : Individu – populasi – komunitas –
ekosistem – biosfer
1. Individu
Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan sehari-hari, akan
ditemukan berbagai mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk
menentukan individu dalam kelompok organism, misalnya memisahkan
individu rumput dari lapangan rumput atau individu bamboo dari serumpun
bamboo. Namun harus diingat bahwa individu selalu bersifat tunggal.
Contoh : seorang manusia, seekor tikus, seekor harimau, seekor burung
dan lain-lain.
2. Populasi
Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu
tempat. Yang dimaksud sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi
dan fisiologi dan dapat mengadakan perkawinan secara alamiah
menghasilkan keturunan.
Contoh : pupulasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, populasi
gajah.
3. Komunitas
Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari
beberapa populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas
terikat sebagai suatu unit oleh saling ketergantungan anggota-anggotanya.
Para ahli ekologi menyebut kelompok organism tertentu dalam suatu habitat

juga sebagai komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung,
komunitas tumbuhan di Tangkuban Perahu.
Komunitas tersusun dari dua atau lebih populasi.
Komunitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a.
Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di
perairan, seperti parit, kolam, sungai, danau, dan laut.
b.
Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup
yang hidup di daratan seperti di hutan, gunung, padang rumput, padang pasir,
dan padang es.
Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan hiu, populasi ikan
pari, pupulasi gurita, populasi ubur-ubur, populasi udang, populasi kepiting,
populasi cumi-cumi, populasi rumput laut, populasi kerang, dst.
Contoh komunitas hutan yang terdiri dari populasi pohon pinus, populasi
alang-alang, populasi pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa,
populasi gajah, dst.
4. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem ditempati oleh banyak jenis makhluk hidup yang disebut
komponen biotik, contohnya yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan.
Ekosistem juga ditempati oleh benda mati yang disebut komponen abiotik,
contohnya yaitu suhu, kelembaban, sinar matahari, dan mineral.
Ekosistem dibedakan menjadi :
Ekosistem alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya (secara
alami). Contoh : danau, sungai, padang rumput, padang pasir, dan hutan.
Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat. Contoh : sawah,
ladang, kolam, dan akuarium.
5. Bioma
Bioma adalah ekosistem besar yang meliputi suatu daerah yang luas
dan memiliki flora dan fauna yang khas. Bioma merupakan ekosistemekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan astronomis.
Sebuah bioma pada dasarnya terdiri atas produsen, konsumen, dan pengurai
(dekomposer) yang di dalamnya terjadi aliran materi dan energi yang selalu
dimulai dari tumbuhan. Ciri khas dari sebuah bioma adalah vegetasi tertentu
yang dominan pada suatu wilayah yang dipengaruhi oleh kondisi iklim
regionalnya.
6. Biosfer
Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organism dan
lingkungan yang berinteraksi untuk berlangsungnya kehidupan disebut

biosfer. Dapat disimpulkan biosfer adalah permukaan bumi dimana semua
mahluk hidup dapat melangsungkan semua kehidupannya.
Contoh : bumi tempat tinggal kita.

C.Kenaekaragaman Makhluk Hidup
1. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu satuan lingkungan yang terdiri atas unsurunsur biotik (jenis-jenis makhluk hidup), faktor-faktor fisik (iklim, air, dan
tanah) dan kimia (keasaman, salinitas) yang saling berinteraksi satu sama
lainnya. Ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis, kondisi lingkungan
fisik dan kimia yang beraneka ragam. Oleh karena itu, jika susunan
komponen jenis dan susunan faktor fisik serta kimianya berbeda, ekosistem
yang dihasilkanpun akan berbeda. Ekosistem yang satu dengan ekosistem
yang lain tidak mungkin akan tersusun dari organisme-organisme yang sama
serta unsur-unsur kimia yang sama pula. Dengan demikian, suatu tipe
ekosistem tertentu akan terdiri atas kombinasi organisme dan unsur
lingkungan yang khas, yang berbeda dengan susunan kombinasi ekosistem
yang lain.
2. Kenaekaragaman Jenis
Jenis merupakan satuan organisme yang dapat dikenal dari bentuk dan
penampilannya yang terdiri atas pengelompokan populasi dan bagian
individu yang mampu salin berkawin sesamanya secara bebas (tetapi tidak
dapat melakukannya dengan jenis lain), untuk menghasilkan keturunan yang
menyerupai tetuanya. Untuk kelompok individu yang tidak berkembang biak
secara kawin, misalnya pada kebanyakan jenis mikrobia batasan jenis
ditentukan oleh kemampuannya dalam menduduki relung yang sama.
Jenis terbentuk dari kesesuaian kandungan genetik yang mengatur sifat-sifat
kebakaan dengan lingkungan tampat hidupnya. Karena lingkungan tempat
hidup jenis beraneka ragam, maka jenis yang dihasilkan akan beraneka ragam
pula. Pada umumnya proses terjadinya jenis berlangsung secara perlahanlahan dan dapat memakan waktu ribuan tahun. Proses ini berlangsung
melalui perubahan penyesuaian atau evolusi jenis lain yang sudah ada
sebelumnya. Dalam waktu yang sangat lama proses evolusi telah membentuk
jutaan jenis yang berbeda-beda. Proses ini mengakibatkan terdapatnya
keterkaitan antara jenis yang satu dengan jenis yang lainnya. Keterkaitan
inilah yang dikenal dengan kekerabatan.
3. Keanekaragaman Genetik
Setiap jenis, umumnya terdiri dari beberapa populasi, yang tersusun dari
sekumpulan individu yang banyak sekali jumlahnya. Seluruh warga suatu
jenis memiliki kerangka dasar komponen genetik yang sama. Akan tetapi
setiap kerangka dasar tadi tersusun oleh ribuan faktor pengatur kebakaan.

Faktor inilah yang menentukan apakah suatu bibit jagung berbiji putih,
kuning, merah, ungu atau lainnya, atau apakah seekor ayam akan berbulu
hitam, coklat, putih, abu-abu atau totol. Untuk setiap sifat yang nampak tadi,
atau juga yang tidak jelas terlihat, akan ada satu faktor pengaturnya yang
disebuut gen.
Sekalipun individu-individu suatu jenis memiliki kerangka dasar
komponen genetik yang sama, setiap individu ternyata memiliki komponen
faktor yang berbeda-beda bergantung peda penurunnya. Susunan perangkat
faktor genetik ini menentukan sifat yang disandang individu yang
bersangkutan. Keanekaragaman genetik suatu jenis ditentukan oleh
keanekaragaman susunan faktor genetik yang terkandung dalam jenis yang
bersangkutan.
Jadi, masing-masing individu dalam suatu jenis mempunyai susunan
faktor genetik yang tidak sama dengan susunan genetik individu yang lain,
meskipun dalam jenis yang sama. Selain ditentukan oleh faktor genetiknya,
sifat yang terlihat dari luar pada masing-masing individu, ditentukan pula
oleh keadaan lingkungan atau perpaduan keduanya. Dua individu yang
mempunya susunan genetik yang sama akan menunjukkan sifat luar yang
sangat berbeda. Jika masing-masing lingkungan hidupnya sangat berbeda.
Sebaliknya dua individu yang memiliki susunan genetik yang berbeda boleh
jadi akan menunjukkan beberapa sifat luar yang mirip bila keduanya hidup
dalam lingkungan yang sama.
No Persamaan Perbedaan
Tumbuhan Hewan
1. Bernafas a).System bernafas dengan aerob a).System bernafas dengan
difusi
b).System bernafas dengan anaerob b).System bernafas dengan trakea
c).System bernafas dengan insang
2. Berkembang biak a). Berkembang secara generative (penyerbukan)
a).Berkembang secara generative (eksternal,internal),
(ovipar,vivipar,ovovivipar)
b).Berkembang secara vegetative (alami,buatan)
3. Tanggap terhadap rangsangan (Iribalitas) a). Gerak autonom a)Gerak
melompat
b). Gerak esionom b)Gerak merayap
c). Gerak higroskofis c)Gerak terbang
4. Tumbuh dan berkembang a).Pengaruh cahaya matahari a).Tumbuh besar
b).Pengaruh Suhu dan kelembaban b).Tumbuh dewasa
c).Pengaruh Air dan unsur tanah
5. Memerlukan makan dan air a).Pupuk a).Makanan atau nutrisi

b).Air dan udara b).Air dan udara
c).Nutrisi unsur hara tanah

D. Klasifikasi Makhluk Hidup
Para ahli taksonomi modern mengklasifikasikan semua makhluk hidup
menjadi 6 kingdom yang meliputi, Archaebacteria, Eubacteria, Protista,
Fungi, Plantae, dan Animalia.
1). Archaebacteria
Archaebacteria merupakan organisme prokariotik uniseluler yang hidup di
lingkunngan anerob dengan kondisi yang ekstrem, misalnya kawah gunung
berapi dan sumber air panas. Ada yang merupakan autotrof, tetapi sebagian
besar merupakan heterotrof.
2). Eubacteria
Anggotanya merupakan organisme prokariotik uniseluler, meskipun ada pula
yang berkoloni membentuk filamen. Bakteri termasuk organisme autotrof
atau heterotrof dengan tiga bentuk dasar, yaitu bulat, batang dan spiral.
3). Protista
Ciri-ciri protista adalah eukariotik (mempunyai membran inti), uniseluler
atau multiseluler (bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof.
Jenis-jenis protista:
a).
Protista mirip hewan (Protozoa). Berikut ini yang termasuk protista
yang memiliki ciri seperti hewan (protozoa).
1). Rhizopoda
Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau
pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia.
Contoh: Entamoeba histolityca (penyebab disentri).
2). Flagellata
Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut, air
tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab
penyakit surra pada hewan ternak).
3). Cilliata
Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut
getar silia. Contoh: Paramecium caudatum.
7). Animalia (Hewan)
Dunia hewan atau animalia meliputi dua kelompok besar, yaitu invertebrata
(hewan yang tidak memiliki tulang belakang) dan vertebrata (hewan yang
memiliki tulang belakang).
a. Invertebrata

Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Animali yang termasuk dalam kelompok ini memiliki habitat yang sangat
bervariasi, dari laut, sungai, darat, bahkan sampai di pegunungan. Hewanhewan yang termasuk invertebrata antara lain: porifera (hewan berpori),
coelenterata (hewan berongga), platyhelminthes (cacing pipih),
nemathelmintes (cacing benang atau cacing gilik), annelida (cacing gelang),
mollusca (hewan bertubuh lunak), anthropoda (hewan yang memiliki kaki
bersendi-sendi) dan echinodermata (hewan berkulit duri).
b. Vertebrata
Vertebrata pada umumnya terbungkus oleh lapisan tubuh (epidermis dan
dermis). Vertebrata yang hidup di darat biasanya memiliki kulit menanduk
dan memiliki tulang. Pada vertebrata tingkat rendah endosekeleton berupa
tulang rawan. Adapun vertebrata yang sudah maju , endosekeleton berupa
tulang keras. Sistem peredaran darah dilengkapi jantung dengan atriun dan
ventrikel. Sistem pernafasan dilengkapi organ berupa ingsang, kulit dan paruparu. Sistem eksresi dilengkapi dengan organ ginjal. Sistem reproduksi secara
seksual antara hewan jantan dan betina.
Hewan yang termasuk vertebrata adalah :
1.
Pisces
Tubuh pisces ditutupi oleh sisik, memiliki alat gerak berupa sirip. Suhu
tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan lingkungan disebut poikilotermis.
Habitatnya diperairan tawar, perairan laut dan perairan payau. Hewan ini
bernapas menggunakan ingsang memiliki alat khusus yang berfungsi untuk
mengetahui arah atau arus air disebut gurat sisi. Reproduksi terjadi secara
seksual, pertemuan sel telur dan sperma terjadi diluar tubuh disebut
pembuahan eksternal. Kelas pisces dibagi mennjadi tiga ordo, yaitu Agnatha,
Chondrichtyes, dan Osteichthyes.
2.
Amphibia
Amphibia merupakan kelompok hewan dengen fase hidup yang berlangsung
di air dan darat. Amphibia merupakan kelompok Vertebrata yang pertama
keluar dari kehidupan dalam air. Amphibia memiliki kulit yang selalu basah
dan berkelenjar, tidak memiliki sisip. Alat gerak berupa dua pasang kaki
untuk berjalan atau berenang, berjari empat atau lima atau lebih sedikit, tidak
bersirip. Mata memiliki kelopak yang dapat digerakkan. Mata juga memiliki
selaput yang menmutupi mata saat berada dalam air (disebut Membrana
niktitans).
Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih
kecil (berudu) bernapas dengan insang. Setelah dewasa bernapas dengan
paru-paru dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya
disebut poikilotermis. Reproduksi amphibia berlangsung dengan pembuahan

eksternal. Tubahnya memiliki sistem urogenital, artinya saluran kelamin dan
saluran ekskresi bergabung menjadi satu dalam kloaka. Amphibia dibagi
menjadi 3 ordo, yaitu stegoephalia, caudata, dan anura.
3.
Reptilia
Reptilia merupakan vertebrata yang mampu menyesuaikan diri di lingkungan
kering di tanah. Kulitnya mengalami penandukkan (kornifikasi) untuk
mencegah banyak hilangnya cairan tubuh. Tubuh dilengkapi dengan 2 pasang
anggota gerak, masing-masing memiliki 5 jari, ada jenis yang tidak memiliki
kaki. Reptilia berkembang biak dengan bertelur. Telur diletakkan disuatu
tempat dan dibiarkan menetas sendiri. Namun, ada beberapa hewan yang
mrngerami telurnya. Reptilia memiliki lubang kloaka yang transversal
(plagiotremata). Reptilia memiliki gigi untuk mempertahankan diri serta
mengunyah makanan. Pernapasan reptilia selalu dengan paru-paru. Pada
chelonia bernapas juga dengan kloaka. Sistem peredaran darah berupa
jantung yang terdiri atas 2 serambi dan 2 bilik dengan sekat yang tidak
sempurna (foramen panizzae) contohnya pada crocodilia sehingga pemisah
darah tidak sempurna. Reptilia dibagi menjadi empat ordo, yaitu Chelonia,
Rhynchocephalia, Squamata, dan Brocodilia.

E.

Rantai Makanan

Rantai makanan adalah hubungan yang menggambarkan peristiwa makan
memakan antara makhluk hidup.
Produsen adalah penghasil bahan makanan untuk hewan pemakan tumbuhan
atau herbivora.Produsen
Dalam rantai makanan tumbuhan berperan sebagai produsen.
Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri.
Konsumen I
Konsumen I adalah pemakan tumbuhan (herbivora).
Konsumen I disebut konsumen primer.
Contoh : belalang, ulat, sapi, kerbau, kambing, dll.
Konsumen II
Konsumen II adalah pemakan hewan lain (karnivora)
Konsumen II disebut konsumen sekunder.
Contoh : singa, harimau, dll.
Konsumen III
Konsumen III adalah pemakan konsumen II (karnivora)
Konsumen III disebut konsumen tersier.
Contoh : burung elang, manusia

Pengurai
Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan sisa-sisa tumbuhan atau
hewan yang telah mati menjadi unsur-unsur pembentuknya.
Contoh : bakteri dan jamur
Contoh Rantai Makanan : Rantai Makanan, di lingkungan dapat dijumpai
adanya proses makan-dimakan. Sebagai contoh, rumput dimakan belalang,
belalang dimakan burung kecil, burung kecil dimakan ular, dan ular dimakan
burung elang.

F. Jaring-jaring Makanan
Rantai makanan merupakan gambar peristiwa makan dan dimakan
yang sederhana. Kenyataannya dalam satu ekosistem tidak hanya terdapat
satu rantai makanan, karena satu produsen tidak selalu menjadi sumber
makanan bagi satu jenis herbivora, sebaliknya satu jenis herbivora tidak
selalu memakan satu jenis produsen. Dengan demikian, di dalam ekosistem
terdapat rantai makanan yang saling berhubungan membentuk suatu jaringjaring makanan.
Jadi apakah jaring-jaring makanan itu? Jaring-jaring makanan
merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan. Perhatikan
contoh jaring-jaring makanan berikut!

G. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur biogeokimia adalah daur unsur atau zat misalnya karbondioksida,
oksigen, air, nitrogen, fosfor dan mineral yang lain. Jika daur biogeokimia itu
terhenti, ekosistem akan mengalami kerusakan. Proses makan-dimakan di
dalam ekosistem menimbulkan perputaran unsur yang dikenal sebagai daur
unsur. Karena daur itu berjalan melalui tubuh makhluk hidup, tanah dan
persenyawaan kimia, maka disebut sebagai daur biogeokimia. Unsur-unsur
yang mengalami daur biogeokimia itu misalnya oksigen, karbon, nitrogen,
fosfor, kalium dan unsur lainnya.
a. Daur Air

Air yang ada di lingkungan mengalami perpindahan dari satu tempat
ke tempat yang lain. Air di sungai, danau, dan laut menguap menjadi awan.
Awan akhirnya jatuh sebagai air hujan. Air hujan sebagian dimanfaatkan
tumbuhan, hewan dan manusia, sebagian lagi meresap ke dalam tanah
kemudian muncul sebagai mata air, dan sebagian lagi langsung mengalir
melalui sungai menuju ke laut. Demikian seterusnya.
b. Daur Oksigen dan Karbon

Semua makhluk hidup memerlukan oksigen (O2) untuk pernafasannya.
Sisa pernafasan adalah karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Tumbuhan
hijau membutuhkan CO2 dan air untuk fotosintesis. Hasil fotosintesis
berupa gula dan oksigen. Oksigen yang dilepaskan ke udara diambil oleh
makhluk hidup untuk pernafasan. Demikian seterusnya.
c. Daur Nitrogen
Unsur nitrogen sebagian besar di atmosfer dalam bentuk gas nitrogen
(N2). Gas nitrogen mencakup 78% dari berbagai gas yang ada diatmosfer.
Hanya sedikit organisme yang dapat menggunakan nitrogen dama bentuk N2.
organisme yang dapat mengikat nirogen alah bakteri (Azotobakter sp).
Nitrogen diserap oleh tumbuhan dalam bentuk amoniak. Amoniak kemudian
dirombak oleh bakteri nitrit kemudian dengan bantuan bakteri juga nitrit
dirubah menjadi nitrat dan beru diserap oleh tumbuhan untuk memenuhi
kebutuhan nirogennya.

d. Daur Fosfor
Fosfor terdapat dialam dalam bentuk ion fosfat (PO34-). Ion fosfat
terdapat dalam bebatuan. Tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air
tanah. Herbifora mendapat fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan
karnifora mendapat fosfat dari herbifora yang dimakannya. Bakteri dan jamur
menguraikan bahan organik ditanah lalu melepas fosfat yang kemudian
diambil oleh tumbuhan.
e. Daur Sulfur
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan
sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati
dan kemudian akan diuraikan leh komponen organiknya oleh bakteri.
Beberapa bakteri terlibat dalam daur sulfur antara lain Desulfobrio dan
Desolfomaculum yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalaa bentuk
hidrogen sulfida (H2S). H2S digunakan bakteri fotoatotrof anaerob dan
melepaskan sulfur dan oksigen.

H.Contoh perbedaan tumbuhan dan hewan :
No. Hal yang diamati Nama hewan (ayam) Nama tumbuhan (pohon mangga)
1 Cara bergerak Berpindah tempat dengan kaki Mengugurkan daunya
2 Cara bernafas Paru-paru Stomata
3 Cara memperoleh makanan Memakan hewan / tumbuhan lain Memasak
sendiri makanannya
4 Cara menanggapi rangsang Bergerak atau menyerang Mengugurkan
daunya.

I. Pencemaran Lingkungan
Untuk meningkatkan kulitas hidupnya manusia berusaha
memanfaatkan kekayaan alam yang berada di lingkungannya. Kekayaan alam
tersebut berupa komponen biotic maupun abiotik yang kita kenal sebagai
sumber daya alam. Melalui akal pikiran manusia menciptakan peralatan
berupa mesin dan alat-alat bantu teknologi tinggi untuk dapat menghasilkan
produk yang berlimpah dalam waktu yang singkat. Namun dalam
kenyataannya, kualitas yang hendak dicapai masih sulit dijangkau. Hal ini
disebabkan karena adanya dampak negative dari industry dan teknologi
terhadap lingkungan dapat mengurangi daya dukung alam yang berarti akan
mengurangi kemampuan alam untuk mendukung kelangsungan hidup
manusia itu sendiri.

Pengertian pencemaran sendiri adalah masuknya bahan atau energy ke
dalam lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak
diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi, maupun biologis sehingga
mengganggu kesehatan, eksistensi manusia, dan aktifitas manusia serta
organisme lainnya.
Berdasarkan mediumnya, pencemaran dikelompokkan menjadi :
a. Pencemaran air
Air dikatakan tercemar jika mendapatkan zat atau bahan atau kondisi
dalam air yang menurunkan kualitas sesuai dengan standar peruntukannya.
Misalnya sumber air minum yang tidak sesuai lagi digunakan untuk air
minum. Air sungai yang tidak layak lagi digunakan untuk cuci dan mandi.
Sumber polutan pencemaran air terutama adalah limbah industri dan rumah
tangga, sampah padat maupun cair, buangan daerah pertanian berupa pupuk
dan pestisida, serta tumpahan minyak.
b. Pencemaran udara
Pencemaran udara terjadi bila ke dalam udara masuk satu atau lebih
bahan kimia dalam konsentrasi tinggi atau mempunyai kondisi fisik seperti
panas tinggi yang dapat berbahaya bagi manusia, hewan, tumbuhan atau
materi lainnya.
c. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah berkaitan erat dengan pencemaran air dan udara. Air
permukaan yang tercemar dapat masuk ke dalam tanah dan menimbulkan
pencemaran tanah. Sedangkan pencemar yang terdapat di udara bersamasama air hujan akhirnya akan mencemari tanah pula. Pencemaran tanah dapat
disebabkan oleh sampah .
2. Aktivitas Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Ekosistem
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepan dari aktifitas.
Aktifitas tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar.
Beberapa aktifitas yang mereka lakukan dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan. Berikut contoh aktifitas / kegiatan manusia yang dapat
mengganggu lingkungan :
1)
Penebangan hutan secara liar.
Penebangan hutan secara liar dapat mengakibatkan :
Hilangnya tempat tinggal dan tempat berlindung hewan yang hidupdi
dalamnya.
Akar tanaman tidak dapat menahan hujan sehingga menyebabkan tanah
longsor atau erosi.
Tanah yang longsor menyebabkan air sungai menjadi keruh sehingga sinar
matahari tidak dapat mencapai tumbuhan yang ada di dasar di bawah air
sungai.

2)

3)

4)

5)
6)

Tumbuhan-tumbuhan tersebut akan mati sehingga hewan yang bergantung
pada tumbuhan tersebut juga akan mati.
Berkurangnya resapan air hujan sehingga dapat menyebabkan banjir.
Penambangan terbuka.
Penambangan terbuka menyebabkan :
Hutan hujan lebat menjadi gurun tandus dan mati sehingga tidak ada lagi
tumbuhan yang dapat hidup di sana.
Limbah dari sisa pertambangan menyebabkan sungai menjadi keruh dan
coklat.
Zat kimia yang digunakan dalam proses penambangan dibuang ke aliran
sungai sehingga membunuh ikan dan satwa lainnya.
Pembuangan sampah atau limbah.
Pembuangan sampah atau limbah yang dibuang ke sungai menyebabkan :
Sungai menjadi tercemar dan airnya tidak dapat digunakan.
Makhluk hidup yang bergantung pada air sungai akan kesulitan mencari air
bersih.
Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
Penggunaan pupuk yang berlebihan menyebabkan :
Sebagian pupuk yang tidak diserap oleh tumbuhan akan terbuang bersama
aliran air.
Pupuk tersebut banyak mengandung hara mineral menyebabkan
perkembangbiakan tumbuhan air menjadi cepat.
Permukaan air dipenuhi oleh tumbuhan air, sehingga sinar matahari
terhalang masuk ke dalam perairan.
Proses fotosintesis fitoplankton menjadi terhambat sehingga kadar oksigen
dalam air menurun dan menyebabkan kematian masal penghuni perairan.
Penggunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan :
Mematikan makhluk hidup sealin hama pertanian yang sebenarnya
bermanfaat.
Hama menjadi kebal terhadap pestisida sehingga menjadi ledakan jumlah
hama.
Perburuan liar
Perbruan liar menyebabkan berkurangnya jumlah hewan bahkan lama
kelamaan akan punah.
Penangkapan ikan tanpa terkendali
Penggunaan dinamit dan pukat harimau menyebabkan ikut terbunuhnya
ikan yang masih muda dan menyebabkan rusaknya terumbu karang.
Penggunaan jaring bermata kecil menyebabkan ikan kecil dan ikan yang
belum dewasa juga ikut tertangkap sehingga menghambat proses regenerasi
ikan.

Penangkapan ikan saat musim kawin menyebabkan terhambatnya proses
regenerasi ikan karena ikan yang tertangkap belum sempat berkembang biak.
7)
Perusakan terumbu karang
Perusakan terumbu karang menyebabkan rusaknya kehidupan ribuan
makhluk yang saling bergantung, karena terputusnya rantai makanan dalam
ekosistem terumbu karang.

J. PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP
Pentingnya Pelestarian Makhluk Hidup
Kehadiran hewan dan tumbuhan itu sesungguhnya dapat menjaga
keseimbangan alam. Satu makhluk hidup membutuhkan makhluk hidup
lainnya. Manusia dan hewan bergantung pada tumbuhan secara langsung
maupun tidak langsung. Demikian pula tumbuhan tumbuh makin subur jika
mendapat zat hara atau pupuk alami. Zat hara ini dapat bertambah dengan
adanya kotoran hewan.
Manusia sangat membutuhkan tumbuhan sebagai sebagai sumber obatobatan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, para ahli semakin berhasil
menemukan obat berbagai penyakit. Bahan pembuat obat itu banyak yang
diambil dari sari tumbuhan. Alangkah menyedihkan jika suatu saat kita tidak
dapat memperoleh karena tumbuhan obat yang dibutuhkan sudah punah.
Karena hal-hal diatas tersebut, kita harus mencari cara agar hewan dan
tumbuhan tetap lestari. Caranya antara lain sebagai berikut.



Melindungi Tempat Hidupnya
Pemerintah di berbagai negara telah membuat berbagai peraturan yang
melindungi hewan dan tumbuhan. Bentuk perlindungan itu antara lain
menjaga agar hewan dapat hidup bebas di tempat asalnya. Jadi, karena orang
utan dan harimau berasal dari Tuhan, maka hewan-hewan itu harus dapat

hidup di hutan dengan aman dan nyaman. Hewan dilindungi dari perburuan
liar. Orang yang berburu hewan yang dilindungi dapat dikenai hukuman.
Di Indonesia, pemerintah menetapkan suatu daerah menjadi kawasan yang
dilindungi berupa cagar alam dan Suaka Margasatwa. Cagar alam adalah
daerah yang kelestarian tumbuhan dan hewan yang terdapat di dalamnya
dilindungi oleh undang-undang dari bahaya kepunahan. Suaka margasatwa
adalah cagar alam yang secara khusus digunakan untuk melindungi hewan
liar di dalamnya.Contohnya adalah Cagar Alam Dieng di Jawa Tengah,
Cagar Alam Pangandaran di Jawa Barat, Cagar Alam Gunung Lorentz di
Papua, dan Suaka Margasatwa Danau Sentarum di Kalimantan Barat.
Selain itu, untuk melayani masyarakat umum, pemerintah membuat taman
nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.



Mengembangbiakkan
Manusia turut bertanggung jawab atas punahnya hewan dan tumbuhan.
Karena ulah manusia, banyak hewan mati diburu dan tumbuhan musnah
dalam kebakaran hutan. Akan tetapi, manusia juga dapat menyelamatkan
kelestarian hewan dan tumbuhan.
Untuk menambah jumlah hewan dan tumbuhan, manusia melakukan
pengembangbiakan secara buatan. Di beberapa tempat dibuat tempat
penangkaran, yaitu tempat khusus untuk untuk mengembangbiakkan hewan.
Misalnya, penangkaran buaya. Jadi, manusia tetap dapat mengambil
keuntungan dari hewan tanpa mengurangi jumlah hewan itu. Kulit buaya
dapat dibuat tas dan sepatu. Ada pula penangkaran orang utan di Tanjung
Puting, Kalimantan Tengah. Penangkaran orang utan bertujuan untuk
memperbanyak orang utan sehingga tidak punah.
Para pecinta tumbuhan, khususnya tumbuhan langka, juga berusaha
mengembangbiakkan tumbuhan. Mereka tidak jarang mengadakan berbagai
pameran tumbuhan langka. Dengan pameran ini, mereka mengingatkan
masyarakat umum untuk mau turut melestarikan tumbuhan.



Melarang Kepemilikan Satwa Yang Dilindungi
Pada masa lalu, tidak sedikit orang yang memelihara hewan liar di
rumahnya. Seharusnya, hewan-hewan itu dapat hidup bebas di hutan. Saat
ini, masyarakat umum tidak boleh memelihara hewan yang dilindungi di

rumahnya. Misalnya, orang dilarang memelihara orang utan ,simpase, atau
harimau. Hewan-hewan ini terus diperjuangkan untuk dapat kembali ke
tempat asalnya di hutan. Orang yang melanggar peraturan ini dapat dikenai
hukuman.

Melindungi Tumbuhan
Berbagai jenis tumbuhan mulai sulit dijumpai saat ini. Beberapa
tumbuhan hanya dapat hidup subur di hutan. Ada pula tumbuhan buah yang
semakin sulit kita temui walaupun belum termasuk tumbuhan langka.
Mungkin karena rasanya kurang disukai, orang tidak tertarik untuk
menanamnya. Akibatnya, ada buah-buahan yang makin sulit kita lihat di
pasaran.

Pelestarian Lingkungan Makhluk Hidup yang Hampir
Punah
Banyak tumbuhan dan hewan menjadi langka. Tahukah kamu
apakah yang dimaksud dengan hewan dan tumbuhan langka ??
Tumbuhan dan hewan langka adalah hewan dan tumbuhan yang
jumlahnya sangat sedikit sehingga kita jarang menemukan di
alam.
Kelangkaan hewan dan tumbuhan disebabkan oleh :
1.

Penggunaan hewan dan tumbuhan yang berlebihan

2.

Perburuan dan penangkapan hewan liar

3.

Penebangan pohon langka untuk kepentingan manusia

Usaha Pencegahan Kepunahan Hewan dan Tumbuhan
Pelestarian hutan merupakan salah satu bentuk usaha untuk
melestarikan sumber daya alam hayati. Pelestarian hutan
meliputi pelestarian hewan dan tumbuhan yang hidup di
dalamnya. Usaha pelestarian tersebut dibedakan menjadi
pelestarian in-situ dan pelestarian ex-situ.
Pelestarian in-situ

adalah pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan pada
habitat asli. Misalnya, pelestarian komodo di Pulau Komodo dan
badak bercula satu di Ujung Kulon.
Pelestarian ex-situ
adalah pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan dengan
memindahkan dari habitat aslinya dan dipelihara di tempat lain
yang sesuai. Misalnya, kebun binatang yang banyak memelihara
hewan dari tempat lain.

Usaha pelestarian hewan dan tumbuhan langka juga
dilakukan dengan melindungi suatu wilayah tertentu.
Wilayah tersebut antara lain :
Cagar Alam
adalah daerah yang kelestarian tumbuhan dan hewan yang
terdapat di dalamnyadilindungi Undang-Undang dari bahaya
kepunahan. Cagar alam yang terkenal di Indonesia antara lain
sebagai berikut : Cagar Alam Pulau Dua di Jawa Barat, untuk
melindungi berbagai jenis burung laut ( kerajaan burung )
Cagar Alam Ujung Kulon di Banten, untuk melindungi berbagai
jenis hewan, antara lain badak, rusa, buaya, banteng, babi hutan,
dan burung merak
Cagar Alam Penunjang Pangandaran di Jawa Barat. Selain
melestarikan hutan, tempat ini juga merupakan tempat untuk
melindungi rusa, banteng, dan babi hutan.
Cagar Alam Raflesia di Bengkulu. Tempat ini khusus melindungi
bunga raflesia ( Rafflesia arnoldi ) yang merupakan bung
terbesar di dunia.
Suaka Margasatwa
adalah cagar alam yang khusus digunakan untuk melindungi
hewan yang hidup di dalamnya. Contoh suaka margasatwa yang
ada di Indonesia adalah sebagai berikut :

Suaka Margasatwa Gunung Leuser di Aceh, merupakan suaka
margasatwa yang terbesar di Indonesia. Hewan yang dilindungi
di tempat ini antara lain, gajah, badak sumatra, orang utan, tapir,
harimau, kambing hutan, rusa, dan berbagai jenis burung
Suaka Margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur,
terutama melindungi komodo. Selain komodo, tempat ini juga
melindungi burung kakak tua, ayam hutan, kerbau liar, babi
hutan, dan rusa
Taman Nasional
merupakan kawasan pelestarian alam sesuai dengan ekosistem
aslinya. Taman Nasional dapat digunakan untuk kepentingan
pendidikan, penelitian, budaya, dan pariwisata. Contohnya
adalah Taman Nasional Gunung Gede Pangrago di Jawa Barat
dan Taman Nasional Bunaken di Sulawesi.
Sumber daya alam hayati yang berupa tumbuhan, hewan, dan
jasad renik merupakan kekayaan alam yang sangat berharga.
Fungsi tumbuhan yang paling penting adalah sebagai pemasok
oksigen yang diperlukan untuk pernapasan makhluk hidup.
Setiap jenis makhluk hidup selalu berkaitan dengan habitatnya.
Penggundulan hutan untyuk kepentingan manusia dapat
menyebebkan habitat berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan jasad
renik berubah. Jika habitatnya berubah, sebagian besar
tumbuhan, hewan, dan jasad renik akan mati. Kematian tersebut
menyebabkan tidak ada lagi keseimbangan ekosistem di hutan.
Akibatnya, hilanglah kehidupan berbagai jenis makhluk hidup.
Makhluk hidup yang telah hilang kehidupannya tidak digantikan
oleh makhluk hidup lain.
Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat
bagi kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya.
Sepantasnya manusia berusaha dan bertindak untuk memelihara,
mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup

sebagai sumber daya alam hayati, agar senantiasa dapat
memperoleh manfaatnya.
Mengapa dunia sekarang berada pada saat harus segera
bertindak melestarikan keanekaragaman makhluk hidup?
Dampak buruk yang diakibatkan karena terjadi kepunahan
terhadap makhluk hidup, merugikan bagi manusia itu sendiri. Di
Indonesia banyak species hewan, dan tumbuhan asli Indonesia
di ambang kepunahan dan bahkan sudah punah. Menurut hukum
alam suatu species yang sudah punah, tidak akan tercipta lagi di
bumi ini. Apakah itu tidak merugikan? Pelestarian makhluk
hidup dapat dilakukan melalui cara–cara sebagai berikut :
Upaya Pelestarian Makhluk Hidup Tumbuh-tumbuhan
Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:
1.
Kebon koleksi, biasanya hanya untuk mempertahankan
tumbuhan bibit unggul. Contoh : kebon kelapa di Bone–Bone,
kebon mangga di Pasuruan.
2.
Kebun plasma nutfah, merupakan perkembangan kebun
koleksi Contoh: di Cibinong LIPI dengan buah-buahan inti,
temu–temuan, talas, dan suweg.
3.
Kebun botani, didirikan pada tahun 1817 di Bogor, terkenal
dengan Kebon Raya Bogor.
Upaya
Pelestarian
Makhluk
Hidup
Hewan
Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:
1.
Menangkar hewan langka dengan cara mengisolasi hewan
tersebut.
2.
Mengambil telur–telur hewan untuk dibantu
menetaskannya.
3.
Memindahkan hewan langka ke tempat yang lebih cocok.
4.
Membuat undang–undang perburuan.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan

manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari
kehidupan manusia. Lingkungan hidup memiliki 3 unsur penting yaitu
Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik).
Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat
tinggal, sebagai tempat mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan
sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika
lingkungan itu rusak, faktor yang membuat lingkungan itu menjadi rusak
adalah faktor dari alam bahkan faktor dari manusia sendiri. Untuk itu

kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan
layak untuk di tempati.

B.

Saran
Saran yang penulis dapat berikan adalah ketika pembaca membaca

makalah ini kiranya pembaca dapat ikut serta melestarikan lingkungan
sekitar, agar kita dapat memiliki lingkungan yang bersih dan layak untuk
di tempati.

DAFTAR PUSTAKA
Sumardi, Yosephat, dkk. 2007. Konsep Dasar IPA SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
http://indryirot.blogspot.com/2013/03/makalah-lingkunganhidup.html